Slide 1
SISTIM KONSERVASI AIRTujuan kegiatan konservasi sumberdaya air
(UU No.7 tahun 2004) adalah :Menjaga keberlanjutan keberadaan air
dan sumber air, termasuk potensi yang terkandung di
dalamnya.Menjaga keberlanjutan kemampuan sumberdaya air untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.Menjaga
keberlanjutan kemampuan air dan sumber air untuk menyerap zat,
energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke
dalamnya
Kegiatan konservasi sumber daya air menurut ayat (2) Pasal 20 UU
Sumberdaya air meliputi : Perlindungan dan pelestarian sumber air
Pengawetan air Pengelolaan kualitas air Pengendalian pencemaran
airTempat/lokasi Kegiatan konservasi sumber daya air : Sungai Danau
Rawa Cekungan air tanah Sistim irigasi Daerah Tangkapan air/ Daerah
aliran sungaiKawasan suaka alam, pelestarian alam, hutan dan
pantai
Metode konservasi sumber daya air :Konservasi secara
agronomisPenghutanan kembali (reboisasi)Konservasi secara
mekanisKonservasi secara kimiawi Prinsip dasar konservasi tanah
adalah mengurangi banyaknya tanah yang hilang akibat erosi.Prinsip
dasar konservasi air adalah memanfaatkan air hujan seefisien
mungkin, mengendalikan kelebihan air di musim hujan dan menyediakan
air yang cukup di musim kemarau.Metode konservasi sumber daya air
secara agronomis adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa
tanaman untuk mengurangi laju erosi. Metode ini mengurangi daya
rusak hujan yang jatuh dan daya rusak aliran permukaan.Konservasi
tanah dan air secara vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara yaitu :Penanaman tanaman atau tumbuhan penutup tanah
secara terus menerus Penanaman dalam strip Penanaman berganda
Penanaman bergilir Sistim pertanian hutan Metode penghutanan
kembali (rebosisasi) adalah suatu usaha untuk memulihkan dan
menghutankan kembali tanah yang mengalami kerusakan fisik, kimia,
maupun biologi, baik secara alami atau manusia.Tanaman yang dipilih
untuk penghutanan kembali (rebosisasi) hendaknya mempunyai
persyaratansbb.Mempunyai perakaran yang kuat, dalam dan
luas.Pertumbuhan cepat.Mempunyai nilai ekonomis.Dapat memperbaiki
kualitas/kesuburan tanah. Konservasi tanah dan air secara mekanis
berfungsi untuk :Memperlambat aliran permukaanMenampung dan
mengalirkan aliran permukaan sehingga tidak merusak Memperbesar
kapasitas infilitrasi dan memperbaiki aerasi tanah Menyediakan air
bagi tanaman Kegiatan konservasi tanah dan air secara mekanis
meliputi :Pengolahan tanah menurut garis kontur Pembuatan terrasing
Pembuatan saluran air Pembuatan dam pengendali (check dam)
Metode konservasi kimiawi adalah usaha memperbaiki kemantapan
struktur tanah melalui pemberian preparat kimia atau secara umum
disebut pemantap kimia (soil conditioner). Bahan pemantap kimia
yang baik harus mempunyai sifat-sifat sbb.Mempunyai sifat adhesif
dan dapat bercampur dengan tanah secara merata.Dapat mengubah sifat
hidrophobik atau hidrophilik tanah (menahan air tanah).Daya tahan
sebagai pemantap tanah kuat dan tahan lama.Tidak bersifat racun.
Cara penggunaan bahan pemantap tanah pada dasarnya dapat dilakukan
melalui 3 (tiga) cara, yaitu.Pemakaian di permukaan tanahPemantap
tanah diencerkan kemudian disemprotkan di atas permukaan
tanah.Pemakaian secara dicampurPemantap tanah diencerkan kemudian
diaduk bersama tanah.Pemakaian setempat/lubangPemantap dimasukan ke
dalam lubang yang dipersiapkan untuk ditanami tanamanKERUSAKAN
LINGKUNGAN DASKerusakan lingkungan suatu DAS kebanyakan disebabkan
oleh akumulasi dampak yang terjadi misalnya meningkatnya angkutan
sedimen, sampah kekayuan /organic ,bahan kimia,kenaikan
suhu,kerusakan flora dan fauna (ekosistem), terjadinya peningkatan
erosi ,berkurangnya daya resap dan serap serta bertambahnya debit
puncak run off dan konsentrasi sedimen dalam alur-alur
pematusnya.
Beberapa aktifitas pemicu terjadinya dedampak diatas misalnya
aktifitas pemanfaatan lahan,pembalakan dan lain-lain ini berarti
dampak lingkungan yang terjadi pada suatu DAS biasanya ditimbulkan
oleh berbagai pengaruh dan aktifitas dan bersifat kumulatif.
Produksi sediment akan menurun dalam beberapa tahun setelah
pembalakan/penggundulan karena menurunnya atas lahan .Tetapi pada
beberapa tahun kemudian erodibilitas akan bertamabah besar lagi
oleh pelapukan lapisan atas.Sedimentasi dari beberapa tahap ini
makin menyebabkan bertambahnya transport maupun agradasi sedimen
dalam alur run off dari DAS.
Berkurangnya daya resap dan daya serap yang ditimbulkan juga
akan menambah dan sinergetik dengan proses erosi lahan pada DAS dan
akan lebih banyak lagi menyumbang sedimen tipe bedlod.
Terjadinya gullies dan longsoran lereng / tebing pada DAS yang
mengalami degradasi akan menimbulkan peningkatan debit puncak pada
anak sungai pematus DAS, menimbulkan destabilisasi pad alur alur
ordo rendah ini yang kemudian menimbulkan agradasi di hilirnya dan
menurunnya kapasitas alir alur dan menambah frekuensi
banjir.hilangnya ikatan perakaran akan menimbulkan longsoran tebing
dan agradasi yang makin hebat.
MENGATISIPASI SEDIMENTASI WADUKSuspended load/sedimen layang
dengan butiran yang lebih kasar kira-kira beberapa per seratus
sampai dengan beberapa per puluhan millimeter, yang diangkut dalam
suspensi / keadaan melayang kedalam waduk sebagian besar akan
terendap di bagian hilir kolam waduk bersama dengan sebagian kecil
wash load.
Air yang memasuki waduk membawa angkutan sedimen hasil erosi
pada DAS yang kemudian sebagian akan mengendap di dalam waduk
berupa:Bed load/ sedimen dasar dengan besar butiran yang lebih
kasar dari sedimen layang, menggelincir dan bergulingan (
translating and rolling),pada dasar sungai.Hampir semua sedimen
dasar alur sungai Wash load / sedimen cuci yang berbutir sangat
halus .Sedimen ini bersumber pada permukaan DAS ,terutama hasil
lapukan karena perubahan suhu , diangkut oleh air dalm bentuk
koloidal ,sehingga sukar mengendap dalam waduk ,mengalir ke hilir
bersama air.SEDIMEN YANG MEMASUKI WADUKErosi pada permukaan DAS
khususnya disebabkan oleh kekuatan air dan gravitasi , dan juga
dapat disebabkan oleh gerakan angin. Jumlah keseluruhan dari erosi
pada DAS disebut jumlah kotor /gross yield erosi. Sebagian dari
jumlah kotor erosi akan diendapkan dalam penghalang buatan atau
alam pada DAS, pada bantaran banjir ataupun alur aliran sisanya
yang disebut sediment yield/produksi sedimen akan mencapai titik
pengukur/control.MELAKUKAN SURVEI PADA LAJU SEDIMENTASI
WADUKFaktor-faktor yang menentukan kuantitas produksi sedimen suatu
DAS :
1. Tinggi curah hujan dan intensitasnya
2. Jenis tanah dan formasi geologi
3. Tetumbuhan penutup
4. Tata guna lahan
5. Topografi DAS
6. Erosi lahan tinggi, kemiringan lereng lahan,berat jenis dan
alur patusan alam, bentuk dan luas.
7. Run off koefisien run off dari DAS.MENGENDALIKAN SEDIMENTASI
BERLEBIHAN DALAM WADUKWaduk penyimpanan air akan mengalami
sedimentasi dari gasil erosi pada DAS, suatu proses alami yang
tidak dapat dihindari. Pengendapan ini akan secara bertahap
mengurangi kapasitas volume simpan waduk sampai suatu saat ke depan
akan mengakhiri umur layan yang direncanakan.
Tetapi jika selama masa layanannya,terjadi pengendapan lebih
besar dari yang diharapkan , karena produksi sedimen yang
berlebihan akibat degradasi DAS, proses ini akan memperpendek umur
layanannya.Tindakan dasar yang dapat dilakukan untuk pengendalian
sedimentasi berlebihan dalam kolam waduk adalah:
Menghambat masuknya sedimen ke dalam kolam Waduk.Mengurangi
kuantitas sedimen yang memasuki kolam,jadi mengurangi produksi
sedimen kotor.Membuang sedimen yang masuk ke dalam kolam waduk.