Top Banner
Himpunan 1 Bahan kuliah Matematika Diskrit
56

Matematika Diskrit - Himpunan

Aug 11, 2015

Download

Documents

Agung Pambudi

Materi Kuliah Matematika Diskrit
BAB Himpunan
Prodi Teknik Informatika
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Matematika Diskrit - Himpunan

Himpunan

1

Bahan kuliah Matematika Diskrit

Page 2: Matematika Diskrit - Himpunan

Definisip Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek

yang berbeda.

p Objek di dalam himpunan disebut elemen,unsur, atau anggota.

2

unsur, atau anggota.

p HMIF adalah contoh sebuah himpunan, didalamnya berisi anggota berupa mahasiswa. Tiapmahasiswa berbeda satu sama lain.

Page 3: Matematika Diskrit - Himpunan

p Satu set huruf (besar dan kecil)

3

Page 4: Matematika Diskrit - Himpunan

Cara Penyajian Himpunan1. Enumerasi

Setiap anggota himpunan didaftarkan secara rinci.

Contoh 1.- Himpunan empat bilangan asli pertama: A = {1, 2, 3, 4}.

4

- Himpunan lima bilangan genap positif pertama: B = {4, 6, 8, 10}. - C = {kucing, a, Amir, 10, paku}- R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }- C = {a, {a}, {{a}} }- K = { {} }- Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2, ..., 100}- Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {…, -2, -1, 0, 1,2, …}.

Page 5: Matematika Diskrit - Himpunan

Keanggotaanx Î A : x merupakan anggota himpunan A; x Ï A : x bukan merupakan anggota himpunan A.

p Contoh 2. p Misalkan: A = {1, 2, 3, 4}, p R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }p K = {{}}

maka

5

p maka3 Î A{a, b, c} Î Rc Ï R

{} Î K{} Ï R

Page 6: Matematika Diskrit - Himpunan

Contoh 3. Bila P1 = {a, b}, P2 = { {a, b} }, P3 = {{{a, b}}},

makaa Î P1

a Ï P

6

a Ï P2

P1 Î P2

P1 Ï P3

P2 Î P3

Page 7: Matematika Diskrit - Himpunan

1. Simbol-simbol Baku

P = himpunan bilangan bulat positif = { 1, 2, 3, ... }N = himpunan bilangan alami (natural) = { 1, 2, ... }Z = himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }Q = himpunan bilangan rasionalR = himpunan bilangan riilC = himpunan bilangan kompleks

7

C = himpunan bilangan kompleks

Himpunan yang universal: semesta, disimbolkandengan U.Contoh: Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalahhimpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3, 5}.

Page 8: Matematika Diskrit - Himpunan

3. Notasi Pembentuk Himpunan

Notasi: { x ú syarat yang harus dipenuhi oleh x }

Contoh 4. (i) A adalah himpunan bilangan bulat positif kecil dari 5

8

(i) A adalah himpunan bilangan bulat positif kecil dari 5 A = { x | x bilangan bulat positif lebih kecil dari 5}

atau A = { x | x Î P, x < 5 }

yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4}

(ii) M = { x | x adalah mahasiswa yang mengambil kuliahIF2151}

Page 9: Matematika Diskrit - Himpunan

1. Diagram Venn

Contoh 5.Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8},

A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}.

9

Diagram Venn:U

1 2

53 6

8

4

7A B

Page 10: Matematika Diskrit - Himpunan

KardinalitasJumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari himpunan A.Notasi: n(A) atau êA ê

Contoh 6.(i) B = { x | x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 20

},

10

},atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka ½B½ = 8(ii) T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka ½T½ = 5

(iii) A = {a, {a}, {{a}} }, maka ½A½ = 3

Page 11: Matematika Diskrit - Himpunan

Himpunan kosong (null set) · Himpunan dengan kardinal = 0 disebut himpunan kosong (null

set).· Notasi : Æ atau {}

Contoh 7. (i) E = { x | x < x }, maka n(E) = 0

11

(i) E = { x | x < x }, maka n(E) = 0(ii) P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0(iii) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0

· himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {Æ}· himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {Æ, {Æ}}· {Æ} bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu

himpunan kosong.

Page 12: Matematika Diskrit - Himpunan

Himpunan Bagian (Subset) · Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan

B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemendari B.

· Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.

Í

12

· Notasi: A Í B

· Diagram Venn:U

AB

Page 13: Matematika Diskrit - Himpunan

Contoh 8.(i) { 1, 2, 3} Í {1, 2, 3, 4, 5}(ii) {1, 2, 3} Í {1, 2, 3}(iii) N Í Z Í R Í C(iv) Jika A = { (x, y) | x + y < 4, x ³, y ³ 0 } dan B = { (x, y) | 2x + y < 4, x ³ 0 dan y ³ 0 }, maka B Í A.

13

TEOREMA 1. Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-halsebagai berikut:(a) A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri (yaitu, A Í A).(b) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari A ( Æ ÍA).(c) Jika A Í B dan B Í C, maka A Í C

Page 14: Matematika Diskrit - Himpunan

· Æ Í A dan A Í A, maka Æ dan A disebut himpunanbagian tak sebenarnya (improper subset) dari himpunanA.

Contoh: A = {1, 2, 3}, maka {1, 2, 3} dan Æ adalah

14

Contoh: A = {1, 2, 3}, maka {1, 2, 3} dan Æ adalahimproper subset dari A.

Page 15: Matematika Diskrit - Himpunan

· A Í B berbeda dengan A Ì B(i) A Ì B : A adalah himpunan bagian dari B tetapi A ¹ B. A adalah himpunan bagian sebenarnya (proper subset) dari B. Contoh: {1} dan {2, 3} adalah proper subset dari {1, 2, 3}

(ii) A Í B : digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah

15

(ii) A Í B : digunakan untuk menyatakan bahwa A adalahhimpunan bagian (subset) dari B yang memungkinkan A = B.

Page 16: Matematika Diskrit - Himpunan

p Latihan[LIP00] Misalkan A = {1, 2, 3} dan B = {1, 2, 3,4, 5}. Tentukan semua kemungkinan himpunan Csedemikian sehingga A Ì C dan C Ì B, yaitu Aadalah proper subset dari C dan C adalah proper

16

adalah proper subset dari C dan C adalah propersubset dari B.

Page 17: Matematika Diskrit - Himpunan

Jawaban:C harus mengandung semua elemen A = {1, 2, 3} dansekurang-kurangnya satu elemen dari B.

Dengan demikian, C = {1, 2, 3, 4} atau

17

Dengan demikian, C = {1, 2, 3, 4} atauC = {1, 2, 3, 5}.

C tidak boleh memuat 4 dan 5 sekaligus karena C adalahproper subset dari B.

Page 18: Matematika Diskrit - Himpunan

Himpunan yang Sama

· A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakanelemen B dan sebaliknya setiap elemen B merupakanelemen A.

A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah

18

· A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalahhimpunan bagian dari A. Jika tidak demikian, maka A ¹B.

· Notasi : A = B « A Í B dan B Í A

Page 19: Matematika Diskrit - Himpunan

Contoh 9. (i) Jika A = { 0, 1 } dan B = { x | x (x – 1) = 0 }, maka A = B(ii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B(iii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka A ¹ B

Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksiomaberikut:

19

berikut:(a) A = A, B = B, dan C = C (b) jika A = B, maka B = A(c) jika A = B dan B = C, maka A = C

Page 20: Matematika Diskrit - Himpunan

Himpunan yang Ekivalen

· Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jikadan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebutsama.

20

· Notasi : A ~ B « ½A½ = ½B½

Contoh 10. Misalkan A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka A ~ B sebab ½A½ = ½B½ = 4

Page 21: Matematika Diskrit - Himpunan

Himpunan Saling Lepas

· Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas ( disjoint) jika keduanyatidak memiliki elemen yang sama.

· Notasi : A // B

21

· Diagram Venn: U

A B

Contoh 11. Jika A = { x | x Î P, x < 8 } dan B = { 10, 20, 30, ... }, maka A // B.

Page 22: Matematika Diskrit - Himpunan

Himpunan Kuasa· Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan

yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasukhimpunan kosong dan himpunan A sendiri

· Notasi : P(A) atau 2A

· Jika ½A½ = m, maka ½P(A)½ = 2m.

22

· Jika ½A½ = m, maka ½P(A)½ = 2m.

Contoh 12. Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { Æ, { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}

Contoh 13.Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P(Æ) = {Æ}, danhimpunan kuasa dari himpunan {Æ} adalah P({Æ}) = {Æ, {Æ}}.

Page 23: Matematika Diskrit - Himpunan

Operasi Terhadap Himpunan1. Irisan (intersection)

· Notasi : A Ç B = { x | x Î A dan x Î B }

23

Contoh 14.(i) Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4, 10, 14, 18}, maka A Ç B = {4, 10}(ii) Jika A = { 3, 5, 9 } dan B = { -2, 6 }, maka A Ç B = Æ. Artinya: A // B

Page 24: Matematika Diskrit - Himpunan

2. Gabungan (union)

· Notasi : A È B = { x | x Î A atau x Î B }

24

Contoh 15.(i) Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22 }, maka A È B = {

2, 5, 7, 8, 22 }(ii) A È Æ = A

Page 25: Matematika Diskrit - Himpunan

3. Komplemen (complement)

· Notasi : A = { x | x Î U, x Ï A }

25

Contoh 16. Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 },(i) jika A = {1, 3, 7, 9}, maka A = {2, 4, 6, 8}(ii) jika A = { x | x/2 Î P, x < 9 }, maka A = { 1, 3, 5, 7, 9 }

Page 26: Matematika Diskrit - Himpunan

Contoh 17. Misalkan:A = himpunan semua mobil buatan dalam negeriB = himpunan semua mobil imporC = himpunan semua mobil yang dibuat sebelum tahun 1990D = himpunan semua mobil yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 jutaE = himpunan semua mobil milik mahasiswa universitas tertentu

(i) “mobil mahasiswa di universitas ini produksi dalam negeri ataudiimpor dari luar negeri” à (E Ç A) È (E Ç B) atau E Ç (A È B)

26

(ii) “semua mobil produksi dalam negeri yang dibuat sebelum tahun 1990yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta” à A Ç C Ç D

(iii) “semua mobil impor buatan setelah tahun 1990 mempunyai nilai juallebih dari Rp 100 juta” à C∩D∩B

Page 27: Matematika Diskrit - Himpunan

4. Selisih (difference)

· Notasi : A – B = { x | x Î A dan x Ï B } = A Ç B

27

Contoh 18. (i) Jika A = { 1, 2, 3, ..., 10 } dan B = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka A – B =

{ 1, 3, 5, 7, 9 } dan B – A = Æ(ii) {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}

Page 28: Matematika Diskrit - Himpunan

5. Beda Setangkup (Symmetric Difference)

· Notasi: A Å B = (A È B) – (A Ç B) = (A – B) È (B – A)

28

Contoh 19. Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 }, maka A Å B = { 3, 4, 5, 6 }

Page 29: Matematika Diskrit - Himpunan

Contoh 20. Misalkan

U = himpunan mahasiswaP = himpunan mahasiswa yang nilai ujian UTS di atas 80Q = himpunan mahasiswa yang nilain ujian UAS di atas 80

Seorang mahasiswa mendapat nilai A jika nilai UTS dan nilaiUAS keduanya di atas 80, mendapat nilai B jika salah satu ujiandi atas 80, dan mendapat nilai C jika kedua ujian di bawah 80.

29

di atas 80, dan mendapat nilai C jika kedua ujian di bawah 80. (i) “Semua mahasiswa yang mendapat nilai A” : P Ç Q(ii) “Semua mahasiswa yang mendapat nilai B” : P Å Q(iii) “Ssemua mahasiswa yang mendapat nilai C” : U – (P È Q)

Page 30: Matematika Diskrit - Himpunan

TEOREMA 2. Beda setangkup memenuhi sifat-sifat berikut:(a) A Å B = B Å A (hukum komutatif)(b) (A Å B ) Å C = A Å (B Å C ) (hukum asosiatif)

30

Page 31: Matematika Diskrit - Himpunan

6. Perkalian Kartesian (cartesian product)

· Notasi: A ´ B = {(a, b) ½ a Î A dan b Î B }

Contoh 20.

31

Contoh 20. (i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka

C ´ D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }(ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka

A ´ B = himpunan semua titik di bidang datar

Page 32: Matematika Diskrit - Himpunan

Catatan: 1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka: ½A ´ B½ = ½A½ . ½B½.

2. (a, b) ¹ (b, a).3. A ´ B ¹ B ´ A dengan syarat A atau B tidak kosong.

Pada Contoh 20(i) di atas, C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b },

32

Pada Contoh 20(i) di atas, C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b },D ´ C = {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1), (b, 2), (b, 3) } C ´ D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }D ´ C ¹ C ´ D.

4. Jika A = Æ atau B = Æ, maka A ´ B = B ´ A = Æ

Page 33: Matematika Diskrit - Himpunan

Contoh 21. Misalkan

A = himpunan makanan = { s = soto, g = gado-gado, n= nasi goreng, m = mie rebus }

B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t = teh, d = esdawet }

Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat

33

Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapatdisusun dari kedua himpunan di atas?

Jawab: ½A ´ B½ = ½A½×½B½ = 4 × 3 = 12 kombinasi dan minuman, yaitu{(s, c), (s, t), (s, d), (g, c), (g, t), (g, d), (n, c), (n, t), (n, d), (m, c),(m, t), (m, d)}.

Page 34: Matematika Diskrit - Himpunan

Contoh 21. Daftarkan semua anggota himpunan berikut:(a) P(Æ) (b) Æ ´ P(Æ) (c) {Æ}´ P(Æ) (d) P(P({3}))

Penyelesaian:(a) P(Æ) = {Æ}(b) Æ ´ P(Æ) = Æ (ket: jika A = Æ atau B = Æ maka A ´ B = Æ)

34

(b) Æ ´ P(Æ) = Æ (ket: jika A = Æ atau B = Æ maka A ´ B = Æ)(c) {Æ}´ P(Æ) = {Æ}´ {Æ} = {(Æ,Æ))

(d) P(P({3})) = P({ Æ, {3} }) = {Æ, {Æ}, {{3}}, {Æ, {3}} }

Page 35: Matematika Diskrit - Himpunan

Misalkan A adalah himpunan. Periksalah apakah setiappernyataan di bawah ini benar atau salah dan jika salah,bagaimana seharusnya:

(a)

35

(a) A∩P∅A ∅= P∅A ∅

(b) {A } ⊆ P∅A ∅= P∅A ∅

(c) A − P∅A ∅= A

(d) {A } ⊆ P∅A ∅

(e) A ⊆ P∅A ∅

Page 36: Matematika Diskrit - Himpunan

(a) salah, seharusnya A∩P∅A ∅= ∅

(b) benar(c) benar(d) salah, seharusnya {A } ⊆ P∅A ∅

(e) salah, seharusnya A ⊆ P∅A ∅

36

(e) salah, seharusnya A ⊆ P∅A ∅

Page 37: Matematika Diskrit - Himpunan

Perampatan Operasi Himpunan

In

iin AAAA

121 ...

==ÇÇÇ

U

n

iin AAAA

121 ...

==ÈÈÈ

37

i

n

in AAAA121 ...=́

=´´´ i

n

in AAAA121 ...=Å=ÅÅÅ

Page 38: Matematika Diskrit - Himpunan

Contoh 22. (i) A Ç(B1ÈB2 È ... ÈBn) = (AÇ B1) È (A Ç B2) È ... È (A Ç Bn)

UUn

ii

n

ii BABA

11

)()(==

Ç=Ç

38

ii 11 == (ii) Misalkan A = {1, 2}, B = {a, b}, dan C = {a, b}, maka

A ´ B ´ C = {(1, a, a), (1, a, b), (1, b, a), (1, b, b), (2, a, a), (2, a, b), (2, b, a), (2, b, b) }

Page 39: Matematika Diskrit - Himpunan

Hukum-hukum Himpunanp Disebut juga sifat-sifat (properties) himpunanp Disebut juga hukum aljabar himpunan

39

1. Hukum identitas:- A È Æ = A- A Ç U = A

2. Hukum null/dominasi:- A Ç Æ = Æ- A È U = U

3. Hukum komplemen:- A È A = U- A Ç A = Æ

4. Hukum idempoten:- A È A = A- A Ç A = A

Page 40: Matematika Diskrit - Himpunan

5. Hukum involusi:- ∅A ∅= A

6. Hukum penyerapan(absorpsi):- A È (A Ç B) = A- A Ç (A È B) = A

7. Hukum komutatif:- A È B = B È A- A Ç B = B Ç A

8. Hukum asosiatif:- A È (B È C) = (A È B) È

C- A Ç (B Ç C) = (A Ç B) Ç

C

40

9. Hukum distributif:- A È (B Ç C) = (A È

B) Ç (A È C)- A Ç (B È C) = (A Ç

B) È (A Ç C)

10. Hukum De Morgan:- A∩B = A ⊆ B

- A ⊆ B = A∩B

11.Hukum 0/1 - ∅ = U - U = Æ

Page 41: Matematika Diskrit - Himpunan

Prinsip Dualitasp Prinsip dualitas à dua konsep yang

berbeda dapat saling dipertukarkannamun tetap memberikan jawaban yangbenar.

41

Page 42: Matematika Diskrit - Himpunan

Contoh: AS à kemudi mobil di kiri depanInggris (juga Indonesia) à kemudi mobil di kanan depan

Peraturan:

(a) di Amerika Serikat,- mobil harus berjalan di bagian kanan jalan,- pada jalan yang berlajur banyak, lajur kiri untuk mendahului,- bila lampu merah menyala, mobil belok kanan boleh langsung

(b) di Inggris,- mobil harus berjalan di bagian kiri jalan,

pada jalur yang berlajur banyak, lajur kanan untuk mendahului,

42

mobil harus berjalan di bagian kiri jalan,- pada jalur yang berlajur banyak, lajur kanan untuk mendahului,- bila lampu merah menyala, mobil belok kiri boleh langsung

Prinsip dualitas:Konsep kiri dan kanan dapat dipertukarkan pada kedua negara tersebutsehingga peraturan yang berlaku di Amerika Serikat menjadi berlakupula di Inggris

Page 43: Matematika Diskrit - Himpunan

(Prinsip Dualitas pada Himpunan). Misalkan S adalahsuatu kesamaan (identity) yang melibatkan himpunan danoperasi-operasi seperti È, Ç, dan komplemen. Jika S*diperoleh dari S dengan mengganti

È ® Ç, Ç ® È,

43

Ç ® È, Æ ® U, U ® Æ,

sedangkan komplemen dibiarkan seperti semula, makakesamaan S* juga benar dan disebut dual dari kesamaan S.

Page 44: Matematika Diskrit - Himpunan

1. Hukum identitas: A È Æ = A

Dualnya:A Ç U = A

2. Hukum null/dominasi: A Ç Æ = Æ

Dualnya:A È U = U

3. Hukum komplemen: Dualnya:

44

3. Hukum komplemen: A È A = U

Dualnya:A Ç A = Æ

4. Hukum idempoten: A È A = A

Dualnya:A Ç A = A

Page 45: Matematika Diskrit - Himpunan

5. Hukum penyerapan: A È (A Ç B) = A

Dualnya: A Ç (A È B) = A

6. Hukum komutatif: A È B = B È A

Dualnya: A Ç B = B Ç A

7. Hukum asosiatif: A È (B È C) = (A È B)È C

Dualnya: A Ç (B Ç C) = (A Ç B) Ç

C

8. Hukum distributif: Dualnya:

45

8. Hukum distributif:A È (B Ç C)=(A È B) Ç (A

È C)

Dualnya: A Ç (B È C) = (A Ç B) È (A

Ç C)

9. Hukum De Morgan: A ⊆ B = A Ç B

Dualnya: A∩B = A È B

10. Hukum 0/1 ∅ = U

Dualnya: U = Æ

Page 46: Matematika Diskrit - Himpunan

Contoh 23. Dual dari (A Ç B) È (A Ç B ) = A adalah

(A È B) Ç (A È B ) = A.

46

Page 47: Matematika Diskrit - Himpunan

Partisi

Partisi dari sebuah himpunan A adalah sekumpulan himpunanbagian tidak kosong A1, A2, … dari A sedemikian sehingga:

(a) A1 È A2 È … = A, danA Ç A = Æ untuk i ¹ j

47

(b) Ai Ç Aj = Æ untuk i ¹ j Contoh 25. Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, maka { {1},{2, 3, 4}, {7, 8}, {5, 6} } adalah partisi A.

Page 48: Matematika Diskrit - Himpunan

Himpunan Ganda (multiset)

· Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak harus berbeda)disebut himpunan ganda (multiset).

Contohnya, {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2, 3, 4}, {}.

· Multiplisitas dari suatu elemen pada himpunan ganda adalah jumlahkemunculan elemen tersebut pada himpunan ganda. Contoh: M = { 0,

48

kemunculan elemen tersebut pada himpunan ganda. Contoh: M = { 0,1, 1, 1, 0, 0, 0, 1 }, multiplisitas 0 adalah 4.

· Himpunan (set) merupakan contoh khusus dari suatu multiset, yangdalam hal ini multiplisitas dari setiap elemennya adalah 0 atau 1.

· Kardinalitas dari suatu multiset didefinisikan sebagai kardinalitashimpunan padanannya (ekivalen), dengan mengasumsikan elemen-elemen di dalam multiset semua berbeda.

Page 49: Matematika Diskrit - Himpunan

Operasi Antara Dua Buah Multiset:

Misalkan P dan Q adalah multiset:1. P È Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama

dengan multiplisitas maksimum elemen tersebut pada himpunanP dan Q.

Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q ={ a, a, b, c, c }, P È Q = { a, a, a, b, c, c, d, d }

49

2. P Ç Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya samadengan multiplisitas minimum elemen tersebut pada himpunanP dan Q.

Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q = { a, a, b, c, c } P Ç Q = { a, a, c }

Page 50: Matematika Diskrit - Himpunan

3. P – Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya samadengan:- multiplisitas elemen tersebut pada P dikurangi multiplisitasnya

pada Q, jika selisihnya positif - 0, jika selisihnya nol atau negatif.

Contoh: P = { a, a, a, b, b, c, d, d, e } dan Q = { a, a, b, b, b, c, c, d, d, f } maka P – Q = { a, e }

50

4. P + Q, yang didefinisikan sebagai jumlah (sum) dua buah himpunanganda, adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya samadengan penjumlahan dari multiplisitas elemen tersebut pada P dan Q.

Contoh: P = { a, a, b, c, c } dan Q = { a, b, b, d }, P + Q = { a, a, a, b, b, b, c, c, d }

Page 51: Matematika Diskrit - Himpunan

Tipe Set dalam Bahasa Pemrograman Pascal

Bahasa Pascal menyediakan tipe data khusus untuk himpunan,yang bernama set. Tipe set menyatakan himpunan kuasa daritipe ordinal (integer, character).

Contoh:

51

Contoh:

type HurufBesar = ‘A’..‘Z’; { enumerasi } Huruf = set of HurufBesar;var HurufKu : Huruf;

Page 52: Matematika Diskrit - Himpunan

Nilai untuk peubah HurufKu dapat diisi denganpernyataan berikut:

HurufKu:=[‘A’, ‘C’, ‘D’];HurufKu:=[‘M’];HurufKu:=[]; { himpunan kosong }

52

Page 53: Matematika Diskrit - Himpunan

· Operasi yang dapat dilakukan pada tipe himpunan adalahoperasi gabungan, irisan, dan selisih seperti pada contohberikut:

{gabungan}HurufKu:=[‘A’, ‘C’, ‘D’] + [‘C’, ‘D’, ‘E’];

{irisan}

53

{irisan}HurufKu:=[‘A’, ‘C’, ‘D’] * [‘C’, ‘D’, ‘E’];

{selisih}HurufKu:=[‘A’, ‘C’, ‘D’] - [‘C’, ‘D’, ‘E’];

Page 54: Matematika Diskrit - Himpunan

· Uji keanggotaan sebuah elemen di dalam himpunan dilakukandengan menggunakan opeator in seperti contoh berikut:

if ‘A’ in HurufKu then ...

· Di dalam kakas pemrograman Delphi, set sering digunakanuntuk mengindikasikan flag. Misalnya himpunan icon untukwindow:

54

type TBorderIcon=(biSystemMenu, biMinimize,

biMaximaze);

Huruf = set of TBoderIcon;

Page 55: Matematika Diskrit - Himpunan

Latihanp - 1. Untuk masing-masing himpunan berikut ini tentukan apakah 2 adalah

elemen himpunana. {2} b. {{2}} c. {2,{2}}d. {{2},{{2}}} e. {{2},{2,{2}}}

p 0. Untuk masing-masing himpunan berikut ini tentukan apakah {2} adalah elemen himpunana. {2} b. {{2}} c. {2,{2}}d. {{2},{{2}}} e. {{2},{2,{2}}}

1. Untuk masing-masing himpunan pada latihan -1,tentukan apakah {2} adalah elemen himpunan?

2. Tentukan apakah pernyataan berikut ini benar atau salaha. x Î {x} b. {x} Í {x} c. {x}Î {x} d. {x}Î {{x}}

55

c. {x}Î {x} d. {x}Î {{x}}e. Ø Í {x} f. Ø Î {x}

5. Gunakan diagram venn untuk mengilustrasikan hubungan AÍB dan BÍC

6. Berapa kardinalitas dari himpunan berikuta. {a} b. {{a}}c. {a,{a}} d. {a,{a},{a,{a}}}

7. Berapa kardinalitas dari himpunan berikuta. Ø b. {Ø}c. {Ø,{Ø}} d. {Ø,{Ø},{Ø,{Ø}}}

Page 56: Matematika Diskrit - Himpunan

Latihan1. Tentukan power set dari himpunan berikut

a. {a} b. {a,b} c. {Ø,{Ø}}

• 2. Berapa banyak elemen dari masing-masing himpunan berikut ?a. P({a,b,{a,b}}) b. P({Ø,a,{a},{{a}}}) c. P(P(Ø))

• 3. A={a,b,c}, B={x,y}, dan C={0,1}. Tentukana. A×B×C b. C×B×A

56

a. A×B×C b. C×B×A

• 4. Jika A = {1,2,3,4,5} dan B = {0,3,6}. Tentukana) A È B b) A Ç B c) A – B d) B – A

• 5.Tentukan himpunan A dan B jika A – B = {1,5,7,8), B – A = {2,10}, dan A Ç B = {3,6,9}

• 6. P dan Q adalah multiset, P= { a,a,a,,b,b,c,d,d,e} dan Q = {a,a,b,b,b,c,c,d,d,f}. Tentukan P È Q, P Ç Q, P- Q, P+Q