-
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Matahari merupakan sumber energy paling besar dan yang pertama
di Bumi.
Matahari merupakan salah satu bintang di alam. Posisinya sebagai
sumber energi bagi
planet-planet yang mengitarinya dalam tata surya. Manusia pun
tentunya sangat
bergantung pada matahari khusunya sinar dan energy matahari.
Namun, sejauhmanakah
pengetahuan kita mengenai matahari? Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai
Struktur matahari dan mekanisme radiasi matahari. Dengan
demikian pengetahuan kita
mengenai matahari bertambah atau mengingat kembali jika kita
pernah mempelajarinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Matahari itu?
2.Bagaimanakah struktur dan fungsi lapisan-lapisan pada
Matahari?
3.Bagaimanakah reaksi Inti di Matahari ?
4.Bagaimanakah Spektrum Radiasi oleh matahari?
5.Bagaimanakah Mekanisme rambatan energi radiasi matahari ke
permukaan Bumi?
1.3 TUJUAN
1.Mahasiswa dapat mengetahui tentang Matahari
2.Mahasiswa dapat mengetahui tentang Struktur dan fungsi
lapisan-lapisan pada matahari
3.Mahasiswa dapat mengetahui tentang reaksi inti di matahari
4.Mahasiswa dapat mengetahui spectrum radiasi oleh matahari
5.Mahasiswa dapat mengetahui mekanisme perambatan energy radiasi
matahari ke bumi
-
A. Matahari
Matahari atau Surya adalah bintang di pusat Tata Surya.
Bentuknya nyaris
bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet.
Diameternya sekitar
1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya
(sekitar
21030
kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86%
massa
total Tata Surya.[14]
Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa Matahari terdiri
dari
hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa
tersebut (1,69%, setara
dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat
seperti oksigen,
karbon, neon, besi, dan lain-lain. Matahari terbentuk sekitar
4,6 miliar tahun yang lalu
akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan
molekul besar.
Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya
memimpih menjadi
cakram beredar yang kelak menjadi Tata Surya. (Wikipedia)
B. Struktur Matahari
Secara garis besar, struktur matahari dibagi menjadi tiga, yaitu
atmosfer, fotosfer dan
barisfer.
1. Atmosfer Matahari
Atmosfer matahari adalah lapisan paling luar dari matahari yang
berbentuk gas,
terdiri atas dua lapisan, yaitu kromosfer dan korona.
Kromosfer merupakan lapisan atmosfer matahari bagian bawah yang
terdiri atas
gas yang renggang berwarna merah dengan ketebalan sekitar 10.000
km. Lapisan
gas ini merupakan lapisan yang paling dinamis karena seringkali
muncul tonjolon
cahaya berbentuk lidah api yang memancar sampai ketinggian lebih
dari 200.000
km yang disebut prominensa (protuberans).
Korona adalah lapisan atmosfer matahari bagian atas yang terdiri
atas gas yang
sangat renggang dan berwarna putih atau kuning kebiruan, serta
memiliki
ketebalan mencapai ribuan kilometer.
-
Kromosfer dan korona dalam keadaan normal tidak dapat terlihat
jelas dari bumi
karena tingkat sinar terangnya lebih rendah dari lapisan
permukaan matahari.
Atmosfer matahari (kromosfer, korona, dan prominensa) dapat
terlihat jelas jika
bulatan matahari tertutup oleh bulatan bulan pada saat terjadi
gerhana matahari
total atau melalui pengamatan dengan menggunakan alat yang
disebut koronagraf.
2. Fotosfer Matahari
Permukaan (kulit) matahari disebut fotosfer. Dari sinilah
datangnya sinar matahari
yang dapat kita lihat dari bumi. Temperatur dari lapisan ini
adalah 6.000 Kelvin.
Permukaan fotosfer bukan merupakan suatu bidang rata, tetapi
berbintik-bintik
(berbutir-butir), yang disebut granulasi fotosfer.
Fotosfer matahari adalah lapisan berupa bulatan berwarna perak
kekuning-
kuningan yang terdiri atas gas padat bersuhu tinggi. Pada
fotosfer matahari terlihat
adanya bintik atau noda hitam berdiameter sekitar 300.000 km.
Bahkan ada yang
berdiameter lebih besar dari diameter bumi dengan kedalaman
sekitar 800 km
disebut umbra. Di sekeliling umbra, biasanya terdapat lingkaran
lebih terang
disebut penumbra. Noda-noda hitam pada matahari secara
keseluruhan disebut sun
spots.
Pada suhu mencapai 4.000 C, noda-noda matahari tampak gelap,
lebih dingin, dan
kurang cerah dibandingkan dengan bagian lain dari fotosfer.
Bagian dari nida
matahari yang berwarna gelap disebut umbra dan yang berwarna
lebih terang
disebut penumbra.
3. Barisfer Matahari (inti matahari)
Inti matahari adalah bagian dari matahari yang letaknya paling
dalam, berdiameter
sekitar 500.000 km dengan tingkat temperatur sekitar 15.000.000
C. Pada bagian
ini berlangsung reaksi inti yang menyebabkan terjadinya sintesis
hidrogen menjadi
helium dengan karbon sebagai katalisatornya. (zonasiswa)
-
http://www.sentra-edukasi.com/2011/09/pergerakan-fungsi-struktur-matahari.html
C. Mekanisme reaksi Inti di Matahari
Inti Matahari diperkirakan merentang dari pusatnya sampai 2025%
radius
Matahari. Kepadatannya mencapai 150 g/cm3 (sekitar 150 kali
lipat kepadatan air)
dan suhu mendekati 15,7 juta kelvin (K). Sebaliknya, suhu
permukaan Matahari
kurang lebih 5.800 K. Analisis terkini terhadap data misi SOHO
menunjukkan adanya
tingkat rotasi yang lebih cepat di bagian inti ketimbang di
seluruh zona radiatif.
Sepanjang masa hidup Matahari, energi dihasilkan oleh fusi
nuklir melalui
serangkaian tahap yang disebut rantai pp (protonproton); proses
ini mengubah
hidrogen menjadi helium.
Inti adalah satu-satunya wilayah Matahari yang menghasilkan
energi termal
yang cukup melalui fusi; 99% tenaganya tercipta di dalam 24%
radius Matahari, dan
fusi hampir berhenti sepenuhnya pada tingkat 30% radius. Sisanya
dipanaskan oleh
energi yang ditransfer ke luar oleh radiasi dari inti ke layar
konvektif di luarnya.
-
Energi yang diproduksi melalui fusi di inti harus melintasi
beberapa lapisan dalam
perjalanan menuju fotosfer sebelum lepas ke angkasa dalam bentuk
sinar matahari
atau energi kinetik partikel.
Menurut Merriam Webster, Fusi adalah proses di mana inti atom
bergabung. Energi
ambang yang sangat tinggi harus dicapai untuk menggabungkan inti
atom, dan suhu
yang diperlukan adalah dalam jutaan derajat. Reaksi melepaskan
sejumlah besar
energi. Ini adalah reaksi yang berlangsung terus-menerus pada
matahari yang
menjelaskan sumber tak berujung energi dalam bentuk sinar
matahari.
Menurut Bethe, energi matahari yang amat sangat panas tersebut
disebabkan oleh
karena terjadi reaksi fusi atau penggabungan inti ringan menjadi
inti yang lebih berat.
Reaksi thermonuklir yang berupa reaksi fusi tersebut adalah
penggabungan 4 inti
Hidrogen menjadi inti Helium, berdasarkan persamaan reaksi inti
berikut ini:
(1H1 + 1H1 1H2 + + v + 0,42 MeV) x 2
(1H1 + 1H2 2He3 + + 5,5 MeV) x 2
2He3 + 2He3 2He4 +2(1H1)+ 12,8 MeV
- +
1H1 2He4 + + + 2v + 24,64 MeV
Menurut Bethe, reaksi inti yang serupa reaksi fusi tersebut di
atas, dapat
menghasilkan energi panas yang amat sangat dahsyat. Selain dari
itu, karena sebagian
besar massa matahari tersebut tersusun oleh gas Hidrogen (76,4%)
dan gas Helium
(21,4%), maka masih ada kemungkinan terjadinya reaksi fusi lain
berdasarkan reaksi
rantai proton-proton sebagai berikut:
1H1 + 1H1 1H2 + + v
1H1 + 1H2 2He3 +
2He3 + 2He4 4Be7 +
-
4Be7 + 3Li7 + + v
+
3Li7 + 1H1 2He4 + 2He4
Terbentuknya gas Helium berdasarkan reaksi thermonuklir tersebut
di atas juga
menghasilkan energi yang amat sangat panas. Kemungkinan lain,
gas Helium juga
dapat terbentuk melalui reaksi nuklir berikut ini :
4Be7 + 1H1 5B8 +
5B8 4Be8 + + v
4Be8 2He4 + 2He4
Walaupun reaksi inti tersebut di atas sudah dapat menghasilkan
energi yang amat
sangat panas, ternyata masih ada kemungkinan lain untuk
terjadinya reaksi
thermonuklir matahari yang menghasilkan energi yang jauh lebih
dahsyat dan lebih
panas lagi. Reaksi thermonuklir tersebut akan mengikuti reaksi
inti rantai Karbon
Nitrogen sebagai berikut :
6C12 + 1H1 7N13 +
7N13 6C13 + + v
6C13 + 1H1 7N14 +
7N14 + 1H1 8O15 +
8O15 7N15 + + v
7N15 + 1H1 6C12 + 2He4
Reaksi rantai Karbon-Nitrogen tersebut di atas, menghasilkan
panas yang jauh lebih
panas dari pada reaksi rantai Proton-Proton maupun reaksi fusi
Hidrogen menjadi
Helium. Reaksi-reaksi thermonuklir tersebut di atas dapat
terjadi di matahari dan juga
di bintang-bintang yang tersebar di jagat raya ini. Reaksi
thermonuklir sejauh ini
dianggap sebagai sumber energi matahari maupun energi bintang.
Bintang yang
bersinar lebih terang dari pada matahari kita yang berarti pula
bahwa suhunya jauh
lebih panas, maka reaksi thermonuklir yang terjadi pada bintang
tersebut pada
umumnya akan mengikuti reaksi rantai Karbon-Nitrogen.
D. Spektrum Radiasi oleh Matahari
Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari
proses
thermonuklir yang terjadi di Matahari. Energi radiasi Matahari
berbentuk sinar dan
gelombang elektromagnetik. Spektrum radiasi Matahari sendiri
terdiri dari dua yaitu,
sinar bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar
yang termasuk
-
gelombang pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra
violet, sedangkan sinar
gelombang panjang adalah sinar infra merah.
Matahari memancarkan radiasi cahaya dengan berbagai panjang
gelombang,
mulai dari ultraviolet, cahaya tampak, sampai infrared dari
spektrum elektromagnetik.
Radiasi ini timbul sebagai akibat dari permukaan matahari yang
mempunyai
temperatur sekitar 5800 K (~5500 C) sehingga spektrum yang
dipancarkan matahari
sama dengan spektrum dari blackbody pada temperatur yang sama.
Blackbody ini
didefinisikan sebagai objek yang menyerap secara sempurna semua
radiasi
elektromagnetik, dan juga mampu memancarkan radiasi dengan
distribusi energi
bergantung kepada temperaturnya.
-
Spektrum radiasi matahari dibedakan menjadi beberapa pita
spectrum
(spectral bands) yang dinamai berdasarkan warna sebagaimana
disajikan pada tabel
diatas Secara garis besar, spektrum radiasi matahari dibagi
menjadi ultra violet (100
380 nm), cahaya tampak (380 780 nm), dan infra merah (780 2500
nm). Bagian
spektrum infra merah dari radiasi gelombang pendek dengan
panjang gelombang
kurang dari 3000 nm dinamai infra merah dekat (near infrared,
NIR); untuk
membedakan dengan spekrum infra merah yang berasal dari radiasi
gelombang
panjang yang dinamai infra merah jauh (far infra red, FIR).
Pada spektrum cahaya tampak terdapat berbagai macam warna; misal
violet
( = 400 nm), biru ( = 500 nm), hijau ( = 550 nm ), kuning ( =
600 nm), oranye
merah ( = 650 nm), dan merah ( = 700 nm). Spektrum dengan
panjang gelombang
antara 400 700 nm (secara garis besar sama dengan cahaya tampak)
sering disebut
dengan istilah photosynthetically active radiation (PAR) (Hall
& Rao 1977, Hall
1980, Yates 1991).
E. Mekanisme Rambatan Energi Radiasi Matahari ke Permukaan
Bumi
Energi panas yang terdapat di cahaya matahari yang terpancar
merambat
secara radiasi, yaitu proses perambatan energi panas tanpa dalam
bentuk gelombang
elektromagnetik sehingga tidak memerlukan media perambatan. Hal
ini terjadi karena
-
ruang antara Matahari dan Bumi merupakan ruang hampa sehingga
tidak ada media
perambatannya yang menyebabkan proses yang terjadi adalah
radiasi. Sedangkan,
gelombang elektromagnetik tersebut berupa medan magnet dan medan
listrik yang
bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Tidak semua cahaya matahari yang terpancar dari Matahari
semuanya masuk
ke Bumi. Cahaya matahari yang sampai di permukaan Bumi merupakan
hasil dari
filtrasi ketika melalui lapisan atmosfer Bumi, sehingga cahaya
yang masuk aman
untuk kehidupan makhluk Bumi. Lapisan tersebut adalah lapisan
Ozon (O3) yang
melindungi Bumi dengan menyerap sinar ultraviolet yang
berbahaya.
Energi panas yang sampai ke Bumi, tidak semuanya diserap, tetapi
ada
sebagian yang dipantulkan kembali ke angkasa untuk menjaga suhu
permukaan Bumi
tidak terlalu panas. Sekitar 30% energi panas yang masuk ke Bumi
dilepaskan
kembali ke angkasa dalam bentuk sinar inframerah. Hal ini
terjadi karena ketika panas
dipantulkan ke angkasa ada sebagian sinar yang dilepaskan ke
angkasa dan sebagian
dipantulkan lagi ke Bumi untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat
dan sesuai dengan
kondisi lingkungan yang di butuhkan. Energi panas tidak semuanya
dilepaskan ke
angkasa karena tertahan oleh gas Carbon Dioksida (CO2).
-
Jumlah total radiasi yang diterima di permukaan bumi tergantung
4 (empat)
faktor:
a. Jarak Matahari. Setiap perubahan jarak bumi dan Matahari
menimbulkan variasi
terhadap penerimaan energi Matahari.
b. Intensitas radiasi Matahari yaitu besar kecilnya sudut datang
sinar Matahari pada
permukaan bumi. Jumlah yang diterima berbanding lurus dengan
sudut besarnya
sudut datang. Sinar dengan sudut datang yang miring kurang
memberikan energi
pada permukaan bumi disebabkan karena energinya tersebar pada
permukaan
yang luas dan juga karena sinar tersebut harus menempuh lapisan
atmosphir yang
lebih jauh ketimbang jika sinar dengan sudut datang yang tegak
lurus.
c. Panjang hari (sun duration), yaitu jarak dan lamanya antara
Matahari terbit dan
Matahari terbenam.
d. Pengaruh atmosfer. Sinar yang melalui atmosfer sebagian akan
diadsorbsi oleh
gas-gas, debu dan uap air, dipantulkan kembali, dipancarkan dan
sisanya
diteruskan ke permukaan bumi.
Proses pemanasan matahari secara langsung diantaranya melalui
proses
absorpsi, refleksi dan difusi.
1. Absorpsi adalah penyerapan panas matahari oleh unsur-unsur di
atmosfer yang
menyerap radiasi tersebut seperti oksigen, nitrogen, ozon,
hidrogen dan debu.
2. Refleksi adalah pemanasan matahari oleh udara/atmosfer
kemudian dipantulkan
kembali ke angkasa oleh butir-butir air di atmosfer.
3. Difusi adalah proses penyebaran sinar/panas matahari ke
segala arah oleh
atmosfer. Sinar gelombang pendek warna biru merupakan gelombang
yang
dihamburkan paling baik oleh lapisan udara sehingga langit akan
berwarna biru
pada siang hari.
-
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Pergerakan, Fungsi & Struktur Matahari.
http://www.sentra-
edukasi.com/2011/09/pergerakan-fungsi-struktur-matahari.html (26
Agustus
2014)
Anonim. 2013. Reaksi Fisi dan Fusi Matahari.
http://librathebest.wordpress.com/2013/04/25/reaksi-fisi-dan-fusi-matahari
(26 Agustus 2014)
Duapri. 2014. Masuk dan Keluar Energi Matahari ke Bumi.
http://duapri.wordpress.com/2014/07/24/masuk-dan-keluar-energi-matahari-
ke-bumi (26 Agustus 2014)
Hapsari, Cindhy Ade. 2012. Karakteristik Radiasi Matahari -
Spektrum
Elektromagnetik.
http://belajardariapapun.blogspot.com/2012/11/karakteristik-radiasi-
matahari-spektrum.html (27 Agustus 2014)
Larasati, R. 2012. Radiasi matahari dan bumi Bagian 1.
http://rlarasati.wordpress.com/2012/05/12/radiasi-matahari-dan-bumi-bagian-
1 (26 Agustus 2014)
Septina, Wilman. 2011. Pengenalan Energi Surya.
http://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/energi-surya/
(27 Agustus 2014)
Setiawan, Agnas. 2013. Jenis Pemanasan/Radiasi Matahari ke
Permukaan Bumi.
http://geograph88.blogspot.com/2013/04/jenis-pemanasanradiasi-matahari-
ke.html (27 Agustus 2014)
Sridianty. Tanpa tahun. Perbedaan Reaksi Fisi dan Fusi.
http://www.sridianti.com/perbedaan-reaksi-fisi-dan-fusi.html (26
Agustus
2014)
Wikipedia. Radiasi Matahari.
http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_Matahari (26
Agustus 2014)
Wikipedia. Tanpa tahun. Matahari.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Matahari&veaction=edit&vesectio
n=1 (26 Agustus 2014)