MASYARAKAT HIPPER-REALITY (Kajian Pola Konsumtif Remaja Desa Bajing Kulon atas Handphone) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom. I.) Oleh: HANIATUL MUKAROMAH NIM. 1123102010 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO 2015
67
Embed
MASYARAKAT HIPPER REALITY Kajian Pola Konsumtif Remaja ...repository.iainpurwokerto.ac.id/746/1/Cover, Bab I, V, Daftar... · konsumsi yang dilakukan Remaja hanya memenuhi ... berpedoman
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MASYARAKAT HIPPER-REALITY
(Kajian Pola Konsumtif Remaja Desa Bajing Kulon
atas Handphone)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom. I.)
Oleh:
HANIATUL MUKAROMAH
NIM. 1123102010
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2015
ii
iii
iv
v
MASYARAKAT HIPPER_REALITY
Kajian Pola Konsumtif Remaja Desa Bajing Kulon atas Handphone
HANIATUL MUKAROMAH
1123102010
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
ABSTRAK
Terjadinya sebuah virus sosial yang disebabkan oleh jaringan realitas
sosial telah mencapai tahap hipperrealitas, yaitu realitas yang melampaui alamnya
sendiri, sehingga tidak ada lagi batas antara realitas dan fantasi, dimana remaja
sudah melampaui aktivitasnya dalam dunia maya, dunia permainan. Masyarakat
telah terjebak dalam sistem tanda, mereka tidak lagi mampu membedakan yang
nyata dan imaginer. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa saat ini
konsumsi yang dilakukan Remaja hanya memenuhi kebutuhan semu mereka.
Berdasarkan latarbelakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan
sebagai berikut: Bagaimana Pola Perilaku Konsumtif Remaja Desa Bajing Kulon
terhadap Teknologi Komunikasi dan Dampak Penggunaan Teknologi Komunikasi
yang Konsumtif terhadap Kohesivitas Sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan pola
perilaku konsumtif yang dilakukan oleh remaja terhadap teknologi komunikasi
dan dampak penggunaan teknologi komunikasi yang konsumtif terhadap
persatuan atau keintiman sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif,
menggunakan metode Deskriptif. Remaja yang diteliti adalah remaja yang
berperilaku konsumtif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja Desa Bajing Kulon
berperilaku konsumtif lebih menitik beratkan pada persoalan barang atau
produk yang bergengsi hanya untuk menunjang gaya hidup. Perilaku remaja
dalam menggunakan Handphone lebih dari satu, sebagian besar tidak lain ingin
memperoleh kepuasan tersendiri dengan membeli handphone yang terbaru,
agar dapat memenuhi kebutuhannya serta rasa kepuasaan. Handphone mampu
meningkatkan prestise di hadapan teman-temannya dan menganggap handphone
adalah fashion. Sedangkan dampak penggunaan handphone yang konsumtif,
remaja Desa Bajing Kulon sudah mengalami persatuan sosial yang mulai
memudar, remaja Desa Bajing Kulon juga kurang mempunyai rasa kepekaan
terhadap masyarakat, remaja akan cenderung bersaing dengan remaja yang lain
dan akan menimbulkan kecemburuan sosial dalam bergaul.
Kata Kunci: Hiperrealitas, Perilaku Konsumtif, Remaja.
vi
MOTTO
إن المبذريه كاووا إخوان الشياطني وكان الشيطان لزبه كفورا
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.( QS. Al-Isro-27).
vii
PERSEMBAHAN
Dengan segenap cinta, kasih, sayang, serta do’a karya sederhana ini penulis
persembahkan untuk :
Bapak dan ibu tercinta, terima kasih atas ilmu, doa, bimbingan, pengorbanan
dan keikhlasan yang terus dicurahkan kepada penulis.
Kau kirim aku kekuatan lewat untaian kata dan iringan do’a.
Kau besarkan aku dalam dekapan hangatmu
Cintamu hiasi jiwaku dan restumu temani kehidupanku
Sahabatku Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Purwokerto Tahun 2011
senasib,
seperjuangan dan sepenanggungan, terimakasih atas gelak tawa dan
solidaritas yang luar biasa sehingga membuat hari-hari semasa kuliah lebih
berarti. Semoga tidak ada lagi duka nestapa di dada tapi suka dan bahagia juga
tawa dan canda.
Santri Pon. Pes Ath-thohiriyyah, terkhusus untuk kamar Fatimatuzzahro yang
selalu memberikan tambahan ilmu dan kebahagiaan untukku.
Untuk Anik Muyasyaroh, Zakia Rahmadani, QM Thanita, Eka Swastu Rohmah,
Amanatul Khudsiyah, Rizqi Amanah, Dwi Maelani, Kaka Ipar saya Joko
Supriatin. Trimakasih atas semua kasih sayang dan pengorbananmu untukku.
Terakhir, untuk seseorang yang masih dalam misteri yang dijanjikan Ilahi
yang siapapun itu, terimakasih telah menjadi baik dan bertahan di sana.
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini
berpedoman pada surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 tahun 1987 Nomor 0543 b/u/1987
tanggal 10 September 1987 tentang pedoman transliterasi Arab-Latin dengan
beberapa penyesuaian menjadi berikut:
1. Konsonan
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba b Be ب
Ta t Te ت
s\a s\ es (dengan titik di atas) ث
Jim j Je ج
h}a h} ha (dengan titik di bawah) ح
Kha kh ka dan ha خ
Dal d De د
z\al z\ zet (dengan titik di atas) ذ
Ra r Er ز
Zak z Zet ش
Sin s Es ض
Syin sy es dan ye ش
s}ad s} es (dengan titik di bawah) ص
d{ad d{ de (dengan titik di bawah) ض
t}a t} te (dengan titik di bawah) ط
z{a z{ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain …. ‘…. koma terbalik ke atas‘ ع
Gain g Ge غ
Fa f Ef ف
Qaf q Ki ق
Kaf k Ka ك
Lam l El ل
Mim m Em و
Nun n En
Wawu w We و
Ha h Ha
hamzah ' Apostrof ء
ya y Ye ي
ix
2. Vokal
1) Vokal tunggal (monoftong)
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf latin Nama
fath}ah A A
Kasroh I I
d}ammah U U
Contoh: كتب - kataba هب يذ - yaz\habu
ئل fa‘ala - فعل su'ila – س
2) Vokal rangkap (diftong)
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:
Tanda dan
Huruf
Nama@ Gabungan
Huruf
Nama
fath}ah dan ya Ai a dan i ي
و
fath}ah dan
wawu
Au a dan u
Contoh: كيف - kaifa هىل – haula
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
Tanda dan
Huruf
Nama Huruf dan
Tanda
Nama
fath}ah dan alif ....ا… ي
atau ya
Ā a dan garis di
atas
kasrah dan ya Ī i dan garis di .…ي
atas
و ----- d}ammah dan
wawu
Ū u dan garis di
atas
Contoh:
qīla - قيم qāla - قال
yaqūlu – يقىل ramā -زيى
4. Ta Marbu>t}ah Transliterasi untuk ta marbut}ah ada dua:
1) Ta marbu>t}ah hidup
x
ta marbu>t}ah yang hidup atau mendapatkan h}arakat fath}ah, kasrah dan
d}ammah, transliterasinya adalah /t/.
2) Ta marbu>t}ah mati
Ta marbu>t}ah yang mati atau mendapat h}arakat sukun, transliterasinya
adalah /h/.
3) Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbu>t}ah diikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah
maka ta marbu>t}ah itu ditransliterasikan dengan ha (h)
contoh:
طفال األ زوضة Raud}ah al-At}fāl
انىز اندية al-Madīnah al-Munawwarah
هحةط T}alh}ah
5. Syaddah (tasydi>d)
Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda syaddah atau tanda tasydi>d. Dalam transliterasi ini
tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama
dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh:
ا rabbanā - زب
ل nazzala – ص
6. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf,
yaitu ال, namun dalam transliterasinya kata sandang itu dibedakan antara
kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah dengan kata sandang yang
diikuti huruf qamariyyah.
1) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsyiyyah, kata sandang yang
diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya,
yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang
langsung mengikuti kata sandang itu.
2) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah, ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan
bunyinya.
Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata
sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan
dengan tanda sambung atau hubung.
Contoh:
جم ar-rajulu - انس
al-qalamu - انقهى
7. Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan dengan apostrop.
Namun itu, hanya terletak di tengah dan di akhir kata. Bila Hamzah itu
terletak di awal kata, ia dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif.
xi
Contoh:
Hamzah di awal اكم Akala
Hamzah di tengah تأخرو ta’khuz|ūna
Hamzah di akhir انىء an-nau’u
8. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis terpisah.
Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah
lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat
dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa
dilakukan dua cara; bisa dipisah perkata dan bisa pula dirangkaikan. Namun
penulis memilih penulisan kata ini dengan perkata.
Contoh:
خيسانساشقي نهى هللا وا : wa innalla@ha lahuwa khair ar-ra@ziqi@n
وانيصا انكيم فاوفىا : fa aufu@ al-kaila wa al-mi@zana
xii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia, rahmat, pertolongan dan
hidayahNya, sehingga karya sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta
salam senantiasa kita sanjungkan pada beliau Nabiyulloh, Nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang penuh
barokah ini. Rasa syukur yang tak ternilai tak lupa penulis haturkan untuk
mengungkapkan kegembiraan karena telah mampu menyelesaikan penulisan
skripsi di Tahun 2015 ini.
Penyusunan skripsi ini merupakan kewajiban penulis sebagai tugas
akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam di IAIN Purwokerto
dan merupakan pembelajaran yang penting dalam studi saya. Penulis menyadari
bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd. selaku Dekan Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN
Purwokerto.
2. Muridan, M.Ag. selaku Kepala Jurusan Penyiaran Islam IAIN Purwokerto.
3. Farichatul Maftuchah, M.Ag. selaku penasehat akademik Prodi KPI angkatan
2011 IAIN Purwokerto.
4. Dr. Muslih Aris Handayani, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama saya menyusun skripsi
xiii
5. Bapak Saryono selaku Kepala Desa Bajing Kulon yang telah memberikan ijin
penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu staf dan karyawan desa Bajing Kulon, Kroya, Cilacap yang
telah membantu dan kerjasama yang baik demi kelancaran dalam
kegiatanpenelitian.
7. Remaja di desa Bajing Kulon, Kroya, Cilacap atas kerjasamanya dalam
melancarkan kegiatan penelitian.
8. Para dosen/staf pengajar dan staf tata uasaha di lingkungan IAIN
Purwokerto, khususnya di Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah
memberikan bekal ilmu kepada penulis.
9. Orang tua tercinta, Kakak saya Anik Muyasyaroh, Adik Zakia yang telah
memberikan dukungan moril dan materiil sehingga skripsi ini dapat tersusun
dengan baik.
10. Teman – teman Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya Prodi KPI
angkatan 2011 yang senantiasa memberikan dukungan dan masukan yang
membangun.
11. Teman-teman Pon. Pes Ath-Thohiriyyah yang selalu memberikan semangat,
khususnya Kamar Fatimatuz-Zahro & Kamar Nurul Qur’an tahun ajaran
2014/2015 yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penelitian ini. Atas bantuan yang telah diberikan, penulis ucapkan terima
kasih. Semoga Allah SWT membalas jasa dan amal baik bapak, ibu,
xiv
saudara, dan sahabatsemua. Kemudian hanya kepada Allah SWT.penulis
berdo’a semoga amal kebaikan dan keihlasan Bapak/Ibu/Saudara sekalian
mendapatkan balasan yang berlipat ganda dan semoga ilmu yang penulis
peroleh dari mereka dapat bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa. Amin.
Purwokerto, 18 Desember 2015
Hormat kami
Haniatul Mukaromah
NIM. 1123102010
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. viii
KATA PENGANTAR…….. ........................................................................... xii
DAFTAR ISI…….. ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 12
C. Tujuan .................................................................................. 12
D. Manfaat Penelitian dan Signifikansi .................................... 13
E. Difinisi Operasional ............................................................. 13
F. Tinjauan Pustaka .................................................................. 15
G. Kerangka Teori..................................................................... 19
H. Sistematika Penulisan ......................................................... 20
xvi
BAB II HIPPERREALITAS PERILAKU KONSUMTIF
A. Hipperrealitas ....................................................................... 22
B. Perilaku Konsumtif .............................................................. 32
C. Remaja ................................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................... 47
B. Sumber Data ........................................................................ 47
C. Tempat Penelitian ............................................................... 48
D. Subjek Penelitian ................................................................ 49
E. Objek Penelitian .................................................................. 49
F. Proses Penelitian .................................................................. 50
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 54
H. Teknik Analisis Data ............................................................ 58
BAB IV HIPPERREALITAS REMAJA
A. Diskripsi Lokasi Penelitian .................................................. 62
B. Pemahaman dan Perilaku Remaja Desa Bajing Kulon
Terhadap Handphone ........................................................... 69
C. Fungsi Handphone Bagi Kehidupan Remaja ....................... 76
D. Anomali Sosial Remaja terhadap Handphone ..................... 80
E. Dampak Penggunaan Handphone yang Konsumtif
terhadap Kohesivitas Sosial. ................................................ 96
xvii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 106
B. Saran-saran .......................................................................... 108
C. Kata Penutup ........................................................................ 109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan Remaja
2. Hasil Wawancara
3. Surat Keterangan Informan
4. Surat Ijin Riset
5. Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
6. Surat Keterangan Lulus Seminar
7. Surat Keterangan Ujian Komprehensif
8. Blangko Bimbingan Skripsi
9. Sertifikat-sertifikat
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, masyarakat sesungguhnya tidak sekedar disebut masyarakat
modern, melainkan telah berkembang menjadi masyarakat post-modern.
Masyarakat modern yang semula sering kali dikejutkan dengan kemampuan
dunia industri yang mampu memproduksi berbagai komoditas dalam skala yang
massal, ketika memasuki era post-modern ternyata tidaklah cukup puas hanya
dengan perkembangan kuantitas produk dan jasa, karena apa yang mereka
butuhkan ternyata telah makin berkembang, terutama berkaitan dengan
perubahan gaya hidup dan cita rasa konsumen.
Gaya hidup biasanya tumbuh bersamaan dengan globalisasi,
perkembangan pasar bebas, dan transformasi kapitalisme konsumsi. Melalui
dukungan iklan, budaya populer, media massa, dan transformasi nilai modern
yang dilakukan, kapitalisme konsumsi akan memoles gaya hidup dan membentuk
masyarakat konsumen. Gaya hidup dan perilaku konsumtif ibaratnya adalah dua
sisi mata uang yang menjadi habitat subur bagi perkembangan kapitalisme. Di
masyarakat post-modern, tidak ada orang bergaya tanpa modal atau hanya
mengandalkan simbol-simbol budaya. Seseorang dikatakan memiliki gaya hidup
yang modern, ketika ia mengonsumsi dan memamerkan simbol-simbol ekonomi
yang berkelas.
2
Ciri atau karakteristik yang menandai perkembangan masyarakat post-
modern yang sering kali terperangkap ke dalam pusaran gaya hidup dan citra diri
yaitu: Pertama, ketika budaya tontonan menjadi cara dan media bagi warga
masyarakat mengekspresikan dirinya. Kedua, ketika di masyarakat tumbuh dan
berkembang kelompok masyarakat pesolek yang lebih mementingkan
penampilan diri daripada kualitas kompetensi yang sebenarnya. Ketika gelar
lebih penting daripada pengetahuan atau ketika baju yang keren lebih penting
daripada keahlian, maka di sanalah akan muncul masyarakat pesolek. Ketiga,
estetisasi penampilan diri, yakni ketika gaya dan desain menjadi lebih penting
daripada fungsi. Seseorang yang menempatkan dirinya kelas elite, niscaya akan
rela merogoh uang untuk membeli barang branded. Keempat, penampakan luar
atas looksim. Artinya, bila seseorang lebih baik dalam tampilan, maka orang itu
cenderung akan dinilai sebagai orang yang lebih sukses dalam kehidupan
daripada orang yang berpenampilan kumuh, kucel, dan jauh dari keren.
Ketika masyarakat berkembang dan memasuki era post-modern, maka
yang terjadi sesungguhnya bukan hanya perubahan dalam pola interaksi sosial
dan cara berkomunikasi yang dikembangkan masyarakat, tetapi juga perubahan
sikap dan perilalku masyarakat menyikapi realitas sosial yang ada di sekitarnya.
Realitas sosial, saat ini tidak lagi dipahami masyarakat sekedar sebagai objek
atau hal-hal yang teramati, melewati atau melampaui realitas itu sendiri atau yang
lazim disebut sebagai hiper-realitas (hyper-reality).
3
Menurut Jean Baudrillad, hiperrealitas adalah gejala bermunculnya
berbagai realitas buatan yang bahkan lebih real daripada yang real.1 Bukan hanya
lebih reall, hiperrealitas juga lebih ideal ataupun lebih baik dari yang aslinya.2
Hiperrealitas merupakan virus sosial yang disebabkan jaringan realitas yang
melampaui alamnya sendiri, sehingga tidak ada lagi batas antara realitas dan
fantasi.3 Hiper-realitas merupakan model-model realitas, yang tidak ada
referensinya pada realitas. Hiper-realitas tidak memiliki rujukan atau referensi
pada realitas sebagaimana umumnya dunia representasi atau penandaan
melainkan merujuk pada dirinya sendiri.
Jika era pramodern ditandai dengan logika pertukaran simbolis, era
modern ditandai dengan logika produksi, maka kini tengah menjelang sebuah era
baru, yakni era post-modern, yang ditandai dengan logika simulasi. Bersamaan
dengan lahirnya era post-modern, menurut Baudrillard, prinsip-prinsip
modernisme pun tengah menghadapi saat-saat kematiannya.4 Dengan kata lain
masyarakat modern berkutat di seputar produksi dan konsumsi komoditas,
sementara masyarakat post-modern berkutat di seputar simulasi dan permainan
citra dan tanda, yang mengandalkan situasi di mana kode, model, dan tanda
adalah bentuk-bentuk pengaturan dari tatanan sosial baru yang diatur simulasi.
1 Selu Margaretha Khushendrawati, Hipeerealitas dan Ruang Publik (Sebuah Analisis
Curtural studies), (Jakarta: Penaku, 2011), hal.120-121 2 Jean Baudrillard, The Illusion of the End, London.,dalam Selu Margaretha Khushendrawati,
Hipeerealitas dan Ruang Publik (Sebuah Analisis Curtural studies), (Jakarta: Penaku, 2011), hal. 121 3 Yasraf Amir Pilliang, Dunia yang Dilipat (Tamasya Melampaui Batas-Batas Kebudayaan),
(Yogyakarta: Jalasutra, 2004), hal. 163 4 Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi (Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-