Kata Pengantar Alhamdulillahi Rabbil Aalamin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Rembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa ) Labissa Tahun 2010 – 2016 Melalui proses yang cukup memerlukan konsentrasi, energi dan pikiran, kami Pemerintahan Desa Labissa bersama lembaga yang ada didesa dan masyarakat telah melaksanakan tahapan proses yang menjadi sebuah agenda kegiatan terpenting dalam kegiatan pembangunan di desa yaitu menyusun dan menetapkan RPJM Desa yang selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes). Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu termasuk masyarakat Desa Labissa secara umum yang telah mengikuti proses dari awal yaitu mulai dari tahapan sosialisasi, penggalian gagasan di tingkat dusun, dan seterusnya sampai terlaksananya Musrenbangdes Tahun 2015 ini. Alhamdulillah, dengan hasil tahapan proses yang telah dilaksanakan tersebut kami telah dapat menuyusun sebuah dokumen penting dengan harapan mudah-mudahan dapat dijadikan acuan bagi pemangku kebijakan khususnya yang ada di desa (Pemerintah Desa) dan pemerintah pada umumnya terutama bagi SKPD yang ada di lingkup Kabupaten Bone dalam rangka perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan program yang orientasinya pada pembangunan perdesaan di Desa Labissa Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone. Sebagaimana kita ketahui bahwa dengan terjadinya perubahan regulasi pengaturan penyelenggaraan pemerintahan desa dewasa ini, telah merubah tatanan sistem birokrasi pemerintahan desa, dengan memberikan kewenangan yang lebih besar kepada desa untuk mengatur rumah tangganya sendiri melalui arah kebijakan yang menjadi wewenang dan fungsi pemerintah desa sehingga segala perencanaan pembangunan harus bersifat aspiratif dalam arti prinsip perecancanaan pembangunan kita harus mengakomodir segala 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Rencana Rembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa ) Labissa
Tahun 2010 – 2016
Melalui proses yang cukup memerlukan konsentrasi, energi dan pikiran, kami
Pemerintahan Desa Labissa bersama lembaga yang ada didesa dan masyarakat telah
melaksanakan tahapan proses yang menjadi sebuah agenda kegiatan terpenting dalam
kegiatan pembangunan di desa yaitu menyusun dan menetapkan RPJM Desa yang
selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes).
Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan kami sampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu termasuk masyarakat Desa Labissa
secara umum yang telah mengikuti proses dari awal yaitu mulai dari tahapan sosialisasi,
penggalian gagasan di tingkat dusun, dan seterusnya sampai terlaksananya
Musrenbangdes Tahun 2015 ini. Alhamdulillah, dengan hasil tahapan proses yang telah
dilaksanakan tersebut kami telah dapat menuyusun sebuah dokumen penting dengan
harapan mudah-mudahan dapat dijadikan acuan bagi pemangku kebijakan khususnya
yang ada di desa (Pemerintah Desa) dan pemerintah pada umumnya terutama bagi
SKPD yang ada di lingkup Kabupaten Bone dalam rangka perencanaan dan
penyelenggaraan kegiatan program yang orientasinya pada pembangunan perdesaan di
Desa Labissa Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dengan terjadinya perubahan regulasi
pengaturan penyelenggaraan pemerintahan desa dewasa ini, telah merubah tatanan
sistem birokrasi pemerintahan desa, dengan memberikan kewenangan yang lebih besar
kepada desa untuk mengatur rumah tangganya sendiri melalui arah kebijakan yang
menjadi wewenang dan fungsi pemerintah desa sehingga segala perencanaan
pembangunan harus bersifat aspiratif dalam arti prinsip perecancanaan pembangunan
kita harus mengakomodir segala kepentingan dan aspirasi masyarakat arus bawah
dengan pola perencanaan button up atau dari bawah ke atas.
Dengan segala keterbatasan kami, sangat kami sadari bahwa tidak semua
kepentingan dan aspirasi masyarakat dapat terakomodir dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa) ini. Untuk itu pula dalam kesempatan ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya serta senantiasa memohon bantuan dan
masukan yang positif untuk perbaikan dan penyempurnaan RPJM Desa ini.
Semoga dokumen yang sederhana ini dapat menjadi perhatian semua pihak yang
berkompeten dan dapat membantu kami dalam merealisasikan program-program yang
telah direncanakan sehingaa dapat bermanfaat untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat Desa Labissa.
Labissa, 2015
Kepala Desa,
1
Drs. T. AMBANG SANTOSO
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN
PERATURAN DESA LABISSA
KATA PENGANTAR ................
DAFTAR ISI ..............................
BAB I PENDAHULUAN …………1
A. Latar Belakang ..............................
B. Landasan Hukum
C. Maksud dan Tujuan ....................................
D. Sistematika Penyusunan RPJM Desa
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA/PROFIL DESA
A. Kondisi Umum Desa
1. Sejarah Desa
2. Kondisi Geografis
3. Kondisi Demografis
4. Kondisi Ekonomi
5. Kondisi Sosial
B. Kondisi Pemerintahan Desa
1. Pembagian Wilayah Desa
2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
3. Kelembagaan Desa
BAB III VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
A. Visi dan Misi
1. Visi
2. Misi
B. Strategi Pembangunan Desa
1. Potensi dan Masalah
2
2. Strategi Pencapaian
3. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
a. Bidang Pemerintahan
b. Bidang Pembangunan
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
BAB IV ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
A. Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Desa
B. Kebijakan Pengelolaan Belanja Desa
BAB V RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
A. Bidang Pemerintahan
B. Bidang Pembangunan
C. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
D. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN
1. Peta Sosial Desa
2. Tabel Data Potensi, Masalah dan Tindakan Pemecahan Masalah
3. Tabel Rencana Pembangunan Desa
3
BAB I
4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eksistensi kehadiran pemerintah adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
masyarakat sebagai pemenuhan fungsi negara sebagai welfare state. Untuk
mengakselerasi pencapaian tujuan tersebut diperlukan sebuah upaya komprehensif dan
terfokus dengan melibatkan semua stakeholder pembangunan. Pemerintah daerah dalam
perannya sebagai pengambil kebijakan dan menjalankan fungsi pemerintahan, pelayanan
dan pemberdayaan, memiliki keniscayaan dalam menginisiasi terwujudnya kesejahteraan
masyarakat secara komprehensif dan terfokus.
Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan yang meliputi segenap aspek
kehidupan masyarakat, diperlukan pendekatan perencanaan pembangunan yang
sistematis, terstruktur, tepat dan akurat sebagai pedoman, arah dan tujuan yang efektif
dan efisien. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan sistem perencanaan nasional
sebagai pedoman dan rujukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
serta penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sistem dan proses
tersebut secara berjenjang dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi dan
kabupaten/kota dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pemerintah Desa sebagai bagian dari pemerintahan Negara Republik Indonesia,
juga tidak terlepas dari sistem, mekanisme dan proses perencanaan yang ada. Olehnya
itu, dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan desa untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat desa, maka pemerintah desa juga harus menyusun dokumen perencanaan
berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa), Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKP Desa) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).
Salah satu keberdayaan yang diharapkan adalah mandirinya suatu desa untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengawasi sendiri pembangunannya sesuai potensi
dan akar masalah yang ada di dalam desa tersebut.
Sehubungan dengan itu, dengan melihat realita yang terjadi dalam masyarakat,
maka kami mencoba menyatukan potensi desa dalam satu visi dan misi Rencana
Pembangunan Jangka menengah Desa (RPJM Desa) sebagai refleksi dari
pengembangan tugas mulia Pemerintah Desa Labissa, yang bermaksud memberikan
kontribusi bagi pengembangan masyarakat desa dengan flat form simbolis pembangunan
otonomi desa, yang diharapkan akan terciptanya kesadaran kolektif masyarakat demi
terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Labissa Tahun
2010 - 2106 adalah dokumen perencanaan desa untuk periode 6 (enam) tahun yang
5
memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan
dan program bidang pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat serta program prioritas kegiatan dan pendanaan indikatif.
Dengan dilaksanakannya penyususunan RPJMDes di Desa Labissa ini, diharapkan
mampu memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat dalam rangka akselerasi
pembangunan desa.
B. Landasan HukumLandasan hukum yang digunakan dalam penyusunan RPJM Desa ini adalah
sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
5. Peratutran Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
7. Peratutran Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan di Desa.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa.
11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 8 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bone Tahun 2013-2018.
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 15 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bone Tahun Anggaran 2015.
C. Maksud dan Tujuan
RPJM Desa Labissa disusun dengan maksud menyediakan sebuah pedoman
perencanaan pembangunan komprehensif 6 (enam) tahunan yang akan digunakan
sebagai pedoman, arah dan tujuan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan,
6
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa dan sebagai acuan penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Labissa untuk mendorong percepatan
terwujudnya masyarakat Desa Labissa yang sehat, cerdas dan sejahtera.
Tujuan RPJM Desa ini adalah :
1. Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang partisipatif, akuntabel, transparansi, demokratis sesuai situasi dan
kondisi setempat.
2. Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap program dan
kegiatan pembangunan di desa.
3. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di desa,
4. Menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dan swadaya gotong
royong masyarakat dalam pembangunan di desa.
5. Meningkatkan kualitas penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan desa.
6. Menumbuhkankan dan meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) masyarakat
terhadap hasil-hasil pembangunan yang ada.
D. Sistematika Penyusunan RPJM DesaRencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Kondisi Desa/Profil Desa Labissa
BAB III Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Desa Labissa
BAB IV Arah Kebijakan Keuangan Desa Labissa
BAB V Rumusan Program Pembangunan Desa Labissa
BAB VI Penutup
Lampiran
7
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA LABISSA
A. Kondisi Desa Labissa
1. Sejarah Desa Labissa
Desa Labissa pada awalnya merupakan sebuah dusun yang menjadi bagian
wilayah Desa Opo. Pada tahun 1990 Desa Opo dimekarkan menjadi Desa Opo sebagai
induk dan Desa Labissa sebagai desa hasil pemekaran, sehingga terbentuklah Desa
Labissa.
Menurut keterangan tokoh masyarakat, kata Labissa berasal dari kata “nabissa-
bissai”. yang diartikan mencuci atau membersihkan. Menurut sejarah, pada zaman
sebelum kemerdekaan terjadi pertempuran antara pasukan Ratu Pinceng Pute dengan
pasukan Arung Timurung. Dalam pertempuran tersebut pasukan Ratu Pinceng Pute
memukul mundur pasukan Arung Timurung.
Setelah kembali dari peperangan, pasukan Ratu Pinceng Pute singgah di sebuah
sumur untuk mencuci (NABISSA BISSAI) peralatan perangnya seperti tombak, keris dan
badik di sebuah sumur di pinggir kampong. Salah seorang prajurit mengatakan kampong
ini diberi nama LABISSA. Maka sejak itu, kampong tersebut dinamakan LABISSA dan
sampai sekarang menjadi desa yang dinamakan DESA LABISSA.
Sejak dimekarkan pada tahun 1990 sampai sekarang, di Desa Labissa telah 5
(lima) kali terjadi perubahan/pergantian kepemimpinan (Kepala Desa). Adapun nama-
nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa di Desa Labissa adalah sebagai
berikut :
1. Ukkas, tahun 1990 – 1995 (sebagai kepala desa persiapan).
2. Sukri Kaal, tahun 1995 – 1999 (sebagai pelaksana tugas kepala desa).
3. Drs. Tambang Santoso, tahun 2000 – 2008.
4. Hj. Fatahanika, tahun 2008 – 2009 dan beliau mengundurkan diri.
5. Drs. T. Ambang Santoso, tahun 2010 – 2016.
2. Kondisi Geografis
Desa Labissa merupakan salah satu desa dari 14 (empat belas) desa dan
kelurahan yang ada di Kecamatan Ajangale. Desa Labissa berada pada sebelah Selatan
8
wilayah Kecamatan Ajangale. Jarak Desa Labissa dari ibukota Kecamatan Ajangale
sekitar 5 (lima) kilometer dan sekitar 48 (empat puluh delapan) kilometer dari ibukota
Kabupaten Bone. Wilayah Desa Labissa dapat dicapai dengan kendaraan roda dau dan
roda empat.
Luas wilayah Desa Labissa sekitar 5 km2. Wilayah Desa Labissa pada umumnya
adalah daerah dataran rendah. Secara administratif Desa Labissa terdiri atas 2 (dua)
dusun, yaitu Dusun I Kampung Baru dan, Dusun II Labissa. Adapun batas-batas wilayah
Desa Labissa sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dangan Desa Pinceng Pute
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Timurung
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pinceng Pute/Timurung
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Opo.
Dengan kondisi geografis yang demikian itu, Desa Labissa memiliki posisi strategis
sebagai desa yang terletak di pertengahan beberapa desa sehingga memungkinkan
untuk melakukan kerjasama dengan desa-desa tersebut dalam beberapa bidang, seperti
pertanian, perkebunan, peternakan, pendidikan dan lain-lain.
Seperti wilayah lainnya di Kabupaten Bone, Desa Labissa memiliki iklim tropis
dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Hal ini menjadi faktor utama
yang menjadikan Desa Labissa sebagai daerah yang sangat potensial pada bidang
pertanian. Hal ini didukung oleh curah hujan rata-rata pertahun 1.500 mm dan keadaan
suhu rata-rata 29’ C.
3. Kondisi Demografis
Penduduk merupakan sumber daya yang sangat penting bagi suatu wilayah
karena penduduk merupakan salah satu syarat terbentuknya suatu Negara. Semakin
besar jumlah penduduk suatu wilayah maka semakin besar pula peluang
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan wilayah tersebut. Penduduk Desa Labissa tergolong dalam keadaan sedang, yaitu berjumlah lebih
kurang 946 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 453 orang dan perempuan
sebanyak 493 orang. Adapun jumlah Kepala Keluarga sebanyak 245 KK. Untuk lebih
jelasnya penduduk Desa Labissa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1
Jumlah Penduduk berdasarkan Dusun dan Jenis Kelamin
DusunJenis Kelamin
JumlahLaki-Laki Perempuan
Kampung Baru 298 306 604
Labissa 155 187 342
Jumlah 453 493 946
Untuk lebih rinci mengenai pembagian penduduk Desa Labissa menurut umur
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
9
Tabel 2Jumlah Penduduk berdasarkan Umur
NO UMURDusun Kampung Baru Dusun Labissa
JUMLAHL
P L P
1. 0 – 4 18 22 13 15 68
2. 5 – 9 28 27 13 17 85
3. 10 – 14 40 27 15 14 96
4. 15 – 19 35 27 23 15 100
5. 20 – 24 25 20 11 15 71
6. 25 – 29 27 25 15 7 74
7. 30 – 34 15 18 9 10 52
8. 35 – 39 20 12 3 8 43
9. 40 – 44 10 27 7 10 54
10. 45 – 49 17 26 5 9 57
11. 50 – 54 24 13 12 14 63
12. 55 – 59 7 11 7 9 34
13. 60 – 64 11 22 5 9 47
14 65 keatas 21 29 17 35 102
TOTAL 298 306 155 187 946
Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa penduduk usia produktif
sebanyak 595 orang atau 62,90% dan penduduk usia non produktif sebanyak 351 orang
atau 37,10% dari jumlah penduduk Desa Labissa. Ini berarti jumlah penduduk yang
diharapkan mencari nafkah lebih besar daripada penduduk penikmat atau penduduk yang
harus ditanggung sehingga dapat dijadikan tolak ukur bahwa penduduk desa Labissa
berada pada usia produktif.
Keadaan penduduk Desa Labissa berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki atau
tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :
Tabel 3
Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dusun Kampung Baru Dusun Labissa
10
NO Tingkat Pendidikan JUMLAHL
P L P
1. SD / sederajat 54 54 44 44 196
2. SMP / sederajat 20 23 22 18 83
3. SMA / sederajat 28 25 12 11 76
4. Diploma - - - - -
5. Sarjana (S1 – S2) 1 1 4 1 7
TOTAL 103 103 82 74 362
Sementara itu penduduk yang masih dalam status menempuh pendidikan mulai
dari tingkat SD sampai pada tingkat perguruan tinggi sebanyak 191 orang, sedangkan
yang belum sekolah sebanyak 85 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
38,27% penduduk Desa Labissa telah menamatkan pendidikan mulai jengjang SD –
Sarjana, Penduduk yang tidak pernah mengenyam pendidikan sebanyak 393 orang atau
41,54%.
Selanjutnya keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian/pekerjaan dapat
dilihat pada tabel 4 di bawah ini
Tabel 4Jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan/Mata Pencaharian
NO Jenis Pekerjaan Dusun Kampung Baru
Dusun Labissa JUMLAH
1. Petani 283 240 523
2. Pedagang/Wiraswasta 24 22 46
3. PNS/TNI/POLRI - 2 2
4. Karyawan Perush swasta - 14 14
5. Nelayan - - -
6. Tenaga Kontrak/Sukarela 1 1 2
7. Buruh/Tenaga Lepas 10 15 25
8. Pensiunan - 1 1
9. Tidak Bekerja 333
TOTAL 318 295 946
Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk
Desa Labissa bekerja sebagai petani, yaitu sebesar 523 orang atau 55,29% dan
pekerjaan lainnya sebanyak 90 orang atau 9,51%. Sementara penduduk yang tidak
bekerja tergolong besar yaitu sebanyak 333 orang atau 35,20%. Di antara penduduk yang
tidak bekerja tersebut, 249 atau 26,32% orang masih berstatus belum bekerja dan
sedang menempuh pendidikan.
4. Kondisi Ekonomi
11
Penduduk Desa Labissa sebagian besar bekerja sebagai petani dan petani
penggarap, sebagian dari mereka merangkap sebagai buruh tani, petani kebun, tukang
batu/kayu, buruh bangunan, usaha kios (sebagaimana tercantum pada tabel 4.).
Potensi ekonomi desa yang paling menonjol adalah sawah (petani padi) seluas
396,5 ha. Dari jumlah lahan pertanian tersebut, terdiri atas sawah irigasi seluas ……… ha
dan sawah tadah hujan seluas ……. Ha. Keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam
satu jenis pekerjaan menunjukkan tidak efisiennya pembagian kerja sehingga
mengakibatkan rendahnya rata-rata penghasilan dari mereka. Di samping tanaman
pertanian padi tersebut, juga diselingi dengan tanaman jagung, kacang tanah dan lain-
lain.
Jenis tanaman perkebunan yang menonjol di Desa Labissa terdiri dari tanaman
coklat, kelapa, mangga, pisang, dan pepeaya yang melalui proses adaptasi sehingga
dapat berproduksi dengan baik pada daerah dataran rendah
Sementara potensi peternakan yang menonjol di Desa Labissa yaitu ayam, sapi,
kambing dan itik. Pekerjaan beternak di Desa Labissa bukan merupakan suatu mata
pancaharian yang berdiri sendiri, tetapi merupakan pekerjaan yang juga dilakukan secara
bersamaan oleh masyarakat yang bekerja sebagai petani, pekebun maupun pekerjaan
lainnya yang dilakukan oleh masyarakat di desa Labissa.
Dengan melihat gambaran potensi sumber daya alam yang ada di Desa Labissa,
diyakini dapat menjadi sumber mata pencaharian yang dapat memberikan pendapatan
kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Hal ini menjadi salah
satu tolok ukur tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Labissa.
Untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Cabbeng, dapat dilihat
melalui beberapa ukuran, antara lain tingkat kemiskinan, di mana penduduk miskin
sebanyak 471 orang dan terdiri dari 147 KK. Jumlah KK miskin di Desa Labissa yang
menerima Kartu Pengaman Sosial (KPS) sebanyak 147 KK. Jumlah masyarakat miskin
penerima raskin sebanyak 147 KK. Dengan tingkat kemiskinan masyarakat di Desa
Labissa tersebut, berimplikasi terhadap tingkat kehidupan masyarakat yang dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 6
Status kepemilikan Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga
DusunKepemilikan Rumah
TotalRumah Sendiri Sewa Numpang
Kampung Baru 130 -13
143
Labissa 88 -14
102
Total 218 -27
245
Tabel 7
Kondisi Atap Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga
12
DusunAtap Rumah
TotalBeton Seng Genteng Rumbia / Daun Kelapa
Kampung Baru - 1021 40
143
Labissa - 88- 14
102
Total - 1901 54
245
Tabel 8
Kondisi Lantai Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga
DusunLantai Rumah
TotalKeramik Semen Tanah Papan/Kayu
Kampung Baru 2 8- 133
143
Labissa 1 71 93
102
Total 3 151 226
245
Tabel 9
Kondisi Dinding Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga
DusunDinding Rumah
TotalTembok / Beton
Kayu/Papan Bambu Rumbia / Daun Kelapa
Lagenrang 3 7958 3
143
Aluppang 4 6428 6
102
Total 7 14386 9
245
Tabel 10
Kepemilikan Kendaraan berdasarkan Kepala Keluarga/Rumah Tangga
Dusun
Kepemilikan Kendaraan
TotalMobil Motor Sepeda Lainnya Tidak Ada
Kampung Baru 3 76 7 47 10 143
Labissa 2 35 1 16 48 102
Total 5 111 8 63 58 245
13
Tabel 11
Sumber Air Minum berdasarkan Kepala Keluarga/Rumah Tangga
DusunSumber Air Minum
TotalAir kemasan
Air PDAM
Air Sumur
Air Sungai
MataAir
Air Hujan
Kampung Baru - - 143 - --
143
Labissa 2 - 99 1 --
102
Total 2 - 242 1 --
245
Tabel 12
Bahan Bakar yang Dipakai Rumah Tangga/Kepala Keluarga
DusunSumber Bahan Bakar
TotalMinyak Tanah
Gas Kayu Bakar/Arang Lainnya
Kampung Baru 2 16 125-
143
Labissa - 8 94-
102
Total 2 24 219-
245
Tabel 13
Jenis Jamban berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga
DusunJenis Jamban
TotalLeher angsa Plengsengan/Cemplung
Tidak Punya
Kampung Baru 127 214
143
Labissa 90 -12
102
Total 217 226
245
Tabel 14
Sumber Penerangan berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga
DusunSumber Penerangan
TotalListrik Petromaks Lain-lain
Kampung Baru 125 513
143
Labissa 90 210
102
Total 215 723
245
14
Berdasarkan data pada tabel yang menunjukkan keadaan ekonomi masyarakat
Desa Labissa tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa masih banyak permasalahan
ekonomi masyarakat yang perlu menjadi perhatian dan mendapatkan sentuhan
pembangunan oleh pemerintah Desa Labissa, antara lain rumah penduduk yang beratap
rumbia, berdinding bamboo, berlantai tanah dan yang tidak punya jamban. .
5. Kondisi Sosial
Untuk mengetahui gambaran kondisi sosial masyarakat Desa Labissa, dapat dilihat
melalui beberapa aspek, yaitu aspek pendidikan, aspek kesehatan, aspek keamanan dan
ketertiban, aspek keagamaan, aspek kesenian dan olah raga serta kehidupan gortong
royong masyarakat yang merupakan salah satu ciri masyarakat desa yang tetap tumbuh
dan berkembang.
Kondisi Desa Labissa dari aspek pendidikan dapat digambarkan berdasarkan
sarana dan prasarana pendidikan serta sumber daya manusia pendidikan yang ada.
Untuk menggambarkan kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 15
Sarana Pendidikan di Desa Labissa
DusunTaman
Paditungka TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
TamanBacaan
Kampung Baru- - 1 - -
-
Aluppang- 1 1 - -
-
Total- 1 2 - -
-
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana pendidikan yang ada di
Desa Labissa hanya terbatas pada tingkat TK dan SD saja. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan keberadaan sarana pendidikan tersebut dapat memenuhi salah satu kebutuhan
dasar masyarakat pada bidang pendidikan. Namun masih terdapat kekurangan-
kekurangan yang meliputi kondisi beberapa gedung sekolah yang masih perlu perbaikan,
kondisi sarana belajar yang masih kurang dan tenaga pengajar yang masih terbatas.
Dari aspek kesehatan, kondisi Desa Labissa dapat digambarkan berdasarkan
sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan hal lainnya yang menggambarkan pelayanan
kesehatan masyarakat di Desa Labissa.
Tabel 16
Sarana Kesehatan di Desa Labissa
DusunPuskesmas
Pustu Polindes Posyandu
15
Kampung Baru- - -
1
Labissa- - 1 -
Total- - 1 -1
Tabel 17
Pengelola Sarana dan Prasarana di Desa Labissa
DusunKader
Posyandu Kader Taman Paditungka
Bidan Desa Dukun Bayi
Kampung Baru5 - -
1
Labissa5 - - 1
Total10 - 2
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana kesehatan
yang ada di Desa Cabbeng masih sangat kurang, termasuk tenaga kesehatan yang ada.
Hal ini akan berdampak pada efektivitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Idealnya setiap dusun minimal memiliki sebuah posyandu.
Kondisi aspek keamanan dan ketertiban Desa Labissa dapat digambarkan
berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana poskamling, partisipasi masyarakat
dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan serta situasi dan kondisi keamanan
dan ketertiban masyarakat. Desa Labissa memiliki poskamling sebanyak 6 buah yang
tersebar pada Dusun Kampung Baru sebanyak 5 buah dan di Dusun Labissa sebanyak 1
buah. Dengan adanya poskamling tersebut dapat menjadi pusat kegiatan kantibmas di
desa sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam
pemeliharaan kantibmas desa. Hal ini berimplikasi terhadap rendahnya tingkat kejahatan.
Kondisi keagamaan di Desa Labissa dapat digambarkan berdasarkan sarana
peribadatan yang ada, pelaksanaan aktivitas keagamaan dan toleransi kehidupan
beragama. Sarana peribadatan yang ada di Desa Labissa yaitu masjid sebanyak 2 buah.
Penduduk Desa Labissa seluruhnya beragama Islam. Pelaksanaan kegiatan perayaan
keagamaan seperti Hari Raya idul Fitri dan Idul Adha dan peringatan hari-hari besar
agama Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raj serta ibadah bulan
Ramdahan seluruhnya berjalan dengan baik. Hal ini adalah sebagai bentuk kerjasama
yang baik antara masyarakat dengan lembaga-lembaga keagamaan yang ada di Desa
Labissa, seperti Remaja Masjid, BKMT dan pantia hari-hari besar Islam.
Kondisi sosial Desa Labissa lainnya yang dapat digambarkan adalah keadaan
pembinaan kepemudaan dan generasi muda melalui kegiatan olah raga dan seni budaya.
Desa Labissa tidak memiliki sarana olah raga sehingga masyarakat tidak dapat
menjalankan aktivitas olah raga kepemudaan secara terpusat. Demikian pula dengan
16
aktivitas seni dan budaya. Masyarakat tidak dapat menyalurkan bakat dan kemampuan
seni budaya mereka karena tidak ada sarana atau wadah untuk kegiatan tersebut.
Sementara hal lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah penanganan
sampah-sampah rumah tangga dan sampah lainnya. Penanganan sampah oleh
masyarakat di Desa Labissa pada umumnya dibakar.. Hal ini perlu perhatian agar dapat
dilakukan penanganan yang dapat memberi manfaat dari hasil pengolahan sampah-
sampah tersebut.
C. Kondisi Pemerintahan Desa Labissa1. Pembagian Wilayah Desa Labissa
Secara administratif wilayah Desa Labissa terdiri atas 2 (dua) dusun, yaitu Dusun
Kampung Baru dan Dusun Labissa. Secara umum penggunaan wilayah Desa Labissa
sebagian besar untuk lahan pertanian berupa persawahan dan perkebunan, lokasi
perumahan masyarakat, sarana dan prasarana pemerintahan, pendidikan, keagamaan,
olah raga dan perkuburan. Berikut gambaran penggunaan lahan di Desa Labissa.
Tabel 18
Penggunaan Lahan di Desa Labissa
NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha) PERSENTASE KET1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sawah
Kebun/Lahan kering
Perkantoran/Sekolah/Masjid
Perkebunan
Perumahan
Lahan Terlantar
396,5
1,75
0,75
5
50
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagaian besar lahan di Desa
Labissa diperuntukkan bagi lahan pertanian. Sementara sekitar 50 ha masih berupa lahan
tidur yang tidak dikelola.
2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa LabissaGambaran kondisi pemerintahan Desa Labissa dapat dilihat pada aspek sarana
dan prasarana pemerintahan, aparat pemerintahan dan struktur organisasi pemerintahan.
Dari aspek sarana dan prasarana pemerintahan yang dimiliki, yaitu Kantor Kepala Desa,
balai pertemuan/gedung PKK, kendaraan dinas roda dua, computer/laptop, meja/kursi
kerja, kursi rapat, pengeras suara, lemari arsip, ATK dan lain-lain.
Sementara aparat desa terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur, Kepala
Dusun dan dibantu oleh Ketua RT/RW. Apabila ingin berdasarkan pada Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang mengatur
mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa, termasuk perangkat desa maka akan
ada tambahan perangkat desa yaitu kepala seksi
Adapun struktur organisasi pemerintahan Desa Labissa (masih berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa) adalah sebagai berikut :
17
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA LABISSA
Kepala Desa bersama dengan aparat desa sangat memegang peranan penting
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Berikut ini digambarkan keadaan Kepala
Desa dan perangkat Desa Labissa.
Tabel 19
Keadaan Kepala Desa dan Perangkat Desa Labissa
NO NAMA JABATAN UMUR
(TAHUN)
TINGKAT
PENDIDIKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Drs. T. AMBANG SANTOSO
SUPRATMAN, S.Ag
YUSRI
IBRAHIM
ROSMIATI
ABDULLAH
SUMARDI
Kepala Desa
Sekretaris Desa
Kaur Pemerintahan
Kaur Umum
Kaur Pembangunan
Kadus Kampung Baru
Kadus Labissa
48
45
31
70
38
50
43
Sarjana
Sarjana
SMA
SMP
SMA
SD
SD
Apabila akan menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang mengatur tentang penyelenggaraan
pemerintahan desa, maka harus dilakukan perubahan atau penggantian terhadap
perangkat desa yang tidak lagi memenuhi persyaratan umur maksimal 60 tahun dan
tingkat pendidikan minimal SMA/sederajat.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan,
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat, maka
pemerintah Desa Labissa dibantu oleh Ketua RT sebagai berikut :
Tabel 20
18
Kepala Desa
Drs. T. AMBANG SANTOSO
SEKDES
SUPRATMAN, S.Ag
BPD
Kaur UmumIBRAHIM
Kaur PemerintahanYUSRI
Kaur PembangunanROSMIATI
Kadus Kampung BaruABDULLAH
Kadus LabissaSUMARDI
Keadaan Ketua RT Desa Labissa
NO NAMA JABATAN UMUR
(TAHUN)
TINGKAT
PENDIDIKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
NURDIN
SETTA
JABIR
NURTANG
SAMIR
MUH. TAHIR
PALLE
Ketua RT 1 Dusun Labissa
Ketua RT 2 Dusun Labissa
Ketua RT 3 Dusun Labissa
Ketua RT 1 Dusun Kampung Baru
Ketua RT 2 Dusun Kampung Baru
Ketua RT 3 Dusun Kampung Baru
Ketua RT 1 Dusun Kampung Baru
50
49
37
52
47
53
49
SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
3. Kelembagaan Desa Labissa
Kelembagaan desa adalah keseluruhan lembaga yang ada di desa yang bertugas
dan berfungsi untuk membantu dan mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa.
Kelembagaan yang ada di Desa Labissa, yaitu :
b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
d. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
e. Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)
f. Karang Taruna
g. RT/RW
h. Kader Dasawisma
i. Kader Posyandu
j. Kelompok Tani
k. Kelompok Arisan
l. Kelompok SPP
m. Tokoh Agama
n. Kelompok Kamtibmas
o. Kader Pembangunan Desa
p. Tokoh Pendidik
q. Remaja Masjid
BAB III
VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DESA LABISSA
A. Visi dan Misi
19
1. Visi
Visi menyatakan keadaan yang ingin dicapai organisasi pada masa yang akan datang dan tertentu dengan memperhatikan fenomena dan tuntunan yang ideal tentang masa depan. Visi merupakan cara pandang jauh ke depan mengenai gambaran kesuksesan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu, terukur dan relistis oleh suatu organisasi pemerintahan.
Atas dasar pengertian secara umum visi tersebut di atas dan berdasarkan konsep pembangunan serta mengacu pada Visi Pemerintah Kabupten Bone, maka ditetapkan Visi Desa Labissa sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG MANDIRI, AMAN, DAMAI, SEHAT DAN
SEJAHTERA”
2. Misi
Misi merupakan pernyataan tindakan yang diemban dan harus dilakukan agar tujuan dapat dicapai sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Untuk dapat merealisasikan Visi Desa Labissa dirumuskan Misi sebagai berikut ;a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa. b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.c. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan
hidup.d. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sector usaha mikro, kecil
dan menengah.e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur, sarana dan prasarana
di segala bidang.f. Meningkatkan pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat.
B. Strategi Pembangunan Desa Labissa
1. Potensi dan Masalah Desa Labissa
a. Pemerintahan Desa Labissa
Potensi pemerintahan desa yang dimiliki Desa Labissa berupa sarana dan prasarana
perkantoran, aparat pemerintah desa dan kelembagaan desa. Sarana pemerintahan
desa yang dimiliki, yaitu kantor desa beserta sarana dan prasarananya, kendaraan
operasional kepala desa. Aparat pemerintah desa terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris
Desa, Kepala Urusan dan Kepala Dusun. Sementara kelembagaan desa terdiri dari
Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Badan Kontak Majelis