DINAS KEBERSIHAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA JL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744 DAFTAR ISI DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL ii BAB I PENDAHULUAN I – 1 1.1. Latar Belakang I – 1 1.2. Maksud dan Tujuan I – 2 1.3. Sasaran I – 2 1.4. Hasil Yang Diharapkan I – 3 1.5. Landasan Hukum I – 3 1.6. Ruang Lingkup I – 4 1.7. Sistematika Pelaporan I – 6 BAB II TINJAUAN TERHADAP MASTER PLAN & STUDI – STUDI TERDAHULU II – 1 2.1 TinjauanTerhadap Master Plan 1987 – 2005 II – 1 2.1.1 Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sampah II – 2 2.1.2 Konsepsi Master Plan 1987 – 2005 II – 3 2.1.3 Usulan Tahapan Pelaksanaan Program Master Plan 1987 II – 8 2.1.4 Identifikasi Kendala Realisasi Master Plan 1987 II – 9 2.2 TinjauanTerhadap Master Plan Review & Program Development 2005-2015 II – 12 2.2.1 Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sampah 2005 II – 13 2.2.2 Konsepsi Review Master Plan 2005 – 2015 II – 15 2.2.3 Tahapan Pelaksanaan Program Review Master Plan 2005 – 2015 II – 19 BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA III – 1 3.1 Karakteristik Wilayah III – 1 3.1.1.Batas Administrasi III – 1 3.1.2.Kependudukan III – 9 3.1.3 Keadaan Geografi III – 11 3.1.4. Iklim III - 12 Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta 1 - 1
204
Embed
Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL ii
BAB I PENDAHULUAN I – 1
1.1. Latar Belakang I – 1
1.2. Maksud dan Tujuan I – 2
1.3. Sasaran I – 2
1.4. Hasil Yang Diharapkan I – 3
1.5. Landasan Hukum I – 3
1.6. Ruang Lingkup I – 4
1.7. Sistematika Pelaporan I – 6
BAB II TINJAUAN TERHADAP MASTER PLAN & STUDI – STUDI TERDAHULU II – 1
2.1 TinjauanTerhadap Master Plan 1987 – 2005 II – 1
2.1.1 Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sampah II – 2
2.1.2 Konsepsi Master Plan 1987 – 2005 II – 3
2.1.3 Usulan Tahapan Pelaksanaan Program Master Plan 1987 II – 8
2.1.4 Identifikasi Kendala Realisasi Master Plan 1987 II – 9
2.2 TinjauanTerhadap Master Plan Review & Program
Development 2005-2015 II – 12
2.2.1 Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sampah 2005 II – 13
2.2.2 Konsepsi Review Master Plan 2005 – 2015 II – 15
2.2.3 Tahapan Pelaksanaan Program Review Master Plan 2005 – 2015
II – 19
BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA III – 13.1 Karakteristik Wilayah III – 1
3.1.1.Batas Administrasi III – 1
3.1.2.Kependudukan III – 9
3.1.3 Keadaan Geografi III – 11
3.1.4. Iklim III - 12
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 1
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
3.1.5 Kondisi Fisiografi dan Geomorfologi III – 13
3.1.6 Kondisi Geologi dan Jenis Tanah III – 14
3.1.7. Kondisi Sumber Daya Air III – 19
3.1.8 Kondisi Hidrooceanografi dan Ekosistem Pulau-pulau Kecil III – 20
3.1.9 Kenaikan Muka Air Laut III – 21
3.1.10 Perekonomian III – 21
3.2 Kebijakan Pembangunan III – 22
3.2.1 Kawasan yang diusulkan dalam sistem pusat
kegiatan di RTRW 2030 DKI Jakarta III – 23
3.2.2 Strategi Penataan Ruang III – 26
3.2.3. Kebijakan Penataan Ruang III - 27
BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA IV – 1
4.1 Metoda Penentuan dan Pengumpulan Data IV – 1
4.1.1. Jenis, Penentuan, Lokasi dan Jumlah Data IV – 1
4.1.1.1 Jenis dan Penentuan Data IV – 1
4.1.1.2 Lokasi dan Jumlah Data IV – 3
4.1.2Metoda Pengumpulan Data IV - 11
4.2 Koordinasi dengan pihak terkait IV - 13
4.3 Data Dasar Yang Diperlukan IV – 13
4.4 Pengelolaan dan Analisis Data IV - 23
4.4.1. Pengolaan Data IV - 23
4.4.2 Analisa Data IV -23
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 2
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Uraian Halaman
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 3
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
DAFTAR GAMBAR
No. Tabel
Uraian Halaman
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 4
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
DAFTAR BAGAN
No. Tabel
Uraian Halaman
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 5
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia merupakan kota megapolitan yang
sibuk dan berkembang cepat, dalam satu hari menghasilkan timbulan sampah sebesar +-
6.139,33 ton (Sumber: Informasi Kebersihan Tahun 2010). Dengan jumlah penduduk yang
beraktifitas di Jakarta terus bertambah disertai dengan perubahan pola konsumsi
masyarakat mengakibatkan konsekuensi bertambahnya volume sampah dan kontribusi
beragamnya jenis sampah seperti sampah kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diurai
oleh proses alam. Selain itu, sebagian besar masyarakat Jakarta masih memandang sampah
sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu
dimanfaatkan. Sehingga masyarakat dalam menangani sampah masih bertumpu pada
pendekatan akhir (end-of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke
tempat pemrosesan akhir sampah. Kesadaran dan perilaku warga Jakarta untuk membuang
sampah pada tempat sampah dan menjaga kebersihan dan keindahan kotanya belum
sepenuhnya terlihat terbentuk dari tiap kepribadian warganya baik penduduk tetap
maupun penduduk pendatang atau komuter. Dilain pihak, ketersediaan lahan yang semakin
sulit dan terbatas serta pengelolaan sampah belum sesuai dengan metoda dan teknik
pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Keadaan ini mendorong Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta berupaya mencari solusi pengelolaan persampahan yang ramah
lingkungan.
Dengan adanya Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan
Sampah, paradigma pola pengelolaan sampah diharapkan tidak lagi mengandalkan pola
kumpul angkut buang namun beralih ke pola pengurangan dan penanganan sampah sejak
dari sumber.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki Master Plan Persampahan yang disusun
pada tahun 1987 untuk periode 1987 – 2005 dan telah melakukan review terhadap Master
Plan 1987 pada tahun 2005 yang dikenal sebagai Review Master Plan persampahan tahun
2005 untuk periode 2005 – 2015. Untuk mengakomodir perubahan-perubahan seperti
kondisi Kota Jakarta saat ini dan menjalankan amanat Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah serta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta
2030, maka perlu dilakukan penyusunan Master Plan dan Kajian Akademik Persampahan
Provinsi DKI Jakarta sebagai acuan pelaksanaan kebijakan pengelolaan sampah di Provinsi
DKI Jakarta untuk masa 2012 – 2032.
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 1
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
1.2. Maksud Dan Tujuan
Pekerjaan “Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta 2012
-2032” dimaksudkan untuk membantu Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
khususnya Dinas Kebersihan DKI Jakarta untuk melanjutkan pelaksanaan pengelolaan
persampahan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Sedangkan tujuan
dilaksanakannya pekerjaan “Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI
Jakarta” adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengelolaan persampahan di Provinsi DKI Jakarta yang efektif dan efisien.
2. Meningkatkan pelayanan kebersihan di Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan ketentuan,
standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
1.3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah
1. Tersusunnya dokumen Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI
Jakarta 2012 - 2032.
2. Terlaksananya pengelolaan sampah di Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan Master Plan
dan Kajian Akademis yang disusun.
1.4. Hasil Yang Diharapkan
Tersedianya dokumen Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta.
untuk mendukung upaya penanggulangan masalah persampahan di DKI Jakarta secara
terpadu melalui sistem penanganan yang lebih up to date dan efisien, serta tidak rentan
terhadap kelumpuhan sistem, mengaplikasikan sistem secara terintegrasi, dukungan publik
dan penggunaan teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan.
1.5. Landasan Hukum
Dalam Penyusunan Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan beberapa peraturan
perundang-undangan yang menjadi landasan rujukannya, yaitu :
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 2
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
1. UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
2. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. UU No. 29 Tahun 2007 tentang Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
4. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
7. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
8. Peraturan Menteri PU No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan
Sampah;
10. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 5 Tahun 1988 tentang Kebersihan Dalam
Wilayah Provinsi DKI Jakarta;
11. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 10 Tahun 2008 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta;
12. Peraturan Gubernur No. 131 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Kebersihan Provinsi DKI Jakarta.
1.6. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan “Master Plan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI
Jakarta”, antara lain sebagai berikut:
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 3
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
1. Identifikasi Kondisi Pengelolaan Persampahan di Provinsi DKI Jakarta
Hal ini untuk melihat kembali kondisi faktual yang sekarang berjalan dalam hal
pengelolaan persampahan di Provinsi DKI Jakarta dari berbagai Aspek antara lain:
◦ Aspek Regulasi;
◦ Aspek Kelembagaan;
◦ Aspek Pendanaan;
◦ Aspek Partisipasi Masyarakat / Sosial Budaya;
◦ Aspek Teknis dan Operasional.
2. Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan di Provinsi DKI
Jakarta
Pada lingkup ini diharapkan konsultan dapat menginventarisasi sarana dan
prasarana eksisting yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta,
baik dari tahapan di Pemilahan, Pengumpulan, Pengangkutan, Pengolahan dan
Pemrosesan Akhir Sampah yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan Provinsi DKI
Jakarta, masyarakat, swasta dan instansi lain;
3. Membuat dan memetakan pola penanganan eksisting berikut ketersediaan
sarana dan prasarana di 5 (lima) Wilayah Kota Administrasi di Provinsi DKI
Jakarta dan Kabupaten Administrasi Kepulauan seribu, dengan melihat Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta;
4. Melakukan identifikasi dan analisa timbulan sesuai dengan daerah pelayanan
pengolahan sampah di DKI Jakarta serta menganalisa komposisi dan karakteristik
sampah dengan mengacu kepada studi komposisi dan karakteristik sampah di
DKI Jakarta;
5. Menganalisa hasil kajian pada point 4 serta memanfaatkan data sekunder dari
hasil Master Plan JICA 1987, Master Plan Review and Program Development
(WJEMP DKI 3 – 11) ditambah dengan data – data terakhir dari studi –studi
instansi lain terkait termasuk informasi dari Dinas Kebersihan;
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 4
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
6. Menyusun Standar Pelayanan Pemilahan dan Pengumpulan Sampah.
Konsultan diharapkan dapat merekomendasikan kriteria dan standar pelayanan
pemilahan dan pengumpulan sampah termasuk konsep disain dari modifikasi /
perbaikan disain tempat pemilahan sampah, dan sarana pengumpul sampah
yang memasukan konsep pemilahan sampah secara praktis mulai dari sumber;
7. Menyusun sistem pelayanan pengangkutan dari sumber dan atau tempat
penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu
menuju ke tempat pemrosesan akhir;
8. Mengkaji kebutuhan tempat pemrosesan akhir sampah yang berbasis Teknologi
Tinggi ramah lingkungan;
9. Membuat rekomendasi teknis pemanfaatan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
(TPST) Regional berbasis Teknologi Tinggi Ramah Lingkungan.
10. Mengkaji aspek kelembagaan yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
dari pengelolaan persampahan;
11. Mengkaji aspek regulasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari
pengelolaan persampahan;
12. Mengkaji aspek pendanaan yang meliputi perkiraan biaya kegiatan pengelolaan
sampah jangka pendek (tahunan), jangka menengah (lima tahunan) dan jangka
panjang, termaksuk juga perhitungan besaran tipping fee pengolahan sampah;
13. Mengkaji aspek peran serta masyarakat dan sosial budaya sesuai yang
diamanatkan dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
14. Menyusun Naskah Akademis Persampahan DKI Jakarta Kajian akademis ini
dituangkan menjadi Naskah Akademis yang berisikan;
a. Kajian aspek kelembagaan yang akan diterapkan dalam pengelolaan sampah
berteknologi tinggi,
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 5
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
b. Kajian aspek hukum perlunya penyusunan Master Plan yang baru, Master Plan
& Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta
c. Kajian aspek pendanaan dan investasi untuk setiap tahapan pembangunan
yang akan direncanakan,
d. Kajian akademis alternatif pemilihan teknologi pengolahan sampah dengan
mempertimbangkan aspek wawasan lingkungan,
e. Kajian aspek keterlibatan dan bentuk peran serta masyarakat dan
stakeholder serta pemerintah dalam konteks setiap tahapan pembangunan,
termasuk dalam hal ini mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang yang
direncanakan dalam Master Plan.
15. Membuat skala prioritas program pengelolaan sampah di Provinsi DKI Jakarta,
cakupan terakhir dari kegiatan ini adalah membuat usulan program secara
berkesinambungan, dengan menggunakan skala prioritas untuk masing – masing
unit yang ada di Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, berikut tahapan
pelaksanaan program tersebut;
16. Melaksanakan workshop sebanyak dua kali, yaitu workshop pertama dilakukan
pada bulan ketiga sebelum penyampaian laporan antara dan workshop kedua
dilakukan setelah penyampaian konsep laporan akhir.
1.7. Sistematika Pelaporan
Laporan Antara disusun dengan sistematika sebagai berikut:
1. Bab 1 Pendahuluan
Sebagian besar materi Bab 1 mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK). Bab ini berisikan
Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Sasaran, Hasil Yang Diharapkan, Landasan Hukum,
Ruang Lingkup Pekerjaan serta Sistematika Laporan.
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 6
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
2. Bab 2 Tinjauan Terhadap Master Plan Terdahulu
Pada Bab 2 akan meninjau secara ringkas mengenai Master Plan Persampahan DKI Jakarta
1987 periode tahun rencana induk 1987 – 2005, Review Master Plan 2005 periode tahun
rencana induk 2005 – 2015 dan SAPROF Proyek Penyelenggaraan Sampah Jakarta Indonesia
2008. Pada bab ini mengulas inti dan membandingkan kajian tentang timbulan, komposisi
dan karakteristik sampah serta konsepsi dan tahap pelaksanaan program dari kedua Master
Plan Persampahan terdahulu sebagai pembelajaran keberhasilan mengarahkan pengelolaan
sampah dan landasan penyusunan Konsep Master Plan Persampahan DKI Jakarta tahun
periode 2012 – 2032.
3. Bab 3 Gambaran Umum / Profil Provinsi DKI Jakarta
Bab 3 mengulas gambaran Umum atau Profil DKI Jakarta sebagai daerah studi.
Pokok-pokok bahasan gambaran umum DKI Jakarta antara lain: Kondisi Fisik yang meliputi
topografi, geologi, geografi dan iklim; Batas Administrasi dan Demografi / Kependudukan
serta pergerakan penduduk komuter perkotaan; arah Perkembangan Kota berupa Rencana
Tata Ruang dan Tata Guna Lahan dan Trend Perkembangan Sarana & Prasarana yang
meliputi prasarana jalan, transportasi, air minum, air limbah dan drainase di DKI Jakarta
20 tahun mendatang.
4. Bab 4 Pengumpulan dan Analisis Data
Adapun di Bab 4 menjabarkan antara lain mengenai: metoda pengumpulan data seperti
penentuan wilayah survay, jumlah sampel dan penyusunan kuestioner & checklist;
pelaksanaan pengumpulan data seperti penentuan detail daerah survay, pra survay, uji
coba kuestioner & checklist dan pembagian surveyor dan wilayah kerja; pengolahan dan
analisis data; dan permasalahan pokok yang didapat dari pengumpulan data.
5. Bab 5 Kondisi Sistem Pengelolaan Persampahan Eksisting DKI Jakarta Pada Bab 5 ini akan
menguraikan mengenai kondisi sistem pengelolaan persampahan eksisting yang
dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011. Uraian Bab ini meliputi strategi dan
kebijakan pengelolaan sampah kota; timbulan, komposisi dan karakteristik sampah kota;
dan 5 (lima) aspek pada sistem pengelolaan sampah.
6. Bab 6 Konsep Garis Besar Sistem Pengelolaan Sampah DKI 2012 - 2032
Sebagai Bab penutup, di Bab 6 akan mengulas mengenaikonsep Garis Besar Sistem
Pengelolaan Sampah DKI Jakarta 2012 – 2032 yang antara lain berisikan mengenai: landasan
kebijakan, regulasi, norma, standar, pedoman dan kriteria Pengelolaan Sampah;
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 7
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
pendekatan dan strategi; skenario dan tahapan program pengelolaan sampah; dan
rancangan pengembangan sistem pengelolaan sampah DKI. Bagian ini akan menjadi bahan
pokok bahasan pada Workshop I dan draft rancangan Master Plan Sistem Pengelolaan
Sampah DKI Jakarta 2012 – 2032.
Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta1 - 8
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
BAB 2
TINJAUAN TERHADAP MASTER PLAN & STUDI-STUDI TERDAHULU
2.1. Tinjauan Terhadap Master Plan 1987 – 2005
Sejak 1987 Pengelolaan Sampah di Jakarta mempunyai arahan dari hasil studi
proyek Peningkatan Sistem Pengelolaan Sampah di DKI Jakarta (Study on Solid
Waste Management System Iprovement Project in The City of Jakarta in Indonesia),
yang berfungsi sebagai Rencana Induk (Master Plan) Pengelolaan Sampah di
Jakarta. Ini merupakan Master Plan pertama yang didanai dan dipelopori
penyusunannya oleh JICA.
Kala itu di tahun 1986 Dinas Kebersihan DKI Jakarta dan pihak Rukun Warga (RW)
telah sanggup melayani jasa pengumpulan sampah 62% dari luas wilayah DKI
Jakarta atau 410 km2. Jumlah penduduk tahun 1984 tercatat sebanyak 7,3 juta jiwa
dengan kepadatan 111 jiwa/ha dan tingkat pertumbuhan 2,7% per tahun. Kurang
lebih 80% dari total wilayah kota sudah terbangun, dimana luas wilayah DKI Jakarta
berupa daratan adalah seluas 661,52 km2.
Wilayah administrasi pemerintahan di DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah
administrasi dan 1 kabupaten administratif yaitu Wilayah Administrasi Jakarta Pusat,
Wilayah Administrasi Jakarta Barat, Wilayah Administrasi Jakarta Selatan, Wilayah
Administrasi Jakarta Timur, Wilayah Administrasi Jakarta Utara dan Kabupaten
Administatif Kepulauan Seribu. Jumlah kecamatan dan kelurahan di tahun 1987
sebesar 30 kecamatan dan 260 kelurahan dengan jumlah RW sebesar 2.201 dan RT
sebesar 28.000.
Permasalahan yang teridentifikasi pada saat penyusunan Master Plan 1987 adalah
(1) pengumpulan yang tidak memadai; (2) peran serta (baik kesadaran dan
perilaku) masyarakat yang lemah dan; (3) pendanaan yang tidak memadai. Jumlah
pengumpulan per kendaraan rendah, sampah yang terkumpul tidak ditimbang dan
tidak ada pemeliharaan yang memadai terhadap kendaraan operasional lapangan.
2 - 1
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Personil yang kompeten terkonsentrasi di Kantor Dinas, sedangkan Suku Dinas
kekurangan baik personil maupun peran otonominya.
Saat itu DKI Jakarta mengoperasikan TPA di Cakung Cilincing, Srengseng dan Kapuk
Kamal. Sebuah landfill percontohan dimulai di tahun 1986 di daerah Srengseng.
Status pada tahun 1986 terdapat 784 LPS (TPS) yang terdiri dari 66 dipo, 212 bak
beton, 152 pool gerobak, 91 ruang terbuka, 263 kontainer, 113 lokasi dengan
sistem jali-jali dan 130 lokasi dengan sistem door to door (Sumber: tabel 1.4-3,
Master Plan 1987). Ada 9 (sembilan) jenis kendaraan pengumpul digunakan.
Dengan total 752 kendaraan pengumpul yang terdiri dari 163 kendaraan kargo
besar, 60 kendaraan kargo kecil, 42 truk tipper besar, 189 truk tipper kecil, 39 truk
arm roll besar, 29 truk arm roll kecil, 11 mobil crane, 101 truk compactor besar dan
118 truk compactor kecil. Penyapuan jalan dilaksanakan hingga 751 km jalan
protokol, jalan ekonomi dan jalan lainnya.
2.1.1 Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sampah
Timbulan Sampah
Data timbulan sampah hasil survai pada Master Plan 1987 seperti pada Tabel 2.1
berikut:
Tabel 2.1. Timbulan Sampah DKI Jakarta tahun 1985
Sumber Penghasil Sampah Unit (ton/hari) Sumber MP 1987 Nomor Tabel/Halaman
Karakteristik SampahKadar Air 54 % 48 %Volatile 28 % 36 %Kadar Abu 18 % 17 %Rasio C/N 31 35Nilai Kalori Rendah 1.100 Kkal/Kg 1.600 Kkal/KgTabel Sumber Data Tabel 2.2-16 Tabel 2.2-17
Sumber: Laporan Final Master Plan Sistem Manejemen Sampah 1987.
2.1.2 Konsepsi Master Plan 1987 – 2005
Aspek Regulasi
Upaya-upaya kebijakan hukum jangka panjang harus ditegakkan. Aspek hukum
harus dikembangkan untuk:
Pembagian tanggung jawab dalam pengelolaan sampah;
Pengawasan terhadap pengumpulan sampah yang dilaksanakan pihak swasta;
Pengawasan lokasi-lokasi TPA kecil;
Peraturan hukuman terhadap pembuangan sampah illegal.
Standar pengumpulan, pengolahan dan pemusnahan sampah akan dibuat untuk
mengklarifikasi bentuk-bentuk pembuangan sampah illegal dan ini harus
dilaksanakan secara ketat. Suku Dinas akan ditempatkan dibawah pengawasan
Dinas Kebersihan untuk memperbaiki ketidaktergantungannya.
Aspek Kelembagaan
2 - 3
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Sampah domestik seluruhnya akan dikelola oleh Dinas Kebersihan dengan bantuan
masyarakat di tingkat RT/RW untuk pengambilan sampah dari tiap-tiap pemukiman.
Sampah rumah sakit diidentifikasi sebagai komponen terpisah yang akan dikelola
oleh rumah sakit yang bersangkutan. Pengangkutan sampah komersial
dipertimbangkan cocok dilakukan oleh sektor swasta dibawah pengawasan Dinas
Kebersihan, tetapi pengolahan sampah dan pemusnahannya harus dilokasi yang
telah ditentukan oleh Dinas Kebersihan. Pengelolaan sampah pasar merupakan
tanggung jawab PD Pasar Jaya. Dinas Pekerjaan Umum bertanggung jawab sampah
sungai dan drainase yang selanjutnya diangkut oleh Dinas Kebersihan. Sampah
industri yang berupa sampah domestik dan komersial akan dikumpulkan oleh Dinas
Kebersihan, sampah industri lainnya diangkut dan dimusnahkan oleh penghasil
sampah atau sektor swasta dibawah pengawasan Dinas Kebersihan. Drainase
mikro dirawat oleh RT/RW, tapi sampah dari saluran akan diangkut dan
dimusnahkan oleh Dinas Kebersihan.
Dinas Kebersihan dirubah menjadi sebuah perusahaan umum serupa dengan
Perusahaan Daerah Kebersihan (PDK) dengan struktur organisasi usulan adalah 1)
pada tingkat Dinas Kebersihan diperlukan 3 Divisi dan 12 seksi, 2). Pada tingkat
suku dinas kebersihan diperlukan 5 divisi dan 25 seksi, 3). Jumlah staf diperlukan
10.278 orang.
Aspek Pendanaan
Master Plan 1987 memperkirakan kebutuhan investasi pengelolaan sampah untuk
kurun waktu 25 tahun (1989 – 2014) sebesar Rp. 652,7 milyar. Investasi kumulatif
sebesar Rp. 456 milyar diperoyeksikan dalam 3 (tiga) tahapan rencana investasi
proyek mulai 1989 – 2005. Investasi tersebut mencakup perbaikan pengumpulan
sampah, pembangunan SPA dan pengembangan TPA, peralatan penyapuan jalan
dan bengkel. Ketiga tahapan investasi tersebut antara lain:
Tahap I (1989 – 1995), dibagi lagi menjadi Tahap A (1989-1992) dan Tahap B
(1993-1995). Pada Tahap A mengutamakan perbaikan sistem pengumpulan
sampah di Jakarta Pusat, pembangunan SPA besar dan pengembangan lokasi
TPA di Bekasi. Tahap B terdiri dari perbaikan pengumpulan lebih lanjut di
Jakarta Pusat dan sekitarnya, pembangunan sebuah SPA besar, sebuah SPA
kecil dan sebuah TPA di Tangerang. Jumlah biaya Tahap I seluruhnya sebesar
Rp. 167 milyar (Rp. 139,9 milyar investasi instrumenal dan Rp. 27,1 milyar
penggantian), semuanya dinyatakan dalam harga konstan tahun 1987;
2 - 4
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Tahap II (1996-2000), biaya untuk perbaikan pengumpulan di Wilayah DKI
Jakarta yang belum tercakup dalam Tahap I, pembangunan 10 SPA kecil dan
perluasan areal TPA Bekasi dan Tangerang. Total perkiraan baiaya sebesar Rp.
117 milyar, dimana Rp. 83 milyar investasi baru dan Rp. 34,8 milyar untuk
penggantian.
Tahap III (2001-2005), biaya untuk pembangunan 3 SPA kecil tambahan,
perluasan area TPA Bekasi dan Tangerang. Total perkiraan biaya sebesar Rp.
170,8 milyar, dimana Rp. 39,9 milyar investasi baru dan Rp. 130,9 investasi
penggantian.
Sumber dana yang dinominasikan oleh JICA untuk pembiayaan Master Plan selama
1989 – 2014 dan investasi proyek periode 1989 – 2005 adalah anggaran tahunan
(APBD) dan pinjaman dari luar dan dalam negri.
Solusi yang diusulkan untuk perbaikan efisiensi pengumpulan retribusi sampah
adalah pembebanan (surecharge) pada tagihan listrik.
Aspek Peran Serta Masyarakat
Tiap Suku Dinas akan memiliki loket pengaduan, satu unit hubungan masyarakat
dan unit penyuluhan masyarakat guna mempromosikan partisipasi masyarakat.
Penyuluhan akan diberikan kepada RT/RW dan perbaikan serta penyediaan gerobak
sampah. Beberapa hari dalam setahun akan ditetapkan sebagai hari kerja bakti
kebersihan dimana Suku Dinas akan menyediakan pelayanan angkutan sampah
yang terkumpul. Kontainer untuk material sampah yang dapat digunakan kembali
(seperti beling, logam, dan kain) akan disediakan di tiap RT/RW, yang selanjutnya
akan menghasilkan dana untuk keperluan RT/RW. Pedagangn barang bekas swasta
akan diperkenalkan. Akhirnya penduduk harus mau membayar retribusi dengan
cara memberi tahu mereka bahwa untuk pemeliharaan standar kesehatan
lingkungan diperlukan sejumlah uang yang besar/banyak.
Aspek Teknis Operasional
Master Plan 1987 memperkirakan pada tahun 2005 jumlah penduduk DKI Jakarta
akan mencapai 12 juta jiwa sehingga timbulan sampah akan mencapai angka
10.270 ton/hari (Sumber Tabel 2.2-10/hal. S2-17). Dengan timbulan sampah pasar
diproyeksikan meningkat dari 810 ton/hari tahun 1987 menjadi 1.710 ton/hari tahun
2005; timbulan sampah industri diproyeksikan meningkat dari 780 ton/hari menjadi
1.510 ton/hari tahun 2005; sampah yang dibuang ke sungai dan saluran
2 - 5
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
diperkirakan sebesar 130 ton/hari tahun 2005. Sehingga diagram pola aliran
sampah tahun 2005 dilukiskan seperti pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Rencana Pola Aliran Sampah Tahun 2005 – Master Plan 1987
Master Plan 1987 mentargetkan sampah sebesar 9.290 ton/hari pada tahun 2005
akan dibuang ke TPA. Lokasi TPA diprioritaskan berada dalam wilayah kota Jakarta.
Wilayah-wilayah lain harus diberi prioritas untuk membangun Stasiun Peralihan
Antara (SPA) untuk melayani TPA yang jauh. Wilayah Jakarta Pusat harus diberi
prioritas utama dalam pembangunan stasiun peralihan, diikuti Jakarta Selatan dan
Jakarta Utara. Untuk melayani Jakarta Pusat/Selatan, stasiun peralihan besar harus
dibangun dalam jarak 15 km dari pusat kedua wilayah tersebut. Untuk keperluan
tersebut, harus digunakan sistem compactor-container. Untuk wilayah Jakarta
Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Barat, stasiun peralihan kecil harus dibangun
tergantung dari penggunaan lokasi TPA jarak jauh. Stasiun-stasiun ini harus
2 - 6
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
menggunakan sistem datar dengan hopper. Master Plan 1987 juga
merekomendasikan 13 SPA kecil dengan kapasitas 400 ton/hari dengan perkiraan
luas SPA sebesar 0,75 ha dan 2 SPA besar dengan kapasitas 2.000 ton/hari dengan
perkiraan kebutuhan luas 2 ha. Pola persebaran lokasi SPA dapat dilihat pada
Gambar 2.2 berikut.
Gambar 2.2 Pola Persebaran Lokasi SPA
Ada 2 lokasi TPA direncanakan akan menangani sampah dari DKI Jakarta yaitu di
Bekasi dan Tangerang. TPA di Bekasi akan melayani sampah dari wilayah Jakarta
Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Sedangkan TPA di Tangerang akan melayani
wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Bantar Gebang merupakan daerah
rencana lokasi TPA di Bekasi dan Ciangir merupakan daerah rencana TPA di
Tangerang. Sanitary Landfill terpilih sebagai opsi penanganan dan pemusnahan
sampah di TPA.
2.1.3 Usulan Tahapan Pelaksanaan Program Master Plan 1987
Master Plan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta 1987 dibagi dalam 3 tahap
pelaksanaan 5 tahunan sebagai berikut:
Tahap I (1989 – 1995)
2 - 7
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
a) Proyek-proyek perbaikan di Wilayah Jakarta Pusat
Perbaikan sistem pengumpulan sampah
Pembangunan SPA Sunter
Pembangunan TPA Bekasi Tahap I
Promosi pemungutan retribusi
b) Proyek-proyek perbaikan di Wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta
Selatan dan Jakarta Timur
Perbaikan sistem pengumpulan sampah
Pembangunan SPA Srengseng
Pembangunan TPA Tangerang Tahap I
Promosi pemungutan retribusi.
Tahap II (1996 – 2000)
Pembangunan SPA di Wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur
Pembangunan TPA Bekasi Tahap 2
Pembangunan TPA Tangerang Tahap 2
Tahap III (2001 – 2005)
Peningkatan kapasitas pengumpulan sampah
Perkuatan kapasitas penanganan SPA Sunter dan Srengseng
2 - 8
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
2.1.4. Identifikasi Kendala Realisasi Master Plan 1987
Berikut ini beberapa kendala merealisasi Master Plan 1987:
Aspek Regulasi
Upaya kebijakan jangka panjang harus diterapkan berdasarkan konsepsi Master
Plan, meliputi aspek hukum yang harus di kembangkan untuk :
1. Pembagian tanggung jawab dalam pengelolaan sampah;
2. Pengawasan terhadap pengumpulan sampah yang dilaksanankan pihak
swasta;
3. Pengawasan lokasi-lokasi TPA kecil;
4. Peraturan hukuman terhadap pembuangan sampah ilegal.
Sampah rumah tangga telah dikelola oleh Dinas Kebersihan sedangkan sampah
industri dan sampah berbahaya harus dikelola dan dimusnahkan oleh penghasil
sampah bersangkutan, yang akan diawasi oleh pemerintah pusat dan daerah.
Pemerintah pusat harus merumuskan pendekatan untuk pemusnahan sampah
regional dan menerbitkan undang-undang tentang pembentukan organisasi untuk
pemusnahan sampah gabungan.
Penegakan hukum tentang sampah selama ini masih lemah, untuk mendukung
sistem pengelolaan sampah yang baru diperlukan penataan kembali peraturan yang
telah ada dan penerbitan peraturan baru berupa Perda, SK Gubernur dan Instruksi
Gubernur yang disesuaikan menyangkut aspek institusi dan teknis operasional.
Aspek Kelembagaan
Berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta No. 15 Tahun 2002 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, struktur organisasi Dinas
Kebersihan terdiri dari:
1. Pada tingkat Dinas, terdiri dari 6 Sub Dinas, 1 Bagian, 18 Seksi, 5 Sub-bagian
dan 1 Unit Pelaksana Teknis;
2. Pada tingkat Suku Dinas masing-masing terdiri dari 6 Seksi dan 1 Sub-bagian.
3. Jumlah petugas Dinas Kebersihan terdiri dari 3.633 orang pegawai dan 2.950
orang pegawai harian lepas (PHL). Disamping itu terdapat 6.656 orang
petugas gerobak swadaya masyarakat.
2 - 9
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Aspek Pendanaan
a. Besar perhitungan investasi yang dilakukan dalam Master Plan 1987
dinyatakan dalam harga konstan tahun 1987. Sehingga nilainya pada tahun
2005 tidak relevan lagi. Bila jumlah investasi yang direncanakan untuk tiap
tahun dikonversikan ke harga nominal tahunan dengan memperhitungkan
inflasi GDP kumulatif maka nilai rencana investasi proyek 1989-2005 yang
mulanya sebesar Rp. 456 milyar dikonversi menjadi sebesar Rp. 3.165 milyar
nilai 2005.
b. Realisasi retribusi pengelolaan sampah yang dikumpulkan oleh PemProv DKI
Jakarta pada tahun 2005 adalah sebesar Rp. 8,78 milyar dan tahun 2003
sebesar Rp. 10,05 milyar. Sementara Master Plan 1987 penerimaan retribusi
tahun 2005 ditargetkan mencapai nilai yang cukup untuk menutup biaya
operasi dan pemeliharaan, yang diterima dan minimal 90% dari penduduk
yang wajib membayar retribusi. Secara khusus disini terlihat bahwa tidak ada
upaya serius yang telah dibuat oleh DKI Jakarta untuk merubah pengelolaan
sampah menjadi suatu kegiatan yang bersifat cost recovery dan memperbaiki
sistem pengumpulan retribusi.
c. Solusi usulan perbaikan efisiensi pengumpulan melalui pembebanan
(surecharge) pada tagihan listrik secara teoritis merupakan hal yang menarik
karena sebagian besar penduduk kota sudah mendapat layanan listrik. Tetapi
segala upaya untuk menegosiasi pengaturan ini dengan pihak PLN telah gagal
karena ketidakmauan PLN dan tidak adanya kekuatan dorongan dari pihak
pemerintah provinsi. Hal umum yang telah disetujui PLN adalah
memperbolehkan tagihan pengelolaan sampah secara terpisah dari tagihan
listrik, tapi hal ini secara umum tidak berhasil baik karena rumah tangga
membayar tagihan listrik dan mengabaikan tagihan pengelolaan sampah.
d. Master Plan 1987 tidak mengidentifikasi sumber-sumber pinjaman baik luar
maupun dalam negeri, sehingga cukup beralasan untuk menduga bahwa Studi
persampahan yang dilakukan oleh JICA berarti menetapkan araha untuk
sedikitnya sebagian pendanaan diperoleh dari Pemerintah Jepang yang telah
diarahkan ke DKI Jakarta dalam bentuk subsidiary loan agreements (SLA)
melalui yang sebelumnya Regional Development Account (RDA) di
Departemen Keuangan. Pinjaman dalam negeri agaknya juga dimaksudkan
untuk didanai oleh Departemen Keuangan via saluran murni Rekening
2 - 10
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Pembangunan Daerah (RPD). Alasan untuk menduga ini adalah bahwa Bank
Indonesia tidak pernah mau meminjamkan untuk jangka panjang untuk
prasarana kota, atau untuk investasi modal jangka panjang kecuali untuk
pinjaman perumahan yang diagunkan.
Aspek Peran Serta Masyarakat
Peran sektor swasta telah ikut berperan dalam pengelolaan sampah baik dalam
proses pengangkutan sampah, pengoperasian SPA dan juga pengoperasian TPST,
berdasarkan sistem kontrak kerja.
Aspek Teknis Operasional
1. Master Plan 1987 merencanakan pembangunan 2 TPA yaitu TPA di Bekasi dan
TPA Tangerang . TPA Bekasi akan melayani sampah dari wilayah Jakarta Utara,
Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Sedangkan TPA di Tangerang akan melayani
wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan. Bantar Gebang merupakan daerah
rencana lokasi TPA di Bekasi dan Ciangir merupakan daerah rencana TPA di
Tangerang. Namun dalam pelaksanaannya TPA Ciangir di Tangerang tidak
terealisasi, dikarenakan adanya perubahan RUTR Kabupaten Tangerang yang
mengubah peruntukan untuk areal pemukiman sehingga pemerintah daerah
setempat tidak mengizinkan pembangunan TPA dilokasi tersebut dan
masyarakat setempat menolak rencana pembangunan TPA.
2. Dalam Master Plan 1987, estimasi timbulan sampah tahun 2005 sebesar
10.220 ton/hari, sedangkan hasil survai timbulan sampah yang dilakukan oleh
konsultan WJMEP memberikan hasil sebesar 6.000 ton/hari. Terlalu tingginya
estimasi Master Plan tersebut disebabkan karena jumlah penduduk DKI Jakarta
untuk tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 12 juta jiwa sedangkan
kenyataanya hanya 8,9 juta jiwa.
3. Master Plan 1987 merencanakan pembangunan 2 SPA besar, masing-masing
untuk wilayah barat dan wilayah timur Jakarta dan 13 SPA kecil yang tersebar
di seluruh wilayah DKI Jakarta. Realisasinya baru dibuat 2 SPA besar di Cakung
dan Sunter, keduanya berlokasi di wilayah timur Jakarta, sedangkan SPA kecil
tidak dibangun. Selain terbatasnya ketersediaan lahan dalam wilayah Jakarta,
ternyata juga masyarakat atau warga Jakarta menolak daerah disekitar mereka
dibangun tempat/stasiun penanganan sampah khususnya pada wilayah-
wilayah pemukiman.
4. Master Plan 1987 merencanakan bahwa sistem pembuangan akhir sampah di
TPA Bantar Gebang menggunakan sistem Sanitary Landfill. Namun
2 - 11
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
realisasinya, persyaratan pelaksanaan Sanitary landfill tidak dilaksanakan
sepenuhnya.
2.2. Tinjauan Terhadap Master Plan Review & Program Development
2005-2015
Master Plan Review & Program Development 2005 (DKI 3-11) merupakan hasil kaji
ulang Master Plan 1987. Master Plan Review 2005 bertujuan merumuskan rencana
menyeluruh (outline plan) pengelolaan sampah DKI Jakarta jangka menengah yang
realistik dan praktis (dapat diimplementasikan). Beberapa hal yang mendorong
pengkajian Master Plan 1987 adalah 1) kejadian-kejadian perkembangan terbaru
seperti perubahan jumlah penduduk Jakarta; 2) kebutuhan untuk mempercepat
partisipasi masyarakat dan sektor swasta; 3) munculnya paradigma baru dalam
pengelolaan sampah.
Beberapa rumusan tujuan pengembangan sistem dan teknologi pengelolaan
sampah DKI Jakarta adalah (1). DKI Jakarta ingin memiliki sistem pengelolaan
sampah yang tidak terlalu tergantung dari para stakeholder diluar wilayah DKI
Jakarta, seperti pemerintah daerah lainnya. Karena keterbatasan lahan didalam
kota, diperlukan teknologi yang memerlukan lahan yang tidak luas. (2).
Memaksimalkan efisiensi melalui dekonsentrasi sistem pengelolaan sampah,
khususnya untuk meminimalkan jarak pengangkutan. (3). Mereduksi jumlah
sampah yang harus ditangani sebesar mungkin. (4). Mewujudkan lingkungan kota
yang bersih, sehat dan estetis dengan upaya-upaya terpadu dengan berbagai
sektor seperti air bersih, drainase, air kotor dan transportasi. (5). Peranserta
masyarakat dan sektor swasta sangat penting untuk ditingkatkan. (6) Perubahan
paradigma pemerintah sebagai regulator dan swasta sebagai operator.
Jumlah penduduk DKI Jakarta tahun 2000 tercatat sebesar 8,4 juta jiwa dan
perkiraan menghasilkan sampah kurang lebih 25.600 m3 atau 6.400 ton per hari.
Sampah ini ditimbulkan dari berbagai kegiatan masyarakat yaitu 58% dari
pemukiman, 10% dari pasar, 15% dari daerah komersial, 15% dari daerah industri,
2 % dari jalan, taman dan sungai.
2 - 12
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Pada tahun 2001 perkiraan sampah terkumpul dan diangkut ke TPA Bantar Gebang
kurang lebih 70%, 16,5% ke lokasi-lokasi informal dan 13% tidak terkelola (seperti
dibuang ke sungai dan sepanjang pinggir jalan).
Berbeda dengan Master Plan 1987, Master Plan Review 2005 membahas
pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan pra studi kelayakan
penanganan sampah pada sistem drainase DKI Jakarta, dan tidak membahas
penanganan sampah di kepulauan seribu dan pesisir.
2.2.1 Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sampah 2005
Timbulan Sampah
Studi timbulan sampah tahun 2005 memberikan hasil pehitungan perkiraan
timbulan sampah Jakarta sebesar 2,97 l/kapita/hari atau 0,64 kg/kapita/hari. Data
detail timbulan tiap jenis sampah disajikan pada Tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Timbulan Sampah DKI Jakarta Tahun 2005
Sumber Sampah
Unit
M3/hari Ton/hari
Pemukiman
10.141
2.53
5Pasar 750 22
5Sekolah 955 25
8Perkantoran/Fasilitas Umum
8.520
1.27
8
Industri 1.899
437
Total Timbulan Sampah
22.265
4.73
3
Berat jenis sampah seperti pada tabel 3.1.3 Lap Akhir WJEMP DKI 2-11 hal. III-2
Sumber: Data perhitungan konsultan WJEMP DKI 3-11, Januari 2005.
2 - 13
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Komposisi & Karakteristik Sampah
Data komposisi sampah rata-rata di DKI Jakarta hasil survai tahun 2005 disajikan
pada Tabel 2.4 berikut:
Tabel 2.4. Komposisi Sampah Rata-rata di DKI Jakarta Tahun 2005
No. Komponen % Total % Daur Ulang % Dibuang
1. Organik 55,37 0,00 55,37
2. Anorganik
2.1 Kertas 20,57 7,32 13,15
2.2 Plastik 13,25 6,85 6,40
2.3 Kayu 0,07 0,07 0,00
2.4 Kain/Tekstil 0,61 0,61 0,00
2.5 Karet/Kulit Tiruan 0,19 0,19 0,00
2.6 Logam/Metal 1,06 1,06 0,00
2.7 Gelas/Kaca 1,91 1,91 0,00
2.8 Sampah Bongkahan 0,81 0,81 0,00
2.9 Sampah B3 1,52 0,00 1,52
2.10 Lain-lain (batu, pasir,dll) 4,65 0,00 4,65
Total 100,00 19,95 80,05
Sumber: hasil survai konsultan WJEMP DKI 3-11, Januari 2005.
Data karakteristik sampah meliputi nilai kalor, kadar air dan kadar abu dari berbagai
jenis sampah Jakarta tahun 2005 disajikan pada Tabel 2.5.
2 - 14
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Tabel 2.5 Karakteristik Sampah Berbagai Sumber Sampah Jakarta Tahun 2005
Su
m
be
r
Sa
m
pa
h
Karakteristi
k SampahNilai Kalor (K
kal
/K
g)
Kadar
Air (%
)
Kadar
Abu (%
)
Pemukiman Pendapatan Tinggi
2332
47,40
16,43
Pemukiman Pendapatan Menengah
2795
44,81
16,03
Pemukiman Pendapatan Re
2149
45,85
16,27
2 - 15
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
ndah
Pasar Modern
2102
36,59
17,13
Pasar
1778
56,58
10,26
Perkantoran
2434
23,17
17,60
Sekolah
3248
31,31
13,92
Industri
3553
23,73
11,93
Rata-rata
2531
36,22
14,51
Sumber: hasil analisa laboratorium Balai Pelatihan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Mei 2005.
2.2.2 Konsepsi Review Master Plan 2005 – 2015
Aspek Regulasi
Berkaitan dengan pengelolaan limbah B3 dalam wilayah DKI Jakarta, Master Plan
Review 2005 merumuskan konsepsi sebagai berikut:
1. Merumuskan perubahan hukum yang menempatkan institusi Dinas Kebersihan
dan atau BPLHD DKI Jakarta berkedudukan sebagai regulator, supervisor dan
fasilitator dalam pengelolaan B3. Untuk upaya pembenahan institusi
pengelolaan persampahan melalui produk hukum dengan cara antara lain
merevisi SK Gubernur No. 15 Tahun 2005, SK Gubernur No. 1281 Tahun 1988
pada poin 3.7.7. Aspek Hukum.
2. Merumuskan peraturan yang memuat aspek perangsangan ekonomi bagi
keharusan terlibatnya unsur swasta dalam pengelolaan B3;
2 - 16
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
3. Melaksanakan seleksi mitra kerja yang telah berkegiatan dalam bidang B3
selama ini dan menghimpunnya sebagai calon potensial untuk pengembangan
pengelolaan B3 selaku operator.
4. Mengusulkan kebijakan pemertintah dalam bentuk peraturan untuk konsep
pemungutan biaya pelayanan khusus sebagai pengganti retribusi kawasan dan
Konsep penerapan pola kawasan dalam pengelolaan sampah.
Aspek Kelembagaan
Merumuskan perubahan dasar hukum yang menempatkan institusi Dinas
Kebersihan DKI Jakarta berkedudukan sebagai regulator, supervisor dan fasilitator
dalam pengelolaan Kebersihan sampah di DKI Jakarta.
Mengatur pelaksanaan perubahan tata laksana secara bertahap yakni dengan
secara berangsur Dinas Kebersihan melepas peran sebagai operator terutama bagi
pelayanan terhadap daerah cukup mampu. Daerah yang layak mendapat layanan
oleh Dinas Kebersihan sepantasnya hanya daerah yang tergolong kurang mampu
(atas dasar pertimbangan subsidi). Penetapan tata laksana antara lain mencakup
penetapan kriteria kualifikasi operator, cakupan/lingkup tugas yang dimandatkan
pada beroperasinya swasta sebagai operator dan kebijakan teknis lainnya. Dalam
kurun waktu 5 tahun sejak tahun 2007, proses metamorfosa menjadi regulator
susah semakin mantap.
Dengan adanya perubahan tugas dan kedudukan Dinas Kebersihan sebagai
regulator, maka perlu keberadaan suatu lembaga independen yang berfungsi untuk
mengawasi dan mengendalikan tercapainya tujuan pelayanan masyarakat
diusulkan adalah Lembaga Evaluasi Lingkungan Kota plus (dengan penambahan
anggota berkeahlian dalam pengelolaan persampahan kota atau disingkat KELK
plus) yang berkedudukan setara dengan Dewan Kebersihan Provinsi. KELK plus ini
merupakan analog fungsinya dengan BPP SPAM (Badan Pendukung Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum). KELK plus bertanggung jawab kepada Gubernur DKI
Jakarta.
Aspek Pendanaan
2 - 17
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Mengacu pada aspek pendanaan yang terdapat pada Master Plan Review 2005
memberikan rekomendasi bahwa perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan
pemasukan retribusi dengan menelusuri tata cara yang sedang berlangsung sampai
dengan saat ini. Upaya-upaya yang dapat ditempuh bukan hanya memperbesar
nilai retribusi tetapi juga dengan menggunakan sistem dan mekanisme
pengumpulan retribusi melalui aternatif sebagai berikut :
1. Ekstensifikasi dan intensifikasi upaya penarikan dari seluruh sumber yang
telah ditetapkan.
2. Pengumpulan pembayaran melalui kas PLN dengan memasukan nilai 3% dari
biaya PLN diluar 3% biaya PJU tertera dalam kwitansi PLN dan bukan dengan
melakukan pungutan di loket tersendiri sebelum membayar PLN sebagai
persyaratannya.
3. Dengan mengacu Undang-Undang No. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan
Negara bukan Pajak, maka pada posisinya sebagai Badan Layanan Umum,
Dinas kebersihan dapat lebih meningkatkan kinerja pengumpulan retribusi
daripada kondisi sebelumnya; satu dan lain hal adalah karena lebih leluasanya
status dan mekanisme pengumpulan retribusi oleh unit atau sub unit yang
diwenangi untuk melaksanakan kegiatan itu.
4. Merubah sistem pembayaran layanan kebersihan sampah melalui pajak
Daerah yang dapat diperuntukan bagi APBD dalam pengelolaan
kebersihannya.
Aspek Peran Serta Masyarakat
Master Plan Review 2005 merekomendasikan pendekatan sanitasi lingkungan untuk
meningkatkan partisipasi aktif dari sektor swasta dan lokal komunitas. Melalui
pendekatan sanitasi, komunitas lokal dalam hal ini tingkat kelurahan dapat
diberdayakan untuk pemenuhan: 1). pengertian tentang manajemen lingkungan
secara holistik dan 2). Pemenuhan tujuan mereka, keinginan dan prioritas dalam
proses perencanaan komunitas lokal secara botom up.
Upaya peningkatan partisipasi masyarakat lebih mendasari perlu dilaksanakan
melalui jalur pendidikan formal dengan cara penyediaan muatan pendidikan bagi
anak usia sekolah untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah
sejak dini.
2 - 18
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Mempersiapkan masyarakat melalui pemasaran sosial, dimana konsep dasar
kebutuhan akan air dan sanitasi muncul dari para penggunannya/ dari para yang
memerlukannya, yang disebar-luaskan melalui media masa dan kontak langsung.
Mendorong sektor swasta untuk investasi dalam pembangunan dan pengoperasian
fasilitas pengolahan sampah termasuk sarana dan prasarana penunjangnya seperti
ITF, SPA dan truk sampah. Melalui Izin Konsesi bagi Mitra Swasta baik pada sektor
pengumpulan dan pengangkutan sampah, sistem pengolahan sampah, sistem
pembuangan sampah dan penanganan limbah B3, selain dari penyapuan jalan.
Aspek Teknis Operasional
Rencana penanganan sampah DKI Jakarta yang termuat dalam Master Plan 1987
atau rencana induk pengelolaan sampah DKI Jakarta direview pada tahun 2005 dan
disusun dalam rencana aksi (action plan) 2005-2015, dimana berdasarkan rencana
aksi tersebut pola penanganan sampah di wilayah DKI Jakarta diubah dari
sentralisasi menjadi desentralisasi atau multi simpul dengan membagi daerah
pelayanan menjadi 4 daerah pelayanan, yaitu Daerah Pelayanan A, B, C, D di daratan
dan Daerah Pelayanan E untuk pantai dan kepulauan. Daerah Pelayanan A melayani
Jakarta bagian Barat, Daerah Pelayanan B melayani Jakarta bagian Utara, Daerah
Pelayanan C melayani Jakarta bagian Selatan dan Daerah Pelayanan D melayani
Jakarta bagian Timur (lihat Gambar 2.3.)
2 - 19
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Sumber: Laporan akhir WJEMP DKI 3-11, Juli 2005.
Gambar 2.3. Rencana Daerah Pelayanan
Dengan pola tersebut maka sampah dari wilayah DKI Jakarta akan diolah di dalam
wilayah DKI Jakarta dengan menggunakan teknologi pengolahan sampah yang
ramah lingkungan atau dengan memandang sampah sebagai sumberdaya untuk
beberapa pemanfaatan lebih lanjut seperti kompos dan energi (Waste to Energy,
WTE), yakni melalui pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di setiap
daerah pelayanan. Tujuan pengolahan ini adalah untuk mereduksi volume sampah
sebelum dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPST) dengan mengubah bentuk
komposisi dan karakteristik sampah, sehingga yang akan dibuang ke TPA hanya
residu dari ITF.
Ada 4 ITF yang direncanakan akan dibangun, satu unit untuk masing-masing daerah
pelayanan. Tujuan jangka menengah sampai tujuan jangka panjang adalah Dinas
Kebersihan berfungsi sebagai regulator, sementara fungsi operator dialihkan ke
sektor swasta.
2.2.3 Tahapan Pelaksanaan Program Review Master Plan 2005 – 2015
Tahapan pelaksanaan program pengelolaan persampahan DKI Jakarta dibagi dalam
tiga tahap sebagai berikut:
Tahap I (2005 – 2007)
Tahap I difokuskan pada pembangunan fasilitas pengolahan sampah (ITF teknologi
tinggi dan kompos sampah pasar) serta prasarana dan sarana pelengkapnya di
Daerah Pelayanan A. Karena fasilitas tersebut diharapkan dapat mulai beroperasi
pada tahun 2008, maka konstruksinya harus selesai paling lambat pada akhir tahun
2007. Proyeksi sistem pengelolaan sampah pada tahun 2008 secara skematis
disajikan pada Gambar 2.4 berikut.
Gambar 2.4. Skematis Proyeksi Sistem Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Tahap I, 2008 (dalam ton/hari) - Master Plan Review 2005
Studi kelayakan, detail disain dan studi AMDAL serta sosialisasi ke masyarakat
diperlukan untuk pembangunan fasilitas ITF dan diperkirakan pelaksanaannya
2 - 20
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
selesai pada pertengahan tahun 2006 sehingga kegiatan kontruksi selesai pada
tahun 2007.
Selain pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang baru, diperlukan juga
peningkatan/perbaikan fasilitas yang ada seperti pewadahan, TPS, SPA, dan TPA
Bantar Gebang, serta pengaturan aspek hukum dan institusi.
Pada Tahap I dilakukan perumusan Master Plan yang bersifat komrehensif meliputi
seluruh wilayah DKI Jakarta termasuk Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
dengan cakupan kerangka waktu perencanaan sampah tahun 2025.
Pembangunan prasarana dan sarana pengelolaan sampah drainase juga diharapkan
dimulai pada tahap ini yang terlebih dahulu dilakukan dengan studi kelayakan dan
detail desain.
Tahap II (2008 – 2010)
Di Tahap II fokus pada pembangunan fasilitas ITF teknologi tinggi dan kompos pasar
di Daerah Pelayanan B termasuk prasarana dan sarana penunjangnya. Juga
direncanakan pembangunan prasarana dan sarana pengelolaan sampah drainase.
Proyeksi pengelolaan sampah pada tahun 2010 disajikan pada Gambar 2.5 berikut:
Gambar 2.5. Skematis Proyeksi Sistem Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Tahap II, 2010 (dalam ton/hari) - Master Plan Review 2005
Tahap III (2011 – 2015)
Tahap III fokus pada pembangunan fasilitas ITF teknologi tinggi, SPA dan kompos
sampah pasar di Daerah Pelayanan C atau B dan Daerah Pelayanan D.
Pembangunan prasarana dan sarana pengelolaan sampah drainase masih
diperlukan pada tahap ini. Upaya penegakan hukum diharapkan telah diwujudkan
pada tahap ini. Dengan tersedianya fasilitas pengelolaan sampah di semua Daerah
Pelayanan, proyeksi sistem pengelolaan dan sistem pengangkutan sampah pada
tahun 2015 pada Gambar 2.6 sebagai berikut:
2 - 21
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Gambar 2.6. Skematis Proyeksi Sistem Pengelolaan Sampah DKI Jakarta Tahap III, 2015 (dalam ton/hari) - Master Plan Review 2005
Program-program pada Tahap II dan III hanya merupakan bahan masukan bagi
perumusan Master Plan 2025. Jika pada Tahap I sudah ada beberapa pihak swasta
yang berperan dengan berinvenstasi pada pembangunan dan pengoperasian
beberapa fasilitas ITF dan SPA serta kompos dengan sendirinya struktur program
selanjutnya akan berbeda.
Di akhir Tahap III, bagan aliran sistem pengangkutan sampah DKI Jakarta
diharapkan seperti disajikan pada Gambar 2.7 berikut;
Sumber: Laporan Akhir Master Plan Review & Program Development, 2005 (DKI 3-11), hal. II-12
Gambar 2.7 Bagan Aliran Sistem Pengangkutan Sampah Tahun 2015 – Master Plan Review 2005
2.2.4. Identifikasi Kendala Dalam Implementasi Master Plan Review 2005
2 - 22
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
2 - 23
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
2.3. Tinjauan Terhadap Studi SAPROF untuk Proyek Pengelolaan Sampah
Jakarta Tahun 2008.
Tujuan studi SAPROF adalah untuk membantu DKI Jakarta dalam memilih opsi-opsi
pengolahan sampah antara melalui penyediaan informasi secara detail untuk setiap
opsi dengan indikator evaluasi; dan membantu DKI Jakarta dan Tim Penasihat Teknis
Persampahan dalam menyusun rencana untuk membangun konsensus dengan
pemangku kepentingan terkait.
2.3.1 Timbulan, Komposisi dan Karakteristik Sampah Tahun 2008
Hasil survai studi sampah SAPROF 2008 pada beberapa sumber penghasil sampah
disajikan pada Tabel 2.6 berikut:
Tabel 2.Data Laju Timbulan Sampah DKI Jakarta, Januari 2005
No. Sumber Penghas
il Sampah
Laju Timbulan Sampah
Nilai Unit
1 Rumah
Tangga
(Pemukim
an)Rumah
Tangga
Ekonomi
Atas
510,3 Gram/kap
ita/hari
Rumah
Tangga
Ekonomi
Menenga
h
316.9 Gram/kap
ita/hari
Rumah
Tangga
Ekonomi
Bawah
269,7 Gram/kap
ita/hari
2. Hotel 44,29 Gram/m2/
hari
2 - 24
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
3. Perkantor
an
36,53 Gram/kar
yawan/ha
ri4. Rumah
Makan
225.51 Gram/kur
si/hari5. Pasar
Tradisiona
l
305,57 Gram/ped
agang/har
i6. Pasar
Modern
336,13 Gram/ped
agang/har
i7. Pabrik 75,91 Gram/kar
yawan/ha
ri
Sumber: Hasil Sampling & Survai Tahun 2007, SAPROF 2008.
Komposisi & Karakteristik Sampah Tahun 2008
Data komposisi sampah hasil survai studi sampah SAPROF 2008 disajikan pada
Tabel 2.7 berikut:
2 - 25
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Tabel 2.7. Komposisi Sampah Rata-rata di DKI Jakarta Tahun 2007
No. Komponen Komposisi (%)
1. Organik 55,402. Anorganik2.1 Cacahan kertas 20,602.2 Cacahan plastik 13,302.3 Kepingan kayu 0,102.4 Tekstil 0,602.5 Cacahan logam 1,102.6 Cacahan kaca 1,902.7 Lainnya 5,10
Total 98,1
Sumber: Laporan Akhir SAPROF Proyek Pengelolaan Sampah Jakarta tahun 2007 - JBIC 2008, Tabel 3.2-
18 hal. 3-17
Data Karakteristik sampah hasil survai studi sampah SAPROF 2008 disajikan pada
Tabel 2.8 berikut:
Tabel 2.8 Karakteristik Sampah Berbagai Sumber Sampah Jakarta Tahun 2007
Sumber Sampah
Karakteristik
Sampah
Nilai Kalor
(Kkal/Kg)
Volatile
(%)
Kadar Air
(%)
Kadar Abu
(%)
R
u
1
.
3
6
4
9
1
3
2 - 26
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
m
a
h
T
a
n
g
g
a
E
k
o
n
o
m
i
A
t
a
s
3
4
2
,
4
8
,
9
2
,
6
0
R
u
m
a
h
T
a
n
g
g
a
E
k
1
.
1
4
4
3
2
,
7
7
5
5
,
0
9
1
2
,
1
4
2 - 27
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
o
n
o
m
i
M
e
n
e
n
g
a
hR
u
m
a
h
T
a
n
g
g
a
E
k
o
n
o
m
i
B
a
w
a
1
.
2
1
3
3
4
,
2
1
5
4
,
4
8
1
1
,
3
1
2 - 28
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
hH
o
t
e
l
1
.
4
5
3
3
8
,
8
8
4
9
,
4
4
1
1
,
6
8P
e
r
k
a
n
t
o
r
a
n
2
.
0
8
1
5
0
,
8
9
3
4
,
8
4
1
4
,
2
7
R
u
m
a
h
M
a
k
a
n
7
0
1
1
,
3
6
7
3
,
5
9
1
5
,
0
5
P
a
s
a
r
7
7
8
2
5
,
6
7
6
2
,
8
9
1
1
,
4
4P
a
b
r
i
2
.
7
2
7
6
4
,
3
0
2
7
,
6
5
8
,
0
6
2 - 29
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
k
Sumber: Laporan Akhir SAPROF Proyek Pengelolaan Sampah Jakarta tahun 2007 - JBIC 2008, Tabel 3.2-
22 hal. 3-20.
2.3.2 Konsepsi SAPROF
Pertumbuhan penduduk yang tajam dan peningkatan usaha komersial dan industry
perkotaan telah memberikan tantangan lingkungan yang serius bagi Jakarta. Ketika
kapasitas tempat pembuangan akhir yang tersedia semakin berkurang, Pemerintah
DKI Jakarta memerlukan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik, termasuk
pemanfaatan fasilitas yang ada, membangun Fasilitas Pengolahan Antara
(Intermediate Treatment Facilities – ITF) dan peningkatan 3 R.
Berdasarkan kondisi tersebut, DKI Jakarta menghubungi JBIC untuk mengidentifikasi
opsi-opsi Fasilitas Pengolahan Antara (Intermediate Treatment Facilities – ITF) dan
hal-hal lain yang berhubungan dengan peningkatan Sistem Pengelolaan Sampah
(Solid Waste Management System).
Adapun tujuan studi SAPROF :
a. Membantu DKI Jakarta dalam memilih opsi Pengolahan Antara melalui
penyediaan informasi detil mengenai setiap opsi beserta indikator evaluasi,
b. Membantu DKI Jakarta dan Komite Penasihat Pengelolaan Sampah dalam
menyusun rencana untuk membangun konsesus dengan pihak-pihak terkait
dalam penggunaan opsi pengolahan sampah terpilih.
Dalam studi ini akan 1) mengidentifikasi kondisi dan isu sistem pengelolaan sampah
di DKI Jakarta pada tahun 2008, 2) mengevaluasi opsi teknologi Pengolahan
Sampah Antara dan 3) membantu penyusunan rencana untuk membangun
konsesus diantara pihak-pihak terkait.
Dalam mengevaluasi opsi-opsi ITF, hal-hal berikut ini harus dipertimbangkan
dengan cermat untuk setiap kriteria perspektif.
2 - 30
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Aspek Kriteria
Aplikasi Teknik Kesesuaian Teknologi
Kelayakan Keuangan/Ekonomi Memenuhi syarat untuk penggunaan
yang berkelanjutan
Dampak Sosial-Ekonomi Financial Feasibility
Dampak Lainnya dari proyek a.i.1. Kestabilan pengeluaran dan
pendapatan
a.i.2. Pengurangan jumlah sampah yang
dibuang, pengurangan emisi gas
rumah kaca, dll
a.i.3. Kemungkinan mendapatkan CER
dalam CDM
a.i.4. Kontribusi terhadap perpanjangan
umur landfill
2.3.4. Usulan Tahapan Pelaksanaan
Dalam rencana pengelolaan sampah jangka menengah, DKI Jakarta merencanakan
untuk membangun ITF – ITF dalam DKI Jakarta ketika telah mendapatkan lahan
untuk pembuangan akhir di Tangerang, yang terletak di luar Jakarta. DKI Jakarta
juga merencanakan untuk menyerahkan konstruksi dan pengoperasian ITF – ITF ke
pihak swasta, tetapi tidak ada kemajuan yang konkrit ataupun keputusan yang
telah dibuat sejauh ini mengenai pembangunan ITF itu sendiri kecuali beberapa
studi dan proposal yang diajukan oleh perusahaan swasta maupun asing.
Target pembangunan ITF DKI Jakarta untuk tahun 2007 ditunjukkan dalam tabel di
bawah ini. Rencana pembangunan ITF di Duri Kosambi, Jakarta Barat sebagaimana
di Universitas Indonesia keduanya masih dalam tahap perencanaan meskipun lahan
untuk kedua ITF tersebut telah didapat. Rencana pembangunan ITF di Marunda,
Jakarta Utara hamper tidak ada kemajuan setelah pelaksanaan studi kelayakan oleh
konsultan lokal.
2 - 31
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
2.3.5. Identifikasi Kendala Dalam Implementasi Studi SAPROF 2008
2.4. Kompilasi Data Timbulan, Karakteristik & Komposisi Sampah DKI Jakarta Dari
Studi-studi Terdahulu
2.4.1 Kompilasi Data Timbulan Sampah DKI Jakarta
Tabel 2.9 Kompilasi Data Timbulan Sampah DKI Jakarta Studi Terdahulu
No. Su
mb
er
Pen
gha
sil
Sa
mp
ah
Data Timbulan
Tahun
(Ton/hari)Ma
ste
r
Pla
n
198
7
Ma
ste
r
Pla
n
Rev
iew
200
5
SA
PR
OF
200
8
1. Pe
mu
kim
an
2.4
30
2.5
35
3.4
00
2. Pas
ar
810 225
3. Sek
olah
258
4. Per
kan
tora
n/Fa
silit
as
Um
um
420 1.2
78
2 - 32
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
5. Ind
ustr
i
610 437
6. Pert
oko
an
390
7. Hot
el
50
Ru
ma
h
Mak
anBisn
is
(No
n
Pe
mu
kim
an)
3.1
00
Tota
l
4.9
30
4.7
33
6.5
00
2.4.2 Kompilasi Data Komposisi dan Karakteristik Sampah
Tabel 2.10 Kompilasi Data Komposisi Sampah DKI Jakarta Studi Terdahulu (Dalam %)
9. Pulo Gadung 1. Kayu Putih2. Rawamangun3. Jati4. Pisangan Timur5. Cipinang6. Jatinegara Kaum7. Pulogadung
10. Matraman 1. Pisangan Baru2. Utan Kayu Utara3. Utan Kayu Selatan4. Kayu Manis5. Palmeriam6. Kebon Manggis
3.1.2. Kependudukan
Jumlah penduduk DKI Jakarta tahun 2009 berdasarkan hasil proyeksi penduduk DKI
sebanyak 9.5 juta jiwa. Jumlah rumah tangga sebesar 2.311.535 rumah tangga dimana
rata-rata anggota rumah tangga adalah 3,99 orang. Dengan luas wilayah 662,33 km2
berarti kepadatan penduduknya mencapai 13,9 ribu/km2, sehingga menjadikan Provinsi
DKI Jakarta sebagai wilayah terpadat penduduknya di Indonesia.
3 - 9
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan dari 1,13 % pada periode 2005-2008
menjadi 1,06 % pada periode tahun 2005-2009.
Data jumlah penduduk, jumlah kecamatan dan kelurahan serta luas di masing-masing
wilayah dapat dilihat pada Tabel 3.3. berikut ini:
Tabel 3.2.Data Wilayah Administrasi dan PemerintahanDi Propinsi DKI Jakarta
No. Wilayah Administrasi Luas Wilayah Jumlah Penduduk (jiwa)(Km2) Kelurahan 2010
I Jakarta Pusat 48,131. Tanah Abang 7 145.3022. Menteng 5 67.2693. Senen 6 90.8904. Johar Baru 4 116.3595. Cempaka Putih 3 83.8486. Kemayoran 8 215.0427. Sawah Besar 5 100.1918. Gambir 6 79.982
Jumlah 44 898.883II. Jakarta Utara 146,661. Penjaringan 5 306.3512. Pademangan 3 149.5963. Tanjung Priok 7 375.1954. Koja 6 288.2265. Kelapa Gading 3 154.5686. Cilincing 7 371.376
Jumlah 31 1.645.312III. Jakarta Timur 188,031. Pasar Rebo 5 187.7712. Ciracas 5 252.9993. Cipayung 8 228.6594. Makasar 5 185.6455. Kramat Jati 7 272.1646. Jatinegara 8 164.9017. Duren Sawit 7 381.9648. Cakung 7 503.1749. Pulo Gadung 7 261.10210. Matraman 6 148.648
Jumlah 65 2.687.027IV. Jakarta Selatan 141,271. Jagakarsa 6 311.4842. Pasar Minggu 7 287.4003. Cilandak 5 189.0794. Pesanggrahan 5 211.0895. Kebayoran Lama 6 294.1086. Kebayoran Baru 10 141.822
10
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Tabel 3.2.Data Wilayah Administrasi dan PemerintahanDi Propinsi DKI Jakarta (lanjutan)
No
.Wilayah Administrasi Luas Wilayah Jumlah Penduduk (jiwa)
Jumlah 65 2.057.080V. Jakarta Barat 129,541. Kembangan 6 272.0802. Kebon Jeruk 7 333.4233. Palmerah 6 198.9754. Grogol Petamburan 7 223.2565. Tambora 11 236.3936. Taman Sari 8 109.6867. Cengkareng 6 510.7988. Kali Deres 5 394.214
Jumlah 56 2.278.825VI. Kab. Adm. Kep. Seribu 8,71. Kep. Seribu Selatan 8.3292. Kep. Seribu Utara 12.724
Jumlah 6 21.071Total Prov. DKI Jakarta 662,33 267 9.588.198
Sumber : Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, Hasil SP 2010
3.1.3 Keadaan Geografi
Jakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata ± 7 meter di atas
permukaan laut, terletak pada posisi 6o 12’ Lintang Selatan dan 106o 48’ Bujur Timur.
Luas wilayah Propinsi DKI Jakarta terdiri dari daratan seluas 662,33 km2 dan lautan
seluas 6.977,5 km2. Selain itu terdapat + 110 pulau seluas 869,61 Ha yang tersebar di
Kepulauan Seribu dan 29 buah sungai/saluran/kanal yang sebagian digunakan sebagai
sumber air minum dan usaha perikanan.
Di sebelah Utara membentang pantai dari Barat sampai ke Timur sepanjang + 35 km
yang menjadi tempat bermuaranya 19 buah sungai/kali menurut sumber BPLHD Prov.
DKI Jakarta yaitu Ciliwung, Krukut, Mookervart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Sungai
Grogol, Kali Cideng, Kalibaru Timur, Cipinang, Sunter, Cakung, Buaran, Kalibaru Barat,
Cengkareng Drain, Jati Kramat, Cakung Drain, Ancol, Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal
Timur. Sementara di sebelah Selatan dan Timur berbatasan dengan wilayah Provinsi
Jawa Barat (Kapubaten Bekasi dan Depok) sebelah Barat dengan Provinsi Banten
(Kabupaten Tangerang), dan di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.
3 - 11
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Di sebelah Selatan dan Timur Jakarta terdapat rawa/situ dengan total luas mencapai
96,5 ha. Kedua wilayah ini cocok digunakan sebagai daerah resapan air, dengan
iklimnya yang lebih sejuk sehingga ideal dikembangkan sebagai wilayah penduduk.
Kegiatan industri lebih banyak terdapat di Jakarta Utara dan Jakarta Timur sedangkan
untuk kegiatan usaha dan perkantoran banyak terdapat di Jakarta Barat, Jakarta Pusat
dan Jakarta Selatan.
3.1.4. Iklim
Provinsi DKI Jakarta mengalami dua musim, yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Pada bulan Juni hingga September arus angin berasal dari Benua Australia
dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau.
Sebaliknya pada bulan Desember hingga Maret arus angin banyak mengandung uap air
yang berasal dari Benua Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim penghujan.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Pengamatan Jakarta
tahun 2010, secara umum Kota Jakarta beriklim panas dengan rata-rata suhu udara
maksimum berkisar 34,2 oC pada siang hari dan suhu minimum udara berkisar 23,7 oC
pada malam hari. Sedangkan kelembaban udara maksimum rata-rata di Kota Jakarta
sebesar 85,17 % dan rata-rata minimum sebesar 64,58 % dengan rata-rata curah hujan
sepanjang tahun sebesar 164,42 mm2.
Tabel 3.2. memperlihatkan data suhu udara dalam satuan oC, kelembaban udara dalam
satuan %, curah hujan dalam satuan mm2 dan banyaknya hari hujan dalam satuan hari
selama dari bulan Januari hingga Desember untuk Provinsi DKI Jakarta.
Tabel 3.3.Data Suhu Udara (oC), Kelembaban Udara (%), Curah Hujan (mm2)
Cempaka sari3. Tempat Rekreasi 3 Monas, 4. Rumah Makan 3 Pizza Hut Cempaka Putih5. Pelabuhan, Terminal & Stasiun 6 Terminal Senen, Stasiun
Senen6. Rumah Sakit, Puskesmas 3 Rs.Cipto Mangunkusumo,
Rs. Kesdam Ridwan
Maureksa, Puskesmas
Cem Putih, Klinik Medisari7. Kantor & Perkantoran 6 Seputaran Jl Kwitang8. Sekolah 6 SD 1/2 Cemp Putih Timur,
SMPN 71, SMAN 309. Perguruan Tinggi 3 STI Managemen
Transportasi Trisakti
Manajemen10. Industri & Kawasan Industri 3 Industri Keramik rawasari11. Pasar (Tradisional & Modern) 6 Pasar Rawa kerbau, Pasar
Senen, Pasar Sumur Batu,
Carefour, Alfamart,
6
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Indomart12. Rumah Peribadatan 3 Gereja Paskalis Cempaka
putih13. Jalan, Taman & Sungai 3 Taman Cempaka Putih,
Taman Menteng, Seputar
Cempaka Putih14. Perumahan (Tinggi, Menengah,
Rendah)
90 Menteng, RW 12
Kelurahan Cempaka Putih
Barat,
Kel. Kemayoran15. Apartemen, Condominium,
Rusunami6 Graha Cempaka Mas
Apartment, Mitra Oasis,
Rusun Tanah Tinggi16. TPS yang dikelola 3 TPS Kel Pegangsaan
Wilayah Jakarta Utara
Tabel 4.3 Lokasi dan Jumlah Data Non Pemukiman di Jakarta Utara
No. Sumber Penghasil Sampah Jumlah Data
Lokasi
1. Pusat Pertokoan 3 Mall Of Indonesia (Mall
Kelapa gading),
arthagading mall, Ruko
Permata Kelapa Gading2. Hotel 3 Hotel Haris, Hotel Grand
Ancol, Hotel Alexis3. Tempat Rekreasi 3 Taman Impian Jaya Ancol4. Rumah Makan 3 Seputaran Penjaringan5. Pelabuhan, Terminal & Stasiun 6 Pelabuhan Tanjung Priok,
Terminal Tanjung Priok,
Stasiun kereta Api Kota6. Rumah Sakit, Puskesmas 3 Mitra Keluarga
Internasional, RS
Pelabuhan, Puskesmas
Kelapa Gading Timur 27. Kantor & Perkantoran 6 Sepanjang jalan Boulevard
Barat8. Sekolah 6 SD 03 Kelapa Gading
4 - 7
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Timur, SMP 123, Kelapa
Gading Timur, SMA 45,
Kelapa Gading Timur9. Perguruan Tinggi 3 STIE IBII10. Industri & Kawasan Industri 3 Industrial Estate Ancol,
Indofood Success Makmur11. Pasar (Tradisional & Modern) 6 Pasar Inpres Kelapa
Gading Timur, pasar
Kelapa Gading Timur, Lote
Mart, Kelapa Gading, Alfa,
Indomaret atau sejenis12. Rumah Peribadatan 3 Masjid Musyawaroh13. Jalan, Taman & Sungai 3 Seputaran Boulevard
Wilayah Jakarta Timur
Tabel 4.4 Lokasi dan Jumlah Data Non Pemukiman di Jakarta Timur
No. Sumber Penghasil Sampah Jumlah Data
Lokasi
1. Pusat Pertokoan 3 Sepanjang jalan Pemuda2. Hotel 3 Hotel Grand Menteng,
Hotel Alia Matraman,
Hotel Idola3. Tempat Rekreasi 3 Taman Mini Indonesia
Indah4. Rumah Makan 3 Seputaran Rawamangun5. Pelabuhan, Terminal & Stasiun 6 Terminal Rawamangun,
Stasiun Jatinegara6. Rumah Sakit, Puskesmas 3 Rs. Persahabatan,
Puskersmas Pisangan
Timur I, 7. Kantor & Perkantoran 6 Seputaran Jln Pemuda8. Sekolah 6 SD Rawamangun (balai
pustaka timur), SMPN 74,
SMU Muhammdiyah XI9. Perguruan Tinggi 3 UNJ10. Industri & Kawasan Industri 3 Pulo Gadung,
Perkampungan Industri
Kecil (PIK) Penggilingan,
Industrial Gasess
8
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Indonesia (I.G.I)11. Pasar (Tradisional & Modern) 6 Pasar Rawamangun, Tip
Top, Alfamart, Indomart12. Rumah Peribadatan 3 Masjid Babussalam13. Jalan, Taman & Sungai 3 Seputaran Rawamangun
Wilayah Jakarta Selatan
Tabel 4.5 Lokasi dan Jumlah Data Non Pemukiman di Jakarta Selatan
No. Sumber Penghasil Sampah Jumlah Data
Lokasi
1. Pusat Pertokoan 3 Mall Kalibata, Seputaran
Pasar minggu raya2. Hotel 3 Hotel Haris, 3. Tempat Rekreasi 3 Kebon Binatang Ragunan4. Rumah Makan 3 Seputaran Tebet5. Pelabuhan, Terminal & Stasiun 6 Terminal Manggarai,
Stasiun Manggarai, 6. Rumah Sakit, Puskesmas 3 Rs. Tebet, Puskesmas
Tebet Timur7. Kantor & Perkantoran 6 Seputaran Prof Dr Supomo8. Sekolah 6 SDN 01/06 Tebet Timur,
SMPN 115 Jakarta, Tebet
Timur, SMUN 26 Jakarta,
Tebet Barat9. Perguruan Tinggi 3 Universitas Sahid10. Industri & Kawasan Industri 3 Kawasan Cilandak
Comersial Estate,
Percetakan Jl. Supomo,11. Pasar (Tradisional & Modern) 6 Pasar Tebet Barat,
Carefour Pasar Festival12. Rumah Peribadatan 3 Masjid Muhammaddiyah13. Jalan, Taman & Sungai 3 Seputaran Tebet
Wilayah Jakarta Barat
Tabel 4.6 Lokasi dan Jumlah Data Non Pemukiman di Jakarta Barat
No. Sumber Penghasil Sampah Jumlah Data
Lokasi
1. Pusat Pertokoan 3 Mall Ciputra, Mall Taman
Anggrek, ITC Roxy Mas
4 - 9
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
2. Hotel 3 Hotel Ciputra, Hotel
Boutique, Hotel Twin Plaza3. Tempat Rekreasi 3 Museum sejarah Jakarta,
Hutan Lindung Srengseng4. Rumah Makan 3 Sepanjang Slipi / Tomang5. Pelabuhan, Terminal & Stasiun 6 Terminal Grogol, Sta
Grogol6. Rumah Sakit, Puskesmas 3 Rs Sumber Waras,
Puskesmas Grodol 3, Klinik
Univ. Trisakti7. Kantor & Perkantoran 6 Sepanjang Slipi / Tomang8. Sekolah 6 SDN 16/18, SMPN 220,
SMA BPK Penabur 19. Perguruan Tinggi 3 Kampus Trisakti, Penabur,
Tarumanegara
10. Industri & Kawasan Industri 3 Perkampungan Industri
Kecil (PIK) Swakerta, PT.
Kedaung karton11. Pasar (Tradisional & Modern) 6 Pasar Kota Grogol, Pasar
Tomang Barat, Hero
Tomang Raya, Indomaret
12. Rumah Peribadatan 3 Masjid Baiturahaman13. Jalan, Taman & Sungai 3 Taman Pelangi Tomang,
Sepanjang jalan S.Parman,
Sepanjang jalan Tomang
Raya,
4.1.2 Metoda Pengumpulan Data
Kebutuhan data-data tersebut diatas dikumpulkan dengan cara; 1). pencarian
atau penelusuran informasi atau data melalui media internet; 2). pencarian
informasi atau data melalui kunjungan atau survai langsung lapangan dan 3).
pencarian dengan mempelajari informasi atau data dari referensi atau studi-studi
yang ada terdahulu.
Penelusuran Melalui Media Internet
10
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Umumnya beberapa data atau informasi yang bersifat Ketentuan, Perundang-
undangan, dan Tugas Pokok dan Fungsi suatu instansidapat diperoleh melalui
media internet, selain mendapatkan/memperoleh langsung dari instansi terkait
yang mengeluarkannya.
Situs internet dari suatu instansi yang kerap ditelusuri antara lain:
Situs internet milik kementrian lingkungan hidup di www.
Situs internet milik Bappeda Jajarta di www.
Situs internet milik DKI Jakarta di www.
Kunjungan atau Survai Lapangan
Kunjungan atau survai lapangan dilakukan untuk mengamati penanganan
sampah yang berlangsung pada setiap sumber penghasil sampah, yaitu: rumah
tangga, apartemen, pusat pertokoan (mall ataupun ruko), pasar (baik modern
ataupun tradisional), perkantoran, tempat rekreasi, sekolah (sekolah dan
universitas), rumah sakit/puskesmas, hotel, kawasan industri, rumah ibadah,
stasiun kereta api, pelabuhan, terminal bus, penyapuan jalan dan taman, dan
sungai.
Sasaran data antara lain: 1). Jenis dan kapasitas pewadahan dari tiap sumber, 2).
Petugas yang bertanggung jawab untuk menangani sampah di internal sumber
penghasil sampah, 3). Proses penanganan sampah oleh pihak penghasil sampah,
4). frekuensi dan siapa petugas yang bertanggung pada pengumpulan sampah,
5). Alur aliran sampah setelah keluar dari sumber, 6). Besar iuran/retribusi
sampah yang dibayar rutin.
Proses perolehan data atau informasi diatas dilakukan dengan cara pengamatan
langsung dan wawancara berpedoman dengan lembar checklist yang sesuai
dengan sumber penghasil sampah.
Selain juga melakukan kunjungan langsung pada sumber penghasil sampah,
dilakukan juga survai ke tempat: 1) TPS (Tempat Penampungan Sementara)
Sampah, 2). ITF (Intermediate Treatment Facility) baik di Cakung Cilincing, ITF
rencana di Marunda dan SPA Sunter, 3). TPA & TPST Bantar Gebang, 4). Kantor
Dinas Kebersihan dan suku dinas Kebersihan terkait di tiap Wilayah Administrasi
DKI Jakarta.
4 - 11
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Survai dilakukan untuk mendata dan menginventarisir seluruh sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan, misalnya TPS, Dipo, Truk, SPA,
Intermediate Treatment Facility (ITF), TPS dan lain-lain dan oleh pihak swasta
yang menjadi mitra Dinas Kebersihan.
Untuk mendapatkan data sosial masyarakat dilakukan dengan penyebaran
kuesioner dan wawancara secara langsung, juga dari survai atau studi terdahulu
yang sudah pernah dilakukan pendataan kegiatan masyarakat dalam
pengelolaan sampah. Survai sosial masyarakat dilakukan untuk rumah tangga
(pemukiman) pada 3 (tiga) strata perekonomian yaitu 1) rumah tangga strata
ekonomi atas, 2). Rumah tangga strata ekonomi menengah dan 3). Rumah
tangga strata ekonomi bawah. Kriteria penentuan strata ekonomi tersebut.
Penelusuran Referensi dan Studi-studi Terdahulu
Referensi dan studi-studi terdahulu dikaji atau dipelajari untuk memperoleh
informasi dan data: 1). Runutan dari tahun ke tahun (time serries) timbulan,
komposisi dan karakteristik sampah DKI Jakarta, 2). Pengalaman keberhasilan
dan kendala pada konsep dan program-program pelaksanaan terdahulu, dan 3).
Data-data teknis prasarana dan sarana, alternatif teknologi pengolahan
terdahulu yang masih up to date, 4). Data peran serta masyarakat, lembaga
swasta dan pihak swasta.
Referensi atau studi-studi terdahulu diperoleh baik dari Dinas Kebersihan, Bank
Dunia, perusahaan konsultan atau lembaga penelitian ataupun swadaya
masyarakat terkait dan dokumentari internal Konsultan Arkonin Engineering MP.
4.2. Koordinasi dengan pihak terkait
Koordinasi dengan pihak-pihak terkait dilakukan mulai dari Sudin-sudin
Kebersihan, Kecamatan dan Kelurahan, RT/RW dan pengelola-pengelola di
kawasan pertokoan, hotel, perkantoran, sekolah, pasar modern, pasar
tradisional, restoran, jalan, taman, terminal bus dan stasiun kereta di 5 wilayah
Provinsi DKI Jakarta.
4.3. Data Dasar Yang Diperlukan
12
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Data dasar Untuk Permukiman yang diperlukan di Survey masterplan dapat
dilihat pada Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1.Data Dasar Kuestioner Untuk Pemukiman
4 - 13
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Wilayah Jakarta:
KUESTIONER UNTUK PEMUKIMANPenanganan/Pengelolaan Sampah Saat Ini di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2011
Pekerjaan: Master Plan Persampahan DKI Jakarta
Assalamualaikum / Selamat Pagi/Siang/Sore,Nama saya .......................................... surveyor dari konsultan lingkungan berkantor di Bintaro. Bisakah kami meminta waktu 5 menit untuk berbincang-bincang perihal pengelolaan sampah. Saat ini kami sedang mengkaji eksisting pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Pertanyaan-pertanyaan berikut berkaitan dengan hal tersebut. Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan waktu Bapak/Ibu.
(Beri tanda silang pada nomor jawaban yang terpilih, tuliskan jawaban pada bagian (.........) yang telah disediakan.
No. Daftar Pertanyaan Daftar Jawaban No. Jwb
Blank
IDENTITAS RESPONDEN
1. No. Responden:2. Rumah Tinggal 1
Condominium 2Rusunami 3Rumah Susun 4
3. AlamatKecamatan:KelurahanRW & RT:
SOSIAL EKONOMI
4. Pendidikan: Tidak Tamat SD 1Tamat SD 2Tamat SLTP 3Tamat SLTA 4Tamat Akademi 5Tamat Universitas 6Lainnya, sebutkan: 7
5. Pekerjaan Kepala Keluarga? Pegawai Negri 1ABRI 2Pegawai Swasta 3Petani 4Petani Tambak 5Pedagang 6Nelayan 7Buruh Pabrik 8Buruh Bangunan 9Pensiunan 10Pengangguran 11Ibu Rumah Tangga 12Pelajar/Mahasiswa 13Lainnya, sebutkan: 14
6. Status Kependudukan Asli (Kelahiran setempat) 1Pendatang 2
7. Jumlah penghuni: jiwa8. Lama Tinggal: bulan tahun9. Status Rumah Milik Sendiri 1
Kontrak 2Milik Dinas 3Lainnya, sebutkan: 4
10. Daya listrik terpasang watt11. Rata-rata Pengeluaran tiap bulan ? < Rp. 500.000 per bulan 1
Rp. 501.000 - Rp. 2.000.000 per bulan 2> Rp. 2.000.000 per bulan 3
14
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
PENANGANAN SAMPAH DI RUMAH TANGGA12. Siapakah yang bertanggung jawab mengurus sampah di
Rumah?Ibu 1
Ayah 2Anak 3Pembantu 4Lainnya, sebutkan: 5
13. Kemana Saudara membuang sampah yang terkumpul di Rumah?
Tempat Sampah Milik Sendiri 1
Tempat Sampah Milik Dinas Kebersihan 2Tempat Sampah Milik Komplek 3Sungai/Saluran Air/Badan Air penerima lainnya 4Lapangan / Tanah Kosong 5
Jika 13 = 3, 4 atau 5 lanjutkan ke pertanyaan no. 2314. Sebutkan jenis tempat sampah di Rumah Saudara? Bak Sampah Batu Bata 1
22. Kemanakah Sampah Tersebut dibawa Petugas ? Pool Gerobak Sampah 1Tempat Penampungan Sementara (TPS) 2Dibuang di tanah/lapangan kosong 3
4 - 15
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
PERANAN RT/RW/KELURAHAN23. Apakah Saudara pernah diundang oleh pengurus RT/RW
/LKMD/Kelurahan/Pengelola dalam sosialisasi Kebersihan?Pernah 1
Tidak Pernah 2Jika 24 = 2, langsung ke pertanyaan no. 2524. Jika pernah, berapa kali? Sebulan sekali 1
Tiga bulan sekali 2Enam bulan sekali 3Setahun sekali 4Tidak teratur 5
25. Apakah Saudara pernah diajak kerja bakti untuk membersihkan lingkungan?
Pernah 1
Tidak Pernah 226. Jika pernah, berapa kali? Seminggu sekali 1
Sebulan sekali 2Tiga bulan sekali 3Enam bulan sekali 4Setahun sekali 5Pada hari-hari Nasional 6Pada acara-acara Agama 7Tidak teratur 8Lainnya, sebutkan 9
27. Apakah RT/RW/Kelurahan/Pengelola pernah menegur rumah yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan?
Pernah 1
Tidak Pernah 2Tidak Tahu 3
NORMA DAN NILAI28. Jika ada sampah disekitar tempat tinggal Saudara, apakah
perasaan Saudara terganggu?Tidak Terganggu 1
Cukup terganggu 2Sangat Terganggu 3
Jika 28 = 1, lanjutkan ke pertanyaan 3029. Jika terganggu, karena apa? Mengundang lalat & penyakit 1
Menimbulkan bau 2Merusak keindahan lingkungan 3Lainnya, sebutkan 4
30. Jika tidak terganggu, karena apa? Sudah terbiasa 1Masa bodoh 2
31. Kebersihan lingkungan rumah dan sekitar Saudara merupakan hal pokok untuk mencapai hidup sehat
Sangat setuju 1
Setuju 2Tidak Setuju 3Sangat tidak setuju 4
32. Apakah yang Saudara lakukan jika ada sampah disekitar Saudara?
Mendiamkan saja 1
Membersihkan sendiri 2Menyuruh orang lain membersihkan 3Melaporkan ke RT/RW atau Pengelola 4Menelpon Dinas Kebersihan 5
16
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Jika 32 = 2,3,4,5; langsung ke pertanyaan 3433. Jika mendiamkan mengapa? Bukan urusan saya 1
Sudah biasa 2Sudah ada petugas kebersihan 3
34. Bila lingkungan tempat tinggal Saudara kotor, bagaimana sikap saudara?
Memakluminya 1
Tidak senang 2Mendiamkan dan tidak mempersoalkan 3Mengajak warga lain membersihkan 4Melaporkan ke RT/RW atau Pengelola 5Melaporkan ke Dinas Kebersihan 6Lainnya, sebutkan 7
35. Bila Kota Jakarta tampak sampah menumpuk dan kotor, bagaimana sikap Saudara?
Memakluminya 1
Tidak Senang 2Mendiamkan dan tidak mempersoalkan 3Mengajak warga lain membersihkan 4Melaporkan ke Dinas Kebersihan 5Lainnya, sebutkan 6
36. Bagaimana masyarakat di lingkungan Saudara dalam menjaga kebersihan?
Menjaga kebersihan dengan baik 1
Kurang menjaga 2Tidak menjaga 3Lainnya, sebutkan 5
PERILAKU37. Bagaimana keadaan di lingkungan rumah Saudara? Bersih 1
Cukup Bersih 2Kotor 3
38. Bila Saudara sedang berada di tempat umum (jalan, pasar, terminal, kendaraan, tempat rekreasi, dsb) dimana Saudara membuang sampah?
Di tempat sampah 1
Terkadang di tempat sampah 2Disembarang tempat 3
39. Jika tidak terdapat tempat sampah, dimana Saudara membuang sampah?
Disimpan dulu untuk kemudian dibuang ke tempat sampah
1
Dibuang disembarang tempat 240. Bagaimana sikap Saudara jika ada orang lain/tetangga
membakar sampahnya?Tidak terganggu, biasa aja 1
Cukup terganggu karena asapnya 2Sangat terganggu karena asapnya 3
41. Saluran air/Sungai/Laut adalah tempat penampungan sampah
Sangat setuju 1
Setuju 2Tidak Setuju 3Sangat tidak setuju 4Tidak ada Komentar 5
42. Bagaimana upaya membersihkan lingkungan Rumah Saudara?
Dilakukan bersama-sama 1
Dilakukan sebagian warga 2Dilakukan petugas yg dibayar warga 3Lainnya, sebutkan 4
4 - 17
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH KOTA43. Menurut Saudara masalah kebersihan yang paling terasa di
Jakarta disebabkan oleh apa?Perilaku masyarakat membuang sampah tidak baik 1
47. Perkiraan sampah kota Jakarta tahun 2010 adalah 6.340 ton/hari dimana 55% adalah sampah organik berupa sisa makanan,daun-daun, dll. Sampah kota Jakarta ini sebagian besar dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Bantar Gebang (diluar wilayah DKI atau ada di Kabupaten Bekasi). Kapasitas tampung TPA Bantar Gebang saat ini kritis untuk beberapa tahun ke depan. Belum ada lokasi lain yang bersedia menjadi lokasi TPA sampah. Upaya layak yang HARUS dilakukan adalah dengan menurunkan volume sampah yang dibuang ke TPA. Caranya dengan memilah jenis sampah, dan hanya sampah yang layak lah yang akan diangkut dan dibuang ke TPA sampah. Bersediakah Saudara ikut melakukan pemisahan antara sampah organik, sampah non-organik dan B3 (jika diperlukan)?
Bersedia 1
Tidak bersedia 2Ragu-ragu 3
Jika 47= 1 lanjut ke pertanyaan 4948. Jika tidak bersedia, mengapa? Merepotkan 1
Tidak ada waktu 2Tidak merasa perlu 3Tidak ada tempat 4
49. Jika diberikan alat pengomposan sampah organik (seperti sampah dapur, daun-daun, bahan makanan yang mudah membusuk lainnya, dll) bersediakah Saudara melakukan sendiri dirumah?
Bersedia 1
Merepotkan 2Tidak ada waktu 3Tidak merasa perlu 4Tidak ada tempat 5
50. Apakah Saudara membayar iuran kebersihan (sampah) setiap bulannya?
Membayar 1
Tidak Membayar 2Jika 50= 2 lanjutkan ke pertanyaan 5651. Berapa besar iuran kebersihan tersebut per bulan? <= RP. 1.000 per bulan 1
Rp. 1.000 - Rp. 3.000 per bulan 2
18
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
52. Mengapa Saudara membayar iuran kebersihan? Memenuhi kewajiban 1Karena ingin lingkungan bersih 2Karena semua warga membayar 3Takut kena saksi sosial 4Lainnya, sebutkan 5
53. Apakah Saudara mengetahui besarnya iuran sampah menurut Peraturan Daerah yang berlaku?
Mengetahui 1
Tidak Mengetahui 254. Seandainya kebersihan lingkungan Saudara terjamin,
bersediakah Saudara untuk membayar lebih?Bersedia 1
Tidak bersedia 255. Jika bersedia, berapa persenkah kenaikan maksimum iuran
kebersihan tersebut?10% 1
20% 230% 340% 450% 5Lebih dari 50% 6
56. Mengapa Saudara Tidak bersedia membayar iuran kebersihan?
Tidak Mampu membayar 1
Tidak pernah ditagih 2Sampah jarang diangkut oleh petugas 3Lainnya sebutkan 4
57. Menurut Saudara Penyuluhan atau Kampanye kebersihan itu sebaiknya melalui apa?
Ceramah di rumah ibadah 1
Spanduk 2Pemutaran film 3Penerangan keliling 4Penyiaran film di bioskop 5Brosur/pamflet/sticker 6Media televisi 7Media Radio 8Media Surat Kabar/Majalah 9Lainnya sebutkan 10
58. Apakah Saudara mengetahui tentang adanya Peraturan Daerah mengenai Kebersihan?
Mengetahui 1
Tidak Mengetahui 2Jika 58=2, lanjut ke pertanyaan 6059. Jika mengetahui, darimana informasi tersebut didapat? RT/RW 1
Kelurahan 2Radio 3Televisi 4Surat Kabar/Majalah 5Lainnya sebutkan 6
60. Jika tidak tahu, apa alasan Saudara? Tida ada pemberitahuan 1Sibuk 2Kurang memperhatikan 3Lainnya, sebutkan 4
61. Apakah Saudara mengetahui adanya sanksi Hukum terhadap mereka yang membuang sampah sembarangan?
Mengetahui 1
Tidak Mengetahui 262. Apakah Saudara setuju dengan pengenaan Sanksi Hukum
bagi pelanggar kebersihan?Sangat Setuju 1
Setuju 2Tidak Setuju 3Sangat Tidak Setuju 4
63. Apakah Pemerintah Daerah telah melakukan pengadilan terhadap warga yang membuang sampah sembarangan?
Belum melakukan 1
Sudah melakukan 2Tidak Tahu 3
Nama Surveyor:Tgl Survey:
4 - 19
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Data dasar Untuk Non Permukiman yang diperlukan di Survey masterplan dapat
dilihat pada Tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2.Data Dasar Kuestioner Untuk Non Pemukiman
Kuestioner Untuk Non Pemukiman Penanganan/Pengelolaan Sampah Saat Ini di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2011
Assalamualaikum / Selamat Pagi/Siang/Sore,Nama saya .......................................... surveyor dari konsultan lingkungan berkantor di Bintaro. Bisakah kami meminta waktu 5 menit untuk berbincang-bincang perihal pengelolaan sampah. Saat ini kami sedang mengkaji eksisting pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Pertanyaan-pertanyaan berikut berkaitan dengan hal tersebut. Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan waktu Bapak/Ibu.
(Beri tanda silang pada nomor jawaban yang terpilih, tuliskan jawaban pada bagian (.........) yang telah disediakan.
No. Daftar Pertanyaan Daftar Jawaban No. Jwb
Blank
IDENTITAS RESPONDEN1. No. Responden:2. JENIS Responden:
Pasar Modern (Supermarket/Hypermarket) 1Pasar Tradisional 2 Mall 3Rumah Toko 4Hotel Bintang 1 - 2 5Hotel Bintang 3 - 4 6Hotel Bintang 5 7Penginapan Melati 8Tempat Rekreasi 9Rumah Makan 10Sekolah (TK, SD, SLTP, SLTA, MIb, MTs dan MA) 11Perguruan Tinggi (Universitas,akademi dan Sederajat) 12Rumah Sakit Klas A 13Rumah Sakit Kelas B – C 14Rumah Sakit D – E 15Puskesmas/Poliklinik 16Pelabuhan Laut 17Terminal Bus 18Stasiun Kereta Api 19Perkantoran 20Industri Rumahan 21Industri Kecil – Sedang 22Industri Besar 23Kawasan Industri 24Masjid 25Gereja 26Vihara 27Pura 28Klenteng 29Taman 30
Jalan 31Lain-lain 32
3. Nama Responden (Perusahaan):4. Alamat
Kecamatan:Kelurahan
INFORMASI UMUM RESPONDEN5. Jumlah Karyawan/Penghuni/Murid/Mahasiswa/ Pengunjung: jiwa
6. Jumlah kamar/toko/kios/tempat tidur/kursi: buah7. Luas areal m2 atau ha8. Lama Berdiri/Beroperasi: bulan tahun
20
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
PENANGANAN SAMPAH 9. Siapa yang bertugas/beranggung jawab mengurus sampah di
Lingkungan Kerja Anda?Petugas Kebersihan dari Perusahaan 1
Petugas Kebersihan dari Pihak Ketiga 2Petugas dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta 3Lainnya, sebutkan 4
10. Kemana Petugas tersebut membuang sampah yang terkumpul dari Tempat Kerja Anda?
Tempat Sampah Milik Perusahaan 1
Tempat Sampah Milik Pihak Ketiga 2Tempat Sampah Milik Dinas Kebersihan Jakarta 3Sungai/Saluran Air/Badan Air penerima lainnya 4Tanah / Lapangan Kosong 5
11. Bentuk & Volume Tempat Sampah Tersebut? Bak Sampah Beton/Batu Bata kapasitas: liter 1Bak Sampah Plastik kapasitas: liter 2Bak Sampah Logam kapasitas: liter 3Lainnya: kapasitas: liter 4
12. Dimana diletakan tempat sampah tersebut? Dihalaman wilayah perusahaan 1Diluar halaman wilayah perusahaan 2Lain-lainnya: 3
13. Apakah Sampah yang terkumpul dipilah antara Sampah Basah dan Sampah Kering?
Ya 1
Tidak 2Belum Dipilah 3
14. Siapakah yang mengangkut sampah keluar dari Tempat Sampah Akhir?
Petugas Dinas Kebersihan Jakarta 1
Petugas Kebersihan Pihak Ketiga 2Lainnya, sebutkan 3
15. Berapa Kali Sampah diangkut dalam seminggu oleh Petugas (frekuensi)?
Setiap hari 1
5 x seminggu 23 x seminggu 32 x seminggu 41 x seminggu 5Tidak teratur 6Tidak diangkut 7Tidak Tahu 8
16. Alat angkut apa yang digunakan oleh petugas? Truck Typer 1Arm Roll Container 2Compactor Truck 3Gerobak Sampah 4Lainnya 5
17. Pada jam berapa umumnya sampah diambil oleh petugas? 06.00 - 08.00 1
0(%)Sumber: Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Informasi Kebersihan Tahun 2010.
Hasil penarikan retribusi Kebersihan Pengelolaan Sampah 5 Tahun Terakhir disajikan
pada Tabel 5.8 berikut:
Tabel 5.8 Hasil Penarikan Retribusi Kebersihan DKI Jakarta 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Retribusi Sampah (Rp)1. 2006 7.677.124.8002. 2007 7.668.003.4003. 2008 7.423.472.7504. 2009 9.599.661.5505. 2010 10.449.628.600Sumber: Dinas Kebersihan DKI Jakarta, 2010
5- 54 Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
5.3.4. Aspek Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat yang diharap dari sub judul ini ialah keterlibatan masyarakat
dalam tiap tahapan yang dilakukan secara sadar, mulai perencanaan, pelaksanaan,
pemeliharaan, peningkatan dan paska pelaksanaan lainnya.
Jika proses keterlibatan seperti termaksud telah dapat terlaksanakan, dapat
dikatakan bahwa masyarakat telah mempunyai kesadaran tentang arti penting
pengelolaan sampah sebagai kebutuhan. Jika hal tersebut telah dapat terlaksana,
maka program pengelolaan sampah yang ada di Dinas Kebersihan tinggal
dipadukan melalui sosialisasi pada obyek sasaran.
Peran serta masyarakat yang telah ada perlu ditingkatkan karena hal ini akan
memudahkan dalam teknis operasional dan akan menurunkan biaya pengelolaan
kebersihan. Untuk itu diperlukan suatu program secara terpadu, teratur dan terus-
menerus serta bekerja sama dengan organisasi masyarakat.
Upaya yang dilakukan antara lain penerangan atau penyuluhan akan pentingnya
pengelolaan kebersihan yang akan meningkatkan kesehatan serta menggugah
peran serta masyarakat dan organisasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Beberapa kawasan lingkungan permukiman di Jakarta yang berhasil dalam
mengelola sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) seperti terlihat pada
Tabel 5.9.
5- 55 Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Tabel 5.9. Kawasan Lingkungan Permukiman di Jakarta Dengan Prinsip 3R
No. Wilayah AdministrasiKelurahan
KecamatanI. Jakarta Pusat1. Cempaka Putih 1. Cempaka Putih Timur: Komp. Rawa Buaya
2. Cempaka Putih Barat: RW08 & RW0123. Rawasari: Belakang Rutan Salemba
1.6. Kemayoran Gunung Sahari Selatan, Cempaka Baru, Sumur Batu, Harapan Mulya
4
1.7. Cempaka Putih Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih Barat, Rawasari
3
1.8. Johar Baru Galur, Tanah Tinggi 2II Jakarta Utara2.1. Penjaringan Penjaringan, Pejagalan, Pluit 32.2. Tanjung Priok Sunter Agung, Sunter Jaya, Tanjung Priok,
Sungai Bambu, Papanggo, Kebon Bawang,6
2.3. Koja Lagoa, Rawa Badak Utara, Rawa Badak Selatan, Koja Utara
4
2.4. Kelapa Gading Kelapa Gading Barat, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading Timur
3
2.5. Pademangan Ancol, Pademangan Barat, Pademangan Timur
3
III Jakarta Barat3.1. Taman Sari Mangga Besar, Pinangsia, Maphar, Glodok,
Keagungan, Krukut, Taman Sari, Tangki8
3.2. Tambora Roa Malaka, Tambora, Jembatan Lima, Tanah Sereal, Pekojan, Krendang, Duri Utara, Duri Selatan, Jembatan Besi, Kali Anyar, Angke
11
3.3. Grogol Petamburan Jelambar, Jelambar Baru, Wijaya Kusuma, Tanjung Duren Utara, Tanjung Duren Selatan, Grogol, Tomang
7
3.4. Kebon Jeruk Kedoya Utara, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, 6
5- 13
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
No Nama Kecamatan Nama Kelurahan Jumlah Kelurahan
Sukabumi Utara, Kelapa Dua, Sukabumi Selatan
3.5. Palmerah Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, Slipi, Jati Pulo, Kemanggisan, Palmerah
6
3.6. Cengkareng Kedaung Kali Angke, Cengkareng Timur, Cengkareng Barat
3
3.7. Kalideres Kalideres 1
IV Jakarta Selatan4.1. Setia Budi Karet Kuningan, Setia Budi, Karet, Guntur,
Kuningan Timur, Karet Semanggi6
4.2. Pasar Minggu Pejaten Barat, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jati Padang, Ragunan, Cilandak Timur, Kebagusan
7
4.3. Kebayoran Lama Cipulir, Pondok Pinang, Grogol Selatan, Grogol Utara, Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama Utara
6
4.4. Kebayoran Baru Gandaria Utara, Cipete Utara, Pulo, Petogogan, Melawai, Kramat Pela, Gunung, Selong, Rawa Barat, Senayan
10
4.5. Mampang Prapatan Pela Mampang, Kuningan Barat, Tegal Parang, Mampang Prapatan
4
4.6. Jaga Karsa Tanjung Barat, Lenteng Agung 24.7. Tebet Menteng Dalam, Tebet Barat, Tebet Timur,
Kebon Baru4
4.8. Cilandak Lebak Bulus, Cilandak Barat, Cipete Selatan, Gandaria Selatan
4
4.9. Pancoran Pancoran, Kalibata, Cikoko, Rawajati, Duren Tiga
5
V Jakarta Timur5.1. Matraman Palmeriam, Pisangan Baru, Utan Kayu
Selatan, Utan Kayu Utara, Kebon Manggis, Kayu Manis
6
5.2. Jatinegara Balimester, Cipinang Besar Utara, Cipinang Besar Selatan, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Cempedak, Cipinang Muara, Rawabunga
5.4. Duren Sawit Klender, Pondok Bambu, Duren Sawit, Malaka Jaya, Malaka Sari, Pondok Kopi
6
5.5. Cakung Jatinegara, Rawa Terate, Cakung Timur, Penggilingan, Pulo Gebang, Cakung Barat, Ujung Menteng
7
5.6. Ciracas Rambutan, Ciracas, Susukan Utara, Susukan Selatan
4
5.7. Pasar Rebo Gedong, Pekayon 25.8. Pulogadung Pisangan Timur, Rawamangun, Kayu Putih,
Cipinang, Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jati7
5.9. Makasar Makasar, Kebon Pala, Cipinang Melayu 3 Sumber: Kontrak Swastanisasi Dinas Kebersihan 2010 dan Analisa Konsultan 2011
Tabel 5.16 di atas menggambarkan bahwa jumlah Kelurahan yang telah
mendapatkan pelayanan dari swastanisasi seluruhnya mencapai 209 Kelurahan,
meskipun boleh jadi pada satu kelurahan pelayanan swastanisasi secara total
melayani keseluruhan wilayah Kelurahan.
5- 14
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Pihak swasta yang dilibatkan pada swastanisasi kebersihan untuk tiap wilayah
administrasi seperti disajikan pada Tabel 5.17 berikut.
5- 15
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Tabel 5.17. Kegiatan Swastanisasi Kebersihan Tahun 2010
No Lokasi
Kerja
Nama
Perusahaa
n
Luas Penyapua
n [m2]
Pengangkutan Samp
ah [Ton]
Kendaraa
n
Jumlah Personil
Jenis Kap. [m3]
Pesada
Driver
Crew
1 Jakarta Pusat
PT. Sarana Organtama Resik
410.723.68
3
116.144,44
Typer 16 659 40 125
2 Jakarta Utara
PT. Nanka Citra Tama
479.410.74
2
77.463,46
Typer 16 738 28 56
3 Jakarta Barat
PT. Samhana Indah
257.869.47
3
15.000,56
Typer 16 524 34 68
4 Jakarta Selatan
PT. Harapan Mulya Karya
430.195.35
8
105.775,42
Typer 16 701 41 82
5 Jakarta Timur
PT. Capri Nusa Raya
402.299.23
1
75.328,82
Typer 16 618 26 52
Jumlah
1.980.498.4
87
389.713
3240 169 383
Sumber data: BPPK Dinas Kebersihan DKI Jakarta, 2010.
5.3.5.3.Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah
Tempat penampungan sementara (TPS) sampah adalah tempat penampungan
sampah dari hasil sub sistem pengumpulan. Mengacu standar Nasional Indonesia
(SNI) 19-2454-2002 mengenai Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah
Perkotaan, ada 3 tipe pemindahan seperti disajikan pada tabel 5.18. berikut.
Tabel 5.18. Tipe Pemindahan (Transfer)
No
.
Uraian Transfer DepoTipe
I
Transfer Depo Tipe
II
Transfer Depo Tipe
III
1. Luas Lahan >200 m2 60-200 m2 10-20 m22. Fungsi - Tempat
pertemuan peralatan pengumpul dan
- Tempat pertemuan peralatan pengumpul dan pengangkutan
- Tempat pertemuan gerobak & kontainer (6-10) m3
- Lokasi penempatan
5- 16
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
pengangktan sebelum pemidahan
- Tempat penyimpanan alat kebersihan
- Bengkel sederhana
- Kantor Wilayah/pengendali
- Tempat pemilahan- Tempat
pengomposan
sebelum pemindahan
- Tempat parkir gerobak
- Tempat pemilahan
kontainer komunal (1-10) m3
3. Daerah pemakai
Baik sekali untuk daerah yang mudah mendapat lahan
Daerah sulit medapat lahan yang kosong dan daerah protokol
TPS dapat berupa transfer dipo, pool kontainer, pool gerobak, transito dan bak
terbuka dari pasangan bata. Pada jam-jam tertentu sampah ini diangkut oleh truk
pengangkut menuju ke SPA, ITF atau TPST.
Dinas Kebersihan DKI Jakarta membangun 2 jenis TPS, yaitu TPS sampah Pasar dan
TPS non Pasar. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kebersihan Triwulan I
Tahun 2011 diketahui data jumlah TPS non Pasar di 5 wilayah administrasi DKI
Jakarta seperti pada Tabel 5.19. berikut ini:
Tabel 5.19. TPS Non Pasar (Pemukiman) di 5 Wilayah Administrasi DKI Jakarta Tahun
2011
No. Wilayah
Administra
si
Jumlah
Dan Jenis TPS
Tps Terbuka (Lokasi)
Dipo(buah)
Pool Gerobak (lokasi)
Transito
(lokasi)
Pool Container (lokasi)
Bak Beto
n(buah)
Terjadwal
Tidak Terjadwal
1 Jakarta
Pusat
13 67 20 94 66 0 0
2 Jakarta
Utara
16 30 17 55 57 43 0
3 Jakarta
Barat
31 53 63 0 14 0 0
4 Jakarta
Selatan
28 71 37 70 59 6 0
5- 17
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
5 Jakarta
Timur
43 41 59 0 133 115 0
Jumlah
131 262 196 219 329 164 0
Sumber: Sudin Kebersihan DKI Jakarta, Informasi Data Pengelolaan Kebersihan Triwulan I 2011.* terjadwal = diangkut secara rutin** tidak terjadwal = diangkut tidak rutin/insidentil
Sedangkan tabulasi data jumlah dan jenis TPSS di masing-masing Wilayah
Administrasi ada pada pada Lampiran I.
Tabel berikut menyajikan jumlah TPSS Pasar. Lokasi dari TPSS Pasar di masing-
masing wilayah dapat dilihat di Lampiran 4.
Tabel 5.20. Jumlah TPSS Pasar di 5 Wilayah Administrasi DKI Jakarta Desember
2007.
No. Wilayah Jumlah Pasar
Volume Sampah Keterangan
(m³ /hari)1 Jakarta Pusat 39 351,48 2 Jakarta Utara 24 172,48 3 Jakarta Barat 27 219,78 4 Jakarta Selatan 28 314,38 5 Jakarta Timur 33 612,88
Jumlah 151 1671,00
Sumber: Dinas Kebersihan DKI Jakarta, 2007
5.3.5.4.Pengangkutan
Pengangkutan sampah adalah sub sistem yang bertujuan membawa sampah dari
lokasi penampungan sementara atau dari sumber sampah menuju tempat
pemrosesan berikutnya atau akhir. Sistem pemuatan sampah dilakukan dengan
tiga cara, yaitu:
Manual, Pemuatan sampah dari proses pengumpulan ke kontainer angkutan
dilakukan oleh petugas pengumpul. Petugas pengumpul melakukan:
1. Pemindahan sampah dari gerobak-gerobak hasil pengumpulan atau dari bak
sampah (TPS) ke kontainer.
2. Pemindahan dari bak sampah atau gerobak trailler yang diparkir di jalan
protokol ke dalam kendaraan angkut maupun trailler.
3. Peralatan yang digunakan untuk pengoperasian pemindahan manual antara
lain sekop, cangkul, dan sejenisnya.
5- 18
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Mekanis, Pemuatan kontainer ke atas arm roll truck dilakukan secara mekanis (load
haul). Tata laksana pemindahan dengan menggunakan arm roll truck terdiri dari
langkah-langkah berikut:
Manuver parkir guna meletakkan kontainer kosong yang dibawanya;
Menurunkan kontainer ke tanah;
Manuver ke kontainer penuh;
Mengangkat kontainer penuh;
Keluar dari lokasi pemindahan untuk melaksanakan operasi pengangkutan.
Campuran, Pengisian kontainer dilakukan secara manual oleh petugas pengumpul,
sedangkan pemuatan kontainer ke atas arm roll truck dilakukan secara mekanis
(load haul).
Berikut ini sarana angkutan kebersihan yang umum
digunakan:
1. Street sweeper
Penggunaan street sweeper adalah untuk penyapuan jalan,
lebih ditujukan pada ruas-ruas jalan protokol yang letaknya
strategis, misalnya lokasi yang berdekatan dengan pusat perkantoran
pemerintahan.
5- 19
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
2. Truk Sampah Bak Terbuka
Penggunaan truk sampah bak terbuka adalah untuk
pangangkutan sampah baik door to door dan
pengangkutan sampah di TPSS,jika sampah sudah
di muat ke dalam truk terbuka, truk harus
dalam kondisi tertutup dengan terpal.
3. Truk sampah arm roll (hydraulis)
Pengumpulan sampah menggunakan kontainer besi di tempatkan di pinggir jalan
raya ataupun di TPSS yang melayani sampah di wilayah pemukiman padat yang
sulit dilalui oleh truk arm roll dan pengangkutannya menggunakan bak arm roll
(hydraulis).
4. Truk sampah dengan pemadatan (compactor)
Penggunaan truk compactor adalah untuk pengangkutan sampah dengan
memadatkan sampah sehingga lebih efisien dalam mengangkut sampah,
compactor ini digunakan untuk pengangkutan system door-to-door.
Tahapan pengangkutan sampah dilakukan dengan 3 skema yaitu (1) pengangkutan
dari TPS ke SPA atau ITF kemudian ke TPST, (2) pengangkutan dari TPS ke TPST dan
(3) pengangkutan sampah pasar ke TPST. Penjelasan ketiga tahap pengangkutan
adalah sebagai berikut:
1) Pengangkutan sampah dari TPS ke SPA atau ITF kemudian ke TPST dilakukan
oleh truk yang dimiliki Dinas Kebersihan dan Suku Dinas Kebersihan 5 (lima)
Wilayah Administrasi,
2) Pengangkutan sampah dari TPS ke TPST dilakukan oleh truk sewa dari Pihak
Swasta Angkutan.
3) Pengangkutan sampah pasar ke TPST dilakukan oleh truk sewa swasta. Sesuai
Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2043 Tahun 2004
5- 20
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
tentang Pengalihan Pengangkutan Sampah Pasar dari Perusahaan Daerah
Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta kepada Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta,
menyebutkan bahwa mulai tanggal 1 Januari 2005 pengangkutan sampah
pasar menjadi tanggung jawab Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta.
Pengangkutan sampah dari sungai-sungai/badan air diangkut oleh Dinas Pekerjaan
Umum untuk dibuang ke TPST.
Kegiatan pengangkutan sampah di DKI Jakarta selama ini mengacu pada syarat-
syarat dan jadwal pengangkutan yang telah ditetapkan oleh Dinas Kebersihan,
sebagai berikut:
1. Pengangkutan seluruh sampah dari TPS yang terletak pada jalur jalan protokol
atau yang sejenis sudah harus diselesaikan setiap hari paling lambat pada
pukul 06.30.
2. Pengangkutan seluruh sampah dari TPS yang terletak pada jalur non protokol
atau jalan lingkungan atau yang sejenis harus diselesaikan setiap hari.
3. Angkutan rit 1 dilaksanakan : jam 06.00 s/d 08.00 Tuntas.
4. Angkutan rit 2 dilaksanakan : jam 14.00 s/d 16.00 Tuntas.
5. Sampah tidak boleh tertumpah disekitar pewadahan dan harus masuk ke
pewadahan.
6. Setelah jam 16.00 TPS dalam kondisi bersih tidak terdapat tumpukan dan
ceceran sampah.
7. Untuk kendaraan rit 3 waktunya disesuaikan dengan kondisi setempat.
8. Angkutan sampah pada malam hari dilaksanakan apabila ada timbunan baru,
yang mengganggu kondisi lingkungan setempat dan harus
diangkut/dilaksanakan selama 24 jam.
9. Setiap TPS yang telah tuntas angkutan sampahnya menempatkan petugas
untuk menyapu dan membersihkan sisa-sisa sampah yang tertinggal.
10. Pelaksanaan pembuangan hasil pengumpulan sampah diangkut seluruhnya ke
TPST yang telah ditetapkan oleh Dinas Kebersihan Propinsi DKI Jakarta.
Pengaturan dan pengawasan kegiatan angkutan sampah di masing-masing wilayah
dilaksanakan oleh Kepala Seksi Kebersihan Kecamatan, sedangkan pengendalian
kebersihan di 5 wilayah dilakukan oleh Bidang Penanganan dan Pengandalian
Kebersihan Dinas dan Seksi Pengendalian Kebersihan yang ada di Suku Dinas
Kebersihan di 5 Wilayah Administrasi.
5- 21
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Berdasarkan data armada yang diperoleh dari Bina Sarana, Suku Dinas 5 Wilayah
serta pihak Rekanan Angkutan Sampah diketahui bahwa jumlah armada angkut
sampah adalah seperti pada Tabel 5.21. berikut:
Tabel 5.21. Jumlah Armada Angkut Sampah DKI Jakarta Tahun 2010
Institusi Wilayah Jumlah Armada (unit)
Suku Dinas 5 Wilayah 775Swastanisasi 5 Wilayah 135Sewa Typer 5 Wilayah 50Sewa Compactor 5 Wilayah 50Angkutan Pasar 5 Wilayah 45
Total 5 Wilayah 1.055 Sumber: Data Bina Sarana Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta 2010
Detail armada angkut sampah per institusi sebagai berikut:
Dinas Kebersihan
Armada angkut sampah yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan dan Suku Dinas di
masing-masing Wilayah Administrasi seperti disajikan pada table 5.22. berikut.
Tabel 5.22. Jumlah Kendaraan Angkutan Sampah Milik Dinas Kebersihan Tahun 2010
No Jenis Kendaraan
Pool Dinas
Wilayah
Suku Dinas Kebersihan
UPT TPA
Jumlah
Pusat Utara Barat Selatan
Timur
1 Arm Roll Kecil
0 27 22 28 23 22 0 122
2 Arm Roll Besar TPS Indoor
0 0 0 5 0 7 0 12
3 Arm Roll Besar
0 31 33 36 26 26 0 152
4 Compactor Kecil
0 3 2 7 7 12 0 31
5 Compactor Sedang
0 0 0 0 0 0 0 0
6 Comp 0 14 15 24 18 26 0 97
5- 22
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
actor Besar
7 Typer Kecil
5 29 35 33 29 36 0 167
8 Typer Besar
6 48 36 44 30 31 2 197
Jumlah
11 152 143 177 133 160 2 778
Sumber data: Bidang Sarana & Prasarana Dinas Kebersihan DKI Jakarta, 2010.
Berdasarkan usia kendaraan angkutan sampah milik Dinas Kebersihan disajikan
pada Tabel 5.xx berikut:
Tabel 5.23. Armada Angkutan Dinas Kebersihan Menurut Usia
No Jenis Kendara
an
Usia Kendaraan
Jumlah Unit
Kapasitas
Tampung
Sampah (m3)
Keterangan
< 15 thn
> 15 thn
1 Arm Roll Kecil
100 30 130 6 Kondisi kendaraan yg tidak layak jalan adalah sebesar 201 unit (atau 25% dari total kendaraan)
2 Arm Roll Besar
145 29 174 10
3 Typer Kecil
131 42 173 10
4 Typer Besar
110 82 192 20
5 Compactor Kecil
60 13 73 12
6 Compactor Besar
50 5 55 24
Jumlah 596 201 797
Sumber: Data Dinas Kebersihan Per Juli 2011.
Inventarisasi kendaraan operasional Sarana dan Prasarana Dinas Kebersihan Tahun
2010 dapat dilihat pada Lampiran xx.
Sewa Kendaraan Angkutan Sampah Typer
Pada tahun 2010 jumlah truk kendaraan angkutan sampah sistem sewa truk typer
sebanyak 50 unit dengan perusahaan yang berbeda untuk masing-masing wilayah
administrasi DKI Jakarta sebagai berikut
Tabel 5.24. Jumlah dan Swasta Sewa Truk Typer Angkut Sampah tahun 2010.
5- 23
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
No.
Lokasi Tugas Nama Perusahaan Jenis Kendaraa
n
Kapasitas Kendaraan
Jumlah Kendaraa
n
Sampah Terangkut
[Ton]
1 Jakarta Pusat Pt. Bragmakarti Utama
Typer Besar
26 [M3] 10 34.601,50
2 Jakarta Utara Pt. Nanka Citra Tama
Typer Besar
18 [M3] 10 23.041,46
3 Jakarta Barat Pt. Samhana Indah Typer Besar
26 [M3] 10 34.453,70
4 Jakarta Selatan
Pt. Samhana Indah Typer Besar
26 [M3] 10 36.123,12
5 Jakarta Timur Pt. Bragmakarti Utama
Typer Besar
26 [M3] 10 34.555,26
Jumlah 50 162.775,04
Sumber : BPPK Dinas Kebersihan DKI Jakarta
Tabel 5.25. Cakupan wilayah administrasi yang dilayani Armada Truk Sewa Typer
No Wilayah Jenis TPS Alamat
I Jakarta Pusat1.1. Kec. Gambir Dipo Jl. TJ. Selor RW 06 Kel Cideng1.2. Kec.Sawah Besar TPS Jl. Karang Ayar, Kel. Karang Anyar1.3. Kec.Senen LPS Jl. Pasar Gaplok, Kel. Senen1.4. Kec.Tanah Abang TPS Jl. PAM Baru RW 04, Kel. Bendungan Hilir1.5. Dipo Jl. Jati Petamburan, Kel. Petamburan1.6. Kec.Kemayoran Dipo Jl. Kran Raya RW 02, Kel. Gng. Sahari Selatan
TPS Jl. Waru RW 02, Kel. Serdang1.7. Kec.Cempaka Putih Dipo Jl. Cempaka Putih Timur, Kel. Cempaka Putih
Timur1.8. Kec.Johar Baru Dipo Jl. Pulo Gandul, Kel. Tanah Tinggi
Dipo Jl. Percetakan Negara II Ujung, Kel. Johar BaruII Jakarta Utara2.1. Kec.Koja Dipo Komplek UKA RW 08, Kel. Tugu Utara2.2. Kec.Tj. Priok Dipo Jl. Sunter Jaya, Kel Sunter Jaya2.3. Kec.Penjaringan Dipo Muara Baru RW 017, Kel. Penjaringan2.4. Kec.Cilincing LPS Jl. Raya Kali Baru RW 14, Kel. Kali Baru2.5. Kec.Pademangan Dipo Pademangan Timur, Kel. Pademangan Barat2.6 Kec. Kelapa Gading TPS TPS Kompi Udin (Penambahan Lokasi Baru)III Jakarta Barat3.1. Kec.Taman Sari Dipo Jl. Mangga Besar II, Kel. Tangki3.2. Kec.Tambora Dipo Kalianyar RW. 09, Kel. Kali Anyar
Dipo Duri, Kel. Duri UtaraDipo Hanura Raya FW. 015, Kel. Tanah Sereal
3.5. Kec.Kebon Jeruk Dipo Taman Ratu RW.013, Kel. Duri Kepa
IV Jakarta Selatan4.1. Kec. Tebet Dipo Jl. Asem Baris/Ciliwung, Kel. Kebon Baru
Dipo Jl. Tebet Timur, Kel. Tebet Timur
5- 24
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
No Wilayah Jenis TPS Alamat
Dipo Jl. Tebet Barat, Kel. Tebet BaratDipo Jl. Lapangan Ros, Kel. Bukit Duri
4.2. Kec. Keb. Lama Dipo Pondok Pinang, Kel. Pondok Pinang4.3. Kec. Pancoran Dipo Komp. DPR, Kel. Rawa Jati4.4. Kec. Setia Budi Dipo Jl. Menteng Pulo, Kel. Menteng Atas4.5. Kec. Keb. Baru Dipo Gandaria Utara, Kel. Gandaria Utara4.6. Kec. Mampang Prapatan Dipo Jl. Bangka X, Kel. Mampang4.7. Kec. Cilandak Pool
GrbkJl. Cilandak Raya, Kel. Cilandak Raya
V Jakarta Timur5.1. Kec. Pulogadung Dipo Pulo Mas 21, Kel. Kayu Putih
Pool Grbk
Jl. Pemuda, Kel. Rawamangun
TPS Jl. Pisangan Timur, Kel. Pisangan TimurTPS Jl. PratekanTPS Jl. Kayu Mas, Kel. Pulogadung
5.2. Kec. Makasar Pool Grbk
RW. 02 Makasar, Kel. Makasar
5.3. Kec. Ciracas Dipo Kelapa Dua Wetan, Kel Kelapa DuaSumber: Kontrak Sewa Typer, Tahun 2010 (Lap Final Pra FS Angkutan, 2010)
Sewa Kendaraan Angkut Sampah Compactor
Pada tahun 2010 jumlah sistem sewa truk kendaraan angkutan sampah compactor
sebanyak 50 unit dengan perusahaan yang berbeda untuk masing-masing wilayah
administrasi DKI Jakarta sebagai berikut:
Tabel 5.26. Jumlah dan Swasta Sewa Compactor di 5 Wilayah Admistrasi Tahun 2010
No Lokasi Tugas
Nama Perusahaan Jenis Kendaraan
Kapasitas Kendaraa
n
Tahun Pembuata
n
Jumlah Kendaraan
1 Jakarta Pusat
Pt. Bumi Pertiwi Compactor Besar & Kecil
10 [M3] & 6 [M3]
2008 10
2 Jakarta Utara
Pt. Bumi Pertiwi Compactor Besar & Kecil
10 [M3] & 6 [M3]
2008 10
3 Jakarta Barat
Pt. Capri Nusa Raya Compactor Besar & Kecil
10 [M3] & 6 [M3]
2008 10
4 Jakarta Selatan
Pt. Nur Artha Raya Pertiwi
Compactor Besar & Kecil
10 [M3] & 6 [M3]
2008 10
5 Jakarta Timur
Pt. Capri Nusa Raya Compactor Besar & Kecil
10 [M3] & 6 [M3]
2008 10
Jumlah 50
Sumber : BPPK Dinas Kebersihan DKI Jakarta
Cakupan pelayanan armada truk sewa compactor disajikan pada tabel 5.27. berikut:
Tabel 5.27. Cakupan wilayah administrasi yang dilayani Armada Truk Sewa
Compactor
5- 25
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
No Wilayah/Kecamatan Jenis TPS Alamat
I Jakarta Pusat1.1. Gambir Pool Grbk Jl. Cibunar, Kel. Duri Pulo1.2. Sawah Besar Dipo Jl. Mangga Besar XIII, Kel. Pasar Baru1.3. Senen Dipo Jl. Bungur Besar, Kel. Bungur1.4. Tanah Abang Dipo
III Jakarta Barat3.1. Taman Sari TPS Jl. Mangga Besar II, Kel. Taman Sari3.2. Tambora TPS Jl. Gudang Terasi, Pekojan RW 11, Kel. Pekojan3.3. Grogol Petamburan Dipo
DipoTPS
Makaliwe, Kel. GrogolArjuna Utara RW 02, Kel Tj. Duren SelatanRW 11 Jelambar Baru (Dutas Mas), Kel. Jelambar Baru
Pada tahun 2010 jumlah sistem sewa truk kendaraan angkutan untuk sampah pasar
dengan perusahaan yang berbeda untuk masing-masing wilayah administrasi DKI
Jakarta sebagai berikut:
Tabel 5.28. Jumlah dan Swasta Sewa Compactor di 5 Wilayah Admistrasi Tahun 2010
No. Lokasi Tugas Nama Perusahaan Jenis Kendaraan
Kapasitas Kendaraan
[M3]
Jumlah Kendaraan
1 Jakarta Pusat Pt.Godang Tua Jaya Arm Roll Besar
14 6
Arm Roll Kecil 6 1
Typer Kecil 6 1
2 Jakarta Utara Cv. Eka Brothers Arm Roll Besar
14 4
3 Jakarta Barat Cv. Sinjaya Arm Roll Besar
14 4
Arm Roll Kecil 6 2
Compactor Kecil
8 1
Typer Besar 18 1
4 Jakarta Selatan
Pt. Harapan Mulya Karya
Arm Roll Besar
14 4
Arm Roll Kecil 6 2
Typer Besar 18 1
Typer Kecil 6 2
5 Jakarta Timur Pt. Ernijuta Agung Arm Roll Besar
14 4
Arm Roll Kecil 6 5
Typer Kecil 6 1
5- 27
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Tronton 24 17
Jumlah 56
Sumber : BPPK Dinas Kebersihan DKI Jakarta
Berdasarkan Kontrak Kerja Tahun 2010 antara Dinas Kebersihan dengan Pihak
Ketiga, wilayah kerja Angkutan Sampah Pasar meliputi 5 Wilayah dengan lokasi
dapat dilihat pada Lampiran XX
5.3.5.4.Stasiun Peralihan Antara Dan Fasilitas Pengolahan Antara (Intermediate
Treatment Facility)
Stasiun Peralihan Antara atau disebut SPA bertujuan untuk memperpendek jarak
pengangkutan truk dari sumber ke TPST. Stasiun ini berfungsi untuk menempatkan
sampah secara sementara pada satu titik yang terletak diantara TPS dengan TPST,
dengan menambah perlakukan terhadap sampah yang akan diangkut ke TPST.
Perlakuan tambahan yang dimaksud adalah pemadatan terhadap sampah, serta
peralihan kendaraan alat angkutan sampah. Pemadatan sampah bertujuan untuk
menambah berat jenis sampah, sehingga dengan volume yang sama, maka sampah
yang diangkut akan menjadi lebih berat. Setelah sampah dipadatkan, sampah
pemadatan diangkut dengan kendaraan pengangkut sampah khusus dengan
kapasitas yang lebih besar, yang biasa disebut dengan truk kapsul.
Pembangunan Stasiun Peralihan Antara (SPA) merupakan satu usaha untuk
mengefisienkan tahap pengangkutan sampah di wilayah DKI Jakarta.
Pengembangan pada tahapan pengangkutan sampah dengan memanfaatkan SPA
diambil berdasarkan analisa yang ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya
mengurangi jarak tempuh truk pengangkut sampah ke Tempat Pengolahan Sampah
Terpadu (TPST) yang terletak diluar Kota Jakarta (Bantargebang Bekasi Jawa Barat).
Manfaat dari adanya SPA untuk mengurangi kepadatan lalu lintas kota Jakarta,
khususnya di areal TPST Bantargebang Bekasi.
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sunter
Stasiun Peralihan Antara (SPA) Sunter, berlokasi di Jl. Sunter Baru Kelurahan Sunter
Agung Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, merupakan bangunan fasillitas
umum milik Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta. Perencanaan pembangunan SPA
Sunter dilakukan sejak tahun 1987 berdasarkan hasil studi JICA (Jakarta Solid Waste
Management System Improvement Project). SPA Sunter dibangun menggunakan
pendanaan dari OECF pada Tahun 1990.
5- 28
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Sampah yang masuk ke SPA Sunter berasal dari Jakarta Utara, Jakarta Barat serta
sebagian Jakarta Pusat, maupun wilayah lainnya. Sampah yang telah dipadatkan
dari SPA Sunter ini kemudian langsung diangkut dengan menggunakan truk kapsul
menuju ke TPST Bantargebang. Jumlah sampah yang masuk ke SPA Sunter
diperkirakan mencapai 1000 Ton per hari. Tabel 5.29. berikut ini menguraikan
desain awal dari SPA Sunter, antara lain:
Tabel 5.29. Desain Rencana SPA Sunter
Parameter Volume Unit
Kapasitas Penanganan Rencana 1500 Ton/HariKapasitas Kompaktor 63,3 Ton/Hari/Kompaktor1 (satu) Siklus Kompaktor 19 Menit/KompaktorDesain Jumlah Jam Operasional 13 Jam operasional/HariJumlah truk kapsul berkapasitas 40 m3 15 Unit truk kapsulJumlah traktor (trailer penggerek/hauling
trailers)
9 Unit
Sumber:
Berdasarkan desain siklus operasi per 1 (satu) unit membutuhkan waktu 19 menit.
Dengan demikian diperkirakan dalam waktu 1 (satu) jam terdapat 9,5 kontainer
atau truk kapsul berkapasitas 40 m3 dapat beroperasi. Kapasitas desain per jam
adalah 190 Ton.
Terdapat 2 (dua) buah jalur yang dioperasikan, dari kapasitas 3 (tiga) jalur yang
disediakan (satu jalur berfungsi untuk cadangan), dengan kapasitas total 127 Ton
per jam. Sehingga dalam 13 jam diperkirakan mencapai 1.653 Ton per hari.
Pengoperasian SPA Sunter mulai efektif pada bulan April 2003.
Besar volume sampah dan jumlah kendaraan yang masuk ke SPA Sunter dari
berbagai Suku Dinas di Wilayah DKI Jakarta disajikan pada tabel 5.30. berikut ini:
Tabel 5.30. Volume dan Jumlah Kendaraan Sampah Yang Masuk SPA Sunter dari
Wilayah Administrasi Lain dan Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta
No. Unit Kerja SPA SunterVolume
(ton)Kendaraan
(unit)
1. Sudin Kebersihan Jakarta Pusat
150 30
2. Sudin Kebersihan Jakarta Utara
430 86
5- 29
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
3. Sudin Kebersihan Jakarta Barat
150 30
4. Sudin Kebersihan Jakarta Selatan
- - Langsung ke TPST Bantargebang
5. Sudin Kebersihan Jakarta Timur
220 44
6. Dinas Kebersihan Prov. DKI Jakarta
50 10
Jumlah 1000 200Sumber : Instruksi Kepala Dinas Kebersihan No.5 tahun 2008. Lap Final FS SPA Sunter 2009
Menurut Instruksi Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta No. 95 tahun 2008,
pengaturan waktu buang kendaraan pengumpul yang berasal dari waste collector di
SPA Sunter dimulai pukul 05.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB, selanjutnya diluar
waktu buang tersebut kendaraan angkutan sampah dilarang parkir di dalam
maupun di luar arel SPA Sunter. Dalam operasionalnya, SPA Sunter tidak hanya
menerima buangan sampah dari wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta
Pusat, namun juga menerima sampah dari Jakarta Timur dengan
mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh. Sedangkan sampah yang berasal dari
Dinas Kebersihan DKI Jakarta dibuang langsung ke TPA Bantar Gebang, dikarenakan
kendaraan yang digunakan sudah berupa kompaktor, sehingga dianggap sampah
yang dibawa telah dipadatkan.
Kendaraan pengumpul atau pengangkut sampah yang membuang sampahnya di
SPA Sunter terdiri dari 2 jenis kendaraan yaitu Arm Roll yang tergolong kendaraan
mekanis dan Dump Truck (Tipper) yang tergolong kendaraan semi mekanis. Jenis
kendaraan pengumpul berupa kompaktor tidak membuang sampahnya di SPA
Sunter, namun langsung menuju TPA Bantar Gebang karena dianggap sampah yang
diangkutnya sudah dipadatkan dengan sistem kompaksi yang terdapat di dalam
kendaraan itu sendiri.
Jarak antara SPA Sunter – TPST Bantargebang adalah 52 km. Waktu beroperasi TPST
Bantargebang adalah 24 jam. Waktu tempuh 2 – 3 jam untuk 1 kali perjalanan.
Sehingga, satu kali waktu turnaround untuk kontainer sampah (SPA Sunter-TPST-
SPA Sunter) sekitar 4-6 jam.
5- 30
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Daerah yang dilayani oleh SPA Sunter dengan jarak terdekat adalah Kecamatan
Pademangan yang terletak di Jakarta Utara dengan jarak 9 km dan waktu tempuh
30 menit. Sedangkan jarak terjauh adalah Kecamatan Cengkareng yang terletak di
Jakarta Barat yaitu 51 km dengan waktu tempuh 2 jam 45 menit.
SPA Sunter secara keseluruhan memiliki luas 60.000 m2 (6 Ha) termasuk tanah yang
berada di samping sungai sebesar ±6.300 m2 , sedangkan luas lahan yang
digunakan untuk SPA dan fasilitas lainnya adalah mencapai ±5.300 m2, sisa areal
lahan yang kosong terdiri dari lahan parkir untuk antrian truk sampah yang masuk,
parkir kendaraan lain, jalan operasi serta taman. Pembangunan SPA Sunter
terlaksana atas dukungan dana OECF Loan IP 414, sekarang menjadi Japan Bank
International Coorporattion (JBIC). Dalam kegiatan operasional, SPA Sunter
dilengkapi dengan beberapa fasilitas bangunan yang masing-masing mempunyai
luas bangunan yang berbeda, perincian luas bangunan di SPA Sunter dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.31. Perincian Luas Bangunan dan Sarana SPA Sunter
No Nama Bangunan Luas Lantai (m2) Keterangan
12345678910
Bengkel dan Sub WorkshopMesjidJembatan timbang dan kantorBBM dan Fuel StasiunRumah PompaGudang Oli dan BanGedung Transfer Stasiun Lt.I dan IIPos Jaga ITempat Pencucian / GantryPos Jaga II
2.059144
59156
96144
2.592541612
Tidak berfungsiTidak berfungsiTidak berfungsi
Tidak berfungsi
Total Luas Bangunan 5.332Sumber: Sarana dan Prasarana SPA Sunter (2008)
5- 31
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Gambar 5.10. Tampak Depan Bangunan SPA Sunter
Didalam Transfer Station Building terjadi proses pembongkaran/pemindahan
sampah dari truk sampah (kendaraan kolektor) ke dalam hopper dan feeder yang
sudah disediakan. Kemudian secara gravitasi, sampah tersebut akan dipadatkan
pada compactor yang berkapasitas 1500 ton/hari (terdiri dari 3 unit compactor yang
masing-masing berkapasitas 500 ton/hari) dengan menggunakan sistem hidraulik,
yaitu sistem yang menggunakan aliran cair (oli) untuk menghasilkan daya berupa
energi potensial menjadi energi mekanik.
Tabel 5.31. Jumlah Sarana dan Prasarana SPA Sunter
No. Tipe Unit KeteranganPengadaa
n LamaPengadaa
n Baru1 Tractor
Head Nissan CWB 450 HT (1997)
18
2 Tractor Head Hino FM 320 P (2007)
12 belum digunakan
3 Semi Trailer Container
27 9 unit rusak
4 Bukaka Container
5 1 unit dalam perbaikan
5 Magnum Prime Over
2 1 unit tidak beroperasi
6 Kompaktor 3 kendala teknis
7 Street Sweeper Dong Feng
2 1 unit diperbantukan, 1 unit tidak beroperasi
8 Derek Nissan (Nissan Tow)
1
Sumber : Seksi Sarana dan Prasarana SPA Sunter (2008)
Untuk jelasnya siklus perjalanan sampah yang terjadi di SPA Sunter dapat dilihat
pada Gambar 5.11. berikut. Siklus ini menggambarkan kondisi ideal dimana faktor-
5- 32
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
faktor yang menjadi kendala operasional di SPA di minimasi.
5- 33
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Gambar 5.11. Siklus Perjalanan Sampah di SPA Sunter
IV - 34
5- 34 Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Fasilitas Pengolahan Antara atau Intermediate Treatment Facility (ITF)
Cakung Cilincing
Tempat pengolahan sampah lainnya adalah Pusat Daur Ulang dan Komposting
(PDUK) Cakung Cilincing milik perusahaan swasta PT. Wira Gulfindo Sarana
(PT.WGS) dengan kapasitas olah sampah ± 700 m3/hari. Pada tanggal 1 Agustus
2011 yang lalu, PDUK Cakung Cilincing telah berubah menjadi Intermediate
Treatment Facility (ITF). ITF adalah sebuah fasilitas pengolahan sampah di dalam
kota dengan menggunakan teknologi yang modern, tepat guna dan ramah
lingkungan. Tujuan dibangunnya ITF di dalam kota adalah untuk mengurangi beban
volume sampah di TPST Regional, yaitu melalui teknologi yang mampu mereduksi
sampah hingga 90%.
ITF Cacing dijalankan dengan penerapan Teknologi Mechanichal Biological
Treatment (MBT). Bio-metanisasi atau metanisasi organik adalah proses yang dipilih
untuk mendukung pendirian pabrik pengolah sampah, karena prosesnya paling
sesuai dengan karakteristik sampah dan iklim di DKI Jakarta. Kaitan utama untuk
proses pemilihan ini adalah bahwa sampah di Indonesia secara khusus berbeda
dengan sampah di negara-negara Barat. Sampah di Indonesia bersifat lebih lembab
(banyak mengandung air) dan tercampur-baur, karena tidak dilakukan proses
pemisahan. Di samping itu, sampah di Indonesia terdiri dari makanan dan sampah
sayuran, serta material organik lainnya, yang lebih mudah diuraikan secara organik.
Gambar 5.12. ITF Cakung Cilincing , dahulu PDUK Cakung Cilincing
5- 35 Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Spesifikasi Teknologi
Kapasitas: Maximum 1300 MT / hari
Proses: Bio–metanisasi dari sampah organik.
Produksi Listrik melalui Mesin I.C.
(Containerized Power Plant oleh Entec Biogas Gmbh, ).
Masa Kontrak: Tahun 2011 Kontrak service selama 12 bulan
(multiyears)
Juli 2011 sampai dengan Juni 2012.
Tahun 2012 Kontrak service setiap 5 tahun selama 20 tahun
(Perlu persetujuan DPRD)
Luas Lahan: 7 hektar
Produksi Tenaga Listrik: 10-12 MW dengan Bio–metanisasi / Mesin I.C.
Tenaga listrik akan dijual kepada Perusahaan Listrik
Negara (PLN).
Produk samping lain: Material terdaur–ulang, seperti plastik, kertas, logam,
kaca,
dan lain–lain.
Estimasi Biaya Proyek: US$ 96 juta.
Estimasi Waktu Penyelesaian: Proyek 12 – 16 bulan.
Sistem pengolahan sampah yang dilakukan sebelumnya adalah sampah organic
diproses menjadi pupuk kompos dan residunya diangkut ke TPST Bantargebang.
Mulai dioperasikan sebagai SPA oleh perusahaan swasta yaitu PT. Wira Gulfindo
Sarana. Pada awalnya SPA ini dibangun oleh rekanan swasta tersebut dengan
menggunakan skema BOO di Cakung Cilincing. Kapasitas yang direncanakan adalah
1000 ton per hari, akan tetapi aktualnya hanya mencapai rata-rata 700 ton sampah
per hari yang bisa ditangani. Volume tersebut terdiri dari 300 Ton per hari untuk
diolah menjadi kompos, sementara sisanya sebesar 400 Ton/hari, bisa diolah dan
dipadatkan ke dalam SPA Cakung-Cilincing.
ITF ini memiliki 2 buah kompaktor dengan corong tuang (hopper) dan konveyor
sebagai mekanisme input untuk corong tuang. Pada tahun 2006 SPA ini dimodifikasi
menjadi instalasi pengomposan dengan skala yang lebih besar. Vokume dan jumlah
kendaraan sampah yang masuk ke ITF Cacing dari Wilayah Administrasi lain dan
Dinas Kebersihan DKI Jakarta disajikan pada tabel berikut:
5- 36 Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
5- 37 Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Tabel 5.31. Volume dan Jumlah Kendaraan Sampah Yang Masuk ITF Cakung
Cilincing dari Wilayah Administrasi Lain dan Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta
No. Unit Kerja SPA CacingVolume
(ton)Kendaraan
(unit)
1. Sudin Kebersihan Jakarta Pusat
150 30
2. Sudin Kebersihan Jakarta Utara
430 86
3. Sudin Kebersihan Jakarta Barat
150 30
4. Sudin Kebersihan Jakarta Selatan
- - Langsung ke TPST Bantargebang
5. Sudin Kebersihan Jakarta Timur
220 44
6. Dinas Kebersihan Prov. DKI Jakarta
50 10
Jumlah 1000 200Sumber : Instruksi Kepala Dinas Kebersihan No.5 tahun 2008. Lap Final FS SPA Sunter 2009
5.3.5.4 Pemrosesan Akhir
Proses Pembuangan Akhir adalah proses terakhir dalam sistem pengelolaan sampah
dimana sampah yang berasal dari dari Tempat Penampungan Sementara Sampah
(TPS) diangkut dan diolah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Pada tahun 2008 Pemprov DKI Jakarta membuat perjanjian kerjasama dengan PT.
Godang Tua Jaya jo. PT. NOEI sebagai pengelola TPST dalam bentuk kerjasama
Bangun Guna Serah selama 15 tahun. Luas TPST Bantargebang tersebut adalah
110,3 Ha. Status tanah adalah milik Pemda DKI Jakarta dan sistem pemusnahan
yang dilaksanakan adalah “Sanitary Landfill”. Saat ini luas tanah yang sudah
dipergunakan sebesar 97%, sisanya ± 3% diperkirakan dapat menampung sampah
5- 38 Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
sampai tahun 2023, dengan adanya rencana mengurangi volume sampah melalui
komposting dan GALFAD (gasification/pyrolisis, landfill gas, anaerobic digestion).
Luas Area : 108 Ha + 2,3 Ha Lahan Enclave
Lokasi : Desa Ciketing Udik, Cikiwul & Sumur Batu – Bekasi
Status Tanah : Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Studi awal AMDAL : Tahun 1989 oleh BKLH DKI Jakarta & BKL Jawa Barat
Revisi AMDAL : Surat Persetujuan Kelayakan Lingkungan AMDAL,
RKL & RPL no 660.1/206.BPLH.AMDAL/III/2010
Tanggal 11 Maret 2010
Mulai Beroperasi : Agustus 1989, dikelola Pihak III sejak 5 Des 2008
5- 39 Masterplan dan Kajian Akademis Persampahan Provinsi DKI Jakarta PT. ARKONIN ENGINEERING MANGGALA PRATAMA
DINAS KEBERSIHANPEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTAJL. MANDALA V NO.67 CILILITAN BESAR – JAKARTA TELP. 8092744
Tabel 5. 32. Rekapitulasi Sampah Yang Masuk Ke TPST Bantargebang Tahun 2010