-
MASKER OKSIGEN UNTUK PENUMPANG
PADA PESAWAT TERBANG
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas besar mata kuliah AE4060
Kelaikan Udara
Semester I Tahun Ajaran 2014/2015
AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA
FAKUTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014
Adityo Ario Seno 13611031
Andi Rahman 13611047
Tiyo Novel Abdul A. 13611054
-
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
sehingga laporan
berjudul Masker Oksigen untuk Penumpang pada Pesawat Terbang
berhasil dibuat oleh
penulis.
Tujuan penulis membuat laporan ini adalah sebagai salah satu
syarat tugas mata
kuliah AE-4060 Kelaikan Udara pada semester I Tahun 2014-2015.
Semoga laporan ini
dapat bermanfaat sebagai bahan rujukan maupun hanya sebagai
bahan bacaan. Penulis
berharap semoga laporan ini di masa yang akan datang dapat
berguna bagi orang lain.
Saran dan kritik sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini, akhir
kata penulis ingin menuliskan ucapan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah
membantu dalam pengerjaan laporan ini.
Bandung, 1 Desember 2014
Penulis
-
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II DESKRIPSI PART DAN PRODUSEN PART
3
2.1 Deskripsi Part 3
2.2 Produsen Part 5
2.2.1 Produsen Part Luar Negeri 5
2.2.2 Produsen Part Dalam Negeri 10
BAB III REGULASI KELAIKAN UDARA UNTUK MASK 15
3.1 CASR 15
3.2 Non-CASR 22
3.3 Ringkasan TSO 25
3.4 Service Bulletin 26
3.5 Airworthiness Directive 27
BAB IV JENIS DAN TEMPAT PENGUJIAN 30
4.1 Performance Oxygen Mask Pada Ketinggian 40.000 ft 30
4.2 Flammability Test 31
4.3 Pengujian Material Masker 32
BAB V MASTER PLAN 34
BAB VI KESIMPULAN 35
DAFTAR PUSTAKA 36
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pesawat udara merupakan transportasi yang perkembangannya terus
meningkat
seiring berjalannya waktu. Seiring meningkatnya perkembangan
transportasi udara ini,
maskapai dan penumpang bersama bergerak menuju pelayanan untuk
jarak perjalanan
yang lebih jauh lagi dengan penerbangan langsung. Pada
perkembangan awalnya, rute
penerbangan yang memiliki range sangat jauh ditempuh dengan
waktu yang cukup lama
karena pesawat tersebut memerlukan transit di beberapa titik
(waypoint). Banyaknya
waypoint tersebut diakibatkan oleh kemampuan pesawat pada saat
itu belum mampu
untuk mencapai rute yang cukup jauh tanpa transit. Namun seiring
berjalannya waktu dan
berkembangnya teknologi, pesawat mampu untuk mencapai rute
penerbangan yang jauh
dengan waypoint atau titik transit yang semakin sedikit. Namun
jika dilihat dari sisi
performance pesawat, operasi pesawat untuk range yang lebih jauh
akan lebih efisien
apabila mencapai ketinggian tertentu. Semakin besar ketinggian
suatu pesawat dalam
beroperasi, maka tekanan udara akan semakin rendah. Faktor ini
memicu perkembangan
teknologi kabin yang dulunya unpressurized karena ketinggian
terbangnya tidak terlalu
tinggi sehingga perbedaan tekanan juga tidak terlalu besar.
Hampir semua kabin pesawat yang kini beroperasi untuk jarak jauh
kini telah
menjadi pressurized cabin untuk menjaga dan memberikan
kenyamanan bagi para
penumpang. Kondisi terburuk apabila terjadi kebocoran yang
menyebabkan kabin tidak
lagi pressurized, yaitu akan terjadi penurunan tekanan (pressure
drop) dan juga penurunan
kapasitas oksigen yang dibutuhkan oleh penumpang. Kondisi ini
memicu munculnya
-
2
perangkat sistem oksigen yang digunakan pada kondisi pressure
drop agar penumpang
tetap bisa bernafas.
Melihat pentingnya peranan sistem oksigen bagi penumpang dalam
keadaan
pressure loss, kelompok kami memiliki pendapat bahwa masker
oksigen yang merupakan
bagian dari sistem oksigen memerlukan spesifikasi yang tepat dan
harus memenuhi
regulasi karena keberadaannya menyangkut langsung dengan nyawa
penumpang pada
salah satu keadaan emergency. Dengan pentingnya keberadaan alat
tersebut maka perlu
adanya pengujian-pengujian yang ketat dan juga perlu aturan yang
ketat agar masker
oksigen selalu dalam kondisi yang baik apabila diperlukan pada
saat terjadi kondisi
emergency.
-
3
BAB II
DESKRIPSI PART DAN PRODUSEN PART
2.1 Deskripsi Part
Masker oksigen pada pesawat memiliki kegunaan dan fungsi tidak
jauh
berbeda seperti masker pada umumnya yang digunakan pada dunia
kesehatan,
hanya saja masker oksigen pada pesawat digunakan spesifik saat
pesawat
kehilangan tekanan udara ruangan atau kabin pesawat sehingga
pasokan oksigen
pun ikut berkurang. Pesawat yang diharuskan memiliki masker
oksigen ini adalah
pesawat yang terbang pada ketinggian yang cukup tinggi ( 8000
ft), sebab pada
ketinggian tersebut tekanan udara kabin kurang dari tekanan
udara normal pada
ketinggian permukaan laut. Maka kabin harus diberi tekanan agar
penumpang
dapat bernafas dengan normal seperti pada ketinggian muka laut
biasa. Pada
pesawat dengan kabin bertekanan harus memiliki sistem back-up
untuk
menanggulangi kondisi saat sistem tekanan kabin gagal atau tidak
berfungsi yang
menyebabkan tekanan kabin berkurang atau bahkan hilang. Saat
tekanan kabin
berkurang atau hilang, masker oksigen secara otomatis keluar dan
siap untuk
digunakan untuk menyuplai oksigen ke setiap penumpang ataupun
kru pesawat.
Ada tiga tipe oksigen sistem yakni:
Demand
Diluter-demand
Continuous
-
4
Gambar 2.1 Continuous Flow Passenger Oxygen Mask
Berbeda dengan masker oksigen untuk kru dan masker oksigen pada
pesawat
militer, masker oksigen untuk penumpang beroperasi dengan
continuous flow.
Continuous flow mask sangat ringan, murah dan selalu mengalirkan
oksigen ke
penumpang tanpa ada jeda. Continuous flow mask jauh lebih simpel
daripada
masker untuk kru dalam desain maupun operasi. Pada pesawat
komersial,
continuous flow mask digunakan pada kabin penumpang. Continuous
flow mask
terdiri dari masker yang terhubung dengan kantung plastik dan
tabung/selang yang
menghubungkannya dengan sumber oksigen. Pada selang terdapat
indikator aliran
untuk mengetahui apakah oksigen mengalir atau tidak.
-
5
2.2 Produsen Part
2.2.1 Produsen Part Luar Negeri
1. AVOX System Inc.
Avox Systems merupakan Divisi Sistem Oksigen dari Zodiac
Aerospace,
pemimpin dunia dalam desain, manufaktur, dan maintenance dari
alat bantu
pernafasan untuk pasar pesawat sipil dan militer. Daftar
produknya
termasuk peralatan suplai oksigen tipe chemical dan gaseous,
masker untuk
penumpang dan kru, dan general aviation accessories. Sebagai
bagian dari
Zodiac Group, Avox Systems menjadi penyedia sistem yang lengkap
untuk
kebutuhan oksigen penerbangan. Avox Systems menjadi supplier
yang
membanggakan bagi Airbus, Boeing, Bombardier, Embraer,
Gulfstream,
Dassault, Hawker Beechcraft, Cessna, Piper, Lockheed, Honda,
Mistsubishi,
dll.
Berikut ini merupakan produk Avox Systems dalam bidang
passenger
mask.
a. AVOX Systems Duo-Seal Mask
AVOX System Duo-Seal Mask adalah sebuah oral-nasal mask yang
dibuat dari karet alami. Masker ini sangat tahan lama dan
nyaman. Penutup
bagian dalam dan luar dikontrol oleh pernapasan pengguna.
Tersedia sebuah
optional microphone.
-
6
Gambar 2.2 AVOX Systems Duo-Seal Mask
b. Sky Mask
Sky Mask memiliki facepiece yang lembut yang terbuat dari karet.
Sky
Mask memiliki nose clip yang terbuat dari aluminium untuk
memastikan
masker fit terhadap pengguna. Masker ini merupakan part sistem
oksigen
yang good-looking dan tahan lama, ringan dan kuat, dan dapat
dipesan
dengan microphone.
-
7
Gambar 2.3 Sky Mask
c. AVOX Systems 249 Mask
Masker ini reliable, merupakan highly professional constant flow
mask
yang cocok untuk general aviation. Masker ini optimal dalam hal
fit dan
kenyamanan, 249 memiliki fitur sebuah reservoir bag untuk laju
pernafasan
yang tinggi sebelum pencairan udara. Sebuah special stacked
combination
valve mencegah kontaminasi dan pencairan yang tidak
terkontrol.
Gambar 2.4 AVOX Systems 249 Mask
d. K.S. Disposable Mask
Masker ini merupakan masker yang paling ringan dan paling
compact
(padat dan kecil). Bahan polyethylene membuat masker ini lembut,
lentur,
dan nyaman. Ikat kepala yang elastis menjamin fit yang baik.
-
8
Gambar 2.5 K.S Disposable Mask
2. Aerox Aviation
Aerox merupakan designer dan manufacturer terdepan dari
sistem
oksigen penerbangan dan aksesoris-aksesoris yang berkaitan
dengan sistem
oksigen. Sejak 1981, Aerox telah menjadi perusahaan industri
penerbangan
dengan solusi inovatif untuk semua kebutuhan oksigen. Staff
berpengalaman
dari Aerox akan bekerja untuk memberikan solusi oksigen
penerbangan
untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik. Aerox merupakan penyedia
OEM
systems, melayani Diamond, Maverick Jet, Malibu, dll. Aerox juga
mendesain
first aid system untuk digunakan di darat atau di udara.
Berikut ini merupakan produk masker oksigen dari Aerox
Aviation,
-
9
a. Adjustable Silicone Oxygen Mask With Electrit Microphone
Masker ini merupakan continuous flow oxygen mask dengan
dilengkapi microphone yang ditujukan untuk kru dan penumpang
pada
ketinggian maksimum 25.000 ft. Mask ini telah disetujui oleh FAA
dan
dimanufaktur berdasarkan TSO-C103.
Gambar 2.6 Adjustable Silicone Oxygen Mask With Electrit
Microphone
b. Adjustable Silicone Oxygen Mask, With Electriet Microphone
& Flow Meter
Masker ini sama dengan mask sebelumnya, namun dilengkapi
dengan
flow meter untuk menyesuaikan laju aliran oksigen terhadap
ketinggian.
Gambar 2.7 Adjustable Silicone Oxygen Mask, With Electriet
Microphone & Flow Meter
-
10
c. Adjustable Oxygen Mask
Masker biasa tanpa dilengkapi dengan microphone dan flow
meter.
Gambar 2.8 Adjustable Oxygen Mask
2.2.2 Produsen Part Dalam Negeri
Produsen part dalam negeri yang dimaksud disini adalah
manufaktur /
produsen di Indonesia yang memproduksi part sejenis karena belum
ada
perusahaan Indonesia yang telah memproduksi part masker oksigen
untuk pesawat
terbang. Produsen part sejenis yang diambil yaitu, produsen
masker oksigen dalam
bidang kesehatan. Namun, untuk bidang kesehatan pun di Indonesia
belum ada yang
memproduksi sendiri masker oksigen. Penulis hanya menemukan
perusahaan yang
bergerak sebagai distributor, bukan memproduksi masker oksigen
sendiri. Oleh
karena itu, penulis mengambil 2 perusahaan distributor masker
oksigen yang
prestasinya cukup baik.
-
11
1. PT. Serenity Indonesia
PT. Serenity Indonesia menawarkan medical supplies berkualitas
tinggi
untuk didistribusikan dalam pasar Asia Pasifik. Produk PT.
Serenity Indonesia
didesain di UK, orang tua perusahaan Serenity Global Ltd. Produk
yang ditawarkan
mulai dari yang dipakai di rumah sakit hingga home kit, dari
unit yang besar hingga
item sekali pakai. PT. Serenity Indonesia secara konstan
mengupdate dan
memperkaya range produk untuk memenuhi standar tertinggi dan
memenuhi
permintaan konsumen.
Tujuan perusahaan ini adalah menyediakan medical product
berkualitas
tinggi dengan harga kompetitif. Target perusahaan ini adalah
memenuhi semua
kebutuhan supplies dan memenangkan persaingan pasar untuk
berbagai variasi
produk dengan memberikan yang konsumen butuhkan dalam 1 tempat
dengan
kualitas tinggi. Hal ini dapat menghemat waktu konsumen, dimana
waktu
merupakan hal paling bernilai di dunia saat ini.
PT. Serenity Indonesia mengoperasikan sebuah tim medical
product
professionals dan sales executive berbakat yang beroperasi di
pasar lokal.
Mengkombinasikan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam pasar
lokal,
mereka memberikan kualitas terbaik bagi konsumen pada basis
regular.
-
12
Gambar 2.9 Serenity Oxygen Mask
Serenity Oxygen Mask memberikan sistem untuk mengantarkan gas
oksigen
dari penyimpanan ke paru-paru pasien. Mask ini digunakan oleh
medical care
provider untuk terapi oksigen, mask ini digunakan sekali pakai
untuk mengurangi
resiko infeksi.
Produk ini telah melewati safety control dan quality
control:
ISO 9001, ISO 13485, CE, dan sertifikasi FDA.
Fitur:
Steril (sekali pakai) untuk menghindari peradangan.
Bersih, soft vinyl untuk visual assessment dan kenyamanan
pasien.
Anti kusut.
Dibuat dari PVC berkualitas tinggi dan tidak berbau.
100% bebas latex
Disterilkan oleh Ethylene Oxide Gas
-
13
Kantor:
Komplek Griya Inti Sentosa
Jl. Griya Agung Blok N3 No. 56-57
Sunter, Jakarta, 14350
Phone: +62 21 6530 2222
Fax. : +62 21 6583 678
2. PT. Endo Indonesia
Perusahaan ini berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur, didirikan
pada
Februari 2006. Perusahaan ini bergerak di bidang impor dan
distribusi alat-alat
medis. Perusahaan ini menjamin garansi untuk seluruh produk yang
ditawarkan.
Misi utama PT. Endo adalah kehandalan harga dan mutu, dan visi
PT. Endo adalah
menjadi supplier terpercaya dan dapat diandalkan.
Gambar 2.10 Hi Mask GS-2044
-
14
Fitur:
Didesain khusus untuk terapi oksigen konsentrasi tinggi.
Lunak, transparan, dan tidak berbau untuk kenyamanan pasien.
Non return valves disediakan pada inhale dan exhale, mencegah
CO2
retention.
Reservoir yang ringan meningkatkan efisiensi oksigen dan
kenyamanan
pasien.
Kantor:
Jl. Raya Menganti 14
Wiyung, Surabaya 60223
Jawa Timur, Indonesia.
Telp. : +62 31 7673636
Fax. : +62 31 7673737
Email : [email protected]
-
15
BAB III
REGULASI KELAIKAN UDARA UNTUK MASK
3.1 CASR
23.1443 Minimum mass Flow of Supplemental Oxygen
(a) If continuous flow oxygen equipment is installed, an
applicant must show
compliance with the requirements of either paragraphs (a)(1) and
(a)(2) or
paragraph (a)(3) of this section:
(1) For each passenger, the minimum mass flow of supplemental
oxygen required at
various cabin pressure altitudes may not be less than the flow
required to maintain,
during inspiration and while using the oxygen equipment
(including masks)
provided, the following mean tracheal oxygen partial
pressures;
(i) At cabin pressure altitudes above 10,000 feet up to and
including 18,500 feet, a
mean tracheal oxygen partial pressure of 100 mm Hg when
breathing 15 liters per
minute, Body Temperature, Pressure, Saturated (BTPS) and with a
tidal volume of
700 cc. with a constant time interval between respirations.
(ii) At cabin pressure altitudes above 18,500 feet up to and
including 40,000 feet, a
mean tracheal oxygen partial pressure of 83.8 mm Hg when
breathing 30 liters per
minute, BTPS, and with a tidal volume of 1,100 cc. with a
constant time interval
between respirations.
-
16
23.1447 Equipment Standards for Oxygen Dispensing Units
(b) If certification for operation up to and including 18,000
feet (MSL) is requested,
each oxygen dispensing unit must:
(1) Cover the nose and mouth of the user; or
(2) Be a nasal cannula, in which case one oxygen dispensing unit
covering both the
nose and mouth of the user must be available. In addition, each
nasal cannula or its
connecting tubing must have permanently affixed -
(i) A visible warning against smoking while in use;
(ii) An illustration of the correct method of donning; and
(iii) A visible warning against use with nasal obstructions or
head colds with
resultant nasal congestion.
(c) If certification for operation above 18,000 feet (MSL) is
requested, each oxygen
dispensing unit must cover the nose and mouth of the user.
(d) For a pressurized airplane designed to operate at flight
altitudes above 25,000
feet (MSL), the dispensing units must meet the following:
(1) The dispensing units for passengers must be connected to an
oxygen supply
terminal and be immediately available to each occupant wherever
seated.
-
17
23.1451 Fire Protection for Oxygen Equipment
Oxygen equipment and lines must:
(a) Not be installed in any designed fire zones.
(b) Be protected from heat that may be generated in, or escape
from, any designated
fire zone.
(c) Be installed so that escaping oxygen cannot come in contact
with and cause
ignition of grease, fluid, or vapor accumulations that are
present in normal
operation or that may result from the failure or malfunction of
any other system
23.1453 Protection of Oxygen Equipment from Rupture
(a) Each element of the oxygen system must have sufficient
strength to withstand
the maximum pressure and temperature, in combination with any
externally
applied loads arising from consideration of limit structural
loads, that may be acting
on that part of the system.
(b) Oxygen pressure sources and the lines between the source and
the shutoff
means must be:
(1) Protected from unsafe temperatures; and
(2) Located where the probability and hazard of rupture in a
crash landing are
minimized.
-
18
21.305 Approval of Materials, Parts, Processes, and
Appliances
Whenever a material, part, process, or appliance is required to
be approved under
this Decree, it may be approved
(a) Under a Parts Manufacturer Approval issued under Sec.
21.303;
(b) Under Technical Standard Order issued by the DGCA.
(c) In conjunction with type certification procedures for a
product; or
(d) In any other manner approved by the DGCA.
21.303 Replacement and Modification Parts
(a) Except as provided in paragraph(b) of this section, no
person may produce a
modification or replacement part for sale for installation on a
type certificated
product unless it is produced pursuant to a Parts Manufacturer
Approval (PMA)
issued under this subpart.
(b) This section does not apply to the following:
(1) Parts produced under a type or production certificate.
(2) Parts produced by an owner or operator for maintaining or
altering his own
product.
(3) Parts produced under an TSO.
(4) Standard parts (such as bolts and nuts) conforming to
approved specifications.
(c) An application for a Parts Manufacturer Approval is made to
the DGCA and must
include the following:
(1) The identity of the product on which the part is to be
installed.
-
19
(2) The name and address of the manufacturing facilities at
which these parts are to
be manufactured.
(3) The design of the part, which consists of
(i) Drawings and specifications necessary to show the
configuration of the part; and
(ii) Information on dimensions, materials, and processes
necessary to define the
structural strength of the part.
(4) Test reports and computations necessary to show that the
design of the part
meets the airworthiness requirements of this Decree applicable
to the product on
which the part is to be installed, unless the applicant shows
that the design of the
part is identical to the design of a part that is covered under
a type certificate. If the
design of the part was obtained by a licensing agreement,
evidence of that
agreement must be furnished.
(d) An applicant is entitled to a Parts Manufacturer Approval
for a replacement or
modification part if
(1) The DGCA finds, upon examination of the design and after
completing all tests
and inspections, that the design meets the airworthiness
requirements of this
Decree applicable to the product on which the part is to be
installed; and
(2) He submits a statement certifying that he has established
the fabrication
inspection system required by paragraph(h) of this section.
(e) Each applicant for a Parts Manufacturer Approval must allow
the DGCA to make
any inspection or test necessary to determine compliance with
the applicable
Regulations. However, unless otherwise authorized by the
DGCA
-
20
(1) No part may be presented to the DGCA for an inspection or
test unless
compliance with paragraphs (f)(2) through(4) of this section has
been shown for
that part; and
(2) No change may be made to a part between the time that
compliance with
paragraphs(f)(2) through(4) of this section is shown for that
part and the time that
the part is presented to the DGCA for the inspection or
test.
(f) Each applicant for a Parts Manufacturer Approval must make
all inspections and
tests necessary to determine
(1) Compliance with the applicable airworthiness
requirements;
(2) That materials conform to the specifications in the
design;
(3) That the part conforms to the drawings in the design;
and
(4) That the fabrication processes, construction, and assembly
conform to those
specified in the design.
(g) The DGCA does not issue a Parts Manufacturer Approval if the
manufacturing
facilities for the part are located outside of the Republic of
Indonesia, unless the
DGCA finds that the location of the manufacturing facilities
places no burden on the
DGCA in administering applicable airworthiness requirements.
(h) Each holder of a Parts Manufacturer Approval shall establish
and maintain a
fabrication inspection system that ensures that each completed
part conforms to its
design data and is safe for installation on applicable type
certificated products. The
system shall include the following:
(1) Incoming materials used in the finished part must be as
specified in the design
data.
-
21
(2) Incoming materials must be properly identified if their
physical and chemical
properties cannot otherwise be readily and accurately
determined.
(3) Materials subject to damage and deterioration must be
suitably stored and
adequately protected.
(4) Processes affecting the quality and safety of the finished
product must be
accomplished in accordance with acceptable specifications.
(5) Parts in process must be inspected for conformity with the
design data at points
in production where accurate determination can be made.
Statistical quality control
procedures may be employed where it is shown that a satisfactory
level of quality
will be maintained for the particular part involved.
(6) Current design drawings must be readily available to
manufacturing and
inspection personnel, and used when necessary.
(7) Major changes to the basic design must be adequately
controlled and approved
before being incorporated in the finished part.
(8) Rejected materials and components must be segregated and
identified in such a
manner as to preclude their use in the finished part.
(9) Inspection records must be maintained, identified with the
completed part,
where practicable, and retained in the manufacturer's file for a
period of at least 10
years after the part has been completed.
(i) A Parts Manufacturer Approval issued under this section is
not transferable and
is effective until surrendered or withdrawn or otherwise
terminated by the DGCA.
(j) The holder of a Parts Manufacturer Approval shall notify the
DGCA in writing
within 10 days from the date the manufacturing facility at which
the parts are
-
22
manufactured is relocated or expanded to include additional
facilities at other
locations.
(k) Each holder of a Parts Manufacturer Approval shall determine
that each
completed part conforms to the design data and is safe for
installation on type
certificated products.
3.2 NON-CASR
CFR 25.1439 protective breathing equipment (lower lobe)
CFR 121.333 suplemental oxygen for emergency descent and for
first aid
FAA-AM-80-18 evaluation of the protective efficiency of a new
oxygen mask
for aircraft passenger use to 400000 feet
SAE AS 8025
Regulasi ini berisikan mengenai minimum requirements untuk
desain,
konstruksi dan performance dari oxygen mask untuk kabin
penumpang pada
pesawat komersial.
21.601 Applicability
(a) This subpart prescribes
(1) Procedural requirements for the issue of Technical Standard
Order
authorizations;
(2) Rules governing the holders of Technical Standard Order
authorizations; and
(3) Procedural requirements for the issuance of a letter of
Technical Standard Order
design approval.
-
23
(b) For the purpose of this subpart
(1) A Technical Standard Order(referred to in this subpart as
"TSO") is issued by the
DGCA and is a minimum performance standard for specified
articles (for the
purpose of this subpart, articles means materials, parts,
processes, or appliances)
used on civil aircraft.
(2) A TSO authorization is an DGCA design and production
approval issued to the
manufacturer of an article which has been found to meet a
specific TSO.
(3) A letter of TSO design approval is a DGCA design approval
for a foreign
manufactured article which has been found to meet a specific TSO
in accordance
with the procedures of Sec. 21.617.
(4) An article manufactured under an TSO authorization, a DGCA
letter of
acceptance as described in Sec. 21.603(b), or an appliance
manufactured under a
letter of TSO design approval described in Sec. 21.617 is an
approved article or
appliance for the purpose of meeting the regulations of this
Decree that require the
article to be approved.
(5) An article manufacturer is the person who controls the
design and quality of the
article produced(or to be produced, in the case of an
application), including the
parts of them and any processes or services.
-
24
(c) The DGCA does not issue an TSO authorization if the
manufacturing facilities for
the product are located outside of the Republic of Indonesia,
unless the DGCA finds
that the location of the manufacturer's facilities places no
undue burden on the
DGCA in administering applicable airworthiness requirements.
21.605 Application and Issue
(a) The manufacturer(or an authorized agent) shall submit an
application for a TSO
authorization, together with the following documents, to the
DGCA.
(1) A statement of conformance certifying that the applicant has
met the
requirements of this subpart and that the article concerned
meets the applicable
TSO that is effective on the date of application for that
article.
(2) One copy of the technical data required in the applicable
TSO.
(3) A description of its quality control system in the detail
specified in Sec. 21.143.
In complying with this section, the applicant may refer to
current quality control
data filed with the DGCA as part of a previous TSO authorization
application.
(b) When a series of minor changes in accordance with Sec.
21.611 is anticipated,
the applicant may set forth in its application the basic model
number of the article
and the part number of the components with open brackets after
it to denote that
suffix change letters or numbers(or combinations of them) will
be added from time
to time. (c) After receiving the application and other documents
required by
paragraph(a) of this section to substantiate compliance with
this attachment, and
after a determination has been made of its ability to produce
duplicate articles
under this attachment, the DGCA issues a TSO authorization
(including all TSO
-
25
deviations granted to the applicant) to the applicant to
identify the article with the
applicable TSO marking.
3.3 Ringkasan TSO
TSO C64A adalah Technical Standar Order yang dikeluarkan oleh
Department
of Transportation Federal Aviation Administration di Washington
DC dengan subjek
Oxygen Mask Assembly, Continuous Flow, Passanger. Berdasarkan
TSO C64A
tersebut, minimum performance standard dari oxygen mask
assembly, continuous
flow, passenger diatur dan dirincikan pada dokumen milik Society
of Automotive
Engineers, Inc. (SAE), Aerospace Standard (AS) 8025 Passenger
Oxygen Mask
yang dibuat pada tanggal 24 Februari 1988. Mengenai detail dari
dokumen AS 8025
tidak dapat dijelaskan lantaran akses yang terbatas terhadap
dokumen-dokumen
milik Society of Automotive Engineers, Inc. (SAE).
Selain itu berdasarkan TSO ini oxygen system yang dibuat harus
memenuhi juga
dengan aturan FAR 21.605 dimana manufacturer harus mempersiapkan
data-data
yang diberikan kepada Aircraft Certification Office. Data
tersebut ialah
1. Instruksi Operasi
2. Batasan-batasan perlengkapan
3. Prosedur pemasangan dan batasan-batasannya
4. Gambar petunjuk dari pemasangan part tersebut
5. Diagram dari kabel-kabel
6. Spesifikasi
7. List dari komponen utama (berdasarkan part numbernya)
-
26
8. Laporan hasil tes part tersebut
9. Nameplate Drawing
Pada TSO oxygen system mengacu pada beberapa dokumen penting,
yaitu SAE AS
8025 dan FAR part 21 subpart O, dan Advisory Circular 20-110
Index of Aviation
Technical Standard Orders.
3.4 Service Bulletin
Berikut merupakan salah satu contoh service bulletin mengenai
modifikasi
oxygen compartment untuk penumpang pada pesawat DC-10 tahun 1974
dengan
revisi pada tahun 1975.Pada service bulletin DC-10 tersebut
Douglas Aircraft
Company menjelaskan metode baru dari oxygen compartment agar
lebih optimum
penggunaannya.
Gambar 3.1 Oxygen Compartment Modification Service Bulletin
-
27
3.5 Airworthiness Directive
Dokumen berikut merupakan dokumen dari Airworthiness Directive
yang
dikeluarkan oleh EASA untuk pesawat Airbus A318 sampai dengan
A321 yang
mengacu kepada identifikasi, modifikasi ataupun penggantian dari
oxygen system
buatan B/E Aerospace akibat adanya kerusakan pada in line flow
indicator pada
banyak oxygen supply lines. Selain itu adanya internal residual
stresses akibat flow
indicator joint design dan proses manufaktur untuk produksi 1
Januari 2002 sampai
1 Maret 2006.
Gambar 3.2 EASA Airworthiness Directive Page 1
-
28
Gambar 3.3 EASA Airworthiness Directive Page 2
Gambar 3.4 EASA Airworthiness Directive Page 3
-
29
Dari regulasi-regulasi terkait yang terpilih ada pun daftar
pengujian yang
seharusnya dilakukan terhadap masker oksigen ini supaya produk
tersebut sesuai
dengan spesifikasi-spesifikasi yang tertuang pada regulasi ini.
Berikut daftar
pengujian yang seyogyanya harus dilakukan:
1. Perfomance oxygen mask pada ketinggian 40.000 ft
2. Flammability test
3. Pengujian Material Masker
-
30
BAB IV
JENIS DAN TEMPAT PENGUJIAN
4.1 Performance Oxygen Mask Pada Ketinggian 40.000 ft
Pengujian ini sangat penting untuk dilakukan karena
menyangkut
keselamatan pada pesawat. Namun, di Indonesia tidak ada tempat
untuk menguji
perfomance masker oksigen pada ketinggian tersebut. Oleh karena
itu, pengerjaan
ini dilakukan di luar negeri.
Penguji : Puritan-Bennett atas permintaan Los Angeles Aircraft
Certification
Office
Tempat : FAA Civil Aeromedical Institute (CAMI), Oklahoma
City
Continuous flow passenger oxygen mask diuji untuk kemampuannya
untuk
mengantarkan suplai oksigen yang cukup pada ketinggian 40.000 ft
di atas
permukaan laut. Ada empat pria yang berpartisipasi sebagai
subjek dalam studi.
Blood oxygen saturation (SaO2) baseline untuk hypoxic exposure
ditetapkan untuk
setiap subjek. Sebelumnya subjek menghirup 100% oksigen untuk 2
jam melalui
pressure demand type mask. Ruang hypobaric kemudian dekompresi
untuk
simulasi ketinggian 35.000 ft. Subjek berganti ke passenger
oxygen mask. Laju
aliran oksigen awal ke passenger mask diketahui dari data tes
performance
produksi. Saat detak jantung dan laju pernafasan dan level SaO2
stabil, ketinggian
chamber ditingkatkan menjadi 40.000 ft. Descent ke ground level
dilakukan dengan
step 5.000 ft dengan level SaO2 telah ditentukan untuk setiap
ketinggian dan aliran
-
31
oksigen yang direkomendasikan. Subjek bertahan pada setiap
ketinggian minimal 3
menit sama level SaO2 stabil. Selama pengujian, tidak ada titik
dimana level
SaO2mendekati baseline level untuk hypoxic exposure. Desain mask
memberikan
proteksi dari hipoksia yang dihasilkan dari altitude exposure
sampai 40.000 ft.
4.2 Flammability Test
Penguji : Dilakukan oleh PT. SGS Indonesia
Tempat : Jalan Raya Cilandak KKO, Jakarta Selatan, Indonesia
Pengujian flammability di PT. SGS Indonesia meliputi uji
penyebaran api, laju
pembakaran, densitas asap, dan laju pelepasan panas. Uji
flammability yang
dilakukan pada masker oksigen adalah horizontal flammability
test. Dari regulasi,
untuk interior pesawat termasuk masker oksigen harus diuji dalam
waktu 1
menit/4 inch. Ukuran masker oksigen yaitu sekitar 4-6 inch.
Maka, masker oksigen
harus diuji sekitar 1-4 menit dengan metode horizontal.
-
32
4.3 Pengujian Material Masker
Penguji : LIPI
Tempat : Jalan Cisitu 21/154D Bandung 40135
Gambar 4.1 LIPI
Masker oksigen penumpang terbuat dari material seperti PVC atau
silicon
sebagai bahan dasar utamanya. Dengan bahan tersebut, maka
perlunya ada
pengujian dari segi material dimana hal ini bertujuan agar
masker yang digunakan
tetap sehat digunakan dalam keadaan apapun tidak memberikan efek
samping dari
jenis material yang digunakan.
Pengujian untuk bidang material dan yang berkaitan dengan medis
lebih
banyak digunakan pengujian yang dilakukan oleh departemen
kesehatan atau dinas
kesehatan. Material yang harus diuji sebagai bagian dari masker
oksigen adalah
PVC. Berdasarkan Permenkes no.118 tahun 2014 tentang compendium
alat yang
-
33
dikeluarkan oleh dinas Kesehatan Republik Indonesia mengatakan
bahwa PVC yang
digunakan harus berada pada standar pvc untuk medical.
Untuk tempat pengujian polimer yang digunakan apakah baik atau
tidak
dapat dilakukan di Laboratorium Uji Polimer Pusat Penelitian
Fisika LIPI di
jalanCisitu 21/154D (LIPI) Bandung 40135. Dengan melakukan
pengujian ini maka
dapat tahu apakah polimer pvc aman digunakan dalam berbagai
kondisi yang akan
digunakan di pesawat.
-
34
BAB V
MASTERPLAN
-
35
BAB VI
KESIMPULAN
PT Serenity Indonesia merupakan perusahaan medical local yang
perkembangannya
paling baik dalam lingkup untuk produksi aircraft equipment.
Tetapi jika melihat peluang
PT Serenity Indonesia dalam 2 tahun dapat memproduksi mandiri
dari oxygen mask
tersebut, menurut kami belum dapat karena sampai saat ini PT
Serenity Indonesia hanya
sebagai distributor dari oxygen mask. Tapi dari perannya sebagai
distributor membuka
peluang untuk mempelajari barang yang sudah ada dan dapat
memproduksinya sendiri.
-
36
DAFTAR PUSTAKA
http://www.serenityindonesia.com/id/
http://endo.co.id/
http://aerox.com/
http://www.zodiacaerospace.com/en/zodiac-oxygen-systems-us
http://www.govmark.com/
http://ad.easa.europa.eu/
https://www.easa.europa.eu/regulations
http://hubud.dephub.go.id/?id/page/detail/24
http://en.wikipedia.org/wiki/Emergency_oxygen_system
http://www.aopa.org/Pilot-Resources/PIC-archive/Pilot-and-Passenger-
Physiology/Oxygen-Use-in-Aviation.aspx
http://www.faa.gov/regulations_policies/airworthiness_directives/