i AKAD NIKAH DENGAN TEKNOLOGI BARU MAKALAH Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah “Masail Fiqhiyyah” Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Sarbini, M.H.I. Di Susun Oleh : FUAD HASAN NIM 201321042 FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIDAYAH BOGOR-INDONESIA 2016 JL. Raya Dramaga Km 6, Gg. Radar Baru, Kel. Margajaya, Kec. Bogor Barat Kab. Bogor Jawa Barat Telp./ Fax : (0251)-8625187
18
Embed
Masail Fiqhiyyah - Akad Nikah dengan Teknologi Baru
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
AKAD NIKAH DENGAN TEKNOLOGI BARU
MAKALAH
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah
“Masail Fiqhiyyah”
Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Sarbini, M.H.I.
Di Susun Oleh :
FUAD HASAN
NIM 201321042
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AL-HIDAYAH BOGOR-INDONESIA
2016
JL. Raya Dramaga Km 6, Gg. Radar Baru, Kel. Margajaya, Kec. Bogor Barat
Kab. Bogor Jawa Barat Telp./ Fax : (0251)-8625187
i
KATA PENGANTAR
Maha Suci bagi Alloh subhanahu wata‟ala dan segala puji hanya milik-
Nya. Penggenggam segala sesuatu yang telah memberikan kemudahan kepada
hamba-hamba-Nya dalam melakukan segala aktifitas. Sholawat serta Salam
semoga dilimpahkan selalu kepada sebaik-baiknya manusia yaitu Nabi
Muhammad shalallahu „alaihi wasalam kepada para sahabatnya, keluarganya,
tabi’in, tabi’ut-tabi’in dan para umatnya yang tetap berpegang teguh memegang
risalahnya.
Alhamdulillah berkat Rahmat dan Hidayah Alloh subhanahu wata‟ala,
kami dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan serta sebagai syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah
“MASAIL FIQHIYYAH” semester lima, STAI AL-HIDAYAH BOGOR.
Kami menyadari pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan banyak kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Semoga segala partisipasi dan bantuan dari semua pihak dalam
penyusunan makalah ini menjadi amal ibadah di sisi Alloh dan mendapat balasan
yang tak terhingga.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya
dan umumnya bagi seluruh mahasiswa.
Bogor, Maret 2016
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................ i
DAFTAR ISI………. . ....................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang …………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN . .............................................................................. 3
A. Untuk Mengetahui Tentang Akad Nikah ..................................... 3
B. Keabsahan Hukum Ijab Kabul Dalam Perkawinan Melalui
Teknologi Baru………………………………………………….. 6
C. Analisis Hukum Akad Dengan Teknologi Baru ……………….. 9
D. Pandangan Masyarakat Akad Nikah Lewat Telepon Menurut
Islam ……………………………………………………………. 11
BAB III PENUTUP ..... …………………………………………………………13
A. Kesimpulan .. ............................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 15
[1]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai fuqoha’ dalam mengemukakan hakekat perkawinan hanya
menonjolkan aspek lahiriyah yang bersifat normatif. Seolah-olah akibat sahnya
sebuah perkawinan hanya sebatas timbulnya kebolehan terhadap sesuatu yang
sebelumnya sangat dilarang, yakni berhubungan badan antara laki-laki dengan
perempuan. Dengan demikian yang menjadi inti pokok pernikahan itu adalah akad
(pernikahan) yaitu serah terima antara orang tua calon mempelai wanita dengan
calon mempelai laki-laki.
Perkawinan umat Islam di Indonesia juga mengacu pada pedoman hukum
Islam. Dengan perkataan lain hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia sesuai
dengan hukum Islam sebagaimana pemahaman kalangan fuqoha’. Perkawinan
juga bertujuan untuk memperluas dan mempererat hubungan kekeluargaan, serta
membangun masa depan individu keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Oleh
karena itu, jika telah ada kesepakatan antara orang pemuda dengan seorang
pemudi untuk melaksanakan akad nikah pada hakekatnya kedua belah pihak telah
sepakat untuk merintis jalan menuju kebahagiaan lahir batin melalui pembinaan
yang ditetapkan agama.
[2]
B. Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang yang tertulis diatas dapat kita
mengetahui apa saja yang akan dibahas dalam pembahasan ini dibawah ini
diantaranya :
a. Untuk Mengetahui Pengertian Tentang Akad Nikah Dengan Teknologi
Baru
b. Keabsahan Suatu Hukum Ijab Qabul Dalam Perkawinan Melalui
Teknologi Baru
c. Analisis Hukum Akad Nikah Teknologi Baru
d. Pandangan Masyarakat Akad Nikah Lewat Telepon Menurut Islam
C. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan Penulisan Makalah Ini Untuk :
a. Mengetahui apa saja yang dibahas dalam pernikahan dengan teknologi
baru.
b. Untuk mengetahui hukum-hukum diperbolehkan atau tidak dalam
pernikahan dengan teknologi baru.
[3]
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akad Nikah
Nikah ialah akad yang menghalalkan kedua belah pihak (suami dan istri)
menikmati pihak satunya1. Secara etimologi nikah berasal dari kata “Nakaha-
Yankihu” berarti mengawini dan menggauli, bermakna juga “dhomma wa jama’a”
berarti menghubungkan atau menghimpun, dan dalam perkataan arab bermakna
“al-wath-u” berarti bersetubuh. Sedangkan secara terminologi nikah berarti
melaksanakan akad dengan seorang wanita dengan maksud untuk mendapatkan
kenikmatan dengannya dan mendapatkan anak (keturunan) serta manfaat-manfaat
yang lain yang ada hubungan dengan berbagai kemaslahatan dilaksanakan nikah.
Dalam hukum Islam syarat sahnya pernikahan adalah akad. Akad nikah
adalah dua istilah yang terdiri dari lafadzh akad dan nikah. Akad menrurut bahasa
(lughah) ngakhodza – yagkhidzu – ngakhdzan yang berarti mengikat sesuatau dan
juga bisa dikatakan seseorang yang melakukan ikatan. Sedangkan menurut Al-
Zurjani adalah suatu ikatan yang membolehkan untuk melakukan sesuatu dengan
adanya ijab dan Kabul. Sedangkan nikah menurut Kamal Muchtar dalam
pemakian bahasa sehari-hari, perkataan “nikah” dalam arti sebenarnanya jarang
sekali dipakai pada saaat ini.
Ta’rif pernikahan ialah akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi
hak dan kewajiban serta tolong menolong antara seorang laki-laki dengan seorang
perempuan yang bukan mahram. Faedah yang terbesar dalam pernikahan yang
sejati dalam Islam adalah bermaksud untuk kemaslahatan dalam rumah tangga
dan keturunan, juga untk kemaslahatan masyarakat. Oleh sebab itu, syariat Islam
mengadakan beberapa peraturan untuk menjaga kemaslahatan pernikahan2.
1 Abu Bakr Jabir Al- jazairi, Ensiklopedia Muslim Minhajul Muslim, (Jakarta Darul Falah), hal.