© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. Market Analysis Your Guide To Analyze The Markets WCFTC EDUCATION TEAM EDUCATION TO HELP YOU TRADE Learn to trade with an intelligent way and build your knowledge confidence.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved.
Market Analysis Your Guide To Analyze The Markets WCFTC EDUCATION TEAM
EDUCATION TO HELP YOU TRADE
Learn to trade with an intelligent way and build your knowledge confidence.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. ii
Table of Content. Analisa Pasar 3
Analisa Fundamental 5
Analisa teknikal 8
Jenis Grafik Dalam Analisa Teknikal 9
Pivot Point 11
Candlestick Chart 14
Memahami Pola Candlestick Chart 19
Support Resistance & Trend 25
Fibonacci Retracement 28
Cara Penggunaan Fibonacci Retracement 29
Reversal dan Retracement 30
Teori Eliot Wave 33
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. iii
Analisa Pasar. Sebelum anda melakukan transaksi, ada baiknya anda melakukan analisa pasar terlebih dahulu. Cara analisa forex selalu berangkat dari dua pendekatan analisa yang paling sering dipergunakan dalam kegiatan trading forex, yaitu:
1. Analisa Fundamental, 2. Analisa Teknikal.
Kedua pendekatan analisa forex ini adalah dasar penting yang wajib dimiliki oleh seorang trader ataupun investor. Sebab, kegiatan trading forex selalu berkaitan erat dengan kerja-‐kerja analisis dalam melahirkan keputusan forex yang tepat. Keputusan yang tepat akan menghindarkan Anda dari kerugian perdagangan yang tidak diinginkan.
Pada dasarnya, setiap orang memiliki karakteristik trading yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ini disebabkan oleh karena kegiatan analisa forex sangat tergantung pada individu yang bersangkutan.
Kemampuan analisa forex tidak dapat diperoleh secara instan, sebab hal ini akan muncul seiring dengan jumlah jam terbang dan kedisiplinan seseorang dalam belajar trading forex. Pengalaman trading yang sesungguhnya akan melecut seseorang untuk meningkatkan kapasitas dirinya dalam melakukan trading forex.
Bagaimana cara analisa forex yang benar?
Untuk mengetahui cara analisa forex yang akan berguna bagi Anda dalam trading, wajib bagi Anda untuk menguasai kedua dasar analisa forex berikut ini:
1. Analisa Fundamental.
Analisa fundamental adalah cara melihat pasar melalui kondisi ekonomi, keadaan sosial, dan kondisi politik yang mempengaruhi penawaran dan permintaan. Sebagai contoh, bagaimana kondisi ekonomi yang ada sekarang?
Apakah sehat atau buruk? Prinsip dasar dalam analisa fundamental ini adalah bahwa jika ekonomi suatu negara dengan baik, maka mata uang suatu Negara tersebut juga akan baik. Dan selanjutnya akan membawa dampak pada kepercayaan yang meningkat dari negara-‐negara lain terhadap mata uang tersebut. Inilah dasar analisa fundamental yang harus dipahami.
Mari kita perhatikan ilustrasi berikut ini:
Nilai dolar AS terus meningkat karena kondisi ekonomi AS yang menguat atau membaik. Maka, suku bunga dapat menjadi lebih tinggi untuk mengendalikan laju inflasi. Hal ini membawa akibat nilai mata uang dollar yang juga akan terus menguat.
Ilustrasi di atas adalah contoh bagaimana sebuah kondisi fundamental (kondisi ekonomi) dapat berpengaruh pada nilai mata uang negara yang bersangkutan.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. iv
Dengan demikian, secara sederhana analisa fundamental dalam trading forex adalah cara menganalisa pasar melalui kondisi ekonomi dari negara yang bersangkutan. Anda harus banyak berlatih dalam analisa ini, sebab cara analisa forex yang baik juga mengikutsertakan pendekatan analisa fundamental dalam mengambil keputusan forex.
2. Analisa Teknikal.
Analisis teknikal adalah cara mempelajari pergerakan harga dilihat dari sisi analisa yang matematis. Anda akan mendapati grafik-‐grafik ataupun perhitungan matematika dalam analisa ini. Apa-‐apa saja yang dianalisa??
Data historis dan pergerakan harga sekarang yang ada dapat dianalisa untuk memberikan proyeksi atau prediksi pada nilai mana harga akan bergerak naik, turun, atau berbalik. Dengan kata lain, analisa teknikal adalah mencari “tren”.
Dengan mengidentifikasi tren atau pola, maka akan dapat membantu Anda untuk menemukan peluang trading terbaik. Dalam banyak pengalaman lapangan, kemampuan mengetahui tren akan sangat bermanfaat untuk memenangkan Anda dalam trading forex.
Cara analisa forex memakai fundamental dan teknikal. Menguasai cara analisa forex yang terbaik adalah menguasai gabungan pendekatan analisa fundamental dan analisa teknikal. Ini adalah kunci untuk menjadi seorang master analisa forex yang handal. Dengan menggabungkan kedua analisa tersebut secara efektif, maka Anda akan bertahan lebih lama dalam rimba trading forex.
Mari kita perhatikan ilustrasi berikut ini.
Dalam kegiatan trading forex, pada suatu waktu Anda melihat grafik (analisa teknikal) dan menemukan sebuah kesempatan peluang trading yang sangat baik dan akan menguntungkan.
Dari analisa teknikal dengan melakukan perhitungan matematis atas grafik tadi, Anda berfikir bahwa ini adalah kesempatan emas yang jangan dilewatkan. Lalu, dengan keyakinan penuh Anda melanjutkan untuk memasukkan order transaksi ke broker. Dengan wajah berseri Anda lantas menantikan keuntungan yang seolah sudah di depan mata.
Setelah beberapa saat berlalu, tiba-‐tiba pergerakan harga menjadi berlawanan dan bergerak ke arah yg lain, lantas Anda melihat kerugian sebesar 40 pip. Ternyata baru saja ada tingkat penurunan bunga pada mata uang yg Anda pegang sehingga nilai mata uang tersebut melemah, dan sekarang setiap orang dalam pasar bergerak untuk melepas mata uang tersebut (melawan segala analisa grafik Anda).
Mungkin Anda berpikir bahwa ilustrasi di atas terlalu berlebihan. Tetapi pertanyaan yang timbul adalah apakah Anda dapat menjamin keadaan sebagaimana dalam ilustrasi di atas tidak akan terulang kembali?
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. v
Ternyata jika Anda menyediakan waktu untuk melakukan analisa fundamental terlebih dahulu sebelum memasukkan order transaksi, maka cerita buruk di atas mungkin dapat dihindari. Dengan analisa fundamental, Anda mungkin akan menemukan hal-‐hal yang tidak dimiliki oleh analisa teknikal, yakni review kondisi politik atau peristiwa sosial yang terjadi.
Dengan demikian, menggabungkan kedua analisas teknikal dan fundamental secara efektif akan sangat bermanfaat bagi Anda dalam kegiatan trading forex. Cara analisa forex yang mendasarkan pada keseimbangan antara kondisi fundamental dan kondisi teknikal akan membuat Anda tetap bertahan lebih lama dalam trading.
Sebab, tidak ada unsur dominan yang menguasai pasar secara penuh. Pasar selalu bergerak dinamis dan mencari titik keseimbangan di antara fundamental dan teknikal.
Analisa Fundamental. Pada bagian ini terlebih dahulu kita akan mempelajari analisa fundamental dan jenis berita beserta efeknya.
“Jika suatu negara perekonomiannya sedang berkembang pesat, maka posisi daya tawar negara tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain yang kemajuan ekonominya lebih rendah, oleh karena itu nilai mata uangnya pun akan naik.”
Analisa fundamental adalah analisa yang mengandalkan berita-‐berita yang terjadi di pasar dunia. Atau yang sedang beredar di market. Kandungan berita ini menjadi penggerak emosi market trader untuk menentukan nilai suatu mata uang, saham, atau instrumen yang lain.
Salah satu contohnya adalah kenaikan suku bunga Bank Sentral oleh The Fed (bank sentralnya US) dapat berarti menguatnya Dollar. Naiknya harga petrolleum akan mengerek saham-‐saham yang berhubungan dengan komoditas, dsb. Jika anda tidak menyukai analisa yang rumit-‐rumit(hitungan, grafik, dsb), maka kini saatnya anda untuk mempelajari analisa fundamental ini.
Untuk mempelajari analisa fundamental dengan benar maka anda harus mempelajari ilmu ekonomi, financial secara makro. Misalnya mengapa kenaikan suku bunga dapat menjadikan nilai mata uang menguat. Disini tidak akan dijelaskan secara mendetail tentang hukum-‐hukum ekonomi tersebut. Namun ada beberapa berita(indikator ekonomi) yang sekiranya dapat anda gunakan sebagai acuan.
Kondisi politik & perekonomian Amerika sangat berpengaruh kepada kondisi perekonomian dunia, karena itu berita dan data ekonomi AS sering dijadikan sebagai acuan oleh para investor terhadap pergerakan mata uang utama dunia.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. vi
Berikut ini adalah daftar indikator ekonomi yang biasa digunakan sebagai acuan analisa fundamental beserta dengan dampaknya terhadap mata uang US Dollar.
Indikator Ekonomi Aktual USD Impact 1 Average Earning Naik Menguat 2 Balance of Payment Naik Menguat 3 Budget Deficit Turun Menguat 4 Business Inventories Turun Menguat 5 Capacity Utilization Naik Menguat 6 Car Sales Naik Menguat 7 Chicago PMI (Purchasing Management Index) Naik Menguat 8 Constuction Spending Naik Menguat 9 Consumer Confidence Index (CCI) Naik Menguat 10 Consumer Credit (CI) Naik Menguat 11 Consumer Price Index (CPI) Naik Menguat 12 Consumer Spending (Expenditure) Turun Menguat 13 Cost of Living Naik Menguat 14 Current Acount Turun Menguat 15 Corporate Profit Naik Menguat 16 Deflasi Naik Menguat 17 Discount Rate Naik Menguat 18 Durabel Goods Orders Naik Menguat 19 Econimic Monetary System (EMS) Naik Menguat 20 Factory Orders Naik Menguat 21 Federal Budget Naik Menguat 22 Federal Reserve Fund Naik Menguat 23 Gross Domestic Product (GDP) Naik Menguat 24 Gross National Product (GNP) Naik Menguat 25 Housing Start Naik Menguat 26 Industrial Productions Naik Menguat 27 Invisible Trade Turun Menguat 28 Jobless Claims Turun Menguat 29 Leading Indicator Naik Menguat 30 Money Supply (M1, M2, M3, M4) Naik Menguat 31 National Association Naik Menguat 32 (NAPM) Naik Menguat 33 Non Farm Payrolls Naik Menguat 34 Personal Expenditure Naik Menguat 35 Personal Income Turun Menguat 36 Prime Rate Naik Menguat 37 Product Price Index (PPI) Naik Menguat 38 Public Sector Debt Repayment Naik Menguat 39 Retail Sales Turun Menguat 40 Trade Balance Naik Menguat
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. vii
41 Trade Devicit Turun Menguat 42 Trade Weighted Index Turun Menguat 43 Unemployment Rate Turun Menguat 44 Unit Labour Cost Naik Menguat 45 Value Added Tax Naik Menguat 46 Visible Trade Naik Menguat
Sekarang anda telah memahami tentang indicator ekonomi diatas beserta dengan pengaruhnya terhadap mata uang USD. Lalu pertanyaan yang sering diajukan adalah bagaimana kita bisa mendapatkan data-‐data dan jadwal akan dirilisnya data ekonomi tersebut?
Dengan teknologi internet saat ini anda dapat dengan mudah menemukan kalendar ekonomi beserta dengan data perkiraan rilis datanya. Berikut ini adalah daftar beberapa situs kalendar ekonomi dunia.
• http://wifx.eu • http://investing.com • http://fxstreet.com • http://forexfactory.com • http://dailyfx.com
Atau didalam platform trading anda juga terdapat jadwal kalendar ekonomi yang dirilis harian.
Mengapa analisa fundamental juga merupakan faktor analisa yang penting bagi trader? Kebanyakan trader pemula menganggap analisa fundamental bukanlah sebuah instrumen analisa yang layak dipelajari dikarenakan sifatnya yang “hanya” berita dan tidak eksak seperti analisa teknikal. Kebalikan dari pendapat tersebut, ada juga beberapa trader yang menggunakan analisa fundamental dalam trading harian-‐nya namun tidak menempatkannya secara proporsional sehingga sering kali mengalami kegagalan dalam mempelajari analisa forex atau bahkan dalam real trading mereka. E-‐book ini tidak ditujukan untuk menggurui atau pun mencoba untuk mengubah gaya trading Anda. Artikel ini bertujuan hanya untuk memperkaya pengetahuan Anda entahkah Anda seorang newbie dalam dunia forex, trader pemula, atau bahkan seorang trader kawakan. Disini kita akan mencoba mengupas pertanyaan diatas terutama tentang kelebihan dan kekurangan analisa fundamental. Mengapa analisa fundamental diperlukan? Jika diperlukan, seberapa jauh instrumen fundamental harus digunakan dalam melakukan transaksi? Apa ukurannya? Hal yang harus diketahui dan yang terpenting tentang Analisa Fundamental adalah merupakan : PENGGERAK HARGA! Hal inilah yang harus Anda ketahui. Mungkin sebagian besar banyak yang mengetahui akan tetapi sedikit yang sadar. Berita adalah penggerak dalam sebuah pasar uang. Itu sebabnya analisa fundamental ada!
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. viii
Meskipun hasil statistik dari analisa teknikal menunjukkan harga seharusnya naik ditinjau dari berbagai indikator yang ada, namun kalau memang berita yang ada justru mengacu pada harga bergerak turun, tidak ada satu pun pihak yang sanggup membantahnya. Ini disebabkan para trader pun berpandangan yang sama: sebuah berita fundamental (entah itu hasil survey, entah itu kebijakan moneter, atau sekedar isu belaka) menentukan apakah eknomi negara yang bersangkutan dalam keadaan sehat atau tidak. Itulah sebabnya analisa fundamental penting bagi seorang trader. Anda tidak dapat melakukan sebuah aksi jual besar-‐besaran hanya karena grafik dan instrumen analisanya menunjukkan trend turun namun sementara itu negara yang bersangkutan sedang menaikkan suku bunganya dan mata uang lawan sedang dalam keadaan lemah! Kelemahan Analisa Fundamental dan Teknikal.
Apakah analisa teknikal memiliki kelemahan? Tentu saja ada kelemahan dalam analisa teknikal, bahkan bukan analisa teknikal saja, analisa fundamental pun juga memiliki beberapa kelemahan. Dibawah ini adalah kelemahan kelemahan analisa fundamental dan analisa teknikal: Kelemahan Analisa Fundamental:
• Membutuhkan waktu untuk memperoleh informasi, sedangkan harga telah bergerak terlebih dahulu.
• Seringkali bersifat subyektif karena melibatkan banyak pendapat orang. • Lebih cocok diterapkan pada system transaksi periode jangka panjang. • Sulit diterapkan pada pasar yang tidak efisien.
Kelemahan Analisa Teknikal:
• Memerlukan banyak data untuk menunjang akuratnya prediksi. Sangat bergantung pada kemampuan chartist. Tiap chartist memiliki metode yang berlainan dan masing-‐masing belum tentu cocok diterapkan satu sama lain.
Analisa Teknikal. Pada halaman sebelumnya kita telah membahas tentang analisa fundamental, lalu bagaimanakah dengan analisa teknikal? Kali ini kita akan membahas tentang analisa teknikal, lalu apakah itu analisa teknikal? Tidak seperti analisis fundamental, yang berkaitan dengan nilai intrinsik aset dan data ekonomi serta berita, analisa teknikal lebih berfokus pada pengenalan pola. Analisa teknikal adalah seni subjektif yang penggunaannya berdasarkan pergerakan harga masa lalu untuk memprediksi hasil di masa depan. Sederhananya dalam analisa teknikal adalah membantu anda (trader) untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan dengan melihat apa yang telah terjadi di masa lalu. Para chartist trader (trader yang melakukan analisa teknikal), percaya bahwa mereka dapat mengetahui pola-‐pola pergerakan harga kurs di masa mendatang dengan berdasarkan pada observasi pergerakan kurs di masa lalu. Singkatnya
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. ix
mereka memegang sebuah filosofi, yaitu: “History always repeats it self.” Filosofi ini tentu saja bertentangan dengan para fundamentalis dimana keputusan investasi atas nilai suatu mata uang didasarkan pada faktor fundamental ekonomi, politik dan moneter negara yang bersangkutan. Senjata utama para analis teknikal adalah grafik (chart – itulah mengapa mereka disebut chartist). Melalui chart inilah mereka dapat melihat:
1. Trend yang sedang berlangsung, 2. Rentang waktu trend (Periode). 3. volume transaksi dan 4. Level-‐level psikologis yang ada (Support & Resistance).
Jika Anda telah mampu mengetahui 4 hal tersebut, tentu saja keuntungan besar segera akan mengalir deras ke kantong Anda. Memang tujuan dari para chartist adalah memprediksikan ke 4 hal diatas. Namun sekarang yang menjadi pertanyaan adalah seberapa akurat kemampuan kita memprediksi harga? Nah itulah yang memang harus terus menerus di asah tiap-‐tiap hari. Tidak ada satu pun metode yang sempurna baik fundamental maupun teknikal. Pengalaman dan diri sendiri memegang peranan sentral disini.
Jenis Grafik dalam analisa teknikal. 1. Candlestick Chart.
Candlestick Formation
Candlestick chart menunjukkan informasi yang sama seperti bar chart, tetapi dalam format grafis yang lebih unik karena berbentuk lilin dan mudah untuk dilihat. Candlestick chart menunjukkan pergerakan harga tinggi dan rendah dari periode waktu tertentu seperti bar chart lakukan, dengan garis vertikal. Seperti yang anda lihat gambar disebelah kiri, cara membaca grafik lilin/ candlestick chart adalah:
• Garis Vertical Paling atas: Upper Shadow = Harga Tertinggi ( High ).
• Garis Vertical Paling Bawah: Lower Shadow = Harga terendah ( Low ).
• Badan Lilin (Blok) yang biasa disebut sebagai real Body.
Contoh gambar diatas untuk real body adalah: • White Real Body: Naik.
o Untuk harga pembukaan terletak sebelah dibawah, sedangkan
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. x
o Untuk harga penutupan terletak sebelah diatas. • Black Real Body: Turun.
o Untuk harga pembukaan terletak disebelah atas, sedangkan o Untuk harga penutupan terletak disebelah bawah.
Catatan: Dalam platform dagang MT4, Warna dari candlestick chart dapat diubah sesuai dengan keinginan masing masing trader.
2. Bar Chart.
Bar Chart.
Bar chart menunjukkan pergerakan harga penutupan, harga pembukaan, harga tertinggi, dan harga terendah untuk pergerakan harga dalam sebuah periode.
• Bagian paling atas garis vertical: harga tertinggi.
• Bagian paling bawah garis vertical: harga terendah.
• Hash di sisi kiri menunjukkan harga pembukaan.
• Hash di sisi kanan menunjukkan harga penutupan.
3. Line Chart.
Line Chart.
Gambar disebelah kiri adalah bentuk dari line chart (garifk line).
Meskipun jika Anda tidak memiliki pengalaman sebelumnya atau pengetahuan tentang perdagangan, Anda mungkin pernah melihat grafik line pada sebuah berita dilayar kaca televisi anda atau dalam buku. Grafik line dapat memberi Anda gambaran yang baik dari arah pergerakan pasar dengan menghubungkan garis dari satu harga penutupan ke harga pembukaan.
Dalam aplikasi penggunaannya, Kebanyakan trader lebih menempatkan penekanan pada harga penutupan dari pergerakan harga, sehingga line chart dapat memberikan pandangan yang berarti dari pergerakan pasar selama periode waktu. Lalu dari ke-‐3 grafik tersebut diatas, grafik manakah yang cocok dan akurat? Kebanyakan para chartis untuk penggunaan grafik kebanyakan menggunakan grafik lilin atau yang biasa disebut sebagai candlestick chart, akan tetapi itu semua tetap kembali ke individu masing – masing untuk penggunaan grafik manakah yang nyaman digunakan oleh seorang trader. Sedangkan untuk tingkat akurasi dalam melakukan analisa pergerakan harga, bukan dari jenis grafik yang digunakan, melainkan dari keahlian pribadi masing – masing seorang trader.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xi
Pivot Point. Kali ini akan membahas aspek-‐aspek lain dalam melakukan perdagangan. Kita masih akan mempelajari tentang analisa teknikal yang lain dan kemudian mulai beranjak ke grafik yang lebih mendalam di bagian seri kedua E-‐book kami. Setelah dihalaman sebelumnya kita telah membahas tentang jenis grafik, untuk bahasan ini sebelum melangkah lebih jauh tentang grafik yang akan dilanjutkan pada seri kedua dari E-‐book kami, kita akan membahas yang namanya “PIVOT POINT”. Pivot Points merupakan cara perhitungan manual yang dilakukan trader untuk menentukan area support dan ressisatance. Pivot Point tidak tergolong indicator yang terdapat didalam grafik, namun masih bisa dikatakan sebagai cabang dari analisa teknikal, karena sama-‐sama mengambil keputusan berdasarkan proyeksi masa lalu. Perhatikan rumus pivot point berikut ini: Pivot point = (H + L + C + O)/4. R1 = (2 x P) – L. R2 = P + (H – L). S1 = (2 x P) – H. S2 = P – (H – L). Rumus diatas adalah rumus dalam perhitungan Support Ressistance dengan menggunakan pivot points. Yang dimaksud O, H, L, C dan P berturut-‐turut adalah Open, High, Low, Close dan Pivot pada sebuah grafik candlestick. R dan S adalah Ressistance dan Support. Berbeda dengan sup dan ress menggunakan history harga, pada Pivot, kita dapat menggunakan titik sup dan ress yang berlapis bahkan hingga beberapa kali. Mari kita lihat contoh perhitungannya saja. Berikut ini adalah contoh perhitungan pivot point untuk pasangan mata uang GBP/USD, dengan data histories pada tanggal 13 Mei 2015 untuk analisa pergerakan tanggal 14 Mei 2015.
Source: http://www.barchart.com/detailedquote/forex/^GBPUSD
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xii
Keterangan: Pada perdagangan untuk pasangan mata uang GBP/USD pada tanggal 13 Mei 2015 adalah:
• Harga Open : 1.56685. • Harga Tertinggi (high) : 1.57682. • Harga Terendah (Low) : 1.56329. • Harga Penutupan (Last) : 1.57435.
Maka dengan demikian perhitungan titik Pivot menjadi: P = (O + H + L + C)/4 P = (1.56685 + 1.57682 + 1.56329 + 1.57435)/4 P = 1.57032. Setelah anda selesai melakukan perhitungan pivot, anda dapat melakukan perhitungan untuk menentukan Support = (S) dan Resistance = (R). Untuk menghitung Support 1 (S 1): S-‐1 = (2 x P) – H S-‐1 = (2 x 1.57032) – 1.57682 S-‐1 = 1.56382. Sedangkan untuk menghitung Support 2 (S-‐2) adalah: S-‐2 = P – ( H – L) S-‐2 = 1.57032 -‐ ( 1.57682 – 1.56329) S-‐2 = 1.55679. Setelah selesai menghitung Support, sekarang saatnya untuk menghitung Resistance. Untuk menghitung Resistance 1 (R-‐1) adalah: R-‐1 = (2 x P) – L R-‐1 = (2 x 1.57032) – 1.56329 R-‐1 = 1.57735. Sedangkan untuk menghitung Resistance 2 (R-‐2) adalah: R-‐2 = P + ( H – L) R-‐2 = 1.57032 + ( 1.57682 – 1.56329) R-‐2 = 1.58385. Untuk lebih jelasnya tentang hasil perhitungan pivot point diatas, silahkan lihat tabel dibawah ini:
Currency S-‐2 S-‐1 P R-‐1 R-‐2
GBP/USD 1.55679 1.56382 1.57032 1.57735 1.58385
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xiii
Lalu bagaimanakah cara menggunakan perhitungan pivot tersebut dalam trading? Sebenarnya kita sudah membahas bagaimana perilaku harga ketika mendekati titik support dan resistance-‐nya. Namun demi kemudahan Anda, berikut kami ringkaskan kegunaan dari Pivot point:
• Bila harga mendekati titik Support-‐1, kemungkinan harga akan berbalik lagi kembali ke atas dengan target titik pivot, namun jika trend turun terlalu kuat, maka harga justru akan menembus support-‐1 dan trend turun akan semakin kuat dengan target Support-‐2
• Jika harga mendekati titik ressistance-‐1 maka harga akan kembali bergerak turun menjauhi titik resistance-‐1 dengan target titik pivot, namun jika trend naik terlalu kuat (biasanya karena isu fundamental) maka harga akan tembus titik ressistance-‐1 untuk kemudian naik lebih jauh lagi dengan target resistance-‐2.
Lalu, seberapa besar tingkat akurasi penggunaan titik support dan ressistance dengan menggunakan pivot point? Kunci tingkat akurasi pivot point berada pengambilan titik High, Low dan Close yang tepat sesuai dengan history yang terjadi. Banyak dari trader memodifikasi sedemikian rupa Pivot mereka sehingga tidak lagi menggunakan H, L, C, dan O pada candle sebelumnya tetapi bisa saja beberapa candle sebelumnya yang diringkas menjadi satu. Trader lainnya memodifikasi rumus pivot sehingga sesuai dengan cara trading mereka. Sejauh ini Pivot digunakan cukup luas dalam melakukan trading sehari-‐hari. Tingkat Akurasinya juga cukup tinggi. Kesulitan yang terjadi pada pivot adalah pada pemakaiannya yang acap kali perlu memasukkan rumus ini dan itu. Untuk mempermudah Anda, anda dapat menggunakan Aplikasi Excel di komputer anda dalam menentukan titik Pivot, Support dan Resistance, sehingga Anda cukup memasukkan angka H, L, C dan O saja kedalam aplikasi tersebut. Satu hal yang perlu diingat, Pivot cukup ampuh ketika harga tidak sedang dipengaruhi berita atau isu-‐isu fundamental yang kuat. Dalam keadaan berita muncul dan volatilitas harga menjadi tidak rutin tetapi lebih cenderung bergerak karena demmand supply tak beraturan, Pivot menjadi kurang efektif sehingga akan lebih baik untuk beralih kepada perhitungan Support dan Resistance secara psikologis bukan secara teknis seperti Pivot Point.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xiv
Candlestick Chart. Pada halaman sebelumnya, anda telah memahami jenis grafik yang sering digunakan untuk melakukan analisa, pada halaman ini mari kita bahas lebih dalam tentang jenis grafik lilin atau yang biasa disebut sebagai “Candlestick Chart”. Sejarah Candlestick Chart. Sejarah candlestick chart konon sudah dimulai berabad-‐abad lalu di Jepang. Candlestick digunakan para pedagang beras di Jepang untuk mengamati dan menganalisis pergerakan harga beras di pasar. Sejarah metode candlestick bisa dikatakan berawal dari abad ke-‐16. Pada akhir tahun 1500-‐an hingga pertengahan tahun 1700-‐an, Jepang yang memiliki 60 provinsi merupakan negara dengan jalur perniagaan yang berkembang pesat. Antara abad ke-‐16 dan abad ke-‐17, Jepang tengah mengalami perang dahsyat antar daimyo (tuan feodal) yang saling memperebutkan wilayah kekuasaan. Jaman ini kemudian dikenal dengan sebutan Sengoku Jidai (jaman peperangan negara). Adalah Munehisa Homma, seorang pengusaha beras di Jepang pada tahun 1700-‐an yang paling terkenal dalam memprediksikan pergerakan harga-‐harga beras pada masanya dan masa yang belum terjadi dengan menggunakan harga-‐harga yang sudah lalu. Tahun 1755, Homma menulis buku berjudul San en Kinsen Hiroku, buku pertama tentang psikologi pasar. Dalam buku tersebut ia menyatakan bahwa aspek psikologis pasar penting untuk memperoleh kesuksesan dalam berbisnis dan emosi pedagang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga beras. Menurutnya, hal tersebut bisa digunakan untuk menentukan posisi terhadap pasar ketika bearish, karena ada penyebab harga akan naik, dan sebaliknya. Ia menggambarkan rotasi Yang (bull market), dan Yin (bear market) dan menyatakan bahwa tiap jenis pasar adalah penyebab untuk jenis pasar lainnya. Ia juga diduga menggunakan cuaca dan volume pasar seperti halnya ia menggunakan harga dalam menentukan posisi dagang (trading positions). Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia juga menulis dua buku lainnya, yaitu: Sakata Senjyutsu Syokai dan Sokyu Soba Zanmai Den. Kemudian metode ini dibawa dari Jepang dan diperkenalkan oleh Steve Nison sehingga akhirnya menjadi populer di kalangan para pedagang spekulatif, mulai dari saham hingga forex.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xv
Candlestick Body.
Candlestick memiliki badan sama seperti badan manusia, candlestick mempunyai ukuran badan yang berbeda-‐beda. Seperti gambar disebelah kiri ini, Badan yang berbentuk panjang menunjukkan trend penjualan atau pembelian yang kuat. Semakin kuat tren ini maka semakin panjang juga bentuk badan candlestick. Sebaliknya, badan yang berbentuk pendek menunjukkan kecilnya aktivitas pembelian atau penjualan.
Long Shadow.
Long Upper Shadow: Jika candlestick memiliki bayangan atas yang panjang dan bayangan bawah yang pendek, itu menunjukkan bahwa pembeli (buyer) berupaya masuk sehingga sempat membuat harga naik. Akan tetapi apabila kemudian di-‐imbangi oleh datangnya penjual (seller) yang membuat harga kembali mendekati level pembukaan.
Long Lower Shadow:
Jika candlestick memiliki bayangan bawah yang panjang dan bayangan atas yang pendek, itu berarti penjual (seller) berupaya masuk ke pasar dan membuat harga sempat menurun namun kemudian diimbangi oleh aktivitas pembeli (buyer) sehingga harga kembali naik ke level pembukaan.
Cara Membaca Candlestick Chart. Dalam bahasan kali ini, kita akan mengulangi kembali cara membaca candlestick chart dengan lebih detail. Candlestick merupakan jenis grafik yang terdapat dalam platform trading yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada penggunanya terkait kondisi harga yang terjadi di sesi-‐sesi tertentu. Kondisi harga yang dimaksud adalah harga pembukaan (Opening), harga tertinggi (High), harga terrendah (Low), dan harga penutupan (Closing). Mereka (kondisi harga) biasa disingkat OHLC untuk memudahkan penyebutannya. Selain itu, bentuknya yang menyerupai batangan lilin pun bukan tanpa tujuan. Ia diciptakan seperti itu agar penggunanya lebih mudah menafsirkan atau memvisualisasikan kondisi-‐kondisi harga seperti yang disebutkan tadi.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xvi
Apabila anda melihat Gambar disebelah kiri ini, menjelaskan dengan detail akan keterangan-‐keterangan yang terdapat pada candlestick chart. Terdapat dua buah candlestick chart pada gambar tersebut:
• Candle dengan real body yang mempunyai warna putih adalah bull candle (Naik).
• Dan candle dengan real body yang mempunyai warna hitam adalah bear candle (Turun).
Bull candle adalah candle yang terbentuk dikarenakan dominasi dari aksi beli oleh sentimen pasar. Sedangkan bear candle adalah candle yang terbentuk dikarenakan dominasi aksi melepas atau jual oleh sentimen pasar. Biasanya bull candle dan bear candle masing-‐masing secara berurut disingkat BUC dan BEC oleh para trader. Sesungguhnya yang membedakan antara BUC dan BEC bukanlah terletak pada warna dari candlestick chart tersebut, melainkan pada harga pembukaan dan penutupan yang terjadi. BUC memiliki harga penutupan (Closing) yang selalu lebih tinggi dari harga pembukaan (Open). Sedangkan BEC memiliki harga penutupan (Closing) yang selalu lebih rendah dari harga pembukaanya (Open). Selain hal-‐hal di atas, sudah tidak ada lagi perbedaan di antara BUC dan BEC. Keduanya memiliki unsur-‐unsur pembentukan yang sama, kecuali harga pembukaan (Open) dan penutupan (Close). Untuk bahasan yang lain, Baik BUC maupun BEC, selalu mempunyai harga tertinggi (High) dan harga terendah (Low) yang selalu diposisikan di atas dan di bawah batang lilin atau candlestick. Harga tertinggi (High) dan terendah (Low) pada masing-‐masing jenis candle selalu ditampilkan dalam bentuk “lidi” yang menjorok ke atas ataupun ke bawah, inilah yang disebut sebagai shadow.
• Untuk lidi yang menjorok ke atas disebut sebagai “Upper Shadow” dan, • Untuk lidi yang menjorok ke bawah disebut sebagai “ Lower Shadow”.
Sekarang anda lebih mengerti dalam membaca candlestick chart, akan tetapi Sebelum masuk ke pola-‐pola yang terdapat pada candlestick chart, ada beberapa bentuk candle yang sifatnya mendasar dan perlu Anda ketahui. Jenis-‐jenis candle tersebut dan sangat umum dijumpai pada pergerakan harga. Berikut ini adalah jenis-‐jenis candle yang dimaksud:
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xvii
• Marubozu.
Marubozu adalah bar full body tanpa shadow. Biasanya merupakan indikasi awal suatu trend akan berkelanjutan.
• Spinning Top.
yaitu bila body lebih pendek daripada shadow dan berada di tengah-‐ tengah. Body yang pendek menunjukkan sedikit terjadi pergerakan harga dari open hingga close, shadow menunjukkan selama sesi harga aktif bergerak naik dan turun. Spinning top setelah bar panjang biasanya berpotensi akan terjadi perubahan arah trend. Lihat gambar dibawah ini untuk pola Spinning Top.
Spinning Top.
Catatan: Warna Hijau: Bullish (Naik) dan Warna Merah: Bearish (Turun). • Doji.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xviii
Jenis Doji.
Doji terjadi apabila harga open sama dengan harga close sehingga body hanya membentuk suatu garis. Sebuah tanda Doji setelah Bar Putih (bullish bar = naik) berindikasi trend naik akan segera berakhir, tetapi indikasi ini harus dikonfirmasi dahulu dengan munculnya bar hitam (bearish bar = turun) begitu pula sebaliknya.
• Hammer dan Hanging Man. Pola ini terlihat dengan ciri body kecil serta garis bawah shadow yg panjang. Hammer menunjukan pola pembalikan dari sebelumnya turun ke arah naik (bullish). Sedangkan kebalikannya adalah Hanging Man yang menunjukan pola pembalikan dari sebelumnya naik ke arah turun(bearish). Lihat gambar dibawah ini.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xix
Hammer dan hanging man, dapat dimaknai bahwa pada saat itu terjadi tarik-‐ulur yang sama-‐sama kuat antara pembeli dan penjual (ketidak-‐pastian pasar). Apabila sinyal ini muncul, tunggulah sampai beberapa pola berikutnya yang mengkonfirmasi bahwa memang betul sinyal ini adalah sinyal pembalikan arah. Selain itu, ada jenis pola yg bentuknya merupakan kebalikan dari Hammer dan hanging man, yaitu Inverted Hammer dan Shooting star. mereka Memiliki arti/ fungsi yg kurang lebih sama dengan hammer atau hanging man. Namun memiliki tampilan dimana body kecil dan bayangan atas yang panjang. Lihat gambar dibawah ini.
Memahami Pola Candlestick Chart. Teknik Candlestick telah dikembangkan di jepang selama lebih dari 100 tahun. Dan sekarang grafik candlestick adalah grafik yang paling populer digunakan oleh para trader. Grafik candlestick menjadi popular adalah karena trader dengan mudah untuk memantau perkembangan harga yang terjadi dipasar dan menganalisa pergerakan suatu harga untuk memprediksi pergerakan harga yang akan terjadi dimasa depan. Karena candlestick telah berumur lebih dari 100 tahun dan terus dipelajari serta dikembangan, sampai saat ini telah ditemukan puluhan pola-‐pola grafik candlestick. Oleh karena itu dalam bahasan kali ini, kita akan mempelajari lebih dalam tentang pola – pola yang ada pada grafik candlestick. Berikut adalah pola grafik candlestick beserta dengan arti dan pengaruhnya. Pada bagian sebelah kiri ada Bullish Pattern (Tren Naik) dan Bagian sebelah kanan adalah bearish pattern (Tren Turun).
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xx
Candlestick Pattern - 1
Candlestick Pattern-2
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxi
Candlestick Pattern-3
Candlestick Pattern-4
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxii
Candlestick Pattern-5
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxiii
Candlestick Pattern-6
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxiv
Candlestick Pattern-7
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxv
Support Resistance & Trend. Salah satu fungsi penting Support & Resistance adalah untuk menentukan Target Point Yang Ingin Dicapai. Support & Resistance merupakan level-‐level kritis yang secara psikologis dapat digunakan oleh para pelaku pasar dalam pengambilan keputusan, apakah harga akan berlanjut atau sebaliknya berbalik arah. Support (batas bawah) dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih harga terendah. Resistance (batas atas) dibentuk dengan menghubungkan dua atau lebih harga tertinggi. Sebelumnya kita telah mempelajari tentang pivot point. Perhitungan Pivot point sebetulnya tidak berbeda jauh dengan apa yang disebut sebagai support dan resistance didalam grafik. Intinya adalah prinsip dasar dari support dan resistance adalah: Secara umum support & resistance dibentuk oleh harga tertinggi & harga terendah, biasanya bila harga berhasil menembus garis support & resistance atau dengan kata lain berhasil melampaui harga tertinggi atau terendah sebelumnya maka pergerakan harga akan berkelanjutan. Sedangkan Bila harga tidak dapat menembus garis support atau resistance maka harga akan berbalik arah. Dan Prinsip inilah yang akan mendasari teori-‐teori lain seperti Pivot Point mengenai support & resistance. Lalu bagaimana penggunaan support resistance di grafik? Support dan resistance selalu mempunyai kaitan / berkaitan dengan yang namanya trend. Untuk menganalisa pergerakan harga dimasa depan, apakah trend masih mengalami kenaikan atau penurunan, seorang trader pasti menggunakan alat berbentuk garis untuk membuat analisa, dan garis tersebut adalah garis trend atau yang biasa disebut sebagai “Trend Lines”. TrendLine, merupakan bentuk paling umum dan dasar dalam analisa teknikal, yang dimana dengan trendline ini bisa memberikan sinyal kepada trader apakah sinyal tersebut reversal, retracement, jual ataupun beli. Akan tetapi, faktanya juga banyak trader yang kurang memanfaatkan trendline dalam menganalisa pergerakan harga (chart). Padahal, sesungguhnya apabila penggunaan trendline digambar dengan benar, trendline dapat memberikan sinyal seakurat metode analisa teknikal lainnya. Hal yang sering terjadi adalah trader tidak membuat garis trendline sesuai kondisi pasar(kaidah yang benar), malah sebaliknya, mereka menarik garis sesuai dengan keinginan trading mereka sendiri. Lalu bagaimanakah menarik garis trend dengan benar? ✪ Garis Uptrend/ Bullish: Garis ditarik sepanjang titik/ area support (lembah), yang berarti di bagian bawah pergerakan harga (chart). ✪ Garis downtrend/ Bearish: Garis ditarik sepanjang titik/ area resistance (puncak), yang berarti di bagian atas pergerakan harga (chart). Karena ini berupa garis maka syaratnya untuk menarik garis adalah anda bisa
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxvi
menemukan 2 titik support atau 2 titik resistance dan ekor. Ekor dalam hal ini bisa diartikan sebagai titik ke 3 yang merupakan titik konfirmasi. Atau mudahnya dengan menarik dari 3 titik akan diperoleh kualitas garis tren yang lebih akurat. Mari kita lihat contoh dibawah ini:
Gambar disamping ini adalah Garis Uptrend (Bullish).
Downtrend-lines (Bearish)
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxvii
Sideways trend (Range Market)
Berikut ini adalah beberapa hal yang penting dan harus diperhatikan tentang penggunaan garis trend. *) Dibutuhkan setidaknya 2 titik puncak atau lembah untuk menarik garis tren yang valid tetapi membutuhkan titik ke 3 untuk mengkonfirmasi garis tren. *) Apabila Anda menemukan garis trend yg terputus-‐putus, atau dengan kata lain tidak dalam 1 garis lurus memanjang, ada kemungkinan bahwa tren akan segera berakhir dan terjadi break(ganti tren). Semakin terputus atau berundak, kecenderungan semakin besar. *) Garis tren akan semakin kuat/valid apabila mereka berhasil melalui test. Dimana pergerakan harga/support/resistance tidak dapat menerjang (break) garis. *) Dan yang paling penting, JANGAN PERNAH memaksa menggambar garis tren untuk menjadi sesuai dengan kemauan trading (analisa) sendiri, ataupun dengan kondisi pasar sekalipun. Jika setelah Anda gambarkan dengan kaidah yang benar dan ternyata tidak cocok berarti tinggalkan saja, asumsikan saat ini garis trendline tidak bisa terpakai. *) Dalam aplikasi trading, baik forex, saham, Dsb, fasilitas atau tools untuk menggambar sebuah garis umumnya telah disediakan. Namun untuk persoalan menarik garis trend dari mana ke mana, tetap anda sendiri yang memutuskan.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxviii
Fibonacci Retracement. Sejarah Fibonacci. Leonardo Fibonacci lahir sekitar tahun 1170 dari seorang pedagang Italia kaya bernama Guglielmo fibonacci. Sebagai seorang anak muda, Fibonacci sangat menggemari bidang matematika dan berhitung. Dia belajar tengtang sistem angka Hindu dan Arab, dimana pada akhirnya dia menemukan bahwa system perhitungan tersebut lebih sederhana bila dibandingkan sistem Romawi, serta lebih mudah dalam penghitungannya. Dan pada usianya yang ke 32, pada waktu itu tahun 1202 dia mulai memperkenalkan sistem Angka (hindu-‐arab) ke dataran Eropa. Fibonacci juga memperkenalkan sistem aritmatika yang masih kita gunakan sampai sekarang ini, yaitu dasar 10 digit, kosong, koma, decimal dan pecahan. Dan masih banyak lagi model-‐model hitungan dan persamaan matematika yang ditemukan oleh fibonacci. Diantaranya yang kemudian paling dikenal adalah apa yang disebut dengan deret atau urutan fibonacci. Deretan/ urutan fibonacci muncul dengan rangkaian: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, Dst. Rangkaian angka ini diperoleh dengan dimulai dari angka 1 diikuti oleh 2 dan kemudian menambahkan 1 + 2 untuk mendapatkan 3. Kemudian, penambahan 2 + 3 untuk mendapatkan 5, dan seterusnya. Hal yang menarik adalah apabila anda menghitung rasio setelah beberapa angka pertama maka akan selalu didapatkan nilai decimal .618. Contoh: 55 / 34 = .6176 Contoh: 144/89 = .6179 Hal yang menarik berikutnya: contoh: 34/ (1+ 1+ 2+ 3+ 5+ 8+13+ 21+34) = .38 contoh: 89/ (1+ 1+ 2+ 3+ 5+ 8+13+ 21+34+55+89) = .38 Dari deretan angka yang ditemukan oleh fibonacci ini secara tidak sengaja muncul secara nyata di alam, disadari atau tidak apabila kita menghitung cabang dari sebuah pohon maka akan didapat angka-‐angka fibonacci, demikian pula pada jumlah kelopak suatu bunga, seperti contoh bunga aster (rata-‐rata memiliki 34 atau 35 kelopak, bahkan ada yg sampai 89). Melihat fenomena yang menarik dari deretan angka fibonacci ini, maka hal ini dicoba untuk diterapkan dalam trading. Dan setelah dihitung dan dirumuskan, maka didapat nilai: Fibonacci Retracement Level: 0.236, 0.382, 0.500, 0.618, 0.764, dan
Fibonacci Extension Level: 0, 0.382, 0.618, 1.000, 1.382, 1.618. Fibonacci ini sudah sedemikian populer dikalangan trader. Sehingga sekarang ini hampir semua platform trading ada fasilitas kalkulator fibonacci, yang akan secara otomatis menghitung. Untuk Fibonacci Retracement Levels, Fungsi dari level ini adalah sebagai informasi Support & Resistance, yang dimana biasanya trader akan melakukan
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxix
open buy/ sell setelah harga menyentuh titik-‐titik level tersebut, Sedangkan Fibonacci Extension Levels, Umumnya posisi level ini digunakan para trader untuk menentukan titik dimana mereka harus mengambil take profit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Fibonacci, adalah sebagai berikut:
• Level fibonacci ini hanya bekerja dengan baik saat terjadi suatu tren. Untuk dapat menggunakan fibonacci Anda harus menentukan ayunan/ range harga terendah dan tertinggi.
Cara Penggunaan Fibonacci Retracement. Mari kita ambil contoh dalam mata uang EUR/USD. Lihat gambar dibawah ini.
Dalam menggunakan Fibonacci retracement level dalam analisa, pertama – tama anda harus mencari titik tertinggi (Swing High) dan titik terendah (Swing Low) apabila harga mengalami trend bearish, atau sebaliknya harga mengalami trend bullish, anda harus mencari titik terendah dan kemudian dilanjutkan ke titik tertinggi. Ingat dalam membuat garis Fibonacci harus selalu dari sisi kiri kemudian ke sisi kanan! Gambar grafik EUR/USD diatas menunjukkan trend bearish pada pasangan mata uang EUR/USD. Setelah menemukan titik tertinggi dan titik terendah, barulah kita menggunakan garis Fibonacci retracement level yang terdapat dalam platform trading kita. Lihat gambar dibawah ini.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxx
Setelah menggunakan garis Fibonacci retracement didalam grafik, maka otomatis akan muncul angka perhitungan dari Fibonacci retracement level, tingkat retracementnya adalah: 1 (100%), 0.764 (76.4%), 0.618 (61.8%), 0.5 (50%), 0.382 (38.2%), 0.236 (23.6%) dan 0 (0%).
Reversal dan Retracement. Dalam bahasan sebelumnya kita telah mengenal tentang Fibonacci. Dalam bahasan ini kita akan mempelajari tentang reversal dan retracement. Analisa dengan menggunakan Fibonacci cukup berpengaruh terhadap reversal dan retracement dalam pergerakan suatu harga. Lalu apakah yang dimaksud dengan reversal dan retracement? Seandainya Anda bisa dengan mudah membedakan antara Retracement dan Reversal (Pembalikan) maka bukan tidak mungkin apabila Anda bisa membuat keuntungan dengan mudah dalam trading Anda. Secara sederhana Reversal dalam Arti katanya adalah pembalikan (Pergantian tren). Sedangkan Retracement artinya adalah reversal sementara, atau temporary reversal. Lalu Bagaimana cara mengidentifikasi suatu Retracement dalam pergerakan harga? Cara pertama yang cukup populer adalah dengan menggunakan level fibonacci, umumnya nilai atau area retracement akan berkisar diarea 38,2 % 50,0 % dan 61,8 % sebelum arah harga kembali bergerak melanjutkan tren secara keseluruhan. Jika pada kisaran tingkat ini mampu terlewati maka, kemungkinan besar akan terjadi pembalikan tren. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat ilustrasi gambar dibawah ini:
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxxi
Area dengan gambar warna ungu adalah level retracement, pada contoh pertama Retracement terjadi hingga di kisaran 68% level fibonacci, dan pada contoh kedua pada kisaran 50% level fibonacci. Terlihat pula gambar diatas bahwa retracement adalah pembalikan tren sementara, untuk kemudian mengikuti tren awal (dalam contoh gambar UpTrend/ Bullish). Cara yang Kedua, adalah dengan menggunakan analisa/ teknik pivot point. Dengan menggunakan analisa pivot points maka trader akan bertumpu pada hasil kalkulasi support dan resistance, dimana biasanya ada 6 level/titik yg dihitung yaitu, S1 , S2 , S3 dan R1 , R2 , R3. S1 artinya support pertama, R1 artinya Resistance pertama, dst. Mari kita lihat gambar dibawah ini.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxxii
Jadi apabila dalam tren naik harga bergerak ke bawah dan memantul kembali keatas setelah menyentuh S1, maka ini adalah Retracement. Namun Apabila harga terus menerjang S2, lalu ke S3 maka kemungkinan besar terjadi pembalikan tren (Reversal). Cara yang ketiga untuk mengidentifikasi Retracement adalah dengan menggunakan garis tren/ TrendLine. Dasar analisanya adalah apabila garis tren terlewati (break) maka terjadi Reversal, apabila memantul kembali itu berarti Retracement. Lihat gambar dibawah ini.
Sekarang anda telah memahami tentang Retracement dan Reversal. Jadi kesimpulan Retracement dan Reversal adalah:
• Jika terjadi suatu pola pembalikan, yang akan kita identifikasi pertama kali adalah Retracement. Namun jika Retracement ini terlewati maka yg terjadi adalah Reversal.
• Meskipun dengan metode-‐metode seperti yg dipaparkan diatas menunjukkan suatu pola retracement ataupun reversal, namun tetap tidak ada yg memastikan hasil akhir saat hari perdagangan ditutup. Pengalaman dan waktu yang cukup didepan layar monitor tetap tidak bisa tergantikan, dan akan membuat Anda semakin mudah dalam mengidentifikasi retracement ataupun reversal.
Tabel dibawah ini memaparkan perbandingan criteria antara rversal dan retracement yang akan bermanfaat bagi kita.
Reversal Retracement
• Bisa terjadi kapan saja. • Sifatnya adalah Final. • Lebih banyak bersifat
fundamental.
• Terjadi ketika tren terbentuk dengan kuat atau setelah terjadi pergerakan harga yang kuat.
• Sifatnya adalah sementara. • Lebih banyak bersifat teknikal.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxxiii
Teori Elliot Wave. Teori Elliot Wave ditemukan oleh Ralph Nelson Elliot. Elliot mengemukakan bahwa “saham, pasar diduga berperilaku kacau atau tidak menentu, padahal tidak”. Pola perdagangan di pasar selalu bergerak dalam siklus yang berulang. Ayunan harga ke atas dan ke bawah disebabkan oleh psikologi kolektif dari trader. Elliott menyebut ayunan ini sebagai “Wave” atau gelombang. Teori yang ditemukan oleh Elliot ini bukan jadi dalam sehari/ bulan atau tahun. Namun telah menghabiskan sebagian besar waktu dalam hidupnya (75 Tahun). Yang menariknya dari teori Elliot Wave ini, Elliot menyatakan bahwa gelombang ini akan berulang dalam pola-‐pola yang sama, dan dia yakin bila Anda mampu mengidentifikasi gelombang maka Anda dapat memprediksi kemana arah harga selanjutnya. Apa yang dikemukakan oleh Elliot ini membuat para trader sangat tertarik. Dengan teori ini, rasanya menjadi lebih mudah bagi trader untuk melihat titik-‐titik di mana harga memiliki kemungkinan di posisi paling mahal atau murah. Dengan kata lain, hal ini memungkinkan trader untuk menangkap informasi puncak dan dasar. Inilah pemahaman dasar dari teori Elliot Wave tersebut, sangat berguna dalam membuat prediksi forex yang terukur. Pendalaman Teori Elliot Wave. Sebelum memulai, Anda harus mengenal terlebih dulu atas apa dikemukakan Elliott tentang Fractals. Fractal adalah istilah umum yang digunakan juga di dalam dunia matematika. Istilah fractals ini dikenal sebagai “kemiripan diri atau self-‐similarity”. Jadi, Fractals adalah suatu struktur, dimana dalam struktur tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian lebih kecil yang memiliki sifat sangat mirip dengan keseluruhannya. Sebagai perumpamaan, kerang laut adalah Fractals, petir adalah Fractals, awan adalah Fractals, bahkan serpihan salju juga merupakan Fractals. Elliot sangat menekankan peranan dari Fractals. Elliot menyatakan bahwa setiap gelombang Elliott adalah Fractals, dan mereka dapat dibagi dalam gelombang-‐gelombang Elliot yang lebih kecil. Menurut Elliott, Pasar yg bergerak dalam tren akan memiliki pola gelombang yang disebut sebagai pola gelombang 5-‐3, di mana gelombang 5 (fase pertama) akan diikuti dengan gelombang 3 di fase berikutnya. Pola Gelombang 5-3.
Pola Gelombang 5 disebut gelombang Impulse (Impulse Wave). Gelombang ini dibagi menjadi 5 model gelombang dan disebutkan masing-‐masing dengan angka dan berurutan. Gelombang 1,3,5 disebut dengan motif yang biasanya mewakili arah tren secara keseluruhan. Sementara itu, gelombang 2,4 adalah koreksi. Makna yang terkandung dari masing-‐masing gelombang adalah sebagai berikut:
• Gelombang 1: Harga membuat gerakan awal ke atas. Hal ini biasanya disebabkan oleh sejumlah kecil orang (karena berbagai alasan, baik nyata atau persepsi) yang merasa bahwa harga sedang murah sehingga berfikiran bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk membeli. Kondisi demikian menyebabkan harga bergerak naik.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxxiv
• Gelombang 2: Pada titik ini, cukup banyak orang yang yang semula sudah berada di gelombang asal (naik) mempertimbangkan harga yang sudah terlalu tinggi dan mengambil keuntungan. Akibatnya, harga bergerak turun.
• Gelombang 3 : Gelombang ini biasanya yang terpanjang dan terkuat. Dalam fase ini, saham telah menarik banyak perhatian publik. Akibatnya, harga semakin melambung. Pada umumnya, harga akan melambung lebih tinggi dibandingkan pada saat gelombang 1.
• Gelombang 4: Pada fase ini sebagian orang melakukan aksi ambil untung dan merasa harga telah mahal. Namun, ada juga sebagian orang yang merasa bahwa harga masih dalam tren naik (bullish). Dengan demikian, gelombang ini cenderung masih lemah.
• Gelombang 5: Ini adalah fase di mana harga sudah terlalu tinggi untuk dikoleksi atau dibeli dan kekuatan yang mampu membuat harga terus bergerak naik adalah faktor histeria.
Yang Perlu anda ketahui adalah bahwa panjang dari masing2 gelombang tidak selalu sama persis sesuai dengan perbandingan yang ada pada gambar, bisa lebih panjang atau lebih pendek, itu wajar. Mari kita lihat gambar dibawah ini tentang peraturan elliot wave.
Elliot Wave Rules.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxxv
Koreksi ABC dalam Elliot Wave. Selanjutnya Elliot juga menjabarkan bahwa pola 5 gelombang diatas akan selalu diikuti dengan 3 gelombang , yaitu pola koreksi ABC. Menurut Elliott, terdapat 21 pola koreksi ABC mulai dari yang sederhana sampai dengan yang paling kompleks.
Elliot Wave ABC
Akan tetapi Elliot sudah menyederhanakan dan merumuskan ke dalam pola yang jauh lebih sederhana serta mudah untuk dipahami dan diingat-‐ingat. Sebelum memulai lebih jauh tentang pola Koreksi ABC, mari kita lihat gambar dibawah ini agar anda lebih memahami tentang pola koreksi ABC baik dalam pergerakan pasar yang bullish maupun bearish.
Elliot Wave Bullish Trend
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxxvi
Elliot Wave Bearish Trend.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa terdapat 21 pola koreksi dalam teori elliot wave, Akan tetapi Elliot sudah menyederhanakan dan merumuskan ke dalam pola yang jauh lebih sederhana serta mudah untuk dipahami dan diingat-‐ingat, maka pola apa saja yang harus kita ketahui?
1. Zig Zag Formation (Formasi Zig Zag). Formasi Zig-‐zag bergerak sangat tajam pada harga yang bertentangan dengan tren dominan. Gelombang B biasanya lebih pendek dibandingkan dengan Gelombang A dan C. Pola zig-‐zag dapat terjadi dua kali atau bahkan tiga kali dalam suatu fasa koreksi.
2. Flat Formation (Formasi Datar).
Formasi Flat terbentuk seperti gelombang yg bergerak ke arah samping, panjang dari masing-‐masing gelombang pada umumnya adalah sama. Perbedaan panjang biasanya tidak terlalu besar.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxxvii
3. Triangles Formation (Formasi Segitiga).
Formasi ini bergerak melawan tren serta terdiri dari 5 gelombang bergerak ke arah samping. Sedangkan dimensi kemiringan bisa turun, menyempit atau memperluas. Gelombang yang terjadi dalam Gelombang Elliot Wave. Seperti pada awal pembahasan diatas, disebutkan tentang fractals, yaitu struktur yg dapat dipecah dalam bagian yg lebih kecil yang memiliki pola seperti struktur secara keseluruhan. Dan hal ini berlaku pula pada teori gelombang Elliot. Anda akan menemukan gelombang 5 atau 3 yang lebih kecil di dalam sebuah pola gelombang. Mari Kita lihat ilustrasi gambar dibawah ini:
Dari gambar diatas, kita dapat melihat bahwa pada gelombang 1 3 5, didalamnya terdapat pola 5, dan dari gelombang 2 4, didalamnya terdapat pola koreksi ABC (gelombang 3). Nah dari sini kita lebih mudah membayangkan dimana arti Fractal seperti yg dimaksud. Elliot menekankan bahwa selalu ada gelombang yg lebih kecil dari setiap gelombang, dan pola ini selalu berulang. Dari gelombang – gelombang tersebut terbagi lagi menjadi beberapa skala
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxxviii
gelombang, dari yang terbesar disebut sebagai “Grand Supercycle” sampai yang terkecil disebut sebagai “Sub – Minuette”. Berikut ini adalah skala-‐skala gelombang yang terdapat dalam elliot wave:
• Grand Supercycle. • Supercycle . • Siklus. • Primer. • Intermediate. • Minor. • Menit. • Minuette. • Sub-‐Minuette.
Mari kita lihat bagaimana penerapan dan realisasi-‐nya pada harga yang nyata dan sebenarnya. Lihat pada gambar dibawah ini.
Gambar diatas menunjukan 1 siklus sempurna dari elliot wave, yaitu pola 5-‐3 yang diikuti dengan pola koreksi ABC. Memang terlihat bahwa ada gelombang yg terbentuk secara tidak sempurna, gelombang 3 contohnya, ada sedikit koreksi didalamnya. Namun ya seperti itulah dalam kehidupan nyata. Bagi Anda, yang masih belum terbiasa. Membaca bentuk-‐bentuk/pola mungkin akan terasa sangat sulit. Namun jika Anda berlatih dan membiasakan Anda akan cepat untuk mengidentifikasi dan tak sesulit yang dibayangkan. Penggunaan Teori Elliot Wave dalam Trading. Dalam bahasan kali ini kita akan mempelejari cara menggunakan teori elliot wave dalam trading. Berikut ini adalah latihan dan petunjuk untuk menggunakan teori elliot wave dalam trading. Suatu saat nanti pada saat anda melakukan transaksi, dalam analisa anda, Anda akan dihadapkan bahwa sepertinya telah muncul pola gelombang 1 dan
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xxxix
gelombang 2, sampai disini pola gelombang yg telah terkonfirmasi benar adalah pola gelombang 1 ditandai dengan munculnya gelombang koreksi(gelombang 2). Mari kita lihat gambar dibawah ini.
Gambar diatas menunjukkan apakah benar ini gelombang 2?, masih terlalu dini untuk memastikan bahwa ini adalah gelombang 2. Untuk itu beberapa hal yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan tambahan adalah:
• Sifat gelombang ke-‐2 adalah tidak mungkin jatuh dibawah awal gelombang ke-‐1.
• Umumnya gelombang ke-‐2 dan ke-‐4, akan bouncing kembali pada level 50% Fibonacci (retracement).
Untuk melakukan analisanya, sekarang kita tarik garis fibonacci sepanjang gelombang 1. Dan terlihat di gambar dibawah, bahwa harga telah bergerak disekitaran level retrace fibo 50%, jadi disekitar harga tersebut adalah prediksi/signal dimana akan diteruskan dengan pola gelombang 3, berarti saatnya untuk siap-‐siap beli.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xl
Seandainya Anda membuka posisi, tentunya posisi awal gelombang ke-‐1, adalah nilai realistis untuk digunakan sebagai Stop Loss. Mengapa? jika harga terus bergerak kebawah, berarti prediksi kita salah, dan identifikasi apakah gelombang ke-‐1 juga salah. Seandaikan kita tidak melewatkan kesempatan, kita akan melakukan posisi open Buy. Setelah beberapa saat melakukan open posisi buy, maka: (Lihat gambar dibawah ini).
Ternyata prediksi kita benar!!! Sinyal yang dibentuk dari gabungan pola gelombang 1 2(Ellliot) + fibonacci di konfirmasi dengan gelombang 3. Ini berarti merupakan keuntungan yang diperoleh dalam melakukan trading. Dalam contoh kasus yang lain, misalnya Suatu saat kita melihat sebuah tren turun dan pola 1-‐3-‐5 Elliot telah terbentuk, dan sekarang diikuti dalam fase koreksi ABC. Dari gambar dibawah terlihat, terjadi pola flat/datar pada koreksi.
© 2015 wcftc education team I www.wifx.eu | Alright Reserved. xli
Gambar diatas menunjukkan akan ada signal sell/ turun atau berbalik naik/ buy. Kira-‐kira Yang mana yang terbaik dalam pengambilan posisi transaksi? Karena tren awal adalah Down-‐trend/ bearish, maka trend following kita adalah “SELL”. Namun Perlu dicatat dan digaris bawahi sekali lagi! sebagai trader yg cerdas, kita harus tetap selalu berpikir logis bahwa prediksi kita selalu bisa saja salah. Untuk itu mari kita dengan bijak mengatur masing-‐masing posisi stop loss.
• Jika mengambil posisi open buy, maka posisi stop loss yang paling relevan adalah di posisi saat akhir gelombang ke-‐5.
• Jika mengambil posisi open sell, maka posisi stop loss yang paling relevan adalah di akhir gelombang 4.
Dikarenakan kita mengikuti trend sebelumnya yaitu down-‐trend, maka kita akan mengambil posisi dengan tingkat resiko (Stop Loss) diposisi akhir gelombang 4. Setelah beberapa saat, Mari kita lihat gambar dibawah ini apa yang terjadi, bagaimana selanjutnya harga bergerak.
Dan ternyata hasilnya adalah mengikuti trend yang sebelumnya yaitu Down Trend, dan sekali lagi kita berhasil mendapatkan keuntungan dipasar, karena posisi transaksi yang kita miliki adalah “SELL”. Sekarang anda telah memahami tentang dasar dari analisa teknikal beserta pola-‐pola dan formasi yang ada didalam analisa teknikal. Dalam bahasan selanjutnya di E-‐book kami seri yang ke-‐3 kita akan belajar tentang indicator-‐indikator yang terdapat didalam analisa teknikal.