MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA STAF AHLI OPTIMALISASI POLA PEMBINAAN KARIER PERWIRA GUNA MENINGKATKAN PEMBINAAN PERSONEL DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS TNI AU Penulis : Kolonel Adm Drs. Moh. Frans Yusuf, M.M. Marsda TNI Dr. Umar Sugeng H., S.I.P, S.E., M.M. Marsma TNI Heru Anggraito 1. Pendahuluan a. TNI Angkatan Udara (TNI AU) sebagai bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) mempunyai tugas melaksanakan tugas TNI matra udara, salahsatu diantaranya pembangunan dan pengembangan kekuatan dan pengembangan kekuatan matra udara. Untuk itu perlu adanya pembinaan tenaga manusia TNI AU yang terencana dengan baik dan berkelanjutan, terutama dalam menentukan kebutuhan personel TNI AU yang akan mengawaki organisasi atau satuan kerja yang ada sesuai level kepangkatannya, dan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Pembinaan tenaga manusia termasuk didalamnya menyiapkan pembinaan personel TNI AU yang memiliki kemampuan dan keahlian sesuai bidang tugasnya. Pembinaan pola karier perwira TNI AU bertujuan untuk menentukan tingkat kebutuhan organisasi atau satuan TNI AU sesuai dengan kualitas dan kuantitas berdasarkan Daftar Susunan Personel (DSP), serta dapat memberikan kesempatan kepada perwira berpangkat kolonel untuk mengembangkan karier sesuai bidang keahlian atau korps masing-masing. b. Perwira TNI AU yang berpangkat Kolonel hingga saat ini berjumlah 720 orang, dari sisi kuantitas terjadi kelebihan yang cukup besar sebanyak 174 orang atau 31% dari jumlah DSP Kolonel TNI AU yang hanya 546 oang. 1 Kelebihan perwira kolonel ini terjadi karena dampak dari perubahan usia pensiun prajurit gologan perwira dari usia 55 tahun menjadi usia 58 tahun, namun dalam pelaksanaan pembinaan karier perwira termasuk didalamnya pembinaan karier kolonel tidak diikuti dengan perubahan masa dinas perwira sebagai kriteria usulan kenaikan pangkat. Hal ini berakibat kepada 100 orang kolonel yang tidak mendapatkan jabatan struktural maupun fungsional, dan hanya sebagai Pamen satuan kerja di Balakpus Mabesau dan Pamen Kotama TNI AU. 1 Laporan Program Kerja Spersau Semester I Tahun Anggaran 2018.
21
Embed
MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA STAF AHLI - tni-au.mil.id · TNI Angkatan Udara (TNI AU) sebagai bagian dari Tentara Nasional ... mempunyai tugas melaksanakan tugas TNI matra udara, salahsatu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA STAF AHLI
OPTIMALISASI POLA PEMBINAAN KARIER PERWIRA
GUNA MENINGKATKAN PEMBINAAN PERSONEL DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS TNI AU
Penulis : Kolonel Adm Drs. Moh. Frans Yusuf, M.M. Marsda TNI Dr. Umar Sugeng H., S.I.P, S.E., M.M.
Marsma TNI Heru Anggraito
1. Pendahuluan
a. TNI Angkatan Udara (TNI AU) sebagai bagian dari Tentara Nasional
Indonesia (TNI) mempunyai tugas melaksanakan tugas TNI matra udara, salahsatu
diantaranya pembangunan dan pengembangan kekuatan dan pengembangan
kekuatan matra udara. Untuk itu perlu adanya pembinaan tenaga manusia TNI AU
yang terencana dengan baik dan berkelanjutan, terutama dalam menentukan
kebutuhan personel TNI AU yang akan mengawaki organisasi atau satuan kerja
yang ada sesuai level kepangkatannya, dan memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Pembinaan tenaga manusia termasuk didalamnya menyiapkan pembinaan personel
TNI AU yang memiliki kemampuan dan keahlian sesuai bidang tugasnya.
Pembinaan pola karier perwira TNI AU bertujuan untuk menentukan tingkat
kebutuhan organisasi atau satuan TNI AU sesuai dengan kualitas dan kuantitas
berdasarkan Daftar Susunan Personel (DSP), serta dapat memberikan kesempatan
kepada perwira berpangkat kolonel untuk mengembangkan karier sesuai bidang
keahlian atau korps masing-masing.
b. Perwira TNI AU yang berpangkat Kolonel hingga saat ini berjumlah 720 orang,
dari sisi kuantitas terjadi kelebihan yang cukup besar sebanyak 174 orang atau 31%
dari jumlah DSP Kolonel TNI AU yang hanya 546 oang.1 Kelebihan perwira kolonel
ini terjadi karena dampak dari perubahan usia pensiun prajurit gologan perwira dari
usia 55 tahun menjadi usia 58 tahun, namun dalam pelaksanaan pembinaan karier
perwira termasuk didalamnya pembinaan karier kolonel tidak diikuti dengan
perubahan masa dinas perwira sebagai kriteria usulan kenaikan pangkat. Hal ini
berakibat kepada 100 orang kolonel yang tidak mendapatkan jabatan struktural
maupun fungsional, dan hanya sebagai Pamen satuan kerja di Balakpus Mabesau
dan Pamen Kotama TNI AU.
1 Laporan Program Kerja Spersau Semester I Tahun Anggaran 2018.
2
c. Untuk mengatasi permasalahan kelebihan perwira berpangkat Kolonel, maka
perlu adanya ketegasan dari pimpinan TNI AU dalam memberdayakan dan
mengoptimalkan pembinaan personel perwira melalui upaya; merevisi Keputusan
Kepala Staf Angkatan Udara Nomor/Kep/924/X/2015 tanggal 8 Oktober 2015
tentang Petunjuk Pelaksanaan TNI AU Tentang Penggunaan Prajurit,
mengoptimalkan pembinaan bidang penyaluran kerja bagi kolonel dan penambahan
kotak jabatan kolonel di Satker setingkat Kotamaau/sederajat
2. Daftar Pengertian. Penulisan dalam naskah ini terdapat istilah-istilah yang
digunakan, sehingga perlu dijelaskan istilah tersebut untuk mendapatkan kesamaan
persepsi dan interprestasi, sehingga dalam pembahasannya dapat dengan mudah
dimengerti. Adapun beberapa pengertian tersebut antara lain:
a. Daftar Susunan Personel (DSP). Daftar susunan personel adalah suatu
daftar yang menunjukkan jumlah, macam pangkat dan keahlian/spesialisasi dari
personel yang dibutuhkan pada unit organisasi disesuaikan dengan beban kerja.2
b. Jabatan. Jabatan adalah sekumpulan tugas, kewajiban dan tanggung jawab
yang merupakan satu kesatuan, dimaksudkan sebagai suatu pekerjaan yang
lazimnya dierahkan dan dipertanggungjawabkan kepada seorang prajurit selama
memangku jabatan.3
c. Kepatuhan Terhadap Peraturan. Kepatuhan terhadap peraturan adalah
keharusan bagi seseorang dalam melaksanakan tugas harus patuh terhadap aturan-
aturan baku yang normatif dan menghindari penyimpangan (deviasi) sehingga hasil
akhir harus sesuai dengan rencana yang ditetapkan.4
d. Pembinaan. Pembinaan adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan,
pengerahan serta pengendalian segala sesuatu secara berdaya guna dan berhasil
guna.5
2 Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/450/VII/2013 tanggal 19 Juli 2013 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan
TNI AU Tentang Pembinaan Tenaga Manusia. Daftar Pengertian halaman 1. 3 Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/924/X/2015 tanggal 8 Oktober 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan TNI
AU Tentang Penggunaan Prajurit. Daftar Pengertian halaman 1. 4 Ibid Hal 2. 5 Ibid Hal 4
3
e. Pembinaan Karier. Pembinaan Karier adalah rencana bagian dari
pembinaan personel berupa kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan tercapainya
pemenuhan norma-norma jabatan, kepangkatan dan pendidikan yang tepat, baik
bagi prajurit yang bersangkutan maupun bagi organisasi.6
f. Pola Karier. Pola karier adalah rencana yang menggambarkan bagaimana
personel TNI AU akan menempuh karier selama pengabdiannya yang berhubungan
dengan jabatan, kepangkatan, dan pendidikan.7
g. Pembinaan Tenaga Manusia (Binteman). Pembinaan tenaga manusia
(Binteman) adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk mendayagunakan
tenaga manusia secara optimal sesuai dengan kebutuhan organisasi.8
3. Landasan dan Dasar Pemikiran. Landasan dan dasar pemikiran yang digunakan
dalam penulisan naskah ini adalah sebagai berikut:
a. Landasan Pemikiran.
1) Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Disebutkan
pada Pasal 7 (1) Tugas pokok TNI adalah menegakkan negara,
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun
1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Untuk
itu perlu adanya pembinaan prajurit TNI yang terencana dengan baik serta
mempunyai kemampuan dan keahlian di bidangnya masing-masing.
2) Peraturan Panglima TNI Nomor 50 Tahun 2015 tanggal 21 Desember
2015 tentang Kepangkatan Prajurit Tentara Nasional Indonesia. Pada pasal
9 disebutkan bahwa: (1) Setiap prajurit memperoleh kesempatan untuk
mendapatkan kenaikan pangkat berdasarkan prestasinya sesuai dengan pola
karier yang berlaku dan memenuhi persyaratan yang ditentukan. (2) Masa
6 Ibid 7 Ibid 8 Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/450/VII/2013 tanggal 19 Juli 2013 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan TNI
AU Tenyang Pembinaan Tenaga Manusia, Daftar Pengertian halaman 2.
4
peninjuan diberlakukan sebagai tahapan mengevaluasi kompetensi yang
dimiliki oleh seorang prajurit dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
jabatan yang diembannya dalam kurun waktu tertentu yang dihitung mulai dari
tanggal keputusan ditetapkan sampai dengan kala waktu kenaikan pangkat.
(3) Proses UKP perwira berpedoman pada MDP sesuai ketentuan dan MDDP
paling singkat 2 tahun.
3) Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/124/XII/2009
tanggal 8 Desember 2009 tentang Buku Petunjuk Induk TNI AU tentang
Pembinaan Personel Dan Tenaga Manusia. Salah satu tolok ukur
keberhasilan TNI AU dalam melaksanakan tugasnya adalah jumlah tenaga
manusia TNI AU yang memadai dengan kualitas tinggi dan mempunyai
profesionalisme sesuai kebutuhan organisasi. Untuk mencapai kemampuan
tersebut, pembinaan tenaga manusia TNI AU perlu dilaksanakan berdasarkan
pengkajian yang menyangkut penentuan norma jabatan dan pengawakan
sesuai Daftar Susunan Personel (DSP), karekteristik dan produktivitas kerja,
pendayagunaan kemampuan tenaga manusia serta pengkajian standar
pengawakan organisasi.
4) Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/76//VIII/2012
tanggal 28 Agustus 2012tentang Buku Petunjuk Teknis TNI AU Tentang
Dewan Pertimbangan Karier Prajurit. Pembinaan karier prajurit TNI AU pada
hakikatnya bertujuan agar dapat terpenuhinya norma-norma jabatan gilliran
penugasan, kepangkatan, dan pendidikan bagi pengembangan kemampuan
dan kecakapan individu secara adil sesuai dengan ketentuan yang berlaku
serta selaras dengan kepentingan organisasi, baik untuk saat ini dan masa
yang akan datang. Tujuan Dewan Pertimbangan Karier Prajurit adalah
terwujudnya penyelenggaraan dalam memilih/menyeleksi prajurit sesuai
dengan kriteria dalam TOA/TOD, pendidikan, dan kenaikan pangkat.
5) Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/450/VII/2013
tanggal 19 Juli 2013 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan TNI AU Tentang
Pembinaan Tenaga Manusia. Pelaksanaan kegiatan, pembinaan tenaga
manusia dirumuskan secara optimal agar pengaturan kegiatan yang
dilaksanakan harus sesuai prosedur dan dilaksanakan dengan melalui
6. Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Pola pembinaan karier perwira perlu dilaksanakan revisi penyesuaian Masa
Dinas Perwira (MDP) sebagai kriteria dalam usulan penempatan jabatan dan
kenaikan pangkat perwira.
b. Pembentukan kotak jabatan Suddinas Penyaluran Kerja perlu segera
dibentuk untuk meningkatkan pembinaan personel yang akan menjalani pensiun
atau purna tugas, sehingga pelaksanaan penyaluran kerja bagi personel TNI AU
yang akan purna tugas dapat dilaksanakan terpusat oleh Subdinas Penyaluran Kerja
(Subdislurja).
7. Saran. Dari penulisan naskah diatas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan
sebagai berikut:
a. Penerapan MDP terbaru sebagai kriteria dalam usul Patjab dan kenaikan
Pangkat diberlakukan untuk perwira akademi lulusan tahun 1998.
20
b. Pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi (Dik Iptek) khususnya S-2 dan
S-3 sesuai profesi, perlu menjadi salahsatu kriteria kenaikan pangkat karena
Pendidikan tersebut meningkatkan kompetensi, integritas dan kinerja perwira yang
sangat mendukung di dalam pelaksanaan tugas.
8. Wusanakata. Demikianlah naskah tentang Optimalisasi Pola Pembinaan Karier
Perwira Guna Meningkatkan Pembinaan Personel Dalam Rangka Mendukung Tugas
TNI AU dibuat, semoga dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
pembinaan dan pengunaan personel TNI AU di masa mendatang.
Jakarta, September 2018
21
Mabesau. 2013. Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/450/VII/2013 tanggal 19 Juli 2013 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan TNI AU Tentang Pembinaan Tenaga Manusia. Jakarta: Setumau.
Mabesau. 2015. Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Kep/924/X/2015 tanggal 8
Oktober 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan TNI AU Tentang Penggunaan Prajurit. Jakarta: Setumau.
Spersau. 2018. Laporan Program Kerja Spersau Semester I Tahun Anggaran 2018.
Jakarta: Spersau Spersau. 2018. Laporan Semester I Tahun 2018 Paban III Binkar Spersau. Jakarta: