MARI MENGENAL JENIS CACING BUDIDAYA LEBIH BAIKSebelum kita
membudidayakan cacing tanah,alangkah baiknya kita mengenali jenis
cacing yang akan kita budidayakan agar mudah dalam mengenali
karakter cacing- cacing tsb.Ada banyak jenis cacing di muka bumi
ini, tetapi tidak semua jenis cacing bisa dibudidayakan, adapun
yang bisa dan sudah umum dibudidayakan adalah : Lumbricus Rubellus,
Eisenia Fetida, African Nightcrawler, Perionyx Excavatus, Lumbricus
Sp. disini akan kita jabarkan ciri2 cacing tsb satu persatu.
NoNama/ Jenis CacingDeskripsiCiri FisikKelebihanKekurangan
1CACING LUMBRICUS RUBELLUS
Cacing lumbricus rubellus atau biasa disebut red worm, karena
tubuhnya berwarna merah kecoklatan, cacing mudah dibudidayakan
karena cepat berkembangbiak, 1 indukan mampu menghasilkan 102
sampai dengan 106 telur atau kokon/tahun. Ukuran tubuh relatif
kecil, dengan panjang tubuh 6 8 cm.
Bentuk tubuh pipih dengan bentuk ekor tumpul dan ujung ekor
berwarna kuning.
Warna tubuh merah kecoklatan
Gerakan lamban.
Mampu hidup dalam jumlah koloni yang padat.
Bertelur setiap 2 minggu sekali. Rendemen tinggi jika digunakan
untuk produk.
Perawatan mudah.
Tergolong cacing yang rakus sehingga cocok digunakan sebagai
biomas penghasil pupuk kascing.
Perkembangbiakan cepat. Sering kalah bersaing dengan cacing
lokal.
2CACING EISENIA FETIDA
Cacing eisenia fetida atau biasa disebut dengan red wigglers,
atau tiger worm. Di habitat aslinya di eropa cacing ini digunakan
sebagai penghasil kompos, kecepatan dalam menghabiskan makanan
memang sudah tidak diragukan lagi sehingga keahlian utamanya adalah
menghasilkan kascing. Mempunyai bentuk dan panjang tubuh hampir
sama dengan LR, hanya saja segmen pada tubuhnya terlihat jelas
hampir menyerupai macan dan lebih kekar.
Gerakan lebih lamban dibanding LR.
Sama rakusnya dengan LR
Perkembangbiakan cepat. Tergolong rakus sehingga cocok digunakan
sebagai penghasil pupuk kascing. Perkembangbiakan cepat. Rendemen
lebih rendah dibanding LR. Mudah kabur dari tempat budidaya.
3CACING AFRICAN NIGHTCRAWLERS (ANC)
Cacing African Nightcrawlers mempunyai ukuran paling besar
diantara jenis lainnya, sehingga terlihat paling berbobot. cacing
ini cocok digunakan sebagai umpan pancing. Mempunyai ukuran tubuh
yang besar, dengan panjang tubuh antara 20 30 cm.
Bentuk ekor runcing.
Gerakan lamban tapi lebih cepat dibanding tiger dan LR.
Warna tubuh coklat kemerahan dan terlihat ungu dibagian kepala
ketika terkena cahaya.
Indukan bertelur setiap 29 hari. Mempunyai bobot satuan yang
paling berat dibanding LR dan Tiger. Mudah stress ditandai dengan
memotong bagian tubuhnya.
Disukai tikus sehingga perkembangan akan terhambat.
Rendemen paling rendah.
4CACING PERIONYX EXCAVATUS
Perionyx Excavatus atau indian blue merupakan cacing lokal,
cacing ini banyak ditemukan di tumpukan sampah, pelepah pohon
pisang yang sudah busuk atau disekitar kandang sapi. Mempunyai
warna merah kebiruan makanya cacing ini disebut cacing biru atau
indian blue.
Bentuk tubuh gilik dengan panjang tubuh 13 17 cm, dan gerakannya
lincah.
Mempunyai aroma kurang sedap, hal ini wajar karena sebagai
salahsatu pertahanan dari serangan predator. Perkembangbiakan
cepat.
Mampu beradaptasi dengan lingkungan tropis.
Rendemen sedang. Susah dibudidayakan karena sering kabur dari
kotak pemeliharaan.
Sensitif terhadap getaran, sehingga rawan kabur ketika ada
getaran berlebihan pada kotak pemeliharaan.
Keterangan: Jika ada yang kurang dimengerti silahkan cari
sendiri artinya di Mbah Google ..
Daftar Pustaka
http://indonesialumbricuscommunity.com
Oleh: PeJuang (Wahyu)