Christine Natasya +62-21-515-1140 [email protected]To subscribe to our Daily Focus, please contact us at [email protected]Mirae Asset Sekuritas Indonesia RALS’ YTD Monthly SSSG Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Research Indonesia March 16, 2017 RALS: Expecting a stronger 2Q17 February sales hurt by fewer selling days and absence of holidays Sampai Februari 2017, RALS membukukan pertumbuhan SSSG negatif -0.1% (vs 2% di Februari 2016). Bulan Februari saja, penjualan turun menjadi IDR421bn (- 7.1%YoY/-26%MoM), dan SSSG -5.8% pada bulan Februari. Secara month-on- month, penjualan departemen fashion, termasuk outright dan konsinyasi, masing- masing turun sebesar -29% dan -27%. Penurunan penjualan department fashion lebih dalam dari penurunan penjualan departemen supermarket (-21%). Kami percaya bahwa pertumbuhan penjualan yang lemah dikarenakan oleh: 1)berkurangnya 1 hari di bulan Februari dibandingkan Februari 2016 yang merupakan tahun kabisat (1 hari merepresentasikan 3-4% dari penjualan bulanan); 2) pergeseran dari perayaan Imlek ke bulan Januari telah menyebabkan penjualan bulan Februari di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan, seperti Medan, Dumai, Batam, dan Pontianak menurun baik secara bulanan maupun tahunan; 3)Toko-toko di Bali mengalami penurunan penjualan tertajam (c.-25%YoY) dikarenakan perayaan 10-hari Galungan dan Kuningan yang bergeser di April 2017(tahun lalu di bulan Februari); dan 4) banjir di beberapa wilayah di Jabodetabek dan Kalimantan Barat telah membuat pelanggan enggan untuk berbelanja. Robust growth in 2Q17 Sampai Februari 2017, penjualan RALS telah mencapai 11% dari target penjualan setahun kami (sejauh ini, kontribusi penjualan lebih banyak berasal dari penjualan Januari), masih sejalan dengan historical yang biasanya mencapai 11-13% dari total penjualan tahunan. Kami berharap penjualan RALS akan terus sejalan dengan estimasi di tahun ini dan penjualan akan pulih pada 2Q17 karena 1)pergeseran 10- hari festival di Bali pada bulan April; 2)pembukaan toko baru di p.Jawa; 3) penjualan Lebaran yang akan naik tinggi (penjualan selama Lebaran biasanya ± tiga kali lebih tinggi daripada bulan biasa); 4) pergeseran liburan Paskah ke April 2017 atau 2Q16 (vs tahun lalu Maret 2016 di 1Q16) dan 5) pembenahan toko untuk menaikkan keinginan belanja pelanggan. Kami mempertahankan rekomendasi Beli pada RALS dengan target harga IDR1,690/saham. Saat ini, RALS diperdagangkan pada 17.5x 2017F P/E, sedikit di bawah lima tahun rata-rata P/Enya. Market Index Last Trade Chg (%) MoM YoY JCI 5,432.4 0.0 1.0 11.7 MSCI Indonesia 25.2 1.8 -1.0 5.0 MSCI EM 943.5 0.4 -0.6 18.8 HANG SENG 23,792.9 -0.1 -1.2 17.6 KOSPI 2,133.0 0.9 2.5 8.0 FTSE 7,368.6 0.1 1.1 19.1 DJIA 20,950.1 0.5 1.1 20.3 NASDAQ 5,900.0 0.7 0.7 22.9 Valuation 2017F P/E (x) P/B (x) ROE (%) JCI 15.6 2.3 18.1 Key Rates Last Trade Chg (bps) MoM YoY BI 7-Day RR 4.75 0 0 -50* 3yr 7.03 -3 -7 -53 10yr 7.38 -7 -18 -41 *since introduced in Aug 2016 FX Last Trade Chg (%) MoM YoY USD/IDR 13,364.00 0.0 0.4 1.6 USD/KRW 1,143.52 -0.5 0.2 -4.2 USD/JPY 113.38 -1.2 0.1 0.7 USD/CNY 6.91 0.0 0.6 6.1 Commodities Last Trade Chg (%) MoM YoY WTI 48.9 2.4 -9.1 10.3 Gold 1,219.9 1.7 -1.5 -3.4 Coal 81.7 3.8 2.1 58.1 Palm Oil 705.0 0.0 5.0 21.3 Rubber 184.4 0.0 -16.5 68.8 Nickel 10,230.0 0.6 -6.4 19.6 Copper 5,820.0 0.4 -4.1 17.6 Tin 19,875.0 -0.5 0.5 18.5 JCI Index VS MSCI Emerging Markets 650 800 950 1,100 3,500 4,500 5,500 03/13 03/14 03/15 03/16 03/17 (pt) JCI MSCI EM (pt)
19
Embed
March 16, 2017 - Mirae AssetMarch 16, 2017 6 Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi IHSG akan coba bertahan sekitar rata-rata masing-masing periode. Untuk mampu naik lebih lanjut
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
To subscribe to our Daily Focus, please contact us at [email protected]
Mirae Asset Sekuritas Indonesia
RALS’ YTD Monthly SSSG
Source: Company data, Mirae Asset Sekuritas Research Indonesia
March 16, 2017
RALS: Expecting a stronger 2Q17
February sales hurt by fewer selling days and absence of holidays
Sampai Februari 2017, RALS membukukan pertumbuhan SSSG negatif -0.1% (vs 2% di Februari 2016). Bulan Februari saja, penjualan turun menjadi IDR421bn (-7.1%YoY/-26%MoM), dan SSSG -5.8% pada bulan Februari. Secara month-on-month, penjualan departemen fashion, termasuk outright dan konsinyasi, masing-masing turun sebesar -29% dan -27%. Penurunan penjualan department fashion lebih dalam dari penurunan penjualan departemen supermarket (-21%). Kami percaya bahwa pertumbuhan penjualan yang lemah dikarenakan oleh: 1)berkurangnya 1 hari di bulan Februari dibandingkan Februari 2016 yang merupakan tahun kabisat (1 hari merepresentasikan 3-4% dari penjualan bulanan); 2) pergeseran dari perayaan Imlek ke bulan Januari telah menyebabkan penjualan bulan Februari di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan, seperti Medan, Dumai, Batam, dan Pontianak menurun baik secara bulanan maupun tahunan; 3)Toko-toko di Bali mengalami penurunan penjualan tertajam (c.-25%YoY) dikarenakan perayaan 10-hari Galungan dan Kuningan yang bergeser di April 2017(tahun lalu di bulan Februari); dan 4) banjir di beberapa wilayah di Jabodetabek dan Kalimantan Barat telah membuat pelanggan enggan untuk berbelanja.
Robust growth in 2Q17
Sampai Februari 2017, penjualan RALS telah mencapai 11% dari target penjualan setahun kami (sejauh ini, kontribusi penjualan lebih banyak berasal dari penjualan Januari), masih sejalan dengan historical yang biasanya mencapai 11-13% dari total penjualan tahunan. Kami berharap penjualan RALS akan terus sejalan dengan estimasi di tahun ini dan penjualan akan pulih pada 2Q17 karena 1)pergeseran 10-hari festival di Bali pada bulan April; 2)pembukaan toko baru di p.Jawa; 3) penjualan Lebaran yang akan naik tinggi (penjualan selama Lebaran biasanya ± tiga kali lebih tinggi daripada bulan biasa); 4) pergeseran liburan Paskah ke April 2017 atau 2Q16 (vs tahun lalu Maret 2016 di 1Q16) dan 5) pembenahan toko untuk menaikkan keinginan belanja pelanggan. Kami mempertahankan rekomendasi Beli pada RALS dengan target harga IDR1,690/saham. Saat ini, RALS diperdagangkan pada 17.5x 2017F P/E, sedikit di bawah lima tahun rata-rata P/Enya.
Market Index
Last Trade Chg (%) MoM YoY
JCI 5,432.4 0.0 1.0 11.7
MSCI Indonesia 25.2 1.8 -1.0 5.0
MSCI EM 943.5 0.4 -0.6 18.8
HANG SENG 23,792.9 -0.1 -1.2 17.6
KOSPI 2,133.0 0.9 2.5 8.0
FTSE 7,368.6 0.1 1.1 19.1
DJIA 20,950.1 0.5 1.1 20.3
NASDAQ 5,900.0 0.7 0.7 22.9
Valuation
2017F P/E (x) P/B (x) ROE (%)
JCI 15.6 2.3 18.1
Key Rates
Last Trade Chg (bps) MoM YoY
BI 7-Day RR 4.75 0 0 -50*
3yr 7.03 -3 -7 -53
10yr 7.38 -7 -18 -41 *since introduced in Aug 2016
FX
Last Trade Chg (%) MoM YoY
USD/IDR 13,364.00 0.0 0.4 1.6
USD/KRW 1,143.52 -0.5 0.2 -4.2
USD/JPY 113.38 -1.2 0.1 0.7
USD/CNY 6.91 0.0 0.6 6.1
Commodities
Last Trade Chg (%) MoM YoY
WTI 48.9 2.4 -9.1 10.3
Gold 1,219.9 1.7 -1.5 -3.4
Coal 81.7 3.8 2.1 58.1
Palm Oil 705.0 0.0 5.0 21.3
Rubber 184.4 0.0 -16.5 68.8
Nickel 10,230.0 0.6 -6.4 19.6
Copper 5,820.0 0.4 -4.1 17.6
Tin 19,875.0 -0.5 0.5 18.5
JCI Index VS MSCI Emerging Markets
650
800
950
1,100
3,500
4,500
5,500
03/13 03/14 03/15 03/16 03/17
(pt) JCI MSCI EM (pt)
650
800
950
1,100
3,500
4,500
5,500
04/13 01/14 10/14 07/15 04/16
(pt) JCI MSCI EM (pt)
March 16, 2017
2
Embun Pagi
Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Mirae Asset Sekuritas Indonesia cartoon
March 16, 2017
3
Embun Pagi
Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Local flashes
Economy: Neraca perdagangan RI surplus US$ 1,32 miliar pada Februari. Badan
Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan Februari 2017
mencapai US$ 1,32 miliar. Hal ini dipicu oleh surplus sektor nonmigas US$ 2,55 miliar,
sementara neraca perdagangan di sektor migas defisit US$ 1,23 miliar. Kepala BPS
Suhariyanto mengatakan kinerja nilai ekspor Indonesia pada Februari 2017 mencapai
US$ 12,57 miliar atau lebih tinggi daripada realisasi impor di periode yang sama
sebesar US$ 11,26 miliar. (Liputan6)
BBRI: Bank BRI sebar dividen Rp 428 per saham. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank
BRI) memutuskan untuk membagi dividen untuk tahun buku 2016. RUPST
mengesahkan 40 persen laba tahun 2016 atau Rp 10,47 triliun sebagai dividen.
Kemudian, sebesar Rp 15,71 triliun sebagai laba ditahan. Adapun laba konsolidasi
perseroan untuk tahun 2016 sebesar Rp 26,19 triliun. Porsi dividen tahun 2016 lebih
tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya 30 persen. (Liputan6)
JSMR: Jasa Marga tambah enam ruas jalan tol baru. PT Jasa Marga (persero) Tbk
menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure tahun 2017 sebesar Rp 31,5
triliun. Angka tersebut lebih tinggi 228,8% dibandingkan dengan capex tahun 2016
yang tercatat Rp 9,58 triliun. Desi Arryani Direktur Utama PT Jasa Marga (persero) Tbk
menyatakan sumber dana capex tersebut berasal dari pinjaman dan kas perseroan.
Pada 2017, JSMR akan mengoperasikan 6 ruas jalan tol baru. (Kontan)
PTBA: Bukit Asam siapkan ekspansi Rp5 triliun. PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
menyiapkan belanja modal sebesar Rp5 triliun pada tahun ini yang sebagian besar
ditujukan untuk memperlebar sayap di bisnis ketenagalistrikan dan akuisisi tambang
batu bara. Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) Achmad Sudarto
mengatakan untuk tahun ini pihaknya memang menyiapkan belanja modal (capital
expenditure/capex) sebesar Rp5 triliun. Dari jumlah tersebut, lanjutnya, sekitar 60%
digunakan untuk ekspansi pembangkit listrik dan akuisisi tambang. (Bisnis Indonesia)
KAEF: Kimia Farma bukukan pertumbuhan penjualan 20%. PT Kimia Farma Tbk.
(KAEF) mencatatakan kinerja penjualan yang meningkat sepanjang tahun lalu.
Perusahaan farmasi pelat merah tersebut mencatatkan penjualan sebesar Rp5,81
triliun pada tahun lalu. Dengan catatan itu, KAEF memetik pertumbuhan kinerja 20%
dibandingkan Rp4,86 triliun selama 2015. Berkat pertumbuhan penjualan, maka
perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada tahun lalu sebesar 2%,
dengan catatan perolehan Rp271,59 miliar dari Rp265,54 miliar selama 2015. (Bisnis
Indonesia)
TAXI: Pefindo turunkan peringkat Express Transindo jadi BBB. PT Pemeringkat Efek
Indonesia menurunkan peringkat emiten taksi PT Express Transindo Utama Tbk. dari
idBBB+ menjadi idBBB dengan outlook negatif. Yogie Surya Perdana, Analis Pefindo
mengatakan, penurunan peringkat tersebut dilakukan karena Pefindo secara umum
melihat iklim bisnis taksi konvensional di Indonesia masih sangat menantang. (Bisnis
Indonesia)
INTA: Intraco Penta akuisisi usaha pembangkit listrik Rp 300 miliar. PT Intraco Penta
Tbk (INTA) membulatkan niatnya untuk banting setir ke bisnis pembangkit listrik.
Emiten alat berat itu akan mengakuisisi 100% saham PT Pentra Unggul Sejahtera (PUS).
Berdasarkan prospektus perseroan, nilai akuisisinya Rp 337,5 miliar. Perjanjian Jual Beli
(PJB) terkait akuisisi ini telah diteken pada 10 Maret 2017 lalu. Closing atas akuisisi ini
akan dilakukan paling lambat 60 hari setelah tanggal pemenuhan persyaratan
^JKSE - Daily 3/15/2017 Open 5433.68, Hi 5447.49, Lo 5424.52, Close 5432.38 (0.0%) Upper Band = 5,457.11, Channel_prd = 5,427.54, Lower Band = 5,397.97, Upper Band = 5,492.33, Channel_prd = 5,427.54
BWPT.JK - Daily 3/15/2017 Open 330, Hi 338, Lo 322, Close 338 (2.4%) Upper Band = 420.77, Channel_prd = 385.95, Lower Band = 351.13, Upper Band = 453.61, Channel_prd = 385.95, Lower Band =
JPFA.JK - Daily 3/15/2017 Open 1605, Hi 1610, Lo 1560, Close 1575 (-1.6%) Upper Band = 2,227.14, Channel_prd = 1,960.96, Lower Band = 1,694.79, Upper Band = 2,361.92, Channel_prd = 1,960.96, Lower
MCOR.JK - Daily 3/15/2017 Open 292, Hi 300, Lo 286, Close 290 (-0.7%) Upper Band = 362.24, Channel_prd = 326.89, Lower Band = 291.55, Upper Band = 369.84, Channel_prd = 326.89, Lower Band
Relative Avg.Price Performance to JCI (%) : Persentase kenaikan harga saham dari rata-rata sejak IHSG memulai uptrend-nya β (beta) : Indikator sensitivitas harga saham terhadap IHSG, beta diatas 1 berarti harga makin sensitif terhadap pergerakan IHSG dan sebaliknya Correlation : Ukuran kuat hubungan (korelasi) pergerakan harga saham dibanding dengan pergerakan IHSG Period : Periode uptrend / downtrend yang valid dari pergerakan harga saham r-squared : Koefisien determinasi, menunjukkan persentase gerakan yang dapat dijelaskan dengan regresi linier.Nilai R2 terletak antara 0 – 1, dan kecocokan model dikatakan lebih baik kalau R2 semakin mendekati 1 (validitas uptrend atau downtrend makin valid) Volatility (+/-%) : Besaran volatilitas normal maksimal/minimal dari pergerakan harga harian selama harga saham bergerak normal pada trend channel dalam persentase. Volatility (+/- point or Rp) : Besaran volatilitas normal maksimal/minimal dari pergerakan harga harian selama Harga saham bergerak
Buy: : Beli, harga sudah menyentuh atau jatuh di bawah support dan indikator teknikal berada di oversold area. Sell: : Jual, harga sudah menyentuh atau tembus resistance normal dan indikator berada di overbought area. BoW: : Buy on Weakness, beli ketika harga sudah melemah, dimana Volume tekanan jual mulai berkurang dan harga mendekati support, serta indikator teknikal sudah berada di oversold area. SoS: : Sell on Strength, jual ketika kenaikan harga sudah mulai terbatas dimana volume beli mulai berkurang dan harga mendekati resistance, serta indikator teknikal sudah berada di overbought area. Trading Buy: : Beli dan jual kembali secepatnya jika harga sudah mencapai level resistance terdekat, karena kenaikan harga relatif tidak stabil atau hanya sementara. Trading Sell : Jual dan beli kembali secepatnya jika harga sudah mencapai level support terdekat karena koreksi harga relative tidak stabil atau hanya sementara.
Created w ith AmiBroker - advanced charting and technical analysis softw are. http://w w w .amibroker.com
MCOR.JK - Daily 3/15/2017 Open 292, Hi 300, Lo 286, Close
7:30pm USD Philly Fed Manufacturing Index 30.2 43.3
7:30pm USD Unemployment Claims 245K 243K
7:30pm USD Housing Starts 1.26M 1.25M
9:00pm USD JOLTS Job Openings 5.45M 5.50M
9:30pm USD Natural Gas Storage -60B -68B
Note: Time is based on Indonesian local time
Source: Forex Factory
March 16, 2017
19
Embun Pagi
Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Disclaimers
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI). It is purposed only to person having
professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No
warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our
judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of MASI and/or its affiliated companies
and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or
in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any
other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of
MASI, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims,
proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon
the whole or any part of the contents of this report and neither MASI, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any
errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there
from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position,
make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or
solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided