MANIFESTASI GEOTHERMAL DI INDONESIA Posisi Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan antara tiga lempeng besar(Eurasia, Hindia Australia. Pasifik) menjadikannya memiliki tatanan tektonik yang kompleks. Subduksi antar lempeng benua dan samudra mengasilkan suatu proses peleburan magma dalam bentuk partial melting batuan mantel dan magma mengalami diferensiasi pada saat perjalanan ke permukaan proses tersebut membentuk kantong ! kantong magma (silisi" # basalti") yang berperan dalam pembentukan jalur gunungapi yang dikenal s ebagai lingkaran api (ring of fire). $un"ulnya rentetan gunung api Pasifik di sebagian %ilayaIndonesia beserta akti&itas tektoniknya dijadikan sebagai model konseptual pembentukan sistem panas bumi Indonesia. 'erdasarkan asosiasi teradap tatanan geologi, sistem panas bumi di Indonesia dapat dikelo mpok kan menjadi jenis, yaitu &ulka nik, &ulkan o ! tekto nik dan *on+&ulka nik. Sistem panas bumi &ulkanik adalasistem panas bumi yang berasosiasi dengan gunungapi api Kua rter yan g umu mny a terletak pada busur &ul kanik Kuarte r yang memanja ng dar i Sumatra, a%a, 'ali dan *usa -enggara, sebagian $aluku dan Sula%esi tara.Pembentukan sistem panas bumi ini biasanya tersusun olebatuan &ulkanik menenga(andesit+basaltis) ing ga asam dan umumny a memili ki karakterist ik reser&oir / 0,1 km dengan temperatu re reser&o ir tinggi (23 14 + / 5467). Pada daera&u lkani k aktif biasany a memiliki umurbatuan yang relatif muda dengan kondisi temperatur yang tinggi dan kandungan gas magmat ik bes ar. 8ua ng ant ar bat uan (pe rme abi lita s) rel atif ke" il kar ena faktor akt i&i tas tektonik yang belum terlalu dominan dalam membentuk "ela+"ela# rekaan yang intensifsebagai batuan reser&oir. 9aera&ulkanik yang tidak aktif biasanya berumur relatif lebitua dan telamengalami akti&itas tektonik yang "ukup kuat untuk membentuk permeabilitas batuan melalui rekaan dan "elayang intensif. Pada kondisi tersebut biasanya terbentuktemperatur menenga+ tinggi dengan konsentrasi gas magmatik yang lebisedikit. Sistem &ulkanik dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa sistem, misal sistem tubugunung api strato jika anya terdiri dari satu gunun gapi utama, sistem komplek gunun g api jika terdiri dari beberapa gunungapi, sistem kaldera jika sudaterbentuk kaldera dan sebagainya.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Posisi Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan antara tiga lempeng besar
(Eurasia, Hindia Australia. Pasifik) menjadikannya memiliki tatanan tektonik yang kompleks.
Subduksi antar lempeng benua dan samudra mengasilkan suatu proses peleburan magma
dalam bentuk partial melting batuan mantel dan magma mengalami diferensiasi pada saat
perjalanan ke permukaan proses tersebut membentuk kantong ! kantong magma (silisi" #
basalti") yang berperan dalam pembentukan jalur gunungapi yang dikenal sebagai lingkaranapi (ring of fire). $un"ulnya rentetan gunung api Pasifik di sebagian %ilaya Indonesia
beserta akti&itas tektoniknya dijadikan sebagai model konseptual pembentukan sistem panas
bumi Indonesia.
'erdasarkan asosiasi teradap tatanan geologi, sistem panas bumi di Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi jenis, yaitu &ulkanik, &ulkano ! tektonik dan *on+&ulkanik.
Sistem panas bumi &ulkanik adala sistem panas bumi yang berasosiasi dengan gunungapi
api Kuarter yang umumnya terletak pada busur &ulkanik Kuarter yang memanjang dari
Sumatra, a%a, 'ali dan *usa -enggara, sebagian $aluku dan Sula%esi tara.Pembentukan
sistem panas bumi ini biasanya tersusun ole batuan &ulkanik menenga (andesit+basaltis)
ingga asam dan umumnya memiliki karakteristik reser&oir / 0,1 km dengan temperature
reser&oir tinggi (2314 + / 5467). Pada daera &ulkanik aktif biasanya memiliki umur
batuan yang relatif muda dengan kondisi temperatur yang tinggi dan kandungan gas
magmatik besar. 8uang antar batuan (permeabilitas) relatif ke"il karena faktor akti&itas
tektonik yang belum terlalu dominan dalam membentuk "ela+"ela # rekaan yang intensif
sebagai batuan reser&oir. 9aera &ulkanik yang tidak aktif biasanya berumur relatif lebi tua
dan tela mengalami akti&itas tektonik yang "ukup kuat untuk membentuk permeabilitas
batuan melalui rekaan dan "ela yang intensif. Pada kondisi tersebut biasanya terbentuk
temperatur menenga + tinggi dengan konsentrasi gas magmatik yang lebi sedikit. Sistem
&ulkanik dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa sistem, misal sistem tubu gunung
api strato jika anya terdiri dari satu gunungapi utama, sistem komplek gunung api jika
terdiri dari beberapa gunungapi, sistem kaldera jika suda terbentuk kaldera dan sebagainya.
:okasi 'la%an+Ijen memiliki potensi sebesar 354 $?. 'la%an+Ijen memiliki kaldera yang
diasilkan ole letusan dari gunung Ijen purba. $orfologi ini bisa diliat dari lingkaran
kaldera gunung Kendeng. 'ela%an+Ijen didominasi ole akti&itas &ulkanik kuarter. Pada sisiutara batuannya didominasi ole batuan gunung Ijen purba seperti breksi, la&a dan tuff
basaltik. 9i dalam kaldera yang didominasi ole gunungapi Ijen muda terdapat batuan tuff,
breksi dan la&a (tama dkk, 3403).
Sistem geotermal Ijen memiliki manifestasi yang sangat terkenal yakni ka%a Ijen yang
terdapat di pun"ak gunung. Ka%a ijen ini memiliki banyak solfatara dengan temperatur
men"apai 34467. 9i sisi lain terdapat manifestasi berupa mata air panas yang terdapat di desa
'ela%an. Suu permukaan Ijen berkisar 1+1467, dari analisis geokimia dikonfirmasi
mengandung air yang berkondensasi menjadi bikarbonat. Sedangkan untuk suu permukaan
di dekat ka%a Ijen temperaturnya men"apai ;067 (tama dkk, 3403).
Sistem geotermal yang ada di daera ini yang pertama adala sistem Bona upflow di ka%a
Ijen dan Bona outflow di 'ela%an. 'erdasarkan sistem ampit, daera outflowmemiliki batas
berupa pataan sungai 'anyupait dimana masi belum diketaui apaka sumbernya sama
dengan ka%a Ijen atau tidak (Dambar 3 tama dkk, 3403).
Gambar 2. "ir ter#un yang berupa patahan sungai sebagai batas daerah outflow
geothermal $#en (%o&. Penulis, 21'!
• *r)uno%+elirang
'erdasarkan data dari 9inas Energi dan Sumber 9aya $ineral atim, ka%asan Arjuno+
?elirang menyimpan energi panas bumi setara =3 mega%att elektrik ($?e) ($edia
Indonesia, 340) dari total potensi yang tela diitung yaitu sebesar 34 $?. Prospek geotermal di Arjuno+?elirang memiliki sistem geotermal dengan suu tinggi. Karakterisasi
ada. adi dengan adanya pengembangan geotermal sebagai pembangkit listrik di a%a
-imur, otomatis juga akan menaikkan pertumbuan ekonominya (:istrik Indonesia, 3400).
Sementara situasi ketenagalistrikan Indonesia sekarang menunjukan adanya
ketidakseimbangan antara pertumbuan konsumsi energi listrik yang tinggi yang men"apai
;,;@ pertaun dengan kemampuan P:* untuk memenui kebutuan permintaan energi
yang masi kurang. Apabila memanfaatkan geotermal otomatis meningkatkan pendapatan
pemerinta disektor pajak. -idak anya sebagai pembangkit listrik, pemanfaatan geotermal
se"ara langsung seperti lokasi pari%isata juga akan mengundang para turis lokal untuk datang
ke a%a -imur seingga otomatis juga akan meningkatkan perekonomian di a%a -imur
(:istrik Indonesia, 3400).
. Pema#!aata# Geothermal di Jaa Timur
$enurut Kepala 9inas Energi dan Sumber 9aya $ineral a%a -imur 9e%i . Putriatni, a%a
-imur termasuk pro&insi yang ketinggalan dalam pemanfaatan sumber energi panas bumi.
a%a -enga, misalnya, suda memiliki dua pembangkit energi panas bumi, dan empat lagi
suda berdiri di a%a 'arat (:istyanti, 340). Pemaksimalan energi ini sangat kompleks.
Sala satunya adala kebanyakan energi panas bumi ini berada di ka%asan utan lindung.
Pasalnya, utan lindung tidak bisa diutak+utik, seingga memerlukan "ampur tangan
pemerinta. 9i sisi lain, memerlukan energi yang baru terbarukan dan tidak bergantung pada
energi fosil.
Saat ini baru tiga titik potensi geotermal yang akan dikembangkan, yaitu ?KP Dunung Ijen
ole $ed"o 7aaya Energi, ?KP -elaga *gebel di ba%a 'akrie Energi dan ?KP Hiyang
Argopuro ole Pertamina Deotermal Energi (Energytoday, 3403). ntuk 3 ?KP di Ijen dan
telaga *gebel suda memasuki taap eksplorasi, sementara untuk daera Argopuro, karenaL
lagi+lagi berada di daera utan konser&asi seingga masi memerlukan iBin penggunaan
utan lindung dari Kementerian Keutanan.
Apabila ditinjau dari total potensi yang ada, pemanfaatan energi geotermal di Indonesia
masi sangat ke"il yaitu sekitar >@ saja. Pemanfaatan ini juga masi terbatas untuk
Pembangkit :istrik -enaga Panas 'umi (P:-P) dengan mengasilkan energi listrik sebesar
<45 $?e yang sebagian besar masi terkonsentrasi di Pulau a%a (=5@). Energi panas bumidi Indonesia sangat beragam, seingga selain pemanfaatan tidak langsung (P:-P), dapat