Beginer Subhan | Manfaat Spons Laut Copyright Beginer Subhan [email protected]http://beginersubhan.staff.ipb.ac.id/2011/04/12/manfaat-spons-laut/ Manfaat Spons Laut Spons (Porifera) merupakan hewan multiseluler yang paling primitif. Hewan ini hidup menetap di dasar perairan. Bergquist (1978) mengatakan bahwa sebagian besar spons mengambil makanan dengan cara menyaring bahan organik yang terdapat di air. Hampir 99% spons hidup di perairan laut. Spons laut memiliki potensi bioaktif yang sangat besar. Selama 50 tahun terakhir telah banyak kandungan bioaktif yang telah ditemukan. Kandungan bioaktif tersebut dikelompokan beberapa kelompok besar yaitu antiflammantory, antitumor, immunosuppessive, antivirus, antimalaria, antibiotik, dan antifouling (Sipkema et al ,. 2004). Spons Mandi Beberapa jenis spons telah digunakan untuk spons mandi sejak beberapa abad yang lalu. Hal ini dapat diketahui melalui tulisan Homer dan beberapa penulis lain yang berasal dari jaman Yunani kuno (Brusca dan Brusca, 1990). Sumber senyawa bioaktif Spons dapat memproduksi racun dan senyawa lain yang digunakan untuk mengusir predator (Uriz et al.,1996a; Pawlik et al., 2002), kompetisi dengan hewan sesil lain (Porter andTargett, 1988; Davis et al., 1991; Becerro et al., 1997) dan untuk berkomunikasi dan melidungi diri dari infeksi. Zhang et al., 2003 page 1 / 73
73
Embed
Manfaat Spons Laut - anitanet.staff.ipb.ac.idanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Beginer Subhan... · hidup menetap di dasar perairan. Bergquist (1978) mengatakan bahwa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Manfaat Spons LautSpons (Porifera) merupakan hewan multiseluler yang paling primitif. Hewan inihidup menetap di dasar perairan. Bergquist (1978) mengatakan bahwa sebagianbesar spons mengambil makanan dengan cara menyaring bahan organik yangterdapat di air. Hampir 99% spons hidup di perairan laut.
Spons laut memiliki potensi bioaktif yang sangat besar. Selama 50 tahun terakhirtelah banyak kandungan bioaktif yang telah ditemukan. Kandungan bioaktiftersebut dikelompokan beberapa kelompok besar yaitu antiflammantory, antitumor,immunosuppessive, antivirus, antimalaria, antibiotik, dan antifouling (Sipkema et al,. 2004).Spons Mandi
Beberapa jenis spons telah digunakan untuk spons mandi sejak beberapa abadyang lalu. Hal ini dapat diketahui melalui tulisan Homer dan beberapa penulis lainyang berasal dari jaman Yunani kuno (Brusca dan Brusca, 1990).
Sumber senyawa bioaktif
Spons dapat memproduksi racun dan senyawa lain yang digunakan untukmengusir predator (Uriz et al.,1996a; Pawlik et al., 2002), kompetisi dengan hewansesil lain (Porter andTargett, 1988; Davis et al., 1991; Becerro et al., 1997) danuntuk berkomunikasi dan melidungi diri dari infeksi. Zhang et al., 2003
�S�u�m�b�e�r�:� �m�o�d�i�f�i�k�a�s�i� �d�a�r�i� �S�i�p�k�e�m�a� et al.,2005
Penggunaan spons sebagai senyawa obat-obatan sudah berlangsung sejak lama. Sejarawan Romawi mengatakan Para tabib di Alexandria menggunakan sponge yang dicampurkan dengan bahan beberapa tanaman untuk bahan anastesi (Hofrichter and Sidri, 2001 dalam Sipkema et al, 2005). Pada saat ini Stodal(Gambar ) sirup yang digunakan di barat untuk pengobatan penyakit asma,mengandung Spongia officinalis. (Stodal, 2003 ). Pada spons juga telah ditemukanberbagai senyawa yang dapat digunakan sebagai campuran obat seperti senyawaantitumor, antivirus, antibakteri, antijamur, antifouling, antimalaria dan lain-lain.
Pada spons terdapat populasi mikroorganisme simbiotik. (Lee et al., 2001;
Richelle-Maurer et al., 2003). Simbion tersebut seperti archaea bakteria,sianobakteri, dan mikroalgae. Mikrooranisme tersebut merupakan sumbermetabolit sekunder (Bewley and Faulkner, 1998; Lee et al., 2001; Proksch et al.,2002). Sebagai contoh, antibiotik polybrominated biphenyl ether yang diisolasi dari Dysidea herbacea sebenarnya dihasilkan oleh endosimbiotik sianobakterium. Fungiyang berasosiasi dengan spons diketahui pula menghasilkan senyawa bioaktif (Holler et al., 2000).
Bioindikator
Spons jenis Crambe crambe dapat digunakan sebagai biomonitor untuk kontaminasipolutan di perairan. Spons jenis ini dapat mengakumulasi tembaga, timbal dan vanadium didalam jaringannya. Selain itu, pengaruh kandungan polutan juga
Petrosia tertudinaria digunakan sebagai biomarker untuk mendeteksi kandunganlogam berat daerah perairan pantai (0,5-1 km) dan lepas pantai (5-7 km) di telukMannar, India. Dari hasil penelitian tersebut diketahui dari sponge yang diambildari daerah periran pantai mengandung konsentrasi logam berat lebih besar daripada lepas pantai. Konsentrasi logam berat di daerah perairan pantai lebih besar0,13 sampai 64 kali lebih besar dari pada perairan lepas pantai (Rao et al., 2006). Suberites domuncula dapat juga digunakan sebagai biomarker bagi kondisilingkungan yang mengalami terkanan oleh cadmium dan bakteri (Wagner et al.,1998)
Bioremidiasi
Spons memiliki kemampuan menyaring 80% kandungan partikel terlarut diperairan. Kemampuan ini menjadi salah satu pertimbangan untuk menggunakansponge sebagai pengumpul mikroorganisme polutan (Claus et al., 1967. Sponge Chondrilla nucula dapat mengakumulasi bakteri dalam jumlah besar. Koloni denganukuran satu meter persegi dapat menyaring 14 liter per jam air laut dengankandungan 7-10 pangkat 10 sel bakteri perjam(Milanese et al., 2003).
Penelitian oleh Stabili etal.,2006,menyatakan sponge Spongia officinalis var.adriatica (Schmidt) dapat menyaring bacterioplankton. Spons memanfaatkanbakteri sebagai sumber makanan. Konsentrasi bakteri mengalami penurunan yangsignifikan, setelah 2 jam percobaan. Biomassa bakteri ngemalami penurunan dari11.771.4 mgCL menjadi 0.009 mgCl. Hal ini yang menjadi pertimbangan bahwaspons dapat digunakan untuk bioremidiasi.