MANAJEMEN PESERTA DIDIKA. PENGERTIANMenurut George R. Terry,
manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari
tindakan-tindakan planning, organizing, actuating, dan controlling,
yang dilakukan untuk menetukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya (Didin Kurniadin, 2012: 26).Menurut Suharsimi
Suharsimi A dan Lia Yuliana (2012: 12), bahwa peserta didik adalah
siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga
pendidikan.Menurut UU Sisdiknas pasal 1 ayat 4, peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu yang selalu ingin
mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun non
akademik melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan.Manajemen
peserta didik adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan peserta didik, mulai dari proses penerimaan siswa
hingga siswa tersebut lulus dari sekolah disebabkan karena tamat
atau sebab lain (Suharsimi A dan Lia Yuliana, 2012: 31).
B. RUANG LINGKUP MANAJEMEN SISWAKegiatan manajemen siswa dilihat
pada proses memasuki sekolah sampai siswa menginggalkannya,
meliputi: penerimaan siswa, ketatausahaan siswa, pencatatan
bimbingan dan penyuluhan, serta pencatatan prestasi belajar
(Suharsimi A dan Lia Yuliana, 2012: 31).
C. PENERIMAAN SISWA BARUPenerimaan siswa baru merupakan agenda
penting bagi suatu sekolah karena peristiwa ini merupakan titik
awal penentuan kelancaran tugas suatu sekolah.Berdasarkan peraturan
kemendikbud tentang penerimaan peserta didik baru dilakukan secara
online dengan ketentuan sebagai berikut.1. Persyaratan dan
Ketentuan PPDB (Jenjang SD, SMP, SMA/SMK) secara online Tahun
2015Aplikasi Sistem PPDB Online disediakan oleh Pustekkom untuk
mendukung proses Penerimaan Calon Peserta Didik Baru (PPDB) yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Sistem PPDB
Online ini dapat dimanfaatkan untuk proses PPDB beberapa jenjang
pendidikan, yaitu:JenjangSumber data
SDNomor Induk Kependudukan NIK, Akta Kelahiran
SMPDaftar Nilai Ujian Sekolah (US) 2014/2015
SMA, SMKDaftar Nilai UN SMP 2014/2015
Persyaratan untuk Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang berminat
menggunakan Sistem PPDB Online:NoPersyaratan
1Kepala Dinas pendidikan kabupaten/kota mengajukan surat kepada
kepala PUSTEKKOM KEMDIKBUD selambat-lambatnya pada tanggal 10 April
2014 pukul 24.00 WIB
2Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang sudah tercatat sebagai
calon peserta PPDB oleh Pustekkom Kemdikbud melakukan registrasi ke
dalam sistem PPDBhttp://ppdb.kemdikbud.go.id/daftar
3Dinas Pendidikan mengunduh dokumen persyaratan peserta PPDB
(Juknis, Perwal/Perbup)
4Dinas Pendidikan menetapkan juknis dan perwal yang telah
disahkan
5Dinas Pendidikan menetapkan tim operasional PPDB yang mengacu
kepada POS Sistem PPDB Online PUSTEKKOM KEMDIKBUD.
6Menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan (komputer, printer,
internet) di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan
sekolah-sekolah peserta PPDB Online.
7Menyediakan dan mengirimkan 1 (satu) orang Penanggung Jawab dan
1 (satu) orang Administrator TIK untuk dilatih dan dikembangkan di
PUSTEKKOM KEMDIKBUD.
8Menyediakan dan meng-import file Daftar Nilai Ujian Sekolah
(US) untuk jenjang SD dan Daftar Nilai UN jenjang SMP tahun 2014 ke
Database PPDB Online di Data Center Jardiknas PUSTEKKOM KEMDIKBUD
untuk data simulasi Pelatihan dan Uji Coba Pendaftaran Calon
Peserta Didik Baru.
9Bersedia mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh Tim
PPDB Online PUSTEKKOM KEMDIKBUD.
Alur PendaftaranAlur pendaftaran pada PPDB online adalah sebagai
berikut. Calon Peserta Didik Baru (CPDB) menyerahkan berkas
pendaftaran yang telah dilengkapi kepada Petugas Pendaftaran di
Sekolah Penyelenggara. Petugas Pendaftaran memverifikasi dan
memasukkan data sekolah pilihan CPDB ke sistem. Petugas pendaftaran
mencetak dan menyerahkan bukti pendaftaran kepada CPDB.
Proses SeleksiProses Seleksi PPDB online menggunakan aturan yang
telah ditetapkan oleh masing-masing dinas pendidikan
(misal:peringkat nilai, rayon, luar kota, prestasi, bina
lingkungan).
PengumumanPengumuman PPDB secara online dinyatakan dengan
ketentuan berikut. Karena PPDB Online bersifat dinamis, maka sistem
ini tidak mengenal istilah CPDB (siswa) cadangan. Pada saat proses
PPDB Online dinyatakan berakhir, maka pengumuman dapat dinyatakan
final setelah daftar CPDB (siswa) diterima, ditandatangani oleh
kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.
2. Proses Seleksi Masuk Perguruan Tinggi NegeriProses seleksi
masuk perguruan tinggi negeri meliputi tiga jalur, yaitu: SNMPTN,
SBMPTN, dan UM.a. SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri)Dalam kerangka integrasi pendidikan menengah dengan
pendidikan tinggi, sekolah diberi peran dalam proses seleksi SNMPTN
dengan asumsi bahwa sekolah sebagai satuan pendidikan dan guru
sebagai pendidik selalu menjunjung tinggi kehormatan dan kejujuran
sebagai bagian dari prinsip pendidikan berkarakter. Dengan
demikian, sekolah berkewajiban mengisi PDSS dengan lengkap dan
benar, serta mendorong dan mendukung siswa dalam proses
pendaftaran.Berdasarkan sumber http://www.snmptn.ac.id., dituliskan
lengkap mengenai tujuan program SNMPTN, ketentuan umum dan khusus,
tata cara mengikuti SNMPTN, serta berbagai hal lain terkaitnya
seperti di bawah ini.Tujuanprogram SNMPTN adalah sebagai berikut.
Memberikan kesempatan kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA),
Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), termasuk Sekolah Republik Indonesia
(SRI) di luar negeri untuk memperoleh pendidikan tinggi. Memberikan
peluang kepada PTN untuk mendapatkan calon mahasiswa baru yang
mempunyai prestasi akademik tinggi.
Ketentuan umumSNMPTN meliputi beberapa hal di bawah ini. SNMPTN
merupakan pola seleksi nasional berdasarkan hasil penelusuran
prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor semester 1 (satu)
sampai dengan semester 5 (lima) bagi SMA/MA dan SMK/MAK yang masa
belajarnya 3 (tiga) tahun atau semester 1 (satu) sampai dengan
semester 7 (tujuh) bagi SMK/MAK yang masa belajarnya 4 (empat)
tahun, dan portofolio akademik. Pangkalan Data Sekolah dan Siswa
(PDSS) merupakan basis data yang berisikan rekam jejak kinerja
sekolah dan prestasi akademik siswa. Sekolah yang siswanya akan
mengikuti SNMPTN harus mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional
(NPSN) dan mengisikan data prestasi siswa di PDSS. Siswa yang
berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang memiliki Nomor Induk
Siswa Nasional (NISN) dan rekam jejak prestasi akademik di PDSS.
Siswa yang akan mendaftar SNMPTN wajib membaca informasi di laman
PTN yang dipilih tentang ketentuan yang terkait dengan penerimaan
mahasiswa baru.
Ketentuan Khusus program SNMPTN adalah sebagai berikut.a.
Persyaratan SekolahSekolah yang siswanya berhak mengikuti SNMPTN
SMA/SMK/MA/MAK negeri maupun swasta, termasuk sekolah RI di luar
negeri yang mempunyai NPSN. Telah mengisi PDSS dengan lengkap dan
benar.Persyaratan Siswa PelamarPendaftaran SNMPTN dilakukan oleh
siswa SMA/SMK/MA/MAK kelas terakhir pada tahun 2015 yang: akan
lulus dari satuan pendidikan yang diiikutinya, memiliki NISN dan
terdaftar pada PDSS, memiliki nilai rapor semester 1 sampai
semester 5 (bagi siswa SMA/MA, SMK/MAK Tiga Tahun) atau nilai rapor
semester 1 sampai semester 7 (bagi SMK/MAK Empat Tahun) yang telah
diisikan pada PDSS.
Penerimaan di PTN, meliputi unsur-unsur sebagai berikut. Lulus
satuan pendidikan Lulus SNMPTN 2015 Lulus verifikasi data dan
memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN
penerima.
Tata Cara Mengikuti SNMPTNTata cara mengikuti SNMPTN dilakukan
melalui dua tahap, yaitu (1) pengisian PDSS oleh sekolah dan
verifikasi oleh siswa, dan (2) pendaftaran oleh siswa.
Pengisian dan Verifikasi PDSS Kepala Sekolah atau yang
ditugaskan oleh Kepala Sekolah mengisi data sekolah dan siswa di
PDSS melalui lamanhttp://pdss.snmptn.ac.id. Kepala Sekolah atau
yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah mendapatkanpasswordsetiap siswa
yang akan digunakan oleh siswa untuk melakukan verifikasi. Siswa
melakukan verikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor)
yang diisikan oleh Kepala Sekolah atau yang ditugaskan oleh Kepala
Sekolah dengan menggunakan NISN danpassword. Apabila siswa tidak
melaksanakan verifikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai
rapor) yang diisikan oleh Kepala Sekolah atau yang ditugaskan oleh
Kepala Sekolah maka data yang diisikan dianggap benar dan tidak
dapat diubah setelah waktu verifikasi berakhir.Pendaftaran SNMPTN
Siswa Pendaftar, menggunakan NISN dan password yang diberikan pada
waktu verifikasi data di PDSS, login ke laman
SNMPTNhttp://www.snmptn.ac.iduntuk melakukan pendaftaran. Siswa
Pendaftar mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi,
serta mengunggah (upload) pas foto resmi terbaru dan dokumen
prestasi tambahan (jika ada). Siswa Pendaftar harus membaca dan
memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN yang akan dipilih.
Siswa yang mendaftar pada program studi keolahragaan dan seni wajib
mengunggah portofolio dan dokumen bukti keterampilan yang telah
disahkan oleh Kepala Sekolah menggunakan pedoman yang dapat diunduh
pada lamanhttp://www.snmptn.ac.id. Siswa Pendaftar mencetak Kartu
Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN. Contoh Kartu
Tanda Peserta SNMPTN
Bagi sekolah dan atau siswa pendaftar yang mengalami kesulitan
akses internet, dapat melakukan pengisian PDSS maupun pendaftaran
di Plasa Telkom di seluruh Indonesia
.Jadwal SNMPTNJadwal pelaksanaan SNMPTN adalah sebagai
berikut:Pengisian dan Verifikasi PDSS22 Januari 12 Maret 2015
Pendaftaran SNMPTN13 Februari 15Maret 2015
Periode pencetakan kartu peserta SNMPTN14 April 2015 - 28 April
2015
Proses Seleksi16 Maret 8 Mei 2015
Pengumuman Hasil Seleksi9 Mei 2015
Proses verifikasi dan atau pendaftaran ulang di PTN
masing-masing bagi yang lulus seleksi.9 Juni 2015bersamaan dengan
pelaksanaan ujian tertulis SBMPTN 2015
Jumlah Pilihan PTN dan Program Studi Setiap Siswa Pendaftar
dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 (dua) PTN. Apabila memilih 2
(dua) PTN, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama
dengan SMA asalnya, apabila memilih satu PTN, maka PTN yang dipilih
dapat berada di provinsi mana pun. Siswa Pendaftar dapat memilih
sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi dengan ketentuan satu PTN
maksimal 2 (dua) program studi. Urutan pilihan PTN dan program
studi menyatakan prioritas pilihan. Siswa SMK/MAK hanya diizinkan
memilih program studi yang relevan dan ditentukan oleh
masing-masing PTN. Daftar program studi dan daya tampung SNMPTN
tahun 2015 dapat dilihat pada lamanhttp://www.snmptn.ac.idselama
periode pendaftaran.
BiayaBiaya SNMPTN ditanggung Pemerintah, sehingga Siswa
Pendaftar tidak dikenai biaya pendaftaran dan seleksi.
Prinsip SeleksiSeleksi dilakukan berdasarkan prinsip:
mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas secara akademik dengan
menggunakan nilai rapordan prestasi-prestasi akademik lainnya,
memperhitungkan rekam jejak kinerja sekolah, menggunakan
rambu-rambu kriteria seleksi nasional dan kriteria yang ditetapkan
oleh masing-masing PTN secara adil, akuntabel, dan transparan;
sehingga daya tampung SNMPTN tidak harus dipenuhi.
Tahapan SeleksiSeleksi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
Siswa Pendaftar diseleksi di PTN pilihan pertama berdasarkan urutan
pilihan program studi. Siswa yang memilih dua PTN, apabila
dinyatakan tidak lulus pada PTN pilihan pertama, maka akan
diseleksi di PTN pilihan kedua berdasarkan urutan pilihan program
studi dan ketersediaan daya tampung.
Sanksi Bagi Sekolah dan atau Siswa yang Melakukan
KecuranganPenerapan secara tegas bagi calon mahasiswa dan/atau
sekolah yang melakukan kecurangan dengan sanksi sebagai berikut:
sekolah yang melakukan kecurangan tidak diikutsertakan dalam SNMPTN
tahun berikutnya; siswa yang melakukan kecurangan dibatalkan status
kelulusan SNMPTN-nya.
Laman Resmi dan Alamat Panitia Nasional Informasi resmi mengenai
SNMPTN dapat diakses melalui lamanhttp://www.snmptn.ac.id.
Informasi resmi lainnya juga dapat diperoleh
melaluihttp://halo.snmptn.ac.id, dan call center 08041-450-450.
Informasi juga dapat diperoleh dari humas Perguruan Tinggi Negeri
terdekat. Alamat Panitia SNMPTN 2015Gedung Rektorat Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY), Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta 55281,
Telepon (0274) 544049, Faksimile (0274) 520325
Lain-lain Siswa pelamar dari keluarga kurang mampu dapat
mengajukan bantuan biaya pendidikan yang pendaftarannya dilakukan
melalui lamanhttp://bidikmisi.dikti.go.id. Perubahan ketentuan yang
berkaitan dengan pelaksanaan SNMPTN Tahun 2015 akan diinformasikan
melalui lamanhttp://www.snmptn.ac.id.
3. SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)SBMPTN
merupakan jalur masuk perguruan tinggi negeri yang berupa ujian
tertulis yang diadakan dengan jadwal yang bersamaan antarperguruan
tinggi, serta dilaksanakan bersamaan dengan proses verifikasi dan
atau pendaftaran ulang di PTN masing-masing bagi yang lulus seleksi
SNMPTN. Berikut beberapa informasi seputar SBMPTN yang diambil dari
http://www.sbmptn.or.id.
TujuanPenyelenggaraan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN) bertujuan untuk menyeleksi dan memperoleh calon
mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik guna mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.SBMPTN juga bertujuan untuk memberi peluang
bagi calon mahasiswa untuk memilih lebih dari satu PTN lintas
wilayah.
Persyaratana. Pendaftaran Lulusdari Satuan Pendidikan dan Ujian
Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2013, 2014, dan
2015. Lulusan tahun 2013 dan 2014 memiliki ijazah SMA/MA/SMK/MAK
atau yang setara. Lulusan tahun 2015 sekurang-kurangnya telah
memiliki Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dari Kepala
Sekolah yang dilengkapi dengan pasfoto berwarna terbaru yang
bersangkutan dan dibubuhi cap sekolah. Memiliki kesehatan yang
memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran di
program studinya.b. PenerimaanLulus dari Satuan Pendidikan dan
Ujian Nasional, lulus SBMPTN 2015, sehat, dan memenuhi persyaratan
lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.
Kelompok dan Materi Ujian Ujian SBMPTN terdiri atas ujian
tertulis dan ujian keterampilan.Ujian tertulis berlaku bagi semua
peserta, sedangkan ujian keterampilan hanya berlaku bagi peserta
yang memilih program studi bidang Ilmu Seni dan Keolahragaan.Ujian
TertulisKELOMPOK UJIANMATERI UJIAN TULISMATA UJI
1. SaintekTKPAMatematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Verbal, Numerikal, dan Figural
TKD SaintekMatematika, Biologi, Kimia, dan Fisika
1. SoshumTKPAMatematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Verbal, Numerikal, dan Figural
TKD SoshumSosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi
1. CampuranTKPAMatematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Verbal, Numerikal, dan Figural
TKD SaintekMatematika, Biologi, Kimia, dan Fisika
TKD SoshumSosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi
Keterangan:TKPA : Tes Kemampuan dan Potensi AkademikTKD Saintek
: Tes Kemampuan Dasar Sains dan TeknologiTKD Soshum : Tes Kemampuan
Dasar Sosial dan Humaniora
Penilaian Hasil UjianPenilaian hasil ujian menggunakan ketentuan
sebagai berikut:Jawaban benar+4
Jawaban salah-1
Tidak menjawab0
Penilaian dilakukan secara menyeluruh.Oleh karena itu, setiap
mata uji harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang
diabaikan.
Ujian Keterampilana. Tes Keterampilan mencakup bidang: Senirupa
berupa Tes Menggambar (Bentuk dan Suasana/Ekspresi) serta Tes
Pengetahuan dan Wawasan Seni Seni Tari berupa Tes Tari Bentuk, Tes
Kreativitas Tari, imitasi gerak, serta Tes Pengetahuan dan Wawasan
Seni (dalam bentuk wawancara) Seni Musik berupa Tes Musikalitas,
Tes Praktik Instrumen, serta Tes Pengetahuan dan Wawasan Seni
(dalam bentuk wawancara) Seni Drama berupa Tes Praktik Monolog, Tes
Kreativitas Drama, serta Tes Pengetahuan dan Wawasan Seni (dalam
bentuk wawancara).b. Ujian Keterampilan Bidang Ilmu Keolahragaan
terdiri atas Tes Kesehatan Tes Kemampuan Fisik Ujian Keterampilan
dapat diikuti di PTN terdekat yang memiliki program studi yang
dipilih. Daftar PTN penyelenggara ujian keterampilan secara lengkap
dapat dilihat di laman http://www.sbmptn.or.id.
Kelompok Prodi dan Jumlah Pilihan1. Program Studi yang ada di
PTN dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Saintek dan
kelompok Soshum.2. Peserta dapat memilih program studi sesuai
dengan kelompok ujian yang diikuti, yaitu: a. Kelompok ujian
Saintek dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi
dari kelompok program studi Saintek,b. Kelompok ujian Soshum dapat
memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) progarm studi dari kelompok
program studi Soshum, danc. Kelompok ujian Campuran dapat memilih
sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi yang merupakan campuran
dari kelompok Saintek dan kelompok Soshum.3. Urutan dalam pemilihan
program studi menyatakan prioritas pilihan.4. Peserta ujian yang
hanya memilih 1 (satu) program studi dapat memilih program studi
pada PTN di wilayah manapun.5. Peserta ujian yang memilih 2 (dua)
program studi atau lebih, salah satu pilihan program studi tersebut
harus dari PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta
mengikuti ujian. Pilihan program studi yang lain dapat dari PTN di
luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian.6. Daftar wilayah
ujian, program studi, daya tampung per PTN tahun 2014, dan jumlah
peminat program studi per PTN tahun 2013 dapat dilihat di laman
http://www.sbmptn.or.idPembagian Wilayah Peserta SBMPTN 2014
15
WILAYAH I1. Universitas Syiah Kuala2. Universitas Malikussaleh3.
Universitas Negeri Medan4. Universitas Sumatera Utara5. Universitas
Negeri Padang6. Universitas Andalas7. Universitas Riau8. UIN Sultan
Syarief Kasim9. Universitas Jambi10. Univ. Maritim Raja Ali Haji11.
Universitas Sriwijaya12. Universitas Bangka Belitung13. Universitas
Bengkulu14. Universitas Lampung15. Universitas Negeri Jakarta16.
Universitas Indonesia17. UIN Syarief Hidayatullah Jakarta18.
Institut Pertanian Bogor19. Universitas Pendidikan Indonesia20.
Institut Teknologi Bandung21. Universitas Padjadjaran22. UIN Sunan
Gunung Djati23. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa24. Universitas
Tanjungpura
WILAYAH II1. Universitas Jenderal Soedirman2. Universitas Negeri
Semarang3. Universitas Diponegoro4. IAIN Walisongo5. Universitas
Sebelas Maret6. Universitas Negeri Yogyakarta7. Universitas Gadjah
Mada8. UIN Sunan Kalijaga
1. WILAYAH III1. Universitas Negeri Surabaya2. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember3. Universitas Airlangga4. Universitas
Trunojoyo Madura5. IAIN Sunan Ampel6. Universitas Negeri Malang7.
Universitas Brawijaya8. UIN Maulana Malik Ibrahim9. Universitas
Jember10. Universitas Udayana11. Universitas Pendidikan Ganesha12.
Universitas Mataram13. Universitas Nusa Cendana14. Universitas
Palangka Raya15. Universitas Lambung Mangkurat16. Universitas
Mulawarman17. Universitas Borneo Tarakan
WILAYAH IV1. Universitas Negeri Makassar2. UIN Alauddin3.
Universitas Hasanuddin4. Universitas Tadulako5. Universitas
Haluoleo6. Universitas Negeri Gorontalo7. Universitas Negeri
Manado8. Universitas Sam Ratulangi9. Universitas Pattimura10.
Universitas Cenderawasih11. Universitas Khairun12. Universitas
Negeri Papua13. Universitas Musamus
Panduan Pengisian Boranga. Memperoleh kap dan pin (bagi calon
pendaftar yang belum memiliki kap dan pin) dengan membuka laman
http://pendaftaran.sbmptn.or.id.b. Melengkapi borang pendaftaran
bagi pendaftar non-bidikmisi (harus sudah memiliki kap dan pin)
maupun pelamar bidik misi dengan membuka laman
http://pendaftaran.sbmptn.or.id.c. Mengisi halaman data pendidikan,
halaman pilihan program studi dan tempat mengikuti ujian.d.
Melakukan konfirmasi data borang (data pendidikan dan pilihan
program studi) untuk memastikan semua data yang diisikan adalah
benar.e. Mencetak kartu tanda peserta.f. Melakukan pembayaran biaya
SBMPTN dan mencetak slip pembayaran.Contoh kartu tanda peserta
SBMPTN
Pas foto resmi
4. UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri)UMPTN merupakan
jalur masuk perguruan tinggi negeri dengan prosedur ujian mandiri
di mana jadwal pelaksanakan ujian tersebut tidak bersamaan antara
perguruan tinggi negeri yang satu dengan yang lain. Begitu pun
syarat, ketentuan, serta alur pendaftaran UMPTN berbeda, bergantung
pada masing-masing PTN.UMPTN dapat dilaksanakan setelah pelaksanaan
SBMPTN atau dilaksanakan setelah pengumuman hasil SBMPTN.Berikut
contoh program UMPTN pada UNY (Penerimaan Mahasiswa Baru UNY)
melalui jalur seleksi mandiri dengan ketentuan umum sebagai
berikut.
a. Seleksi Berbasis Prestasi S1 dan D3a.Seleksi calon mahasiswa
baru S1 dan D3 yang berprestasi dalam bidang akademik dan
nonakademik.
b.Peserta telah lulus Ujian Sekolah dan Ujian
NasionalSMA/MA/SMK/MAKtahun 2015.
cMemilih KelompokSAINTEK,SOSHUMsesuai program studi S1 dan D3
yang diminati. Daftar program studi dapat dilihat padalink yang
tertera.
dMembayar biaya pendaftaran sebesarRp. 175.000,00melalui Bank
Mandiri, Prosedur pembayaran dapat dilihat pada link yang
tertera.
eMelakukan login ke situs PMB UNY untuk mengisi formulir
pendaftaran sesuai jadwal.
b. Ujian Tulis S1 dan D3a.Seleksi calon mahasiswa baru jenjang
pendidikan S1 dan D3 yang berkualitas dengan kemampuan akademik dan
potensi unggul.
b.Peserta telah lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
SMA/MA/SMK/MAK/ Paket C atau yang setara tahun 2011, 2012, 2013,
2014, dan 2015.
cAlur pendaftaran dapat dilihat dihttp://pmb.uny.ac.id
dMemilih kelompok SAINTEK, SOSHUM, atau CAMPURAN sesuai dengan
program studi S1 dan atau D3 yang diminati. Daftar program studi
dan kelompok dapat dilihat link yang tertera.
eMemilih dua program studi S1 dan atau D3 untuk kelompok SAINTEK
atau SOSHUM dan memilih tiga progam studi S1 dan atau D3 untuk
kelompok CAMPURAN. Untuk kelompok CAMPURAN, pilihan terdiri dari
dua program studi kelompok SAINTEK dan satu program setudi kelompok
OSHUM atau dua program studi kelompok SOSHUM dan satu program studi
kelompok SAINTEK.
fMembayar biaya pendaftaran sebesarRp. 175.000,00untuk kelompok
SAINTEK atau SOSHUM danRp. 200.000,00untuk kelompok CAMPURAN.
Pembayaran dilakukan melalui Bank Mandiri. Calon Peserta yang
memilih prodi yang mensyaratkan uji ketrampilan dan tes khusus
membayar biaya sebesar Rp 100.000,00 per prodi. Prosedur pembayaran
dapat dilihat pada dihttp://pmb.uny.ac.id
gMelakukan login ke situsPMB UNYuntuk mengisi formulir
pendaftaran.
hMengikuti tes tulis dan uji ketrampilan (untuk prodi tertentu)
sesuai jadwal. Materi tes tulis terdiri dari
1) Kelompok SAINTEK meliputi Tes Potensi Akademik, Bahasa
Inggris, Bahasa Indonesia, dan Bidang Studi IPA
2) Kelompok SOSHUM meliputi Tes Potensi Akademik, Bahasa
Inggris, Bahasa Indonesia, dan Bidang Studi IPS
3: Kelompok CAMPURAN Meliputi tes Potensi Akademik, Bahasa
Inggris, Bahasa Indonesia, dan Bidang Studi IPA dan IPS
iMateri uji ketrampilan sesuai dengan spesifikasi prodi
masing-masing, untuk prodi di FIK ditambah tes Kesehatan
c. Ujian Tulis S1 Kerjasamaa.Diselenggarakan atas kerjasama
anatar UNY dengan instansi pemerintah/swasta
b.Alur pendaftaran mengikuti situshttp://pmb.uny.ac.id
D. KETATAUSAHAAN SISWASebagai tindak lanjut dari pnerimaan
seisea, maka kini tata usaha ssekolah memiliki tugas memproses
siswa-siswa tersebut dalam catatan sekolah. Catatan-catatan sekola
dibedakan atas dua jenis, yaitu: catatan untuk seluru sekolah dan
catatan-catatan untuk masing-masing kelas.1. Catatan-catatan untuk
Seluruh Sekolaha. Buku IndukBuku induk digunakan utnuk mencatat
data semua anak yang pernah dan sedang mengikuti pelajaran di suatu
sekolah. Pencatatan dalam buku induk meliputi: nomor urut, nomor
induk (urut sesuai tanggal mendaftar), nama, jenis kelamin,
tangggal lahir, nama orang tua, pekerjaan orang tua, alamat orang
tua/ ali, tanggal keluar/meninggalkan sekolah, dan kolom
keterangan.b. Buku KlapperBuku klapper ditulsikan menurut abjad dan
digunakan sebagai buku pelengkap untuk membantu petugas dalam
mencari data dari buku indiuk. Hal-hal yang termuat dalam buku
klapper, meliputi: nomor induk, nama, nama orngtua/wali,, dan
alamta orang tua/wali.c. Catatan Tata Tertib SekolahCatatan ini
berisi peraturan bagi semua warga sekolah, baik siswa, guru, dan
karyawan lain di sekolah. Fungsi catatan tata tertib adalah agar
siswa menjadi individu yang memiliki sikap baik, serta mengatur
agar pergaulan di sekolah teratur.Isi Tata Tertib Berupa
aturan-aturan lahiriah : kebersihan badan, pakaian, dan alat-alat
pelajaran. Berupa aturan-aturan tingkah laku: sikap terhadap kepala
sekolah, guru, karyawan tata usaha, dan terhadap lawan. Berupa
aturan-aturan ketertiban: kehadiran, mengikuti upacara, dan
sebagainya.Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Pengenalan tata tertib
kepada anak secara jelas. Pengawasan pelakasanaan tata tertib
setelah diberlakukan. Pemberian sanksi apabila terjadi pelanggaran
tata tertib. Urutan sanksi adalah sebagai berikut. 1) Teguran
(peringatan lisan), 2) peringatan tertulis (pertama, kedua, dan
terakhir adalah tembusan kepada orang tua atau wali), 3) diskors
(dikeluarkan sementara waktu), 4) dikeluarkan dari sekolah.2.
Catatan-catatan untuk Masing-Masing KelasCatatan untuk
masing-masing kelas meliputi: buku kelas (cuplikan buku induk),
buku presensi kelas, serta buku-buku lain mengenai catatan presensi
belajar dan bimbingan penyuluhan.
E. TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGTujuan umum dari
layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan
pendidikan yang tercantum dalam UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3
tentang sistem pendidikan nasional, yakni bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab (Dewa Ketut S, 2008:
44).Bimbingan dan konseling sebagai upaya membentuk perkembangan
kepirbadian siswa scara optimal, memilki tujuan-tujuan khusus,
sepert sebagai berikut.1. Mempunyai pengenalan yang lebih jelas
mengenai dirinya: kemampuan, kelebihan, kekurangan, kemauan, sifat
baik dan buruk, kegemaran, serta mengembangkan pemahaman dirinya
dan mempu mengaktualisasikannya.2. Mempunyai pengenalan yang lebih
baik tentang situasi lingkungan, sehingga mampu memilih dan
mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang
kesempatan yang ada secara tepat dan bertanggung jawab.3. Mampu
mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan pemahaman
dirinya, lingkuangan, serta mengatasi masalah yang dihadapinya
(Suharsimi A dan Lia Yuliana, 2012: 36-37).
F. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELINGMenurut Suharsimi A dan Lia
Yuliana (2012: 37), ditinjau dari segi sifatnya, layanan bimbingan
dan konseling dapat berfungsi sebagai berikut.1. Fungsi
PemahamanBimbingan dan konseling berfungsi memberikan pemahaman
siswa tentang diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan informasi tentang lingkungan yang lebih luas, seperti
pekerjaan, nilai-nilai, dll.
2. Fungsi Penyaluran dan PenempatanBimbingan dan konseling
berfungsi membantu siswa untuk memilih ekstrakurikuler, jurusan
atau jenis sekolah selanjutnya, lapangan kerja, sesuai dengna
cita-cita, bakat, minat, dan kepribadiannya.3. Fungsi
PenyesuaianBimbingan dan konseling berfungsi membantu siswa untuk
memperoleh penyesuaian diri terhadap lingkungannya dalam upaya
mengembangkan dirinya secara optimal.4. Fungsi PencegahanBimbingan
dan konseling berfungsi mencegah terjadinya permasalahan yang akan
menghambat proses perkembangan siswa.5. Fungsi PengentasanBimbingan
dan konseling berfungsi memberikan solusi atau mengatasi
permasalahan yang dialami siswa.6. Fungsi Pemeliharaan atau
PengembanganBimbingan dan konseling berfungsi membantu sisiwa dalam
memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap,
terarah, dan berkelanjutan dalam kondisi yang positif.
G. PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING1. Prinsip-prisnip Umuma.
Sikap dan tingkah laku individu terbentuk dari segala aspek
kepribadian yang unik dan ruwet.b. Memberikan bimbingan yang tepat
sesuai yang dibutuhkan individu bersangkutan.c. Bimbingan harus
berpusat pada individu yang dibimbing.d. Masalah yang tak dapat
diselesaikan di sekolah harus diserahkan kepada individu atau
lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.e. Bimbingan harus
fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat.f.
Program bimbingan harus sesuai dengan program pendidikan di sekolah
yang bersangkutan.g. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin
oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan
dan sanggup bekerja sama dengan para pembantunya, serta dapat dan
bersedia mempergunakan sumber-sumber yang berguna di luar
sekolah.h. Mengadakan penilaian teratur untuk mengetahui sampai di
mana hasil dan manfaat yang diperoleh serta penyesuaian antara
pelakasanaan dan rencana yang dirumuskan terdahulu (Dewa Ketut S,
2008: 39).2. Prinsip-prinsip KhususPrinsip-prinsip khusus adalah
prinsip-prinsip bimbingan yang berkenaan dengan sasaran layanan,
permasalahan individu, program layanan, dan pelaksanaan layanan
(Dewa Ketut S, 2008: 39).
H. PENCATATAN BIMBINGAN DAN PENYULUHANBerdasarkan pasal 27
Peraturan Pemerintah Nomor 29/1990, bimbingan merupakan bantuan
yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan (Dewa Ketut S,
2008: 36).Penyuluhan adalah proses interaksi antarpribadi
pembimbing dan terbimbing untuk membicarakan masalah terbimbing
guna mendapatkan pemecahan.Bimbingan mencakup seluruh upaya bantuan
yang meliputi bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar, dan bimbingan karier (Dewa Ketut S, 2008: 53).1. Bidang
Bimbingan PribadiBimbingan pribadi membantu siswa menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada TUhan Yang
Maha Esa, mantap, mndiri, serta sehat jasmani dan rohani (Dewa
Ketut S, 2008: 53).2. Bidang Bimbingan SosialBimbingan sosial
membantu siswa mengenal dan beruhubungan dengan lingkuangan sosial
yang dilandasi budi perkerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan
dan kenegaraan (Dewa Ketut S, 2008: 53).
3. Bidang Bimbingan BelajarBimbingan belajar membantu siswa
mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang efisien dan
efektif, untuk menguasai ilmu pengetahuan dan ketrampilan, serta
menyiapkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi(Dewa Ketut S,
2008: 53).4. Bidang Bimbingan KarierBimbingan karier membantu siswa
memahami dan mengembangkan protensi diri dalam mempersiapkan masa
depan karier bagi dirinya, atau bimbingan menelusuri kemampuan
untuk memperoleh lapangan kerja (Dewa Ketut S, 2008: 53).
Layanan kegiatan bimbingan dan konseling yang mencakup bidang
bimbingan di atas adalah sebagai berikut.1. Layanan
OrientasiLayanan orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat
memberikan pengaruh besar terhadap peserta didik (terutama orang
tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki
peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya
peserta didik di lingkungan yang baru ini (Dewa Ketut S, 2008:
60).2. Layanan InformasiLayanan informasi yaitu layanan bimbingan
yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat
memberikan pengaruh besar kepada peserta didik (terutama orang tua)
dalam menerima dan memahami infromasi (sepertri informasi
pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dan pengambilan kseputusan sehari-hari sebagai
pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.Layanan informasi
menginformasikan materi sesuai kebutuhan siswa (Dewa Ketut S, 2008:
61).3. Layanan Penempatan dan PenyaluranYaitu layanan bimbingan
yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat (misalnya, pnempatana/pemnyaluran du dakam
kelas, kelompok belajara, jurusan, atau program studi, program
pilihan, kegiaatan ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat,
dan minat serta kondisi pribadinya (Dewa Ketut S, 2008: 62).4.
Layanan PembelajaranKegiatan ini membantu siswa agar memiliki
motivasi belajar yang tinggi, cara belajar yang baik, mampu
mengatasi kesulitan belajarnya, dan mampu mengembangkan potensi,
bakat, dan kemampuannya., yang dapat dilakukan secara individu atau
kelompok(Dewa Ketut S, 2008: 62).5. Layanan Konseling
PeroranganLayanan ini dilakukan terhadap siswa-siswa tertentu yang
mengalami masalah pribadi, masalah sosial, masalah belajar, dan
masalah karier.Situasi yang paling baik adalah jika siswa yang
datang dengan kemauan sendiri kepada guru pembimbing(Dewa Ketut S,
2008: 63).6. Layanan Bimbingan KelompokBimbingan kelompok dilakukan
apabila diperlukan untuk pembahasan penyelsesaian masalah yang
bersifat umum, artinya diluar masalah yang menyangkut pribadinya,
misalnya masalah 5K di sekolah, masalah kesehatan, dan
sebagainya(Dewa Ketut S, 2008: 64).7. Layanan Konseling
KelompokKegiatan konseling kelompok menyangkut pembahansan masalah
pribadi yang dialami oleh beberapa siswa, misalnya masalah
kesulitan belajar matematika, sedang pemecahannya dibantu oleh
kawan kelompoknya (Dewa Ketut S, 2008: 68).
Kegiatan bimbingan dan konseling perlu adanya suatu kegiatan
yang mendukung terlakasananya kegiatan layanan.Kegiatan pendukung
tersebut adalah sebagai berikut.1. Aplikasi InstrumentasiAplikasi
instrumentasi bimbingan dan konseling yaitu kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan data atau keterangan
tentang peserta didik dan lingkungan yang lebih luas.Pengumpulan
data ini dapat dilakukan dngan berbagai instrumen, baik tes maupun
non-tes.Instrumen secara tes digunakan untuk mengungkapkan kondisi
pribadi siswa, seperti intelegensi dan bakat.Instrumen non-tes
dapat berupa inventori, angket, wawancara, daftar pengungkapan
masalah, pemeriksaan hasil belajar, untuk mengungkap sikap,
kebiasaan, dan minat siswa.Fungsi utama bimbingan yang diemban oleh
aplikasi instrumentasi adalah fungsi pemahaman (Dewa Ketut S, 2008:
73-75).2. Himpunan DataPenyelenggaraan himpunan data merupakan
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menghimpun seluruh
data dan keterangan yang relevan dengna keperluan pengembangan
peserta didik.Himpunan data disusun dengan sistematis,
komprehensif, terpadu, dan tertutup.Fungsi utama bimbingan yang
diemban oleh aplikasi instrumentasi adalah fungsi pemahaman (Dewa
Ketut S, 2008: 77-79).3. Konferensi KasusKonferensi kasus yaitu
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas
permaslahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam suatu
forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan
dapat memberikan kemudahan terentaskannya permasalahan
tersebut.Fungsi utama bimbingan yang diemban oleh aplikasi
instrumentasi adalah fungsi pemahaman dan pengentasan (Dewa Ketut
S, 2008: 82).4. Kunjungan RumahKunjungan rumah yaitu kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan peserta didik melalui kunjungan ke rumahnya(Dewa Ketut
S, 2008: 84).5. Alih Tangan KasusAlih tangan kasus yaitu kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang
lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik
(klien) dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke
pihak lainnya. Fungsi utama bimbingan yang diemban oleh kegiatan
alih tangan ialah fungsi pengentasan (Dewa Ketut S, 2008: 86).
I. KEDUDUKAN GURU PEMBIMBINGSesuai dengan standar prestasi kerja
atau kegiatan minimal tugas pokok pembimbing yang wajib dilakukan
untuk dapat naik pangkat/jabatan adalah:1. Guru pertama (II/a)
sampai dengan guru dewasa tingkat I (III/d) meliputi kegiatan
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi program bimbingan dan
konseling.2. Guru Pembina (IV/a) sampai dengan guru utama (IV/E)
selain melakukan kegiatan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi
program bimbingan dan konseling, masih ditambah dengan analisis
hasil evaluasi bimbingan dan konseling, tindak lanjut pelaksanaan
bimbingan dan konseling dan pengembangan profesi (Suharsimi A dan
Yuliana, 2012: 42).
J. PENGELOLAAN PROGRAM BIMBINGANMenurut Suharsimi A dan Yuliana
(2012: 42-79) pengelolaan program bimbingan ini dibagi menjadi
beberapa bagian, yaitu:- Bimbingan Pribadi- Bimbingan Sosial-
Bimbingan Belajar- Bimbingan KarierSecara umum, program-program
layanan yang ada pada bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier
adalah1. Program layanan bimbingan pribadi dan kegiatan pendukung
a. Layanan Orientasi b. Layanan Informasi c. Layanan Penempatan dan
Penyaluran d. Layanan Pembelajaran e. Layanan Konseling : Konseling
Perorangan dan Kelompok f. Layanan Bimbingan Kelompok 2.
Pengorganisasian 3. Pengkoordinasian 4. Pelaksanaan 5.
Pengawasan6.LaporanBerikut perbedaan layanan antara Bimbingan pada
Bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier:Bimbingan Pribadi1.
Program layanan bimbingan pribadi dan kegiatan pendukung a. Layanan
Orientasi b. Layanan Informasi c. Layanan Penempatan dan Penyaluran
d. Layanan Pembelajaran e. Layanan Konseling : Konseling Perorangan
dan Kelompok f. Layanan Bimbingan Kelompok 2. Pengorganisasian 3.
Pengkoordinasian 4. Pelaksanaan
Bimbingan Sosial1. Program layanan bimbingan pribadi dan
kegiatan pendukung a. Layanan Orientasi b. Layanan Informasi c.
Layanan Penempatan dan Penyaluran d. Layanan Pembelajaran e.
Layanan Konseling : Konseling Perorangan dan Kelompok f. Layanan
Bimbingan Kelompok 2. Pengorganisasian 3. Pengkoordinasian 4.
Pelaksanaan 5. Pengawasan6.Laporan
Bimbingan Belajar1. Program layanan bimbingan pribadi dan
kegiatan pendukung a. Layanan Orientasi b. Layanan Informasi c.
Layanan Penempatan dan Penyaluran d. Layanan Pembelajaran e.
Layanan Konseling : Konseling Perorangan dan Kelompok f. Layanan
Bimbingan Kelompok 2. Pengorganisasian 3. Pengkoordinasian 4.
Pelaksanaan 5. Pengawasan6. Laporan
Bimbingan Karier1. Program layanan bimbingan pribadi dan
kegiatan pendukung a. Layanan Orientasi b. Layanan Informasi c.
Layanan Penempatan dan Penyaluran d. Layanan Pembelajaran e.
Layanan Konseling : Konseling Perorangan dan Kelompok f. Layanan
Bimbingan Kelompok 2. Pengorganisasian 3. Pengkoordinasian 4.
Pelaksanaan 5. Pengawasan6. Laporan (Suharsimi A dan Lia Yuliana,
2012: 42-79).
1.Program Layanan Bimbingan Sosial dan Kegiatan Pendukunga.
Layanan OrientasiDimana layanan ini merupakan layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang
dapat memberikan pengaruh besar terhadap peserta didik (terutama
orang tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki
peserta didik untuk mempermudah dan memperlancar berperannya
peserta didik dengan lingkungan yang baru ini (Dewa Ketut S, 2007:
60).b. Layanan InformasiMerupakan layanan yang memungkinkan peserta
didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar
kepada peserta didik dalam menerima dan memahami informasi yang
dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga dan
masyarakat (Dewa Ketut S, 2007: 61).c. Layanan Penempatan dan
PenyaluranMerupakan layanan bimbingan yang memungkinkan peserta
didik untuk memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat
misalnya seperti kelompok belajar, jurusan atau program studi,
program pilihan, magang, kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan potensi, bakat minat dan kondisi pribadi peserta didik (Dewa
Ketut S, 2007: 62).d. Layanan PembelajaranMerupakan layanan yang
memungkinkan peserta didik mengembangkan diri mengenai bagaimana
bersikap, memiliki kebiasaan yang baik, materi belajar yang cocok
dengan kecepatan dan kesulitan belajar, aspek tujuan dan kegiatan
belajar lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan
kesenian (Dewa Ketut S, 2007: 62-63).e. Layanan Konseling :
Konseling Perorangan dan KelompokPada layanan ini, meliputi
kegiatan konseling perorangan yang membahas dan mengentaskan
masalah-masalah pribadi siswa dan kegiatan penyelenggaraan
konseling kelompok yang membahas aspek pribadi siswa.Selain itu,
layanan konseling ini memungkinkan peserta didik mendapatkan
layanan secara langsung melalui tatap muka dengan guru
pembimbing/konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan
permasalahan (Dewa Ketut S, 2007: 63-64).f. Layanan Bimbingan
KelompokPada layanan ini, peserta didik dapat bersama-sama
memperoleh berbagai bahan dari narasumber teryentu (terutama dari
pembimbing konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya
sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga
dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Layanan ini memiliki 3 fungsi, yaitu:a. Informatifb.
Pengembanganc. Preventif (Dewa Ketut S, 2007: 64).
2. Pengorganisasian Yang dimaksud pengorganisasian kegiatan
bimbingan prIbadi adalah bentuk kegiatan yang mengatur tata kerja,
prosedur kerja atau mekanisme kerja kegiaatan bimbingan pribadi.
Tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing personil yang
terlihat dalam pelaksanaan bimbingan pribadi di sekolah harus
jelas, sehingga masing-masing dapat memahami dan mengerti kewajiban
akan tanggung jawabnya (Suharsimi A dan Lia Yuliana, 2012:
45).Pengorganisasian kegiatan bimbingan pribadi yang lebih tepat
dapat digambarkan melalui hubungan antar pengurus dalam sekolah.
Berikut ini merupakan komponen/pengurus organisasi: Kepala
Sekolah/Wakil Kepala Sekolah Koordinator guru pembimbing Guru
Pembimbing Tata Usaha/Staf Administrasi Guru mata pelajaran Wali
kelas
3. PengkoordinasianDalam pelaksanaan kegiatan, tentu dibutuhkan
pengkoordinasian atau kerja sama yang baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Dalam pelaksanaan bimbingan karier perlu diadakannya
koordinasi semua personil yang terlibat baik dari guru pembimbing
maupun peserta didik.Koordinasi dapat dilakukan oleh kepala sekolah
berdasarkan kewenangannya.Kegiatan ini akan berhasil baik apabila
guru pembimbing memiliki data pendukung karena bimbingan ini
menitik beratkan pada fungsi pemahaman (Suharsimi A dan Lia
Yuliana, 2012: 60-61)
4. PelaksanaanPada pelaksanaan bimbingan, hal yang perlu
diperhatikan adalaha. Menyusun rencana bimbingan b. Pelaksanaan
bimbinganBukti fisik pelaksanaan bimbingan berupa waktu pelaksanaan
dan jenis layananc. Evaluasi pelaksanaan bimbingan Evaluasi
bersifat penilaian yang didapat melalui pengamatan aspek
partisipasi siswa dan aktivitas siswa dalam mengikuti layanan serta
pemahaman siswa atas bahan layanan, dan perubahan perilaku siswad.
Analisis hasil evaluasiHasil evaluasi perlu diananlisis untuk untuk
mengetahui kemajuan danperkembangan siswa melalui layanan, dan guru
melalui kegiatan pendukung.e. Tindak lanjut pelaksanaan
programTindakan tindak lanjut didasarkan pada analisa (Suharsimi A
dan Lia Yuliana, 2012: 61-65)
5. PengawasanPelaksanaan bimbingan dapat terlaksana dengan baik
dan sesuai rencana apabila ada pengawasan. Pengawasan dilakukan
oleh koordinator bimbingan yaitu kepala sekolah. Aspek yang
dipantau adalah seberapa jauh guru pembimbing merencanakan dan
melaksanakan kegiatan bimbingan (Suharsimi A dan Lia Yuliana, 2012:
66)
6. LaporanLaporan bimbingan disusun oleh guru pembimbing yang
bersangkutan. Laporan meliputi jumlah siswa yang mengikuti, waktu
pelaksanaan, seberapa jauh dampak keberhasilan serta
hambatan-hambatan (Suharsimi A dan Lia Yuliana, 2012: 67)
K. PENCATATAN PRESTASI BELAJAR1. Buku daftar nilaiDaftar nilai
dimiliki oleh setiap guru bidang studi, khusus untuk mencatat hasil
tes setiap peserta didik pada bidang studi/ mata pelajaran
tertentu.Dalam buku ini dapat berisi kemajuan belajar didik berupa
nilai-nilai hasil tes.Nilai-nilai ini digunakan sebagai bahan nilai
rapor (Tim Dosen UPI, dkk, 2013: 213).2. Buku leggier (buku
kumpulan nilai)Legger merupakan kumpulan nilai dari seluruh bidang
studi untuk setiap peserta didik.Pengisian nilai-nilai dalam legger
dikerjakan oleh wali kelas sebagai bahan pengisian rapor.Pencatatan
nilai-nilai dalam legger biasanya satu tahun dua kali (Tim Dosen
UPI, dkk, 2013: 214).3. Buku raportBuku rapor merupakan alat untuk
melaporkan prestasi belajar peserta didik kepada orang tua/wali
atau kepada peserta didik itu sendiri.Selain itu juga tentang
kehadiran, tingkah laku, dan sebagainya.Rapor diberikan dua kali
dalam satu tahun sebagai laporan setiap satu semester (Tim Dosen
UPI, dkk, 2013: 214).
L. PETUNJUK PENGISIAN RAPORRapor merupakan dokumen yang menjadi
penghubung komunikasi baik antara sekolah dengan orang tua peserta
didik maupun dengan pihak-pihak lain yang ingin mengetahui tentang
hasil belajar pada kurun waktu tertentu.Karena itu, rapor harus
komunikatif, informative, dan komprehensif memberikan gambaran
tentang hasil peserta didik (Suharsimi A dan Lia Yuliana, 2012:
81).Informasi hasil belajar dalam rapor diperoleh dari format
penilaian kemajuan belajar yang dirangkum guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Secara umum pengisian rapor sebagai
berikut :a. Sekolah menetapkan sendiri kelengkapan model raporb.
Kotak pertama, berisi nomer mata pelajaran, aspek penilaian, nilai
(angka dan huruf), dan catatn guru.c. Kotak kedua,
perilakuMerupakan catatan dari guru bimbingan konseling berkaitan
dengan perilaku peserta didikd. Kotak ketiga, pengembangan
diriMerupakan catatan guru Pembina ekstrakulikuler berkaitan dengan
pengembangan siswa diluar jam belajar (Suharsimi A dan Lia Yuliana,
2012: 81-82).
M. PENJELASAN PENGISIAN PENILAIAN MASING-MASING MATA PELAJARAN
DALAM RAPOR KURIKULUM 2013
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2013tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan
bahwa hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan
dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi
kepada orang tua dan pemerintahan.Pengembangan Laporan Hasil
Belajar Peserta Didik pada dasarnya merupakan wewenang sekolah yang
dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Namun
demikian, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah memandang perlu disusunnya Buku Panduan Pengisian Laporan
Hasil Belajar Peserta Didik dan Model Laporan Hasil Belajar Peserta
Didik Sekolah Menengah Pertama untuk membantu sekolah mengembangkan
Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.Buku Petunjuk Teknis Pengisian
Laporan Hasil Belajar Peserta Didik dan Model Laporan Hasil Belajar
Peserta Didik SMP diharapkan dapat membantu sekolah dan pihak-pihak
yang berkepentingan dalam mengembangkan format Laporan Hasil
Belajar Peserta Didik sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang sudah disusun sekolah. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 66 Tahun 2013 Bab II, Bagian E poin e
nomor 1) dan 2) menyatakan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas laporan hasil penilaian
oleh pendidik yang berbentuk:1. Nilai dan deskripsi pencapaian
kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan
keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran
tematik-terpadu.2. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi, untuk
hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk
penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.3. Deskripsi sikap,
untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial.Penilaian oleh pendidik dilaksanakan secara berkesinambungan
(terus- menerus) untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian oleh pendidik
pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta
didik, dasar memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar peserta didik.Laporan hasil belajar
peserta didik merupakan dokumen penghubung antara sekolah dengan
orang tua peserta didik maupun dengan pihak-pihak lain yang
berkepentingan untuk mengetahui kompetensi peserta didik. Oleh
karena itu, laporan hasil belajar peserta didik harus komunikatif,
informatif, dan komprehensif (menyeluruh) sehingga dapat memberikan
gambaran mengenai hasil belajar peserta didik dengan jelas dan
mudah dimengerti.Direktorat Pembinaan SMP Direktorat Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, memandang perlu menerbitkan Buku
Panduan Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik yang di
dalamnya disajikan Model Rapor SMP, Petunjuk Teknis Pengelolaan
Penilaian, dan Petunjuk Teknis Pengisian Rapor. Hal ini dilakukan
untuk membantu para guru dalam satuan pendidikan melaksanakan
pengisian laporan hasil belajar peserta didik dalam bentuk rapor
(Kemendikbud).
KETERANGAN NILAI KUANTITATIFNilai Kuantitatif dengan Skala 1 4
(berlaku kelipatan 0,33) digunakan untuk Nilai Pengetahuan (KI 3)
dan Nilai Keterampilan (KI 4).Indeks Nilai Kuantitatif dengan Skala
1 4 adalah:No.Rentang NilaiKeterangan
10 D 1,00Nilai D = lebih dari 0 dan kurang dari atau sama dengan
1.
21,00 D+ 1,33Nilai D+ = lebih dari 1 dan kurang dari atau sama
dengan 1,33.
31,33 C- 1,66Nilai C- = lebih dari 1,33 dan kurang dari atau
sama dengan 1,66.
41,66 C 2,00Nilai C = lebih dari 1,66 dan kurang dari atau sama
dengan 2,00.
52,00 C+ 2,33Nilai C+ = lebih dari 2,00 dan kurang dari atau
sama dengan 2,33.
62,33 B- 2,66Nilai B- = lebih dari 2,33 dan kurang dari atau
sama dengan 2,66.
72,66 B 3,00Nilai B = lebih dari 2,66 dan kurang dari atau sama
dengan 3,00.
83,00 B+ 3,33Nilai B+ = lebih dari 3,00 dan kurang dari atau
sama dengan 3,33.
93,33 A- 3,66Nilai A- = lebih dari dan kurang dari 3,33 atau
sama dengan 3,66.
103,66 A 4,00Nilai A = lebih dari 3,66 dan kurang dari atau sama
dengan 4,00.
KETERANGAN NILAI KUALITATIFNilai kualitatif yang digunakan untuk
nilai sikap spiritual (KI 1), dan sikap sosial (KI 2), serta
kegiatan ekstrakurikuler, adalah:SB= Sangat Baik B= Baik C= Cukup
K= Kurang
Cara Pengisian Rapor SMA:1. Nama peserta didik di halaman judul,
data sekolah di lembar 1, dan data peserta didik di lembar 2 diisi
dengan lengkap.2. Lembar 2 yang berisi data peserta didik,
dilengkapi dengan pas foto peserta didik terbaru berukuran 3 x 4.3.
Lembar CAPAIAN KOMPETENSI diisi dengan: a. Identitas sekolah dan
identitas peserta didik. b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan
diisi dengan perolehan nilai dari setiap guru mata pelajaran yang
berupa angka (berdasarkan perhitungan skala 1 s.d 4) dan Kode Huruf
(predikat).
Peniilaian A, B, C, dan D sebagai berikut:PredikatIndikator
AMenguasai seluruh kompetensi dengan kualitas melebihi yang
diharapkan
BMenguasai seluruh kompetensi pada tingkat kriteria minimum yang
dipersyaratkan
CMenguasai sebagian besar kompetensi, tetapi ada satu atau dua
kompetensi penting yang belum dikuasai
DTidak kompeten
c. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) dalam Mapel
diisi dengan menggunakan nilai kualitatif: Sangat Baik (SB), Baik
(B), Cukup (C), dan Kurang (K) menggunakan indikator sebagai
berikut.PredikatIndikator
SBSudah konsisten (selalu berperilaku) sesuai yang
diharapkan
BMulai konsisten (sering berperilaku) sesuai yang diharapkan
CBelum konsisten (kadang-kadang berperilaku) sesuai yang
diharapkan
KTidak konsisten (tidak pernah berperilaku) sesuai yang
diharapkan
d. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) antarmapel
diisi oleh wali kelas dengan deskripsi kesimpulan dari sikap
peserta didik secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut diperoleh
melalui rapat bersama dengan semua guru mata pelajaran.e. Kelompok
C (Peminatan) Nomor 1 4 diisi mata pelajaran yang sesuai dengan
kelompok peminatan yang dipilih peserta didik.Nomor 5 6 diisi mata
pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman sesuai dengan pilihan
peserta didik.f. Ekstra kurikuler diisi dengan penjelasan mengenai
kegiatan yang menonjol yang dilakukan peserta didik pada
masing-masing kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti. Penjelasan
ini diperoleh dari guru pembina/pelatih ekstra kurikuler.g. Kolom
ketidakhadiran diisi dengan rekapitulasi ketidakhadiran peserta
didik (sakit, izin, dan tanpa keterangan) dari wali kelas.h.
Diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya
rapor. i. Dilengkapi dengan tanda tangan dan nama wali kelas, serta
NIP (jika ada).j. Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi
setelah orangtua/wali peserta didik menerima laporan capaian
kompetensi (rapor) putera/puterinya.
4. Lembar DESKRIPSIa. Diisi dengan identitas sekolah dan peserta
didik.b. Kolom catatan untuk kompetensi pengetahuan diisi dengan
capaian KD dari KI-3 (yang menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan
pada setiap mata pelajaran. c. Kolom catatan untuk kompetensi
keterampilan diisi dengan capaian KD dari KI-4 (yang menonjol) dan
KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran. d. Kolom
catatan untuk kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial diisi
dengan capaian KD dari KI-1 (yang menonjol) dan KD yang perlu
ditingkatkan pada setiap mata pelajaran. e. Diisikan nama kota dan
tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor. f. Dilengkapi
dengan tanda tangan dan nama wali kelas, serta NIP (jika ada).g.
Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi setelah
orangtua/wali peserta didik menerima laporan capaian kompetensi
putera/puterinya.h. Untuk kelas X semester 2 (dua) pada kotak
Keputusan, jika peserta didik naik kelas, setelah kata naik ke
kelas diisi XI (sebelas) dan dicoret kata tinggal di kelas. Atau
sebaliknya, jika peserta didik tidak naik kelas, kata naik ke kelas
dicoret, dan setelah kata tinggal di kelas diisi X (sepuluh).
Selanjutnya diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun
diterbitkannya rapor, dilengkapi tanda tangan kepala sekolah dan
NIP (jika ada), serta dibubuhi stempel sekolah.i. Kriteria kenaikan
kelas ditentukan oleh pihak sekolah berdasarkan karakteristik
sekolah masing-masing.
5. Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi sebagai berikut.a.
Identitas peserta didik (Nama, nama sekolah, NISN).Catatan prestasi
yang menonjol baik pada bidang akademik maupun non-akademik.
(Kemendikbud).Contoh format raport SMP kurikulum 2013
N. MEKANISME PENENTUAN NAIK KELAS DAN TINGGAL KELASMekanismenya
adalah:1. Prestasi yang bersangkutan. Hal ini bersangkutan dengan
pencapaian kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator.2.
Waktu kenaikan: diadakan pada setiap akhir tahun.3. Siswa tinggal
kelas apabila: a. Nilai kurang dari kategori baik pada nilai agama
dan akhlak mulia b. Tidak menuntaskan KD dan SK dari 3 mata
pelajaran c. Alasan kuat : gangguan kesehatan fisik, emosi, atau
mental4. Persyaratan administratif sekolah seperti kecukupan
kehadiran peserta didik dalam pelajaran yang dilaksanakan oleh
sekolah (Suharsimi A dan Lia Yuliana, 2012: 88).Berdasarkan dalam
Raport Kurikulum 2013, Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila
memenuhi persyaratan sebagai berikut:1) Menyelesaikan seluruh
program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang
diikuti.2) Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada
kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum
tuntas/belum baik pada semester kedua.3) Ketidakhadiran peserta
didik tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif.
O. MUTASI SISWAMutasi adalah perpindahan peserta didik dari
kelas yang satu kekelas yang lain yang sejajar, dan/atau
perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah lain yang
sejajar (Ali Imron, 2011: 152).Mutasi dibedakan menjadi dua :1.
Mutasi intern yaitu mutasi yang dilakukan peserta didik dalam data
sekolah. Umumnya peserta didik hanya pindah kelas yang tingkatannya
sejajar.2. Mutasi ekstern yaitu perpindahan peserta didik dari satu
sekolah kesekolah lain dalam satu jenis, satu tingkatan (Ali Imron,
2011: 155)
Sebab- sebab mutasi peserta didik: 1. Bersumber dari peserta
didik sendiria. Yang bersangkutan tidak kuat mengikuti pelajaran
disekolah tersebutb. Tidak suka dengan sekolah tersebut atau merasa
tidak cocokc. Malasd. Ketinggalan dalam kelase. Bosan dengan
sekolahnya2. Bersumber dari lingkungan keluarga :a. Mengikuti orang
tua pindah kerja, atau sedang tugas belajarb. Dititipkan orang
tuanya di tempat kakek, neneknya atau saudaranya karena ditinggal
belajar keluar negeric. Orang tua meminyta pindahd. Orang tua
keberatan dengan biaya di seokalh tersebute. Mengikuti orang tua
pindah rumah, atau transmigrasi.3. Bersumber dari lingkungan
sekolaha. Lingkungan sekolah kurang menarikb. Fasilitas sekolah
tidak lengkapc. Guru serimg tidak masukd. Kebijakan sekolah yang
dirasa berate. Jarak sekolah yang jauh dan sulit dijangkauf.
Sekolah dibubarkang. Sekolah tbermutu rendah4. Bersumber dari
lingkungan teman sebayaa. Bertengkar dengan temanb. Diancam temanc.
Tidak cocok dengan temand. Usia perseta didik yang lebih tua dari
teman sebayanyae. Peserta didik merasa rendah diri5. Bersumber dari
lain-laina. Sekolah sering dilanda bencana alamb. Terjadi
peperanganc. Sekolah rusak dan karena gedung terlalu tua (Ali
Imron, 2011: 154-155)
Keterangan Mutasi1. Keterangan pindah sekolah (Keluar) diisi
sebagai berikut.a. Nama peserta didik diisi lengkap.b. Tanggal
ditetapkannya keluar dari sekolah. c. Kelas yang ditinggalkan pada
saat keluar dari sekolah.d. Alasan keluar dari sekolah.e. Nama
kota, tanggal, bulan, dan tahun keluar sekolah. Tanda tangan dan
nama kepala sekolah yang ditinggalkan, NIP (jika ada), dan dibubuhi
stempel sekolah. f. Pengesahan kepindahan keluar sekolah dikuatkan
dengan tanda tangan dan nama orang tua/ wali peserta didik.2.
Keterangan pindah sekolah (Masuk) diisi sebagai berikut.a. Nama
peserta didik diisi lengkap. b. Nomor 1, 2, dan 3 diisi identitas
peserta didik (nama, nomor induk, dan nama sekolah asal) dengan
lengkap.c. Nomor 4 Masuk di sekolah ini diisi sekolah yang baru.
Tanggal diisi mulai (pertama kali) peserta didik diterima di
sekolah yang baru. Di kelas diisi kelas peserta didik diterima di
sekolah yang baru. Tahun pelajaran diisi tahun pelajaran yang
sedang berjalan pada waktu peserta didik di terima di sekolah yang
baru.d. Nama kota tempat sekolah yang baru, tanggal, bulan, dan
tahun diterima di sekolah yang baru. Tanda tangan dan nama kepala
sekolah, NIP (jika ada) dan dibubuhi stempel sekolah.
Format Kolom Mutasi dalam Raport kurikulum 2013
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron.(2011).Manajemen Peserta Didik Berbasis
Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara.
Dewa Ketut S.(2008).Pengantar Pelakasanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah.Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta.
Didin Kurniadin, dkk.(2012).Manajemen Pendidikan: Konsep dan
Prinsip Pengelolaan Pendidikan.Yogyakarta: Penerbit Ar-ruzz
Media.
Suharsimi A dan Lia Yuliana.(2012).Manajemen
Pendidikan.Yogyakarta: Aditya Media.
Tim Dosen UPI.(2013).Manajemen Pendidikan.Jakarta: Alfabeta.
Format Rapor SD Kurikulum 2013.Diunduh dari
https://drive.google.com/file/d/0BxWfzwt3ebPKcFFYZVMxWFJyUHM/view?usp=sharing.Pada
tanggal 27 Maret 2015 pukul 10.30 WIB.
.Format Rapor SMA Kurikulum 2013.Diunduh dari
https://drive.google.com/file/d/0BxWfzwt3ebPKNnlaei1aeE1YZFE/view?usp=sharing.
Pada tanggal 27 Maret 2015 pukul 10.30 WIB.
.Format Rapor SMP Kurikulum 2013.Diunduh dari
https://drive.google.com/file/d/0BxWfzwt3ebPKa3ZWQi00YTg2SXM/view?usp=sharing.Pada
tanggal 27 Maret 2015 pukul 10.30 WIB.
.http://ppdb.kemdikbud.go.id/home/dinas.Diakses pada tanggal 18
Maret 2015 pukul 15: 45 WIB.
.http://www.snmptn.ac.id/.Diakses pada tanggal 18 Maret 2015
pukul 15: 55 WIB.
.http://sbmptn.or.id/.Diakses pada tanggal 18 Maret 2015 pukul
15: 58 WIB.
.http://pmb.uny.ac.id/.Diakses pada tanggal 18 Maret 2015 pukul
15: 55 WIB.
31