Top Banner
DR. RUDY S. WENAS, SE.MM IPDN REGIONAL SULUT MANAJEMEN PERUBAHAN
101

Manajemen perubahan

Jul 29, 2015

Download

Education

93220872
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Manajemen perubahan

DR. RUDY S. WENAS, SE.MMIPDN REGIONAL SULUT

MANAJEMEN PERUBAHAN

Page 2: Manajemen perubahan

MANAJEMEN PERUBAHAN (3 Sks)

DESKRIPSI Manajemen perubahan merupakan pendekatan terstruktur untuk

membawa sebuah organisasi dari kondisi saat ini ke masa depan yang diinginkan

Fokus pada bagaimana mengelola perubahan-perubahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen.

Bagaimana mengelola organisasi pemerintah agar tetap exist dan inovatif seiring dengan perubahan lingkungan internal dan eksternal.

TUJUAN Memberikan pemahaman kepada praja sehigga memiliki wawasan

dan kemampuan menejerial yang handal untuk mengelola secara inovatif organisasi pemerintahan yang secara langsung dituntut untuk melakukan perubahan yang terencana dan teroganisir

Praja memiliki kemampuan daya saing sehingga siap untuk terjun dalam praktik organisasi pemerintahan.

Page 3: Manajemen perubahan

SESI 1. KONSEP MANAJEMEN

PENGERTIAN MANAJEMEN Managing is essential in all organized cooperation, as

well as at all levels of organization in an enterprise. Managing is Science and Art (Harold Koontz & Cyril O’Donnell)

Merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran melalui pemanfaatan SDM dan SD lain. Sumarni & Soeprihanto)

Page 4: Manajemen perubahan

KONSEP MANAJEMEN

Dalam manajemen menggunakan metode ilmiah dalam setiap pendekatan dan penyelesaian masalah. Metode tersebut meliputi beberapa kegiatan: Mengetahui adanya persoalan (Problem recognition) Mendefinisikan persoalan (Problem Definition) Mengumpulkan fakta, data dan informasi Menyusun alternatif Penyelesaian (Design Alternative

Solution) Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif

penyelesaian (Decision making process and alternative chosen)

Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut (Implementation of program/method)

Page 5: Manajemen perubahan

Proses Manajemen dalam Organisasi

Page 6: Manajemen perubahan

Management Hierarchy

Top Management: Pimpinan (keahlian:

decision making)

Middle Management: Menejer, kepala seksi, koordinator (keahlian: teknis & menejerial)

Lower Management: staf dan atau pegawai (keahlian: teknis)

Page 7: Manajemen perubahan

Fungsi-fungsi Menejemen

Perecanaan/planningPengorganisasian/organizingPengarahan/actuatingPengendalian/controlling

Page 8: Manajemen perubahan

Perencanaan/planning

Perencanaan menyatakan tujuan organisasi dan menentukan prosedur terbaik untuk mencapainya. Jadi yang harus dipikirkan oleh para manajer atau individu dalam manajemen adalah memikirkan tujuan dan kegiatannya. Kegiatan tersebut biasanya didasarkan pada suatu metode, rencana atau logika tertentu sehingga perlu direncanakan.

Langkah yang harus ditempuh dalam perencanaan adalah: Memilih sasaran organisasi. Penetapan tujuan, per sub bagian/departemen/divisi. Penyusunan program yang sistematis.

Page 9: Manajemen perubahan

Penorganisasian/organizing

Proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan factor-faktor fisik agar pekerjaan yang dilakukan bermanfaat dan terarah. Biasanya ditujukan dengan suatu bagan organisasi.

Terdapat tiga hubungan dasar dalam hubungan formal: Tanggung jawab kewajiban individu utk melaksanakan tugas. Wewenang hak utk mengambil keputusan mengenai apa yg

harus dijalankan. Pertanggungjawaban dari bawah keatas dalam bentuk laporan

kepada atasan.Berkaitan juga dengan staffing adalah proses

pengadaan, penempatan, dan melatih personel yang memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas organisasi.

Page 10: Manajemen perubahan

Pengarahan/actuating

Tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan kerah tercapainya tujuan.

Pengarahan akan terwujud apabila kebutuhan individu terwujud. Teori motivasi.hirarki kebutuhan Maslow: Kubutuhan fisiologis, Rasa Aman, Sosial, Esteems (penghargaan) dan Aktualisasi Diri.

Page 11: Manajemen perubahan

Pengendalian/controlling

Aktifitas untuk menemukan, mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan. Pengendalian mencakup tiga unsure penting yaitu: Menetapkan stadar prestasi. Mengukur prestasi sekarang dan membandingkan

dengan standar yang telah ditetapkan. Mengambil tindakan untuk mengoreksi prestasi yang

tidak memenuhi standar.

Page 12: Manajemen perubahan

SESI 2. KONSEP PERUBAHAN

Page 13: Manajemen perubahan

PENGERTIAN PERUBAHAN

Menurut Linda Ackerman terdapat beberapa kategori perubahan dalam organisasi yaitu: Development change Transnational change Transformational change

Page 14: Manajemen perubahan

Development Change

Adalah perubahan yang dilakukan melalui peningkatan keahlian, metode atau kondisi yang untuk beberapa alasan tidak memiliki sifat-sifat dikehendaki atau yang diharapankan sekarang ini.

Development change beruhubungan dengan berbuat sesuatu harus lebih baik dari sebelumnya atau berbuat lebih.

Page 15: Manajemen perubahan

Transnational Change

Adalah proses perubahan dalam organisasi yang terjadi secara perlahan. Dalam proses perubahan ini, terpadat implementasi terhadap pengenalan tahapan yang baru. Manajemen perusahaan pada posisi ini berada pada proses transisi. Contoh: proses rorganisasi, mergers,pengenalan produk/services yang baru; proses; sistem dan teknologi yang baru kepada konsumen.

Bentuk organisas

i lama

Bentuk organisasi

baru

Masa Transisi/peralihan

Page 16: Manajemen perubahan

Transformational Change

Adalah proses perubahan tentang apa yang dipercayai dan disadari yang mungkin akan terjadi dalam organisasi.

Pada perubahan ini, organisasi melakukan perubahan-perubahan namun tidak dilakukan dengan pasti karena dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang tidak pasti juga. Atau segala sesuau bisa terjadi karena time period not easily controlled.

Death

Maju/posisi tinggi

Berkembang

Birth

Bangkit KembaliChaos

Page 17: Manajemen perubahan

KAPAN HARUS BERUBAH

Organisasi suatu saat akan diperhadapkan dengan adanya tuntutan untuk melakukan perubahan.

Organisasi melakukan perubahan karena adanya: Proactive change (internal drivers), Perubahan yang dilaksanakan

karena adanya kebijakan organisasi yang sadar harus melakukan peruabahan. Perubahan ini dapat dilakukan melalui perubahan tujuan perusahaan: Visi, Misi dan Strategi. Disebut juga dengan controleble change.

Reactive change (external drivers), Perubahan yang terjadi karena pengaruh dari ekternal atau adanya dorongan untuk berubah karena pengaruh lingkungan eksternal seperti. Contoh perubahan karena: Government regulation, Economic Change (micro environments = keadaan ekonomi suatu negara), rate of competition, community driven company, globalization effect (free trade area), technology.

Page 18: Manajemen perubahan

KEMAMPUAN UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN

Dalam melakukan perubahan, organisasi juga diperhadapkan dengan keadaan: Ada kemungkinan tidak perusahaan itu berubah?

Hal ini juga berhubungan dengan kemampuan organisasi untuk melakukan perubahan. Untuk menilai apakah organisasi bisa berubah, maka dapat dilakukan melalui analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Treats):

Page 19: Manajemen perubahan

REACTING to CHANGE

Pada akhirnya perusahaan diperhadapkan dengan suatu keputusan apakah akan melakukan perubahan atau tidak? Apabila diputuskan untuk melakukan perubahan maka harus disertai dengan actions.

Page 20: Manajemen perubahan

HAMBATAN PERUBAHAN

Dalam melakukan perubahan terdapat hambatan-hambatan yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kebijakan perubahan manajemen organisasi. Hal ini berkaitan dengan lingkungan (direct & indirect environment)

Organisasi /lembaga

Indirect Environment: EKONOMI, POLITIK,

SOSIAL, BUDAYA, HANKAM,

TEKNOLOGI

DIRECT ENVIRONMENT:

Masyarakat, pemerintah

pusat/daerah/diatasnya, pimpinan &

karyawan

Page 21: Manajemen perubahan

ORGANISASI & PERAN STAKEHOLDERS

ORGANISASI

INTERNAL STAKEHOLDER:

Lembaga organisasi diatasnya; Pimpinan;

Staf

EXTERNAL STAKEHOLDER:

Masyarakat; swasta investor;

turis organisasai/daerah lain; negara lain

Kebermanfaatan

Pendorong/drivers

Page 22: Manajemen perubahan

4 TAHAPAN PERUBAHAN YANG EFEKTIF

SELF CONTROLLED lakukan introspeksi diri apakah memang harus berubah.

PENCARIAN INFOMASI mencari informasi masa lalu dan sekarang untuk menghadapi perubahan yang sedang atau akan terjadi.

IDENTIFIKASI SASARAN PROGRAN PEMBAHARUAN mencari media program untuk perubahan.

PENENTUAN ALTERNATIF PERUBAHAN lingkungan pada dasarnya akan terus berubah yang pada akhirya memaksa para manajer untuk terus melakukan perubahan agar tetap survive. Agar bisa bertahan dan mengantasipasi kegagalan yang terjadi akibat perubahan maka para manajer harus mempunyai beberapa recana alternatif untuk perubahan.

Page 23: Manajemen perubahan

SESI 3. KONSEP MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

Praktik Manajemen Sumberdaya ManusiaManagerial skillsLeadership

Page 24: Manajemen perubahan

Konsep HRM

Set of organizational activities directed at attracting, developing, and maintaining an effective workforce

Human resources planning Job analysis: systematic analysis of jobs within an organization

Job description: outline of the duties of a job, working conditions, and the tools, material, and equipment used to perform it

Job specification: description of the skills, abilities, and other credentials required by a job

Forecasting HR demand and supply Internal supply: from a internal data External supply: from labor Replacement chart: forecast job rotation Skills inventories: facilitate both planning and identifying people

for transfer and promotion

Page 25: Manajemen perubahan

Staffing & selecting

Staffing the organization Recruiting HR: process of attracting qualified persons

to apply for job an organization is seeking to fill Internal recruiting: honor External recruiting: CPNS umum

Selecting HR Application form Test Interview Other techniques

Page 26: Manajemen perubahan

Developing, compensation, & benefits

Developing Training Performance appraisal: penghargaan employee is

performing effectivelyCompensation & benefits

Wages and salaries Incentives program

Individual incentives Companywide incentives: pembagian SHU

Benefits program Retirement plans: pension fund Containing the cost of benefits: dana pensiun dini

Page 27: Manajemen perubahan

New challenges in the changing workplace

Managing workforce diversity: range of workers attitudes, values, and behavior that differ by gender, race, and ethnicity.

Managing knowledge workers: pendidikan dan pengalaman kerja

Contingent worker: employee hired on something other than a full-time basis to supplement an organization permanent workers side job

Page 28: Manajemen perubahan

Managerial Skills

Managerial skills: ketrampilan individu dan pimpinan organisasi dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan.

Dasar managerial skills: Technical skills: skills needed to perform specialized task

(otodidat; learning doing) Human relations skills: skills in understanding and getting

along with people (soft skills; communications skills) Conceptual skills: abilities to think in the abstract, diagnose,

analyze different situation and see beyond the present (science)

Decision-making skills: skills in defining problems and selecting the best course action.

Time management skills: manage valuable time

Page 29: Manajemen perubahan

The decision making process

Define the problem

Gather facts and develop

alternatives

Evaluate alternative

Select the best alternative

Implement the chosen

alternativeFollow up and evaluate the

chosen alternative

Page 30: Manajemen perubahan

Peran-peran manajerial

Interpersonal Peran Deskripsi contoh

Figurehead Is symbolic head to perform a number of routine duties of a legal or social nature

Handles ceremonies, status request, solicitations

Leader Is responsible fot the motivation & direction of subord

Perform virtually all managerial activity

Liasion Maintain a network of outside contacts who provide favors & information

Acknowledges mail, external board work

Page 31: Manajemen perubahan

Peran-peran manajerial

Informational Peran Deskripsi contoh

Monitor Receives wide variety of information; serves as nerve center of internal & external info of the organization

Handles all mail & contact categorized as concerned with receiving information

Disseminator (sosialisasi)

Transmits info received from outsider/from other subboard to the members of orgnaization

Forward mail into organization; makes verbal contact

Spokesperson Transmits info to outsiders on organization plans, policies, action & results; sere as expert on organization .

Attends board meeting handles contact invol transmission of info to oursider.

Page 32: Manajemen perubahan

Peran-peran manajerial

Decisional Peran Deskripsi contoh

Entreprneur Serches organization & its environment for opportunities & initiates projects to bring about change

Holds starting & revies session involvement initiation /design of improvement

Disturbance handler

Is responsible for corrective organization faces important, unexpected disturbances

Holds strategy & review session involvement disturbances & crises

Resource allocator

Makes or approves significant decisions

Handles resources scheduling

Negotiator Is responsible for representing the organization at major negotiation

Handles contact negotiations

Page 33: Manajemen perubahan

perspektif manajemen sebagai respon berbagai perubahan

PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

1. Tujuan jangka pendek2. Fokus pada operasional3. Pemecahan masalah lokal4. Orientasi pengendalian5. Kepemimpinan dogmatis6. Orientasi stabilitas7. Pelaksana pekerjaan yang

sama8. Struktur kaku & hirarki9. Pengembangan sikap patuh10.Fokus pada pekerjaan11.Evaluasi penyelia

1. Visi organisasi dan individu2. Fokus pada misi, nilai dan

strategi3. Organisasi sebagai sistem 4. Orientasi pemberdayaan5. Kepeminpinan informasional6. Orientasi perubahan7. Perbaikan berkelanjutan8. Struktur fleksibel &

berbasis tim9. Pengembangan trust &

kooperasi10.Fokus pada peran &

konstribusi11.Penilaian diri (self

evaluations)

Page 34: Manajemen perubahan

Kepemimpinan (leadership)

Definisi: Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang

kekuasaan dan membuat keputusan (Dubin, 1951)

Kepemimpinan adalah langkah pertama yang hasilnya berupa pola interaksi kelompok yang konsisten dan bertujuan menyelesaikan problem-problem yang saling berkaitan (Hamphill, 1954)

Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan (Stogdill, 1948)

Page 35: Manajemen perubahan

Kesimpulan

Kepemimpinan sebagai konsep manajemen di dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan figure sosial yang selalu diperlu- kan dalam kelompok.

Strategis karena sebagai dinamisator, katalisator, motiva- tor, provokator, agitator, promo- tor, konseptor dan sebagainya

Page 36: Manajemen perubahan

KEPEMIMPINAN

Seni – Proses Mempengaruhi Bekerja

Sungguhsungguh

Kegiatan Bekerjasama

Mengkoordinasi

Fungsi Manajemen: Perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengendalian

TUJUAN

MANAJER

Page 37: Manajemen perubahan

Ruang lingkup kepemimpinanRuang lingkup kepemimpinan dalam hal ini adalah yang terkait dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan dalam administrasi negara dan organisasi maupun perusahaan

Kepemimpinan dalam kerangka manajemen dan administrasi

kepemimpinan

administrasi

Manajemen

Page 38: Manajemen perubahan

Perilaku kepemimpinan

Berorientasi pada tugas1. Menetapkan-merumuskan : tujuan (sukar

tapi dapat dicaai secara jelas). 2. Beritahu orang lain: apa yang mereka

harapkan. 3. Tentukan prosedur pengukuran tujuan

secara rinci dan mengukur pencapaian tujuan itu

4. Berminat mencapai peningkatan produktivitas

5. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam: merencanakan, mengarahkan, membimbing dan mengendalikan kegiatan yang berorientasi tujuan

6. Pemimpin yang efektif harus membekali diri dengan keterampilan: teknis, kemanusiaan, konseptual, mengambil keputusan

Page 39: Manajemen perubahan

Perilaku kepemimpinan

Berorientasi pada orang lain:1. Perhatian besar pada terciptanya keharmonisan dalam berorganisasi2. Menciptakan komunikasi timbal balik

antar karyawan 3. Menciptakan suasana kerjasama dan

gugus kerja dalam organisasi.4. Menunjukkan pengertian & rasa

hormat pada; kebutuhan, tujuan, ide dan perasaan pada karyawan.

5. Pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab, mendorong inisiatif.

Page 40: Manajemen perubahan

TEORI KEPEMIMPINANLeader are born and not made : Teori Genetis

Leader are made not born : Teori Sosial

Bakat (Pemimpin)Berkembang melalui

Pendidikan dan Pengalaman

BERHASIL

SIFAT YANGDIBUTUHKAN

Memiliki pengetahuan & teknologi, mampu

menghub. Ilmu dan teknologi yang dimiliki

dengan tugas, kemandirian mantap, teguh dalam prinsip-

prinsip kerja, kreativitas tinggi, cermat, berani

bertindak, kepribadian menarik, kecerdasan

tinggi

Kriteria yang harus dimiliki(Terry – 1960)

Kekuatan, keseimbangan emosi, pengetahuan

hubungan kemanusiaan, motivasi pribadi, kecakapan berkomunikasi, kecakapan

mengajar kecakapan bergaul, kemampuan teknis

Page 41: Manajemen perubahan

Model kepemimpinan

Kwadran 2Selling

(konsultasi)

Kwadran 3Participating(partisipasi)

Kwadran 4Delegating

(delegasikan)

Kwadran 1Telling

(instruksi)

Page 42: Manajemen perubahan

Instruksi (telling)

(Agar bawahan mampu Dan mau melaksanakan tugas Sesuai ketentuan)

Tingkat kematangan rendah(perlu pengarahan)

Page 43: Manajemen perubahan

Konsultasi (selling)

Tingkat kematangan rendah-sedang(telah memiliki kemauan)

Konsultatitif (two way s communication)

Page 44: Manajemen perubahan

partiasipasi (participating)

Tingkat kematangan sedang-tinggi(telah ada kemampuan, tapi

kemauanMasih rendah)

Libatkan dalam proses kerja praktik

Page 45: Manajemen perubahan

Delegasikan (delegating)

Tingkat kematangan tinggi(kemauan tinggi)

Berikan tugas praktik

Page 46: Manajemen perubahan

4 Gaya kepemimpinan

Otoriter (autocratic)

demokratis (democratic)

Situasional (situational)

kebebasan(Laissez faire)

Memaksa keras, mendesak kekuasaan kepada bawahan

Memaksakan kehendak tapi memberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapat

Melihat kondisi situasi: kapan harus keras, moderat, atau kebebasan penuh

Memberikan kebebasan penuh

Page 47: Manajemen perubahan

Ciri-ciri kepeminpinan otokratis

Tanpa musyawarah Tidak mau menerima saran dari

bawahan Mementingkan diri sendiri dan

kelompok Selalu memerintah Memberikan tugas mendadak Cenderung menyukai bawahan

“ABS” Memaksakan kehendak Setiap keputusan tidak dapat

dibantah Kekuasaan mutlak ada pada

pimpinan Hubungan dengan bawahan

kurang harmonis

Tanpa kenal ampun atas kesalahan bawahan

Kurang percaya pada anak buah

Kurang memberi dorongan semangat kerja bawahan

Kurang mawas diri Selalu tertutup Suka mengancam Kurang menghiraukan usulan

bawahan Ada rasa bangga bila

bawahannya takut Tidak suka bawahannya maju

dan berkembang Kurang adanya rasa

kekeluargaan Senang sanjungan

Page 48: Manajemen perubahan

Ciri-ciri kepemimpinan demokratis

Pendapat terfokus pada hasil musyawarah

Tenggang rasa Memberi kesempatan

mengembangkan karir bawahan Selalu menerima kritik dari

bawahan Menciptakan suasana

kekeluargaan Mengetahui kekurangan dan

kelebihan bawahan Komunikatif dengan bawahan Partisipatif dengan bawahan Tanggap terhadap situasi Tidak mementingkan diri sendiri Selalu mawas diri

Senang kepada bawahan yang kreatif dan inovatif

Mau menerima usulan atau pendapat bawahan

Lapang dada dan terbuka Mendorong bawahan untuk mencapai

hasil baik Tidak sombong Menghargai pendapat bawahan Mau membimbing bawahan Tidak mudah putus asa Percaya pada bawahan Tidak ada jarak dengan bawahan Adil dan bijaksana Suka bermusyawarah Mau mendelegasikan tugas kepada

bawahan selalu mendahulukan hal-hal yang lebih penting

Page 49: Manajemen perubahan

Ciri-ciri kepemimpinan situasional

Supel / luwes Berwawasan luas Mudah menyesuaikan dengan

lingkungan Mampu menggerakan bawahan Bersikap keras pada saat

tertentu Berprinsip dan konsisten

terhadap suatu masalah Mempunyai tujuan yang jelas Bersikap terbuka Mau membantu memecahkan

permasalahan bawahan Mengutamakan suatu

kekeluargaan Ada komunikasi baik satu

arah/dua arah

Mengutakan produktifitas kerja

Bertanggungjawab terhadap masalah yang dihadapinya

Bawahan diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat

Mengutamakan kontrol mengetahui kelebihan dan

kekurangan bawahan mengutamakan kepentingan

bersama Mempunyai ketegasan dalam

situasi dan kondisi tertentu Mau menerima saran dan

kritik dari bawahan

Page 50: Manajemen perubahan

Ciri-ciri kepemimpinan bebas

Pemimpin bersikap pasif Semua target diberikan

kepada bawahan Tidak tegas Kurang memperhatikan

kekurangan dan kelebihan bawahan

Percaya kepada bawahan Pelaksanaan pekerjaan

tidak terkendali Mudah dibohongi bawahan Pemimpin kurang kreatif

Kurang mawas diri Perencanaan dan tujuan

kurang jelas Bawahan merasa sebagai

orang yang berkuasa Kurang memberikan

dorongan pada bawahan Rasa tanggungjawab kurang Kurang berwibawa Menjungjung tinggi hak

asasi Menghargai pendapat

bawahan Kurang bermusyawarah

Page 51: Manajemen perubahan

TEORI DUO KONTINUM

Pemimpin membuat

keputusan dan mengumum

kannya

Pemimpin menjual

keputusan

Pemimpin memberikan ide

dan mengundang pertanyaan

Pemimpin memberikan keputusan

sementara yang bisa diubah

Pimpinan memberikan

persoalan meminta saran-

saran dan membuat keputusan

Pimpinan merumuskan

batas-batasnya meminta pada

kelompok untuk membuat keputusan

Pimpinan/ mengizinkan

bawahan untuk melakukan

fungsi dalam batas yang

telah dirumuskan oleh atasan

PERILAKU YANG NAMPAK

Daerah Kebebasan

untuk Bawahan

Penggunaan Otoritas oleh

Pemimpin

Pemimpin

Bawahan

Page 52: Manajemen perubahan

KEPEMIMPINAN NASIONAL YG EFEKTIF

P1

Tinggi hubungan dan

tinggi tugas

Tinggi hubungan dan rendah tugas

P4

Tinggi hubungan dan rendah tugas

P.2P.3

Rendah hubungan dan rendah tugas

RE

ND

AH

P

ER

ILA

KU

ME

ND

UK

UN

G

(T

ING

GI)

(HU

BU

NG

AN

)

GA

YA

KE

PE

MIM

PIN

AN

(TUGAS)RENDAH PERILAKU MENGARAHKAN (TINGGI)

Adopted from: Hersey and Blanchard’s Situational Theory

Page 53: Manajemen perubahan

KEPEMIMPINAN SEORANG PENJUAL

Setiap salesman yang berhasil adalah pemimpin yang besar dan setiap pemimpin yang berhasil

adalah salesman yang besar (Paul Meyer)

Pemimpin = Penjual

Apa yang dijual? Yang dijual adalah Ide / gagasan

Sasaran? Maksimal terhadap pengikutnya/bawahannya

Page 54: Manajemen perubahan

Aktifitas pemimpin yang berhasil & efektif

Traditional Management (32%)

Routine Communication (29%)

Human resources (20%)

Networking (19%)

Page 55: Manajemen perubahan

Aktifitas pemimpin yang berhasil & efektif

Jenis aktifitas (%) Deskripsi/contoh aktifitas yang dilakukan

Melakukan komunikasi rutin (29%)

-Melakukan pertukaran informasi -terut terlibat menangani pekerjaan administrasi

Manajemen tradisional (32%) -Merencanakan (planning)-Pengambil keputusan (decision making)-Mengendalikan (controlling)

Membangun jejaring (19%) -interaksi dengan pihak luar org.-sosialisasi dan politicking

Management Sumberdaya manusia (20%)

-memotivasi/penguatan-penegakan disiplin/hukuman-mengatasi konflik-menempatkan (staffing)-melatih dan mengembangkan

Page 56: Manajemen perubahan

Apa saja yang dibutuhkan oleh pemimpin

Keahlian pribadi (personal skills)

Kepercayaan diri Mengatasi stres Mengatasi masalah pribadi dgn kreatif

Mampu menentukan nilai dan prioritas

Pengendalian emosi Menggunakan pendekatan rasional

Mampu mengidentifikasi sikap kognitif

Mampu mengatur waktu

Menggunakan pendekatan yg inovatif

Mampu menilai sikap utk berubah

Mampu mendelegasikan

Menghasilkan karya-karya inovatif

Page 57: Manajemen perubahan

Keahlian interpersonal

komunikasi Kekuatan mempengaruh

i

Motivasi Mengatasi konflik

coaching Memiliki kekuatan

Mendiaknosa kinerja yang rendah

Mengidentifikasi masalah

konseling Mampu mempengaruhi

Menciptakan lingkungan motivasi

Memilih alternatif strategi

Pendengar yang baik

Mampu mendorong/menguatkan orang lain

Memberikan penghargaan

Menyelesaikan konfrontasi

Apa saja yang dibutuhkan oleh pemimpin

Page 58: Manajemen perubahan

Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Page 59: Manajemen perubahan

PengantarSetiap masyarakat manusia selama

hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan

Ilustrasi perubahan: orang-orang desa sudah mengenal sistem perdagangan, alat transportasi, media, dll.

Perubahan dlm masyarakat: nilai sosial, pola perilaku org. , susunan lembaga kemasy., lapisan sosial, kekuasaan & wewenang, interaksi sosial, dll.

Jenis masyarakat: (1)statis & (2)dinamis

Page 60: Manajemen perubahan

Masyarakat statis: sedikit mengalami perubahan dan perubahan umumnya berjalan lambat

Masyarakat dinamis: mengalami berbagai perubahan dan umumnya terjadi dengan cepat

Perubahan dalam masyarakat bukan semata-mata berarti suatu kemajuan (progress) namun dapat pula berarti kemunduran.

Page 61: Manajemen perubahan

Social change is a real phenomenon; it can be observed and analyzed.

Human societies evolve from simple to complex structures in a progression of definitive stages.

Behavior of people are trying to meet their needs. Human have basic needs and societies constantly adapt themselves to meet these needs.

The needs of people: (1) survival and (2)personal growth. Common survival needs: food, shelter, safety. Personal growth needs: love, approval from others, self worth and creativity.

Page 62: Manajemen perubahan

Pengertian Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Gilin-Gilin: variasi cara hidup yang diterima karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun adanya inovasi atau penemuan baru dalam masyarakat.

Selo Sumarjan: perubahan pada lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosial termasuk nilai, sikap, pola perilaku diantara kelompok dalam masyarakat.

Ogburn: kondisi sosial primer yang menyebabkan perubahan, misalnya kondisi ekonomi, teknologi, geografi dan biologis

Page 63: Manajemen perubahan

TEORI PERUBAHAN SOSIAL

Peradaban

Waktu

Peradaban

Waktu

Evoluasi Rektilinier Sederhana

Evoluasi Melalui Tahap-Tahap

Page 64: Manajemen perubahan

Bentuk Perubahan Sosial

Bentuk perubahan: lambat (evolusi) dan cepat (revolusi)

Evolusi: perubahan perlu waktu lama dgn rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu, contoh: masyarakat sederhana menjadi komplek.

Revolusi: perubahan sosial yang berlangsung cepat dan menyangkut dasar-dasar sendi pokok kehidupan masyarakat.

Page 65: Manajemen perubahan

Syarat Terjadinya Revolusi (Soekanto, 2003)

Keinginan umum untuk mengadakan perubahan

Ada seorang/kelompok yang memimpinPemimpin dapat menampung aspirasi dalam

gerakanPemimpin mampu menunjukan tujuan

masyarakatAda momentum yang tepat.

Page 66: Manajemen perubahan

Cara mempengaruhi masyarakat dengan sistem

yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu

Rekayasa Sosial/Social engineering/Social planning

Page 67: Manajemen perubahan

Faktor yang menyebabkan perubahan sosial (faktor dalam masyarakat)

Bertambah atau berkurangnya penduduk

Penemuan baru (inovasi)Pertentangan/konflik dalam masyarakat

Pemberontakan/revolusi dalam masyarakat

Page 68: Manajemen perubahan

Faktor yang menyebabkan perubahan sosial (faktor luar masyarakat)

Faktor lingkungan fisik: gempa, banjir, gunung meletus, badai, dll.

PeperanganPengaruh kebudayaan lain.

Page 69: Manajemen perubahan

Faktor yang mendorong jalannya proses perubahan

Kontak dengan kebudayaan lainSistem pendidikan formal yang majuSikap menghargai hasil karya seseorang dan

keinginan untuk majuToleransiSistem terbuka lapisan masyarakatPenduduk yang heterogenKetidakpuasan masyarakat terhadap bidang-

bidang kehidupan tertentuOrientasi ke masa depanNilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar

untuk meperbaiki hidupnya

Page 70: Manajemen perubahan

Faktor yang menghalangi terjadinya perubahan

Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

Sikap masyarakat yang sangat tradisional

Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuat

Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan

Page 71: Manajemen perubahan

Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup.

Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis

Adat atau kebiasaanNilai bahwa hidup ini pada

hakekatnya buruk dan tidak mungkin di perbaiki

Page 72: Manajemen perubahan

Proses Perubahan Sosial dan kebudayaan

Masyarakat umumnya mengidamkan keserasian atau harmoni (social equilibrium).

Jika terjadi ketidakserasian dapat dipulihkan kembali setelah terjadi perubahan, kedaan tersebut dinamakan penyesuaian (adjustment).

Penyesuaian dalam masyarakat mencakup 2 hal: Penyesuaian dari lembaga

kemasyarakatanpenyesuaian dari individu dan ada

dalam masyarakat.

Page 73: Manajemen perubahan

Disorganisasi dan reintegrasi

Organsiasi: artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan kesatuan fungsional.

Disorganisasi: suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kebulatan.

Disorganisasi/disintegrasi: suatu proses berpudarnya norma/nilai dalam masyarakat karena perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan.

Reorganisasi/reintegrasi: proses pembentukan norma/nilai baru agar serasi dengan lembaga kemasayarakat yang telah mengalami perubahan

Page 74: Manajemen perubahan

Tahap reorganisasi dilaksanakan apabila norma/nilai yang baru telah melembaga (instituonalized) dalam diri warga masyarakat.

Proses reoganisasi umumnya terjadi secara lambat karena lebih dahulu harus menyesuaikan diri dengan masyarakat.

Kemungkinan akan terjadi suatu keadaan dimana norma lama sudah hilang karena disorganisasi tadi, sedang norma baru belum terbentuk. Hal ini yeng memunculkan keadaan krisis dalam masyarakat.

Page 75: Manajemen perubahan

Ketidakserasian Perubahan dan Cultural Lag

Umumnya unsur-unsur kebudayaan kebendaan lebih mudah berubah dari pada unsur kebudayaan rohaniah.

Pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya dalam keseluruhannya (meterial dan non-material).

Ketertinggalan budaya yang mencolok antara lain tertinggalnya alam pikiran dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Alam pikran modern ditandai dengan sifat yang terbuka terhadap pengalaman baru serta terbuka pula bagi perubahan dan pembaharuan.

Page 76: Manajemen perubahan

Alam pikiran modern dicirikan dengan berpikir secara luas.

Unsur pendidikan berperan dalam mebentuk alam pikiran modern; semakin terdidik seseorang semakin terbuka dan semakin luas daya pikirnya. Ada kesadaran bahwa ada pendapat-pendapat lain dan sikap-sikap lain yang mengelilinginya.

Dengan alam pikiran modern, manusia dapat belajar untuk memanfaatkan dan menguasai alam sekelilingnya daripada sekedar sikap pasrah dan pasif terhadap alam sekelilingnya.

Page 77: Manajemen perubahan

REFORMASI BIROKRASI INDONESIA: SEBUAH KASUS PERUBAHAN

Page 78: Manajemen perubahan

Situasi Problematis Birokrasi di Indonesia

Struktur, norma, nilai dan regulasi yang ada masih berorientasi pada kepentingan penguasa/birokrat (power culture)

Masih belum terbentuk budaya Birokrasi (service delivery culture)

Masih tingginya ketidakpastian dalam Birokrasi (cost of uncertainty)

Budaya patron-client dan budaya afiliasi yang mengarah kepada moral hazard

Rendahnya kompetensi para birokrat

Page 79: Manajemen perubahan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Birokrasi

Faktor BudayaFaktor IndividuFaktor Organisasi dan Manajemen

Page 80: Manajemen perubahan

Faktor Budaya

Budaya dan perilaku koruptif yang sudah terlembaga (“uang administrasi” atau uang “pelicin”)

Budaya “sungkan dan tidak enak” dari sisi masyarakat

Masyarakat harus menanggung biaya ganda karena zero sum game

Internalisasi budaya dalam mekanisme informal yang profesional

Page 81: Manajemen perubahan

Faktor Individu

Perilaku individu sangat bersifat unik dan tergantung pada mentalitas dan moralitas

Perilaku individu juga terkait dengan kesempatan yang dimiliki seseorang yang memiliki jabatan dan otoritas

Perilaku opportunistik hidup subur dalam sebuah sistem yang korup

Individu yang jujur seringkali dianggap menyimpang dan tidak mendapat tempat

Page 82: Manajemen perubahan

Faktor Organisasi dan Manajemen (1)

Meliputi struktur, proses, leadership, kepegawaian dan hubungan antara pemerintah dan masyarakat

Struktur birokrasi masih bersifat hirarkis sentralistis dan tidak terdesentralisasi

Proses Birokrasi seringkali belum memiliki dan tidak melaksanakan prinsip-prinsip efisiensi, transparansi, efektivitas dan keadilan

Birokrasi juga sangat ditentukan oleh peran kepemimpinan yang kredibel

Page 83: Manajemen perubahan

Faktor Organisasi dan Manajemen (2)

Dalam aspek kepegawaian, Birokrasi dipengaruhi oleh rendahnya gaji, proses rekrutmen yang belum memadai, dan kompetensi yang rendah.

Hubungan masyarakat dan pemerintah dalam Birokrasi belum setara; pengaduan dan partisipasi masyarakat masih belum memiliki tempat (citizen charter)

Page 84: Manajemen perubahan

Faktor Politik

Ketidaksetaraan sistem birokrasi dengan sistem politik dan sistem hukum

Birokrasi menjadi “Geld Automaten” bagi partai politik

Kooptasi pengangkatan jabatan birokrasi oleh partai politik

Page 85: Manajemen perubahan

Strategi reformasi Birokrasi (1)

Pada level kebijakan, harus diciptakan berbagai kebijakan yang mendorong Birokrasi yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak sipil warga (kepastian hukum, batas waktu, prosedur, partisipasi, pengaduan, gugatan)

Pada level organisational, dilakukan melalui perbaikan proses rekrutmen berbasis kompetensi, pendidikan dan latihan yang sensitif terhadap kepentingan masyarakat, penciptaan Standar Kinerja Individu, Standar Kinerja Tim dan Standar Kinerja Instansi Pemerintah

Page 86: Manajemen perubahan

Strategi reformasi Birokrasi (2)Pada level operasional, dilakukan perbaikan

melalui peningkatan service quality meliputi dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty.

Instansi Pemerintah secara periodik melakukan pengukuran kepuasan pelanggan dan melakukan perbaikan

Page 87: Manajemen perubahan

Review Reformasi Birokrasi di Indonesia

Page 88: Manajemen perubahan

Kelembagaan Administrasi Negara

Jumlah dan struktur lembaga administrasi negara di tingkat pusat masih sangat gemuk setelah desentralisasi 1999

Jumlah dan struktur organisasi perangkat daerah membengkak seiring dengan otonomi daerah berdasarkan PP 84 tahun 2000

Pembentukan lembaga ekstra struktural (Badan/Komisi) semakin banyak dan bervariasi

Kontrol atas pembentukan lembaga struktural dan ekstra struktural sangat lemah dan tidak memiliki orientasi

Secara internal terjadi proliferasi struktur kelembagaan dalam Kementerian, LPND, dan lembaga ekstra struktural

Masih terjadinya tumpang tindih fungsi antar lembaga-lembaga administrasi negara

Page 89: Manajemen perubahan

Sumber Daya Aparatur

Undang-Undang 43 tahun 1999 tentang Kepegawaian Negara belum operasional

Proses rekrutment masih dilakukan secara serampangan tidak berdasarkan kompetensi dan kebutuhan

Promosi dan pengisian jabatan tidak didasarkan pada kompetensi dan kinerja

Pengukuran Kinerja Individu masih berdasarkan PP 30/1980

Kompensasi/remunerasi masih tidak berdasarkan kinerja, kompetensi dan beban kerja

Jenjang dan Pola Karir Pegawai masih tidak jelas Proses pendidikan dan pelatihan lebih berorientasi

struktural daripada kompetensi fungsional Bervariasinya besaran remunerasi antar berbagai

lembaga administrasi negara (lembaga struktural dan non-struktural)

Page 90: Manajemen perubahan

Ketatalaksanaan

Proses pembuatan keputusan administrasi pemerintahan dirasakan masih sangat berorientasi kekuasaan daripada pelayanan

Masih panjang dan berbelit-belitnya proses pelayanan kepada masyarakat

Tidak standarnya berbagai nomenklatur dalam proses pemerintahan dan pelayanan

Masih belum optimalnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan

Page 91: Manajemen perubahan

Reformasi yang dilakukan

Page 92: Manajemen perubahan

Aspek Kelembagaan

Ditetapkannya UU 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara

Direvisinya PP 8/2003 dengan PP 41/2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Page 93: Manajemen perubahan

Aspek Sumber Daya Aparatur

Disusunnya RUU tentang Manajemen Sumber Daya Aparatur Negara

Disusunnya berbagai Peraturan Pemerintah yang diamanatkan dalam UU 43 tahun 1999

Page 94: Manajemen perubahan

Evaluasi atas Reformasi

Page 95: Manajemen perubahan

Aspek Ketatalaksanaan

Disusunnya RUU Administrasi Pemerintahan

Disusunnya RUU Etika Penyelenggara Negara

Disusunnya RUU Hubungan Kewenangan Pusat dan Daerah

Disusunnya Peraturan Pemerintah tentang Pedoman Tata Laksana Perizinan

Disusunya Ketentuan Mengenai Tata Naskah Dinas

Page 96: Manajemen perubahan

Evaluasi atas Strategi Secara umum dapat dikatakan bahwa reformasi yang terjadi

hanya bersifat perubahan yang parsial dan tidak terintegrasi antar berbagai aspek (kelembagaan, SDM dan tatalaksana)

Ketiadaan grand design reformasi administrasi Kesenjangan kompetensi dari pelaku untuk melakukan

perubahan atas strategi dan substansi perubahan Ketiadaan agenda setting dan prioritas (tahapan) yang

saling terkait dari dimensi waktu Komitmen setengah hati dari Presiden, Menteri dan pelaku

untuk melakukan reformasi administrasi Reformasi Administrasi masih belum menjadi agenda dan

gerakan nasional Sejumlah pelaku bahkan menunjukkan kerusakan moral,

kurangnya kesadaran, esensi dan pengetahuan terhadap reformasi birokrasi

Motor yang diharapkan mendorong reformasi tidak melakukan reformasi dari rumahnya sendiri

Terjadinya reformasi parsial di beberapa kementerian dan lembaga (Depkeu, KPK, MA, Kejaksaan dll)

Page 97: Manajemen perubahan

Evaluasi Bidang Kelembagaan

UU Kementerian Negara pada dasarnya hanya mengatur mengenai eksistensi (pembentukan, penggabungan dan pembubaran), serta struktur internal

Esensi mengenai efisiensi dan rasionalisasi organisasi/kelembagaan administrasi negara belum terbentuk

Belum adanya kebijakan tentang bagaimana keberadaan organ ektsra struktural

Prinsip “structure follows function” masih belum menjadi dasar pembentukan organisasi

Pembentukan organisasi baru di Internal kementerian/Badan/Komisi juga UPT Pusat di Daerah tidak dasarkan pada analisi fungsi dan desain kebijakan pemerintahan

Lemahnya peran dan fungsi Kempan dalam melakukan kontrol atas pembentukan dan pembubaran organisasi/struktur baik di pusat maupun di daerah

Page 98: Manajemen perubahan

Evaluasi SDM Aparatur

Berbagai peraturan perundang-undangan yang diamanatkan oleh UU 43/1999 belum terbentuk

Seluruh Manajemen SDM Aparatur pada dasarnya tidak mengalami perubahan dan masih belum berdasarkan sistem merit birokrasi (Tidak terjadi Reformasi Kepegawaian)

RUU Manajemen SDM Aparatur Negara (sebagai revisi UU 43/1999 dan perluasan pengaturannya) masih belum mendapatkan tempat yang baik dalam komitmen reformasi birokrasi

Sejumlah kebijakan seperti rekrutmen tenaga honor bahkan kontraproduktif dengan esensi reformasi

Komisi Kepegawaian Negara belum dibentukDi daerah pengisian jabatan/promosi sangat

didominasi oleh intervensi politik

Page 99: Manajemen perubahan

Evaluasi Ketatalaksanaan

RUU Administrasi Pemerintahan yang diharapkan memperbaiki proses pembuatan keputusan masih belum dikirim ke DPR

RUU Etika Negara yang sudah disetujui untuk dikirim ke DPR kecil kemungkinan memiliki dampak bagi perubahan sikap, etika dan perilaku penyelenggara negara

RPP Perizinan yang sedang dibahas diharapkan dapat memperbaiki proses perizinan

RPP Tata Hubungan Kewenangan diharapkan mampu memperbaiki bekerjanya fungsi-fungsi pemerintahan antara pusat dan daerah

Berbagai perbaikan dalam proses pelayanan, terutama Aplikasi OSS di daerah, sejatinya bukan merupakan hasil dari desain kebijakan di Kempan

Page 100: Manajemen perubahan

Evaluasi Lainnya

Dalam bidang pelayanan publik, telah dibahas di DPR RUU Pelayanan Publik

Dalam bidang Akuntabilitas sedang disusun RUU Akuntabilitas Kinerja Penyelenggara Negara

Dalam bidang pengawasan sedang disusun RUU Sistem Pengawasan Nasional

Page 101: Manajemen perubahan

Kesimpulan Akhir Evaluasi

Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh Kempan masih sangat parsial dan belum memiliki Strategi Reformasi Administrasi yang komprehensif

Persoalan mendasar dalam reformasi adalah kesenjangan kompetensi dan pengetahuan, kurangnya kesadaran akan arti pentingnya reformasi dan bahkan paradigma/budaya proyek dalam reformasi

Komitmen untuk melakukan reformasi administrasi masih terbatas dalam wacana dan belum menjadi “gerakan nasional”

Secara umum belum terjadi perubahan paradigma dan budaya dalam birokrasi negara sejak tahun 2004