PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA TUGAS 1 MANAJEMEN INFRASTRUKTUR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Infrastruktur Disusun Oleh : ALFONSUS SRI AGSEYOGA NIM. 126060100111013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS TEKNIK PASCASARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012
39
Embed
Manajemen Infrastruktur - Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA
TUGAS 1 MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Infrastruktur
Pelabuhan Pelayaran Rakyat, contoh: Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.
h. Jenis pelabuhan berdasarkan peranannya :
Transito, pelabuhan yang mengerjakan kegiatan transhipment cargo, seperti
Pelabuhan Singapura.
Ferry, pelabuhan yang mengerjakan kegiatan penyebrangan, seperti Pelabuhan Merak.
3
Jenis kapal
Kapal penumpang.
Kapal barang.
1.3. Syarat Umum Pelabuhan
Untuk bisa melaksanakan berbagai kegiatannya, pelabuhan harus dilengkapi dengan
fasilitas, seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, bongkar-muat barang,
gudang-gudang, halaman untuk menimbun barang, perkantoran, baik untuk mengelola
pelabuhan maupun maskapai pelayaran, ruang tunggu bagi penumpang, perlengkapan
pengisian bahan bakar dan penyediaan air bersih, dll.
Syarat-syarat perlengkapan pelabuhan barang :
a. Dermaga harus panjang dan dapat menampung seluruh panjang kapal atau setidak-
tidaknya 80 % dari panjang kapal.
b. Mempunyai halamn dermaga yang cukup lebar untuk keperluan bongkar-muat barang.
c. Mempunyai gudang transito atau penyimpanan di belakang halaman dermaga.
d. Tersedia jalan dan halaman untuk pengambilan atau pemasukan barang dari dan ke
gudang serta mempunyai fasilitas untuk reparasi.
Layout pelabuhan yang umum, meliputi :
a. Pemecah gelombang, yang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari
gangguan gelombang.
b. Alur pelayaran, yang berfungsi untuk mengarahkan kapal-kapal yang akan keluar atau
masuk ke pelabuhan.
c. Kolam pelabuhan, merupakan daerah perairan di mana kapal berlabuh untuk melakukan
bongkar-muat, gerakan untuk memutar (di kolam putar), dsb.
d. Dermaga, adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapatkannya kapal dan
menambatkannya pada waktu bongkar-muat barang.
e. Alat penambat, digunakan untuk menambatkan kapal pada waktu merapat di deramga
maupun menunggu di perairan sebelum bisa merapat ke dermaga.
f. Gudang, yang terletak di belakang dermaga untuk menyimpan barang-barang yang harus
menuggu pengapalan.
g. Gedung terminal untuk keperluan administrasi.
4
h. Fasilitas bahan bakar untuk kapal.
i. Fasilitas pandu kapal, kapal tunda dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk membawa
kapal keluar atau masuk pelabuhan.
j. Peralatan bongkar-muat barang, seperti kran darat, kran apung, kendaraan untuk
mengangkat atau memindahkan barang, seperti forklift.
k. Fasilitas-fasilitas lain untuk keperluan penumpang, anak buah kapal dan muatan kapal,
seperti dokter pelabuhan, karantina, bea-cukai, imigrasi, keamanan, dsb.
Tinjauan yang harus dilakukan saat merencanakan lokasi sebuah pelabuhan, yaitu:
a. Tinjauan topografi dan geologi: keadaan topografi daratan dan bawah laut harus
memungkinkan untuk membangun suatu pelabuhan dan kemungkinan untuk
pengembangan di masa mendatang.
b. Tinjauan pelayaran: pelabuhan yang dibangun harus mudah dilalui kapal-kapal yang akan
menggunakannya.
c. Tinjauan sedimentasi: pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang cukup bagi
pelayaran di daerah perairan pelabuhan memerlukan biaya yang cukup besar.
d. Tinjauan gelombang dan arus: gelombang menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada
kapal dan bangunan pelabuhan.
e. Tinjauan kedalaman air: kedalaman laut sangat berpengaruh pada pernecanaan pelabuhan.
1.4. Istilah-istilah dalam Pelabuhan
Bandar (harbour): daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang dan angin
untuk berlabuhnya kapal-kapal.
Pelabuhan (port): daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang
dilengkapi dengan fasilitas terminal laut, meliputi dermaga, di mana kapal dapat
bertambat untuk bongkar-muat barang, kran-kran untuk bongkar-muat barang, gudang
laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan, di mana kapal membongkar
muatannya, dan gudang-gudang, di mana barang-barang dapat disimpan dalam waktu
yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan.
Estuari: bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh pasang-surut air laut.
Roll-on/roll-off (Ro/Ro): bongkar-muat secara horizontal.
Lift-on/lift-off (Lo/Lo): bongkar-muat secara vertikal.
5
Jenis golongan bentuk halaman dermaga pelabuhan barang
Barang-barang potongan (general cargo): barang-barang yang dikirim dalam bentuk
satuan, seperti mobil, truk, mesin dan barang-barang yang dibungkus dalam peti,
karung, drum, dsb.
Muatan curah atau lepas (bulk cargo): yang dimuat tanpa pembungkus, seperti batu
bara, biji-bijian, minyak, dsb.
Peti kemas atau kontainer: suatu peti yang ukurannya telah distandarisasi sebagai
pembungkus barang-barang yang dikirim.
Geometri ukuran dalam kapal meliputi :
Panjang total (length overall, Loa): panjang kapal dihitung dari ujung depan (haluan)
sampai belakang (buritan).
Panjang garis air (length between perpendiculars, Lpp): panjang antara kedua ujung
garis air pada beban yang direncanakan.
Sarat (draft): bagian kapal yang terendam air pada keadaan muatan maksimum, atau
jarak antara garis air pada beban yang direncanakan (designed load water line) dengan
titik terendah kapal.
Lebar kapal (beam): jarak maksimum antara dua sisi kapal.
Ukuran isi tolak (displacement tonnage, DPL): volume air yang dipindahkan oleh
kapal, dan sama dengan berat kapal.
Berat kapal maksimum (displacement tonnage loaded): apabila kapal masih dimuati
lagi, kapal akan terganggu stabilitasnya sehingga kemungkinan kapal tenggelam
menjadi lebih besar.
Berat kapal tanpa muatan (displacement tonnage light): ukuran isi tolak dalam
keadaan kosong.
Bobot mati (deadweight tonnage, DWT): berat total muatan di mana kapal dapat
mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal atau sarat maksimum.
Ukuran isi kotor (gross register tons, GRT): volume keseluruhan bagian kapal.
Ukuran isi bersih (netto register tons, NRT): ruangan yang disediakan untuk muatan
dan penumpang.
6
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Pelabuhan Tanjung Perak
Gambar 2.1 Pelabuhan Tanjung Perak zaman dulu
Sumber : www.perakport.co.id
Tanjung Perak merupakan salah satu pintu gerbang indonesia yang berfungsi
sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke Kawasan Timur Indonesia termasuk
Provinsi Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh daerah
hinterland Jawa Timur yang potensial maka pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan
pusat pelayaran intersulair Kawasan Timur Indonesia.
Dahulu, Kapal-kapal samudera membongkar dan memuat barang-barangnya
melalui perahu-perahu yang dapat mencapai Jembatan Merah (pelabuhan pertama pada
waktu itu) yang berada di jantung kota Surabaya melalui sungai Kalimas.
Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus barang serta
bertambahnya arus transportasi maka fasilitas dermaga di Jembatan Merah itu akhimya
tidak mencukupi. Kemudian pada tahun 1875, Ir.W. de Jongth menyusun suatu rencana
pembangunan pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan kesempatan kepada
kapal-kapal samudera membongkar dan memuat secara langsung tanpa bantuan
tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena
biayanya yang sangat tinggi.
7
Baru pada sepuluh tahun pertama abad ke-20, Ir. WB. Van Goor membuat suatu
rencana yang lebih realistik yang menekankan suatu keharusan bagi kapal-kapal
samudera untuk merapatkan kapalnya pada kade. Dua orang ahli di datangkan dari
Belanda yaitu Prof.DR.J Kraus dan G.J. de Jongth untuk memberikan suatu saran
mengenai pelaksanaan rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Perak.
Setelah tahun 1910, maka pembangunan pelabuhan Tanjung Perak dimulai.
Selama dilaksanakan pembangunan, ternyata banyak sekali permintaan untuk
menggunakan kade yang belum seluruhnya selesai itu. Dengan demikian, maka
dilaksanakanlah perluasannya. Sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak telah
memberikan suatu kontribusi yang cukup besar hagi perkembangan ekonomi dan
memiliki peranan yang penting tidak hanya bagi peningkatan lalu lintas perdagangan di
Jawa Timur tetapi juga diseluruh Kawasan Timur Indonesia.
Gambar 2.2 Pelabuhan Tanjung Perak
Sumber : www.perakport.co.id
Dalam masa pembangunan ini, usaha-usaha pengembangan terus dilakukan oleh
pelabuhan Tanjung Perak yang diarahkan pada perluasan dermaga, khususnya dermaga
kontainer, perluasan dan penyempurnaan berbagai fasilitas yang ada, pengembangan
daerah industri dikawasan pelabuhan. pembangunan terminal penumpang dan fasililas-
fasilitas lainnya yang berkaitan dengan perkembangan pelabuhan-pelabuhan modern.
Karena perkembangan lalu lintas perdagangan dan peningkatan arus barang serta
bertambahnya arus transportasi maka fasilitas dermaga di Jembatan Merah itu akhimya
8
tidak mencukupi. Kemudian pada tahun 1875, Ir. W. de Jongth menyusun suatu rencana
pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak agar dapat memberikan kesempatan kepada
kapal-kapal samudera membongkar dan memuat secara langsung tanpa bantuan
tongkang-tongkang dan perahu-perahu. Akan tetapi rencana ini kemudian ditolak karena
biayanya yang sangat tinggi.
Baru pada sepuluh tahun pertama abad ke-XX, Ir.WB.Van Goor membuat suatu
rencana yang lebih realistic yang menekankan suatu keharusan bagi kapal-kapal
samuera untuk merapatkan kapalnya pada kade. Dua orang ahli di datangkan dari
Belanda yaitu Prof.DR.J Kraus dan G.J. de Jongth untuk memberikan suatu saran
mengenai pelaksanaan rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak. Setelah tahun
1910, pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak dimulai.
Usaha-usaha pengembangan terus dilakukan oleh Pelabuhan Tanjung Perak
yang diarahkan pada perluasan dermaga khususnya dermaga kontainer, perluasan dan
penyempurnaan berbagai fasilitas yang ada, pengembangan daerah industri di kawasan
pelabuhan, pembangunan terminal penumpang dan fasililas-fasilitas lainnya yang
berkaitan dengan perkembangan pelabuhan-pelabuhan modern.
2.2. Lokasi
Gambar 2.3 Lokasi pelabuhan Tanjung Perak
Sumber : www.dephub.go.id
9
Pelabuhan Tanjung Perak adalah Pelabuhan Surabaya yang terletak pada posisi
112o43'22" garis Bujur Timur dan 07o11'54" Lintang Selatan. Tepatnya di Selat Madura
sebelah Utara kota Surabaya yang meliputi daerah perairan seluas 1.574,3 ha dan daerah
daratan seluas 574,7 ha.
Alamat Pelabuhan : Jl. Tanjung Perak Timur No. 620
Kelurahan : Perak Timur
Kecamatan : Pabean Cantian
Kabupaten : Surabaya
Propinsi : Jawa Timur
Status Pelabuhan : Pelabuhan Komersial
Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum
2.3. Bidang Usaha
f. Tambat labuh
g. Pengisian bahan bakar dan pelayanan air bersih
h. Fasilitas terminal penumpang untuk naik turun penumpang dan kendaraan
i. Dermaga
j. Gudang dan tempat penimbunan barang, alat B/M serta peralatan pelabuhan
k. Terminal petikemas, curah cair, curah kering, dan Ro-Ro
l. Bongkar muat barang dan petikemas
m. Pusat distribusi dan konsolidasi barang
n. Penundaan dan pemanduan kapal
10
2.4. Layout Pelabuhan (Terminal)
Gambar 2.4 Layout umum pelabuhan
Sumber : www.perakport.co.id
2.5. Kondisi Lingkungan
Gambar 2.5 Suasana pelabuhan dilihat dari satelit
Sumber : www.dephub.go.id
11
2.5.1. Water Area
No. Lokasi Luas (M2) Kedalaman (M/LWS)
1. Pelabuhan Luar 15.556.300 -12,0
2. Pelabuhan Dalam 784.000 -9,6
2.5.2. Gelombang
Tinggi Gelombang maksimal di sekitar ambang luar 1,5 m dan di tempat
berlabuh kurang lebih 0,5 m.
2.5.3. Angin
Rata-rata kecepatan angin di Pelabuhan yaitu 12 knot.
2.5.4. Arus
Terdapat dua arus dominan yang terjadi di alur maupun tempat berlabuh yaitu:
Arah Barat ke Timur dan dari arah Timur ke Barat. Pergantian arah terjadi setiap
6 jam dengan kecepatan maksimal 3 knot.
2.5.5. Area Labuh Jangkar
Bagi kapal-kapal yang akan berlabuh jangkar di dalam daerah Pelabuhan
Tanjung Perak, telah ditentukan dengan posisi koordinat sebagai berikut :
No. Keterangan Peruntukan
1. Zone A Panjang Kapal < 100 M
2. Zone B 100 M
3. Zone C Panjang Kapal > 151 M
4. Zone D Kapal Tongkang
5. Zone E Kapal Tongkang
2.6. Alur Pelayaran
Alur pelayaran barat merupakan alur utama untuk memasuki pelabuhan
Tanjung Perak yang panjangnya 25 mil laut, lebar 100 meter dengan kedalaman
bervariasi antara 9,7 sampai 12 meter A.R.P dilengkapi dengan 24 buoy dan Stasiun
Pandu di Karang Jamuang yang siap melayani 24 jam.
Alur lainnya yaitu alur pelayaran timur, yang penjangnya 22,5 mil laut, lebar
100 meter dengan kedalaman antara 2,5 sampai 5 meter A.R.P dilengkapi dengan 8
buoy.
12
Gambar 2.6 Peta alur pelayaran Tanjung Perak
Sumber : www.dephub.go.id
2.7. Pemanduan
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan wajib Pandu. Untuk itu tersedia
39 orang pandu yang terdiri dari 28 pandu laut dan 11 pandu bandar. Pandu Laut
bertugas memandu kapal selama berlayar di alur dan Pandu Bandar memandu kapal
untuk olah gerak dalam pelabuhan. Untuk tugas pemanduan ini, para pandu stand by di
Stasiun Karang Jamuang selama 24 jam, yang dapat dihubungi melalui radio IJHV pada
cannel 6- 8 - 12 - 14 dan 16. Untuk keamanan dan kelancaran olah gerak kapal di
bandar, tersedia 8 kapal tunda berkekuatan 800- 2400 HP, 5 5 kapal pandu berkekuatan
350 - 960 EB' dan 6 kapal kepil berkekuatan 125 - 250 MK.
13
2.8. Layout Eksisting Pelabuhan
Gambar 2.7 Layout eksisting pelabuhan Tanjung Perak
Sumber : www.dephub.go.id
2.9. Fasilitas Umum Pelabuhan
2.9.1. Pelayanan Air Bersih
Pelayanan air bersih ( air minum) untuk kapal yang sedang tambat dilayani
melalui pipa di sepanjang dermaga Jamrud Utara, Berlian Timur yang memiliki
kapasitas 100 ton perjam dan di dermaga International Container Terminal ( ICT)
14
dengan kapasitas 30 ton per jam. 3edang untuk kapal-kapal di tambatan lainnya atau
direde dapat dilayani melalui 4 buah tongkang air. Total kapasitas pelayanan air minum
di pelabuhan diperkirakan 1000 - 1500 ton per hari. Semua fasilitas air ini di suplay oleh
PDAM ( Perusahaan daerah Air Minum ).
2.9.2. Bunker
Pelayan bunker dilaksanakan oleh Pertamina melalui pipa dermaga yang
terdiri dari :
Jamrud Utara : 6 tempat ( khusus MDF)
Jamrud Selatan : 5 tempat
Berlian Timur : 3 tempat
Berlian Barat : 4 tempat
Pelayanan bunker lainnya dilakukan oleh swasta melalui tongkang dan mobil
tangki.
2.9.3. Pelayanan Kesehatan
Sebagai pintu gerbang pelabuhan Indonesia, Tanjung Perak juga dilengkapi
dengan Rumah Sakit Pelabuhan yang memiliki kapasitas 100 tempat tidur dengan
pelayanan 24 jam sehari. Rumah Sakit ini terletak di Jl. Kalianget 2 - 4 Surabaya, nomor
telepon (031) 3294801 dan dilengkapi dengan peralatan kesehatan yang mamadai bagi
praktek umum dan spesialis. Untuk keadaan darurat juga disediakan kamar gawat
darurat, ambulan dan radio medik pada frekwensi 718.
2.9.4. Pemadam Kebakaran (PMK)
PMK bertujuan untuk menjaga kemungkinan timbulnya bahaya kebakaran,
seperti resiko kebakaran yang menimpa material yang ada di area pelabuhan. Pelayaran
ini ditujukan untuk mengantisipasi dan melindungi aset pelabuhan dan aset lain yang
dimiliki oleh masyarakat umum. Karena itu disamping memberikan pelayanan terhadap
para pengguna jasa pelabuhan (pelanggan), pelayanan ini juga ditujukan bagi
masyarakat lain yang membutuhkan pelayanan pemadam kebakaran. Pelayanan ini
bekerja selama 24 jam dan dapat dihubungi melalui telepon (031) 3291760.
2.9.5. Docking, Repairing, dan Shipbuilding
Di area Pelabuhan Tanjung Perak telah banyak disediakan berbagai macam
pelayanan termasuk pelayanan docking, perbaikan kapal bahkan pembuatan kapal
15
sekalipun. Sehingga banyak sekali beroperasi perusahaan jasa docking kapal, perbaikan,
konversi kapal, dan lain-lain. Tentu saja keberadaan perusahaan ini sangat membantu
dalam menunjang kelancaran operasional dan aktivitas kerja di pelabuhan.
2.10. Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
2.10.1. Terminal JAMRUD
Gambar 2.8 Data Terminal JAMRUD
Sumber : www.dephub.go.id
2.10.2. Terminal BERLIAN
16
Gambar 2.9 Data Terminal BERLIAN
Sumber : www.dephub.go.id
2.10.3. Terminal NILAM
Gambar 2.10 Data Terminal NILAM
Sumber : www.dephub.go.id
17
2.10.4. Terminal MIRAH
Gambar 2.11 Data Terminal MIRAH
Sumber : www.dephub.go.id
18
2.10.5. Terminal KALIMAS
Gambar 2.12 Data Terminal KALIMAS
Sumber : www.dephub.go.id
2.10.6. Terminal PENUMPANG
Gambar 2.13 Data Terminal PENUMPANG
Sumber : www.dephub.go.id
19
2.10.7. Terminal RO-RO
Gambar 2.14 Data Terminal RO-RO
Sumber : www.dephub.go.id
2.11. Institusi Terkait
Di area pelabuhan juga banyak beroperasi lembaga-lembaga terkait, diantaranya
adalah :
2.11.1. Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (Kp3) Tanjung Perak
Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) adalah Kesatuan dari unsur
Kepolisian RI yang mempunyai tugas pokok membantu Administrator Pelabuhan dalam
menyelenggarakan keamanan di dalam daerah Pelabuhan sepanjang mengenai tata-tertib
umum dalam rangka pendayagunaan dan pengusahaan pelabuhan. Kedudukan KP3
secara taktis operasional berada di bawah Administrator Pelabuhan dan secara hirarkhis
fungsional serta teknis Polisional tetap berada di bawah kesatuan induknya.
2.11.2. KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Klas I Surabaya)
Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) adalah unit pelaksana teknis
dibidang keamanan Pelabuhan, Bandar, Perairan Laut, Pantai dan Bantuan SAR dalam
lingkungan Departernen Perhubungan. KPLP dalam tugasnya mempunyai fungsi
menegakkan peraturan/ketentuan bidang Perhubungan Laut di daerah pelabuhan dan
perairan bandar, melaksanakan patroli perairan dan bantuan SAR.
20
2.11.3. Distrik Navigasi Klas I Surabnya
Distrik Navigasi adalah unit pelaksana tehnis pemerintahan dibidang perambuan,
penerangan pantai dan elektronika pelayaran dalam hngkungan Departemen
Perhubungan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Kantor Wilayah Perhubungan Laut. Distrik Navigasi Surabaya termasuk Distrik
Navigasi Klas I bettugas menyelenggarakan perambuan dan penerangan pantai,
elktronika dan telekomonikasi serta mengatur penggunaan dan memelihara kapal-kapal
negara.
2.11.4. Kesyahbandaran Klas I Surabaya
Kesyahbandaran adalah unit pelaksana tehnis pemerintahan dibidang
kebandaran, perkapalan dan jasa maritim dalam lingkungan Departemen Perhubungan,
yang dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Syahbandar. Tugas Kesyahbandaran
adalah melaksanakan penilikan kebandaran, keselamatan kapal, pengukuran dan
pendaftaran kapal serta kegiatan jasa maritim.
2.11.5. Bea Cukai
Kantor Inspeksi Direktorat lendral Bea dan Cukai Tanjung Perak dengan tugas
pokok memungut pajak-pajak yang tidak langsung scperti: bea masuk, bea keluar, cukai
serla mencegah adanya penyelundupan pajak-pajak tersebut.
2.11.6. Karantina Kesehatan Pelabuhan
Kantor Kesehatan Pelabuhan, sebagai unsur pelabuhan, merupakan Port Health
Authority dalam daerah Pelabuhan. Oleh karenanya semua kegiatan-kegiatan di kapal
dan daerah pelabuhan yang mungkin dapat berkaitan dengan kesehatan manusia, adalah
merupakan tugas K.K.P untuk mengatasi, memonitor, memotivasi, mencegah dan
memelihara, sehingga terjadi peningkatan-peningkatan kesehatan yang sepadan dengan
aktivitas serta gerak pengembangan Pelabuhan pada umumnya. Secara singkat Kantor
Kesehatan Pelabuhan mengemban tugas; menyelenggarakan pencegahan penyakit
menular yang berasal dari luar pelabuhan melalui kapal laut.
2.11.7. Kantor IMIGRASI
Kantor Resort Imigrasi Tanjung Perak Surabaya, pada dasarnya antara lain,
mengawasi kedatangan dan keberangkatan orang-orang yang datang dari luar maupun
yang berangkat keluar negeri melalui Pehbuhan Tanjung Perak. Pelabuhan Tanjung
21
Perak Surabaya oleh Menteri Kehakiman ditunjuk sebagai salah satu pelabuhan
pendaratan, dengan arli bahwa orang-orang dibolehkan berangkat/datang langsung ke
dan dari luar negeri, setelah memenuhi persyaratan yang berlaku. Tugas Pengawasan
dilaksanakan oleh Pejabat Pendaratan pada saat embarkasi/debarkasi penumpang.
2.11.8. Stasiun Karantina Hewan
Bertugas menyelenggarakan pencegahan penyakit menular terhadap hewan yang
berasal dari luar pelabuhan, maupun yang akan keluar pelabuhan melalui kapal laut.
2.11.9. Balai Karantina Tumbuh-tumbuhan
Bertugas menyelenggarakan pencegahan penyakit terhadap Tumbuh-tumbuhan
yang berasal dari luar pelabuhan, maupun yang akan keluar pelabuhan melalui kapal
laut.
2.12. Mitra Kerja, Pelanggan dan Pengguna Jasa
Kapal Liner dari dan ke Pelabuhan Tanjung Perak
No. Agen Kapal Grt Frek rata-rata per
bulan Bendera
1 PT Samudera Indonesia Semboku Ace 7657 1 Panama Rack Manuel 1740 1 Singapura
Rickmers Teanjin 23239
1 Bahama
Kobe Queen 7657 1 Panama Bandung Ace 7633 1 Panama Kochi Ace 7633 1 Panama Yuuzan 3611 1 Panama Leon 14330 1 Siprus Saint Loanis 9013 1 Siprus Oraphin 3 2951 1 Thailand
2 PT Djakarta Lloyd Lard Field 25695 1 British Wren Arrow 27012 1 Bahama Emu Arrow 51419 1 Bahama
3 PT Karana Line Asean Jumbo 12313 1 Singapura Ocean Host 29160 1 Korea Jin Shan Hai 20582 1 Cina Ubon Navee 11911 1 Thailand Alsham 14854 1 Malta Sun II 14160 1 Panama