Top Banner
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pertanian merupakan suatu sektor yang sangat banyak diusahakan oleh masyarakat Indonesia, selain karena iklim yang sangat sesuai juga karena luas areal yang sangat mendukung untuk dimanfaatkan sebagai areal budidaya berbagai macam tanaman, seperti perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura. Di Indonesia budidaya tanaman hortikultura seperti sayur sayuran sudah memberikan kontribusi yang besar, mengingat semakin meningkatnya kesadaran akan gizi masyarakat yang menyebabkan bertambahnya permintaan tanaman sayuran termasuk kacang panjang. Kacang panjang ( vigna sinensis ) merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur. Polong kacang panjang memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap yaitu protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin B dan C. Masyarakat Indonesia secara umum banyak mengkonsumsi sayuran sebagai bahan makanan. Sayuran tersebut diolah berupa lalapan mentah, aneka sayur asam, lodeh dan lainnya, dan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat tanpa 1
37

Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

Mar 01, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pertanian merupakan suatu sektor yang sangat

banyak diusahakan oleh masyarakat Indonesia,

selain karena iklim yang sangat sesuai juga karena

luas areal yang sangat mendukung untuk

dimanfaatkan sebagai areal budidaya berbagai macam

tanaman, seperti perkebunan, tanaman pangan dan

hortikultura.

Di Indonesia budidaya tanaman hortikultura

seperti sayur sayuran sudah memberikan kontribusi

yang besar, mengingat semakin meningkatnya

kesadaran akan gizi masyarakat yang menyebabkan

bertambahnya permintaan tanaman sayuran termasuk

kacang panjang. Kacang panjang ( vigna sinensis )

merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi

dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur.

Polong kacang panjang memiliki kandungan gizi yang

cukup lengkap yaitu protein, lemak, karbohidrat,

kalsium, fosfor, besi, vitamin B dan C.

Masyarakat Indonesia secara umum banyak

mengkonsumsi sayuran sebagai bahan makanan.

Sayuran tersebut diolah berupa lalapan mentah,

aneka sayur asam, lodeh dan lainnya, dan

dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat tanpa

1

Page 2: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

mengenal tingkat pendidikan maupun pendapatan.

Dalam hubungannya dengan tingkat kecukupan pangan

dan gizi, masyarakat menghadapi beberapa masalah,

antara lain : (a) kekurangan protein, (b)

kekurangan vitamin A, (c) anemia besi, dan (d)

penyakit gondok.

Rendahnya hasil tanaman bukan hanya

disebabkan oleh teknik bercocok tanam yang belum

intensif, kurang tepatnya pengendalian hama dan

penyakit, tetapi juga masih kurangnya pengetahuan

petani tentang pemilihan benih berkualitas.

Pemilihan benih yang berkualitas dan memenuhi mutu

serta daya tumbuh yang tinggi dapat mendorong

produksi kacang panjang yang optimal.

2

Page 3: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

I.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana proses budidaya kacang panjang untuk

produksi benih di CV. AURA SEED ?

b. Masalah apa saja yang dapat diidentifikasi dari

proses budidaya kacang panjang untuk produksi

benih di CV. AURA SEED ?

c. Bagaimana alternatif pemecahan masalah yang

diajukan oleh CV. AURA SEED ?

d. Bagaimana perbandingan produksi benih dari

kacang panjang yang menggunakan ajir bambu

dengan yang menggunakan ajir dari batang jagung

?

I.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan Umum dari PKL ini yaitu untuk memenuhi

sebagian persyaratan menyelesaikan studi sarjana

S-1 Jurusan Agronomi.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mempelajari proses budidaya kacang panjang

untuk produksi benih di CV. AURA SEED.

b. Mempelajari masalah-masalah yang terjadi dalam

proses budidaya kacang panjang untuk produksi

benih di CV. AURA SEED.

3

Page 4: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

c. Mengkaji pemecahan masalah yang dihadapi di CV.

AURA SEED.

d. Mengkaji perbandingan produksi benih dari

tanaman kacang panjang yang menggunakan ajir

dari bambu dan yang menggunakn ajir batang

jagung.

4

Page 5: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

II. DASAR TEORI

II.1. Kacang Panjang

Kacang panjang atau Vigna Sinensis digolongkan

kedalam famili leguminosa. Famili leguminosa

biasa dimanfaatkan petani sebagai tanaman sela

untuk memulihkan kandungan nitrogen tanah. Selain

bermanfaat sebagai tanaman sela, budidaya kacang

panjang sangat potensial secara ekonomi.

Budidaya kacang panjang bisa dilakukan di

kisaran iklim yang luas. Pada umumnya kemampuan

adaptasi kacang panjang terhadap iklim sama

dengan jagung. Hanya saja, tanaman ini

membutuhkan panas yang lebih banyak. Budidaya

kacang panjang dapat dilakukan di dataran tinggi

hingga 800 meter dpl, maupun rendah. Suhu optimum

pertumbuhannya ada di rentang 15-24oC dengan

curah hujan 600-1500 mm per tahun. Sedangkan suhu

maksimum yang bisa dicapai adalah 35oC dan suhu

minimum 10oC.

Di Indonesia, budidaya kacang panjang bisa

dilakukan sepanjang musim. Namun kebiasaan petani

menanamnya di awal musim hujan, terkecuali untuk

tanah sawah, petani biasanya menanam di musim

5

Page 6: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

kemarau. Kacang panjang menyukai tipe tanah

gembur yang terkena langsung sinar matahari

dengan drainase yang baik. Kandungan hara yang

berlebih membuat tanaman tumbuh subur, hanya

produksi bijinya minim. Sedangkan di tanah yang

unsur haranya lebih rendah, daun tanaman tidak

begitu subur namun produksi bijinya bisa lebih

baik.

II.2. Budidaya Tanaman Kacang Panjang

Menurut Ninda Ayu (2008), ada beberapa tahap

dalam budidaya tanaman kacang panjang diantaranya

yaitu :

a) Syarat Tumbuh Kacang Panjang

Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol /

lempung berpasir subur, gembur, banyak

mengandung bahan organik dan drainasenya baik,

pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat

Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara

600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum

kurang dari 800 m dpl.

b) Pemilihan Benih Dan Pembibitan

1. Benih kacang panjang yang baik dan bermutu

adalah sebagai berikut: penampilan

bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas

85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung

6

Page 7: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

wabah hama dan penyakit. Keperluan benih

untuk 1 hektar antara 15-20 kg.

2. Benih tidak usah disemaikan secara khusus,

tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam

yang sudah disiapkan.

c) Pengolahan Media Tanam

1. Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar,

dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi

gembur.

2. Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80

cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30

cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem

guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas

30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara

guludan 30-40 cm.

3. Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah

dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha

dan campurkan secara merata dengan tanah pada

kedalaman 30 cm.

7

Page 8: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

d) Tehnik Penanaman

1.Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah

20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak

tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x

60 cm.

2.Waktu tanam yang baik adalah awal musim

kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat

saja sepanjang musim asal air tanahnya

memadai

3.Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam

sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah

tipis/dengan abu dapur

e) Pemyulaman

Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari

setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera

disulam.

f) Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman

berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung

pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan

cara mencabut rumput liar atau membersihkannya

dengan sabit.

g) Pemangkasan Atau Perempelan

Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu

diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang.

8

Page 9: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat

tumbuhnya bunga.

h) Pemupukan

Dosis pupuk makro sebagai berikut:

Tabel 1. Dosis Pemberian Pupuk (per ha/NPK)

Dosis Pupuk Makro

(per ha)

Urea

(kg)

SP-36

(kg)

KCl

(kg)Dasar 50 75 25Umur 45 hari 50 25 75TOTAL 100 100 100

Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat. Sumber :

(Yusman, 2012)

Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang

terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah

pupuk yang diberikan untuk satu tanaman

tergantung dengan jarak tanaman.

i) Pengairan

Pada fase awal pertumbuhan benih hingga

tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap

hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

j) Pengelolaan Hama Dan Penyakit

Dilakukan pongolahan hama dan penyakit terpadu

apabila ada serang langsung dilakukan

penanganan secara terpadu dengan pemberian

dosis sesuai anjuran.

9

Page 10: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)

Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar

tulang daun, pertumbuhan tanaman yang

terserang terhambat dan daun berwarna

kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran

sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan

cara pergiliran tanaman yang bukan dari

famili kacang-kacangan dan penyemprotan

dengan insektisida.

b. Kutu daun (Aphis cracivora Koch)

Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama

mengisap cairan sel tanaman dan penurunan

hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk

tanaman dan berperan sebagai vektor virus.

Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan

tanaman bukan famili kacang-kacangan dan

penyemprotan insektisida.

c. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)

Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak

pasti, serangan berat di musim kemarau, juga

menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur

teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak,

Semprot dengan insektisida

d. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)

10

Page 11: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur

sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan

dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat

persembunyian hama. Benih kacang panjang

diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.

e. Ulat bunga ( Maruca testualis)

Gejala: larva menyerang bunga yang sedang

membuka, kemudian memakan polong.

Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan

menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa

tanaman. Disemprot dengan insektisida

f. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum

lindemuthianum )

Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang

baru berkecamabah, semacam kanker berwarna

coklat pada bagian batang dan keping biji.

Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan

membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.

g. Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne

Virus/CAMV).

Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran

mosaik yang warnanya tidak beraturan.

Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.

Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas

virus, semprot vector kutu daun dan tanaman

yang terserang dicabut dan dibakar.

11

Page 12: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

h. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom

Virus/Cowpea Stunt Virus.)

Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-

ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas

ketiak memendek dan membentuk "sapu".

Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian:

sama dengan pengendalian penyakit mosaik.

i. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )

Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan

berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian:

dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan

mencabut tanaman yang mati.

k. Panen Dan Pasca Penen

1. Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran

polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan

biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol

2. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore

hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan.

3. Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe

merambat dengan memotong tangkai buah dengan

pisau tajam.

4. Selepas panen, polong kacang panjang

dikumpulkan di tempat penampungan, lalu

disortasi.

12

Page 13: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

5. Polong kacang panjang diikat dengan bobot

maksimal 1 kg dan siap dipasarkan.

II.3. Ciri Benih Bermutu

Benih yang bermutu berasal dari tanaman induk

yang baik. Selain mempunyai bentuk fisik yang

baik, tanaman induk ini harus mempunyai sifat-

sifat genetik yang baik pula, dan tidak

mengandung penyakit. Sesudah kita yakin bahwa

benih itu berasal dari induk yang baik, barulah

kita menengok sifat fisik benih itu sendiri, dan

apakah ia sehat atau tidak.

Menurut Iqro (2010), Ciri-ciri fisik benih

bermutu dapat diteliti sebagai berikut:

a. Bentuk, ukuran dan warnanya seragam. Benih

yang baik selalu sama bentuknya. Kalau bentuk

benih itu seharusnya bulat, semuanya bulat

(tidak ada yang pipih atau lonjong). Itulah

benih yang baik. Demikian pula kalau bentuknya

seharusnya pipih, maka semuanya juga harus

pipih. Ukuran dan warna juga harus seragam.

Tidak ada yang lebih besar atau lebih kecil.

Tidak ada yang berwarna aneh, kalau bibit

berwarna kuning semua harus kuning, tak ada

yang putih.

13

Page 14: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

b. Permukaan kulit benih harus bersih dan

mengkilat. Tidak ada yang kotor atau keriput.

Benih yang keriput pertanda dipetik pada saat

buah belum cukup umur.

c. Tidak tercampur dengan benih hampa dan macam-

macam kotoran, seperti tanah, sisa kulit, biji

rumput, dan sebagainya.

d. Kadar air cukup rendah dan benih sudah

mengalami masa istirahat yang cukup, namun

masih juga belum mengalami masa simpan terlalu

lama sampai kadaluwarsa.

Ciri benih yang baik dan bermutu itu dapat

dilihat langsung pada saat akan dibeli. Tapi

selain ciri yang mudah terlihat itu, benih yang

baik juga harus masih mempunyai daya tumbuh dan

daya hidup yang besar. Benih harus mempunyai

lembaga dan cadangan makanan yang cukup untuk

menumbuhkan lembaga itu menjadi tanaman muda.

Untuk melihatnya, kita bisa mengupas sebutir

benih itu, lalu melihat lembaga dan cadangan

makanannya. Jika lembaganya masih utuh dan besar,

maka benih masih mempunyai daya tumbuh yang

besar. Demikian pula dengan cadangan makanan.

Harus terlihat masih segar meskipun dalam keadaan

istirahat. Selain itu benih juga harus bebas dari

bibit penyakit. Ini bisa diketahui dari kondisi

14

Page 15: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

tanaman induknya. Tanaman induk yang sakit

cenderung menghasilkan benih yang membawa serta

bibit penyakit (Soedomo, 2010)

Secara struktural benih itu tidak berbeda

dengan biji, namun secara fungsional benih tidak

sama dengan biji. Benih yang baik mengandung arti

bahwa benih harus bermutu, baik mutu fisik,

fisiologis, genetik maupun biologis/patologis.

Mutu fisik benih menampilkan bentuk dan ukuran

fisik benih yang seragam, bernas dan bersih. Mutu

fisiologis benih menampilkan kemampuan daya hidup

(viabilitas) dan vigor benih yang mencakup daya

berkecambah dan kekuatan tumbuh benih serta daya

simpan benih. Mutu genetik benih merupakan

penampilan benih murni dari varietas tertentu

yang menunjukkan identitas genetik tanaman

induknya. Sedangkan mutu biologis/patologis benih

menampilkan kesehatan benih yang terbebas dari

penyakit terbawa benih (seedborne). Tidak cukup

hanya sebatas baik, tetapi benih juga harus

benar. "Benar" disini dapat diartikan bahwa semua

informasi yang dihasilkan yang berkaitan dalam

setiap tahap produksi benih, sejak tahap

pendaftaran, persiapan lahan, produksi di

lapangan, pengolahan, pengujian, pengemasan,

penyimpanan, hingga distribusi dan pemasaran

15

Page 16: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

dilakukan secara baik dan benar. Sebuah

perusahaan penghasil benih tidak akan

mempertaruhkan nama baik perusahaannya dengan

memberikan informasi yang tidak benar.

Kepercayaan konsumen (petani penggunan benih)

adalah masa denpan dari suatu perusahaan benih

(BPTP, 2011)

Teknologi perbenihan menjaga kita agar tidak

tertipu oleh benih. Berbagai metode pengujian

mutu benih yang ada saat ini dan terus

berkembang, menjadikan hasil analisa menjadi

lebih akurat dan dapat dijadikan dasar dalam

pengambilan keputusan/kebijakan. Sebagai contoh,

salah satu syarat benih untuk dapat diedarkan

adalah nilai daya berkecambah minimal. Hasil

pengujian akan dijadikan dasar apakah suatu lot

benih layak untuk diedarkan atau tidak. Benih

yang benar sangat menggambarkan 'kejujuran' dari

suatu proses dan hasil kerja dari orang-orang

benih. Nilai kejujuran ini akan terinterpretasi

menjadi benih yang baik dan benar yang sudah

tentu membuat konsumen benih tidak akan merasa

tertipu oleh benih. Kedepan, tantangan

peningkatan produksi; produktivitas dan kualitas

hasil pertanian semakin menigkat. Oleh karena itu

sebagai orang-orang benih agar tidak 'tertipu'

16

Page 17: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

dan tidak 'menipu', mari bersama menghasilkan dan

menggunakan benih baik dan benar (BPTP, 2011).

17

Page 18: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Tempat dan Waktu

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di

CV. AURA SEED INDONESIA. Waktu pelaksanaan PKL akan

dilakukan selama dua bulan, dan dimulai pada tanggal 1

Juli sampai 1 September 2013.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan antara lain meliputi cangkul,

gembor, sprayer hama penyakit, plastik, sabit dll.

Bahan yang digunakan meliputi tanaman kacang

panjang pada luasan tertentu, air, pestisida, pupuk.

3.3. Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data pada

kegiatan PKL ini adalah dengan melakukan:

a. Studi Kepustakaan

Mempelajari buku-buku dalam usaha mengumpulkan

informasi berupa teori-teori serta pendukung data

yang diperlukan sebagai bahan pembanding.

b. Observasi

Metode ini bertujuan untuk mengetahui situasi dan

kondisi serta mengidentifikasi masalah yang ada

secara langsung.

c. Praktek Lapang

18

Page 19: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

Dengan mengetahui dan melakukan / terlibat langsung

dalam proses budidaya tanaman kacang panjang untuk

produksi benih sehingga didapatkan informasi dan

pengalaman untuk menunjang data yang lebih akurat.

d. Wawancara

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data

pembanding untuk di bandingkan dengan data yang di

peroleh dari praktik lapang.

3.4. Pengolahan Data

Data yang di dapatkan kemudian di olah dengananalisis deskriptif yaitu, dengan mengidentifikasimasalah yang ada di lapang dengan melihat hasildata yang di dapatkan selama praktek kerja lapangdan kemudian menentukan solusi untuk masalahtersebut.

19

Page 20: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil PKL

Berdasarkan hasil praktek kerja lapang (PKL) di

Kab. Kediri, Kec. Badas Ds. Bringin dengan waktu

kurang lebih 2 bulan maka hasil yang didapatkan

adalah mengetahui teknik budidaya kacang panjang OT

242 untuk produksi benih dan mengetahui

perbandingan produksi tanaman kacang panjang dengan

menggunakan ajir bambu dan yang menggunakan ajir

batang tanaman jagung. Data yang di peroleh dari

PKL ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Untuk data kualitatif yaitu dengan mengamati

diameter batang, lebar daun dan panjang daun,

sedangkan untuk data kuantitatif yaitu dengan

mengamati bentuk daun, permukaan daun, bentuk

bunga, warna bunga, umur berbunga.

Tabel:1. Data pengamatan fase vegetatif diameter

batang, lebar daun, dan panjang daun.

No UmurHST

Perlakuan AjirBambu Batang jagung

Diameter Batang

Panjang x Lebar Daun

Diameter Batang

Panjang x Lebar daun

1 140,44cm

9,90 x 4,94cm 0,29 cm

9,10 x 3,92cm

2 210,59cm

12,83 x 7,24cm 0,34 cm

10,23 x 4,12cm

3 28 0,7 cm 15,34 x 8,73 0,4 cm 10,85 x 4,64

20

Page 21: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

cm cm

4 350,74cm

15,64 x 9,70cm 0,45 cm

11,46 x 5,43cm

Data diatas merupakan data pada fase vegetatif

tanaman kacang panjang yang menggunakan perlakuan

ajir bambu dan batang jagung. Data diatas

menunjukkan bahwa diameter batang pada perlakuan

ajir yang menggunakan bambu lebih besar di

bandingkan dengan yang menggunakn ajir dari batang

tanaman jagung itu di sebabkan karena pada tanaman

kacang panjang yang menggunakan perlakuan ajir

bambu, tidak memiliki persaingan menyerap nutrisi

dalam tanah, sedangkan yang menggunakan ajir batang

jagung, tanaman kacang panjang masih bersaing untuk

mendapat nutrisi dari tanah dengan tanaman jagung.

Selain bersaing untuk mendapat nutrisi, tanaman

yang menggunakan ajir dari tanaman jagung juga

beraing mendapat cahaya matahari, sehingga

menjadikan batang dari tanaman kacang panjang tidak

dapat menjadi lebih besar dari tanaman kacang

panjang yang menggunakan ajir dari bambu. Begitu

pula dengan panjang dan lebar daun.

Tabel : 2 Deskripsi tanaman kacang panjang OT 242

PARAMETER

VARIETAS

OT 242

Asal CV. AURA SEED INDONESIA

21

Page 22: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

Golongan Menyerbuk sendiri

Bentuk tanaman Perdu

Tipe tumbuh Membelit

Bentuk penampang batang

Silindris persegi enam

Warna batang Hijau

Bentuk daun Belah Ketupat

Warna daun Hijau

Ujung daun Meruncing

Tepi daun Rata

Permukaan daun Kasap berbulu

Warna tangkai daun Hijau, terdapat antosianin padaujung tangkai

Bentuk bunga Kupu – kupu

Warna bunga Putih berbaur ungu

Bentuk buah/polong Panjang silindris

Warna polong muda Hijau

Warna polong tua Kuning kecoklatan

Warna ujung polong Hijau muda

Warna tangkai buah Hijau

Warna ketiak tangkaibuah

Hijau

Warna biji tua Hitam strip coklat

22

Page 23: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

Tekstur polong muda Renyah

Rasa polong muda Sedikit manis

Data diatas pada tabel 2 merupakan gambaran

tengtang tanaman kacang panjang OT 242 yang berasal

dari CV. AURA SEED INDONESIA. Tanaman ini merupakan

tanaman yang menyerbuk sendiri, memiliki bentuk

tanaman perdu serta memiliki sifat tumbuh membelit,

memiliki warna batang hijau namun memiliki

antosianin pada ketiak cabang itu yang membuat unik

pada kacang panjang varietas OT 242. Memiliki daun

yang berbentuk belah ketupat berwarna hijau dengan

ujung yang meruncing, tepi daunnya rata dan

permukaan daun kasap berbulu, warna tangkai daun

hijau terdapat antosianin pada ujung tangkai. Bunga

tanaman kacang panjang OT 242 yaitu berbentuk kupu-

kupu dengan warna putih berbaur ungu. Polong

berwarna hijau dengan bentuk panjang silindris dan

ujung polong berwarna hijau, warna polong saat tua

yaitu kuning kecoklatan, tangkai berwarna hijau

serta ketiak tangkai buah yang berwarna hijua pula.

Biji tua berwarna hitam ada strip coklat sedikit,

tekstur polong renyah dan memiliki rasa yang

sedikit manis saat polong muda. Keunggulan dari

kacang panjang varietas OT 242 yaitu buah yang

lebat serta produktifitasnya yang tinggi serta

23

Page 24: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

tahan terhadap gemini virus. Keunikan dari tanaman

kacang panjang varietas OT 242 yaitu ujung buah

tidak berantosianin sedangkan di ketiak dan ujung

tangkai daun terdapat antosianin. Tanaman kacang

panjang ini beradaptasi pada dataran rendah yaitu

pada ketinggian 7 – 385 dpl.

Tabel : 3 Data pengamatan fase generatif

no

Parameter varietasOT 242

Perlakuan Ajir

BambuBatang Jagung

1 Umur berbunga 33-35 HST 33-35 HST2 Umur mulai panen 42-44 HST 42-44 HST3 Panjang Polong 67,7 cm 67,7 cm

4Jumlah Biji per Polong 17 biji 17 Biji

5 Diameter Polong 0,78 cm 0,78 cm6 Berat Per Polong 27,3 gram 27,3 gram

7Produksi Polong Per Plot 30-32 kg 25-30 kg

8Produksi per Hektar sayur

40 - 56 ton/ha

35 - 42 ton/ha

9Produksi per Hektar Benih

1,1 - 1,5 ton/ha

0,9 - 1,2 ton/ha

Kacang panjang Pada fase generatif tanaman mulai

berbunga pada umur 33-35 hari setelah tanam dan

mulai bisa dipanen pada umur 48 hari stelah tanam.

Kacang panjang yang di panen memiliki rata-rata

24

Page 25: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

panjang polong 67,7 cm, diameter polong 0,78 cm,

berat per polong 27,3 gram dan memiliki jumlah biji

rata-rata 17 biji per polong, dari data diatas

mulai dari umur berbung sampai dengan berap per

polong itu sama karena kacang panjang yang diamati

memiliki karakter yang sama karena varietas yang di

gunakan sama. Namun pada produksi tanaman per

hektar terdapat perbedaan yaitu pada tanaman yang

menggunakan ajir bambu memiliki produksi lebih

tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan ajir

dari batang tanaman jagung yaitu pada tanaman

kacang panjang yang menggunakn ajir dari bambu

dapat memproduksi polong muda berkisar 40 – 56

ton/ha sedangkan yang menggunakan ajir dari batang

jagung dapat memproduksi polong mida berkisar 35 –

42 ton/ha begitu pula denga produksi polonh tua,

untuk tanaman kacang panjang yang menggunakan ajir

dari bambu dapat memproduksi polong tua berkisar

1,1 -1,5 ton/ha sedangkan tanaman yang menggunakan

ajir dari batang tanaman jagung hanya dapat

memproduksi polong tua berkisar 0,9 – 1,2 ton/ha.

Perbedaan produksi tersebut disebabkan karena pada

penggunaan ajir bambu tanaman tidak ada persaingan

dengan tanaman lain namun pada tanaman kacang

panjang yang menggunakan ajir batang tanaman jagung

terdapat persaingan menyerap nutrisi dari dalam

25

Page 26: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

tanah karena kacang pangjang yang menggunakan ajir

batang jagung masih bersaing dengan jagung yang

batangnya dijadikan ajir sehingga dapat mengurangi

daya produksi tanaman.

4.2. Teknik Bududaya Kacang Panjang

Teknik budidaya kacang panjang yang saya dapatkan

pada PKL di CV. Aura Seed Indonesia yaitu sebagai

berikut.

a) Pemilihan Benih Dan Pembibitan

1. Benih kacang panjang yang baik dan bermutu

adalah benih yang bentuk dan warnanya

seragam, daya kecambah tinggi di atas 85%,

tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah

hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1

hektar antara 15-20 kg.

2. Benih tidak usah disemaikan secara khusus,

tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam

yang sudah disiapkan.

b) Pengolahan Media Tanam

1. Kacang Panjang Yang Menggunakan Ajir Bambu

a. membersihkan lahan dari rumput-rumput

liar.

b. Tanah digemburkan dengan cara dicangkul

hingga kedalaman 20-30 cm. Kemudian

diratakan dengan cankul.

26

Page 27: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

c. Menambahkan pupuk organik dan kapur

dolomit dengan dosis untuk tiap calon

bedengan 1 timba pupuk kompos atau setara

dengan 5 kg dan 1 timba kapur dolomit yang

setara dengan 8 kg.

d. Membuat bedengan dengan ukuran lebar 90

cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30

cm, panjang 4 m.

e. Memasang mulsa hitam perak untuk menjaga

kelembaban menghambat pertumbuhan rumput.

2. Kacang Panjang Yang Menggunakan Ajir Batang

Tanaman Jagung

Pengolahan lahan untuk tanaman kacang

panjang yang menggunakan batang jagung

sebagai ajir yaitu pengolahan tanah nya

yaitu hanya dengan membersikan rumput yang

ada pada bawah tanaman jagung kemudian

membuat lubang tanam, lubang tanam

diletakkan diantara batang jagung.

c) Tehnik Penanaman

1. Kacang Panjang Yang Menggunakan Ajir Bambu

Melubangi mulsa dengan tugal dengan jarak

antar lubang 40 x 60 cm, kemudian membuat

lubang tanam sedalam 3 cm. Dam memasukkan

27

Page 28: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

benih ke dalam lubang tanam, tiap lubang

tanam diisi dengan 1-2 benih kemudian tutup

tipis dengan tanah tanpa di padatkan,

menaburkan karbofuran sebanyak 1,5 gr

perlubang tanam kemudian siram dengan air

secukupnya.

2. Kacang Panjang Yang Menggunakan Ajir Batang

Tanaman Jagung

Tanaman jagung yang berumur 75-80 hari

setelah tanam, daun jagung dirompes hingga

menyisakan daun atas 5 helai. Membuat lubang

tanam diantara tanaman jagung kemudian

memasukkan biji jagung kedam lubang tanam

sebanyak 1-2 biji per lubang tanam dan

menutupnya dengan tanah sedikit.

d) Penyulaman

Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari

setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera

disulam.

e) Pemberian Ajir (lanjaran)

1. Kacang Panjang Yang Menggunakan Ajir Bambu

Pemberian ajir dilakukan pada tanaman

masih berumur pendek yaitu sekitar umur 7-

10 hari setelah tanam yaitu dengan jarak 3-

5 cm dari batang tanaman.

28

Page 29: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

2. Kacang Panjang Yang Menggunakan Ajir Batang

Tanaman Jagung

Tanaman kacang panjang yang menggunakan

ajir batang tanaman jagung tidak ada waktu

pemberian ajir karena tanaman di tumpang

sari dengan tanaman jagung yang akan di

panen, namun untuk mempersiapkan batang

jagung yang akan dijadikan ajir yaitu pada

jagung yang sudah berumur 75-80 hari

setelah tanam yaitu dengan cara

menggabungkan 6 ujung tanaman jagung dan

mengikatnya sehingga akan membentuk seperti

pocong.

f) Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman

berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung

pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan

cara mencabut rumput liar atau membersihkannya

dengan sabit dan cangkul.

g) Pemupukan

Pemupukan yang dilakukan disini meliputi

dengan menggunakan pupuk cair dan menggunakan

pupuk padat, pemberian pupuk cair dilakukan 2

kali dalam satu minggu dengan dosis pemberian

yaitu 60 ml per tanaman kacang panjang,

sedangkan pemberian pupuk padat dilakukan pada

29

Page 30: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

umur 15 hari setelah tanam dam umur waktu akan

berbunga yaitu pada umur 32 hari pupuk yang

digunakan NPK pertumbuhan. Dosisi pemberian

yaitu 10 gr per tanaman

h) Pengairan

Pada fase awal pertumbuhan benih hingga

tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap

hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

Apabila musim kemarau tanaman biasa diberi air

tiap 3-5 hari sekali

i) Pengelolaan Hama Dan Penyakit

Dilakukan pongolahan hama dan penyakit

terpadu apabila ada serang langsung dilakukan

penanganan secara terpadu dengan pemberian

dosis sesuai anjuran.

1. Kutu Kebul (Basimia tabaci)

Gejala : Kerusakan langsung pada tanaman

disebabkan oleh imago dan nimfa yang mengisap

cairan daun, berupa gejala becak nekrotik

pada daun akibat rusaknya sel-sel dan

jaringan daun.  Ekskresi  kutu kebul

menghasilkan madu yang merupakan media yang

baik untuk tempat tumbuhnya embun jelaga yang

30

Page 31: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

berwarna hitam.  Hal ini menyebabkan proses

fotosintesa tidak berlangsung normal. Selain

kerusakan langsung oleh isapan imago dan

nimfa, kutu kebul sangat berbahaya karena

dapat bertindak sebagai vektor virus. Yang

dapat menyebabkan kehilangan hasil sekitar 20

– 100 %. Sampai saat ini tercatat 60 jenis

virus yang ditularkan oleh kutu kebul antara

lain : Geminivirus, Closterovirus, Nepovirus,

Carlavirus, Potyvirus, Rod-shape DNA Virus.

Pengendalian : semprot dengan menggunakan

insektisida imidakloprid 25 %, imidakloprid

70 % atau abemektin 18 g/l

2. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)

Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak

pasti, serangan berat di musim kemarau, juga

menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur

teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak,

Semprot dengan insektisida klorantraniliprol

50 g/l, metomil 40 %.

3. Ulat bunga ( Maruca testualis)

Gejala: larva menyerang bunga yang sedang

membuka, kemudian memakan polong.

Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan

menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa

31

Page 32: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

tanaman. Disemprot dengan insektisida

klorantraniliprol 50 g/l, metomil 40 %.

4. Penyakit Kuning (Gemini Virus)

Gejala : Daun menguning dan tanaman mengalami

hambatan dalam pertumbuhannya, virus ini

dapat mengakibatkan menurunnya produktifitas

tanaman sehingga mengakibatkan gagal panen.

Pengendalian dengan mengendalikan vektor

pembawanya yaitu kutu kebul (Basimia tabaci).

j) Panen Dan Pasca Penen

Panen terdiri dari dua macam yaitu panen

untuk sayur dan panen untuk dijadikan benih.

1. Panen sayur

Panen sayur pertama dilakukan pada umur 48

hari setelah tanam (HST), untuk sayur sengaja

buah dipanen agak mudah kerena teksturnya

masih agak keras dan segar sehingga masih

enak dikonsumsi sebagai bermacam-macam sayur

dan lalapan.

2. Panen benih

Panen benih pertama dilakukan pada umur 70

HST ketika buah sudal mulai kering pohon,

karena untuk benih maka buah sengaja dituakan

di pohon karena apabila dipanen agak mudah

32

Page 33: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

benih yang dihasilkan menjadi kisut tidak

halus dan banyak kemungkinannya tidak bisa

tumbuh jika ditanam ulang .

4.3. Pembahasan

Budidaya tanaman kacang panjang pada dasarnya itu

sama, baik yang menggunakan ajir dari bambu maupun

yang menggunakan ajir dari batang tanaman jagung.

Namun yang membedakan yaitu efisien waktu, efisian

biaya untuk kacang panjang yang menggunakan ajir

dari batang tanaman jagung itu akan banyak menghemat

waktu karena tanaman kacang panjang di tanam saat

jagung masih berumur 75-80 setelah tanam namun jika

menggunakan ajir dari bambu maka akan menunggu

tanaman sebelumnya panen dulu baru dilakukan

pengolahan tanah. Dan efisien biaya karena biaya

untuk membeli ajir tidak ada karena sudah

menggunakan ajir dari batang tanaman jagung

sedangkan yang menggunakan ajir dari bambu masih

membutuhkan biaya untuk membeli ajir. Tanaman

kacang panjang yang menggunakan ajir dari batang

tanaman jagung itu tanpa mengolah tanah karena pada

saat tanaman kacang panjang di tanam, jagung masih

belum di panen karena pada saat tanam jagung masih

berumu 75 - 80 hari setelah tanam sehingga tampa

mengolah tanah namun hanya merompes daun jagung dan

33

Page 34: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

meninggalkannya sampai 5 helai dari ujung, dam

membersikan rumput yang ada di bawah jagung supaya

mempermudah dalam penanaman dan mengurangi

persaingan nutrisi dengan rumput. Produksi tanaman

yang menggunakan ajir dari bambu akan lebih tinggi

dibadingkan tanaman kacang panjang yang menggunakan

ajir dari batang tanaman jagung karena pada tanaman

kacang panjang yang menggunakan ajir dari bambu

tidak terdapat persaingan penyerapan nutrisi maupun

cahaya matahari akan tetapi pada tanaman kacang

panjang yang menggunakan batng tanaman jagung itu

terdapat persaingan menyerap nutrisi dan juga

intensitas matahari karena pada tanaman masih muda

tanaman jagung belum sepenuhnya kering dan mati.

34

Page 35: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

V. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa

1. Teknik badidaya yang dilakukan yaitu mulai daripemilihan benih, pengolahan tanah, penanaman,penyulaman, memberi ajir, pengairan,penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, danpanen.

2. Permasalahan yang dapat ditemukan yaitupenggunaan ajir dari bambu dan dari batangtanaman jagung.

3. Dari kedua ajir tersebut ada kelemahan dankeunggulannya, untuk ajir yang menggunakanbambu keunggulannya yaitu produktifitas tinggidan kelemahannya yaitu biaya yang di keluarkancukup tinggi, sedangkan yang menggunakan ajirdari batang tanaman jagung keuntungannya biayarelatif murah serta efisien waktu. Dankelemahannya yaitu batang jagung mudah rapuhsehingga sebelum panen habis batang jagungsudah rebah duluan.

35

Page 36: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

DAFTAR PUSTAKA

Iqro. 2010. Ciri-ciri Benih Bermutu.

http://iqra5.blogspot.com/2010/08/ciri-ciri-benih-

bermutu.html. Diakses pada 15 juni 2013

Ninda, Ayu. 2008. Pengaruh Penggunaan Jarak Tanam Terhadap

Hasil Tanaman Kacang Panjang ( Vigna Sinensis ). Skripsi.

Politeknik Negeri Lampung

Prabowo, Yusman. 2012. Pemuliaan Tanaman Kacang Panjang.

Jakarta. Peneber Swadaya.

Saryoko, Ari. 2011. Benih Berkualitas. Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian. Banten

Soedomo, R.P. 1991. Evaluasi dan Uji Adaptasi Kultivar Kacang

Panjang. Jakarta: Press Private Limeted

36

Page 37: Manajemen distribusi susu KOP SAE PUJON

LAMPIRAN 1

37

Gambar 1-4 : menabur pupuk organik, merataan dolomit dan pupuk organik, memasang mulsa dan melubangi mulsa dengan

Gambar 5-8 : memasang ajir bambu, menali gawar, memberi pupuk cair dan memberi pupuk padat.

Gambar 9-11 : pengairan pada tanaman kacang panjang, panen polong muda, pengamatan kacang panjang yang menggunakan