Manajemen Dalam Dakwah 1. Ahmad Fatoni (10004104) 2. Ratnawati (10004105) 3. Ikke Dionea (10004108) 4. Olih Wardanis (10004113) 5. Septian Liandy (10004114)
Manajemen Dalam
Dakwah
1. Ahmad Fatoni (10004104)
2. Ratnawati (10004105)
3. Ikke Dionea (10004108)
4. Olih Wardanis (10004113)
5. Septian Liandy (10004114)
Arti Manajemen Dakwah
Jika dilihat dari segi bahasa pengertian Manajemen Dakwah memiliki dua
pengertian. Pertama pengertian Manajemen dan kedua pengertian Dakwah.
a. Pengertian manajemen, secara etimologis, kata manajemen berasal dari
bahasa inggris, management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan
pengelolaan. Artinya manajemen adalah sebagai suatu proses yang diterapkan oeh
individu atau kelompok dalam upaya-upaya koordinasi dalam mencapai suatu
tujuan.
b. Pengertian dakwah, secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa
Arab, yaitu da'a, yad'u' da'wan, du'a, yang diartikan sebagai upaya
mengajak, menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan
permintaan.
Dari definisi manajemen dan dakwah tersebut dapat disimpulkan
bahwa Pengertian Manajemen dakwah yaitu sebagai proses
perencanaan tugas, mengelompokan tugas, menghimpun dan
menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok
tugas dan kemudian menggerakan ke arah tujuan dakwah.
Unsur-unsur Manajemen
Dakwah
Secara praktis diterapkan dalam empat tahapan utama, meliputi :
a. Analisis Lingkungan Organisasi: Yaitu aktivitas untuk mengetahui kondisi lingkungan
internal maupun eksternal organisasi, sehingga tergambar keadaan internal organisasi (kekuatan dan
kelemahan) dan posisi organisasi terhadap eksternal (peluang dan ancaman).
b. Formulasi Strategi dan Taktik: : visi, misi, tujuan, target, rancangan program kerja/ aksi.
Dengan ini akan jelas apa yang akan dihasilkan (output) untuk objek dakwah dan bagi gerakan atau
organisasi dakwah Islam itu sendiri (outcome).
c. Implementasi Strategi: Implementasi strategi menitik beratkan pada unsur-unsur : struktur
organisasi dan pemberdayaan SDM, kepemimpinan, budaya organisasi, yang memperjelas kefungsian
tiap-tiap posisi dan orang di dalamnya.
d. Pengendalian dan control: pengendalian merupakan penetapan standar/ tolok ukur secara
sistematis berjalannya sebuah organisasi. Baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dengan itu,
organisasi akan bisa memotret perkembangan yang telah dicapainya dalam meraih tujuan. Sekaligus
menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan berikutnya.
Manfaat Manajemen Dakwah Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya mengemukakan manfaat dakwah adalah:
Mengajak umat manusia yang sudah memeluk islam untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada
Allah swt.
Membina mental agama islam bagi kaum yang masih mualaf.
Mengajak umat manusia yang belum beriman agar beriman kepada Allah (memeluk agama islam).
Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fithrahnya.
Hakikat Evaluasi dan Keberhasilan
Dakwah
Untuk mengetahui hakikat keberhasilan dakwah yang sudah kita laksanakan maka
kita lihat apakah ada tahap-tahap perubahan perilaku pada mad’u setelah kita
menyesuiakan metode, media, dan pesan yang sesuai dengan karakter mad’u
tersebut. Tahap-tahap perubahan perilaku seperti:
1. Efek Kognitif
2. Efek Afektif
2. Efek behavioral
Evaluasi Keberhasilan Dakwah
Evaluasi selalu menggunakan perencanaan yang berisi tujuan sebagai tolak
ukurnya. Rousidi menetapkan hal-hal yang harus dievaluasi sebagai berikut :
Penyajian pesan komunikasi
Perhatian
Pemahaman
Tunduk pada pesan pembicara
Penahanan dalam ingatan
Tingkah laku
Kesimpulan
Manajemen dakwah islam merupakan sebuah sarana yang bisa memberikan
berbagai kemudahan. Dengan adanya sarana sehingga membuat aktivitas dakwah
menjadi lebih dinamis, cepat dalam bertindak (responsif) namun terencana,
terukur, dan terorganisasi. Dan juga dilakukan oleh SDM yang tepat, dan
memberikan dampak yang besar terhadap organisasi dan lingkungan. Bukan justru
sebaliknya, menjadi rumit dan menghambat dinamisasi aktivitas dakwah, atau
bahkan menimbulkan masalah baru.Dakwah akan lebih efektif mana kala kita
mengetahui hakikat evaluasi dan keberhasilan dakwah. Semua tahapan dakwah
yang sudah kita lakukan haruslah diukur keberhasilannya dengan mengevaluasi.