RANGKUMAN MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA KOMUNIKASI: KONSEP DAN APLIKASINYA (Rosady Ruslan, SH, MM) Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat kelulusan Strata 1 (S1) Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Disusun oleh : WENDI MAULANA AKHIRUDIN NRP. 012050115 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PASUNDAN B A N D U N G 2008
RANGKUMAN MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA KOMUNIKASI: KONSEP DAN APLIKASINYA (Rosady Ruslan, SH, MM)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat kelulusan Strata 1 (S1) Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun oleh : WENDI MAULANA AKHIRUDIN NRP. 012050115
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2008
1
BAB I Manjemen dan Public Relations
A.
Pengertian dan Fungsi Manajemen Umumnya, aktivitas manajemen pada setiap
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RANGKUMAN MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS DAN MEDIA KOMUNIKASI:
KONSEP DAN APLIKASINYA (Rosady Ruslan, SH, MM)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat kelulusan Strata 1 (S1)
Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun oleh : WENDI MAULANA AKHIRUDIN
NRP. 012050115
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PASUNDAN
B A N D U N G 2008
1
BAB I
Manjemen dan Public Relations
A. Pengertian dan Fungsi Manajemen
Umumnya, aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi
berkaitan dengan usaha mengembangkan potensial dan memimpin suatu tim dan
kelompok orang dalam satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya (pre determine objective).
Manajemen berasal dari kata manage (bahasa latinnya;manus) yang berarti:
memimpin, menangani, mengatur, atau membimbing. Goerge R. Terry (19972),
mendefinisikan manajemen sebagai, “…sebuah proses yang khas dan terdiri dari
tindakan-tindakan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan
pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya”.
Dari definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi pokok atau
tahapan-tahapan dalam manajemen merupakan suatu proses yang meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Meliputi; penerapan tujuan dan syandar, penentuan atauran dan procedure,
pembuatan rencana serta eamalan (prediksi) apa yang akan terjadi.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
2
2. Pengorganisasian (organizing)
Meliputi: pemberian tugas terpisah kepada masing-masing pihak,
membentuk bagian, mendelegasikan dan menetapkan jalur wewenang,
mendelegasikan dan menetapkan system komunikasi, serta mengkoordinir
kerja setiap karyawan dalam satu tim yang solid dan terorganisir.
3. Penyusunan Formasi (staffing)
Meliputi; menetukan persyaratan personnel yang akan dipekerjakan,
merekrut calon karyawan, menentukan job description dan persyaratan
teknis suatu pekerjaan, melakukan penilaian dan pelatihan termasuk di
dalamnya pengembangan kualitas dan kuantitas karyawan sebagai acuan
untuk penyusunan setiap fungsi dalam manajemen organisasi.
4. Memimpin (leading)
Meliputi: membuat orang lain melaksanakan tugasnya, medorong dan
memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim atau suasana pekerjaan yang
kondusif – khususnya dalam metode komunikasi dari atas ke bawah atau
sebalinya – sehingga timbul saling pengertian dan kepercayaan yang baik.
Menumbuhkan disiplin kerja dan sense of belonging (rasa memiliki) pada
setiap karyawan dan jajaran manajemen (public internal).
5. Pengawasan (controlling)
Fungsi terakhir manajemen ini mencakup; persiapan suatu standar kualitas
dan kuantitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan
perusahaan/organisasi dalam upaya pencapaian tujuan, produktivitas dan
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
3
terciptannya citra yang positif. (Basu Swasta DH, Asas-asas Manajemen
Modern. Liberty, Yogyakarta, 1996)
Adapun segi komunikasi dalam sebuah organisasi dapat dilihat 2 bentuk
yaitu komunikasi antar manajemen dan komunikasi antar karyawan. Dengan kata
lain terdapat dua unsure peranan komunikasi dalam suatu organisasi, yaitu
pertama; unsure komunikasi manajemen (manajemen communication) atau sering
disebut juga komunikasi organisasional (organizational communication) dan
uncur kedua adalah kokmunikasi antar manusia (human relations
communication).
Peran :PR?Humas dalam konteks komunikasi sebagai suatu metode dan
tknik komunikasi atau lembaga – yang berperan sebagai penunjang manajmen dan
kativitas organisasi – serta demi tercapainya tujuan berasama dalam suatu
organisasi. Yaitu memerlukan kemampuan:
1. Karakteristik Manajer
Pada umumnya karakteristik manajer yang menjadi tolok ukur kredibilitas
manajer dalam memimpin adalah sebagai berikut:
• Manajer mampu berkeja di bawah tekanan terus-menerus dalam
berbagai tantangan situasi atau kondisi tugas dan tanggung jawab, serta
kemungkinan risiko tertentu yang mungkin dihadapinya.
• Lebih banyak menggunakan komunikasi bahasa lisan sebagai media
penyampaian pesan dan informasi sehingga terdapat arus instruksi dari
atas ke bawah (top and down), atau dari bawah ke atas (bottom up)
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
4
demi terpeliharanya saling pengertian dan kepercayaan bagi kedua
belah pihak dalam menjalankan fungsinya masing-masing.
• Memberikan motivasi, menumbuhkan inspirasi, semangat dan
dorongan kepada pihak lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang
direncanakan (pre determine objective).
• Menyeleksi dan mengembangkan bawahannya melalui system
pelatihan dan pendidikan yang terarah dan terencana serta rasional.
• Dalam praktiknya, sisi seni dalam manajemen lebih menonjol daripada
sisi ilmiahnya, namun tetap memperhatikan segi profesionalismenya
dalam melaksanakan fungsi dan perananya masing-masing, baik
bawahan maupun atasan.
Ada sutau ungkapan, sebuah organisasi itu tak ubahnya seperti makhluk
sosial yang hidupnya tergantung pada rasa saling percaya, dan keintiman antara
para anggotanya. Begitu pula dengan pimpinan dan bawahan dalam organisasi,
mereka harus memiliki komitmen yang penuh terhadap kemajuan dan citra
perusahaan. Sebagai contoh ekspresi komitmen pimpinan dalam menghargai suatu
keberhasilan yang telah dicapai oleh anak buahnya itu adalah tepukan bahu, kata-
kata pujian, pemberian piagam, imbalan materi hingga promosi ke posisi
jabatan/pangkat yang lebih tinggi. Kebiasaan-kebiasaan tersebut tampak sepele,
namun jika diterapkan secara serius dan periodic akan membangkitkan komitmen
total para anggotanya untuk memotivasi dan memacu prestasinya masing-masing
demi kemajuan bersama.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
5
a. Komunikasi dan Persuasi
Sehubungan dengan definisi karakteristik kepemimpinan di atas, goerge R.
Terry dalam bukunya Principles of Management (1972), mendefinisikan
kepemimpinan sebagai berikut:
“Leadership is relationship in which one person, or the leader influence
other to work together willingly on related task to attain that which the leader
desire”. (Kepemimpinan merupakan hubungan dimana seseorang atau pimpinan
dapatmemperngaruhi pihak lain untuk mau bekerja sama guna mencapai tujuan
yang diingkinan oleh pimpinan yang bersangkutan).
Dalam strategi komunikasi Humas/PR perlu dipahami bahwa aktivitas
penyelenggaraan penyampaian pesan melalui komunikasi dua arah timbale balik
(two way communications reciprocal) anytara lembaga atau organisasi yang
diwakilinya dengan public sasarannya dan bertujuan untuk menciptakan saling
pengertian, menghargai mempercayai serta toleran. Semua itu dilakukan untuk
mendapatkan dukungan public dan memperoleh citra positif bagi lembaga
bersangkutan.
Aktivitas public relations dalam melakukan komunikasi tersebut
mengandung unsure-unsur pendekatan persuasive (bujukan), yaitu antara lain:
• Pemaksaan dan hukuman (Coercive and punishment) yakni berupa otoritas
pemimpin untuk memberikan instruksi pelaksanaan tugas kepada pihak lain
dengan ancaman snaksi-sanksi tertentu. Asrtinya apabila tugas yang
seharusnya dilaksanakan itu ternyata di abaikan, maka pelaksana tugas
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
6
tersebut mendapatkan ancaman sansi hukuman, dari yang paling ringan dan
hingga bentuk hukuman lebih berat.
• Penekanan (pressure approach), hamper sama dengan unsure pemaksaan,
tetapi lebih lunak. Dalam pendekatan ini pihak-pihak yang menerima
instruksi diharuskan atau ditekankan sedemikian rupa untuk mencapai suatu
target prestasi tertentu. Kalau berhasil maka dia akan memperoleh Sesutu
penghargaan. Sebaliknya, jika tidak maka ketidakberhasilan tersebut berarti
ketidakmampuan pelaksana mencapai standar kerja yang telah disepakati
atau dianggap tidak memiliki prestasi optimal.
• Penghargaan (reward apptoach). Dalam pendekatan ini memberikan janji
unttuk memberikan imbalan atau penghargaan, sebagai perangsang, bagi
mereka yang mencapai prestasi atau produktivitas pada level tertentu.
• Legitimasi (legitimate approach). Berupa perintah, tugas atau intruksi dank
e;putusan tertentu yang dilakukan oleh pihak lain secara sah dan dalam
sebuah organisasi yang resmi/legal.
• Referensi (referent approach) yaitu pelaksanaan tugas oleh pihak bawahan
atau yang dipimpin berdasarkan kekaguman atau karisma dari pihak
pimpinannya (suri teladan).
• Keahlian (expert approach). Dalam hal ini keahlian pimpinan terebut
merupakan daya tariknya. Misalnya sebagai instruktur atau komunikator, dia
dianggap sebagai pakar dalam metode penyampaian pesan, informasi, materi
kuliah, dan sebagainya. Hal ini akan mebawa pengaruh positif terhadap
bawahannya, sehingga menimbulkan rasa hormat serta kekaguman.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
7
b. Hambatan Komunikasi
R. Kreitner, seorang pakar manajmen Amerika Serikat, dalam bukunya
berjudul Manajemen, (1989, 4th Edition, Houghton Mifflin Company, Boston)
menerangkan empat macam hambatan yang dapat menggangu dalam system
komunikasi tersebut, yakni:
a. Hambatan dalam proses penyampaian (process barriers)
Hambatan di sisni bias dating dari pihak komunikatornya (sender
barrier) yang mendapat kesulitan dalam menyampaikan pesan-
pesannya, tidak menguasai materi pesan dan belum memiliki
kemamp[uan sebagai komunikator yang handal. Hambatan ini bias
juga berasal dari penerima pesan tersebut (receiver bariier) karena
sulitnya komunikan dalam memahami pesan itu dengan baik. Hal ini
dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat penguasaan bahasa,
pendidikan, inteletual dan sebagainya yang terdapat dalam diri
komunikan. Kegagalan komunikasi dapat pula terjadi dikarenakan
factor-faktor; feed back-nya (hasilnya tidak tercapai), medium barrier
(media atau alat dipergunakan kurang tepat) dan decoding barrier
(hambatan untuk memahami pesan secara tepat).
b. Hamabatan secara fisik (physical barriers)
Sarana fisik dapat menghambat komunikasi yang efektif, misalnya
pendengran kurang tajam dan gangguan pada system pengeras suara
(sound system) – yang sering terjadi dalam suatu reangan
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
8
kuliah/seminar/pertemuan. Hal ini dapat membuat pesan-pesan itu
tidak efektif sampai dengan tepat kepada komunikannya.
c. Hambatan sremantik (semantic barriers)
Hambatan segi semantic (bahasa dan arti perkataan), yaitu adanya
perbedaan pengertian dan pemahaman antara pemberi pesan dan
penerima tentang satu bahasa atau lambing. Mungkin saja bahasa yang
disampaikan terlalu teknis dan formal, sehingga menyulitkan pihak
komunikasi yang tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa
teknisnya kurang. Atau sebaliknya, tingkat pengetahuan dan
pemahaman bahasa teknis komunikator yang kurang.
d. Ham,batan psiko-sosial (psychosocial barriers)
Hambatan adanya perbedaan yang cukup lebar dan nilai-nilai yang
dianut sehingga kecendrungan, kebutuhan serta harapan-harapan dari
kedua belah pihak yang berkomunikasi juga berbeda. Misalnya,
seorang komunikator (pembicara) menyampaikan kata “momok” yang
dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti hal yang menakutkan _
dan tentunya secara semantic bahasa Indonesia sudah benar. Nyatanya
kata terebut dalam Bahasa Sunda berkonotasi kurang baik. Jika kata
terebut diucapkan pada pidato/kata sambutan dalam sebuah acara
formal yang dihadiri para pejabat, tokoh dan sesepuh masyarakat
sunda, maka citra yang bersangkutan (komunikator) dapat menjadi
turun karena adanya salah pengertian bahasa.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
9
2. Komikasi Dalam Manajemen
Sebelumnya telah dijelaskan di dalam sebuah organisasi/perusahaan terdapat
dua unsure komunikasi yang saling berkaitan erat satu sama lain yaitu komunikasi
manajeman (management communication) dan komunikasi antar manusia (human
relations communication). George R. Terry dalam bukunya, Principles of
Management, (6th edition, 1972, Richard D Irving Inc. Georgetown) menjelaskan
bahwa secara garis besar terdapat 5 (lima) bentuk komunikasi dalam manajemen
yaitu;
a. Komunikasi formal, biasanya adalah bentuk komunikasi dalam jalur
organisasi formal, memiliki wewenang dan tanggung jawab yaitu
melalui instruksi-instruksi bentuk lisan dan tertulis sesuai dengan
prosedur secara fungsional yang berlaku. Juga memiliki arus
komunikasi atasan kebawah atau sebaliknya.
b. Komunikasi non-formal, yaitu bentuk komunikasi yang secara
fungskional berada di luar komunikasi formal. Komunikasi ini dapat
terjadi secara tiba-tiba atau sepontanitas dalam konsidi yang tidak
diharapkan terjadi komunikasi formal seperyti hubungan antar pribadi
untuk menjelaskan atau memberikan saran yang berkaitan dengan
tugas dan kewajiban. Biasanya komunikasi non formal cukup efektif
dilakukan pada perusahaan bersifat padat karya dengan jumlah pekerja
cukup banyak, serta tidak terlalu teknis, cara bekerja permanent dan
terusmenerus/kontinu.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
10
c. Komunikasi informal. Bentuk komunikasi ini mungkin lebih dekat
kepada komunikasi non-formal, berkaitan dengan aspek-aspken
kejiwaan, bersifat lebih sensitive dan sentimental karena didominasi
oleh kontak hubungan antara manusia. Komunikasi informasl tersebut
banyak dipergunakan oleh divisi personalia dalam upaya menggali
atau mengetahui lebih mendalam mengenai kaitan aspek psikologis
karyawan setelah sebelumnya menunjukan prestasi yang memuaskan –
dengan kehidupan sehari-hari di luar pekerjaannya.
d. Komunikasi teknis, hubungan komunikasi di sini lebih bersifat dan
hanya dapat dipahami atau dimengerti oleh para ahli ata pekerja
khusus yang berkaitan dengan pekerjaan tertentu. Misalnya
komunikasi bidang pekerjaan teknik mesin industri, arsitek, rancang
bangun/konstruksi dan program komputerisasi, internet serta
Elektronik-mail (E-mail) dan alain sebagainya.
e. Komunikasi procedural, bentuk komunikasi ini lebih dekat kepada
komunikasi formal. Contohnya adalah pedoman teknis pekerjaan
(petunjuk manual), peraturan perusahaan atau kebijaksanaan pimpinan,
instruksi tertulis, memo, laporan berkala bulanan/tahunan, tata cara
proses dan penyelesaian suatu pekerjaan. Termasuk pula dalam bentuk
komunikasi ini adalah hubungan pekerjaan antara pimpinan dan
bawahan yang ditetapkan dalam bentuk peraturan tertulis dan rinci
mengenai suatu deskripsi jabatan (penjelasan) dan spesifikasi
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
11
(persyaratan), baik yang berkenaan dengan fungsi, wewenang, maupun
tanggung jawab masing-masing peronel/karyawan.
3. Dasar-dasar majemen Humas
Peranan public relations dalam sebuah organisasi berkaitan dengan tujuan
utama dan fungsi-fungsi manajemen perusahaan. Fungsi dasar manajmen tersebut
merupakan suatu proses kegiatan atau8 pencapaian sumber-sumber (sumber daya)
yang dimilliki oleh organisasi/lembaga tersebut. Unsure-unsur sumber daya
tersebut dinamakan dengan 6-M, yaitu: Sumber daya Manusia (Men), sumber
material/barang yang dikuasai (Material), alat atau perkakas mesin produksi yang
dimilki (Machine), kemampuan keuangan (Money), metode yang di pergunakan
(Methode), dan perluasan atau pemasaran yang hendak dicapai/dituju (Market).
Keberhasil;an peran public relations dalam menunjang fungsi-fungsi
manajmen perusahaan untuk mencapai tujuan bersama tergantung kepada
kemampuan memanfaatkan unsure-unsur sumber daya (6-M sources) yang
dimiliki pada sebuah organisasi/lembaga tersebut. Artinya sebagai Public
Relations Manager (Pejabat Humas), seorang manajer dituntut kemampuannya
untuk mengkoordinasikan seluruh unsure sumber daya yang ada (6-M). hal
tersebut merupakan konsekuensi dari:
a) Kemampuan sebagai fungsi manajmen teknis (technical management), dan
b) Kemampuan berperan sebagai manajer profesional (managerial skill)
Pengertian tersebut di atas sesuai dengan definisi yang dinyatakan oleh
Robert kreitener (1978), (Pakar Manajmen dari Arizona State University), bahwa,
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
12
“Manajmen ialah proses kerjasama dengan dan melalui orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi dalam lingkungan yang mengalami perubahan. Proses
manajemen tersebut terpusat pada pemanfaatan atau penggunaan sumber daya
yang terbatas secara efektif dan efisien”.
Dalam menunjang keberhasilan mencapai tujuan utama manajemen
perusahaan/organisasi – bekerja sama dengan berbagai pihak terkait – seorang
praktisi Humas (Public Relations Practioner) harus memiliki beberapa
keterampilan khusus, diantaranya:
• sebagai creator: Memiliki kreativitas dalam penciptaan suatu gagasan,
ide-ide atau buah pemikiran yang cemerlang.
• Conceptor: Mempunyai kemampuan (skill) sebagai konseptor dalam
penyusunan program kerja kehumasan, dan rencana program lainnya.
• Mediator: kemampuan menguasai teknik komunikasi baik melalui
media secara lisan maupun tertulis dalam penyampaian pesan atau
menyalurkan informasi dari lembaga organisasi yang diwakilinya
kepada public.
• Problem Solver: mampu mengatasi setiap permasalahan yang
dihadapinya, baik secara proaktif, antisipatif, inovatif, dinamis dan
solutif.
Kegiatan utama dari Humas/PR dalam mewakili top manajemen suatu
lembaga atau organisasi tersebut, merupakan bentuk kegiatan two way
communication adalah cirri khas dari fungsi dan peranan Public Relation. Hal
tersebut dikarenakan salah satu tugas PR ialah bertindak sebagai nara sumber
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
13
informasi (source of informations) dan merupakan saluran informasi (chanel of
informations).
B. Pengertian Humas (Public Relations)
Berbagai definisi kehumasan memiliki redaksi yang saling berbedakan tetapi
prinsip dan pengertiannya sama. Sebagai acuan, salah satu definisi Humas/PR,
yang di ambil dari The British Institute of Public Relations, berbunyi:
a. “Public Relations activity is management of communications between an
organization and its public”.
(Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi
dan publiknya)
b. “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain effort to
establish and maintain mutual understanding between an organization and
its public”.
(Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan
mencurahlkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara
organisasi dan publiknya)
Menurut Edward L. Bernay, dalam bukunya Public Relations (1952,
University of Oklahoma Press), terdapat 3 fungsi utama Humas, yaitu:
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat
secara langsung.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
14
3. berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan masyarakta atau
sebaliknya
dari pemaparan definisi dan fungsi Public Relations tersebut di atas, dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa cirri khas proses dan fungsi manajemen Humas
(Public Relations Managemen) adalah sebagai berikut:
- Menunjukan kegiatan tertentu (action)
- Kegiatan yang jelas (activities)
- Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different)
- Terdapat suatu kepentingan tertentu (important)
- Adanya kepentingan bersama (common interst)
- Terdapat komunikasi dua arah timbale balik (reciprocal two ways traffic
communication)
C. Peranan, ruang Lingkup Tugas dan Sasaran kegiatan Humas
Peranan public relations dalam suatu organisasi dapat di bagi empat kategori
(Dozier&Broom, 1995);
1. Penasehat Ahli (Expert prescriber)
Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian
masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Artinya, pihak
manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang
telah disarankan atau usulan dari pakar PR (expert prescriber) tersebut
dalam memecahkan dan mengatasi persoalan public relations yang tengah
dihadapi oleh organisasi bersangkutan.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
15
2. Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator)
Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikaotr atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang
diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
3. Fasilitator Proses pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator)
Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan public relations ini
merupakan bagian dari tim manajmen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (aviser) hingga
mengambil tindak kesekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau
krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.
4. Teknisi Komunikasi (Communication technician)
Peranan communication technician ini menjadikan praktisi PR sebagai
journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi
atau dikenal dengan methode of communication in organization. Secara
teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan
dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dbawahan ke tingkat
atasan. Hal yang sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara
satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen dengan
lainnya (employee relations and communication media model).
Ruang lingkup tugas PR dalam sebuah organisasi/lembaga antara lain
meliputi aktivitas:
a. Membina hubungan ke dalam (Public internal)
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
16
Public internal adalah public yang menjadi bagian dai
unit/badan/perusahaan atau organisasi. Seorang PR harus mampu
mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran
negative di dalam masyarakat, sebeluim kebijakan itu dijalankan oleh
organisasi.
b. Membina hubungan keluar (public eksternal)
Public eksternal adalah public umum (masyarakat). Mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran public yang positif terhadap lembaga yang
diwakilinya.
Dengan demikian, seperti yang dijelaskan di atas, peran Humas?PR tersebut
bersifat dua arah yaitu berorientasi ke dalam (inward looking), dan keluar
(outward looking).
Menurut H. Fayol beberapa kegiatan dan sasaran PR, adalah:
• Membangun Identitas dan Citra Perusahaan (Building copporate identity
and image)
- Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang postif
- Mendukung kegiatan komunikasi timbale balik dua arah dengan
berbagai pihak
• Menghadapi krisis (Facing of Crisis)
- Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi
dengan membentuk manajmen krisi dan PR Recovery of image yang
bertugas memperbaiki lost of image and dmage
• Mempromosikan Aspek kemasyarakatan (Promotion public couses)
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
17
- Mempromosikan yang menyangkut kepentingan public
- Mendukung kegiatan kampanye social anti merokok serta menghindari
obat-obatan terlarang, dan sebagainya.
D. Humas sebagai Alat Manajemen
Public Relations sesungguhnya sebagai alat manajemen modern secara
structural merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi.
Artinya PR/Humas bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan
atau organisasi tersebut menjadikan Humas/PR dapat menyelenggarakan
komunikasi dua arah timbale balik antara organisasi/lembaga yang diwakilinya
dengan publiknya. Peranan ini turut menentukan sukses atau tidaknya misi, visi
dan tujuan bersama dari organisasi/lembaga tersebut.
Dikaitkan dengan pemahaman manajemen Jumas (magement of Public
Relations), apabila di tinjau dari segi selain fungsi manajmen dan proses dalam
kegiatan komunikasi (yang merupakan factor utama yang dapat menentukan
kelancaran proses manajemen dalam fungsi Kehumasan dari lembaga yang
diwakilinya) maka pada umumnya manajemen humas melalui fungsi atau
bebberapa tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. perencanaan (Planing)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengkomunikasian (Communicating)
4. Pengawasan (Controlling)
5. dan Penilaian (Evaluating).
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
18
Peranan komunikasi tersebut di suatu aktivitas manajemen
organisasi/lembaga masa kini atau perusahaan besar biasanya diserahkan atau
dilaksanakan oleh pihak Public Relations /Humas. Dari peranan yang
dilaksanakan tersebut, pejabat Humas (PRO magaer) akan melakukan fungsi-
fungsi manajemen perusahaan, secara garis besar aktivitas utamanya berperan
sebagai:
1. Communicator
Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun
tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan (spoken person)
atau tatap muka sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator
dan sekaligus persuader.
2. Relationship
Kemampuan peran PR/Humas membangun hubungan yang positif antara
lembaga yang diwakilinya dengan public internal dan eksternal. Juga,
berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama
dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut.
3. Back up management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti
manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya
untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok
perusahaan/organisasi.
4. Good Image Maker
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
19
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi
dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam
melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik
lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya.
E. Sejarah Majaemen Humas
Suatu konsepsi prinsip-prinsip dasar dalam peranan PR/Humas untuk mengatasi
masalah menurut ivy lee, yaitu:
Pertama:
- Membentuk manajemen Humas untuk mengatur arus informasi/berita secara
terbuka.
- Bekerja sama dengan pihak pers.
- Deduk sebagai top pimpinan perusahaan, dan langsung sebagai pengambil
keputusan tertinggi (decision maker) dan (policy maker).
Kedua:
- Memeiliki wewenang penuh dalam melaksanakan fungsi dan peranan
sebagai pejabat Hunmas untuk mengelola manajemen Humas/PR.
Ketiga:
- Manajemen Humas, yang nota bene terkait dengan manajmen perusahaan
industri pertambangan batu bara tersebut, harus bersifat informasi terbuka
(open communication), baik kepada khalayak/public, pekerja, maupun pihak
pers. Dan mengacu pada declaration of principles atau prinsip-prinsip dasar.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
20
Factor yang cukup penting dalam berhasil atau tidaknya pelaksanaan
program acara atau aktivitas kerja Humas/PR yang telah disusun tersebut, adalah:
1. Bagaimana perencanaan kerja dan komunikasi dari Humas/PR untuk
mencapai tujuan utama.
2. Bagaimana peranan untuk melaksanakannya, dan menilai program kerja PR.
3. Bagaimana menyelenggarakan komunikasi dua arah timbale balik dalam,
yaitu sebagai berikut:
a. penyampaian pesa (message),
b. mengolah dan menyalurkan arus informasi (communication
channel) kepada publiknya (komunikan dengan tujuan untuk
mencapai citra positif (effect) bagi organisasi yang diwakilinya
itu”.
Semua dinamakan keterampilan aspek teknis operasional dan manajerial dari
PRO/pejabat Humas bersangkutan. Dapat pula disebut sebagai proses pelaksanaan
fungsi-fungsi dan konsepsi dari manajemen Humas suatu perusahaan saat sedang
mengantisipasi dan menghadapi suatu krisis yang akan terjadi.
F. Pengertian Manajemen Humas
Menurut cutlip and center, dalam bukunya Effective Public relations, edisi
Kelima (1982), public relations dapat dibedakan kepada fungsi manajmen melalui
konsep kegiatan administrasi (operationg concept of administration) dan fungsi
staf khusus dalam pelayanan administrasi (specialized staff function serving
administrator).
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
21
Manajemen Humas berarti penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan
pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi; mulai
dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi pers
internasional via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional melalui
multimedia, dari menyelenggarakan acara open house hingga kampanye politik,
dari pengumuman pelayanan public hingga menangani kasus manajmen krisis.
G. Metode Komunikasi dan Kelembagaan Humas
Secara structural, public relations merupakan bagian dari integral dari suatu
lembaga/organisasi. Artinya public relations merupakan salah satu fungsi
manajmen modern yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan (corporate
management function). Itu berarti bagaimana humas dapat berperan dalam
melakukan komunikasi timbal balik (two ways communication) dengan tujuan
menciptakan saling pengertian (mutual understanding), saling mengharagai
(mutual appreciation), saling mempercayai (mutual confidence) menciptakan
good will, memperoleh dukungan public (public support) dan sebagainya demi
terciptanya citra positif bagi suatu lembaga/perusahaan (corporate image).
Fungsi Public Relations dalam manajemen Humas (Cutlip et. Al. 200: 5)
tersebut maka secara operasional teknisnya, yaitu sebagai berikut:
1. Public Relations berfungsi melaksanakan:
a. Penelitian (Research)
Tahap penelitian dalam PR, baik dalam memperoleh data primer dan
sekunder, maupun penelitian bersifat opinion research, secara
kualitatif dan kuantitatif. Kegiatan ini bersifat motivation research,
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
22
yaitu penelitian yang tertuju pada jiwa manusia yang berkaitan dengan
kebutuhan dan keinginan (needs & wants) yang paling mendasar.
b. Perencanaan (Planning)
Penyusunan suatu program acara (event) atau agenda setting dan
program kerja Humas. Penyusunan tersebut berdasarkan dta dan fakta
di lapangan, kebijakan, procedure, tema dan kemampuan dana serta
dukungan dari pihak terkait.
c. Pengkoordinasian (Coordinating)
Maksudnya adalah mengkoordinir satu tim kerja dengan menentukan
kerja sama dan keterlibatan dari instansi atau personil lainnya ke dalam
satu koordinasi tim yang solid sebagai upaya pencapaian tujuan
lembaga/organisasi.
d. Administrasi (Administration)
Menyangkut masalah administrasi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
dokumentasi, system pengarsipan dan pencatatan keluar atau yang
masukanya uang, dan sekaligus merupakan suatu bukti tertulis/tercatat
dalam system administrasi yang baik.
e. Produksi (Production)
Hal ini merupakan bentuk produk publikasi dan promosi yang dikelola
oleh Humas, dalam upaya mendukung perluasan/pemasaran produk
atau nama dan pengaruh pada sebuah organisasi dan lain sebagainya.
Merencanakan media plan, publication – publicity, audio visual,
special event®ulars events untuk tujuan berkampanye.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
23
f. Partisipasi Komunitas (Commjunity Participation)
Maksudnya adalah partisipasi Humas dalam melakukan suatu
komunikasi timbale balik dengan komunitas masyarakat/public
lingkungan tertentu untuk mencapai saling pengertian dan citra positif
terhadap lembaga yang diwakilinya. Misalnya, kegiatan peduli bidang
social marketing dan social care (kepedulian PR terhadap aspek
kepentingan social).
g. Nasehat (Advisory)
Memberikan sumbang saran kepada manajemen dan pimpinan
perusahaan berkenaan dengan kebijakan organisasi tentang
penyesuaian berdasarkan kepentingan public eksternal/internal,
maupun berdasarkan hasil pengidentifikasian keinginan dan reaksi
opini public terhadap tujuan perusahaan.
2. Aktivitas Humas (PR Activities):
a. Pencarian fakta/permasalahan (Fact Finding)
b. Perencanaan (Planning)
c. Komunikasi (Communication)
d. Evaluasi (Evaluating)
3. “the right man and the right place or the right man behind the gun”, yaitu
antara lain upaya Humas untuk mencapai:
a. Efektivitas
Berhasil untuk mencapai tujuan, seraya untuk memuaskan semua pihak
yang terkait.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Manajemen dan Public Relations
24
b. Efisiensi
Ketepatan mengelola keuangan/dana secara tepat.
25
BAB II
Public Relations/Humas:
Periodisasi Kristalisasi Opini Publik dan Citra Positif
A. Periodisasi Public Relations Public Relatios (Humas)
Perkembangan Humas/PR Indonesia
Di Indonesia masih tergolong baru jika dibandingkan dengan Negara-negara
maju lainnya, tetapi fungsi kehumasan sudah dikenal secara formal dan terorganisasi
dengan baik, serta mulai diterapkan pada tahun 1950-an. Sejarahn mencatat
organisasi humas pertama beridiri di perusahaan perminyakan Negara (Pertamina).
Organisasi ini berfungsi secara terbatas untuk hubungan masyarkat dengan pihak
perusahaanrekanan, pemasok, penyalur dan pengguna/pemakai jasa produknya
(konsumen).
Kemudian pada tahun 1954, secara resmi humas diterapkan pada jajaran
kepolisian, dengan nama hubungan masyarakat(Humas). Pada decade 1970-an
peranan Humas telah diterapkan di berbagai instansi pemerintah serta lembaga
perusahaan swasta sebagai upaya menjembatani, berkomunikasi dan menyampaikan
informasi atau pesan-pesan dari lembaga organisasi yang diwakilinya itu kepada
pihak public/masyarakatnya.
Dalam fungsi kedinasan maupun upaya pembentukan suatu wadah organisasi
profesi Humas. Berikut adalah Periode perkembangannya:
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Public Relations/Humas
26
- Periode I:
Tahun 1962, cikal bakal pembentukan Humas di Indonesia secara resmi lahir
melalui presidium Kabinet PM Juanda, yang menginstruksikan agar setiap
instansi pemerintah harus membentuk bagian/devisi Humas. Secara garis besar
tugas kehumasan pemerintah adalah:
• Tugas strategis:ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh
pimpinan hingga pelaksanaannya.
• Tugas taktis: Upaya memberikan informasi, motivasi, pelaksanaan
komunikasi timbale balik dua arah, hingga mampu menciptakan citra atas
lembaga/institusi yang diwakilinya.
- Periode II:
Tahun 1967 – 1971, disebut dengan periode kedinasan pemerointah. Hal
tersebut dimulai dengan terbentuknya suatu wadah/organisasi berbentuk “Badan
Koordinasi Kehumasan (bako-humas) pemerintah” di Indonesia. Pada tahun
1967 didirikan koordinasi antar Humas Departemen/Lembaga Negara yang
disingkat Bakor yang secara ex offcio di pimpin pada setiap departemen.
Kemudian tahun 1970-1971, bakor diubah menjadi Bako-humas (badan
Koordinasi Kehumasan Pemerintah), maka melalui SK Menpen tersebut;
lahirlah pedoman Tata Kerja Bakohumas yang berisi antara lain:
• Ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dan pembangunan,
khususnya di bidang penerangan dan kehu8masan.
Manajemen Public Relations Dan Media Komunikasi
Public Relations/Humas
27
• Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.
• Menyempurnakan fungsi dan kedudukan Humas dalam perilaku menuju
pada suatu kepribadian yang sama di Indonesia, dalam rangka menunjang
kebijaksanaan pemerintah.
• Memelihara hubungan kerja sama yang baik dan menciptakan hubungan
yang efektif dan harmonis dengan organisasi dan lembaga resmi serta
masyarakat
- Periode III:
Tahun 1972 dan 1993. periode ini ditandai dengan munculnya public Relations
(Purel) kalangan professional pada lembaga swasta umum. Pertama:
didirikannya suatu wadah profesi Humas yaitu Perhumas (Perhimpunan
Hubungan Masyarakat Indonesia) pada 15 Desember 1972 oleh kalangan
praktisi swasta, dan termasuk pemerintah. Pendirinya, antara lain yaitu
- Siaran (Release) : siaran pers (press releases), siaran berita (new
release/letter) dan journal magazine (majalah internal).
- Laporan (report) : laporan tahunan, laporan bulanan dan semesteran.
- Profile (Profile) : Profile perusahaan dan produk (company profile and
product) dalam bentuk majalah.
- Promosi (promosi (promotion): Naskah tulisan promosi dalam bentuk artikel
sposnsor (advertorial), yaitu gabuangan advertisement and editorial, dan
korporatorial (Corporate profile and editorial) atau dikenal dengan istilah
pariwara dan suplemen sisipan, brosur, leaflet dan katalog.
2. Kiat, teknik dan tujuan Penulisan Naskah kehumasan
a. Praktisi PR memerlukan persiapan yang cukup ketika memulai menggarap
suatu tulisan, gaya bahasa, suatu topic atau isu, dan hingga merancang
tujuan publikasi, serta strategi pesan yang hendak dicapai pada sebuah
tulisan tersebut.
b. Segi akurasi: apakah keakuratan suatu berita, publikasi, dan informasi dapat
dipercaya?
Manajeman Public Relations dan Media Komunikasi
Program Kerja dan Aktivitas Humas
69
c. Bahasa: apakah kalimat-kalimat aktif, gaya bahasa formal, jargon-jargon
informal, gaya penulisan yang enak dibaca, kosakata yang terpilih, padat dan
singkat, tetapi cukup menarik untuk dibaca telah dipergunakan?
d. Ekslusivitas dan relevansi: produk-produk publikasi yang direlease oleh
PRO/Pjebat Humast tersebut mutlak mengandung hal yang paling penting
(eksklusif) dan memiliki misi hubungan tertentu bagi kepentingan
perusahaan, pembaca/public dan media massa lainnya.
e. Latar belakang penulisan (backhground): Sebagai pelengkap atau
bermanfaat untuk menunjang pada suatu berita, artikel dan informasi yang
lebih berbobot dan mendalam. Misalnya menampilkan data-data teknik,
grafik statistic, angka-angka, nilai keuangan (monetry value), jumlah kantor
atau produk lain sebagainya sebagai pendukung suatu bobot tulisan.
f. ASSETO formula, yaitu merupakan unsure-unsur pokok dari tujuan dan
rencana pembentukan media publikasi PR (Humas), rinciannya sebagai
berikut:
• Audience, sipa yang menjadi pembacanya; public internal, para
karyawan atau eksternal, pelanggan, rekan bisnis, retailer, pesaing atau
para pengamat.
• Structure, bagaimana bentuk struktur dan teknis sistematika dari isi
atau materi pesan, daftar isi dan angel berita yang dipaparkan dalam
bentuk straight news, feature, artikel popular, rubric foto/ilustrasi dari
suatu bentuk media komunikasi publikasi humas/PR.
Manajeman Public Relations dan Media Komunikasi
Program Kerja dan Aktivitas Humas
70
• Editing, apakah model tata bahasa atau kaidah bahasa yang sudah tepat
dan benar, tanda baca serta gaya bahasanya sesuai dengan format yang
baku.
• Topic, apa yang menjadi pokok bahasan dan materi pesan yang ingin
diinformasikan?. Termasuk didalamnya tema, berita dan artikel/feature
sebagai laporan utama yang akan diangkat dari media publikasi PR
bersangkutan.
• Objective, apa tujuan dari media komunikasi PR bersangkutan?.
Apakah untuk perkenalan, informasi publikasi, promosi dari suatu
kegiatan atau aktivitas perusahaan yang ingin disampaiakan kepada
publiknya?. Penyebarluasannya baik bertujuan komersil, maupun non
komersil, dan hingga untuk hiburan, pengetahuan, memotivasi,
mebujuk atau ingin mendidik publiknya.
g. Dalam siaran berbentuk news release dan press release tidak terlepas dari
ketujuh unsure penting (SOLAADS), yaitu:
• Subject (what is the story about?) • Organization (what is the name of the organization?) • Location (what is the location of the organization?) • Advantage (what is specific, beneficial about the product or service?) • Application (how or by whom can the product or service be used or
enjoyed?) • Details (what are the specification or detail of colours, prices, sizes
and so on?) • Sources (if yhis different from location, e.g. an air lines fly in an
airport, or the office may be located in the city center).
3. Tulisan yang menarik
Manajeman Public Relations dan Media Komunikasi
Program Kerja dan Aktivitas Humas
71
Beberapa hal yang diperlukan teknik tertentu untuk menjadikan sebuah
tulisan menarik:
a. Narasi
Yaitu sesuatu yang menggambarkan aksi atau movement pada sebuah artikel
atau tulisan yang menarik. Artinya, narasi tersebut akan membawa
pembacanya untuk melihat suatu imajinasi yang telah disampaikan ndalam
sebuah tulisan yang menarik, baik segi gaya bahasa, penguraian cerita yang
hidup dan simple hingga sistematis dan teratur.
b. Deskripsi
Bagaiman membuat si pembaca ikut merasakan, menikmati, dan mendengar
melalui penuturan dalam gaya bahasa tulisan. Tidak hanya membangkitkan
segi nalar (intelektual) tetapi segi emosional pembaca pun ikut tergugah
ketika mem baca sebuah deskripsi tulisan tersebut.
c. Kalimat Aktif dan Langsung
Menggunakan kalimat-kalimat aktif dan langsung terfokus ke masalah (one
track) yang ingin ditampilkan, dengan gaya bahasa yang singkat, padat,
sistematis serta mudah dimengerti.
d. Eksposisi
Penjelasan yang dibuat oleh penulis atas suatu kejadian sperti “apa yang
dilihat atau didengar”. Tidak hanya menunjukan tetapi kemampuan kata-
kata yang bercerita (how to tell), penuh imajinasi, kreatif, hidup dan colour
full serta humanity interest lainnya sebagai pendukung daya tarik.
72
BAB VI
Marketing Public Relations dan Social Marketing
A. Marketing Public Relations
1. Konsepsi Marketing
Marketing public relations adalah sebuah proses perencanaan dan
pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut
dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan
yang dpat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian
pelanggan.
Secara umum pengertian marketing public relations merupakan suatu proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dpat
merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian
informasi yang dapat dipercaya dan melalui perngkomunikasian informasi
ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau profduknya sesuai
dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi para konsumennya.
Konsep MPR (marketing PR) dari Thomas L. harris tersebut di atas tidak
jauh berbeda dari pengertian yang didekasikan oleh Philip kotler, yaotu:
“M arketing Public relations works because it adds value to product
throught its uniqe ability to lend credibility to product message”
pengertian konsep MPR tersebut secara garis besarnya terdapat tiga taktik
(Three Ways Strategy) untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan
(goals), yaitu pertma bahwa Public Relations merupakan potensi untuk
Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi
Marketing Public Relatoions dan Social Marketing
73
menyandang suatu taktik pull strategy (menarik), sedangkan kedua adalah power
(kekuatan) sebagai penyandang, push strategy (untuk mendorong) dalam hal
pemasaran. Dan taktik ketiga, pass strategy sebagai upaya mempengaruhi atau
menciptakan opini public yang menguntungkan.
2. Peranan Marketing Public Relations
Marketing Public Relations (MPR), sebagaimana dijelaskan sebelumnya,
merupakan perpaduan (sinergi) antara pelaksanaan program dan strategi
pemasaran (marketing strategy implementation) dengan aktivitas program kerja
Humas (work program of PR) dalam upaya meluaskan pemasaran dan demi
mencapai kepuasan konsumennya (customer satisfaction).
Fungsi pemasaran tersebut sebagaimana dijabarkan dalam bauran pemasaran
(marketing mix), yaitu: product, price, placement and promotion, yang merupakan
sarana untuk mencapai tujuan pemasaran (marketing objective), yaitu:
• Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi bisnis yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumennya.
• Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar tersebut.
• Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif.
• Menentukan dan melaksanakan kampanye promosi produk (pre-project
selling) yang akan diluncurkan, serta mampu bersaing di marketplace dan
cukup menarik (eyes catching) baik segi kemasan, maupun kualitas produk
yang ditawarkan terhadap konsumennya.
• Komitmen terhadap pelayanan purna jual.
Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi
Marketing Public Relatoions dan Social Marketing
74
Manfaat marketing public relations adalah;
• Dapat lebih efektif dan efisien dlam penggunaan pembiayaan publikasi
mengingat semakin tingginya biaya promosi di media massa (komersial).
• Saling melengkapi (komplementer) dengan promosi periklanan.
• Dapat meningkatkan kredibilitas (kepercayaan) dari pesan-pesan yang
disampaikan melalui jalur public relations, sehingga dapat menembus situasi
yang rlatif sulit dijangkau oleh iklan atau memiliki kemampuan
menjembatani kesenjangan informasi jika disampaikan melalui teknik
periklanan serba terbatas itu.
• Kampanye melalui iklan mempunyai keterbatasan pada ruang (space) dan
waktu (timely) yang tersedia di media elektronik dan media cetak, oleh
karena itu penggunaan promosi iklan tersebut harus membeli ruang dan
waktu siarnya agar pesan/informasi dapat dimuat atau ditayangkan oleh
media bersangkutan. Sedangkan kampanye melalui public relations tidak
membeli space media agar dapat dimuat/ditayangkan. Pesan-pesan atau
informasi PR tersebut diolah dan dikemas sedemikain rupas ke dalam
bentuk suatu berita (news) artikel sponsor (advertorial) atau feature sehingga
mampu menarik perhatian bagi pembaca atau pemirsa.