Ilmu Manajemen MANAGERIAL ECONOMICS DOMINICK SALVATORE
Ilmu Manajemen
MANAGERIAL ECONOMICS
DOMINICK SALVATORE
Posisi
Ekonomi Manajerial
Keuangan
SDMPemasaran
Operasional
Ekonomi
Manajerial
Posisikan Diri Anda Sebagai Manajer Puncak.
Maka, dalam mempelajari ini
Latar Belakang Ekonomi Manajerial:
Masalah-masalah manajerial:
Penentuan laba
Jenis produk dan jumlah produksi
Teknik produksi
Biaya produksi dan pemasaran
Daya serap pasar
Tingkat elastisitas pasar
Investasi dan pendanaan
Penetapan harga
Teori-Teori Ekonomi Perusahaan:
(kerangka kerja untuk keputusan)
Teori Perilaku Konsumen
Teori Produksi
Teori Pembiayaan dan investasi
Teori Harga dan Pasar
Ilmu Pengambilan Keputusan:
(alat dan teknik analisis)Teknik optimasi
Peramalan
Teori Permainan
Analisis Numerik
Estimasi statistik
Ekonomi Manajerial
Penggunaan konsep ekonomi dan
ilmu pengambilan keputusan
untuk memecahkan masalah-
masalah manajerial
Solusi optimal terhadap masalah-masalah
keputusan manajerial
Masalah-masalah manajerial:
Penentuan labaJenis produk dan jumlah produksiTeknik produksiBiaya produksi dan pemasaranDaya serap pasarTingkat elastisitas pasarInvestasi dan pendanaanPenetapan harga
Teori-Teori Ekonomi Perusahaan:(kerangka kerja untuk keputusan)
•Teori Perilaku KonsumenTeori ProduksiTeori Pembiayaan dan investasiTeori Harga dan Pasar
Ilmu Pengambilan Keputusan:(alat dan teknik analisis)
•Teknik Optimasi•Peramalan•Teori Permainan•Analisis Numerik•Estimasi statistik
Ekonomi ManajerialPenggunaan konsep ekonomi dan ilmu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah manajerial
Solusi optimal terhadap masalah-masalah keputusan manajerial
Gb. Peta Konsep Ekonomi Manajerial
Merupakan masalah
Digunakan di dalam Digunakan di dalam
Untuk menemukan
Referensi:
Dominick Salvatore, Managerial Economic, McGraw Hill
John L. Pappas, Ekonomi Manajerial, Binarupa Aksara
Vincent Gasperz, Ekonomi Manajerial, Gramedia Pustaka
Lincolin Arsyad, Ekonomi Manajerial, BPFE UGM
Lingkup Ekonomi Manajerial dalam Ilmu Ekonomi:
Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro
Finance
SDM Operasi
Marketing
Ko
nsu
men P
em
aso
k
Substitusi
Kebijakan2
Gb. Hubungan Antar Lingkungan dalam Bisnis
Perlu memperhatikan:
Kerja Ekonomi Manajerial:
Human Capital
Financial Capital
Natural Capital
Planing
Organizing
Actuating
Controlling
Tujuan
Perusahanan
Proses Manajemen
ControllingLeadingOrganizingPlanningResources
Human
Financial
Physical
Information
Manajer Goal
Sumber:
Andrew J. Durbin, Essentials of Management, Ohio: South-Western Publishing Co., 1990: 13
Tujuan Ekonomi Manajerial
TUJUAN KHUSUS Efektifitas dan Efisiensi
Produksi
Pengaturan dan Strategi
Penyeimbangan Supply dan
Demand
Peningkatan Penjualan
TUJUAN UMUM
LABA
Ekonomi Manajerial, memperhatikan perilaku:
Konsumsi ProduksiPasar
Teori-teori
LABA
Untuk menghasilkan
berdasarkan
Bahasan Ekonomi Manajerial:
Teori Produksi
Teori Konsumsi
Teori Laba
Estimasi Pasar
LABA
Rumus Laba:
LABA = PENDAPATAN - BIAYA
p = TR – TC
Biasa ditulis
Perhatian untuk laba
Dalam perspektif jangka pendek, menentukan laba memang
sangat sederhana, tetapi untuk jangka panjang perlu
perencanaan yang matang, atas:
- Bagaimana mengatur akumulasi biaya?
- Bagaimana membuat produk segera laku dengan harga yang
telah ditentukan?
Pertanyaan terkait laba:
Berapa besar?
Bagaimana cara memperolehnya?
Kapan saat yang tepat?
Bagaimana Cara menghitungnya?
Teori-teorinya?
Untuk menjawab itu,
maka perlu:
Teori Produksi (Sistem Produksi, Biaya Produksi, Teori
Optimasi, dsb.)
Teori Konsumsi (Perilaku Konsumen)
Teori Laba
Teori Harga
Teori Pasar (Estimasi Pasar, Karakter Pasar, Teori Persaingan
Pasar)
Ekonomi Manajerial, memperhatikan perilaku:
Konsumsi Produksi Pasar
Teori-teori
LABA
Untuk menghasilkan
berdasarkan
Karakteristik Laba: Laba merupakan tujuan akhir dari suatu perusahaan.
Laba merupakan sarana untuk menciptakan kesejahteraan bagi pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan:- Karyawan (kesejahteraan, pengetahuan, ketrampilan, dsb.)- Negara (pajak)- Investor (deviden, sehingga mau berinvestasi lagi)- Masyarakat (melalui CSR, ketersediaan lapangan kerja)
Laba menentukan multiplier effect pembangunan.
Kegunaan Laba
Pajak
CSR
Dividen
Bonus
Capital
Negara
Masyarakat
Investor
Karyawan
Perusahaan
La
ba
Pe
rusa
ha
an
Peran Laba:
laba sebagai sumber pembiayaan, seperti:-peningkatan kualitas SDM-perluasan produk-perluasan pasar-pembiayaan lainnya
laba sebagai ukuran pembayaran pajak
laba sebagai ukuran untuk membagi hasil usaha (deviden)
laba merupakan cerminan kesehatan operasional perusahaan.
laba sebagai sumber pembiayaan kesejahteraan.
laba sebagai sumber pembiayaan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya.
Struktur Alur Laba
LABA PENDAPATAN BIAYA= -
Non Operasional
Operasional
Tetap
Variabel
Tetap
Variabel
Laporan Rugi-Laba
Pendapatan …………………………Rp……..
Biaya:
- Biaya Bahan……..Rp…..
- Biaya Proses…… Rp…..
- Biaya SDM……… Rp…..
- Biaya lain-lain……Rp…..
----------------------------
Total biaya:…………………..Rp……..
---------------------------------------------------- (-)
Laba Kotor…………………………..Rp……...
Biaya kapital……………………..… Rp……..
----------------------------------------------------- (-)
Laba Bersih……………………….. Rp………
Struktur Alur Laba
LABA PENDAPATAN BIAYA= -Exogen Endogen
Konsumen Manajemen
sifat sifat
kunci kunci
Komponen Penentu Laba:
Laba = Pendapatan – Biaya
Pendapatan, merupakan variabel eksogen, yang tidak bisa dimanaje secara langsung oleh manajemen, hanya bisa dipengaruhi, karena pengambilan keputusannya adalah konsumen. Agar optimal memperleh pendapatan perlu dikaitkan dengan teori perilaku konsumen.
Biaya, merupakan variabel endogen, yang bisa dimanaje secara langsung oleh manajemen, Agar optimal perlu penanganan biaya secara khusus dan cermat menggunakan berbagai teori, seperti teori biaya produksi, teori biaya pemasaran, dan sebagainya. ِ ِ Akuntansi Biaya menjadi instrumen yang penting
LABA
PENDAPATAN BIAYA
Bisa diperoleh melalui jalur
MANAJEMEN
PEMASARAN
MANAJEMEN
KEUANGAN
&
MANAJEMEN
OPERASIONAL
Relevan dengan Relevan dengan
Balanced Scorecard Strategy
SDM
Produksi/Operasi
Marketing
Finance
Learning & growth
Effective & Efficient
Consumer loyalty
Return Laba meningkat
Sales meningkat
Zero defect
Zero waste
Skill &
produktivitas
meningkat
Balanced scorecard
Perspektif Keuangan
Organizational LearningPerspektif Pelanggan
Proses Bisnis
Visi & Strategi
Teori Memperoleh Laba: Teori Pembuangan Resiko: jika resiko-resiko kerugian
dapat dihindari.
Teori Friksi: Jika menang dalam mengambil kesempatan ketika friksi terjadi
Teori Monopoli: Jika memonopoli usaha.
Teori Inovasi: Jika inovasi lebih awal dibanding pesaingnya.
Teori Efisiensi: Jika efisien dalam operasionalnya.
Teori Kompensasi: jika mampu memuaskan konsumen, dan mempertahankan efisiensi.
Laba yang diinginkan perusahaan:
Laba sebanyak mungkin dan selama mungkin. Tetapi ini
terkendala oleh keinginan konsumen yang menghendaki:
produk sangat berkualitas dan harga yang sangat murah.
Oleh karena itu laba yang bisa dicapai adalah bukan
maksimal, tetapi optimal.
Laba yang diperoleh dengan cara-cara yang tidak
melanggar norma dan etika. Karena, hanya dengan hal
tersebut laba dapat berlangsung selama mungkin.
Cara pengukuran laba optimum:
Menggunakan teknik optimasi:
-Teknik optimisasi dengan kalkulus (optimization with
calculus).
- Optimisasi Multivariate
- Optimisasi Terkendala (constrained optimization)
Menggunakan Metode Lagrange Muliplier
OPTIMIZATION
SILAHKAN LIHAT
Pendapatan:
Pendapatan QuantityterjualPriceterjual= x
Pilihan:
-Harga Tinggi = Premium
-Harga bersaing = Normal
-Harga Rendah = Diskonto
Tergantung Segmen
Konsumen:
- Kaya?
- Menengah?
- Miskin?
Manajemen pemasaran
Silahkan tinjau
Biaya:
BiayaBiaya
Variabel
Biaya
Tetap= +
Perlu memperhatikan:
-Rantai Pasokan (Supply Chain)
-Rantai Nilai (Value Chain)
-Rantai Biaya (Cost Chain)
Keputusan Manajemen
Lebih mudah melalui pengendalian biaya dibanding
meningkatkan pendapatan.
Alasannya, Biaya bersifat manageable, sedangkan pendapatan
bersifat unmanageable.
Keputusan Manajemen terkait
Biaya:
Eliminasi biaya (penghilangan biaya)
Reduksi biaya (pengurangan biaya)
Ekstensifikasi biaya (perluasan atau penambahan biaya)
Intensifikasi biaya (pengefektifan atau pengintensifan biaya)
Gb. Penerapan Kebijakan Biaya
Klasifikasi Biaya:
Tetap-Variabel
Langsung-Tak langsung
Relevan-Irrelevan
Operasional-Non Operasional
l
Harga
Produk
Penting dilakukan oleh manajer untuk mengendalikan
Kebijakan Biaya:
-Eliminasi biaya
-Reduksi Biaya
Kebijakan Biaya:
-Ekstensifikasi biaya
-Intensifikasi Biaya
Dilakukan pada
biaya bisnis yang
irrelevan, karena
tidak berkaitan
dengan mutu yang
melekat pada
Dilakukan pada
biaya bisnis yang
relevan, karena
berkaitan dengan
mutu yang
melekat pada
7 Pemborosan
Motion (pergerakan)
Excess Production (produksi berlebih)
Waiting (menunggu)
Inventory (persediaan)
Conveyance (pengangkutan)
Excess processin (proses berlebih)
Producing failure and rework (produksi gagal dan pengerjaan
kembali)
Gb. Rantai Suplai Perusahaan
PemasokProses Bisnis
InternalKonsumen
Bahan
mentah
Bahan
jadi
Gb. Rantai Nilai Produksi
Riset Desain Uji Coba Produksi Pemasaran Distribusi Pelayanan
Biaya-Biaya
Semua terkait dengan
Gb. Rantai Biaya Perusahaan
Pemasok Proses Produksi KonsumenGudang Gudang
Biaya:
-pemesanan
(transportasi,
pulsa,
waktu)
-dll
Biaya:
-sewa
gudang
-listrik
-keamanan
-kerusakan
-kapital idle
-dll
Biaya:
-sewa
gudang
-listrik
-keamanan
-kerusakan
-kapital idle
-dll
Biaya:
-cacat produk
-sisa bahan
-terlambat
produksi
- dll
Biaya:
-retur
-keluhan
-perbaikan
tidakpuas
-dll
Memungkinkan untuk dieliminasi
Memungkinkan
untuk direduksi
Penggolongan Biaya: Biaya Langsung-Tak langsung
Biaya Relevan-Irrelevan
Biaya Operasional-Non Operasional
Biaya Tetap-Variabel
Masing-masing biaya ini nanti perlu dihitung berdasar: - Biaya Total (total cost)- Biaya Rata-rata (average cost)- Biaya Marginal (marginal cost)
Penghitungan ini bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan manajemen
(baca pula materi Biaya Produksi)
Karakter Biaya
Kurva Biaya
P
Q
FC
VC
TC=FC+VC
0
Kurva Biaya per Unit
P
Q Q
P
FC/Q VC/Q
VC
P
QTC/Q TC/Q
P
Q
Biaya Rata-rata TC/Q merupakan biaya rata-rata (Average Cost)
Average Total Cost (ATC) sangat menentukan strategi perusahaan
ATC mencerminkan keunggulan kompetitif, karena di dalamnya tersirat skala ekonomis dan skope ekonomis
ATC linier dengan waktu dan penggunaan.
ATC semakin murah, maka semakin unggul di pasar.
ATC terendah ketika berada pada penggunaan kapasitas maksimal. Over capacity akan mengakibatkan ATC meningkat. Maka kurva ATC dapat digambarkan sebagai parabolik (berbentuk huruf U).
Biaya Marginal:
Biaya marginal digunakan untuk menentukan biaya yang
paling rendah.
Marginal cost adalah biaya tambahan akibat menghasilkan satu
tambahan produk lagi (MC = DTC/DQ )
MC dengan nilai terendah merupakan penggunaan biaya yang
paling efisien.
MC=MR akan menghasilkan laba optimum
Kondisi Untung Normal
d0=MR0=AR0
d1=MR1=AR1
MC
AC
Q1 Q0
P0
P1
AB
P
Q
E
Keterangan Gambar
Adanya perpotongan antara AC dan MC yang juga sama
dengan tingkat harga P1 atau sama dengan MR, memberikan arti
bahwa perusahaan dalam kondisi untung normal. Perusahaan
dikatakan memperoleh keuntungan normal apabila hasil
penjualan totalnya sama dengan ongkos total. Ongkos total di
sini yang dimaksudkan adalah telah meliputi explisit cost dan
implisit cost.
Ketika harga dipasar dapat ditingkatkan menjadi P0, atau lebih
besar dibanding dengan AC, maka perusahaan mengalami
keuntungan yang lebih dari normal. Keuntungan dicapai ketika
output produksi sebesar Q0. Besarnya keuntungan ditunjukkan
oleh area persegi panjang AEP0B.
Laba jenis ini hanya akan bersifat jangka pendek, karena
tingkat perolehan laba seperti ini akan menimbulkan daya tarik
pemain baru yang kemudian menjadi pesaingnya.
Kondisi belum Untung Tapi Masih
Bisa Berjalan
d=MR=AR
MC AC
Q0
P0
AB
P
Q
E
AVC
Keterangan GambarGambar di atas menunjukkan bahwa tingkat
harga yang berlaku di pasar lebih rendah dibanding
dengan rata-rata biaya (AC) yang dikeluarkan
perusahaan. Namun tingkat harga tersebut lebih besar
dari rata-rata biaya variabel (AVC). Perlu diingat
bahwa AVC adalah rata-rata biaya yang besarnya
dipengaruhi oleh total produksi. Gambar tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh
revenue yang lebih besar dari AVC, tetapi kelebihan
tersebut belum mampu menutup biaya tetapnya
(AFC). Dalam kondisi seperti ini, perusahaan perlu
terus beroperasi, karena kalau tidak beroperasi akan
mengalami kerugian yang lebih besar lagi, yaitu
sebesar biaya tetapnya.
d0=MR=AR
MC AC
Q0
P0
P
Q
E
AVC
P1 d1=MR1=AR1
Kondisi Rugi dan harus Berhenti
Keterangan Gambar
Gambar di atas menunjukkan bahwa
tingkat revenue lebih rendah dari AVC. Ini
berarti perolehan perusahaan tidak dapat lagi
menutup ongkos produksi. Dalam kondisi
seperti ini, maka operasional perusahaan
perlu dihentikan. Karena kalau diteruskan
akan menyebabkan semakin membengkaknya
tingkat kerugian yang mengarah pada
timbulnya kebangkrutan.