HASIL PENGUMPULAN DATA PRGRAM MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUMAH
SAKIT RSUD BADUNG
Ruangan: IRDTanggal/tahun ; 08 februari 2014 NOPENGKAJIANHASIL
PENGKAJIANSTANDARANALISA
1Sejarah RSUD Kabupaten Badung,sebelumnya adalah Klinik Dharma
Asih yang dikelola oleh Yayasan Hindu Markandya. Pada Bulan
September 1998 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Badung diganti
namanya menjadi Poliklinik Rumah Bersalin ura Dharma Asih. Pada
tanggal 30 April 2002 ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung
Nomor 3 tahun 2002 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung. Namun pemberian
pelayanan kesehatan kepada masyarakat baru bisa dilaksanakan mulai
tanggal 22 Agustus 2002 dan dibuka secara resmi oleh Bapak Bupati
Badung A.A. Oka Ratmadi pada tanggal 4 September 2002, dengan
pelayanan yang diberikan yaitu Poliklinik, UGD dan Rawat Inap,
dengan fasilitas 25 tempat tidur. Dalam upaya peningkatan kuantitas
dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, kemudian
dilakukan perluasan area dan pembangunan gedung rumah sakit yang
dibarengi dengan penambahan SDM dan sarana prasarana pelayanan
medik dan penunjang medik lainnya. Perubahan Manajemen Baru Rumah
Sakit pada tahun 2010 telah banyak membawa keberhasilan dan
kemajuan yang sangat signifikat. Hal ini terlihat dari ditetapkan
RSUD Badung sebagai Badan Layan Umum Daerah dengan status Penuh
berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor: 62 Tahun 2010.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor:
YM.01.10/III/278/2011, RSUD. Kabupaten Badung telah dinyatakan
lulus Akreditasi Penuh Tingkat Dasar dan Ditetapkannya RSUD.
Kabupaten Badung sebagai Rumah Sakit Umum Tipe C berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
HK.03.05/I/7980/2010Keberhasilan pengelolaan manajemen rumah sakit
dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat
mendapat apresiasi dan perhatian yang serius serta komitmen yang
sangat tinggi dari Pemerintah Kabupaten Badung untuk menjadikan
RSUD. Kabupaten Badung sebagai Hospital of Tourism pada tahun 2015,
dan sebagai langkah awal, tahun 2012 telah dibangun Gedung A RSUD.
Kabupaten Badung dengan tiga lantai yaitu Lantai I untuk
Poliklinik, Lantai II untuk rawat inap dengan 60 tempat tidur dan
lantai III untuk OK, PICU, ICU dan HCU--
2Visi, Misi, Tujuan/ Motto RS Visi :Menjadi rumah sakit
kebanggaan masyarakat, inovatif, kreatif dan berbudaya dalam
pelayanan kesehatan. Misi :1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang berfokus pada keselamatan pasien.2. Menyelenggarakan
pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
kepada masyarakat 3. Melaksanakan tata kelola administrasi rumah
sakit Tujuan :Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
dengan mengutamakan upaya penyuluhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara terpadu melalui upaya peningkatan pelayanan dan
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
Prinsip Pelayanan : Senyum, Sapa, Servis dan Simpati.
Motto :kesehatan anda adalah kebahagiaan kami*).FalsafahFalsafah
dasar dan nilai yang tertuang dalam rencana strategis RSUD.
Kabupaten Badung dilandasi oleh filosofi dasar yang menjadi
motivasi, pengungkit etos kerja seluruh manajemen dan karyawan
rumah sakit. Falsafah dasar dan nilai nilai yang dijunjung tinggi
adalah:1. RSUD. Kabupaten Badung menjadi kebanggaan seluruh
manajemen dan karyawan2. Melayani dengan senyum, sapa, sopan,
berempati, inovatif serta mengutamakan keselamatan pasien3. Bekerja
profesional, berbudaya, tulus serta menjunjung tinggi moral dan
etika. 4. Melaksanakan pengkajian ilmiah dan pengembangan keilmuan
sesuai kemajuan jaman dan teknologi5. Pengabdian merupakan
Swadharma, panggilan hati nurani dan yadnya
RSUD BADUNG sudah mempunyai visi dan misi yang realistic dapat
di ukur dan futuristic.Visi dan misi yang di miliki oleh rumah
sakit BADUNG sudah sesuai dengan standar.
3Struktur organisasiA. Rumah sakitRSUD BADUNG sudah memiliki
struktur organisasi Rumah Sakit yang dibuat pada tahun 2008,
direktur dan nama bagian bidang sudah jelas beserta nama
bawahannya. Dalam struktur organisasi RSUD BADUNG dipimpin oleh
Direktur dibantu oleh bagian tata usaha ,sub bagian umum dan
kepegawaian,sub bagian sunprog keuangan dan akuntansi . (gambar
struktur lengkap terlampir)Peraturan Bupati Badung Nomor: 62 Tahun
2010. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor:
YM.01.10/III/278/2011, RSUD. Kabupaten Badung telah dinyatakan
lulus Akreditasi Penuh Tingkat Dasar dan Ditetapkannya RSUD.
Kabupaten Badung sebagai Rumah Sakit Umum Tipe C berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.03.05/I/7980/2010Struktur
organisasi rumah sakit sudah sesuai standar.
B. Bidang/Seksi KeperawatanSudah ada struktur organisasi bidang
keperawatan dibawah kabid pengendalian mutu dan kabid pelayana
medik. (struktur rumah sakit dan struktur ruangan
terlampir)Struktur organisasi rumah sakit dan struktur ruangan
(terlampir)Struktur organisasi sudah sesuai dengan standar
C. Staf medic fungsional (SMF)Secara umum stuktur staf medik
sudah ada pada setiap masing masing unit ruangan. Struktur
organisasi staf medik rumah sakit terlampirStruktur organisasi
sudah sesuai dengan standar, dimana struktur organisasi staf medik
diambil dari struktur organisasi rumah sakit.
Kesimpulan : Struktur organisasi rumah sakit dan ruangan sesuai
standar berdasarkan peraturan Bupati Badung nomer : 62 Tahun 2010.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor:
YM.01.10/III/278/2011, RSUD. Kabupaten Badung telah dinyatakan
lulus Akreditasi Penuh Tingkat Dasar dan Ditetapkannya RSUD.
Kabupaten Badung sebagai Rumah Sakit Umum Tipe C berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: HK.03.05/I/7980/2010.
1. Deskripsi PekerjaanNOPENGKAJIANHASIL
PENGKAJIANSTANDARANALISA
1.1Uraian tugasUraian tugas di ruang UGD Badung dibuat secara
spesifikasi berdasarkan posisinya, baik karu, perawat primer dan
perawat associate. Merupakan pertanyaan tertulis untuk semua
tingkat posisi klinis dengan mencerminkan fungsi tanggung jawab dan
kualitas yang dibutuhkan . Berdasarkan standar PMKK tentang uraian
tugas dan uraian tugas spesifikasi yang merupakan kontrak kerja
harus memenuhi persyaratan : Uraian tugas meliputi nomer dokumen,no
revisi, jabatan, bagian/bidang/departemen, melapor ke, membawahi,
delegasi tugas terkait, tujuan, tugas pokok, tanggung
jawab,wewenang dan hasil kerja.Uraian tugas spesifikasi meliputi no
register, tanggak terbit , nama jabatan, bidang/kegiatan, melapor
ke, disupervise oleh, diskripsi singkat pekerjaan , kualifikasi dan
spesifikasi pekerjaan yaitu fungsi administrasi, kepemimpinan, QA,
Advokasi, promosi, monitoring dan askep(kritis,sangat penting,
sangat penting dan penting).Di ruang UGD Badung sudah ada uraian
tugas umum dan spesifikasi berdasarkan posisinya sesuai dengan
standar PMKK. Uraian tugas yang meliputi nomer dokumen, no revisi,
jabatan,bagian/bidang/departemen,melapor ke,membawahi,delegasi
tugas terkait. Tujuan,tugas pokok, tanggung jawab, wewenang dan
hasil kerja.Uraian tugas spesifikasi meliputi no register, tanggal
terbit, nama, jabatan, bagian/bidang, melapor ke, disupervise oleh,
diskripsi tingkat pekerjaan, kualifikasi dan spesifikasi pekerjaan
yaitu fungsi administrasi, kepemimpinan,
QA,advokasi,promosi,monitoring dan askep(kritis, sangat sangat
penting, sangat penting, dan penting)
1.2Peta Ketenagaan jumlah dan kualifikasi tenagaRuang UGD Badung
mempunyai jumlah tenaga kerja 45 orang dengan kualifikasi
pendidikan :1. Tenaga Keperawatnan 35 oranga. sarjana keperawatan
tidak ada b. diploma IV keperawatan 4 orangc. diploma III 31 orang
2. non keperawatana. tata usaha 5 orangb. CS 5 orangStandar untuk
tenaga keperawatan minimal D III keperawatan dimana S1 keperawatan
standarny 40% dan sisanya diploma III keperawatan sisanya 60%Kepala
ruangan sudah mengajukan peningkatan kualitas pendidikan tenaga
kerja kepada defisi pelayanan dan pengendalian mutu dengan
mendelegasikan pegawainya untuk melanjutkan pendidikan
1.3Model penugasan (MAKP) yang diterapkan sekarang.(S.Suarli MM
& Yanyan Bachtiar SKp)Model penugasan diruang UGD Badung
menerapkan model moduler (gabungan metode promer dan team). Hal ini
dapat dilihat perawat dibagi menjadi beberapa team yaitu team 1 = 5
orang , team 2 = 5, team 3 =6, team 4= 6 dan team 5 = 5 orang dan
setiap pasien dipegang oleh 1 perawat. Metode moduler yang terdiri
dari karu, katim dan anggota teamDi ruang UGD Badung sudah
menerapkan model moduler
Jadwal dan pembagian tugasPembagian Tugas di ruang UGD tiap
bulan sudah jelas, pembagian tugas harian jelas dan tertulis pada
buku pembagian tugas harian. Di ruang UGD Badung jadwal dan
pembagian tugas sudah jelasDi ruang UGD Badung jadwal dan pembagian
tugas sudah di jalankan dengan baik.
Pendelegasian tugasPembagian tugas jika tidak ada karu di
delegasikan ke katim namun tidak ada SOP.Setiap kegiatan harus /
diwajibkan mempunyai SPO. Jumlah SPO sangat sesuai dengan
kompleksitas ruangan dimana format SPO meliputi pengertian, tujuan,
kebijakan, prosedur, dan unit terkait. Dengan mengguanakan kalimat
aktif tidak bermakna ganda, mudah dipahami.Karu tidak mempunyai SOP
delegasi pemberian tugas secara tertulis.
Fungsi administrasi (uraian tugas)
NOPENGKAJIANHASIL PENGKAJIANSTANDARANALISA
A. Absensi Pelaksanaan absensi staf diruang UGD dilakukan dengan
cara elektric . Standar semua staf wajib melakukan absensi datang
dan pulang sesuai ketentuan .Semua staf diruang UGD sudah melakukan
absensi kehadiran datang dan pulang .
B. Registrasi pasien dan layanan administrasi 1. Ruang UGD
memiliki buku registrasi pasien masuk dan keluar Registrasi pasien
dilaksanan secara tertulis. Registrasi pasien dilaksanakan oleh
perawat yang sedang bertugas saat itu.2. Ruang UGD memiliki layanan
administrasi pasien dan ada kerjasama dengan ASKES. Pelayanan
admisnistrasi dan format yang diperlukan berbentuk buku besar yang
diletakkan diruangan. 3. Ruang UGD memiliki format format yang
diperlukan untuk kegiatan asuhan keperawatan pasien. Register
pasien dan layanan administrasi pasien harus jelas termasuk adanya
bukti tertulis tentang registrasi pasien keluar masuk
ruangan.Registrasi pasien dan layanan administrasi terlaksana.
C. Perencanaan SDMRencana pengembangan SDM dan pelayanan/asuhan
keperawatan sudah dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku
dibidang keperawatan Standar Kegiatan pengembangan staf meliputi
pengembangan pendidikan formal dan non formal Diruang UGD kepala
ruangan mengatakan tidak ada pegawainya yang melanjutkan
pendidikannya
D. 1. Perencanaan fasilitas ruangan Di ruang IRD hanya memiliki
standar tentang nurse station, kamar spoelhock, standar fasilitas
kamar pasien,gudang : alat tenun,alat pembersih,dan loker untuk
staf. Ruang IRD memiliki kantor karu, kamar obat /tindakan,ruang
rapat/bimbingan staf.Standar Setiap ruang IRD di wajibkan memiliki
nurse station, kamar spoelhock, standar fasilitas kamar
pasien,gudang : alat tenun,alat pembersih,dan loker untuk
staf.kantor karu, kamar obat /tindakan,ruang rapat/bimbingan
satf.Perencanaan fasilitas ruangan sudah sesuai standar.
2. Perencanaan standar fasilitas ruangan Standar alat dan
fasilitas ruangan di ruang IRD sudah ada dan lengkap tetapi di IRD
tidak menggunakan linen.Standar Semua alat tersedia harus
berdasarkan standar fasilitas alat menurut Depkes.
3. Sistem inventaris ruangan Standar inventaris sudah jelas. Dan
pengamprahan alat dilakukan 1 minggu setiap hari minggu(data
terlampir)Standar inventaris sesuai standar rumah sakit.D ruang IRD
dalam menginventarisir fasilitas ruanagn sudah di lakukan secara
rutin.
4. Sistem pelaporan Sistem pelaporan di ruang IRD di lakukan
setiap bulan-_
Kesimpulan :Diskripsi pekerjaaan dan fungsi administrasi (uraian
tugas) sudah sesuai dengan standar rumah sakit.
2. Standar Keperawatan NOPENGKAJIANHASIL
PENGKAJIANSTANDARANALISA
1Standar keperawatan nasionalDiruang UGD buku standar nasional
tidak ada. Ada standar-standar dalam memberikan pelayanan medis
berupa alat profesi , prosedur kerja, dan sebagainya,ada SK
pemberlakuannya, adanya hasil audit interna dan tindak
lanjutnyaDiruang UGD tidak memiliki buku standar nasional
2Standar asuhan keperawatan (SAK)Ruang UGD sudah memiliki SAK :
bagian ortopedi,bedan umum,dan bedah saraf Ada dokumen atau catatan
asuhan keperawatan setiap pasien yang mencerminkan peneraan standar
asuhan keperawatan berdasarkan sepuluh kasus/penyakit terbanyak
disetiap unit pelayanan, dan direvisi setiap 3 tahun sekali.Secara
umum standar yang ada diruang bougenvile sudah sesuai dengan
kebutuhan sebagai ruang perawatan bedah.
3Standar operating prosedur (SOP) / standar prosedur operasional
(SPO)SPO tindakan keperawatan gadar sudah ada serta SPO Setiap
kegiatan harus/diwajibkan mempunyai SPO. Jumlah SPO sangat sesuai
dengan kompleksitas ruangan dimana format SPO meliputi pengertian
,tujuan,kebijakan,procedure dan unit terkait. Dengan menggunakan
kalimat aktif tidak bermakna ganda dan mudah dipahami. Diruang UGD
sudah ada SPO yang khusus untuk tindakan keperawatan dengan kasus
perawatan pada pasien gadar.
Kesimpulan :Berdsarkan hasil pengkajian di atas bahwa UGD Badung
tidak memiliki buku standar nasional yaitu untuk standar pemberian
pelayanan.
3. Indikator Kinerja NOPENGKAJIANHASIL
PENGKAJIANSTANDARANALISA
1.Indicator kunci kinerja (IKK) / Key Performance Indicator
(KPI) Indicator kunci kinerja(IKK) diruang UGD setiap tahun yang
dilakukan monitoring masih baru di buat tahun 2013 tapi belum di
aplikasikan, diaplikasikan mulai januari ini selama 3 bulan, yaitu
mencuci tangan,
--
Jumlah :
4. Monitor dan Evaluasi Kinerja NOPENGKAJIANHASIL
PENGKAJIANSTANDARANALISA
1. Monitoring Monitoring yang di lakukan di ruang IGD sudah di
lakukan sekali namun tidak punya jadwal monitoring monitoring dan
evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana penerapan standard an
pencapaian indicator kinerjaTidak ada jadwal monitoring
2.EvaluasiEvaluasi tidak lakukan di ruang IGD karena IKK masih
dalam kesepakatan bersama dengan ruangan yang lain monitoring dan
evaluasi dlakukan untuk menilai sejauh mana penerapan standar dan
pencapaian indicator kinerja.tidak ada jadwal evaluasi
5. Supervisi NOPENGKAJIANHASIL PENGKAJIANSTANDARANALISA
1.SupervisiTidak pernah dilaksanakan supervise di UGDTeknik
pelayanan yang tujuan utamanya adalah memplajari dan memperbaiki
secara bersamasamaTidak terdapat jadwal supervisi
Kesimpulan : Belum pernah dilakukan supervise, evaluasi,
monitoring di ruang UGD
6. Reflectiv Case Discusion (RDK) / diskusi refleksi kasus
NOPENGKAJIANHASIL PENGKAJIANSTANDARANALISA
1.DRK /RCDRDK dilakukan setiap bulan, minggu pertama pada hari
sabtu, namun ceklist pelaksanaan tidak adaUntuk merefleksikan kasus
actual dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme
perawat yang merujuk pada standard an sekaligus sebagai media untuk
inservice trainingJadwal RDK sudah ada tetapi pelampiran hasil RDK
tidak dilakukan secara SOP.
Kesimpulan : Belum ada format RDK
KEPEMIMPINAN (Leadership)NOPENGKAJIANHASIL
PENGKAJIANSTANDARANALISA
1.Pembinaan kinerja dan pengarahan Sudah dilakukan pembinaan
kinerja, pengarahan, bimbingan rutin dan kebijakan baru dari karu
tentang SOP Setiap SOP baru dilakukan sosialisasi kepada semua
perawat untuk mengetahui standar yang baru.Pembinaan kinerja dan
pengarahan sudah dilakukan akan tetapi bukti pelaksanaannya hanya
didapatkan bukti subjektif saja dari perawat ruangan.
2.Penilaian kinerja Dilaksanakan setiap tahunnya dan yang
menilai perawatnya yaitu karu. Jika ada perawat yang memiliki
kinerja baik tidak ada penghargaan yang diberikan tetapi jika
kinerja perawat menurun akan diberikan sanksi berupa rotasi setiap
tahunnya.
Pencapaian KPI 100%Di ruang UGD sudah pernah dilakukan
peningkatan kinerja namun belum diperbarbaharui.
3.Ronde keperawatan Pernah dilakukan ronde keperawatan namun
jadwal pelaksanaannya belum ada.Mengatasi masalah keperawatan klien
yang dilaksanakan oleh semua anggota tim perawat, peserta didik, CT
atau CI.Pernah dilakukan ronde keperawatan, namun tidak ada
dokumentasi dan format ronde.
Couching / Bimbingan Dilakukan couching di ruangan.Bimbingan
dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan sikap untuk
menerapkan materi pembelajaran Bimbingan tidak dijadwalkan ,
dilakukan saat perawat kinerjanya menurun.
Kesimpulan :
PENDIDKAN KESEHATAN NOPENGKAJIANHASIL
PENGKAJIANSTANDARANALISA
1.Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan di ruang UGD belum
ada.__
2.Discharge Planning 1. Ruang UGD melaksanakan program discharge
planning.2. Perawat di ruang UGD paham tentang discharge
planning.Di ruang UGD terdapat discharge planning namun belum
terdapat leaflet discharge planning melainkan discharge planning
dilakukan secara verbal kepada pasien.
Kesimpulan : Format discharge planning belum di miliki di ruang
UGD, namun discharge planning hanya dilakukan oleh perawat secara
verbal kepada pasien. Tidak terdapat laporan tertulis.
JAMINAN MUTU (Quality Assurance)NOPENGKAJIANHASIL
PENGKAJIANSTANDARANALISA
1.Quality assuranceJaminan kualitas perawatan mencakup :a.
Pengendalian infeksi nasokomial.b. Penerapan pasient safety.c.
Survey kepuasaan pasien.d. Penelitian produk layanan atau askep.e.
Pengembangan pendidikan atau diklat perawat.f. Hasil survey atau
riset disosialisasikan. Mekanisme pemantauan INOS di ruang UGD
jelas namun belum pernah dilakukan monitoring. Ruang UGD
menyediakan handrub dan menempelkan poster langkah langkah cuci
tangan. Penerapan pasien safety di ruangan jelas Survey kepuasaan
pelanggan melalui : penyebaran quisioner, kotak saran, buku kesan
dan pesan belum diterapkan oleh ruangan. Semua tenaga perawat d
ruang UGD pernah mengikuti pelatihan ke gawat daruratan dan
pelatihan model praktik propesional namun pelatihannya belum di
perbaharui Di ruangan belum pernah dilakukan penelitian terkait
asuhan keperawatan . _Ruang UgD belum menerapkan quality assurance
sesuai dengan standar hal ini dapat di lihat dari surpay kepuasan
pasien belum pernah di lakukan .
2.Managemen Resiko diterapkan :a. Identifikasi kesalahan
kesalahan yang terjadi pada pemberian asuhan pasien.b. Identifikasi
kejadian yang tidak diinginkan tercatat.c. Rekomendasi perbaikan.d.
Langkah tindak lanjut rekomendasi kesalahan tidak berulang dalam
pelayanan dan tercatat.Managemen resiko yang diterapkan tidak
dilakukan pengidentifikasian pemberian asuhan keperawatan karena di
ruangan tidak di terapkan._Buku laporan kejadian khusus di ruang
UGD tersedia sesuai peraturan yang berlaku, kronologis kejadian
yang terjadi segera dilaporkan dan kebijakan untuk pasien
disosialisasikan.
Kesimpulan:
PROMOSI atau KOMUNIKASINOPENGKAJIANHASIL
PENGKAJIANSTANDARANALISA
1.Program orientasi staf baruDi ruang UGD ada pedoman tentang
pelaksanaan orientasi staf baru sudah dilaksanakan tetapi belum ada
bukti tertulis yang di tanda tangani oleh kepala ruangan dan staf
yang telah diberikan orientasi.Setiap pegawai baru wajib di
orientasikan oleh kepala ruangan dan ada bukti tertulis orientasi
atau bimbingan staf baru yang ditanda tangani oleh pemberi
orientasi dan penerima orientasi.Pelaksanaan program orientasi staf
diruangan UGD sudah dilaksanakan tetapi belum ada bukti
tertulis.
2.Orientasi pasien baruPelaksanaan orientasi setiap pasien baru
dilaksanakan oleh perawat yang menerimanya, namun fakta di ruangan
pelaksanaan orientasi tidak diorientasikan kepada pasien dan
keluarga pasien.Setiap pasien baru wajib di orientasikan dan
dipahami oleh penerima informasi dan ada buku tertulis dan di tanda
tangani oleh pemberi dan penerima orientasi.Pelaksanaan orientasi
pasien baru di ruang UGD sudah dilakukan tetapi tidak ada bukti
tertulis dalam melakukan kegiatan tersebut.
3.Rapat rutin ruanganPelaksanaan rapat dilakukan rutin setiap 1
bulan sekali pada minggu pertama setiap hari sabtu mengenai jadwal
dinas, absensi, dan peraturan peraturan baru yang di buat oleh
staf.Ada jadwal rapat setiap bulannya secara tertulis di ruangan.
Ada buku notulen rapat yang di isi berdasarkan hasil rapat di
sosialisasikan dan di tindak lanjuti kemudian di evaluasi ada
daftar hadir setiap rapat.Rapat di ruang UGD di lakukan rutin
setiap bulannya.
4.Laporan kejadian (Register insiden keselamatan pasien)Buku
laporan kejadian khusus di ruangan sudah tersedia sesuai peraturan
yang berlaku, kronologis kejadian yang terjadi pada pasien segera
dilaporkan dan kebijakan untuk pasien di sosialisasikan. Laporan
kejadian tersebut berisi nama pasien, umur, kronologis
kejadian.Terdapat laporan kejadian untuk keselamatan pasien di
ruangan yang berisi identitas pasien dan kronologis kejadian yang
di alami pasien.Buku laporan kejadian khusus di ruang UGD tersedia
sesuai dengan peraturan yang berlaku, kronologis kejadian yang
terjadi pada psien segera di laporkan dan kebijakan untuk pasien di
sosialisasikan.
Kesimpulan : Komunikasi atau promosi di ruang UGD sudah cukup
baik dan jelas.
Asuhan Keperawatan
NOPENGKAJIANHASIL PENGKAJIANSTANDARANALISA
1. Pengkajian dan analisa masalah1. Ruangan UGD memiliki format
analisa data.2. Ruang UGD memiliki format perumusan masalah dan
prioritas masalah._Pengumpulan data dan pasien baru di lakukan
pengkajian.
2Diagnose keperawatanPembuatan diagnosa perawatan di ruang UGD
menggunakan diagnosa PES Diagnose keperawatan harus dibuat
berdasarkan maslah keperatwatan, yaitu maslah actual diagnose
keperawatannya ditulis problem , etiologi, dan symptom. Masalah
resiko, diagnose keperatawatannya harus problem etiologi sadangkan
maslah potensial diagnose keperawatannnya dituliskan problem dan
symptom Ruang UGD sudah melaksanakan asuhan keperawatan dengan
diagnosa PES tertulis jelas.
3Rencana keperawatanRencana keperewatan tercantum jelasRencana
tindakan adalah rencana yang disusun oleh perawat untuk kepentingan
tindakan keperawatan bagi perawat yang menulis dan perawat lain.
Rencana tindakan keperawatan menga dung komponen tanggal, diagnosa
keperawatan, tujuan dan criteria hasil, intervensi dan rasional dan
dirumuskan berdasarkan SMARTRencana keperawatan tertulis dengan
jelas.
4ImplementasiTindakan atau implementasi keperawatan sudah
dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat.
_Pelaksanaan implementasi keperaatan diruang UGD sesuai dengan
rencana keperawatan.
5Evaluasi Pelaksanaan evaluasi keperawatan diruang UGD
dilksanakan setiap hari dan selalu melaksanakan SOAP setiap operan
atau pergantian shift dinas Evaluasi pasien dilakukan setiap
pergantian shift jaga. Penulisan SOAP harus berdasarkan criteria
waktu yang telah ditentukan pada rencana tujuan. hasil evaluasi
akhir harus berpedoman pada kriteria hasil yang diharapkan yang ada
pada rencana perawatan Pelaksanaan evaluasi kepasien diruang UGD
sudah dilaksanakan sesuai dengan standar SOAP.
6DokumentasiDikumentasi keperawtaan diruang UGD dilaksanakan
sesuai dengan tindakan keperawatan yang telah dilakukan Ada
mekanisme tertulis tentang dokumentasi keperawatan. Format
dokumentasi terisi lengkap dan benar sesuai petunjuk Secara umum
pendokumentasian diruang UGD dapat dibaca, penulisan pada format
tepat dan tanda tangan perawat dan jelas.