Top Banner
FIQIH Siapa Berhak atas Zakat HALAL Kiat Memilih Daging Sapi INSPIRASI DA’I Mualaf New Zealand Berdakwah TELAAH Kompetisi Amal EDISI DZULQAIDAH 1440 H JULI 2019 M Qurban Bedah Ternak
64

man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

Jun 19, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

FIQIHSiapa Berhak atas Zakat

HALALKiat Memilih Daging Sapi

INSPIRASI DA’IMualaf New Zealand Berdakwah

TELAAH Kompetisi Amal

EDISI

DZULQAIDAH 1440 HJULI 2019 M

QurbanBedah Ternak

Page 2: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung
Page 3: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung
Page 4: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

MANAJEMEN LAZNASDEWAN DA'WAH

DAFTAR ISI

DirekturAde Salamun

Deputy DirekturAsrofi Muslikhudin (internal Audit, Legal,QC)

Nurbowo (External Affair)

General Manager Widarto S (Marketing dan Corsec)

Tjaturadi (Keuangan & SDM, Perwakilan)

Marketing Manager Idris Yusuf

Online Fauziah Ridla, MilaOffline RamadanaCorporate Umam

Luar Negeri Teuku Ghalib

Corporate Secretary ManagerRamadani

Humas MufqiDesign Ari, HudanAudiovisual UmarPublishing Melati

CRM NefiFront Office Syam, Rifka

Back Office Eka, Zikri

Finance & Accounting ManagerFitria DamayantiKeuangan YuliKasir Husnul

Akunting NinaSDM & Ops Nisa

Umum Abdul, Ikbal, Iyus, Arifin

Networking Manager Hairul Anwar

Kantor Layanan Jakarta Barat IrfanJakarta Timur Jusa

Bekasi Firdaus

Program Manager Agung GumelarLayanan Mustahiq Mahmud Faaz

RSDD M SaidHDM Hafidz, Qawah, Rizki, Perwira

Adm/Rep Zaimah

Indonesia Da'i Network Ahmad Robyansah

Gedung Menara Da’wah Lt. 1

Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450

Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291

Gedung Dewan Da'wah Lantai 5,

Jalan Panjang No. 12 Arteri Kelapa Dua,

Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11530

Hp. 0812 1000 2656

[email protected]

laznasdewandakwah.or.id

LAZNAS Dewan Dakwah

@laznasdakwah

@laznasdewandakwah

SALAM

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 3 MAN TAZAKKA

Alhamdulillah, tahun 2018

Indonesia dinobatkan

sebagai ''Juara Dunia Negara

Dermawan''. Predikat ini

berdasarkan laporan 2018 World

Giving Index oleh Charities Aid

Foundation (CAF) yang bermarkas

di Inggris.

Tiga perilaku yang digunakan

sebagai parameter untuk mengukur

kemurahan hati suatu negara

adalah: menyumbangkan uang,

membantu orang asing, dan

menjadi sukarelawan.

Presentase orang Indonesia

dalam menyumbangkan uang

sebesar 78%. Lalu presentase untuk

membantu orang asing adalah 46%.

Partisipasi orang Indonesia dalam

menjadi relawan masuk yang

tertinggi di dunia dengan

presentase 53%.

Skor keseluruhan yang diperoleh

Indonesia adalah 59%.

Indeks yang dirilis minggu ini

berdasar pada survei pada tahun

2017 oleh konsultan manajemen

Gallup yang melibatkan lebih dari

150 ribu orang di seluruh dunia,

yang mana dilakukan sebelum

gempa bumi melanda Lombok dan

Sulawesi Tengah.

Tahun ini Indonesia berhasil

meraih posisi puncak setelah tahun

lalu menduduki peringkat 2.

Myanmar pun terjun ke posisi 9

setelah 4 tahun memiliki gelar

''negara paling dermawan di

dunia''.

CAF mencatat dalam laporannya

bahwa krisis Rohingya tahun 2017

mungkin “telah memberikan

kontribusi penurunan posisi

kedemawanan karena orang-orang

Myanmar kurang mau membantu

saudaranya senegara yang sedang

terkena krisis."

Orang Myanmar masih menjadi

yang paling dermawan dalam hal

donasi dengan partisipasi mencapai

88 persen -- 3 persen lebih pendek

dari tingkat tahun lalu. Tingginya

angka tersebut mungkin dapat

dijelaskan dengan adanya

kepatuhan Myanmar terhadap

ajaran Buddhisme Theravada yang

mendorong para pengikutnya untuk

menyumbangkan donasi bagi

mereka yang hidup dalam Biara.

Ini adalah pertama kalinya

Indonesia menduduki daftar teratas

selama 9 tahun terakhir. Tahun-

tahun sebelumnya kita menduduki

peringkat 2 (2017), ke-7 (2016), ke-

12 (2015), dan ke-13 (2014).

Mirip dengan Myanmar,

kepatuhan umat Muslim di

Indonesia terhadap ajaran Islam

menjelaskan tingginya tingkat

partisipasi donasi. Dalam hal ini,

Ustadz Ade SalamunDirektur Eksekutif LAZNAS Dewan Da'wah

Paradoks Filantropi Indonesia

SALAM

3 Paradoks Filantropi Indonesia

INSPIRASI DA'I

5 Brent Strathdee-Pehi: Karena Islam Membahagiakan

KABAR

8 Pemkab Bantul Gelar Rakor di Tepi Kali Winongo

10 Tantangan Dakwah di Tepian Serambi Makkah

13 Laznas Dewan Da’wah bersama 4 Mitra Luar Negeri

Bagikan Ratusan Paket Makanan Berbuka

14 Pertahankan dan Tingkatkan Prestasi Ramadhan

16 Praktisi Komunikasi dan Pegiat Sosial Bedah Buku

Panduan Syariah Tanggap Bencana

18 Relawan Tingkatkan Skill Tanggap Bencana

19 Yuk, Qurban Bersama Cupink Topan

LAPORAN KHUSUS

22 Qur'an Berlumpur untuk Aranday

TELAAH

26 Kompetitor Amal

TELAAH UTAMA

30 Pentingnya Peternakan

34 Ragam Dokam Buat Qurban

39 Qurbanmu Dirindu Suku-Suku

HALAL

43 Pilih Pilah Daging Sapi

FIQIH

48 Asnaf Zakat Fi Sabilillah

TAZKIYATUN NAFS

53 Akhlak terhadap Hewan

dan Tumbuhan

PAK NATSIR

58 Pak Natsir "Tak Pernah Mati”

Page 5: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

MANAJEMEN LAZNASDEWAN DA'WAH

DAFTAR ISI

DirekturAde Salamun

Deputy DirekturAsrofi Muslikhudin (internal Audit, Legal,QC)

Nurbowo (External Affair)

General Manager Widarto S (Marketing dan Corsec)

Tjaturadi (Keuangan & SDM, Perwakilan)

Marketing Manager Idris Yusuf

Online Fauziah Ridla, MilaOffline RamadanaCorporate Umam

Luar Negeri Teuku Ghalib

Corporate Secretary ManagerRamadani

Humas MufqiDesign Ari, HudanAudiovisual UmarPublishing Melati

CRM NefiFront Office Syam, Rifka

Back Office Eka, Zikri

Finance & Accounting ManagerFitria DamayantiKeuangan YuliKasir Husnul

Akunting NinaSDM & Ops Nisa

Umum Abdul, Ikbal, Iyus, Arifin

Networking Manager Hairul Anwar

Kantor Layanan Jakarta Barat IrfanJakarta Timur Jusa

Bekasi Firdaus

Program Manager Agung GumelarLayanan Mustahiq Mahmud Faaz

RSDD M SaidHDM Hafidz, Qawah, Rizki, Perwira

Adm/Rep Zaimah

Indonesia Da'i Network Ahmad Robyansah

Gedung Menara Da’wah Lt. 1

Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450

Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291

Gedung Dewan Da'wah Lantai 5,

Jalan Panjang No. 12 Arteri Kelapa Dua,

Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11530

Hp. 0812 1000 2656

[email protected]

laznasdewandakwah.or.id

LAZNAS Dewan Dakwah

@laznasdakwah

@laznasdewandakwah

SALAM

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 3 MAN TAZAKKA

Alhamdulillah, tahun 2018

Indonesia dinobatkan

sebagai ''Juara Dunia Negara

Dermawan''. Predikat ini

berdasarkan laporan 2018 World

Giving Index oleh Charities Aid

Foundation (CAF) yang bermarkas

di Inggris.

Tiga perilaku yang digunakan

sebagai parameter untuk mengukur

kemurahan hati suatu negara

adalah: menyumbangkan uang,

membantu orang asing, dan

menjadi sukarelawan.

Presentase orang Indonesia

dalam menyumbangkan uang

sebesar 78%. Lalu presentase untuk

membantu orang asing adalah 46%.

Partisipasi orang Indonesia dalam

menjadi relawan masuk yang

tertinggi di dunia dengan

presentase 53%.

Skor keseluruhan yang diperoleh

Indonesia adalah 59%.

Indeks yang dirilis minggu ini

berdasar pada survei pada tahun

2017 oleh konsultan manajemen

Gallup yang melibatkan lebih dari

150 ribu orang di seluruh dunia,

yang mana dilakukan sebelum

gempa bumi melanda Lombok dan

Sulawesi Tengah.

Tahun ini Indonesia berhasil

meraih posisi puncak setelah tahun

lalu menduduki peringkat 2.

Myanmar pun terjun ke posisi 9

setelah 4 tahun memiliki gelar

''negara paling dermawan di

dunia''.

CAF mencatat dalam laporannya

bahwa krisis Rohingya tahun 2017

mungkin “telah memberikan

kontribusi penurunan posisi

kedemawanan karena orang-orang

Myanmar kurang mau membantu

saudaranya senegara yang sedang

terkena krisis."

Orang Myanmar masih menjadi

yang paling dermawan dalam hal

donasi dengan partisipasi mencapai

88 persen -- 3 persen lebih pendek

dari tingkat tahun lalu. Tingginya

angka tersebut mungkin dapat

dijelaskan dengan adanya

kepatuhan Myanmar terhadap

ajaran Buddhisme Theravada yang

mendorong para pengikutnya untuk

menyumbangkan donasi bagi

mereka yang hidup dalam Biara.

Ini adalah pertama kalinya

Indonesia menduduki daftar teratas

selama 9 tahun terakhir. Tahun-

tahun sebelumnya kita menduduki

peringkat 2 (2017), ke-7 (2016), ke-

12 (2015), dan ke-13 (2014).

Mirip dengan Myanmar,

kepatuhan umat Muslim di

Indonesia terhadap ajaran Islam

menjelaskan tingginya tingkat

partisipasi donasi. Dalam hal ini,

Ustadz Ade SalamunDirektur Eksekutif LAZNAS Dewan Da'wah

Paradoks Filantropi Indonesia

SALAM

3 Paradoks Filantropi Indonesia

INSPIRASI DA'I

5 Brent Strathdee-Pehi: Karena Islam Membahagiakan

KABAR

8 Pemkab Bantul Gelar Rakor di Tepi Kali Winongo

10 Tantangan Dakwah di Tepian Serambi Makkah

13 Laznas Dewan Da’wah bersama 4 Mitra Luar Negeri

Bagikan Ratusan Paket Makanan Berbuka

14 Pertahankan dan Tingkatkan Prestasi Ramadhan

16 Praktisi Komunikasi dan Pegiat Sosial Bedah Buku

Panduan Syariah Tanggap Bencana

18 Relawan Tingkatkan Skill Tanggap Bencana

19 Yuk, Qurban Bersama Cupink Topan

LAPORAN KHUSUS

22 Qur'an Berlumpur untuk Aranday

TELAAH

26 Kompetitor Amal

TELAAH UTAMA

30 Pentingnya Peternakan

34 Ragam Dokam Buat Qurban

39 Qurbanmu Dirindu Suku-Suku

HALAL

43 Pilih Pilah Daging Sapi

FIQIH

48 Asnaf Zakat Fi Sabilillah

TAZKIYATUN NAFS

53 Akhlak terhadap Hewan

dan Tumbuhan

PAK NATSIR

58 Pak Natsir "Tak Pernah Mati”

Page 6: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M4 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 5 MAN TAZAKKA

SALAMSALAM

faktor agama mendorong para

pemeluknya untuk berdonasi,

konsep dikenal sebagai infaq.

Not Doing Enough

Sebaliknya, menurut riset oleh

lembaga lain, posisi Indonesia

justru paling rendah dalam kinerja

filantropi.

Filantropi berasal dari Bahasa

Inggris “philanthropy”, yang

dicangkok dari bahasa Yunani

“philos” (cinta atau kasih) dan

“anthropos” (manusia), yang kira-

kira berarti cinta sesama manusia,

atau belas kasih, kedermawanan

manusia. Filantropi bisa diartikan

sebagai upaya menolong sesama,

kegiatan berderma, atau kebiasaan

beramal dari seseorang atau

komunitas, yang dengan ikhlas

menyisihkan sebagian dari harta

atau sumberdaya miliknya untuk

disumbangkan kepada orang lain

yang memerlukannya.

Adalah lembaga Centre for Asian

Philanthropy and Society (CAPS)

yang merilis Doing Good Index

(DGI) 2018, sebuah riset yang

mengukur faktor-faktor yang

memungkinkan atau menghambat

kegiatan filantropi di lima belas

negara Asia termasuk Indonesia.

Indonesia berada di kategori

terendah yakni Not Doing Enough

bersama dengan Myanmar.

Sementara Jepang, Singapura dan

Taiwan berada di kelompok

tertinggi yaitu Doing Well.

Prof Azyumardi Azra, dalam

naskah ilmiahnya di Annual Report

Dompet Dhuafa (2004), menyebut

salah satu kelemahan filantropi di

Indonesia di bidang pendidikan.

Menurut mantan rektor UIN

Ciputat, ada dilema klasik dalam

dunia pendidikan kita. Pendidikan

merupakan akses yang sangat

penting—jika tidak satu-

satunya—untuk mencapai mobilitas

sosial; tetapi kaum miskin tidak

dapat menjangkau akses tersebut,

karena mahalnya biaya. Akhirnya,

terciptalah vicious circle (lingkaran

setan); kemiskinan menciptakan

keterbelakangan pendidikan, dan

sosial ekonomi, dan

keterbelakangan terakhir ini

menghasilkan keterbelakangan

pendidikan.

Dalam konteks inilah, lanjut Prof

Edy (sapaan akrab beliau) filantropi

sangat dibutuhkan untuk dunia

pendidikan. Jika tidak,

sekolah/madrasah yang berkualitas

hanya bisa dimasuki anak-anak dari

keluarga kaya. Padahal, kita juga

tahu, terdapat cukup banyak anak

dari kalangan miskin, yang cerdas,

berbakat, rajin, mau bekerja keras

dan, dengan demikian, cukup

menjanjikan. Dana filantropi

dibutuhkan untuk biaya pendidikan

kalangan masyarakat miskin itu,

misalnya dalam bentuk beasiswa.

Memang, Prof Edy

menandaskan, tradisi filantropi

untuk pendidikan bukanlah sesuatu

yang baru di Indonesia. Kita tahu,

sangat banyak lembaga pendidikan,

seperti madrasah/ sekolah,

pesantren dan perguruan tinggi,

seperti disebutkan di atas, yang

didirikan dan dikembangkan

dengan dana filantropi. Agaknya,

hampir bisa dipastikan, lembaga-

lembaga pendidikan yang dibangun

dengan dana filantropi swasta dan

masyarakat jauh lebih banyak

dibandingkan dana pemerintah.

''Tanpa mengurangi

penghargaan kepada tradisi

filantropi seperti itu, harus diakui

pula, sebagian besar—jika tidak

seluruhnya—dana filantropi

dibelanjakan untuk mendirikan

bangunan dan fasilitas lain,

gaji/honor guru dan pegawai.

Sedikit sekali dana filantropi yang

secara khusus diberikan dalam

bentuk beasiswa bagi peserta didik

yang tidak mampu atau miskin. Jika

beasiswa itu ada, maka cenderung

diberikan secara tidak pandang

bulu dan merata (indiscriminate)

dalam bentuk pembebasan uang

sekolah. Tidak banyak beasiswa

yang berasal dari dana filantropi

yang disediakan khusus bagi anak-

anak miskin berbakat yang ingin

belajar di sekolah/madrasah yang

berkualitas, tapi mahal,'' papar

Azyumardi Azra.

Alhamdulillah, dengan dukungan

masyarakat filantropis Indonesia

melalui LAZNAS Dewan Dakwah,

kita sudah sekian tahun

menggerakkan program beasiswa

pendidikan kader da'i Nusantara.

Yakni melalui Sekolah Tinggi Ilmu

Dakwah (STID) Moh Natsir di

Tambun Jawa Barat dan Akademi

Dakwah Indonesia (ADI) di belasan

kota di Tanah Air.

Ratusan dai sarjana komunikasi

penyiaran Islam dan

pengembangan masyarakat

alumnus STID Moh Natsir telah

menyebar mengabdi pada

masyarakat di jalan dakwah.

Sebagian cerita mereka silakan

disimak di majalah ini.[]

INSPIRASI DA’I

Brent Strathdee-Pehi:

Karena Islam Membahagiakan

Page 7: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M4 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 5 MAN TAZAKKA

SALAMSALAM

faktor agama mendorong para

pemeluknya untuk berdonasi,

konsep dikenal sebagai infaq.

Not Doing Enough

Sebaliknya, menurut riset oleh

lembaga lain, posisi Indonesia

justru paling rendah dalam kinerja

filantropi.

Filantropi berasal dari Bahasa

Inggris “philanthropy”, yang

dicangkok dari bahasa Yunani

“philos” (cinta atau kasih) dan

“anthropos” (manusia), yang kira-

kira berarti cinta sesama manusia,

atau belas kasih, kedermawanan

manusia. Filantropi bisa diartikan

sebagai upaya menolong sesama,

kegiatan berderma, atau kebiasaan

beramal dari seseorang atau

komunitas, yang dengan ikhlas

menyisihkan sebagian dari harta

atau sumberdaya miliknya untuk

disumbangkan kepada orang lain

yang memerlukannya.

Adalah lembaga Centre for Asian

Philanthropy and Society (CAPS)

yang merilis Doing Good Index

(DGI) 2018, sebuah riset yang

mengukur faktor-faktor yang

memungkinkan atau menghambat

kegiatan filantropi di lima belas

negara Asia termasuk Indonesia.

Indonesia berada di kategori

terendah yakni Not Doing Enough

bersama dengan Myanmar.

Sementara Jepang, Singapura dan

Taiwan berada di kelompok

tertinggi yaitu Doing Well.

Prof Azyumardi Azra, dalam

naskah ilmiahnya di Annual Report

Dompet Dhuafa (2004), menyebut

salah satu kelemahan filantropi di

Indonesia di bidang pendidikan.

Menurut mantan rektor UIN

Ciputat, ada dilema klasik dalam

dunia pendidikan kita. Pendidikan

merupakan akses yang sangat

penting—jika tidak satu-

satunya—untuk mencapai mobilitas

sosial; tetapi kaum miskin tidak

dapat menjangkau akses tersebut,

karena mahalnya biaya. Akhirnya,

terciptalah vicious circle (lingkaran

setan); kemiskinan menciptakan

keterbelakangan pendidikan, dan

sosial ekonomi, dan

keterbelakangan terakhir ini

menghasilkan keterbelakangan

pendidikan.

Dalam konteks inilah, lanjut Prof

Edy (sapaan akrab beliau) filantropi

sangat dibutuhkan untuk dunia

pendidikan. Jika tidak,

sekolah/madrasah yang berkualitas

hanya bisa dimasuki anak-anak dari

keluarga kaya. Padahal, kita juga

tahu, terdapat cukup banyak anak

dari kalangan miskin, yang cerdas,

berbakat, rajin, mau bekerja keras

dan, dengan demikian, cukup

menjanjikan. Dana filantropi

dibutuhkan untuk biaya pendidikan

kalangan masyarakat miskin itu,

misalnya dalam bentuk beasiswa.

Memang, Prof Edy

menandaskan, tradisi filantropi

untuk pendidikan bukanlah sesuatu

yang baru di Indonesia. Kita tahu,

sangat banyak lembaga pendidikan,

seperti madrasah/ sekolah,

pesantren dan perguruan tinggi,

seperti disebutkan di atas, yang

didirikan dan dikembangkan

dengan dana filantropi. Agaknya,

hampir bisa dipastikan, lembaga-

lembaga pendidikan yang dibangun

dengan dana filantropi swasta dan

masyarakat jauh lebih banyak

dibandingkan dana pemerintah.

''Tanpa mengurangi

penghargaan kepada tradisi

filantropi seperti itu, harus diakui

pula, sebagian besar—jika tidak

seluruhnya—dana filantropi

dibelanjakan untuk mendirikan

bangunan dan fasilitas lain,

gaji/honor guru dan pegawai.

Sedikit sekali dana filantropi yang

secara khusus diberikan dalam

bentuk beasiswa bagi peserta didik

yang tidak mampu atau miskin. Jika

beasiswa itu ada, maka cenderung

diberikan secara tidak pandang

bulu dan merata (indiscriminate)

dalam bentuk pembebasan uang

sekolah. Tidak banyak beasiswa

yang berasal dari dana filantropi

yang disediakan khusus bagi anak-

anak miskin berbakat yang ingin

belajar di sekolah/madrasah yang

berkualitas, tapi mahal,'' papar

Azyumardi Azra.

Alhamdulillah, dengan dukungan

masyarakat filantropis Indonesia

melalui LAZNAS Dewan Dakwah,

kita sudah sekian tahun

menggerakkan program beasiswa

pendidikan kader da'i Nusantara.

Yakni melalui Sekolah Tinggi Ilmu

Dakwah (STID) Moh Natsir di

Tambun Jawa Barat dan Akademi

Dakwah Indonesia (ADI) di belasan

kota di Tanah Air.

Ratusan dai sarjana komunikasi

penyiaran Islam dan

pengembangan masyarakat

alumnus STID Moh Natsir telah

menyebar mengabdi pada

masyarakat di jalan dakwah.

Sebagian cerita mereka silakan

disimak di majalah ini.[]

INSPIRASI DA’I

Brent Strathdee-Pehi:

Karena Islam Membahagiakan

Page 8: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 7 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M6 MAN TAZAKKA

Kolingin bermula dari kegiatan gotong royong

sejumlah pemancing pada Februari 2018. Menurut Hary

Nirbaya (52), inisiator Kolingin, prakarsa resik kali

melibatkan Subroto dan Nurhayati (52) istrinya serta

Awan Prabowo (30) anaknya. Juga Bogiman (58) yang

berprofesi buruh dan Purwadi (54) yang berwirausaha.

''Untuk tahap pertama, target kita adalah

membersihkan ruas kali sepanjang 700 meter dari sisi

selatan Jembatan Manding hingga dam di ujung

dusun,'' terang Hary yang berprofesi sebagai praktisi

audiovisual.

Subroto menambahkan, kegiatan resik kali dibagi

menjadi dua tahap. Pertama, sterilisasi bantaran kali

sebelah wetan dari sampah domestik dan organik

(guguran pepohonan). Kedua, pembersihan badan

sungai dari endapan sampah domestik dan alami.

Hingga Juni 2018, baru 20% target resik dicapai.

Maklum, personil terbatas, demikian pula peralatannya

seperti mesin pemotong batang bambu.

Agustus 2018, aktivitas Kolingin mengundang

dukungan LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional)

Dewan Dakwah. Lembaga yang berpusat di Jakarta ini

memberikan bantuan berupa 20 kg lele konsumsi

ditebar di kali, biaya penyelenggaraan lomba mancing

dan balap perahu batang pisang (debok), serta

pemotongan 5 ekor kambing kurban pada Idul Adha,

September 2018, dari Muslime Helfen Germany.

Hajatan yang diselenggarakan Kolingin mulai

membuka mata warga dan aparat dusun. Komunitas

mulai diperhitungkan.

Untuk menguatkan komunitas, Laznas Dewan

Dakwah mendanai pembangunan markas mereka.

Dalam waktu sekitar dua bulan, jadilah saung bertiang

bambu petung beratap rumbia. Bangunan terbuka ini

dijadikan pusat kegiatan Kolingin dan warga sekitar.

Hary Nirbaya pun mulai mensosialisasikan Kolingin

ke kalangan LSM dan pemangku kebijakan terkait.

Misalnya Dinas Lingkungan Hidup Kab Bantul. Hasilnya,

Kolingin mendapat support baik material maupun

ketrampilan. Di antaranya berupa paket pelatihan, biaya

pembelian sarana kebersihan dari alumni SMAN 2

Sewon Bantul, dan pinjaman unit perahu kebersihan

dari LSM mitra.

Pada 16 Desember 2018, Wakil Bupati Bantul Abdul

Halim Muslih datang untuk meresmikan Markas dan

melantik Pengurus Kolingin. Kehadirannya didampingi

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Ari Budi

Nugroho. Segenap aparat Kelurahan Sabdodadi dan

Dukuh Kadibeso serta Dusun Manding Serut juga

menyambut.

Bersama sejumlah kepala dukuh, Wabup Bantul

sempat melakukan inspeksi Kali Nongo. Ia

menginstruksikan instansi terkait di Bantul untuk

membantu Kolingin. Misalnya pemasangan bronjong

penahan longsor di kedua sisi kali. Juga mensterilkan

rumpun bambu di badan sungai.

Sejak itulah, Kolingin diakui, diterima, dan dibantu

warga serta aparat desa. Aparat dusun pun tak

ketinggalan memberi support.

Senin, 29 April lalu, Pemda Bantul bahkan menggelar

kegiatan dinas di Markas Kolingin. Waktu itu, Bupati

Bantul Drs H Suharsono dan wakilnya, H Abdul Halim

Muslih, beserta jajaran Pemkab Bantul

menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) persiapan

penilaian Penghargaan Adipura.

Nah, menyimak kegiatan Kolingin binaan Laznas

Dewan Dakwah ini melalui Youtube, Brent kemudian

mengisi cuti kerjanya dengan mengunjungi Yogyakarta.

Selama beberapa hari bermukim di Markas Kolingin,

Brent bergaul dan membantu kegiatan Kolingin. Ia

menjadi contoh yang cukup baik seorang muslim bule

yang rajin ke mesjid, tidak merokok apalagi menenggak

miras, ringan tangan membantu kegiatan kebajikan,

dan ramah pada orang yang baru dikenalnya sekalipun.

''Insya Allah tahun depan saya siap mengikuti

kegiatan Program Laznas Dewan Dakwah di manapun

di Indonesia,'' janji Brent Strathdee-Pehi.[] nurbowo

INSPIRASI DA’IINSPIRASI DA’I

Hmmm...fuhhh,'' Brent menghela nafas

lalu memuntahkannya. ''Peristiwa itu

sangat menyakitkan semua pihak,''

katanya tentang Tragedi Jumat 15 Maret

2019.

Pada medio Maret lalu itu, sebanyak 50 jamaah

sholat Jumat di Mesjid Al Noor dan Linwood di Kota

Christchurch, New Zealand, tewas ditembaki

pembunuh berkulit putih. PM Selandia Baru Jacinda

Ardern dan PM Australia Scott Marrison menyebutnya

sebagai serangan teroris.

Menurut Brent Strathdee-Pehi, pekerja di bidang

musik, bahasa, dan visualisasi asal Selandia Baru,

tragedi tersebut merupakan yang pertama terburuk

terjadi di negaranya. ''Sebelumnya tidak pernah ada

(tragedi semacam itu),'' katanya saat ditemui di Markas

Komunitas Peduli Kali Nongo Indah (Kolingin) di

Manding Serut, Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta, Kamis

(4/7).

Hikmahnya, lanjut Brent yang memeluk Islam sejak

setahun lalu, peristiwa pembantaian massal itu

membuat orang penasaran pada agama Islam.

''Alhamdulillah, kemudian puluhan ribu orang belajar

dan masuk Islam,'' katanya bersyukur.

Selain itu, tragedi juga kian menguatkan toleransi

penduduk New Zealand yang memang sudah berjalan

baik.

''Saya sangat senang dan bangga mendengar hasil

sebuah penelitian yang menyebut Selandia Baru sebagai

negara paling toleran di dunia,'' ujar Brent.

Penelitian dimaksud dilakukan oleh Scheherazade S

Rehman dan Hossein Askari dari The George

Washington University. Melalui artikel bertajuk ”How

Islamic are Islamic Countries?” (Global Economy

Journal, Vol 10, Issue 2/2010), kedua peneliti tersebut

mengukur tingkat ”kesalehan publik” sejumlah negara

di dunia melalui IslamicityIndex yang terdiri atas empat

indikator utama: 1) Economic Islamicity Index; 2) Legal

and Governance Islamicity Index; 3) Human and Political

Rights Islamicity Index, dan 4) International Relations

Islamicity Index. Salah satu variabelnya adalah tingkat

toleransi beragama.

Hasilnya, New Zealand termasuk negara peringkat

tertinggi bersama negara-negara Skandinavia.

Brent mengaku merasakan sendiri budaya toleransi

tersebut. ''Ketika saya memeluk Islam, keluarga dan

teman-teman saya yang bukan Islam, tidak masalah,''

tuturnya sambil tersenyum lepas.

Pria yang sudah beberapa kali mengunjungi dan

bermukim di Indonesia ini, mengaku senang dengan

keramahan penduduk NKRI. ''Saya pernah ke Maluku,

Nusa Tenggara, dan Jawa. Orang-orangnya ramah,''

ujarnya.

Yang membuatnya tertarik dan kemudian

mempelajari agama Islam adalah budaya kehidupan

kaum muslimin Indonesia. ''Mereka beribadah dan

hidupnya berbahagia,'' kata Brent yang rumah

tangganya gagal.

Ia lalu belajar agama pada teman-teman dan

membaca literatur tentang Islam. Baik kawan di

Selandia Baru maupun Indonesia. Hingga kemudian,

Brent memutuskan bersyahadat. Latar keislamannya ini

ia videokan dan unggah di Youtube.

Di luar pekerjaaan profesionalnya, pria yang

menguasai sedikit Bahasa Indonesia dan beberapa

bahasa daerah Nusantara ini senang menjadi relawan

kemanusiaan. ''Ya, saya senang mempromosikan

kegiatan seperti Kolingin ini,'' akunya.

Page 9: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 7 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M6 MAN TAZAKKA

Kolingin bermula dari kegiatan gotong royong

sejumlah pemancing pada Februari 2018. Menurut Hary

Nirbaya (52), inisiator Kolingin, prakarsa resik kali

melibatkan Subroto dan Nurhayati (52) istrinya serta

Awan Prabowo (30) anaknya. Juga Bogiman (58) yang

berprofesi buruh dan Purwadi (54) yang berwirausaha.

''Untuk tahap pertama, target kita adalah

membersihkan ruas kali sepanjang 700 meter dari sisi

selatan Jembatan Manding hingga dam di ujung

dusun,'' terang Hary yang berprofesi sebagai praktisi

audiovisual.

Subroto menambahkan, kegiatan resik kali dibagi

menjadi dua tahap. Pertama, sterilisasi bantaran kali

sebelah wetan dari sampah domestik dan organik

(guguran pepohonan). Kedua, pembersihan badan

sungai dari endapan sampah domestik dan alami.

Hingga Juni 2018, baru 20% target resik dicapai.

Maklum, personil terbatas, demikian pula peralatannya

seperti mesin pemotong batang bambu.

Agustus 2018, aktivitas Kolingin mengundang

dukungan LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional)

Dewan Dakwah. Lembaga yang berpusat di Jakarta ini

memberikan bantuan berupa 20 kg lele konsumsi

ditebar di kali, biaya penyelenggaraan lomba mancing

dan balap perahu batang pisang (debok), serta

pemotongan 5 ekor kambing kurban pada Idul Adha,

September 2018, dari Muslime Helfen Germany.

Hajatan yang diselenggarakan Kolingin mulai

membuka mata warga dan aparat dusun. Komunitas

mulai diperhitungkan.

Untuk menguatkan komunitas, Laznas Dewan

Dakwah mendanai pembangunan markas mereka.

Dalam waktu sekitar dua bulan, jadilah saung bertiang

bambu petung beratap rumbia. Bangunan terbuka ini

dijadikan pusat kegiatan Kolingin dan warga sekitar.

Hary Nirbaya pun mulai mensosialisasikan Kolingin

ke kalangan LSM dan pemangku kebijakan terkait.

Misalnya Dinas Lingkungan Hidup Kab Bantul. Hasilnya,

Kolingin mendapat support baik material maupun

ketrampilan. Di antaranya berupa paket pelatihan, biaya

pembelian sarana kebersihan dari alumni SMAN 2

Sewon Bantul, dan pinjaman unit perahu kebersihan

dari LSM mitra.

Pada 16 Desember 2018, Wakil Bupati Bantul Abdul

Halim Muslih datang untuk meresmikan Markas dan

melantik Pengurus Kolingin. Kehadirannya didampingi

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bantul, Ari Budi

Nugroho. Segenap aparat Kelurahan Sabdodadi dan

Dukuh Kadibeso serta Dusun Manding Serut juga

menyambut.

Bersama sejumlah kepala dukuh, Wabup Bantul

sempat melakukan inspeksi Kali Nongo. Ia

menginstruksikan instansi terkait di Bantul untuk

membantu Kolingin. Misalnya pemasangan bronjong

penahan longsor di kedua sisi kali. Juga mensterilkan

rumpun bambu di badan sungai.

Sejak itulah, Kolingin diakui, diterima, dan dibantu

warga serta aparat desa. Aparat dusun pun tak

ketinggalan memberi support.

Senin, 29 April lalu, Pemda Bantul bahkan menggelar

kegiatan dinas di Markas Kolingin. Waktu itu, Bupati

Bantul Drs H Suharsono dan wakilnya, H Abdul Halim

Muslih, beserta jajaran Pemkab Bantul

menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) persiapan

penilaian Penghargaan Adipura.

Nah, menyimak kegiatan Kolingin binaan Laznas

Dewan Dakwah ini melalui Youtube, Brent kemudian

mengisi cuti kerjanya dengan mengunjungi Yogyakarta.

Selama beberapa hari bermukim di Markas Kolingin,

Brent bergaul dan membantu kegiatan Kolingin. Ia

menjadi contoh yang cukup baik seorang muslim bule

yang rajin ke mesjid, tidak merokok apalagi menenggak

miras, ringan tangan membantu kegiatan kebajikan,

dan ramah pada orang yang baru dikenalnya sekalipun.

''Insya Allah tahun depan saya siap mengikuti

kegiatan Program Laznas Dewan Dakwah di manapun

di Indonesia,'' janji Brent Strathdee-Pehi.[] nurbowo

INSPIRASI DA’IINSPIRASI DA’I

Hmmm...fuhhh,'' Brent menghela nafas

lalu memuntahkannya. ''Peristiwa itu

sangat menyakitkan semua pihak,''

katanya tentang Tragedi Jumat 15 Maret

2019.

Pada medio Maret lalu itu, sebanyak 50 jamaah

sholat Jumat di Mesjid Al Noor dan Linwood di Kota

Christchurch, New Zealand, tewas ditembaki

pembunuh berkulit putih. PM Selandia Baru Jacinda

Ardern dan PM Australia Scott Marrison menyebutnya

sebagai serangan teroris.

Menurut Brent Strathdee-Pehi, pekerja di bidang

musik, bahasa, dan visualisasi asal Selandia Baru,

tragedi tersebut merupakan yang pertama terburuk

terjadi di negaranya. ''Sebelumnya tidak pernah ada

(tragedi semacam itu),'' katanya saat ditemui di Markas

Komunitas Peduli Kali Nongo Indah (Kolingin) di

Manding Serut, Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta, Kamis

(4/7).

Hikmahnya, lanjut Brent yang memeluk Islam sejak

setahun lalu, peristiwa pembantaian massal itu

membuat orang penasaran pada agama Islam.

''Alhamdulillah, kemudian puluhan ribu orang belajar

dan masuk Islam,'' katanya bersyukur.

Selain itu, tragedi juga kian menguatkan toleransi

penduduk New Zealand yang memang sudah berjalan

baik.

''Saya sangat senang dan bangga mendengar hasil

sebuah penelitian yang menyebut Selandia Baru sebagai

negara paling toleran di dunia,'' ujar Brent.

Penelitian dimaksud dilakukan oleh Scheherazade S

Rehman dan Hossein Askari dari The George

Washington University. Melalui artikel bertajuk ”How

Islamic are Islamic Countries?” (Global Economy

Journal, Vol 10, Issue 2/2010), kedua peneliti tersebut

mengukur tingkat ”kesalehan publik” sejumlah negara

di dunia melalui IslamicityIndex yang terdiri atas empat

indikator utama: 1) Economic Islamicity Index; 2) Legal

and Governance Islamicity Index; 3) Human and Political

Rights Islamicity Index, dan 4) International Relations

Islamicity Index. Salah satu variabelnya adalah tingkat

toleransi beragama.

Hasilnya, New Zealand termasuk negara peringkat

tertinggi bersama negara-negara Skandinavia.

Brent mengaku merasakan sendiri budaya toleransi

tersebut. ''Ketika saya memeluk Islam, keluarga dan

teman-teman saya yang bukan Islam, tidak masalah,''

tuturnya sambil tersenyum lepas.

Pria yang sudah beberapa kali mengunjungi dan

bermukim di Indonesia ini, mengaku senang dengan

keramahan penduduk NKRI. ''Saya pernah ke Maluku,

Nusa Tenggara, dan Jawa. Orang-orangnya ramah,''

ujarnya.

Yang membuatnya tertarik dan kemudian

mempelajari agama Islam adalah budaya kehidupan

kaum muslimin Indonesia. ''Mereka beribadah dan

hidupnya berbahagia,'' kata Brent yang rumah

tangganya gagal.

Ia lalu belajar agama pada teman-teman dan

membaca literatur tentang Islam. Baik kawan di

Selandia Baru maupun Indonesia. Hingga kemudian,

Brent memutuskan bersyahadat. Latar keislamannya ini

ia videokan dan unggah di Youtube.

Di luar pekerjaaan profesionalnya, pria yang

menguasai sedikit Bahasa Indonesia dan beberapa

bahasa daerah Nusantara ini senang menjadi relawan

kemanusiaan. ''Ya, saya senang mempromosikan

kegiatan seperti Kolingin ini,'' akunya.

Page 10: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M8 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 9 MAN TAZAKKA

enin, 29 April lalu, Pemda Bantul Daerah Istimewa

SYogyakarta (DIY), menggelar kegiatan dinas yang

unik. Bupati Bantul Drs H Suharsono dan wakilnya,

H Abdul Halim Muslih, beserta jajaran Pemkab Bantul

menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) persiapan

penilaian Penghargaan Adipura. Rapat berlangsung

bukan di gedung ataupun hotel berbintang, melainkan

di pinggir kali. Persisnya di Markas Kolingin (Komunitas

Peduli Kali Nongo Indah) Dusun Manding Serut, Desa

Sabdodadi, Kec Bantul, Kab Bantul, Yogyakarta.

''Pemkab Bantul mengapresiasi dan ingin berbagi

kemeriahan dengan komunitas lingkungan Kali

Winongo Indah,'' terang Wabup Abdul Halim Muslih

yang sudah tiga kali ini mengunjungi Kolingin.

Pemilihan Markas Kolingin sebagai lokasi rakor

Penghargaan Adipura, melalui seleksi ketat. Sebelum

hari-H, tim Pemkab melakukan survey ke empat calon

lokasi yakni: Komunitas Cikal Piyungan, Komunitas

Taman Pelangi Indah Plered, Kolingin Manding Serut,

dan Komunitas Mangir Sungai Bedog.

Nah, karena Pemda Bantul ingin mempromosikan

komunitas yang sedang berkembang, maka dipilihlah

Kolingin di Dusun Manding Serut, Pedukuhan Kadibeso.

Rakor di Markas Kolingin yang dibina LAZNAS

Dewan Dakwah menjadi kian semarak karena hari itu

ternyata juga merupakan Milad (hari ulang tahun) Pak

KABAR KABAR

Gelar Rakor di Tepi Kali Winongo

Pemkab Bantul

Wabup Abdul Halim yang ke-49.

Guna mendoakan Wabup, pendiri

Kolingin Hary Nirbaya menggubah syair

lagu Sugeng Ambal Warsa yang

dilantumkan Kelompok Seni "Gojek

Lesung". Gojek Lesung diawaki oleh

kaum ibu setempat yang dinamakan

"Bucan Kolingin" (Bunda-bunda Cantik

Kolingin).

Di tengah keriuhan sekitar 400 orang

pejabat dan masyarakat, Wakil Bupati

yang didampingi istrinya yang anggun

nampak menikmati tembang dan

hidangan kuliner tradisional jangan

ndeso.

Dalam laporannya, Pembina Kolingin

Hj Surami, mengemukakan, Kolingin

yang semula hanya komunitas reresik

Kali Winongo, kini sudah berkembang

cukup pesat.

''Komunitas yang diprakarsai oleh

Saudara Hary Nirbaya ini, selain beraksi

dalam bersih kali, ternyata juga sedang

mengembangkan bidang-bidang usaha

lain, yakni bidang pariwisata, bidang seni

budaya, dan bidang pengolahan limbah

sampah untuk dijadikan kerajinan dan

pupuk organik. Kegiatan-kegiatan

berbasis pemberdayaan masyarakat ini

dimaksudkan agar memiliki

keseimbangan kegiatan sosial dan

komersial,'' tutur Mantan Kepala Dukuh

itu.

Sebagai apresiasi, pada kesempatan

itu Bupati Bantul H Suharsono,

menyerahkan bantuan berupa satu unit

perahu jenis trekker senilai Rp 30 juta

kepada Kolingin. ''Ini untuk menambah

sarana penunjang bersih sungai,''

katanya.

Sedangkan Wakil Bupati Abdul Halim

secara pribadi menyerahkan santunan

kepada 30 anak-anak yatim se-Desa

Sabdodadi senilai Rp 3 juta.[]

Pemimpin Bantul bersama Pengurus dan Relawan Kolingin.

Bupati Bantul serahkan bantuan perahu trekker pada Pembina Kolingin Hj Surami.

Bucan Kolingin.

Wabup Abdul Halim Milad ke-49 Tahun.

Gojek Lesung.

Page 11: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M8 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 9 MAN TAZAKKA

enin, 29 April lalu, Pemda Bantul Daerah Istimewa

SYogyakarta (DIY), menggelar kegiatan dinas yang

unik. Bupati Bantul Drs H Suharsono dan wakilnya,

H Abdul Halim Muslih, beserta jajaran Pemkab Bantul

menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) persiapan

penilaian Penghargaan Adipura. Rapat berlangsung

bukan di gedung ataupun hotel berbintang, melainkan

di pinggir kali. Persisnya di Markas Kolingin (Komunitas

Peduli Kali Nongo Indah) Dusun Manding Serut, Desa

Sabdodadi, Kec Bantul, Kab Bantul, Yogyakarta.

''Pemkab Bantul mengapresiasi dan ingin berbagi

kemeriahan dengan komunitas lingkungan Kali

Winongo Indah,'' terang Wabup Abdul Halim Muslih

yang sudah tiga kali ini mengunjungi Kolingin.

Pemilihan Markas Kolingin sebagai lokasi rakor

Penghargaan Adipura, melalui seleksi ketat. Sebelum

hari-H, tim Pemkab melakukan survey ke empat calon

lokasi yakni: Komunitas Cikal Piyungan, Komunitas

Taman Pelangi Indah Plered, Kolingin Manding Serut,

dan Komunitas Mangir Sungai Bedog.

Nah, karena Pemda Bantul ingin mempromosikan

komunitas yang sedang berkembang, maka dipilihlah

Kolingin di Dusun Manding Serut, Pedukuhan Kadibeso.

Rakor di Markas Kolingin yang dibina LAZNAS

Dewan Dakwah menjadi kian semarak karena hari itu

ternyata juga merupakan Milad (hari ulang tahun) Pak

KABAR KABAR

Gelar Rakor di Tepi Kali Winongo

Pemkab Bantul

Wabup Abdul Halim yang ke-49.

Guna mendoakan Wabup, pendiri

Kolingin Hary Nirbaya menggubah syair

lagu Sugeng Ambal Warsa yang

dilantumkan Kelompok Seni "Gojek

Lesung". Gojek Lesung diawaki oleh

kaum ibu setempat yang dinamakan

"Bucan Kolingin" (Bunda-bunda Cantik

Kolingin).

Di tengah keriuhan sekitar 400 orang

pejabat dan masyarakat, Wakil Bupati

yang didampingi istrinya yang anggun

nampak menikmati tembang dan

hidangan kuliner tradisional jangan

ndeso.

Dalam laporannya, Pembina Kolingin

Hj Surami, mengemukakan, Kolingin

yang semula hanya komunitas reresik

Kali Winongo, kini sudah berkembang

cukup pesat.

''Komunitas yang diprakarsai oleh

Saudara Hary Nirbaya ini, selain beraksi

dalam bersih kali, ternyata juga sedang

mengembangkan bidang-bidang usaha

lain, yakni bidang pariwisata, bidang seni

budaya, dan bidang pengolahan limbah

sampah untuk dijadikan kerajinan dan

pupuk organik. Kegiatan-kegiatan

berbasis pemberdayaan masyarakat ini

dimaksudkan agar memiliki

keseimbangan kegiatan sosial dan

komersial,'' tutur Mantan Kepala Dukuh

itu.

Sebagai apresiasi, pada kesempatan

itu Bupati Bantul H Suharsono,

menyerahkan bantuan berupa satu unit

perahu jenis trekker senilai Rp 30 juta

kepada Kolingin. ''Ini untuk menambah

sarana penunjang bersih sungai,''

katanya.

Sedangkan Wakil Bupati Abdul Halim

secara pribadi menyerahkan santunan

kepada 30 anak-anak yatim se-Desa

Sabdodadi senilai Rp 3 juta.[]

Pemimpin Bantul bersama Pengurus dan Relawan Kolingin.

Bupati Bantul serahkan bantuan perahu trekker pada Pembina Kolingin Hj Surami.

Bucan Kolingin.

Wabup Abdul Halim Milad ke-49 Tahun.

Gojek Lesung.

Page 12: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M10 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 11 MAN TAZAKKA

KABAR KABAR

ika butuh, silakan ambil tanah di sini. Asalkan

JUstadz bangun pondok pesantren untuk anak-

anak kami. Ambil tanah saya juga boleh, karena

kami butuh sekali guru ngaji di sini,” tutur Sukurman

serius pada Ustadz Asrof Abdu.

Tertegun Ustadz Asrof menanggapi permintaan

warga Desa Suka Makmur tersebut.

Saat itu, da'i alumnus STID M Natsir angkatan

pertama ini, tengah berkunjung ke Pulau Banyak Barat,

Kabupaten Aceh Singkil. Ia menyertai Kafilah Dewan

Dakwah Aceh.

Dari Banda Aceh, Ustadz Asrof dkk ke Pelabuhan

Singkil. Lalu naik speed boat selama 3 jam menuju

Pulau Banyak terus ke Banyak Barat.

Pulau Banyak Barat merupakan pemekaran dari

Pulau Banyak. Terdiri dari Desa Haloban (986 jiwa),

Ujung Silait (1238 jiwa), Suka Makmur (293 jiwa), dan

Desa Asantola (743 jiwa).

di Tepian Serambi Makkah

Tantangan Dakwah

Innalilahi, tak ada satupun da'i yang menetap di sini.

Padahal, penduduk Haloban dan Asantola semuanya

Muslim. Sedangkan Suka Makmur 100 % muallaf. Desa

Asantola semuanya non muslim.

Masyarakat Desa Suka Makmur rata-rata dhuafa.

Sekolah di sini hanya satu, dengan guru hanya 4

orang, dan muridnya 30 orang. Para siswa berseragam

lusuh seadanya, bahkan sebagian kekecilan dan banyak

jahitan.

Duh, ibu-ibu muslimah banyak yang tidak punya

jilbab. Sampai-sampai mereka kenakan jilbab milik

putrinya.

”Lebih baik saya memakai jilbab yang kecil daripada

aurat saya terlihat oleh orang-orang,” kata Ny Soleha,

salah satu warga.

Kebangetan sekali jika kita berdiam diri pada kondisi

tepian Serambi Makkah ini.

Dua Keluarga Pulau Banyak Bersyahadat

Mengisi liburan, Andrean dan Nadzhir, mahasiswa

STID M Natsir Dewan Dakwah, bersafari ke Desa

Sukamakmur, Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil. Ini salah

satu desa terpelosok di Aceh.

Perjalanan dari ibukota menuju Pulau Banyak

memakan waktu kurang lebih 20 jam, melalui jalur darat

dan laut.

Keduanya didampingi Ustadz Asrof Abdu, da'i senior

Page 13: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M10 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 11 MAN TAZAKKA

KABAR KABAR

ika butuh, silakan ambil tanah di sini. Asalkan

JUstadz bangun pondok pesantren untuk anak-

anak kami. Ambil tanah saya juga boleh, karena

kami butuh sekali guru ngaji di sini,” tutur Sukurman

serius pada Ustadz Asrof Abdu.

Tertegun Ustadz Asrof menanggapi permintaan

warga Desa Suka Makmur tersebut.

Saat itu, da'i alumnus STID M Natsir angkatan

pertama ini, tengah berkunjung ke Pulau Banyak Barat,

Kabupaten Aceh Singkil. Ia menyertai Kafilah Dewan

Dakwah Aceh.

Dari Banda Aceh, Ustadz Asrof dkk ke Pelabuhan

Singkil. Lalu naik speed boat selama 3 jam menuju

Pulau Banyak terus ke Banyak Barat.

Pulau Banyak Barat merupakan pemekaran dari

Pulau Banyak. Terdiri dari Desa Haloban (986 jiwa),

Ujung Silait (1238 jiwa), Suka Makmur (293 jiwa), dan

Desa Asantola (743 jiwa).

di Tepian Serambi Makkah

Tantangan Dakwah

Innalilahi, tak ada satupun da'i yang menetap di sini.

Padahal, penduduk Haloban dan Asantola semuanya

Muslim. Sedangkan Suka Makmur 100 % muallaf. Desa

Asantola semuanya non muslim.

Masyarakat Desa Suka Makmur rata-rata dhuafa.

Sekolah di sini hanya satu, dengan guru hanya 4

orang, dan muridnya 30 orang. Para siswa berseragam

lusuh seadanya, bahkan sebagian kekecilan dan banyak

jahitan.

Duh, ibu-ibu muslimah banyak yang tidak punya

jilbab. Sampai-sampai mereka kenakan jilbab milik

putrinya.

”Lebih baik saya memakai jilbab yang kecil daripada

aurat saya terlihat oleh orang-orang,” kata Ny Soleha,

salah satu warga.

Kebangetan sekali jika kita berdiam diri pada kondisi

tepian Serambi Makkah ini.

Dua Keluarga Pulau Banyak Bersyahadat

Mengisi liburan, Andrean dan Nadzhir, mahasiswa

STID M Natsir Dewan Dakwah, bersafari ke Desa

Sukamakmur, Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil. Ini salah

satu desa terpelosok di Aceh.

Perjalanan dari ibukota menuju Pulau Banyak

memakan waktu kurang lebih 20 jam, melalui jalur darat

dan laut.

Keduanya didampingi Ustadz Asrof Abdu, da'i senior

Page 14: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M12 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 13 MAN TAZAKKA

KABAR

Memberi makan orang lain adalah amalan

sosial yang mulia. Mengenyangkan orang lain

merupakan amal yang sangat dianjurkan oleh

Islam.

Hal itulah yang dilakukan Laznas Dewan Da'wah

bekerjasama dengan Paylaş, Avrupa Yetim Eli, Verdigin

Senindir, dan Die Bermherzigen Hande .e.v German

membagikan 600 paket makanan berbuka di empat titik.

“Kegiatan ini adalah rangkaian dari agenda Semarak

(Sedekah Makan Rakyat) yang rutin diadakan, kalau

biasanya kami berbagi takjil, kali ini disediakan 600

paket makanan dan minuman,” tutur Qawah Sukmaeni,

Manager Semarak Laznas Dewan Da'wah.

Ajang berbagi itu dilakukan bersama Tim Madrasah

Relawan Laznas Dewan Da'wah di Masjid Wadhhah

Abdurrahman Al-Bahr Bekasi, Masjid Aisyahron Depok,

Masjid Nurul Ittihad Tangerang, dan Kampung Pasir

Gabug, Cisarua, Bogor.

Ada ratusan paket menu berbuka puasa yang

dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bapak Sobari, Ketua DKM Aisyahron yang memimpin

agenda kali itu, dia mengatakan momen berbagi itu

juga sebagai sarana pengikat persaudaraan dan saling

berbagi kepada sesama muslim.

Laznas Dewan Da'wah sebagai wadah perpanjangan

tangan dari para donatur siap menghantarkan infaq

anda untuk berbagi ke penjuru titik Nusantara.[]

KABAR

Dewan Dakwah di Aceh.

Setibanya di Sukamakmur, da'i asal Riau dan Aceh itu

langsung bersilaturahmi dan menjalin keakraban

dengan warga.

Seharian mereka berkeliling kampung mengenalkan

diri dan maksud kedatangannya.

Atas kehendak Allah, melalui dakwah door to door,

dua keluarga yang mereka kunjungi mengutarakan

keinginannya untuk belajar Islam sebelum memeluknya.

“Allahu Akbar, alhamdulillah,” seru para dai.

“Alhamdulillah, selain bertambah mualaf, sekarang

masjid mulai ramai karena memang masyarakat sini

sudah lama menantikan seorang da'i agar ada yang

membimbing mereka untuk belajar

Islam,” tutur Ustadz Asrof.

Nama-nama anggota kedua keluarga

itupun berganti dari Deon, Guntur

Sinaga, Niat Dianiati, Zeus, dan Sizen

menjadi Deon Al-Farissy, Guntur

Abdurrahman Sinaga, Niat Dianiati

Shalihah, Zeus Abdurrahim, dan Sizen

Abdul Ghafur.

Kedua keluarga mualaf langsung

minta diajari shalat. Mereka pun

bersemangat untuk mempelajari Islam.

Hari demi hari masjid semakin ramai

dengan kegiatan shalat dan pengajian.

Yang dulunya hanya satu dua orang

bahkan tidak ada yang shalat, saat ini

masjidnya hampir selalu penuh, baik itu shalat fardhu

maupun shalat tarawih.[]

bersama 4 Mitra Luar Negeri Bagikan Ratusan Paket

Makanan Berbuka

Laznas Dewan Da’wah

Page 15: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M12 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 13 MAN TAZAKKA

KABAR

Memberi makan orang lain adalah amalan

sosial yang mulia. Mengenyangkan orang lain

merupakan amal yang sangat dianjurkan oleh

Islam.

Hal itulah yang dilakukan Laznas Dewan Da'wah

bekerjasama dengan Paylaş, Avrupa Yetim Eli, Verdigin

Senindir, dan Die Bermherzigen Hande .e.v German

membagikan 600 paket makanan berbuka di empat titik.

“Kegiatan ini adalah rangkaian dari agenda Semarak

(Sedekah Makan Rakyat) yang rutin diadakan, kalau

biasanya kami berbagi takjil, kali ini disediakan 600

paket makanan dan minuman,” tutur Qawah Sukmaeni,

Manager Semarak Laznas Dewan Da'wah.

Ajang berbagi itu dilakukan bersama Tim Madrasah

Relawan Laznas Dewan Da'wah di Masjid Wadhhah

Abdurrahman Al-Bahr Bekasi, Masjid Aisyahron Depok,

Masjid Nurul Ittihad Tangerang, dan Kampung Pasir

Gabug, Cisarua, Bogor.

Ada ratusan paket menu berbuka puasa yang

dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bapak Sobari, Ketua DKM Aisyahron yang memimpin

agenda kali itu, dia mengatakan momen berbagi itu

juga sebagai sarana pengikat persaudaraan dan saling

berbagi kepada sesama muslim.

Laznas Dewan Da'wah sebagai wadah perpanjangan

tangan dari para donatur siap menghantarkan infaq

anda untuk berbagi ke penjuru titik Nusantara.[]

KABAR

Dewan Dakwah di Aceh.

Setibanya di Sukamakmur, da'i asal Riau dan Aceh itu

langsung bersilaturahmi dan menjalin keakraban

dengan warga.

Seharian mereka berkeliling kampung mengenalkan

diri dan maksud kedatangannya.

Atas kehendak Allah, melalui dakwah door to door,

dua keluarga yang mereka kunjungi mengutarakan

keinginannya untuk belajar Islam sebelum memeluknya.

“Allahu Akbar, alhamdulillah,” seru para dai.

“Alhamdulillah, selain bertambah mualaf, sekarang

masjid mulai ramai karena memang masyarakat sini

sudah lama menantikan seorang da'i agar ada yang

membimbing mereka untuk belajar

Islam,” tutur Ustadz Asrof.

Nama-nama anggota kedua keluarga

itupun berganti dari Deon, Guntur

Sinaga, Niat Dianiati, Zeus, dan Sizen

menjadi Deon Al-Farissy, Guntur

Abdurrahman Sinaga, Niat Dianiati

Shalihah, Zeus Abdurrahim, dan Sizen

Abdul Ghafur.

Kedua keluarga mualaf langsung

minta diajari shalat. Mereka pun

bersemangat untuk mempelajari Islam.

Hari demi hari masjid semakin ramai

dengan kegiatan shalat dan pengajian.

Yang dulunya hanya satu dua orang

bahkan tidak ada yang shalat, saat ini

masjidnya hampir selalu penuh, baik itu shalat fardhu

maupun shalat tarawih.[]

bersama 4 Mitra Luar Negeri Bagikan Ratusan Paket

Makanan Berbuka

Laznas Dewan Da’wah

Page 16: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M14 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 15 MAN TAZAKKA

KABARKABAR

lhamdulillah, donasi zakat, infak, fidyah, dan

Asedekah Anda melalui LAZNAS Dewan Dakwah

pada Ramadhan lalu, telah dinikmati oleh 28.226

mustahik di 55 kab/kota yang tersebar di 25 provinsi.

Kebaikan yang mungkin kecil buat Anda, tapi percayalah

dengannya air mata keharuan dan kebahagiaan dhuafa

membasahi Nusantara dari Pulau Banyak di Aceh Singkil

hingga Pulau Aranday di Papua Barat. Bersamaan

dengan itu, untaian syukur, ucapan terima kasih, serta

doa-doa terbaik terpanjatkan ke langit bagi para

muhsinin.

Donasi Anda disalurkan dalam bentuk kado Lebaran

untuk 515 yatim dan dhuafa di 7 provinsi. Juga

bingkisan sembako untuk 5000-an keluarga miskin di di

7 provinsi.

Pun 7.591 paket makanan berbuka puasa untuk

saudara-saudara kita di 19 kab/kota di 12 prov.

Tak ketinggalan Ramadhan juga berbuah zakat fitrah

yang dinikmati 9.680 KK. Diiringi juga dengan tebar

2.250 waqaf Kitab Qur'an dan Buku Iqra.

Orkestra Ramadhan tersebut digerakkan oleh hampir

1000 da'i kita di pedalaman. Baik 600-an da'i senior,

maupun 200-an da'i sarjana (STID M Natsir & Akademi

Dakwah) dan 200-an da'i mahasiswa (Kafilah Dakwah).

Untuk mengapresiasi dan menguatkan perjuangan

dakwah para dai, Laznas Dewan Da'wah juga

mempersembahkan sejumlah paket seperti 250 Paket Dai

Pedalaman (Iman), 50 Paket Istri Dai Pedalaman

(Idaman), dan 50 Paket Ibu Dai Pedalaman (Ibunda) di 19

provinsi.

Akhirnya, semoga Anda turut memanen pahala

Ramadhan 1440 H.

Semoga pula, spirit Ramadhan terus terjaga dalam

keseharian kita.

Imam Asy Syibliy pernah ditanya, ”Bulan manakah

yang lebih utama, Rajab ataukah Sya'ban?” Beliau jawab,

”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi

Sya'baniyyin.” Maksudnya, jadilah hamba Rabbaniy yang

rajin ibadah di setiap bulan sepanjang tahun dan bukan

hanya di bulan Sya'ban atau Ramadhan saja.[]

Pertahankan dan TingkatkanPrestasi Ramadhan

Page 17: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M14 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 15 MAN TAZAKKA

KABARKABAR

lhamdulillah, donasi zakat, infak, fidyah, dan

Asedekah Anda melalui LAZNAS Dewan Dakwah

pada Ramadhan lalu, telah dinikmati oleh 28.226

mustahik di 55 kab/kota yang tersebar di 25 provinsi.

Kebaikan yang mungkin kecil buat Anda, tapi percayalah

dengannya air mata keharuan dan kebahagiaan dhuafa

membasahi Nusantara dari Pulau Banyak di Aceh Singkil

hingga Pulau Aranday di Papua Barat. Bersamaan

dengan itu, untaian syukur, ucapan terima kasih, serta

doa-doa terbaik terpanjatkan ke langit bagi para

muhsinin.

Donasi Anda disalurkan dalam bentuk kado Lebaran

untuk 515 yatim dan dhuafa di 7 provinsi. Juga

bingkisan sembako untuk 5000-an keluarga miskin di di

7 provinsi.

Pun 7.591 paket makanan berbuka puasa untuk

saudara-saudara kita di 19 kab/kota di 12 prov.

Tak ketinggalan Ramadhan juga berbuah zakat fitrah

yang dinikmati 9.680 KK. Diiringi juga dengan tebar

2.250 waqaf Kitab Qur'an dan Buku Iqra.

Orkestra Ramadhan tersebut digerakkan oleh hampir

1000 da'i kita di pedalaman. Baik 600-an da'i senior,

maupun 200-an da'i sarjana (STID M Natsir & Akademi

Dakwah) dan 200-an da'i mahasiswa (Kafilah Dakwah).

Untuk mengapresiasi dan menguatkan perjuangan

dakwah para dai, Laznas Dewan Da'wah juga

mempersembahkan sejumlah paket seperti 250 Paket Dai

Pedalaman (Iman), 50 Paket Istri Dai Pedalaman

(Idaman), dan 50 Paket Ibu Dai Pedalaman (Ibunda) di 19

provinsi.

Akhirnya, semoga Anda turut memanen pahala

Ramadhan 1440 H.

Semoga pula, spirit Ramadhan terus terjaga dalam

keseharian kita.

Imam Asy Syibliy pernah ditanya, ”Bulan manakah

yang lebih utama, Rajab ataukah Sya'ban?” Beliau jawab,

”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi

Sya'baniyyin.” Maksudnya, jadilah hamba Rabbaniy yang

rajin ibadah di setiap bulan sepanjang tahun dan bukan

hanya di bulan Sya'ban atau Ramadhan saja.[]

Pertahankan dan TingkatkanPrestasi Ramadhan

Page 18: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

ada tahun 18 Hijriyah di masa pemerintahan

PKhalifah Umar Bin Khattab, paceklik melanda

Hijaz (Arab dan sekitarnya). Petani gagal panen

karena lahan-lahannya kekurangan air, termasuk di

areal agraris paling subur di lembah Sungai Euphrat,

Tigris, dan Nil. Paceklik berbulan-bulan itu

menyebabkan kabilah-kabilah membanjiri kota

Madinah, untuk mengungsi.

Guna melayani puluhan ribu pengungsi, Khalifah

Umar membentuk tim taskforce yang terdiri Yazid bin

Ukhtinnamur, Miswar bin Makhramah, Abdurrahman

bin Abdul Qari, dan Abdullah bin Utbah bin Mas'ud.

Setiap sore mereka berkumpul di kediaman Khalifah

Umar bin Khattab untuk reporting dan briefing action-

plan day to day.

Dari kerja Tim itu diketahui jumlah dhuafa,

pengungsi yang makan di dapur umum Khalifah,

pengungsi mandiri, dan total jumlah pengungsi.

Tak kurang dari 57.000 pengungsi terlayani dengan

baik, hingga pemulangan mereka setelah hujan mulai

turun pada bulan kesembilan sejak paceklik. Para

kabilah difasilitasi untuk kembali ke desa masing-

masing dengan bekal logistik secukupnya buat di

perjalanan.

“Jadi, manajemen kebencanaan itu bukan sesuatu

yang baru buat Islam. Catatan sejarah seperti

manajemen bencana Khalifah Umar perlu ditambahkan

dalam buku ini,” tutur Ahmad Husein mengutip kisah

dari Kitab At Tabaqatul Kubra karya Imam Abu Abdullah

Muhammad Ibnu Sa'ad (230 H).

Hal itu dikemukakan pakar komunikasi kemanusiaan

tersebut dalam Bedah Buku “Panduan Syariah Tanggap

Bencana” pada Sabtu, 22 Juni 2019, di Gedung

ALMARKAZ Jl Raya Condet, Jakarta Timur.

Buku saku Panduan yang diterbitkan Laznas Dewan

Dakwah menggabungkan dua buku panduan teknis

terbitan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan

Bencana) plus prespektif syariah dan pedoman

spiritualnya.

Ketua Umum Dewan Dakwah, Moh Siddik MA, dalam

sambutannya di buku ini menyatakan, Dewan Da'wah

sejak berdirinya selalu peduli terhadap bencana, baik

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M16 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 17 MAN TAZAKKA

KABARKABAR

bencana alam maupun kemanusiaan. Terhadap

penderitaan Palestina yang dizalimi Israel, misalnya, Dr

Mohamad Natsir selaku Ketua Dewan Da'wah

melakukan lobby-lobby internasional untuk membantu

Bangsa Palestina. Beliau juga menyerukan gerakan

donor darah muslim Indonesia untuk warga Gaza yang

diserang Israel.

Program peduli kemanusiaan Dewan Da'wah

kemudian diwadahi dalam sebuah komite. Selanjutnya,

sejak 17 September 2002, wadah resminya adalah

Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah (LAZIS) Dewan

Da'wah. Dan sejak 2016, ditetapkan oleh Kementrian

Agama sebagai Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah

Nasional (LAZNAS) Dewan Da'wah.

Bersama unsur-unsur masyarakat lainnya, LAZNAS

Dewan Dakwah membantu pemerintah dalam upaya

meminimalkan dan menanggulangi risiko bencana.

Termasuk penerbitan dan sosialisasi buku ini.

Dr Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data,

Informasi, dan Humas BNPB, menyambut baik

penyusunan dan penerbitan ini.

''Indonesia dengan potensi kebencanaan alam yang

tinggi merupakan takdir kita semua. Oleh karena itu,

BNPB sangat menghargai dan berterima kasih atas

partisipasi semua elemen masyarakat, termasuk Laznas

Dewan Dakwah, dalam upaya meminimalkan dan

menanggulangi risiko bencana. Penerbitan dan

sosialisasi buku ini adalah bagian dari upaya tersebut.

Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat luas

dan membawa negeri kita ke arah yang lebih baik,'' tulis

penerima Anugerah Tokoh Perubahan 2018 oleh Harian

Umum Republika yang wafat belum lama ini setelah

sakit kanker.

Selain Ahmad Husein, diskusi menghadirkan

pembicara Budhi Setiawan, Deputy CEO Wahana Muda

Indonesia (WMI). WMI merupakan Non-governmental

organization (NGO) yang bergerak di bidang Sosial,

Human Interest dan Peduli Lingkungan. Narasumber

lainnya Syifa Faradilla, CEO Yayasan Dakta Peduli yang

menghimpun dan menyalurkan donasi pemilik Radio

Dakta FM serta sumbangan masyarakat. Diskusi juga

menghadirkan Nurbowo dari LAZNAS Dewan Dakwah

yang menulis buku Panduan bersama Ustadz Abu

TawJieh Rabbanie.

Acara diikuti belasan peserta dari kalangan

wartawan, Lembaga Amil Zakat, dan mahasiswa serta

pengusaha UKM.

Husein yang belasan tahun malang-melintang di

lembaga kemanusiaan mengatakan, Buku Panduan juga

perlu dilengkapi dengan fiqih ibadah dalam kondisi

darurat bencana. “Misalnya bagaimana cara shalat

dengan pakaian berdarah; atau relawan mendahulukan

membuat mushola ataukah shelter,” ujar mantan

profesional di federasi palang merah internasional itu.

Budhi Setiawan mengritik penulisan buku yang

masih menyisakan ketidakrapian. Hal itu diakui

Nurbowo, dan akan diperbaiki dalam edisi revisinya.

Namun, imbuh Budhi, secara umum buku tersebut

menurutnya penting, terlebih ada panduan dzikir dan

wirid serta do'a-do'a. Katanya, “Ini penting untuk

spiritual healing penyintas bencana.”

WMI merekomendasikan agar Buku Panduan jadi

salah satu materi pelatihan relawan di daerah-daerah.

Sedangkan Syifa menyatakan, Radio Dakta siap

untuk mensyiarkan konten buku yang bermanfaat bagi

publik.

“Dakta Peduli juga siap mendukung sosialisasi buku

ini di daerah rawan bencana,” kata Syifa yang beberapa

kali terjun menyampaikan bantuan bencana bersama

WMI dan Laznas Dewan Dakwah.

Pekan berikutnya, 29 Juni, pembahasan Buku

Panduan juga diudarakan secara on air melalui Radio

Dakta Kota Bekasi.[]

Bedah Buku Panduan Syariah Tanggap Bencana

Praktisi Komunikasi dan Pegiat Sosial

Page 19: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

ada tahun 18 Hijriyah di masa pemerintahan

PKhalifah Umar Bin Khattab, paceklik melanda

Hijaz (Arab dan sekitarnya). Petani gagal panen

karena lahan-lahannya kekurangan air, termasuk di

areal agraris paling subur di lembah Sungai Euphrat,

Tigris, dan Nil. Paceklik berbulan-bulan itu

menyebabkan kabilah-kabilah membanjiri kota

Madinah, untuk mengungsi.

Guna melayani puluhan ribu pengungsi, Khalifah

Umar membentuk tim taskforce yang terdiri Yazid bin

Ukhtinnamur, Miswar bin Makhramah, Abdurrahman

bin Abdul Qari, dan Abdullah bin Utbah bin Mas'ud.

Setiap sore mereka berkumpul di kediaman Khalifah

Umar bin Khattab untuk reporting dan briefing action-

plan day to day.

Dari kerja Tim itu diketahui jumlah dhuafa,

pengungsi yang makan di dapur umum Khalifah,

pengungsi mandiri, dan total jumlah pengungsi.

Tak kurang dari 57.000 pengungsi terlayani dengan

baik, hingga pemulangan mereka setelah hujan mulai

turun pada bulan kesembilan sejak paceklik. Para

kabilah difasilitasi untuk kembali ke desa masing-

masing dengan bekal logistik secukupnya buat di

perjalanan.

“Jadi, manajemen kebencanaan itu bukan sesuatu

yang baru buat Islam. Catatan sejarah seperti

manajemen bencana Khalifah Umar perlu ditambahkan

dalam buku ini,” tutur Ahmad Husein mengutip kisah

dari Kitab At Tabaqatul Kubra karya Imam Abu Abdullah

Muhammad Ibnu Sa'ad (230 H).

Hal itu dikemukakan pakar komunikasi kemanusiaan

tersebut dalam Bedah Buku “Panduan Syariah Tanggap

Bencana” pada Sabtu, 22 Juni 2019, di Gedung

ALMARKAZ Jl Raya Condet, Jakarta Timur.

Buku saku Panduan yang diterbitkan Laznas Dewan

Dakwah menggabungkan dua buku panduan teknis

terbitan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan

Bencana) plus prespektif syariah dan pedoman

spiritualnya.

Ketua Umum Dewan Dakwah, Moh Siddik MA, dalam

sambutannya di buku ini menyatakan, Dewan Da'wah

sejak berdirinya selalu peduli terhadap bencana, baik

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M16 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 17 MAN TAZAKKA

KABARKABAR

bencana alam maupun kemanusiaan. Terhadap

penderitaan Palestina yang dizalimi Israel, misalnya, Dr

Mohamad Natsir selaku Ketua Dewan Da'wah

melakukan lobby-lobby internasional untuk membantu

Bangsa Palestina. Beliau juga menyerukan gerakan

donor darah muslim Indonesia untuk warga Gaza yang

diserang Israel.

Program peduli kemanusiaan Dewan Da'wah

kemudian diwadahi dalam sebuah komite. Selanjutnya,

sejak 17 September 2002, wadah resminya adalah

Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah (LAZIS) Dewan

Da'wah. Dan sejak 2016, ditetapkan oleh Kementrian

Agama sebagai Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah

Nasional (LAZNAS) Dewan Da'wah.

Bersama unsur-unsur masyarakat lainnya, LAZNAS

Dewan Dakwah membantu pemerintah dalam upaya

meminimalkan dan menanggulangi risiko bencana.

Termasuk penerbitan dan sosialisasi buku ini.

Dr Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data,

Informasi, dan Humas BNPB, menyambut baik

penyusunan dan penerbitan ini.

''Indonesia dengan potensi kebencanaan alam yang

tinggi merupakan takdir kita semua. Oleh karena itu,

BNPB sangat menghargai dan berterima kasih atas

partisipasi semua elemen masyarakat, termasuk Laznas

Dewan Dakwah, dalam upaya meminimalkan dan

menanggulangi risiko bencana. Penerbitan dan

sosialisasi buku ini adalah bagian dari upaya tersebut.

Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat luas

dan membawa negeri kita ke arah yang lebih baik,'' tulis

penerima Anugerah Tokoh Perubahan 2018 oleh Harian

Umum Republika yang wafat belum lama ini setelah

sakit kanker.

Selain Ahmad Husein, diskusi menghadirkan

pembicara Budhi Setiawan, Deputy CEO Wahana Muda

Indonesia (WMI). WMI merupakan Non-governmental

organization (NGO) yang bergerak di bidang Sosial,

Human Interest dan Peduli Lingkungan. Narasumber

lainnya Syifa Faradilla, CEO Yayasan Dakta Peduli yang

menghimpun dan menyalurkan donasi pemilik Radio

Dakta FM serta sumbangan masyarakat. Diskusi juga

menghadirkan Nurbowo dari LAZNAS Dewan Dakwah

yang menulis buku Panduan bersama Ustadz Abu

TawJieh Rabbanie.

Acara diikuti belasan peserta dari kalangan

wartawan, Lembaga Amil Zakat, dan mahasiswa serta

pengusaha UKM.

Husein yang belasan tahun malang-melintang di

lembaga kemanusiaan mengatakan, Buku Panduan juga

perlu dilengkapi dengan fiqih ibadah dalam kondisi

darurat bencana. “Misalnya bagaimana cara shalat

dengan pakaian berdarah; atau relawan mendahulukan

membuat mushola ataukah shelter,” ujar mantan

profesional di federasi palang merah internasional itu.

Budhi Setiawan mengritik penulisan buku yang

masih menyisakan ketidakrapian. Hal itu diakui

Nurbowo, dan akan diperbaiki dalam edisi revisinya.

Namun, imbuh Budhi, secara umum buku tersebut

menurutnya penting, terlebih ada panduan dzikir dan

wirid serta do'a-do'a. Katanya, “Ini penting untuk

spiritual healing penyintas bencana.”

WMI merekomendasikan agar Buku Panduan jadi

salah satu materi pelatihan relawan di daerah-daerah.

Sedangkan Syifa menyatakan, Radio Dakta siap

untuk mensyiarkan konten buku yang bermanfaat bagi

publik.

“Dakta Peduli juga siap mendukung sosialisasi buku

ini di daerah rawan bencana,” kata Syifa yang beberapa

kali terjun menyampaikan bantuan bencana bersama

WMI dan Laznas Dewan Dakwah.

Pekan berikutnya, 29 Juni, pembahasan Buku

Panduan juga diudarakan secara on air melalui Radio

Dakta Kota Bekasi.[]

Bedah Buku Panduan Syariah Tanggap Bencana

Praktisi Komunikasi dan Pegiat Sosial

Page 20: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M18 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 19 MAN TAZAKKA

KABAR

Meningkatkan skill relawan yang tergabung

dalam Madrasah Relawan (MR), LAZNAS

Dewan Da'wah gelar Pelatihan Edukasi

Evakuasi Tanggap Bencana di Markaz Dewan Dakwah,

Kebon Jeruk, Jakarta, Sabtu (29/6).

Materi pelatihan kali ini adalah evakuasi dan

pemulihan jenazah korban bencana.

Khasan Abdulloh, salah satu anggota Madrasah

Relawan, mengakui pentingnya pelatihan tersebut.

"Ketrampilan mengevakuasi dan mengurus jenazah

sangat dibutuhkan di lapangan," kata relawan yang

sudah pernah terjun langsung dan bergabung menjadi

tim rescue di Kecamatan Sumur, Pandeglang yang

terhempas tsunami.

Menurut Khasan, hal paling utama bagi relawan

evakuasi adalah persiapan mental; Menghadapi kondisi

lokasi bencana yang berantakan seperti rumah hancur,

pohon tumbang, dan banyak mayat yang

bergelimpangan.

“Masyarakat juga panik, sehingga relawan dituntut

untuk menyiapkan mentalnya,” tambahnya.

Salah satu bagian dari pelatihan tersebut adanya

simulasi evakuasi jenazah yang mereprentasikan kondisi

di lokasi bencana.

Para peserta Madrasah Relawan bisa ikut merasakan

dan belajar sehingga mereka siap jika sewaktu-waktu

diterjunkan ke lokasi bencana.

Mari dukung terus aksi kebaikan Madrasah Relawan

di seluruh penjuru Nusantara.[]

KABAR

Tingkatkan SkillTanggap Bencana

Relawan

Tanpa sungkan dan berbelit-belit, sudah dua kali

Sofyan Alop alias Cupink Topan blusukan

menelusuri jejak dakwah bersama Tim Laznas

Dewan Dakwah ke Pedalaman NTB. Tepatnya di Dusun

Padamare, Desa Sambik Elen, Kec Bayan, Kab Lombok

Utara.

Trip ke lokasi binaan Dewan Dakwah ini dari Bandara

NTB makan waktu empat jam perjalanan melalui medan

yang ekstrem. Anggota Tim sempat tersungkur dari

motornya.

Di lokasi, Cupink Topan dengan kemampuan tahfidz

dan artisnya turut mendakwahi warga. Ia juga

membantu penyaluran program Ramadhan untuk

dhuafa setempat.

Pada kunjungan kedua, Cupink Topan mengajak

masyarakat untuk berqurban melalui Laznas Dewan

Dakwah. Ia sudah melihat sendiri pentingnya distribusi

qurban ke pedalaman guna mendukung dakwah.

Pria kelahiran Ambon ini memang telah belajar

agama sejak kecil. Tak heran jika ia dapat membaca Al

Qur'an dengan baik.

Dibesarkan di Ternate, Maluku Utara, Topan

mengatakan, setiap anak kecil di kampungnya memang

harus bisa membaca Al Qur'an. "Kalau kita nggak bisa

baca Al Qur'an, itu kita diajarkan keras untuk minimal

kita dipukul," ujar pria asal Maluku berusia 37 tahun ini.

Suatu kali, kenang Topan, ia pernah membolos

Bersama Cupink TopanYuk, Qurban

Page 21: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M18 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 19 MAN TAZAKKA

KABAR

Meningkatkan skill relawan yang tergabung

dalam Madrasah Relawan (MR), LAZNAS

Dewan Da'wah gelar Pelatihan Edukasi

Evakuasi Tanggap Bencana di Markaz Dewan Dakwah,

Kebon Jeruk, Jakarta, Sabtu (29/6).

Materi pelatihan kali ini adalah evakuasi dan

pemulihan jenazah korban bencana.

Khasan Abdulloh, salah satu anggota Madrasah

Relawan, mengakui pentingnya pelatihan tersebut.

"Ketrampilan mengevakuasi dan mengurus jenazah

sangat dibutuhkan di lapangan," kata relawan yang

sudah pernah terjun langsung dan bergabung menjadi

tim rescue di Kecamatan Sumur, Pandeglang yang

terhempas tsunami.

Menurut Khasan, hal paling utama bagi relawan

evakuasi adalah persiapan mental; Menghadapi kondisi

lokasi bencana yang berantakan seperti rumah hancur,

pohon tumbang, dan banyak mayat yang

bergelimpangan.

“Masyarakat juga panik, sehingga relawan dituntut

untuk menyiapkan mentalnya,” tambahnya.

Salah satu bagian dari pelatihan tersebut adanya

simulasi evakuasi jenazah yang mereprentasikan kondisi

di lokasi bencana.

Para peserta Madrasah Relawan bisa ikut merasakan

dan belajar sehingga mereka siap jika sewaktu-waktu

diterjunkan ke lokasi bencana.

Mari dukung terus aksi kebaikan Madrasah Relawan

di seluruh penjuru Nusantara.[]

KABAR

Tingkatkan SkillTanggap Bencana

Relawan

Tanpa sungkan dan berbelit-belit, sudah dua kali

Sofyan Alop alias Cupink Topan blusukan

menelusuri jejak dakwah bersama Tim Laznas

Dewan Dakwah ke Pedalaman NTB. Tepatnya di Dusun

Padamare, Desa Sambik Elen, Kec Bayan, Kab Lombok

Utara.

Trip ke lokasi binaan Dewan Dakwah ini dari Bandara

NTB makan waktu empat jam perjalanan melalui medan

yang ekstrem. Anggota Tim sempat tersungkur dari

motornya.

Di lokasi, Cupink Topan dengan kemampuan tahfidz

dan artisnya turut mendakwahi warga. Ia juga

membantu penyaluran program Ramadhan untuk

dhuafa setempat.

Pada kunjungan kedua, Cupink Topan mengajak

masyarakat untuk berqurban melalui Laznas Dewan

Dakwah. Ia sudah melihat sendiri pentingnya distribusi

qurban ke pedalaman guna mendukung dakwah.

Pria kelahiran Ambon ini memang telah belajar

agama sejak kecil. Tak heran jika ia dapat membaca Al

Qur'an dengan baik.

Dibesarkan di Ternate, Maluku Utara, Topan

mengatakan, setiap anak kecil di kampungnya memang

harus bisa membaca Al Qur'an. "Kalau kita nggak bisa

baca Al Qur'an, itu kita diajarkan keras untuk minimal

kita dipukul," ujar pria asal Maluku berusia 37 tahun ini.

Suatu kali, kenang Topan, ia pernah membolos

Bersama Cupink TopanYuk, Qurban

Page 22: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M20 MAN TAZAKKA

mengaji kepada sang nenek. Akibatnya, ia pun dimarahi

habis-habisan oleh orangtuanya.

Tak hanya mengaji, Topan kecil juga dituntut mampu

menghafal Al Qur'an, walau hanya beberapa ayat.

Karena cintanya pada Al Qur'an, ia tak puas hanya

sekadar bisa membaca kitab suci umat Islam itu.

Maka, sejak bersekolah di sebuah SMK di Tidore

jurusan akuntasi, ia pun belajar qiraah agar dapat

melantunkan Al Qur'an dengan benar dan indah. Sejak

itulah, ia kerap didaulat mengimami shalat di sekolah.

"Biasanya shalat Zuhur dan Ashar," ujarnya.

Tamat SMK di Tidore, Topan melanjutkan pendidikan

ke Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam

Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Namun, karena sejumlah pertimbangan, ia tak

menamatkan kuliahnya.

"Tapi dengan catatan saat itu, walaupun saya gagal

di bidang pendidikan, tapi saya tidak mau gagal di

bidang yang lain. Saya kemudian mencoba bikin mimpi

yang jauh lebih besar," ujar pria berambut gimbal ini.

Pada awal 2006, ia mengawali babak baru

kehidupannya. Ia hijrah ke Jakarta. "Waktu di Jakarta

tidak ada satu pun teman yang saya tahu. Saya ke sini

cuma nebeng doang dan modalnya berani," kata Bang

Topan kelahiran 9 Desember 1982.

Selain piawai membaca Al Qur'an, Topan sejatinya

juga memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang

seni peran. Semasa kuliah di UIN Alauddin, Makassar, ia

kerap tampil di panggung teater. Ia pun belajar banyak

tentang teknik pernapasan, olah vokal, intonasi, aksi,

reaksi, dan improvisasi.

Maka tak heran, ketika mengadu peruntungan di

Jakarta, Topan terjun ke jagat seni peran. Misalnya, ia

pernah bermain dalam film laga yang booming pada

2011, the Raid Redemption.

Sambil terus menekuni seni peran, Topan tak pernah

lupa belajar agar dapat membaca Al Qur'an lebih baik

lagi. Ia pun belajar melalui Youtube dengan referensi

beberapa qari internasional di antaranya Syekh Abdul

Rahman al-Sudais.

Rupanya, Al Qur'an membawa berkah buat dirinya.

Berkat ayat-ayat Al Qur'an yang dilantunkannya, nama

Topan meroket tajam belakangan ini. Bukan karena

menang lomba qiraah, tapi lantaran video di dunia

maya yang menayangkan Topan sedang mengimami

shalat di mushala Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Adalah salah seorang ajudan Gubernur Maluku yang

merekam Topan kala itu. Tanpa

sepengetahuan Topan, video itu

pun lalu diunggah oleh akun

Facebook bernama

Iqchalcendony Obi.

Suara Topan yang

melantunkan surah Jumu'ah

dalam video itu memukau para

netizen. Alhasil, video itu pun

viral di media sosial karena

telah jutaan kali ditonton dan

dibagikan puluhan ribu kali.

"Nah, dari situ mulai viral,

pertama saya nggak nyangka sih. Terus saya dapat

informasi viral itu malah dari teman- teman," kata

Topan.

Soal rambut gimbalnya, Topan mengatakan, hal itu

semata-mata karena tuntutan profesi di jagat seni

peran. Hingga saat ini, pria yang mengaku tak pernah

mencicipi alkohol ini, masih banyak mendapatkan

tawaran bermain film.

Ia pun akif di berbagai komunitas, khususnya yang

terkait dengan olahraga. Misalnya, sedang sibuk

berkegiatan di PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB

ISSI).

"Setiap kita harus bisa baca Al Qur'an. Karena itu

sebenarnya pedoman. Pedoman yang akan

menyelamatkan nanti di kemudian hari," pungkasnya.[]

KABAR

Page 23: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M20 MAN TAZAKKA

mengaji kepada sang nenek. Akibatnya, ia pun dimarahi

habis-habisan oleh orangtuanya.

Tak hanya mengaji, Topan kecil juga dituntut mampu

menghafal Al Qur'an, walau hanya beberapa ayat.

Karena cintanya pada Al Qur'an, ia tak puas hanya

sekadar bisa membaca kitab suci umat Islam itu.

Maka, sejak bersekolah di sebuah SMK di Tidore

jurusan akuntasi, ia pun belajar qiraah agar dapat

melantunkan Al Qur'an dengan benar dan indah. Sejak

itulah, ia kerap didaulat mengimami shalat di sekolah.

"Biasanya shalat Zuhur dan Ashar," ujarnya.

Tamat SMK di Tidore, Topan melanjutkan pendidikan

ke Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam

Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Namun, karena sejumlah pertimbangan, ia tak

menamatkan kuliahnya.

"Tapi dengan catatan saat itu, walaupun saya gagal

di bidang pendidikan, tapi saya tidak mau gagal di

bidang yang lain. Saya kemudian mencoba bikin mimpi

yang jauh lebih besar," ujar pria berambut gimbal ini.

Pada awal 2006, ia mengawali babak baru

kehidupannya. Ia hijrah ke Jakarta. "Waktu di Jakarta

tidak ada satu pun teman yang saya tahu. Saya ke sini

cuma nebeng doang dan modalnya berani," kata Bang

Topan kelahiran 9 Desember 1982.

Selain piawai membaca Al Qur'an, Topan sejatinya

juga memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang

seni peran. Semasa kuliah di UIN Alauddin, Makassar, ia

kerap tampil di panggung teater. Ia pun belajar banyak

tentang teknik pernapasan, olah vokal, intonasi, aksi,

reaksi, dan improvisasi.

Maka tak heran, ketika mengadu peruntungan di

Jakarta, Topan terjun ke jagat seni peran. Misalnya, ia

pernah bermain dalam film laga yang booming pada

2011, the Raid Redemption.

Sambil terus menekuni seni peran, Topan tak pernah

lupa belajar agar dapat membaca Al Qur'an lebih baik

lagi. Ia pun belajar melalui Youtube dengan referensi

beberapa qari internasional di antaranya Syekh Abdul

Rahman al-Sudais.

Rupanya, Al Qur'an membawa berkah buat dirinya.

Berkat ayat-ayat Al Qur'an yang dilantunkannya, nama

Topan meroket tajam belakangan ini. Bukan karena

menang lomba qiraah, tapi lantaran video di dunia

maya yang menayangkan Topan sedang mengimami

shalat di mushala Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

Adalah salah seorang ajudan Gubernur Maluku yang

merekam Topan kala itu. Tanpa

sepengetahuan Topan, video itu

pun lalu diunggah oleh akun

Facebook bernama

Iqchalcendony Obi.

Suara Topan yang

melantunkan surah Jumu'ah

dalam video itu memukau para

netizen. Alhasil, video itu pun

viral di media sosial karena

telah jutaan kali ditonton dan

dibagikan puluhan ribu kali.

"Nah, dari situ mulai viral,

pertama saya nggak nyangka sih. Terus saya dapat

informasi viral itu malah dari teman- teman," kata

Topan.

Soal rambut gimbalnya, Topan mengatakan, hal itu

semata-mata karena tuntutan profesi di jagat seni

peran. Hingga saat ini, pria yang mengaku tak pernah

mencicipi alkohol ini, masih banyak mendapatkan

tawaran bermain film.

Ia pun akif di berbagai komunitas, khususnya yang

terkait dengan olahraga. Misalnya, sedang sibuk

berkegiatan di PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB

ISSI).

"Setiap kita harus bisa baca Al Qur'an. Karena itu

sebenarnya pedoman. Pedoman yang akan

menyelamatkan nanti di kemudian hari," pungkasnya.[]

KABAR

Page 24: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 23 MAN TAZAKKA

22

LAPORAN KHUSUSLAPORAN KHUSUS

Ahad (21/4) Tim LAZNAS (Lembaga Amil Zakat

Nasional Dewan Dakwah) Pusat dan Jawa Timur,

menyerahkan bantuan untuk korban banjir

bandang di Jayapura, Papua.

Tim terdiri antara lain Ketua Dewan Dakwah Jatim

Ustadz Sudarno Hadi, Manager Program Laznas Dewan

Dakwah Agung Gumelar, dan Ketua Dewan Dakwah

Papua Ustadz Gym Parangin angin.

Paket pelipur duka sebanyak 100 bingkisan

disampaikan langsung kepada para korban di tepi

Danau Sentani. Sebagian besar mereka beragama

Nasrani. ''Orang-orang sedang ke gereja,'' ujar Mama

Ana, salah satu penerima bingkisan, yang tinggal

bernaung di sebuah tenda coklat.

Sebagian lagi buat keluarga korban di Distrik Dolo.

Sebagian besar warga beragama Islam. Empat orang

wafat di kawasan ini saat tsunami kecil melanda 16 April

lalu.

Setelah mendapat orientasi lapangan, Bowo yang

Relawan LAZNAS, melanjutkan perjalanan ke Kampung

Aranday, Distrik Aranday, Kab Teluk Bintuni, Papua

Barat. Tujuannya membesuk Ustadz Kabir Kokop yang

tengah membina kaumnya di sana. Da'i muda itu

alumnus Sekolah Tinggi Imu Dakwah (STID) M Natsir

yang dikelola Dewan Dakwah Pusat.

Dari Jayapura, relawan terbang sejam ke Manokwari,

Senin (22/4). Dilanjutkan naik Hi-lux WWD dengan

waktu tempuh 5-7 jam ke Teluk Bintuni. Selanjutnya,

naik boat kayu sekitar 5 jam ke Aranday.

“Naik boat Senin malam, bisa Tadz?” Relawan tanya

ke Ustadz Kokop saat dia dapat sinyal ponsel. “Bisa,

bisa, kadang ada perompak saja,” jawabnya

bersemangat.

Tim LAZNAS terperangah. Bukan oleh informasinya,

tapi nada suara Kabir Kokop. Enteng saja dia bicara

tentang bahaya.

“Ada buaya di sungai yang kita lewati?” kejar Tim

LAZNAS. Masih dengan semangat, Ustadz Kabir

Qur'an Berlumpur untuk Aranday

menjawab, “Oya, ya, insya Allah ada….”

Senin sore, Bowo menumpang WWD dari Pasar

Manokwari. Ongkosnya Rp 250 ribu, karena tidak

sampai Bintuni. ''Kami tidak jamin bisa menembus

Bintuni,'' kilah driver.

“Jalan putus di perbatasan Manokwari Selatan-Teluk

Bintuni. Saya sudah baku telepon dengan kawan di

Bintuni. Dia mau tunggu di Mamae untuk antar ke

Bintuni,” imbuhnya.

Mulus jalan dari Kota Manokwari ke Mamae. Sekitar

pukul 11 malam mobil yang ditumpangi LAZNAS tiba di

titik perbatasan Manokwari Selatan-Bintuni ini.

Alhamdulillah, Relawan LAZNAS merasa merdeka

dari kepungan asap rokok yang dihembuskan para

penumpang dan driver.

Tapi cobaan belum berakhir. Untuk lanjutkan

perjalanan, lembah lumpur menanti.

“Ya Allah, kalau hamba harus mati di sini malam ini,

ijinkanlah dalam keadaan memeluk Qur'an ini,” ucap

lirih Bowo dengan nafas terengah-engah. Senin (22/4)

malam itu, relawan LAZNAS Dewan Dakwah harus

mengarungi lembah berlumpur di Tahota-Mamaes.

Dengan menggendong ransel dan jinjingan berisi

Qur'an Tarjamah, Bowo jatuh-bangun mencapai

pangkalan mobil. Di lembah lumpur sepanjang 5 km itu,

banyak mobil double cabin dan truk terjebak tak bisa

bergerak. Dua unit motor terpendam lumpur hingga tak

berbentuk lagi.

Setelah dua jam terseok-seok berjibaku lumpur,

akhirnya Bowo sampai di mobil Hi-Lux yang akan

mengantarnya ke Bintuni. Tubuh dan semua bawaannya

mandi lumpur.

“Masya Allah!” pekik Ustadz Kabir Kokop menyambut

kedatangan LAZNAS Dewan Dakwah di Pasar Sentral

Bintuni, Selasa (23/4) pagi. Da'i bumiputera alumnus

STID M Natsir ini sungguh terharu atas perjuangan

seniornya di Dewan Dakwah.

Bowo hanya tersenyum bahagia dengan pakaian

penuh noda lumpur. “Akhirnya sampai juga amanah

waqaf Qur'an ini,” desisnya.

Qur'an bersampul plastik yang berlumpur itu

kemudian satu persatu dibersihkan Ustadz Kabir.

Selanjutnya, dibawa ke Kampung Aranday, Distrik

Aranday, Papua Barat. Menempuh perjalanan lewat

sungai dan laut selama beberapa jam. Kendalanya

ombak besar dan buaya muara sungai. Bismillah….

Ustadz Pulang Jamaah Senang

Kamis (25/4), warga Kampung Aranday, gempar.

''Ustadz pulang, Ustadz pulang....,'' seru anak-anak

setempat sambil berlarian menuju rumah kayu TPA At

Taqwa asuhan Ustadz Kabir Kokop.

Ya, hampir sepekan Ustadz Kabir tinggalkan jamaah

binaannya. Ia pergi ke Kota Bintuni, yang letaknya 7 jam

perjalanan boat dari Aranday. Da'i Dewan Dakwah

Page 25: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 23 MAN TAZAKKA

22

LAPORAN KHUSUSLAPORAN KHUSUS

Ahad (21/4) Tim LAZNAS (Lembaga Amil Zakat

Nasional Dewan Dakwah) Pusat dan Jawa Timur,

menyerahkan bantuan untuk korban banjir

bandang di Jayapura, Papua.

Tim terdiri antara lain Ketua Dewan Dakwah Jatim

Ustadz Sudarno Hadi, Manager Program Laznas Dewan

Dakwah Agung Gumelar, dan Ketua Dewan Dakwah

Papua Ustadz Gym Parangin angin.

Paket pelipur duka sebanyak 100 bingkisan

disampaikan langsung kepada para korban di tepi

Danau Sentani. Sebagian besar mereka beragama

Nasrani. ''Orang-orang sedang ke gereja,'' ujar Mama

Ana, salah satu penerima bingkisan, yang tinggal

bernaung di sebuah tenda coklat.

Sebagian lagi buat keluarga korban di Distrik Dolo.

Sebagian besar warga beragama Islam. Empat orang

wafat di kawasan ini saat tsunami kecil melanda 16 April

lalu.

Setelah mendapat orientasi lapangan, Bowo yang

Relawan LAZNAS, melanjutkan perjalanan ke Kampung

Aranday, Distrik Aranday, Kab Teluk Bintuni, Papua

Barat. Tujuannya membesuk Ustadz Kabir Kokop yang

tengah membina kaumnya di sana. Da'i muda itu

alumnus Sekolah Tinggi Imu Dakwah (STID) M Natsir

yang dikelola Dewan Dakwah Pusat.

Dari Jayapura, relawan terbang sejam ke Manokwari,

Senin (22/4). Dilanjutkan naik Hi-lux WWD dengan

waktu tempuh 5-7 jam ke Teluk Bintuni. Selanjutnya,

naik boat kayu sekitar 5 jam ke Aranday.

“Naik boat Senin malam, bisa Tadz?” Relawan tanya

ke Ustadz Kokop saat dia dapat sinyal ponsel. “Bisa,

bisa, kadang ada perompak saja,” jawabnya

bersemangat.

Tim LAZNAS terperangah. Bukan oleh informasinya,

tapi nada suara Kabir Kokop. Enteng saja dia bicara

tentang bahaya.

“Ada buaya di sungai yang kita lewati?” kejar Tim

LAZNAS. Masih dengan semangat, Ustadz Kabir

Qur'an Berlumpur untuk Aranday

menjawab, “Oya, ya, insya Allah ada….”

Senin sore, Bowo menumpang WWD dari Pasar

Manokwari. Ongkosnya Rp 250 ribu, karena tidak

sampai Bintuni. ''Kami tidak jamin bisa menembus

Bintuni,'' kilah driver.

“Jalan putus di perbatasan Manokwari Selatan-Teluk

Bintuni. Saya sudah baku telepon dengan kawan di

Bintuni. Dia mau tunggu di Mamae untuk antar ke

Bintuni,” imbuhnya.

Mulus jalan dari Kota Manokwari ke Mamae. Sekitar

pukul 11 malam mobil yang ditumpangi LAZNAS tiba di

titik perbatasan Manokwari Selatan-Bintuni ini.

Alhamdulillah, Relawan LAZNAS merasa merdeka

dari kepungan asap rokok yang dihembuskan para

penumpang dan driver.

Tapi cobaan belum berakhir. Untuk lanjutkan

perjalanan, lembah lumpur menanti.

“Ya Allah, kalau hamba harus mati di sini malam ini,

ijinkanlah dalam keadaan memeluk Qur'an ini,” ucap

lirih Bowo dengan nafas terengah-engah. Senin (22/4)

malam itu, relawan LAZNAS Dewan Dakwah harus

mengarungi lembah berlumpur di Tahota-Mamaes.

Dengan menggendong ransel dan jinjingan berisi

Qur'an Tarjamah, Bowo jatuh-bangun mencapai

pangkalan mobil. Di lembah lumpur sepanjang 5 km itu,

banyak mobil double cabin dan truk terjebak tak bisa

bergerak. Dua unit motor terpendam lumpur hingga tak

berbentuk lagi.

Setelah dua jam terseok-seok berjibaku lumpur,

akhirnya Bowo sampai di mobil Hi-Lux yang akan

mengantarnya ke Bintuni. Tubuh dan semua bawaannya

mandi lumpur.

“Masya Allah!” pekik Ustadz Kabir Kokop menyambut

kedatangan LAZNAS Dewan Dakwah di Pasar Sentral

Bintuni, Selasa (23/4) pagi. Da'i bumiputera alumnus

STID M Natsir ini sungguh terharu atas perjuangan

seniornya di Dewan Dakwah.

Bowo hanya tersenyum bahagia dengan pakaian

penuh noda lumpur. “Akhirnya sampai juga amanah

waqaf Qur'an ini,” desisnya.

Qur'an bersampul plastik yang berlumpur itu

kemudian satu persatu dibersihkan Ustadz Kabir.

Selanjutnya, dibawa ke Kampung Aranday, Distrik

Aranday, Papua Barat. Menempuh perjalanan lewat

sungai dan laut selama beberapa jam. Kendalanya

ombak besar dan buaya muara sungai. Bismillah….

Ustadz Pulang Jamaah Senang

Kamis (25/4), warga Kampung Aranday, gempar.

''Ustadz pulang, Ustadz pulang....,'' seru anak-anak

setempat sambil berlarian menuju rumah kayu TPA At

Taqwa asuhan Ustadz Kabir Kokop.

Ya, hampir sepekan Ustadz Kabir tinggalkan jamaah

binaannya. Ia pergi ke Kota Bintuni, yang letaknya 7 jam

perjalanan boat dari Aranday. Da'i Dewan Dakwah

Page 26: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M24 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 25 MAN TAZAKKA

alumnus STID M Natsir ini menemui seniornya dari

Laznas Dewan Dakwah yang datang ke Bintuni.

Pulangnya, Ustadz Kabir membawa sejumlah buah

tangan. Diantaranya Kitab Al Qur'an tarjamah, juga

kerudung muslimah buat kaum ibu, serta bingkisan

untuk anak-anak ngaji.

Tiba di kampungnya, Ustadz Kabir yang murah

senyum langsung menggelar Tarhib Ramadhan. Dia

ajak jamaah pengajian anak-anak dan kaum ibu untuk

bergembira menyambut datangnya Bulan Suci.

''Alhamdulillah anak-anak TPA At-Taqwa tampak

sangat gembira mendapatkan hadiah Ramadhan dari

Laznas Dewan Dakwah Pusat,'' lapor Ustadz Kabir

setelah mendapat sinyal ponsel di kampungnya.

''Anak-anak jarang sekali mendapat hadiah semacam

ini. Semoga bingkisannya menumbuhkan semangat

anak-anak untuk terus belajar mengaji dan latihan

berpuasa,'' imbuh Ustadz.

Ibu-ibu pun demikian. Memperoleh hadiah kerudung

panjang, serasa mendapat hadiah lebaran. Senang

sekali mereka. ''Semoga ibu-ibu semakin bersemangat

menggaji sehingga aqidah mereka kian kokoh dan jadi

muslimah yang semakin baik,'' harap Ustadz Kabir.

Ia sendiri merasa mendapat dukungan besar dalam

dakwahnya. ''Dakwah kan tidak cukup hanya bicara.

Lewat bingkisan ini, kita semakin dekat dan didengar

oleh masyarakat,'' tuturnya.

Untuk mendukung dakwah pedalaman seperti yang

dilakukan Ustadz Kabir Kokop, Ramadhan ini insyaAllah

Laznas Dewan Da'wah mengemas Program Bingkisan

Ramadhan untuk Da'i Pedalaman (Bingkisan Iman).

Shalat di Pohon

Apa boleh buat, jalur perbatasan Kab Manokwari

Selatan-Teluk Bintuni, Papua Barat, kembali nyaris

putus, Sabtu (4/5). Hujan lebat sebelumnya membuat

jalur darat penghubung satu-satunya itu menjadi

lembah tanah berlumpur.

Akibatnya, ruas jalan trans sepanjang 5 km dari

Distrik Gunung Botak, Tahota, hingga Distrik Mameh,

dijejali mobil dan truk serta beberapa motor, yang

terpaksa berhenti. Sebagian bahkan terkubur dan

terguling.

Salah satu peserta mendadak off road itu adalah

mobil 4WD Merah yang ditumpangi dua da'i Dewan

Dakwah, M Ulin Nuha dan Anwar Yunus. Mereka

mahasiswa STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) M Natsir

Dewan Dakwah Jakarta, peserta program Kafilah

Dakwah (Kafda).

Ulin dan Anwar bertugas di Distrik Aranday, Teluk

Bintuni, membersamai senior mereka Ustadz Kabir

Kokop yang sedang mendakwahi kaumnya.

Berhubung waktu dhuhur dan ashar sudah lewat

sedangkan belum shalat, da'i kita bertindak cepat.

''Di dalam mobil rasanya sesak. Mobil tak bisa

bergerak sama-sekali, kemacetan panjang,'' lapor

Ustadz Nuha Nadama dari Teluk Bintuni, Papua Barat,

Sabtu (4/5) malam.

Darurat, Ustadz Anwar Yusuf, keluar dari mobil. Ia

lantas tayamum dan khusyu' shalat di batang pohon

roboh.

''Tidak ada tempat lain yang bersih, selain di atas

batang pohon roboh. Juga untuk menghindari bahaya

binatang buas,'' imbuhnya yang shalat bersama Ustadz

Anwar di tengah hutan.

Alhamdulillah, Ahad (5/5) pagi da'i Kafda berhasil

tiba di Kota Bintuni.

Perjuangan belum selesai. Mereka harus naik boat

kayu kecil untuk mencapai Kampung Aranday.

Perjalanan 6-7 jam ini melintasi laut dan tiga sungai

yang berbuaya.

Meriahnya Ramadhan di Aranday

Ramadhan sebagai Bulan Panen Pahala, kadang

belum dipahami umat awam di pedalaman.

Pun demikian di Kampung Aranday, Papua Barat.

Awalnya, Ramadhan biasa-biasa saja di Distrik ini.

Hingga datang da'i Dewan Dakwah, Ustadz Kabir

Kokop, memberi pencerahan iman.

Khusus Ramadhan, Ustadz Kabir diperkuat da'i

kafilah dakwah (Kafda).

Kafda STID M Natsir, Ustadz Abdurrahman dan da'i

kawan-kawan, menempuh perjalanan ke Arranday

selama 2 hari dari Ibukota, dengan rintangan jalan

berlumpur, terjangan ombak laut, dan hujan lebat.

Awal bulan Mei, sesampainya di sana mereka

mengenal budaya dan kebiasaan lokal dengan

bersilaturahim ke kepala kampung dan asatidz yang di

pemukiman.

Kafda menggerakkan anak-anak, sehingga untuk

pertama kalinya, Kampung Aranday menyambut

Ramadhan dengan pawai Tarhib dari Masjid At-Taqwa I

ke Masjid At-Taqwa II.

Di akhir pawai, peserta mendapat hadiah untuk

anak-anak dan para ibu.

"Hadiah yang diberikan pun bagian dari syiar

dakwah kami, berupa pakaian muslim, jilbab, dan

mukenah,” ungkap Abdurrahman.

Disambung hari berikutnya dengan pesantren kilat

selama 3 hari yang diikuti ratusan anak kampung

Aranday, dengan materi tauhid, fiqih, siroh, tazkiyyah,

aqidah akhlaq, dan halaqah Al-Quran.

“Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar dan

antusias santri dan santriwati sangat luar biasa,” ucap

syukurnya.

Kedatangan da'i pun juga mendapat respon positif

dari guru-guru sekolah Arranday. Karena anak-anak

Aranday ternyata masih banyak yang belum mengetahui

rukun iman dan rukun Islam.

"Bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada

da'i STID Natsir yang turut membina anak-anak kami

yang memang kurang dalam pembinaan khususnya

ilmu agama," tutur Ustadz Yunardi, guru SMP Aranday.

Bersama Laznas Dewan Da'wah, mari bantu Ustadz

Abdurrahman dan da'i lainnya untuk menghidupkan

Ramadhan di pedalaman.

Terbata-bata Mengeja Qur'an

"Auju, a'udzubi, 'audzubillahiminas

syaithonirrojiim..." Terbata-bata Ny Sholiyah mengawali

membaca Surah Al-Fatihah. Nenek berusia lanjut itu

gigih membaca meski harus banyak jeda untuk

dikoreksi Ustadz Kabir Kokop. Maklum, baru kali ini ia

mengenal mushaf Qur'an dan coba membacanya.

Nenek Sholiyah salah satu anggota jamaah kaum ibu

yang dibina Ustadz Kabir di Kampung Aranday, Teluk

Bintuni, Papua Barat.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar membaca

Alquran. Itulah yang dirasakan ibu-ibu Aranday. Meski

berusia rata-rata di atas 40 tahun, mereka tetap

bersemangat untuk bisa membaca Alquran.

100% warga Aranday beragama Islam, namun

masih awam. Sebab, setelah jadi mualaf, tidak ada lagi

da'i yang membersamai mereka. Hingga kemudian

Ustadz Kabir pulang kampung setelah lulus dari STID M

Natsir Dewan Dakwah Jakarta.

Ny Sholiyah ikut ngaji pada Ustadz Kabir lantaran tak

mau kalah dengan cucunya yang juga ngaji pada

Ustadz.

Kini, beberapa dari puluhan ibu di kampung Aranday

pun sudah mengenakan jilbab dan menutup auratnya.

Itu semua tak lepas dari doa dan dukungan Anda

pada program dakwah pedalaman.

Mari teruskan syiar dakwah Islam Ustadz Kabir

Kokop dan ratusan da'i lainnya di pedalaman.[]

LAPORAN KHUSUSLAPORAN KHUSUS

Page 27: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M24 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 25 MAN TAZAKKA

alumnus STID M Natsir ini menemui seniornya dari

Laznas Dewan Dakwah yang datang ke Bintuni.

Pulangnya, Ustadz Kabir membawa sejumlah buah

tangan. Diantaranya Kitab Al Qur'an tarjamah, juga

kerudung muslimah buat kaum ibu, serta bingkisan

untuk anak-anak ngaji.

Tiba di kampungnya, Ustadz Kabir yang murah

senyum langsung menggelar Tarhib Ramadhan. Dia

ajak jamaah pengajian anak-anak dan kaum ibu untuk

bergembira menyambut datangnya Bulan Suci.

''Alhamdulillah anak-anak TPA At-Taqwa tampak

sangat gembira mendapatkan hadiah Ramadhan dari

Laznas Dewan Dakwah Pusat,'' lapor Ustadz Kabir

setelah mendapat sinyal ponsel di kampungnya.

''Anak-anak jarang sekali mendapat hadiah semacam

ini. Semoga bingkisannya menumbuhkan semangat

anak-anak untuk terus belajar mengaji dan latihan

berpuasa,'' imbuh Ustadz.

Ibu-ibu pun demikian. Memperoleh hadiah kerudung

panjang, serasa mendapat hadiah lebaran. Senang

sekali mereka. ''Semoga ibu-ibu semakin bersemangat

menggaji sehingga aqidah mereka kian kokoh dan jadi

muslimah yang semakin baik,'' harap Ustadz Kabir.

Ia sendiri merasa mendapat dukungan besar dalam

dakwahnya. ''Dakwah kan tidak cukup hanya bicara.

Lewat bingkisan ini, kita semakin dekat dan didengar

oleh masyarakat,'' tuturnya.

Untuk mendukung dakwah pedalaman seperti yang

dilakukan Ustadz Kabir Kokop, Ramadhan ini insyaAllah

Laznas Dewan Da'wah mengemas Program Bingkisan

Ramadhan untuk Da'i Pedalaman (Bingkisan Iman).

Shalat di Pohon

Apa boleh buat, jalur perbatasan Kab Manokwari

Selatan-Teluk Bintuni, Papua Barat, kembali nyaris

putus, Sabtu (4/5). Hujan lebat sebelumnya membuat

jalur darat penghubung satu-satunya itu menjadi

lembah tanah berlumpur.

Akibatnya, ruas jalan trans sepanjang 5 km dari

Distrik Gunung Botak, Tahota, hingga Distrik Mameh,

dijejali mobil dan truk serta beberapa motor, yang

terpaksa berhenti. Sebagian bahkan terkubur dan

terguling.

Salah satu peserta mendadak off road itu adalah

mobil 4WD Merah yang ditumpangi dua da'i Dewan

Dakwah, M Ulin Nuha dan Anwar Yunus. Mereka

mahasiswa STID (Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah) M Natsir

Dewan Dakwah Jakarta, peserta program Kafilah

Dakwah (Kafda).

Ulin dan Anwar bertugas di Distrik Aranday, Teluk

Bintuni, membersamai senior mereka Ustadz Kabir

Kokop yang sedang mendakwahi kaumnya.

Berhubung waktu dhuhur dan ashar sudah lewat

sedangkan belum shalat, da'i kita bertindak cepat.

''Di dalam mobil rasanya sesak. Mobil tak bisa

bergerak sama-sekali, kemacetan panjang,'' lapor

Ustadz Nuha Nadama dari Teluk Bintuni, Papua Barat,

Sabtu (4/5) malam.

Darurat, Ustadz Anwar Yusuf, keluar dari mobil. Ia

lantas tayamum dan khusyu' shalat di batang pohon

roboh.

''Tidak ada tempat lain yang bersih, selain di atas

batang pohon roboh. Juga untuk menghindari bahaya

binatang buas,'' imbuhnya yang shalat bersama Ustadz

Anwar di tengah hutan.

Alhamdulillah, Ahad (5/5) pagi da'i Kafda berhasil

tiba di Kota Bintuni.

Perjuangan belum selesai. Mereka harus naik boat

kayu kecil untuk mencapai Kampung Aranday.

Perjalanan 6-7 jam ini melintasi laut dan tiga sungai

yang berbuaya.

Meriahnya Ramadhan di Aranday

Ramadhan sebagai Bulan Panen Pahala, kadang

belum dipahami umat awam di pedalaman.

Pun demikian di Kampung Aranday, Papua Barat.

Awalnya, Ramadhan biasa-biasa saja di Distrik ini.

Hingga datang da'i Dewan Dakwah, Ustadz Kabir

Kokop, memberi pencerahan iman.

Khusus Ramadhan, Ustadz Kabir diperkuat da'i

kafilah dakwah (Kafda).

Kafda STID M Natsir, Ustadz Abdurrahman dan da'i

kawan-kawan, menempuh perjalanan ke Arranday

selama 2 hari dari Ibukota, dengan rintangan jalan

berlumpur, terjangan ombak laut, dan hujan lebat.

Awal bulan Mei, sesampainya di sana mereka

mengenal budaya dan kebiasaan lokal dengan

bersilaturahim ke kepala kampung dan asatidz yang di

pemukiman.

Kafda menggerakkan anak-anak, sehingga untuk

pertama kalinya, Kampung Aranday menyambut

Ramadhan dengan pawai Tarhib dari Masjid At-Taqwa I

ke Masjid At-Taqwa II.

Di akhir pawai, peserta mendapat hadiah untuk

anak-anak dan para ibu.

"Hadiah yang diberikan pun bagian dari syiar

dakwah kami, berupa pakaian muslim, jilbab, dan

mukenah,” ungkap Abdurrahman.

Disambung hari berikutnya dengan pesantren kilat

selama 3 hari yang diikuti ratusan anak kampung

Aranday, dengan materi tauhid, fiqih, siroh, tazkiyyah,

aqidah akhlaq, dan halaqah Al-Quran.

“Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar dan

antusias santri dan santriwati sangat luar biasa,” ucap

syukurnya.

Kedatangan da'i pun juga mendapat respon positif

dari guru-guru sekolah Arranday. Karena anak-anak

Aranday ternyata masih banyak yang belum mengetahui

rukun iman dan rukun Islam.

"Bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada

da'i STID Natsir yang turut membina anak-anak kami

yang memang kurang dalam pembinaan khususnya

ilmu agama," tutur Ustadz Yunardi, guru SMP Aranday.

Bersama Laznas Dewan Da'wah, mari bantu Ustadz

Abdurrahman dan da'i lainnya untuk menghidupkan

Ramadhan di pedalaman.

Terbata-bata Mengeja Qur'an

"Auju, a'udzubi, 'audzubillahiminas

syaithonirrojiim..." Terbata-bata Ny Sholiyah mengawali

membaca Surah Al-Fatihah. Nenek berusia lanjut itu

gigih membaca meski harus banyak jeda untuk

dikoreksi Ustadz Kabir Kokop. Maklum, baru kali ini ia

mengenal mushaf Qur'an dan coba membacanya.

Nenek Sholiyah salah satu anggota jamaah kaum ibu

yang dibina Ustadz Kabir di Kampung Aranday, Teluk

Bintuni, Papua Barat.

Tidak ada kata terlambat untuk belajar membaca

Alquran. Itulah yang dirasakan ibu-ibu Aranday. Meski

berusia rata-rata di atas 40 tahun, mereka tetap

bersemangat untuk bisa membaca Alquran.

100% warga Aranday beragama Islam, namun

masih awam. Sebab, setelah jadi mualaf, tidak ada lagi

da'i yang membersamai mereka. Hingga kemudian

Ustadz Kabir pulang kampung setelah lulus dari STID M

Natsir Dewan Dakwah Jakarta.

Ny Sholiyah ikut ngaji pada Ustadz Kabir lantaran tak

mau kalah dengan cucunya yang juga ngaji pada

Ustadz.

Kini, beberapa dari puluhan ibu di kampung Aranday

pun sudah mengenakan jilbab dan menutup auratnya.

Itu semua tak lepas dari doa dan dukungan Anda

pada program dakwah pedalaman.

Mari teruskan syiar dakwah Islam Ustadz Kabir

Kokop dan ratusan da'i lainnya di pedalaman.[]

LAPORAN KHUSUSLAPORAN KHUSUS

Page 28: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M26 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 27 MAN TAZAKKA

TELAAHTELAAH

Kompetitor Amal

A. Skenario Topik

1. Dibalik perintah ber-fastabiqul khairat (berlomba

dalam kebajikan), sesungguhnya terdapat strategi

syari'at untuk: mengundang, menghimpun, sekaligus

menjaring sumberdaya amal secara universal dan

komprehensif: berjamaah (kolektif), afwaja (serentak),

zumara (bergroup), sesuai watak Islam yang rahmatan

lil-'amin dan kaffatan linnas.

Strategi BAZ adalah powerful ummat Islam di bawah

komando ulama-'umara waratsatul anbiya' dengan

backup jama'ah secara terstruktur, sistematis dan masif.

Sehingga potensial untuk membangun grand visi NKRI

bersyariah menjadi negeri yang baldah thayyibah wa

rabbun ghafur (Saba':15).

Kajian strategi syariat ini dapat ditelusuri dalam studi

maqashid al-syari'ah: destinasi/goal syari'at. Dimana

melibatkan Fikih Wasa'il (Akses) dan Fikih Aulawiyat

(Prioritas), Fikih Taisir (Praktis, Simple) seperti yang

menjadi cita besar Syekh Yusuf al-Qardhawi اللھ حفظھ

selama ini.

Contoh sederhananya adalah fungsi dan kedudukan

masya'aril haram (Armina). Thawaf & sholat hadap

Ka'bah, dimana orang hidup dan orang mati

menghadap padanya. Keberadaan tanah-suci. Sedekah

for all (hidup-mayit). Ramadhan, Dua Hari Raya, Hari

Jum'at, dan seterusnya.

Syariat ini punya daya magnet untuk menggerakkan

seluruh kekuatan, potensi dan kecakapan kaum

muslimin secara spontan, serentak dan bersamaan.

Tinggal bagaimana pola instruksi dan regulasinya di

lapangan secara terpimpin dan terstruktur di semua

lapisan dan tingkatan. Event syi'ar; baik harian,

pekanan, bulanan, tahunan menjadi perekat yang

digerakkan oleh institusi keummatan.

Ismail Raj'i Al-Faruqi (1921-1986), adalah Profesor

yang konsen pada skenario Islamisasi Sains dan

langkah-langkah strategis. Beliau dtembak mati oleh

sniper Israel saat sedang makan sahur bersama isterinya

Lamya pada 27 Mei 1986. Grand topik Al-Qur'an, bagi

Faruqi, harus dibalut dengan taktik dan strategis,

supaya menjadi kekuatan maha dahsyat dalam studi

keislaman dan kemajuan Islam.

2. Kompetitor Amal adalah bagian dari grand

strategy syari'at menjadi orang terdepan, menjadi pionir

dan perintis jalan. Imam Ibnu Majah (132), membuat

Bab Mankaana Miftaahan lil-Khairi: siapa yang menjadi

kunci kebaikan sekaligus penutup pintu kejahatan.

Nabi SAW berwasiat:

ض تنطق ع�� ألسـنة ب�� آدم بما �� رإن للھ مالئكة �� األ

المرء من ا���� والشر

“Sesungguhnya Allah punya Malaikat-malaikat di

bumi yang ia bicara atas lisan anak cucu Adam pada

apa yang ada pada seseorang menyangkut kebaikan

dan keburukan" (HR Al Hakim dari Anas bin Malik ra,

dalam Shahihul Jami 2175).

Maksudnya, mereka adalah perpanjangan tangan

Malaikat, pelanjut sosok para Nabi dan orang Shalih

terdahulu. Sosoknya bisa berbeda, tapi jiwanya

terwarisi. Fisiknya bumian, tapi jiwanya langitan. Imam

Ibnul Qayyim al-Jauziyah اللھ رحمھ (wafat 751 H) dalam

Al-Fawa'id-nya mengistilahkannya dengan Al-Insan

Syabiehu Mala'ikah: manusia bersosok Malaikat.

Hadits-hadits yang bercerita tentang joint amal

menjelaskan bahwa dalilul khairi kafa'ilihi: pahala guide

kebaikan setara pahalanya dengan pelaku kebaikan

(dalam Shahih al-Jami' dari Ali bin Abu Thalib [3390].

Contoh sederhananya: joint amal dalam hal ta'jilan-

sahur Ramadhan, wakaf, hibah, sediakan bekal da'wah

dan jihad, dan seterusnya.

B. Mengapa Harus Kompetitor

(1) Langit itu jauh, sejarak 50.000 tahun (QS Al-

Ma'arij: 5); Jarak bumi ke Sidratul Muntaha (langit

terjauh) 1.000 tahun (QS Al-Sajdah: 5). Di langit ada

'Arsy, Qalam, Air, Sidratul Muntaha, Lauhul mahfuz,

'Illiyin sebagai ''file besar'' takdir.

(2) Roh manusia ditiupkan, dimana Allah sandarkan

ruh manusia pada diri-Nya wanafakhtu fiehi minruuhii

(al-Hijr:29 ; Shad:38). "Kemudian apabila telah Aku

sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh

(ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan

bersujud kepadanya"

(QS. Shad 38: 72).

Jika point ini diteruskan, maka menjalankan 3 misi

besar: ibadah (al-Dzariyat:56), sapu jagad (Al-

Baqarah:201), istiqamah di jalan hidayah (al-Fatihah:5)

adalah misi kolosal kehidupan. Jika 3 misi ini tuntas,

tuntas pulalah pertanggungjawaban: manrabbuka,

mannabiyyuka, mandienuka, manqiblatuka, dan

seterusnya.

2. Karena amal itu dinaikkan (Fathir:10). Maka ada

tali naik bernama amal shalih dan tali turun bernama

rezeki dan karunia. Rezeki, Allah jamin. Sedang amal

shalih harus diupayakan dengan ikhlas, ittiba' dan

Mardhatillah.

Doa dan amal shalih tidak naik sendiri, melainkan

ada malaikat yang menaikkannya. Kata Imam Al-

Qurthubi (Cordova: w.671 H) ada empat Malaikat

pemegang otoritas urusan: (1) Jibril: angin dan tentara

Telaah Tafsir (3:133) & (57:21)

Oleh: Abu Taw Jieh Rabbanie

Page 29: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M26 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 27 MAN TAZAKKA

TELAAHTELAAH

Kompetitor Amal

A. Skenario Topik

1. Dibalik perintah ber-fastabiqul khairat (berlomba

dalam kebajikan), sesungguhnya terdapat strategi

syari'at untuk: mengundang, menghimpun, sekaligus

menjaring sumberdaya amal secara universal dan

komprehensif: berjamaah (kolektif), afwaja (serentak),

zumara (bergroup), sesuai watak Islam yang rahmatan

lil-'amin dan kaffatan linnas.

Strategi BAZ adalah powerful ummat Islam di bawah

komando ulama-'umara waratsatul anbiya' dengan

backup jama'ah secara terstruktur, sistematis dan masif.

Sehingga potensial untuk membangun grand visi NKRI

bersyariah menjadi negeri yang baldah thayyibah wa

rabbun ghafur (Saba':15).

Kajian strategi syariat ini dapat ditelusuri dalam studi

maqashid al-syari'ah: destinasi/goal syari'at. Dimana

melibatkan Fikih Wasa'il (Akses) dan Fikih Aulawiyat

(Prioritas), Fikih Taisir (Praktis, Simple) seperti yang

menjadi cita besar Syekh Yusuf al-Qardhawi اللھ حفظھ

selama ini.

Contoh sederhananya adalah fungsi dan kedudukan

masya'aril haram (Armina). Thawaf & sholat hadap

Ka'bah, dimana orang hidup dan orang mati

menghadap padanya. Keberadaan tanah-suci. Sedekah

for all (hidup-mayit). Ramadhan, Dua Hari Raya, Hari

Jum'at, dan seterusnya.

Syariat ini punya daya magnet untuk menggerakkan

seluruh kekuatan, potensi dan kecakapan kaum

muslimin secara spontan, serentak dan bersamaan.

Tinggal bagaimana pola instruksi dan regulasinya di

lapangan secara terpimpin dan terstruktur di semua

lapisan dan tingkatan. Event syi'ar; baik harian,

pekanan, bulanan, tahunan menjadi perekat yang

digerakkan oleh institusi keummatan.

Ismail Raj'i Al-Faruqi (1921-1986), adalah Profesor

yang konsen pada skenario Islamisasi Sains dan

langkah-langkah strategis. Beliau dtembak mati oleh

sniper Israel saat sedang makan sahur bersama isterinya

Lamya pada 27 Mei 1986. Grand topik Al-Qur'an, bagi

Faruqi, harus dibalut dengan taktik dan strategis,

supaya menjadi kekuatan maha dahsyat dalam studi

keislaman dan kemajuan Islam.

2. Kompetitor Amal adalah bagian dari grand

strategy syari'at menjadi orang terdepan, menjadi pionir

dan perintis jalan. Imam Ibnu Majah (132), membuat

Bab Mankaana Miftaahan lil-Khairi: siapa yang menjadi

kunci kebaikan sekaligus penutup pintu kejahatan.

Nabi SAW berwasiat:

ض تنطق ع�� ألسـنة ب�� آدم بما �� رإن للھ مالئكة �� األ

المرء من ا���� والشر

“Sesungguhnya Allah punya Malaikat-malaikat di

bumi yang ia bicara atas lisan anak cucu Adam pada

apa yang ada pada seseorang menyangkut kebaikan

dan keburukan" (HR Al Hakim dari Anas bin Malik ra,

dalam Shahihul Jami 2175).

Maksudnya, mereka adalah perpanjangan tangan

Malaikat, pelanjut sosok para Nabi dan orang Shalih

terdahulu. Sosoknya bisa berbeda, tapi jiwanya

terwarisi. Fisiknya bumian, tapi jiwanya langitan. Imam

Ibnul Qayyim al-Jauziyah اللھ رحمھ (wafat 751 H) dalam

Al-Fawa'id-nya mengistilahkannya dengan Al-Insan

Syabiehu Mala'ikah: manusia bersosok Malaikat.

Hadits-hadits yang bercerita tentang joint amal

menjelaskan bahwa dalilul khairi kafa'ilihi: pahala guide

kebaikan setara pahalanya dengan pelaku kebaikan

(dalam Shahih al-Jami' dari Ali bin Abu Thalib [3390].

Contoh sederhananya: joint amal dalam hal ta'jilan-

sahur Ramadhan, wakaf, hibah, sediakan bekal da'wah

dan jihad, dan seterusnya.

B. Mengapa Harus Kompetitor

(1) Langit itu jauh, sejarak 50.000 tahun (QS Al-

Ma'arij: 5); Jarak bumi ke Sidratul Muntaha (langit

terjauh) 1.000 tahun (QS Al-Sajdah: 5). Di langit ada

'Arsy, Qalam, Air, Sidratul Muntaha, Lauhul mahfuz,

'Illiyin sebagai ''file besar'' takdir.

(2) Roh manusia ditiupkan, dimana Allah sandarkan

ruh manusia pada diri-Nya wanafakhtu fiehi minruuhii

(al-Hijr:29 ; Shad:38). "Kemudian apabila telah Aku

sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh

(ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan

bersujud kepadanya"

(QS. Shad 38: 72).

Jika point ini diteruskan, maka menjalankan 3 misi

besar: ibadah (al-Dzariyat:56), sapu jagad (Al-

Baqarah:201), istiqamah di jalan hidayah (al-Fatihah:5)

adalah misi kolosal kehidupan. Jika 3 misi ini tuntas,

tuntas pulalah pertanggungjawaban: manrabbuka,

mannabiyyuka, mandienuka, manqiblatuka, dan

seterusnya.

2. Karena amal itu dinaikkan (Fathir:10). Maka ada

tali naik bernama amal shalih dan tali turun bernama

rezeki dan karunia. Rezeki, Allah jamin. Sedang amal

shalih harus diupayakan dengan ikhlas, ittiba' dan

Mardhatillah.

Doa dan amal shalih tidak naik sendiri, melainkan

ada malaikat yang menaikkannya. Kata Imam Al-

Qurthubi (Cordova: w.671 H) ada empat Malaikat

pemegang otoritas urusan: (1) Jibril: angin dan tentara

Telaah Tafsir (3:133) & (57:21)

Oleh: Abu Taw Jieh Rabbanie

Page 30: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

(2) Mikail: awan dan air (3) Israfil: ekskusi urusan (4)

Malaikat Maut: arwah. Yang sayap-sayapnya akan Allah

tambah sesuai tingkat kegentingan urusan (Fathir:1).

3. Doa itu punya syarat-rukun yang harus dipenuhi,

dilengkapi, digenapi, disempurnakan. Sehingga butuh

pada keseriusan, keikhlasan dan kualitas amal.

Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah (wafat 751 H)

mengatakan: "Persoalan ini termasuk bab terbesar

dalam pembahasan bab-bab ilmu.Yaitu mengetahui

kunci-kunci kebaikan dan kunci-kunci keburukan.

Memahami persoalan ini akan mengantarkan pada titik

kesadaran, selain sebagai penuntun langkah dan

kompas kehidupan'' (Al Jawabul Kaafi, hal 100).

Imam Ibnul Qayyim juga mengatakan: "Allah telah

menjadikan kunci-kunci pada tiap sesuatu yang dituntut

supaya dapat terbuka, seperti: (1) miftahussholah at-

thaharah: thaharah kunci sholat; (2) miftahul hajji al-

ihram: pakai Ihram kunci haji; (3) miftahul birri as-

shidqu: jujur pintu kebaikan; (4) miftahul jannah at-

tauhid: tauhid kunci surga;

(5) miftahul ilmi husnassu'al wa husnal ishgha': bertanya

dan atensi baik kunci ilmu; (6) miftahul mazid as-syukra:

syukur kunci tambah rezeki;

(7) miftahul ijabah ad-du'a: doa kunci permohonan,

dst..."

Imam Hasan al Bashri: Miftahul bihar as-sufun wa

miftaahul ardhi at-thuruq wa miftahus sama'i ad-du'a.

Berlayar kunci samudera, jalan kunci bumi, doa kunci

langit (Tafsir Imam Qurthubi, Juz XIV: 53).

Imam Ibnu Taimiyah (661-728 H): Fasshidqu miftah

kulli khairin kamaa annal kadziba miftahu kulli syarr.

Kejujuran kunci segala kebaikan sebagaimana dusta

kunci segala keburukan (Kitab Al-Istiqamah, Juz I: 467).

C. Kategori Amal Kompetitif

1. Amal yang berat di timbangan (al-a'mal atsqalu fi

al-mizan)

2. Amal penghapus dosa (mikaffarah al-dzunub)

3. Amal andalan (ummahat al-'amal).

Contoh fadha'il amal: Ramadhan, laylat al-qadar,

haji umrah, jihad, sedekah, wakaf, hibah, dll. Atau

maslahat dan manfaat hidup Fisabilillah: da'wah,

pendidikan, politik, ekonomi, peradaban, dll. Atau amal-

amal andalan yang dilakukan: amal taat, amal

istiqamah, amal kesetiaan, amal perjuangan dan

pengorbanan, dan lain-lain.

D. Penutup

Menjadi kompetitor amal adalah lifestyle ummat

Islam lintas zaman secara spesifik, terlebih di era Fitnah

Dajjal. Wajah interior dan eksterior Islam dipertaruhkan

di aspek ini. Takdir sejarah membuatnya harus memiliki

Amal-amal Fantastis. Supaya alam kuburnya menjadi

Raudhah; taman-taman sorga. Super cepat menerima

akses pahala dan doa di alam Barzakh. Pertama kali

sampai di Mauqif dari perjalanan panjang bumi

Mahsyar. Dan pertama kali tuntas urusan hisabnya.

Sorga tertinggi dan paling tengah menjadi hadiahnya.

Allahumma Amin.

Intisari Studi Ramadhan 1440 H

SIA AL-AZHAR, Kamis (9/5/2019)

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M28 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 29 MAN TAZAKKA

TELAAHTELAAH

Page 31: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

(2) Mikail: awan dan air (3) Israfil: ekskusi urusan (4)

Malaikat Maut: arwah. Yang sayap-sayapnya akan Allah

tambah sesuai tingkat kegentingan urusan (Fathir:1).

3. Doa itu punya syarat-rukun yang harus dipenuhi,

dilengkapi, digenapi, disempurnakan. Sehingga butuh

pada keseriusan, keikhlasan dan kualitas amal.

Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah (wafat 751 H)

mengatakan: "Persoalan ini termasuk bab terbesar

dalam pembahasan bab-bab ilmu.Yaitu mengetahui

kunci-kunci kebaikan dan kunci-kunci keburukan.

Memahami persoalan ini akan mengantarkan pada titik

kesadaran, selain sebagai penuntun langkah dan

kompas kehidupan'' (Al Jawabul Kaafi, hal 100).

Imam Ibnul Qayyim juga mengatakan: "Allah telah

menjadikan kunci-kunci pada tiap sesuatu yang dituntut

supaya dapat terbuka, seperti: (1) miftahussholah at-

thaharah: thaharah kunci sholat; (2) miftahul hajji al-

ihram: pakai Ihram kunci haji; (3) miftahul birri as-

shidqu: jujur pintu kebaikan; (4) miftahul jannah at-

tauhid: tauhid kunci surga;

(5) miftahul ilmi husnassu'al wa husnal ishgha': bertanya

dan atensi baik kunci ilmu; (6) miftahul mazid as-syukra:

syukur kunci tambah rezeki;

(7) miftahul ijabah ad-du'a: doa kunci permohonan,

dst..."

Imam Hasan al Bashri: Miftahul bihar as-sufun wa

miftaahul ardhi at-thuruq wa miftahus sama'i ad-du'a.

Berlayar kunci samudera, jalan kunci bumi, doa kunci

langit (Tafsir Imam Qurthubi, Juz XIV: 53).

Imam Ibnu Taimiyah (661-728 H): Fasshidqu miftah

kulli khairin kamaa annal kadziba miftahu kulli syarr.

Kejujuran kunci segala kebaikan sebagaimana dusta

kunci segala keburukan (Kitab Al-Istiqamah, Juz I: 467).

C. Kategori Amal Kompetitif

1. Amal yang berat di timbangan (al-a'mal atsqalu fi

al-mizan)

2. Amal penghapus dosa (mikaffarah al-dzunub)

3. Amal andalan (ummahat al-'amal).

Contoh fadha'il amal: Ramadhan, laylat al-qadar,

haji umrah, jihad, sedekah, wakaf, hibah, dll. Atau

maslahat dan manfaat hidup Fisabilillah: da'wah,

pendidikan, politik, ekonomi, peradaban, dll. Atau amal-

amal andalan yang dilakukan: amal taat, amal

istiqamah, amal kesetiaan, amal perjuangan dan

pengorbanan, dan lain-lain.

D. Penutup

Menjadi kompetitor amal adalah lifestyle ummat

Islam lintas zaman secara spesifik, terlebih di era Fitnah

Dajjal. Wajah interior dan eksterior Islam dipertaruhkan

di aspek ini. Takdir sejarah membuatnya harus memiliki

Amal-amal Fantastis. Supaya alam kuburnya menjadi

Raudhah; taman-taman sorga. Super cepat menerima

akses pahala dan doa di alam Barzakh. Pertama kali

sampai di Mauqif dari perjalanan panjang bumi

Mahsyar. Dan pertama kali tuntas urusan hisabnya.

Sorga tertinggi dan paling tengah menjadi hadiahnya.

Allahumma Amin.

Intisari Studi Ramadhan 1440 H

SIA AL-AZHAR, Kamis (9/5/2019)

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M28 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 29 MAN TAZAKKA

TELAAHTELAAH

Page 32: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

30 EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 31 MAN TAZAKKA

TELAAH

Kementerian Pertanian menyebut sektor

peternakan memegang peranan penting bagi

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bagaimana

tidak, sektor peternakan merupakan salah satu sub

sektor yang menjadi motor penggerak pembangunan

khususnya di wilayah pedesaan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

(Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita

mengatakan, berdasarkan data, kontribusi sub sektor

peternakan pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional

adalah sebesar 1,57%. Sementara, untuk pembentukan

PDB sektor pertanian tahun 2017, sub sektor peternakan

berkontribusi sebesar 15,87%.

Apalagi lanjutnya, pertumbuhan PDB yang

dikontribusikan dari peternakan menunjukan tren positif

setiap tahunnya. Pada tahun 2017 misalnya,

pertumbuhan PDB yang didapat dari peternakan

sebesar 3,83%.

"Sebagaimana kita ketahui, sub sektor peternakan

masih berperan penting terhadap pembangunan di

pedesaan. Dalam PDB nasional kontribusi subsektor

peternakan sebesar 1,57%," ujarnya dalam sambutannya

di acara Indo Livestock 2018 di Jakarta Convention

Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Komoditi peternakan dikenal sebagai komoditi

multiguna. Produk utama ternak (daging, susu dan

telur) merupakan sumber bahan pangan yang bergizi

tinggi dan dikonsumsi anggota rumah tangga. Ternak

berperan penting dalam program ketahanan pangan

rumah tangga petani, terutama bagi petani ternak di

pedesaan. Sebagian ternak juga menghasilkan tenaga

yang dapat digunakan sebagai tenaga pengolah lahan

pertanian. Ternak juga berperan sebagai sumber uang

tunai, sebagai sumber pendapatan dan sebagai salah

satu bentuk investasi (tabungan hidup) yang dapat

diuangkan sewaktu dibutuhkan. Ternak juga bermanfaat

dalam kegiatan keagamaan: misalnya pelaksanaan

ibadah qurban yang pasti membutuhkan ternak sapi,

kerbau, domba dan kambing.

Ternak acap dijadikan sebagai cinderamata (hadiah)

bagi pemenang lomba, misalnya di daerah Sumatera

Barat ada perlombaan sepak bola atau layang-layang

yang berhadiah sapi atau kambing. Di Payakumbuh,

Sumatera Barat, juga ada lomba bebek terbang.

Dan yang tidak kalah penting adalah peran ternak

sebagai penghasil pupuk kandang. sebagai pupuk

organik yang sangat baik untuk menyuburkan lahan

pertanian dan manfaat kotoran ternak dalam

pembuatan biogas.

Usaha peternakan di Tanah Air memiliki 9 nilai

strategis. Pertama, penopang utama populasi ternak

adalah peternakan rakyat yang didominasi oleh

peternakan skala rumah tangga. Kedua, beternak sudah

menjadi keahlian turun temurun, tidak sulit untuk

dipelajari dan dipraktikkan. Ketiga, potensi alam untuk

peternakan sangat melimpah. Keempat, permintaan

pasar yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kelima,

ternak bagi petani juga berfungsi sebagai tabungan

(saving) yang dapat digunakan pada waktu kebutuhan

mendesak.

Keenam, di daerah yang relatif kering dan tandus

Pentingnya

Peternakan

TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA

Pada zaman dulu

jumlah pemilikan ternak

juga merupakan

indikasi strata sosial

seseorang.

Bahkan aporisme Arab

mengatakan:

Negara yang kaya

ternak tidak akan

pernah miskin, dan

negara yang miskin

ternak tidak akan

pernah kaya.

Page 33: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

30 EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 31 MAN TAZAKKA

TELAAH

Kementerian Pertanian menyebut sektor

peternakan memegang peranan penting bagi

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bagaimana

tidak, sektor peternakan merupakan salah satu sub

sektor yang menjadi motor penggerak pembangunan

khususnya di wilayah pedesaan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

(Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita

mengatakan, berdasarkan data, kontribusi sub sektor

peternakan pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional

adalah sebesar 1,57%. Sementara, untuk pembentukan

PDB sektor pertanian tahun 2017, sub sektor peternakan

berkontribusi sebesar 15,87%.

Apalagi lanjutnya, pertumbuhan PDB yang

dikontribusikan dari peternakan menunjukan tren positif

setiap tahunnya. Pada tahun 2017 misalnya,

pertumbuhan PDB yang didapat dari peternakan

sebesar 3,83%.

"Sebagaimana kita ketahui, sub sektor peternakan

masih berperan penting terhadap pembangunan di

pedesaan. Dalam PDB nasional kontribusi subsektor

peternakan sebesar 1,57%," ujarnya dalam sambutannya

di acara Indo Livestock 2018 di Jakarta Convention

Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Komoditi peternakan dikenal sebagai komoditi

multiguna. Produk utama ternak (daging, susu dan

telur) merupakan sumber bahan pangan yang bergizi

tinggi dan dikonsumsi anggota rumah tangga. Ternak

berperan penting dalam program ketahanan pangan

rumah tangga petani, terutama bagi petani ternak di

pedesaan. Sebagian ternak juga menghasilkan tenaga

yang dapat digunakan sebagai tenaga pengolah lahan

pertanian. Ternak juga berperan sebagai sumber uang

tunai, sebagai sumber pendapatan dan sebagai salah

satu bentuk investasi (tabungan hidup) yang dapat

diuangkan sewaktu dibutuhkan. Ternak juga bermanfaat

dalam kegiatan keagamaan: misalnya pelaksanaan

ibadah qurban yang pasti membutuhkan ternak sapi,

kerbau, domba dan kambing.

Ternak acap dijadikan sebagai cinderamata (hadiah)

bagi pemenang lomba, misalnya di daerah Sumatera

Barat ada perlombaan sepak bola atau layang-layang

yang berhadiah sapi atau kambing. Di Payakumbuh,

Sumatera Barat, juga ada lomba bebek terbang.

Dan yang tidak kalah penting adalah peran ternak

sebagai penghasil pupuk kandang. sebagai pupuk

organik yang sangat baik untuk menyuburkan lahan

pertanian dan manfaat kotoran ternak dalam

pembuatan biogas.

Usaha peternakan di Tanah Air memiliki 9 nilai

strategis. Pertama, penopang utama populasi ternak

adalah peternakan rakyat yang didominasi oleh

peternakan skala rumah tangga. Kedua, beternak sudah

menjadi keahlian turun temurun, tidak sulit untuk

dipelajari dan dipraktikkan. Ketiga, potensi alam untuk

peternakan sangat melimpah. Keempat, permintaan

pasar yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kelima,

ternak bagi petani juga berfungsi sebagai tabungan

(saving) yang dapat digunakan pada waktu kebutuhan

mendesak.

Keenam, di daerah yang relatif kering dan tandus

Pentingnya

Peternakan

TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA

Pada zaman dulu

jumlah pemilikan ternak

juga merupakan

indikasi strata sosial

seseorang.

Bahkan aporisme Arab

mengatakan:

Negara yang kaya

ternak tidak akan

pernah miskin, dan

negara yang miskin

ternak tidak akan

pernah kaya.

Page 34: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 33 MAN TAZAKKA

TELAAH

32 EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

seperti daerah rawan pangan di NTT, ternak masih

dapat hidup dengan baik ketika tanaman-tanaman

sudah lama mengering. Dalam kondisi seperti ini,

penghasilan dari ternak merupakan satu-satunya solusi.

Ketujuh, pengembangbiakan ternak ini adalah upaya

untuk melestarikan kekayaan ternak lokal Indonesia.

Kedelapan, Terjadinya penambahan volume perputaran

ekonomi khususnya di daerah. Kesembilan, dengan

adanya program tebar hewan kurban di daerah maka

distribusi kelezatan daging dapat dinikmati oleh

saudara-saudara kita hingga pelosok.

Oleh karena itu, pada zaman dulu jumlah

pemilikan ternak juga merupakan indikasi strata

sosial seseorang. Bahkan aporisme Arab

mengatakan: Negara yang kaya ternak tidak akan

pernah miskin, dan negara yang miskin ternak tidak

akan pernah kaya.

Hewan ternak merupakan komoditi yang sudah

lama akrab dalam kehidupan sehari-hari kaum

Muslimin. Di dalam Al Quran terdapat beberapa

nama hewan ternak yang dijadikan sebagai nama

surat, misalnya ternak sapi betina (Al Baqarah),

hewan ternak (Al An'am), dan ternak lebah (An

Nahl). Banyak sekali ayat Al Quran yang secara

eksplisit menyebut nama-nama hewan ternak,

misalnya ternak sapi (QS 2: 67-71, 73; QS usuf:

43), unta (QS Al An'am:144; Al Hajj:27, 37; Al

Ghasiyah:17), domba (QS Al An'am:143, 146; An

Nahl: 80), kambing (QS Al An'am:143, An

Nahl:78, Shad:23-24), unggas (QS 2:260; 3:49;

5:110; 6:38; 16:79; 23:41; 27:16; 67:19), kuda (QS

3:14; 8:60; 16:8; 38:31; 100:1) dan lebah (QS

16:68-69).

Salah satu tujuan penciptaan ternak tersebut,

dinyatakan Al Qur'an: "Dan sesungguhnya pada

binatang ternak itu terdapat pelajaran yang

penting bagi kamu. Kami memberi minum kamu

dari air susu yang ada di dalam perutnya, dan

(juga) pada binatang itu terdapat manfaat yang

banyak untuk kamu, dan sebagian dari padanya

kamu makan." (QS Al Mukminun:21).

Rasulullah Saw pun akrab dengan

peternakan. "Semua Nabi pemah menggembala

kambing," kata Rasulullah Saw dalam suatu

perbincangan dengan para sahabat. Seorang

sahabat bertanya, "Engkau sendiri bagaimana, ya

Rasul?" "Aku juga pernah menggembala kambing,"

jawab Nabi.

Karena itu, Prof Afzalur Rahman menyarankan agar

umat Islam meneruskan warisan pertanian termasuk

peternakan dengan serius mengkaji semua bidang,

termasuk pertanian, pengairan dan perkebunan untuk

memartabatkan ekonomi umah. (Ensiklopedia Sirah, Jilid

I, 1981).[]

TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA

Page 35: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 33 MAN TAZAKKA

TELAAH

32 EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

seperti daerah rawan pangan di NTT, ternak masih

dapat hidup dengan baik ketika tanaman-tanaman

sudah lama mengering. Dalam kondisi seperti ini,

penghasilan dari ternak merupakan satu-satunya solusi.

Ketujuh, pengembangbiakan ternak ini adalah upaya

untuk melestarikan kekayaan ternak lokal Indonesia.

Kedelapan, Terjadinya penambahan volume perputaran

ekonomi khususnya di daerah. Kesembilan, dengan

adanya program tebar hewan kurban di daerah maka

distribusi kelezatan daging dapat dinikmati oleh

saudara-saudara kita hingga pelosok.

Oleh karena itu, pada zaman dulu jumlah

pemilikan ternak juga merupakan indikasi strata

sosial seseorang. Bahkan aporisme Arab

mengatakan: Negara yang kaya ternak tidak akan

pernah miskin, dan negara yang miskin ternak tidak

akan pernah kaya.

Hewan ternak merupakan komoditi yang sudah

lama akrab dalam kehidupan sehari-hari kaum

Muslimin. Di dalam Al Quran terdapat beberapa

nama hewan ternak yang dijadikan sebagai nama

surat, misalnya ternak sapi betina (Al Baqarah),

hewan ternak (Al An'am), dan ternak lebah (An

Nahl). Banyak sekali ayat Al Quran yang secara

eksplisit menyebut nama-nama hewan ternak,

misalnya ternak sapi (QS 2: 67-71, 73; QS usuf:

43), unta (QS Al An'am:144; Al Hajj:27, 37; Al

Ghasiyah:17), domba (QS Al An'am:143, 146; An

Nahl: 80), kambing (QS Al An'am:143, An

Nahl:78, Shad:23-24), unggas (QS 2:260; 3:49;

5:110; 6:38; 16:79; 23:41; 27:16; 67:19), kuda (QS

3:14; 8:60; 16:8; 38:31; 100:1) dan lebah (QS

16:68-69).

Salah satu tujuan penciptaan ternak tersebut,

dinyatakan Al Qur'an: "Dan sesungguhnya pada

binatang ternak itu terdapat pelajaran yang

penting bagi kamu. Kami memberi minum kamu

dari air susu yang ada di dalam perutnya, dan

(juga) pada binatang itu terdapat manfaat yang

banyak untuk kamu, dan sebagian dari padanya

kamu makan." (QS Al Mukminun:21).

Rasulullah Saw pun akrab dengan

peternakan. "Semua Nabi pemah menggembala

kambing," kata Rasulullah Saw dalam suatu

perbincangan dengan para sahabat. Seorang

sahabat bertanya, "Engkau sendiri bagaimana, ya

Rasul?" "Aku juga pernah menggembala kambing,"

jawab Nabi.

Karena itu, Prof Afzalur Rahman menyarankan agar

umat Islam meneruskan warisan pertanian termasuk

peternakan dengan serius mengkaji semua bidang,

termasuk pertanian, pengairan dan perkebunan untuk

memartabatkan ekonomi umah. (Ensiklopedia Sirah, Jilid

I, 1981).[]

TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA

Page 36: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 35 MAN TAZAKKA

34

Ragam Dokam Buat Qurban

ikan, tidak boleh dijadikan qurban (Sayyid Sabiq, 1987;

Al-Jabari, 1994).

Allah SWT berfirman: “…supaya mereka menyebut

nama Allah terhadap hewan ternak (bahimatul an'am)

yang telah direzekikan Allah kepada mereka.” (QS. Al-

Hajj: 34). Dalam Bahasa Arab, kata bahimatul an'aam

(binatang ternak) hanya mencakup unta, sapi, dan

kambing (atau domba), bukan yang lain (Al-Jabari,

1994).

Namun menurut Prof Mahmud Yunus dalam

kitabnya Al Fiqh Al Wadhih III/3, boleh berqurban

dengan kerbau (jamus), sebab kerbau dianalogkan

dengan sapi.

Syarat Hewan Qurban

Ÿ Jenis kelamin boleh jantan atau betina, sesuai hadits-

hadits Nabi SAW yang bersifat umum mengenai hal

ini (Sayyid Sabiq, 1987; Abdurrahman, 1990)

Ÿ Umur ternak mencukupi, yaitu kambing/domba

berumur satu tahun masuk tahun kedua, sapi (atau

kerbau) berumur dua tahun masuk tahun ketiga, dan

unta berumur lima tahun (Sayyid Sabiq, 1987;

Mahmud Yunus, 1936).

Ÿ Tidak dibenarkan berqurban dengan hewan yang

cacat: buta sebelah, menderita penyakit (sakit),

pincang jalannya, lemah kakinya serta kurus, tidak

ada sebagian tanduknya, tidak ada sebagian

kupingnya, terpotong hidungnya, pendek ekornya

(karena terpotong/putus), rabun matanya

(Abdurrahman, 1990; Al-Jabari, 1994; Sayyid Sabiq,

1987). Untuk itu, sebaiknya ternak qurban sudah

diperiksa tim medis dan mendapat sertifikat bebas

penyakit berbahaya seperti anthrax, mad cow, atau

penyakit mulut dan kuku.

Ÿ Hewan yang dikebiri boleh dijadikan qurban. Sebab

Rasulullah pernah berqurban dengan dua ekor kibas

yang gemuk, bertanduk, dan telah dikebiri (al

maujuu'ain) (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

(Abdurrahman, 1990)

Ÿ Seekor kambing/domba berlaku untuk satu orang

(tidak boleh patungan). Sedangkan seekor unta atau

sapi, boleh patungan untuk tujuh orang. Dari Jabir

ra: "Di Hudaibiyah kami menyembelih bersama Nabi

SAW satu unta untuk tujuh orang dan satu sapi

betina untuk tujuh orang" (HR. Muslim).

Ragam Dokam

Indonesia punya banyak kekayaan domba-kambing

(dokam) lokal unggul. Selain beberapa jenis berbadan

gemuk juga ada yang sangat mudah pemeliharaannya,

mulai dari kawin sendiri (tanpa tergantung oleh

pemiliknya) hingga tatkala beranak sering kembar dan

jumlahnya minimal 3 ekor. Selain itu juga ada yang

umur produksinya cukup pendek antara 15-18 bulan.

Bahkan ada yang penghasil susu paling produktif.

a. Kambing Kacang

Jenis ini merupakan yang terbanyak dan sangat

mudah ditemui hampir di seluruh negeri ini. Walau

berbadan kecil namun berkembangbiaknya cepat

karena umur 15-18 bulan sudah bisa menghasilkan

keturunan. Kambing kacang sangat cocok sebagai

penghasil daging karena sangat prolifik (sering lahir

kembar) bahkan lahir tiga setiap induknya. Mudah

dipelihara sebab tatkala dilepas dengan sendirinya bisa

mencari pakan sendiri, kawin dan beranak tanpa

bantuan pemiliknya.

Ciri-ciri utama:

þ Bulu pendek dan satu warna (coklat,hitam,putih)

alam bahasa Arab, hewan qurban disebut juga

Ddengan istilah udh-hiyah atau adh-dhahiyah,

dengan bentuk jamaknya al adhaahi. Kata ini

diambil dari kata dhuha, yaitu waktu matahari mulai

tegak yang disyariatkan untuk melakukan

penyembelihan qurban, yakni kira-kira pukul 07.00 –

10.00 WIB (Ash-Shan'ani, Subulus Salam IV/89).

Udh-hiyah adalah hewan qurban (unta, sapi, dan

kambing/domba) yang disembelih pada Hari Raya

Qurban dan hari-hari tasyriq sebagai taqarrub

(pendekatan diri) kepada Allah (Sayyid Sabiq, Fikih

Sunnah XIII/155; Al-Jabari, 1994).

Menurut para ulama, jenis hewan yang boleh

dijadikan qurban adalah: unta, sapi, dan kambing atau

domba. Selain dari ketiganya, semisal ayam, itik, dan

Page 37: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 35 MAN TAZAKKA

34

Ragam Dokam Buat Qurban

ikan, tidak boleh dijadikan qurban (Sayyid Sabiq, 1987;

Al-Jabari, 1994).

Allah SWT berfirman: “…supaya mereka menyebut

nama Allah terhadap hewan ternak (bahimatul an'am)

yang telah direzekikan Allah kepada mereka.” (QS. Al-

Hajj: 34). Dalam Bahasa Arab, kata bahimatul an'aam

(binatang ternak) hanya mencakup unta, sapi, dan

kambing (atau domba), bukan yang lain (Al-Jabari,

1994).

Namun menurut Prof Mahmud Yunus dalam

kitabnya Al Fiqh Al Wadhih III/3, boleh berqurban

dengan kerbau (jamus), sebab kerbau dianalogkan

dengan sapi.

Syarat Hewan Qurban

Ÿ Jenis kelamin boleh jantan atau betina, sesuai hadits-

hadits Nabi SAW yang bersifat umum mengenai hal

ini (Sayyid Sabiq, 1987; Abdurrahman, 1990)

Ÿ Umur ternak mencukupi, yaitu kambing/domba

berumur satu tahun masuk tahun kedua, sapi (atau

kerbau) berumur dua tahun masuk tahun ketiga, dan

unta berumur lima tahun (Sayyid Sabiq, 1987;

Mahmud Yunus, 1936).

Ÿ Tidak dibenarkan berqurban dengan hewan yang

cacat: buta sebelah, menderita penyakit (sakit),

pincang jalannya, lemah kakinya serta kurus, tidak

ada sebagian tanduknya, tidak ada sebagian

kupingnya, terpotong hidungnya, pendek ekornya

(karena terpotong/putus), rabun matanya

(Abdurrahman, 1990; Al-Jabari, 1994; Sayyid Sabiq,

1987). Untuk itu, sebaiknya ternak qurban sudah

diperiksa tim medis dan mendapat sertifikat bebas

penyakit berbahaya seperti anthrax, mad cow, atau

penyakit mulut dan kuku.

Ÿ Hewan yang dikebiri boleh dijadikan qurban. Sebab

Rasulullah pernah berqurban dengan dua ekor kibas

yang gemuk, bertanduk, dan telah dikebiri (al

maujuu'ain) (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

(Abdurrahman, 1990)

Ÿ Seekor kambing/domba berlaku untuk satu orang

(tidak boleh patungan). Sedangkan seekor unta atau

sapi, boleh patungan untuk tujuh orang. Dari Jabir

ra: "Di Hudaibiyah kami menyembelih bersama Nabi

SAW satu unta untuk tujuh orang dan satu sapi

betina untuk tujuh orang" (HR. Muslim).

Ragam Dokam

Indonesia punya banyak kekayaan domba-kambing

(dokam) lokal unggul. Selain beberapa jenis berbadan

gemuk juga ada yang sangat mudah pemeliharaannya,

mulai dari kawin sendiri (tanpa tergantung oleh

pemiliknya) hingga tatkala beranak sering kembar dan

jumlahnya minimal 3 ekor. Selain itu juga ada yang

umur produksinya cukup pendek antara 15-18 bulan.

Bahkan ada yang penghasil susu paling produktif.

a. Kambing Kacang

Jenis ini merupakan yang terbanyak dan sangat

mudah ditemui hampir di seluruh negeri ini. Walau

berbadan kecil namun berkembangbiaknya cepat

karena umur 15-18 bulan sudah bisa menghasilkan

keturunan. Kambing kacang sangat cocok sebagai

penghasil daging karena sangat prolifik (sering lahir

kembar) bahkan lahir tiga setiap induknya. Mudah

dipelihara sebab tatkala dilepas dengan sendirinya bisa

mencari pakan sendiri, kawin dan beranak tanpa

bantuan pemiliknya.

Ciri-ciri utama:

þ Bulu pendek dan satu warna (coklat,hitam,putih)

alam bahasa Arab, hewan qurban disebut juga

Ddengan istilah udh-hiyah atau adh-dhahiyah,

dengan bentuk jamaknya al adhaahi. Kata ini

diambil dari kata dhuha, yaitu waktu matahari mulai

tegak yang disyariatkan untuk melakukan

penyembelihan qurban, yakni kira-kira pukul 07.00 –

10.00 WIB (Ash-Shan'ani, Subulus Salam IV/89).

Udh-hiyah adalah hewan qurban (unta, sapi, dan

kambing/domba) yang disembelih pada Hari Raya

Qurban dan hari-hari tasyriq sebagai taqarrub

(pendekatan diri) kepada Allah (Sayyid Sabiq, Fikih

Sunnah XIII/155; Al-Jabari, 1994).

Menurut para ulama, jenis hewan yang boleh

dijadikan qurban adalah: unta, sapi, dan kambing atau

domba. Selain dari ketiganya, semisal ayam, itik, dan

Page 38: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 37 MAN TAZAKKA

36

atau kombinasi dari ketiga warna tersebut

þ �Jantan betina bertanduk, telinga pendek dan

menggantung

þ �Bobot yang jantan dewasa rata-rata 25 kg, tinggi

tubuh gumba 60-65 cm dan betina 20 kg, tinggi

tubuh 56 cm.

þ �Peluang induk lahir kembar 52%, kembar tiga 2.6%

dan tunggal 44.9%

þ �Dewasa kelamin jantan umr 135-173 hari, betina

153-454 hari. Rata-rata betina beranak umur 12-13

bulan

þ �Prosentase karkas 44-51%

þ �Rata-rata betina beranak umur 12-13 bulan dengan

bobot lahir 3.28 kg dan Bobot Sapih 10.12 kg

b. Kambing Saanen

Jumlah pasti populasi Kambing Saanen belum bisa

dipastikan, tapi yang jelas bahwa jenis ini sudah mulai

berkurang di masyarakat peternak. Kambing saanen

merupakan jenis Kambing Penghasil Susu dann hasil

susunya paling tinggi dibandingkan dengan jenis

kambing susu lainnya, bahkan dapat mencapai 3-4 liter

per hari.

Ciri-ciri utama kambing saanen antara lain:

þ Kepala kecil dan berbentuk lancip

þ Jantan betina sering tidak bertanduk

þ Warna bulu putih, krem pucat dengan bercak-

bercak hitam pada hidung, telinga dan ambing

c. Kambing Peranakan Ettawa (PE)

Jenis ini merupakan hasil persilangan antara

kambing ettawa (India) dengan Kambing Kacang.

Penampilan peranakan mirip kambing kacang,

walaupun tampilan Ettawa juga terlihat, dan sering

disebut juga dengan Jawa Randu atau Bligon.

Pemanfaat disamping dapat diarahkan untuk pedaging

juga dapat juga sebagai penghasil susu.

Ciri khas Kambing PE adalah:

þ �Telinga panjang, lembek, menggantung dan

ujungnya agak melipat

þ �Bentuk muka cembung melengkung dan dagu

berjanggut

þ �Dibawah leher terdapat gelambir, tanduk berdiri

agak kebelakang dengan ujung sedikit melingkar

þ �Tinggi tubuh 70-90 cm

þ �Warna bulu umumnya belang hitam, belang coklat,

coklat bertotol putih, putih totol coklat atau putih

totol hitam.

d. Kambing Merica

Termasuk kambing lokal yang banyak terdapat di

Sulawesi. Tandanya adalah memiliki tubuh yang kecil

jika dibandingkan dengan kambing kacang. Beberapa

ahli memperkirakan masih ada hubungan keturunan

dengan kambing kacang. Keunggulannya hampir sama

dengan kambing kacang

e. Kambing Alpine

Tanda-tandanya adalah mempunyai warna bulu

bermacam-macam dari putih sampai kehitam-hitaman.

Warna muka ada garis putih di atas hidung. Ada yang

bertanduk dan ada juga yang tidak bertanduk. Besar

dan tingginya sama dengan kambing saanen. Termasuk

kambing penghasil susu yang banyak.

f. Kambing Nubian (Anglo)

Mempunyai ciri-ciri : bulu pendek, kaki panjang dan

dapat menyesuaikan disi di daerah panas. Merupakan

kambing yang subur dan beranak kembar. Ada yang

bertanduk dan ada yang tidak bertanduk.

h. Kambing Gembrong

Jenis kambing ini hana ada di Desa Bugbug, Culik

dan Bunutan Pantai Timur Bali. Diperkirakan berasal

dari keturunan kambing Anggora,atau dari kambing

kashmir berbulu putih. Tinggi 58-65 cm. Bobot dewasa

32-45 kg, bulunya dapat mencapai 25 cm. Kambing

jantan diambil bulunya yang panjang,putih, halus

seperti sutra. Pencukuran dilakukan setiap 1.5 tahun

sekali. Pemeliharaan dilakukan secara semi intensif.

I. Kambing Boer

Kambing Boer adalah kambing yang mempunyai

performance yang terbaik di dunia berasal dari Afrika

yang disebut sebagai Star of Africa (Mason, 1988; Maze,

2006; Pazzani, 2006). Kambing ini termasuk kambing

dwiguna yaitu dapat diandalkan sebagai penghasil

daging dan penghasil air susu. Sebagai tipe daging,

kambing boer mempunyai bentuk tubuh yang ideal

yaitu tubuh yang besar, berat, panjang berotot dan

mempunyai persentase karkas yang tinggi (Machen,

1995), dan dapat dipelihara sebagai induk atau pejantan

hingga berumur 10 tahun (Malan, 2000).

Dari hasil kajian, ternyata kambing Boer sangat

menjanjikan untuk dipilih sebagai komoditas peternakan

pedaging karena persentase daging terhadap berat

hidup tinggi dan kualitas daging yang sangat baik yaitu

daging yang lembut, rasa yang enak “ flavoursome,

succulent, tender, extremely attractive and tasty” (Malan,

2000). Dari segi produksi peternakan pertumbuhan

kambing Boer relative cepat yaitu kenaikan berat badan

dapat mencapai 150-170 gr per hari (Cassey dan van

Niekerk, 1988). Pada kondisi yang baik kambing betina

dewasa dapat mencapai berat badan 70-80 kg (Malan,

2000) atau sampai 90-100 kg (Mason, 1988), sedangkan

jantan mencapai 100-120 kg (Malan, 2000) atau sampai

110-135 kg (Mason, 1988), dengan persentase karkas

49-55% dengan kandungan lemak rendah yaitu 5-6%

(Mason, 1988).

Disamping itu kambing Boer mempunyai

reproduktifitas yang tinggi, yaitu dengan masa bunting

148,2 + 3,7 hari (Greyling, 2000), Jumlah anak tunggal

8%-24,5%, kembar dua 59,2%-63,7%, kembar tiga15,3%

-27,2% dan kembar empat 1% -1,1% (Erasmus 2000;

Greyling, 2000). Lama interval antara melahirkan

dengan kembali bunting selama 62,0+ 20,2 hari

(Greyling, 2000). Pada pemeliharaan yang baik dapat

menghasilkan tingkat kebuntingan 90%, jumlah anak

lahir/ induk kawin 189%, jumlah anak/ induk melahirkan

210% dengan jarak beranak 7-8 bulan (Malan, 2000).

Sifat keindukan kambing Boer sangat baik, yaitu

dapat memelihara anak kembar dengan baik (Machen,

1994), karena produksi susu yang tinggi yaitu 1,3

hingga 1,8 kg/ hari. Dapat dikategorikan sebagai

kambing perah, karena kambing Boer dapat

memproduksi susu selama 120 hari dengan produksi

susu total sebanyak 160 kg (Cassey dan van Niekerk,

1988). Keunggulan lain dari kambing Boer ini adalah

mau makan sisa makanan sapi (Cassey dan Van

Niekerk, 1988), mau makan makanan konsentrat dan

tidak terlalu memilih makanan yang disediakan (Machen

1995). Di Afrika selatan kambing ini makan daun

daunan 74% sedang 26% rumput (Malan, 2000).

Keunggulan lain yaitu Kambing Boer tahan penyakit

TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA

Page 39: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 37 MAN TAZAKKA

36

atau kombinasi dari ketiga warna tersebut

þ �Jantan betina bertanduk, telinga pendek dan

menggantung

þ �Bobot yang jantan dewasa rata-rata 25 kg, tinggi

tubuh gumba 60-65 cm dan betina 20 kg, tinggi

tubuh 56 cm.

þ �Peluang induk lahir kembar 52%, kembar tiga 2.6%

dan tunggal 44.9%

þ �Dewasa kelamin jantan umr 135-173 hari, betina

153-454 hari. Rata-rata betina beranak umur 12-13

bulan

þ �Prosentase karkas 44-51%

þ �Rata-rata betina beranak umur 12-13 bulan dengan

bobot lahir 3.28 kg dan Bobot Sapih 10.12 kg

b. Kambing Saanen

Jumlah pasti populasi Kambing Saanen belum bisa

dipastikan, tapi yang jelas bahwa jenis ini sudah mulai

berkurang di masyarakat peternak. Kambing saanen

merupakan jenis Kambing Penghasil Susu dann hasil

susunya paling tinggi dibandingkan dengan jenis

kambing susu lainnya, bahkan dapat mencapai 3-4 liter

per hari.

Ciri-ciri utama kambing saanen antara lain:

þ Kepala kecil dan berbentuk lancip

þ Jantan betina sering tidak bertanduk

þ Warna bulu putih, krem pucat dengan bercak-

bercak hitam pada hidung, telinga dan ambing

c. Kambing Peranakan Ettawa (PE)

Jenis ini merupakan hasil persilangan antara

kambing ettawa (India) dengan Kambing Kacang.

Penampilan peranakan mirip kambing kacang,

walaupun tampilan Ettawa juga terlihat, dan sering

disebut juga dengan Jawa Randu atau Bligon.

Pemanfaat disamping dapat diarahkan untuk pedaging

juga dapat juga sebagai penghasil susu.

Ciri khas Kambing PE adalah:

þ �Telinga panjang, lembek, menggantung dan

ujungnya agak melipat

þ �Bentuk muka cembung melengkung dan dagu

berjanggut

þ �Dibawah leher terdapat gelambir, tanduk berdiri

agak kebelakang dengan ujung sedikit melingkar

þ �Tinggi tubuh 70-90 cm

þ �Warna bulu umumnya belang hitam, belang coklat,

coklat bertotol putih, putih totol coklat atau putih

totol hitam.

d. Kambing Merica

Termasuk kambing lokal yang banyak terdapat di

Sulawesi. Tandanya adalah memiliki tubuh yang kecil

jika dibandingkan dengan kambing kacang. Beberapa

ahli memperkirakan masih ada hubungan keturunan

dengan kambing kacang. Keunggulannya hampir sama

dengan kambing kacang

e. Kambing Alpine

Tanda-tandanya adalah mempunyai warna bulu

bermacam-macam dari putih sampai kehitam-hitaman.

Warna muka ada garis putih di atas hidung. Ada yang

bertanduk dan ada juga yang tidak bertanduk. Besar

dan tingginya sama dengan kambing saanen. Termasuk

kambing penghasil susu yang banyak.

f. Kambing Nubian (Anglo)

Mempunyai ciri-ciri : bulu pendek, kaki panjang dan

dapat menyesuaikan disi di daerah panas. Merupakan

kambing yang subur dan beranak kembar. Ada yang

bertanduk dan ada yang tidak bertanduk.

h. Kambing Gembrong

Jenis kambing ini hana ada di Desa Bugbug, Culik

dan Bunutan Pantai Timur Bali. Diperkirakan berasal

dari keturunan kambing Anggora,atau dari kambing

kashmir berbulu putih. Tinggi 58-65 cm. Bobot dewasa

32-45 kg, bulunya dapat mencapai 25 cm. Kambing

jantan diambil bulunya yang panjang,putih, halus

seperti sutra. Pencukuran dilakukan setiap 1.5 tahun

sekali. Pemeliharaan dilakukan secara semi intensif.

I. Kambing Boer

Kambing Boer adalah kambing yang mempunyai

performance yang terbaik di dunia berasal dari Afrika

yang disebut sebagai Star of Africa (Mason, 1988; Maze,

2006; Pazzani, 2006). Kambing ini termasuk kambing

dwiguna yaitu dapat diandalkan sebagai penghasil

daging dan penghasil air susu. Sebagai tipe daging,

kambing boer mempunyai bentuk tubuh yang ideal

yaitu tubuh yang besar, berat, panjang berotot dan

mempunyai persentase karkas yang tinggi (Machen,

1995), dan dapat dipelihara sebagai induk atau pejantan

hingga berumur 10 tahun (Malan, 2000).

Dari hasil kajian, ternyata kambing Boer sangat

menjanjikan untuk dipilih sebagai komoditas peternakan

pedaging karena persentase daging terhadap berat

hidup tinggi dan kualitas daging yang sangat baik yaitu

daging yang lembut, rasa yang enak “ flavoursome,

succulent, tender, extremely attractive and tasty” (Malan,

2000). Dari segi produksi peternakan pertumbuhan

kambing Boer relative cepat yaitu kenaikan berat badan

dapat mencapai 150-170 gr per hari (Cassey dan van

Niekerk, 1988). Pada kondisi yang baik kambing betina

dewasa dapat mencapai berat badan 70-80 kg (Malan,

2000) atau sampai 90-100 kg (Mason, 1988), sedangkan

jantan mencapai 100-120 kg (Malan, 2000) atau sampai

110-135 kg (Mason, 1988), dengan persentase karkas

49-55% dengan kandungan lemak rendah yaitu 5-6%

(Mason, 1988).

Disamping itu kambing Boer mempunyai

reproduktifitas yang tinggi, yaitu dengan masa bunting

148,2 + 3,7 hari (Greyling, 2000), Jumlah anak tunggal

8%-24,5%, kembar dua 59,2%-63,7%, kembar tiga15,3%

-27,2% dan kembar empat 1% -1,1% (Erasmus 2000;

Greyling, 2000). Lama interval antara melahirkan

dengan kembali bunting selama 62,0+ 20,2 hari

(Greyling, 2000). Pada pemeliharaan yang baik dapat

menghasilkan tingkat kebuntingan 90%, jumlah anak

lahir/ induk kawin 189%, jumlah anak/ induk melahirkan

210% dengan jarak beranak 7-8 bulan (Malan, 2000).

Sifat keindukan kambing Boer sangat baik, yaitu

dapat memelihara anak kembar dengan baik (Machen,

1994), karena produksi susu yang tinggi yaitu 1,3

hingga 1,8 kg/ hari. Dapat dikategorikan sebagai

kambing perah, karena kambing Boer dapat

memproduksi susu selama 120 hari dengan produksi

susu total sebanyak 160 kg (Cassey dan van Niekerk,

1988). Keunggulan lain dari kambing Boer ini adalah

mau makan sisa makanan sapi (Cassey dan Van

Niekerk, 1988), mau makan makanan konsentrat dan

tidak terlalu memilih makanan yang disediakan (Machen

1995). Di Afrika selatan kambing ini makan daun

daunan 74% sedang 26% rumput (Malan, 2000).

Keunggulan lain yaitu Kambing Boer tahan penyakit

TELAAH UTAMA TELAAH UTAMA

Page 40: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

38 EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 39 MAN TAZAKKA

(Erasmus, 2000).

Daya adaptasi kambing Boer sangat tinggi (Erasmus,

2000), dapat dipelihara pada berbagai kondisi iklim

(Malan, 2000). Terbukti telah dikembangkan diberbagai

bagian dunia dengan iklim tropis maupun sub tropis

yaitu di Amerika, Canada, New Zealand, Jerman, Israel,

Perancis, Australia dengan hasil yang baik. Kambing ini

cocok untuk dikembangkan didaerah tropis karena

berasal dari Afrika Selatan di daerah tropis, dan

mempunyai warma bulu putih dengan warna coklat

sekitar kepala sehingga stress terhadap panas minimum

(Machen, 1995).

j. Domba asli Indonesia

Domba ini dikenal juga dengan domba sayur atau

domba lokal. Ciri-ciri dari domba ini adalah berbadan

kecil, lambat dewasa, warna bulu dan tanda-tanda lain

tidak seragam, serta hasil karkas rendah.

k. Domba ekor gemuk

Domba jenis ini terdapat di Jawa Timur, Madura,

Lombok, dan Sulawesi. Ciri-ciri yang dimiliki domba

bangsa ini adalah berbentuk badan besar, domba jantan

bertanduk dan bobotnya mencapai 50 Kg, sedangkan

domba betina tidak bertanduk dan berbobot 40 Kg.

Ekornya panjang, dengan pangkalnya besar dan

menimbun lemak yang banyak, tetapi ujung ekornya

kecil tak berlemak.

l. Domba Garut/Priangan

Terdapat di Priangan Bandung, Garut, Sumedang,

Ciamis, dan Tasikmalaya. Bertubuh besar, dahi konveks,

tanduk yang jantan besar dan kuat. Domba ini diduga

diciptakan dari persilangan antara domba Merino dan

domba Cape dengan domba lokal sekitar tahun 1864.

Namun sekarang sudah tidak ada bekas-bekas dari

karakteristik wol domba Merino. Kadang-kadang

dijumpai adanya domba tanpa daun telinga. Bobot

domba jantan mencapai 60 – 80 Kg dan domba betina

35 – 40 Kg. Domba jantan bertanduk dan melengkung

ke belakang berbentuk spiral. Bagian pangkal tanduk

kanan dan kiri hampir bersatu. Domba betina tidak

bertanduk. Bulu domba garut lebih panjang daripada

domba asli dan warnanya beragam, ada yang putih

hitam dan cokelat atau warna campuran. Walaupun ada

darah merino, bulu wolnya yang paling halus hanya

rata-rata sebesar setebal 31, sehingga digolongkan

pada wol C, sedangkan tipe A dan B tidak dijumpai

sama sekali.Terkenal sebagai salah satu domba dengan

angka reproduktivitas tinggi di dunia.

m. Domba Ekor Tipis.

Banyak terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Termasuk domba kecil, dengan berat potong sekitar 20

– 30 kg/ekor. Warna bulu putih dan biasanya memiliki

bercak hitam di sekeliling matanya. Ekornya tak

menunjukkan adanya desposisi lemak. Yang jantan

memiliki tanduk melingkar, sedangkan betina biasanya

tak bertanduk. Bulunya berupa wol kasar.[]

TELAAH UTAMA

Qurbanmu Dirindu Suku-Suku

Page 41: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

38 EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 39 MAN TAZAKKA

(Erasmus, 2000).

Daya adaptasi kambing Boer sangat tinggi (Erasmus,

2000), dapat dipelihara pada berbagai kondisi iklim

(Malan, 2000). Terbukti telah dikembangkan diberbagai

bagian dunia dengan iklim tropis maupun sub tropis

yaitu di Amerika, Canada, New Zealand, Jerman, Israel,

Perancis, Australia dengan hasil yang baik. Kambing ini

cocok untuk dikembangkan didaerah tropis karena

berasal dari Afrika Selatan di daerah tropis, dan

mempunyai warma bulu putih dengan warna coklat

sekitar kepala sehingga stress terhadap panas minimum

(Machen, 1995).

j. Domba asli Indonesia

Domba ini dikenal juga dengan domba sayur atau

domba lokal. Ciri-ciri dari domba ini adalah berbadan

kecil, lambat dewasa, warna bulu dan tanda-tanda lain

tidak seragam, serta hasil karkas rendah.

k. Domba ekor gemuk

Domba jenis ini terdapat di Jawa Timur, Madura,

Lombok, dan Sulawesi. Ciri-ciri yang dimiliki domba

bangsa ini adalah berbentuk badan besar, domba jantan

bertanduk dan bobotnya mencapai 50 Kg, sedangkan

domba betina tidak bertanduk dan berbobot 40 Kg.

Ekornya panjang, dengan pangkalnya besar dan

menimbun lemak yang banyak, tetapi ujung ekornya

kecil tak berlemak.

l. Domba Garut/Priangan

Terdapat di Priangan Bandung, Garut, Sumedang,

Ciamis, dan Tasikmalaya. Bertubuh besar, dahi konveks,

tanduk yang jantan besar dan kuat. Domba ini diduga

diciptakan dari persilangan antara domba Merino dan

domba Cape dengan domba lokal sekitar tahun 1864.

Namun sekarang sudah tidak ada bekas-bekas dari

karakteristik wol domba Merino. Kadang-kadang

dijumpai adanya domba tanpa daun telinga. Bobot

domba jantan mencapai 60 – 80 Kg dan domba betina

35 – 40 Kg. Domba jantan bertanduk dan melengkung

ke belakang berbentuk spiral. Bagian pangkal tanduk

kanan dan kiri hampir bersatu. Domba betina tidak

bertanduk. Bulu domba garut lebih panjang daripada

domba asli dan warnanya beragam, ada yang putih

hitam dan cokelat atau warna campuran. Walaupun ada

darah merino, bulu wolnya yang paling halus hanya

rata-rata sebesar setebal 31, sehingga digolongkan

pada wol C, sedangkan tipe A dan B tidak dijumpai

sama sekali.Terkenal sebagai salah satu domba dengan

angka reproduktivitas tinggi di dunia.

m. Domba Ekor Tipis.

Banyak terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Termasuk domba kecil, dengan berat potong sekitar 20

– 30 kg/ekor. Warna bulu putih dan biasanya memiliki

bercak hitam di sekeliling matanya. Ekornya tak

menunjukkan adanya desposisi lemak. Yang jantan

memiliki tanduk melingkar, sedangkan betina biasanya

tak bertanduk. Bulunya berupa wol kasar.[]

TELAAH UTAMA

Qurbanmu Dirindu Suku-Suku

Page 42: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 41 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

40

TELAAH UTAMA

daya beli mereka.

Apabila di daerah orang yang berkurban

masyarakatnya sudah terbiasa mengkonsumsi daging,

maka boleh saja hewan tersebut disebarkan ke daerah-

daerah yang betul-betul membutuhkannya.

Moh Siddik, MA

Ketua Umum Dewan Dakwah

Qurban Multi Manfaat yang

dipersembahkan LAZIS Dewan

Dakwah, berusaha agar ibadah qurban

Anda bermanfaat sebanyak mungkin

bagi syiar, dakwah, dan

pengembangan ummat.

Dengan tagline ''Qurbanku Dakwahku'', program ini

membuka dan memperkuat Da`wah di pedalaman

Nusantara; Merupakan syiar bagi keberadaan dan

kegiatan para da`i di pedalaman; Menyegerakan

manfaat ajaran Islam bagi masyarakat di pelosok

Nusantara; Sebagai wahana komunikasi para da'i

dengan masyarakat binaan untuk mempermudah

da`wah; Mendukung program pemberdayaan

masyarakat.

Ustadz Syamsul Bahri Lc

Sekretaris Majlis Fatwa dan Pusat

Kajian Strategis Dewan Dakwah

Berbagai kebaikan terkandung

dalam ibadah qurban. Allah SWT

menyebutnya dalam Surah Al Hajj: 36-

37: "Wal-budnu ja'alnaaha lakum min sya'aari'l-laah

fiyha khayr" (di dalamnya terkandung kebaikan).

Salah satunya adalah idzhârul manâfi' duniawiyah

wal ukhrawiyah, atau menampakkan kemaslahatan

qurban dari sisi duniawi dan ukhrawi. Misalnya, aspek

kesehatan dengan memilih hewan qurban berstandar

baik dari sisi umur maupun kesehatan; Tujuan

pemerataan gizi dengan menyedekahkan dagingnya;

Tujuan ekonomi pada margin keuntungan di setiap

mata rantai perdagangan hewan; Tujuan budaya pada

kedatangannya setiap tahun, dan tujuan sosial pada

berhimpunnya banyak orang saat penyembelihan dan

pembagian dagingnya.

QURBAN MULTI MANFAAT?

Qurban Multi Manfaat merupakan ikhtiar LAZNAS

Dewan Da`wah untuk melipatgandakan manfaat sosial

Ibadah Qurban.

Dengan berQurban melalui LAZNAS Dewan Dakwah,

peserta Qurban turut mendukung program dakwah

khususnya diwilayah da`wah dai dewan da`wah karena

pendistribusian dilakukan didaerah binaan dan target

binaan da`wah disamping tentunyaturut menggemakan

syiar Islam di penjuru Nusantara.

KEUNGGULAN

1. Membuka dan Memperkuat Da`wah

2. Merupakan Syiar bagi keberadaan dan kegiatan para

Penggerak Da`wah

3. Tidak menunda-nunda distribusi daging qurban,

sehingga manfaat dan kebahagiaan masyarakat

disegerakan pada Hari Raya Idul Adha dan Tasyri'

4. Menguatkan kerja para Penggerak Da`wah di

lapangan yang membutuhkan wahana komunikasi

sebagai bentuk silaturrahim dengan masyarakat

binaan sehingga mempermudah da`wah

5. Mendukung Program Pemberdayaan Masyarakat

DAERAH DISTRIBUSI

Tahun ini prioritas pendistribusian Qurban Multi

Manfaat adalah wilayah dengan kriteria antara lain:

1. Wilayah Terluar Indonesia, seperti

a. Pulau Nias, Sumatera Utara

Kurban, sesuai makna harfiahnya dari kata

qaruba-yaqrubu-qurbanan yang berarti ''dekat'',

adalah upaya mendekatkan diri. Orang yang

berkurban, sedang berusaha mendekatkan diri. Secara

ritual, melalui kurban itu, manusia bermaksud

menggapai ridho-Nya. Sesuai firman Allah: ''Maka

sholatlah atas nama Tuhanmu, dan berkurbanlah'' (QS

Al Kautsar: 2). Sedangkan dimensi sosial kurban,

sebagai ajang solidaritas sesama manusia. Dengan

berkurban, seseorang menyembelih sifat

kebinatangannya, agar dirinya kembali menjadi manusia

yang tidak pelit berkorban bagi sesamanya. ''Sebaik-

baik manusia, adalah yang paling bermanfaat bagi

manusia lain,'' kata Nabi SAW.

Sejatinya, pengorbanan kita untuk membahagiakan

kaum dhuafa, mewakili kepentingan kita sendiri.

Rasulullah SAW pernah berkata kepada para

sahabatnya, ''Berbuat baiklah kalian kepada orang

miskin, karena kelak mereka akan diberikan kekuasaan.''

Bertanyalah para shahabat: ''Ya Rasul, kekuasaan apa

yang dimiliki orang-orang miskin? Bukankah kekuasaan

hanya dimiliki orang yang kaya dan kuat?'' Yaitu nanti

pada hari Kiamat, dimana kekuasaan dan kekuatan

hanya milik Allah. Pada waktu itu Allah menyeru wahai

kalian (kaum miskin), carilah orang-orang yang pernah

memberimu makan walau sekerat, minuman walau

seteguk, pakaian walau selembar, tuntunlah tangannya,

dan bawalah dia kedalam surga.

“Menyembelih qurban itu lebih baik dari sedekah

sunnah. Berdasarkan hadits yang membicarakan

keutamaan qurban. Qurban berbeda dengan sedekah

dari berbagai macam sudut pandang. Qurban itu, syiar

yang harus ditampakkan" [Imam Nawawi dalam Kitab

al-Majmu' Syarah Muhadzzab, Juz 8/425]

Distribusi daging qurban diutamakan untuk mustahik

terdekat (ahlul-qaryah). Namun Islam juga menganut

prinsip non-teritorial "kaffatan linnas" (Saba': 28),

sehingga para ahlul ilmi berfatwa bolehnya melakukan

intiqâlul-udh'hiyah khârijal-bilâd atau membagikan

hewan qurban keluar wilayah karena alasan syar'i,

seperti daerah bencana alam dan kemanusiaan (Imam

Ar-Rafi'i, Imam An-Nasafi, dan Imam Nawawi dalam Al-

Majmu' Juz 8).

Dermawan yang budiman, sungguh qurban Anda

dirindukan oleh Mualaf Suku Ta'a di Gunung Tokala

Morowali Utara yang dibina Ustadz Ustadz Reza dan

Kurniawan; mualaf Suku Mentawai yang dibina Ustadz

Agusnadi; Mualaf Suku Papua Barat diasuh Ustadz Kabir

Kokop, dan lain-lain.

KH Prof Didin Hafidhuddin

Pembina Dewan Dakwah

Orang yang berkurban adalah

orang yang ingin mendekatkan dirinya

kepada Allah SWT sekaligus

mendekatkan dirinya kepada sesama

manusia.

Saking pentingnya penyembelihan hewan kurban ini

sampai Rasululullah saw menyatakan bahwa siapa saja

yang mempunyai kemampuan (keleluasaan untuk

membeli seekor kambing) lalu tidak berkurban, maka

janganlah mendekati tempat shalat kami. Juga

sabdanya bahwa tidak ada amalan manusia pada Hari

Raya Adha yang lebih dicintai Allah, selain mengalirkan

darah hewan (maksudnya : menyembelih hewan

kurban).

Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada

tanggal 10 Dzulhijjah setelah shalat Idul Adha, atau

tanggal 11, 12 sampai dengan tanggal 13. Ketiga hari

terakhir ini disebut dengan hari tasyriq yang berarti

“hari yang berlimpah dengan daging”.

Setelah disembelih, daging hewan langsung

diberikan kepada golongan fakir miskin yang mungkin

dalam kesehariannya tidak mempunyai kemampuan

untuk mengonsumsi daging, karena di luar jangkauan

TELAAH UTAMA

Page 43: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 41 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

40

TELAAH UTAMA

daya beli mereka.

Apabila di daerah orang yang berkurban

masyarakatnya sudah terbiasa mengkonsumsi daging,

maka boleh saja hewan tersebut disebarkan ke daerah-

daerah yang betul-betul membutuhkannya.

Moh Siddik, MA

Ketua Umum Dewan Dakwah

Qurban Multi Manfaat yang

dipersembahkan LAZIS Dewan

Dakwah, berusaha agar ibadah qurban

Anda bermanfaat sebanyak mungkin

bagi syiar, dakwah, dan

pengembangan ummat.

Dengan tagline ''Qurbanku Dakwahku'', program ini

membuka dan memperkuat Da`wah di pedalaman

Nusantara; Merupakan syiar bagi keberadaan dan

kegiatan para da`i di pedalaman; Menyegerakan

manfaat ajaran Islam bagi masyarakat di pelosok

Nusantara; Sebagai wahana komunikasi para da'i

dengan masyarakat binaan untuk mempermudah

da`wah; Mendukung program pemberdayaan

masyarakat.

Ustadz Syamsul Bahri Lc

Sekretaris Majlis Fatwa dan Pusat

Kajian Strategis Dewan Dakwah

Berbagai kebaikan terkandung

dalam ibadah qurban. Allah SWT

menyebutnya dalam Surah Al Hajj: 36-

37: "Wal-budnu ja'alnaaha lakum min sya'aari'l-laah

fiyha khayr" (di dalamnya terkandung kebaikan).

Salah satunya adalah idzhârul manâfi' duniawiyah

wal ukhrawiyah, atau menampakkan kemaslahatan

qurban dari sisi duniawi dan ukhrawi. Misalnya, aspek

kesehatan dengan memilih hewan qurban berstandar

baik dari sisi umur maupun kesehatan; Tujuan

pemerataan gizi dengan menyedekahkan dagingnya;

Tujuan ekonomi pada margin keuntungan di setiap

mata rantai perdagangan hewan; Tujuan budaya pada

kedatangannya setiap tahun, dan tujuan sosial pada

berhimpunnya banyak orang saat penyembelihan dan

pembagian dagingnya.

QURBAN MULTI MANFAAT?

Qurban Multi Manfaat merupakan ikhtiar LAZNAS

Dewan Da`wah untuk melipatgandakan manfaat sosial

Ibadah Qurban.

Dengan berQurban melalui LAZNAS Dewan Dakwah,

peserta Qurban turut mendukung program dakwah

khususnya diwilayah da`wah dai dewan da`wah karena

pendistribusian dilakukan didaerah binaan dan target

binaan da`wah disamping tentunyaturut menggemakan

syiar Islam di penjuru Nusantara.

KEUNGGULAN

1. Membuka dan Memperkuat Da`wah

2. Merupakan Syiar bagi keberadaan dan kegiatan para

Penggerak Da`wah

3. Tidak menunda-nunda distribusi daging qurban,

sehingga manfaat dan kebahagiaan masyarakat

disegerakan pada Hari Raya Idul Adha dan Tasyri'

4. Menguatkan kerja para Penggerak Da`wah di

lapangan yang membutuhkan wahana komunikasi

sebagai bentuk silaturrahim dengan masyarakat

binaan sehingga mempermudah da`wah

5. Mendukung Program Pemberdayaan Masyarakat

DAERAH DISTRIBUSI

Tahun ini prioritas pendistribusian Qurban Multi

Manfaat adalah wilayah dengan kriteria antara lain:

1. Wilayah Terluar Indonesia, seperti

a. Pulau Nias, Sumatera Utara

Kurban, sesuai makna harfiahnya dari kata

qaruba-yaqrubu-qurbanan yang berarti ''dekat'',

adalah upaya mendekatkan diri. Orang yang

berkurban, sedang berusaha mendekatkan diri. Secara

ritual, melalui kurban itu, manusia bermaksud

menggapai ridho-Nya. Sesuai firman Allah: ''Maka

sholatlah atas nama Tuhanmu, dan berkurbanlah'' (QS

Al Kautsar: 2). Sedangkan dimensi sosial kurban,

sebagai ajang solidaritas sesama manusia. Dengan

berkurban, seseorang menyembelih sifat

kebinatangannya, agar dirinya kembali menjadi manusia

yang tidak pelit berkorban bagi sesamanya. ''Sebaik-

baik manusia, adalah yang paling bermanfaat bagi

manusia lain,'' kata Nabi SAW.

Sejatinya, pengorbanan kita untuk membahagiakan

kaum dhuafa, mewakili kepentingan kita sendiri.

Rasulullah SAW pernah berkata kepada para

sahabatnya, ''Berbuat baiklah kalian kepada orang

miskin, karena kelak mereka akan diberikan kekuasaan.''

Bertanyalah para shahabat: ''Ya Rasul, kekuasaan apa

yang dimiliki orang-orang miskin? Bukankah kekuasaan

hanya dimiliki orang yang kaya dan kuat?'' Yaitu nanti

pada hari Kiamat, dimana kekuasaan dan kekuatan

hanya milik Allah. Pada waktu itu Allah menyeru wahai

kalian (kaum miskin), carilah orang-orang yang pernah

memberimu makan walau sekerat, minuman walau

seteguk, pakaian walau selembar, tuntunlah tangannya,

dan bawalah dia kedalam surga.

“Menyembelih qurban itu lebih baik dari sedekah

sunnah. Berdasarkan hadits yang membicarakan

keutamaan qurban. Qurban berbeda dengan sedekah

dari berbagai macam sudut pandang. Qurban itu, syiar

yang harus ditampakkan" [Imam Nawawi dalam Kitab

al-Majmu' Syarah Muhadzzab, Juz 8/425]

Distribusi daging qurban diutamakan untuk mustahik

terdekat (ahlul-qaryah). Namun Islam juga menganut

prinsip non-teritorial "kaffatan linnas" (Saba': 28),

sehingga para ahlul ilmi berfatwa bolehnya melakukan

intiqâlul-udh'hiyah khârijal-bilâd atau membagikan

hewan qurban keluar wilayah karena alasan syar'i,

seperti daerah bencana alam dan kemanusiaan (Imam

Ar-Rafi'i, Imam An-Nasafi, dan Imam Nawawi dalam Al-

Majmu' Juz 8).

Dermawan yang budiman, sungguh qurban Anda

dirindukan oleh Mualaf Suku Ta'a di Gunung Tokala

Morowali Utara yang dibina Ustadz Ustadz Reza dan

Kurniawan; mualaf Suku Mentawai yang dibina Ustadz

Agusnadi; Mualaf Suku Papua Barat diasuh Ustadz Kabir

Kokop, dan lain-lain.

KH Prof Didin Hafidhuddin

Pembina Dewan Dakwah

Orang yang berkurban adalah

orang yang ingin mendekatkan dirinya

kepada Allah SWT sekaligus

mendekatkan dirinya kepada sesama

manusia.

Saking pentingnya penyembelihan hewan kurban ini

sampai Rasululullah saw menyatakan bahwa siapa saja

yang mempunyai kemampuan (keleluasaan untuk

membeli seekor kambing) lalu tidak berkurban, maka

janganlah mendekati tempat shalat kami. Juga

sabdanya bahwa tidak ada amalan manusia pada Hari

Raya Adha yang lebih dicintai Allah, selain mengalirkan

darah hewan (maksudnya : menyembelih hewan

kurban).

Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada

tanggal 10 Dzulhijjah setelah shalat Idul Adha, atau

tanggal 11, 12 sampai dengan tanggal 13. Ketiga hari

terakhir ini disebut dengan hari tasyriq yang berarti

“hari yang berlimpah dengan daging”.

Setelah disembelih, daging hewan langsung

diberikan kepada golongan fakir miskin yang mungkin

dalam kesehariannya tidak mempunyai kemampuan

untuk mengonsumsi daging, karena di luar jangkauan

TELAAH UTAMA

Page 44: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 43 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

42

b. Pulau Mentawai, Sumatera Barat

c. Pulau Enggano, Bengkulu

d. Perbatasan RI-Malaysia di Sambas, Kalimantan

Barat

e. Perbatasan RI-Timor Leste di Atambua, NTT

2. Wilayah Pedalaman, seperti

a. Pulau Buru, Maluku

b. Pulau Seram, Maluku

c. Soe, NTT

d. Pulau Kangge, NTT

e. Kep Sapeken, Madura, Jawa Timur

3. Wilayah/Perkampungan Muallaf, Minoritas dan

Rawan Pemurtadan

a. Suku Ta'a Wana, Morowali, Sulawesi Tengah

b. Suku Akit, Riau

c. Lereng Merapi, Jawa Tengah

d. Lereng Merbabu, Jawa Tengah

e. Pesisir Gunung Kidul, Jogjakarta

f. Blitar Selatan, Jawa Timur

g. Magelang, Jawa Tengah

h. Sukabumi, Jawa Barat

4. Wilayah Terdampak Bencana

a. Pulau Lombok, NTB

b. Palu-Sigi-Donggala, Sulawesi Tengah

c. Pandeglang, Banten

5. Wilayah Daerah Binaan Da`wah/Target Binaan

Da`wah/Penunjang Da`wah lainnya

6. Komunitas Marginal dan Miskin Perkotaan, dll

Selain menfasilitasi Qurban, LAZNAS Dewan Da`wah

dengan senang hati mengajak para Pequrban ke lokasi

pendistribusian (dengan akomodasi mandiri) untuk :

1. Membantu rangkaian penyelenggaraan sholat Ied

dan syiar hari raya di daerah.

2. Memasak daging Qurban dan mendistribusikannya

dalam bentuk Sedekah Makan Rakyat

HARGA QURBAN

a. Kambing/Domba per ekor Rp 2.150.000

b. Qurban Sapi/Kerbau per ekor Rp 15.750.000

c. Qurban Sapi/Kerbau (1/7 bagian) Rp 2.250.000

d. Infaq Kegiatan Hari Raya Idhul Adha Rp 500.000

e. Infaq Sedekah Makan Rakyat Rp Bebas

*) Meliputi Biaya Pengadaan Hewan Qurban,

Penyembelihan, dan Pendistibusian

REKENING dan LAYANAN QURBAN

a. Bank Syariah Mandiri No. Rek 702 739 1917

b. Bank Muamalat Indonesia No. Rek 301 007 1856

c. Bank Mandiri No. Rek 122 000 588 1985

a.n. LAZIS Dewan Da`wah

Ÿ Konfirmasi Pembayaran ke 0858 8282 4343 dengan

format: Nama Penyetor/Jenis Qurban/Jumlah

Qurban/atas nama/nominal transfer/Tanggal/Bank

Ÿ Misal: Fulan/Kambing/2 ekor/Fulan bin Fulan dan

Fulanah Binti Fulan/4.400.000/23 Juli/BSM

Ÿ Jemput Dana Qurban, Silahkan

menghubungiTelp/SMS/WA ke 0858 8282 4343.[]

HALAL

Daging SapiPilih Pilah

TELAAH UTAMA

Page 45: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 43 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

42

b. Pulau Mentawai, Sumatera Barat

c. Pulau Enggano, Bengkulu

d. Perbatasan RI-Malaysia di Sambas, Kalimantan

Barat

e. Perbatasan RI-Timor Leste di Atambua, NTT

2. Wilayah Pedalaman, seperti

a. Pulau Buru, Maluku

b. Pulau Seram, Maluku

c. Soe, NTT

d. Pulau Kangge, NTT

e. Kep Sapeken, Madura, Jawa Timur

3. Wilayah/Perkampungan Muallaf, Minoritas dan

Rawan Pemurtadan

a. Suku Ta'a Wana, Morowali, Sulawesi Tengah

b. Suku Akit, Riau

c. Lereng Merapi, Jawa Tengah

d. Lereng Merbabu, Jawa Tengah

e. Pesisir Gunung Kidul, Jogjakarta

f. Blitar Selatan, Jawa Timur

g. Magelang, Jawa Tengah

h. Sukabumi, Jawa Barat

4. Wilayah Terdampak Bencana

a. Pulau Lombok, NTB

b. Palu-Sigi-Donggala, Sulawesi Tengah

c. Pandeglang, Banten

5. Wilayah Daerah Binaan Da`wah/Target Binaan

Da`wah/Penunjang Da`wah lainnya

6. Komunitas Marginal dan Miskin Perkotaan, dll

Selain menfasilitasi Qurban, LAZNAS Dewan Da`wah

dengan senang hati mengajak para Pequrban ke lokasi

pendistribusian (dengan akomodasi mandiri) untuk :

1. Membantu rangkaian penyelenggaraan sholat Ied

dan syiar hari raya di daerah.

2. Memasak daging Qurban dan mendistribusikannya

dalam bentuk Sedekah Makan Rakyat

HARGA QURBAN

a. Kambing/Domba per ekor Rp 2.150.000

b. Qurban Sapi/Kerbau per ekor Rp 15.750.000

c. Qurban Sapi/Kerbau (1/7 bagian) Rp 2.250.000

d. Infaq Kegiatan Hari Raya Idhul Adha Rp 500.000

e. Infaq Sedekah Makan Rakyat Rp Bebas

*) Meliputi Biaya Pengadaan Hewan Qurban,

Penyembelihan, dan Pendistibusian

REKENING dan LAYANAN QURBAN

a. Bank Syariah Mandiri No. Rek 702 739 1917

b. Bank Muamalat Indonesia No. Rek 301 007 1856

c. Bank Mandiri No. Rek 122 000 588 1985

a.n. LAZIS Dewan Da`wah

Ÿ Konfirmasi Pembayaran ke 0858 8282 4343 dengan

format: Nama Penyetor/Jenis Qurban/Jumlah

Qurban/atas nama/nominal transfer/Tanggal/Bank

Ÿ Misal: Fulan/Kambing/2 ekor/Fulan bin Fulan dan

Fulanah Binti Fulan/4.400.000/23 Juli/BSM

Ÿ Jemput Dana Qurban, Silahkan

menghubungiTelp/SMS/WA ke 0858 8282 4343.[]

HALAL

Daging SapiPilih Pilah

TELAAH UTAMA

Page 46: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 45 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

44

HALAL HALAL

enurut UU No 6/1967 tentang Peternakan dan

MKesehatan Hewan, semua produk hasil

peternakan yang masuk Indonesia harus

menjamin ketenteraman batin masyarakat. MUI

menjabarkan ketenteraman batin yang dimaksud adalah

kehalalan produk. Dan pada 5 April 2002 lalu, MUI

menegaskan kehalalan itu meliputi cara pemotongan

maupun alat potongnya.

Pada saat ini Deptan telah memiliki daftar rumah

potong hewan di luar negeri yang telah mendapatkan

semacam akreditasi (bukan dalam arti yang dikenal

dalam manajemen mutu, tapi mungkin lebih tepat

persetujuan) untuk dapat memasukkan daging ke

Indonesia. Persetujuan ini diperoleh setelah melalui

pemeriksaan dan kunjungan ke rumah potong hewan

yang bersangkutan oleh tim yang terdiri dari dua unsur

yaitu dari Deptan dan dari MUI (LPPOM MUI).

Yang sudah mendapatkan persetujuan tersebut

artinya memang telah memenuhi syarat syarat

penyembelihan hewan secara Islami seperti yang

penyembelihnya muslim, ada pengawasnya,

pemotongan dan penyimpanannya terpisah dari yang

pemotongan non Islami, ada sistem yang menjamin

keberlangsungan penyembelihan secara Islami yang

terjaga dengan baik, dll.

Berdasarkan daftar inilah nanti ketika daging masuk

ke Indonesia akan diperiksa darimana asal daging

tersebut, rumah potong hewan mana, diperiksa pula

sertifikat halal yang harus disertakan setiap kali

mengirimkan daging ke Indonesia.

''Jadi, insya Allah jika daging tersebut diimpor secara

legal maka sudah dijamin kehalalannya. Yang menjadi

masalah adalah masuknya daging impor yang ilegal,''

ujar Mentan.

Stunning

Di sebagian negara, terutama negara Barat, sebelum

disembelih hewan besar biasanya dipingsankan

(stunning) menggunakan bius. Pembiusan dilakukan

dengan membekapkan gas karbon (CO2), menyetrum

otak, atau menembak binatang dengan captive bolt

pistol. Dalam keadaan pingsan, barulah hewan

disembelih.

Kiat itu memang mengatasi kelemahan

penyembelihan tradisional. Tapi, bukan berarti tanpa

resiko. Misalnya, bila dosis obat bius tidak tepat,

binatang bisa jadi mengamuk atau mati sebelum

disembelih.

Pembiusan juga meningkatkan tekanan darah

arterial, kapiler, dan sistem vena (Thornton & Gracey,

1974). Ini menyebabkan pecahnya kapiler bila

penyembelihan terlambat dilakukan, sehingga

mengakibatkan perdarahan (blood splashing) pada

karkas. Mutu daging turun karenanya.

Penelitian seperti yang dilakukan Blomquist (1959),

Hiner (1971), Van der Wall (1975), Overstreet (1975), Mc

Loughilin & Davidson (1966), dan lain-lain, juga

membuktikan bahwa semua bentuk pemingsanan di

atas berdampak menurunkan kualitas daging.

Glonggongan

Sapi glonggongan, sesuai namanya, adalah sapi yang

digelontor air (Jawa: diglonggong) lewat mulutnya

sebelum disembelih. Air dimasukkan lewat corong

bambu yang dijejalkan dan diikat pada moncong sapi.

Kalau perlu, air dipompa dengan jet pump. Perlakuan ini

membuat sapi tampak gembrot abis, karena air

menggelembungkan tubuhnya.

Setelah itu, sapi disembelih. Hasilnya, bobot tiap

kilogram daging yang dihasilkan bisa lebih berat sampai

3 ons dari normalnya. Dengan harga jual lebih miring

sampai beberapa ribu rupiah perkilonya, konsumen

awam di pasar pun tergiur membeli daging sapi basah

semacam ini.

Penjual daging glonggongan, tidak berani

menggantung dagangannya di los pasar. Soalnya jelas,

kalau digantung, air daging bakal mengucur deras

hingga bobot daging menyusut ke berat normal.

Biasanya, pedagang daging glonggongan mengakali

dengan menempatkan dagangannya di baskom atau

bak kecil.

Dari segi apapun, daging glonggongan adalah

produk kejahatan multidimensi. Penglonggongan

binatang, jelas merupakan pelanggaran hak asasi

binatang.

Dari segi kesehatan, penggelontoran air ke dalam

tubuh hewan membuat kinerja organ tubuh hewan

tidak seimbang. Lambung sapi yang berkapasitas 10-20

liter misalnya, bila dipaksa menampung dan menyerap

air dua kali lipat akan mengalami kontraksi hebat. Ini

menyebabkan sistem pernapasan terganggu, sehingga

sapi sesak nafas dan klenger.

Serapan air secara tidak wajar ke dalam sel daging

juga dapat merusak protein dan zat lain dalam daging.

Akibatnya, daging gampang busuk.

Bila seorang jagal mengglonggong lima ekor sapi,

kemungkinan besar korban pertama hingga ke tiga

sudah keburu menjadi bangkai, sedangkan korban

berikutnya dipastikan klenger, menjelang mati.

Perdagangan daging sapi bangkai maupun

glonggongan adalah penipuan bertingkat-tingkat

terhadap konsumen. Pelakunya bisa dijerat dengan UU

Perlindungan Konsumen Nomor 8/2000. Juga pasal 302

KUHP tentang ancaman bagi para penganiaya binatang

dan pasal 501 yang mengancam penjualan bangkai

binatang.

Klasifikasi Daging

Pemotongan sapi pedaging menghasilkan karkas

(daging dan tulang). Daging sapi berkualitas dan halal

memiliki warna merah cerah, seratnya halus dan

lemaknya berwarna kekuningan. Kondisi daging keras,

namun tidak kaku. Daging yang kaku dan gelap

menunjukkan penyembelihan dilakukan dalam kondisi

yang tidak tepat, misalnya hewan disembelih dalam

keadaan stres atau kehabisan tenaga.

Seekor ternak sapi dianggap baik bila dapat

menghasilkan karkas sebesar 59% dari bobot tubuhnya,

Perbedaan Fisik Daging Sapi Sehat, Glonggongan, dan Mati

* Diolah dari berbagai sumber

Page 47: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 45 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

44

HALAL HALAL

enurut UU No 6/1967 tentang Peternakan dan

MKesehatan Hewan, semua produk hasil

peternakan yang masuk Indonesia harus

menjamin ketenteraman batin masyarakat. MUI

menjabarkan ketenteraman batin yang dimaksud adalah

kehalalan produk. Dan pada 5 April 2002 lalu, MUI

menegaskan kehalalan itu meliputi cara pemotongan

maupun alat potongnya.

Pada saat ini Deptan telah memiliki daftar rumah

potong hewan di luar negeri yang telah mendapatkan

semacam akreditasi (bukan dalam arti yang dikenal

dalam manajemen mutu, tapi mungkin lebih tepat

persetujuan) untuk dapat memasukkan daging ke

Indonesia. Persetujuan ini diperoleh setelah melalui

pemeriksaan dan kunjungan ke rumah potong hewan

yang bersangkutan oleh tim yang terdiri dari dua unsur

yaitu dari Deptan dan dari MUI (LPPOM MUI).

Yang sudah mendapatkan persetujuan tersebut

artinya memang telah memenuhi syarat syarat

penyembelihan hewan secara Islami seperti yang

penyembelihnya muslim, ada pengawasnya,

pemotongan dan penyimpanannya terpisah dari yang

pemotongan non Islami, ada sistem yang menjamin

keberlangsungan penyembelihan secara Islami yang

terjaga dengan baik, dll.

Berdasarkan daftar inilah nanti ketika daging masuk

ke Indonesia akan diperiksa darimana asal daging

tersebut, rumah potong hewan mana, diperiksa pula

sertifikat halal yang harus disertakan setiap kali

mengirimkan daging ke Indonesia.

''Jadi, insya Allah jika daging tersebut diimpor secara

legal maka sudah dijamin kehalalannya. Yang menjadi

masalah adalah masuknya daging impor yang ilegal,''

ujar Mentan.

Stunning

Di sebagian negara, terutama negara Barat, sebelum

disembelih hewan besar biasanya dipingsankan

(stunning) menggunakan bius. Pembiusan dilakukan

dengan membekapkan gas karbon (CO2), menyetrum

otak, atau menembak binatang dengan captive bolt

pistol. Dalam keadaan pingsan, barulah hewan

disembelih.

Kiat itu memang mengatasi kelemahan

penyembelihan tradisional. Tapi, bukan berarti tanpa

resiko. Misalnya, bila dosis obat bius tidak tepat,

binatang bisa jadi mengamuk atau mati sebelum

disembelih.

Pembiusan juga meningkatkan tekanan darah

arterial, kapiler, dan sistem vena (Thornton & Gracey,

1974). Ini menyebabkan pecahnya kapiler bila

penyembelihan terlambat dilakukan, sehingga

mengakibatkan perdarahan (blood splashing) pada

karkas. Mutu daging turun karenanya.

Penelitian seperti yang dilakukan Blomquist (1959),

Hiner (1971), Van der Wall (1975), Overstreet (1975), Mc

Loughilin & Davidson (1966), dan lain-lain, juga

membuktikan bahwa semua bentuk pemingsanan di

atas berdampak menurunkan kualitas daging.

Glonggongan

Sapi glonggongan, sesuai namanya, adalah sapi yang

digelontor air (Jawa: diglonggong) lewat mulutnya

sebelum disembelih. Air dimasukkan lewat corong

bambu yang dijejalkan dan diikat pada moncong sapi.

Kalau perlu, air dipompa dengan jet pump. Perlakuan ini

membuat sapi tampak gembrot abis, karena air

menggelembungkan tubuhnya.

Setelah itu, sapi disembelih. Hasilnya, bobot tiap

kilogram daging yang dihasilkan bisa lebih berat sampai

3 ons dari normalnya. Dengan harga jual lebih miring

sampai beberapa ribu rupiah perkilonya, konsumen

awam di pasar pun tergiur membeli daging sapi basah

semacam ini.

Penjual daging glonggongan, tidak berani

menggantung dagangannya di los pasar. Soalnya jelas,

kalau digantung, air daging bakal mengucur deras

hingga bobot daging menyusut ke berat normal.

Biasanya, pedagang daging glonggongan mengakali

dengan menempatkan dagangannya di baskom atau

bak kecil.

Dari segi apapun, daging glonggongan adalah

produk kejahatan multidimensi. Penglonggongan

binatang, jelas merupakan pelanggaran hak asasi

binatang.

Dari segi kesehatan, penggelontoran air ke dalam

tubuh hewan membuat kinerja organ tubuh hewan

tidak seimbang. Lambung sapi yang berkapasitas 10-20

liter misalnya, bila dipaksa menampung dan menyerap

air dua kali lipat akan mengalami kontraksi hebat. Ini

menyebabkan sistem pernapasan terganggu, sehingga

sapi sesak nafas dan klenger.

Serapan air secara tidak wajar ke dalam sel daging

juga dapat merusak protein dan zat lain dalam daging.

Akibatnya, daging gampang busuk.

Bila seorang jagal mengglonggong lima ekor sapi,

kemungkinan besar korban pertama hingga ke tiga

sudah keburu menjadi bangkai, sedangkan korban

berikutnya dipastikan klenger, menjelang mati.

Perdagangan daging sapi bangkai maupun

glonggongan adalah penipuan bertingkat-tingkat

terhadap konsumen. Pelakunya bisa dijerat dengan UU

Perlindungan Konsumen Nomor 8/2000. Juga pasal 302

KUHP tentang ancaman bagi para penganiaya binatang

dan pasal 501 yang mengancam penjualan bangkai

binatang.

Klasifikasi Daging

Pemotongan sapi pedaging menghasilkan karkas

(daging dan tulang). Daging sapi berkualitas dan halal

memiliki warna merah cerah, seratnya halus dan

lemaknya berwarna kekuningan. Kondisi daging keras,

namun tidak kaku. Daging yang kaku dan gelap

menunjukkan penyembelihan dilakukan dalam kondisi

yang tidak tepat, misalnya hewan disembelih dalam

keadaan stres atau kehabisan tenaga.

Seekor ternak sapi dianggap baik bila dapat

menghasilkan karkas sebesar 59% dari bobot tubuhnya,

Perbedaan Fisik Daging Sapi Sehat, Glonggongan, dan Mati

* Diolah dari berbagai sumber

Page 48: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 47 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

46

HALAL FIQIH

dan akhirnya akan diperoleh 46,50% recahan daging

yang dapat dikonsumsi.

Daging dari karkas mempunyai beberapa golongan

kualitas kelas sesuai dengan lokasinya pada rangka

tubuh. Daging kualitas pertama adalah daging di

daerah paha (round) kurang lebih 20%, nomor dua

adalah daging daerah pinggang (loin), lebih kurang

17%, nomor tiga adalah daging daerah punggung dan

tulang rusuk (rib) kurang lebih 9%, nomor empat adalah

daging daerah bahu (chuck) lebih kurang 26%, nomor

lima adalah daging daerah dada (brisk) lebih kurang

5%, nomor enam daging daerah perut (frank) lebih

kurang 4%, nomor tujuh adalah daging daerah rusuk

bagian bawah sampai perut bagian bawah (plate &

suet) lebih kurang 11%, dan nomor delapan adalah

daging bagian kaki depan (foreshank) lebih kurang

2,1%.

Jenis Daging

Ÿ Sirloin: berasal dari bagian belakang sapi yang agak

lebih keras dibandingkan daging bagian lain. Bisa

dipotong lebih besar daripada bagian lainnya yang

lebih lembut. Harganya lebih murah dibandingkan

daging steak lainnya.

Ÿ Tenderloin/filet mignon: berasal dari loin yang

berada di depan sirloin dan di belakang tulang rusuk

(rib). Merupakan bagian paling lembut. Berbentuk

memanjang seperti ular dan untuk steak biasanya

dipotong secara diagonal.

Ÿ Top loin/Striploin: Daging sapi yang membungkus

bagian tenderloin. Lebih lembut daripada sirloin,

tetapi lebih keras daripada tenderloin.

Ÿ T-Bone: Bagian ini sesuai namanya memiliki tulang

yang berbentuk T yang dikelilingi oleh daging pada

kedua sisinya. Pada sisi yang memiliki daging lebih

sedikit adalah daging tenderloin dan di sisi lainnya

yang memiliki daging lebih banyak adalah striploin.

Ÿ Porterhouse: sama dengan T-Bone, hanya saja

memiliki daging tenderloin lebih banyak.

Ÿ Rib/tulang rusuk: daging yang berasal dari daging di

sekitar tulang rusuk. Steak rib disajikan bersama

tulang rusuk. Jika tidak disajikan bersama tulang

rusuk, maka namanya menjadi rib eye steak.

Cara memasak

Ÿ Well done: Steak yang dimasak well done tidak

memiliki warna merah. Biasanya para penggemar

steak tidak menginginkan steaknya dimasak well

done. Suhu daging steak ketika selesai dimasak

adalah sekitar 80 derajat Celcius. Steak yang dimasak

pada kondisi ini lebih keras daripada medium atau

rare karena kandungan air di dalam steak akan lebih

banyak menguap.

Ÿ Medium: Steak medium adalah cara memasak antara

rare dan well done. Bagian tengah masih berwarna

merah dan sisinya berwarna merah muda. Suhu

daging ketika selesai dimasak adalah sekitar 70

derajat Celcius

Ÿ Rare: Steak rare sebagian besar masih berwarna

merah. Suhu daging ketika selesai dimasak adalah

sekitar 60 derajat Celcius.[]

Page 49: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 47 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

46

HALAL FIQIH

dan akhirnya akan diperoleh 46,50% recahan daging

yang dapat dikonsumsi.

Daging dari karkas mempunyai beberapa golongan

kualitas kelas sesuai dengan lokasinya pada rangka

tubuh. Daging kualitas pertama adalah daging di

daerah paha (round) kurang lebih 20%, nomor dua

adalah daging daerah pinggang (loin), lebih kurang

17%, nomor tiga adalah daging daerah punggung dan

tulang rusuk (rib) kurang lebih 9%, nomor empat adalah

daging daerah bahu (chuck) lebih kurang 26%, nomor

lima adalah daging daerah dada (brisk) lebih kurang

5%, nomor enam daging daerah perut (frank) lebih

kurang 4%, nomor tujuh adalah daging daerah rusuk

bagian bawah sampai perut bagian bawah (plate &

suet) lebih kurang 11%, dan nomor delapan adalah

daging bagian kaki depan (foreshank) lebih kurang

2,1%.

Jenis Daging

Ÿ Sirloin: berasal dari bagian belakang sapi yang agak

lebih keras dibandingkan daging bagian lain. Bisa

dipotong lebih besar daripada bagian lainnya yang

lebih lembut. Harganya lebih murah dibandingkan

daging steak lainnya.

Ÿ Tenderloin/filet mignon: berasal dari loin yang

berada di depan sirloin dan di belakang tulang rusuk

(rib). Merupakan bagian paling lembut. Berbentuk

memanjang seperti ular dan untuk steak biasanya

dipotong secara diagonal.

Ÿ Top loin/Striploin: Daging sapi yang membungkus

bagian tenderloin. Lebih lembut daripada sirloin,

tetapi lebih keras daripada tenderloin.

Ÿ T-Bone: Bagian ini sesuai namanya memiliki tulang

yang berbentuk T yang dikelilingi oleh daging pada

kedua sisinya. Pada sisi yang memiliki daging lebih

sedikit adalah daging tenderloin dan di sisi lainnya

yang memiliki daging lebih banyak adalah striploin.

Ÿ Porterhouse: sama dengan T-Bone, hanya saja

memiliki daging tenderloin lebih banyak.

Ÿ Rib/tulang rusuk: daging yang berasal dari daging di

sekitar tulang rusuk. Steak rib disajikan bersama

tulang rusuk. Jika tidak disajikan bersama tulang

rusuk, maka namanya menjadi rib eye steak.

Cara memasak

Ÿ Well done: Steak yang dimasak well done tidak

memiliki warna merah. Biasanya para penggemar

steak tidak menginginkan steaknya dimasak well

done. Suhu daging steak ketika selesai dimasak

adalah sekitar 80 derajat Celcius. Steak yang dimasak

pada kondisi ini lebih keras daripada medium atau

rare karena kandungan air di dalam steak akan lebih

banyak menguap.

Ÿ Medium: Steak medium adalah cara memasak antara

rare dan well done. Bagian tengah masih berwarna

merah dan sisinya berwarna merah muda. Suhu

daging ketika selesai dimasak adalah sekitar 70

derajat Celcius

Ÿ Rare: Steak rare sebagian besar masih berwarna

merah. Suhu daging ketika selesai dimasak adalah

sekitar 60 derajat Celcius.[]

Page 50: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

FIQIH

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 49 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

48

Fi SabilillahOleh: Agus Samsono, MEI, Dosen STID Mohammad Natsir

Asnaf Zakat

dinamakan zakat karena dengan zakat itu menjadi

harta menjadi suci. Alasan pendapat ini adalah firman

Allah SWT, "Ambillah zakat dari sebagian harta

mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan

mensucikan mereka" (QS. Al-Taubah/103). Maka asal

kata zakat semuanya kembali kapada arti ini, yaitu al-

namâ' (tumbuh) dan al-thahârah (suci).

Sedangkan zakat secara istilah adalah bagian dari

harta tertentu untuk yang berhak menerimanya

(mustahiq) dengan syarat-syarat tertentu, maknanya

adalah orang-orang yang memiliki harta yang sudah

mencapai nishabnya, maka wajib bagi mereka untuk

memberikan sebagian hartanya kepada orang-orang

fakir dan kepada siapa saja mereka yang termasuk

orang-orang yang berhak menerima zakat. Sedangkan

menurut Zamakhsyari sebagaimana dikutip Qaradhawi,

zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan

Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak

menerima zakat. Sedangkan Ibnu Taimiah

menyebutkan bahwa orang yang berzakat itu menjadi

bersih baik jiwanya maupun kekayaannya, akan bersih

dan bertambah pula maknanya. Zakat disyariatkan di

Madinah pada tahun ke-2 Hijriah sebelum disyariatkan

puasa di bulan Ramadhan. Zakat secara ijma’ tidak

disyariatkan kepada para nabi karena zakat fungsinya

untuk membersihkan bagi siapa saja yang ada kotoran,

sedangkan para nabi terbebas dari kotoran.

Sedangkan hikmah disyariatkan zakat adalah,

pertama; menjaga harta dan membentenginya dari

pandangan jahat manusia, dan menghindarkan dari

tangan orang-orang jahat, sebagaimana hadits:

”Bentengilah harta-harta kalian dengan zakat dan

obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian

dengan shadaqah”. (HR. Thabrani). Kedua, sebagai

bentuk pertolongan bagi kaum fakir dan miskin. Ketiga,

membersihkan jiwa dari dari penyakit kikir dan bakhil,

dan keempat, realisasi ata kewajiban syukur atas

anugerah ni’mat harta.

Zakat adalah ibadah mâliyah ijtima'iyah yang

memiliki posisi penting, strategis dan menentukan baik

dari sisi ajaran maupun dari sisi pembangunan

kesejahteraan umat. Al-Qur'an menegaskan bahwa

kesediaan menunaikan zakat adalah sebagai indikator

utama ketundukan seseorang terhadap ajaran Islam

(QS. Al-Taubah :5 dan al-Taubah 11), ciri utama

mukmin yang akan mendapatkan kebahagiaan hidup

akat merupakan salah satu rukun Islam dan

Zbangunannya yang agung, hal ini tampak pada

dalil-dali Al Qur’an dan Hadits. Allah SWT telah

menyandingkan zakat dengan shalat dalam pada 82

tempat di dalam Al Qur’an. Penyandingan ini

menunjukkan begitu agungnya zakat, dan adanya

hubungan kesempurnaan antara zakat dan shalat, dan

adanya keterikatan yang kuat antara keduanya, hingga

Abu Bakar Ash-Shiddik RA, berkata: ”Demi Allah, aku

akan memerangi orang-orang yang memisahkan

antara shalat dengan zakat”.

Dalil dari Al-Qur’an tentang zakat di antaranya

adalah surat Al-Baqarah ayat 43 sebagai berikut: Dan

dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah

beserta orang-orang yang ruku' (QS. Al Baqarah [2]:

43). Kemudian diperkuat dengan surat al-Taubah ayat 5:

Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan

menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada

mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Taubah [9]:

5). Sedangkan dalil yang menunjukkan bahwa zakat

merupakan bagian dari rukun Islam yang lima,

kemudian kaum muslimin telah bersepakat bahwa zakat

adalah rukun Islam ketiga. Hal ini telah dijelaskan

Rasulullah SAW sebagai berikut: Islam dibangun atas

lima perkara : Persaksian bahwa tidak ada ilah (Tuhan)

selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah

utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,

puasa di bulan Ramadhan, dan berhaji bagi yang

mampu (Muttafaq ‘Alahi).

Zakat makna asalnya adalah al-ziyâdah (tambah)

dan al-namâ' (tumbuh), Ibnu Fâris berkata: huruf zai,

kâf dan mu'tal alif (ز�� ), asalnya adalah tumbuh dan

tambah, maka dikatakan shadaqah adalah tumbuh dan

bertambahnya harta. Yang lain mengatakan; dikatakan

demikian karena diharapkan dengan shadaqah itu

tumbuh dan bertamabah harta. Definisi lain, bahwa

FIQIH

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-

pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

(QS. Al-Taubah [9]:60).

Page 51: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

FIQIH

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 49 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

48

Fi SabilillahOleh: Agus Samsono, MEI, Dewan Dakwah DKI Jakarta

Asnaf Zakat

dinamakan zakat karena dengan zakat itu menjadi

harta menjadi suci. Alasan pendapat ini adalah firman

Allah SWT, "Ambillah zakat dari sebagian harta

mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan

mensucikan mereka" (QS. Al-Taubah/103). Maka asal

kata zakat semuanya kembali kapada arti ini, yaitu al-

namâ' (tumbuh) dan al-thahârah (suci).

Sedangkan zakat secara istilah adalah bagian dari

harta tertentu untuk yang berhak menerimanya

(mustahiq) dengan syarat-syarat tertentu, maknanya

adalah orang-orang yang memiliki harta yang sudah

mencapai nishabnya, maka wajib bagi mereka untuk

memberikan sebagian hartanya kepada orang-orang

fakir dan kepada siapa saja mereka yang termasuk

orang-orang yang berhak menerima zakat. Sedangkan

menurut Zamakhsyari sebagaimana dikutip Qaradhawi,

zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan

Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak

menerima zakat. Sedangkan Ibnu Taimiah

menyebutkan bahwa orang yang berzakat itu menjadi

bersih baik jiwanya maupun kekayaannya, akan bersih

dan bertambah pula maknanya. Zakat disyariatkan di

Madinah pada tahun ke-2 Hijriah sebelum disyariatkan

puasa di bulan Ramadhan. Zakat secara ijma’ tidak

disyariatkan kepada para nabi karena zakat fungsinya

untuk membersihkan bagi siapa saja yang ada kotoran,

sedangkan para nabi terbebas dari kotoran.

Sedangkan hikmah disyariatkan zakat adalah,

pertama; menjaga harta dan membentenginya dari

pandangan jahat manusia, dan menghindarkan dari

tangan orang-orang jahat, sebagaimana hadits:

”Bentengilah harta-harta kalian dengan zakat dan

obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian

dengan shadaqah”. (HR. Thabrani). Kedua, sebagai

bentuk pertolongan bagi kaum fakir dan miskin. Ketiga,

membersihkan jiwa dari dari penyakit kikir dan bakhil,

dan keempat, realisasi ata kewajiban syukur atas

anugerah ni’mat harta.

Zakat adalah ibadah mâliyah ijtima'iyah yang

memiliki posisi penting, strategis dan menentukan baik

dari sisi ajaran maupun dari sisi pembangunan

kesejahteraan umat. Al-Qur'an menegaskan bahwa

kesediaan menunaikan zakat adalah sebagai indikator

utama ketundukan seseorang terhadap ajaran Islam

(QS. Al-Taubah :5 dan al-Taubah 11), ciri utama

mukmin yang akan mendapatkan kebahagiaan hidup

akat merupakan salah satu rukun Islam dan

Zbangunannya yang agung, hal ini tampak pada

dalil-dali Al Qur’an dan Hadits. Allah SWT telah

menyandingkan zakat dengan shalat dalam pada 82

tempat di dalam Al Qur’an. Penyandingan ini

menunjukkan begitu agungnya zakat, dan adanya

hubungan kesempurnaan antara zakat dan shalat, dan

adanya keterikatan yang kuat antara keduanya, hingga

Abu Bakar Ash-Shiddik RA, berkata: ”Demi Allah, aku

akan memerangi orang-orang yang memisahkan

antara shalat dengan zakat”.

Dalil dari Al-Qur’an tentang zakat di antaranya

adalah surat Al-Baqarah ayat 43 sebagai berikut: Dan

dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah

beserta orang-orang yang ruku' (QS. Al Baqarah [2]:

43). Kemudian diperkuat dengan surat al-Taubah ayat 5:

Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan

menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada

mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Taubah [9]:

5). Sedangkan dalil yang menunjukkan bahwa zakat

merupakan bagian dari rukun Islam yang lima,

kemudian kaum muslimin telah bersepakat bahwa zakat

adalah rukun Islam ketiga. Hal ini telah dijelaskan

Rasulullah SAW sebagai berikut: Islam dibangun atas

lima perkara : Persaksian bahwa tidak ada ilah (Tuhan)

selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah

utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,

puasa di bulan Ramadhan, dan berhaji bagi yang

mampu (Muttafaq ‘Alahi).

Zakat makna asalnya adalah al-ziyâdah (tambah)

dan al-namâ' (tumbuh), Ibnu Fâris berkata: huruf zai,

kâf dan mu'tal alif (ز�� ), asalnya adalah tumbuh dan

tambah, maka dikatakan shadaqah adalah tumbuh dan

bertambahnya harta. Yang lain mengatakan; dikatakan

demikian karena diharapkan dengan shadaqah itu

tumbuh dan bertamabah harta. Definisi lain, bahwa

FIQIH

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-

pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

(QS. Al-Taubah [9]:60).

Page 52: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 51 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

50

(al-Mukminun: 4), ciri utama mukmin yang akan

mendapat rahmat dan pertolongan Allah SWT. (al-

Taubah:73 dan al-Hajj: 40-41). Kesediaan berzakat

dipandang pula sebagai orang yang selalu

berkeinginan untuk membersihkan diri dan jiwanya

dari berbagai sifat tercela seper bakhil, egois, rakus,

dan tamak, dan zakat sekaligus membersihkan,

mensucikan dan mengembangkan harta muzakki.

Zakat yang merupakan perintah Allah dan menjadi

rukun Islam ketiga, maka setiap orang yang mampu

berzakat harus menunaikan, karena hukum zakat telah

disepakati oleh para ulama dan diketahui oleh semua

umat, dan jika ada dari salah seorang kaum muslimin

mengingkari kewajiban zakat, maka dia telah keluar

dari Islam dan di bunuh dalam keadaan kafir, kecuali

jika baru mengenal Islam, maka dimaafkan karena

kejahiliahannya. Adapun orang yang tidak mau

membayar zakat namun tetap meyakini kewajibannya,

maka orang tersebut berdosa tapi tidak mengeluarkan

dari keislamannya, dan hakim atau penguasa

diperbolehkan mangambil paksa zakatnya. Sejarah

membuktikan, sepeninggal Rasulullah SAW, ketika Abu

Bakar ash-Shiddiq RA menjabat sebagai khalifah, ia

melancarkan peperangan untuk melawan orang-orang

yang berhenti membayar zakat meskipun mereka tetap

mendirikan shalat dan menyatakan bahwa tidak ada

Tuhan selain Allah, dan Abu Bakar mengatakan "Kita

tidak memisahkan shalat dengan zakat. Kisah lengkap

Abu Bakar dalam memerangi orang yang menolak

membayar zakat dikisahkan sebagai berikut: Tatkala

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat dan Abu Bakar

diangkat menjadi khalifah, beberapa orang arab

menjadi kafir, lalu Umar bertanya; 'Hai Abu bakar,

bagaimana engkau memerangi manusia padahal

Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Saya

diperintahkan memerangi manusia hingga mereka

mengucapkan laa-ilaaha-illallah, siapa yang telah

mengucapkan laa-ilaaha-illallah, berarti ia telah

menjaga kehormatan darahnya dan jiwanya kecuali

karena alasan yang dibenarkan dan hisabnya kepada

Allah." Abu Bakar menjawab; 'Demi Allah, saya akan

terus memerangi siapa saja yang memisahkan antara

shalat dan zakat, sebab zakat adalah hak harta, Demi

Allah, kalaulah mereka menghalangiku dari anak

kambing yang pernah mereka bayarkan kepada

Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, niscaya aku

perangi mereka karena tidak membayarnya.' Umar

kemudian berkata; 'Demi Allah, tiada lain kuanggap

memang Allah telah melapangkan Abu Bakar untuk

memerangi dan aku sadar bahwa yang dilakukannya

adalah benar. (HR. Bukhari no. 6413)

Ketika shahabat Umar bin Al-Khatthab menjabat

sebagai khalifah, dan kewajiban untuk membayar zakat

sudah normal dari pembangkangan orang-orang yang

menolak membayar zakat, ia kemudian meneruskan

dalam rangka mensukseskan program zakat dengan

memberikan fatwa dengan keilmuan dan ijtihadnya. Di

antaranya adalah; adanya zakat dari harta

perdagangan setelah dihitung harganya dan

digabungkan dengan harta lain, tidak adanya zakat

atas seorang budak, adanya zakat madu, zakat kuda,

tidak adanya zakat pohon bertulang atau bersisik, dan

kebijakan-kebijakan lainnya.

Ayat dalam QS. Al-Taubah 60 bertujuan untuk

menyebutkan golongan-golongan yang berhak

menerima zakat bukan untuk menjelaskan kewajiban

membaginya kepada semua golongan tersebut.Di

antara 8 asnaf mustahiq zakat di atas adalah fi

sabilillah (di jalan Allah), yang para ulama terjadi

perbedaan penafsiran dan perbedaan dalam

menginterpretasikan makna tersebut baik

yang mempersempit makna fi sabilillah dan

memperluas makna. Perbedaan tersebut

disebabkan karena perbedaan pandang

berdasarkan hujjah (alasan), dan dalil-dalil

yang mereka pegang. Hal ini dipengaruhi

pula dengan penggunaan kata fi sabilillah

di beberapa tempat dalam al-Qur’an yang

lebih dari 60 kali, baik yang dikaitkan

dengan mustahiq zakat maupun dikaitkan

dengan kata kerja seperti, berinfaq di jalan

Allah, atau berhijrah di jalan Allah.

Arti kalimat sabilullah menurut bahasa

aslinya sudah jelas, sabil artinya al-thariq

atau jalan. Jadi sabilullah adalah kalimat

yang bersifat umum, mencakup segala

amal perbuatan ikhlas, yang dipergunakan

untuk bertakarrub kepada Allah, dengan melaksanakan

segala wajib, sunah dan bermacam kebajikan lainnya.

Hal ini diungkap oleh Ibnu Atsir yang menyebutkan

tentang tafsir sabilullah ada dua. Pertama, Bahwa arti

asal kata ini menurut bahasa, adalah setiap amal

perbuatan ikhlas yang dipergunakan untuk bertakarrub

kepada Allah SWT, meliputi segala amal perbuatan

saleh, baik yang bersifat pribadi maupun yang bersifat

kemasyarakatan. Kedua, Bahwa arti yang biasa

dipahami pada kata ini apabila bersifat mutlak, adalah

jihad, sehingga karena seringnya dipergunakan untuk

itu, seolah-olah artinya hanya khusus untuk jihad.

As-Sa’di dalam tafsirnya menyebutkan bahwa yang

dimaksud fi sabilillah dalam surat al-Taubah ayat 60

adalah orang yang berperang di jalan Allah, yang dana

zakat tersebut dapat digunakan untuk keperluan

persenjataan, kendaraan perang, atau kebutuhan

dirinya dan keluarga yang ditinggalkan. Pendapat lain

menyatakan bolehnya diberikan kepada orang yang

berhaji dan berumrah. Menurut al-Qurthubi fisabilillah

adalah mereka yang berperang atau berjihad, diberikan

harta zakat apa-apa yang dapat bermanfaat untuk

jihad mereka baik para mujahid itu kaya atau fakir, ini

merupakan pendapat mayoritas ulama. Sedangkan

menurut Al-Thabari maksud fi sabililah diungkapkan

sebagai berikut: Adapun firman Allah SWT ”wa fi

sabilillah” yakni memebrikan nafkah dalam menolong

agama Allah, jalannya serta syariatnya yang di

syariatkan untuk hambanya, dengan peperangan

terhadap musuh-musuh agama, dan peperangan

tersebut adalah memerangi orang-orang kafir.

Makna fi sabilillah bisa dikaitkan pula dengan

orang-orang yang fokus membela agama Islam,

sehingga karena pembelaan dan perjuangannya untuk

Islam, ia tertahan untuk mencari mata pencaharian. Hal

ini dikuatkan oleh pendapat Ibnu Katsir ketika

menafsirkan ayat 273 dari surat al-Baqarah sebagai

berikut: Penafsiran tentang firman Allah ”(Berinfaqlah)

kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di

jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi”,

sebagaimana Abu Ja’far menyebutkan : bahwa orang

yang jihad kepada musuhnya menjadikan diri mereka

tertahan untuk melakukan usaha. Telah disebutkan

sebelumnya bahwa makna ’ihshar’, adalah

tertahannya seseorang dengan sakitnya, atau

ketidakmampuannya, atau karena jihad melawan

musuhnya....

FIQIH FIQIH

Page 53: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 51 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

50

(al-Mukminun: 4), ciri utama mukmin yang akan

mendapat rahmat dan pertolongan Allah SWT. (al-

Taubah:73 dan al-Hajj: 40-41). Kesediaan berzakat

dipandang pula sebagai orang yang selalu

berkeinginan untuk membersihkan diri dan jiwanya

dari berbagai sifat tercela seper bakhil, egois, rakus,

dan tamak, dan zakat sekaligus membersihkan,

mensucikan dan mengembangkan harta muzakki.

Zakat yang merupakan perintah Allah dan menjadi

rukun Islam ketiga, maka setiap orang yang mampu

berzakat harus menunaikan, karena hukum zakat telah

disepakati oleh para ulama dan diketahui oleh semua

umat, dan jika ada dari salah seorang kaum muslimin

mengingkari kewajiban zakat, maka dia telah keluar

dari Islam dan di bunuh dalam keadaan kafir, kecuali

jika baru mengenal Islam, maka dimaafkan karena

kejahiliahannya. Adapun orang yang tidak mau

membayar zakat namun tetap meyakini kewajibannya,

maka orang tersebut berdosa tapi tidak mengeluarkan

dari keislamannya, dan hakim atau penguasa

diperbolehkan mangambil paksa zakatnya. Sejarah

membuktikan, sepeninggal Rasulullah SAW, ketika Abu

Bakar ash-Shiddiq RA menjabat sebagai khalifah, ia

melancarkan peperangan untuk melawan orang-orang

yang berhenti membayar zakat meskipun mereka tetap

mendirikan shalat dan menyatakan bahwa tidak ada

Tuhan selain Allah, dan Abu Bakar mengatakan "Kita

tidak memisahkan shalat dengan zakat. Kisah lengkap

Abu Bakar dalam memerangi orang yang menolak

membayar zakat dikisahkan sebagai berikut: Tatkala

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat dan Abu Bakar

diangkat menjadi khalifah, beberapa orang arab

menjadi kafir, lalu Umar bertanya; 'Hai Abu bakar,

bagaimana engkau memerangi manusia padahal

Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Saya

diperintahkan memerangi manusia hingga mereka

mengucapkan laa-ilaaha-illallah, siapa yang telah

mengucapkan laa-ilaaha-illallah, berarti ia telah

menjaga kehormatan darahnya dan jiwanya kecuali

karena alasan yang dibenarkan dan hisabnya kepada

Allah." Abu Bakar menjawab; 'Demi Allah, saya akan

terus memerangi siapa saja yang memisahkan antara

shalat dan zakat, sebab zakat adalah hak harta, Demi

Allah, kalaulah mereka menghalangiku dari anak

kambing yang pernah mereka bayarkan kepada

Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, niscaya aku

perangi mereka karena tidak membayarnya.' Umar

kemudian berkata; 'Demi Allah, tiada lain kuanggap

memang Allah telah melapangkan Abu Bakar untuk

memerangi dan aku sadar bahwa yang dilakukannya

adalah benar. (HR. Bukhari no. 6413)

Ketika shahabat Umar bin Al-Khatthab menjabat

sebagai khalifah, dan kewajiban untuk membayar zakat

sudah normal dari pembangkangan orang-orang yang

menolak membayar zakat, ia kemudian meneruskan

dalam rangka mensukseskan program zakat dengan

memberikan fatwa dengan keilmuan dan ijtihadnya. Di

antaranya adalah; adanya zakat dari harta

perdagangan setelah dihitung harganya dan

digabungkan dengan harta lain, tidak adanya zakat

atas seorang budak, adanya zakat madu, zakat kuda,

tidak adanya zakat pohon bertulang atau bersisik, dan

kebijakan-kebijakan lainnya.

Ayat dalam QS. Al-Taubah 60 bertujuan untuk

menyebutkan golongan-golongan yang berhak

menerima zakat bukan untuk menjelaskan kewajiban

membaginya kepada semua golongan tersebut.Di

antara 8 asnaf mustahiq zakat di atas adalah fi

sabilillah (di jalan Allah), yang para ulama terjadi

perbedaan penafsiran dan perbedaan dalam

menginterpretasikan makna tersebut baik

yang mempersempit makna fi sabilillah dan

memperluas makna. Perbedaan tersebut

disebabkan karena perbedaan pandang

berdasarkan hujjah (alasan), dan dalil-dalil

yang mereka pegang. Hal ini dipengaruhi

pula dengan penggunaan kata fi sabilillah

di beberapa tempat dalam al-Qur’an yang

lebih dari 60 kali, baik yang dikaitkan

dengan mustahiq zakat maupun dikaitkan

dengan kata kerja seperti, berinfaq di jalan

Allah, atau berhijrah di jalan Allah.

Arti kalimat sabilullah menurut bahasa

aslinya sudah jelas, sabil artinya al-thariq

atau jalan. Jadi sabilullah adalah kalimat

yang bersifat umum, mencakup segala

amal perbuatan ikhlas, yang dipergunakan

untuk bertakarrub kepada Allah, dengan melaksanakan

segala wajib, sunah dan bermacam kebajikan lainnya.

Hal ini diungkap oleh Ibnu Atsir yang menyebutkan

tentang tafsir sabilullah ada dua. Pertama, Bahwa arti

asal kata ini menurut bahasa, adalah setiap amal

perbuatan ikhlas yang dipergunakan untuk bertakarrub

kepada Allah SWT, meliputi segala amal perbuatan

saleh, baik yang bersifat pribadi maupun yang bersifat

kemasyarakatan. Kedua, Bahwa arti yang biasa

dipahami pada kata ini apabila bersifat mutlak, adalah

jihad, sehingga karena seringnya dipergunakan untuk

itu, seolah-olah artinya hanya khusus untuk jihad.

As-Sa’di dalam tafsirnya menyebutkan bahwa yang

dimaksud fi sabilillah dalam surat al-Taubah ayat 60

adalah orang yang berperang di jalan Allah, yang dana

zakat tersebut dapat digunakan untuk keperluan

persenjataan, kendaraan perang, atau kebutuhan

dirinya dan keluarga yang ditinggalkan. Pendapat lain

menyatakan bolehnya diberikan kepada orang yang

berhaji dan berumrah. Menurut al-Qurthubi fisabilillah

adalah mereka yang berperang atau berjihad, diberikan

harta zakat apa-apa yang dapat bermanfaat untuk

jihad mereka baik para mujahid itu kaya atau fakir, ini

merupakan pendapat mayoritas ulama. Sedangkan

menurut Al-Thabari maksud fi sabililah diungkapkan

sebagai berikut: Adapun firman Allah SWT ”wa fi

sabilillah” yakni memebrikan nafkah dalam menolong

agama Allah, jalannya serta syariatnya yang di

syariatkan untuk hambanya, dengan peperangan

terhadap musuh-musuh agama, dan peperangan

tersebut adalah memerangi orang-orang kafir.

Makna fi sabilillah bisa dikaitkan pula dengan

orang-orang yang fokus membela agama Islam,

sehingga karena pembelaan dan perjuangannya untuk

Islam, ia tertahan untuk mencari mata pencaharian. Hal

ini dikuatkan oleh pendapat Ibnu Katsir ketika

menafsirkan ayat 273 dari surat al-Baqarah sebagai

berikut: Penafsiran tentang firman Allah ”(Berinfaqlah)

kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di

jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi”,

sebagaimana Abu Ja’far menyebutkan : bahwa orang

yang jihad kepada musuhnya menjadikan diri mereka

tertahan untuk melakukan usaha. Telah disebutkan

sebelumnya bahwa makna ’ihshar’, adalah

tertahannya seseorang dengan sakitnya, atau

ketidakmampuannya, atau karena jihad melawan

musuhnya....

FIQIH FIQIH

Page 54: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

52 EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 53 MAN TAZAKKA

PAK NATSIR

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

FIQIH TAZKIYATUN NAFS

Sedangkan ‘Uwais, menyebutkan bahwa maksud fi

sabilillah ada tiga pendapat. Pertama, yaitu

peperangan di jalan Allah, ini merupakan pendapat

jumhur ulama ahli tafsir, ahli hadits dan ahli fiqih,

seperti al-Qurtubi, al-Khazin, Ibnu al-Atsir, Imam

Syafi’i. Orang yang berperang di jalan Allah berhak

menerima zakat baik itu kaya atau miskin. Kedua,

peperangan di jalan Allah, orang yang berhaji, dan

orang yang melaksanakan umrah, Diantara yang

berpendapat seperti ini adalah al-Bukhari, al-Kasa’i,

dan al-Nawawi. Ketiga, yang dimaksud fi sabilillah

adalah Semua aspek dari kebaikan, karena lafadz

dalam ayat tersebut bersifat umum, maka tidak boleh

dibatasi kecuali dengan dalil, dan tidak ada dalil untuk

membatasinya. Dan mencakup pula apa saja yang

mengandung maslahat untuk kepentingan syariat

Islam secara umum. Ada pendapat yang meluaskan

makna fi sabilillah tidak hanya dalam konteks jihad

atau perang, dijelaskan oleh Qardhawi sebagai berikut:

Di antara ulama baik salaf maupun khalaf ada di

antara mereka yang meluaskan makna fi sabilillah

tidak membatasi hasnua jihad (berperang) dan hal-hal

yang berkaitan dengannya, akan tetapi

menafsirkannya dengan apa-apa yang mencakup

seluruh maslahat dan hal-hal yang dapat

mendekatkan (kepada Allah), pekerjaan-pekerjaan

sosial, sesuai dengan dalil asal kata fi sabilillah.

Fi sabilillah jika diterapkan untuk kondisi

keindonesiaan menurut menurut Mufraini, dinyatakan

bahwa dana fisabilillah hanya bisa disalurkan untuk

mereka yang berperang di jalan Allah atau lebih

tepatnya lagi 'dana perang umat'. Dunia kita sedang

dalam pergumulan globaisme yang mencanangkan

tidak ada kekerasan, maka tentu dana ini harus

dialihkan penyalurannya kepada bentuk lain dari

berjihad di jalan Allah. Bukan mereka yang

mengangkat senjata tapi bagi mereka yang

mengangkat pena, menuntut ilmu untuk mengibarkan

panji agama Allah di muka bumi. Maka dapat dipahami

bahwa konsep fisabilillah pada kondisi dewasa ini lebih

dekat kepada arti pengembangan SDM umat muslim

sebagai bentuk jihad.Termasuk didalamnya

pengkaderan dai-dai dan pengiriman mereka ke

pelosok negeri merupakan bagian dari program asnaf

fi sabilillah. Wallahu a’lam bisshowab.[]

Hewan dan Tumbuhan

Akhlak terhadap

Oleh: Oleh Abdullah Hehamahua, Mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi

Page 55: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

MAN TAZAKKA

52 EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 53 MAN TAZAKKA

PAK NATSIR

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M

FIQIH TAZKIYATUN NAFS

Sedangkan ‘Uwais, menyebutkan bahwa maksud fi

sabilillah ada tiga pendapat. Pertama, yaitu

peperangan di jalan Allah, ini merupakan pendapat

jumhur ulama ahli tafsir, ahli hadits dan ahli fiqih,

seperti al-Qurtubi, al-Khazin, Ibnu al-Atsir, Imam

Syafi’i. Orang yang berperang di jalan Allah berhak

menerima zakat baik itu kaya atau miskin. Kedua,

peperangan di jalan Allah, orang yang berhaji, dan

orang yang melaksanakan umrah, Diantara yang

berpendapat seperti ini adalah al-Bukhari, al-Kasa’i,

dan al-Nawawi. Ketiga, yang dimaksud fi sabilillah

adalah Semua aspek dari kebaikan, karena lafadz

dalam ayat tersebut bersifat umum, maka tidak boleh

dibatasi kecuali dengan dalil, dan tidak ada dalil untuk

membatasinya. Dan mencakup pula apa saja yang

mengandung maslahat untuk kepentingan syariat

Islam secara umum. Ada pendapat yang meluaskan

makna fi sabilillah tidak hanya dalam konteks jihad

atau perang, dijelaskan oleh Qardhawi sebagai berikut:

Di antara ulama baik salaf maupun khalaf ada di

antara mereka yang meluaskan makna fi sabilillah

tidak membatasi hasnua jihad (berperang) dan hal-hal

yang berkaitan dengannya, akan tetapi

menafsirkannya dengan apa-apa yang mencakup

seluruh maslahat dan hal-hal yang dapat

mendekatkan (kepada Allah), pekerjaan-pekerjaan

sosial, sesuai dengan dalil asal kata fi sabilillah.

Fi sabilillah jika diterapkan untuk kondisi

keindonesiaan menurut menurut Mufraini, dinyatakan

bahwa dana fisabilillah hanya bisa disalurkan untuk

mereka yang berperang di jalan Allah atau lebih

tepatnya lagi 'dana perang umat'. Dunia kita sedang

dalam pergumulan globaisme yang mencanangkan

tidak ada kekerasan, maka tentu dana ini harus

dialihkan penyalurannya kepada bentuk lain dari

berjihad di jalan Allah. Bukan mereka yang

mengangkat senjata tapi bagi mereka yang

mengangkat pena, menuntut ilmu untuk mengibarkan

panji agama Allah di muka bumi. Maka dapat dipahami

bahwa konsep fisabilillah pada kondisi dewasa ini lebih

dekat kepada arti pengembangan SDM umat muslim

sebagai bentuk jihad.Termasuk didalamnya

pengkaderan dai-dai dan pengiriman mereka ke

pelosok negeri merupakan bagian dari program asnaf

fi sabilillah. Wallahu a’lam bisshowab.[]

Hewan dan Tumbuhan

Akhlak terhadap

Oleh: Abdullah Hehamahua, Mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi

Page 56: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M54 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 55 MAN TAZAKKA

keamanan, kesehatan, makan dan minum

peliharaannya. Bahkan Umar ibnu Khattab menangis

ketika mengetahui seekor anak keledai yang mati

setelah tergelincir karena jalanan yang rusak.

Sebagai kepala negara, Umar merasa berdosa

karena tidak membangun jalanan yang baik

sehingga anak keledai itu tergelincir. Bahkan Abu

Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda: ”orang

yang menung-gangi dan meminum (susunya) wajib

memberinya makanan.” (HR Bukhari).

Di lain riwayat, para sahabat bertanya, apakah

mereka me-meroleh pahala atas makanan dan

minuman yang diberikan kepada hewan-hewan

mereka. Rasulullah menjawab: ”tiap-tiap manfaat

yang diberikan kepada hewan hidup, Allah memberi

pahala.” (HR Bukhari dan Muslim).

(c) A gar daging hewan ternak, khususnya ayam, sehat,

bergizi, dan bermanfaat bagi manusia, setelah

disembelih, digantung seperti yang dilakukan

terhadap kambing dan lembu sebagaimana dipe-

rintahkan Nabi Muhammad. Sebab, jika tidak

digantung, darah sembelihan itu tidak keluar

seluruhnya di mana ia menjadi darah beku dalam

tubuh hewan tersebut. Justru, darah beku inilah

yang mengakibatkan kualitas daging merosot,

bahkan dapat merupakan sumber penyakit.

Akhlak terhadap Tumbuhan

Nabi Muhammad dalam setiap pesannya kepada

para prajurit yang akan berangkat ke medan perang,

mengingatkan agar mereka tidak menebang pohon

kecuali karena diperlukan. Jika pesan ini dilaksana-kan

secara konsekwen oleh pengusaha dan anggota

masyarakat, tidak akan terjadi penggundulan hutan

yang pada gilirannya menimbulkan tanah longsor dan

banjir di mana-mana di seluruh Indonesia.

Disebabkan rusaknya akhlak manusia terhadap

lingkungan, hutan Indonesia sudah berada di stadium

empat di mana setiap menit tercatat seluas dua kali

lapangan bola, hutan yang rusak. Di Riau misalnya, 8,2

hektar hutan rusak setiap menit. Itulah sebabnya,

pejabat daerah yang paling banyak ditangkap di

Indonesia adalah di Riau, mulai dari Kepala Dinas

sampai dengan Gubernurnya.

Kepedulian Nabi Muhammad terhadap lingkungan

sampai-sampai beliau melarang manusia menangkap

ikan dengan menggunakan bahan peledak atau tuba.

Sebab, selain ikan-ikan kecil yang tidak diperlukan, turut

mati, pada waktu yang sama, terumbu karang dan

beberapa penghuni laut yang lain, mengalami

pemusnahan. Data-data yang ada, termasuk yang

dimiliki WALHI, sekitar 70 persen terumbu karang di

Indonesia, rusak. Padahal, selain sebagai sarang,

terumbu karang juga merupakan sumber makanan bagi

ikan di dalam laut. Semakin rusak terumbu karang,

Akhlak terhadap Hewan

Kemuliaan akhlak yang diatur dalam Islam meliputi

sikap seorang manusia terhadap hewan. Hal ini

diteladankan Nabi Muhammad dan para sahabat,

antara lain seperti kisah berikut: Pada suatu hari, ketika

masuk ke rumah, Nabi Muhammad menyaksikan seekor

induk kucing dengan bayi-bayinya sedang tidur nyenyak

di atas jubahnya. Mema-hami bahwa, tidur nyenyak

makhluk, baik manusia maupun hewan merupakan

kenikmatan dan anugerah Allah swt, Nabi Muhammad

tidak tega membangunkan kucing-kucing itu. Akhirnya,

disebabkan mahu ke masjid, beliau menggunting

bagian jubah yang ditempati kucing-kucing itu sehingga

beliau dapat mengenakan jubahnya tanpa

membangunkan kucing-kucing tersebut.

Kepedulian Nabi Muhammad terhadap hewan, biasa

beliau sam-paikan kepada para sahabat. Misalnya,

beliau memerintahkan agar menyembelih hewan

dengan menggunakan pisau yang setajam-tajam-nya

agar tidak menyiksa hewan tersebut. Beliau juga

menegur sahabat yang ngobrol sambil duduk di atas

unta. Hal itu sama dengan menyik-sanya. Menurut

beliau, unta hanya digunakan ketika dalam suatu per-

jalanan atau mengangkut barang. Bahkan beliau

mengingatkan, orang yang menaiki unta tersebut belum

tentu lebih ingat (berdzikir) kepada Allah swt dibanding

dengan unta yang dikenderainya. Sebab, menurut Allah

swt, semua makhluk di bumi ini senantiasa bertasbih

kepada-Nya seperti dikemukakan al-Qur'an:

Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, bertasbih

kepada-Nya apa yang di langit dan di bumi dan (juga)

burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-

masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbih-nya,

dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka

kerjakan. (QS An-Nuur: 41).

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan, ayat

ini menun-jukkan, setiap makhluk, termasuk hewan

diajarkan oleh Allah swt ba-gaimana cara shalat dan

bertasbih kepada-Nya. Oleh karena itu, sekalipun

hewan-hewan tersebut diciptakan bagi kepentingan

manusia, kita tetap harus berakhlak dalam

memanfaatkannya, termasuk ketika mau mengonsumsi

dagingnya.

Betapa tinggi kepedulian Nabi Muhammad terhadap

hewan se-hingga beliau memarahi seorang sahabat

yang telah membaringkan untanya yang mau

disembelih, baru mengasah pisaunya. Menurut be-liau,

tindakan sahabat itu sama dengan menyembelih hewan

itu dua kali. Sebab, ketika membiarkan unta menunggu

begitu lama dalam ke-adaan terikat, tentu ia mengalami

tekanan atau stres.

Sikap Nabi Muhammad limabelas abad lalu itu,

kebenarannya se-cara sains terbukti dewasa ini. Sebab,

hasil penelitian menunjukkan, hewan yang mengalami

tekanan atau intimidasi, secara sunatullah akan lahir

mekanisme memertahankan diri dalam tubuhnya

dengan menge-luarkan zat tertentu. Zat yang

dikeluarkan tersebut menjadikan daging-nya tidak

berkualitas sehingga memengaruhi kesehatan manusia

yang mengonsumsinya.

Berdasarkan ketentuan al-Qur'an dan teladan Nabi

Muhammad di atas, berikut ini disampaikan beberapa

upaya dalam berakhlak terhadap hewan demi

kemaslahatan manusia sendiri, antara lain:

(a) Tidak boleh menganiaya hewan. Bahkan, hewan

seperti burung yang dipelihara bukan untuk

dimakan, tidak boleh dikurung dalam sangkar.

Sudah merupakan tradisi di masyarakat, khususnya

di Jawa, hampir di setiap rumah, ada sangkar

burung dengan isinya sebagai hiasan atau hobi tuan

rumah. Sama halnya dengan aquarium di dalam

rumah di mana ikan dikurung dan tidak dikonsumsi

dagingnya oleh tuannya. Perilaku seperti ini

tergolong yang dilarang Rasulullah saw. Artinya, jika

ingin memiliki aquarium dengan ikan sebagai

hiburan di dalam rumah, setelah cukup besar, ikan

itu harus dimakan, bukan hanya dipajang.

(b) P emilik hewan peliharaan harus menjamin

TAZKIYATUN NAFS TAZKIYATUN NAFS

Page 57: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M54 MAN TAZAKKA

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 55 MAN TAZAKKA

keamanan, kesehatan, makan dan minum

peliharaannya. Bahkan Umar ibnu Khattab menangis

ketika mengetahui seekor anak keledai yang mati

setelah tergelincir karena jalanan yang rusak.

Sebagai kepala negara, Umar merasa berdosa

karena tidak membangun jalanan yang baik

sehingga anak keledai itu tergelincir. Bahkan Abu

Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda: ”orang

yang menung-gangi dan meminum (susunya) wajib

memberinya makanan.” (HR Bukhari).

Di lain riwayat, para sahabat bertanya, apakah

mereka me-meroleh pahala atas makanan dan

minuman yang diberikan kepada hewan-hewan

mereka. Rasulullah menjawab: ”tiap-tiap manfaat

yang diberikan kepada hewan hidup, Allah memberi

pahala.” (HR Bukhari dan Muslim).

(c) A gar daging hewan ternak, khususnya ayam, sehat,

bergizi, dan bermanfaat bagi manusia, setelah

disembelih, digantung seperti yang dilakukan

terhadap kambing dan lembu sebagaimana dipe-

rintahkan Nabi Muhammad. Sebab, jika tidak

digantung, darah sembelihan itu tidak keluar

seluruhnya di mana ia menjadi darah beku dalam

tubuh hewan tersebut. Justru, darah beku inilah

yang mengakibatkan kualitas daging merosot,

bahkan dapat merupakan sumber penyakit.

Akhlak terhadap Tumbuhan

Nabi Muhammad dalam setiap pesannya kepada

para prajurit yang akan berangkat ke medan perang,

mengingatkan agar mereka tidak menebang pohon

kecuali karena diperlukan. Jika pesan ini dilaksana-kan

secara konsekwen oleh pengusaha dan anggota

masyarakat, tidak akan terjadi penggundulan hutan

yang pada gilirannya menimbulkan tanah longsor dan

banjir di mana-mana di seluruh Indonesia.

Disebabkan rusaknya akhlak manusia terhadap

lingkungan, hutan Indonesia sudah berada di stadium

empat di mana setiap menit tercatat seluas dua kali

lapangan bola, hutan yang rusak. Di Riau misalnya, 8,2

hektar hutan rusak setiap menit. Itulah sebabnya,

pejabat daerah yang paling banyak ditangkap di

Indonesia adalah di Riau, mulai dari Kepala Dinas

sampai dengan Gubernurnya.

Kepedulian Nabi Muhammad terhadap lingkungan

sampai-sampai beliau melarang manusia menangkap

ikan dengan menggunakan bahan peledak atau tuba.

Sebab, selain ikan-ikan kecil yang tidak diperlukan, turut

mati, pada waktu yang sama, terumbu karang dan

beberapa penghuni laut yang lain, mengalami

pemusnahan. Data-data yang ada, termasuk yang

dimiliki WALHI, sekitar 70 persen terumbu karang di

Indonesia, rusak. Padahal, selain sebagai sarang,

terumbu karang juga merupakan sumber makanan bagi

ikan di dalam laut. Semakin rusak terumbu karang,

Akhlak terhadap Hewan

Kemuliaan akhlak yang diatur dalam Islam meliputi

sikap seorang manusia terhadap hewan. Hal ini

diteladankan Nabi Muhammad dan para sahabat,

antara lain seperti kisah berikut: Pada suatu hari, ketika

masuk ke rumah, Nabi Muhammad menyaksikan seekor

induk kucing dengan bayi-bayinya sedang tidur nyenyak

di atas jubahnya. Mema-hami bahwa, tidur nyenyak

makhluk, baik manusia maupun hewan merupakan

kenikmatan dan anugerah Allah swt, Nabi Muhammad

tidak tega membangunkan kucing-kucing itu. Akhirnya,

disebabkan mahu ke masjid, beliau menggunting

bagian jubah yang ditempati kucing-kucing itu sehingga

beliau dapat mengenakan jubahnya tanpa

membangunkan kucing-kucing tersebut.

Kepedulian Nabi Muhammad terhadap hewan, biasa

beliau sam-paikan kepada para sahabat. Misalnya,

beliau memerintahkan agar menyembelih hewan

dengan menggunakan pisau yang setajam-tajam-nya

agar tidak menyiksa hewan tersebut. Beliau juga

menegur sahabat yang ngobrol sambil duduk di atas

unta. Hal itu sama dengan menyik-sanya. Menurut

beliau, unta hanya digunakan ketika dalam suatu per-

jalanan atau mengangkut barang. Bahkan beliau

mengingatkan, orang yang menaiki unta tersebut belum

tentu lebih ingat (berdzikir) kepada Allah swt dibanding

dengan unta yang dikenderainya. Sebab, menurut Allah

swt, semua makhluk di bumi ini senantiasa bertasbih

kepada-Nya seperti dikemukakan al-Qur'an:

Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, bertasbih

kepada-Nya apa yang di langit dan di bumi dan (juga)

burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-

masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbih-nya,

dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka

kerjakan. (QS An-Nuur: 41).

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan, ayat

ini menun-jukkan, setiap makhluk, termasuk hewan

diajarkan oleh Allah swt ba-gaimana cara shalat dan

bertasbih kepada-Nya. Oleh karena itu, sekalipun

hewan-hewan tersebut diciptakan bagi kepentingan

manusia, kita tetap harus berakhlak dalam

memanfaatkannya, termasuk ketika mau mengonsumsi

dagingnya.

Betapa tinggi kepedulian Nabi Muhammad terhadap

hewan se-hingga beliau memarahi seorang sahabat

yang telah membaringkan untanya yang mau

disembelih, baru mengasah pisaunya. Menurut be-liau,

tindakan sahabat itu sama dengan menyembelih hewan

itu dua kali. Sebab, ketika membiarkan unta menunggu

begitu lama dalam ke-adaan terikat, tentu ia mengalami

tekanan atau stres.

Sikap Nabi Muhammad limabelas abad lalu itu,

kebenarannya se-cara sains terbukti dewasa ini. Sebab,

hasil penelitian menunjukkan, hewan yang mengalami

tekanan atau intimidasi, secara sunatullah akan lahir

mekanisme memertahankan diri dalam tubuhnya

dengan menge-luarkan zat tertentu. Zat yang

dikeluarkan tersebut menjadikan daging-nya tidak

berkualitas sehingga memengaruhi kesehatan manusia

yang mengonsumsinya.

Berdasarkan ketentuan al-Qur'an dan teladan Nabi

Muhammad di atas, berikut ini disampaikan beberapa

upaya dalam berakhlak terhadap hewan demi

kemaslahatan manusia sendiri, antara lain:

(a) Tidak boleh menganiaya hewan. Bahkan, hewan

seperti burung yang dipelihara bukan untuk

dimakan, tidak boleh dikurung dalam sangkar.

Sudah merupakan tradisi di masyarakat, khususnya

di Jawa, hampir di setiap rumah, ada sangkar

burung dengan isinya sebagai hiasan atau hobi tuan

rumah. Sama halnya dengan aquarium di dalam

rumah di mana ikan dikurung dan tidak dikonsumsi

dagingnya oleh tuannya. Perilaku seperti ini

tergolong yang dilarang Rasulullah saw. Artinya, jika

ingin memiliki aquarium dengan ikan sebagai

hiburan di dalam rumah, setelah cukup besar, ikan

itu harus dimakan, bukan hanya dipajang.

(b) P emilik hewan peliharaan harus menjamin

TAZKIYATUN NAFS TAZKIYATUN NAFS

Page 58: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M56 MAN TAZAKKA

dikhawatirkan laut Indonesia tidak lagi memiliki banyak

ikan yang justru merupakan salah satu sumber rezeki

nelayan kita. Pengrusakan hutan dan lautan yang

sedemikian parah di Indonesia, sudah diingatkan Allah

swt 15 abad silam:

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya

Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)

perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang

benar). (QS Ar Ruum: 41).

Menurut Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, maksud

ayat ”telah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia,” adalah

kekurangan tanam-tanaman dan buah-buahan

disebabkan oleh kemaksiatan. Pendapat Ibnu Katsir

tersebut dapat disaksikan hampir setiap tahun di

Indonesia. Misalnya, petani yang rugi karena sawahnya

direndam banjir akibat hutan yang gundul di mana-

mana. Hutan yang gundul mengakibatkan air hujan

langsung mengalir ke tempat yang rendah, termasuk

sawah dan perkampungan karena tidak ada akar pohon

yang menahannya. Pada waktu yang lain, petani juga

mengeluh karena gagal panen akibat kemarau panjang.

Hal ini disebabkan hutan yang gundul di mana ketika

hujan, tidak ada akar yang berfungsi menahan air hujan

tersebut untuk kemudian disimpan dalam sumur-sumur

tanah. Air dalam sumur tanah ini juga merupakan salah

satu pengsuplai tetap bagi sungai. Kondisi ini kemudian

ber-dampak terhadap pengairan sawah dan palawija.

Allah berfirman: Apakah kamu tidak memerhatikan,

bahwa sesungguhnya Allah menu-runkan air dari

langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di

bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu

tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya,

lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-

kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berde-rai-

derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-

benar terdapat pelajaran bagi orang yang mempunyai

akal (QS Az-Zumar: 21).

Berdasarkan peringatan Allah swt di atas, petani,

nelayan, peng-usaha HPH, lebih-lebih pemerintah,

hendaknya kembali ke al-Qur'an dan as-Sunnah agar

kehidupan seluruh komponen bangsa ini menjadi lebih

sejahtera, aman, dan damai dalam ampunan dan redha

Allah swt. Untuk itu, berikut ini disampaikan beberapa

kiat dan perilaku ke arah perbaikan tersebut, antara lain:

(a) Dalam setiap Pilkades, Pemilukada, Pemilu, dan

Pilpres, maka Kades, Bupati, Walikota, Gubernur,

Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR dan

DPRD yang dipilih adalah orang-orang Islam yang

mengerti al-Qur'an dan as-Sunnah dan mau melak-

sanakannya sebagai ideologi pembangunan

nasional. Bagi non-muslim yang terlanjur terpilih,

menjadi tanggung jawab Parpol Islam, Kementerian

Agama, MUI, dan ormas dakwah Islam lain-nya

untuk mendakwahi mereka agar mereka dapat

menerima pe-laksanaan ajaran Islam dalam sistem

pembangunan sekalipun mereka tetap nonmuslim.

(b) D alam melantik Menteri dan Pimpinan Lembaga

Negara, Presiden hendaknya mengangkat individu

yang selain profesional di bidang-nya, juga taat

melaksanakan ajaran agama yang dianut serta tidak

berperilaku koruptif dalam segala aspek kehidupan.

(c) P emerintah, dalam hal ini, kementerian terkait

dengan DPR, segera membarui semua peraturan

perundang-undangan yang berkait-an dengan

hutan, laut, dan tambang sehingga peringatan yang

disampaikan Allah swt 15 abad silam, dapat

dipulihkan. Hal ini akan mendatangkan manfaat bagi

rakyat, seperti dikatakan ayat berikut: ”Dia

memancarkan daripadanya mata airnya, dan (me-

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 57 MAN TAZAKKA

numbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-

gunung dipan-cangkan-Nya dengan teguh (semua

itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan

ternakmu.” (QS An-Naaziyaat: 31 – 33).

”Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai

hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di

bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air

hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu

berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang

bermacam-macam.” (QS Thahaa: 53).

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan

bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia

menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia

menghasilkan dengan hujan itu, segala buah-

buahan sebagai rezeki untukmu, karena itu

janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi

Allah padahal kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah:

22).

(d) P eraturan perundang-undangan sebagaimana

disebutkan di huruf (c) di atas, selain mengatur

tatacara pengelolaan hutan, laut, dan tambang yang

super ketat, tidak kalah penting, sanksi hukuman

yang menjerakan. Misalnya, bagi pengusaha HPH

dan tambang yang mengakibatkan longsor dan

banjir sehingga mengorbankan nyawa manusia dan

menghancurkan perkampungan, sanksinya berupa:

hukuman mati, disalib, dipotong kaki dan tangan

secara silang atau diasingkan dari keramaian

manusia. Hukuman jenis ini dengan jelas disebutkan

dalam ayat berikut:

Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang

yang menye-rang Allah dan Rasul-Nya dan

membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah

mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan

dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau

dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang

demikian itu (sebagai) suatu peng-hinaan untuk

mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh sik-

saan yang besar (QS Al-Maidah: 33).

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, menjelaskan, kata-

kata ”orang-orang yang menyerang Allah dan

Rasul-Nya” adalah mereka yang melawan atau

melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya berkaitan

dengan segala aspek kehidupan, termasuk membuat

kerusakan berupa banjir dan tanah longsor. Bahkan,

berkenaan dengan illegal loging, Ibnu Katsir

mengaitkan ayat ini dengan ayat 205 dari surah Al-

Baqarah yang berbunyi: ”dan apabila dia berpaling

(darimu), dia berjalan di muka bumi untuk

melakukan kerusakan padanya, serta merusak

tanaman-tanaman dan hewan ternak. Dan Allah

tidak menyukai kebinasaan.”(QS Al-Baqarah: 205).

Berdasarkan penjelasan Ibnu Katsir di atas, maka

menurut Penulis, mereka yang mengakibatkan tanah

longsor dan banjir bandang akibat penggundulan

hutan, mesti dijatuhi hukuman mati. Sementara

ketentuan yang ada dalam UU No 31/99 jo UU No

20/2001 tentang Tindak Pidana Korupsi, pasal 2 dan

3 tentang ganti rugi yang harus dibayar terdakwa,

hendaknya diarahkan kepada kerugian

perekonomian negara, bukan sekedar kerugian

keuangan negara seperti diterapkan hakim selama

ini. Artinya, jika karena ulah pengusaha HPH, terjadi

tanah longsor dan banjir bandang yang

menimbulkan kerugian petani dan masyarakat

kampung (karena rumahnya terendam), terdakwa

harus mengganti rugi seluruh kerugian yang

diakibatkan banjir dan tanah longsor tersebut.[]

TAZKIYATUN NAFS TAZKIYATUN NAFS

Page 59: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M56 MAN TAZAKKA

dikhawatirkan laut Indonesia tidak lagi memiliki banyak

ikan yang justru merupakan salah satu sumber rezeki

nelayan kita. Pengrusakan hutan dan lautan yang

sedemikian parah di Indonesia, sudah diingatkan Allah

swt 15 abad silam:

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya

Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)

perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang

benar). (QS Ar Ruum: 41).

Menurut Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, maksud

ayat ”telah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia,” adalah

kekurangan tanam-tanaman dan buah-buahan

disebabkan oleh kemaksiatan. Pendapat Ibnu Katsir

tersebut dapat disaksikan hampir setiap tahun di

Indonesia. Misalnya, petani yang rugi karena sawahnya

direndam banjir akibat hutan yang gundul di mana-

mana. Hutan yang gundul mengakibatkan air hujan

langsung mengalir ke tempat yang rendah, termasuk

sawah dan perkampungan karena tidak ada akar pohon

yang menahannya. Pada waktu yang lain, petani juga

mengeluh karena gagal panen akibat kemarau panjang.

Hal ini disebabkan hutan yang gundul di mana ketika

hujan, tidak ada akar yang berfungsi menahan air hujan

tersebut untuk kemudian disimpan dalam sumur-sumur

tanah. Air dalam sumur tanah ini juga merupakan salah

satu pengsuplai tetap bagi sungai. Kondisi ini kemudian

ber-dampak terhadap pengairan sawah dan palawija.

Allah berfirman: Apakah kamu tidak memerhatikan,

bahwa sesungguhnya Allah menu-runkan air dari

langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di

bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu

tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya,

lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-

kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berde-rai-

derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-

benar terdapat pelajaran bagi orang yang mempunyai

akal (QS Az-Zumar: 21).

Berdasarkan peringatan Allah swt di atas, petani,

nelayan, peng-usaha HPH, lebih-lebih pemerintah,

hendaknya kembali ke al-Qur'an dan as-Sunnah agar

kehidupan seluruh komponen bangsa ini menjadi lebih

sejahtera, aman, dan damai dalam ampunan dan redha

Allah swt. Untuk itu, berikut ini disampaikan beberapa

kiat dan perilaku ke arah perbaikan tersebut, antara lain:

(a) Dalam setiap Pilkades, Pemilukada, Pemilu, dan

Pilpres, maka Kades, Bupati, Walikota, Gubernur,

Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR dan

DPRD yang dipilih adalah orang-orang Islam yang

mengerti al-Qur'an dan as-Sunnah dan mau melak-

sanakannya sebagai ideologi pembangunan

nasional. Bagi non-muslim yang terlanjur terpilih,

menjadi tanggung jawab Parpol Islam, Kementerian

Agama, MUI, dan ormas dakwah Islam lain-nya

untuk mendakwahi mereka agar mereka dapat

menerima pe-laksanaan ajaran Islam dalam sistem

pembangunan sekalipun mereka tetap nonmuslim.

(b) D alam melantik Menteri dan Pimpinan Lembaga

Negara, Presiden hendaknya mengangkat individu

yang selain profesional di bidang-nya, juga taat

melaksanakan ajaran agama yang dianut serta tidak

berperilaku koruptif dalam segala aspek kehidupan.

(c) P emerintah, dalam hal ini, kementerian terkait

dengan DPR, segera membarui semua peraturan

perundang-undangan yang berkait-an dengan

hutan, laut, dan tambang sehingga peringatan yang

disampaikan Allah swt 15 abad silam, dapat

dipulihkan. Hal ini akan mendatangkan manfaat bagi

rakyat, seperti dikatakan ayat berikut: ”Dia

memancarkan daripadanya mata airnya, dan (me-

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 57 MAN TAZAKKA

numbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-

gunung dipan-cangkan-Nya dengan teguh (semua

itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan

ternakmu.” (QS An-Naaziyaat: 31 – 33).

”Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai

hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di

bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air

hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu

berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang

bermacam-macam.” (QS Thahaa: 53).

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan

bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia

menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia

menghasilkan dengan hujan itu, segala buah-

buahan sebagai rezeki untukmu, karena itu

janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi

Allah padahal kamu mengetahui. (QS Al-Baqarah:

22).

(d) P eraturan perundang-undangan sebagaimana

disebutkan di huruf (c) di atas, selain mengatur

tatacara pengelolaan hutan, laut, dan tambang yang

super ketat, tidak kalah penting, sanksi hukuman

yang menjerakan. Misalnya, bagi pengusaha HPH

dan tambang yang mengakibatkan longsor dan

banjir sehingga mengorbankan nyawa manusia dan

menghancurkan perkampungan, sanksinya berupa:

hukuman mati, disalib, dipotong kaki dan tangan

secara silang atau diasingkan dari keramaian

manusia. Hukuman jenis ini dengan jelas disebutkan

dalam ayat berikut:

Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang

yang menye-rang Allah dan Rasul-Nya dan

membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah

mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan

dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau

dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang

demikian itu (sebagai) suatu peng-hinaan untuk

mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh sik-

saan yang besar (QS Al-Maidah: 33).

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, menjelaskan, kata-

kata ”orang-orang yang menyerang Allah dan

Rasul-Nya” adalah mereka yang melawan atau

melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya berkaitan

dengan segala aspek kehidupan, termasuk membuat

kerusakan berupa banjir dan tanah longsor. Bahkan,

berkenaan dengan illegal loging, Ibnu Katsir

mengaitkan ayat ini dengan ayat 205 dari surah Al-

Baqarah yang berbunyi: ”dan apabila dia berpaling

(darimu), dia berjalan di muka bumi untuk

melakukan kerusakan padanya, serta merusak

tanaman-tanaman dan hewan ternak. Dan Allah

tidak menyukai kebinasaan.”(QS Al-Baqarah: 205).

Berdasarkan penjelasan Ibnu Katsir di atas, maka

menurut Penulis, mereka yang mengakibatkan tanah

longsor dan banjir bandang akibat penggundulan

hutan, mesti dijatuhi hukuman mati. Sementara

ketentuan yang ada dalam UU No 31/99 jo UU No

20/2001 tentang Tindak Pidana Korupsi, pasal 2 dan

3 tentang ganti rugi yang harus dibayar terdakwa,

hendaknya diarahkan kepada kerugian

perekonomian negara, bukan sekedar kerugian

keuangan negara seperti diterapkan hakim selama

ini. Artinya, jika karena ulah pengusaha HPH, terjadi

tanah longsor dan banjir bandang yang

menimbulkan kerugian petani dan masyarakat

kampung (karena rumahnya terendam), terdakwa

harus mengganti rugi seluruh kerugian yang

diakibatkan banjir dan tanah longsor tersebut.[]

TAZKIYATUN NAFS TAZKIYATUN NAFS

Page 60: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

agi saya, bagi rakyat Indonesia maupun dunia,

BPak Natsir ''tidak pernah mati''. Ia dilahirkan

untuk kekal namanya. Nama Natsir tidak pernah

mati sampai hari kiamat. Malah makin mendekati

kiamat, nama beliau makin sering disebut. Perilakunya,

kata-kata dan kalimat yang diucapkannya, hidup dan

menghidupkan. Tidak pernah mati.

Oleh karena itu, berapapun orang menulis tentang

nama Muhammad Natsir, 70, 80, ratusan tahun, makin

hidup. Maka sepatutnya, khususnya umat Islam

Indonesia dan rakyat Indonesia umumnya harus banyak

belajar dari beliau. Dari bidang pendidikan politik,

hingga masalah-masalah ke-Islaman. Beliau

multitalenta.

Sekali lagi, tidak akan pernah mati. Saya sangat

mengagumi beliau. Dan sampai hari ini (terisak tersedu-

sedu) saya masih belajar kepada beliau. Mudah-

mudahan Allah SWT memberikan tempat yang layak,

khusnul khotimah, ahli surga, dan mudah mudahan

orang-orang yang mengikutinya, diberikan Allah SWT

keberkahan, ridha, aamiin. Berterima kasihlah rakyat

Indonesia kepada beliau, sampai kapanpun.

Tidaklah berlebihan bila Dr Mohammad Natsir dan

Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia mendapat

kehormatan disebut sebagai ''Generator Da'wah''. Hal

ini bisa kita geledah dalam sejarah republik ini.

Dewan Da'wah lahir sebagai lembaga Da'wah setelah

Partai Politik Masyumi dipaksa bubar oleh rejim Orde

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M58 MAN TAZAKKA

Lama dan tidak diberi ijin untuk hidup kembali oleh

rejim Orde Baru.

Masyumi sendiri dinawaitukan sebagai wadah

tunggal gerakan politik Islam. Partai ini dilahirkan oleh

Kongres Umat Islam Indonesia yang kedua di

Yogyakarta tahun 1945, yang dihadiri sekitar lima ratus

utusan organisasi sosial keagamaan yang mewakili

hampir seluruh organisasi Islam seperti NU,

Muhammadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Persatuan

Umat Islam, Al-Irsyad, Mai'iyatul Wasliyah, Al-Ittihadiyah

dan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA), pada

tanggal 7-8 November 1945 di Yogyakarta.

Beberapa prestasi kebangsaan yang pernah

ditorehkan Masyumi antara lain: M Natsir (1950-1951)

Menjadi Perdana Menteri; Mohammad Roem sebagai

Mendagri adalah konseptor utama UU Pemilu; Moh

Roem juga dikenal sebagai diplomat ulung, ia menjadi

delegasi Indonesia dalam perundingan dengan Belanda

yang dikenal dengan Perjanjian Roem-Royen.

Masyumi juga yang pertama mengusulkan dan

menggodok RUU Anti-Korupsi pada di masa

Boerhanoeddin Harahap memimpin kabinet (1955-

1956); Syafrudin Prawiranegara merupakan pakar

ekonomi yang juga pernah menjadi Gubernur Bank

Indonesia pertama tahun 1950; Syafrudin Prawiranegara

pulalah yang menjadi Pimpinan PDRI (Pimpinan Darurat

Republik Indonesia) ketika Soekarno, Hatta dan

beberapa menteri ditawan Belanda.

Pada pemilu 1955, Masyumi membuktikan diri

sebagai partai Islam terbesar. Masyumi mendapat

dukungan suara terbanyak, yakni 10 dari 15 daerah

pemilihan di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1960 Masyumi dibubarkan oleh

Soekarno, melalui Keppres No 200/1960 tanggal 15

Agustus 1960. Setelah tidak mendapat lampu hijau

untuk bangkit lagi di era Soeharto, Pak Natsir dkk

mentransformasi gerakan politik menjadi gerakan

Da'wah sosial keagamaan dengan mendirikan Dewan

Da'wah pada 1967. Perubahan strategi ini disampaikan

Pak Natsir dengan ungkapannya yang fenomenal:

”Kalau dulu kita berda'wah dengan menggunakan jalur

politik, maka sekarang kita berpolitik menggunakan

jalur da'wah”.

Sebagai generator Da'wah, Dewan Da'wah yang

diketuai Pak Natsir menginisiasi pendirian banyak

lembaga Da'wah dan pendidikan, sebagaimana

diuraikan dalam buku kecil ini.

Melalui tema besar ''Selamatkan Indonesia dengan

Da'wah'', Dewan Da'wah berkonsentrasi pada

pendidikan kader da'i dan penempatan mereka sebagai

pendamping ummat di pedalaman (termasuk

perbatasan) Nusantara, serta meningkatkan taraf hidup

ummat binaan mereka.

Namun, amal Da'wah Dewan Da'wah masih jauh dari

mencukupi untuk menggeneratori seluruh Nusantara.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan

garis pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah

perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan

darat (kontinen) maupun laut (maritim). Batas darat

wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung

dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea

(PNG) dan Timor Leste.

Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau,

empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota. Sedangkan

wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara,

yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam,

Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste dan

Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada

umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya

92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil.

Menurut data BPS 2014, hingga saat ini terdapat 183

daerah tertinggal di Tanah Air, yang 70% diantaranya

berada di Kawasan Timur Indonesia. Misalnya di Papua

(93 %), Sulawesi Tengah (91%), Maluku Utara (78%),

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 59 MAN TAZAKKA

"Tak Pernah Mati”Pak Natsir

PAK NATSIR PAK NATSIR

Oleh: Prof Dr Ir H Ahmad Muflih Saefuddin, Ketua Dewan Pembina Dewan Dakwah

Page 61: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

agi saya, bagi rakyat Indonesia maupun dunia,

BPak Natsir ''tidak pernah mati''. Ia dilahirkan

untuk kekal namanya. Nama Natsir tidak pernah

mati sampai hari kiamat. Malah makin mendekati

kiamat, nama beliau makin sering disebut. Perilakunya,

kata-kata dan kalimat yang diucapkannya, hidup dan

menghidupkan. Tidak pernah mati.

Oleh karena itu, berapapun orang menulis tentang

nama Muhammad Natsir, 70, 80, ratusan tahun, makin

hidup. Maka sepatutnya, khususnya umat Islam

Indonesia dan rakyat Indonesia umumnya harus banyak

belajar dari beliau. Dari bidang pendidikan politik,

hingga masalah-masalah ke-Islaman. Beliau

multitalenta.

Sekali lagi, tidak akan pernah mati. Saya sangat

mengagumi beliau. Dan sampai hari ini (terisak tersedu-

sedu) saya masih belajar kepada beliau. Mudah-

mudahan Allah SWT memberikan tempat yang layak,

khusnul khotimah, ahli surga, dan mudah mudahan

orang-orang yang mengikutinya, diberikan Allah SWT

keberkahan, ridha, aamiin. Berterima kasihlah rakyat

Indonesia kepada beliau, sampai kapanpun.

Tidaklah berlebihan bila Dr Mohammad Natsir dan

Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia mendapat

kehormatan disebut sebagai ''Generator Da'wah''. Hal

ini bisa kita geledah dalam sejarah republik ini.

Dewan Da'wah lahir sebagai lembaga Da'wah setelah

Partai Politik Masyumi dipaksa bubar oleh rejim Orde

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M58 MAN TAZAKKA

Lama dan tidak diberi ijin untuk hidup kembali oleh

rejim Orde Baru.

Masyumi sendiri dinawaitukan sebagai wadah

tunggal gerakan politik Islam. Partai ini dilahirkan oleh

Kongres Umat Islam Indonesia yang kedua di

Yogyakarta tahun 1945, yang dihadiri sekitar lima ratus

utusan organisasi sosial keagamaan yang mewakili

hampir seluruh organisasi Islam seperti NU,

Muhammadiyah, Persatuan Islam (PERSIS), Persatuan

Umat Islam, Al-Irsyad, Mai'iyatul Wasliyah, Al-Ittihadiyah

dan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA), pada

tanggal 7-8 November 1945 di Yogyakarta.

Beberapa prestasi kebangsaan yang pernah

ditorehkan Masyumi antara lain: M Natsir (1950-1951)

Menjadi Perdana Menteri; Mohammad Roem sebagai

Mendagri adalah konseptor utama UU Pemilu; Moh

Roem juga dikenal sebagai diplomat ulung, ia menjadi

delegasi Indonesia dalam perundingan dengan Belanda

yang dikenal dengan Perjanjian Roem-Royen.

Masyumi juga yang pertama mengusulkan dan

menggodok RUU Anti-Korupsi pada di masa

Boerhanoeddin Harahap memimpin kabinet (1955-

1956); Syafrudin Prawiranegara merupakan pakar

ekonomi yang juga pernah menjadi Gubernur Bank

Indonesia pertama tahun 1950; Syafrudin Prawiranegara

pulalah yang menjadi Pimpinan PDRI (Pimpinan Darurat

Republik Indonesia) ketika Soekarno, Hatta dan

beberapa menteri ditawan Belanda.

Pada pemilu 1955, Masyumi membuktikan diri

sebagai partai Islam terbesar. Masyumi mendapat

dukungan suara terbanyak, yakni 10 dari 15 daerah

pemilihan di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1960 Masyumi dibubarkan oleh

Soekarno, melalui Keppres No 200/1960 tanggal 15

Agustus 1960. Setelah tidak mendapat lampu hijau

untuk bangkit lagi di era Soeharto, Pak Natsir dkk

mentransformasi gerakan politik menjadi gerakan

Da'wah sosial keagamaan dengan mendirikan Dewan

Da'wah pada 1967. Perubahan strategi ini disampaikan

Pak Natsir dengan ungkapannya yang fenomenal:

”Kalau dulu kita berda'wah dengan menggunakan jalur

politik, maka sekarang kita berpolitik menggunakan

jalur da'wah”.

Sebagai generator Da'wah, Dewan Da'wah yang

diketuai Pak Natsir menginisiasi pendirian banyak

lembaga Da'wah dan pendidikan, sebagaimana

diuraikan dalam buku kecil ini.

Melalui tema besar ''Selamatkan Indonesia dengan

Da'wah'', Dewan Da'wah berkonsentrasi pada

pendidikan kader da'i dan penempatan mereka sebagai

pendamping ummat di pedalaman (termasuk

perbatasan) Nusantara, serta meningkatkan taraf hidup

ummat binaan mereka.

Namun, amal Da'wah Dewan Da'wah masih jauh dari

mencukupi untuk menggeneratori seluruh Nusantara.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan

garis pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah

perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan

darat (kontinen) maupun laut (maritim). Batas darat

wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung

dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea

(PNG) dan Timor Leste.

Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau,

empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota. Sedangkan

wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara,

yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam,

Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste dan

Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada

umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya

92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil.

Menurut data BPS 2014, hingga saat ini terdapat 183

daerah tertinggal di Tanah Air, yang 70% diantaranya

berada di Kawasan Timur Indonesia. Misalnya di Papua

(93 %), Sulawesi Tengah (91%), Maluku Utara (78%),

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M 59 MAN TAZAKKA

"Tak Pernah Mati”Pak Natsir

PAK NATSIR PAK NATSIR

Oleh: Prof Dr Ir H Ahmad Muflih Saefuddin

Page 62: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M60 MAN TAZAKKA

dan Sulawesi Tenggara (75%).

Walau demikian, apa yang telah, sedang, dan akan

dilakukan Dewan Da'wah, kiranya sesuai dengan beleid

kebijakan nasional bangsa ini.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJM-Nasional 2004-2009) telah menetapkan arah dan

pengembangan wilayah Perbatasan Negara sebagai

salah satu program prioritas pembangunan nasional.

Pembangunan wilayah perbatasan memiliki keterkaitan

yang sangat erat dengan misi pembangunan nasional,

terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan

wilayah, pertahanan keamanan nasional, serta

meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah

perbatasan.

Paradigma baru, pengembangan wilayah-wilayah

perbatasan adalah dengan mengubah arah kebijakan

pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi

inward looking, menjadi outward looking, sehingga

wilayah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu

gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan

negara tetangga.

Pembangunan wilayah perbatasan negara

menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity

approach) dengan tidak meninggalkan pendekatan

keamanan (security approach).

Sedangkan program pengembangan wilayah

perbatasan (RPJM Nasional 2004-2009), bertujuan

untuk : (a) menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui

penetapan hak kedaulatan NKRI yang dijamin oleh

Hukum Internasional; (b) meningkatkan kesejahteraan

masyarakat setempat dengan menggali potensi

ekonomi, sosial dan budaya serta keuntungan lokasi

geografis yang sangat strategis untuk berhubungan

dengan negara tetangga. Disamping itu perbatasan

juga dihadapkan pada permasalahan keamanan seperti

separatisme dan maraknya kegiatan-kegiatan ilegal.

Dengan segala kekurangannya, semoga amal Da'wah

Dewan Da'wah dicatat sebagai amal soleh bagi seluruh

keluarga besar Dewan Da'wah sejak dulu hingga kini.

Allahu 'alam bishawwab.[]

PAK NATSIR

Page 63: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung

EDISI DZULQAIDAH 1440 H / JULI 2019 M60 MAN TAZAKKA

dan Sulawesi Tenggara (75%).

Walau demikian, apa yang telah, sedang, dan akan

dilakukan Dewan Da'wah, kiranya sesuai dengan beleid

kebijakan nasional bangsa ini.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJM-Nasional 2004-2009) telah menetapkan arah dan

pengembangan wilayah Perbatasan Negara sebagai

salah satu program prioritas pembangunan nasional.

Pembangunan wilayah perbatasan memiliki keterkaitan

yang sangat erat dengan misi pembangunan nasional,

terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan

wilayah, pertahanan keamanan nasional, serta

meningkatkan kesejahteraan rakyat di wilayah

perbatasan.

Paradigma baru, pengembangan wilayah-wilayah

perbatasan adalah dengan mengubah arah kebijakan

pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi

inward looking, menjadi outward looking, sehingga

wilayah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu

gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan

negara tetangga.

Pembangunan wilayah perbatasan negara

menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity

approach) dengan tidak meninggalkan pendekatan

keamanan (security approach).

Sedangkan program pengembangan wilayah

perbatasan (RPJM Nasional 2004-2009), bertujuan

untuk : (a) menjaga keutuhan wilayah NKRI melalui

penetapan hak kedaulatan NKRI yang dijamin oleh

Hukum Internasional; (b) meningkatkan kesejahteraan

masyarakat setempat dengan menggali potensi

ekonomi, sosial dan budaya serta keuntungan lokasi

geografis yang sangat strategis untuk berhubungan

dengan negara tetangga. Disamping itu perbatasan

juga dihadapkan pada permasalahan keamanan seperti

separatisme dan maraknya kegiatan-kegiatan ilegal.

Dengan segala kekurangannya, semoga amal Da'wah

Dewan Da'wah dicatat sebagai amal soleh bagi seluruh

keluarga besar Dewan Da'wah sejak dulu hingga kini.

Allahu 'alam bishawwab.[]

PAK NATSIR

Page 64: man tazakka juli 2019 - LAZNAS Dewan Dakwah · 2019-07-18 · Gedung Menara Da’wah Lt. 1 Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta Pusat - 10450 Telp. 021-31901233 | Fax. 021 390 3291 Gedung