RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS X A. LITOSFER Lapisan bumi disebut dengan litosfer. Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sphere berarti bulatan. Dengan demikian, litosfer dapat diartikan sebagai lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 66 km tersusun atas batuan. Kulit bumi atau litosfer tersusun dari sekitar 90 jenis unsur kimia yang satu dengan lainnya dapat bergabung membentuk persenyawaan yang disebut mineral. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu kuarsa (SiO4), feldspar, piroksen, mika putih, biotit, amphibol, khlorit, kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, dan limonit. Struktus Lapisan Bumi Batuan Penyusun Litosfer 1. Batuan Beku 2. Batuan Sedimen Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin atau membeku menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannya, batuan Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan dari batuan-batuan beku, batuan yang mengalami pelapukan, dan erosi. Pada awalnya batuan ini
32
Embed
MAN 2 KOTA MALANGosis.man2kotamalang.sch.id/.../2021/05/X-GEOGRAFI.docx · Web viewMetode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah, yaitu meningkatkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RANGKUMAN GEOGRAFI KELAS XA. LITOSFER
Lapisan bumi disebut dengan litosfer. Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu
dan sphere berarti bulatan. Dengan demikian, litosfer dapat diartikan sebagai lapisan
batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi paling
atas dengan ketebalan lebih kurang 66 km tersusun atas batuan.
Kulit bumi atau litosfer tersusun dari sekitar 90 jenis unsur kimia yang satu dengan
lainnya dapat bergabung membentuk persenyawaan yang disebut mineral. Mineral
pembentuk batuan yang penting, yaitu kuarsa (SiO4), feldspar, piroksen, mika putih, biotit,
amphibol, khlorit, kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, dan limonit.
Struktus Lapisan Bumi
Batuan Penyusun Litosfer 1. Batuan Beku
2. Batuan Sedimen
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk
karena magma pijar yang mendingin atau
membeku menjadi padat. Berdasarkan
tempat pendinginannya, batuan beku
dibedakan menjadi tiga, yaitu Beku dalam,
Beku Gang, dan Beku Luar
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi
karena pengendapan dari batuan-batuan
beku, batuan yang mengalami pelapukan,
dan erosi. Pada awalnya batuan ini lunak,
lambat laut mengeras karena proses
pembatuan. Batuan ini dibedakan menjadi
tiga, yaitu Sedimen Aeolis, Sedimen
Glasial, dan Sedimen Aquatis
3. Batuan Metamorf
Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan/pergeseran letak lapisan kulit bumi secara mendatar
atau vertikal. Tektonisme dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Gerak Epirogenetik
Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang
relatif lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang
luas. Gerak epirogenetik dibedakan menjadi dua, yaitu Epirogenetik Positif dan
Epirogenetik Negatif
2. Gerak Orogenetik
Gerak orogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif
lebih cepat dan meliputi daerah yang tidak begitu luas. Bentuk gerakan
Batuan metamorf adalah batuan beku
yang telah mengalami perubahan sifat
karena pengaruh suhu dan tekanan
tinggi. Batuan metamorf dibedakan
menjadi tiga, yaitu Metamorf Kontak,
Metamorf Dinamo, dan Metamorf
Pneumatolitis
orogenetik dibedakan menjadi empat, yaitu Wrapping (Pelengkungan), Folding
(Lipatan), Jointing (Retakan), dan Faulting (Patahan)
Vulkanisme Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunung api,
yaitu pergerakan magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih
atas atau sampai ke permukaan bumi. Magma menempati suatu kantong yang
dinamakan dapur magma (batholit). Ada dua jenis bentuk gerakan magma yang
berhubungan dengan vulkanisme, yaitu intrusi dan ekstrusi magma.
1. Intrusi Magma
a. Batolit
Batolit merupakan batuan beku yang terbentunya di dalam dapur magma.
Batolit ini terbentuk sebagai akibat dari penurunan suhu yang terjadi sangat
lambat.
b. Lakolit
Lakolit merupakan magma yang menyusup di antara lapisan- lapisan
batuan yang menyebabkan lapisan batuan yang berada di atasnya menjadi
terangkat sehingga akan menyerupai lensa cembung.
c. Sill
Sill adalah lapisan magma yang tipis yang menyusup di antara lapisan-
lapisan batuan yang ada di bawah permukaan Bumi.
d. Diatrema
Diatrema merupakan batuan yang mengisi pipa letusan. Pipa letusan
sendiri mempunyai bentuk silinder, yang terdapat mulai dari dapur magma
sampai dengan ke permukaan Bumi. Pipa letusan ini biasanya terdapat di dalam
gunung berapi yang masih aktif.
e. Intruksi Korok / Gang
Korok atau yang disebut juga dengan gang adalah batuan hasil intrusi
magma yang memotong lapisan- lapisan litosfer yang berbentuk pipih atau
berbentuk lempeng.
f. Apolisa
Apolisa merupakan sebutan bagi semacam cabang dari intrusi korok atau
yang dikenal juga dengan intrusi gang, namun ukurannya lebih kecil atau
percabangan dari magma yang ukurannya kecil biasa disebut dengan urat- urat
magma.
2. Ekstrusi Magma
a. Lava
Lava, yakni magma yang keluar sampai ke permukaan Bumi dan mengalir
hingga ke permukaan Bumi.
b. Lahar
Lahar, yaitu material campuran antara lava dan juga materi- materi yang
terdapat di permukaan Bumi berupa pasir, kerikil atau bahkan debu dengan
air sehingga membentuk lumpur.
c. Eflata
Eflata dan piroklastika, yakni material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan
juga debu vulkanik.
d. Ekhalasi
Ekhalasi atau gas, yakni material berupa gas asam arang, seperti fumarol
yakni uap air dan zat lemas), solfatar atau sumber gas belerang, dan mofet
gas asam arang
Ciri-Ciri Gunung yang Akan Meletus : • Temperatur di sekitar kawah naik.
• Banyak sumber air mengering
• Sering terjadi gempa
• Sering terjadi suara gemuruh di puncak gunung
• Banyak binatang yang turun atau berpindah-pindah
Jenis Gunung Api • Berdasarkan Bentuk :
Perisai, Kerucut, dan Maar
• Berdasarkan Aktivitasnya :
Aktif, Mati, dan Istirahat
• Berdasarkan Tipe Letusannya :
Hawaii, Stromboli, Vulkano, Merapi, Perret, Pelee, dan Saint VIncent
• Gejala Pasca Vulkanik :
Ekshalasi, Mata Air Panas, Mata Air Makdani, Geyser
Seisme
Seisme (Gempa Bumi) adalah getaran-getaran permukaan bumi yang disebabkan
oleh energi gerak dari dalam bumi yang melepaskan kekuatan-kekuatan dan
mengakibatkan pergerakanpergerakan batuan.
1. Klasifikasi Gempa
a. Jarak Pusat Gempa
• Gempa Dalam, jika hiposentrumnya terletak antara 300-700 km di
bawah permukaan bumi.
• Gempa Intermidier, jika hiposentrumnya terletak antara 100-300 km di
bawah permukaan bumi.
• Gempa Dangkal, jika hiposntrumnya terletak dari 100 km di bawah
permukaan bumi.
a. Faktor Ppenyebabnya
• Gempa Tektonik atau Gempa Dislokasi, yaitu gempa yang terjadi
setelah terjadinya dislokasi atau karena gerakan lempeng.
• Gempa Vulkanik, yaitu gempa yang terjadi sebelum, pada saat dan
sesudah peristiwa letusan gunung api.
• Gempa Buatan, yaitu gempa yang disebabkan oleh perbuatan manusia.
• Gempa Runtuhan, gempa yang terjadi akibat runtuhya bagian atas
litosfer, karena bagian sebelah dalam bumi berongga. Misalnya gempa
di daerah kapur.
a. Bentuk Episentrum
• Gempa Linier, jika episentrumnya berbentuk garis. Contohnya gempa
tektonik karena bentuknya bisa berupa daerah patahan.
• Gempa Sentral, jika episentrumya berbentuk titik. Contohnya gempa
vulkanik atau gempa runtuhan
2. Penentuan Pusat Gempa
Cara menentukan pusat terjadinya gempa di permukaan bumi atau letak
episentrum dapat dilakukan dengan menggunakan metode homoseista, yaitu
suatu metode penentuan letak episentrum dengan melakukan pencatatan waktu
datangnya gelombang gempa yang pertama (gelombang primer) pada waktu
yang bersamaan dari minimal tiga tempat yang berbeda.
Untuk menentukan jarak episentrum digunakan rumus Laska :
∆ = {(S – P )} – 1′ x 1.000 km
∆ = delta = jarak episentrum
S – P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dengan gelombang
sekunder dalam satuan menit.
1′ = satu menit.
Tenaga Eksogen Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi, antara lain berasal
dari hujan, panas matahari, angin, aliran air, dan luncuran gletser serta makhluk hidup.
Tenaga eksogen dapat mengubah bentuk permukaan bumi menjadi berlubang, berbukit
dan bentuk lainnya. Tenaga eksogen ini bersifat merusak.
a. Weathering (Pelapukan)
Pelapukan adalah segala perubahan dalam batuan karena pengaruh keadaan
cuaca (misalnya air, suhu). Adanya perbedaan temperatur yang tinggi dan rendah,
sangat besar pengaruhnya terhadap batuan. Jenis-jenis pelapukan yaitu,
Pelapukan fisika (mekanis), pelapukan kimia, dan pelapukan biologis (organik).
b. Pengikisan
• Erosi adalah proses pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang
melibatkan pengangkatan benda2 seperti air, es, angin, dan gelombang
arus.
• Abrasi adalah pengikisan batuan yang disebabkan oleh pengerjaan air laut.
Besar kecilnya gelombang atau kecepatan angin, dapat menimbulkan
perubahan bentuk di sepanjang pantai disebut abrasi platform.
• Gletser yaitu pegikisan yang disebabkan oleh pengerjaan es . pengikisan
oleh es disebut juga glacial/eksarasi. Di daerah pegunungan yang tinggi
sering terdapat salju abadi atau es. Es bergerak turun melalui lereng dan
mengikis dasar lereng gunung serta mendorongnya ke lembah.
• Korasi yaitu pengikisan yang disebabkan oleh pengerjaan angin.
c. Sedimentasi (Pengendapan)
Lapisan hasil pelapukan yang terjadi dipermukaan bumi, baik di daratan yang
rata maupun di lereng2 bukit, pegunungan atau gunung dipengaruhi oleh
bermacam-macam kekuatan. Daerah yang terkena pelapukan maupun yang
menerima hasil pelapukan menghasilkan struktur morfologi yang berbeda-beda.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya ada 4 macam sedimen yaitu :
• Sedimen Akuatis : pengendapan oleh air
• Sedimen Aeris (Aeolis) : pengendapan oleh angin
• Sedimen Glasial : pengendapan oleh es
• Sedimen Marine : pengendapan oleh air laut.
Berdasarkan tempatnya ada 5 macam sedimen, yaitu :
• Teristris : pengendapan di darat
• Sedimen Fluvial : pengendapan di sungai
• Sedimen Limnis : pengendapan di rawa2 atau danau
• Sedimen Marine : pengendapan di laut
• Sedimen Glasial : pengendapan di daerah es.
d. Pengangkutan Materia (Mass Wasting)
Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi
bumi sehingga terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke
tempat lain. Proses mass wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan
material., yaitu Pergerakan Pelan (Rayapan), Pergerakan Cepat, longsor Lahan
(Landslide), dan Amblesan (Subsidensi)
e. Denudasi
Adalah proses yang mengakibatkan perendahan relief daratan akibat longsor,
pengerjaan manusia dan lain sebagainya.
Faktor Pembentuk Tanah Tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan secara biologis, fisik, dan kimiawi.
Terbentuknya tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1. Iklim
Unsur iklim pembentuk tanah yaitu unsur suhu dan curah hujan yang
mempengaruhi pelapukan batuan, baik secara fisik maupun kimiawi.
2. Organisme
Organisme berperan dalam pembentukan tanah secara biologis. Aktivitas
organisme mendekomposisi bahan organik tanah seperti seresah daun dan ranting
sehingga tanah kaya unsur hara.
3. Batuan Induk
Bahan utama pembentuk tanah adalah batuan induk yaitu batuan beku,
sedimen, dan metamorf. Jenis batuan induk menentukan jenis tanah di wilayah
tersebut. Susunan kimia dan mineral batuan induk mempengaruhi proses
pelapukan batuan.
4. Relief/Topografi
Tinggi rendahnya permukaan bumi mempengaruhi tingkat erosi tanah oleh
tenaga air. Topografi menentukan jumlah material hasil erosi yang diendapkan.
Topografi juga mempengaruhi ketebalan tanah.
5. Waktu
Waktu menentukan perkembangan terbentuknya tanah ditunjukkan oleh
ketebalan tanah. Berdasarkan perkembangannya tanah dapat diklasifikasikan
menjadi tanah muda, tanah tua, dan tanah dewasa.
Sifat-Sifat Tanah
1. Sifat Fisik Tanah
Sifat – sifat fisik dari tanah ini meliputi beberapa hal, berupa tekstur tanah,