7/23/2019 Malaria 121 http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 1/37 BAB I PENDAHULUAN Malaria perupakan penyakit infeksi parasitik yang terpenting di dunia, dengan prakiraan satu miliar orang berada dalam risiko tertular penyakit ini. 1 Malaria merupakan penyakit akut dan kronik yang disebabkan oleh protozoa (genus Plasmodium), yang ditandai oleh demam paroksismal yang diawali dengan kedinginan dan menggigil kemudian berkeringat, disertai lemah lesu, anemia, dan hepatosplenomegali. 2 Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sporozoa dari genus Plasmodium, yang penularannya melalui gigitan nyamuk betina Anopheles. Pada manusia terdapat spesies yaitu plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium malariae dan plasmodium ovale. !aur hidup keempat spesies malaria pada manusia umumnya sama. Proses ini terdiri dari fase seksual eksogen (sporogoni) dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes. "ase aseksual mempunyai 2 daur yaitu skizogoni eritrosit dan skizogoni eksoeritrosit. Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria #i#a$ (malaria tertiana). Pada infeksi plasmodium #i#a$ daur eksoeritrosit berlangsung terus sampai bertahun%tahun melengkapi per&alanan penyakit yang dapat berlangsung lama (bila tidak diobati) disertai banyak relaps. 'etiap tahunnya 2, &uta penderita meninggal dunia, sebagian besar adalah anak%anak yang berumur di bawah tahun. !i daerah malaria dengan endemitas tinggi, sebagian besar anak mengalami lebih dari satu episode klinik dengan berbagai tingkat keparahan yang berbeda%beda sebelum mengalami kekebalan parsial ( partial immunity) terhadap infeksi parasit ini. 'ebagian keil diantaranya (sekitar *,+) akan mengalami malaria yang berat dengan kompikasi yang menyebabkan *,1 diantara mereka meninggal dunia. 1 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 1/37
BAB I
PENDAHULUAN
Malaria perupakan penyakit infeksi parasitik yang terpenting di dunia,
dengan prakiraan satu miliar orang berada dalam risiko tertular penyakit ini. 1
Malaria merupakan penyakit akut dan kronik yang disebabkan oleh protozoa
(genus Plasmodium), yang ditandai oleh demam paroksismal yang diawali dengan
kedinginan dan menggigil kemudian berkeringat, disertai lemah lesu, anemia, dan
hepatosplenomegali.2
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sporozoa dari genus
Plasmodium, yang penularannya melalui gigitan nyamuk betina Anopheles. Pada
manusia terdapat spesies yaitu plasmodium vivax, plasmodium falciparum,
plasmodium malariae dan plasmodium ovale. !aur hidup keempat spesies
malaria pada manusia umumnya sama. Proses ini terdiri dari fase seksual eksogen
(sporogoni) dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual (skizogoni) dalam
badan hospes. "ase aseksual mempunyai 2 daur yaitu skizogoni eritrosit dan
skizogoni eksoeritrosit. Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria #i#a$
(malaria tertiana). Pada infeksi plasmodium #i#a$ daur eksoeritrosit berlangsung
terus sampai bertahun%tahun melengkapi per&alanan penyakit yang dapat
berlangsung lama (bila tidak diobati) disertai banyak relaps.
'etiap tahunnya 2, &uta penderita meninggal dunia, sebagian besar adalah
anak%anak yang berumur di bawah tahun. !i daerah malaria dengan endemitas
tinggi, sebagian besar anak mengalami lebih dari satu episode klinik dengan
berbagai tingkat keparahan yang berbeda%beda sebelum mengalami kekebalan
parsial ( partial immunity) terhadap infeksi parasit ini. 'ebagian keil diantaranya
(sekitar *,+) akan mengalami malaria yang berat dengan kompikasi yang
menyebabkan *,1 diantara mereka meninggal dunia.1
1
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 2/37
BAB II
LAPORAN KASUS
I. KASUS
1. Identitas pasien
-ama An./0
enis kelamin aki%laki
3gl. ahir 2+ Mei 2** (4 tahun 11 bulan)
Alamat Pangka&e5ne, 3akalar
-o. 0M 2***6
0uang 0awat Perawatan Anak Ar%0ahim kamar 1
M0' 16 April 2*1
3gl. Pemeriksaan Mei 2*1
!okter yang memeriksa dr. 7ati Aisyah Arifin, 'pA
!okter muda 8ardiyanti, '.9ed
2. Anamnesis (heteroanamnesis
9eluhan :tama !
!emam
Anamnesis 3erpimpin !
!emam dialami se&ak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, demam
dirasakan hilang timbul, nyeri kepala ada, pusing ada, menggigil ada
biasanya pada pagi hari yang diawali oleh perasaan dingin. Menggigil
dialami sekitar kurang lebih +* menit.
• Anamnesis 'istematis
Perdarahan hidung tidak ada, perdarahan gusi tidak ada. ;atuk tidak
ada. 'esak tidak ada. Mual ada, muntah tidak ada. -afsu makan
3hailand. !i /ndonesia penyakit malaria ditemukan tersebar di seluruh
kepulauan, terutama di kawasan timur /ndonesia. Menurut data yang
berkembang hampir separuh dari populasi /ndonesia bertempat tinggal didaerah endemik malaria dan diperkirakan ada +* &uta kasus malaria setiap
tahunnya.
<ambar 2 Penyebaran malaria di dunia
I9. PA#O6ENESIS<e&ala malaria timbul saat peahnya eritrosit yang mengandung parasit.
<e&ala yang paling menolok adalah demam yang diduga disebabkan oleh
pirogen endogen, yaitu 3-" dan interleukin%1. Akibat demam ter&adi
#asodilatasi perifer yang disebabkan oleh bahan #asoaktif yang diproduksi
oleh parasit. Pembesaran limpa disebabkan oleh ter&adinya peningkatan
¨ah eritrosit yang terinfeksi parasit dan sisa eritrosit akibat hemolisis. uga
ter&adi penurunan ¨ah trombosit dan leukosit neutrofil. 3er&adinya kongesti
pada organ lain meningkatkan resiko ter&adinya ruptur limpa.C
10
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 11/37
Anemia terutama disebabkan oleh peahnya eritrosit dan difagositosis
oleh sistem retikuloendotelial. 8ebatnya hemolisis tergantung dari &enis
Plasmodium dan status imunitas pe&amu. Anemia &uga disebabkan oleh
hemolisis autoimun, sekuestrasi oleh limpa pada eritrosit yang terinfeksi
maupun yang normal, dan gangguan eritropoiesis. Pada hemolisis berat dapat
ter&adi hemoglobinuria dan hemoglobinemia. 8iperkalemia dan
hiperbilirubinemia &uga sering ditemukan.C
9elainan patologik pembuluh darah kapiler pada malaria tropika,
disebabkan karena sel darah merah yang terinfeksi men&adi kaku dan lengket,
sehingga per&alanannya dalam kapiler terganggu dan mudah melekat pada
endotel kapiler karena adanya penon&olan membran eritrosit. 'etelah ter&adi
penumpukan sel dan bahan peahan sel, maka aliran kapiler terhambat dan
timbul hipoksi åan, ter&adi gangguan pada integritas kapiler dan dapat
ter&adi perembesan airan bahkan perdarahan ke åan sekitarnya.
0angkaian kelainan patologis ini dapat menimbulkan manifestasi klinis
sebagai malaria serebral, edema paru, gagal gin&al dan malabsorpsi usus.C
/munitas humoral dan seluler tehadap malaria didapat se&alan dengan
infeksi ulangan. -amun imunitas ini tidak mutlak dapat mengurangi
gambaran klinis infeksi ataupun dapat menyebabkan asimptomatik dalam
periode pan&ang. Pada indi#idu dengan malaria dapat di&umpai
hipergamaglobulinemia poliklonal, yang merupakan suatu antibodi spesifik
yang diproduksi untuk melengkapib eberapa akti#itas opsonin terhadap
eritrosit yang terinfeksi,t etapi proteksi ini tidak lengkap dan hanya bersifat
sementara bilamana tanpa disertai infeksi ulangan. 3endensi malaria untuk
menginduksi imunosupresi, dapat diterangkan sebagian oleh tidak adekuatnya
respon ini. Antigen yang heterogen terhadap Plasmodium mungkin &uga
merupakan salah satu faktor. Monosit> makrofag merupakanpartisipan
selular yang terpenting dalam fagositosis eritrosit yang terinfeksi.C, 6
11
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 12/37
<ambar + Patogenesis malaria
9. 8ANI'ES#ASI KLINIS
Malaria sebagai penyebab infeksi yang disebabkan oleh Plasmodium
mempunyai ge&ala utama yaitu demam. !emam yang ter&adi diduga
berhubungan dengan proses skizogoni (peahnya merozoit atau skizon),
pengaruh <P/ (glycosyl phosphatidylinositol) atau terbentuknya sitokin atau
toksin lainnya. Pada beberapa penderita, demam tidak ter&adi (misalnya pada
daerah hiperendemik) banyak orang dengan parasitemia tanpa ge&ala.
<ambaran karakteristik dari malaria ialah demam periodik, anemia dan
splenomegali.+, C
Manifestasi umum malaria adalah sebagai berikut
1. Masa inkubasi
Masa inkubasi biasanya berlangsung =%+6 hari tergantung dari
spesies parasit (terpendek untuk P. falciparum dan terpan&ang untuk P.
malariae), beratnya infeksi dan pada pengobatan sebelumnya atau pada
dera&at resistensi hospes. 'elain itu &uga ara infeksi yang mungkin
12
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 13/37
disebabkan gigitan nyamuk atau seara induksi (misalnya transfusi darah
yang mengandung stadium aseksual).+, C
2. 9eluhan%keluhan prodromal
9eluhan%keluhan prodromal dapat ter&adi sebelum ter&adinya
demam, berupa malaise, lesu, sakit kepala, sakit tulang belakang, nyeri
pada tulang dan otot, anoreksia, perut tidak enak, diare ringan dan kadang%
kadang merasa dingin di punggung. 9eluhan prodromal sering ter&adi pada
P. vivax dan P. ovale, sedangkan P. falciparum dan P. malariae keluhan
prodromal tidak &elas.C
+. <e&ala%ge&ala umum
<e&ala%ge&ala klasik umum yaitu ter&adinya trias malaria (malaria
proxym) seara berurutan +, C
Periode dingin
!imulai dengan menggigil, kulit dingin, dan kering, penderita sering
membungkus dirinya dengan selimut atau sarung pada saat menggigil,
sering seluruh badan gemetar, puat sampai sianosis seperti orang
kedinginan. Periode ini berlangsung antara 1 menit sampai 1 &am diikuti
dengan meningkatnya temperatur.
Periode panas
Ga&ah penderita terlihat merah, kulit panas dan kering, nadi epat dan
panas tubuh tetap tinggi, dapat sampai *o atau lebih, penderita
membuka selimutnya, respirasi meningkat, nyeri kepala, nyeri
retroorbital, muntah%muntah dan dapat ter&adi syok. Periode ini
berlangsung lebih lama dari fase dingin dapat sampai 2 &am atau lebih,
diikuti dengan keadaan berkeringat.
Periode berkeringat
Penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh,
penderita merasa apek dan sering tertidur. ;ila penderita bangun akan
merasa sehat dan dapat melakukan peker&aan biasa.
13
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 14/37
<ambar 3ipe%tipe demam.
Anemia merupakan ge&ala yang sering ditemui pada infeksi malaria, dan
lebih sering ditemukan pada daerah endemik. 9elainan pada limpa akan ter&adi
setelah + hari dari serangan akut dimana limpa akan membengkak, nyeri dan
hiperemis.+
;eberapa keadaan klinik dalam per&alanan infeksi malaria ialah +
• 'erangan primer
7aitu keadaan mulai dari akhir masa inkubasi dan mulai ter&adi serangan
peroksismal yang terdiri dari dingin>menggigil, panas dan berkeringat.
'erangan paroksismal ini dapat pendek atau pan&ang tergantung dari
perpan&angan parasit dan keadaan imunitas penderita.
• Periode laten
7aitu periode tanpa ge&ala dan tanpa parasitemia selama ter&adinya infeksi
malaria. ;iasanya ter&adi diantara dua keadaan paroksismal.
• Recrudescense
14
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 15/37
;erulangnya ge&ala klinik dan parasitemia dalam masa = minggu sesudah
berakhirnya serangan primer. Recrudescense dapat ter&adi berupa
berulangnya ge&ala klinik sesudah periode laten dari serangan primer.
• Recurrent
7aitu berulangnya ge&ala klinik atau parasitemia setelah 2 minggu
berakhirnya serangan primer.
• Relapse atau rechut
;erulangnya ge&ala klinik atau parasitemia yang lebih lama diantara
serangan periodik dari infeksi primer yaitu setelah periode yang lama dari
masa laten (sampai tahun), biasanya ter&adi karena infeksi tidak sembuh.
A. 8ani0estasi &"inis 8a"aria #ertiana , 8.ia:, 8.Beni$na
Masa inkubasi malaria #i#a$ yaitu 12%16 hari. Pada hari pertama
panas iregular, kadang%kadang remiten atau intermiten, pada saat tersebut
perasaan dingin atau menggigil &arang ter&adi. Panas dapat menapai
punak hingga *,L. Pada akhir minggu tipe panas men&adi intermiten dan
periodik setiap = &am dengan ge&ala klasik trias malaria. 'erangan
paroksismal biasanya pada sore hari dan berlangsung %= &am. 9epadatan
parasit menapai maksimal dalam waktu 6%1 hari. Pada minggu kedua
limpa mulai teraba. Parasitemia mulai menurun setelah 1 hari. Pada
malaria #i#a$ manifestasi klinis dapat berlangsung berat tapi kurang
membahayakan, limpa dapat membesar sampai dera&at atau (ukuran
hakett). 9omplikasi malaria #i#a$ seperti malaria serebral, hipoglikemia,
asidosis metabolik dan gangguan pernapasan seperti pada malaria P.
falciparum, tidak ter&adi. Mortalitas malaria #i#a$ rendah tetapi morbiditastinggi karena sering ter&adinya relaps. 0elaps sering ter&adi karena keluarnya
bentuk hipnozoit yang tertinggal di hati pada status imun tubuh menurun.
Pada penderita yang semi%immune perlangsungan malaria #i#a$ tidak
spesifik dan ringan sa&a, parasitemia hanya rendah, serangan demam hanya
pendek, dan penyembuhan lebih epat. 0esistensi terhadap kloroKuin pada
malaria #i#aks &uga dilaporkan di Papua dan daerah lainnya.+
B. 8ani0estasi &"inis 8a"aria 8a"ariae , 8. ;*artana
15
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 16/37
Masa inkubasi 1=%* hari, manifestasi klinik sama seperti pada
malaria #i#a$ hanya berlangsung lebih ringan, anemia &arang ter&adi,
splenomegali sering di&umpai walaupun pembesaran ringan. 'erangan
peroksismal ter&adi tiap +% hari, biasanya pada waktu sore dan parasitemia
sangat rendah I 1 . 9omplikasi &arang ter&adi, sindroma nefrotik
dilaporkan pada infeksi plasmodium malariae pada anak%anak di Afrika.
!iuga komplikasi gin&al disebabkan oleh karena deposit kompleks immun
pada glomerulus gin&al. 8al ini terbukti dengan adanyapeningkatan /g M
bersama peningkatan titer antibodinya. Pada pemeriksaan dapat di&umpai
edema, asites, proteinuria yang banyak, hipoproteinaemia, tanpa uremia dan
hipertensi, 9eadaan ini prognosisnya &elek.+
7. 8ani0estasi &"inis 8a"aria Oa"e
Merupakan bentuk yang paling ringan dari semua &enis malaria, masa
inkubasi 11%1C hari, serangan paroksismal +% hari ter&adi malam hari dan
&arang lebih dari 1* kali walaupun tanpa terapi. Apabila ter&adi infeksi
ampuran dengan plasmodium lain, maka plasmodium o#ale tidak akan
tampak didalam darah tetapi plasmodium yang lain yang akan ditemukan.
<e&ala klinis hampir sama dengan malaria #i#a$, lebih ringan punak
plasma lebih rendah dan perlangsungan lebih pendek, dan dapat sembuh
spontan tanpa pengobatan. 'erangan menggigil &arang ter&adi dan
spenomegali &arang dapat diraba.+
D. 8ani0estasi &"inis 8a"aria #ropi&a , 8. 'a"sipar*m
Malaria tropika merupakan bentuk yang paling berat, ditandai dengan
panas yang irreguler, anemia splenomegali, parasitemia sering di&umpai, dan
sering ter&adi komplikasi. Masa inkubasi 4%1 hari. Malaria tropika
mempunyai perlangsungan yang epat,dan parasitemia yang tinggi dan
menyerang semua bentuk eritrosit. <e&ala prodormal yang sering di&umpai
yaitu sakit kepala, nyeri belakang atau tungkai, lesu, perasaan dingin, mual,
muntah dan diare. Panas biasanya irreguler dan tidak periodik sering ter&adi
16
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 17/37
hiperpireksia dengan temperatur diatas *L. ge&ala lain berupa kon#ulsi,
pneumonia aspirasi dan banyak keringat walaupun temperatur normal.
Apabila infeksi memberat nadi epat, neusia, muntah, diare men&adi berat
dan diikuti dengan kelainan paru (batuk). 'plenomegali di&umpailebih
sering dari pada hepatomegali dan nyeri pada perabaan, hati membesar
dapat disertai timbulnya ikterus. 9elainan urin dapat berupa albuminuria,
hialin dan kristal yang granuler. Anemia dengan leukopeni dan monositosis.+
9I.DIA6NOSIS
1 Dia$nosis &"ini&
0iwayat bertempat tinggal di daerah endemik malaria merupakan dasar
yang penting untuk mengarahkan diagnosis. ;egitu &uga halnya dengan
penderita yang pernah melakukan per&alanan ke daerah endemik malaria.1
2 Dia$nosis parasito"o$is
!iagnosis pasti infeksi malaria dilakukan dengan menemukan parasit
dalam darah yang diperiksa dengan mikroskop.Pemeriksaan hapusan
darah atau tetes tebal darah tepi dapat menemukan &enis plasmodium
penyebab malaria yang khas morfologinya. iri khas morfologi
plasmodium pada hapusan darah adalah sebagai berikut 1
1. Plasmodium falciparum gametosit berbentuk pisang
2. Plasmodium vivax trofozoit berbentuk amuboid dengan sel darah
merah yang terinfeksi membesar ukurannya
+. Plasmodium ovale sel darah merah yang terinfeksi bentuknya tidak
teratur dan bergerigi
. Plasmodium malariae trozoit dewasa berbentuk pita (band-form)
% Dia$nosis "a)oratori*m
3rombositopenia sering di&umpai pada malaria falsiparum maupun malaria
#i#a$. Pada malaria yang berat dapat menimbulkan kelainan biokimia
darah dan gangguan keseimbangan airan tubuh dan elektrolit, serta
ter&adinya hipoglikemia.1
9II. PE8ERIKSAAN PENUN5AN6
1 Pemeri&saan mi&ros&op <aha=a
'ediaan darah dengan pulasan <iemsa merupakan dasar untuk
pemeriksaan dengan mikroskop dan sampai sekarang masih digunakan
17
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 18/37
sebagai baku emas untuk diagnosis rutin. 'ediaan darah malaria dapat
digunakan untuk identifikasi spesies maupun menghitung ¨ah
parasit.
<ambar ;andingan P.falciparum, P.malariae, P.vivax dan P.ovale
pada sediaan darah tepi paparan tipis.=
1,2,+,dan stadium trofozoit
stadium skizon
C dan 6 stadium gametosit
18
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 19/37
;agan 1 Perbandingan sel darah merah yang terinfeksi plasmodium.=
2 #e&ni& mi&ros&op "ain
a) 3eknik quantitative buffy coat (;)
b) 3eknik 9awamoto
% 8etode "ain tanpa men$$*na&an mis&ros&op
19
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 20/37
Metode ini mendeteksi protein atau asam nukleat yang berasal dari
parasit.
) Rapid antigen detection test (0!3), dasarnya adalah
immunochromatography pada kertas nitrocellulose. !engan ara ini
berbagai protein yang spesifik dapat dideteksi dalam darah dari
u&ung &ari penderita.
d) 3eknik P0 yang dapat mendeteksi dan mengidentifikasi infeksi
ringan dengan sangat tepat dan dapat diperaya.
9III. DIA6NOSIS BANDIN6
!emam merupakan salah satu ge&ala malaria yang menon&ol, yang &ugadi&umpai pada semua penyakit infeksi seperti infeksi #irus pada sistem
respiratorius, influenza, bruselosis, demam tifoid, demam dengue, dan infeksi
bakterial lainnya seperti pneumonia, infeksi saluran kening, tuberkulosis.
Pada daerah hiper%endemik sering di&umpai penderita dengan imunitas yang
tinggi sehingga penderita dengan infeksi malaria tetapi tidak menun&ukkan
ge&ala klinis malaria.+
Pada malaria berat diagnosis banding tergantung manifestasi malaria
beratnya. Pada malaria dengan ikterus, diagnosa banding ialah demam tifoid
dengan hepatitis, kolisistitis, abses hati dan leptospirosis. 8epatitis pada saat
timbul ikterus biasanya tidak di&umpai demam lagi. Pada malaria serebral
harus dibedakan dengan infeksi pada otak lainnya seperti meningitis,
ensefalitis, tifoid ensefalopati, tripanososmiasis. Penurunan kesadaran dan
koma dapat ter&adi pada gangguan metabolik (diabetes, uremi), gangguan
serebro#askuler (stroke), eklamsi, epilepsi, dan tumor otak.+
I>.KO8PLIKASI
8ampir semua kematian akibat malaria disebabkan oleh P. falciparum.
pada infeksi P. falciparum dapat meimbulkan malaria berat dengan
komplikasi umumnya digolongkan sebagai malaria berat yang menurut
G8@ didefinisikan sebagai infeksi P. falciparum stadium aseksual dengan
satu atau lebih komplikasi sebagai berikut+
1. Malaria serebral, dera&at kesadaran berdasarkan <' kurang dari 11.
20
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 21/37
2. Anemia berat (8bI gr atau hematokrit I1) pada keadaan hitung
parasit N1*.***>Hl.
+. <agal gin&al akut (urin kurang dari **ml>2&am pada orang dewasa
atau I12 ml>kg;; pada anak%anak setelah dilakukan rehidrasi, diserta
kelainan kreatinin N+mg.
. Ddema paru.
. 8ipoglikemia gula darah I* mg.
C. <agal sirkulasi>syok tekanan sistolik I6* mm8g diserta keringat
dingin atau perbedaan temperature kulit%mukosa N1o.
6. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, saluran erna dan atau disertai
kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intra#askuler.
=. 9e&ang berulang lebih dari 2 kali>2&am setelah pendinginan pada
hipertermis.
4. Asidemia (PhI6,2) atau asidosis (plasma bikarbonat I1mmol>).
1*. Makroskopik hemaglobinuri oleh karena infeksi malaria akut bukan
karena obat antimalaria pada kekurangan <lukosa C Phospat
!ehidrogenase.
11. !iagnosa post-mortem dengan ditemukannya parasit yang padat pada
pembuluh kapiler åan otak.
>. PENA#ALAKSANAAN
'eara global G8@ telah menetapkan dipakainya pengobatan malaria
dengan memakai obat A3 ( Artemisinin base ombination !herapy).
<olongan artemisinin (A03) seperti artemisinin, artemeter, arthe%ether,
artesunat, asam artelinik, maupun dehidroartemisinin telah dipilih sebagai
obat utama karena efektif dalam mengatasi plasmodium yang resisten dengan
pengobatan. 'elain itu artemisinin &uga membunuh semua plasmodium dalam
semua stadium termasuk stadium gametosit. uga efektif terhadap semua
spesies, P. falciparum, P.vivax maupun lainnya. aporan kegagalan terhadap
A03 belum dilaporkan hingga saat ini.+
21
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 22/37
Pengobatan A3 ( Artemisinin base ombination !herapy)+
Penggunaan golongan artemisinin seara monoterapi akan mengakibatkan
ter&adinya rekrudensi. 9arenanya G8@ memberikan petun&uk penggunaan
artemisinin dengan mengkombinasikan dengan obat malaria yang lain.
9ombinasi obat ini dapat berupa kombinasi dosis tetap ( fixed dose) atau
kombinasi tidak tetap (non- fixed dose). 9ombinasi dosis tetap lebih
memudahkan pemberian pengobatan, ontohnya ialah Oo%Arterm yaitu
kombinasi artemeter (2* mg) B lumefantrine (12* mg). dosis o%artem
adalah tablet 2 $ 1 sehari selama + hari. 9ombinasi tetap yang lain ialah
dehidroartemisinin (* mg) B piperaKuine (+2* mg) yaitu OArtekin. !osis
artekin untuk dewasa dosis awal 2 tablet, = &am kemudian 2 tablet, 2
&am dan +2 &am, masing%masing 2 tablet.
9ombinasi A3 yang tidak tetap misalnya
% Artesunat B meflokuin
% Artesunat B amodiakin
% Artesunat B klorokiun
% Artesunat B sulfadoksin%pirimetamin
% Artesunat B pironaridin
% Artesunat B hlorproguanin%dapson (!A>apdap plus)% !ehidroartemisinin B piperaKuineB trimetoprim (Arteom)
% Arteom B primakuin
% !ehidroartemisin B naptokuin
!ari kombinasi diatas yang tersedia di /ndonesia saat ini ialah kombinasi
artesunat B amodiakuin dengan nama dagang O ArtesdiaKuine atau
Artesumoon. !osis untuk orang dewasa yaitu artesunat (* mg>tablet) 2**
mg pada hari /%///. :ntukl amodiakuin (2** mg> tablet) diminum selama +
hari. !osis amodiakuin adalah 2%+* mg >9g;; selama hari.