MALANG, 8-9 NOVEMBER 2018 KUNKER DEWAN RISET …balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · PERTANIAN PERDESAAN DAN PERTANIAN 4.0 Precision Farming and Connectivity.

DEWAN RISET NASIONAL

MALANG, 8-9 NOVEMBER 2018KUNKER DEWAN RISET NASIONAL

BALITKABI, BALITJESTRO, BALITTAS, BPTP JATIM

RUANG KERJA KABALITBANGTANSENIN 20 FEBRUARI 2017

Courtesy Call Komtek Pangan dan Pertanian DRN dengan Kabalitbangtan dan Sesbalitbangtan :

1. Upsus/Program Kementan 2017

2. R&D Management

3. Scientific Leadership

4. Open Science

5. Open Innovation08/11/2018 Dewan Riset Nasional 2

DESIGN THINKING PENGEMBANGAN KAWASAN PANGAN DAN PERTANIAN

BERBASIS KORPORASI

STRATEGI ADAPTASI DAN TRANSFORMASIPERTANIAN DI ERA INDUSTRI 4.0

TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIANDI ERA INDUSTRI 4.0

MEMAHAMI DAN MENYIKAPI DAMPAKREVOLUSI INDUSTRI 4.0

RISET – INVENSI - INOVASIPERTANIAN DI ERA INDUSTRI 4.0

REVIEW GLOBAL REVOLUSI INDUSTRI 4.0

08/11/2018 Dewan Riset Nasional 4

REVIEW GLOBAL REVOLUSI INDUSTRI 4.0

REVOLUSI INDUSTRI 4.0

KEY (DISRUPTIVE) TECHNOLOGIES

CYBER PHYSICAL SYSTEMSINTERNET OF THINGS

ARTIFICIAL INTELLIGENCE

CLOUD COMPUTINGBIG DATA

BLOCK CHAIN

KEY DRIVERS OPEN SCIENCE

OPEN INNOVATION



Third Industrial Revolution –Industry 3.0

Invention of the Computer

Intelligent machine that could

support the human mental

activities

Development of programming

languages

Bedir Tekinerdogan Strategies for Technological Innovation in Agriculture4.0 8

FOURTH INDUSTRIAL REVOLUTION – INDUSTRY 4.0

Precision Farming

HigherYield

Lower Production Costs

Lower Environmental

Impacts

LowerRisks

INDUSTRI 4.0 IN AGRICULTURE

ARTIFICIAL INTELLIGENCE AS DISRUPTIVE TECHNOLOGIES

“Machines will be capable, within twenty years, of doingany

work a man can do.” 1965, H.A.Simon

Moore’s Law

OPEN SCIENCEAND

OPEN INNOVATION

Computer speed doubles

every 18 months

Computer storage doubles

every 9 months

MOORE’S LAW

DISRUPTIVE TECHNOLOGIES

Little data are accessed by humans

→ BIG DATA

AI and Pervasive Computing

Human toMachine

Machine toMachine

AnyPlace

Internet ofThingsAny Thing AnyTime

Human to Human

Big Data

B

e

d

i

r

T

e

k

i

n

e

r

d

o

g

a

n

S

t

r

a

t

e

g

i

e

s

f

o

r

T

e

c

h

n

o

l

o

g

i

c

a

l

I

n

n

o

v

a

t

i

o

n

i

n

A

g

r

i

c

u

l

t

u

r

e

4

.

0

1

2

15% of the world (about 1.2 billion) has not yet reached the 2nd Industrial Revolution (noelectricity).

Strategies for Technological Innovation in

Agriculture4.0

50% has not yet reached the 3rd Industrial Revolution (nointernet).

BagaimanadenganIndonesia ??

Sumber : Bedir Tekinerdogan (2018) - modified

MEMAHAMI DAN MENYIKAPIDAMPAK REVOLUSI INDUSTRI 4.0

DI SEKTOR PERTANIAN

REVOLUSI INDUSTRI HINDARI BENCANA MALTHUS

DISRUPSI DI ERA INDUSTRI 4.0

TEKNOLOGI TERKINI UNTUK MASA DEPAN PANGAN DAN PERTANIANLAHIR DI ERA INDUSTRI 4.0

19

Indonesia Industrial Summit Jakarta, 4 April 2018

KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA

KEMENTAN LAUNCHINGINOVASI PERTANIAN MENDUKUNG INDUSTRI 4.0

REVOLUSI TEKNOLOGI PERTANIAN

Agriculture 1.0

Mechanization – Animal Power

Agriculture 2.0

Mechanization – Combustionengine

Agriculture 3.0

Guidance Systems and Precision Farming

Agriculture 4.0

Connected Farming

Strategies for Technological Innovation in Agriculture4.0 20Sumber : Bedir Tekinerdogan (2018)

Industry 0.0

Agriculture 0.0

Industry 1.0

Industry 2.0

Industry 3.0

Industry 4.0

Agriculture 1.0

Agriculture 2.0

Agriculture 3.0

Agriculture 4.0

Mechanical

Engineering

Electrical

Engineering

Computer

Science

Software

Engineering

AI

Precision Farming

HigherYield

Lower Production Costs

Lower Environmental

Impacts

LowerRisks

KONSEP IDEAL

PERTANIAN PERDESAAN DAN PERTANIAN 4.0Precision Farming and Connectivity

TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

DI ERA INDUSTRI 4.0

SISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRIPANGAN, BAHAN BAKU INDUSTRI, ENERGI

24

3

Sector 2015 2016 2020 2025

Transportation, Public Service Obligation (PSO) 15% 20% 30% 30%

Transportation, Non – PSO 15% 20% 30% 30%

Industry 15% 20% 30% 30%

Electricity 25% 30% 30% 30%

Indonesia established the development of National Biofuel

based on the government’s regulation (PP 1/2016).

INDONESIA MANDATORY BIODIESEL

Source :PERMEN MinistryofEnergyand MineralResources Indonesia 12/2015and GAPKI


The FAO Water-Energy-Food Nexus

Guiding Policy Making

Competition is growing forresources between water, energy, agriculture, fisheries, livestock, forestry, transport and other sectors, . . .With unpredictable impacts on the environment and livelihoods


The FAOWater-Energy-Food Nexus

Guiding Policy Making . . continued

▪ Growing bioenergy crops in an irrigated

agriculture scheme, . . . may help improve energy

supply and generate employment opportunities,

. . . but may also result in increased competition

for land water recources

▪ This led FAO to develop the so-called ‘nexus

approach’ to assess links between water, energy

and food

TANTANGAN TERBESAR SINERGI !!!

PANGAN DAN SAWITSINERGI ATAU KOMPETISI ?

Java Syndrome!!!

Sumatera Syndrome!!!

INTERCONNECTION LOOP


TANTANGAN INDUSTRI 4.0DI SEKTOR PERTANIAN

1. Bagaimanakita mampu dan berhasilmencapaiketahananpangan, energi, dan airtanpa merusak sumberdaya alam dan lingkungan?

2. Di Era Industri 4.0, dapatkah ICT dan Intelligent Systemsmampu berperan mencapai target poin-1 ?

3. Bagaimana strategi kita mengelola data, informasi, danpengetahuan pertanian?

4. Apakah Revolusi Industri 4.0 akan sukses sepertiRI-3.0, RI-2.0, dan RI-1.0 di sektor pertanian?

RISET - INVENSI – INOVASIPERTANIAN DI ERA INDUSTRI 4.0

Open Science Open InnovationOpen The World

2018

inovasi = invensi * komersialisasi

PROSES

MEMBANG-

KITKAN

DAYA SAING

INVESTASI

UNTUK

MENCIPTAKAN/

MENGEMBANG-

KAN IDE

KETERLIBATAN INDUSTRI

MEMBANTU PARA

INOVATOR MEMINDAHKAN

TEKNOLOGI DAN

PENEMUAN BARU MENJADI

BERMANFAAT BAGI

MASYARAKAT UMUM

RISET TEKNOLOGIINDUSTRI

AGRO

INVENSI INOVASI

INTERNAL(CLOSED INNOVATION)

EKSTERNAL

(OPEN INNOVATION)KOLABORASI

PROSES INOVASI

1

2

3

4

Risetyang dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan (needs)dan keinginan (wants) pasar

Risetyang dapat mengolah bahan baku bernilaikomparatifuntuk menghasilkan produk yang bernilai tinggi dan kompetitif

Risetyang dapat menemukan teknologi pengolahan yang menghasilkan keunggulan produk yangdistingtif

Risetyang dapat menghasilkan produk dengan melibatkan mesin dan peralatan dengan investasi yang relatif rendah

RISET INOVATIF :-> RISET YANG BERORIENTASI KE INDUSTRI

KEUNGGULAN RISET INOVATIF

(Riset Berorientasi Industri)

Proses yang panjang menjadi

pendek

UNGGULDIBIDANGPROSES

UNGGULDIBIDANGENERGI

UNGGUL DALAM HALRENDEMEN

UNGGUL DLM VALUE OFYIELD

UNGGULDALAMRMC DANPC

UNGGULDLMINVESTASI

Energi yang tinggi menjadi

rendah

Rendemen yangrendah

menjadi tinggi

Low value menjadi

high valueyield

RMC & PC yangtinggi

menjadirendah

Nilai investasi tinggi

menjadi rendah

1

2

3

4

5

6

RISET INOVATIF PERLU PENGUASAAN KNOWLEDGE DAN TEKNOLOGI TERAPAN

Tujuh Penguasaan Knowledge -> RISET INOVATIF

1. Kebutuhan dan keinginan pasar2. Potensi bahan baku dan produk yang dihasilkan3. Satuan operasi dan proses pengolahan dalam sistem produksi4. Teknologi mesin dan peralatan pengolahan dalam sistem produksi5. Neraca bahan dan neraca energi6. Dasar-dasar scale-up7. Ekonomi teknik

KNOWHOW RISET INOVATIF MENJADI INDUSTRI DENGAN KEUNGGULAN DISTINCTIVE

LITBANG

KNOWHOW INVESTOR

ASPEK KEUANGAN

ASPEKPEMASARAN

ASPEKLOGISTIK

Keunggulan

Distinctive

TEK-PROD DAN QCYG

EKSIS

RANCANG BANGUN INDUSTRI

KNOWHOW LITBANG

PILOT PLANTBahanbaku

unggul

komperatif

TEKNOLOGIunggul

Kompetitif

Pasar

Pasar

(Pachira Group-Raker BPPT, 2018)

CGIAR Research Centers :

IPGRI=Bioversity International

ABE/FTP

Bio-Science

ISU DAN TANTANGAN GLOBAL

Riset dan InovasiPangan & Pertanian

FOOD

FEED

FIBRE

FUEL

ENVIRON

MENT

TEKNOLOGI

Pertanian Ramah Lingkungan

Innovation to response GCC

AI : IT / Bio-Informatic

ISU

40

Free

Trade

Perubahan

Perilaku Konsumen

(GLAST, 2012)

OPEN INNOVATION IN AGRICULTURAL SYSTEMS

. . . Inserted here . . .


User/Market-Driven Research

Problem Domain

(Research Institutes

and Industry)

Real Case

Applications and

Pilot Projects

AI INSIDE

Academy

Technology

Transfer

Real Case

ProblemsResearch

Challenges

Application

Research

Solutions

to Real Case

Research

Direct Feedback

Technology and

Innovation

RESEARCH TOPICS

Sumber Bedir Tekinerdogan (2018), modified Strategies for Technological Innovation in Agriculture4.0

BBP2TPBPTP

BPATP

BB

BALIT

LOLITLP-Univ./

LPNK/

R&D Swasta/

Instansi Terkait

MANAGEMENT BADAN, PUSAT,

PUSLIT

OPEN INNOVATIONOPEN SCIENCE

ALUR JAK-LIT-KAJI-BANG-RAP : PANGAN DAN PERTANIAN

Umpan balik

Stakeholder&

Beneficiries

SISTEM JARINGAN LITKAJIBANGRAP PANGAN DAN PERTANIAN NASIONAL

(IAARD, 1997; 2017)

Dunia Usaha/Biondustri Pertanian

BALITBANGTANBB/BALIT, BPTP, BPATP

PT, LPNK, Swasta

Sistem Inovasi Pertanian

VarietasTeknologiPendukung

INVENSI

INOVASI

=INVENSI * KOMERSIALISASI

Dunia Usaha/

Bioindustri

Pertanian

(OpenCourseWare, MIT, USA, 2017)


OPEN SCIENCE DAN OPEN INOVATION DALAM KONSORSIUM RISBANG DAN INOVASI

Jaringan Penelitiandan Inovasi Pangan

dan PertanianNasional

PT

Litbang

K/L

LPNK

BUMN,PT RPN, SWASTA

NASIONAL

BPOMBMKG

BIG

LIPILAPAN

BSNBPPT

BATANBAPETENBalitbangtan

Balitbang LHKBalitbang KP,

Lainnya

IPBUGM

UNPADPT

Lainnya

FORESIGHT SCENARIO PLANNINGFUTURE AGRICULTURAL RESEARCH AND INNOVATION SYSTEMS

SINERGI SISTEM PENELITIAN DAN

INOVASI PERTANIAN

BERKELANJUTAN

INDUSTRY 4.0

INDUSTRY 1.0 … → 2.0 … → 3.0 … → …

RUU SISNAS IPTEKIN

UU 18/2002Sisnas Iptek


A NEW GUIDELINE 2018Zero Hunger

Industry, Innovation,Infrastructure

Strengthen Innovation Systems

Connect Smallholder to market


CURRENT BEST PRACTICES 2018


A NEW STRATEGY GUIDE 2017AGRICULTURE 4.0

DESIGN THINKINGPENGEMBANGAN KAWASAN PANGAN DAN PERTANIAN

BERBASIS KORPORASI

UPAYA ADAPTASIRANCANG BANGUN

APLIKASI TEKNOLOGI 4.0PADA KAWASAN-KAWASAN

PERTANIAN

. . . Inserted here . . .


ENTRY POINT AND ENABLER

PERMENTAN 18/2018 (LANJUTAN)

PERMENTAN 18/2018 (LANJUTAN)

AGRICULTURE 1.0 A TYPICAL CONDITION IN MOST AREAS IN THE WORLD

UPAYA ADAPTASI

PENGEMBANGAN PEREKAYASAAN MENDUKUNG KAWASAN PERTANIAN

MENDUKUNG INDUSTRI 4.0

BALITBANGTAN, KEMENTAN : BB Mektan

PT : IPB. UGM, ITB, . . . Binus University

LPNK : BPPT, LAPAN, . . .

SWASTA, BUMN : . . . Mitra Kementan

PEMETAAN PRIORITAS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN

BERBASIS KORPORASI

3.0 -> 4.0 : Kawasan Potensial Utama (10% ???)

2.0 -> 3.0 : Kawasan Potensial Pendukung (50% ?)

1.0 -> 2.0 : Kawasan Tertinggal (40% ???)

DESIGN THINKINGPEMETAAN PEMBANGUNAN

KAWASAN PERTANIAN DI ERA INDUSTRI 4.0


Industri 3.0 -> 4.0

Industri 1.0 – 2.0

Industri 2.0 -> 3.0

Upaya utk memajukan kawasan-2 naik 1 kelas perlu terus

digarap :

1.0 naik ke 2.0

2.0 naik ke 3.0

3.0 naik ke 4.0.

Baru saja diterbitkan Permentan no 18 tahun 2018 tentang

Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi.

Maknanya Membangun Pertanian Berbasis Karakteristik

Eko- region, dan juga peta daya saing daerah.

Bisa jadi entry-point yg bagus utk memajukan pertanian

karakter Indonesia, sekaligus mengimplementasi kebijakan

dan program Pembangunan Pertanian Berbasis Eko-region

IMPLIKASI KEBIJAKAN

1. Mengembangkan IT Platform dan Digital Networks 2. Pengembangan SDM Perekayasa berkompeten di Era

Industri 4.03. Investasi Infrastruktur riset dan perekayasaan sumberdaya

lahan, air, agroklimat, 4. Investasi infrastruktur dan perekayasaan budidaya5. Investasi infrastruktur dan perekayasaan pengolahan dan

pasca panen6. Pemetaan Kawasan Industri Pangan dan Pertanian7. Dukungan infrastruktur pertanian pedesaan dan

konektifitas dengan Kawasan Industri Pangan danPertanian

MALANG, 8-9 NOVEMBER 2018 KUNKER DEWAN RISET …balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/11/... · PERTANIAN PERDESAAN DAN PERTANIAN 4.0 Precision Farming and Connectivity.

Documents