i MAKNA SIMBOLIK KONSTRUKSI RUMAH ADAT MANGGARAI (Studi Kasus Kampung Ruteng Pu’u Kelurahan Golo Dukal Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Komunikasi OLEH: HILARIUS NAKUT NO. REG: 431 04 027 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG 2009
12
Embed
MAKNA SIMBOLIK KONSTRUKSI RUMAH ADAT MANGGARAIrepository.unwira.ac.id/150/1/ABSTRAK.pdf · Almamater yang kucintai. iv ... S.Sos selaku penguji II yang telah membuka wawasan ... komunikasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
MAKNA SIMBOLIK KONSTRUKSI RUMAH ADAT
MANGGARAI
(Studi Kasus Kampung Ruteng Pu’u Kelurahan Golo Dukal Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikJurusan Komunikasi
OLEH:
HILARIUS NAKUTNO. REG: 431 04 027
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2009
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah Diuji dan Dipertahankan di depan Tim Penguji Jurusan Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Widya Mandira
Kupang, pada :
Hari : Jumat, 21 Agustus 2009Tanggal : 09.00 WITATempat : Ruang Ujian FISIP
Tabel 1 Sampel Informen............................................................................ 28
Tabel 2 Data Jumlah Penduduk Pada Masyarakat Kampung Ruteng Pu’u
Kelurahan Golo Dukal Berdasarkan Kepala Keluarga.................. 39
Tabel 3 Data Jumlah Penduduk Pada Masyarakat Kampung Ruteng Pu’u
Kelurahan Golo Dukal Berdasarkan Tingkat Usia ........................ 40
Tabel 4 Data Jumlah Penduduk Pada Masyarakat Kampung Ruteng Pu’u
Kelurahan Golo Dukal Berdasarkan Tingkat Pendidikan............... 41
Tabel 5 Data Jumlah Penduduk Pada Masyarakat Kampung Ruteng Pu’u
Kelurahan Golo Dukal Menurut Agama......................................... 42
Tabel 6 Data Jumlah Penduduk Pada Masyarakat Kampung Ruteng Pu’u
Kelurahan Golo Dukal Menurut Mata Pencaharian........................ 44
Tabel 7 Data Informen Berdasarkan Tingkat Usia ..................................... 47
Tabel 8 Data Informen Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 48
Tabel 9 Data Informen Berdasarkan Tingkat Pekerjaan ............................. 48
Tabel 10 Makna Simbolik Konstruksi Rumah Adat Manggarai................. 97
Tabel 11 Makna Simbolik Konstruksi Rumah Adat Manggarai................. 127
xii
ABSTRAK
Judul Skripsi ini adalah Makna Simbolik Konstruksi Rumah Adat Manggarai, studi budaya pada masyarakat di Kampung Ruteng Pu’u, Kelurahan Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggara. Setiap kelompok budaya memiliki rumah adat yang menjadi tempat berkumpul sekaligus tempat penyelenggaraan budaya. Rumah adat juga merupakan cerminan keseluruhan makna kehidupan kelompok masyarakat budaya tersebut yang tersirat dalam simbol-simbol yang terdapat pada konstruksi rumah adat. Masyarakat Ruteng Pu’u meyakini bahwa simbol-simbol tersebut memiliki arti mendalam terhadap seluruh tatanan kehidupan mereka. Pertanyaan penelitian yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah apakah makna simbolik konstruksi rumah adat (Mbaru Gendang)?
Penulisan skripsi ini menggunakan dua konsep utama yakni konsep komunikasi yang menjelaskan makna sebagai proses simbolik dan konsep budaya untuk menjelaskan tentang pemaknaan terhadap simbol budaya. Kedua konsep ini penulis gunakan untuk menggambarkan makna dari tiap-tiap simbol yang terdapat pada konstruksi Mbaru Gendang. Dalam proses pemaknaannya keseluruhan simbol tidak secara langsung diterima dan dimengerti melainkan ditafsirkan terlebih dahulu berdasarkan konsep yang ada. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan varian studi kasus. Konstruk penelitian ini adalah makna simbolik konstruksi rumah adat manggarai yang ditelaah berdasarkan makna individu, makna sosial dan makna religius. Sumber informasi dalam penulisan ini berjumlah 12 orang dan data-datanya diperoleh melalui wawancara mendalam.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa umumnya masyarakat Ruteng Pu’u memandang Mbaru Gendang sebagai pusat dari penyelenggaraan budaya. Secara individu, mereka meyakini bahwa Mbaru Gendang merupakan bagian dari kebutuhan hidup yang secara nyata diwujudkan dalam simbol lutur (ruangan bersama). Dalam ruangan itu, seluruh persoalan mereka dimusyawarahkan sehingga semakin mendekatkan suasana emosional, dan meningkatkan pula pengetahuan dan pengalaman. Hal ini mereka peroleh lewat intensitas keterlibatan mereka bersama masyarakat dalam Mbaru Gendang. Secara religius, rumah adat dipandang sebagai gereja adat dimana segala ritual yang dilakukan berpusat pada siri bongkok (tiang utama) yang diyakini sebagai tempat bersemayamnya wujud tertinggi (Mori Kraeng). Sedangkan secara sosial, masyarakat meyakini simbol-simbol pada Mbaru Gendang memiliki makna yang sangat beragam yakni, tanduk kerbau (rangga kaba) sebagai lambang kerja keras, kewibawaan/kehormatan suatu kampung, wunut oles (tali ijuk) dan wiri (kayu penghubung atap) melambangkan persatuan dan kesatuan, lutur tempat untuk musyawarah dan sekaligus sebagai lambang kesejahteraan.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa simbol-simbol konstruksi Mbaru Gendang memiliki makna yang sarat nilai konstruktif untuk pengembangan kehidupan, secara khusus bagi masyarakat Ruteng Pu’u dan masyarakat Manggarai secara umum. Butuh komitmen yang kuat dari pemerintah dan masyarakat untuk bekerja keras mempertahankan dan melestarikan agar kekayaan budaya ini tidak luntur digerus jaman.