I
I -. t ., .
-.; :
. ..~
MAKNA PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DUAM QUR'ANSURn AT· TAGHAABUN AYAT 14 MENGENAI
TANGGUNG JAWAB SUAMI TERHADAP ISTERI DAN ANAl
SKR.IPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu SyaratDaiam Menempuh Ujian Sarjana Tarbivah
Jurusan Pendidiken Agama IslamUniversitas Islam Bandung
No. Induk : 95 0928
PERPUSTAI'AAN UNISBAOleh :
DEWI MUL YANINGSIHNomor Pokok : 873001.005 r------:;----~
NIMKO ; .87.1922.A2.11
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1994 M /1414 H
. '.
- ------_._ ..,-_.~--~----_. - ----------- -- -- ---'-.- ----_._~-_.-... - -------- -,------- ------ -------~.--._.~ --
MAKNA PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM QUR' ANSURAl AT· TAGHAABUN HAT 14 MENGENAI
TANGGUNG JAWAB SUIMI TERHADAP ISTERI DAN ANAl
Disetujui
Pembimbing I
(Dra. H. Adliyah Ali MD.)
--_________.. Pembimbing II<,
( Drs. H. U. Saefuddin)
Mengetahui
Ketua Jurusan PAl Fakultas TarbiyahUniversitas Islam Bandung
Dekan Fakultas TarbiyahUniversitas Islam Bandung
( Drs. H. Odang Muchtar )
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dirnunaqosahkan oleh team penguji dari fakultas Tarbiyah UniversitasIslam Bandung, pada tanggal 12 Oktober 1994, dan telah diterirna sehagai syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana Tarhiyah.
Bandung, 12 Oktober 1994
Team Penguji
Ketua
(Drs. H. Odang Muchtar )
Penguji I
Sekretaris
( lli.-H-'~arnr;;Ian Sasmita )
Penguji II
( Dr . H. arnlan Sasmita )(Drs. H. Odang Muchtar )
Penguji III
\ \i
Penguji IV
( Drs. Hasan Ali ) ( K.H. Nashir Hadi )
Motto
"Ya Allah, jadikanlah batinku lebih baikdari lahirku, dan jadikanlah kelahirankuitu baik. Wahai Tuhanku, aku memohonkepada Engkau dari kebaikan apa saja yangtelah Engkau berikan, kepada manusia baikharta maupun keluarga dan anak-anak,yang sesat dan tidak menyesatkan",
(R. At-Tirmidzi dari Umar bin Khotob).
Kupersembahkan kepada :Suamiku, Anak-anakku :Ajeng Puspita Sari, Putri Ayu Puspitadan bayi munggil yang lahir saar usaisidang Sarjana : Najman Fadhli DzilIkram semoga menjadi hamba-hambayang shaleh.
Nama
Nomor Pokok
Nimko
Fakultas
Jurusan
Program Pendidikan
Judul Skripsi
ABSTRAKSI
Dewi Mulyaningsih
87.30.01.005
87.1922. A2.11
Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam
Sarjana ( Strata I )
MAKNA PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAMQUR'AN SURAT AT- TAGHAABUN AYAT 14MENGENAI TANGGUNG JAWAB SUAMI TERHADAPISTERI DAN ANAK.
Pada dewasa ini, masyarakat sering dikejutkanoleh berbagai peristiwa yang menyangkut keluarga,antara lain, seorang isteri membunuh suaminya, seorang anakmembunuh ayahnya, seorang ayah berbuat korupsi manipulasi,merampok bahkan membunuh. Kenyataan-kenyataan tersebutmerupakan bukti-bukti telah terjadinya krisis kepemimpinandi dalam keluarga, yaitu tentang bagaimana seorang suamiatau ayah seharusnya bertindak terhadap isteri dan anak.Para suami bukannya tidak mampu memainkan peranan sebagaipemimpin dalam keluarga, akan tetapi mereka tidak dapatberfungsi dan bertanggung jawab sebagai orang tua, suami danpemimpin rumah tangga dalam arti sesungguhnya. Para suamiatau ayah tidak mampu menyuruh yang baik, juga tidak mampumembendung hal-hal buruk yang terjadi dalam keluarganya,lebih dari itu karena adanya sifat dayus' tersebut dapatmendorong dan membawa suami atau ayah kepada jalan keliru,dan secara tidak disadari dapat menjerumuskannya untukmelakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.
Oleh sebab itu,kaum muslimin hendaknya kembali kepadaAl-Qur'an dan Sunnah yang telah memberikan ketentuanketentuan dan bimbingan-bimbingannya sebagai pedoman kehidupan, diantaranya seperti yang termaktub dalam Qs, AtTaghaabun ayat 14 mengenai bagaimana tanggung jawab suamiatau ayah terhadap isteri dan anak dalam menghadapi prilakuisteri dan anak yang disebutkan seumpama musuh,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isikandungan dan makna pendidikan yang terkandung dalam Qs, AtTaghaabun ayat 14 mengenai tanggung jawab suami terhadapisteri dan anak.
Adapun metoda yang digunakan dalam penelitian iniadalah metoda penafsiran atau Ilmu Tafsir yang membahaskeadaan-keadaan Al-Qur'an dari segi makna-maknanya yangberhubungan dengan lafadz dan berpautan dengan hukumnya.Sedangkan teknik yang dipergunakan adalah book survey ataustudi literatur, yaitu dengan menghimpun dan membaca bukubuku yang dapat dijadikan sumber primer dalam pengambilannya.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah:Mencari ayat dan merumuskan masalah, merumuskan tujuan,menginventarisir ayat-ayat dan hadits-hadits yangberhubungan dengan yag diteliti, menterjemahkan danmenafsirkan, mencari makna yang terkandung lalu dianalisadan diambil kesimpulan.
Hasil dari analisis penelitian ini, di dalam Qs. AtTaghaabun ayat 14 ternyata mengandung makna pendidikanmengenai tanggung jawab suami terhadap isteri dan' anak,yaitu, adanya perintah kepada suami untuk berhati-hatiterhadap isteri dan anak, yang mengandung adanya tanggungjawab suami untuk: mendidik diri sendiri, memimpin isteridan anak, didik isteri dan anak yang berisi tanggungjawab dalam pendidikan iman dan tanggung jawab dalampendidikan akhlak, serta adanya tanggung jawab suami danayah untuk mengamalkan metoda Pendidikan Islam dalammenghadapi isteri dan anak, yaitu Pemaaf,penyantun/berhati lapang dan pengampun.
Bandung, Oktober 1994
Penulis
( Dewi Mulyaningsih )
Pembimbing I II
( Dra.H. Adliyah Ali MD ) ( Drs. H. U. Saefuddin )
TEAM PENGUJI
Ketua Sidang Sekretaris
(Drs. H. Odang Muchtar ) ( rs, Ramlan Sasmita )
Penguji I
Penguji II
Drs. H. Odang Muchtar
Drs. H. Ramlan Sasmita . .... \~.-..,-,-.:-;-..-:-:..-:-... .. .......
Penguji III
Penguji IV
Drs. Hasan Ali
K. H. Nashir Hadi
~::: .. , .
"",..'-.,.-c.e-:. • • • • • •• ••••••••••
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Segala puji hanyalah milik Allah, Rabb semesta alamo
Syukur penulis panjatkan kehadlirat-Nya, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sebagai nikmat yang tak
terhingga. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
Rasulullah SAW yang telah membawa manusia dari alam
Dhulumat kepada alam Nuur.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana Pendidikan
pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung.
Dalam penyusunan skripsi ini, banyak sekali hambatan
dan kesulitan yang penulis hadapi, namun berkat bantuan
Allah dan kerja keras yang tiada kenaI lelah, akhirnya
penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Hal ini tidak
terlepas dari peran serta berbagai pihak yang telah banyak
membantu penulis, maka dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah UNISBA beserta para Dosen
dan stafnya, yang telah memberikan kesempatan untuk
belajar di Fakultas Tarbiyah UNISBA hingga selesai.
2. Ibu Dra. Adliyah Ali MD dan Drs. H. U. Saefuddin, selaku
pembimbing penulisan skripsi yang telah banyak
memberikan dorongan, semangat dan bantuan yang sangat
berharga bagi terwujudnya penyusunan skripsi ini.
i
ii
3. Ayah Bunda serta adik-adik yang telah banyak memberikan
do'a restu demi keberhasilan cita-cita ananda.
4. Anak-anak dan Suami tercinta yang telah setia mendampingi
dan banyak memberikan dorongan moril maupun materil
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Saudara-saudara dan rekan-rekan serta semua pihak yang
tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikannya,
menjadi amal shalih yang mendapat ridlo Allah SWT. Amiin.
Kiranya tiada gading yang tak retak, karena
keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, sehingga
skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu
saran, serta kritik demi perbaikan, penulis nantikan.
Akhir kata, semoga hasil penelitian ini bermanfaat
bagi perkembangan Ilmu Pendidikan khususnya dan mampu
memberikan sumbangan terhadap kualitas pendidikan Agama
Islam.
Bandung, Oktober 1994
Penulis
DAFTAR lSIHalaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI
i
iii
1
5
5
6
7
10
10
11
12
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah .
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .
D. Alasan Penelitian .
E. Ke r an gka Pemikiran .
F. Metoda dan Teknik Penelitian .
G~ Sumber Data .
H. Langkah-langkah Penelitian .
I. Sistematika Pembahasan .
TAFSIR QUR"AN SURAT AT- TAGHAABUN AYAT 14
A. Lafadz dan Terjemah Ayat 13
B. Sebab Nuzul Qs. At- Taghaabun Ayat 14.. 13
C. Pengertian Ayat secara Harfiyah .. 16
D. Penjelasan Istilah 17
E. Penafsiran Ayat 14 Qur'an Surat At- Ta
ghaabun Menurut Beberapa Pendapat Mufas-
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
BAB I
BAB II
sir 27
F. Kesimpulan Surat At- Taghaabun Ayat 14
Menurut para Mufassirin 41
BAB III MAKNA PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM
QS. AT-TAGHAABUN AYAT 14 MENGENAI TANGGUNG
JAWAB SUAMI TERHADAP ISTERI DAN ANAK
A. lsi Kandungan Qs. At- Taghaabun ayat 14 43
B. Makna Pendidikan yang Terkandung dalam
Qs. At- Taghaabun Ayat 14 Mengenai
Tanggung Jawab Suami terhadap Isteri
dan Anak
I. Perintah kepada Suami untuk berhati-
44
hati terhadap isteri dan anak 44
1. Tanggug jawab suami dalam mendidik
diri sendiri ....................
2. Tanggung jawab suami dalam memim-
pin isteri dan anak .............
3. Tanggung jawab suami dalam mendi-
dik isteri dan anak .............
a. Tanggung jawab suami dalam
mendidik isteri
46
49
60
63
b. Tanggung jawab ayah
mendidik anak
dalam
70
1). Tanggung jawab dalam pen-
didikan iman 71
a. Mendidik isteri dan anakuntuk menegakkan ibadahshalat 74
b. Menyuruh isteri memper-banyak pengkajian Islam 76
c. Mengajarkan Al- Qur'ankepada anak dan mend idiknya cinta membacaAl- Qur'an 77
2). 'I'ariggurig' jawab dalam
pendidikan Akhlak 79
a. Hendidik dengan memberinasihat dan teladan yangbaik 79
b. Menanamkan sifat Qana'ahkepada isteri dan anak.. 83
II. Metoda Pendidikan Islam Menghadapi
Isteri dan Anak 86
1. Pemaaf 87
BAB IV
2. Penyantun/ Berhati Lapang ..... ... 89
4. Periganpun 92
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
c. Penutup
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
94
99
100
101
BAB I
PEN D A H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah
A1- Qur'an secara tersurat maupun secara tersirat
mencakup pe1bagai aspek kehidupan manusia,
Diantara aspek kehidupan yang berkaitan dengan
ke1uarga, A1- Qur'an dan Sunnah te1ah menggariskan
seperangkat aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota
ke1uarga untuk ketertiban dan ke1angsungan hidup ke1uarga
guna mencapai ke1uarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.
A1- Qur'an te1ah menyatakan keberkahannya bahwa membentuk
rumah tangga akan menciptakan sakinah, mawaddah dan rahmah
flDan d i.erii.e r:e t.etide ..-i.ericie Ae.'~::u25c(..::(n-···i'·.r'/a."" i.e l eis Di..-:{menciptakarl untukmu isteri-isterimu dari jenismu sendiri.'::;upc::<;....··a J.;:dmu cenderc\nc; dan im~!J"'L~(E5a tE:'n~::}'"'!;(m kep£~.clBnya danaii eoitcerv-tsve cii.etvte remc: r'~:(5c:{ .'\",::<.S.1.Jr Eia}lang" B~.~·.~::;unqquhnya
pecie ;r'~n9' demi.ki en i.i.u hei;'ar"·"-l.)r~:n<:-;(r- t.e rdepe i: tancla·--tarrc/a ba(}.ikaum yang berfikir u
.
( Depag. RI, 1981/1982, XXI: 644 )
Ayat di atas menje1askan bahwa tujuan dari pernikahan
ada1ah membina ke1uarga yang di1andasi dengan rasa kasih
sayang. Dengan demikian perwujudan dari sebuah pernikahan
ada1ah terbentuknya sebuah ke1uarga.
1
Ke Lu a r ga merupakan unit terkecil dari suatu
masyarakat, merupakan pilar penyangga kehidupan masyarakat,
dari keluarga pula terbentuknya moral masyarakat. Kehidupan
keluarga jika baik maka akan baiklah masyarakat, sedangkan
jika rusak, maka tidak mustahil rusak pula seluruh
masyarakat yang ada.
Oleh karen a itu setiap orang yang menginjakkan kakinya
ke- alam berumah tangga, pasti dituntut untuk menepati janji
yang telah diikrarkan kedua belah pihak untuk menjalankan
bahtera keluarganya dengan baik. Menepati janji yang telah
diikrarkan adalah perwujudan dari tanggung j awab.
sebagaimana M.I.Soelaeman ( 1987; 102 ) mengemukakan:
P"emb~.::~n·t:t~kan ke.l.ual'~Qa itu l e ivi r SE.~,bli:i:~F3.i rea} .i.s;~~~E...;i de ri.janJi yang diikrarkan kedua pihak p yaitu janji akarkesediaan dan kesetia3fl untuk mendirikan~ membinB danmE.?n~lf::(rf'ibanqki~:n bersama .J:::iua-tu rL.:maJ1 "cangqa" Nenepat.i.i erii :1..
-t:::tll~;1~1ur~q' j2wi:(b.~ T-3.i-.'(:,'qunq ja/.c'/.,:;~b i.n.i. di.pi k uI be r-s <3: Hh.=io l et: /~eLiua su;;:(m,i i.s i.e ri o'enf)'an r.:x:::nuh kf:.~.s;2(clar·i:l.n cier:senarl(.j hati ke re rre t){=?r'l::'c~p2nQ pac/a kasih sa}/ang }/anqfnen.:! (::(.1. i.r. }uc·dua p i.tie}: w
Di dalam rumah tangga, baik laki-laki atau wanita
mempunyai hak dan kewajiban serta tanggung jawab yang harus
dipenuhi dengan seimbang ( Q.S. 2: 228 ). Akan tetapi Allah
telah memberikan kelebihannya terhadap laki-laki untuk
memikul tanggung jawab yang lebih besar di dalam rumah
t anggany a .d an harus nemp e r t anggurig j awabkan a tas ap-a- .yang
menjadi tanggungannya, yakni isteri dan anaknya. Sebagaimana
Rasulullah bersabda ~~#J~~~5-~?f
2
Artinya "Leh i.r Ietc i. ~1:[Ja.lall pemimp i r, )/E(nQ bErta,qf]~~lung ie«...ebteriladap ke i uarCJanVc:t dan kar'(~?n<,~~n'}/a i e ire ri.errqtiuru;jawab atas orang-orang :vang meni ea i tr~1nqqungar-ln)/E:\!.'
(H.R.Muslim)
Dengan demikian di dalam pandangan Islam. Suamilah
yang patut diberi kedudukan sebagai pemimpin utama di dalam
kehidupan rumah tangganya ( Qs, 4; 34 ).
Oleh karena laki-laki ( Suami ) telah diberi Allah
beberapa kelebihan ( Q.S. 4: 34, Q.S. 2: 228 ), maka seorang
suami mempuyai wewenang dan tanggung jawab untuk memerintah,
melarang, dan mendidik isteri dan anaknya serta bertanggung
jawab pula atas keselamatan dan kesejahteraan keluarganya
( Qs.66: 6 ).
Dengan demikian wajib bagi seorang isteri dan anak
sebagai anggota keluarga untuk taat kepada suami atau
ayahnya sesuai dengan aturan syariat agama Islam.
Akan tetapi melihat kenyataan-kenyataan dewasa ini,
para pengamat masyarakat sering dikejutkan oleh berbagai
peristiwa antara lain, seorang isteri membunuh suaminya,
seorang anak membunuh ayahnya, seorang isteri menyeleweng
denganpria lain dan bersekongkol untuk menghabisi suaminya,
seorang suami atau ayah berbuat korupsi, mencuri, merampok,
manipulasi bahkan membunuh.
Kenyataan-kenyataan tersebut·di atas merupakan bukt~~
.bukti telah terjadi adanya gejala-gejala krisis kepemimpinan'
di dalam keluarga yaitu, tentang bagaimana seorang suami
atau seorang ayah seharusnya bertindak terhadap isteri dan
anak-anaknya. Para suami bukannya tidak mampu
3
memainkan
peranan sebagai pemimpin didalam keluarga, akan tetapi
mereka tidak dapat berfungsi sebagai orang tua, sebagai
suami dan pemimpin ruma tangga dalam arti yang sesungguhnya.
Para suami atau ayah tidak mampu menyuruh yang baik juga
tidak mampu membendung hal-hal buruk yang terjadi dalam
keluarganya, bahkan begitu tingginya cinta kasih suami
terhadap isteri dan anak, bukan hanya dapat menimbulkan
sifat dayus, lebih dari itu dapat mendorong dan membawa
suami atau ayah kepada jalan yang keliru, dan secara tidak
disadari menjerumuskannya untuk melakukan perbuatan
perbuatan yang tidak dibenarkan agama.
Oleh sebab itu, kaum muslimin hendaknya kembali kepada
Al- Qur"an dan Sunnah yang telah memberikan ketentuan-keten
tuan dan bimbingan-bimbingannya, sebagai pedoman kehidupan,
diantaranya seperti yang termaktub dalam Qur"an surat At
Taghaabun ayat 14 mengenai bagaimana tanggung jawab suami
atau ayah terhadap isteri dan anak.
Ayat tersebut lebih memperjelas mengenai bagaimana
tanggung jawab suami terhadap isteri dan anak dalam
menghadapi prilaku isteri dan anak yang dikatakan seumpama
musuh.
Berdasar uraian-uraian di atas, maka tanggung
suami terhadap isteri dan anak yang terkandung dalam
At Taghaabun ayat 14, perlu diungkapkan, dikaji
dianalisis makna pendidikannya.
4
j=~
surat
dan
B. Perumusan dan Pembatasan Kasalah
Studi ini akan memusatkan perhatian pada penelaahan
tanggung jawab suami terhadap isteri dan anak yang
terkandung dalam surat At Taghaabun ayat 14 yang berkaitan
dengan masalah keluarga.
Adapun seruan dan peringatan dari surat At Taghaabun
ayat 14 ditujukan kepada para suami atau para Ayah yang
telah diberikan oleh Allah SWT kelebihannya sebagai pucuk
pimpinan yang memikul tanggung jawab utama dalam keluarga.
Dengan demikian penelitian ini hanya memusatkan tanggung
jawab suami terhadap isteri dan anak.
Oleh karena tanggung jawab suami yang tercantum dalam
Al Qur'an sangat luas, maka penelitian ini dibatasi untuk
,menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Apa isi kandungan surat At- Taghaabun ayat 14 ?
2. Bagaimana makna pendidikan yang terkandung dalam surat At
Taghaabun ayat 14 mengenai tanggung jawab suami terhadap
isteri dan anak ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui isi kandungan dalam AI- Qur'an
surat At-Taghaabun ayat 14.
5
2" Untuk mengetahui makna pendidikan yang terkandung
dalam Al- Qur'an surat At- Taghaabun ayat 14
mengenai tanggungjawab suami terhadap isteri dan
anak.
b. Kegunaan Penelitian
1. Seeara teoritis penelitian ini berguna sebagai
sumbangsih pemikiran atau input yang dapat
memperkaya informasi dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan agama Islam.
2. Seeara empiris penelitian ini berguna sebagai
informasi kualitatif atau aeuan bagi para suami
sebagai pendidik dalam rangka mendidik isteri dan
anak berdasar tuntunan Al- Qur"an.
D. Alasan Penelitian
Pada umumnya banyak dalam Al Qur'an maupun Sunnatur
Rasul yang memberikan petunjuk tentang eara mendidik, bahkan
Al Qur'an sebagai sumber utama bagi ajaran Islam merupakan
kitab pendidikan dan peng~jaran seeara umum juga merupakan
kitab pendidikan sosial, moral dan spiritual seeara khusus.
( Omar Moh, Al Syaibani,1878, p. 41, 42 ).
Untuk itu seluruh isi Al Qur"an mengandung nilai-nilai
pendidikan yang sangat luas dan sangat mendasar serta dari
setiap ayatnya memerlukan penafsiran.
6
Surat At Taghaabun ayat 14, sebagai salah satu ayat
dari ayat-ayat Al Qur'an, jelas dan pasti mengandung nilai-
nilai pendidikan pula.
Kaj ian Al Qur'an surat At Taghaabun ayat 14,
mengisyaratkan adanya tanggung jawab-tanggung jawab seorang
suami dalam keluarga yang secara langsung dapat diambil
kaidah-kaidah nya dan secara tidak langsung dapat diambil
makna pendidikannya.
Dengan demikan Qur'an surat At Taghaabun ayat 14 perlu
dikaji dan diteliti guna mengetahui peran dan tanggung jawab
suami terhadap isteri dan anak, sehingga dapat diambil makna
dan konsep pendidikannya.
E. Kerangka Pemikiran
Yang menjadi kerangka pemikiran dari penelitian ini
adalah:
1.
tiInilah kitab yang tiada mengandung keraguan di dalamnya
.sE.~baqa .1..
(Ibnu Katsir, Salim Bahreisy, 1990: 36).
Berdasar ayat di atas, Kitab Al Qur'an ini tidak ragu
akan kebenaran beritanya, tuntunan dan peringatannya. Benar
hukumnya, adil dan bijaksana, tidak ragu bahwa ia memberi
petunjuk kepada jalan yang benar dan akan mencapai hajat
tujuan hidup manusia di dunia dan diakhirat.
7
2. Seorang suami adalah laki-laki pemimpin kaum wanita
(isteri). Firman Allah SWT surat An Nisa ayat 34 :
"'l(aum l ei:. i.rl e ki. i:'3..clcl.Zah pemi..mp i.n be q i k e um ~\I'anita o I e t:ke r erie ,·qj:.Iah i:..e l e i: melebil'1k.~:<r.., ::;;eL"ldl16:Qi.ar1 inereka (.laki··-lak:i.)atas <ebeiraq i.er, Yi.~np lain (e.vanita)"",(Ibnu Katsir, Salim Bahreisy, 1990; 386).
Ayat di atas mengandung arti bahwa kepemimpinan pria
itu benar-benar sempurna dalam kekuasaannya. Hal ini
mengandung arti bahwa seorang suami mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk memerintah yang ma"ruf, melarang yang
munkar, mendidik dan membimbing anggota keluarganya guna
kemaslahatan rumah tangga.
(Muhammad Ali Ashshabuni, 1977, I: 466- 467).
3. Suami yang baik adalah yang melaksanakan wewenang dan
tanggung jawabnya sebagai pemimpin keluarga. Bertanggung
jawab atas isteri dan anaknya. Rasulullah saw bersabda:
i.'SC·?tii:t,D l e ki-rl e k i. eciei eh pE:!TI:i.mrJin }..'~~nu bey-tanqgurig ji=-~wab
t.ertreciep ke1.uar-gan"v.:3. cte n karer1d,'I~/a .i.-:1 bertaf1flGlUr:·q Jal."J,.:s.1.J2(ta.5 or..:..~rHJ·"··CJri:.1F1g ~lclnq mf.?ru',~~i.t:.i.i ·t::dr~qfJUnpdnnyai; ... (H.R. Muslim)
4. Pendidikan agama dalam keluarga merupakan persoalan yang
harus mendapat perhatian, terutama bagi suami sebagai kepala
keluarga. Dengan mendidik keluarga (isteri dan anak) berarti
melindungi dan menjaga mereka dari bencana dunia dan akhirat.
8
Firman Allah SWT surat At Tahrim ayat 6:
"He i. orerrq-rorerrq yang iie r ime n, pel i.tie re i eh d i r imu dan
k e l ue rqem.s de r i. ep i: "'''=''"21;2''-. (Dep ag RI. 1982: 951).
Dengan demikian Seorang suami bertanggung jawab untuk
menjaga dan menjauhkan diri dari siksa api neraka dan
mengajarkan kepada keluarga (terutama kepada isteri dan
anak) perbuatan yang dapat menjaga diri mereka dari siksa
api neraka serta membawa mereka kepada nasihat dan
pengajaran.
5. Sebagai kepala rumah tangga dan pemimpin keluarga,
seorang suami hendaknya adil, bijaksana dan lemah lembut,
bila terdapat kesalahan diantara mereka memaafkannya.
Rasulullah saw bersabda:
ItSesurHduul"'~,qva c/i2ntal'''a Or";;....:i.f'iu rnukm i n }/ang pal i riq sElnpu,I'H nai.merinve i.el et: ;,,'anQ pe l ing b ei.I: aklilaktiy'd' dar"""! pa.l.i.nq lem-::<hlembltt terhadap keluarganya lt
• HR. Tirmidzi(Yusuf Abdullah Daghfaq, 1991: 101).
9
F. Ketoda dan Teknik Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
metode penafsiran atau Ilmu Tafsir yaitu yang membahas
keadaan-keadaan Al Qur'an dari segi makna-maknanya yang
berhubungan dengan lafadz dan yang berpautan d eng an
hukumnya. (Hasby Ash-Shidieqy, 1972: 203).
Adapun teknik penelitiannya adalah book survey, yaitu
membaca buku-buku yang dapat dijadikan sumber primer dalam
pengambilannya.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kewahyuan
yaitu suatu pendekatan normatif yang berdasarkan pada Al
Qur,an dan Al Hadits.
Pendekatan kewahyuan yaitu pendekatan normatif yang
didasarkan pada pemikiran dan petunjuk, kehendak dan
bimbingan Allah SWT. (Tim lAIN Sunan Gunung Jati: 13).
G. Sumber Data
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini
terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder.
Adapun sumber data primer terdiri dari :
1. Tafsir Al-Maraghy, Ahmad Mushthafa Al- Maraghy;
2. Tafsir Al Qosimy, Muhammad Jamaluddin Al-Qasamiy;
3. Tafsir Jawahir, Syekh Tantowi Jawahir;
4. Tafsir Al Kasyaf. Zamakhsari;
10
5. Ruhul Ma'ani, Mahmud AI-Alusi;
6. Shofwatut-Tafaasir, Muhammad Ali Ash-Shabuuniy;
7. Tafsir Abi Suud, Muhammad bin Muhammad Umari Abi Suud;
8. Tafsir Arrazy, Muhammad Imam Fakhrur-Razy;
9. Tafsir Al Qurtuby, Qurthuby.
Sedangkan sumber data sekunder yaitu kitab hadits dan
buku-buku yang berkaitan dengan masalah-masalah pendidikan
terutama pendidikan dalam keluarga.
H. Langkah-Iangkah Penelitian
Dalam penelitian ini ditempuh langkah- langkah sebagai
berikut:
1. Mencari ayat yang akan diteliti dan merumuskan masalah.
2. Merumuskan tujuan penelitian.
3. Menginventarisir ayat-ayat, hadits-hadits yang berhubu -
ngan dengan ayat yang diteliti.
4. Menterjemahkan dan menafsirkan ayat yang diteliti dari
berbagai tafsir yang telah ditetapkan sebagai bahan
penelitian.
5. Mencari makna yang terkandung dari penafsiran para
mufassir
6. Menganalisa makna pendidikan yang terkandung, sehingga
memperoleh gambaran yang jelas mengenai tanggung jawab
suami terhadap isteri dan anak menurut makna Qs. 64; 14.
7. Menyimpulkan hasil analisis, sehingga terjawabnya
permasalahan yang dipertanyakan.
11
I. Sistematika Pembahasan
Pembahasan skripsi ini terdiri atas 4 bab, yaitu: Bab
I Pendahuluan terdiri atas Latar Belakang Masalah,
Perumusan dan Pemba t a s an Masalah,. Tujuan dan Kegunaan
Penelitian, Alasan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metoda
dan Teknik Penelitian, Sumber Data, Langkah-langkah
Penelitian dan Sistematika Pembahasan. Bab II menguraikan
Tafsir Qur"an Surat At-Taghaabun Ayat 14 yang meliputi:
Lafadz dan Terjemah Ayat, Sebab Nuzul Ayat Pengertian
secara Harfiyah, Penjelasan Istilah, Penafsiran dan
Kesimpulan menurut Para Mufassirin. Bab III mengetengahkan
lsi Kandungan dalam Qur"an surat At- Taghaabun ayat 14,
Makna Pendidikan yang terkandung dalam surat At- Taghaabun
ayat 14 mengenai Tanggung Jawab Suami terhadap isteri
dan anak. Bab IV merupakan bab Penutup meliputi: Kesimpulan,
Saran dan Penutup, ditambah Daftar Pustaka.
12
BAB II
TAFSIR QUR' AN SURAT AT-TAGHAABUN AYAT 14
Dalam bab ini akan dikemukakan Tafsir surat At-
Taghaabun ayat 14 yang meliputi : Lafadz dan Terjemah Ayat,
Sebab Nuzul Ayat, Pengertian secara Harfiyah, Penjelasan
Istilah yang terkandung dalam surat At-Taghaabun ayat 14,
Penafsiran menu rut beberapa pendapat Mufassirin dan
Kesimpulan menurut para Mufassirin.
A. Lafadz dan Terjemah Ayat
.'il~jahai. G,I'""ang-'c;"/'-'anq yang berimen, .52sungpuhn'y'ct de ri.i.eir i-riss t.r i. kaOiU clan anak"-a:n·akmu ~~'l:(:J':=3. ~,,'anq meni ea i.musuh be qi. kemu, rnakc:! be,rh.=:{ t.i.-j'-;'at i 1 a,r~ k eniu terh!;:1dap merek2l:"Dan .i i.ke ke..~mu memtieri. maaf d er: ti.det: meme retr i sert:;::~ membe ..ri.ampun.-r ,%::( k e s2SUr;'(}9Uhn>,'2. ,41.Zoi: ede 1 ,-:;'(,1-: Naha Penqarli{.')Ul--" 1a r;] iNdha F-\enJ="',;;;~~/':::ing".
(Hamka, 1984, XXVIII : 246)
B. Sebab Nuzul G.S. At-Taghaabun Ayat 14---------".,,-,---
Surat At-Taghaabun ini seluruhnya terdiri atas 18
ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyah dan diturunkan
sesudah surat At-Tahrim.
Nama At-Taghaabun diambil dari kata "at-taghaabun"
yang terdapat pada ayat ke 9 yang artinya "hari d i n anp akkan
kesalahan-kesalahan".
13
Adapun pokok-pokok isi surat At-Taghaabun mengandung
keimanan, hukum-hukum dan khusus ayat ke 14 dari surat At-
Taghabun mengandung peringatan bahwa diantara isteri-isteri
dan anak-anak seseorang ada yang menjadi musuh bagi suami
atau ayahnya. (Depag. RI, 1981/1982 : 939).
Surat At- Taghaabun diturunkan di Medinah kecuali
ayat ke 14 ada yang diturunkan di Makkah, hal ini berdasar
catatan historis sebab-sebab turunnya ayat tersebut, sebagai
berikut
( Sunan At-Tirmidzi, 1974, V,H. No. 3373 : 92 ).
Hadist riwayat diatas pada m tmva semakna d engan
yang diungkapkan oleh beberapa ulama Mufassir diantaranya
Ahmad Musthafha Al Maraghy ( 1974, XXVII: 129), Qurthuby
(1967, XVII 141 ), Ibnu Katsii (1978, XIV 510 ),
Jawahir (TT, XIII-XIV: 188) dan Mahmud Al Alusi ( 1983,
XIX-XX 126 ) bahwa :
Dalam 3ua'l':.U Jr-iw<;;'3:}/r.:,t dikemukakarl bal"H"/d d.YB1':..: fll'nna mine swee j i kum ]'.",:13. e oi eedi kum 'adu~#<,Jal1akum.~ Fe tvd z e ruuivum " " TunJnbe I"kena,.:,:(: n deriqe.r, .~:;U3i:~U /<aum cie ri. E(hl1: me k k etr Vi:lng t.ela/I'Imasuk I.slam dan i.riqirv de i.arvq bf.~r~hij rah kl::.?)."JEf.da N~lbi !:,B¥J cii.Npdinah.v .sesampa.i,qy.::( cJ ..i: N{7?r,jJ~nah mer'o!!.?ka ,<f/,-=1.J.:i1-::1-c Aawan--'kal·....:an}la "i:'E:'.l all b=.tn;.-'ak mendo ae t: ,DE 1e ] a ,"'-an cie r i. "r::.tb.i. sa~~1 dantelah banyc:1:k memahc;lmi p-e l ei e ren f.4galn~~... kar"enElnyi:, men..=!'ka
14
bermaksud hendak merlyiksa istri-istri dan anak-anaknya ~'ang
t.e i eti arerii eoi penqnei eric: untuk dat:>:l:I"l(;:} be rriii reh, mt:.i.ka..turunlah a;./aI: :
D<:;\[l meneqaskan bahwa /./11ah Naha PE-nr;,iampun l e q i: N'i';lhd F'enVd}"'c'(nq"
I -' ~
~jJ~~\~JfSelain Assabun Nuzul diatas, terdapat pula riwayat
lain yang mengungkapkan bahwa :~.~
~aQnaabun selu.r"ul""lnya. 'CLlrUn cii. 1:J.5y.i..iJJah.~
ayat~ y'e;( "r.",,,, •.qI':vuha.~ladziin.::t c:'ldmanu i nrie min azwac.l..iikufll ,,'~a
eui e eci i kun: eciuwwe i i eh um, FEihdzat-uuhum.'l" (0",.5" 64 s 14) ..Iqyat _lnl. tu,l~un be-rke ne ar: cieriqer. H1...1"':'- bi.r: Nal i k /ql /~5yJa' iyang melnpunyai anah dan istri yang selalu menangisinyaepeb i t a akan oe ro i: be rpe re riq biJhk.c;i:,'/ men~1'ha 1anf;/ j.n~/i3. denganberke i.e s "Kepeoe siapa. eriqhe«: lEtkan t i ti.pn e n kem i . .i.ni. '? I." " Lemer'asci «essi.trer. kepode i e t.ri. tier: E{nakn).·'a de ri ci.det: .i ea :beranf]k6;~': }.Jf.:-:rHang •.
Selanjutnya ayat-ayat lainnya sampai akhir surat
diturunkan di Medinah. (KH.Q. Saleh, H. A.A. Dahlan dan MD.
Dahlan, 1987, 63: 515).
C)Sebab turunnya surat-At taghaabun ayat 14 diatas
diungkapkan pula oleh beberapa ulama mufassir, diantaranya
Qurthuby (1967, XVII: 141) dan Sayyid Quthub (1967,
XX: 111) dengan riwayat yang sama.
15
XIX-
C. Pengertian Ayat secara Harfiyah
Wahai orang-orang yang beriman =
Sesungguhnya diantara =
Maka waspadalah terhadap mereka =
Is teri- is t er imu
Dan anak-anakmu
Musuh-musuh bagimu
Jika kamu memaafkan
=
=
=
=
Tidak memarahi (berhati lapang) =
Dan jika kamu mengampuni
Maka sesungguhnya Allah
Maha Pengampun
Maha Penyayang
16
=
=
=
=
~ .~ (
J.p.,. '"V0
D. Penjelasan lstilah
SUMBER'ASLl 1 ARTl(4 )( 1 )
Tabel I. PengertianJ~~ -,/
"(J»'1------------------------------------------------------ --------- \
NO NAMA ::MUFASIRIN : HAL '
(2) : (3)_______ J , _
1 Abi Fida Ismail binIbnu Katsir
510
Sesungguhnya sebagian isteri-isteri dan anak-anakdapat menjadi musuh-musuh ,bagimu, yang dapat mencegah:usahamu dari jalan Allah :dan dapat menghalangimu :dari ta'at pada Allah SWT :,,
,,,,, '~ . \ '~.>-P?~Johs-\,,~-'~(;>\r,,)~0J'~\\\" '11.:'·'" f~ ; ~~ rA..u ~V" .J- ~ . ' ..J-II , U ..-.J, ~,III,,,,,,,,,,,I,I,I
394
artinya prilaku suamidipengaruhi anak dan istedari amal saleh.
188-, '/4 "",:a•.1 "0 1...~\-'~1~· ...1 /.",\~ "V.I'189 lR~O:~~\?:":.9i (;9J---,I~I,;.'>O :
:l:l-,>~19;)YjI./J}'J'd; f.~ \.?:?:(-r~Jf>~\\
Sesungguhnya dari isteriisteri diantaranya ada isteri yang memusuhi dan membantah suami mereka dandari anak-anak diantaranyaada anak yang menganiayadan durhaka terhadap bapakbapak mereka.
,,,,,,,,,,,,Muhammad Ali Asshabuni'
Syekh Tantowi Jawahir2.
3.
\----------------------------------------------------- - - --- - - -- -1
17
/---( 1 )
4.
5 •
----------------------------------------------------------\(2) (3) : (4)
----------------------- -----:----------------------------M. Jamaludin al-Qosimy 5824:
,(c.:AJ1.?,df.>y31y1r-~)\;I~~{;cp -:~ )J.JjJ~j .i.)';;'.Y::J,
~.' ;. ~"'Y"/ .. TV " :,• I
I
Bahwa diantara isteri-is - I
teri dan anak-anak merekaada yang memusuhi keimanansuami dan menyakitinya de-
I ngan sebab keimanannya.
: •• \ I . \"\ \, ' "-\1\, :;:,Zamakhsari 115-: ¥~f.:)'..:nJl.{.V;:!l)''T.~V··.J'd;..:.>:-,
116 I .". ~ V .:f}).9'.7YjY't:Y'-?< .. •~:)~V::?:: ~Y-f-:J '~..9~~\'C>j.>~,: l>;YYJ-'P·~,h
Sesungguhnya dari isteriisteri diantaranya ada isteri yang menjadi musuh,bertengkar serta berteriakmenjerit kepada suami mere-'ka. Dan dari anak-anakdiantaranya ada anak yang
, menganiaya dan durhaka serta sangat mengganggu danmenyengsarakan bapak-bapaknya.
6. M. bin Muh. UmariAbi Suud
258259 ry\7~'JW~~\Pj~~
1 \..f ~~\ c.;i.;»~Y'\~
Adalah isteri dan anak yang,dapat menyibukanmu dari taat pada Allah Ta'ala atauisteri dan anak yang sukaberbantahan / bertengkardalam urusan agama dan urusan dunia.
\---------------------------------------------------------------/
18
1----------------------------------(1) (2) : (3)----f-----------------------f-----
----------------------------\( 4 )
,,,----------------------------1I
~~;V3)'b\})U:u::7~v~y·i!\;~f.?'~~Sl\·JLe>:J\i~iiM;)lyt...J!3~~fiy:I r ~~~~61
129Ahmad Musthilfaal- Maraghi
7 .
Yang dapat menghalangi antara kamu dengan ketaatanyang mendekatkanmu kepada I
Tuhanmu, menghalangi antarakamu dengan amal saleh yangbermanfaat bagimu di akhirat dan mungkin juga mendorongnya untuk melakukanyang haram dan melakukandosa-dosa demi kepentinganmereka sendiri.
8. M. Imam Fakhrur- Razy 27
p*:~))Y~Y~~~J~d~ I
L)~~~~V~~t~~~\: Ylyl: :, 'J I, I, I
I
Bahwa diantara isteri-isterimu dan anak-anakmu adayang menjadi musuh bagimu,yang dapat mencegah danmenghalangimu dari keislaman. Dan mereka itu darigolongan kafir, maka waspadalah !
Kadang-kadang isteri dananak dapat menjerumuskansuami atau ayahnya untukmelakukan perbuatanperbuatan yang tidak di -
942Departemen Agama RII
~ 9.,,,,1I,,: benarkan Agama. ,\----------------------------------------------------- -- -- ------1
19
Dari tabel penjelasan istilah di atas dapat disimpulkan
bahwa pengertian ?J~~ adalah : Diantara isteri-isteri dan
anak-anak ada yang menjadi musuh bagi para suami. Dikatakan musuh
karena isteri dan anak kadangkala suka berbuat seperti perbuatan
musuh. Adapun sikap-sikap dan prilaku-prilaku musuh dari isteri
dan anak yang diungkap dari tabel penjelasan istilah dapat
disimpulkan, diantaranya sebagai berikut:
1. Mempengaruhi prilaku suami atau ayah dari amal saleh.
2. Suka membantah, memusuhi, durhaka dan menganiaya suami
ayahnya
atau
3. Mencegah usaha suaml atau ayah dari jalan Allah dan
menghalangi dari ta'at kepada Allah SWT.
4. Memusuhi keimanan suami atau ayah dan menyakitinya dengan
sebab keimanannya.
5. Suka bertengkar dengan berteriak menjerit kepada suami
ayahnya dan mengganggu serta menyengsarakannya.
6. Menyibukan suami atau ayah dari ingat kepada Allah.
atau
7. Berbantahan dengan suami atau ayah dalam urusan dunia dan
urusan akhirat (agama)
8. Mendorong dan menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melakukan
dosa-dosa dan usaha-usaha yang haram demi kepentingan mereka
sendiri.
9. Mencegah dan menghalangi suami atau ayahnya dari keislaman
serta mempengaruhi keimanan / keyakinannya.
20
SUMBER ASLI/ ARTI(4 )
Janganlah merasa aman daribahaya isteri dan anak.
IIIIII
~----------------------------:III\
1.
Tabel II. Pengertian ~~X7~
/---------------------------------------------------------------\, NO : NAMA HAL
: MUFASSIR(1) : (2) (3)
I ----------------~-----
Syekh Tantowi Jawah i r ] 188-: 189II
•,
2. I Abi Fida Ismai I binIbnu Katsir
Berkata Ibnu Zaid:"Hati- ha-'tilah terhadap agamamu".
, 3. Muh. Ali Asshabuni 394395 \
Maka berhati-hatilah kamudalam memperkenankan merekadan mentaati mereka.
4. M. Jamaludin alQosimy
58245825 0~Y~cOJLY\.;
Y~~_h~rt~ob \
Maka diperintahkan kepadasuami untuk berhati-hati dari siksaan/ cobaan anak-anakdan isteri-isteri, maka perhitungkanlah dan hendaklahpara suami memperlihatkandalam pergaulan isteri dananak dengan penjelasan yangmemiliki kemurahan yang utarna.
\---------------------------------------------------------------/
21
/---------------------------------------------------------------\:(1) : (2) (3) : (4), , 1 _
I I
5. : Muh. bin Muh. Umari 258-: I
, Ab i Suud 259 ilIl:)~--'.I'v\'~:J,IJy.YIl'-~UL.iI I' V V II I
1:J\~Y~~drJy~l!J.J~1 t
I ev~r?~YL#;VVd'Maka diperintahkan berhatihati, pertama, hati-hati kepad a keseluruhan isteri dan I
anak. Kedua, berhati-hatikepada sebagian karena se sungguhnya diantara merekabukanlah musuh. Dan waspadajuga kepada kumpulan dua bagian di atas, karena merekasuka melakukan perbuatanyang mencakup kepada musuh.
~1Yp~ I
terhadap diri-
Janganlah kamu turuti keinginan anak dan isteri yangberlawanan dengan perintahAllah SWT.
Hati-hatilahmu s e nd i r i .
142
1380
Al- Qurthuby
Hasbi Ash-Shidieqy
7.
6.
Hati-hatilah terhadap isteridan anak-anak, jangan sampai'mereka itu mempengaruhi keyakinanmu.
~lYYJJv-Y~~~\f?J~Y
Jadilah kamu menjadi sebagian dari isteri dan anak untuk berwaspada dan janganlahkamu percaya akan bahaya dankejahatan- kejahatan isteridan anak.
246Hamka
Mahmud al-Alusi9.
8 .
II
: 126,IIIIIIIIIIIIIIIIII I
I I I I
\---------------------------------------------------------------/
22
Dari Penjelasan Istilah di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian ~~~C; itu adalah sebagai berikut:
1. Jangan merasa aman dan jangan mudah percaya dari bahaya dan
kejahatan-kejahatan isteri dan anak.
2. Hati-hati terhadap agamamu, jangan sampai mempengaruhi dan
menggoyahkan aqidah.
3. Hati-hati dalam memperkenankan atau mengabulkan keinginan dan
mentaati mereka yang berlawanan dengan perintah Allah SWT.
4. Berhati-hati itu dengan cara memperlihatkan prilaku dan ucapan
yang terpuji ( memberikan contoh tauladan
5. Berhati-hati terhadap diri sendiri.
Tabel III. Pengertian
SUMBER ASLI/ ARTI(4)
1.
(1)
/---------------------------------------------------------------\NO NAMA : HAL
MUFASSIR :(2) : (3)
----------------------:----- -----------------------------Muh. Ali Asshabuni '394-
395
Jika kamu memaafkan dosamereka dalam menghalangimudari kebaikan.
2. Zamakhsari 115116
Apabila timbul daripada mereka kepada permusuhan, tidaklah kamu menerima isteridan anak seperti kepadamusuh.
IIII,,,,III,I
\---------------------------------------------------------------/
23
1---- ----------------------------------------------------------\(1) (2) (3) (4)
3. Ahmad Musthafa alMaraghy
129 \.p~0JWyJcr~'ulb'
'Q;?h\0 ..r--
4. Muh. Jamaludin al Qosimy
IIIIIIIIII,
5824-:5825 :
I
Yakni jika kamu memaafkandosa-dosa isteri dan anakyang telah diperbuatnya dengan meriinggalkan hukumanlsiksaan.
Yaitu memaafkan dosa-dosamereka ( isteri dan anak ).
126
258-~v .(,";\I~'VW\J~y-,,.Y259 I 'r . r ll . V I
i "::>Uo~u:.-.-VIJ~L3ni'~)~~ 1I I
I • pJ.1 II .;.\ .. I
I ~ II II I
: Dosa-dosa isteri dan anak :: diterima untuk dimaafkan: agar berhubungan dengan uru: san agama, tetapi penyertaan: untuk bertaubat itu ialah: dengan tidak menyiksa terha: dap mereka.IIIIII
Mahmud al Alusi danMuh. bin Muh. UmariAbi Suud
5.6.
1II
\----------------------------------------------------- - - - - - - - - - - 1
Jadi pengertian/ '" -' J \
~.v;;; a d a l ah memaafkan dosa-dosa
isteri dan anak dengan tidak menganggap mereka seperti kepada
musuh serta dengan tidak menyiksa dan menghukum isteri dan anak.
24
Tabel IV. Pengertian
SUMBER ASLI/ ARTI( 4 )( 3 )
/---------------------------------------------------------------\: NO NAMA HAL: MUFASSIR:(1) (2)II
1. Syekh Tantowi Jawahir 188- ~~~~J.YJY~\-189
Dengan akhlak/ perangaiyang terpuji dan meninggalkan celaan hinaan.
2. Muh. Ali Asshabuni 394-~JJ-PV-~y395
Kamu memaafkan dari apa-apayang lahir (keburukan)isteri dan anak.
3. Jamaludin al- Qosimy, 5825
~~ ~0" \I 4 . Abi Suud 258- .... ~ ~0
Yaitu dengan meninggalkancelaan dan hinaan.
5. Ahmad Musthafa al - • 129Maraghy yJdlVJ'--'JY~~~~JJ
6. Mahmud Al- Alusi 126 \v¥Tidak memarahi dengan perangai yang terpuji dan de ngan meninggalkan caci maki
adalah dengan akhlak/ perangaiJadi pengertian
IIIIIIIII
----------------------------------------------------------------/
~.Yyang terpuji, tanpa memarahi, mencela dan menghina isteri dan
anak.
25
Dengan menutupinya danmenerima alasan-alasan mereka (isteri dan anak).
~YJ'rV(?J-;Dengan mengampuni kesalahankesalahan isteri dan anak.
188189
I,,394..,:395
Muh. Ali Asshabuni2.
\)wTabel V. Pengertian ~J ~/---------------------------------------------------------------\: NO NAMA : HAL I
: MUFASSIR : SUMBER ASLI/ ARTI:(1) (2) : (3) (4), ,1---- -----------------------,----- ----------------------------, ,, ,: 1. Sye k h Tantowi Jawahir :, ,I ,, ,, ,, I,,,,,I
3. Muh. Jamaludin al Qosimy
5825 ~~l.~~Lr01Mengampuni kejahatan-keja hatan isteri dan anak de ngan rasa kasih terhadapmereka.
4. Ahmad Musthafa al Maraghy
129 W 34;-LL;..lJ.9-?J~rV'./~
Dan mengampuni dengan menutupinya dan menerima alasanisteri dan anak.
-.J>sv>wJ-\vu.;..llJ>~r:'lvirV
Menutupinya secara rahasiadan menerima alasan-alasanisteri dan anak.
259126
Abi Suud danMahmud al- Alusi
Zainudin Hamidy7.
5.6.
,,,,,,I,: 832 Jangan terlalu bersikap ke-: ras dan tidak mau tolak: angsur dalam hidup kekeluar
I : I gaan.\--------------------------a~~~-;;------------~-------- - - - - - - - - - /
Jadi pengertian 1-9~~ adalah mengampuni dosa-dosa/
kejahatan isteri dan anak dengan menutupinya dan menerima alasan-
alasan mereka.
26
E. Penafsiran Ayat 14 Qur'an Surat At- Taghaabun
Kenurut Beberapa Pendapat Kufassirin.
1. Kenurut Ahmad Kusthafa Al- Karaghy (Zuz XXVIII,
218-219)
Wahai orang-orang yang membenarkan Allah
dan Rasul-Nya, sesungguhnya sebagian dari anak-anak
dan isteri-isterimu itu adalah musuh-musuh bagimu,
yang menghalangi antara kamu dengan ketaatan yang
mendekatkan kamu kepada Tuhanmu, menghalangi antara
kamu dengan amal shaleh yang bermanfaat bagimu di
akhiratmu dan mungkin juga mendorongmu melakukan yang
haram dan melakukan dosa-dosa demi kepentingan mereka
sendiri.
Diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda:
~:j:k<5:n cia-tang .5uatu zamari be q i: ume t.ku ;./ar~g tii.cie I amrlya.kebi.nc:.i52an s~.?fJranf;/ l e lo ki. tie r ecie cii. tangan isst.e ri danerie k n).-'oC..'l: .: l{~2cJu6:n)/a f/)f3nCo?3C .irl~/a deriqerv k e t' e t; .i. /""'2n aqa r'dia melakukan kejahatarl sehingga binasalah ian.
Sebagian manusia, karen a cintanya dan sayangnya
kepada isteri dan anak-anaknya agar mereka berada di
dalam kecukupan selama ia hidup dan sesudah matinya,
terdorong untuk melakukan apa-apa yang terlarang guna
mewujudkan penyebab kecukupan itu, sekalipun mereka
tidak menuntutnya, sehingga binasalah ia.
Sebagian Mufassir ada yang membawa permusuhan
ini kepada permusuhan duniawi,
27
dan mengatakan:
•
menQCI':.ln~10Ll.i'
5Udm.l danser·.i.ng}::al i.
isteri-·isteri dan anak-anaA itu terkadanqrnenveng.sarakan d.::.3.n mer1}r'Ld i. t.ker: kepad!El
p(~~,l'~,.a bapak mef\,-::.'ka,. Dc.:in yl.7-:ng o emi.ki.er. J:nJ:mE'mb,:~;..,la A·E~Pt:Ujc" pEn/:i,mpan.2tl f'acun d ei eni
l eme s: atau {Jf:~rrrbunuhan iTlf..:,>re.t::a i'L:u.,. Dan kenyE1·Ci:k1f1 ini.tneJ'-upakan pesl ei e rer: ;~e1"·hes.:.,,"'" baqi. a rervq-rar..eru; ;,.·'anu m~:\u
bel o::...i e r ll=
Ringkasnya Bila permusuhan ukhrawi yang
dimaksudkan, maka isteri-isteri dan anak-anak itu
terkadang membahayakan para suami dan para bapak
mereka apabila mereka menghalangi para suami dan para
bapak itu dari mengerjakan kebaikan karenanya. Dan
yang dimaksud adalah permusuhan di dunia, maka
permusuhan itu adalah permusuhan hakiki diantara
mereka dan mempunyai bekas-bekasnya yang duniawi pula.
Kemudian Allah SWT menunjukkan kepada mereka
agar memaafkan sebagian kesalahan itu. Firman-NYa:t: , / c .. /' ....~"ll "I <> /' ,,-.. /'~j)~~10~:;~.9\~3~i~:>1:.;
Dan jika kamu memaafkan dosa-dosa yang mereka
lakukan dengan meninggalkan hukuman, tidak memarahi
dengan meninggalkan caci maki karenanya, mengampuni
dengan menutupinya dan menerima alasan-alasan mereka;
maka yang demikian itu lebih baik bagimu. Karena Allah
Maha Kasih kepadamu dan kepada mereka, dan Dia berlaku
terhadapmu
menyayangimu.
seperti
28
apa yang kamu lakukan serta
2. Menurut Muhammad bin Ahmad al- Anshori al- Qurthubi(Juz XIX, 141- 142)
Berkata Al- Qodli Abu Bakar bin al- Araby:
(cii.r i nve),
a/::an i.etepi. .~:;e!:;unq~}uhn~!a i'rrL,~5Uh dissi.ni. . deriqer, .r_~rr~3~an
pE'r"buatE~nn;.,.'a" h'aka cJr),::tb~i.lc~ i.s t e ri: clan d:nak J:t:umei ek uker, 5{jatu ,D~.,=·r·b{)aL6;n ;,.:;;eper-t:.i musuh.T m21.f.::-::~1 cii.e i t.urnuE,uh" Dar; jan(},;~nlah 5El~;)r·c.\nq 5uami, me i e k uket: perkal'-'::iya"Q lebih buruk dari tipu muslihat didan di antara ketaatan.
h,s.mba
Berkata Hasan:
.,!.'ml:n:.~.~ ~ fI d isi.n i.atau 5ebagian~ karena;semU~:ln::\"a mU5uh".,
DJ~ [J'C;I}am ri rmen I).1l,3:h iB "a.la.~
'<:"1" ~\. .:; \~~~/ ~c.:.>'!'
tElnnasu}:: kE.-?pad;,. !!fTl.i.n .Z i i.ri.ab ' itil i/
.s'C?:~:;Ltnq~lUhn}/a me re ke J: ·(u i: i de r: 1 ah
Dan di dalam Shoheh Bukhari dari Hadits Abi
Hurairah dari Nabi saw bersabda :Sesunqqu,f-I.'1;..-' D .sVet3rt te.li.:~I"') dudu./< A·.:Jadd ji:-:l:}c~n ke ime nerr
1t.7,1""H3 f~clam (marKis.ia) ,.. l~I~7I.ka menQUGu\=\ .s~./et"3~n i. -t:1..,~ kepeciem~:\nU.':::;l.a; "1/~;:.:JaAE(h baf.1.imu c;~kc;n atri'.3n ,~;:;~.?}amc:i.(~ tie rI i,ndun~;1
o'itnervss: i a ,L tu meneritani;ln:t'c:? (t i.aet: i.e rqocie) c.iansE".l.a-ma"!::.lah :L.:.'" f(emudian E.:;y€?(':arl duduk pada j.::;tlan n ii reb{Jan ,:i,~~~ mEn'';.;~lGdd g II HpaAah c-nqkau ·I~f.?(:!a tie rr.ii rr3h [:iE-lipan,inen.:i.. riq qeiker, h,f,:!.r·t:ami...( dan ke.i .....\aI'M(}(~"{mu "?",'f m,:::.LI{f.~.~ manu5.i.d.itu men,'=.>nl:1:itiQnya. cian ia pun bE"Y"h.i ..i reti, k"f?!TII..N.:I.l,an s;...'et':'_~ndue/uk padB j ;;:~.1 an j .iJv3.d .f.2.LU ia pun menggodanyaz1E,'::':lr"iakah [.;,'[)qKBLI akan ber'.ii iveci, mf?mb:i.n;'?'.S:idk!~'(n d i ri.masendiri ?ll~ 11ar7ti istEf-imu aAan ditikah orang lain danhar~talnu akan cii.be qi-rtre oi :", ("taka frk:·UiU.5_i.Et .i.-cu punITienE>n·!..... angr-;'~,.'a.". d ar: .i.~~ ,Dun oe rii.tiod l e I u L3. me tzi.i.e raunuh, l"taka hal; at6::':::~ ,q} l e t: untuk f1i€?trJ2t.sukkan i e kecio iera SL!r-qa~.
Adapun kedudukan syetan itu pada dua segi/arah.
Pertama, dengan cara bisikan atau ragu-ragu. Kedua,
dengan sesuatu yang terkandung pada dorongan keinginan
dari isteri, anak dan sahabat.
Firman Allah S~T Qs. Fushshilat ayat 25:
29
.'fDan .l::ami ~:et.apkBn be q i. rneY"Eka ternan-·i::~:.?man 7'arl~1
men.ied i k er: me reke: meme ncieriq b<i:lqUS a,D2 .x'2lnq ada cii.hddap!.~n d e ri ci i oe l etceriq meret;e ?, (1992; 776)
Dan di dalam Hikmah Isa Alaihi salam:
"Be r e nq siapa yang' meriqemb i I «e l ue rqe, tiert:« cie n an.::~k.;
me ke J~a sebag,-;..7~ hamba d uni.e ?,
Dan di dalam Hadits Shoheh ada suatu penjelasan
yang lebih mendekati dari itu mengenai keadaan seorang
hamba dunia. Bersabda Nabi saw :
"Tei et: tsi.riess e hrw~mba a i.ne r, i.e l at: b i.riesse tiemtre d i rtiem,telah binasa Ilamba pakaian~ telah binasa hamba suteY~
da.n ber-,ar-benar t.e l erv tJIn215a dan b i ne, j i.ke kemis I"wdgU
ragu tne ke janr;/dnla.h karnu coriqtiak , T'icie « ecie yang leb_lhbesse r: ke r eriderieti/ «erii rieon, d e ripsuie keh.inadi1 h5:mbi'3.dunia ,Ian hamba dirha/n s dan tidaklah sesuatu keingin&rii:tu leb.ih tii ne ci ine da r i. pada /{P:i.t/(J'.inan yanq '~'=erangka;~
tJ'enqan sebr3b ,1:Jc(ka fan :=..'2nU baqu.s.'/~.
Sebagaimana bagi laki-laki, bahwa sesungguhnya
anak dan isterinya adalah musuh, demikian pula bagi
seorang wanital isteri, su am i, dan anaknya dapat
menjadi musuh. Hal ini berdasarkan makna secara nyata
..-'<:1/ ~I ~dan berdasarkan keumuman firman-Nya: );.. '3,/ e;t.
masuk pada lafadz tersebut laki-laki dan perempuan
Kemudian firman Allah Ta'ala:
pada setiap ayat. Allah lebih mengetahui.:12)- .... °1:'""
UI" -'-..:) ~(j.Artinya, berhati-hati terhadap dirimu sendiri. Dan
berhati-hatil menjaga diri itu pada dua segi: Pertama,
kepada yang dapat menimbulkan kerugian atau kerusakan
badan. Kedua, kepada yang dapat merugikan
30
atau
merusakkan ag ama . Adapun k e r ug i an badan itu
berhubungan dengan urusan dunia, dan kerugian agama
itu akan berhubungan dengan urusan akhirat. Maka Allah
SWT mewaspadai hambanya dari pada hal itu dan
mengancamnya.
Ayat di atas turun berkenaan dengan seorang
laki-laki yang ingin mendatangi Nabi (ikut berperang),
akan tetapi isteri dan anaknya selalu menangisinya
seraya berkata: "Akan kemana erigkau p e r g i, men i ngga l kan
kami?". Laki-laki itu merasa kasihan dan tidak jadi
berangkat. Maka ketika orang lain telah selamat dan
telah banyak mendapat pelajaran dan banyak memahami
agama,
menyiksa
laki-laki itu bermaksud kembali dan
isteri dan anaknya yang telah
akan
menj adi
pencegah dan penghalang untuk datang kepada Nabi. Maka
turunlah ayat:Mujahid berpendapat mengenai ayat:
~,j))?~"f3~);~j:;~~l§J\~5;~MGJJt~T'i.tie k l er: pa:I'",::l: suami kE~mbal i. kepr.:~da iss t.e ri. dan dndkdalam urusan dunia, akan tetapi kasitl sayang yangmemI."Jal..',I2. me r e ke, bah/~Ja.~i.all'l>",:i ..i i.ke parMa SLiam.i menqambJ:.ipei rk e :....a }·'anr;} ha,""2m b,::tfl1:nva.,<, m;:;;~ka pa""a .S'~Jc:1:m.l akani,[H7-.!mb'~~I'Mika.nnya'ke::pada i.E: t.e ri dan ~::..ni:1.k""
Isteri dan anak dikatakan pula sebagai ujian dan
cobaan yang membawa suami dan ayah kepada usaha yang
haram dan menghalangi hak Allah Ta'ala, maka janganlah
31
kamu mentaati mereka dalam maksiyat kepada Allah.
Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa: "Te l e n r~ .;~.J ..I.
dikatakarl padanya ;HA1-'IYBl telah memakan kebaikan-
keba iAa nnya 'f:..
Sebagian Ulama Salaf menerangkan arti 'Iyal:
H~1-1yal itl~ adalah ulatnya atau hamanya ta'atH~
Sedangkan Qutibiy .memberikan penafsiran dari
pengertian Fitnah, dengan arti kerugian, maka telah
dirugikan seorang laki-laki oleh perempuan, yaitu
suami telah dikuasai oleh isteri.
Ayat ini umum kepada setiap maksiyat yang
dilakukan oleh manusia yang disebabkan keluarga dan
anak. Adapun kekhususan sebab tidak mencegah keumuman
hukum (artinya, walaupun kata-katanya khusus akan
tetapi hukunnva umum).
3. Kenurut Zainuddin Hamidy dkk (Tafsir Depag, Juz
XXVIII, Jilid X, 188- 189)
Pada ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa
diantara anak-anak ada yang menjadi musuh bagi orang
tuanya dan diantara isteri-isteri ada yang menjadi
musuh bagi suaminya. Itu dapat melemahkan mereka taat
kepada Allah, menghalangi mereka menyambut baik seruan
yang akan menjunjung tinggi agama Allah dan
meninggikan kalimat-NYa.
32
Maka berhati-hatilah
menghadapi mereka dan janganlah menuruti kemauan hawa
nafsu mereka, karena yang demikian itu akan membawa
ayah dan suami mereka bersaudara dengan syaitan.
Diantara isteri dan anak dapat menj adi musuh
yang mencegah mereka berbuat baik yang mendekatkan
mereka kepada Allah SWT, nengha Lang i mereka beramal
saleh yang berguna bagi akhirat, bahkan adakalanya
menjerumuskan mereka kepada perbuatan maksiyat,
perbuatan haram yang dilarang oleh agama, s eb ag a iman a
yang dijelaskan di dalam suatu riwayat bahwa Nabi saw
bersabda:
.'''(~kan 0'13 tanq .suatu zarnan kepao'a uma t.k u, seo,,"'ang I e k irl e ki. berrcur qe r e-rqssr« .i..:::;(':e.~-i. dan eriaknve , }(eou2I1Vd
rnencf.e.lrJ. dan rm.::?nUE·jehn:~/';;i };·.::'~,!'-f.?rlz( «emis-kiriennve, '...·taka :i.amelakukaJl perbuatan yang jaflat (untuk menghilangkankemiskinanr!ya) la.lu birldsalah iaN.
Karena ia merasa cinta dan sayang kepada isteri
dan anaknya, supaya keduanya hidup mewah dan senang,
ia tidak segan berbuat yang dilarang agama, seperti
korupsi dan lainnya, menyebabkan ia rusak binasa. Oleh
sebab itu, ia harus berhati-hati, penuh kesabaran
menghadapi anak isteri mereka, jangan terlalu ditekan.
Sebaiknyalah mereka itu dimaafkan; tidak dimarahi
tetapi diampuni. Allah sendiri pun Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang, sebagaimana dijelaskan dalam ayat yang
9~~' 4-' <' .1 ..,,\ .... ~«!o ..( \d .... ,11·) -=1,/berbunyi: \ ......JJj..U'a..»~ r:<jr '.3J7-- L/'J
33
/.'Dan ke.f3.iB.bs.r"BririU l~t:U lebih be i.k beqimo, Dan ,·Qllan l"iaha
Pengamr:..Jun le qi. i"1ahr~i F:)en;/cl:~'r.:ln,';l.'.'", (Qs. 4; 25).
4. Menurut Muhammad Ali Ashshabuni dalam Tafsir
Shofwatut- Tafaasir (Juz III. 394- 395)
Yaitu, wahai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya sebagian isteri-isteri dan anak-anakmu
dapat menjadi musuh bagimu, dapat mencegah usaha di
jalan Allah dan menghalangimu dari taat kepada Allah,
maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dalam
memperkenankan mereka dan mentaati mereka.
Menurut Kaum Mufassirin: Sesungguhnya ayat ini
berkenaan dengan suatu kaum yang telah masuk Islam dan
bermaksud untuk hijrah, maka isteri-isteri dan anak-
anak mereka menghalanginya untuk hijrah. Maka mereka
tidak jadi hijrah kecuali pada lain waktu. Setelah
mereka datang kepada Nabi saw, mereka merasa menyesal
dan merasa kecewa serta berkeinginan menghukum isteri-
isteri dan ank-anak mereka, maka turunlah ayat di
atas. Ayat ini berlaku umum bagi setiap yang dapat
melalaikan dari taat kepada Allah disebabkan isteri
dan anak.
34
Yaitu, jika kamu memaafkan dosa-dosa isteri dan
anak dalam mencegah dirimu dari kebaikan, memaafkan
dari kejahatan-kejahatan yang timbul dari isteri dan
anak dan mengampuni kesalahan-kesalahan mereka.
Yaitu, sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-
Nya. Dia akan memperlakukan kamu seperti yang mereka
telah lakukan kepada isteri dan anak.
5. Menurut Muhammad Jamaluddin al- Qosimy dalam
Merupakan pelajaran bag i orang-orang yang
telah beriman kepada Nabi saw, bahwa diantara isteri-
isteri dan anak-anak mereka ada yang memusuhi keimanan
suami atau ayahnya dan menyakitinya dengan sebab
keimanannya. Hal yang demikian dapat membuat kemarahan
dan k ad arrg-e k ad an g membawa suami atas tindakan
penyiksaan terhadap isteri dan anak. Maka
diperintahkan kepada para suami untuk berwaspada
terhadap fitnah/ uji coba mereka dan perhitungkanlah
dalam mempergauli mereka, hendaknya para suami
memperlihatkan tata nilai yang memiliki keutamaan
35
kepada isteri dan anak. Sebagaimana Allah berfirman:
Yai tu, memaafkan a tas< dosa-dosa yang
diperbuat isteri dan anak.
telah
Yaitu, tidak memarahi isteri dan anak dengan
meninggalkan celaan dan hinaan
Yaitu, mengampuni kejahatan-kejahatan yang telah
dilakukan isteri dan anak dengan kasih sayang terhadap
mereka.
Maksudnya, Allah akan membalas perbuatanmu
setimpal dengan apa-apa yang telah diperbuat terhadap
ister i dan anak.
6. Kenurut Kahmud al- Alusi dalam tafsir Ruh al-
Ka'ani (Juz XIX-XX, 126 - 127 )
Yaitu, sesungguhnya dari isteri-isteri,
diantaranya ada isteri yang memusuhi suami mereka,
suka bertengkar, berteriak dan menjerit pada suaminya.
Dan dari anak-anak diantaranya ada yang memusuhi Ayah
mereka, mengan i ay a , durhaka, menyulitkan dan
menyangsarakan Ayah-Ayah mereka.
36
Sungguh kita telah menyaksikan sebagai suatu
fakta dari isteri-isteri ada yang membunuh suaminya,
isteri yang merusak akal suami dengan memberi makanan
yang dapat merusakkan akalnya (meracuni suami), isteri
yang merusak kehormatan dan akhlak suaminya, isteri
yang merusak sumber harta suaminya dan lain
sebagainya. Demikian pula dari anak-anak ada yang
berlaku seumpama itu.
Yai tu, jadilah kamu sekalian menjadi sebagian
dari isteri dan anak untuk berhati-hati, janganlah
kamu percaya akan bahaya dan kejahatan-kejahatan
itu
kataLafadz
g an t i b ag i
isteri dan anak..fA. » -: "\ir:.JJ)..7 adalah dlomir atau
.I~~ = musuh. sebenarnya dlomir
dipasikan kepada jamak, seperti firman_Allah Ta'ala
Maka perintah berhati-hati i tu ad a La h dari
keseluruhan, isteri-isteri atau anak-anak secara
keseluruhan. Adapun perintah untuk berhati-hati kepada
sebagian, karena sesungguhnya diantara isteri dan anak
ada yang bukan musuh, sedangkan perintah berhati-hati
itu kepada kumpulan dua bagian ( keseluruhan dan
sebagian), karena mereka mencakup kepada musuh (meraka
suka melakukan perbuatan yang mencakup seperti
perbuatan musuh).
37
Yaitu, jika kamu memaafkan dosa-dosa isteri dan
anak, diterima untuk dimaafkan agar berhubungan dengan
urusan dunia atau berhubungan dengan urusan Agama,
akan tetapi penyertaan penerimaan taubat isteri dan
anak itu dengan tanpa penyiksaan terhadap mereka.
\~ ' < <O __
~'j
Yaitu, menyantuni mereka, tidak memarahi dan
hendaklahkamu sekalian memperlihatkan akhlak dengan
meninggalkan celaan dan umpatan terhadap mereka.",!"
$~~eUl\~YMengampuni isteri dan anak dengan menutupi
kesalahan-kesalahan meraka secara rahasia dan menerima
alasan-alasan meraka.
Allah SWT yang menegakkan tempat jawaban,
maksudnya, Dia akan berbuat terhadapmu seperti apa
yang telah kamu perbuat dan Dia akan memberikan
karunia kepadamu, sesungguhnya Dia Maha Mulia dan Maha
Agung.
Telah berpendapat kebanyakan manusia, bahwa
dikatakan musuh itu, oleh karen a sesungguhnya isteri
dan anak itu dapat menghalangi antara suami dengan
ketaatan kepada Allah dan menghalangi urusan-urusan
38
yang bermanfaat bagi suami dan ayah mereka di akhirat,
dan mungkin juga dapat mendorongnya untuk berusaha
dalam mencari usaha-usaha yang haram dan melakukan
dosa-dosa demi kemanfaatan mereka sendiri. Sebagaimana
UAkan datang suatu zaman bagi umatku yang di dalamnyakE.:·,b~tnaE;,:;;;an :~::;.eDr-~.tng i e tcir-Letc i bf::;'1""3f:l2l di tan(Jan i.s t.e ridan (:;;:naknY2~.; kE~c;'ua,r;,>/,.;( inE~rH::ela cie n 11H.'?nqe.iekrrV2 karenai.euni...~~ik:i.nanrlva.~ mal;a i.e m~.::.l}akukan pe riiue c er. )..'ar'(l jahdt:untuk menghilangkan ke!niskirlannY2~ sehingga binasalahi e Ii 0"
7. Kenurut Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir (Juz XXVIII,
510-511)
Allah berfirman memberitakan mengenai isteri-
isteri dan anak-anak, sesungguhnya diantara isteri
dan anak adalah musuh, maknanya, prilaku suami
terpengaruh oleh isteri dan anak dari amal shaleh.·
I.'Ja n~.7e:( r~.l e.hk<.:;\mu cie ri.
ciemi.« i.eri,
irert.e-rrie r r emu O'':;:Tl an6:}.::H-.s:rJ.:;;:kmu me l e i e i tcervmf.:~nCJ.1:ngat Iql1ai'l~ Bar2r;~i' .siiE.(pa Y-·2~n.J memb ue t:miH~a mcrek e itul er. OyH;::'U'lq-'orang ~./c:(n,:;;; r uq i.
(0 •. :;':;" 63':;"9)"
39
Oleh karena itu, disini Allah berfirman
J. "U!Jj);-l:Berpendapat Ibnu Zaid
Isteri dan anak yang mempengaruhi suami atau
ayah untuk memutuskan kasih sayang, atau mempengaruhi
suami dan ayah untuk maksiat kepada Tuhannya,. maka
janganlah suami mentaati dengan kecintaannya kecuali
yang pantas untuk ditaatinya.
Berkata Ibnu Abi Hatim : Dari Ibnu Abas, telah
bertanya seorang laki-Iaki mengenai ayat ini. J, n<:
,( / /\" ~\' ~l" ~'/l' ".t.Jll'~tC~.)"r;)~ '.!) ,:.~J~U ~ ~'. 45,...
Ia berkata : "Mereka itu laki-Iaki yang telah
masuk Islam dari Makkah yang Ln g i n mendatangi
Rasullullah SAW, maka isteri-isteri dan anak-anak
mereka enggan untuk ditinggalkan suami dan ayah
mereka. Tatkala mereka datang kepada Nabi SAW, mereka
melihat manusia telah memahami agama, maka mereka
bermaksud menghukum isteri dan anak, maka turunlah
ayat ini :
40
F. Kesimpulan Surat At-Taghaabun Ayat 14 Kenurut Para
Kufassirin
Dari bahasan para Mufassirin mengenai ayat 14 surat
At-Taghaabun ini, pada umumnya memiliki kesamaan pendapat.
perbedaannya hanya dari segi bahasa dan istilah, namun
maksudnya sama.
Adapun perbedaan yang khusus terletak dari segi
pandangan mereka, dimana dari penafsiran para Mufassir
tersebut, tidak semua secara explisit melihat dari segi
pendidikan, diantaranya penafsiran Muhammad Ali Ash-Shabuni.;l)1 J -: 0 I .-
Ibnu Zaid dan Mahmud Al- Alusi neng en a t makna= ~ ~J~1,j
Untuk itu berdasarkan penafsiran secara umum yang
telah dikemukakan oleh para Mufassirin terhadap ayat 14
surat At-Taghaabun sebagaimana yang telah dipaparkan dimuka,
dapat diambil kesimpulannya, antara lain
1. Ayat 14 surat At-Taghaabun secara keseluruhan
merupakan seruan dan peringatan kepada orang-orang yang
beriman bahwa dian tara isteri-isteri dan anak-anaknya ada
yang menjadi musuh bagi suami dan ayahnya. Mencegah suami
dan ayahnya berbuat baik yang mendekatkan kepada Allah SWT
dan menghalanginya untuk beramal shaleh yang berguna bagi
akhirat, bahkan adakalanya menjerumuskan suami dan ayahnya
kepada perbuatan maksiat, perbuatan haran yang dilarang oleh
agam a .
41
2. Para suami diperintahkan Allah SWT untuk berhati
hati dari bahaya yang ditimbulkan oleh isteri dan anak dan
perintah ini mengandung kewajiban yang harus dilaksanakan.
3. Selanjutnya Allah memberikan bimbingan dan
tuntunan dalam menghadapi isteri dan anak, bahwa kesalahan
dan dosa yang pantas untuk dimaafkan yang perna~ dilakukan
isteri dan anak sepatutnya dimaafkan, baik dosa yang
berkenaan dengan dunia semata ataupun persoaalan keagamaan.
Adapun memberi maaf itu dengan menutupi kesalahan
kesalahan isteri dan anak dengan kasih sayang, menerima
alasan mereka untuk memaafkan isteri dan anak serta tidak
memarahi dengan celaan dan penyiksaan.
4YAllah "aha Pengampun dan "aha Penyayang mewajibkan
hamba-hambanya berakhlak tinggi seperti Allah SWT dan Rasul
Nya telah memberi contoh dengan jaminan limpahan karunia
bagi orang-orang yang melakukannya.
42