MAKIYYAH dan MADANIYYAH MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas : Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen Pengampu : Yuyun Afandi Disusun Oleh : 1. Faiz Salsa Zerita (1701026064) 2. Indi Putri (1701026065) 3. Lilik Ambarwati (1701026066) 4. Achmad Hifni Bik (1701026068) 5. Peni Dwiyanti (1701026069) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SEMARANG 2017
13
Embed
MAKIYYAH dan MADANIYYAH - fasta15.files.wordpress.com · MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas : ... ibadah-ibadah dan mu’amalah, ... praktis dan mudah.Yogyakarta:Kalimedia. 5
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKIYYAH dan MADANIYYAH
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Ulumul Qur’an
Dosen Pengampu : Yuyun Afandi
Disusun Oleh :
1. Faiz Salsa Zerita (1701026064)
2. Indi Putri (1701026065)
3. Lilik Ambarwati (1701026066)
4. Achmad Hifni Bik (1701026068)
5. Peni Dwiyanti (1701026069)
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SEMARANG
2017
1
I. PENDAHULUAN
Kita sangat memerlukan ilmu yang berkaitan dengan makiyyah dan madaniah
karena surat-surat yang terdapat pada al-Qur’an adakal makiyah dan adakala
madaniyah dan adakala ada ayat-ayat dari surat makiyah yang turun di madinah,
sebagaimana ada ayat-ayat dari surat madaniyah yang turun di mekah, sebagaimana
pula setiap ayat dalam alqur’an mempunyai ciri-cirinya sendiri yang dengan ciri-ciri
itu dapatlah kita menggolongkan ayat-ayat itu kedalam golongan makiyah, atau ke
dalam golongan madaniyah.
Memang perlulah kita memperhatikan seluruh surat dan seluruh ayat untuk
mengetahui makiyah atau madaniyah dengan memperhatikan ciri-ciri yang khas dari
ayat-ayat itu.
Mengetahui makiyah dan madaniyah adalah suatu hal yang harus diperhatikan
benar-benar, untuk dapat menentukan marhalah-marhalah dakwah islamiyah dan
mengetahui langkah-langkah yang berangsur-angsur ditempuh oleh alqur’an dan
dapat pula kita mengetahui persesuaiannya ayat-ayat itu dengan miliu atau
lingkungan mekah dan madinah serta dapat pula kita mengetahui uslub-uslub
makiyah dan madaniyah dalam menghadapi orang mukmin,orang musyrikin dan ahli
kitab.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian Makiyah dan Madaniyah?
B. Bagaimana Sejarah Makiyah dan Madaniyah?
C. Bagaimana Karakteristik Makiyah dan Madaniyah?
D. Sebutkan beberapa contoh surat makiyah dan madaniyah?
E. Apa faedah dan fungsi mengetahui Makiyahdan Madaniyah?
F. Apa Saja Ayat yang Diturunkan di Luar Kota Makah dan Madinah?
2
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah
Makkiyah yaitu ayat yang diturunkan kepada rasulullah sebelum hijrah ke
madinah. Madaniyyah yaitu ayat yang diturunkan kepada rasulullah setelah hijrah
ke madinah.Oleh karena itu pada surat al maidah ayat 3 termasuk ayat
madaniyyah walaupun turun kepada rasulullah di mekkah ( pada haji wada’ di
arafah ).1
B. Sejarah Perkembangan Maakkiyah dan Madaniyyah
Dikalangan ulama terdapat beberapa pendapat tentang dasar atau kriteria
yang dipakai untuk menentukan Makkiyyah dan Madaniyyah suatu surat atau
ayat.
Sebagian ulama menetapkan lokasi turunnya ayat-ayat atau surat sebagai
dasar penentuan Makkiyyah dan Madaniyyah, sehingga mereka membuat definisi
Makkiyyah dan Madaniyyah sebagai berikut:
Yang diartikan sebagai berikut: “Makiyah ialah yang diturunkan dimakkah
sekalipun turunnya sesudah hijrah, madaniyah ialah yang diturunkan di
madinah”
Agak sulit memang melacak dan mengidentifikasi secara pasti ayat-ayat
Makkiyyah dan Madaniyyah karena urutan tata tertib ayat tidak mengikuti
kronologi waktu turunnya ayat tetapi berdasarkan petunjuk nabi. Lagi pula pada
mushaf usmani yang menjadi acuan sejak semula disusun mengikuti petunjuk
nabi.
Koleksi mushaf para sahabat yang diantaranya ada yang ditulis berdasarkan
turunnya ayat, semuanya sudah dibakar setelah tim penyusun al-Quran yang
dibentuk Usman bin Affan menyelesaikan tugasnya. Jadi pembakaran mushaf
tersebut bisa juga berarti sebagai kerugian intelektual, karena dengan demikian
menjadi sulit melacak kronologi ayat berdasarkan waktu turunnya.2
C. Karakteristik Makkiyah dan Madaniyyah
Untuk mengetahui makkiyah dan madaniyyah dapat ditempuh dengan dua
metode :
1 Gufron,Mohammad.2017.Ulumul Qur’an:praktis dan mudah.Yogyakarta:Kalimedia 2 Quraisy Shihab,sejarah dan ulum alqur’an,Bandung Pustaka Firdaus,1997,hal:64
3
1. Sima’ie Naqli
Maksudnya,mengetahui makkiyah dan madaniyyah dengan cara melalui
riwayat.
2. Qiyasi Ijtihadi
Maksudnya, mengetahui Makkiyah dan madaniyyah dengan cara
penerapan ijtihad yang di dasarkan pada ciri-ciri makkiyah dan madaniyyah.
a. Perbedaan Ciri-ciri Makkiyah dan Madaniyyah
Perbedaan ciri-ciri makkiyah dan madaniyyah dapat dilihat dari segi
konteks kaimatnya dan temanya.
1. Perbedaan dari segi konteks kalimat :
Diantara perbedaan makkiyah dan madaniyyah ditinjau dari segi
konteksnya adalah :
a. Makkiyah.
1) Sebagian besar surat makkiyah dalam penyampaian dengan cara
yang keras dalam konteks pembicaraan sebab di tunjukkan kepada
orang yang mayoritas pembangkang lagi sombong seperti dalam
surat al mudatsir.
2) Sebagian besar surat makkiyah pendek-pendek dan banyak
mengandung perdebatan( antara para rasul dengan kaumnya ),
sebab kebanyakan ditujukan kepada orang-orang yang memusuhi
dan menentang, seperti dalam surat al- thur.
b. Madaniyyah.
1) Sebagian besar surat madaniyyah dalam peyampaian dengan cara
yang lembut dalam konteks pembicaraan, sebab ditujukan kepada
orang-orang yang mayoritas menerima dakwah, seperti dalam surat
al –maidah.
2) Sebagian besar surat madaniyyah panjang-panjang dan berisi
tentang hukum-hukum tanpa ada perdebatan, sebab ditujukan
kepada orang-orang yang menerima dakwah, seperti ayat dain(
ayat tentang hutang ) padasurat al baqarah ayat 282.
2. Perbedaan Dari SegiTema:
Diantara perbedaan makkiyah dan madaniyyah ditinjau dari segi
temanya adalah:
4
a. Makkiyah :Sebagian besar surat makkiyah berisi pengokohan tauhid
dan aqidah yang benar, khususnya berkaiatan dengan tauhid
uluhiyyah dan penetapannya iman kepada hari ke bangkitan, sebab
kebanyakan yang diajak bicara mengingkari halitu.
b. Madaniyyah :Sebagian besar surat madaniyyah berisi perincian
ibadah-ibadah dan mu’amalah, sebab kebayakan yang diajak bicara
waktu itu jiwanya telah kokoh dengan tauhid dan aqidah, sehingga
membutuhkan perincian tentang berbagai Ibadan dan mu’amalah.3
D. Beberapa Contoh Ayat Makkiyah dan Madaniyah
1. Makkiyah
Diantaranya :
1 Al-‘Alaq 47 An-Naml
2 Al-Qolam 48 Al-Qoshash
3 Al-Muzzammil 49 Al-Isro’
4 Al-Muddatstsir 50 Yunus
5 Al-Fatihah 51 Hud
6 Al-Lahab 52 Yusuf
7 At-Takwir 53 Al-Hir
8 Al-A’la 54 Al-An’am
9 Al-Lail 55 Ash-Shaffat
10 Al-Fajr 56 Luqman
11 Ad-Dhuha 57 Saba’
12 Al-Insyiroh 58 Az-Zumar
13 Al-Ashr 59 Ghofir
14 Al-Adiyat 60 Fushshilat
15 Al-Kautsar 61 Asy-Syura
16 At-takatsur 62 Az-Zukhruf
17 Al-Ma’un 63 Ad-Dukhan
18 Al-Kafirun 64 Al-Jatsiah
3 Gufron,Mohammad.2017.Ulumul Qur’an:praktis dan mudah.Yogyakarta:Kalimedia
5
19 Al-Fiil 65 Al-Ahqof
20 Al-Falaq 66 Al-Adzariyat
21 An-Nas 67 Al-Ghosiyah
22 Al-Ikhlas 68 Al-Kahfi
23 An-Najm 69 An-Nahl
24 ‘Abasa 70 Nuh
25 Al-Qodar 71 Ibrahim
26 Asy-Syams 72 Al-Anbiya’
27 Al-Buruj 73 Al-Mu’minun
28 At-Tiin 74 As-Sajadah
29 Al-Quroisy 75 At-Thur
30 Al-Qori’ah 76 Al-Mulk
31 Al-Qiyamah 77 Al-Haqqoh
32 Al-Humazah 78 Al-Ma’arij
33 Al-Mursalat 79 An-Naba’
34 Qaf 80 An-Nazi’at
35 At-Thoriq 81 Al-Balad
36 Al-Qomar 82 Al-Infithor
37 Shad 83 Al-Insyiqoq
38 Al-A’rof 84 Ar-Rum
39 Jinn 85 Al-Ankabut
40 Yasin 86 Al-Muthoffifin
41 Al-Furqon 87 Al-Zalzalah
42 Fathir 88 Ar-Rod
43 Maryam 89 Ar-Rohman
44 Thoha 90 Al-Insan
45 Al-Waqiah 91 Al-Bayyinah
46 Asy-Syu’ara
6
2. Madaniyah
Diantaranya :
1 Al-Baqoroh 13 Ali-Imron
2 Al-Anfal 14 Al-Ahzab
3 Al-Mumtahanah 15 Al-Hujurat
4 An-Nisa’ 16 At-Tahrim
5 Al-Hadid 17 At-Taghabun
6 Al-Qital 18 As-Shaf
7 At-Tholaq 19 Al-Jumuah
8 Al-Hasr 20 Al-Fath
9 An-Nur 21 Al-Maidah
10 Al-Hajj 22 At-Taubah
11 Al-Munafiqun 23 An-Nashr
12 Al-Mujadilah
E. Faedah dan Fungsi mengetahui surat madaniyyah danmakkiyah
Diantara Faedah mengetahui surat madaniyyah adalah:
1. Bukti ketinggian bahasa al qur’an. Sebab didalamnya Allah mengajak bicara
setiap kaum sesuai keadaan mereka baik dengan penyampaian yang keras
maupun lembut.
2. Sebagian pelaksanaan syariat islam secara bertahap. Sebab al quran turun
secara berangsur-angsur sesuai keadaan dan kesiapan umat di dalam menerima
dan melaksanakan syariat yang diturunkan.
3. Sebagian pendidikan para da’i untuk mengikuti metode al quran dalam tata
cara penyampaian tema yaitu memulai dari perkara yang paling penting serta
menggunakan kekerasan dan kelembutan sesuai kondisi
4. Pembedaan atara nasikh dan mansub. Kalau ada dua ayat yaitu madaniyyah
dan makkiyah yang keduanya memenuhi syarat-syarat hukum nasikh, maka
ayat madaniyyah menjadi nasikh sebab ayat madaniyyah datang setelah ayat
makkiyah.4
4 Gufron,Mohammad.2017.Ulumul Qur’an:praktis dan mudah.Yogyakarta:Kalimedia
7
Fungsi Memahami Ilmu Makkiyah dan Madaniyah:
An-Naisaburi dalam kitabnya At-Tanbih ‘ala Fadhl Ulum Al-Quran,
memandang subjek makkiyah dan madaniyyah sebagai ilmu Al-Quran yang
paling utama. Sementara itu , Manna’ Al-Qaththan mencoba lebih jauh lagi dalam
mendeskripsikan urgensi mengetahui makkiyah dan madaniyyah sebagai berikut.
1. Membantu dalam menafsirkan Al-qur’an
Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa di seputar turunnya Al-Qur’an
tentu sangat membantu dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat Al-
Quran, kendatipun ada teori yang mengatakan bahwa yang harus menjadi
patokan adalah keumuman redaksi ayat dan bukan kehususan sebabin. Dengan
mengetahui kronologis Al-Quran pula, seorang mufassir dapat memecahkan
makna kontradiktif dalam dua ayat yang berbeda, yaitu dengan pemecahan
konsep nasikh-mansukh yang hanya bisa diketahui melalui kronologi Al-
Quran.
2. Pedoman bagi langkah-langkah dakwah
Setiap kondisi tentu saja memerlukan ungkapan-ungkapan yang relevan.
Ungkapan-ungkapan dan intonasi berbeda yang digunakan ayat-ayat makkiyah
dan ayat-ayat madaniyyah memberikan informasi metodologi bagi cara-cara
menyampaikan dakwah agar relevan dengan orang yang diserunya. Oleh
karena itu, dakwah Islam berhasil mengetuk hati dan menyembuhkan segala
penyakit rohani orang-orang yang diserunya. Di samping itu, setiap langkah-
langkah dakwah memiliki objek kajian dan metode-metode tertentu, seiring
dengan perbedaan kondisi sosio-kultural manusia. Periodisasi makkiyah dan
madaniyyah telah memberikan contoh untuk itu.
3. Memberi informasi tentang sirah kenabian
Penahapan turunnya wahyu seiring dengan perjalanan dakwah nabi, baik
di mekah atau di madinah, dimulai sejak diturunkannya wahyu pertama sampai
diturunkannya wahyu terakhir. Al-Quran adalah rujukan otentik bagi
perjalanan dakwah nabi itu. Informasinya tidak bisa diragukan lagi.
Mengetahui sejarah hidup nabi melalui ayat-ayat Al-Quran, sebab
turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah dakwah dan segala
peristiwa yang menyertainya, baik pada periode makkah maupun periode
madinah, sejak turun iqra’ sampai ayat yang terakhir diturunkan. Al-Quran
adalah sumber pokok bagi hidup Rasulullah. Pola hidup beliau harus sesuai
8
dengan Al-Quran dan Al-Quran pun memberikan kata putus terhadap
perbedaan riwayat yang mereka riwayatkan.5
F. Ayat-ayat Al-qur’an Diturunkan Di Luar Kota Makkah dan Madinah
1. Ayat yang di bawa dari makkah ke madinah
Contohnya ialah surat Al-A’la. HR. Al-Bukhari dari Al-Bara’ bin Azib
yang mengatakan, “orang yang pertama kali datang kepada kami di kalangan
sahabat Nabi adalah Mush’ab bin Umair dan Ibnu Ummi Maktum keduanya
membacakan Al-Quran kepada kami. Sesudah itu datanglah Ammar, Bilal dan
Sa’ad. Kemudian datang pula Umar Bin Khattab sebagai orang yang kedua
puluh. Baru setelah itu datanglah Nabi. Aku melihat penduduk Madinah
bergembira setelah aku membaca sabbihismarabbikal a’la dari antara surat
yang semisal dengannya.”
Pengertian ini cocok dengan Al-quran yang dibawa oleh golongan
muhajirin, lalu mereka ajarkan kepada kaum anshar.
2. Ayat yang di bawa dari madinah ke makkah
Contohnya dari awal surat Baqarah, yaitu ketika Rasulullah SAW
memerintahkan kepada Abu Bakar untuk pergi haji pada tahun ke Sembilan.
Ketika awal surat Baqarah turun, Rasulullah memerintahkan kepada Ali bin
Abi Thalib untuk membawa surat tersebut kepada Abu Bakar, agar ia
sampaikan kepada kaum musyrikin, maka Abu Bakar pun membacakannya
kepada mereka dan mengumumkan bahwa tahun ini tidak ada oseorang
musyrik pun yang boleh berhaji.
3. Ayat yang turun di waktu dalam perjalanan
Mayoritas ayat-ayat dan surat-surat Al-Quran turun pada saat Nabi dalam
keadaan menetap. Akan tetapi, karena kehidupan Rasulullah tidak pernah lepas
dari jihad dan peperangan di jalan Allah, maka wahyu pun turun juga dalam
perjalanan tersebut. Imam As-Suyuthi menyebutkan awal surat Al-Anfal yang
turun di Badar setelah selesai perang, sebagaimana yang diriwayatkan Imam
Ahmad dari Sa’ad bin Abi Waqqash.
Sedangkan ayatnya adalah sebagai berikut
والذين يكنزون الذهب والفضة وال ينفقونها فى سبيل هللا
Diriwayatkan Ahmad dari Tsauban, bahwa ayat tersebut turun ketika
Rasulullah dalam salah satu perjalanan.
Juga awal surat Al-Hajj. At-Tirmidzi dan Al-Haakim meriwayatkan dari
Imran bin Hushain yang menyatakan “ketika turun kepada Nabi ayat ‘wahai
manusia, bertakwalah kepada tuhanmu, sesungguhnya goncangan Hari
Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar … sampai dengan .. tetapi
adzab Allah sangat kerasnya’ beliau sedang berada dalam perjalanan.”
Begitu juga surat Al-Fath. Al-Hakim dan yang lain meriwayatkan, dari
Al-Miswar bin Makhramah dan Marwan bin Al-Hakam, keduanya berkata
“surat Al-Fath dari awal sampai akhir turun di antara kota makkah dan
madinah berkaitan dengan masalah perdamaian Hudaibiyah.”
Sebagian dari ayat Al-Quran tidak hanya turun di kota makkah dan
sekitarnya dan tidak pula di madinah dan sekitarnya, seperti firman Allah
dalam surat At-Taubah ayat 42 dan pada surat Az-Zukhruf ayat 45. Yang
kedua ayat tersebut tidak turun di kota makkah dan sekitarnya dan tidak pula
di kota madinah dan sekitarnya.
Menurut Ibnu Katsir bahwa surat At-Taubah ayat 42 turun di tabuk, dan
surat Az-Zukhruf ayat 45 diturunkan di abitul maqdis pada malam Isra’.6
4. Ayat yang turun di Kota Arofah pada haji wada’.7
Surat Al-Baqarah ayat : 281
واتقوا يوما ترجعون فيه الى هللا ثم توفى كل نفس ما كسبت وهم ال يظلمون
“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu
itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. kemudian masing-masing diri
diberi Balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang
mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).8
5. Ayat yang turun di Kota Mina pada haji wada’.9
Surat Al-Maidah ayat : 3
يحة وما أ حرمت عليكم الميتة والدم و لحم الخنزير وما أهل لغير هللا به والمنخنقة والموقوذة والمتردية والنط
كفروا من دينكم اليوم يئس الذين كل السبع إالماذكيتم وماذبح على النصب وأن تستقسموا باألزلم ذالكم فسق
6 Syeikh Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Quran, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2006, hlm: 67-71. 7 Jalaluddin Rakhmat. ‘Ulum Al-Quran, Bandung: 1431 H, hal. 58 8 Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, Yayasan Penyelenggara Penerjemah
Pentafsir Al Qur’an, 1971, hal : 70 9 Jalaluddin Rakhmat, Op Cit, hal. 59.
10
طر فى عمتى ورضيت لكم اإلسلم دينا فمن اضفال تخشوهم واشون اليم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم ن