Top Banner
MAKALAH WAWASAN IPTEKS MATA KULIAH UMUM MANUSIA DAN ALAM SEMESTA KELOMPOK I MUH.MUSLIH AKRAM NUR ASLAM (H41112001) RAMLAH (H41112002) NUR RAMALIANI SAMSUL (H41112004) RAMDHA MAWADDHA (H41112005) ENDANG SRI WATI MATARRU (H41112006) AYU ANGGRAENI (H41112007) SURYA SYAPUTRA SABIR (H41112274) MATA KULIAH UMUM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN
26

MAKALH WIPTEKS

Sep 27, 2015

Download

Documents

ayunggrni

pengetahuan dan teknologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MAKALAH WAWASAN IPTEKS

MATA KULIAH UMUM

MANUSIA DAN ALAM SEMESTA

KELOMPOK I

MUH.MUSLIH AKRAM NUR ASLAM (H41112001)

RAMLAH(H41112002)

NUR RAMALIANI SAMSUL(H41112004)

RAMDHA MAWADDHA(H41112005)

ENDANG SRI WATI MATARRU(H41112006)

AYU ANGGRAENI(H41112007)

SURYA SYAPUTRA SABIR(H41112274)

MATA KULIAH UMUM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa Allah S.W.T yang paling sempurna dan paling mulia dari semua makhluk adalah manusia yang diberikan tugas atau amanah mengelola dan memelihara alam semesta ini, untuk itulah amanah tersebut harus selalu dijaga dengan sebaik-baiknya. Kemuliaaan dan kesempurnaan penciptaan manusia adalah sebagai khalifah Tuhan di muka bumi, tiada lain disebabkan karna diberikannya kakal untuk berpikir dan bernalar, dan diberikan hati nurani untuk selalu berbuat dan bersikap bijak, baik terhadap diri sendiri, sesama makhluk maupun terhadap lingkungan sekitarnya.

Hakikat manusia berdasarkan beberapa pendapat dari pemikir dan pemerhati Ilmu Pengetahuan untuk dijadikan bahan perbandingan , diantaranya dapt dilihat pads tahapan uraian berikut ini, yaitu : berdasarkan pendapat (Musa AsyAri, Filsafat Islam, 1999), bahwa Nafs, keakuan, diri, ego dimana pada tahap ini semua unsur membentuk kesatuan diri yang aktual, kekinian dan dinamik, serta aktualisasi kekinian yang dinamik yang berada dalam perbuatan dan amalnya. Secara subansi dan moral, manusia dapat lebih hina dari pada iblis, tapi secara konseptual manusia dapat lebih baik atau lebih mulia karena manusia mempunyai kemampuan kreatif.

Berdasarkan tahapan nafs, hakikat manusia ditentukan oleh amal, karya dan perbuatannya, sedangakan pada ketauhidan berdasarkan hakikat manusia dan fungsinya manusia adalah sebagai abd (bahasa arab artinya hamba) dan halifah lalu kemudian aktualisasi sebagai kesatuan jasad dan ruh yang terbentuk pada tahapan nafs secara subtansi.

Beberapa pendapat lain tentang manusia yang juga untuk dijaikan sebagai bahan perbandingan, patut kit disimak seperti pendapatnya Freire. Menurut Freire dalam memahami hakikat manusia dan kesadarannya tidak dapat dilepaskan dengan dunianya. Hubungan manusia harus dan selalu dikaitkan dengan dunia dimana ia berada. Dunia bagi manusia adalah bersifat tersendiri, dikarenakan manusia dapat mempersepsikan kenyataan diluar dirinya sekaligus mempersepsikan keberadaan didalam dirinya sendiri.

BAB II

PEMBAHASAN

Salah satu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa Allah S.W.T yang paling sempurna dan paling mulia dari semua makhluk adalah manusia yang diberikan tugas atau amanah mengelola dan memelihara alam semesta ini, untuk itulah amanah tersebut harus selalu dijaga dengan sebaik-baiknya. Kemuliaaan dan kesempurnaan penciptaan manusia adalah sebagai khalifah Tuhan di muka bumi, tiada lain disebabkan karna diberikannya kakal untuk berpikir dan bernalar, dan diberikan hati nurani untuk selalu berbuat dan bersikap bijak, baik terhadap diri sendiri, sesama makhluk maupun terhadap lingkungan sekitarnya.

Hakikat manusia berdasarkan beberapa pendapat dari pemikir dan pemerhati Ilmu Pengetahuan untuk dijadikan bahan perbandingan , diantaranya dapt dilihat pads tahapan uraian berikut ini, yaitu : berdasarkan pendapat (Musa AsyAri, Filsafat Islam, 1999), abhwa Nafs, keakuan, diri, ego dimana pada tahap ini semua unsur membentuk kesatuan diri yang aktual, kekinian dan dinamik, serta aktualisasi kekinian yang dinamik yang berada dalam perbuatan dan amalnya. Beberapa pendapat lain tentang manusia yang juga untuk dijaikan sebagai bahan perbandingan, patut kit disimak seperti pendapatnya Freire. Menurut Freire dalam memahami hakikat manusia dan kesadarannya tidak dapat dilepaskan dengan dunianya.

Hubungan manusia harus dan selalu dikaitkan dengan dunia dimana ia berada. Dunia bagi manusia adalah bersifat tersendiri, dikarenakan manusia dapat mempersepsikan kenyataan diluar dirinya sekaligus mempersepsikan keberadaan didalam dirinya sendiri. Manusia dalam kehadirannya tidak pernah terpisahkan dari dunia dan berdasarkan hubungannya dengan dunia, maka manusia bersifat unik. Status unik manusia dengan dunia dikarenakan manusia dalam kapasitasnya memiliki subtansi mengetahui dan subtansi mengetahui merupakan tindakan yang mencerminkan orientasi manusia terhadap dunia. Berdasarkan kondisi ini akan memunculkan kesadaran atau tindakan otentik, dikarenakan subtansi kesadaran merupakan penjelasan eksistensi kehadiran mansia di dunia.

Orientasi dunia yang terpusat pada refleksi kritis serta kemampuan pemikiran adalah proses mengeathui dan memahani. Oleh karenanya manusia sebagai suaatu proses dan ia adalah makhluk sejarah yang terikat dalam ruang dan waktu. Manusia memilki kemampuan dan harus bangkit serta terlibat aktif dalam proses sejarah agar dengan cara tersebut akan menjadikan manusia lebih baik dan lebih bermakna dari makhluk yang lain. (Siti Murtiningsih, Pendidikan sebagi Alat Perlawanan, 2004).

Pandangan lain yaitu, manusia dalam kontep Kitab Suci menggunakna konsep filosofis, seperti halnya dalam proses kejadian Nabi Adam menggunakan bahasa metaforis filosofis yang penuh makna dan simbolik. Kejadian manusia pertama sebagaimana dilukiskan dalam kisah Nabi Adam yakni adanya esensi kodrat ruhaniah dan atributnya.

Ruh Tuhan dan lempung atau tanah merupakan dua simbol dengan karakter masing-masing, secar aktual manusia tidak diciptakan dari lempung atau tanah (humain masnun) ataupun Ruh Tuhan. Karena itulah kedua istilah itu harus diberikan makna simbolik. lempung atau tanah merupakan simbol kerendahan stagnsai dan pasifitas mutlak. Ruh Tuhan merupakan simbol dinamis ke arah kesempurnaan dan kemuliaan yang tidak terbatas. Pernyataan tersebut dikuatkan dalam salah satu kitab suci Al-Quran, bahwa manusia diciptakan dari tanah lalu ditiupkan ruh kepadanya, sehingga manusia menjadi hidup atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia adlah suatu kehendak bebas dan bertanggung jawab menempati suatu stasiun antara dua kutub yang berlawnan yakni nafsu baik dan nafsu buruk. Gabungan tersebut menjadikan manusia bersifat dialektis. Hal ini yang menjadikan manusia sebagai realitas dialektis.

Berdasarkan dialektika tersebut menjadikan manusia berkehendak bebas, maupun menentukan nasibnya sendiri dan bertanggung jawab. Manusia yang ideal menurut Ali Syariati adalah manusia yang telah mampu mendialektikan ruh Tuhan dengan lempung atau tanah dan unsur yang dominan dalam dirinya adalah Ruh Tuhan. (Ali Syariati, Paradigma Kaum Tertindas, 2011).

Manusia merupakan mahluk yang unik yang menjadi salah satu kajian filsafat, bahkan kajian tntang manusia tidak lain merupakan kajian mikro kosmos. Dalam filsafat pembagian dalam melihat sesuatu materi yang terbagi menjadi dua macam esensi dan eksistensi. Begitupula manusia dalam pendapat lain dapat dilihat sebagai materi yang memilikidua macam bagian esensi dan eksistensi.

Manusia hadir dalam dunia merupakan bagian yang berada dalam diri manusia sebagai esensi dan eksistensi. Esensi dan eksistensi manusia iniadalah yang menjadikan manusia berada di atas permukaan bumi. Esensi dan eksistensi bersifat berjalan secara bersamaan dan dalam perjalanannya, dalam diri mansia ada yang mendahulukan esensi dan juga ada yang malah mendahulukan eksistensi. Manusia yang menjalankan esensi menjadikan ia tidak bisa bergerak dan menuju lebih dalam saja tanpa melakukan aktulisasi. Begitu pula manusia yang menjalankan eksistensi tanpa melihatesensi maka yang terjadi ia hanya ada tetapi tidak dapat mengada. Seperti yang dikemukakan oleh Ali Syariati bahwa esensi manusia merupakan

dialektika antara Ruh Tuhan Dengan lempung atau tanah dan dari dialektika tersebut menjadikan manusia ada dalam mengada.

Proses mengadanya manusia merupakn refleksi kritis terhadap manusia dan realitas sekitar. Sebagaiman perkataan bijak yang dilontarkan oleh Socrates sebagai suatu pendapat, bahwa hidup yang tak direfleksikan tak pantas untuk dijalani. Refleksi tersebut menjadikan manusiadapat memahami dirinya sendiri, realaitas alam dan Tuhan. Manusia yang memahami tentang dirinya sendirinya sendiri maka ia akan memahami Penciptanya. Proses pemahaman diri dengan Pencipta menjadikan manusia berproses menuju kesempurnaan yang berada dalam diri realitas, hal tersebut menjadikan diri manusia menjadi insan kamil taua manusia sempurna.

Manusia yang melakukan refleksi menyadari bahwa ia makhluk yang berdimensional dan bersifat unik. Manusia menjadikan dirinya sebagai Al-Insan. Al-basyar, Abdullah, Annas, dan Khalifah. Manusia dalam eksistensi tersebut dikarenakan potensi yang berada dalam diri manusia seperti intelektualitas, bilogis, spiritual, sosial, dan estektika. Sifat dari manusia tersebut adalah makhluk yang bebas, kreatif, dan makhluk bersejarah dengan diliputi oleh nilai-nilai kemualiaan atau transendensional yang selalu menuju kesempurnaan,. Hal ini menjadikan manusia memiliki sifat dan kharakteristik profetik.

Pembebasan yang dilakukan oleh manusia adalah pembebasan dirinya dari korban penindasan sodialnya dan pembebasan dirinya dari alienasi antara eksistensi dan esensinya sehingga manusia menjadi dirinya sendiri, tidak menjadi budak orang lain. Manusia yang beresensi harus mengembangkan diri seoptimal mungkin dan jika dia dipandang dari eksistensinya akan menjadikan ia sebagai Khalifah Tuhan dimuka bumi dan menjalankan tugas mulia yang diamanahkan Tuhan dalam kitab suci masing-masing agama tertentu untuk memelihara dan memakmurkan bumi.

Manusia adalah mahluk yang lemah dibanding mahluk lain namun dengan akal budi dan kemauannya yang sangat kuat yang dimilikinya, maka manusia dapat menggunakan ilmu Pengetahuan, Tekhnologi dan Seni dan mengembangkannya untuk tujuan hidupnya. Dengan Ilmu Pengetahuan dan Tteknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi dan dengan seni akan selalu terjaga dan tercipta harmonisasi manusia dengan dirinya, dengan mahluk hidup lain dan juga dengan lingkungan alam semesta. Akal budi dan kemauannya yang sangat kuat itulah yang merupakan sifat unik dari manusia. Lebih lengkap karakteristik atau ciri-ciri umum manusia sebagai mahluk Tuhan adalah sebagai berikut:

a. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya.

b. Mempunyai jiwa naluri, nalari, ruh dan hati yang sangat khas.

c. Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat dalam tubuhnya.

d. Tingkat reversibilitas sistem tubuh manusia sangat ideal.

e. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar.

f. Memiliki potensi untuk berkembang biak

g. Tumbuh dan bergerak.

h. Berinteraksi dengan lingkungannya.

i. Bersifat fana atau mengalami kematian.

Kelebihan manusia dari penghuni bumi lainnya

Manusia sebagai salah satu penghuni bumi mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan makhluk penghuni alam semesta lainnya. Seperti diketahui bahwa benda mati (anorganik) relatif tidak memiliki perilaku, tunduk pada hukun alam, seperti misalnya benda cair akan menguap jika temperatur meningkat mengalir ke tempat yang lebih rendah. Sedangkan makhluk hidup (organis) mempunyai perilau bahwa bervariasi mulai dari sederhana seperti tumbuhan sampai ke makhluk yang berperilakau kompleks yaitu manusia. Namun secar filosofis semua makhluk hidup memiliki prinsip yang sama yaitu daya gerak, naluri mempertahankan diri dan kemampuan berkembang biak.

Dalam perspektif atau istilah lain juga mungkin dapat dijadikan rujukan, mengenai beberapa sudut pandang tentang kelebihan manusia jika dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, dianataranay adalah :

a. Manusia sebagai makhluk berfikir yang bijaksana (homo sapiens) yang dicerminkan dalam tindakan dan perilaku terhadap lingkungannya.

b. Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan terbatasaan inderanya sehingga perlu bantuan peralatan untuk keperluan hidupnya (homo faber) baik fisik maupun nalarnya

c. Manusia dapat berbicara (homo languages) baik secara lisan maupun tulisan sehingga dapat dikomunikasikan pada generasi berikutnay tentang apa yang diinginkan, apa yang ditemukan dan lain-lain.

d. Manusia dapat bermasyarakat (homo sosious) dan dapat pula berbudaya (homo humanis), artinya manusia bermasyarakat dengan tata tertib dan aturan yang diciptakan untuk kepentingan bersama-sama salig menolong.

e. manusia dapat mengadakan usaha (homo economicus) artinya mengadakan tukar menukar barang (barter) maupun jual belidengan prinsip ekonomi dan sekaligus kebutuhan materinya terpenuhi.

f. manusia berkepercayaan dan beragama (homo religious) karena menyadari adanya kekuatan gaib yang lebih besar dan mengatur jaga raya ini. Perkembangannya dimulai dari animisme, dinamisme, totinisme (kepercayaan atau agama alami) dan kemudian agama samawi (kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa).

2. Kuriousitas atau Rasa Ingin Tahu Manusia

Beberapa binatang sudah memilki otk sehingga mempunyaidaya fikir namun terbatas pada insting (naluri) dan upaya mempertahankan diri termasuk berketurunan. Insing tersebut terutama ditujukan untuk kelangsungan hidupnya, seperti memperoleh makanan, perlindungan diri, dan berkembang biak. Aktifitas hewan tersebut ternyata idak berubah dari masa ke masa dan inyatakan sebagai rasa keingintahuan yang tidak berkembang yang sering disebut Idle Curiousity, sedangkan manusia disamping memiliki naluri juga mempunyai nalari dan nurani.

Dengan nalari, manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analitis. Berlandaskan kemampuan tersebut maka pengetahuan yang diperoleh saat ini merupakan dasar munculnya rasa ingin tahu tentang sesuatu dan rasa ingin tahu tentang sesuatu dan rasa ingin tahu manusia ini selaku terus berkembang yang disebut Curiousity. Dengan nurani, manusia ingin selalu berbuat untuk dirinya kepada sesama dan kepada lingkungannya.

Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai dari pertanyaan apa atau what tentang sesuatu, dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana (how), mengapa (why), dan seterusnya. Sebagai contoh adalah perkembangan rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu benda, maka pertanyaan yang diajukan oleh anak usia sekitar 2 tahun adalah apa nama benda tersebut. Misalnya benda tersebut adalah pensil, maka pertanyaan selanjutnya yang muncul saat usia TK adalah bagaiamana car menggunakannya. Setelah semakin dewasa mungkin pertanyaan yang muncul adalah mengaopa pensil dapat dipakai menulis. Dengan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan usia saat pertanyaan itu diajukan, maka anak tersebut akan mendapatkan pengetahuan baru dan sekaligus hasrat keingintahuannya terpenuhi.

Manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam dengan menggunakan potensi yang ada dalam dirinya melakukan pengamatan dan pengalaman, tetapi sering tidak dapat memuaskannya. Pada manusia dijaman kuno, untuk memuaskan diri mereka mencoba membuat jawaban sendiri . Misalnya apakah pelangi itu?, mereka sebenarnya tidak dapat menjawab, akan tetapi tetap mereka memberikan ilustrasi bahwa pelangi itu adalah selendang bidadari, maka timbullah pengetahuan tentang selendang bidadari.

Selanjutnya tentang mengapa gunung meletus, mereka juga mencoba menjawab dengan mengatakan bahwa penguasa alam semesta ini lagi murka atau marah. Dari jawaban itu dengan menggunakan logika, muncullah pengethuan baru yaitu berkuasa pada lautan, hutan dan seterusnya. Pengetahun baru itu yang merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos. Cerita mitos disebut juga legenda mitos dapat diterima orang waktu itu karena hasrat ingin tahu tlah dipenuhi, selain itu karena keterbatasan pengindraan dan keterbatasan penalaran manusia saat itu.

Kuriositas atau rasa ingin tahu manusi, adalah suatu berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan dapat menginspirasi timbulnya berbagai macam potensi dalam diri manusia. Salah satu potensi terbsar adalah motivasi yang timbul dari manusia untuk menghadapi dan mengembangkan khidupannya. Motivasi tersebut, berkaitan dengan banyak hal diantaranya adalah;

1. Kebutuhan pisiologi (phhsiological needs)

2. Kebutuhan keamanan (safety needs)

3. Kebutuhan untuk menghargai (needs for esteem)

4. Kebutuhan untuk aktualisasi diri (needs for self actualization)

5. Kebutuhan untuk mengetahui (needs to know)

6. Kebutuhan untuk mengerti atau memahami (needs to understand)

7. Kebutuhan estetika (aesthetic needs)

8. Kebutuhan keutamaan diri (needs of sels transendence)

Alam semesta

Alam semesta ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa ini pada hakikatnya merupakan maha karya Tuhan Yang Maha Kuasa yang penuh dengan makna dan tujuan, dengan harmonisasi yang sangat dinamis dan sempurna dibawa penguasaan-Nya. Alam semesta ini merupakan kesatuan yang utuh dari benda atau materi (mulai dari matahari, planet, asteroid, benda-benda angkasa lainnya) dan gaya atau energi yang melingkupinya dengan segala keteraturan yang dinamis dan luar bias a sertabegitu indah, namun kesemuanya itu penuh dengna misteri yang menggugah para ilmuwan untuk mengkaji dan mempelajarinya melalui beberapa pendekatan, teori-teori ilmiah hasil observasi dan penelitian.

Teori-teotri tentang terbentuknya alam semesta diantaranya ialah Teori Keadaan (Steady State Theory) dan Teori Ledakan Besar (Big-Bang Theory). Teori Keadaan Tetap, mnyatakan bahwa tiap-tiap galaksi yang terbebtuk tumbuh menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tidal terhingga besarnay dan juga tak terhingga tuanya (tanpa awal dan akhir) namun pembuktian teori ini hanyalah menggunakan filosofi ilmu astronomi yang sangat dinamis seiring dengan perkembangan teknologi dengan tingkat analisis dan kepekaan alat yang semakin tinggi pula.

Sedangkan Teori Ledakan Besar adalah meledaknya massa yang sangat besar dengan dahsyat, karena adanya reaksi inti dan membentuk dua dimensi diaman salah satu dimensi terpusat dengan dimensi lain dengan energi yang dimilikinya secara teratur melingkupi dimensi yang terpusat tersebut, walaupun keberadaan teori ini masih diperdebatkan oleh beberapa ahli belakangan ini.

Namun, setelah John C. Mather dan George F. Smoot sebagai pemenang Nobel Fisika tahun 2006, mengukur dengan akurat radiasi pada latar belakang kosmik(cosmic microwave background atau CMB). Maka temuan ini semakin mengukuhkan kebenaran ilmiah teori big-bang. Penemuan spektakuler John C. Mather dan George F. Smoot sebagai peniliti senior Divisi Sains Autrofisika NASA dan George F. Smoot Professor fisika di Universitas California Berkeley, dipublikasikan dengan jurnal Astrophysic tahun 1990 dan 1992.

CMB ini sebenarnya ditemukan dengan secara tak terduga awalnya oleh fisikawan Arno Pnzias dan Rober Wilson pada tahun 1964 dalam bentuk derau atau ganguan (noise) pada pesawa radio. Sayangnya kedua mahasiswanya yang telah memperkirakan bahwa rata-raya alam semesta ini merupakan kensekuensi dari ledakan besar masa lalu serta berkembangnya alam semesta pada kisaran 50 K (-2680 C), tidak smpat mengusulkan eksperiment dengan menggunakan teleskop radio dan yang menaik adalah dengan ditmukannya hubnganantara derau/noise statistik gelombanh radio dengan temperatur alam semesta. Dimana teori ini merupakan kisah sukses ilmu fisika selain teori relativistik.

Berdasarkan Hipotesis Fowler, galaksi berawal dari fenomena alamiah yaitu suatu kabut gas pijar dengan massa yang sangat besar. Kabut ini kemudian mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus-meneus berputar pada sumbunya. Ada massa yang tertinggal, yakni Pada bagian luar dari kabut pijar tadi. Massa itu juga mengadakan kontraksi dan kondensasi maka terbentuklah gumpalan gas pijar yaitu gugusan bintang-bintang. Bagi yang bermassa besar masih berupa gumpalan kabut bintang. Dengan cara yang sama, bagian luar gugusan bintang-bintang yang tertinggal juga mengadakan kondensasi maka terbentuklah gumpalan planet. Teori-teori yang mendukung terbentuknya tata surya antara lain Hipotesis Nebular, Hipotesis Planetisimal, Teori Tidal, Teori Bintang Kembar, Teori Creatio Continua dan Teori G.P Kuiper.

Susunan Tata surya

Matahari kita dikelilinggi oleh delapan planet. Empat bulan yang dekat dengan matahari disebut dengan planet dalam, yaitu mekurius, venus, bumi, mars. Empat lainnya disebut sebagai planet luar berada relatif jauh dengan matahari dan umumnya besar-besar. Planet itu antara lainnya adalah jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus.Anggota tata surya yang lain antara lain adalah asteroida, berbentuk semacam planet tetapi sangat kecil, bergairs tengah 500 mil, jumlahnya lebih dari 2.000 buah dan terletak antara Mars dan Jupiter.

1. Kome atau bintang berekor. Garis edarnya eksenrik, perihelionya sangat dekat dengan matahari, sedangkan apheliumnya sangat jauh, berupa bola gas pijar berupa matahari.

2. Meteor. Merupakan batuan dingin yang terjadiakibat gaya tarik bumi sehingga masuk ke atmosfer menjadi pijar karena bergesekan dengan atmosfer.

Bumi adalah salah satu bagian dan tata surya dan berbagai upaya oleh para ahli telah ditempuh untuk menentukan umur bumi. Teori tentang itu antara lain teori sedimen, teori kadar garam, teori geotermal, dan teori radioaktivitas. Teori yang terakhir inilah yang dianggap paling benar . teori ini berlandaskan perhitungan waktu paruh daripeluruhan zat raioaktif. Dengan mengetahui kadar kereaktifan Timbal atau Uranium, dibandingkan dengan kadar zat radioaktif luruhannya, sehinnga dapat diketahui kapan zat itu ada atau kapan terbentuknya. Yang selanjutnya dikorelasikan antara paruh waktu kereaktifan jenis dan kadar zat radioaktif luruhanyna, untuk menntukan umur bumi.

Berdasarkan teori radioaktivitas ini, kita dapat menghitung bahwa bumi berumur antara 5-7 ribu juta tahun. Bumi ternyata tidak sepenuhnya bulat, tetapi agak pipih dikedua kutubnya. Bergaris tengah ekuatorial 7.923mil sedangkan jarak antara kutub 7900 mil, berat jenis (BJ= 5.5 g/cm3) dan beratna 6.6x1021 ton.

Inti dalam bumi tebalnya 815 mil, intiluar 1360 mil, mantel bumi 1800 mil dan lapisan lithosfher 20 mil. Lapisan bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71% muka bumi dengan kedalaman rata-rata 4000 meter. Sedangkan lapisan yang berupa gas disebut atmospher setebal 10 mil. Disini terdapat segala kegiatan cuaca seperti awan, hujan badai, petir, maupun lalu lintas udara. Sesudah lapisan throfosfer ialah lapisan sthrathosferdengan ketebalan mulai dari 10-50 mil.

Harry Hess berpendapat bahwa di bumi ini ada enam lempengan utama yaitu sebagai berikut :

1. Lempengan Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan Selatan serta dasar bagian barat Samudera Antlantik.

2. Lempengan Afrika, terdiri dari Afrika dan sebagian samudera sekitarnya.

3. Lempengan Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa, dan dasar laut sekitarnya.

4. Lempengan India, yang meliputi anak benua itu dan dasar samudera sekitarnya.

5. Lempengan Australia, terdiri dari Australia dan samudera sekitarnya.

6. Lempengan Pasifik, yang mendasari samudera pasifik.

Kurioritas Manusia Menginspirasi Kelahiran Ipteks

Kemampuan berpikir pada manusia, menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan terhadap alam semesta ini kemudian merupakan dasar kelahiran ilmu pengetahuan dan selanjutnya diterapakn pada munculnya teknologi dan seni. Dengan akal yang dimilikinya, semua pengetahuan dapat diperoleh dapat disimpan dan diajarkan kepada generasi selanjutnya, ditambah dengan pengetahuan yang diperoleh saat itu maka informasi tentang IPTEKS ini akan terus bertambah dan berkembang dari generasi ke generasi berikutnya.

Ipteks ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, terutama tentang benda yang berada di sekelilingnya atau di alam jagad raya beserta isinya bahkan dirinya sendiri . Rasa ingin tahu tersebut mendorong manusia untuk selalu melahirkan dan mengembangkan ipteks untuk dapat memahami dan menjelaskan gejala alam baik makroskopik maupun mikroskopik.

Manusia mempunyai daya cipta yang mengilhami kekuatan manusia untuk selalu ingin tahu (mencari ilmu pengetahuan), dan mempunyai rasa yaitu daya memberi kekuatan mengindera sehingga cinta akan keindahan (seni) serta memiliki karsa yang mendorong manusia untuk bertindak dan berkarya untuk selalu ingin menghasilkan sesuatu hal yang bermanfaat bagi kebaikan umat manusia (teknologi).

Suatu konsekuensi yang timbul dari perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, harus dicermati oleh kita semua adalah, pertama kontribusi IPTEKS sebagaioutcomes dari sistem pembelajaran manusia telah dapat memacu kecepatan , ketepatan, tingkt efisiensi dan pengorganisasian. Kedua, semakin tinggi IPTEKS yang digunakan maka nilai tambah ekonomi pada produk industri semakin tinggi pula. Keiga, untuk mengembangkan IPTEKS diperlukan waktu yang panjang dan biaya yang mahal, sehingga kita susah digunakan, maka nilai ekonomi produk harus meningkat.

Berkaitan dngan hal itu, jenis-jenis IPTEKS yang dikembangkan umat manusia adalah implementasi praktis dari kecerdasan manusia. Karenanya nilai-nilai yang dimiliki manusia yang baik maupun yang buruk tidak akan terbawa dan tercermin dalam produk IPTEKS yang dihasilkannya, paling tidak mungkin hanya akan tercermin dalam penggunaan dan perawatan barang-barang karya IPTEKS yang dimilikinya.

Pengalaman dari zaman ke zaman akan terakumulasi dan akan bertambah terus selama manusia ada di muka bumi ini dan mewariskan ipteks ersebut pada generasi berikutnya. Pertambahan pengetahuan ipteks terus meningkat karena didorong oleh berbagai hal diantaranya :

1. Dorongan untuk memuaskan hasrat diri yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuiositasndan memahami tentang hakikat alam semesta dan isinya.

2. Dorongan praktis yang memanfaatkan ipteks itu untuk meningkatkan taraf idup manusia menjadi lebih baik dan lebih tinggi agar hidupnya lebih mudah, bahagia, tentram dan menyenangkan.

Perkembangan ilmu pengetahuan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :

1. Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.

2. Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi

3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)

Realita yang memprihatinkan itu bukan dilihat dari prestasi beberapa bidang IPTEK yang telah di capai seperti penemuan aplikasi teknologi DNA, pemuan bibit padi unggul, pemuan vector medan laju percepatan gerak lempeng teknologi, rancangan bangunan pesawat remotely pilotely piloted vehicle, memperoleh penghargaan internasional fellowship Loreal-unesco for woman in science,mendapat medali emas pada internasiaonal exhibition of invention new techninique and peroduct memperoleh the first to nobel prize di bidang fisika tingkat SMA , hingga temuan nutrisi baru yang di sebut saputra, yang memang semua itu perlu di syukuri . Tetapi keprihatinan itu muncul pergerakan dampak perkembangan IPTEK itu memang tidak segaris lurus dangan pencipta kesejahteraan masyarakat dalam rangka kebijakan IPTEK secara nasional,

Dampak Positif perkembangan IPTEK

1. Memberikan berbagai kemudahan

Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.

3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan

Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti computer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.

Dampak negatif perkembangan IPTEK

1. Mempengaruhi pola berpikir

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.

2. Hilangnya budaya Tradisional

Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.

3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan

Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota Seribu Hutan, namun dalam waktu yang relative singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota Seribu Ruko di mana dalam waktu yang singkat, perkembangan pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.

Dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia,maka informas, juga komunikasi di indonesia pun sudah berkembang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, kita harus bisa mengenal dan memahami berbagai perkembangan IPTEK, namun masih banyak yang kurang memahami dengan perkembangan IPTEK. Secara jangka panjang, perkembangan IPTEK memberikan arti yang sangat positif, namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang membawa dampak negative.

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Manusia merupakan mahkluk sosisial yang kehadirannya tidak pernah terpisah oleh dunia, maka manusia bersifat unik.

2. Alam semesta merupakan kesatuan yang utuh dari benda atau materi (mulai dari matahari, planet, asteroid, dan benda-benda angkasa lainnya).

3. Kemampuan manusia berfikir melahirkan wawasan tentang pentingnya IPTEKS dalam pengembangan Pengetahuan.

B. Saran

Dengan adanya pembelajaran Wipteks nantinya dapat menambah wawasan berfikir mahasiswa dalam mengembangkan karakter ilmu pengetahuan kedepannya.