Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan khadirat tuhan yang maha kuasa yang
telah menganugrahkan nikmatnya berupa akal, kesehatan, kesempatan,
dan segala sesuatunya yang dapat mengsukseskan dalam pembuatan
makalah yang berjudul Terapi Farmakologi Penyakit Saluran
Pencernaan ini tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis dan disusun
berdasarkan ilmu ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penulis dan
adanya referensi dari dari buku ataupun internet, penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyusun makalah
selanjutnya. Amin Tak lupa pula penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini
terutama kepada dosen pembimbing kami Ibu Haniarti yang telah
memberikan pembelajaran yang menjadi bekal bagi penulis dan
pembaca. Penulis mengharapkan makalah ini berguna dan memiliki
banyak manfaat, terutama bagi penulis.
Pare-Pare, 10 juni 2012 Penulis
Kelompok 1Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan Page 1
Daftar isiKata
pengantar..........................................................................................................1
Daftar
isi...................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar
belakang.......................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN..........................................................................................................
Daftar
pustaka..........................................................................................................................
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 2
BAB I PendahuluanA. Latar Belakang
Sistem pencernaan makanan dimulai didalam mulut dimana makanan
dihaluskan sambil diaduk dengan ludah yang mengandung suatu enzim
amilase yaitu ptialin, yang berfungsi menguraikan karbohidrat.
Setelah itu ditelan dan adukan dilanjutkan dengan gerakan
peristaltik ke lambung dengan bantuan getah lambung yang terdiri
dari asam lambung dan pepsin, yaitu suatu enzim proteolitik yang
disekresi oleh selaput lendir lambung. Pencernaan dilanjutkan
didalam usus yang dibantu oleh enzim-enzim pencernaan yang
dihasilkan oleh pancreas dan mukosa usus. Setelah terbentuk zat-zat
gizi yang sangat halus dan mudah diserap oleh tubuh maka sisa
makanan masuk ke usus besar dan diolah oleh flora normal usus
hingga siap untuk dibuang. Ada banyak sekali penyakit yang dapat
menyerang saluran pencernaan, baik dari sumber biologi seperti
makanan yang mengandung virus atau bakteri atau mikroorganisme
lain, sumber kimia seperti kelebihan dosis obat, maupun akibat
mekanik seperti suhu dan lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan
terapi farmakologi untuk menagani masalah-masalah ini. Yang akan
dibahas pada bab selanjutnya adalah : A. Antasida B. Digestiva C.
Anti diare D. Pencahar / laxativa E. F. Anti spasmodika
Kolagoga
G. Protektor hati
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 3
BAB II Pembahasan Terapi farmakologi Penyakit saluran
pencernaan
A.
ANTASIDA
1. Pengertian
Antasida (anti = lawan, acidus = asam) adalah basa-basa lemah
yang digunakan untuk menetralisir kelebihan asam lambung yang
menyebabkan timbulnya penyakit tukak lambung atau sakit maag,
dengan gejala nyeri hebat yang berkala. Tujuan pengobatan adalah
menghilangkan gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah
komplikasi lebih lanjut. 2. Penggolongan. Berdasarkan mekanisme
kerjanya, obat-obat antasida dapat digolongkan menjadi dua yaitu.
1) Anti Hiperaciditas Obat dengan kandungan aluminium dan atau
magnesium ini bekerja secara kimiawi dengan mengikat kelebihan HCl
dalam lambung. Magnesium atau aluminium tidak larut dalam air dan
dapat bekerja lama di dalam lambung sehingga tujuan pemberian
antasida sebagian besar dapat tercapai. Sediaan yang mengandung
magnesium dapat menyebabkan diare (bersifat pencahar) sedangkan
sediaan yang mengandung aluminium dapat menyebabkan konstipasi
(sembelit) maka biasanya kedua senyawa ini dikombinasikan.
Persenyawaan molekul antara Mg dan Al disebut hidrotalsit.
(aluminium hidroksida, magnesium karbonat, magnesium trisilikat,
kompleks aluminium magnesium hidrotalsit).
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 4
Obat dengan kandungan natrium bikarbonat merupakan antasida yang
larut dalam air, dan bekerja cepat. Tetapi bikarbonat yang
terabsorbsi dapat menyebabkan alkalosis bila digunakan dalam dosis
berlebih, terlepasnya CO2 dapat menyebabkan sendawa. Obat dengan
kandungan bismut dan kalsium dapat membentuk lapisan pelindung pada
luka di lambung tetapi sebaiknya dihindari karena bersifat
neurotoksik sehingga dapat menyebabkan encefalopatia (kerusakan
otak dengan gejala kejang-kejang dan kekacauan) juga cenderung
menyebabkan konstipasi. Kalsium dapat menyebabkan sekresi asam
lambung berlebih, kelebihan menyebabkan hiper kalsemia.
2)
Perintang reseptor H2 (antagonis reseptor H2) Semua antagonis
reseptor H2 menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dengan
cara mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat hambatan
reseptor H2. Contoh perintang reseptor H2 adalah ratinidin dan
simetidin sekarang dikenal senyawa baru famotidin dan nizatidin.
Pengobatan dengan obat-obatan antasida bertujuan untuk mengurangi
rasa sakit, membuat penderita lebih tenang dan dapat beristirahat,
juga agar penderita tidak mengalami kembung. Antasida sering
dikombinasikan dengan: a) Anti kolinergik, yaitu zat yang menekan
produksi getah lambung dan melawan kejang- kejang (contohnya
ekstrak belladonae). b) Obat penenang / sedativ, yaitu untuk
menekan stress karena dapat memicu sekresi asam lambung (contohnya
klordiazepoksida) c) Spasmolitik, yaitu untuk melemaskan ketegangan
otot lambung usus dan mengurangi kejang-kejang (contohnya
papaverin) d) Dimetikon (dimetilpolisiloksan) berfungsi memperkecil
gelembung gas yang timbul sehingga mudah diserap dengan demikian
dapat dicegah masuk angin, kembung, dan sering buang angin
(flatulensi).
3. Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek
samping.Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan Page 5
1. Aluminium Hidroksida Indikasi Kontra indikasi Efek samping
Sediaan Nyeri radang lambung dan usus 12 jari. Hipofosfatemia.
Antasida DOEN (generik ) tablet, suspensi, tablet kunyah. Cara
penyimpanan Pada suhu kamar.
2. Simetidin Indikasi Tukak lambung dan usus 12 jari sindrom
Zollinger-Ellison Kontra indikasi Efek samping Pusing, ruam
kulit,mengubah kebiasaan buang air besar Sediaan Cimetidin
(gererik) tablet 200mg
3. Famotidin Indikasi Kontra indikasi Efek samping Sediaan lihat
simetidin lihat simetidin Famotidin (generik) tablet 20mg, 40
mg
4. Ranitidin
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 6
Indikasi
Tukak lambung, usus 12 jari, tukak akibat anti inflamasi non
steroid
Kontra indikasi Efek samping Sediaan
lihat simetidin Ranitidin (generik) tablet 150mg, 300mg.
4. Spesialite obat-obat antasida.NO 1 2 GENERIK Aluminium
hidroksida Kombinasi Al(OH)3 dan MG(OH) Aludona 3
Simetikon/Dimetichone (Dimethylpolosiloxane) Diloxan Disflatyl
Aeroson 4 Antasida Maalok Antasida DOEN Bernofarm Pharos Soho Rhone
P Indo Farma DAGANG Alukol Maag tab PIM Erela PABRIK
NO 5
GENERIK Simetidin
DAGANG Corsamet Ulsikur
PABRIK Corsa Kalbe farma Kalbe farma Dankos Novartis Glaxo
Wellcome Kalbe Farma
6
Famotidin
Facid Famos Gaster
7
Ranitidin (Ranitidini)
Zantac Rantin
B. DIGESTIVA
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 7
1. Pengertian Digestiva adalah obat-obat yang digunakan untuk
membantu proses pencernaan lambung usus terutama pada keadaan
defisiensi zat pembantu pencernaan. Disebut juga obatobat
pencernaan.
2. Penggolongan
1)
Obat yang bekerja pada kandung empedu
Empedu terdiri dari asam empedu (asam kolat) dan asam
kenodeoksikolat serta kolesterol dan fosfolipid. Guna empedu yang
berhubungan dengan pencernaan dan absorbsi lemak yaitu : membantu
proses emulsifikasi dan absorpsi lemak mempertinggi daya kerja
lipase membantu peroses absrobsi vitamin yang larut dalam lemak
Guna preparat empedu peroral adalah : membantu pencernaan dan
penyerapan dalam usus (lemak) merangsang pengeluaran empedu dari
hati (cholereatic) melarutkan & mengeluarkan batu empedu
(cholagoga) mengobati dan melindungi hati terhadap penyakit kuning
dan hati yang mengeras. (A, D, E, K)
2)
Enzym pencernaan. Yang sering digunakan adalah :
Asam hidroklorida (HCl) Enzym lambung (pepsin) Enzym pankreas
(pancreatin) Penggantian enzym pankreas (pankreatin suplemen)
diperlukan bila sekresi pankreas terganggu (dapat karena pembedahan
pankreas, tersumbatnya pankreas atau karena kancer pankreas).
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 8
Enzym ini terdiri dari : 1. 2. 3. Amylase (pencernaan K- hidrat)
Trypsin-chemotrypsin (pencerna protein) Lipase (pencerna lemak
dengan bantuan empedu)
Asam klorida (HCl) adalah suatu cairan yang dikeluarkan oleh
dinding lambung yang memiliki fungsi utama: mengubah pepsinogen
yang dihasilkan selaput lambung menjadi pepsin membuat suasana
lambung jadi asam sehingga mempermudah penguraian protein menjadi
peptida membantu proses absorpsi garam kalsium dan besi membantu
merangsang pengeluaran getah lambung, pankreas dan hati. Pada
keadaan kekurangan asam lambung disebabkan aklorhidri, sehingga
sebagai pengganti perlu diberikan HCl dari luar. Pemakaian HCl
tersebut harus dalam keadaan cukup encer agar tidak menghancurkan
selaput lendir lambung.Pepsin adalah enzym yang disekresi mukosa
lambung berfungsi menguraikan protein menjadi peptida, enzym ini
disebut juga protease.
3. Spesialite obat digestiva.NO 1 GENERIK Pankreatin, empedu
sapi, ekstrak lambung. 2 Pancreatin, empedu sapi, bromealin 3
Pancreatin, lipase, amilase Pancreon comp Kimia Farma Nutrizym
E.Merk DAGANG Panzynorm PABRIK Nordmark
C.
ANTI DIARE
1. Pengertian.
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 9
Antidiare adalah obat-obatan yang digunakan untuk menanggulangi
atau mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau kuman,
virus, cacing atau keracunan makanan. Gejala diare adalah buang air
besar berulang kali dengan banyak cairan kadang-kadang disertai
mulas (kejang-kejang perut) kadang-kadang disertai darah atau
lendir. Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf
otonom di dinding usus sehingga menimbulkan reflek mempercepat
peristaltik usus, rangsangan ini dapat ditimbulkan oleh : infeksi
oleh bakteri patogen misalnya bakteri colie infeksi oleh kuman
thypus (kadang-kadang) dan kolera infeksi oleh virus misalnya
influenza perut dan travellers diarre akibat dari penyakit cacing
(cacing gelang, cacing pita) keracunan makanan atau minuman
gangguan gizi pengaruh enzym tertentu pengaruh saraf (terkejut,
takut dan sebagainya) Diare juga dapat merupakan salah satu gejala
penyakit seperti kanker pada usus
2. Penggolongan Obat obat yang diberikan untuk mengobati diare
ini dapat berupa : 3. Kemoterapi 4. Obstipansia 5. Spasmolitik
Sebelum diberikan obat yang tepat maka pertolongan pertama
pengobatan diare akut seperti pada gastro enteritis ialah mencegah
atau mengatasi pengeluaran cairan atau elektrolit yang berlebihan
(dehidrasi) terutama pada pasien bayi dan usia lanjut, karena
dehidrasi dapat mengakibatkan kematian. Gejala dehidrasi : haus,
mulut dan bibir kering, kulit menjadi keriput (kehilangan turgor),
berkurangnya air kemih, berat badan turun dan gelisah. Pencegahan
dehidrasi dilakukan dengan pemberian larutan oralit, yaitu campuran
dari : NaCl 3,5 gram KCl 1,5 gramLandasan teori keterkaitan
manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 10
NaHCO3 2,5 gram Glukosa 20 gram Atau dengan memberikan larutan
infus secara intra vena antara lain Larutan NaCl 0,9 % ( normal
saline ) Larutan Na. Laktat majemuk ( ringer laktat ) Setelah itu
dapat diberikan obat-obatan lain yang dipilih berdasarkan jenis
penyebab diare melalui pemeriksaan yang teliti. 1) Kemoterapi Untuk
terapi kausal yaitu memusnahkan bakteri penyebab penyakit digunakan
obat golongan sulfonamida atau antibiotika 2) Obstipansia Untuk
terapi simptomatis dengan tujuan untuk menghentikan diare, yaitu
dengan cara : menekan peristaltik usus, misalnya loperamid
menciutkan selaput usus atau adstringen, contohnya tannin pemberian
adsorben untuk menyerap racun yang dihasilkan bakteri atau racun
penyebab diare yang lain misalnya, carbo-adsorben, kaolin pemberian
mucilagountuk melindungi selaput lendir usus yang luka. 3)
SpasmolitikaZat yang dapat melemaskan kejang-kejang otot perut
(nyeri perut) pada diare misalnya Atropin sulfat
3. Obat generik , indikasi, kontra indikasi, dan efek samping1.
Oralit
Indikasi
Pencegahan dehidrasi pada diare atau kolera dengan cara
menggantikan cairan tubuh yang hilang
Kontra indikasi Efek samping
Obstruksi dan perforasi usus Hiper kalemia
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 11
Sediaan Cara penyimpanan
Oralit (generik),serbuk Ditempat kering
2. Kaolin Indikasi Kontra indikasi Efek samping Sediaan
Pengobatan diare, bersifat adsorben Generik (-) Umumnya yang
beredar adalah kombinasi kaolin dan pectin
3. Carbo adsorben Indikasi Kontra indikasi Efek samping Sediaan
Pengobatan diare, bersifat menyerap racun Karbo Absorben (Kimia
Farma) Di Indonesia beredar Attapulgit
Ada beberapa penyakit infeksi usus lain yang menyebabkan diare,
antara lain: Kolera Penyakit infeksi usus disebabkan bakteri Vibrio
cholarae asiatica atau Vibrio cholerae eltor. Gejala-gejala kolera
adalah diare seperti air beras, muntah-muntah dan kejang-kejang,
anuria (terhentinya pengeluaran air seni).
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 12
Pengobatannya adalah dengan pemberian oralit atau teh susu untuk
menghindari bahaya dehidrasi disusul dengan pemberian antibiotik
(tetrasiklin, kloramfenicol) sebagai terapi kausal.
Disentri basiler Disebut juga shigellosis adalah penyakit
infeksi usus yang diakibatkan oleh beberapa jenis basil gram
negatif genus shigella. Ciri-ciri penyakit : - Kejang dan nyeri
perut - Mulas waktu buang air besar - Diare berlendir dan berdarah
Obat-obat yang biasa dipakai antara lain : - Golongan sulfonamida
(sulfadiazin dan derivatnya serta kotrimoksazol) - Golongan
antibiotik (ampisilin, tetrasiklin)
Thypus Disebabkan oleh salmonella typhosa yang menyerang usus
penderita dengan gejala demam tinggi secara berkala, nyeri kepala,
lidah menjadi putih dan bila terjadi perforasi usus, terjadi diare
berdarah. Pengobatan thypus : - Chloramfenicol : merupakan obat
pilihan (drug of choice) . samping mengakibatkan anemia aplastis -
Kotrimoksazol merupakan obat pilihan lainnya pada pemakaian lama
(lebih dari 14 hari) dapat menimbulkan gangguan darah. - Antibiotik
lain seperti ampisilin amoksisilin dan tetrasiklin, baru digunakan
bila terjadi resistensi terhadap chlorampenicol atau kotrimoksazol.
Efek
4. Spesialite obat anti diareNO 1 GENERIK Oralit DAGANG Bioralit
PABRIK Indofarma
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 13
Corsalit 2 Kaolin Kaopectate Neo Diaform Neo Enterostop 3 4
Attapulgit Loperamid HCL Biodiar Imodium Lodia 5 Arang Jerap (Carbo
Adsorbens) DOEN Bekarbon
Corsa Up John Indonesia Corsa Kalbe Farma Novartis Indonesia.
Johnson &Johnson Sanbe
Kimia Farma
D. PENCAHAR (Laxativa)
1. Pengertian
Pencahar atau laxantia adalah obat-obat / zat yang dapat
mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah/ melancarkan
buang air besar. Mekanisme kerjanya adalah dengan cara merangsang
susunan saraf otonom para-simpatis agar usus mengadakan gerakan
peristaltik dan mendorong isinya keluar.
2. Penggunaan Obat pencahar digunakan untuk : Pada keadaan
sembelit (konstipasi) karena pengaruh efek samping obat kurang
minum, kurang mengkomsumsi makanan berserat. Pada pasien dengan
resiko pendarahan, pada angina pektoris atau resiko Pendarahan
rektal pada hemoroid (wasir). Untuk membersihkan saluran cerna
sebelum pembedahan dan prosedur radiologi. Untuk pengeluaran
parasit setelah pemberian antelmentik. Penggunaan pencahar pada
anak-anak harus dihindari kecuali diresepkan oleh dokter.
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 14
3. Penggolongan Berdasarkan mekanisme kerja dan sifat kimianya,
pencahar digolongkan sebagai berikut : 1) Zat-zat perangsang
dinding usus- Merangsang dinding usus besar misalnya glikosida
antrakinon (rhei, sennae, aloe, bisakodil, dantron) - Merangsang
dinding usus kecil misalnya oleum ricini /minyak jarak (sudah tidak
dipakai) dan kalomel
2)
Zat-zat yang dapat memperbesar isi usus - Obat yang bekerja
dengan jalan menahan cairan dalam usus secara osmosis (pencahar
osmotik), contohnya magnesium sulfat (garam Inggris) , natrium
fosfat. Enema fosfat bermanfaat dalam membersihkan usus sebelum
prosedur radiologi, endoskopi dan bedah. Natrium sulfat harus
dihindari karena pada individu yang rentan dapat menyebabkan
retensi air dan natrium - Obat yang dapat mengembang dalam usus,
misalnya agar-agar, carboksil metil cellulose (CMC) dan tylose. -
Serat juga dapat digunakan karena tidak dapat dicernakan, seperti
buah-buahan dan sayuran.
3)
Zat pelicin atau pelunak tinja Zat ini dapat mempermudah
defikasi karena memperlunak tinja dan memperlicin
jalannya defekasi. Contohnya paraffin cair, larutan sabun
dll.
suppositoria dengan gliserin, klisma dengan
4. Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping 1.
Bisakodil Indikasi Konstipasi (tablet bekerja dalam 10 12 jam,
suppositoria bekerja dalam 20 60Landasan teori keterkaitan manusia,
masyarakat, dan kebudayaan Page 15
menit) Kontra indikasi Efek samping Penggunaan jangka panjang
dapat memicu atonia colon Sediaan Bisakodil (generik) tabl 5 mg
2. Dantron Indikasi Konstipasi pada pasien gagal jantung,pada
orang tua Kontra indikasi Efek samping Sediaan Obstruksi usus,
atonia colon. Dantron (generik) tablet 150 gr
3. Glycerin Indikasi Kontra indikasi Efek samping Sediaan
Konstipasi Glyserin (generik), larutan
4. Magnesium sulfat /garam Inggris Indikasi Konstipasi,
pengosongan usus yang cepat sebelum prosedur radiologi, endoskopi
dan bedah. Kontra indikasi Penyakit saluran cerna akut; gangguan
ginjal, gangguan hati, usia lanjut & pasienLandasan teori
keterkaitan manusia, masyarakat, dan kebudayaan Page 16
lemah Efek samping Sediaan Kolik Magnesium sulfat (generik)
serbuk 30 gr garam Inggris (generik), serbuk
5. Spesialite obat-obat pencaharNO 1 GENERIK Ispaghula Sekam
DAGANG Metamucil Mucofalk 2 Bisakodil Dulcolax Laxamex 3 Glyserin
Glyserin Cap Gajah Proconsti PABRIK Searle Darya Varia Schering
Indonesia Konimex Usaha Sekawan Soho
4
Garam Inggris
Garam Inggris cap Usaha sekawan Gajah
E. ANTI SPASMODIKA
1. Pengertian
Antispasmodik ialah zat atau obat-obat yang digunakan untuk
mengurangi atau melawan kejang-kejang otot, yang sering
mengakibatkan nyeri perut (saluran pencernaan). Obat golongan ini
mempunyai sifat sebagai relaksan otot polos. Termasuk senyawa yang
memiliki efek anti kolinergik, lebih tepatnya anti muskarinik.
Meskipun dapat mengurangi spasme usus tapi penggunaannya dalam
sindrom ususpencernaan hanya bermanfaat sebagai pengobatan
tambahan.
2. PenggolonganLandasan teori keterkaitan manusia, masyarakat,
dan kebudayaan Page 17
Anti spasmodik digolongkan menjadi: Atropin dan kelompok
alkaloid Antimuskarinik sintetik
3. Obat generik, indikasi, kontra indikasi dan efek samping
Atropin Sulfat dan Alkaloid Beladona Indikasi Kontra indikasi
Efek samping Sediaan Relaksan otot polos Glaukoma sudut sempit
Mulut kering, sulit menelan dan haus,dll Atropin sulfat (generik),
serbuk inj. ekstrak beladona (generik) tablet 10mg, 20mg
4. Spesialite obat-obat anti spasmodikNO 1. GENERIK Hiosin
Butilbromida Gitas Hyorex Interbat Rama DAGANG Buscopan PABRIK
Schering Indonesia
2
Propantelin Bromida
Pro Banthine
Soho
3
Mebeverine HCL
Duspatalin
Kimia Farma
F. KOLAGOGA
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 18
1. Pengertian Kolagoga adalah zat atau obat yang digunakan
sebagai peluruh atau penghancur batu empedu. Batu empedu merupakan
penyakit yang terjadi di saluran atau kandung empedu Faktor
pencetusnya meliputi hiperkolesterolemia, penyumbatan disaluran
empedu dan radang saluran empedu. Terdapat tiga jenis batu empedu
yakni batu kolesterol, batu pigmen dan batu kalsium karbonat
(kebanyakan yang terjadi batu empedu campuran). Terapi batu empedu
dengan obat perannya relatif kecil bila dibandingkan dengan tehnik
pembedahan atau endoskopi.dan laparoskopi. Terapi dengan obat cocok
untuk pasien: Yang gejalanya ringan Fungsi kandung empedu tidak
terganggu Ukuran batu empedu kecil sampai sedang. Pencegahan jangka
panjang mungkin diperlukan setelah batu empedunya melarut atau
dibuang, karena dapat terjadi kembali pada sebagian pasien sesudah
pengobatan dihentikan.
2. Pengobatan Obat yang sering digunakan untuk membantu
melarutkan batu empedu adalah asam kenodeoksikolat dan asam
ursodeoksikolat. Pasien batu empedu dianjurkan melakukan diet
kolesterol dan pengobatan dilanjutkan sampai 3 atau 4 bulan sesedah
batunya melarut.
3. Spesialite obat Kolagoga.NO 1 GENERIK Asam Kenodeoksikolat 2
Asam Ursodeoksikolat Pramur Urdafalk Ursochol Prafa Darya Varia
Pharos Estazor Pratapa Nirmala DAGANG Chenofalk PABRIK Darya
Varia
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 19
G. PROTEKTOR HATI (HEPATOPROTEKTOR)
1. pengertian Obat-obat protektor hati adalah obat-obat yang
digunakan sebagai vitamin tambahan untuk melindungi, meringankan
atau menghilangkan gangguan fungsi hati kerena adanya bahan kimia,
penyakit kuning atau gangguan dalam penyaringan lemak oleh hati.
Pada umumnya obat-obat golongan ini mengandung asam-asam amino,
kandungan dari tanaman kurkuma (kurkumin) dan zat-zat lipotropik
seperti methionin dan cholin. Methionin memiliki peranan penting
dalam metabolisme hati sehingga digunakan untuk melawan keracunan
yang disebabkan oleh hepatotoksin. Sedangkan choline adalah suatu
zat yang dapat mencegah dan menghilangkan perembesan lemak kedalam
hati dan juga bekerja melawan keracunan. Obat-obat ini sebaiknya
jangan digunakan pada penderita penyakit hati yang berat karena
pada dosis besar dapat memperparah keadaan.
2. Spesialite obat protektor hati
NO 1
GENERIK Methionin Vitamin dan
DAGANG Methicol
PABRIK Otto
Methioson 2 Curcuma Curcuma Curson Heparviton Lanagogum 3
Asam-asam Amino Aminofusin Hepar
Soho Soho Soho Tempo Scan P Landson Baxter Kalbe
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 20
BAB III PENUTUPKesimpulan
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 21
Daftar Pustaka
Landasan teori keterkaitan manusia, masyarakat, dan
kebudayaan
Page 22