1 BELAJAR AKTIF Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Dosen : Hiryanto, M.Si Kelompok 1 1. Arif Riyanto 11520241001 2. Octaviani Faizatul 11520241002 3. Hardika Dwi Hermawan 11520241004 4. Zein Syahida 11520241005 5. Timur Rokhimiasih 11520241006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2012
18
Embed
Makalah "Tema Inovasi Pendidikan" Belajar Aktif Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Makalah "Tema Inovasi Pendidikan" Belajar Aktif Mata Kuliah Ilmu Pendidikan,
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Belajar Aktif Guna Mengembangkan Wujud Hakekat Sifat Manusia dan Dimensi-Dimensi Kemanusiaan
1
BELAJAR AKTIF
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen : Hiryanto, M.Si
Kelompok 1
1. Arif Riyanto 11520241001
2. Octaviani Faizatul 11520241002
3. Hardika Dwi Hermawan 11520241004
4. Zein Syahida 11520241005
5. Timur Rokhimiasih 11520241006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2012
Belajar Aktif Guna Mengembangkan Wujud Hakekat Sifat Manusia dan Dimensi-Dimensi Kemanusiaan
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki kedudukan yang paling tinggi diantara ciptaan Tuhan
lainnya. Manusia memiliki sifat hakekat yang merupakan karakteristik manusia yang
membedakan dengan mahluk hidup lainnya. Sifat hakekat inilah yang merupakan
karakteristik manusia yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya dan
merupakan landasan dan arah dalam merancang serta melaksanakan komunikasi
transaksional di dalam interaksi edukatif.
Oleh karena itu sasaran pendidikan adalah manusia dimana pendidikan bertujuan
menumbuh kembangkan potensi kemanusiaannya. Agar pendidikan dapat dilakukan
dengan tepat dan benar, pendidikan harus memiliki gambaran yang jelas siapa
manusia sebenarnya. Karenanya adalah sangat strategis, pembahasan tentang hakekat
manusia bagi pengkajian seluruh upaya pendidikan.
Wujud sifat hakikat manusia mencakup: kemampuan menyadari diri,
kemampuan bereksistensi, pemilikan kata hati, moral, kemampuan bertanggung
jawab, rasa kebebasan (kemerdekaan), kesediaan melaksanakan kewajiban dan
menyadari hak, kemampuan menghayati kebahagiaan. Sedangkan dimensi-dimensinya
meliputi: dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalu Pendekatan Belajar
Aktif, muatan kurikulum saat ini, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
memuat gagasan-gagasan belajar aktif untuk menumbuhkembangkan beragam
kompetensi dalam diri manusia atau peserta didik. Upaya belajar aktif penting dan
strategis guna mendidik peserta didik agar mampu berpikir dan bertindak secara
kreatif. Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah harapan bahwa implementasi
pendekatan belajar aktif akan mendorong tumbuhkembangkannya kreativitas dan
semangat kewirausahaan, sekaligus mendorong cita-cita pendidikan budaya dan
karakter bangsa di arena pendidikan di tanah air. Tujuan ini akan berhasil dicapai jika
para pendidik menitikberatkan motivasi belajar dalam diri peserta didik.
Belajar Aktif Guna Mengembangkan Wujud Hakekat Sifat Manusia dan Dimensi-Dimensi Kemanusiaan
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja permasalahan proses belajar-mengajar ?
2. Mengapa belajar aktif itu penting?
3. Apa saja prinsip-prinsip belajar aktif?
4. Apa saja Unsur-Unsur belajar aktif?
C. Tujuan
1. Mengetahui permasalahan proses belajar-mengajar di sekolah.
2. Mengetahui seberapa pentingnya belajar aktif.
3. Mengetahui prinsip-prinsip belajar aktif.
4. Mengetahui unsur-unsur belajar aktif.
Belajar Aktif Guna Mengembangkan Wujud Hakekat Sifat Manusia dan Dimensi-Dimensi Kemanusiaan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permasalahan Proses Belajar-Mengajar
Di Indonesia pendekatan belajar aktif sebenarnya telah cukup lama
diperkenalkan pada pendidikan formal maupun nonformal, baik sekolah maupun
madrasah. Secara khusus di tingkat SMP sejak tahun 2001/2002 telah mulai
diimplementasikan pendekatan belajar aktif dengan nama Contextual Teaching and
Learning (CTL). Di tingkat SMA, SMK, pendidikan nonformal (Program Paket A, B,
dan C) dan madrasah walaupun dengan istilah yang berbeda dan belum dikembangkan
secara tersistem, namun telah menekankan pula pendekatan belajar aktif.
Permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar-mengajar antara lain
adalah :
Opini masyarakat bahwa nilai ujian nasional seolah-olah menggambarkan
prestasi belajar secara utuh. Demikian pula kemenangan dalam olimpiade,
kontes idol, atau perlombaan olahraga dipandang sebagai cermin prestasi
belajar utuh. Apakah ukuran-ukuran ini valid dan dapat memberikan
kontribusi yang berarti bagi karakter, budaya dan kemajuan bangsa serta
memberikan bekal bagi anak-anak kita untuk menghadapi kehidupan di masa
depan?
Proses belajar-mengajar yang belum mampu mendorong timbulnya
kreativitas peserta didik.
Foto yang memperlihatkan perlunya peralihan dari belajar pasif (kiri)
ke belajar aktif (kanan)
Belajar Aktif Guna Mengembangkan Wujud Hakekat Sifat Manusia dan Dimensi-Dimensi Kemanusiaan
5
Banyaknya peserta didik berasal dari keluarga atau orang tua yang masih
menunjukan rendahnya kesadaran mengenai pentingnya pendidikan, sehingga
dukungan pada peserta didik masih terbatas.
Banyak guru yang belum terlatih secara baik dalam melaksanakan belajar
aktif.
Guna menanggulangi permasalahan tersebut, salah satunya perlu diterapkan
pendekatan belajar aktif. Melalui pendekatan ini diharapkan peserta didik memiliki
bekal kemampuan kreatif dan inovatif serta berbudaya yang pada gilirannya
menggambarkan karakter bangsa. Melalui upaya ini, kita berusaha menciptakan citra
baru tentang satuan pendidikan berprestasi sebagai sekolah yang mampu membuat para
peserta didiknya kreatif dan inovatif, berbudaya serta mampu menumbuhkembangkan
jiwa kewirausahaan yang kesemuanya itu merupakan pengembangan karakter bangsa
yang diinginkan bersama.
B. Pentingnya Belajar Aktif
Penerapan pendekatan belajar aktif yang ditunjang pelaksanaan manajemen
berbasis sekolah memiliki dasar hukum yang bersumber dari Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Perundang-undangan ini
selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan berikut ini.
Proses belajar-mengajar pada satuan pendidikan diselenggarakan secara