Makalah Study Lapangan Sejarah Mata pelajaran : sejarah Guru pembimbing : rahmini fadhilah S.Pd Disusun oleh : 1. Deni Herliansyah 2. Fernando Silaban 3. Mislan Agustin 4. M. Ridath Hafizh Dinas pendidikan SMA Negeri 1 indralaya utara tahun pelajaran 2012/2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Makalah Study Lapangan
Sejarah
Mata pelajaran : sejarah
Guru pembimbing : rahmini fadhilah S.Pd
Disusun oleh :
1. Deni Herliansyah
2. Fernando Silaban
3. Mislan Agustin
4. M. Ridath Hafizh
Dinas pendidikan SMA Negeri 1 indralaya utara
tahun pelajaran 2012/2013
Museum Balaputradewa
(By: Kelompok 5) 14 November 2012
Pintu masuk utama Museum Balaputradewa.
A. Pendahuluan
Baru-baru ini saya baru saja berkunjung ke Museum Balaputradewa, kebetulan Museum
Balaputradewa baru selesai direnovasi (tanggal 4 April 2012). Ternyata setelah direnovasi
Museum Balaputradewa kini tampak lebih baik, elegan dan modern dengan fasilitas baru seperti
AC di tiap ruang pamer lalu ada monitor yang siap menjelaskan setiap koleksi yang ada diruang
pamer sehingga kita tidak perlu berlama-lama membacanya serta ruangan yang lebih terang
dengan lampu-lampu baru yang lebih bercahaya, dibandingkan dahulu yang terkesan tidak
terurus, penggap, panas dan mengerikan serta angker karena tiap ruangan yang gelap.
Keadaan di dalam ruang masuk Museum Balaputradewa.
Museum Balaputradewa terletak di Km 6,5 tepatnya di Jl. Srijaya Negara I No. 288,
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia. Lokasi museum ini dibeli oleh Gubernur Sumsel pada
tahun 1976 untuk dijadikan museum. Museum Balaputradewa dibangun pada tahun 1978 dan
diresmikan penggunaannya pada tanggal 5 November 1984. Museum ini terletak di areal seluas
23.565 meter persegi. Design arsitektur bangunan museum terinpirasi dari bangunan tradisional
Palembang. Awalnya museum ini bernama Museum Negeri Provinsi Sumatera Selatan namun
setelah keputusan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1223/1999 tanggal 4 April
1990 nama museum diganti menjadi Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputradewa.
Museum Balaputradewa memiliki sekitar 3580 buah koleksi yang terdiri dari barang-
barang tradisional Palembang, binatang awetan dari berbagai daerah di Sumatera Selatan,
beberapa miniature rumah pedalaman, replica prasasti dari arca kuno yang pernah ditemukan di
Bukit Siguntang, batu-batu ukir raksasa dari jaman Megalitikum, dan masih banyak lagi.
Koleksi di Museum Balaputradewa dibagi menjadi 10 macam kategori yaitu histografi
atau historika (cerita-cerita), etnografi, feologi, keramik, alat-alat teknologi modern, seni rupa
(berupa ukiran), flora fauna (biologika) dan geologi serta terdapat rumah limas juga rumah Ulu
Ali. Koleksi-koleksi di Museum Balaputradewa ditempatkan pada 3 buah ruang pameran yang
dikelompokan menjadi ruang pamer zaman prasejarah, kesultanan Palembang Darussalam dan
masa perang kemerdekaan serta tambahan Rumah Limas (rumah/bangunan khas Palembang).
Mengunjungi Museum Balaputradewa tidak sulit, kita dapat menggunakan kendaraan
umum dengan trayek Km 12, untuk lebih gampang dan nyaman kita dapat menggunakan
Transmusi dan mintak pada kondekturnya agar berhenti di halte depan lorong menuju Museum
Balaputradewa. Museum Balaputradewa terbuka untuk umum mulai dari pukul 09.00 WIB
sampai 15.00 WIB kecuali hari senin, hari Minggu dibuka dari pukul 08.00 WIB sampai 14.00
WIB. Hanya dengan uang Rp 2.000-3.000 per orang maka kita dapat menikmati segala koleksi
yang ada di Museum Balaputradewa. Museum Balaputradewa berada di bawah pengelolaan
Departemen Pendidikan Nasional, Provinsi Sumatera Selatan. Selain sebagai tempat informasi
dan ilmu pengetahuan, museum Balaputradewa juga dapat menjadi wadah rekreasi yang menarik
bagi keluarga karena kita bersama keluarga dapat mengetahui info-info menarik dan
menyenangkan yang disajikan menarik oleh pihak museum tentang bagaimana sejarah bangsa
khususnya Palembang dan Sumatera Selatan yang sangat hebat di masa dahulu.
Mengajak anak-anak berkunjung ke museum artinya anda telah mengenalkan kepada
generasi muda tentang jati diri bangsa mereka dan akan menumbuhkan rasa cinta, patriotisme
dan nasionalisme pada diri setiap putra-putri penerus bangsa. Ayo ke museum, kunjungi
museum di sekitar anda, ajak kakak-adik, ayah-ibu juga teman-teman anda berkunjung ke
museum. Ayo isi dan ramaikan museum disekitar kita. Jadikan museum sebagai tempat rekreasi
wajib kita karena bangsa yang besar dan hebat dapat dilihat dari minat masyarakatnya
berkunjung ke museum yang ada disekitar mereka. Buktikan pada dunia bahwa Indonesia adalah
bangsa yang besar dan rakyatnya sangat menghargai sejarah bangsanya karena bangsa yang
besar adalah bangsa yang dapat menghargai sejarahnya. AYO KE MUSEUM.
B. Pembahasan
Relief kehidupan masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan.
Balaputradewa sendiri adalah nama seorang raja dari Kerajaan Sriwijaya. Balaputradewa
memerintah pada abad VIII-IX masehi. Balaputradewa adalah raja yang paling terkenal dari
Kerajaan Sriwijaya karena di masa pemerintahan beliaulah Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak
kejayaannya sebagai sebuah Kerajaan Maritime yang berkuasa hampir diseluruh Nusantara
hingga mencapai Thailand, India, Filipina dan China.
Memasuki pintu depan museum Balaputradewa kita akan langsung disuguhi dengan gambar atau
relief kehidupan masyarakat Palembang yang dipanjang persis di depan dinding ruang masuk
museum. Relief kehidupan masyarakat Palembang tersebut menceritakan ada putri Palembang
sedang menari Gending Sriwijaya yaitu tarian khas Palembang yang sering ditampilkan untuk
menyambut tamu, tari Gending Sriwijaya sendiri pertama kali diperkenalkan pada 12 Agustus
1945. Kemudian pada relief ada pula rumah Bari yaitu rumah lama khas Palembang. Ada pula
gambar rumah Limas yaitu rumah adat Palembang dimana di atasnya ada ornament tanduk
kambing. Digambarkan pula pada relief tersebut orang yang sedang bertenun songket. Lalu ada
juga sungai musi yaitu sarana transportasi utama di Palembang. Di gambarkan juga Jembatan
Ampera yang dibangun oelh bantuan Jepang tahun 1963 selesai 1965, jembatan Ampera sendiri
memiliki panjang 1717 meter. Dari gambar relief tersebut diceritakan pula bahwa dahulu di
Palembang terdapat banyak sekali sungai, diperkirakan di Palembang dahulu terdapat 117 Sungai
tapi sekarang hanya tinggal 17 sungai yang masih mengalir, oleh karena itulah Belanda member
julukan pada Palembang sebagai Venesia dari Timur Jauh. Ternyata dari gambar relief juga
menceritakan bahwa dahulu Palembang adalah tempat menambang emas. Lalu dari gambar
relief membahas karena Palembang banyak terdapat rawa sehingga membuat rakyatnya membuat
rumah panggung agar bisa tinggal di atas rawa. Dan relief gambar juga membahas dahulu
wanita Palembang tidak memakai selendang melainkan memakai Tudung Saji.
Kebudayaan Palembang mengenal alat-alat yang digunakan saat melamar yaitu sena, nampar,
bakul kecil dan bakul besar. Keseniaan Palembang memiliki kemiripan dengan Arab.
Sedangkan songket memiliki makna yang berbeda-beda yaitu songket yang memiliki kekhasan
mirip china dinamakan Bunga Cina dan songket yang memiliki kekhasan mirip arab dinamakan
Bunga Pacik. Songet yang asli biasanya terbuat dari benang Masjanup dan memiliki nilai seni
tinggi dan harganya mahal. Dan pakaian pengantin khas Palembang banyak dibuat di daerah
Tanjung Baru.
C. Mengenal Hasil Cipta Mahakuasa
Taman di tengah-tengah Museum Balaputradewa.
Di dalam museum Balaputradewa juga terdapat peninggalan yang berasal dari alam yaitu: 1)
gading gaja yaitu tulang gigi seri bagian atas pada gaja yang memanjang menjadi taring,
ditemukan di Pulau Bangka dimana diperkirakan fosil tersebut sudah berumur lebih dari 1000
tahun; 2) Kayu sungkai yaitu sisa bahan organic dari kayu sungkai yang terawetkan secara alami,
kayu tersebut banyak tumbuh di daerah OKU dimana umurnya diperkirakan lebih tua dari masa
Holosen. Lalu ada pulau pengetahuan tentang batu atau bahan-bahan kimia seperti: 1) Cassiterte
(SnO2) yaitu batu timah; 2) Hematite (Fe2O3) yaitu mineral pada besi merah; 3) Monazite
(Xenotime) yaitu bahan tambang; dan 4) Lumite (Ce, Le, T, Th).
Terdapat pula tumbuh-tumbuhan yang banyak tumbuh di Sumsel yaitu: 1) Nanas
(Ananascomosus) yaitu tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan; 2) Tembesu (Fagrae spp.)
yaitu pohon yang tumbuh liar dan banyak hidup di Sumatera dan Malaysia; 3) Kopi (coffea)
dimana yang banyak tumbuh di Sumsel adalah kopi arabika dan robusta; 4) Lada (Pipesnigrum)
yaitu termasuk dalam suku puperaceae dimana biji lada memiliki kandungan alkaloid paperin
dari piperidin yang berguna bagi pembuatan heliotropin.
D. Mengenal Prasasti dari Masa Sriwijaya
Terdapat 5 buah relpika prasasti yang pernah ditemukan di wilayah Sumsel yang berasal dari
masa Kerajaan Sriwijaya yaitu: 1) Prasasti Kedukan Bukit (1920); 2) Prasasti Talang Tuo; 3)
Prasasti Kota Kapur; 4) Prasasti Telaga Batu; 5) Prasasti Boombaru.