Top Banner
MAKALAH STRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENELITIAN PROFESI DISUSUN OLEH: 1. TUTI WIJAYANTI (10040067) 2. ELVI SASTIANA (10040075) 3. YESI OTA FRIANTI (10040084) 4. ARIPAH (10040131) 5. RISQI PRASANTI (10040134) i
42

Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

Aug 04, 2015

Download

Documents

Budi Usmanto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

MAKALAHSTRATEGI PENGEMBANGAN DAN PENELITIAN PROFESI

DISUSUN OLEH:

1. TUTI WIJAYANTI (10040067)

2. ELVI SASTIANA (10040075)

3. YESI OTA FRIANTI (10040084)

4. ARIPAH (10040131)

5. RISQI PRASANTI (10040134)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2011

i

Page 2: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan hidayah – Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul

“Strategi Pengembangan dan Penelitian Profesi” dengan lancar dan dapat di

selesaikan tepat pada waktunya.

Tak lupa penulis mengucapkan mengucakan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, petunjuk, serta

dorongan demi kelancaran penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi

penyempurnaan makalah ini.

Pringsewu, 17 April 2011

Penulis

ii

Page 3: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................... 1

B. Permasalahan......................................................................... 2

C. Tujuan dan Manfaat............................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN........................... 3

A. Pengertian kompetensi............................................................ 4

B. Ruang lingkup karya pengembangan profesi guru................. 5

C. Karakteristik guru professional............................................... 7

D. Kriteria Penilaian Karya Pengembangan Profesi.................... 10

E. Kiat-kiat Menyiapkan Karya Pengembangan Profesi............. 14

F. Indikator Kompetensi Pengembangan Profesi Guru.............. 15

G. Penyusunan Portofolio Karya Pengembangan Profesi........... 17

BAB III PENUTUP.................................................................................. 21

A. Kesimpulan............................................................................ 21

B. Saran...................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini sedang disusun sistem Pengembangan Profesionalitas

Berkelanjutan Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Untuk

guru ditangani oleh Direktorat Profesi Pendidik dan untuk Kepala Sekolah

dan Pengeawas Sekolah ditangani Direktorat Tenaga Kependidikan. Jadi para

insan kependidikan dituntut agar selalu mengembangkan dirinya melalui

kegiatan kolektif agar selalu dapat meng-update pengetahuan dan

keterampilan baru sesuai tuntutan lingkungan dan profesinya. Kewajiban

mengembangkan profesinya ini nantinya akan dituanghkan dalam bentuk

kewajiban angka kredit yang harus dicapai untuk kegiatan yang disebut

pengembangan diri ini. Untuk itu mulai saat ini baik para guru, kepala

sekolah, dan pengawas sekolah harus bersiap menerima ketentuan baru yang

bertujuan mendorong insan kependidikan untuk selalu mengembangkan

dirinya dan semakin profesional dalam menjalankan tugasnya.

Menurut Undang‐undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen (2005), Guru adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia

dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,

kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma

1

Page 5: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Untuk dapat dinyatakan

sebagai guru profesional, guru harus memiliki kompetensi atau seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan

dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugasnya. Seorang guru diakui

sebagai tenaga profesional apabila memiliki sertifikat pendidik.

B. Permasalahan

1. Apa pengertian kompetensi ?

2. Bagaimana ruang lingkup karya pengembangan profesi guru ?

3. Bagaimana karakteristik guru professional ?

4. Bagaimana Kriteria Penilaian Karya Pengembangan Profesi ?

5. Apa kiat-kiat Menyiapkan Karya Pengembangan Profesi ?

6. Bagaimana Indikator Komponen Pengembangan Profesi Guru ?

7. Bagaimana Penyusunan Portofolio Karya Pengembangan Profesi ?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui pengertian kompetensi ?

2. Mengetahui ruang lingkup karya pengembangan profesi guru ?

3. Mengetahui karakteristik guru professional ?

4. Mengetahui Kriteria Penilaian Karya Pengembangan Profesi ?

5. Mengetahui kiat-kiat Menyiapkan Karya Pengembangan Profesi ?

6. Mengetahui Indikator Kompetensi Pengembangan Profesi Guru ?

7. Mengetahui Penyusunan Portofolio Karya Pengembangan Profesi ?

2

Page 6: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

BAB IITINJAUAN TEORI DAN PEMBAHASAN

Guru yang profesional dituntut memiliki pengetahuan (knowledge) dan

ketrampilan (skill) yang memadai. Kedua istilah tersebut digolongkan ke dalam

kategori kompetensi di dalam makalah ini. Sebagaimana yang disinggung di atas,

salah satu kemampuan dan ketrampilan itu berkaitan dengan pengembangan

profesi guru. Indikator komponen kompetensi pengembangan profesi itu, menurut

Depdiknas (2004: 5-12), adalah (i) melaksanakan penelitian tindakan kelas

(classroom action research), (ii) menulis karya tulis ilmiah (KTI) hasil penelitian,

(iii) menulis KTI konseptual, (iv) menulis KTI populer, (v) menulis buku, (vi)

menulis diktat, (vii) membuat alat/media pembelajaran, (ix) menemukan

teknologi tepat guna, dan (x) menciptakan karya seni. Pembinaan dan

pengembangan profesi guru, yang tercermin dari indikator-indikatornya,

seharusnya dilakukan secara teratur (gradually) dan berkesinambungan

(sustainability).

Tinjauan kepustakaan yang relevan dengan komponen kompetensi

pengembangan profesi guru, seperti pengertian kompetensi, indikator

pengembangan profesi guru, dan teori terkait lainnya dibahas berikut ini. Literatur

tentang setiap indikator tergolong langka karena penelitian terhadap kinerja guru

dalam melaksanakan satu atau kombinasi indikator-indikator tersebut di Indonesia

masih minim.

3

Page 7: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

A. Pengertian Kompetensi

Sangat banyak batasan kompetensi yang telah dijelaskan para pakar

berbagai bidang ilmu. Salah satunya adalah bahwa kompetensi dapat meliputi

pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan itu dapat dipelajari dan

dikembangkan. Dan manfaatnya secara kognitif, afektif, dan psikomotoris

harus dapat dirasakan pemiliknya dalam beraktifitas untuk semua aspek hidup

dan kehidupan (Hasan, 2002; lihat Anshar, 2003:20; Ramsden, 1993 dalam

Anshar, 2003). Kompleksitas pengertian kompetensi itu menunjukkan bahwa

kompetensi tidak sekedar dimiliki secara kognitif, tetapi juga pemiliknya

harus pula dapat memanfaatkan/mengaplikasikannya secara fungsional.

Depdiknas (2004:3-4) membatasi kompetensi lebih jauh sebagai

pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam

kebiasaan berpikir dan bertindak. Secara kualitas, pengertian ini dipahami

sebagai spesifikasi atau rincian pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang

dimiliki seseorang, yang penerapannya dalam pekerjaaan haruslah sesuai

dengan standar kinerja yang dibutuhkan pengguna jasa guru di lapangan

(stakeholder). Yang terakhir ini menuntut pula kesesuaian antara aplikasi

kompetensi (pengetahuan dan ketrampilan) dan kebutuhan stakeholder. Jadi,

kompetensi dapat diartikan secara sempit dan secara lebih luas (pengetahuan

dan ketrampilan serta penerapan keduanya menurut kebutuhan di lapangan).

Implikasi dari dua pengertian tentang kompetensi di atas, dalam kaitannya

dengan kompetensi pengembangan profesi guru, adalah bagaikan mata uang

dua sisi. Pada satu sisi, sejauh pemahaman guru dapat dimaksimalkan

terhadap pengertian kompetensi pengembangan profesi beserta indikator,

4

Page 8: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

diharapkan guru melakukan implementasi setiap indikator itu. Sebaliknya,

dalam hal pemahaman guru yang masih samar-samar atau malah sangat tidak

memadai, maka harapan agar guru melaksanakan implementasi dari setiap

indikator itu akan sulit dipenuhi.

B. Ruang Lingkup Karya Pengembangan Profesi Guru

Sertifikasi guru telah mendiskritkan guru dalam dua kelompok yaitu

guru profesioanal dan guru yang belum profesional. Guru yang telah

mendapat sertifikat pendidik dipandang sudah profesional karena telah

memenuhi berbagai persyaratan yang dituntut dalam penilaian kompetensi.

Menurut Permendiknas nomor 10 tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru Dalam

Jabatan ada 10 komponen dokumen portofolio yang dinilai untuk memberi

pengakuan atas pengalaman profesional guru yaitu: (1) kualifikasi

akademik; (2) pendidikan dan pelatihan; (3) pengalaman mengajar; (4)

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; (5) penilaian dari atasan dan

pengawas; (6) prestasi akademik; (7) karya pengembangan profesi; (8)

keikutsertaan dalam forum ilmiah; (9) pengalaman organisasi di bidang

kependidikan dan sosial; dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang

pendidikan.

Karya pengembangan profesi adalah komponen ke 7 dari 10 komponen

dokumen portofolio yang harus disiapkan guru. Dalam Pedoman Penyusunan

Portofolio (2009) dijelaskan yang dimaksud karya pengembangan profesi

adalah suatu karya yang menunjukkan adanya upaya dan hasil

pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. Komponen ini meliputi

5

Page 9: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

hal‐hal sebagai berikut.

a. Buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau

nasional;

b. Artikel yang dimuat dalam media jurnal/majalah yang tidak terakreditasi,

terakreditasi, dan internasional;

c. Reviewer buku, penyunting buku, penyunting jurnal, penulis soal

EBTANAS/UN/UASDA;

d. Modul/diktat cetak lokal yang minimal mencakup materi

pembelajaran selama 1 (satu) semester;

e. Media/alat pembelajaran dalam bidangnya;

f. Laporan penelitian di bidang pendidikan (individu/kelompok); dan

g. Karya teknologi (teknologi tepat guna) dan karya seni (patung, kriya,

lukis, sastra, musik, tari, suara, dan karya seni lainnya) yang relevan

dengan bidang tugasnya.

Bukti fisik karya pengembangan profesi berupa

sertifikat/piagam/surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang disertai

dengan bukti fisik yang dapat berupa buku, artikel, deskripsi dan/atau foto

hasil karya, laporan penelitian, dan bukti fisik lain yang relevan. Dari 10

komponen penilaian portofolio, komponen yang sulit dipenuhi oleh guru

adalah karya pengembangan profesi. Kesulitan serupa juga dihadapi guru

pada saat akan mengajukan kenaikan pangkat dari golongan IVa ke atas

karena terdapat persyaratan yang sama. Guru yang terbelenggu pada

pekerjaan rutin mengajar biasanya merasa kesulitan menyiapkan hasil karya

pengembangan profesi. Dari hasil penelitian “Pembinaan Guru dengan Sistem

6

Page 10: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

Angka Kredit” (Sugiyono, 2002) diperoleh data hanya satu orang guru yang

dapat mencapai pangkat IVb dari 1.813 guru di DIY. Peraturan kenaikan

pangkat saat itu menetapkan guru harus memenuhi unsur karya

pengembangan profesi minimal 12 point apabila akan naik pangkat dari

golongan IVa ke Vb. Pendalaman kasus guru yang mengalami hambatan

kenaikan pangkat antara lain karena tidak memiliki karya pengembangan

profesi. Beberapa guru yang sudah memiliki karya pengembangan profesipun

mengalami hambatan karena tidak ada kriteria penilaian yang jelas. Tim

penilai angka kredit tidak memiliki kesepakatan dalam penilaian karya

pengembangan profesi. Namun saat ini, penilaian karya pengembangan

profesi guru saat ini sudah semakin baik dan memiliki kriteria yang jelas.

Potensi guru untuk membuat karya pengembangan profesi di

wilayah pedesaan cukup melimpah apabila guru peka menangkap situasi

di lingkungannya. Potensi lingkungan dapat menjadi sumber ide untuk

diangkat menjadi media atau modul pembelajaran dan diuji kelayakannya

melalui penelitian tindakan kelas atau kuasi eksperimen. Untuk dapat

menyusun karya pengembangan profesi, guru dituntut kreatif dan selalu

mengikuti ilmu

pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang di masyarakat.

C. Karakteristik Guru Profesional

Sertifikasi pendidik bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru

agar mereka mampu bekerja secara profesional. Jarvis (1983) menyatakan

7

Page 11: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

„Professional‟ as a noun, in opposition to the term „amateur‟, applies to one

who receives emoluments for the performance of his occupational tasks. He is

also one who practices a profession and one who is regarded as an „expert‟

since he has mastery of a specific branch of learning. Pernyataan tersebut

mengandung makna bahwa seseorang yang bekerja secara profesional berhak

menerima pembayaran dari tugas-tugas yang telah dikerjakannya. Untuk

dapat bekerja secara profesional, seseorang dituntut agar memiliki keahlian

khusus atau kompeten dalam bidangnya.

Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, sikap, keterampilan

dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam

melakukan tugas keprofesionalannya. Guru dinyatakan profesional apabila

mampu melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan baik,

serta aktif dalam berbagai kegiatan yang relevan. Pelaksanaan pembelajaran

yang baik terjadi jika guru punya kepiawian khusus dalam mengajar, dapat

menjaga perhatian dan antusias siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Mengajar yang menarik merupakan bakat dan seni yang melekat

pada kepribadian guru. Dengan karakteristik profesional seperti ini maka

kompetensi yang potensial untuk dikembangkan pada guru di wilayah

pedesaan adalah kompetensi dalam berbagai teknik mengajar yang menarik

dan diminati oleh siswa. Supaya mengajar lebih menarik, guru dapat

menggunakan alat bantu mengajar (modul, media) yang bersumber dari

potensi lingkungannya.

Profesi guru terkait dengan konteks layanan ahli dalam bidang

keguruan. Terapan layanan ahli keguruan itu selalu berlandaskan pada

8

Page 12: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

penguasaan akademik yang solid. Gage (1978) melukiskan profesi guru

sebagai “seni terapan berbasis sains” karena interaksi dalam pembelajaran

bersifat transaksi situasional. Pada saat tersebut, guru harus mengerahkan

penguasaan akademiknya secara utuh, baik pada materi maupun strategi yang

harus segera diputuskan manakala situasi pembelajaran berubah-ubah.

Seorang guru yang profesional adalah: (a) menguasai karakteristik

peserta didik yang dilayani secara mendalam dengan berbagai variasi karakter

dan cara pendekatannya; (b) menguasai bidang ilmu atau sumber (bahan ajar)

dari segi disclipinary content maupun pedagogical content; (c) menguasai

pendekatan pembelajaran yang mendidik; dan (d) mengembangkan

profesionalitas secara berkelanjutan (Rakajoni, 2008).

Penguasaan dimensi konsep akademik yang berhubungan dengan

layanan ahli keguruan tersebut serta pengalaman mengaplikasikan dalam

profesinya sebagai guru, secara berkelanjutan akan menimbulkan nurturant

effects pada kemampuan sosial dan kemampuan personal yang pada

gilirannya akan berkontribusi pada kepribadian guru secara makro.

Banyak indikator yang telah dikembangkan untuk mengukur kinerja

guru profesional. Pada umumnya indikator tersebut mengungkap

aspek penguasaan bidang ilmu dan aspek metodologis dalam mengkaji

dan mengaktualisasikan ilmunya tersebut dalam konteks pekerjaannya.

Menurut Budiarso (Mintjelungan, 2008) ada lima unjuk kerja guru yang

profesional, yaitu: (a) keinginan selalu menampilkan perilaku yang mendekati

standar ideal, (b) meningkatkan dan memelihara profesi, (c) keinginan

selalu mengembangkan profesi dengan meningkatkan pengetahuan dan

9

Page 13: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

penguasaan teknologi, (d) mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi,

dan (e) kebanggaan terhadap profesi. Mungin (2003) menyatakan guru dan

dosen yang profesional antara lain memiliki ciri-ciri: (a) memiliki kepribadian

matang dan berkembang, (b) memiliki keterampilan membangkitkan minat

peserta didik, (c) penguasaan pengetahuan dan teknologi yang kuat, dan (d)

memiliki sikap profesional yang berkembang secara berkesinambungan.

Berbagai indikator guru profesional yang telah disebutkan di atas

mengingatkan guru untuk selalu berkarya supaya dapat dinyatakan

profesional. Satu kata kunci untuk menjadi profesional adalah motivasi guru

untuk berprestasi. Motivasi dapat berasal dari dalam diri sendiri (instrinsik)

dan berasal dari luar (ekstinsik). Program sertifikasi guru merupakan motivasi

ekstrinsik yang berfungsi untuk merangsang guru supaya mau meningkatkan

prestasi kerjanya.

D. Kriteria Penilaian Karya Pengembangan Profesi

Dalam penilaian dokumen portofolio ditetapkan penentuan batas minimal

kelulusan (passing grade) pada skor 850 yang dikumpulkan dari 10

komponen portofolio. Sepuluh komponen portofolio tersebut kemudian

dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok A berisi unsur kualifikasi dan

tugas pokok; kelompok B berisi unsur pengembangan profesi dan kelompok

C berisi unsur pendukung profesi. Masing-masing kelompok juga memiliki

batas minimal kelulusan sendiri-sendiri. Berikut ini dipaparkan ketentuan

mengenai batas kelulusan tiap-tiap kelompok unsur penilaian portofolio,

yaitu:

10

Page 14: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

a) Unsur Kualifikasi dan Tugas Pokok

Unsur kualifikasi dan tugas pokok terdiri atas tiga komponen, yaitu:

1. Kualifikasi akademik

2. Pengalaman mengajar

3. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

Total skor unsur A minimal 340, semua komponen pada unsur ini tidak

boleh kosong, dan skor komponen perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran (A.3) minimal 120

b) Unsur Pengembangan Profesi

Unsur pengembangan profesi terdiri atas empat komponen, yaitu:

1. Pendidikan dan pelatihan

2. Penilaian dari atasan dan pengawas

3. Prestasi akademik

4. Karya pengembangan profesi

Total skor unsur B minimal 300, khusus untuk guru yang ditugaskan

pada daerah khusus minimal 200, dan skor komponen penilaian dari

atasan dan pengawas (B.2) minimal 35.

c) Unsur Pendukung Profesi

Unsur pendukung profesi terdiri atas tiga komponen, yaitu:

1. Keikutsertaan dalam forum ilmiah

2. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial

3. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan

Total skor unsur C tidak boleh nol.

11

Page 15: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

Dalam penilaian portofolio, karya pengembangan profesi termasuk pada

komponen B yaitu unsur pengembangan profesi. Komponen B terdiri atas

Empat komponen, yaitu: (1) Pendidikan dan pelatihan; (2) Penilaian

dari atasan dan pengawas; (3) Prestasi akademik; (4) Karya pengembangan

profesi. Dengan batas minimal kelulusan sebesar 300, maka masing-masing

komponen sebaiknya dapat terisi seimbang.

Karya pengembangan profesi dapat disiapkan guru secara lebih matang

apabila guru sudah memiliki pengetahuan tentang penyusunan karya

pengembangan profesi. Untuk dapat memenuhi batas kelulusan unsur

pengembangan profesi, guru dapat melaksanakan berbagai kegiatan

penulisan buku, artikel, modul, media/alat pembelajaran dan penelitian yang

memenuhi syarat untuk dinilai. Menurut Buku Panduan Penilaian Portofolio

Guru, ditetapkan skor penilaian karya pengembangan profesi guru seperti

tertera pada Tabel 1.1:

12

Page 16: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

Catatan :

*) Buku publikasi nasional adalah buku yang dipakai secara nasional

dan ber‐ISBN dan ditetapkan oleh BSNP sebagai buku standar;

publikasi provinsi adalah buku ber‐ISBN; publikasi kab/kota

adalah buku yang tidak ber‐ISBN

**) Penskoran mempertimbangkan kualitas modul/diktat

***) Penskoran mempertimbangkan kualitas laporan yang meliputi

aspek masalah, telaah teoretik, metode, hasil, dan tata tulis ilmiah.

Laporan penelitian mandiri/sebagai ketua yang dinilai maksimal 3

laporan per tahun

*) Penskoran mempertimbangkan kualitas, karya teknologi

mempertimbangkan manfaat, dan karya seni mempertimbangkan

estetika

Dengan kriteria penilaian seperti itu, guru dapat memilih jenis

karya pengembangan profesi yang paling mampu untuk dilakukan.

Modul/diktat dicetak lokal (Kab/Kota), media/alat pembelajaran dan

laporan penelitian di bidang pendidikan merupakan karya-karya

pengembangan profesi yang menarik untuk dikerjakan guru. Karya

pengembangan profesi berupa modul, media dan hasil penelitian juga

bermanfaat langsung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Sebagai contoh misalnya, guru yang membuat satu media pembelajaran

untuk satu kali tatap muka akan mendapat skor 5. Apabila penggunaan

media tersebut diteliti efektivitasnya terhadap peningkatan

pemahaman siswa maka guru mendapat skor tambahan 15. Satu ide

13

Page 17: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

pengembangan media pembelajaran dapat menghasilkan dua karya

pengembangan profesi dengan nilai maksimum 20. Namun demikian,

apabila karya pengembangan profesi buatan guru kurang bermutu,

skor yang diperoleh guru bisa kurang dari 20.

E. Kiat-kiat Menyiapkan Karya Pengembangan Profesi

Kiat-kiat yang dapat ditempuh guru untuk sukses dalam menyiapkan

karya pengembangan profesi sama dengan kiat-kiat guru untuk bekerja

secara profesional. Merujuk kembali pendapat Budiarso yang menjelaskan

bahwa guru profesional adalah guru memiliki keinginan untuk selalu

mengembangkan profesi dengan meningkatkan pengetahuan dan penguasaan

teknologi serta mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi, maka kiat-kiat

guru dalam menyiapkan karya pengembangan profesi yaitu:

1. Memotivasi diri sendiri untuk selalu meningkatkan ilmu pengetahuan dan

teknologi sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang

berkembang di masyarakat

2. Berjiwa entrepreneurship, selalu mencari dan mengembangkan ide-ide

baru yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan.

3. Mengutamakan mutu pekerjaan untuk meraih kepercayaan dari orang lain.

4. Menuangkan ide dalam bentuk karya tulis yang bisa dipahami orang lain

5. Berusaha mencari sponsor dan mempublikasikan hasil karyanya melalui

berbagai media informasi.

6. Mau dan mampu bersaing dengan teman seprofesinya.

14

Page 18: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

F. Indikator Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi Guru

Penjelasan singkat terhadap masing-masing indikator komponen

kompetensi pengembangan profesi guru adalah sebagai berikut. Indikator

yang pertama adalah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

dibatasi sebagai penelitian yang dilaksanakan oleh guru sebagai orang yang

paling mengetahui persoalan kelas dan juga mengenal keunikan kelasnya itu

dengan sangat baik (Maryunis, 2002; lihat juga Wallace, 1988:1; Mills, 2000;

Zuber-Skerritt, 1992).

Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat

berbentuk individual dan kaloboratif yang, masing-masing, disebut PTK

individual dan PTK kaloboratif. Pada PTK individual, seorang guru

melaksanakan PTK di kelas sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK

kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas

masing-masing dan ada di antara anggota yang melakukan kunjungan antar

kelas (Hopkins, 1993: 34-42; Lauder, 2006:1-4; Roza et.al, 2004; Roza, 2004;

dan Arikunto, 2005).

Implikasinya, PTK diawali dari permasalahan yang diberikan guru

kelas dan yang ditujukan untuk memecahkan permasalah itu apa pun bentuk

PTK yang dilaksanakan.

Dari segi bentuk, Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebagai indikator kedua

adalah berupa gambaran singkat laporan hasil penelitian, berwujud

konseptual, dan dapat pula bersifat populer. Sedangkan dari segi cirinya, KTI

berkaitan dengan ilmu pengetahuan, mengacu kepada kebenaran ilmiah,

menerapkan metode ilmiah, dan mengikuti tata cara penulisan yang baku.

15

Page 19: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

Dengan demikian, PTK merupakan salah satu wadah yang sangat potensial

bagi guru untuk mampu menghasilkan KTI baik dalam bentuk laporan hasil

penelitian, tulisan ilmiah untuk disajikan dalam seminar, maupun tulisan

populer yang akan diterbitkan oleh media masa.

Buku, diktat, dan modul pembelajaran yang baik sebagai indikator

berikutnya harus relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan guru di kelas

walaupun tidak ada larangan guru menulis buku dalam bidang di luar

kewenangan mengajarnya. Hasil karya guru yang layak untuk dinilai adalah

buku, diktat, dan modul yang dicetak secara nasional, lokal, ataupun regional.

Dalam pedoman penilaian sertifikasi guru, ketiganya berkategori 3 (tiga): ber-

ISSN nasional (berbobot 50), provinsi (40), dan kabupaten/kota (30).

Penilaian harus dikurangi 15 jika buku/diktat/modul jika hasilnya tidak

relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Penilaian dilakukan untuk satu

karya yang dipakai untuk satu tahun ajaran.

Dalam mengajar, guru harus pula selalu akrab dengan aktifitas

membuat alat/media pembelajaran sebagai indikator yang lain. Media

pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan bahan

pelajaran. Wujud media itu harus dideskripsikan (sasaran yang harus dicapai,

indikator pencapaian) dan dilengkapi dengan manual penggunaannya dalam

pembelajaran di kelas, bukan dalam bentuk gambar lepas saja.

Guru juga perlu dibekali dengan kemampuan dan ketrampilan

menemukan teknologi tepat guna (TTG), seperti berbentuk perangkat lunak

dalam program komputer. Atau guru perlu dimotivasi untuk dapat pula

16

Page 20: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

mencipta lagu, puisi, novel, dan sebagainya sebagai cerminan aktifitas guru

dalam menciptakan karya seni.

Akhirnya, guru perlu diberi kesempatan mengikuti pertemuan

pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, kelompok guru (antar sekolah),

yang dikelola Diknas kota, provinsi, maupun nasional bahkan internasional.

Pertemuan tersebut dapat dikembangkan sehingga cakupan pembahasan

meliputi pula indikator-indikator yang dijelaskan di atas sebagai gambaran

tindak lanjut implementasi kurikulum secara teknis operasional. Sarana dan

prasarana teknologi yang sudah merambah hampir seluruh sekolah, paket

program dan bantuan yang mulai banyak digulirkan pemerintah, serta

peningkatan kualitas sumberdaya guru yang makin baik perlu secepatnya

dikoordinasi pihak yang terkait.

G. Penyusunan Portofolio Karya Pengembangan Profesi

Portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam

bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen. Guru diminta melampirkan

bukti fisik dokumen sesuai dengan data yang ditulis. Format penulisan

dokumen portofolio terdapat pada paparan berikut ini:

1. Karya Tulis

Apabila Bapak/Ibu mempunyai karya tulis yang berupa buku, artikel

(jurnal/ majalah/koran), modul/diktat dicetak lokal, tuliskan dalam tabel

berikut.

NO

JUDUL *)JENIS PENERBIT TAHUN

SKOR

17

Page 21: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

Catatan:

*) Jenis pada table di atas diisi buku, artikel (jurnal/majalah/koran),

modul/diktat dicetak lokal. Lampirkan naskah asli/foto kopi buku,

artikkel, atu modul secara utuh yang telah dilegalisasi oleh atasan

langsung.

2. Penelitian

Apabila Bapak/Ibu pernah melakukan penelitian tindakan kelas atau

penelitian yang mendukung peningkatan pembelajaran dan atau

profesional guru, tuliskan judul penelitian dan keterangan lainnya pada

tabel berikut.

NO

JUDUL TAHUN SUMBER DANA STATUS SKOR

Catatan:

Lampirkan naskah asli/foto kopi laporan hasil penelitian secara utuh yang

telah dilegalisasi oleh atasan langsung. Skripsi, tesis, dan disertasi serta

tugas akhir lainnya tidak dinilai.

3. Reviewer buku, penyunting buku, penyunting jurnal, dan/atau

penulis soal EBTANAS/UN/UASDA

Apabila Bapak/Ibu pernah menjadi reviewer buku, penyunting buku,

penyunting jurnal, dan/atau penulis soal EBTANAS/UN/UASDA, isilah

tabel berikut.

NO NAMA KEGIATAN TAHUN SKOR

Catatan:

Lampirkan foto kopi surat keputusan/surat keterangan/surat tugas dari

pihak yang berwenang yang telah dilegalisasi oleh atasan.

18

Page 22: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

4. Media/Alat Pembelajaran

Apabila Bapak/Ibu pernah membuat media atau alat pembelajaran,

tuliskan jenis media/alat pembelajaran dan keterangan lainnya pada tabel

berikut.

NO JENIS/MEDIA ALAT TAHUN SUMBER DANA STATUS SKOR

Catatan:

Lampirkan surat keterangan dari atasan langsung disertai bukti fisik yang

relevan, misalnya: media yang dibuat atau foto hasil karya yang disertai

manual dan/atau deskripsi tentang cara pembuatan dan pemanfaatannya

yang dilegalisasi oleh atasan langsung.

5. Karya teknologi (teknologi tepat guna) dan karya seni (patung, kriya,

lukis, sastra, musik, suara, tari, dan karya seni lainnya)

Apabila Bapak/Ibu pernah membuat karya teknologi (teknologi tepat guna)

dan karya seni (patung, kriya, lukis, sastra, musik, suara, tari dan karya

seni lainnya), tuliskan nama dan tahun karya tersebut dalam tabel berikut.

NO NAMA KARYA TAHUN DESKRIPSI SINGKAT TENTANG KARYA YANG DIHASILKAN

SKOR

Catatan:

Lampirkan surat keterangan dari atasan langsung disertai bukti fisik yang

relevan, misalnya: hasil karya atau foto hasil karya yang disertai manual

dan/atau deskripsi tentang makna dan kemanfaatan karya seni tersebut

yang dilegalisasi oleh atasan langsung.

Guru dapat memperoleh skor maksimum apabila bukti fisik yang

diminta benar-benar berkualitas dan tidak diragukan keasliannya. Mutu

karya pengembangan profesi dari unsur penelitian tidak diukur dari

19

Page 23: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

ketebalan halaman namun kesesuain dengan bidang ilmu, ketajaman

perumusan masalah dan analisis serta kemanfaatan hasil penelitian.

Masalah yang urgen dan mendesak untuk segera diatasi yang disampaikan

dalam bahasa yang mudah dipahami akan mendapat perhatian lebih dari

para asesor. Karya pengembangan profesi yang memiliki kemiripan

dengan hasil karya orang lain akan menimbulkan kecurigaan pihak

asesor sehingga mengurangi skor penilaian.

20

Page 24: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Karya pegembangan profesi guru merupakan salah satu unsur yang

dinilai dalam kenaikan jabatan dan sertifikasi guru dalam jabatan. Karya

pengembangan profesi meliputi kegiatan penulisan buku, modul/diktat,

artikel, reviewer, media/alat pembelajaran, laporan penelitian, dan pembuatan

karya teknologi. Guru memiliki peluang untuk menyusun karya

pengembangan profesi secara mandiri dalam bentuk penyusunan buku/modul,

media/alat dan penelitian pendidikan. Karya pengembangan profesi harus

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan supaya memenuhi syarat untuk

dinilai.

B. Saran

Bagi yang berprofesi sebagai guru hendaknya dapat membuktikan

kemampuannya dalam berbagai karya yang banyak bermanfaat bagi peserta

didik dan orang lain.

21

Page 25: Makalah Strategi Pengembangan Dan Penelitian Profesi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Wahana Peningkatan Mutu Pendidikan. http://sekolah.8k.com/

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan

Dosen. 2006. http://www.depdiknas.go.id.

Rakajoni. (2008). Model pendidikan guru dan pendidikan dosen, pra-jabatan

Makalah disampaikan pada Konvensi Pendidikan Nasional VI dengan tema

Pendidikan Bermutu untuk Semua. Denpasar, Bali: 17 -19 November 2008

Sugiyono. (2002) Pembinaan Guru dengan Sistem Angka Kredit.

Laporan Penelitian. FT UNY

Welya Roza. Pembinaan dan Pengembangan Komponen Kompetensi

Pengembangan Profesi Guru SMA Negeri Sumbar Sangat Memprihatinkan.

http://www.puslitjaknov.org/data/file/2008/makalah_poster_session_pdf/

WelyaRoza_Pembinaan&PegmbanganKomonenKompetensi.pdf

22