-
MAKALAH SISTEM TERDISTRIBUSI
SISTEM TERDISTRIBUSI BERBASIS WEB
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem
Terdistribusi
Dosen : Khaerul Manaf, ST., M.Kom
Disusun oleh:
Kelompok 10
Imam Zainal Muttaqin 1211705083
Indah Oktaviani 1211705084
Intan Annisa Fitriani 1211705086
Rifqi Syamsul Fuadi 1211705138
IF / VI / B
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014
-
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan nikmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul Sistem Terdistribusi
Berbasis Web ini dapat
terselesaikan dengan lancar.
Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak bantuan dan masukan dari
berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini ucapan terimakasih
senantiasa diberikan kepada:
1. Bapak Khaerul Manaf, ST., M.Kom. selaku Dosen mata kuliah
Sistem Terdistribusi.
2. Orang tua yang telah memberikan semangat dan motivasi untuk
senantiasa belajar.
3. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Dapat disadari bahwa makalah yang telah dibuat ini jauh dari
kata sempurna, maka
dari itu kritik dan saran yang membangun selalu dinanti agar
dalam pembuatan tugas-tugas
makalah selanjutnya dapat dikerjakan dengan sebaik mungkin.
Semoga makalah yang telah
dibuat ini bisa bermanfaat. Aamiin.
Bandung, Mei 2014
Penyusun,
Kelompok 10
-
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.....................................................................................................
i
DAFTAR ISI
..................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
.........................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
.........................................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah
................................................................................
2
1.3 Tujuan
......................................................................................................
2
1.4 Sistematika Penulisan
..............................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
..........................................................................................
4
2.1 Pengertian World Wide Web (WWW)
.................................................... 4
2.2 HyperText Transfer Protocol (HTTP)
....................................................... 5
2.3 Cara Kerja Web
........................................................................................
9
2.4 Content Distribution Network (CDN)
...................................................... 10
2.5 Web Services
...........................................................................................
11
2.6 Web Proxy
...............................................................................................
37
BAB III PENUTUP
.................................................................................................
40
3.1 Simpulan
..................................................................................................
40
DAFTAR PUSTAKA
...............................................................................................
41
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem terdistribusi adalah sebuah sistem yang komponennya
berada pada jaringan
komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan
koordinasi hanya
dengan pengiriman pesan (message passing).
Web dibuat untuk mengatasi masalah distribusi informasi di
Internet. Sampai
dengan pembuatan Internet, hampir semua distribusi informasi
dilakukan dengan
cara pengiriman email, FTP, Archie dan Gopher. Email (Electronic
Mail) menjadi
luas penggunaannya untuk pertukaran informasi antara berbagai
kelompok dari
masyarakat atau perorangan. FTP (File Transfer Protocol) telah
digunakan untuk
mengirimkan dokumen dari satu komputer ke yang lain. Archie
adalah suatu prosedur
untuk melokasikan berbagai dokumen pada Internet.
Sekian banyak informasi yang ada di internet tersebar tidak
tentu arahnya dan sulit
untuk menemukannya. Untuk itu, meski diketahui informasi itu
berada di mana, namun
tetap tidak memiliki cara untuk menemukannya. Hal ini menjadi
masalah besar jika
seseorang harus mencari informasi di Internet. Karena,
infrastruktur suatu organisasi
informasi yang baik tidak ditemukan, Internet tidak dapat
digunakan dengan segala
potensialnya.
Sebagai pemecahan masalah ini, Gopher kemudian ditemukan oleh
Universitas
Michigan. Gopher adalah database informasi yang diatur oleh menu
interface secara
hirarki. Gopher didisain untuk mempersempit are pencarian dari
informasi umum ke
informasi yang spesifik dengan menawarkan pilihan topik dari
berbagai macam lapisan.
Untuk memperluas jumlah informasi yang dapat disediakan, Gopher
terbukti lebih
efisien sebagai cara untuk melokasi dan mendistribusi informasi,
dengan kemampuan
yang terbatas. Utamanya, informasi disebarkan oleh cara Gopher
yang terbatas hanya
pada teks, dan melakukan akses informasi di beberapa lokasi
dengan tidak begitu baik.
Maka dari itu karena keterbatasan teknologi informasi internet
tersebut, maka metode,
platform baru dengan metode yang lebih bebas (tidak terlalu
tergantung) harus segera
ditemukan untuk proses distribusi informasi di Internet. World
Wide Web dilahirkan
-
2
dengan pembuatan HTTP dan HTML. Lewat penyatuan teks, gambar,
grafik, video, suara
dan aplikasi interaktif, WWW telah menjadi media pertukaran
informasi yang bisa
dibandingkan dengan Gopher. Maka dari itu pada makalah ini akan
dibahas mengenai
sistem terdistribusi berbasis web.
1.2 Identifikasi Masalah
a. World Wide Web (WWW)
b. HyperText Transfer Protocol (HTTP)
c. Cara Kerja Web
d. Content Distribution Network (CDN)
e. Web Services
f. Web Proxy
1.3 Tujuan
a. Mengetahui World Wide Web (WWW)
b. Mengetahui HyperText Transfer Protocol (HTTP)
c. Mengetahui Cara Kerja Web
d. Mengetahui Content Distribution Network (CDN)
e. Mengetahui Web Services
f. Mengetahui Web Proxy
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan informasi secara sistematis, akurat,
terstruktur dan mudah dipahami,
pembahasan pada makalah ini dilakukan dengan sistematika sebagai
berikut:
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memberikan penjelasan umum mengenai latar belakang,
identifikasi masalah,
tujuan dan sistematika penulisan dari makalah Sistem
Terdistribusi Berbasis Web.
b. BAB II PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan mengenai Sistem Terdistribusi Berbasis
Web.
-
3
c. BAB III PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari isi dari pembahasan mengenai
Sistem Terdistribusi
Berbasis Web.
-
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian World Wide Web (WWW)
World Wide Web (WWW atau disingkat W3 dan umumnya dikenal
sebagai Web),
adalah sistem dokumen hypertext yang diakses melalui Internet.
Dengan web browser,
kita dapat melihat halaman web yang mungkin berisi teks, gambar,
video, dan
multimedia lainnya dan menavigasi antara mereka melalui
hyperlink. Menggunakan
konsep-konsep dari sistem hypertext sebelumnya, insinyur Inggris
dan komputer
ilmuwan Sir Tim Berners-Lee, sekarang tinggal di Lexington, MA
sebagai Direktur
Konsorsium World Wide Web, menulis sebuah proposal Maret 1989
untuk apa yang
akhirnya akan menjadi World Wide Web. Di CERN di Jenewa, Swiss,
Berners-Lee dan
ilmuwan komputer Belgia Robert Cailliau diusulkan pada tahun
1990 untuk
menggunakan "HyperText ... untuk link dan mengakses informasi
dari berbagai jenis
sebagai web node di mana pengguna dapat browse", dan secara
terbuka
memperkenalkan proyek pada bulan Desember.
"The World Wide Web dikembangkan menjadi kolam pengetahuan
manusia, dan
budaya manusia, yang akan memungkinkan kolaborator di lokasi
terpencil untuk
berbagi ide dan semua aspek dari proyek umum."
Dalam edisi 1970 Mei Populer majalah Science Arthur C. Clarke
dilaporkan telah
meramalkan bahwa satelit akan suatu hari "membawa akumulasi
pengetahuan dunia
untuk ujung jari Anda" menggunakan konsol yang akan
menggabungkan fungsionalitas
dari televisi Xerox, telepon, dan komputer kecil, yang
memungkinkan transfer data dan
video conferencing di seluruh dunia.
Pada bulan Maret 1989, Tim Berners-Lee menulis sebuah proposal
yang
direferensikan Enquire, database dan proyek perangkat lunak yang
telah dibangun
pada tahun 1980, dan dijelaskan sistem informasi manajemen lebih
rumit.
Dengan bantuan dari Robert Cailliau, ia menerbitkan proposal
yang lebih formal
(pada 12 November 1990) untuk membangun sebuah "proyek
Hypertext" disebut
"WorldWideWeb" (satu kata, juga "W3") sebagai "web" dari
"dokumen hypertext"
-
5
untuk dilihat oleh "browser" menggunakan arsitektur
client-server [2] Proposal ini
memperkirakan bahwa web read-only akan dikembangkan dalam waktu
tiga bulan dan
akan mengambil enam bulan untuk mencapai "penciptaan link baru
dan materi baru
dengan pembaca, [sehingga] kepenulisan menjadi universal "serta"
pemberitahuan
otomatis pembaca ketika bahan baru yang menarik bagi dia / nya
telah menjadi
tersedia. " Sedangkan tujuan-baca hanya bertemu, penulis diakses
dari konten web
membutuhkan waktu lebih lama untuk matang, dengan konsep wiki,
Web 2.0 dan RSS /
Atom Proposal dimodelkan setelah pembaca SGML Dynatext oleh
Teknologi Electronic
Book, spin-off dari Lembaga Penelitian Informasi dan Beasiswa di
Brown University.
Sistem Dynatext, lisensi oleh CERN, secara teknis canggih dan
merupakan pemain
kunci dalam perpanjangan SGML ISO 8879:1986 untuk Hypermedia
dalam HyTime, tapi
itu dianggap terlalu mahal dan memiliki kebijakan perizinan yang
tidak tepat untuk
digunakan dalam fisika energi umum yang tinggi masyarakat, yaitu
biaya untuk setiap
dokumen dan setiap perubahan dokumen.
Ini NeXT Computer yang digunakan oleh Tim Berners-Lee di CERN
menjadi server
web pertama CERN pada tahun 2010 perumahan datacenter beberapa
www server.
Sebuah NEXT Computer digunakan oleh Berners-Lee sebagai web
server pertama di
dunia dan juga untuk menulis web browser pertama, WorldWideWeb,
pada tahun
1990. Dengan Natal 1990, Berners-Lee telah dibangun semua alat
yang diperlukan
untuk Web bekerja: browser web pertama (yang merupakan editor
web juga); server
web pertama, dan halaman web pertama, yang menggambarkan proyek
itu sendiri.
Pada tanggal 6 Agustus 1991, ia posted ringkasan pendek dari
proyek World Wide
Web pada newsgroup alt.hypertext. Tanggal ini juga menandai
debut Web sebagai
layanan publik yang tersedia di Internet. Foto pertama pada web
yang diupload oleh
Berners-Lee pada tahun 1992, gambar rumah CERN band yang
Horribles Les Cernettes.
2.2 HyperText Transfer Protocol (HTTP)
HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang
dipergunakan untuk
mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW atau sebuah
protokol
meminta/menjawab antara client dan server. Sebuah client HTTP
seperti web browser,
-
6
biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke
port tertentu di
tuan rumah yang jauh (biasanya port 80). Protokol ini adalah
protokol ringan, tidak
berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam
tipe
dokumen.Pengembangan HTTP dikoordinasi oleh Konsorsium World
Wide Web (W3C)
dan grup bekerja Internet Engineering Task Force (IETF), yang
menjelaskan HTTP/1.1,
versi HTTP yang digunakan umum sekarang ini. Atau protokol
application level (dalam
OSI seven layer) untuk sistem informasi yang terdistribusi,
kolaboratif dan hypermedia.
Definisi hypermedia sendiri merujuk pada suatu media yang
merupakan kombinasidari
berbagai media lainnya.HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan
bisa diformat dan
dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi
apa saja yang harus
dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon
atas perintah-
perintah yang ada pada protokol HTTP ini. Sebagai contoh, ketika
Anda mengetikkan
suatu alamat atau URL pada internet browser Anda, maka
sebenarnya web browser
akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server
kemudian akan menerima
perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang
diminta oleh web
browser (misalnya akses ke database, file, e-mail dan lain
sebagainya). Hasil aktivitas
tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan
kepada pengguna.di
bawah adalah contoh-nya:Sebuah server HTTP yang mendengarkan di
port tersebut
menunggu client mengirim kode permintaan (request), seperti GET
/ HTTP/1.1 (yang
akan meminta halaman yang sudah ditentukan), diikuti dengan
pesan MIME yang
memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek
dari permintaan
tersebut, diikuti dengan badan dari data tertentu. Beberapa
kepala (header) juga bebas
ditulis atau tidak, sementara lainnya (seperti tuan rumah)
diperlukan oleh protokol
HTTP/1.1. Begitu menerima kode permintaan (dan pesan, bila ada),
server mengirim
kembali kode jawaban, seperti 200 OK, dan sebuah pesan yang
diminta, atau sebuah
pesan error atau pesan lainnya.Server HTTP Apache atau Server
Web/WWW Apache
adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi
(Unix, BSD, Linux,
Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya)
yang berguna untuk
melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan
untuk melayani
fasilitas web/www ini mengunakan HTTP.Akhir-akhir ini, hampir
setiap lembaga
-
7
mempunyai website yang digunakan sebagai sarana informasi yang
up-to-date. Untuk
dapat menghasilkan fasilitas tersebut, harus menyimpan dokumen
web di web server
agar dapat dibuka dari client. Hal ini sering disebut dengan
hosting. Untuk dapat
membangun webserver dibutuhkan software sebagai web server,
sofware ini sangat
banyak sekali namun untuk platform Linux, web server yang
terkenal handal adalah
Apache. Apache merupakan salah satu Open Source program yang
digunakan sebagai
web server. Web client dan Web server berkomunikasi menggunakan
protokol HTTP
(HyperText Transfer Protocol). Web client adalah komputer yang
tergabung dalam
jaringan atau internet yang meminta informasi. Untuk dapat
mengakses web server,
web client menggunakan aplikasi yang disebut Web browser. Web
server adalah
komputer yang tergabung dalam jaringan atau internet yang
memberikan informasi.
HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang
dipergunakan untuk
mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini
adalah protokol
ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan
berbagai macam tipe
dokumen.Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan
kesalahan yang dapat
dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain.
Apache juga didukung oleh
sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang
memungkinkan penanganan
server menjadi mudah.Apache merupakan perangkat lunak sumber
terbuka
dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari
pengembang-pengembang
dibawah naungan Apache Software Foundation.World Wide Web
Consortium (W3C)
adalah suatu konsorsium yang bekerja untuk mengembangkan
standar-standar untuk
World Wide Web. Spesifikasi teknologi-teknologi utama yang
dipakai sebagai basis
utama web, seperti URL (Uniform Resource Locator), HTTP
(HyperText Transfer
Protocol), dan HTML (HyperText Markup Language) dikembangkan dan
diatur oleh
badan ini.World Wide Web (WWW, atau singkatnya Web) adalah suatu
ruang
informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi
oleh pengenal
global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI). WWW
sering dianggap sama
dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia
hanyalah bagian dari
padanya.Hyperteks dilihat dengan sebuah program bernama browser
web yang
mengambil informasi (disebut dokumen atau halaman web) dari
server web dan
-
8
menampilkannya, biasanya di sebuah monitor. Kita lalu dapat
mengikuti pranala di
setiap halaman untuk pindah ke dokumen lain atau bahkan mengirim
informasi
kembali kepada server untuk berinteraksi dengannya. Ini disebut
surfing atau
berselancar dalam bahasa Indonesia. Halaman web biasanya diatur
dalam koleksi
material yang berkaitan yang disebut situs web.
Sejarah Protokol HTTP pertama kali dipergunakan dalam WWW pada
tahun 1990.
Pada saat tersebut yang dipakai adalah protokol HTTP versi 0.9.
Versi 0.9 ini adalah
protokol transfer dokumen secara mentah, maksudnya adalah data
dokumen dikirim
sesuai dengan isi dari dokumen tersebut tanpa memandang tipe
dari dokumen.
Kemudian pada tahun 1996 protokol HTTP diperbaiki menjadi HTTP
versi 1.0.
Perubahan ini untuk mengakomodasi tipe-tipe dokumen yang hendak
dikirim beserta
enkoding yang dipergunakan dalam pengiriman data dokumen.Sesuai
dengan
perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999
dikeluarkan HTTP versi 1.1
untuk mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang persisten.
Ada beberapa operasi HTTP yang ada salah satu contohnya adalah
GET dan POST.
Operasi GET digunakan untuk meminta sumber dari server. Operasi
POST digunakan
untuk mengirim informasi ke sumber yang ada di server. Server
akan merespon dengan
header HTTP yang diikuti dengan bagian data. Pada kasus operasi
pemberian GET,
respon dari server akan berisi sumber yang diminta klien. Jika
server menerima operasi
POST, server akan melewatkan data yang ada pada operasi POST ke
sumber yang dapat
dieksekusi. Setelah server menerima kembali hasil dari sumber
tersebut, server akan
memasukkan hasil tersebut ke HTTP respon yang dikirim kembali ke
klien.Spesifikasi
protokol ini didefinisikan oleh Tim Bernersleedalam RFC (Request
For Comment )
1945 dan digunakan diInternetsejak tahun 1990.HTTP/1.0, yang
didefinisikan di RFC
1945 melengkapinya denganmemperbolehkan pesan yang terkirim
dalam format
MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions), yang mengandung
meta informasi
tentang data yang ditransfer dan pengubahnya. Sesuai dokumentasi
IETF, HTTP/1.0
sendiri tidaklah cukup untuk menangani proxy (analogikan proxy
dengan pintu keluar
masuk koneksi dalam jaringan yang memiliki banyak komputer
dengan koneksi internet
-
9
tunggal) bertingkat, caching (tempat penyimpanan sementara,
biasanya program akan
mencari ke sini terlebih dahulu untuk informasi yang diminta),
kebutuhan untuk
koneksi persistem dan virtual host (host yang secara nyata tidak
ada, biasanya hanya
merupakan semacam alias). Hal ini kemudian disempurnakan oleh
versi berikutnya dari
HTTP, yakni HTTP/1.1 (RFC 2068), yang kita gunakan sekarang.
2.3 Cara Kerja Web
Semakin mudahnya akses internet diberbagai daerah membuat
pengguna tidak lagi
memikirkan bagaimana cara kerja web itu sendiri, melainkan lebih
memanfaatkan
penggunaan software-software browser. Adapun unsur penting dalam
proses kerja web
yaitu:
1. User
Pengguna/user adalah orang yang melakukan permintaan/request
sebuah alamat
sebuah situs.
2. Client server (browser)
Client server merupakan sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai
sebuah mesin
pencari(browser)dimana sebuah situs atau informasi berada.
3. TCP/IP
IP adalah kode atau sebuah alamat yang dapat membantu agar
sebuah permintaan
akan mendapatkan jawaban yang sesuai.
4. Server
Server adalah pusat dari semuanya,di server lah tempat
penyimpanan data dan disini
data diolah dan dikirim kembali sesuai permintaan atau
request.
Adapun cara kerja web tersebut digambarkan dengan:
-
10
2.4 Content Distribution Network (CDN)
CDN merupakan kependekan dari Content Distribution Network atau
juga ada yang
menyebut Content Delivery Network, yaitu sebuah teknologi
terbaru sebagai bentuk
mirroring content website. Dengan menggunakan CDN maka content
web seperti CSS,
Image, Video, Custom Scripts akan di mirror di server cadangan
yang terletak di
berbagai negara. Jadi dengan menggunakan CDN artinya content
(image, css, video,
custom script) akan di copy ke mirror server lain. Misalkan,
Kita memiliki website yang
web hostingnya di Indonesia, otomatis bila ada pengunjung dari
Rusia yang
mengunjungi website kita, mereka akan kesulitan membuka website
kita karena
terbatas jarak dan speed international connection dari kedua
negara. Dan bahkan tak
jarang berakhir dengan timeout. Dengan CDN, content web akan di
copy (mirroring) ke
server lain yang tersebar di berbagai negara seperti Eropa,
Amerika, Asia, dan Australia
Dengan menggunakan CDN meskipun server berada di Indonesia, bila
ada
pengunjung dari Eropa, maka bukan server Indonesia yang
melakukan response,
melainkan server CDN yang berada di Eropa. Begitu juga bila ada
pengunjung yang
berasal dari Amerika, server CDN Amerika yang melakukan reponse
ke pengunjung
tersebut. Secara otomatis server CDN akan merespon dengan server
yang terdekat
dengan visitor.
Hasilnya dengan penggunaan CDN ini, web akan cepat diakses dari
negara manapun,
dan yang pasti quota bandwidth di server asal akan sangat minim
pemakaiannya. Efek
lainnya adalah website/blog tidak akan membebani resources
server shared hosting
karena sangat ringan dan tidak menyebabkan overload.
CDN ini cocok bagi digunakan untuk:
a) Website yang bisa di buka di negara manapun dengan loading
time yang sangat
cepat.
b) Website dengan traffic visitor tinggi dari berbagai
negara.
c) Web dengan penggunaan resources minimum tanpa suspend dan
limitasi provider
hosting.
-
11
Berikut merupakan gambar alur dari system CDN:
Pada gambar di atas terlihat bahwa cara kerja CDN yaitu:
Content Distribution Network atau Content Delivery Network
menampung file statis
situs atau website melalui ratusan server dan bukan yang berada
dalam satu server
hosting yang sama. Menggunakan teknologi rute pendistribusian
konten website ke
pengunjung website melalui node atau server di kota atau negara
terdekat dengan
pengunjung atau pengakses website. Pengunjung akan mendapatkan
akses ke
website yang lebih cepat dan website mendapatkan beban server
lebih ringan
sehingga akan berdampak kepada peringkat yang lebih baik di
search engine.
2.5 Web Services
1. Pengertian Web Service
Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang didisain
untuk
mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan. Ia
mempunyai suatu
interface yang diuraikan dalam suatu format machine-processible
seperti WSDL.
Sistem lain yang berinteraksi dengan Web service dilakukan
melalui interface/antar
muka menggunakan pesan seperti pada SOAP.
-
12
Pada umumnya pesan ini melalui HTTP dan XML yang merupakan salah
satu
standard web. Perangkat Lunak aplikasi yang ditulis dalam
berbagai bahasa
pemrograman dan berjalan pada berbagai platform dapat
menggunakan Web Service
untuk pertukaran data pada jaringan komputer seperti Internet
dalam cara yang
serupa dengan komunikasi inter-process pada komputer tunggal.
Interoperabilitas ini
(sebagai contoh, antara Java dan Python, atau Microsoft Windows
dan aplikasi Linux)
adalah dalam kaitan dengan penggunaan dari open standard.
. Web Service adalah aplikasi perangkat lunak yang tersedia pada
Web yang
melaksanakan fungsi yang spesifik. Berikutnya, kita akan lihat
di pertengahan dari
definisi yakni ditemukan, diuraikan, dan diakses berdasarkan
pada XML dan protokol
standard Web. Dibangun pada XML, suatu standard yang didukung
dan diterima
oleh beribu-ribu vendor di seluruh dunia,
Web Service pertama fokus pada interoperabilitas. XML adalah
sintaksis dari
pesan, dan Hypertext Transport Protocol (HTTP), bagaimana
aplikasi mengirimkan
pesan XML ke Web Service dalam rangka berkomunikasi. Teknologi
Web Service,
seperti Universal Description, Discovery, and Integration (UDDI)
dan ebXML
registries, memungkinkan aplikasi untuk secara dinamis menemukan
informasi
tentang Web Service bagian penemuan dari definisi kita. Pesan
sintaksis untuk
suatu Web Service diuraikan di dalam WSDL, Web Service
Definition Language. Ketika
kebanyakan teknolog berpikir tentang Web Service, mereka
berpikir tentang SOAP,
bagian yang diakses dari definisi Web Service kita. SOAP, yang
dikembangkan
sebagai Simple Object Access Protocol, adalah protokol pesan
berbasis XML (atau
API) untuk berkomunikasi dengan Web Service. SOAP adalah dasar
untuk Web
Service, sebab ia adalah protokol yang telah diakui semua
orang.
Bagian akhir dari definisi kita menyebutkan bahwa Web Service
tersedia pada
intranets, extranets, dan Internet. dimana Web Service tidak
hanya menjadi publik,
mereka dapat ada pada suatu jaringan internal untuk aplikasi
internal. Web Service
bisa digunakan antar mitra organisasi dalam solusi B2B yang
kecil. Penting
-
13
memahami bahwa ada manfaat bagi penggunaan Web Service secara
internal seperti
halnya secara eksternal.
Beberapa karakteristik dari web service adalah:
a) Message-based
b) Standards-based
c) Programming language independent
d) Platform-neutral
Beberapa key standard didalam web service adalah: SOAP, WSDL and
UDDI.
SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah sebuah XML-based
mark-up language
untuk pergantian pesan diantara aplikasi-aplikasi. SOAP berguna
seperti sebuah
amplop yang digunakan untuk pertukaran data object didalam
network. SOAP
mendefinisikan empat aspek didalam komunikasi: Message envelope,
Encoding, RPC
call convention, dan bagaimana menyatukan sebuah message didalam
protokol
transport.
Sebuah SOAP message terdiri dari SOAP Envelop dan bisa terdiri
dari
attachments atau tidak memiliki attachment. SOAP envelop
tersusun dari SOAP
header dan SOAP body, sedangkan SOAP attachment membolehkan
non-XML data
untuk dimasukkan kedalam SOAP message, di-encoded, dan
diletakkan kedalam
SOAP message dengan menggunakan MIME-multipart.
WSDL (Web Services Description Language) adalah sebuah XML-based
language
untuk mendeskripsikan XML. Ia menyediakan service yang
mendeskripsikan service
request dengan menggunakan protokol-protokol yang berbeda dan
juga encoding. Ia
akan memfasilitasi komunikasi antar aplikasi. WSDL akan
mendeskripsikan apa yang
akan dilakukan oleh web service, bagaimana menemukannya dan
bagaimana untuk
mengoperasikannya.Spesifikasi WSDL mendefinisikan tujuh tipe
element:
a) Types element untuk mendefinisikan tipe data. Mereka akan
mendefinisikan
tipe data (seperti string atau integer) dari element didalam
sebuah message.
b) Message - abstract, pendefinisian tipe data yang akan
dikomunikasikan.
-
14
c) Operation sebuah deskripsi abstract dari sebuah action yang
didukung oleh
service.
d) Port Type sebuah koleksi abstract dari operations yang
didukung oleh lebih dari
satu endpoints.
e) Binding mendefinisikan penyatuan dari tipe port (koleksi dari
operasioperasi)
menjadi sebuah protokol transport dan data format). Ini adalah
sebuah protokol
konkret dan sebuah spesifikasi data format didalam tipe port
tertentu.
f) Port mendefinisikan sebuah komunikasi endpoint sebagai
kombinasi dari
binding dan alamat network. Bagi protokol HTTP, ini adalah
sebuah bentuk dari
URL sedangkan bagi protokol SMTP, ini adalah sebuah form dari
email address.
g) Service satu set port yang terkorelasi atau suatu
endpoints
2. Arsitektur Web Service
Gambar diatas memberi suatu pandangan layer menyangkut definisi
webservis
yang dinyatakan sebagai layer/lapisan. Bersandar pada pondasi
bagi XML untuk
teknologi dari Web Service, dan HTTP sebagai dasar protokol,
banyak sekali Web
Service melibatkan protokol baku untuk mencapai kemampuan dari
akses, deskripsi,
dan penemuan/discovery. SOAP (Simple Object Access Protocol)
adalah standar untuk
bertukar pesan-pesan berbasis XML melalui jaringan komputer atau
sebuah jalan
-
15
untuk program yang berjalan pada suatu sistem operasi (OS) untuk
berkomunikasi
dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan
menggunakan HTTP
dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data.
Adapun standard uraian Service untuk Web Service adalah misalnya
terdapat
suatu jaringan yang umum untuk berkomunikasi dan suatu satuan
format dan
interpretasi message yang disetujui secara umum, maka apa
persyaratan yang
berikutnya untuk memudahkan komunikasi antara penyedia service
(provider) dan
pemohon service (requester)? Mereka harus mempunyai suatu
pemahaman
semantik yang umum tentang isi dari message mengenai apa yang
mereka maksud
untuk memenuhi transaksi mereka pada jaringan tsb.
Suatu pemohon yang potensial harus mengetahui service apa yang
tersedia dari
penyedia service, format message apa yang diperlukan untuk
membuat permohonan,
biaya-biaya apa yang dilibatkan, dan lain-lain. Seorang pedagang
yang ingin
menggunakan penyedia service untuk menjual barang-barangnya
harus mampu
menguraikannya sedemikian sehingga penyedia service dapat
memahami uraian
mengenai barang-barang tsb dan menyampaikannya ke para pembeli
yang potensial.
Standarisasi dari uraian service untuk mendukung Web Service
dicapai melalui
WSDL. Bahasa ini menggambarkan interface yang diperlukan untuk
interaksi antara
pemohon dan penyedia service dan juga menentukan
penempatan/lokasi dari
penyedia service tsb.
Penyedia service menerbitkan suatu service dengan membuat
dokumen uraian
WSDL-nya tersedia untuk pemohon yang potensial. Ini bisa
dilakukan dalam berbagai
cara, tetapi satu cara yang standard adalah bagi penyedia
service untuk
mendaftarkan service dengan suatu registry (pencatatan) dan bagi
pemohon service
untuk menemukan service dengan pencarian registry tsb.
Spesifikasi yang digunakan
untuk pencatatan adalah spesfikasi UDDI.
Gambar dibawah menunjukkan teknologi ini dalam skenario yang
umum.
Langkah 1, aplikasi klien menemukan informasi tentang Web
Service A dalam suatu
-
16
UDDI registry. Langkah 2, aplikasi klien mendapatkan WSDL untuk
Web Service A dari
UDDI registry untuk menentukan API milik Web Service A.
Akhirnya, pada langkah 3
dan 4, aplikasi klien berkomunikasi dengan Web Service
melalui
SOAP, menggunakan API yang ditemukan dalam langkah 2.
a) Web Service menyediakan interoperabilitas antar berbagai
aplikasi perangkat
lunak yang running pada platform yang berbeda.
b) Web Service menggunakan standard dan protokol yang open. Jika
memungkinkan
protokol dan format data adalah text-based, membuatnya mudah
bagi
pengembang untuk memahami.
c) Dengan pemanfaatan HTTP, Web Service dapat bekerja melalui
banyak
pengukuran keamanan firewall yang umum tanpa menuntut perubahan
bagi
aturan firewall filtering.
d) Web Service mengijinkan perangkat lunak dan service dari
perusahaan dan lokasi
yang berbeda untuk dikombinasikan dengan mudah untuk menyediakan
suatu
service yang terintegrasi.
e) Web Service mengijinkan penggunaan kembali service dan
komponen di dalam
suatu infrastruktur
f) Web Service dapat secara bebas digabungkan (loosely coupled)
dengan demikian
memudahkan suatu pendekatan terdistribusi ke pengintegrasian
aplikasi.
-
17
3. Perbedaan antara Website dengan Web Service
Dalam pengertian yang sederhana , XML Web Services dapat di
definisikan
sebagai aplikasi yang diakses oleh aplikasi yang lain. Mungkin
orang berpendapat itu
semacam web site, tetapi itu bukan demikian. Ada perbedaan
perbedaan yang
membedakan dengan web site. Perbedaan tersebut dapat dilihat
dibawah ini :
WEB SITE
a) Memiliki web interface
b) Dibuat untuk ber interaksi langsung dengan user
c) Dibuat untuk bekerja pada web browser.
WEB SERVICES
a) Tidak memiliki interface yang bagus
b) Dibuat untuk ber interaksi langsung dengan applikasi yang
lain baik beda OS /
Konsep sekalipun.
c) Dibuat untuk bekerja pada semua tipe client applikasi /
perangkat device
4. Waktu Penggunaan Web Service
Web Services itu digunakan saat kita akan mentransformasi sebuat
bisnis logik /
sebuah class dan object yang terpisah dalam 1 ruang lingkup yang
menjadi satu,
sehingga tingkat keamanan dan security dapat di tangani dengan
baik. Selain itu Web
Service juga lebih mudah dalam process deploymentnya, karena
tidak memerlukan
registrasi khusus ke dalam sistem operasi. Web Service cukup
diupload ke Web
Server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan
otorisasi. Web Service
berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP, dengan
demikian
mengurangi resiko terblokir oleh firewall. Kendala arsitektur
COM/DCOM adalah
memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall, dan ini tidak
perlu dilakukan untuk
mengakses Web Service.
Beberapa vendor luar negeri mulai berkolaborasi satu sama lain
dengan konsep
web services , diantaranya : IBM, Microsoft , SUN , ORACLE
Diantaranya contoh web
services yang sudah jadi dan dipakai adalah web services
keluaran Microsoft
-
18
(Microsoft Passport) web services untuk user name dan password
yang sudah
dipasang di web site Microsoft dan HOTMAIL.
5. Kelemahan dan Keuntungan penggunaan Web Service
a) Kelebihan Web Service adalah :
1. Format penggunaan terbuka untuk semua platform.
2. Mudah di mengerti dan mudah men-debug.
3. Dukungan interface yang stabil.
4. Menggunakan standard-standard membuka service sekali dan
mempunyai
pemakai banyak.
5. Mudah untuk menengahi pesan-pesan proses dan menambahkan
nilai.
6. Routing and pengiriman.
7. Security.
8. Management and monitoring.
9. Schema and service design.
10. Akselerasi.
11. Mudah untuk mengembangkan dengan semantic transport
tambahan.
12. Terbuka, standard-standard berbasis teks.
13. Pencapaian modular.
14. Tidak mahal untuk diimplementasikan (relatif).
15. Mengurangi biaya integrasi aplikasi enterprise.
16. Implementasi yang incremental.
b) Sedangkan Kekurangan Web Service adalah:
1. Karakteristik standard Web Service saat ini masih dalam tahap
perkembangan
awal dibandingkan open standard komputer terdistribusi yang
lebih matang
seperti CORBA. Ini nampaknya akan merupakan suatu kerugian
yang
temporer ketika kebanyakan vendor sudah merasa terikat dengan
standard
OASIS untuk menerapkan Mutu dari aspek service dari produk
mereka.
2. Web Service dapat saja memiliki performance/kinerja yang
lemah
dibandingkan dengan pendekatan komputasi terdistribusi lain
seperti RMI,
-
19
CORBA, atau DCOM. Ini merupakan suatu trade-off yang umum
ketika
memilih format yang text-based. XML dengan tegas tidak
menghitung antar
tujuan disain-nya baik singkatan dari penyandian maupun
efisiensi dari
uraian. Ini bisa berubah dengan standard XML Infoset, yang
menguraikan
bahasa yang XML-based dalam kaitan dengan hal-hal yang abstrak
(unsur-
unsur, atribut, logika bersarang). Penyajian angle-bracket (<
>) secara
tradisional kini dilihat sebagai suatu serialisasi ASCII (atau
Unicode) dari XML,
bukan XML itu sendiri. Pada model ini, serialisasi biner adalah
suatu alternatif
yang sama yang sah. Penyajian biner seperti SOAP MTOM
menjanjikan untuk
meningkatkan efisiensi wire dari XML messaging.
6. Contoh Penerapan Webservice Pada Perusahaan atau
Instansi.
Fungsi dari Webservice sangat lah berguna dan dapat
diimplementasikan pada
perusahaan atau instansi berskala besar seperti facebook yang
menyediakan layanan
info ataupun berita yang berasal dari website lain tanpa harus
tau struktur data pada
database website yang akan dimintai informasinya.
7. Aplikasi Pada Web Service
Layanan web sekarang salah satu paradigma dominan untuk
pemrograman
terdistribusi sistem. Pada bagian ini, kita membahas beberapa
bidang utama di mana
layanan web telah digunakan secara luas: dalam mendukung
arsitektur berorientasi
layanan, Grid dan cloud computing.
a) Service-Oriented Architecture (SOA)
Arsitektur berorientasi layanan (SOA) adalah seperangkat
prinsip-prinsip
desain dimana sistem terdistribusi yang dikembangkan menggunakan
set layanan
longgar ditambah yang dapat ditemukan secara dinamis dan
kemudian
berkomunikasi satu sama lain atau dikoordinasikan melalui
koreografi untuk
memberikan layanan yang ditingkatkan.
Gaya arsitektur dapat digunakan dalam bisnis atau organisasi
untuk
menawarkan arsitektur perangkat lunak yang fleksibel dan untuk
mencapai
interoperabilitas antara berbagai layanan. Penggunaan utamanya,
namun di
-
20
internet yang lebih luas, menawarkan pemandangan umum dari
layanan
membuat mereka diakses secara global dan setuju untuk komposisi
berikutnya.
Arsitektur berorientasi layanan juga memungkinkan dan
mendorong
pendekatan Mashup untuk pengembangan perangkat lunak. Mashup
adalah
layanan baru yang diciptakan oleh pengembang pihak ketiga
dengan
menggabungkan dua atau lebih layanan yang tersedia di
lingkungan
didistribusikan.
Budaya Mashup bergantung pada tersedianya layanan yang berguna
dengan
interface yang terdefinisi dengan baik ditambah dengan komunitas
inovasi
terbuka di mana individu atau kelompok-kelompok terlibat dalam
pengembangan
layanan gabungan eksperimental dan membuat mereka tersedia bagi
orang lain
untuk pengembangan lebih lanjut.
b) The Grid
'Grid' nama yang digunakan untuk merujuk kepada middleware
yang
dirancang untuk memungkinkan berbagi sumber daya seperti file,
komputer,
software, data dan sensor pada skala yang sangat besar. Sumber
daya biasanya
dibagi oleh kelompok-kelompok pengguna dalam organisasi yang
berbeda yang
berkolaborasi pada solusi dari masalah yang membutuhkan sejumlah
besar
komputer untuk menyelesaikannya, baik oleh berbagi data atau
berbagi daya
komputasi. Sumber daya ini perlu didukung oleh perangkat keras
komputer
heterogen, sistem operasi, bahasa pemrograman dan aplikasi.
Manajemen
diperlukan untuk mengkoordinasikan penggunaan sumber daya
untuk
memastikan bahwa klien mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
bahwa
layanan mampu untuk memasok itu. Dalam beberapa kasus, teknik
keamanan
canggih yang diperlukan untuk memastikan bahwa penggunaan yang
benar
terbuat dari sumber daya dalam jenis lingkungan. The World-Wide
Telescope
khas dari berbagai aplikasi data-intensif Grid, dimana:
1. Data dikumpulkan melalui instrumen ilmiah;
2. Data disimpan dalam arsip di situs terpisah yang lokasi bisa
di tempat yang
berbeda di seluruh dunia;
-
21
3. Data yang dikelola oleh tim ilmuwan milik organisasi
terpisah;
4. Kuantitas besar dan meningkat (terabyte atau petabyte) dari
data mentah
yang dihasilkan dari instrumen;
5. Program komputer yang digunakan untuk menganalisis dan
membuat
ringkasan dari data mentah, misalnya, untuk mengklasifikasikan,
kalibrasi dan
katalog data mentah yang mewakili benda-benda langit.
Internet membuat semua arsip data yang berpotensi tersedia bagi
para
ilmuwan di seluruh dunia, memungkinkan mereka untuk mendapatkan
data dari
instrumen yang berbeda berkumpul pada waktu yang berbeda dan di
lokasi yang
berbeda. Namun, seorang ilmuwan tertentu menggunakan data ini
untuk
penelitian mereka sendiri akan tertarik hanya dalam subset dari
objek dalam
arsip.
Jumlah besar data dalam arsip membuatnya tidak layak untuk
mentransfer
ke lokasi pengguna sebelum memprosesnya untuk mengekstrak obyek
yang
menarik, karena pertimbangan seperti waktu transmisi dan ruang
disk lokal
diperlukan. Oleh karena itu, tidaklah tepat untuk menggunakan
akses FTP atau
web dalam konteks ini. Pengolahan data mentah harus dilakukan di
lokasi di
mana nantinya dikumpulkan dan disimpan dalam database. Kemudian
ketika
ilmuwan membuat pertanyaan tentang benda-benda tertentu,
informasi dalam
setiap database harus dianalisis dan jika perlu, visualisasi
diproduksi sebelum
kembali hasil ke permintaan jauh.
Kenyataan bahwa data yang diproses di berbagai situs
menyediakan
paralelisme inbuilt yang secara efektif membagi tugas besar yang
dilakukan. Dari
karakteristik di atas, persyaratan berikut diturunkan:
R1 Remote akses ke sumber daya - yaitu, untuk informasi yang
diperlukan
dalam arsip.
R2 Pengolahan data di situs di mana ia disimpan dan dikelola,
baik ketika
berkumpul atau sebagai respons terhadap permintaan. Sebuah
query
khas mungkin menghasilkan visualisasi berdasarkan data yang
dikumpulkan untuk satu wilayah langit yang direkam oleh
instrumen
-
22
yang berbeda pada waktu yang berbeda. Ini akan melibatkan
memilih
sejumlah kecil data dari masing-masing arsip data besar.
R3 Manajer sumber daya dari arsip data harus mampu membuat
contoh
layanan dinamis untuk menangani bagian tertentu dari data
yang
diperlukan, seperti dalam model objek terdistribusi, di mana
pelayan
diciptakan setiap kali mereka dibutuhkan untuk menangani sumber
daya
yang berbeda dikelola oleh layanan.
R4 Metadata untuk menggambarkan.
R5 Karakteristik data dalam arsip - misalnya, untuk astronomi,
bidang
langit, tanggal dan waktu dikumpulkan dan instrumen yang
digunakan;
R6 Karakteristik layanan pengelolaan data - misalnya, biaya,
lokasi
geografis, penerbit atau beban atau ruang yang tersedia.
c) Cloud Computing
1. Pengertian Cloud Computing
Menurut Wikipedia cloud computing adalah gabungan
pemanfaatan
teknologi computer ('komputasi') dan pengembangan berbasis
Internet ('awan').
Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan
yang sering
digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam
diagram
jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing
juga
merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Ia
adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait
teknologi
informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),
sehingga pengguna
dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa
mengetahui apa
yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE
Internet
Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana
informasi secara
permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara
sementara di
-
23
komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop,
komputer
tablet dan notebook.
"Internet bisa dianggap awan besar. Awan berisi komputer yang
semuanya
saling tersambung. Dari situlah berasal istilah 'cloud'. Jadi
semuanya
disambungkan ke 'cloud', atau awan itu. (Stevan Greve, pakar
teknologi
informasi).
Gartner mendefinisikannya sebagai sebuah cara komputasi ketika
layanan
berbasis TI yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan
sebagai sebuah
layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet.
Forester mendefinisikannya sebagai standar kemampuan TI,
seperti
perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang
disediakan
menggunakan teknologi Internet dengan cara swalayan dan
bayar-per-
pemakaian.
Jadi, Cloud computing secara sederhana adalah layanan teknologi
informasi
yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui
jaringan
internet. Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah
jaringan listrik.
Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya
pembangkit listrik
sendiri? Tentu tidak. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan
(dalam hal ini,
PLN), menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita
tinggal
menikmati layanan tersebut. Pembayaran kita lakukan bulanan
sesuai
pemakaian.
2. Karakteristik Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing,
semakin
banyak perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan
layanan
cloud computing. Akan sangat membingungkan bagi kita para
pengguna untuk
memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud
computing
atau bukan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat
diintisarikan
bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5
karakteristik
berikut ini:
1) On-Demand Self-Services (swalayan)
-
24
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh
pengguna
melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat
dibutuhkan.
Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi,
apabila kita
saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM
(Customer Relationship Management), maka kita harus dapat
mendaftar
secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu
juga.
2) Broad Network Access (akses pita lebar)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana
saja, kapan
saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan
layanan. Dalam
contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke
jaringan
Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu
melalui
laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat
lain.
3) Resource Pooling (sumber daya terkelompok)
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat
dan dapat
membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing
digunakan
bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus
dapat
membagi beban secara efisien ,sehingga sistem dapat dimanfaatkan
secara
maksimal.
4) Rapid Elasticity (elastis)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau
menurunkan)
kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor
bertambah,
maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut
dengan
mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita
menempatkan
sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka
apabila terjadi
peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas
harus dapat
dinaikkan dengan cepat.
5) Measured Service (layanan yang terukur)
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur,
karena
nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat
bahwa
-
25
layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga
harus
terukur dengan baik.
3. Deployment Infrastruktur Cloud Computing
Terdapat 4 model deployment Infrastruktur Cloud Computing:
a) Private Cloud
Infrastukrur layanan cloud dioperasikan hanya untuk sebuah
organisasi/perusahaan tertentu. Pelanggannya biasanya organisasi
dengan
skala besar. Infrastruktur bisa dikelola sendiri atau oleh pihak
ketiga. Lokasi
bisa on-site atau off-site.
b) Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan
bersama-sama oleh
beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya
dari segi
misinya atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya. Jadi
community
cloud ini adalah pengembangan terbatas dari private cloud. Dan
sama juga
dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa dimanage
oleh salah
satu organisasi atau oleh pihak ke-tiga.
c) Public Cloud
Jenis layanan cloud yang disediakan untuk umum atau group
perusahaan.
Layanan disediakan oleh perusahaan penjual layanan cloud.
d) Hybrid Cloud
Merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud
(private,
community, public). Meskipun secara entitas mereka tetap berdiri
sendiri tapi
dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan
portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu.
Secara garis besar, berikut merupakan cara kerja penyimpanan
data dan replikasi
data pada pemanfaatan teknologi cloud computing dalam disaster
recovery
palnning.
-
26
-
27
Sedangkan berikut ini adalah gambaran dari framework model
bisnis dan value
chain dari pemanfaatan teknologi cloud.
Gambar Framework diatas merupakan bagaimana korelasi antara
beberapa
entitas yang menggunakan teknologi Cloud Computing. Dalam bidang
e-business,
terdapat komponen penting yang mendukung terselenggaranya proses
bisnis
suatu perusahaan menggunakan teknologi cloud computing yaitu
people,
process, dan technology.
Melalui penggabungan teknologi cloud computing sebagai
solusi
disaster recovery planning di bidang e-business, maka didapatkan
keuntungan-
keuntungan yang nantinya dirasakan oleh beberapa pihak. Manfaat
yang ada
digambarkan sebagai berikut :
-
28
Dari gambar diatas mengenai gambaran manfaat utama implementasi
Cloud
Computing sebagai disaster recovery planning di bidang
e-Business, maka dapat
diformulasikan sebagai berikut:
1) Reduced Costs
Penggunaan infrastruktur cloud yang diselenggarakan oleh
perusahaan, tidak
diperlukan pembangunan baru terhadap perangkat dan teknologi.
Perusahaan
cukup mempercayakan kepada perusahaan pihak ketiga (third party
vendor)
yang memang benar-benar dipercaya sebagai tempat penyimpanan
basis data
keseluruhan pada perusahaan. Hal ini akan mengurangi biaya
yang
dianggarkan oleh perusahaan dalam pembangunan infrastruktur IT.
Sesuai
dengan layanan cloud computing pay as you use, maka layanan ini
hanya
akan dianggarkan oleh perusahaan jika hanya perusahaan
benar-benar akan
mengimplementasikan dan mengotomatisasikan proses-proses bisnis
internal
perusahaan bersangkutan menggunakan teknologi cloud computing
ini.
2) Scalability
Dari sisi skalabilitas, maka teknologi ini mudah untuk
meningkatkan kapasitas,
sebagai kebutuhan komputasi yang setiap waktu terus berubah,
tanpa
membeli peralatan tambahan. Jangkauan akses dari teknologi cloud
computing
-
29
ini juga tidak terbatas. Bahkan bagian personal mampu mengakses
data
dimanapun dan kapanpun berada asalkan terkoneksi internet.
3) Competitive Differentiation
Bagi perusahaan, layanan cloud computing ini sebagai bukti bahwa
perusahaan
mengimplementasikan proses bisnis menggunakan teknologi
informasi (ICT).
Hal ini berdampak pada brand image perusahaan, efektifitas dan
efisiensi
dalam proses bisnis internal, adanya value creation yang
diberikan pelanggan
menjadi lebih mudah dan berdampak positif, serta memungkinkan
terjadinya
disintermediation sehingga pelanggan akan merasakan dampak
langsung
terhadap implementasi teknologi cloud computing.
4) Accessibilty
Sama seperti poin Skalabilitas bahwa teknologi ini memungkinkan
akses jamak
oleh seluruh staff, karyawan, maupun bagian top management
perusahaan
dalam melakukan akses data internal perusahaan. Tingkat
jangkauan akses
dimana saja dan kapan saja menggunakan koneksi internet.
5) Document Recovery
Salah satu keunggulan tersendiri implementasi teknologi cloud
computing
adalah adanya document recovery apabila terjadi suatu bencana
alam yang
menyebabkan perangkat-perangkat pada perusahaan rusak.
Tentunya
kekuatan infrastruktur penyedia layanan serta adanya kehandalan
dan backup
data secara berkala menjadikan keunggulan tersendiri dalam
proses Disaster
Recovery Planning maupun Business Continuity Plan. Selain itu
adanya tingkat
keamanan perlindungan data dan privacy terhadap data internal
perusahaan
merupakan bahasan tersendiri terlepas dari lingkup pemanfaatan
teknologi
cloud computing sebagai penunjang e-business dalam kaitannya
dengan
disaster recovery planning.
Dengan menggunakan pemanfaatan teknologi cloud computing,
perusahaan
pelaku bisnis baik yang melakukannya secara offline maupun
online dapat sedikit
bernafas lega. Karena, dengan teknologi tersebut dapat dengan
mudah untuk
-
30
melakukan replikasi data perusahaan yang penting akibat
terjadinya suatu
bencana yang diakibatkan oleh banyak hal karena secara rasional
Disaster
Recovery Planning merupakan salah satu metode perencanaan
preventif untuk
pengelolaan secara rasional dan cost effctive terhadap bencana
yang telah dan
akan terjadi. Dalam dunia bisnis pemanfaatan teknologi cloud
computing mempunyai peranan besar dalam reducing cost bagi
perusahaan
pelaku bisnis. Kedepannya cakupan dari bahasan teknologi cloud
computing ini
mencakup keseluruhan aspek yang ada pada suatu perusahaan
entrprise skala
besar maupun SME (Small Medium Enterprise).
4. Keamanan Informasi (Information Security)
SysAdmin, Audit, Network, Security (SANS) mendefinisikan
keamanan informasi
sebagai proses dan metodologi yang dimaksudkan untuk melindungi
informasi
sensitif atau data dari yang tidak memiliki akses untuk
menyebarluaskan, untuk
memodifikasi, atau untuk menggunakan. Bentuk data atau informasi
yang
dilindungi berupa elektronik, formulir yang dicetak, atau
lainnya.
Menurut Wikipedia, keamanan informasi berarti melindungi
informasi dan
sistem informasi dari pengguna yang tidak memiliki akses untuk
menggunakan,
untuk menyebarluaskan, untuk memodifikasi, untuk meneliti, untuk
pemeriksaan,
untuk merekaman atau melakukan penghancuran.
Berikut Lima aspek keamanan informasi :
a) Privacy /Confidentiality
Inti utama aspek privacy atau confidentiality adalah usaha untuk
menjaga
informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Privacy lebih
kearah data-
data yang sifatnya privat sedangkan confidentiality biasanya
berhubungan
dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan
tertentu (misalnya
sebagai bagian dari pendaftaran sebuah servis) dan hanya
diperbolehkan
untuk keperluan tertentu tersebut. Contoh hal yang berhubungan
dengan
privacy adalah e-mail seorang pemakai (user) tidak boleh dibaca
oleh
administrator. Contoh confidential information adalah data-data
yang sifatnya
-
31
pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security
number, agama,
status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu
kredit, dan
sebagainya) merupakan data-data yang ingin diproteksi penggunaan
dan
penyebarannya.
b) Integrity
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa
seijin pemilik
informasi. Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang
mengubah
informasi tanpa ijin merupakan contoh masalah yang harus
dihadapi. Sebuah
e-mail dapat saja ditangkap (intercept) di tengah jalan, diubah
isinya
(altered, tampered, modified), kemudian diteruskan ke alamat
yang dituju.
Dengan kata lain, integritas dari informasi sudah tidak
terjaga.
c) Availability
Aspek availability atau ketersediaan berhubungan dengan
ketersediaan
informasi ketika dibutuhkan.
d) Authentication
Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa
informasi
betul-betul asli, orang yang mengakses atau memberikan informasi
adalah
betul-betul orang yang dimaksud, atau server yang kita hubungi
adalah betul-
betul server yang asli.
e) Accountability
Aksi-aksi user yang berhubungan dengan keamanan selalu
dicatat.
f) Non-repudiation
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah
melakukan
sebuah transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan
email untuk
memesan barang tidak dapat menyangkal bahwa dia telah
mengirimkan email
tersebut.
-
32
5. Penyedia Layanan Cloud Computing
Sebagai konsumen individual, kita sebenarnya sudah akrab
dengan
layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google
Search, Bing, atau
MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs
ataupun
Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi
pengolah dokumen
berbasis internet. Aplikasi-aplikasi cloud yang biasa
digunakan:
a) Microsoft Itune: merupakan aplikasi cloud sederhana untuk PC
management
yang berguna selain update software/services, kemampuan update
security
juga memberikan kepada penggunanya untuk men-tune performance
dari
windows 7 yang digunakan.
b) McAfee Security Scan Plus: aplikasi cloud untuk men-scaning
virus di
komputer pengguna.
c) Microsoft Office 365: aplikasi online untuk MS Office.
Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com
atau Microsoft
CRM yang merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan
tidak
perlu setup hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup
berlangganan
SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa menggunakan
aplikasi
-
33
CRM kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu
melakukan
investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat
aplikasi terbaru
jika terjadi upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal
menggunakan aplikasi
tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai
jumlah pemakai
aplikasi tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use,
per seat.
Gambar : Tampilan salesforce.com
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Cloud Computing
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber di
internet,
bahwa teknologi Cloud Computing mempunyai banyak kelebihan di
bidang bisnis,
diantaranya:
1) Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak
harus kita
simpan di dalam harddisk atau storage computer kita. Dimanapun
kita berada,
asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita
karena berada pada
server cloud.
-
34
2) Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud
computing, yaitu
kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu
computer yg sama
untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data
kita berada
pada server cloud.
3) Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan
tanpa
investasi yang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi
bisnis, terutama bisnis
pemula (startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu
layanan CRM untuk
2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa model
cloud
computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware
yang cukup
untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup
membayar
sesuai yang kita butuhkan.
4) Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Sama seperti kelebihan yang pertama, kelebihan yang kedua masih
seputar
keuangan. Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software
harus
dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran
modal (Capital
Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita
dapat
melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure, atau
OPEX).
Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik
atau telepon ketika
kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan
sangat
membantu perusahaan secara keuangan.
5) Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat
memanfaatkan
TI sesuai kebutuhan. Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat
beberapa
skenario kebutuhan bisnis.
Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja.
Dalam
skenario Predictable Bursting, ada periode di mana penggunaan
TI
meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource
(HR) yang
-
35
pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola
gaji
karyawan.
Untuk skenario Growing Fast, bisnis meningkat dengan pesat
sehingga
kapasitas TI juga harus mengikuti.
Contoh skenario Unpredictable Bursting adalah ketika
sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena
ada berita
menarik.
Skenario On and Off adalah penggunaan TI yang tidak
berkelanjutan.
Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan
di waktu-
waktu tertentu setiap tahun.
Tanpa layanan cloud computing, ke empat skenario ini akan
membutuhkan perencanaan TI yang sangat tidak efisien, karena
investasi TI
harus dilakukan sesuai kapasitas tertinggi, walaupun mungkin
hanya terjadi di
saat-saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi
kegagalan layanan
pada saat peak time tersebut.
-
36
Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan
mudah
dikembangkan (elastic and scalable), maka kapasitas dapat
ditingkatkan pada
saat dibutuhkan, dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
6) Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis
utama
perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal
ini dapat
dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan,
dan bukan
oleh kita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security,
update, upgrade
hardware, ufgrade software, dan maintenance.
7) Ramah Lingkungan
Pada umumnya, komputer di rumah meniupkan udara panas. Udara
panas itu
berasal dari energi. Energi dibutuhkan supaya komputer bisa
nyala. Tapi
kebanyakan energi itu menjadi udara panas. Dengan 'cloud
computing',
sebuah komputer pusat, maka di rumah atau kantor dibutuhkan
lebih sedikit
listrik, jadi sangat menghemat. Disamping mempunyai banyak
kelebihan, cloud
computing juga mempunyai kekurangan, diantaranya:
a) Sistem ini memerlukan koneksi internet yang konstan, bila
Anda tidak
memiliki koneksi internet tentu saja itu merupakan hal yang
mustahil bagi
Anda yang ingin menggunkan sistem tersebut.
b) Sistem cloud computing juga tidak dapat bekerja dengan
koneksi
internet yang lambat. Sebuah koneksi internet yana lambat
seperti layanan
dial-up, dapat membuat cloud computing menjadi kurang bagus
dan
hampir mustahil untuk dilakukan. Aplikasi webbase memerlukan
banyak
bandwith untuk menjalankannya. Bila Anda memiliki bandwith yang
kecil
akan sangat lama sekali bagi Anda untuk mengganti sebuah halaman
situs
kehalaman yang lainnya.
c) Dapat melambat. Bahkan walaupun Anda telah menggunakan
koneksi
internet yang cepat sekalipun applikasi berbasis web kadang bisa
menjadi
lambat untuk di akses, sama saja seperti applikasi lain yang
Anda gunakan
-
37
pada komputer Anda. karena proses pengiriman informasi sebuah
program
dari interface ke pusat apalagi di lakukannya di cloud bisa
saja mendapatkan beberapa gangguan.
d) Privacy, data yang kita masukkan ke provider mungkin bisa
terbaca oleh
perusahaan lain tanpa sepengetahuan kita.
e) Data Ownership, adanya kemungkinan hilangnya kepimilikan data
yang kita
masukkan ke provider.
2.7 Web Proxy
Proxy adalah perantara atau kurir antara IP satu ke IP yang
lain. Pengertian mudah IP
(Internet Protocol) adalah code atau alamat sedang Proxy bisa
kita ibaratkan Pak Pos
atau kurir.
Bila tidak menggunakan proxy bermakna kita membuka atau
mengkases suatu
website dengan melakukan query atau permintaan atau mengambil
data secara
langsung data yang berasal dari tempat penyimpan data website
tersebut.
Apabila kita browsing atau mengakses suatu website (dengan IP
Tertentu)
menggunakan proxy maka kita cukup mengambil data website
tersebut dari pihak Proxy
tersebut yang selanjutnya proxylah yang berperan mengambilkan
data dari server suatu
situs dan kemudian mengantarkan ke IP kita atau sampai di
Komputer kita.
Adapun fungsi dari proxy, yaitu:
1. Conecting sharing
Fungsi Proxy disini adalah penghubung atau perantara pengambilan
data dari suatu
IP dan dihantarkan ke IP lain ataupun ke IP komputer kita.
2. Filtering
Beberapa proxy dilengkapi juga dengan firewall yang mampu
memblokir atau
menutup alamatnya suatu IP yang tidak diinginkan, sehingga
beberapa website tidak
bisa diakses dengan menggunakan proxy tersebut.
3. Caching
Artinya menyimpan proxy juga dilengkapi media penyimpanan data
suatu website
dari query atau permintaan akses pengguna, jadi misalkan
permintaan mengkases
-
38
suatu website bisa lebih cepat apabila sudah terdapat permintaan
akses ke suatu
website pada pengguna proxy sebelumnya.
Ada 2 macam proxy yang populer digunakan yaitu :
1. Proxy Tranparent
Lebih mengutamakan fungsi sebagai kurir atau perantara
pengambilan data.
Biasanya proxy Tranparents ini bisa kita gunakan untuk
mempercepat akses ke
suatu website. Akan tetapi kalau kita menggunakan proxy
Transparen ini IP kita
tetap bisa terdeteksi atau terbaca pada server IP yang kita
akses datanya dengan
metode pelacakan IP yang lebih rumit.
2. Proxy Animouse
Dengan Proxy Animouse selain sebagai perantara, proxy ini juga
akan memblokir
data IP kita sehingga IP sebenarnya kita tidak bisa dibaca oleh
server website
yang kita ambil atau kita akses datanya, dan yang terbaca pada
server website
adalah IP Proxy tersebut. Tapi biasanya kecepatan akses lebih
lambat dari pada
Proxy Transparent.
Beberapa Keuntungan dari Penggunaan memakai Proxy antara lain
:
1. Proxy bisa menyembunyikan identitas IP anda.
2. Mempercepat akses ke suatu website.
3. Dapat digunakan untuk mengakses suatu website atau IP yang
diblokir oleh
Penyedia ISP atau Penyedia jaringan Internet tertentu (Dengan
Proxy Tertentu).
4. Proxy dapat digunakan untuk memblokir akses ke suatu IP atau
website (Dengan
Proxy tertentu).
5. Meningkatkan Privacy atau keamanan karena proxy ini akan
menfilter cookies
yang tidak diinginkan dan tersimpan dalam keadaan ter- encrypsi
( Proxy
Tertentu)
Adapun keuntungan dari penggunaan diatas tetap tergantung dari
spesifikasi,
jenis dan kualitas Proxy yang anda gunakan. Jadi tidak semua
proxy bisa difungsikan
untuk hal diatas.
.
-
39
Berikut Tool atau addons yang bisa digunakan untuk memudahkan
berganti-ganti
proxy pada browser Mozila Firefox:
1. Download Gpass Poxy Manager dari box net.
2. Download Gpass Poxy Manager gpass com zip version
Cara Instalasi manual addons Mozila Firefox :
1. Buka Mozila Explorer dan windows explorer berdampingan.
2. Buka menu tooll >>> addons >>> Extensions ,
pada browser dan buka atau
explorer windows dimana kita menempatkan file addons filefox
gproxy.xpi
3. Drag and drop file addon gproxy.xpi dari windows explorer
tersebut ke windows
extension yang sudah dibuka sebeumnya.
4. Ikuti langkah instalasi sampai selesai.
5. Setting dan isikan Configurasi Proxy pada menu manage Proxies
dari tool gproxy.
6. Pilih none bila ingin mengakses website tanpa menggunakan
proxy.
-
40
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem terdistribusi adalah sebuah sistem yang komponennya
berada pada jaringan
komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan
koordinasi hanya
dengan pengiriman pesan (message passing).
Web dibuat untuk mengatasi masalah distribusi informasi di
Internet. Pada
web terdapat Content Distribution Network atau Content Delivery
Network (CDN) yang
berfungsi untuk menampung file statis situs atau website melalui
ratusan server dan
bukan yang berada dalam satu server hosting yang sama.
Dalam web terdapat suatu sistem perangkat lunak yang didisain
untuk mendukung
interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan yang disebut web
service. Adapun contoh
aplikasi dari web service adalah Service-Oriented Architecture
(SOA), The Grid, dan Cloud
Computing.
Salah satu keamanan yang dapat diupayakan dalam web adalah
proxy, yang
merupakan perantara antara IP satu ke IP yang lain. Bila tidak
menggunakan proxy,
bermakna kita membuka atau mengkases suatu website dengan
melakukan permintaan
atau mengambil data secara langsung yang berasal dari tempat
penyimpan data website
tersebut.
-
41
DAFTAR PUSTAKA
http://technotsuck.blogspot.com/2013/03/sistem-terdistribusi-dan-implementasinya.html
http://herilovemetallica.blogspot.com/2009/10/bagaimana-cara-kerja-web.html
http://www.idreg.net/pengertian-dari-cdn/
http://bandungcamp.wordpress.com/2011/10/09/pengertian-dan-kegunaan-cdn-untuk-
optimasi-website/
http://id.wikipedia.org/wiki/Layanan_web
lily.staff.gunadarma.ac.id/Publications/.../fullPaper_KOMMIT06.pdf
http://julian.unsri.ac.id/userfiles/file/JENI-J2ME-Bab08-Web%20Services.pdf