Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesungguhnya sejak kapankah manajemen itu ada? Banyak ilmuwan yang kesulitan dalam melacak sejak kapan manajemen itu lahir. Namun diketahui bahwa sistem manajemen hadir sejak dahulu kala bahkan telah ada semenjak zaman mesir kuno. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida tersebut tidak akan berhasil di bangun jika tidak ada seseorang yang mengarahkan para pekerja dan mengendalikan pembangunan piramida tersebut. Kini manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, usaha yang di keluarkan lebih banyak terbuang sia-sia dan pencapaian tujuan pun akan lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan adanya manajemen mempermudah kita untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan di antara tujuan- tujuan yang saling bertentangan serta akan mencapai efisiensi dan efektivitas. namun definisi manajemen itu sendiri sangat beragam dan kenyataanya, tidak ada definisi manajemen yang telah di terima secara universal. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun membuat makalah yang berjudul "SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEORI
22

Makalah Sejarah Teori Manajemen

Feb 22, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Sejarah Teori Manajemen

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesungguhnya sejak kapankah manajemen itu ada?

Banyak ilmuwan yang kesulitan dalam melacak sejak kapan

manajemen itu lahir. Namun diketahui bahwa sistem

manajemen hadir sejak dahulu kala bahkan telah ada

semenjak zaman mesir kuno. Hal ini dibuktikan dengan

adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh

lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida

tersebut tidak akan berhasil di bangun jika tidak ada

seseorang yang mengarahkan para pekerja dan mengendalikan

pembangunan piramida tersebut.

Kini manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi,

karena tanpa manajemen, usaha yang di keluarkan lebih

banyak terbuang sia-sia dan pencapaian tujuan pun akan

lebih sulit serta membutuhkan waktu yang lama.

Sedangkan adanya manajemen mempermudah kita untuk

mencapai tujuan, menjaga keseimbangan di antara tujuan-

tujuan yang saling bertentangan serta akan mencapai

efisiensi dan efektivitas. namun definisi manajemen itu

sendiri sangat beragam dan kenyataanya, tidak ada

definisi manajemen yang telah di terima secara universal.

Oleh karena itu, kami sebagai penyusun membuat

makalah yang berjudul "SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEORI

Page 2: Makalah Sejarah Teori Manajemen

MANAJEMEN" agar pemahaman tentang manajemen sesuai dengan

pengertian yang semestinya.

B. Permasalahan

1. Bagaimana sejarah manajemen itu bermula?

BAB II

SEJARAH ILMU MANAJEMEN

Ada banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah

manajemen, namun tidak di pungkiri lagi bahwa manajemen

sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini

dapat kita buktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida

tersebut tidak mungkin bisa terwujud apabila tidak ada

manajemen dalam pembuatannya.

Daniel wren membagi evolusi manajemen dalam empat fase,

yaitu pemikiran awal manajemen, era manajemen sains, era

manusia sosial dan era modern.

Pemikiran awal manajemen

Ada dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen yang

terjadi sebelum abad ke-20. Peristiwa pertama terjadi

Page 3: Makalah Sejarah Teori Manajemen

pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah

doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam

bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang

akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division

of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas

yang spesifik dan berulang.

Peristiwa penting kedua yang memengaruhi

perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di

Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan

mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada

pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju

tempat khusus yang disebut “pabrik”.

Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika

itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka

meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan

bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan

kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu

manajemen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Era manajemen ilmiah

Era ini ditandai dengan berkembangan ilmu manajemen

dari kalangan insinyur seperti Henry Towne, Frederick

Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington

Emerson. Dan di populerkan oleh Frederick Winslow Taylor

dalam bukunya, Principles of Scientific Management, pada

tahun 1911.

Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh

munculnya pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga

Gilberth.

Page 4: Makalah Sejarah Teori Manajemen

Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori

administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya

dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk

praktik manajemen yang baik.

Era manusia sosial

Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab

perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen

di akhir era manajemen ilmiah. Katalis utama dari

kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi

penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.

Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh

berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap

produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa

ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja,

periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya

terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan

kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang

menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma

sosial atau satndar kelompok merupakan penentu utama

perilaku kerja individu.

Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet

(1868-1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang

filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah

menerbitkan buku berjudul “Creative Experience” pada

tahun 1924. Ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan

pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan

demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri

mereka sebagai mitra, bukan lawan.

Page 5: Makalah Sejarah Teori Manajemen

Pada tahun 1938, Chester barnard (1886-1961) menulis

buku berjudul “The Functions of the Executive” yang

menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk

merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi.

Barnard juga mengembangkan teori “penerimaan otoritas”

yang didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki

kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya.

Era modern

Era modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen

kualitas total (total quality management TQM) di abad ke-

20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang

paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–

1993) and Joseph Juran (lahir 1904).

Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan

dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja,

melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya

meningkatkan kualitas dengan mengajukan teori lima

langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas

dapat ditingkatkan,

(1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya

perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan

pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; 

(2) produktivitas meningkat; 

(3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas

dan penurunan harga; 

(4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat

bertahan dalam bisnis; 

Page 6: Makalah Sejarah Teori Manajemen

(5) jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14

poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang

peningkatan kualitas.

Page 7: Makalah Sejarah Teori Manajemen

BAB III

PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

a) Teori Manajemen Klasik

1. Robert Owen

Pada permulaan tahun 1800-an Robert Owen,

seorang manajer beberapa pabrik pemintalan

kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan

pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia

mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi

karyawanlah yang akan menaikkan produksi dan

keuntungan (laba), dan investasi yang paling

menguntungkan adalah pada karyawan atau “vital

machines”.

2. Charles Babbage

Babbage adalah penganjur pertama prinsip

pembagian kerja melalui spesialisasi. Setiap

tenaga kerja harus diberi latihan ketrampilan

yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Lini

perakitan modern yang banyak dijumpai sekarang,

dimana setiap karyawan bertanggung jawab atas

pekerjaan tertentu yang berulang, didasarkan

pada gagasan Babbage.

b) Teori Manajemen Ilmiah

1. Frederick w. Taylor

Manajemen ilmiah mula mula dikembangkan

oleh Frederick W. Taylor sekitar tahun 1900-an.

Page 8: Makalah Sejarah Teori Manajemen

Karenanya dia disebut sebagai “bapak manajemen

ilmiah”.

Taylor telah memberikan prinsip prinsip dasar

penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan

mengembangkan sejumlah teknik tekniknya untuk

mencapai efsiensi. Empat prinsip dasar tersebut

adalah :

Pengembangan metoda metoda ilmiah dalam

manajemen

Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap

karyawan dapat diberikan tanggung jawab

atas sesuatu tugas sesuai dengan

kemampuannya

Pendidikan dan pengembangan ilmiah para

karyawan

Kerjasama yang baik antara manajemen dan

tenaga kerja.

2. Frank dan Lilian Gilbreth

Frank Gilbreth adalah seorang pelopor

pengembangan studi gerah dan waktu, menciptakan

berbagai teknik manajemen yang diilhami Taylor.

Dia sangat tertarik terhadap masalah efisiensi,

terutama untuk menemukan “cara terbaik

pengerjaan suatu tugas’. Sedangkan Lilian

Gilbreth lebih tertarik pada aspek aspek

manusia dalam kerja, seperti seleksi,

penempatan dan latihan personalia. Baginya,

manajemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir:

Page 9: Makalah Sejarah Teori Manajemen

membantu para karyawan mencapai seluruh

potensinya sebagai makhluk hidup.

3. Henry L. Gantt

Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan.

Kerjasama yang saling menguntungkan antara

tenaga kerja dan manajemen

Seleksi ilmiah tenaga kerja

Sistem insentif untuk merangsang

produktivitas

Penggunaan instruksi instruksi kerja yang

terperinci

Kontribusi yang terbesar adalah penggunaan

metoda grafik, yang dikenal sebagai “bagan

Gantt”, untuk perencanaan, koordinasi dan

pengawasan produksi.

4. Harrington Emerson

Emerson mengemukakan dua belas prinsip prinsip

efisiensi yang sangat terkenal, yang secara

ringkas adalah :

Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.

Kegiatan yang dilakukan masuk akal.

Adanya staf yang cakap.

Disiplin.

Balas jasa yang adil.

Laporan-laporan yang terpercaya, segera,

akurat dan ajeg – sistem informasi dan

akuntansi.

Page 10: Makalah Sejarah Teori Manajemen

Pemberian perintah – perencanaan dan

pengurutan kerja.

Adanya standar-standar dan skedul-skedul

metoda dan waktu setiap kegiatan.

Kondisi yang distandardisasi.

Operasi yang distandardisasi.

Instruksi-instruksi praktis tertulis yang

standar.

Balas jasa efisiensi – rencana insentif

c) Teori Organisasi Klasik

1. Henri Fayol

Henri Fayol, seorang industrialis

Perancis, mengemukakan teori dan teknik-teknik

administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan

organisasi-organisasi yang kompleks. Dalam

teori administrasinya Fayol memerinci manajemen

menjadi lima unsur, yaitu

1. Perencanaan, yaitu suatu kegiatan

membuat tujuan perusahaan dan diikuti

dengan membuat berbagai rencana untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan

tersebut.

2. Pengorganisasian, yaitu suatu kegiatan

pengaturan pada sumber daya manusia dan

sumberdaya fisik lain yang dimiliki

perusahaan untuk menjalankan rencana

yang telah ditetapkan serta menggapai

tujuan perusahaan.

Page 11: Makalah Sejarah Teori Manajemen

3. pemberian perintah, seorang manajer

dalam organisasi atau perusahaan, harus

bisa memerintah karyawan atau bawahan

agar tujuan dari perusahaan atau

organisasi berjalan dengan baik dan

sesuai dari tujuan semula.

4. Pengkoordinasian, seorang manajer harus

bisa mengkoordinasi segala sesuatu yang

ada dalam organisasi atau perusahaan.

Memastikan segala sesuatu berjalan

sesuai dengan porsinya masing- masing

dan tidak melenceng dari tujuan.

5. Pengawasan, adalah suatu aktivitas

menilai kinerja berdasarkan standar yang

telah dibuat untuk kemudian dibuat

perubahan atau perbaikan jika

diperlukan. Seorang manajer harus selalu

melakuakan pengawasan atas segala

sesuatu yang ada di perusahaan atau

organisasi.

Fayol membagi operasi-operasi perusahaan

menjadi enam kegiatan, yang semuanya saling

tergantung satu dengan yang lain. Kegiatan-

kegiatan tersebut adalah (1) teknik – produksi

dan manufacturing produk, (2) komersial –

pembelian bahan baku dan penjualan produk, (3)

keuangan (finansial) – perolehan dan penggunaan

modal, (4) keamanan – perlindungan karyawan dan

Page 12: Makalah Sejarah Teori Manajemen

kekayaan, (5) akuntansi – pelaporan, dan

pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan

neraca, dan pengumpulan data statistik, dan (6)

manajerial – perencanaan, pengorganisasian,

pemberian perintah, pengkoordinasian, dan

pengawasan.

Disamping itu Fayol juga mengemukakan

empat belas prinsip-prinsip manajemen yang

secara ringkas adalah sebagai berikut :

Pembagian kerja – adanya spesialisasi akan

meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja.

Wewenang – hak untuk memberi perintah dan

dipatuhi.

Disiplin – harus ada respect dan ketaatan

pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan

organisasi.

Kesatuan perintah – setiap karyawan hanya

menerima instruksi tentang kegiatan

tertentu dari hanya seorang atasan.

Kesatuan pengarahan – operasi-operasi dalam

organisasi yang mempunyai tujuan yang sama

harus diarahkan oleh seorang manajer

dengan penggunaan satu rencana.

Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah

kepentingan umum – kepentingan perseorangan

harus tunduk pada kepentingan organisasi.

Page 13: Makalah Sejarah Teori Manajemen

Balsa jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang

dilaksakan harus adil baik bagi karyawan

maupun pemilik.

Sentralisasi – adanya keseimbangan yang tepat

antara sentralisasi san desentralisasi.

Rantai skalar (garis wewenang) – garis wewenang

dan perintah yang jelas.

Order – bahan-bahan (material) dan orang-

orang harus ada pada tempat dan waktu yang

tepat. Terutama orang-orang hendaknya

ditempatkan pada posisi-posisi atau

pekerjaan-pekerjaan yang paling cocok

untuk mereka.

Keadilan – harus ada kesamaan perlakuan

dalam organisasi.

Stabilitas staf organisasi – tingkat perputaran

tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi

pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi.

Inisiatif – bawahan harus diberi kebebasan

untuk menjalankan dan menyelesaikan

rencananya, walaupun beberapa kesalahan

mungkin terjadi.

Esprit de Corps (semangat korps) – “kesatuan adalah

kekuatan”, pelaksanaan operasi organisasi

perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan dan

rasa memiliki dari para anggota yang

tercermin pada semangat korps.

Page 14: Makalah Sejarah Teori Manajemen

2. James D. Mooney

Mooney, seorang eksekutif General Motors,

mendefinisikan organisasi sebagai sekelompok,

dua atau lebih, orang yang bergabung untuk

tujuan tertentu. Menurut Mooney, untuk

merancang organisasi perku diperhatikan empat

kaidah dasar, yaitu (1) koordinasi – syarat-

syarat adanya koordinasi meliputi wewenang,

saling melayani, doktrin (perumusan tujuan) dan

disiplin, (2) prinsip skalar – proses skalar

mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri

yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan

definisi fungsional, (3) prinsip fungsional – adanya

fungsionalisme bermacam-macam tugas yang

berbeda, dan (4) prinsip staf – kejelasan perbedaan

antara staf dan lini.

3. Mary Parker Follet

Follet adalah ahli ilmu pengetahuan sosial

pertama yang menerapkan psikologi pada

perusahaan, industri dan pemerintah. Dia

memberikan sumbangan besar dalam bidang

manajemen melalui aplikasi praktik ilmu-ilmu

sosial dalam administrasi perusahaan. Dia

menulis panjang lebar tentang kreatifitas,

kerjasama antara manajer dan bawahan,

koordinasi dan pemecahan konflik. Dia juga

menguraikan suatu pola organisasi yang ideal

dimana manajer mencapai koordinasi melalui

Page 15: Makalah Sejarah Teori Manajemen

komunikasi yang terkendali dengan para

karyawan.

4. Chester I. Barnard

Chester Barnard, presiden perusahaan Bell

Telephone di New Jersey, memandang organisasi

sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada

tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut

pandangan Barnard, adalah perumusan tujuan dan

pengadaan sumber daya-sumber daya yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Menurut

teorinya, bawahan akan menerima perintah hanya

bila mereka memahami dan mampu serta

berkeinginan untuk menuruti atasan. Barnard

adalah pelopor dalam penggunaan “pendekatan

sistem” untuk pengelolaan organisasi.

d) Hubungan Manusiawi

1. Elton Mayo

“Hubungan manusiawi” sering digunakan

sebagai istilah umum untuk menggambarkan cara

di mana manajer berinteraksi dengan bawahannya.

Bila “manajemen personalia” mendorong lebih

banyak dan lebih baik dalam kerja, hubungan

manusiawi dalam organisasi adalah “baik”. Bila

moral dan efisiensi memburuk hubungan manusiawi

dalam organisasi adalah “buruk”. Untuk

menciptakan hubungan manusiawi yang baik,

manajer harus mengerti mengapa karyawan

bertindak seperti yang mereka lakukan dan

Page 16: Makalah Sejarah Teori Manajemen

faktor faktor sosial dan psikologi apa yang

memotivasi mereka.

2. Fritz Roethlisberger

Fritz Roethlisberger selaku asisten riset

Elton Mayo mengadakan suatu studi tentang

perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja

di pabrik Howthorne milik perusahaan Western

Electric dari tahun 1927 sampai 1932. Percobaan

pertama dilakukan untuk meniti pengaruh kondisi

penerangan terhadap produktivitas. Ketika

kondisi penerangan dinaikkan, produktivitas

juga naik seperti yang diperkirakan. Tetapi

ketika kondisi penerangan dikurangi sampai

seperti bila hanya menggunakan sinar matahari,

ternyata produktivitas tetap naik.

Percobaan selanjutnya, Mayo dan kawan

kawannya menempatkan dua kelompok yang masing

masing terdiri enam karyawati dalam ruang

terpisah. Dalam satu ruangan kondisi diubah-

ubah secara periodik, dan ruang lainnya tidak.

Sejumlah variabel-variabel dicoba. Sekali lagi,

keluaran di ruang kedua ruang ternyata sama-

sama meningkat.

Mereka meyimpulkan bahwa rantai reaksi

emosional yang kompleks telah mempengaruhi

peningkatan produktivitas. Hubungan manusiawi

di antara anggota kelompok terpilih, maupun

dengan peneliti lebih penting dalam menentukan

Page 17: Makalah Sejarah Teori Manajemen

produktivitas daripada perubahan-perubahan

kondisi kerja di atas. Perhatian simpatik dari

pengawas yang mereka terima telah mendorong

peningkatan motivasi mereka.

Penemuan lainnya adalah bahwa kelompok

kerja informal – lingkungan sosial karyawan

juga mempunyai pengaruh besar pada

produktivitas.

3. Hugo Munsterberg

Sebagai penetus psikologi industri, Hugo

Musterberg sering disebut “bapak psikologi

industri”. Dia mengemukakan bahwa untuk

mencapai peningkatan produktivitas dapat

dilakukan dengan melalui tiga cara yaitu :

Penemuan best possible person

Penciptaan best possible work

Penggunaan best possible effect untuk

motivasi karyawan

e) Manajemen Modern

Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur

berbeda.

Perilaku organisasi

Tokoh tokoh aliran ini antara lain :

1. Abraham Maslow yang mengemukakan adanya

“hirarki kebutuhan” dalam penjelasannya

tentang perilaku manusia dan dinamika proses

motivasi.

Page 18: Makalah Sejarah Teori Manajemen

2. Douglas McGregor dengan teori X dan teori Y-

nya.

3. Frederick Herzberg yang menguraikan teori

motivasi higienis atau teori dua faktor.

4. Robert Blake dan Jane Mouton yang membahas

lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi

manajerial.

5. Rensis Liken yang telah mengidentifikasi dan

melakukan penelitiannya secara ekstensif

mengenai empat sistem manajemen, dari sistem

1 : exploitif-otoritatif sampai sitem 4:

partisipatif kelompok.

6. Fred Fiedler yang menyarankan pendekatan

contingency pada studi kepemimpinan.

7. Chris Argyris yang memandang organisasi

sebagai sistem sosial atau sistem

antarhubungan budaya.

8. Edgar Schein yang banyak meneliti dinamika

kelompok dalam organisasi.

Aliran Kuantitatif

Aliran kuantitatif ditandai dengan

berkembangnya team-team riset operasi dalam

pemecahan masalah-masalah industri, yang

didasarkan atas sukses team-team riset operasi

Inggris dalam Perang Dunia ke II. Sejalan

dengan semakin kompleksnya komputer elektronik,

transportasi dan komunikasi. Teknik teknik

riset operasi menjadi semakin penting sebagai

Page 19: Makalah Sejarah Teori Manajemen

dasar rasional untuk pembuatan keputusan.

Prosedur-prosedur riset operasi tersebut

kemudian diformalisasikan dan disebut aliran

management science.

Langkah-langkah pendekatan management science

biasanya adalah sebagai berikut

Perumusan masalah.

Penyusunan suatu model matematis.

Mendapatkan penyelesaian dari model.

Pengujian model dan hasil yang didapatkan

dari model.

Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.

Pelaksanaan hasil dalam kegiatan

implementasi.

f. Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk

memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang

terdiri dari bagian - bagian yang saling berhubungan.

Sebagai suatu prinsip fundamental, pendekatan sistem

adalah sangat mendasar. Ini secara sederhana berarti

bahwa segala sesuatu adalah saling berhubungan dan

saling tergantung.

Dalam analisis manajemen modern baik pendekatan

sistem tertutup maupun terbuka digunakan. Para

teoritisi klasik hanya memakai sudut pandangan sistem

tertutup; mereka tidak merancang dan

mengimplementasikan pandangan sistem terbuka.

Page 20: Makalah Sejarah Teori Manajemen

Pendekatan sistem tertutup ini memusatkan pada

hubungan-hubungan dan konsistensi internal, yang

dicerminkan oleh prinsip-prinsip seperti kesatuan

perintah, rentang kendali, serta persamaan wewenang dan

tanggung jawab. Pendekatan sistem tertutup mengabaikan

pengaruh-pengaruh lingkungan.

g. Pendekatan Kontingensi

Pendekatan kontingensi (contingency approach)

dikembangkan oleh para manajer, konsultan dan peneliti

yang mencoba untuk menerapkan konsep-konsep dari

berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan

nyata. Mereka sering menemui metoda-metoda yang sangat

efektif dalam suatu situasi tetapi tidak akan berjalan

dengan baik dalam situasi-situasi lainnya. Menurut

pendekatan ini tugas manajer adalah mengidentifikasikan

teknik mana, pada situasi tertentu, di bawah keadaan

tertentu, dan pada waktu tertentu, akan membantu

pencapaian tujuan manajemen.

Pendekatan kontingensi telah berkembang di beberapa

bidang manajemen sseperti perancangan organisasi,

kepemimpinan, motivasi, perencanaan yang strategik dan

dinamika kelompok. Pendekatan ini bermaksud untuk

menjembatani gap yang ada antara teori dan praktek.

Pendekatan kontingensi muncul sebagai tanggapan atas

ketidakpuasan terhadap anggapan universalitas, dan

kebutuhan untuk memasukkan berbagai variabel lingkungan

ke dalam teori dan praktek manajemen.

Page 21: Makalah Sejarah Teori Manajemen

Ada tiga bagian utama dalam kerangka konsepsual

menyeluruh untuk pendekatan kontingensi : lingkungan,

konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen, dan hubungan

kontingensi antara keduanya.

h. Perkembangan teori manajemen dimasa mendatang

Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen

selanjutnya di masa mendatang, yaitu :

Dominan. Salah satu dari aliran utama dapat muncul

sebagai yang paling berguna.

Divergence. Setiap aliran berkembang melalui

jalurnya sendiri.

Convergence. Aliran-aliran dapat menjadi sepaham

dengan batasan-batasan di antara mereka cenderung

kabur.

Sintesa. Masing-masing aliran berintegrasi.

Proliferation. Akhirnya ada kemungkinan muncul

lebih banyak aliran lagi. Tetapi bagaimanapun juga

pendekatan-pendekatan baru tersebut tampak belum

menjadi suatu aliran baru, hanya lebih merupakan

pembicaraan khusus dari serangkaian masalah.

Page 22: Makalah Sejarah Teori Manajemen

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan