RUMAH HEMAT ENERGI DAN RAMAH LINGKUNGAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelangkaan BBM & BBG serta fenomena global warming
menyebabkan setiap bidang keilmuwan berlomba untuk melakukan
inovasi penggunaan energi-energi alternatif selain minyak dan gas
bumi, serta berlomba menciptakan dan menggunakan teknologi yang
ramah lingkungan Green Technologi. Energi alternatif yang banyak
dieksplorasi oleh para ahli agar bisa digunakan sebagai pengganti
BBM dan BBG adalah energi matahari, angin, biofuel, biogas, dan
bioetanol. Teknologi ramah lingkungan juga telah ramai di
kampanyekan, masyarakat dikenalkan dengan konsep ramah lingkungan,
misal prinsip pemisahan sampah organik dan anorganik, serta
penggunaan plastik dan sabun yang bisa terdegradasi. Selain itu
perusahaan-perusahaan juga mulai diwajibkan untuk menggunakan
teknologi yang ramah lingkungan dan penanganan pengolahan limbah
sesuai dengan standard yang telah ditetapkan oleh badan yang
terkait, misalnya dengan adanya ISO 4001 tentang lingkungan.Rumah
merupakan elemen terdekat dan terkecil yang merupakan tempat
singgah dari subjek (pelaku utama) pengguna energi BBM & BBG
serta sebagai produsen dari limbah baik secara langsung maupun
tidak langsung. Para ahli baik itu arsitek maupun teknokrat sedang
dan telah melakukan berbagai inovasi untuk menciptakan rumah yang
hemat energi dan ramah lingkungan.
Indonesia merupakan negara tropis yang dilewati oleh garis
katuliswa sehingga dilimpahi sinar matahari yang cukup sepanjang
tahun, serta suhu yang cukup stabil. Dengan memperhatikan kondisi
geografis tersebut, maka energi alternatif matahari sangat cocok
diterapkan di Indonesia. Konstruksi bangunan rumah juga harus
memperhatikan unsur penggunaan bahan/material dan bentuk bangunan
yang mampu mengurangi penggunaan lampu untuk pencahayaan, AC untuk
pendingin, sistem pembuangan yang baik.B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan ide
pembangunan rumah yang ramah lingkungan dan hemat energi yang
sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.
C. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan makalah ini
adalah :
1. Pengunaan energi matahari sebagai alternatif energi listrik
dari PLN.
2. Pemilihan bahan/material dan bentuk bangunan rumah yang hemat
energi dan ramah lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN HIDUP RAMAH LINGKUNGANHidup ramah lingkungan adalah
gaya hidupLester R. Brown, seorang ekolog terkemuka dan pendiri
Worldwatch Institute dan Earth Policy Institute, menggambarkan
kehidupan yang ramah lingkungan pada abad kedua puluh satu sebagai
"beralih kepada hal yang berbasis energy terbarukan, ekonomi
berdasar pemanfaatan kembali/daur-ulang dengan penggunaan sistem
transportasi yang beragam."Kemudian menurut pendapat yang lain,
Praktisi pembangun desa ramah lingkungan seperti Living Villages
meyakini bahwa peralihan kepada teknologi terbarukan baru akan
berhasil apabila lingkungan yang dibangun dapat menarik bagi budaya
lokal juga dapat dipertahankan dan disesuaikan seperlunya selama
beberapa generasi.
Definisi
Hidup ramah lingkungan pada dasarnya merupakan penerapan dari
keberlanjutan atas keputusan dan pilihan gaya hidup. Salah satu
konsepsi tentang hidup ramah lingkungan adalah untuk mengungkapkan
apa yang dimaksudkan dari "tiga pilar besar", yaitu sebagai
pemenuhan kebutuhan ekologi, sosial, dan ekonomi tanpa mengorbankan
faktor-faktor tersebut bagi generasi mendatang. Konsepsi lain yang
lebih luas dalam menggambarkan tentang hidup ramah lingkungan
adalah dilihat dari "Empat domain sosial yang saling berhubungan":
yaitu ekonomi, ekologi, politik dan budaya.Dalam konsepsi pertama,
Hidup ramah lingkungan dapat digambarkan sebagai hidup di dalam
daya dukung bawaan yang ditentukan oleh ketiga faktor tersebut.
Sedangkan dalam konsepsi yang kedua, atau disebut juga "Lingkaran
Keberlanjutan", Hidup ramah lingkungan bisa digambarkan sebagai
mengkompromikan relasi akan kebutuhan-kebutuhan dalam batasan di
semua ranah kehidupan sosial yang saling berhubungan, termasuk
konsekuensinya terhadap generasi umat manusia di masa depan dan
spesies lain di luar manusia.Desain yang berkelanjutan dan
pembangunan berkelanjutan merupakan faktor penting untuk Hidup
Ramah Lingkungan. Desain berkelanjutan meliputi pengembangan
teknologi yang tepat, yang merupakan pokok dari praktik kidup ramah
lingkungan. Pembangunan berkelanjutan pada gilirannya adalah
penggunaan teknologi ini dalam bidang infrastruktur. Arsitektur
berkelanjutan dan pertanian adalah contoh yang paling umum dari
praktik ini.
TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN
Bila kita melihat, mendengar serta merasakan, maka akan muncul
sebuah kondisi nyata yang cukup membuat miris hati kita. Suhu udara
yang panas, banjir dimana-mana, naiknya permukaan air laut serta
kemacetan lalu-lintas adalah contoh fenomena tak terbantahkan yang
menghiasi kehidupan kita saat ini. Minimnya lahan untuk resapan air
serta tata-ruang yang semrawut ditengarai sebagai penyebab utama
banjir. Sering mengemuka isu mengenai pemanasan global baik dalam
media online maupun artikel penelitian, yang mana dari beberapa
paparan tersebut banyak diantaranya yang berujung pada desakan
kepada semua pihak untuk segera mengaplikasikan teknologi ramah
lingkungan.Pengertian Teknologi adalah sebuah metode atau sistem
untuk mencapai tujuan tertentu yang mana dalam pelaksanaannya
mengacu pada wawasan lingkungan dan atau memperhatikan
kaidah-kaidah lingkungan di sekitarnya. Dari pengertian tersebut
telah mengilhami lahirnya bermacam-macam teknologi terapan, yang
aman sekaligus bersahabat dengan makhluk hidup ataupun alam di
sekitarnya. Teknologi yang di maksud kini telah banyak beredar
meliputi beberapa aspek dalam kehidupan manusia, termasuk dalam
sektor elektronik konsumen. Di akui memang, untuk bisa mendapatkan
teknologi ini dibutuhkan biaya cukup mahal bila dibandingkan
membeli peralatan dengan teknologi konvensional. Kondisi tersebut
tentu menjadi tantangan bagi kita utamanya para pengembang untuk
menciptakan teknologi hijau yang ramah akan lingkungan namun juga
terjangkau harganya (murah). Berikut ini adalah contoh teknologi
ramah lingkungan serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Contoh Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Kehidupan
Mesin Tenaga Angin (Wind Power) Mesin Tenaga Surya (Solar Power)
Hidroelektrik (Hydroelectricity)
Mobil Tenaga Listrik (Electric Car)
Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)
Toilet Pengomposan (Composting Toilet)
Kulkas atau lemari pendingin Non Freon
Pendingin ruangan (AC) Non Freon
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (Enhanced Geolhermal
System)
KONSEP RUMAH RAMAH LINGKUNGAN
Pemanasan global menjadi ancaman dan perhatian serius bagi
seluruh penghuni bumi. Melakukan penghematan energi bisa dilakukan
mulai dari hal-hal kecil, termasuk dari konsep desain rumah
tinggal. Sebagai tempat aktivitas setiap keluarga, rumah tinggal
adalah tempat yang sangat menyerap penggunaan energi, kedua
terbesar setelah industri. Bayangkan, didalamnya manusia
beraktivitas selama 16 jam bahkan mungkin lebih, yang didukung
dengan penggunaan listrik yang memakan energi cukup besar. Menuju
bangunan atau rumah yang ramah lingkungan, artinya kita harus
mengukur mengenai dampak pada lingkungan luar serta membantu
memperbaiki lingkungan dalam. Aspek yang terkait adalah rancangan
arsitektur bangunan, metodologi membangun, material bangunan,
efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan air dan life
cycle ecological living.Denah rumah ramah lingkungan merupakan
bentuk dukungan terhadap keramahan lingkungan. Yang berarti,
haruslah hemat energi, karena eksplorasi terhadap penggunaan energi
dapat mengancam kehidupan generasi penerus. Gerakan penghematan
energi bisa dilakukan kala kita hendak membangun rumah baru atau
merenovasi rumah.
Efisiensi Pencahayaan
Manfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai sumber
cahaya di pagi hingga sore hari. Menggunakan cahaya matahari dapat
menghemat energi listrik dari lampu yang digunakan di siang hari.
Pencahayaan alami bisa diperoleh melalui pencahayaan samping yaitu
dari jendela, dan pencahayaan atas yang berasal dari lubang atap.
Buatlah desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, agar
cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah secara lebih maksimal.
Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi ruang, dapat
memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam rumah.
Efisiensi Ruang
Menggabungkan lebih dari satu fungsi dalam satu ruangan, adalah
pilihan baik, dibanding harus memboroskan ruang. Misalnya
meniadakan fungsi ruang tamu, karena kita jarang menerima tamu,
atau lebih sering menerima tamu di teras. Buat saja ruang keluarga
yang lebih besar, agar bisa nyaman dan maksimal untuk bercengkrama
sekaligus menerima tamu yang sudah kenal dekat. Dalam hal ukuran
bangunan, lebih besar tidak selalu lebih baik. Karena makin kecil
(baca : sederhana) bangunan, akan makin baik control aspek
lingkungan terhadap bangunan tersebut.
"Bangunan ramah lingkungan, dirancang dengan massa ruang,
keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair, teras
lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang."
Pembayangan Ruang Luar, Kulit Bangunan, Ventilasi
Pemilihan bahan dan desain pembayangan, serta bukaan ventilasi
yang baik, mempengaruhi kenyamanan dan energi dalam rumah. Berikan
secondary skin pada dinding bagian luar, terlebih jika rumah
menghadap ke arah barat. Buat teritisan di atas bukaan, yang
fungsinya meredam panas matahari secara langsung ke dalam rumah.
Bangunan dirancang dengan teras lebar, ventilasi bersilangan; yaitu
membuat bukaan (jendela) pada dua dinding yang berbeda, innercourt
serta void berimbang, untuk sirkulasi udara dan cahaya alami ke
seluruh ruangan, agar hemat energi.
Atap yang Dingin
Pilih bahan penutup atap yang memiliki nilai hambatan hantaran
panas cukup besar, dan kemampuan memantulkan panas dengan baik.
Penggunaan atap dari bahan tanah atau keramik, sangat baik untuk
kenyamanan ruang dalam. Tambahkan pula lembaran aluminium foil yang
dipasang di bawah penutup atap. Material styrofoam yang dilapis
beton (beton Styrofoam) juga berpotensi membuat dingin ruang dalam.
Dinding rumah tetap terasa dingin meskipun saat siang hari.
Material Ramah Lingkungan
Gunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah
lingkungan. Pilih produk lokal yang berkualitas, untuk meminimalkan
terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya
alam tak terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif,
serta menghemat penggunaan energi secara keseluruhan. Memilih bahan
baku lokal atau dari pabrik terdekat berarti menghemat transportasi
dan mengurangi karbon emisi dari kendaraan. Tak ada salahnya,
memanfaatkan material bekas atau sisa bahan renovasi, misalnya
genteng bekas, kayu atau bambu bekas perancah, kusen lama.
Pemanfaatan Lahan Hijau
Elemen vegetasi berpotensi untuk menyejukkan lingkungan dan
menurunkan udara panas, serta meredam panas. Semakin banyak pohon
yang ditanam, udara makin sejuk dan oksigen yang dihasilkan dapat
mencegah pemanasan global. Ciptakan roof garden atau vertical
garden, jika halaman tidak memungkinkan. Dinding yang dijalari
tanaman rambat membuat suhu udara di luar dan di dalam turun,
sekaligus untuk pasokan udara bagi penghuni.
Gaya Hidup Hemat
Hemat Air. Kurangi kebiasaan berendam di bathtub, mencuci
kendaraan dengan air yang mengalir dan terbuang kemana-mana. Ganti
bak mandi atau bathtub dengan shower , untuk menghemat air.
Buat sumur resapan, lubang biopori atau septictank ramah
lingkungan yang tidak mencemarkan lingkungan.
Memakai perangkat elektronik dan rumah tangga yang hemat energi,
akan berpengaruh dengan biaya listrik yang dikeluarkan tiap bulan.
Pilih yang hemat energi listrik, sehingga memiliki life cost yang
ringan untuk operasionalnya.
PENGGUNAAN ENERGI MATAHARISinar dari matahari dapat dirubah
menjadi energi listrik menggunakan komponen yang disebut sel surya.
Sel surya merubah sinar matahari menjadi arus listrik DC. Arus yang
dihasilkan sebanding dengan intensitas sinar matahari yang diterima
dan juga sebanding dengan luas permukaan dari sel surya yang
terpapar sinar matahari.Para ahli telah berhasil memanfaatkan
prinsip dari sel surya dengan menciptakan panel surya yang dapat
digunakan sebagai atap rumah. Dengan pesatnya kemajuan teknologi,
para ilmuwan juga telah menciptakan panel surya yang mampu berputar
untuk menyesuaikan posisinya mencari intensitas matahari yang
tertinggi. Profesor Michael Gratzel dari Lausanne Federal
Technology Institute juga telah berhasil menemukan sel surya murah
yang bisa digunakan membangun jendela yang menghasilkan listrik
dengan efisiensi yang tinggi.Peralatan pendukung untuk bisa
memanfaatkan energi matahari sebagai pengganti listrik dari PLN,
antara lain adalah controller (pengatur pengeluaran daya dari sel
surya), inverter untuk merubah arus DC menjadi arus AC karena
peralatan elektronik rumah tangga sebagian besar menggunakan sumber
arus AC, dan baterai yang berguna untuk menyimpan energi yang
dihasilkan sel surya pada siang hari agar bisa dimanfaatkan oleh
penghuni rumah pada malam hari.
Kendala yang dihadapi agar bisa memanfaatkan energi matahari
menggunakan panel surya adalah dari segi biaya pemasangan/instalasi
masih mahal jika dibandingkan menggunakan energi listrik dari PLN.
Biaya yang perlu dikeluarkan untuk pemasangan panel surya adalah
US$ 8-10/Watt. Jika seseorang ingin membeli sel surya untuk
keperluan penerangan rumah tangga yang sekitar 900 Watt, maka
secara kasar biaya yang perlu dikeluarkan (diinvestasikan?) sebesar
900 Watt x US$ 8 = US$ 7200. Harga ini sudah termasuk biaya
pemasangan dan beberapa komponen pendukung untuk dipasang di atap
sebuah rumah. Sedangkan pemasangan listrik PLN dengan daya 900 Watt
sekitar Rp. 1.500.000,- . Hal inilah yang menyebabkan masyarakat
masih jarang menggunakan panel surya sebagai sumber listriknya.
Tingginya biaya untuk pemasangan panel surya sebenarnya bisa
diatasi jika pemerintah punya tekad yang kuat untuk memasyarakatkan
energi-energi alternatif selain BBM. Pada awalnya pemerintah bisa
memberikan subsidi-subsidi pada energi alternatif untuk mengantikan
listrik PLN, khususnya penggunaan panel surya. Sebagai contoh di
Korea Selatan, harga sel surya yang dibeli oleh konsumen setempat
mampu ditekan hingga 70% sekitar US$ 3 hingga 4 per Watt-nya. Jika
diasumsikan pemerintah telah memberikan subsidi sama dengan Korea,
maka biaya pemasangan untuk daya 900 Watt adalah Rp.
27.000.000,-(dengan kurs US$ 1 sebesar Rp. 10.000.000,-).
Selanjutnya dilakukan sosialisai besar-besaran mengenai
keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika menggunakan panel surya,
antara lain panel surya bisa digunakan sampai +/- 15 tahun. Jika
dihitung biaya listrik yang harus dibayar ke PLN selama 15 tahun
dengan rata-rata pemaikaian tiap bulan Rp. 200.000,- adalah sebesar
RP.36.000.000,- sehingga masih ada selisih keuntungan sebesar Rp.
9.000.000,- ditambah lagi jika TDL naik maka nilai keuntungan
pemaikaian panel surya akan lebih besar lagi. Jika semakin banyak
penguna panel surya, maka pasar otomatis akan berusaha untuk
memenuhi permintaan tersebut, dan bisaanya akan diikuti oleh usaha
inovasi-inovasi untuk bisa memproduksi dengan efisien dan murah
oleh produsen-produsen/pabrik pembuat panel surya, sehingga harga
akan semkin murah, sebagai contoh semakin murahnya harga-harga
barang elektronik pada saat sekarang ini karena telah ditemukan
teknologi dan proses produksi yang efisien.Selain keuntungan dari
segi biaya jangka panjang (investasi), masih ada lagi
keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika menggunakan panel surya.
Antara lain penggunaan panel surya akan mengurangi dampak
pencemaran terhadap lingkungan, kita ketahui bahwa pembangkit
tenaga listrik masih banyak yang menggunakan proses pembakaran dari
BBM, BBG, batu bara, dan bahkan nuklir. Pembakaran bahan apapun
pasti akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara. Keuntungan
yang lain penggunaan listrik dari panel surya ini adalah tidak akan
terpengaruh oleh adanya pemadaman bergilir dari PLN, bayangkan jika
tempat transaksi ekonomi, misalnya mall ataupun perkantoran
mengalami pemadaman listrik dari PLN dalam satu jam saja berapa
kerugian yang harus ditanggung.
KONSTRUKSI & MATERIAL RUMAH RAMAH LINGKUNGANKampanye green
technologi juga telah membuat para arsitektur mapun teknokrat
dibidang konstruksi untuk melakukan berbagai inovasi untuk
merancang konstruksi bangunan dan memilih material bangunan yang
sesuai dengan prinsip ramah lingkungan. Sebagai contoh, berbagai
instansi telah banyak mengadakan lomba desain rumah indah,
sederhana, hemat, dan ramah lingkungan. Terdapat banyak aspek yang
harus diperhatikan ketika merancang sebuah rumah. Berikut ini
adalah berbagai contoh yang telah ditawarkan/dicontohkan oleh para
arsitektur yang peduli akan lingkungannya. Pertama, kita bisa
meniru konsep rumah pangung. Dengan adanya jarak antara tanah
dengan lantai, maka area tanah dibawah lantai masih bisa berfungsi
untuk penyerapan air. Hal ini bisa bermanfaat untuk mengurangi
banjir. Kedua, harus diperhatikan masalah pencahayaan. Jika rumah
mempunyai titik-titik masuknya cahaya yang cukup, maka akan
mengurangi penggunaan lampu pada siang hari. Selanjutnya yang
ketiga adalah masalah ventilasi, jika pertukaran udara di rumah
cukup, maka akan mengurangi penggunaan AC maupun kipas angin,
ditambah lagi jika rumah mempunyai ruang terbuka hijau maka udara
yang keluar masuk rumah akan lebih bersih begitupun suhu udara akan
menjadi lebih rendah. Masalah sanitasi juga harus diperhatikan,
misalnya perancangan saluran pembuangan air dan penempatan tempat
sampah organic maupun anorganik.Pemilihan material untuk membangun
sebuah rumah juga akan berpengaruh terhadap efek keramah-tamahan
lingkungan yang sedang gencar-gencarnya dikampanyekan. Pertama,
gunakan sumber daya yang bisa diperbarui. Sumber daya yang bisa
diperbarui misalnya material bangunan dari kayu, bebatuan dan
semacamnya yang pada umumnya adalah material alami yang banyak
terdapat di lingkungan sekitar dan mudah untuk diperbarui kembali.
Selanjutnya kita bisa menggunakan kembali material bangunan yang
masih layak pakai, dan mengolah limbah atau material sisa bangunan
untuk dapat dimanfaatkan kembali.
Berikut ini adalah contoh berbagai bahan yang bisa dipilih untuk
menghasilkan sebuah rumah yang ramah lingkungan. Low E-Glass, yang
bisa digunakan untuk kaca jendela yang akan menyerap panas sehingga
ruangan tidak akan terlalu panas dan berarti penggunaan AC juga
bisa dihemat. Rain Harversting yang memanfaatkan air hujan dengan
cara menampungnya dan digunakan kembali untuk kebutuhan sehari-hari
seperti menyiram tanaman sampai untuk toilet. Storage Heating
adalah penyimpanan sumber panas yang nantinya akan digunakan untuk
menghangatkan ruangan pada saat suhu dingin tiba, sehingga
penggunaan mesin penghangat ruangan (heater) dapat dikurangi.
Penggunaan bahan Photocatalytic pada permukaan dinding bagian luar
yang akan mengkonversi organik yang berbahaya menjadi tidak
berbahaya.DESAIN RUMAH RAMAH LINGKUNGAN DENGAN BAHAN DAUR ULANG
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Energi matahari sebagai alternatif energi selain BBM &
MIGAS dapat diterapkan dalam membangun rumah yang hemat energi
dalam bentul panel surya untuk atap maupun dalam bentuk sel gratzel
yang bisa digunakan sebagai jendela.
2. Tingginya biaya instalasi panel surya dapat diatasi jika ada
kemauan dari pihak pemerintah misalnya dengan memberikan subsidi,
sosialisasi besar-besaran mengenai keuntungan penggunaan sel surya,
serta kemauan dari pihak industri bersama teknokrat untuk
menciptakan sel surya yang murah dan efisien.
3. Perancangan rumah yang hemat energi dan ramah lingkungan
harus memperhatikan aspek kecukupan cahaya, ventilasi, dan
sanitasi.
4. Pemilihan bahan material untuk bangunan hendaknya juga
memperhatikan aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk dapat dilakukan
selanjutnya sebagai berikut :
1. Perlunya kesadaran dari semua pihak untuk bersama-sama
mengembangkan dan menerapkan penggunaan energi alternatif selain
BBM & MIGAS.2. Perlunya kesadaran dari tiap keluarga maupun
pengembang/kontraktor agar memperhatikan aspek hemat energi dan
ramah lingkungan ketika merancang sebuah rumah.
DAFTAR PUSTAKA[1].
http://blogmechanical.blogspot.com/2011/08/sel-surya-photovoltaic.html[2].
http://yefrichan.wordpress.com/tag/teknologi-surya/page/7/[3].
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-13277-Chapter1.pdf[4].
http://hendai9.wordpress.com/category/uncategorized/page/3/[5].
http://www.imagebali.net/detail-artikel/304-menerapkan-rumah-ramah-lingkungan-yang-dapat-menghemat-biaya-konstruksi-bangunan.php[6].
http://forum.kompas.com/green-global-warming/18518-konstruksi-bangunan-rumah-ramah-lingkungan-cyprus-house.html[7].
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidup_ramah_lingkungan[8].
http://iteknologi-informasi.blogspot.com/2013/09/pengertian-teknologi-ramah-lingkungan.html#sthash.3uyLF0fS.dpuf
[9].
http://aplatteroffigs.blogspot.com/2014/03/konsep-rumah-ramah-lingkungan.html
20