KATA PENGANTAR Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Adapun Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah tak lain untuk melengkapi tugas Sejarah mengenai bab Revolusi Amerika, Perancis Dan Rusia. Mengingat penyusun ini adalah manusia yang tak luput dari segala kesalahan, maka apabila terdapat kesalahan di dalam makalah ini kami memohon maaf dan mohon kritik dan saran yang membantu dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata dari penyusun kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila ada kata yang tidak berkenan. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Amin Penyusun, Kelompok 4
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah tak lain untuk melengkapi tugas Sejarah
mengenai bab Revolusi Amerika, Perancis Dan Rusia.
Mengingat penyusun ini adalah manusia yang tak luput dari segala kesalahan, maka apabila
terdapat kesalahan di dalam makalah ini kami memohon maaf dan mohon kritik dan saran yang
membantu dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata dari penyusun kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila ada kata yang
tidak berkenan. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Amin
republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa gereja khatolik Roma
menjalani rekstruturisasi yang radikal (akar pohon: Orang-orang yang memahami sebuah
permasalahan sampai keakar-akarnya dan oleh karena itu mereka lebih sering memegang
teguh sebuah prinsip dibandingkan orang-orang yang tidak mengerti terhadap akar masalah. )
Apabila kita mengulas sejarah kebelakang perlu bagi kita untuk mengetahui bagaimana
situasi pemerintahan perancis dari sebelum terjadinya sebuah peristiwa besar “Revolusi
Perancis” agar lebih memahami kawasan negara perancis ini secara lebih terperinci.
2.6 Situasi sebelum Revolusi
● Situasi Politik
Semenjak Prancis diperintah oleh Raja Louis XIV (1643–1715) kekuasanraja menjadi besar
dan tidak terbatas. Rakyat harus tunduk kepada kekuasaan raja dan tidak boleh menentang
terhadap apapun yang menjadi kebijakan raja. Rakyat juga tidak boleh mendapatkan pengaruh
dari segi apapun yang dikhawatirkan akan menganggu jalannya pemerintahan raja baik dari
pihak pemerintahan yang berperan sebagai penyalur aspirasi rakyat.
Akhirnya terjadi pembubaran terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (Etats Generaux) yang
dianggap mampu mengancam posisi raja yang apabila tetap dipertahankan. Dewan Perwakilan
Rakyat pada saat itu dikhawatirkan akan menyampaikan opini publik mengenai raja Louis XIV
yang bisa mengancam eksistensi nya dimana rakyat pada saat itu memang sangat membenci
cara pemerintahannya yang dianggap telah menindas para rakyat kecil.
Berpegangan pada prinsip "L'État, c'est moi" ("Negara adalah saya" ) Raja Louis XIV hidup
dalam kemewahan dan kemegahan. Ia membangun Istana Versailles dengan menghabiskan
biaya yang sangat besar. Padahal biaya itu diperoleh dengan memungut bermacam-macam
pajak yang tinggi dari rakyat. Hal tersebut membuat rakyat menderita dan membenci
pemerintahnya sendiri.
Berlanjut pada pemerintahan raja Louis XV, kekuasaan yang semakin menjadi-jadi ditambah
pajak yang semakin mencekik rakyatnya menimbulkan rasa kebencian yang amat besar
terhadap raja maupun kaum bangsawaan. Pada masa pemerintahan Raja Louis
XVI (1774–1793), raja sudah tidak memiliki gezag (kewibawaan) dan kekuatan lagi. Hal itu
disebabkan raja tidak berhasil memperbaiki keadaan. Situasi demikian memberi peluang yang
sangat baik untuk meletusnya suatu revolusi.
● Situasi Sosial Ekonomi
Masyarakat Prancis pada waktu itu terbagi menjadi tiga golongan:
Golongan I terdiri atas para bangsawan.
Golongan II terdiri atas ulama gereja/pendeta.
Golongan III terdiri atas rakyat biasa.
Dapat kita ketahui dengan jelas bahwa golongan nomor III lah yaitu golongan rakyat yang
muncul menjadi golongan baru atau yang disebut dengan golongan Borjuis dan menjadi
pelopor munculnya Revolusi Perancis.
Setelah kita mengetahui bagaimana gambaran umum bentuk pemerintahan yang ada
diperancis pada masa pemerintahan Raja Louis XIV selanjutnya kita beranjak untuk mengetahui
sebab-sebab apa saja yang menjadi fackor pendukung terjadinya Revolusi Perancis itu sendiri
yang terbagi oleh dua sebab yaitu:
2.7 Sebab Umum dan Sebab Khusus
Sebab Umum
1) Adanya Pengaruh Rasionalisme
Paham ini hanya mau menerima suatu kebenaran yang dapat diterima oleh akal. Paham
ini telah melahirkan renaisans ( artinya: Lahir kembali, sebuah revolusi budaya dan reaksi
menolak terhadap kakunya pemikiran serta tradisi yang ada diabad pertengahan. ) dan
humanism yang menuntun manusia bebas berpikir dan mengemukakan pendapat.
Oleh karena itu, muncullah ahli-ahli pikir yang karya-karyanya berpengaruh besar
terhadap masyarakat Eropa pada saat itu termasuk tokoh masyarakat Prancis, seperti berikut:
TOKOH TAHUN JUDUL BUKU INTISARI
John Locke (1685-1753) Two Treaties of
Government.
Mengumandangkan ajaran
Kedaulatan rakyat.
Montesquieu (1689–1755) L'es prit des Lois(Jiwa UndanUndang) .
Teorinya tentang trias politika yakni tentang pemisahan kekuasaanantara legislative (pembuat undang-undang), eksekutif (pelaksana undang-undang),
I dan II Memiliki hak
istimewa dan bebas
dari pajak.
III Rakyat yang
dibebani oleh pajak.
dan Judikatif (pengatur pengadilan segenappelanggaran terhadap undang-undang yang berlaku. Hal ini semua dimaksudkan agar tidak terjadi sewenang-wenang).
J.J. Rousseau ( 1712–1778) Du Contract Social (PerjanjianMasyarakat).
Menurut kodratnya manusia adalah sama dan memperoleh kemerdekaan untuk hidup serta didalam mengatur kehidupannya. Kemudian membentuk suatu perjanjian sesama anggota sosial atau kontrak sosial. Melalui perjanjian bersama itu, dibentuk suatu badan yang diberikan kekuasaan untuk mengatur dan menyelenggarakan ketertiban masyarakat yaitu pemerintah. Dengan demikian, kedaulatan rakyat sebenarnya bukan pada badan (pemerintah) melainkan terdapat pada rakyat itu dinegara itu sendiri.
Para tokoh tersebut berhasil memberikan pencerahan terhadap rakyat Perancis untuk
berfikir rasional dan humanisme didalam mendongkrak pemerintahan yang dianggap kurang
sesuai dengan fungsi yang sebenarnya dan memberi pengetahuan bahwa rakyatlah yang
harusnya berperan serta didalam pemerintahan karena sesungguhnya pemerintahan diciptakan
untuk mengatur kehidupan rakyat kearah yang lebih baik dan bukan menjerumuskan rakyatnya
sendiri.
Oleh sebab itu pentingnya pembagian kekuasaan pemerintahan yang berdasarkan pada
Trias-Politika yaitu:
►legislative (pembuat undang-undang.)
►eksekutif (pelaksana undang-undang.)
► Judikatif (pengatur pengadilan segenap pelanggaran terhadap undang-undang
yang
berlaku.)
Sehingga terciptanya keseimbangan antara kepentingan rakyat dan pencapaian tujuan
negara apabila sistem pemerintahan terkelola dengan baik.
2). Adanya diskriminasi didalam masyarakat dimana keluarga raja kaum bangsawan dan gereja
hidup makmur serta memiliki hak-hak istimewa, bebas dari kewajiban membayar pajak.
Bahkan, mereka berhak memungut pajak, sedangkan rakyat yang hidupnya miskin justru
dikenakan berbagai macam pajak yang memberatkan. Ini merupakan suatu ketidak adilan
didalam negri sendiri dan memang perlu dilakukannya sebuah revolusi besar-besaran.
3). Pasukan Prancis di bawah pimpinan Lafayette (: Sebuah unit teritorial yang dipimpin oleh
pendeta terletak di negara AS Lousiana ) ikut membantu perjuangan rakyat Amerika untuk
mencapai kemerdekaannya. Setelah kembali ke Prancis, mereka mengetahui dan merasakan
bahwa pemerintah Perancis tidak mengakui hak-hak asasi manusia dan justru menindas
rakyat. Oleh karena itu, semangat Revolusi Amerika menjiwai rakyat untuk mengadakan
revolusi.
4). Adanya Pemerintahan Absolut yang Buruk (Ancien Regime)
Kekuasan raja yang sangat besar tanpa batas bertindak dan memutuskan sesuatu tanpa ada
pengkonfirmasian terhadap rakyatnya sehingga disini peranan rakyat tidak diikut sertakan.
terbukti dengan beberapa langkah yang ditempuh oleh Raja Louis XIV dalam masa
pemerintahannya, diantaranya :
►Mematahkan benteng-benteng kaum Calvinist yang terletak dinegara-negara kecil di dalam
lingkungan kerajaan Perancis.
(sebuah organisasi yang didirikan oleh tokoh yang bernama Calvin pembela gerakan religius
baru tahun 1533 dan reformasi di perancis yang lahir di Jenewa dalam menentang kekuasaan
Raja Francis I) .
►Raja Louis XIV juga menghapus fungsi dan peranan dari lembaga/ Dewan perwakilan rakyat.
Dengan tujuan agar peran rakyat tidak terlalu besar dalam campur tangan negara dan tunduk
terhadap kekuasaan raja sehingga kekuasaan raja semakin besar dan tidak terbatas. Padahal
Dewan Perwakilan Rakyat ini lah yang cukup berperan dalam membatasi tindakan raja untuk
tidak bersikap sewenang-wenang ataupun berfoya-foya terhadap uang negara hasil pungutan
pajak. Hal tersebut semakin medorong rakyat untuk melakukan revolusi ditambah lagi ada
beberapa sebab-sebab utama ( khusus) yang menjadi pemicu bagi rakyat dalam melakukan
perombakan birokrasi pemerintahan di negaranya yaitu:
● Sebab Khusus
Sebab khusus terjadinya Revolusi Prancis adalah adanya krisis keuangan.
Kehidupan raja dan para bangsawan istana serta permaisuri Louis XVI, yakni Maria Antoinette
(terkenal dengan sebutan Madame deficit) yang hidup penuh dengan kemewahan dan
kemegahan. Di samping itu, adanya warisan hutang dari Raja Louis XIV dan Louis XV
menjadikan hutang negara makin menumpuk.
2.8 Pengaruh Revolusi Rusia Terhadap PergerakanKebangsaan Indonesia
Pada bulan Maret 1917 Sneevliet menulis artikel berjudul Zegepraal (kemenangan) yang
memuliakan Revolusi Februari Kerensky di Rusia. Darsono melalui surat kabar Het Vrije Woord milik ISDV
menyerukan pemberontakan dan dikibarkannya bendera merah. Sedangkan partai-partai moderat
seperti Boedi Oetomo, Insulinde, dan SI mendesak agar pemerintah Belanda menggantikan Volksraad
menjadi parlemen pilihan rakyat. Krisis November mulai segera mereda setelah Gubernur Jenderal van
Limburg Stirum menjanjikan akan melakukan perubahan yang luas. Pada tanggal 23 Mei 1920, ISDV
menjadi partai Komunis Indonesia (PKI) dan Semaun terpilih menjadi ketuanya. Ketika Komintern
(Komunisme Internasional) terbentuk pada tahun 1919, pengaruhnya telah terasa di Indonesia.
2.9 Jalannya Revolusi Rusia
Pada tahun 1905, kekalahan memalukan diderita oleh Rusia dalam perang melawan Jepang.
Pada Februari 1917 pemberontakan terjadi pada 23 – 25 Februari 1917.
Terjadi pemogokan dan demonstrasi besar-besaran di kota Pertograd, dan tentara yang diutus
menghentikan demonstran malah berbalik mendukung demonstran.
Akhirnya 2 Maret 1917, Tsar Nicolas II dipaksa mengundurkan diri dan kemudian didirikan
pemerintahan sementara (Vremennoye Pravitelstvo) yang dipimpin oleh kaum kadet.
Pada tanggal 2 – 3 Juni 1917 Pertograd diguncang oleh demonstrasi yang dilakukan oleh tentara,
pelaut dan pekerja.
Akhirnya pada 24 Juni, kembali dibentuk pemerintahan koalisi kedua
Program pemerintahan kedua dipimpin oleh Karensky. Ialah yang menjunjung kembali kehormatan
Rusia yang merosot akibat perang.
Setelah itu bentuk negaranya berubah menjadi Republik.
Untuk mengembalikan kehormatan Rusia, Karensky memutuskan untuk menyerang Jerman secara
besar-besaran. Namun gagal karena tidak mendapat dukungan dari rakyat.
Keadaan dimanfaatkan oleh kaum Bolshevik, dengan cara diam-diam telah mempersiapkan
pemberontakan jauh sebelumnya. Mereka membentuk pemerintahan sendiri tentara sendiri yang
disebut Tentara Merah, dan menyebarkan propaganda antipemerintahan Borjuis
Sebelum menyerang Istana Musim Dingin, yang menjadi simbol kekuasaan pemerintahan, kaum
Bolshevik yang dipimpin oleh Lenin, terlebih dulu menguasai objek-objek vital seperti:
- Jembatan
- Pembangkit Listrik
- Bank
- Stasiun Kereta Api
- Lenin melakukan pemberontakan bersenjata yang mendapat tantangan dari tokoh komunis Lev
Kamenev dan Grigory Zinoviov. Namun suara mereka dapat dikalahkan oleh Lenin.
2.10 Terjadinya Perang Saudara
Pada masa pemerintahan Lenin terjadi perang saudara (Grazhdanskaya Voina)antara tentara
merah dan tentara putih.
Tentara putih adlaah para pendukung Tsar yang memberontak di bawah pimpinan Jendral Denikin
dan Wrangler.
Tentara Merah adalah semua pasukan tentara Lenin.
Pasukan tentara putih mendapat dukungan dari negara-negara sekutu karena ingin menghalau
meluasnya paham komunis.
Pada bulan Maret dan April 1918, pasukan negara-negara sekutu telah berada di teritori Rusia
namun tidak memberi pengaruh apa-apa bagi Rusia.
2 tahun kemudian, kemenangan menjadi milik tentara merah karena pasukan tentara asing terpisah-
pisah sehingga dapat dipatahkan oleh tentara merah.
Akhirnya setelah perang saudara terbentuk 6 Republik yang berdaulat di wilayah bekas imperium
Rusia, yakni Rusia, Ukraina, Belorusia, Armenia, dan Georgia.
Tanggal 30 Desember 1922 terbentuklah U.S.S.R yang dipimpin oleh Lenin.
Terjadi kekacauan ekonomi, karena banyak petani besar yang tidak mau menyerahkan hasil
pertaniannya kepada pemerintah saat sistem ekonomi komunis berlaku.
Melihat hal tersebut, Lenin mengubah sistem ekonominya menjadi NPP atau New Political Policy.
Lenin meninggal 2 tahun setelah U.S.S.R. terbentuk tepatnya pada tahun 1924.
Terdapat dua tokoh yang dapat menggantikan Lenin, yakni Stalin dan Trotsky. Namun kedua tokoh ini
memiliki pandangan yang berbeda.
Pada akhirnya Lenin digantikan oleh Stalin dengan struktur pemerintahannya yang menempatkan
seluruh elemen negara di bawah kekuasaanya.
Kebijakan tersebut berakhir setelah Stalin meninggal pada tahun 1953.
Dampak Revolusi Komunis
- Munculnya pemerintahan satu Partai (Partai Komunis).
- Timbulnya Soviet-Demokrasi sebagai lawan dari Liberal-Demokrasi.
- Meluasnya Komunisme ke seluruh penjuru dunia.
- Hingga saat ini, Komunisme merupakan faktor yang tidak dapat dilupakan dalam dunia politik dunia.
BAB III
PENUTUP3.1 Kesimpulan
Revolusi Amerika Merupakan perang kemerdekaan Amerika utk lepas dari Inggris
Latar belakang Rev. Amerika:
1. Pertentangan penduduk koloni dengan penduduk negeri induk yang menginginkan kebebasan.
2. Kurang rasa patriotisme terhadap tanah kelahirannya di Eropa
* 1756-1763 terjadi Perang Laut 7 tahun
* Daerah yang didatangi oleh bangsa Eropa disebut daerah koloni, untuk memindahkan penduduk
*Faktor utama penyebab Revolusi Amerika:
1. Timbul paham kebebasan dalam bidang politik
2. Timbul paham kebebasan dalam bidang perdagangan
3. Pemungutan pajak yang tinggi. Pajak yang dituangkan dalam Revenue Act and Billeting Act [1764]
menyebabkan kehidupan rakyat Amerika Selatan sengsara. Pelaksanaannya ditentang oleh Samuel
Adam. Semboyannya:"No taxation with out representation" (tak akan ada pajak tanpa ada perwakilan
di parlemen).
4. Peristiwa "Boston Tea Party". Pembongkaran teh yang ada pada kapal milik Inggris di Pelabuhan
Boston yang dilakukan oleh orang-orang koloni.
Dari sekian banyak penyebab terjadinya Revolusi Perancis secara umum dapat dibagi kedalam
beberapa sebab, yaitu yang pertama, munculnya aliran rasionalisme dan Aufklarung pada abad ke-18
sebagai akibat dari Renaisance dan Humanisme. Dengan kritik-kritik yang tajam dari mereka untuk
menghantam dan melenyapkan berbagai kesalahan. Peranan mereka adalah sebagai pendorong
munculnya Revolusi Perancis karena Perancis pada waktu itu penuh dengan kesalahan.
Kedua, munculnya aliran romantika. Romantik adalah faham yang menganggap perasaan dan
kepribadian lebih penting daripada rasio. Romantik menganjurkan agar masyarakat Eropa kembali pada
alam. Aliran Romantik mulai muncul pada tahun 1750 sebagai reaksi dari kemunculan aliran
Rasionalisme.
Ketiga, pengaruh dari faham-faham perang kemerdekaan di Amerika (1774-1783). Pada saat
peperangan tersebut, Perancis mengirimkan tentaranya dibawah pimpinan Lafayette untuk membantu
Amerika dalam menghadapi Inggris. Namun setelah kembali ke Perancis, pasukan Perancis tersebut
mengalami dan merasakan tentang faham baru tentang hak-hak azasi manusia dan demokrasi.
Keempat, pengaruh peodalisme di Eropa yang berasal dari zaman abad pertengahan. Dengan
adanya pembagian otoritas yang tidak merata menyebabkan munculnya golongan bangsawan yang
mempunyai hak istimewa yang bertindak semena-mena terhadap rakyat, dengan menghisap semua hak
rakyat dan rakyat hanya dibebani kewajiban (pajak) saja. Sehingga ketidakadilan ini makin lama makin
dirasakan oleh rakyat, yang akhirnya menyebabkan meletusnya Revolusi Perancis.
Kelima, Absolut Monarki yang begitu buruk. Absolute Monarki pada masa pemerintahan raja
Louis XVI merupakan kekuasaan absolut yang paling buruk pada masanya, dengan sifatnya yang
Despotisme, Sehingga orang-orang yang mengkritik kebijakan kerajaan akan ditindas dengan kejam.
Akibatnya, hidup masyarakat menjadi terkekang dan tidak ada lagi kemerdekaan.
Keenam, terjadinya Vacuum of Power, yaitu kekosongan kekuasaan. Padahal hal ini merupakan
faktor yang sangat berbahaya bagi Negara karena mrupakan kiesempatan yang baik bagi musuh-musuh
Negara untuk menjatuhkan dan menguasai Negara tersebut. Hal inilah yang terjadi di Perancis sehingga
mendorong masyarakatnya untuk mengadakan reformasi dan revolusi untuk mengisi kekosongan
kekuasaan pemerintahan.
Pada tahun 1917, rakyat Rusia memberontak terhadap pemimpin mereka Tsar. Atau
bernama lengkap Tsar Nicholas II. Hasilnya adalah sistem pemerintahan yang benar-benar baru
dengan ideologi komunis yang seharusnya merupakan pemberian kekuasaan bagi kelompok
biasa, tetapi hanya dikuasai oleh beberapa orang yang mengontrol negara dengan penuh teror.
Sebab-sebab terjadinya revolusi Rusia 1917 antara lain karena :
Ø Ketidaksukaan rakyat terhadap kepemimpinan Tsar Nicholas II.
Ø Adanya perbedaan sosial yang mencolok antara kaum bangsawan dan rakyat.
Ø Perubahan agraria yang tidak memberikan dampak pada para petani.
Ø Kekalahan perang dengan Jepang pada tahun 1905, juga
Ø Perbedaan sosial yang mencolok antara kehidupan Tsar dan para bangsawan yang mewah
dengan kehidupan rakyat biasa yang kesulitan dan miskin.
3.2 Saran
Kita harus bisa mengetahui sejarah dari berbagai Revolusi Dunia.