Top Banner
RATU ADIL Laporan Buku diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Kolonialisme Barat di Indonesia yang diampu oleh Dosen: Dr. Agus Mulyana, M. Hum. Moch. Eryk Kamsori, S.Pd. oleh Masyithoh Nurul Haq 1407264 Devi Tri Wahyuni 1406730 Novita 1406249 Siti Maemunah 1406243 Rahmi Handayani 1405375 DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2015
28

Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

May 16, 2023

Download

Documents

Gunawan Henawi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

RATU ADIL

Laporan Buku

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Kolonialisme Barat di

Indonesia yang diampu oleh

Dosen:

Dr. Agus Mulyana, M. Hum.

Moch. Eryk Kamsori, S.Pd.

oleh

Masyithoh Nurul Haq 1407264

Devi Tri Wahyuni 1406730

Novita 1406249

Siti Maemunah 1406243

Rahmi Handayani 1405375

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2015

Page 2: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

i

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam atas segala nikmat yangtelah diberikan oleh-Nya. Sholawat serta salam tak lupa kepada junjungan alam NabiMuhammad SAW serta keluarga dan para sahabatnya.

Kami ucapkan banyak terimakasih pula kepada pihak-pihak yang telahmembantu baik dalam bentuk moril ataupun materill hingga makalah ini dapat selesaisesuai waktunya. Makalah yang dimabil dari hasil kajian kami dari buku MichealAdas yang berjudul Ratu Adil harapannya bisa mendapatkan respon yang baik olehpara pembaca terutama dari dosen kami tercinta, Dr. Agus Mulyana, M.Hum. danMoc. Eryk Kamsori, S.Pd.

Tentunya segala hal tidak ada yang sempurna. Maka kami selalu membukasegala kritik dan saran dari para pembaca hingga makalah ini jadi semakin baik.Terimakasih.

Bandung, Sebtember 2015

Tim Penulis

Page 3: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................... i

Daftar Isi ..................................................................................................................... ii

BAB I IDENTITAS BUKU ....................................................................................... 1

BAB II ISI ................................................................................................................... 2

2.1. Intisari Bab I ......................................................................................................... 2

2.2. Intisari Bab II ........................................................................................................ 3

2.3. Intisari Bab III ...................................................................................................... 4

2.4. Intisari Bab IV ...................................................................................................... 5

2.5. Intisari Bab V ....................................................................................................... 9

2.6. Intisari Bab VI .................................................................................................... 16

2.7. Intisari Bab VII ................................................................................................... 17

2.8. Intisari Bab VIII .................................................................................................. 22

BAB III PENUTUPAN ............................................................................................ 25

3.1. Kritik Internal .................................................................................................... 253.2. Kritik Eksternal ................................................................................................... 25

Page 4: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

1

BAB I

IDENTITAS BUKU

1. Judul Buku : Ratu Adil: Tokoh dan Gerakan Milenarian MenentangKolonialisme Eropa

2. Judul Asli : Prophets of Rebellion, Millenarian Protest Movements against theEuropean Colonial Order

3. Penulis : Micheal Adas

4. Penerjemah : M. Tohari Effendi

5. Penerbit : Rajawali Press

6. Kota Terbit : Jakarta

7. Tahun Terbit : 1988

8. Cetakan ke : Pertama

9. Pencetak : Grafikatama Offset

10. Jumlah Hal : xxxiii, 366 hal

11. Warna Cover : Merah dan Abu-Abu

Page 5: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

2

BAB II

ISI

1. Intisari Bab I

Masuknya Belanda dan Keruntuhan Mataram Secara Perlahan: Perang Jawa1825-1830

Pendudukan pertama Belanda di Batavia tahun 1619-1620 pada mulanya tidakdimaksudkan untuk menaklukan Pulau Jawa. Mereka mempertahankan pos-posperdagangan di Jawa dari serangan raja-raja Asia dengan kekuatan lautnya. Hinggaberakhirnya abad ke-17 Belanda harus tetap berada di laut dan tidak melibatkan diridalam masalah pertentangan internal di kerajaan pedalaman Jawa. Pertentangan yangterjadi itu dimanfaatkan Belanda di mana hal tersebut memperlemahkerajaan-kerajaan di Jawa.

Keberadaan Belanda mulanya diremehkan karena keberadaannya di Batavia jauhdari pedalaman Jawa juga di daerah lainnya hanya di sekitar pesisir pantai. Hinggaakhirnya Mataram mulai takluk dan membayar upeti pada Belanda setelah kegagalanberuntung Sultan Agung mengusir Belanda pada 1628 dan 1629. Mataram sendiriperlahan runtuh karena perselisihan akibat perebutan tahta, lemahnya kontrol keratonpusat terhadap kerajaan-kerajaan bawahannya dan birokrasi aristokratiknya. Parapemburu tahta dan bangsawan pemberontak bahkan tidak segan meminta bantuanBelanda yang merusak dukungan konsensual di mana Jawa bisa bergantung.Pemberontakan besar pangeran Madura pada 1674 melawan putra Sultan Agung danpenggantinya membuat Mataram makin tidak berdaya yang membuat Belandamenjadi penguasa besar abad itu di Jawa. Mataram hancur dan sisa-sisa kerajaannyadibagi kedalam empat wilayah dimana Yogyakarta dan Surakarta menjadi yangterluas dan terpenting.

Runtuhnya politik Mataram memperburuk posisi golongan elit pribumi yangdiikuti kekacauan sosial dan ekonomi yang parah. Semua hal yang salingberhubungan ini menjadi faktor pendorong pemberontakan di tahun 1820-an di manasalah satunya sangat populer dipimpin seorang pangeran Jawa bernama Diponegoro.Salah satu faktor perangsang utama disebabkan gesekan sosiobudaya di mana merekamenganggap gaya hidup yang diperkenalkan orang-orang barat itu merusak danmenganggap mereka orang asing yang kasar. Dalam pandangan lain yaitu Belandakontemporer, konflik yang ada timbul karena kekecewaan pangeran Diponegoro yangtidak mendapatkan tahta di Yogyakarta dan sikap tidak hormat saingannya sertapejabat Belanda yang menimbulkan kemarahan dan penolakannya untuk patuh pada

Page 6: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

3

Residen Belanda Sissaert. Lolosnya Diponegoro dari penangkapan paksa dirinya kepengadilan Yogyakarta untuk memenjarakannya selama hampir 5 tahun menjadiisyarat bagi beberapa pemberontak lokal, pemimpin muslim serta kepala bandit.Pemberontakan berkobar seiring dengan penyerangan dan pembakaran desa-desatetangga, pusat-pusat pasar, juga rumah-rumah para pejabat. Pemberontakan terbukameluas hingga Demak juga pantai utara Semarang dan Madiun dalam beberapa bulan.

Pihak Diponegoro beberapa kali menang yang mengejutkan pihak Belanda. Pada1827 De Kock menghimpun tentara Eropa dan pribumi hingga berhasil mengalahkanpendukung Diponegoro dengan mengurangi daerah operasinya. Pemberontak berniatmengadakan perundingan setelah adanya gencatan senjata. Tapi akhirnya malahtimbul pertempuran baru karena kedua pihak enggan berkompromi. Hingga akhir1828 perlawanan mulai berkurang. Sentot yang menjadi komandan besar danpenasehat Diponegoro dan memperoleh beberapa kemenangan kecil di akhir 1829akhirnya menyerah karena Belanda menambah jumlah pasukan, senjata, kontrolkomunikasi, juga logistik.

Meski kalah, sikap keras dan kepopuleran Diponegoro yang terus hidup di antaraorang Jawa membuat De Kock khawatir dan membuat suatu siasat. Ia memikatDiponegoro untuk datang ke Magelang dengan berpura-pura menawarkanperundingan. Saat itulah Diponegoro ditangkap tepatnya pada 28 Maret 1830 dandiasingkan ke Menado. Hal ini mengakhiri usaha besar pangeran Jawa terakhir itumenghentikan penjajahan kolonial Belanda di Jawa.

2. Intisari Bab II

Beberapa Penyebab Pemberontakan Transformasi Kolonial dan Deprivasi Relatif

Birokrasi kolonial dan pergantian di kalangan elit. Maksudnya, adanyaketidakpuasan yang timbul dari pengalaman pribadi dan dendam partisipan yangdihasilkan oleh kondisi kehidupan mereka sehari-hari (dianalisis dengan teorideprivasi relatif) yaitu adanya persepsi atas penyimpangan antara harapan dankapasitas ini menimbulkan deprivasi perasaan (sense of deprivation) yang secararelatif dan kolektif telah dialami yang membandingkan status dan kemampuanmereka satu sama lain terhadap orang-orang yang ada pada zaman sebelumnyasehingga tercipta standar baru yang menyebabkan tekanan dan keputusasaan yangberat dan merata sehingga timbul gerakan protes kolektif yang direncanakan untukmemperbaiki ketegangan dengan menutup kesenjangan antara pengharapan partisipandan kapasitas mereka. Tuntutan ekonomi sebagai pusat dalam satu kasus, tetapiancaman terhadap kepercayaan keagamaan/status sosial pun penting.

Page 7: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

4

Masalah keabsahan. Maksudnya, adanya birokrasi kolonial dan pergantian dikalangan elit yaitu masalah keabsahan sebagai dampak administrasi kolonial yangmeluas jauh di luar pengaruh yang paling nyata terhadap para pemimpin pribumi padatingkat yang berbeda-beda.

Adanya Pergantian kekuasaan, legitiminasi dan deprivasi relatif yaitu munculnyaperasaan terdeprevisasi secara cepat dirasakan oleh kelompok-kelompok elit yangdigantikan kekuasaan atau dipilih kembali sekadar sebagai pelengkap bagi agenkolonial yang menggantikan dan merampas kekuasaan mereka.

Adanya paksaan bagi koloni untuk membayar tanah, buruh, dan pajak yangdisebabkan karena pembentukan sistem administratif dan hukum kolonial yangmerupakan respon dari kebutuhan kapitalisme Laissez-Faire sangat penting bagitujuan memaksa koloni untuk membayar salah satunya dengan tanam paksa.

Adanya pemerasan, pertikaian etnik, dan deprivasi relatif. Gerakan revolusioneryang disebabkan karena terjadinya penindasan yang kejam dan kemiskinan yangmenghimpit tidak selalu menggerakkan orang untuk memberontak karena potensiprotes sosial dengan kekerasan lebih berhubungan dengan defrivasi relatif daripadaabsolut. Penguasa kolonial Eropa, melalui pengunaan kekuasaan militer dan teknologikomunikasi yang lebih unggul dapat meningkatkan berbagai tuntutan yangdibebankan kepada rakyat petani dalam bentuk jasa buruh dan sejumlah produk. Dibawah pemerintahan kolonial kerangka pemikiran ekonomi yang berorientasiswasembada dipertahankan dan orang Eropa selalu bertindak secara tidak langsungmelalui perantara orang pribumi non-Eropa dan imigran.

3. Intisari Bab III

Ketiadaan Alternatif

Birokrasi yang tidak responsif. Maksudnya, birokrasi kolonial tidak mampumamahami dan memberikan respon yang efektif untuk kebutuhan rakyat, padahalmereka menyatakan akan bertindak atau bekerja demi kepentingan rakyat.Ketidakmampuan birokrat ini didukung karena perbedayaan budaya yang sangat jauhantara para birokrat itu (penguasa) dengan rakyat, ada superioritas orang Eropa dizaman kolonial itu, sering pula mereka memerintah lewat tangan kelompok elitpribumi, ini memperparah ketidakresponan dan ketidakpekaan birokrasi kolonialuntuk memahami rakyat pribumi. Issu pemberontakan juga ditanggapi untuk dibasmibukan dicari obat untuk meredakan kebencian yang menimbulkan kebencian itu.

Page 8: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

5

Orang-orang yang dijajah memandang para birokrat itu orang asing dan penindasyang korup, yang tertutup hatinya untuk mendengar keluhan dan mengadukan nasibmereka. Kalaupun ada kolonial yang berusaha mengakomodir kepentingan rakyat tapipada akhirnya juga hanya sebuah lelucon, seperti Inggris yang mencoba membiarkanadministrasi lokal, hakim, dan kontrol polisi dipegang oleh para tuan tanah ChotaNagpur dan pembantu mereka tapi yang ada mereka bekerjasama demi keuntungan.Pengadilan juga tidak menghasilkan keadilan melainkan hanya sebagai alatpenindasan.

Kegagalan agitasi konstitusional. Teknik agitasi konstitusional sepertipemboikotan ekonomi dan demonstrasi massa belum dikenal. Gerakan Sardar yangmerupakan fokus agitasi konstusional orang Munda dengan mengajukan petisi kepemerintah tentang kejahatan tuan tanah, tapi petisi ini gagal karena kepemimpinanmereka yang kurang berbobot, miskin pengalaman, tidak mengenal prosedur, dankelembagaan Eropa, melebih-lebihkan tuntutan, dan menggunakan kekerasan yangtidak teratur yang menjauhkan merekadari dukungan misionaris Kristen dan pejabatkolonial Eropa itu sendiri.

Tidak ada pula alternatif perlindungan dalam Kristus, seperti yang terjadi padaorang Munda dan Maori yang minta perlindungan pada misionaris Kristen (ProtestanLutheran dan Katholik) dari pengacau asing dan produk-produk impor mereka (Hindudan Muslim) tapi dukungan yang mereka berikan sangat terbatas karena kebencianmereka pada teknik radikal dan ketakutan akan kerusuhan sosial yang mungkindiciptakan oleh para pemberontak Munda, misionaris mengalihkannya padanasihat-nasihat keagamaan yang dianggap sudah membosankan, akhirnya partairadikal Munda seperti Sardar terang-terangan membenci para misionaris itu.

4. Intisari Bab IV

Para Nabi dan Aneka Visi Millenarian

Berbagai gerakan millenarian ini timbul dalam masyarakat yang memiliki tradisigerakan seperti ini, atau dalam masyarakat memiliki sejarah yang kuat untukmenempuh acara millenarian dalam mengatasi masalah besar. Expresi gerakanmillenarian ini diterima karena masyarakat merindukan kejayaan masa lampau yangsejahtera, aman, dan damai, serta pengharapan akan datangnya Imam Mahdi yangakan membebaskan masyarakat dari belenggu kesengsaraan. Gerakan millenarian iniberhubungan dengan pergantian kenabianyang memiliki peranan penting dalammempimpin gerakan millenarian ini yang membentuk millenarian menjadi ideologiyang persuasif.

Page 9: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

6

Dalam wacana di atas disebutkan masyarakat merindukan keadaan yang aman,ini berdasarkan redaksi halaman 160, yaitu:

Kebanyakan dari pola berfikir yang dianggap mendorong warga masyarakatuntuk mengungkapkan perasaan melalui gerakan millenarian terdapat meluasdalam kebudayaan preindustrial dan prailmiah. Kerinduan akan zaman keemasanmasa lalu, lebih mementingkan stabilitas dan consensus serta kebencian terhadapperusakan dan kesewenang-wenangan, sikap yang protektif lebih menonjoldaripada sikap kritis terhadap kepercayaan-kepercayaan yang generasi demigenerasi dihormati, konsep waktu yang berisikan pendapat bahwa dunia makinmenua dan harus diremajakan secara berkala.

Kebencian popular dan kencenderungan-kencenderungan millenarian harusdipadukan dan dijalin baik oleh seorang tokoh sebagai pemimpin sebagai nabi atautokoh yang menonjol dalam organisasi sosial keagamaan. Mengapa harus kenabiankarena para nabi merupakan pusat proses di mana ide-ide millenarian disampikan dandibentuk menjadi ideologi yang mampu menggerakan suatu gerakan protes yangberkesinambungan.

Lima Nabi dan Janji Keselamatan

Diponegoro: Pangeran dan Raja Penyelamat

Pergerakan Diponegoro paling banyak didokumnetasikan di bandingkan denganlima nabi, dimana biografi singkat diponegror yang merangkai melahirkanpemberontakan banyak ditulis oleh pejabat Belanda, semenjak dasawarsa sebelumperang di Jawa. Diponegoro lahir dilingkungan keratin pada tahun 1785 dari seorangselir, kakek buyutnya meramalkan bahwa diponegoro suatu hari akan bangkit untukmenghancurkan belanda. Masa muda diponegoro terisolir dari kehdupan keratin, kedaerah tegalreja lalu disini beliau dipengaruhi mistik-mistik Islam,, karena factoragama yang mulai merosot. Diponegoro berkembang menjadi anak muda yang sangatbernafaskan keagamaan dan introspektif.

Awal pergerakannnya dimulai dengan ketika melihat ramalan pertamanya yangmenyakinkan bahwa ia adalah seorang yang mempunyai misi khusus, yang kemudianmengklaim kenabianya. Lalu belanjut dengan ketidakpuasaan Diponegoro atas janjiInggris mauun belanda yang akan menaikkannya di singgasana, tindakan sekutunyayang menggeser/menggerogoti pengaruhnya sebagai pangeran senior di keratin, danmerendahkan adat istiadat lama dihormati dan berusaha menghina dirinya danpendukungnya, ditambah lagi atas keputusan Belanda yang menjadikan dirinya walisultan yang masih bayi. Karena faktor inilah Pangeran Diponegoro membentuk

Page 10: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

7

gerakan pemberontakan, dengan penindasan harga dirinya Pangeran Diponegoro yanglahir di keraton merasa itu sangat memalukan.

Pembelaan Diponegoro oleh pejabat lokal di daerahnya karena faktor dominasiBelanda atas keraton, dan juga pengklaiman dirinya sebagai nabi, yang telah lamadinantikan sebagai raja-penyelamat yang merupakan tokoh pusat dalam komplekssinkretik kepercayaan millennial pada orang jawa selama berabad-abad yang sudahlama sebelum masa Hindu-Budha. Asimilasi dan transmutasi Hindu-Budhamenghasilkan kepekaan yang semakin tinggi di antara orang Jawa terhadap stabilitasdan kedamaian serta dampak perubahan yang merusak.

Saya San: Dari Pemberontak Nasionalis hingga Menjadi Calon Budha

Seperti halnya Pangeran Diponegoro, Saya San muncul sebagai pemimpin protesdalam suatu budaya yang dirembesi oleh suatu kerinduan millennial-penyelamat kunodan mendalam. Saya San menggunakan kemampuannya dalam segala aspek dalammemperoleh pengikut, yang sangat dipengaruhi oleh jabatannya sebelum mengklaimdirinya sebagai nabi dan pemimpin protes. Dalam penglihatan masa kecilnya SayaSan banyak melihat penindasan yang dilakukan Kolonial Inggris terhadap rakyatSwebo. Saya San muda sering berpindah-pindah distrik dan membiayai hidupnyasendiri, dan bergabung dalam sekte kepercayaan yang memberinya pengetahuankepercayaan yang berhubungan dengan arwah nat atau animis dan kepercayaan occultserta aspek pelindung dari agama Budha yang akan digunakan dala pergerakanprotesnya. Pada tahun 1928 ia mengepalai penyelidikan khusus terhadap seranganpolisi dan melakukan pemberontakan dengan kekerasan terhadap kolonial Inggrissehingga membuat daya tarik petani Birma dan tokoh athin menjadi ppengikutnya,hinga dia mengumumkan kepada yang dipercaya bahwa ida adalah Sektya-Min, ataupenguasa alam semesta, yang akan berbuat kebaikan dan memulihkan Dharma diakhir zaman kemerosotan agama Budha, atau zaman dominasi koloni Eropa.Kemudian Sektya-Min akan menjadi calon Budha dan memperbaharui sertamemenuhi ajaran Budha Gautama, yang telah sangat dilupakan. Ini berhubungandengan ramalan yang bercampur-baur dengan ide-ide kepercayaan esoterik dandipilih dari berbagai sumber. Dalam idiologi dasarnya, pemberontakan Saya Sanserupa dengan pendeta Budha, orang yang mengaku sebagai weikza-weikza dan ahlisihir yang memprolamirkan dirinya sebagai Sektya-Min.

Kinjiktile: Wahyu Pemberontakan

Kinjiktile adalah seorang dukun dan pemberontak anti-Jerman, dan ia digantungkarena khotbahnya yang menghasut pada tanggal 5 Agustus 1905. Dia adalahpemimpin pemberontakan melawan Jerman. Dia merupakan ahli nujum dengan ini

Page 11: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

8

mendapatkan penharuhnya yang luas yang menjadi kunci dalam penyelamatan bumidan pemberontakan-pemberontakan muncul akibat dari kekacauan dankemunduran-kemunduran yang dialami oleh Matumbi dan Ngindo dalam dasawarsapertama pemerintahan Jerman, adanya permusuhan antara mereka dipercaya akibatkekuatan sihir. Gerakan yang dilakukan oleh orang Afrika Timur-Jerman diakuikarena memiliki kekuatan untuk melenyapkan kegiatan sihir dan kemudianmemulihkan orde serta menhjilangkan penderitaan.Jadi pengharaoan millenarianberhubungan dengan kampanye anti-sihir, yang para pendukungnya mempercayaimereka mampu menghilangkan seluruh kejahatan dari dunia dan menghilangkansumbernya,yaitu kegiatan sihir.

Birsa: Keajaiban Munda

Cerita Birsa dalam pergerakan millenarian berbeda dengan tokoh lainnya, Birsahanya mempunyai visi untuk mempersatukan kembali Munda dengan Kristen,demikian juga kepercayaan Hindu, dan pergolakan pergerakannya hanya dalammasyarakat setempat.

Te U A Haumene: Nabi Perdamaian

Isi millenariannya didasarkan hampir selurhnya ide-ide ekstakologis Injil yangtelah diubah orang kristen dan yahudi. Pergerakannya lebih ke aspek agama, terdapatkemiripan Te Ua dengan cerita Nabi Ibrahim.

Demikian secara singkat peranan para nabi dan aneka visi millennial dirangkum:

a. Para nabi tersebut membuat visi pengharapan millennial yang membuat daya tarikpara pengikutnya.

b. Millennial menjadi alat penting pengungkapan kebencian para pemimpin dankaum tani yang disingkirkan yang hanya mempunyai sedikit jalan tembus padakekuasaan yang membingungkannya dan hanya sedikit mengalami pemberontakansupra-desa yang populer.

c. Usaha memulihkan orde suci adat, yang secara struktural dan ritual merupakanjimat-jimat yang mengelilingi masyarakat untuk menyelaraskan kekuatan alamsemesta yang merembas dan responsif.

d. Menginginkan menciptakan dan memulihkan persatuan sosial yang begitu berartidan mekanisme efektif untuk mengatur berbagai kegiatan manusia.

e. Memulihkan agama

Page 12: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

9

5. Intisari Bab V

Menuju Kekerasan: Penindasan yang Gagal dan KebangkitanPemimpin-Pemimpin Sekunder

Menuju Kekerasan: Penindasan yang Gagal dan Kebangkitan Pemimpin-Pemimpin

Sekunder

Dalam kasus pemberontakan kenabian ada tiga faktor yang merupakan

pendorong utama tindakan kekerasan untuk menggulingkan orde yang sedang

berjalan diantaranya yaitu:

1) Keputusan para pemimpin kenabian untuk memimpin para pengikut mereka dalam

pemberontakan

2) Hilangnya kekuasaan yang efektif atas para pengikut dari para nabi ke tangan para

pemimpin sekunder yang cenderung lebih suka menggtnakan kekerasan

3) Gagalnya para penguasa kolonial untuk mengambil tindakan cepat atau keteledoran

mereka dalam usaha menindas pemberontakan

Perang jawa tergantung pada kebencian Diponegoro dan keputusannya untuk

memberontak, kepuutusan itu tak dapat ditangkal oleh usaha-usaha yang kurang

matang dari Belanda untukmemaksanya agar tetap jika bukan mendukungnya.

Dikecewakan oleh penolakan yang berulang-ulang dari pihak Belanda dan

pengaruhnya yang kecil bagi keraton Yogyakarta , Diponegoro mundur kedaerahnya

di Tegalreja. Ada bukti bahwa Diponegoro dan para pengikut dekatnya kemudian

mulai mengumpulkan senjata dan mempersiapkan pedukung yang potensial untuk

melawan pelanggaran-pelanggaran hak lebih lanjut oleh Belanda. Tetapi

pemberontakan terbuka sebenarnya terpaksa ia lakukan karena adanya penghinaan

dari saingannya di Yogyakarta yang paling eksttrim,Danureja,memerintahkan untuk

membangun jalanyang pada suatu tempat melalui daerah Diponegoro dan Danureja

pun membangun jalan ini tanpa meminta izin kepada pengeran atau

mengkonsultasikannya.

Tindakan pejabat yang tidak bertanggung jawab menyebabkan Diponegoromenentang

secara terang-terangan. Tindakan Danureja dan konfrotasi yang dilakukannya,

Page 13: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

10

menyudutkan Diponegoro pada satu-satunya pilihan yakni melawan dengan

kekerasan. Kebencian para petani atas penambahan tuntutan jasa buruh dari mereka

dalam pembangunan jalan dan popularitas Diponegoro di kalangan penduduk desa,

memberikan dukungan yang meluas bagi usahanya melawan Belanda. Setelah usaha

setengah hati oleh para pejabat Belanda dan keraton untuk mengadakan kompromi

gagal, yang kemudian diikuti oleh ketegangan serta pertarungan berdarah sebagai

akibat dipindahnya patok-patok jalan, Residen Belanda, Smisaert, memerintahkan

pasukannya untuk menyerang daerah Diponegoro dan menyeret tokoh ini

kepengadilan

Setelah berita kejadian itu pemberontakan terbuka Diponegoro mulai

menyebar para pengeran yang kecewa, para ulama, petani dan para kepala bandit

bergabung dengannya. Konflik sipil berdarah ini berlangsung sekitar lima tahun.

Bukti-bukti yang tersedia menunjukan bahwa nabi Maori, Te Ua tidak menginginkan

para pengikutnya menggunakan kekerasan melawan musuh Eropa. Ia menyebut

agama baruya Pai Meire yang berarti baik dan damai. Khotbah-khotbahnya

menekankan pada penarikan diri , doa-doa, dan persiapan yang tenang bagi masa

depan yang penuh kesejahteraan yang sudah ada ditangan.

Pada tanggal 6 April 1864, sepasukan kolonial dan milisi pendatang

membakar pemukiman Maori, yang ditinggalkan di taman dekat kota Plymouth di

Taranaki. Tentara itu dipimpin oleh seorang kapten yang bernama Lloyd. Lloyd dan

tentaranya terjebak dalam serangan sembunyi-sembunyi orang Maori, akibatnya tujuh

serdadu terbunuh termasuk Lloyd sendiri dan dua belas orang terluka dan dapat lolos.

Pada tahun 1895 setelah berbulan-bulan yang penuh dengan khotbah dan

penyembuhan, enam atau tujuh ribu pengikut Munda yang setia berkumpul dalam

sebuah kemah besar disekeliling tenda Birsa di bukit dekat kota Chalkad. Birsa

meramalkan bahwa becana alam akan segera tiba menghancur semuanya kecuali

pengikut setianya.

Setelah pengikutnya mengancam orang-orang terkemuka Rajput dan mengusir

polisi yang dikirim untuk mengamati kemah Birsa desas-desus menyebar bahwa

kebangitan umum sedang direncanakan. Bertolak dari kejadian ini membuat polisi

Page 14: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

11

inggris dan india menyelinap kedalam kemah Birsa dan menangkap kemudian

memenjarakannya.

Birsa dibebaskan dalam amnesti umum berkaitan dengan peringatan Diamond Jubilee

Ratu Victoria pada tahun 1897.

Kegigihan Kinjikitile dan kekuasaan besar yang ia tunjukan membuat tindak

kekerasan tidak terelakan. Tindakan kekerasan merupakan satu-satunya

pilihan,karena penarikan diri secara pasif atausektarianisme pasifik, yang merupakan

karakteristik banyak gerakan revitalisasi Afrika. Tidak cukup tanpa tindakan

kekerasan, para akida dan tuntutan mereka yang berlebihan akan tetap merajalela, dan

jerman tidak akan lebih lama mentorerir penolakan rakyatya untuk bekerja sama

dalam pola tanam paksa.

Jerman hampir tidak melakukan apa-apa untuk memberantas pemberontakan yang

dibangkitkan oleh Kinjikitile dengan pendukung yang semakin banyak. Para pejabat

kolonial hanya dapat menyaksikan dengan penuh tanda tanya ketika segerombolan

pejiarah dari Matumbi, Ngindo, dan Zaramo berjalan menuju tempat Nujum

Kinjikitile dan kemudian dibekali ramalan-ramalan dan jimat-jimat.

Gubernur Jenderal mengatakan bahwa stafnya di Dar Es Salam tidak

memperhatikan pemberontakan bantuan dari pada akida arab di pedalaman, walaupun

mereka telah melaporkan bahwa orang-orag desa Matumbi dan Mindo menolak untuk

mengerjakan tanah pemerintah, mencabut tanaman kapas, dan mengancam para

pengawas dengan serangan fisik. Hanya berbeda kurang lebih dua minggu antara

pertengahan juli 1905, ketika peringatan pertama itu dikirim, pada akhir jui dan awal

agustus tindakan kekerasan pertama meletus.

Kegagalan para administrator jerman bergerak melawan kinjikitile sebelum

tindakan kekerasan itu meletus merupakan bagian dari sikap tidak peduli mereka

terhadap tenggara, ketidakmampuan pemerintah juga dapat ditelusuri dari kegagalan

jerman mengantisipasi kegagalan politik dimana gerakan tersebut bernafaskan

keagamaan dapat diarahkan oleh orang-orang yang tidak memisahkan kegiatan

manusia seerti para penguasa eropa.

Page 15: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

12

Pada awal tahun 1928, Sayasan bertekad mengusir orang inggris dan para sekutu

india mereka dari Birma India dengan kekerasan. Lebih dari satu tahun ia menarik

pengikut dan membangun organisasi untuk melaksanakan rencananya. Walaupun

Sayasan sediri hanya memimpin dua dari sebelas gerakan kebangkitan yang

mencetuskan pembrontakan tahun 1930-1932. Ia mengunjungi tujuh dari sebelas

daerah dimana kerusuhan terjadi. Dalam perjalanannya ia membela perlawanan petani

atas paja dan memperkuat Athin. Pada akhir tahun 1928 ia merencanakan

pembentuan tentara pemberontak dan pada awal 1929 mulai membentuk pertahanan

petani. Persiapan terakhir bagi pemberontakan dilakukan selama pada pertengahan di

kota Taikky di disterik insein.

Satu delegasi petani dan pemimpin lokal di distrik Tharrwadi mengajukan petisi

kepada gubernur waktu itu Maunggyi pada tangggal 22 desember 1930. Petisi itu

berisi daftar yang cukup panjang dari kesengsaraan petani dan menyarankan beberapa

cara pemecahan masalah yang mungkin dapat ditempuh.

Kemenangan-kemenangan awal ini banyak menyokong kredibilitas

kepemimpinan sayasan dan kekuatan magisnya. Dalam beberapa minggu inggris

harus menghadapai gerakan kerusuhan-kerusuhan komunal, dan tindak kejahatan di

daerah birma bawah dan di beberapa tempat di Zonakrin.

Sebagai seorang pemberontak nasionalis dari dewan umum asosiasi birma Sothein

yang radikal dan sebelumnya pernah menjadi terdakwa pembunuhan pengadilan.

Lolosnya di ponegoro dan kesembuhannya dari luka bekas perang, meyakinkan para

pengkutnya bahwa ia tidak terkalahkan dan kebal, pembebasn Birsa dari penjara juga

merupakan keajaiban yang sama. Pembantaian pasukan kaptee Lloyd, kemenangan

awal sayasan dan keberhasilan awal pwmberontakan maji-maji memberikan

kepercayaan dan pengakuan bahwa nabi mempunyai kekuatan ajaib.

Orang maori yang mungkin merupakan paling perkasa yang dibicarakan disini

juga selalu kalah dalam melawan eropa. Kekalahan suku Kingite di Waikato dan para

naki merupakan pukulan menghancurkan yang jelas membuka jalan bagi kebangkitan

Paimaire. Orang maori dapat sedikit berbangga jika mengetahui bahwa inggris

mempunyai banyak pengalaman dalam hal itu dan memandangnya sebagai musuh

Page 16: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

13

pribumi yang sangat besar yang poernah mereka hadapi. Maji dan kekuatan militer

jerman sebelum tahun 1905 orang-orang seperti matumbi dan mindo setidaknya telah

mengetahui tentang kekalahan yang di derita oleh pejuang kuat seperti Hehe.

Seapanjang periode kolonilasiasi inggris arus kegelisahan tidak pernah

terhenti walaupun ada tuntutan inggris akan kesetiaan koloni dan banyak pertanyaan

yang ramah dan damai dari rakyat Birma. Secara berkala kegelisahan meletus

menjadi pemberontakan terbuka adalah yang dipimpin oleh para pendeta Birma atau

para penuntut tahta kerajaan yang kosong dari dinasti Konbaung yang telah

ditaklukan seperti di Jawa, arus melineal dan rangkaian perlawanan telah bercampur

baur tetapi tidak ada seorangpun yang mampu menggabungkannya seefektif sayasan

dalam semua kasus kecuali maji-maji, dimana orang matumbi dan mindo sangat sadar

akan kegagalan perlawanan suku-suku tetangganya, perlawanan konvensional dan

pemberontakan yang tidak bernafaskan kenabian telah gagal mencegah masuknya

kolonial eropa.

Pemimpin perang suci

Sayasan dan birsa merencanakan dan mengawasi sendiri pendegalasian

kekuasaan ini. Di ponegoro juga menempatkan sanak sudara dan pendukung yang

mempunyai bakat alamiah pada posisi kekuasaan, tetapi mereka memperoleh kontrol

atas pemberontakan yang lebih besar atas namanya dari pada yang diinginkannya. T

ua jelas ehilangan kemampuan mengontrol murid-muridnya dan menghilang dari

pandangan ketika panggilan mereka untuk berperang menggantikan ramalan

penyelamatannya melalui campur tangan tuhannya, Kinjikitile kelihatannya berusaha

menggunakan para penyampai pesan khususnya atau para Hongo untk mengkoordinir

perlawanan dari kelompo-kelompok yang berbeda yang merupakan tujuan dari

pesan-pesannya.

Masalah yang dihadapi di ponegoro dalam menanngani sistem yang cukup

teliti ini berkurang, paling tidak pada saat awal pemberontakan dengan masuknya

sebagai pedukung ( sesuai dengan perkiraan Peter Carey ) lebih dari setengah jumlah

pangeran Yogyakarta, hampir semua tukang pukul sultan, empat puluh satu dari

Page 17: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

14

delapan puluh delapan bupati atau administratror kraton yang dapat diidentifikasi dan

banyak lagi pejabat regional dan pemimpin desa.

Musuh di ponegoro memilih dua orang pemimpin sekunder pemberontak

tersebut untuk dibujuk secara khusus karena peran penting mereka dalam mendukung

pemberontakan. Kedua pemimpin itu adalah Alisabah Prawidadidja atau Sentot,

seorang komandan lapangan Diponegoro yang lihai. Yang kedua yaitu kiai Madja

yang dianggap sebagi penggerak pemberontakan asalnya dalah seorang guru agama

dari desa kecil dekat Surakarta.

Dari lima puluh tujuh pemimpin kebangkitan utama yang latar belakangnya

dapat diindentifikasi dari serangkaian laporan setelah pemberontakan dan

proses-proses pengadilan, dua puluh lima orang (44 persen) adalah pendeta Budha.

Walaupun kebanyakan dari mereka adalah para pongyi, satu orang adalah upesin.

Setelah para pongyi nomor dua dari pemimpin-pemimpin itu adalah kepala atau

anggota organisasi wunthanu athin desa. Mereka memberika dua puluh empat (42 %)

orang dari pemimpin sekunder yang dihitung. Dari dua puluh empat orang ini , lima

belas (63%) adalah presiden dari satuan-satuan athin lokal dan tujuh orang (29%)

adalah pejabat. Pemimpin pemberontakan lainnya merupakan bandit-bandit, bekas

pejabat pemerintah dan dua calo beras. Dominasi kepala Pongyi dan athin tidaklah

mengherankan karena kedua kelompok ini mewakili lembaga-lembaga atau

organisai-organisasi yang masih memainkan peran efektif dalam kehidupan petani.

Difusi otoritas hampir sepenuhnya Inheren dalam situasi dimana kinjikitile

berusaha membangkitkan perlawanan terhadap jerman dan sekutu pantai mereka.

Kekuatan diantara orang Matumbi, Ngindo dan tetangganya dari daerah-daerah inti

pemberontakan Maji-Maji tidak pernah disentralisasikan.

Dalam gerakan Pai Maire akan kembali pada tingkat kepala suku dan hapu serta para

pemimpin kekeluargaan dimana biasanya ia tinggal. Kelemahan Te Ua sebagai

pemimpin protes dan tindakan-tidakannya sendiri sangat banyak menyokong

kehancuran persatuan yang pernah dimiliki gerakan tersebut.

Seperti Te Ua kebanyakan murid-murid utamanya, seperti Petara dan Kereopa

yang terkenal menghusut dilakukannya pembunuhan misionaris Jerman Volker

Page 18: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

15

merupakan orang-orang baru atau orang-orang tradisi yang telah mengalami kontak

nyata dengan para misionaris dan pendatang Eropa. Walaupun banyak dari

pemimpin-pemimpin ini mengubah ajaran Te Ua mengenai persatuan kembali yang

didampingi dengan kedamaian menjadi ajaran dengan kekerasan dan perang demi

keselamatan, mereka juga mencampur adat kuno Maori dan ide-ide ajaran Injil serta

bentuk organisasi teknologi Eropa ketika mereka menyebarkan agama baru

diseluruh North Island.

Walaupun empat dari lima nabi dilahirkan dilingkungan petani, semuanya telah

memperoleh jabatan dan status yang berbeda sebelum memulai karir mereka sebagai

pemimpin protes sosial. Pada tingkat kepemimpinan primer, bukti-bukti mendukung

banyak penulis bahwa para petani cenderung meminjam pemimpin dari kelompok

sosial yang lain ketika terlibat dalam tindakan protes yang meluas keluar daerahnya

dan merupakan ledakan tindakan kekerasan yang telah lama.

6. Intisari Bab VI

Mobilisasi: Simbol dan Ritual, Jimat, dan Kekuatan Magis Simpatik

Tehnik dan alat-alat yang digunakan kelompok-kelompok yang berbeda untuk

menopang kekuatan mereka dan menetralisir keunggulan orang Eropa dan sekutu

mereka dapat dibagi kedalam lima bentuk yaitu:

1) Desas desus dan kejahatan yang direncanakan

2) Simbol-simbol pengabsahan,

3) Ritual-ritual untuk membentuk solidaritas dan mengundang bantuan supranatural

4) Penggunaan jimat-jimat peniruan tingkah laku para musuh mereka atau kekuatan

magis simpatik

Bencana dan desas-desus pembentukan tahap pemberotakan

Orang-orang dari kalangan yang dibicarakan dimana terdapat kepercayaan

tentang interaksi yang kostan terhadap kekuatan supranatural dan teresterial,

umumnya memandang kejadian alam sebagai kejadian misterius atau pertanda akan

datangnya bencana besar. di Birma suatu gempa bumi yang dahsat pada bulan mei

1930, yang meratakan bangunan –bangunan dan banyak mengambil nyawa di Pegu

Page 19: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

16

dan kota-kota lain di Delta,secara luas diinterpretasikan sebagai pertanda bahwa

bencana besar akan terjadi. Bagi orang yang telah melihat pidato Saya San adalah

Sektiya Min atau Raja Keadilan. Di Afrika timur-Jerman, kekeringan dalam beberapa

daerah pedalaman memberikan dorongan bagi orang-orang yang berusaha untuk

menyebarkan aliran kepercayaan Maji dengan janji persumpahan sumber-sumber ini

dan kemalangan yang serupa. Kelaparan dan epidemi yang menyerang Chota Nagpur

dalam periode awal kemunculan Birsa sebagai tokoh kenabian dan juga setelah

setelah pembebasannya dari penjara tidak saja mempertinggi seruan para penyelamat,

tetapi juga memberikan kesempatan kepada Birsa untuk memperlihatkan

kapasitasnyasebagai seorang penyembuh dan perhatiannya yang besar bagi kebutuhan

rakyatnya. Di jawa kelaparan, epidemi kolera dan letusan gunung api dihubungkan

dengan ramalan Diponegoro dan dengan kejadian-kejadian kunci di Yogyakarta

dalam tahun-tahun sebelum perang Jawa. Korupsi yang merajalela dari orang-orang

yang berkuasa kemerosotan adat istiadat dan hubungan yang sangat dihormatti,

perusakan yang tidak terkontrol oleh kelompok perampok semuanya sangat dekat

berhubungan dengan Tradisi kenabian Jawa, pada periode sebelum kedatangan Ratu

Adil.

Salah satu alat pengorganisasian pusat Kinjikitile adalah kompanye yang

dibisikan dari satu orang ke orang lain yang dirancang untuk menyebarkan rahasia

aliran kepercayaan Maji-maji , yang tidak diragukan lagi akan membangkitkan

spekulasi yang menghawatiirkan. Setelah kembali dari penjara, Birsa menarik para

pengikutnya terutama pada pertemuan rahasia yang diadakan pada malam hari jauh

didalam hutan. Pergantian nabi-nabi penyembuh dan ramalan-ramalan misterius

tentang kembalinya para leluhur mempersiapkan jalan bagi Te Ua. Setelah

penjebakan pasuka Lliyod, organisator Pai Maire menggunakan pancaran rahasia dan

tabu yang mengelilingi para pembawa pesan yang membawa keada Llyod dan

tentara-tentaranya keseluruh bagian dari pulau untuk menetapkan keyakinan para

pngikutnya.

Mencari keabsahan

Page 20: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

17

Walaupun daya tarik dan kemampuanuntuk memobilisasi pendukung yang

luas dari setiap nabi akhirnya berakar dalam keperibadian wahyu-wahyu, dan visi

mellineriannya, semua nabi mengundang dukungan lembaga tambahan, pola tinkah

laku dan ritual-ritual untuk menambah keabsahan mereka. Di Birma, Jawa dan Afrika

timur-Jerman simbol-simbol ini didasarkan hampir seluruhnya pada pendahulu

prakolonial pribumi. Diantara orang Maori dan Munda pengaruh asing memainkan

peranan penting. Mugkin usaha yang teliti untuk memperoleh keabsahan melalui

penggunaan simbol keagaamaan politis pribumi dihubungkan dengan pemberontakan

Saya San di Birma. Sebelum kedua pemberontakan yang dilakukan Saya San

nelakukan upacara penobatan yang mengagumkan, yang dilakukan sejauh yang

mungkin sesuai dengan tata krama keraton adat Birma.Setelah upacara penobatan

pertama Saya San beristirahat di istana yang telah dibangun oleh para pendukungnya

di puncak bukit di hutan.

Karena Diponegoro benar-benar kelahiran kerajaan, gelar kebangsawanan

dan perlengkapan kebangsawanan Jawa lainnya yang selalu dari kebutuhan untuk

menunjukan bahwa ia adalah penguasa spritual yang berhak, ketimbang usaha

mendirikan hubungan Dinasti yang terjadi pada diri Saya San. Diponegoro

memperlihatkan kekhawatirannya atas keabsahan secara berulang kali sebelum,

selama dan bahkan setelah pmberontakannya melawn belanda dan melawan sekutu.

7. Intisari Bab VII

Pemberontakan, Penindasan, dan Dampaknya

Dalam semua kasus, perjuangan itu tidak seimbang, hasil akhirnya sudah dapatdiduga, walaupun demikian, skala pemberontakan, lamanya perlawanan dan tingkatkeberhasilan yang diperoleh oleh kelompok-kelompok dalam pemberontakan yangbervariasi, dari 5 kasus yang diteliti. Skala dan lamanya suatu gerakan sangattergantung pada interaksi antara kemampuan para pemimpin pemberontakmengorganisasi dan mengarahkan pendukung mereka dengan keefektifan parakolonialis Eropa dalam menggunakan alat-alat penindasannya.

Pemberontakan

Page 21: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

18

Lama dan intensitas kontak dan kontrol orang eropa mempunyai pengaruhpenting pada kapasitas para pemberontak untuk menggunakan kekerasan dankemampuan para kolonialis menghentikan kekerasan itu. Orang Jawa, Matumbi atauNgindo yang sistem sosio-budayanya tetap utuh, memiliki keuntungan tersendiridalam kepemimpinan dan persenjataan dibanding orang Birma atau Munda, yangkemampuan perangnya merosot sejalan dengan pengikisan umum pranata-pranatapribumi mereka. Para pemimpin Jawa, Matumbi dan Ngindo masih memperolehposisi yang cukup berpengaruh dan sistem militer mereka masing-masing belumsepenuhnya dihancurkan. Di Birma dan Chota Nagpur. Di pihak lain, tradisipeperangan sedikit lebih baik dari sekedar kenangan yang samar dan para pemimpinpribumi telah tumbang dalam invasi awal atau perlawanan terhadap penaklukaneropa.

Kelompok-kelompok di daerah dengan penetrasi Eropa yang lebih terbatas jugadipersenjatai lebih baik daripada di daerah daerah di mana kontrol asing lebih kokohberdiri. Tentara jawa seperti tukang pukul sultan Yogyakarta yang membelot ke pihakDiponegoro membawa serta senjata mereka. Selama tahap awal pemberontakan, parapendukung Diponegoro membuat sendiri mesin mereka kemudian bahan itu dansenjata api diselundupkan ke daerah-daerah pemberontakan di pantai utara dandaerah-daerah lain. Tentara pemberontak juga memperoleh senjata api dari pasukanBelanda yang dikalahkan. Walaupun kebanyakan pengikut Diponegoro terutamadipersenjatai dengan ketapel atau tombak, senjata api juga dugunakan dalam jumlahcukup besar khususnya dalam peperangan yang menandai tahap awal pemberontakan.

Orang Matumbi juga disuplai secukupnya dengan senjata api ketika terjadipemberontakan Maji-Maji sebagai hasil dari perjuangan panjang mereka melawanpedagang budak Swahili dari pantai dan pengacau pengacau lain. Senjata merekaterutama berupa senjata yang diisi melalui ujung larasnya yang antik, tapi senjata itumemberikan pengaruh cukup besar dalam serangkaian serangan yang mendominasiperjuangan Matumbi melawan tentara kolonial. Dari semua kelompok dalampemberontakan, orang Maori mungkin yang dipasok paling banyak dengan senjataapi Eropa. Perdagangan dengan Eropa selama beberapa dasawarsa telah memberikanhampir semua satuan hapu sejumlah besar senjata api dan amunisi, meskipun adausaha-usaha interval oleh para pejabat kolonial untuk mencek senjata orang Maori.

Kendati jumlah pemimpin militer dan tradisi perang sangat menyokongmobilisasi dan organisasi di Jawa, di Afrika Timur-Jerman dan di Selandia Baruberbagai keuntungan pra perjuangan kadang kadang terbukti tidak jelas dalam konflik.Keberhasilan pemberontak tergantung pada kemampuan para pemimpin militer untukmengadaptasi pola adat peperangan untuk mengatasi keunggulan teknologis dan

Page 22: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

19

organisasional eropa. Keberhasilan pemberontak dalam semua kasus yang ditelitisangat dekat hubungannya dengan penggunaan taktik gerilya yang dalam beberapakasus berakar dalam tradisi peperangan prakolonial. Para pendukung Diponegoroberjuang dalam beberapa perang konvensional pada tahap awal perang jawa, tapi parakomandan pangeran itu bergantung hampir seluruhnya pada perang gerilya.Penjebakan dan kejutan sebagai taktik-taktik perang telah lama digunakan orang Jawadan dataran sungai yang berbatu-batu serta dipenuhi pepohonan di mana banyak daripemberontakan terpusat sangat cocok untuk menyerang sambil menghindar darikejaran pasukan musuh.

Para pemberontak Jawa dapat mempercayai penduduk desa untuk menjadimata-mata, memberikan informasi tentang gerakan musuh, tempat berlindung,menarik pengikut baru karena sistem komunikasi yang buruk dan ketidakterbukaandesa-desa di banyak daerah di Jawa Tengah.

Dalam beberapa kesempatan, para pemberontak memancing Belanda untuk majuketempat yang strategis, kemudian menghancurkan desa sasaran atau kamp begitubelanda sampai di daerah sasaran. Keputusan Diponegoro dan para komandannyauntuk makin mengintensifkan perang gerilya, menambah lamanya pemberontakan itudan biaya yang sangat tinggi yang harus dikeluarkan oleh Belanda. Dalam jangkapendek, masyarakat yang didesentralisasi seperti orang Matumbi dan Ngindomenikmati banyak keuntungan dari kelompok-kelompok pemberontak di Jawa.Setelah menderita banyak korban dalam beberapa medan perang dengan Jerman padaawal pemberontakan Maji-Maji mereka beralih ke perang gerilya. Walaupun peranggerilya berskala kecil lebih efektif daripada perang di medan terbuka dalam jangkapendek, penerimaannya yang ekslusif menyita setiap kesempatan bagi kemenanganakhir pemberontak. Secara historis perang gerilya sendiri belum cukup untukmembawa kelompok pemberontak pada kekuasaan. Ia hanya berhasil sebagai salahsatu aspek strategi yang lebih besar dari perlawanan.

Penindasan

Seperti kualitas kepemimpinan dan kemampuan taktis pemberontak yang sangatberagam, masing-masing rezim kolonial menunjukan derajat keahlian yang bervariasidalam menindas gerakan-gerakan protes. Teori mengatakan bahwa makin lambatpemberontakan itu terjadi, makin efektif respon orang Eropa. Perkembangan initerutama dihasilkan dari kemajuan dalam persenjataan, organisasi, komunikasi,logistik dan obat-obatan yang berhubungan dengan proses industrialisasi di Eropasendiri. Senapan mesin dan senapan otomatis yang digunakan untuk melawan parapemberontak Maji-Maji dan Saya San, jauh lebih menghancurkan daripada senjata

Page 23: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

20

artileri berat dan lambat menembak yang digunakan oleh Belanda selama perangJawa. Penggunaan kapal terbang Inggris untuk survei sebelum perang dan pembomanselama kerusuhan tahun 1930 di Birma, membawa dimensi baru dalam peperangananti pemberontakan.

Di luar persenjataan dan kapasitas organisasi, usaha orang Eropa untukmemadamkan pemberontakan yang diteliti di sini sangat dipengaruhi olehkemampuan mereka mengeksploitasi perpecahan yang sudah lama ada di antaraorang-orang yang dikolonisasi dan membentuk persekutuan dengankelompok-kelompok pribumi serta imigran non Eropa. Kerap Kaikelompok-kelompok etnik membenci kelompok pemberontak dan yang tidakmempunyai ikatan dengan simbol keabsahan yang ditunjukkan oleh para pemimpinnabi pemberontakan, dengan aktif mendukung serangan kolonial untuk menindasperlawanan dengan kekersan itu. Pola ini dapat dicontohkan oleh dukungan Karendan Shan bagi Inggris di Birma dan bantuan yang kritis yang diterima Jerman dariorang-orang pantai berbahasa Swahili di Afrika Timur. Selain dukungan militer,kelompok-kelompok pribumi memberikan bantuan penting bagi orang eropa sebagaimata mata dan pemberi informasi, sumber-sumber pengawasan (yang diperolehsecara sukarela ataupun paksaan), pengendara gerobak dan pengantar surat/pesan,pekerja konstruksi dan perbaikan jalan dan jembatan.

Dalam beberapa kasus tokoh-tokoh keagamaan non pemberontak disertakandalam usaha-usaha eropa untuk memulihkan orde. Belanda menggunakan guru-gurukeagamaan muslim untuk mencegah tentara Jawa yang berjuang membantuDiponegoro, meninggalkannya dan beralih pada musuhnya, dan jika tidakmemungkinkan, membujuk para serdadu pemberontak untuk meletakan senjatamereka. Pemilihan kelompok-kelompok elit pribumi untuk dijadikan anggota dalampemerintahan, manipulasi yang baik dari perbedaan budaya dan persaingan yang telahlama berlangsung dan banyaknya orang ynag dikolonisasi ditarik masuk ke tentarakolonial dan pasukan polisi, memberikan dukungan yang paling sering dan mudahdigunakan untuk menyokong orde kolonial Eropa. Para pemimpin gerakan nasionalisyang tujuan akhirnya memperoleh kemerdekaan bagi orang-orang yang dikolonisasijuga dihadapkan pada keadaan kompleks dan kontradiktif. Akibatnya srategi danrespon mereka jauh lebih rumit dan ambivalen. Reaksi-reaksi anti Eropa dan antiimperialis sering digambarkan dalam usaha-usaha dekolonisasi.

Dampak

Pengaruh awal dari setiap gerakan yang dibicarakan tergantung pada respon yangdilakukan oleh para pejabat kolonia Eropa. Walaupun begitu, pewarisan yang terus

Page 24: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

21

menerus dari gerakan-gerakan ini ditentukan oleh konteks sosio-ekonomis yangberbeda di mana gerakan itu terjadi, dan hakikat serta waktu terjadinya bentuk-bentuklain dari respon-respon politis di antara orang-orang yang dikolonisasi di setiapdaerah. Dampaknya sangat bervariasi ynag berkisar dari semata-mata pertandasampai pengaruh yang meluas pada ide, taktik, simbol dan gaya kepemimpinan parapemberontak nasionalis. Di Jawa respon pemerintah Belanda terhadap pemberontakDiponegoro jauh kurang keras dibandingkan dengan respon yang diberikan olehrezim yang didominasi oleh para pendatang di Selandia Baru oleh atau paraadministrator Inggris di Birma.

Untuk mengurangi risiko terjadinya pemberontakan lebih lanjut di kerajaan itu,Belanda menerapkan serangkaian persetujuan dengan keraton Yogyakarta danSurakarta yang sangat mengurangi daerah kekuasaan kedua kerajaan itu, tapi setujuuntuk memberi kompensasi bagi para pangeran berupa pembayaran uang tunaitahunan sebagai penghasilan, karena penyerahan porsi yang luas dari daerah merekayang tertinggal. Mungkin dampak jangka panjang yang paling penting dari perangJawa adalah beban yang sangat berat yang diletakkan pada pembiayaan koloni danpemerintah dalam negeri. Yang paling jelas terlihat, pemikiran finansial melahirkandukungan pemerintah dalam negeri atas rencana ekonomi kontroversial dari Johannesvan de Bosch yang diketahui secara kolektif sebagai kultur stelsel atau lebih tepat lagi,sistem tanam paksa.

Sistem pemerasan ekonomi ini, yang didasarkan pada peluangan sebagian waktupetani Jawa untuk menanam tanaman perdagangan yang akan dikumpulkan olehpemerintah dan dijual ke luar negeri. Diterima terutama karena sistem ini menjanjikanpengembalian pendapatan yang lebih besar dan lebih cepat daripada usulanalternatifnya. Walaupun dampak sepenuhnya dari sistem tanam paksa terhadapsejarah Jawa dan Indonesia selanjutnya harus dikaji, bukti-bukti yang adamengungkapkan bahwa sistem ini sangat merusak perhubungan ekonomi jangkapanjang.

Gerakan yang dipimpin baik oleh Saya San maupun Diponegoro mungkin telahmengilhami para pemimpin kenabian yang mengikuti mereka dan meneruskan tradisimillenarian yang sudah berusia berabad-abad tapi tidak satu gerakanpun yang dapatselamat dari kehilangan nabi pendorong mereka. Kendati demikian, keduanyamempunyai pengaruh yang nyata pada gaya, daya tarik dan bahkan ideologi daribanyak pemimpin nasionalis di setiap daerah kolonial. Dalam beberapa dasawarsapertama abad ke-20, Diponegoro telah dikukuhkan menjadi pahlawan nasional besaryang telah diploklamirkan sebagai tokoh nasionalisme Indonesia.

Page 25: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

22

Walaupun metamorfosa Diponegoro sejalan dengan banyak tokoh-tokohkenabian, hal itu hanya mempunyai sedikit hubungan dengan orang atau penyebabperjuangannya. Ia adalah seorang Jawa, bukan seorang pemimpinIndonesia-sebenarnya Indonesia belum ada. Ia melawan Belanda hanya untukmengoreksi pengaruh mereka di daerah pusat Jawa Tengah terhadap rakyatnya dantetap membiarkan mereka tinggal di Jawa Barat dan di daerah pantai utara. Ia tidakbegitu memperhatikan masyarakat di luar daerah kerajaan itu dan tidak merasadikhianati ketika tentara dari madura atau Bali berperang melawannya dalam pasukanyang dipimpin oleh Belanda.

Bagaimanapun banyaknya ucapan para pemimpin nasionalis tentang kenanganusaha perlawanan kenabian atau penerimaan simbol dan daya tarik para pemimpinkenabian kampanye mereka untuk kemerdekaan dilandasi oleh bentuk mobilisasi danpemberontakan yang sangat berbeda. Meskipun demikian dengan belajar darikelemahan gerakan protes kenabian, dan dengan meminjam beberapa komponenmereka yang mempunyai daya hidup, model-model alternatif dari mobilisasi protesdapat dikembangkan yang terbukti merupakan respon yang lebih memadai padadominasi kolonial eropa. Hal itu juga menyediakan cara yang lebih efektif untukmeletakkan landasan bagi bangsa sesudah kolonial.

8. Intisari Bab VIII

Pemberontakan Kenabian Sebagai Suatu Tipe Protes Sosial

Sejalan dengan munculnya kelompok baru atau dengan makin meningkatnyaposisi suatu kelompok yang sudah ada, status kelompok kelompok yang lain akandikurangi atau terancam. Inovasi teknologi atau ide dan model organisasi barumenggerogoti sistem kepercayaan, institusi-institusi dan pola interaksi manusiadengan sangat sepat sehingga pergantian seringkali tidak dapat dilakukan dengancukup cepat untuk melalui masa transisi yang penuh resiko pada masa orde baru.Bentuk apapun yang mereka ambil, tujuan pokok dari gerakan revitalisasi adalahuntuk membentuk ideologi, kode tingkah laku dan sistem interksi sosial yangbermakna, yang akan memungkinkan para pengikut untuk bebas dari perasaan dirampas dan kehilangan orientasi yang menembus ke segala pelosok dalam periodeperubahan yang dipercepat. Seperti dalam gerakan revitalisasi yang lebih umumdukungan bagi setiap gerakan kenabian ini terutama berasal dari kelompok yang telahkehilangan kekuasaan dan status sosial dan mengalami kondisi ekonomi yangmemburuk karena masuknya orde kolonial Eropa.

Tidak seperti protes sosial yang berhubungan dengan bangsa yang sedangberkembang di Arika dan Asia. Pemberontakan kenabian tidak muncul dari situasi di

Page 26: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

23

mana harapan kebangkitan tidak dapat dicapai, juga tidak disebabkan olehkemiskinan atau penindasan di dalam dan oleh mereka sendiri. Beberapa asumsi yangtelah dengan luas digunakan mengenai penyebab timbulnya gerakan revitalisasi,khususnya yang mempunyai pandangan tentang ”masa depan yang penuhkesejahteraan” (millenarian), perlu dipertimbangkan. Pertama, penekanan pada atauperhatian yang ekslusif terhadap berbagai kelompok yang mempunyai reputasi sosialrendah dapat mengaburkan sumber-sumber penting dari bentuk protes sosial.Kesengsaraan yang melahirkan gerakan ini juga menimbulkan masalah kemampuanmenerapkan pendapat yang universal bahwa gerakan revitalisasi timbul diantarakelompok kelompok sosial yang tidak berakar, marjinal dan terlunta lunta karenahancurnya masyarakat desa selama periode perubahan yang menonjol.

Beberapa bentuk protes telah dilancarkan tanpa memberikan hasil yangmemuaskan dalam setiap kasus yang dibicarakan. Kejahatan sosial, pengungsian,gerakan-gerakan sektarian dan perlawanan dengan kekerasan terhadap penaklukankolonial mendahului pemberontakan-pemberontakan kenabian di satu atau lebihmasyarakat yang dipelajari. Kepercayaan agama yang baru memberikan perbaikanbagi kelompok-kelompok yang tertindas dan tersingkir, tapi toh tidak dapat berbuatbanyak untuk melenyapkan kebencian mendalam yang berhubungan denganpergantian kekuasaan pemerasan, perlakuan yang kasar, dan penghinaan yandilakukan oleh para penguasa kolonial asing. Melalui ramalan mereka tentang masadepan yang penuh kesejahteraan, pengakuan memiliki kekuatan magis dan keahlianmereka menggunakan simbol yang bermakna, para nabi ini sangat mempengaruhimodel protes yang diterima oleh kelompok kelompok yang dibicarakan. Yangmengimbangi unsur perusak dalam visi millenarian dari setiap nabi adalah rencanaembrionik bagi orde sosio-budaya yang baru dan lebih memuaskan.

Apapun landasan ideologi dan kelembagaan mereka, gerakan-gerakan inimenjanjikan akan menciptakan masyarakat baru dan lebih jauh diharapkan oleh parapengikut mereka akan lebih efektif daripada satuan-satuan desa atau sistemkekerabatan yang dilokasikan dalam menciptakan keamanan dan solidaritas dimasa-masa transformasi yang penuh kemelut. Betapapun besarnya usahamembangkitkan harga diri para nasionalis yang berpendidikan barat saat itu yangselalu mengambil jarak atau para pemimpin nasionalis yang kemudian menyaksikanawal pemberontakan antikolonial massal, semua itu hanya berarti kematian bagisejumlah besar orang yang melancarkan protes dengan kekerasan melawan ordekolonial tersebut.

Bagi para pemberontak yang bernasib baik dapat selamat, ada kenangan pahit,kehilangan teman-teman dan sanak saudara dalam peperangan yang tidak seimbang

Page 27: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

24

dan penderitaan dan pembalasan dendam yang selalu menyertai penindasankelompok-kelompok dalam pemberontakan. Bagi para kolonialis yang secara nominaladalah pemenang, timbul gejala kehilangan kepribadian dan mimpi buruk yangberkepanjangan tatkala menjagal para pemberontak yang tak bersenjata lengkap tanpaperasaan. Dalam pandangan intospektif diantara kaum elit kolonial, juga terdapatkenyataan yang menyedihkan bahwa gerakan-gerakan ini adalah gejala ketertutupandan ketidakadilan yang inheren dari orde kolonial.

Page 28: Makalah Ratu Adil (Intisari Buku Ratu Adil Karya Michael Adas)

25

BAB III

PENUTUP

3.1. Kritik Internal

Meskipun pada awalnya pembahasan dalam buku ini cenderung neederlosentris,di mana sudut pandang dominan dari kaca mata Barat, hal ini dibuktikan salahsatunya dalam penyebutan sosok ‘pemberontak’ kepada pribumi yang coba melawanBarat, dalam hal ini Belanda. Berikut kutipan yang coba diambil dari halaman166-167:

Berkat pendidikan dan pergaulannya yang luas, Diponegoro menjadi percaya diridan mengklaim sifat kenabiannya yang serentak sebagai raja penyelamat. KlaimDiponegoro itu muncul karena ia ditolak untuk naik takhta oleh Belanda dan parapejabat keraton. Penolakan itu menimbulkan kekecewaan, keputusasaan danketidakpuasan Diponegoro. Situasi yang demikian mendorong dirinya menjadiperberontak.

Tetapi, dinetralisir dengan pandangan yang juga mengambil perspektif dan sudutpandang masyarakat yang dijajah, di mana dijelaskan pula kelemahan-kelemahanKoloni Barat, misionaris Kristen, dan sejenisnya dalam mengorganisir pemerintahankoloninya.

3.2. Kritik Eksternal

Cover buku cukup relevan dengan judul buku, warna merah menunjukkankeberanian dengan keris yang digenggam yang merepresentasikan sebuah perjuanganatau perlawanan. Hanya saja, karena kertas yang sudah sangat lama dan berwarnakuning kecoklatan sehingga membuat lembaran-lembaran ini secara fisik mudahlapuk, terpisah dari buku, dan membuat cepat bosan untuk dibaca. Ditambah, karenabahasa yang digunakan buku ini merupakan hasil terjemahan sehingga pembacacukup sulit untuk dapat memahami maksud dari tiap kata / kajian di dalamnya.