Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, Indonesia harus mampu meningkatkan mutu pendidikan, sehingga tidak kalah bersaing dengan negara lain. Negara kita harus mencetak orang-orang yang berjiwa mandiri dan mampu berkompetisi di tingkat dunia. Saat ini, Indonesia membutuhkan orang-orang yang dapat berfikir secara efektif, efisien dan juga produktif. Hal tersebut dapat diwujudkan jika kita mempunyai tenaga pendidik yang handal dan mampu mencetak generasi bangsa yang pintar dan bermoral. Sebagaimana telah dimaklumi bahwa dalam lingkup pendidikan yang terkecil yaitu sekolah, guru memegang peranan yang amat penting dan strategis. Kelancaran proses seluruh kegiatan pendidikan terutama sekolah, sepenuhnya berada dalam tanggung jawab para guru. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen merupakan tuntutan dari pentingnya keberadaan guru dan dosen sebagai pendidik yang harus dihargai kerja dan pengabdiannya untuk mencerdaskan bangsa. Di samping itu, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sitem Pendidikan Nasional yang mensyaratkan bahwa untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi, serta tata pemerintahan yang baik dan | 1
23

Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

Mar 30, 2023

Download

Documents

Erlan Yohan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, Indonesia harus mampu

meningkatkan mutu pendidikan, sehingga tidak kalah bersaing

dengan negara lain. Negara kita harus mencetak orang-orang

yang berjiwa mandiri dan mampu berkompetisi di tingkat dunia.

Saat ini, Indonesia membutuhkan orang-orang yang dapat

berfikir secara efektif, efisien dan juga produktif. Hal

tersebut dapat diwujudkan jika kita mempunyai tenaga pendidik

yang handal dan mampu mencetak generasi bangsa yang pintar dan

bermoral.

Sebagaimana telah dimaklumi bahwa dalam lingkup

pendidikan yang terkecil yaitu sekolah, guru memegang peranan

yang amat penting dan strategis. Kelancaran proses seluruh

kegiatan pendidikan terutama sekolah, sepenuhnya berada dalam

tanggung jawab para guru. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun

2005 Tentang Guru dan Dosen merupakan tuntutan dari pentingnya

keberadaan guru dan dosen sebagai pendidik yang harus dihargai

kerja dan pengabdiannya untuk mencerdaskan bangsa. Di samping

itu, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sitem

Pendidikan Nasional yang mensyaratkan bahwa untuk menjamin

perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan

relevansi, serta tata pemerintahan  yang baik dan

| 1

Page 2: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

akuntabilitas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan

sesuai dengan tuntutan  perubahan kehidupan lokal, nasional,

dan global perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu

guru secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

Guru adalah seseorang pemimpin yang harus mengatur,

mengawasi dan mengelola seluruh kegiatan proses pembelajaran

di sekolah yang menjadi lingkup tanggung jawabnya, serta

merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar

mengajar. Sudah selayaknya seorang guru itu diberikan

kesejahteraan berupa sertifikasi. Dapat dipahami bahwa

sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada

guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani,

serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan yang

layak.

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa guru yang

professional merupakan salah satu indikator penting dari

sekolah berkualitas. Guru yang professional akan sangat

membantu proses pencapaian visi misi sekolah. Mengingat

strategisnya peran yang dimiliki oleh seorang guru, usaha-

usaha untuk mengenali dan mengembangkan profesionalisme guru

menjadi sangat penting untuk dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan profesionalisme

guru ?

| 2

Page 3: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

1.2.2 Bagaimana peran guru professional dalam

proses pembelajaran ?

1.2.3 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi

profesionalisme guru ?

1.2.4 Apa saja syarat- syarat menjadi guru

profesionalisme ?

1.2.5 Apa saja upaya untuk meningkatkan

profesionalisme guru

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui pengertian tentang

profesionalisme guru

1.3.2 Mengetahui peran guru professional dalam

proses pembelajaran

1.3.3 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

profesionalisme guru

1.3.4 Mengetahui syarat- syarat menjadi guru

profesionalisme

1.3.5 Mengetahui cara meningkatkan

profesionalisme guru dalam membangun pendidikan yang

berkualitas

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini

adalah memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang

| 3

Page 4: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

profesionalisme guru dan diharapkan kita akan menjadi calon

guru yang professional agar proses belajar mengajar dikelas

menjadi lebih baik lagi.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profesionalisme GuruAhmad Tafsir Mendefisinikan bahwa profesionalisme adalah

paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan

oleh orang yang professional. Istilah professional aslinya adalah

kata sifat dari kata “profession” (pekerjaan)yang berarti sangat

mampu melakukan pekerjaan. Sebagai kata benda, professional lebih

berarti orang yang melaksanakan sebuah profesi dengan menggunakan

profesi sebagai mata pencarian (Mc. Leod,1989). Dalam kamus

bahasa Indonesia edisi kedua (1991), guru diartikan sebagai orang

yang pekerjaannya (mata pencariannya) mengajar. Dalam bahasa arab

disebut “Mu’alim” dalam bahasa inggris “teacher” memiliki arti

sederhana yakni “A person whose occupation is teaching others”

| 4

Page 5: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

(Mc. Leod,1989) artinya seseorang yang pekerjaannya mengajar

orang lain.

Di dalam UU sistem pendidikan nasional tahun 2003 pada pasal

39 ayat 2 menjelaskan: “Pendidik merupakan tenaga professional

yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan

serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “

Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan,

dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang

pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan

seseorang yang menjadi mata pencaharian. Adapun guru yang

professional itu sendiri adalah guru yang berkualitas,

berkompeten dan guru yang dikehendaki untuk mendatangkan prestasi

belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar siswa yang

nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih

baik.

Secara sederhana pekerjaan yang bersifat professional adalah

pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang secara

kusus disiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh

mereka yang karena tidak dapat atau tidak memperoleh pekerjaan

yang lainnya. Profesionalisme yang berdasarkan keterbukaan dan

kebijakan terhadap ide-ide pembaharuan itulah yang akan mampu

melestarikan eksitensi sekolah.

2.2 Peran Guru Professional Dalam Proses Pembelajaran

| 5

Page 6: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

Guru yang professional dituntut harus mampu berperan selaku

manajer yang baik yang didalamnya harus mampu melangsungkan

seluruh tahap-tahap aktivitas dan proses pembelajaran dengan

manajerial yang baik sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan

dapat diraih dengan hasil yang memuaskan.

Peran guru professional atau tenaga kependidikan adalah :

a) Tenaga kependidikan sebagai pendidik dan pengajar yakni

tenaga kependidikan yang harus memiliki kestabilan

emosi, ingin memajukan peserta didik, bersifat

realitis, bersikap jujur dan terbuka, peka terhadap

perkembangan terutama inovasi pendidikan.

b) Tenaga kependidikan sebagai anggota masyarakat, untuk

itu harus menguasai psikologi sosial, memiliki

pengetahuan tentang hubungan antar manusia dan sebagai

anggota masyarakat harus memiliki keterampilan membina

kelompok, keterampilan bekerja sama.

c) Tenaga kependidikan perlu memiliki kepribadian

menguasai ilmu kepemimpinan menguasai prinsip hubungan

manusia, teknik berkomunikasi serta menguasai berbagai

aspek kegiatan organisasi yang ada disekolah.

d) Tenaga kependidikan sebagai pengelola proses belajar

mengajar yakni tenaga kependidikan yang harus mampu dan

menguasai berbagai metode mengajar dan harus mampu

menguasai situasi belajar mengajar didalam kelas maupun

diluar kelas.

| 6

Page 7: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Guru Profesional

Secara garis besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi guru

professional antara lain sebagai berikut:

a) Status Akademik

Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang bersifat profesi.

Secara sederhana pekerjaan yang bersifat profesi adalah

pekerjaan yang hanya dilakukan oleh mereka yang secara

khusus dsisiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan lainnya.

Untuk menciptakan tenaga-tenaga professional tersebut

pada dasarnya disekolah dibina dan dikembangkan dari

berbagai segi diantaranya:

1. Segi toritis yaitu dilembaga atau sekolah-sekolah

keguruan yang membina dan menciptakan tenaga-

tenaga professional ini diberikan ilmu-ilmu

pengetahuan selain ilmu pengetahuan yang harus

disampaikan kepada anak didik, juga diberikan

ilmu-ilmu pengetahuan khusus untuk menunjang

keprofesionalannya sebagai guru yang berupa ilmu

mendidik, ilmu jiwa dan sebagainya.

2. Segi praktis yaitu secara praktis dapat diartikan

dengan berdasarkan praktek adalah cara melakukan

apa yang tersebut dalam teori (W.J.S.

Porwadarminta 1999:99)

| 7

Page 8: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

b) Pengalaman Belajar

Dalam menghadapi anak didik tidaklah mudah untuk

mengorganisir mereka, dan hal tersebut banyak menjadi

keluhan, serta banyak pula dijumpai guru yang mengeluh

karena sulit untuk menciptakan suasana kegiatan belajar

mengajar yang menyenangkan. Hal tersebut dikarenakan

guru kurang mampu untuk menguasai dan menyesuaikan diri

terhadap proses belajar mengajar yang berlangsung.

c) Mencintai profesi sebagai guru

Rasa cinta tumbuh dari naluri kemanusiaan dan rasa

cinta akan mendorong individu untuk melakukan sesuatu

sebagai usaha dan pengorbanan. Seseorang yang melakukan

sesuatu dengan tanpa adanya rasa cinta biasanya orang

yang keadaanya dalam paksaan orang lain, maka dalam

melaksanankan haknya itu dengan merasa terpaksa. Dalam

melakukan sesuatu akan lebih berhasil apabila disertai

dengan adanya rasa cinta terhadap apa yang dilakukannya

itu.

d) Berkepribadian

Secara bahasa kepribadian adalah keseluruhan

sifat-sifat yang merupakan watak-watak seseorang. Dalam

proses belajar mengajar kepribadian seorang guru ikut

serta menentukan watak kepada siswanya. Dalam proses

| 8

Page 9: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

belajar kepribadian seorang guru sangat menentukan

terhadap pembentukan kepribadian siswa untuk menanamkan

akhlak yang baik sebagai umat manusia.

Guru sebagai pelaksana proses pendidikan, perlu

memiliki keahlian dalam melaksanakan tugasnya. Oleh

karenanya keberhasilan proses belajar mengajar sangat

tergantung kepada bagaimana guru mengajar. Agar guru

dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien,

maka guru perlu memiliki kompetensi yang dapat

menunjang tugasnya, yang disebut kompetensi guru

profesional. Kompetensi tersebut antara lain sebagaid

berikut :

1. Kompetensi Pribadi

Adalah kemampuan personal yang mencerminkan

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan

berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan

berakhlak mulia. Sub kompetensi dalam kompetensi

kepribadian melliputi :

a) Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi

bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga

menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam

bertindak sesuai dengan norma.

b) Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan

kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan

memiliki etos kerja sebagai guru.

| 9

Page 10: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

c) Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan

yang didasarkan pada kemanfatan peserta didik,

sekolah dan masyarakat dan menunjukan keterbukaan

dalam berfikir dan bertindak.

d) Kepribadian yang berwibawa meliputi memilii

perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta

didik memiliki perilaku yang disegani.

e) Berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan meliputi

bertindak sesuai norma religious (imtaq, jujur,

ikhlas, suka menolong) dan memiliki perilaku yang

diteladani peserta didik.

2. Kompetensi Profesional

Adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas

dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi

kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi

keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan

tehadap struktur dan metodologi keilmuannya. Sub

kompetensi dalam kompetensi professional adalah:

a) Mengerti dan dapat menerapkan landasan

kependidikan bai filosofi dan psikologis

b) Mengerti dan dapat menerapkan teodi belhar sesuaii

dengan tingkat perkembangan perilaku peserta didik

c) Mampu menangani mata pelajaran atau bidan studi

yang ditugaskan kepadanya

d) Mengerti dan dapat menerapkann metode mengajar

yang sesuai

| 10

Page 11: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

e) Mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan

media serta fasilitas yang lain

f) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program

pengajaran

g) Mampu melaksanakan evaluasi belajar

h) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.

3. Kompetensi Sosial

Kemampuan sosial tenaga kependidikan adalah salah

satu daya atau kemampuan tenaga kependidikan untuk

mempersiapkan perserta didik menjadi anggota

masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik,

membimbing masyarakat dalam menghadapu kehidupan

yang akan dating. Tenaga kepribadian harus mampu

berkomunikasi dengan masyarakat, mampu bergaul dan

melayani masyarakat dengan baik, mampu mendorong dan

menunjang kreatifitas masyarakat, dan menjaga emosi

dan perilaku yang tidak baik.

4. Kompetensi Pedagogik

Kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

hasil belajar, dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

| 11

Page 12: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

dimilikinya. Sub kompetensi dalam kompetensi

Pedagogik adalah:

a) Memahami peserta didik secara mendalam yang

meliputi memahami peserta didik dengan

memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan

kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, dan

mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik.

b) Merancang pembelajaran, termasuk memahami

landasan pendidikan untuk kepentingan

pembelajaran yang meliputi memahami landasan

pendidikan, menerapkan teori belajar dan

pembelajaran, menentukan strategi pembelajaran

berdasarkan karakteristik pesera didik,

kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar,

serta menyusun rancangan pembelajaran

berdasarkan strategi yang dipilih.

c) Melaksanakan pembelajaran yang meliputi menata

latar pembelajaran dan melaksanakan

pembelajaran yang kondusif.

d) Mengembangkan peseta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensinya meliputi

memgasilitasi peserta didik yntuk pengembangan

berbagai potensi akademik, dan memfasilitasi

peserta didk untuk mengembangkan berbagai

potensi non akademik.

| 12

Page 13: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

2.4 Syarat – Syarat Menjadi Guru Profesional

Dilihat dari tugas dan tanggung jawabnya, tenaga

kependidikan ternyata bahwa untuk menyandang pekerjaan dan

jabatan tersebut tituntut beberapa persyaratan. Menurut

Muhammad Ali (1985 : 35) sebagai berikut :

1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan

teori ilmu pengetahuan yang mendalam

2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu

sesuai dengan bidang profesinya.

3. Menuntut tingkat pendidikan keguruan yang memadai.

4. Adanya kepekaan terhadap dampak masyarakat dari pekerjaan

yang dilaksanakannya.

5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dimamika

kehidupannya.

Untuk itulah seorang guru harus mempersiapkan diri sebaik-

baiknya untuk memenuhi panggilan tugasnya, baik berupa im-

service training (diklat/penataran) maupun pre service training

(pendidikan keguruan secara formal). Secara khusus, sebagai

sebuah profesi keguruan, ada beberapa kriteria seorang guru.

Menurut versi Nasional Education Association (NEA), guru

berarti jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual,

menggeluti suati batang tubuh ilmu yang khusus, memerlukan

persiapan professional yang lama, memerlukan latihan dalam

| 13

Page 14: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

jabatan yang berkesinambungan, menjanjikan karier hidup

dand keanggotaan yang permanen, menentukan standarnya

sendiri lebih mementingkan layanan di atas keuntungan

pribadi, mempunyai organisasi professional yang kuat dan

terjalin erat.

Tidak mudah menjadi guru, perlu persiapan, latihan

permbiasaan dan pendidikan yang cukup. Itulah sebabnya,

salah satu kompetensi guru professional itu harus ada ijazah

guru. Ijazah bukan semata-mata karena alasan formalitas.

Selain itu sebagaimana dikemukakan oleh tim Pembina kuliah

Diktasi metodik kurikulum UPI (1989 : 9) persyaratan guru

adalah :

1. Persyaratan Fisik yaitu kesehatan jasmani

2. Persyaratan psikis yaitu sehat rohaninya serta diharapkan

memiliki bakat dan minat keguruan

3. Persaratan mental yaitu memiliki sikap mental yang baik

terhadap profesi keguruan mencintai dan mengabdi dedikasi

pada tugas jabatannya.

4. Persaratan moral yaitu sifat susila dan budi pekerti yang

luhur

5. Persaratan intelektual atau akedemisi yaitu mengenal

pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari

lembaga pendidikan guru yang memberi bekal muntuk

menunaikan tugas sebagai pendidik formal dei sekolah

| 14

Page 15: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

6. Berdasarkan PP nomor 19 tahun 2007 tentang standa

nasional pendidikand, standar tenaga kerja Pendidikan

ditetapkan, pendidikan pada usia dini SD/MI, SMP/MTs,

SMA/MA atau bentuk lain yang sederajat memiliki

kualifikasi akademik pendidikan minimum Diplomat IV atau

sarjana S1, latar belakang pendidikan tinggi di bidang

pendidikan anak usia dini, SD/MI, SMP/MTs, SMA atau yang

sederajat dan kependidikan lain atau psikologi dan

sertifikasi profesi guru.

Guru yang memenuhi persyaratan atau yang professional

tentunya akan dapat menumbuhkan perhatian siswa dalam

belajar, sehingga akan mewujudkan situasi belajar mengajar

yang baik. Sebagaimana Nana Sudjana (2000 : 16) menyatakan :

“Tanggung jawab dalam mengembangkan profesi pada dasarnya

ialah tuntunan dan panggilan untuk selalu mencintai,

menghargai menjaga dan meningkatkan tugas dan tanggung jawab

terhadap profesi. Guru harus sadar bahwa tugas dan tanggung

jawabnya tidak bias dilakukan oleh orang lain kecuali oleh

dirinya sendiri.”

Berkenaan dengan hal tersebut diatas sehingga dalam

kegiatan belajar mengajar, guru dituntut dapat melaksanakan

tanggung jawabnya dengan penuh rasa tanggung jawab disertai

dngan kasih saying kepada siswa sehingga dapat menarik

| 15

Page 16: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

perhatian siswa, minat serta keaktifan dalam belajar

mengajar dengan baik dan optimal.

2.5 Upaya-Upaya untuk Meningkatkan

Profesionalisme Guru

Profesionalisme guru merupakan acuan yang sangat

penting bagi peningkatan dunia pendidikan. Banyak cara yang

dilakukan untuk meningkatkan profesionalsme guru. Jalan yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan Profesionalisme guru

antara lain:

1. Peningkatan kesejahteraan. Agar seorang guru bermartabat

dan mampu “membangun” manusia dengan penuh percaya diri,

guru memiliki kesejahteraan yang cukup (gaji yang

memadai). Perlu ditata ulang sistem penggajian guru agar

gaji yang diterimanya setiap bulan dapat mencukupi

kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya dan pendidikan

putra-putrinya. Dengan penghasilan yang mencukupi, tidak

perlu guru bersusah payah untuk mencari nafkah tambahan

di luar jam kerjanya. Guru akan lebih konsentrasi ada

profesinya, tanpa harus menghawatirkan kehidupan rumah

tangganya serta khawatir akan pendidikan putra-purtinya.

Guru mempunyai waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri

tampil prima di depan kelas. Jika mungkin, seorang guri

dapat meningkatkan profesinya dengan menulis buku materi

| 16

Page 17: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

pelajaran yang dapat digunakan diri sendiri untuk

mengajar dan membantu guru-guru lain yang belum mencapai

tingkatnya. Hal ini dapar lebih menyejahterakan kehidupan

guru dan akan lebih meningkatkan status sosial guru. Guru

akan lebih dihormati dan dikagumi oleh anak didiknya.

Jika anak didik mengagumi gurunya maka motivasi belajar

siswa akan meningkat dan pendidikan pasti akan lebih

berhasil.

2. Kurangi beban guru dari tugas-tugas administrasi yang

sangat menyita waktu. Sebaiknya tugas-tugas administrasi

yang selama ini harus dikerjakan seorang guru, dibuat

oleh suatu tim di Diknas atau Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) yang disesuaikan dengan kondisi daerah

dan bersifat fleksibel (bukan harga mati) lalu

disosialisasikan kepada guru melalui sekolah-sekolah. Hal

ini dapat dijadikan sebagai pegangan guru mengajar dalam

mengajar dan membantu guru-guru pemula untuk mengajar

tanpa membebani tugas-tugas rutin guru.

3. Penyelenggaraan pelatihan dan sarana. Salah satu usaha

untuk meningkatkan profesionalitas guru adalah pendalaman

materi pelajaran melalui pelatihan-pelatihan tanpa beban

biaya atau melengkapi sarana dan kesempatan agar guru

dapat banyak membaca buku-buku materi pelajaran yang

dibutuhkan guru untuk memoerdalam pengetahuannya.

4. Pembinaan perilaku kerja. Studi-studi sosiologi sejak

zaman Max Weber di awal abad ke-20 dan penelitian

| 17

Page 18: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

manajemen dua puluh tahun belakangan bermuara pada satu

kesimpulan utama bahwa keberhasilan pada berbagai wilayah

kehidupan ternyata ditentukan oleh perilaku manusia,

terutama perilaku kerja.

5. Penciptaan waktu luang. Waktu luang sudah lama menjadi

sebuah bagian proses pembudayaan. Salah satu tujuan

pendidikan klasik (Yunani-Romawi) adalah menjadikan

manusia makin menjadi “penganggur terhormat”, dalam arti

semakin memiliki banyak waktu luang untuk mempertajam

intelektualitas dan kepribadian.

6. Memahami tuntutan standar profesi yang ada. Upaya

memahami tuntutan standar profesi yang ada (di Indonesia

dan yang berlaku di dunia) harus ditempatkan sebagai

prioritas utama jika guru ktita ingin meningkatkan

profesionalitasmenya. Hal ini didasarkan kepada beberapa

alasan sebagai berikut: Pertama, persaingan global

sekarang memungkinkan adanya mobilitas guru secara lintas

Negara. Kedua, sebagai professional seorang guru harus

mengikuti tuntutan perkembangan profesi secara global,

dan tuntutan masyarakat yang menghendaki pelayanan yang

lebih baik. Cara satu-satunya untuk memenuhi standar

profesi ini adalah dengan membuka diri yakni mau

mendengar dan melihat perkembangan baru di bidangnya.

7. Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang di persyaratkan.

Kemudian upaya mencapao kualifikasi dan kompetensi yang

dipersyaratkan juga tidak kalah pentingnya bagi guru.

| 18

Page 19: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

Dengan dipenuhinya kualifikasi dan kompetensi yang

memadai maka guru memiliki posisi tawar yang kuat dan

memenuhi syarat yang dibutuhkan.

8. Membangun hubungan kerjawatan yang baik dan luas temasuk

lewat organisasi profesi. Upaya membangun hubungan

kerjawatan yang baik dan luas dapat dilakukan dengan

membina jaringan kerja atau networking. Guru harus

berusaha untuk mengetahui aoa yang telah dilakukan oleh

sejawatnya yang sukses.

9. Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang

mengutamakan pelayanan bermutu tinggi. Selanjutnya upaya

menmbangun etos kerja atau budaya kerja yang mengutamakan

pelayanan bermutu tinggi kepada konstituen merupakan

suatu keharusan di zaman sekarang. Semua bidang dituntut

untuk memberikan pelayanan prima kepada konstituennya

yaitu siswa, orangtua dan sekolah. Terlebih lagi

pelayanan pendidikan adalah termasuk pelayanan publik

yang didanai, diandakan, dikontrol oleh dan untuk

kepentingan publik. Oleh karena itu guru harus

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada

publik.

10. Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam

pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi mutakhir

agar senantiasa tidak ketinggalan dalam kemampuannya

mengelola pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan media dan

ide-ide baru bidan teknologi pendidikan seperti media

| 19

Page 20: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

presentasi, computer dan juga pendekatan-pendekatan baru

bidang teknologi pendidikan.

Upaya-upaya guru untuk meningkatkan profesionalismenya

tersebut pada akhirnya memerlukan adanya dukungan dari semua

puhak yang terkait agar benar-benar terwujud. Pihak-pihak

yang harus memberikan dukungannya tersebut adalah organisasi

profesi seperti PGRI, pemerintah dan juga masyarakat.

| 20

Page 21: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

BAB IIIPENUTUP

3.1 Simpulan Matematika sebagai pelajaran esensial yang diajarkan kepada

anak pada tiap tingkat pendidikan. Bahkan pada pendidikan

anak usia dini matematika sudah mulai diperkenalkan. Ini

menunjukkan bahwa matematika itu sangat berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari

Dengan Penguasaan Ilmu Matematika yang maju, serta

memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan

sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak

diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa, serta visi

dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk

mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh

bangsa Indonesia

Pentingnya matematika tidak lepas dari perannya dalam segala

jenis dimensi kehidupan, misalnya banyak persoalan kehidupan

yang memerlukan kemampuan menghitung dan mengukur. Dengan

demiian, ilmu matematika memiliki peran yang begitu banyak

dalam pengembangan IPTEK di Indonesia.

| 21

Page 22: Makalah Profesi Kependidikan : Profesionalisme Guru

3.2 Saran

Seluruh pihak perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran matematika serta kuantitas-kualitas penelitian

matematika di Indonesia. Selain itu, juga harus melakukan

evaluasi agar ditemukan berbagai solusi dalam menghadapi ancaman

dan tantangan globalisasi, khususnya dibidang IPTEK dengan

pelajaran matematika. Bila hal tersebut dilakukan dengan

perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang intensif, niscaya

IPTEK di Indonesia tidak akan tertinggal karena aspek

pembelajaran matematika telah berkembang kearah yang lebih baik

lagi.

DAFTAR RUJUKAN

- Drs. H. Sugito,M.Si, Pendidikan Sejarah Perjuangan

dan Jati Diri PGRI (Jakarta : YPLP/PPLP PGRI Pusat,

2011).

- http://jasonwalkerpanggabean.blogspot.com/2013/09/

makalah-profesi-dan-profesionalisme-guru.html

| 22