BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGPangan merupakan salah satu kebutuhan pokok
yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pengolahan dan
pengawetan pangan memiliki interelasi terhadap pemenuhan gizi
masyarakat, maka tidak mengherankan jika semua negara baik negara
maju maupun berkembang selalu berusaha untuk menyediakan suplai
pangan yang cukup, aman dan bergizi. Salah satunya dengan melakukan
berbagai cara pengolahan dan pengawetan pangan yang dapat
memberikan perlindungan terhadap bahan pangan yang akan
dikonsumsi.Seiring dengan kemajuan teknologi, manusia terus
melakukan perubahan-perubahan dalam hal pengolahan bahan makanan.
Hal ini wajar sebab dengan semakin berkembangnya teknologi
kehidupan manusia semakin hari semakin sibuk sehinngga tidak
mempunyai banyak waktu untuk melakukan pengolahan bahan makana yang
hanya mengandalkan bahan mentah yang kemudian diolah didapur. Dalam
keadaaan demikian, makanan cepat saji (instan) yang telah diolah
dipabrik atau telah diawetkan banyak manfatnya bagi masyarakat itu
sendiri.
1.2 RUMUSAN MASALAH1 Apa pengertian dan tujuan pengolahan pangan
dengan pengeringan?2. Bagaimana metode dan jenis pengolahan pangan
dengan pengeringan? 3. Bagaimana mekanisme pengolahan pangan dengan
pengeringan?4. Apa saja kelebihan dan kekurangan pengolahan pangan
dengan pengeringan?5. Apa dampak pengolahan pangan dengan
pengeringan?
1.3 TUJUANMengetahui pengertian,macam,manfaat dan dampak dari
pengolahan pangan dengan pengeringan.1.4 MANFAAT1. Dapat menjadi
salah satu literatur yang membahas tentang Pengolahan pangan dengan
pengeringan2. Menjadi media pembelajaran bagi mata kuliah Ilmu
Teknologi Pangan
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Definisi PengeringanPengeringan ialah suatu cara/proses
untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan
, dengan cara menguapkan sebagian besar air yang dikandungnya
dengan menggunakan energi panas.1 Biasanya kandungan air bahan
dikurangi sampai batas dimana mikroba tidak dapat tumbuh lagi di
dalamnya. Pengeringan dapat pula diartikan sebagai suatu penerapan
panas dalam kondisi terkendali , untuk mengeluarkan sebagian besar
air dalam bahan pangan melalui evaporasi (pada pengeringan umum)
dan sublimasi (pada pengeringan beku).Kerusakan (kebusukan) bahan
pangan tergantung dari jenis bahan pangan, yaitu berlangsung secara
lambat misalnya pada biji-bijian, kacang-kacangan atau sangat cepat
misalnya pada daging dan ikan. Penyebab utama kerusakan ini adalah
karena pertumbuhan dan aktivitas mikroba (bakteri, kapang, dan
khamir) serta aktivitas enzim-enzim di dalam bahan pangan. Mikroba
penyebab kerusakan bahan pangan dapat ditemukan baik di tanah, air,
udara, pada kulit, atau bulu ternak dan di dalam usus. Cara
mencegah pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan cara mengganggu
lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup mikroba dapat diganggu dengan
merubah suhu, kadar air substrat (aw), pH kadar oksigen, komposisi
substrat, serta penggunaan bahan pengawet anti mikroba. Kadar air
substrat bahan mempunyai peranan penting dalam menghambat atau
mencegah pertumbuhan mikroba. Karena mikroba memerlukan air untuk
pertumbuhan dan aktivitasnya. Kondisi pertumbuhan air yang baik
pada mikroba umumnya mengandung sekitar 80% air. Maka untuk
mencegah atau manghambat pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan
mengurangi kadar air bahan yaitu dengan cara pengeringan. Jadi
prinsip pengawetan pangan dengan cara pengeringan adalah mengurangi
kadar air bahan (aw) sehingga tidak memungkinkan lagi mikroba untuk
melakukan aktivitasnya. Tujuan pengeringan, antara lain:1.
Mengurangi risiko kerusakan karena kegiatan mikroba. Mikroba
memerlukan air untuk pertumbuhannya. Bila kadar air bahan
berkurang, maka aktivitas mikroba dihambat atau dimatikan.2.
Menghemat ruang penyimpanan atau pengangkutan. Umumnya bahan pangan
mengandung air dalam jumlah yang tinggi, maka hilangnya air akan
sangat mengurangi berat dan volume bahan tersebut.3. Untuk
mendapatkan produk yang lebih sesuai dengan penggunaannya. Misalnya
kopi instant.4. Untuk mempertahankan nutrien yang berguna yang
terkandung dalam bahan pangan, misalnya mineral, vitamin, dsb.
2.2 Metode PengeringanPengeringan bahan pangan dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu penjemuran(drying), pengeringan buatan
menggunakan alat pengering (dehydration) dan pengeringan secara
pembekuan (freeze drying)1. PenjemuranPenjemuran adalah pengeringan
dengan menggunakan sinar matahari secara langsung sebagai energi
panas. Penjemuran memerlukan tempat pengeringan yang luas, waktu
pengeringan yang lama dan waktu pengeringan bahan yang dikeringkan
tergantung pada cuaca. Contohnya pada pengeringan labu kuning,
pengeringan tersebut dilakukan selama 4-6 hari (tergantung pada
cuaca)32. Pengeringan Buatan(dehydration)Pengeringan buatan adalah
pengeringan dengan menggunakan alat pengering, suhu kelembaban
udara, kecepatan pengaliran udara dan waktu pengeringan dapat
diatur dan di awasi. Pengeringan buatan dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu pengeringan adiabatic dan pengeringan isothermik. a.
Pengeringan adiabatic adalah pengeringan dimana panas dibawa ke
alat pengering oleh udara panas. Udara panas ini akan memberikan
panas pada bahan pangan yang akan dikeringkan dan mengangkut uap
air yang dikeluarkan oleh bahan.b. Pengeringan isotermik adalah
pengeringan dimana bahan yang akan dikeringkan berhubungan langsung
dengan lembaran (pelat logam yang panas). 3. Pengeringan secara
pembekuan (Freeze Drying)Pada freeze drying, bahan terlebih dahulu
dibekukan dan air dikeluarkan dari bahan secara sublimasi, jadi
prosesnya adalah perubahan dari bahan padat menjadi uap dan proses
ini dilakukan dalam keadaan vakum (tekanan lebih kecil dari 4
mmHg). Suhu yang digunakan pada freeze drying adalah sekitar -10o F
(-12,2o C) oleh karena itu dengan cara ini bahan pangan akan
terhindar dari kerusakan kimiawi dan mikrobiologi. Hal ini
menyebabkan bahan pangan kering mempunyai citarasa yang tetap dan
daya rehidratasi yang baik serta nilai gizi yang tetap. Namun
proses ini biayanya mahal. Pada pengeringan beku, uap air
disublimasikan keluar dari bahan pangan beku. Struktur bahan pangan
dipertahankan dengan baik pada kondisi ini. Suhu dan tekanan yang
sesuai harus dipersiapkan dalam alat pengering untuk menjamin
terjadinya proses sublimasi(Earle : 1969)
Jenis-jenis pengeringan:a. Penjemuran (sun drying)Metode dengan
menggunakan radiasi sinar matahari. penjemuran merupakan proses
pengeringan yang lambat dan tidak cocok untuk produk dengan mutu
baik. paparan terhadap sinar matahari dan panas menyebabkan
penurunan nilai gizi dan komponen penting lainnya. Pengeringan
vakum dan beku merupakan alternatif proses untuk menggantikan
penjemuran bagi bahan yang sensitif terhadap panas. kelemahan kedua
metode ini :1. biaya investasi alat yang tinggi2. perlu tenaga
kerja yang banyak3. proses pengeringan yang lama
b. Pengeringan matahari (solar drying)Metode menggunakan energi
matahari yang biasanya dikombinasikan dengan sumber energi yang
lain. cara untuk mempercepat pengeringan yaitu menggunakan nampan
(tray) yang disusun dengan energi panas matahari yang dikumpulkan
dalam suatu alat disebut surya collector. 1 Pengeringan dengan
metode ini dapat menghasilkan bahan dengan kepekatan yang tinggi
dan kualitas yang lebih tahan. didasarkan atas biaya, metode ini
lebih menguntugkan tetapi tidak dapat dipraktikkan secara luas
karena beberapa daerah yang sesuai untuk pemukiman dan mengusahakan
pertanian memiliki kondisi cuaca yang tidak baik. alat pengeringan
matahari
Cara kerjasolar dryeradalah sebagai berikut:Bahan yang ingin
dikeringkan dimasukkan ke dalam bilik yang berada pada ketinggian
tertentu dari permukaan tanah. Udara sekitar masuk melalui saluran
yang dibuat lebih rendah daripada bilik pemanasan dan secara
otomatis terpanaskan oleh sinar matahari secara konveksi pada saat
udara tersebut mengalir menuju bilik pemanasan. Udara yang telah
terpanaskan oleh sinar matahari kemudian masuk kedalam bilik
pemanas dan memanaskan bahan makanan. Pengeringan bahan makanan
jadi lebih efektif karena pemanasan yang terjadi berasal dari dua
arah, yaitu dari sinar matahari secara langsung (radiasi) dan
aliran udara panas dari bawah
c. Pengeringan udara panas (hot air drying)Metode menggunakan
udara panas yang dihembuskan. peralatan pengering udara panas
terdiri dari pembakar gas yang menghasilkan udara panas. udara
tersebut dialirkan ke bagian atas alat.
hot-air dryer
d. Pengeringan kabinet (cabinet drying)Metode menggunakan alat
pengering untuk sistem batch dengan proses pengeringan dilakukan
pada suhu konstan. alat pengering ini biasanya digunakan untuk
pengembangan produk baru sebelum diproduksi skala besar. Pengering
cabinet merupakan pengering paling murah pembuatannya, mudah
pemeliharaannya, dan sangat luwes penggunaannya. umumnyadi gunakan
untuk penelitian dehidrasi sayuran dan buah-buahan di dalam
laboratorium dan dalam skala kecil serta digunakan secara komersial
yang bersifat musiman.
e. Pengering terowongan (tunnel drying)Peralatan ini mirip
dengan pengering kabinet, tetapi pengoperasiannya bersifat kontinu.
pengering terowongan mengeringkan produk secara cepat, produk yang
dihasilkan seragam, tanpa menyebabkan kerusakan produk sehingga
cocok untuk mengeringkan buah-buahan. Dalam menggunakan pengering
ini, kondisi pengeringannya tidak tetap. Beberapa terowongan
sebagai pengganti kereta dan rigen pengering digunakan suatu
konveyor yang bergerak. Keuntungannya yaitu untuk pengurangan biaya
buruh, dan memberikan kondisi pengeringan yang lebih seragam,
tetapi diperlukan suatu instalasi dan investasi yang besar.
alat pengering terowongan
f. Pengeringan ban berjalan (conveyor drying)Pengeringan kontinu
yang dilengkapi oleh ban berjalan yang membawa produk melalui
trowongan penggering dengan udara panas yang bersirkulasi. proses
pengoperasian bersifat otomatis sehingga menguntungkan. metode
pengering ini sangat sesuai untuk mengeringkan bahan pangan dalam
jumlah besar, tetapi tidak cocok untuk mengeringkan bahan dengan
kondisi pengeringan yang harus diubah secara berkala. jenis produk
: sayuran alat pengering ban berjalan
g. Pengeringan semprot (spray drying)Proses ini banyak digunakan
untuk menghasilkan susu bubuk dan bubuk buah. ada 2 tipe pengering
semprot yaitu tipe horizontal dan vertikal. keuntungan cara ini
yaitu waktu pengeringannya sangat singkat, sebagian besar cita
rasa, warna, dan nilai gizi bahan pangan dapat dipertahankan. jenis
produk : telur utuh, kuning telur, susu Alat pengering semprot
h. Pengeringan drum (drum drying)Metode pengeringan yang murah
tetapi aplikasinya di industri pangan dibatasi oleh jenis pangan
bahan yang dapat dikeringkan. bahan yang dikeringkan harus dalam
bentuk cairan, bubur (sluri) atau puree. bahan yang sensitive
terhadap panas tidak dapat dikeringkan dengan metode ini. factor
lainnya yaitu untuk produkdengan kadar gula tinggi yang sering
lengket pada permukaan drum sehingga sulit untuk di ambil.6 jenis
produk : susu, sari sayuran, pisang.
i. Pengeringan vakum (vacuum drying)Pengering vacum digunakan
untuk mengeringkan berbagai produk pangan yang peka terhadap panas
dan proses oksidasi. pada kondisi vakum, air menguap pada suhu yang
lebih rendah. keuntungan penggunaan suhu yang lebih rendah yaitu
kerusakan akibat panas dapat diminimumkan dan proses oksidasi
terhadap bahan selama pengeringan dapat dihindari. bahan yang
dikeringkan harus dalam bentuk cairan, pasta, serpihan, partikel
diskret.
Gambar alat vacuum drying
j. Pengeringan beku (freeze drying)Metode ini digunakan untuk
berbagai produk yang memerlukan bentuk yang utuh/ tidak berubah
setelah pengeringan. juga dipakai untuk produk kering di mana cita
rasa asal tetap dapat dipertahankan. hal yang harus diperhatikan
untuk produk kering beku ini yaitu karena sifatnya yang porous dan
mudah menyerap air, kondisi pengemasan harus khusus yang
memungkinkan transmisi uap air lewat bahan pengemas pada tingkat
yang serendah mungkin dan pengemasannya dalam kondisi vakum. jenis
produk : daging
k. Pengeringan gelombang mikro dan pengeringan vakum gelombang
mikroGelombang mikro merupakan gelombang elektromagnetik dengan
panjang gelombang pendek. gelombang mikro tidak bersifat panas.
teknologi pengeringan gelombang mikro didasarkan pada fenomena
fisik yang dihasilkan dari interaksi antara gelombang
elektromagnetik dengan bahan. pengeringan vakum gelombang mikro
berpotensi diterapkan pada pengeringan buah-buahan. keuntungannya
yaitu nilai nutrisi dan sifat fungsional bahan pangan dapat
dipertahankan dan memiliki kualitas baik.
l. Pengeringan-pembekuan (dehydrofreezing)Hasil kombinasi
pengeringan dan pembekuan. kualitas bahan pangan yang dikeringkan
dengan metode ini memiliki kualitas yang setara dengan bahan pangan
yang dibekukan. teknik pengeringan-pembekuan telah di terapkan pada
pengawetan buah-buahan. 2.3 MEKANISME PENGERINGANKetika benda basah
dikeringkan secara termal, ada dua proses yang berlangsung secara
simultan, yaitu :1. Perpindahan energi dari lingkungan untuk
menguapkan air yang terdapat di permukaan benda padatPerpindahan
energi dari lingkungan ini dapat berlangsung secara konduksi,
konveksi , radiasi, atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini
dipengaruhi oleh temperatur, kelembapan, laju dan arah aliran
udara, bentuk fisik padatan, luas permukaan kontak dengan udara dan
tekanan. Proses ini merupakan proses penting selama tahap awal
pengeringan ketika air tidak terikat dihilangkan. Penguapan yang
terjadi pada permukaan padatan dikendalikan oleh peristiwa difusi
uap dari permukaan padatan ke lingkungan melalui lapisan film tipis
udara.
2. Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda ke
permukaan Ketika terjadi penguapan pada permukaan padatan, terjadi
perbedaan temperatur sehingga air mengalir dari bagian dalam benda
padat menuju ke permukaan benda padat. Struktur benda padat
tersebut akan menentukan mekanisme aliran internal air.Beberapa
mekanisme aliran internal air yang dapat berlangsung :a.
DiffusiPergerakan ini terjadi bila equilibrium moisture content
berada di bawah titik jenuh atmosferik dan padatan dengan cairan di
dalam sistem bersifat mutually soluble.Contoh: pengeringan tepung,
kertas, kayu, tekstil dan sebagainya.
b. Capillary flowCairan bergerak mengikuti gaya gravitasi dan
kapilaritas. Pergerakan ini terjadi bila equilibrium moisture
content berada di atas titik jenuh atmosferik.Contoh: pada
pengeringan tanah, pasir, dll. Benda padat basah yang diletakkan
dalam aliran gas kontinyu akan kehilangan kandungan air sampai
suatu saat tekanan uap air di dalam padatan sama dengan tekanan
parsial uap air dalam gas. Keadaan ini disebutequilibriumdan
kandungan air yang berada dalam padatan disebutequilibrium moisture
content. Pada kesetimbangan, penghilangan air tidak akan terjadi
lagi kecuali apabila material diletakkan pada lingkungan (gas)
denganrelative humidityyang lebih rendah (tekanan parsial uap air
yang lebih rendah).
2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGOLAHAN PANGAN DENGAN
PENGERINGAN
I. Kelebihan1. Kelebihan pengawetan dengan cara pengeringan :a.
Bahan lebih awetb. Volume dan berat berkurang, sehingga biaya lebih
rendah untuk pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan.c. Kemudahan
dalam penyajiand. Penganekaragaman pangan, misalnya makanan ringan
/camilan
2. Kelebihan freeze drying : a. Volume bahan tidak berubahb.
Daya rehidrasi tinggi, menyerupai bahan asal 3. Kelebihan
pengeringan buatan :a. Suhu dan aliran udara dapat diatur b. Waktu
pengeringan dapat ditentukan dengan tepatc. Kebersihan dapat
diawasi II. Kekurangan. Kerugian pengeringan dengan sinar matahari
:a. Tergantung dari cuacab. Jumlah panas matahari tidak tetap c.
Kenaikan suhu tidak dapat diatur, sehingga waktu penjemuran tidak
dapatditentukan dengan tepat. d. Kebersihan sukar untuk diawasi .
Kerugian pengeringan buatana. Memerlukan panas selain sinar
matahari berupa bahan bakar, sehingga biaya pengeringan menjadi
mahalb. Memerlukan peralatan yang relatif mahal harganyac.
Memerlukan tenaga kerja dengan keahlian tertentu . Kerugian
pengeringan freeze dryinga. Lebih mahal daripada pengeringan
buatanb. Karena tingkat pendinginan yang kurang rendah suhunya dan
relatif tidak stabil sehingga tidak menjamin keawetan produk pangan
yang dibekukan
2.5 Pengaruh Pengeringan 1. Pengaruh pengeringan terhadap nilai
gizi bahan panganSelama pengeringan, bahan pangan kehilangan kadar
air yang menyebabkan naiknya kadar zat gizi dalam massa tertinggal.
jumlah protein, lemak, dan karbohidrat yang ada per satuan berat di
dalam bahan pangan kering lebih besar dari bahan pangan segar.
kualitas bahan pangan yang di awetkan tidak pernah lebih tinggi
dari bahan pangan asli. Pada bahan pangan kering terdapat vitamin
yang hilang.
2. Pengaruh pengeringan terhadap proteinNilai biologis bahan
kering tergantung pada metode pengeringan. pemanasan yang terlalu
lama pada suhu tinggi dapat mengakibatkan protein menjadi kurang
berguna dalam makanan. perlakuan suhu rendah terhadap protein dapat
menaikkan daya cerna protein dibandingkan bahan aslinya.
3. Pengaruh pengeringan terhadap mikrobiaMikrobia akan menjadi
aktif bila kondisi pertumbuhan mengizinkan. salah satu metode
pengendalian yaitu pembatasan air untuk pertumbuhannya. jumlah air
dalam bahan pangan menentukan jenis mikrobia yang memiliki
kesempatan untuk tumbuh. pada umumnya, netrium khlorida digunakan
dalam pengeringan. garam bertindak sebagai penyeleksi terhadap
mikrobia yang dapat tumbuh. Selain itu garam sangat bermanfaat
dalam penghambatan pertumbuhan selama proses pengeringan matahari
dan dehidrasi misalnya pada pengeringan ikan dan daging.
pengendalian akan berhasil bila kualitas bahan pangan sangat baik
dengan jumlah kontaminan yang rendah, pasteurisasi bahan sebelum
pengeringan, sanitasi pabrik pengolah yang baik, dan penyimpanan
dalam kondisi di mana bahan pangan terlindung dati infeksi, debu,
insekta, rodensia, dll.
4. pengaruh pengeringan terhadap lemakKetengikan merupakan
masalah penting pada bahan kering. pada suhu pengeringan yang
tinggi, oksidasi lemak dalam bahn pangan lebih besar daripada suhu
yang rendah. pengendalian yang efektif yaitu melindungi lemak
dengan antioksidasi. 5. pengaruh pengeringan terhadap aktivitas
enzimUmumnya enzim peka terhadap kondisi yang panas-lembab,
terutama pada rentang suhu di atas maksimum untuk aktivitasnya.
suhu panas dan lembab yang mendekati titik didih air mampu
menginaktifkan enzim saat itu. ada dua macam enzim yang umumnya
dipakai sebagai indicator untuk mengetahui sisa aktivitas enzim
yaitu enzim katalase dan peroksidase. metode pengujiaanya sederhana
dan cepat.
6. pengaruh pengeringan terhadap zat warna dalam bahan
panganWarna bahan pangan tergantung pada kenampakan pangan
tersebut, dan kemampuan dari bahan pangan untuk memantulkan,
menyebarkan, menyerap/ meneruskan sinar tampak. pengeringan bahan
pangan akan mengubah sifat fisis dan warna bahan pangan.
7. pengaruh pengeringan terhadap akseptasi bahan
panganPengeringan merupakan salah satu metode pengawetan penting
dan suatu kejadian alami pada peristiwa pengawetan biji dan
buah-buahan oleh tanamannya. pada masa ini teknik pengeringan dapat
menghasilkan produk bahan pangan dengan akseptabilitas yang
tinggi.
BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan1. Pengeringan ialah suatu
cara/proses untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari
suatu bahan , dengan cara menguapkan sebagian besar air yang
dikandungnya dengan menggunakan energi panas. Pengeringan dapat
pula diartikan sebagai suatu penerapan panas dalam kondisi
terkendali , untuk mengeluarkan sebagian besar air dalam bahan
pangan melalui evaporasi (pada pengeringan umum) dan sublimasi
(pada pengeringan beku).Tujuan pengeringan, antara lain:a.
Mengurangi risiko kerusakan karena kegiatan mikroba. b. Menghemat
ruang penyimpanan atau pengangkutan. c. Mengurangi berat dan volume
bahan tersebut.d. Untuk mendapatkan produk yang lebih sesuai dengan
penggunaannya.
2. Metode Pengeringan :a. Penjemuranb. Pengeringan
Buatan(dehydration)1. Pengeringan adiabatic 2. Pengeringan
isotermik c. Pengeringan secara pembekuan (Freeze Drying)3.
Mekanisme Pengolahan dengan Pengeringana. Perpindahan energi dari
lingkungan untuk menguapkan air yang terdapat di permukaan benda
padatb. Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda ke
permukaan yang meliputi:1. Diffusi2. Capillary flow
3.2 SaranPengolahan pangan dengan pengeringan merupakan salah
satu contoh upaya masyarakat untuk dapat mempertahankan keawetan
suatu bahan pangan. Oleh karena itu,perlu diteliti lebih lanjut
metode pengeringan yang murah,efisien namun tetap dapat
mempertahankan kandungan gizi suatu bahan makanan.
DAFTAR PUSTAKA1. FAO, 2010.Climate-Smart Agriculture -Policies,
Practices and Financing for Food Security, Adaptation and
Mitigation. Food and Agriculture Organization of the United Nations
2010. Document can be found at: http://www.fao.org2. ---. fluidized
bed dryer. 2011 Nov 12.
http://otakdomba.blogspot.com/2011/11/fluidized-bed-dryer.html3.
Bolland, Karin M.. Refractance Window food drying system delivers
quality product efficiently. MCD Technologies, Inc., South Tacoma
Way, Tacoma, July 21, 2000
http://www.foodonline.com/article.mvc/Refractance-Window-food-drying-system-deliver-00014.
---. conveyor dryer.
http://www.spiraxsarco.com/za/applications/industries/packaged-food/applications.asp5.
---. Nano Spray Dryer B-90. 2011 sept 12.
http://www.buchi.com/Features.12379.0.html6. Marcel Bogers, 2002.
The Drum Dryer. A STeMPJE Analysis of the drum dryer used in the
potato flake line manufactured by Tummers Methodic. Eindhowen,
Netherland.Teknologi Pengeringan Drum (DrumDrying)
http://adimarjani.wordpress.com/2010/09/15/teknologi-pengeringan-drum-drum-drying/7.
---. vacuum dry. medan : laju PT sempurna jaya laju.
http://www.laju.com/en/vacuum_dry.php8. Rohman,Saepul.2008.
Teknologi Pengeringan Bahan Makanan.
http://majarimagazine.com/2008/12/teknologi-pengeringan-bahan-makanan/..
Diakses pada 26 Maret 2012
18