MAKALAH FENOMENA FISIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN MANUSIA SECARA BERKELOMPOK “PENGARUH PENCEMARAN AIR LAUT TERHADAP KAUM NELAYAN DAN LINGKUNGAN SEKITAR PANTAI” Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Gasal 2014 Mata Kuliah Konsep Dasar IPS SD yang dibimbing oleh Bapak Toha Mashudi Disusun oleh: Yohananda Eka Putri (140151603915) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH FENOMENA FISIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN MANUSIA SECARA BERKELOMPOK
“PENGARUH PENCEMARAN AIR LAUT TERHADAP KAUM NELAYAN DAN LINGKUNGAN SEKITAR PANTAI”
Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Gasal 2014 Mata Kuliah
Konsep Dasar IPS SD
yang dibimbing oleh Bapak Toha Mashudi
Disusun oleh:
Yohananda Eka Putri (140151603915)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Oktober 2014
1
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………….. i
Daftar Isi……………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………..2
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………………………2
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………….3
2.1 Hakikat Laut…………………………………………………………….3
2.1.1 Jenis-Jenis Laut…………………………………………………..3
2.1.1.1 Berdasarkan Cara Terjadinya…………………………….3
2.1.1.2 Menurut Letaknya………………………………………..4
2.1.1.3 Berdasarkan Kedalamannya ……………………………..4
2.2 Pengertian Pencemaran………………………………………………….5
2.2.1 Macam-Macam Pencemaran …………………………………….6
2.2.2 Parameter Pencemaran…………………………………………...9
2.3 Pengertian Nelayan…………………………………………………….10
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………12
3.1 Pengertian Air, Laut, Nelayan, dan Pencemaran Air…………………12
3.1.1 Definisi Air……………………………………………………...12
2
3.1.2 Definisi Laut…………………………………………………….12
3.1.3 Definisi Nelayan………………………………………………...13
3.1.4 Definisi Pencemaran Air………………………………………..13
3.2 Sumber dan Penyebab Pencemaran Air Laut………………………….14
3.2.1 Sumber Pencemaran Airn Laut…………………………………14
3.2.2 Penyebab Pencemaran Air Laut………………………………...14
3.3 Dampak Pencemaran Air Laut terhadap Makhluk Hidup, Lingkungan,
dan Khususnya Nelayan………………………………………………14
3.3.1 Dampak Pencemaran Air Laut Terhadap Makhluk Hidup……..15
3.3.2 Dampak Pencemaran Air Laut Terhadap Lingkungan…………16
3.3.3 Dampak Pencemaran Air Laut Terhadap Nelayan……………...17
3.4 Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air Laut………………17
3.4.1 Pencegahan Pencemaran Air Laut………………………………17
3.4.2 Penanggulangan Pencemaran Air Laut………………………….18
BAB IV PENUTUPAN…………………………………………………………19
4.1 Simpulan……………………………………………………………….19
4.2 Saran-Saran ……………………………………………………………19
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………...20
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
kita semua rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih diberikan kesehatan
sampai hari ini dan telah memberi kami penujuk sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang pengertian laut,
pencemaran laut, dan dampaknya terhadap penghuni sekitar laut terlebih kepada
nelayan.
Dengan terselesaikannya makalah ini, kami sebagai penyusun tentunya
mengharapkan agar kelak makalah ini dapat bermanfaat dikemudian hari sebagai
sumber rujukan, sarana belajar, atau sumber belajar mahasiswa terutama dalam
matakuliah Konsep Dasar IPS SD.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan sehingga kami dapat
mengerjakan makalah ini dan dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
2. Bapak Toha Mashudi yang telah dengan sabar membimbing kami dalam
mata kuliah Konsep Dasar IPS SD.
3. Ibu bapak ibu guru yang telah memberikan ilmunya kepada kami sebagai
bekal mengahadapi kehidupan dan masa depan.
4. Dan tak lupa orang tua kami yang senantiasa menunggu dan berdo’a
dirumah untuk kesuksesan putra-putrinya.
Akhir kata, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran dalam
mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan
CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
2. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri
menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu
aktivitas kehidupan organisme air
3. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk
pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi,
yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan
pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga).
Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat
berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan
minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang
sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau
keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar
diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya
yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian
manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu
ekosistem laut.
11
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi
zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar
ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih
besar.
3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
1. Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,pecahan kaca, dan kaleng
2. yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)
3. Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
4. Pencemaran Suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
b) Menurut Bahan Pencemar
Macam-macam bahan pencemar adalah sebagi berikut:
1. Kimia
Berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi),
pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi
Berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli,
Entamoeba coli, dan Salmonella thyposa.
3. Fisik
12
Berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.
d) Menurut Tingkat Pencemar
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat
pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran
dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan
pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan
pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor
yang menyebabkan mata pedih.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh
dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air
raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya
bayi cacat.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian
besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian
dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
2.2.2 Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada
daerah/kawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran
atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum.
Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya
pencemaran adalah sebagai berikut :
1. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan
logam-logam berat.
13
2. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen
Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air. Cara pengukurannya
adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui
kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar
oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur
banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan,
kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh
kurang dari 3 ppm.
3. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau,
kekeruhan, dan radioaktivitas.
4. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme,
misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.
2.3 Pengertian Nelayan
Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan. Dalam perstatistikan perikanan perairan umum, nelayan
adalah orang yang secara aktif melakukan operasi penangkapan ikan di
perairan umum. Orang yang melakukan pekerjaan seperti membuat jaring,
mengangkut alat-alat penangkapan ikan ke dalam perahu atau kapal motor,
mengangkut ikan dari perahu atau kapal motor, tidak dikategorikan sebagai
nelayan (Departemen Kelautan dan Perikanan,2002)
Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh,
nelayan juragan dan nelayan perorangan. Nelayan buruh adalah nelayan
yang bekerja dengan alat tangkap milik orang lain. Sebaliknya nelayan
juragan adalah nelayan yang memiliki alat tangkap yang dioperasikan oleh
orang lain. Sedangkan nelayan perorangan adalah nelayan yang memiliki
14
peralatan tangkap sendiri, dan dalam pengoperasiannya tidak melibatkan
orang lain (Subri, 2005)
Sumberdaya nelayan dicirikan oleh pendidikan dan keterampilan yang
rendah, kemampuan manajemen yang terbatas. Taraf hidup penduduk desa
pantai yang sebagian besar nelayan sampai saat ini masih rendah,
pendapatan tidak menentu (sangat tergantung pada musim ikan),
kebanyakan masih memakai peralatan tradisional dan masih sukar
menjauhkan diri dari prilaku boros (Sitorus, 1994).
15
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Air, Laut, Nelayan, dan Pencemaran Air
3.1.1 Definisi Air
Air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur
hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal
ini membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang
sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini.
Fungsi air tidak dapat digantikan oleh senyawa apapun. Air merupakan
komponen terpenting dari kehidupan manusia. Tubuh manusia tersusun
dari jutaan sel dan hamper keseluruhan sel tersebut mengandung
senyawa air (H2O). menurut penelitian, hampir 67% dari berat tubuh
manusia terdiri dari air. Manfaat air bagi tubuh adalah membantu proses
pencernaan, mengatur proses metabolism, mengangkut zat-zat
makanan, dan menjaga keseimbangan suhu tubuh.
3.1.2 Definisi Laut
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laut adalah kumpulan air
asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan
membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air
yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya
mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di
darat akan bermuara ke laut.
Di laut terdapat berbagai sumber daya alam, baik yang dapat
diperbaharui (renewable) maupun tidak dapat diperbaharui (non-
renewable). Secara perlahan-lahan namun pasti, pemanfaatan sumber
daya alam laut di Indonesia terus berkembang, terutama untuk
memenuhi kebutuhan pangan
16
(khususnya sebagai sumber protein hewani), energi, bahan baku, serta
perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan Negara.
3.1.3 Definisi Nelayan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia nalayan adalah orang
yang mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan (di laut).
Nelayan adalah istilah bagi orang-orang yang sehari-harinya
bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di dasar, kolom
maupun permukaan perairan. Perairan yang menjadi daerah aktivitas
nelayan ini dapat merupakan perairan tawar, payau maupun laut. Di
negara-negara berkembang seperti di Asia Tenggara atau di Afrika,
masih banyak nelayan yang menggunakan peralatan yang sederhana
dalam menangkap ikan. Nelayan di negara-negara maju biasanya
menggunakan peralatan modern dan kapal yang besar yang dilengkapi
teknologi canggih.
3.1.4 Definisi Pencemaran Air
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan/ atau komponen lain ke dalam air. Pencemaran juga bisa
berarti berubahnya tatanan (komposisi) air oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Definisi pencemaran yang lebih jelas adalah menurut Akta Kualiti
Alam(1974) yang menyatakan bahwa pencemaran adalah perubahan
secara langsung atau tidak langsung kepada sifat-sifat fisik, kimia,
biologi atau radiasi dari bagian alam sekeliling dengan cara
melepaskan, mengeluarkan atau meletakkan buangan hingga
menimbulkan suatu keadaan berbahaya atau mungkin berbahaya pada
kesehatan, keselamatan atau kebaikan alam atau organisme-organisme