Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara. Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Pembangunan kawasan industri di daerah- daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi 1
35

Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

Jul 07, 2016

Download

Documents

sadsa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah

satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada

di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat

gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang

kaya akan unsur hara. Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki

oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa

memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah

tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak

bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat

luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan

kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti

oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan. Pembangunan

kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan

berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat

menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya

kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan

pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta

kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya

bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara

terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.

Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan

menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal

bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.

Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu

mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan

pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa

mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh

terhadap kesehatan makhluk hidup. Oleh karena itu, sangat diperlukan pengkajian

1

Page 2: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

khusus yang membahas mengenai pencemaran tanah beserta dampaknya terhadap

lingkungan di sekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pencemaran tanah itu?

2. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran tanah?

1.3 Tujuan

Makalah ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut:

1. Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai Pencemaran Tanah.

2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak

pencemaran.

2

Page 3: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

BABII

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Tanah

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya

makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau

berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam

sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan

lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.

Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah

mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus

sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat

yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup

berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan

untuk hidup dan bergerak. Pencemaran tanah adalah masuk atau dimasukannya

bahan kimia buatan manusia dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini

biasanya terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau

fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar

ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat

kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri

yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

2.2 Jenis Tanah dan Persebarannya Di Indonesia

2.2.1 Tanah Kapur (Terarrosa)

Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan kapur. Tanah kapur banyak

terdapat di Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Sumatera.

2.2.2 Tanah Gambut (Tanah Rawa)

Tanah ini berasal dari bahan organik yang hidup di rawa-rawa. Tanah ini

terdapat di pantai timur Sumatera, Kalimantan dan bagian selatan Papua.

3

Page 4: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

2.2.3 Tanah Vulkanik (Tanah Gunung Api)

Tanah vulkanik adalah jenis tanah dari pelapukan batuan letusan gunung api.

Tanah ini terdapat di Jawa, Sumatra, Halmahera, dan Sulawesi.

2.2.4 Tanah Aluvial

Tanah ini terbentuk akibat proses pengendapan bahan-bahan yang dibawa

oleh aliran sungai. Tanah ini banyak terdapat di  lembah, sungai dan daerah

pertemuan antara laut dan sungai.

2.3 Pemanfaatan Tanah

Tanah berperan penting bagi kehidupan di muka bumi. Seluruh aktivitas

manusia dilakukan diatas tanah. Tanah dimanfaatkan manusia untuk memenuhi

kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraannya. Berikut ini beberapa pemanfaatan

tanah oleh manusia :

2.3.1 Pemanfaatan tanah secara langsung

Contoh pemanfaatan tanah secara langsung adalah digunakan untuk

pembuatan genteng, batu bata dan campuran pembuatan semen.

2.3.2 Pemanfaatan tanah secara tidak langsung

Contoh pemanfaatan tanah secara tidak langsung adalah :

A. Mengolah tanah untuk ditanami berbagai jenis tanaman

B. Untuk pondasi bangunan

C. Untuk dibuat jalan sebagai prasarana-transportasi

Secara umum, pemanfaatan tanah atau lahan dapat juga dibedakan menjadi

pertanian dan non pertanian. Pemanfaatan lahan untuk pertanian antara lain

perkebunan, sawah dan ladang. Pemanfaatan lahan di bidang non pertanian, antara

lain permukiman jalan dan industri.

2.4 Zat Kimia Utama Penyebab Pencemaran Tanah

Diantara zat-zat kimia yang banyak mencemari tanah, pestisida adalah yang

paling banyak menyumbangkan pencemaran pada tanah. 

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk atau pestisida. Pertanian

yang intensif banyak menggunakan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk

pemberantasan hama. Penggunaan pupuk yang terus menerus akan mengubah

4

Page 5: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

struktur tanah sehingga kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami

tanaman tertentu.

Pestisida haruslah digunakan secara hati-hati sebab pestisida bukan saja

mematikan hama tanaman tapi juga mikroorganisme dalam tanah yang berguna,

padahal kesuburan tanah bergantung pada jumlah mikroorganisme di dalamnya.

2.5 Sumber dan Komponen Bahan Pencemar Tanah

Pencemaran tanah mempunyai hubungan yang erat baik dengan pencemaran

udara maupun dengan pencemaran air. Bahan pencemar yang terdapat di udara larut

dan terbawa oleh air hujan, jatuh ke tanah sehingga menimbulkan pencemaran

tanah. Demikian pula bahan pencemar dalam air permukaan tanah (air sungai, air

selokan, air danau dan air payau) dapat masuk ke dalam tanah dan dapat

menyebabkan pencemaran tanah.

2.5.1 Sumber Bahan Pencemar Tanah

Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan

pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan

sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar

tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida

belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan

turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga

menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya

tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah

tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah

pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya

pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah

yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.

A. Limbah Rumah Tangga

Salah satu limbah rumah tangga adalah sampah. Sampah dalam jumlah

banyak seperti di kota-kota besar, berperan besar dalam pencemaran

tanah. Tanah yang mengandung sampah di atasnya akan menjadi tempat

hidup berbagai bakteri penyebab penyakit.

5

Page 6: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

Pencemaran oleh bakteri dan polutan lainnya dari sampah akan

mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat

terlihat dari perubahan fisiknya. Perubahan fisik misalnya berbau,

berwarna dan berasa, bahkan terdapat lapisan seperti minyak. Beberapa

jenis sampah seperti plastik dan logam, sulit terurai sehingga berpengaruh

pada kemampuan tanah menyerap air.

B. Limbah Pertanian

Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia

pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu

(herbisida) dapat mencemari tanah. Penggunaan pupuk buatan secara

berlebihan menyebabkan tanah menjadi asam yang selanjutnya

berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu,

berkurang produksinya dan akhirnya mati. Pencemaran tanah oleh

pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan tersebut akan

terbawa oleh air hujan dan akhirnya mengendap di tanah. Pestisida dan

herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di dalam

tanah. Residu pestisida dan herbisida ini membahayakan kehidupan

organisme tanah. Misalnya, residu pestisida DDT (dikloro difenil

trikloroetana) dapat membunuh mikroorganisme yang sangat penting

bagi proses pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu. Tanah

yang tercemar pupuk buatan, pestisida dan herbisida dapat mencemari

sungai karena zat-zat tersebut terbawa air hujan atau erosi.

C. Limbah Pertambangan

Aktivitas penambangan bahan galian juga dapat menimbulkan

pencemaran tanah. Salah satu kegiatan penambangan yang memiliki

pengaruh besar mencemarkan tanah adalah penambangan emas. Pada

penambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg)

dalam proses pemisahan emas dan beracun yang dapat mematikan

tumbuhan, organisme tanah, dan menggangu kesehatan manusia.

6

Page 7: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

2.5.2 Komponen Bahan Pencemar Tanah

Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber

bahan pencemar tersebut di atas antara lain:

A. Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh

mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan

hewan yang mati.

B. Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/

diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-

kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang

subur.

C. Pencemar udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida

nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon

(CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah

bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.

D. Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri

seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.

E. Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari

percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan zat

radioaktif.Komponen bahan pencemar tanah.

2.6 Pendugaan Tingkat Pencemaran/Kerusakan Tanah

Gejala pencemaran tanah dapat diketahui dari tanah yang tidak dapat

digunakan untuk keperluan fisik manusia. Tingkat pencemaran tanah diukur dari

banyak tidaknya bahan pencemar yang terkandung di dalamnya. Bahan

pencemarnya antara lain, sampah organik, sampah senyawa organik atau sampah

anorganik, sampah dari pengelolaan limbah industri, sampah zat radioaktif,

penggunaan pupuk yang menggunakan senyawa kimia atau pestisida, dan sampah-

sampah dari limbah rumah tangga.

7

Page 8: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

Tingkat pencemaran/kerusakan tanah dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :

2.6.1 Pencemaran Ringan

Pencemaran ringan yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan

gangguan pada ekosistem lain. Contohnya tanah yang tidak dapat lagi

ditumbuhi tanaman tertentu. Biasanya tanah ini banyak terdapat sampah-

sampah anorganik yang tidak dapat terurai oleh tanah dengan sempurna,

sehingga menyebabkan sebagian tanaman lain tidak dapat hidup karena

kesulitan mendapatkan makanan didalam tanah.

2.6.2 Pencemaran Kronis

Pencemaran kronis yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit

kronis. Biasanya tanah ini tercemar oleh limbah pabrik yang dapat

mengkibatkan penyakit.

2.6.3 Pencemaran Akut

Pencemaran akut yaitu pencemaran yang mengakibatkan tanah tidak

dapat lagi dimamfaatkan seperti sediakala. Biasanya tanah ini terlalu banyak

mengunakan pupuk yang mengandung bahan kimia dan tidak mematuhi

aturan. Ciri-ciri tanah ini biasanya tanahnya kering dan tandus.

2.7 Kriteria Kerusakan Tanah

Untuk mengukur tingkat pencemaran disuatu tempat digunakan kriteria pencemaran.

Kriteria pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya pencemaran

dan tingkat pencemaran yang telah terjadi. Kriteria pencemaran tanah meliputi

kriteria fisik, kriteria kimia, dan kriteria biologi.

2.7.1 Kriteria Fisik

Kriteria fisik meliputi pengukuran tentang warna, bau, suhu, dan

radioaktivitas.

2.7.2 Kriteria Kimia

Kriteria kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar

logam, dan logam berat. Sebagai contoh berikut disajikan pengukuran pH air

yang terkandung dalam tanah, kadar CO2, dan oksigen terlarut.

8

Page 9: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

A. Pengukuran pH air dalam tanah

Air dalam tanah kondisi alami yang belum tercemar memiliki

rentangan pH 6,5 – 8,5. Karena pencemaran, pH air dalam tanah dapat

menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan

organik biasanya menyebabkan kondisi air tersebut menjadi lebih asam.

Kapur menyebabkan kondisi air dalam tanah menjadi alkali (basa). Jadi,

perubahan pH air tersebut tergantung kepada macam bahan pencemarnya.

Perubahan nilai pH mempunyai arti penting bagi kehidupan air. Nilai pH

yang rendah (sangat asam) atau tinggi (sangat basa) tidak cocok untuk

kehidupan kebanyakan organisme. Untuk setiap perubahan satu unit skala

pH (dari 7 ke 6 atau dari 5 ke 4) dikatakan keasaman naik 10 kali. Jika

terjadi sebaliknya, keasaman turun 10 kali. Keasaman air dapat diukur

dengan sederhana yaitu dengan mencelupkan kertas lakmus ke dalam air

untuk melihat perubahan warnanya.

B. Pengukuran Kadar CO2

Gas CO2 juga dapat larut ke dalam tanah. Sesuai dengan

penjelasan sebelumnya, bahan pencemar tanah juga terkandung dari

udara. Kadar gas CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan

banyaknya organisme yang hidup di dalam tanah. Semakin banyak

organisme di dalam tanah, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut.

Kadar gas CO dapat diukur dengan cara titrimetri.

C. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut

Kadar oksigen terlarut dalam tanah yang alami berkisar 5 – 7 ppm

(part per million atau satu per sejita; 1ml oksigen yang larut dalam 1 liter

air dikatakan memiliki kadar oksigen 1 ppm). Penurunan kadar oksigen

terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :

1. Proses oksidasi (pembongkaran) bahan-bahan organik.

2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan baktri anaerob.

3. Proses pernapasan orgaisme.

Pencemaran tanah dapat mengurangi persediaan oksigen terlarut. Hal ini

akan mengancam kehidupan organisme yang hidup di dalam tanah.

Semakin tercemar, kadar oksigen terlarut semakin mengecil. Untuk dapat

mengukur kadar oksigen terlarut, dilakukan dengan metode Winkler.

9

Page 10: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik

dikenal sebagai parameter biokimia. contohnya adalah pengukuran BOD

dan COD.

2.7.3 Parameter Biologi

Di tanah terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme

yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu.

Organisme yang peka akan mati karena pencemaran dan organisme yang

tahan akan tetap hidup. Planaria merupakan contoh hewan yang peka

pencemaran. Tanah yang mengandung planaria menunjukkan tanah tersebut

belum mengalami pencemaran. Sebaliknya, cacing Tubifex (cacing merah)

merupakan cacing yang tahan hidup dan bahkan berkembang baik di

lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun spesies hewan yang lain

telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut dapat dijadikan indikator

adanya pemcemaran zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk

pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.

Indikator biologis terkadang lebih dapat dipercaya daripada indikator

kimia. Pabrik yang membuang limbah ke sungai dan mengenai tanah dapat

mengatur pembuangan limbahnya ketika akan dikontrol oleh pihak yang

berwenang. Pengukuran secara kimia pada limbah pabrik tersebut selalu

menunjukkan tidak adanya pencemaran. Tetapi tidak demikian dengan

makluk hidup yang menghuni ekosistem air dalam tanah secara terus

menerus. Disitu terdapat hewan-hewan, mikroorganisme, bentos,

mikroinvertebrata, ganggang, yang dapat dijadikan indicator biologis.

2.8 Dampak Kerusakan Tanah

Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran atau kerusakan tanah,

diantaranya :

2.8.1 Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe

polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.

Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan

karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-

10

Page 11: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada

seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi

tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air

raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa

bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati.

Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.

Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati

dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam

dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi

mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang

jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan

kematian.

2.8.2 Pada Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap

ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya

bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.

Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari

mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah

tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer

dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap

predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek

kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah

piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan

akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak

dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung

menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian

anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman

yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini

dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana

tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan

pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-

bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

11

Page 12: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

2.9 Pengendalian Kerusakan Tanah

Cara pencegahan dan penanggulangan Bahan Pencemar Tanah Pencegahan

dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan

dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila

tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah

tindakan.

Namun demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan

pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi,

apabila pencemaran sudah terjadi baik secara alami maupun akibat aktivisas

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan tindakan

penanggulangan.

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya

pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan

pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan

penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai

berikut :

2.9.1 Langkah Pencegahan

Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha

untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya

mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain :

Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme

antara lain dapat dilakukan dengan mengubur sampah-sampah dalam tanah

secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.

Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada

proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-

lapis dengan tanah.

Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat

dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar

sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara

individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari

pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah

yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-

partikel kecil, kemudian dikubur.

12

Page 13: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat

yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat

pembuangan agar dilakukan proses pemurnian. Sampah zat radioaktif

sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur-sumur atau tangki dalam

jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke

tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak

berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.Penggunaan pupuk,

pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan

dan tidak sampai berlebihan.Usahakan membuang dan memakai detergen

berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh

mikroorganisme.

2.9.2 Langkah Penangulangan

Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan

penanggulangan terhadap pencemaran tersebut. Tindakan penanggulangan

pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan

pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat.

Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang

ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya:

A. Remidiasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang

tercemar.

Hal yang perlu diketahui sebelum dilakukan remidiasi adalah sebagai

berikut:

1. Jenis pencemar (organic atau anorganik), terdegradasi/tidak,

berbahaya/tidak,

2. Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut,

3. Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan Fosfat (P),

4. Jenis tanah,

5. Kondisi tanah (basah, kering),

6. Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut,

7. Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa

ditunda).

13

Page 14: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ

(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.

Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,

venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi

penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang

aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat

pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang

kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.

Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian

diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh

lebih mahal dan rumit.

B. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan

menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan

untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang

kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

a. Jenis jenis biomerasi

Jenis-jenis bioremediasi adalah sebagai berikut:

1. Biostimulasi

Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke

dalam air atau tanah yang tercemar untuk memperkuat

pertumbuhan dan aktivitas bakteri remediasi yang telah ada di

dalam air atau tanah tersebut.

2. Bioaugmentasi

Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan

kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah yang

tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan dalam

menghilangkan kontaminasi di suatu tempat. Namun ada

beberapa hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan.

Sangat sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar

mikroorganisme dapat berkembang dengan optimal. Para

ilmuwan belum sepenuhnya mengerti seluruh mekanisme yang

terkait dalam bioremediasi, dan mikroorganisme yang dilepaskan

ke lingkungan yang asing kemungkinan sulit untuk beradaptasi.

14

Page 15: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

3. Bioremediasi Intrinsik

Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah

yang tercemar.

Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi :

1. Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar)

dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks,

optimasi ph, dsb

2. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar,

yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan

biotransformasi khusus

3. Penerapan immobilized enzymes

4. Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk

menghilangkan atau mengubah pencemar.

b. Proses Biomerasi

Transformasi kimia dari bahan pencemar pestisida melalui proses

bioremediasi ini meliputi beberapa proses, yaitu :

1. Detoksikasi, yaitu konversi dari molekul yang bersifat toksik

menjadi produk yang tidak bersifat toksik.

2. Degradasi, yaitu transformasi dari substrat kompleks menjadi

produk yang lebih sederhana.

3. Konjugasi, yaitu pembentukan senyawa kompleks, atau reaksi

penambahan, dimana suatu organisme dapat menghasilkan

substrat yang lebih kompleks dan mengkombinasikannya dengan

pestisida dengan sel metabolis. Konjugasi atau pembentukan

senyawa pengkompleks dapat dihasilkan dari organisme yang

menghasilkan suatu asam amino, asam organik, methyl atau

senyawa lain yang bereaksi dengan polutan membentuk substrat

lainnya. Konjugasi adalah salah satu bentuk bioremediasi dari

metabolisme mikroorganisme terhadap fungisida sodium

dimethyldithiocarbamate, dimana mikroorganisme

mengkompleks pestisida dengan asam amino pada sel.

4. Aktivasi, yaitu konversi substrat yang nontoksik menjadi molekul

toksik seperti bahan aktif awal dari pestisida. Sebagai contoh,

15

Page 16: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

herbisida 4- (2,4-dichlorophenoxy) butyric acid ditransformasi

dan diaktivasi oleh mikroorganisme dalam tanah menghasilkan

senyawa yang bersifat toksik terhadap gulma dan serangga.

Proses aktivasi ini lebih menekankan pada efisiensi penggunaan

pestisida, atau aktivasi residu.

5. Proses defusi, yaitu konversi molekul nontoksik berasal dari

pestisida yang sedang dalam proses aktivasi secara enzimatik,

menjadi produk nontoksik yang tidak lagi dalam proses

enzimatik.

6. Perubahan spektrum toksisitas. Contoh bioremediasi bagi

lingkungan yang tercemar minyak bumi. Yang pertama dilakukan

adalah mengaktifkan bakteri alami pengurai minyak bumi yang

ada di dalam tanah yang mengalami pencemaran tersebut. Bakteri

ini kemudian akan menguraikan limbah minyak bumi yang telah

dikondisikan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan

hidup bakteri tersebut. Dalam waktu yang cukup singkat

kandungan minyak akan berkurang dan akhirnya hilang, inilah

yang disebut sistem bioremediasi.

c. Manfaat Biomerasi

1. Bidang Lingkungan

Pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan bahkan

mengubah limbah tersebut menjadi ramah lingkungan. Contoh

bioremediasi dalam lingkungan yakni telah membantu

mengurangi pencemaran dari pabrik, misalnya saat 1979,

supertanker Exxon Valdez di Alaska, lebih dari 11juta gallon oli

mentah mengalir, tetapi bakteri pemakan oli membantu

mengurangi pencemaran laut yang lebih jauh lagi.

2. Bidang Industri

Bioremediasi telah memberikan suatu inovasi baru yang

membangkitkan semangat industri sehingga terbentuklah suatu

perusahaan yang khusus bergerak dibidang bioremediasi,

contohnya adalah Regenesis Bioremediation Products, Inc., di

San Clemente, Calif.

16

Page 17: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

3. Bidang Ekonomi

Bioremediasi menggunakan bahan bahan alami yang hasilnya

ramah lingkungan, sedangkan mesin-mesin yang digunakan

dalam pengolahan limbah memerlukan modal dan biaya yang

jauh lebih, sehingga bioremediasi memberikan solusi ekonomi

yang lebih baik.

4. Bidang Pendidikan

Penggunaan microorganisme dalam bioremediasi, dapat

membantu penelitian terhadap mikroorganisme yang masih belum

diketahui secara jelas.Pengetahuan ini akan memberikan

sumbangan yang besar bagi dunia pendidikan sains.

5. Bidang Teknologi

Bioremediasi memberikan tantangan baru bagi teknologi untuk

terus memberikan inovasi yang lebih baik bagi lingkungan.

6. Bidang Sosial

Bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang mudah dijangkau

dan mudah dilakukan baik bagi rumah tangga dan industri.

Dengan begini, limbah rumah tangga dapat dikelola jauh lebih

baik.

7. Bidang Kesehatan

Dengan pengelolaan limbah yang baik, pencemaran dapat

diminimalisir sehingga kualitas hidup manusia jauh meningkat.

8. Bidang Politik

Isu lingkungan dapat lebih ditekan sehingga para petinggi dapat

memfokuskan masalah ke lingkup lain, Bahkan bioremediasi

dapat membantu memperbaiki masalah yang berkesinambungan

didalamnya.

d. Keunggulan Biomerasi

1. Meminimalisasi terinfeksinya pekerja lapangan

2. Perlindungan kesehatan masyarakat yang berjangka panjang

3. Proses pelaksanaan dapat dilakukan langsung di daerah tersebut

dengan lahan yang sempit sekalipun.

4. Menghilangkan zat-zat berbahaya

5. Menggunakan proses yang bersifat alami

17

Page 18: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

6. Mengubah polutan bukan hanya memindahkannya

7. Proses degradasi dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yang

cepat

2.10 Teknologi Pengolahan Sampah

2.10.1 Penanganan Limbah Organik

Limbah organik dapat dimanfaatkan, baik secara langsung (contohnya untuk

makanan ternak) maupun secara tidak langsung karena memerlukan proses

terlebih dahulu yaitu proses daur ulang (contohnya pengomposan dan

biogas).

A. Makanan Ternak

Sampah organik yang mudah rusak dapat dimanfaatkan untuk makanan

ternak. Di Indonesia, sampah organik berupa sayur-sayuran (contohnya

kubis, selada air dan sawi) biasanya dimanfaatkan untuk makanan

kelinci, kambing, ayam atau itik. Hal ini sangat menguntungkan karena

selain untuk hewan ternak. Namun, sampah organik ini harus dibersihkan

dan dipilih terlebih dahulu sebelum dikonsumsi ternak. Jika sampah

organik bercampur dengan sampah yang mengandung logam-logam

berat, maka dapat terakumulasi di dalam ternak.

B. Pengomposan (Composting)

Pengomposan merupakan upaya pengolahan limbah dengan

menggunakan prinsip penguraian bahan-bahan organik menjadi bahan-

bahan anorganik oleh aktivitas organisme. Proses pengomposan

menghasilkan kompos yang dapat menyuburkan tanah. Organisme yang

berperan dalam proses ini adalah bakteri, jamur, khamir dan hewan

seperti insekta serta cacing. Agar pertumbuhan organisme optimum

diperlukan beberapa kondisi, diantaranya campuran yang seimbang

antara komponen karbon dan nitrogen, suhu, kelembapan udara serta

cukupnya kandungan oksigen.

1. Sistem pengomposan memiliki beberapa keuntungan, antara lain

Kompos merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak

merusak lingkungan

2. Bahan yang dipakai tersedia (tidak perlu dibeli)

18

Page 19: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

3. Masyarakat dapat membuatnya sendiri (tidak memerlukan

peralatan yang mahal)

4. Unsur hara dalam pupuk kompos lebih tahan lama jika

dibandingkan dengan pupuk buatan.

C. Biogas

Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang

dihasilkan dari proses pembusukkan sampah organik secara anaerob.

Bahan bakunya dapat di ambil dari kotoran hewan, sisa-sisa tanaman,

atau campuran dari keduanya. Secara garis besar, biogas dapat dibuat

dengan cara mencampur sampah organik dengan air kemudian

dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara. Selanjutnya, campuran

tersebut dibiarkan selama kurang lebih dua minggu.

Biogas memiliki beberapa kelebihan antara lain :

1. Mengurangi jumlah limbah

2. Sumber energi yang tidak merusak lingkungan

3. Nyala api bahan bakar biogas lebih terang atau bersih

4. Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk

2.10.2 Penanganan Limbah Anorganik

Limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali memalui proses daur ulang.

Limbah anorganik yang dapat di daur ulang anatara lain plastik, logam dan

kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang harus diolah terlebih dahulu

yaitu dengan sanitary landfill, pembakaran (incineration) atau penghancuran

(pulverisation).

19

Page 20: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

A. Sanitary Landfill

Gambar 2.1 Teknologi Landfill

Sanitary Landfill merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol

denagn sistem sanitasi yang baik. Sampah dibuang tempat, kemudian

dipadatkan dengan traktor. Selanjutnya sampah ditutup tanah. Pada bagian dasar

tempat tersebut dilengkapi sistem saluran yang berfungsi sebagai saluran limbah

cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau

lingkungan. Pada sanitary landfill juga dipasang pipa gas untuk mengalirkan gas

hasil aktivitas penguraian sampah. Cara ini sangat menguntungkan karena

menghilangkan polusi udara.

B. Pembakaran sampah

Sampah padat di bakar di dalam insinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan

residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran dapat

mencapai 70%. Namun, cara relatif lebih mahal dibanding dengan sanitary

landfill yaitu sekitar tiga kali lipatnya.

Pirolisa merupakan proses konversi bahan organik padat melalui pemanasan

tanpa kehadiran oksigen. Dengan adanya proses pemanasan dengan temperatur

tinggi, molekul-molekul organik yang berukuran besar akan terurai menjadi

molekul organik yang kecil dan lebih sederhana. Hasil pirolisa dapat berupa tar,

larutan asam asetat, methanol, padatan char, dan produk gas.

Gasifikasi merupakan proses konversi termokimia padatan organik menjadi gas.

Gasifikasi melibatkan proses perengkahan dan pembakaran tidak sempurna

pada temperatur yang relatif tinggi (sekitar 900-1100 C).

20

Page 21: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

Seperti halnya pirolisa, proses gasifikasi menghasilkan gas yang dapat dibakar

dengan nilai kalor sekitar 4000 kJ/Nm3.

Gambar 2.2 Insinerator

C. Penghancuran (Pulverisation)

Pengancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah

dilengkapi alat pelumat sampah. Sampah langsung dihancurkan menjadi

potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang

letaknya rendah.

D. Daur ulang Limbah Organik

Masyarakat indonesia secara tradisional memiliki kebiasaan melakukan daur

ulang, misalnya pemulungan sampah, usaha daur ulang di masing-masing

rumah tangga dan pengomposan. Daur ulang merupakan salah satu cara untuk

untuk mengolah sampah organik maupun anorganik menjadi benda-benda yang

bermanfaat.

Daur ulang memiliki potensi yang besar untuk mengurangi timbunan, biaya

pengolahan dan tempat pembuangan akhir sampah. Manfaat dari daur ulang

adalah adanya produk hasil yang berguna.

E. Daur Ulang Kertas

Salah satu contoh sampah yang dapat di daur ulang adalah sampah kertas.

Sampah kertas dapat berasal dari rumah tangga maupun industri, misalnya dari

kegiatan administrasi perkantoran, pembungkus dan media cetak. Sampah

kertas dapat dimanfaatkan dengan cara didaur ulang. Kertas daur ulang

memiliki sentuhan tekhnologi dan seni.

21

Page 22: Makalah Pencemaran - Copy (Autosaved)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia

masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:

kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan

pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;

kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari

tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah

secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya

dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan

permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses

pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,

bakteri).

3.2 Saran

Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan para pembaca

mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu,

diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari – hari menjaga kelestarian bumi ini.

22