BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Genetika disebut juga dengan ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin) yang artinya bersuku – suku bangsa atau asal usul. Secara “etimologi” artinya asal mula kejadian. Namun, genetika bukan merupakan ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas – batas tertentu memang ada kaitannya dengan hal itu. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk alih informasi hayati dari generasi ke generasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari tentang bagaimana sifat keturunan itu diwariskan pada anak cucunya, serta kemungkinan variasi yang timbul didalamnya. Di Indonesia tercatat 10-20% pasangan yang infertil. Pasangan usia subur yang ada di Indonesia ialah sekitar 25 juta, berarti terdapat 2,5-5 juta pasangan infertil. Pada masa sekarang pola kehidupan keluarga cenderung bergeser, dari jumlah anggota yng besar menjadi jumlah anggota yang kecil dalam 1 unit keluarga, sehingga keluarga yang tidak atau sukar 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Genetika disebut juga dengan ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa
latin) yang artinya bersuku – suku bangsa atau asal usul. Secara “etimologi”
artinya asal mula kejadian. Namun, genetika bukan merupakan ilmu tentang asal
mula kejadian meskipun pada batas – batas tertentu memang ada kaitannya
dengan hal itu. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk alih
informasi hayati dari generasi ke generasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih
informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat
diantara individu organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa
genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini
dipelajari tentang bagaimana sifat keturunan itu diwariskan pada anak cucunya,
serta kemungkinan variasi yang timbul didalamnya.
Di Indonesia tercatat 10-20% pasangan yang infertil. Pasangan usia subur
yang ada di Indonesia ialah sekitar 25 juta, berarti terdapat 2,5-5 juta pasangan
infertil. Pada masa sekarang pola kehidupan keluarga cenderung bergeser, dari
jumlah anggota yng besar menjadi jumlah anggota yang kecil dalam 1 unit
keluarga, sehingga keluarga yang tidak atau sukar memperoleh keturunan berhak
mendapat pertolongan. Dengan semakin berkembang dan majunya ilmu
kedokteran ini sebagian besar dari penyebab infertilitas atau ketidaksuburan telah
dapat diatasi dengan pemberian obat atau operasi.
Pelayanan terhadap bayi tabung dalam dunia kedokteran dikenal dengan
istilah fertilisasi-in-vitro yang memiliki pengertian sebagai berikut : Fertilisasi-in-
vitro adalah pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam tabung petri yang
dilakukan oleh petugas medis. Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan
untuk menolong pasangan suami istri yang tidak mungkin memiliki keturunan
secara alamiah disebabkan tuba falopii istrinya mengalami kerusakan yang
permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana kemudian program
ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan lainnya
yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan. Akan
1
tetapi seiring perkembangannya, mulai timbul persoalan dimana semula program
ini dapat diterima oleh semua pihak karena tujuannya yang mulia menjadi
pertentangan. Banyak pihak yang kontra dan pihak yang pro. Pihak yang pro
dengan program ini sebagian besar berasal dari dunia kedokteran dan mereka yang
kontra berasal dari kalangan alim ulama (Zharfa Setiawan, 2013).
2
BAB IITINJAUAN TEORI
2.1. Definisi Inseminasi
Inseminasi merupakan terjemahan dari artificial insemination. Artificial
artinya buatan atau tiruan, sedangkan insemination berasal dari kata latin.
Inseminatus artinya pemasukan atau penyampaian. artificial insemination adalah
penghamilan atau pembuahan buatan.
Jadi, insiminasi buatan adalah penghamilan buatan yang dilakukan
terhadap wanita dengan cara memasukan sperma laki-laki ke dalam rahim wanita
tersebut dengan pertolongan dokter, istilah lain yang semakna adalah kawin
suntik, penghamilan buatan dan permainan buatan (PB). Yang dimaksud dengan
bayi tabung (Test tubebaby) adalah bayi yang di dapatkan melalui proses
pembuahan yang dilakukan di luar rahim sehingga terjadi embrio dengan bantuan
ilmu kedokteran. Dikatakan sebagai kehamilan bayi tabung karena benih laki-laki
yang disebut dari zakar laki-laki disimpan dalam suatu tabung.
Untuk menjalani proses pembuahan yang dilakukan di luar rahim, perlu
disediakan ovom (sel telur dan sperma). Jika saat ovulasi (bebasnya sel telur dari
kandung telur) terdapat sel-sel yang masak maka sel telur itu di hisab dengan
sejenis jarum suntik melalui sayatan pada perut, kemudian di taruh dalam suatu
taqbung kimia, lalu di simpan di laboratorium yang di beri suhu seperti panas
badan seorang wanita. Kedua sel kelamin tersebut bercampur (zygote) dalam
tabung sehingga terjadinya fertilasi. Zygote berkembang menjadi morulla lalu
dinidasikan ke dalam rahim seorang wanita. Akhirnya wanita itu akan hamil.
Inseminasi permainan (pembuahan) buatan telah dilakukan oleh para sahabat nabi
terhadap pohon korma.
Inseminasi buatan pada manusia sebagai suatu teknologi reproduksi berupa
teknik menempatkan sperma di dalam vagina wanita, pertama kali berhasil
dipraktekkan pada tahun 1970. Awal berkembangnya inseminasi buatan bermula
dari ditemukannya teknik pengawetan sperma. Sperma bisa bertahan hidup lama
bila dibungkus dalam gliserol yang dibenamkan dalam cairan nitrogen pada
3
tempratur – 321 derajat Fahrenheit Bank sperma atau disebut juga Bank ayah
mulai tumbuh pada awal tahun 1970 (Suryani, 2012).
2.2. Definisi Bayi Tabung (Pembuahan in Vitro)
Bayi tabung atau pembuahan in vitro (bahasa Inggris: in vitro fertilisation)
adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh
wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan
ketika metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses
ovulasi secara hormonal, pemindahan se ltelur dari ovarium dan pembuahan oleh
sel sperma dalam sebuah medium cair. ( Cynthia Devie, 2009).
Bayi tabung atau dalam bahasa kedokteran disebut In Vitro Fertilization
(IVF) adalah suatu upaya memperoleh kehamilan dengan jalan mempertemukan
sel sperma dan sel telur dalam suatu wadah khusus. Pada kondisi normal,
pertemuan ini berlangsung di dalam saluran tuba. Pembuahan sel telur (ovum)
yang dilakukan di luar tubuh calon ibu. Awalnya tekhnik reproduksi ini
ditunjukkan untuk pasangan infertile, yang mengalami kerusakan saluran telur.
Namun saat ini indikasinya telah diperluas, antara lain jika calon ibu mempunyai
lender mulut rahim yang abnormal, mutu calon ayah kurang baik, adanya
antibody pada atau terhadap sperma,tidah kunjung hamil walaupun endometriosis
telah diobati, serta pada gangguan kesuburan yang tidak diketahui penyebabnya
maka program bayi tabung ini biasa dilakukan.
Bayi tabung merupakan pilihan untuk memperoleh keturunan bagi ibu-ibu
yang memiliki gangguan pada saluran tubanya. Pada kondisi normal, sel telur
yang telah matang akan dilepaskan oleh indung telur (ovarium) menuju saluran
tuba (tuba fallopi) untuk selanjutnya menunggu sel sperma yang akan membuahi.
Jika terdapat gangguan pada saluran tuba maka proses ini tidak akan berlangsung
sebagaimana mestinya. Proses yang berlangsung dilaboratorium ini dilaksanakan
sampai menghasilkan suatu embrio yang akan ditempatkan pada rahim ibu.
Embrio ini juga dapat disimpan dalam bentuk beku (cryopreserved) dan dapat
digunakan kelak jika dibutuhkan. Bayi tabung pertama yang lahir ke dunia adalah
LouiseJoy Brown pada tahun 1978 di Inggris (Zharfa Setiawan, 2013).
4
2.3. Prosedur Melakukan Pembuahan In Vitro
Sebelum mengikuti program bayi tabung, pasangan diminta untuk
memenuhi beberapa syarat:
Persyaratan umum meliputi:
1. Pasangan memiliki bukti perkawinan yang sah
2. Usia istri kurang dari 42 tahun. Hal ini untuk meminimalisir kegagalan
dan gangguan pada ibu dan anak
3. Konseling khusus dan informed consent
4. Kesiapan biaya
5. Kesiapan istri untuk hamil, melahirkan, dan memelihara bayi
Persyaratan khususnya, terdiri:
1. tidak ada kontra indikasi kehamilan
2. bebas infeksi rubella, hepatitis, toxoplasma, dan HIV
3. siklus berovulasi/respon terhadap terapi (FSH basal < 12 mIU/ml)
4. pemeriksaan infertilitas dasar lengkap
5. indikasi jelas
6. upaya lain sudah maksimal
7. analisa sperma
(Zharfa Setiawan, 2013)
2.3.1. Langkah-langkah proses Bayi Tabung:
1. Datanglah ke dokter bagian obstetri dan ginekologi bila ingin menjalani
satu siklus program Bayi Tabung
2. Bila ditemukan kelainan/masalah pada Anda berdua, dokter spesialis akan
merujuk kepusat layanan bayi tabung. Setelah diketahui penyulit
kehamilan, pasangan suami isteridisiapkan menjalani proses bayi tabung.
3. Setiap pasangan akan menerima penjelasan program Bayi Tabung dan
prosedur pelaksanaan dalam sebuah kelas/kelompok
5
4. Peserta program harus menandatangani perjanjian tertulis: bersedia bila
dokter melakukantindakan yang dianggap perlu semisal operasi, bersedia
menghadapi kemungkinanmengalami kehamilan kembar dan risiko lain
yang dapat ditimbulkan
5. Pelaksanaan program bisa dimulai berdasarkan masa haid. Calon ibu akan
diberi obat-obatan hormonal sebagai pemicu ovulasi agar menghasilkan
banyak sel telur.Perangsangan dilakukan 5-6 minggu, sampai sel telur
matang dan cukup untuk dibuahi. Selanjutnya dilakukan Ovum pick
up/Opu (pengambilan sel telur) yang dilakukan tanpa oprasi, melainkan
dengan cara ultrasonografi transvaginal. Kemudian semua sel telur
diangkat dan disimpan dalam incubator. Sedangkan calon ayah akan
diambil spermanya melalui cara masturbasi.
Beberapa jam kemudian, terhadap masing-masing sel telur akan
ditambahkan sejumlah sperma suami (inseminasi) yang sebelumnya telah
diolah dan dipilih yang terbaik mutunya. Setelah kira-kira 18-20 jam, akan
terlihat apakah proses pembuahan tersebut berhasil atau tidak. Sel telur
yang telah dibuahi sperma atau disebut zigot akan dipantau selama 22-24
jam kemudian untuk melihat perkembangannya menjadi embrio. Dari
embrio tersebut, dokter akan memilih tiga atau empat embrio yang terbaik
untuk ditanamkan kembali ke dalam rahim. Empat embrio merupakan
jumlah maksimal mengingat risiko yang akan ditanggung oleh calon ibu
dan juga janin. Embrio-embrio yang terbaik itu kemudian diisap ke dalam
sebuah kateter khusus untuk dipindahkan kedalam rahim.
Terjadinya kehamilan dapat diketahui melalui pemeriksaan air seni 14 hari
setelah pemindahan embrio. Bila saat masturbasi tak ada sperma yang
keluar, berarti ada sumbatan. Untuk itu akan dilakukan cara lain, yaitu
dengan MESA (Microsurgical Epydidimis Sperm Aspiration), sperma
diambil dari salurannya. Bisa juga dengan TESA (Testical Sperm
Extraction) sperma diambil langsung dari buah zakar. Bila sperma yang
dihasilkan sangat sedikit, maka dilakukan ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm
6
Injection) sperma disuntikkan ke sel telur. Cara ini khusus bagi pasangan
infertile dimana suami mempunyai sperma sangat sedikit.
6. Ibu dipantau beberapa waktu dengan pemeriksaan hormon kehamilan
(hCG) di darah dan pemeriksaan USG (Zharfa Setiawan, 2013).
2.3.2. Proses Terjadinya Bayi Tabung
Perjuangan Sperma menuju Sel Telur
Untuk mendapatkan kehamilan, satu sel sperma harus bersaing dengan sel
sperma yang lain. Sel Sperma yang kemudian berhasil untuk menerobos sel telur
merupakan sel sperma dengan kualitas terbaik saat itu.
Sumber: www.anehdidunia.com
Perkembangan Sel Telur
Selama masa subur, wanita akan melepaskan satu atau dua sel telur. Sel telur
tersebut akan berjalan melewati saluran telur dan kemudian bertemu dengan sel
sperma pada kehamilan yang normal
Sumber: www.anehdidunia.com
7
Injeksi
Dokter akan mengumpulkan sel telur sebanyak-banyaknya. Dokter
kemudian memilih sel telur terbaik dengan melakukan seleksi pada proses ini
pasien disuntikkan hormon untuk menambah jumlah produksi sel telur.
Perangsangan berlangsung 5 - 6 minggu sampai sel telur dianggap cukup matang
dan siap dibuahi. Proses injeksi ini dapat mengakibatkan adanya efek samping
Sumber: www.anehdidunia.com
Pelepasan Sel Telur
Proses pengambilan sel telor (Ovum Pick Up /OPU) dilakukan dibawah
pembiusan umum dan dituntun dengan USG transvaginal, pencoblosan dan
pegisapan cairan folikel dan sel telur yang ada didalamnya dilakukan dengan
menusukan jarum halus melalui area dibawah/disamping mulut rahim.
Proses pumbuahan akan dilakukan secara konvensional bila jumlah sel
sperma normal yaitu dengan meneteskan sperma yang sudah diproses/preparasi
kedalam cawan yang sudah ada sel telur didalamnya dan bila sperma ada kelainan
(dalam jumlah, gerak atau bentuk normalnya sedikit) akan dilakukan ICSI (Intra
Cytoplasmic Sperm Injection) yaitu dengan mengambil satu sperrma yang bagus
dan menyuntikan kedalam satu sel telur, proses ini dilakukan dengan alat khusus
dibawah mikroskop elektron.
Setelah hormon penambah jumlah produksi sel telur bekerja maka sel telur
siap untuk dikumpulkan.
8
Sumber: www.anehdidunia.com
Sperma Beku
Suami akan menitipkan sperma kepada laboratorium dan kemudian