Top Banner
MAKALAH PELUANG BISNIS MINUMAN TRADISIONAL (Studi Kasus Pada Radja Cendol) Makalah ini disusun untuk memenuhi Komponen Penilaian Mata Kuliah Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial” Disusun Oleh : Neysa Aprita Kuswara 17/414061/EE/07226 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
25

MAKALAH PELUANG BISNIS MINUMAN TRADISIONAL (Studi …€¦ · 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin maju dari tahun ke tahun, membuat banyak sekali perubahan yang terjadi.

Oct 19, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • MAKALAH

    PELUANG BISNIS MINUMAN TRADISIONAL

    (Studi Kasus Pada Radja Cendol)

    “Makalah ini disusun untuk memenuhi Komponen Penilaian Mata Kuliah Lingkungan Bisnis

    dan Hukum Komersial”

    Disusun Oleh :

    Neysa Aprita Kuswara

    17/414061/EE/07226

    FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

    PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    2017

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 2

    DAFTAR ISI Halaman

    DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 2

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 3

    1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 3 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 4 1.3 Tujuan ................................................................................................................... 4 1.4 Batasan Masalah ................................................................................................... 4

    BAB II ANALISIS ................................................................................................................ 5

    2.1 Kondisi Umum Lingkungan ................................................................................. 5

    2.2 Waralaba ............................................................................................................... 6

    2.3 Sejarah Radja Cendol ........................................................................................... 7

    2.3.1 Awal Mula Didirikan Radja Cendol ............................................................. 7

    2.3.2 Perkembangan Radja Cendol ....................................................................... 8

    2.4 Analisis Perancangan Radja Cendol ..................................................................... 9

    2.5 Analisis Aspek Pemasaran Radja Cendol ............................................................. 10

    2.6 Analisis SWOT Radja Cendol .............................................................................. 11

    2.7 Analisis ROI Franchise Radja Cendol .................................................................. 12

    2.8 Analisis Pelaksanaan Franchise Radja Cendol ..................................................... 15

    BAB III KESIMPULAN ....................................................................................................... 17

    3.1 Rekomendasi ........................................................................................................ 17

    3.2 Saran .................................................................................................................... 18

    3.3 Keterbatasan ......................................................................................................... 18

    REFERENSI .......................................................................................................................... 19

    LAMPIRAN .......................................................................................................................... 20

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pertumbuhan ekonomi yang semakin maju dari tahun ke tahun, membuat banyak

    sekali perubahan yang terjadi. Mempunyai negara yang maju merupakan harapan semua

    masyarakat dan saat ini sudah banyak negara yang maju, seperti dalam bidang teknologi,

    fashion, transportasi, bahkan budaya dan itu merupakan pengaruh dari globalisasi. Wujud

    nyata dari globalisasi ini akan berdampak pada masyarakat baik berdampak positif maupun

    negatif. Dampak positif dari globalisasi ekonomi, ialah terbukanya pasar internasional

    sehingga membuat terbukanya produk-produk ekspor, maka kesempatan bagi pengusaha

    indonesia semakin sangat terbuka dalam menciptakan produk berkualitas yang dibutuhkan

    oleh pasar dunia. Selanjutnya dampak negatif globalisasi ekonomi ialah mulai berkurangnya

    pemakaian produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri yang beredar di

    Indonesia. Masyarakat mulai beralih pada gaya hidup budaya barat. Maka memicu hilangnya

    pasar produk Indonesia karena kalah bersaing dengan produk luar negeri.

    Dengan adanya globalisasi memberikan kesempatan terbuka bagi tenaga kerja asing

    sehingga membuat persaingan di dunia pekerjaan dalam negeri semakin kuat dan ketat.

    Akhirnya banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan di dalam negeri dan

    beralih membuat bisnis baru untuk wirausaha. Sebab berwirausaha merupakan langkah

    terbaik untuk mengatasi pengangguran yang sulit untuk mencari pekerjaan. Melihat dari

    sudut pandang ekonomi, salah satu fenomena nyata dari pertumbuhan ekonomi akibat dari

    globalisasi ekonomi ini adalah meningkatnya kebutuhan perusahaan-perusahaan terhadap

    modal dan kebutuhan menuntut struktur permodalan yang kompleks. Perkembangan lebih

    lanjut dari fenomena ekonomi ini adalah dalam bentuk penyertaan modal secara informal

    seperti dalam bidang licensing, franchise maupun technical assistance. (Widi, W. 2014).

    “Setiap gerai waralaba pasti menyerap tenaga kerja dan semakin banyak gerai berarti semakin

    besar lapangan kerja yang diciptakan. Apabila setiap waralaba dibina agar berkembang maka

    waralaba akan menjadi sektor strategis dalam mendorong dan meningkatkan perekonomian

    nasional,” Anang Sukandar, CEO AFI pada International Franchise License & Business

    Concept Expo & Conference (IFRA) Jakarta, 16 November 2016

    Munculnya model bisnis barat di masyarakat dan kini semakin marak waralaba atau

    franchise di lingkungan kita. Pertumbuhan bisnis waralaba di Indonesia sudah semakin

    terlihat dengan banyaknya franchising seperti restoran cepat saji KFC, Pizza Hut, Indomaret

    dan lain-lain. Namun belakangan ini peluang franchise di Indonesia semakin dikuasai oleh

    franchise dari luar negeri karena adanya globalisasi. Memang seperti diketahui waralaba

    merupakan salah satu model strategi pengembangan usaha yang cukup efektif, terutama bagi

    para pebisnis pemula. Waralaba mampu menciptakan dan menumbuhkan wirausahawan baru,

    menciptakan lapangan pekerjaan, dan promosi merek lokal di pasar dunia. Namun dengan

    demikian menjadi permasalahan saat ini banyak sekali franchise asing di pelosor negeri ini

    dan mengalahkan produk – produk asli Indonesia, ini sagat memprihatinkan.

    Sesuai dengan komitmen KADIN untuk mendorong dan menciptakan iklim usaha

    yang positif bagi industri waralaba di Indonesia, Benny Soetrisno Wakil Ketua Umum Kamar

    Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Perdagangan, mengungkapkan, warabala

    bukan saja sebagai sebuah peluang usaha, tetapi juga memiliki tujuan untuk mengembangkan

    usaha kecil menengah untuk turut memasarkan produk kreatif berbasis budaya lokal dan

    memperkenalkan merek nasional ke pasar global. Sehingga diharapkan, para waralaba lokal

    dapat bersaing di pasar global dalam rangka memperkenalkan maupun memasarkan produk

    yang dimilikinya. (Sikan, 2017). Tidak bisa dipungkiri usaha- usaha di Indonesia akan mati

    karena banyak produk impor dipasaran Indonesia seperti munculnya produk makanan dan

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 4

    minuman asing itu. Salah satunya minuman tradisional sunda, yaitu cendol yang saat ini

    mulai kalah saing dan semakin ditinggalkan karena hal itu. Padahal cendol yang merupakan

    daftar 50 minuman paling lezat di dunia. Menjaga kelestarian makanan tradisional di tengah

    gempuran makanan asing sangat penting untuk dilakukan. Tidak hanya menjadi bagian yang

    tak terpisahkan dari budaya, menjaga eksistensi kuliner tradisional serta menempatkannya

    sejajar atau bahkan lebih tinggi dari kuliner asing, akan memberi dampak yang luas bagi

    masyarakat.

    Dengan begitu dari uraian latar belakang diatas saya menulis makalah bagaimana

    peluang dalam mendirikan usaha franchise cendol di era globalisasi, melihat cendol semakin

    ditinggalkan dan mulai kalah saing dengan minuman merk luar negeri. Maka dari itu saya

    mengangkat topik “PELUANG BISNIS MINUMAN TRADISIONAL” sebagai judul

    makalah saya.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :

    Bagaimana peluang bisnis franchise cendol sehingga bisa bersaing dengan franchise asing?

    1.3 Tujuan

    Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bisnis pada franchise cendol Radja Cendol.

    1.4 Batasan Masalah

    Agar pembahasan dalam makalah ini tidak melebar, maka dibuat pembatasan masalah. Dalam makalah ini, yang menjadi pembatasan masalah adalah analisis yang

    diamati meliputi :

    1) Analisis perancangan, 2) Analisis aspek pemasaran, 3) Analisis strategi pemasaran, 4) Analisis ROI 5) Analisis pelaksanaan

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 5

    BAB II

    ANALISIS

    2.1 Kondisi Umum Lingkungan

    Minuman tradisional saat ini sudah di anggap tidak kekinian, tidak modern, dan

    ketinggalan jaman. Seperti yang kita bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki banyak

    ragam minuman tradisional. Salah satunya adalah mimuman tradisional cendol

    yang merupakan minuman khas Sunda yang dahulunya terbuat dari tepung hunkwe, namun

    kini cendol terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut serta gula merah cair

    dan santan. Rasa minuman ini manis dan gurih. Di daerah Sunda minuman ini dikenal dengan

    nama cendol sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan nama es dawet. Berkembang

    kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesia bahwa istilah "cendol" mungkin sekali

    berasal dari kata "jendol", yang ditemukan dalam bahasa Sunda, Jawa, dan Indonesia; hal ini

    merujuk sensasi jendolan yang dirasakan ketika butiran cendol melalui mulut kala meminum

    es cendol. Tepung beras diolah dengan diberi pewarna hijau dan dicetak

    melalui saringan khusus, sehingga berbentuk buliran. Pewarna yang digunakan awalnya

    adalah pewarna alami dari daun pandan, namun saat ini telah digunakan pewarna

    makanan buatan. Di Sunda, cendol dibuat dengan cara mengayak kukusan tepung beras yang

    diwarnai dengan daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh bentuk bulat lonjong yang

    lancip di ujungnya. Di Sunda, minum cendol disebut 'nyendol'. Minuman ini biasanya

    disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan. Sesuai disajikan disiang

    hari.(wikipedia.org)

    Cendol merupakan salah satu minuman tradisional “asli Indonesia” yang masuk de

    dalam daftar 50 minuman terlezat di seluruh dunia World’s 50 most delicious drink versi

    CNNgo. Cendol pun merupakan minuman tradisional khas asli Indonesia yang sangat

    diminati dan digemari oleh banyak orang dari berbagai macam kalangan. Cendol cukup

    diminati oleh kalangan orangtua, namun kebanyakan dari mereka mulai mengurangi dan

    menghindari santan, karena minuman yang baik adalah apabila dikonsumsi tidak

    mendatangkan dampak buruk dan dapat merusak organ tubuh apabila dikonsumsi secara

    berkepanjangan, namun minuman yang baik adalah minuman yang memberi dampak baik

    dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

    Pada 9 Desember 2011, CNNgo secara resmi mengumumkan dua minuman khas

    Indonesia, yaitu es kelapa muda dan cendol sebagai minuman terenak di dunia. Kelapa muda

    menyandang peringkat ke-19 minuman terpopuler dan paling disukai. Selain itu Cendol

    (Indonesia) sendiri menduduki peringkat ke-45. Minuman yang terbuat dari tepung beras

    dengan rasa yang kenyal-kenyal enak ini menjadi populer karena rasanya yang manis segar.

    Tambahan gula merah dan santan membuat rasanya bertambah unik. Sedangkan posisi

    pertama tentunya diduduki oleh air mineral sebagai minuman global dan disusul oleh

    peringkat dua yaitu Coca Cola dari Amerika.

    Untuk lebih lengkapnya ini dia 50 minuman terenak di dunia versi CNNgo:

    1. Water, Global

    2. Coca-Cola, United States

    3. Coffee, Ethiopia

    4. Beer, Global

    5. Tea, Global

    6. Air mata kucing, Malaysia

    7. Orange juice, United States

    8. Red wine, Global

    9. Gin and tonic, England

    10. Hot chocolate with marshmallows,

    United States

    11. Sangria, Spanish

    12. Watermelon cucumber punch, Global

    13. Kool-Aid, United States

    https://id.wikipedia.org/wiki/Minumanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sundahttps://id.wikipedia.org/wiki/Tepung_berashttps://id.wikipedia.org/wiki/Gula_merahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Santanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sundahttps://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Saringanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Daun_pandanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pewarna_makananhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pewarna_makananhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sundahttps://id.wikipedia.org/wiki/Daun_sujihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sunda

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 6

    14. Pastis, France

    15. Sake, Japan

    16. Anything from a hotel mini-bar,

    Global

    17. Lemonade, Egypt

    18. White wine, Global

    19. Es kelapa muda, Indonesia

    20. Sex on the beach, United States

    21. Eggnog, England

    22. Gatorade, United States

    23. Milk, Global

    24. Raki, Turkey

    25. Bubble tea, Taiwan

    26. Irish car bomb, United States

    27. Thai iced tea, Thailand

    28. Chocolate milkshake, United States

    29. Caipirinha, Brazil

    30. Sparkling water, Global

    31. Tequila, Mexico

    32. Baileys Original Irish Cream, Ireland

    33. Carrot juice, Global

    34. Champagne, France

    35. Yerba Mate, South America

    36. Martini, United States

    37. Cider, England

    38. Mojito, Cuba

    39. Scotch whisky, Scotland

    40. Coconut water, Global

    41. Raksi, Nepal

    42. Shikuwasa juice, Japan

    43. Fanta, Germany

    44. Sujeonggwa, Korea

    45. Cendol, Indonesia

    46. Pina colada, Puerto Rico

    47. Guinness, Ireland

    48. Yakult, Japan

    49. Red Bull, Austria

    50. Mango lassi, India

    Sumber: detikfood.com, cnngo.com

    2.2 Waralaba

    Waralaba (bahasa Inggris: franchising; bahasa Perancis: franchise yang aslinya

    berarti hak atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun

    layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang

    salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan

    intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu

    imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka

    penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan menurut Asosiasi Franchise

    Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah:

    Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba

    (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan

    bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya

    dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

    Dalam Waralaba (Franchise) ini dapat dikatakan bahwa sebagai bagian dari kepatuhan

    mitra usaha terhadap aturan main yang diberikan oleh pengusaha Franchisor, maka mitra

    usaha atau penerima Franchise diberikan hak untuk memanfaatkan Hak Atas Kekayaan

    Intelektual dari pengusaha Franchisor, baik dalam penggunaan merek dagang, dan

    sebaliknya, pengusaha Franchisor memperoleh royalti atas penggunaan Hak Atas Kekayaan

    Intelektual mereka. (Gunawan, 2001)

    Waralaba (Franchise) pada dasarnya adalah sebuah perjanjian mengenai metode

    pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen. Dalam hal ini franchisor memberikan

    lisensi kepada franchisee untuk melakukan kegiatan pendistribusian barang dan jasa di bawah

    nama dan identitas franchisor dalam wilayah tertentu, dimana usaha tersebut dija-lankan

    sesuai dengan prosedur dan cara yang dite-tapkan franchisor dan franchisor memberikan

    ban-tuan (assistance) terhadap franchise. Sebagai im-balannya francisee membayar sejumlah

    uang berupa innitial fee dan royalti. (Suharnoko, 2004)

    https://indonesiaproud.wordpress.com/2011/12/10/es-kelapa-muda-dan-cendol-masuk-50-minuman-terenak-di-dunia-versi-cnngo/https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Perancishttps://id.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektualhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektualhttps://id.wikipedia.org/wiki/Baranghttps://id.wikipedia.org/wiki/Jasahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asosiasi_Franchise_Indonesia&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asosiasi_Franchise_Indonesia&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Baranghttps://id.wikipedia.org/wiki/Jasahttps://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 7

    Sepaham dengan pengertian ini, menurut PH Collin dalam Law Dictionary

    mendefinisikan franchise sebagai “License to trade using a brand name and paying a royalty

    for it”, dan franchising sebagai “Act of selling a license to trade as a Franchisee”. Definisi

    tersebut menekankan pada pentingnya peran nama dagang dalam pemberian waralaba dengan

    imbalan royalti. (Widjaja,2001:14)

    2.3 Sejarah Radja Cendol

    2.3.1 Awal Mula Didirikan Radja Cendol

    Awal mula didirikannya bisnis ini dimulai saat melihat semakin banyaknya jenis

    brand asing yang tersebar dan semakin menjamur di Indonesia. Dari import cepat saji

    makanan, fashion, dan lainnya. Melihat itu semua Danu Sofwan tak menginginkan negeri ini

    sebagai pasar dari berbagai brand asing. Disaat remaja lainnya sibuk dengan bersantai –

    santai, lain dengan Danu Sofwan pemilik Randol menjadi tulang punggung keluarganya

    semenjak ayahnya bangkrut dan meninggal dunia tanpa meninggalkan kekayaan apapun.

    Dulu sebelum ayahnya meninggal ia berada tapi semenjak duka itu semua berubah sangat

    drastis dan jatuh miskin. Danu pun pernah menjadi kuli pasir untuk bisa bertahan hidup

    bersama keluarganya dan dari situlah Danu mulai belajar mandiri. Hidup dengan sangat

    sederhana dan prihatin tidak membuatnya putus asa dan berhenti sampai disitu, Danu yang

    hanya seorang lulusan SMA namun ia terus berpikir untuk bangkit. Muncul ide untuk

    membuat jajanan lokal di kancah nasional naik level. Di Indonesia sendiri memiliki beraneka

    macam minuman yang tidak kalah lezat namun kurang maksimalnya pemasaran sehingga

    banyak sekali penjual – penjual kecil minuman tradisional bangkrut. Terbesit pemikiran

    tentang mengapa orang Indonesia banyak menyukai minuman asing, padahal produk lokal

    yang setara dalam hal rasanya malah kurang diminati masyarakat. Danu Sofwan mulai

    melakukan berbagai riset produk minuman apa yang mungkin bisa diterima oleh orang

    Indonesia dan terus mencoba menggali banyak informasi dan akhirnya ia menemukan artikel

    bahwa ternyata minuman tradisional asli Indonesia yaitu cendol masuk dalam 50 besar

    minuman terlezat di dunia versi CNNgo. Sadar tidak banyak pengalaman dan hanya punya

    ijazah SMA. Danu berkeinginan membangun sebuah usaha. Saat itu yang ada dipikirannya

    adalah mengangkat kuliner indonesia yang terpinggirkan dan tertuju pada cendol. Maka ia

    pun belajar secara otodidak bagaimana membuat, cara memasarkannya, bagaimana

    mewaralaba, ia pelajari itu dengan kesungguhan dan ketekunan. Secara sengaja Danu

    memang merubah santan menjadi susu. Alasannya, karena susu sudah jadi tren masa kini

    untuk dicampur di minuman- minuman asing.

    Memang untuk menemukan racikan cendol yang sesuai dengan tuntutan anak muda

    jaman sekarang dibutuhan inovasi dan dari situlah sang penemu mulai melakukan racikan

    yang diluar pakemnya yaitu dengan mengganti santan menjadi susu UHT agar rasa gurih

    tetap ada tetapi bukan berasal dari santan, hal ini dilakukan karena trend dari minuman-

    minuman asing tadi juga mencampurkan susu UHT di dalam produknya, sekaligus juga

    alasan agar para konsumen yang menjauhi makanan atau minuman yang berbau santan agar

    tetap bisa menikmati segarnya es cendol ini. Tak butuh waktu lama untuk menjadikan

    minuman randol ini terkenal karena dihari pertama launchingnya produk ini langsung

    menjadi idola dan yang akan menikmati minuman ini rela antri demi mencicipi bagaimana

    lezatnya dari randol ini. (radjacendol.blogspot.co.id). Akhirnya Randol resmi berdiri pada

    tanggal 23 Juni 2014 dan semakin dikenal oleh banyak kalangan.

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 8

    Ada kutipan kata yang menarik dari seorang Danu Sofwan, ia berkata “ Saya selalu

    mencoba melihat hal sama dari sudut yang berbeda. Karena merubah cara pandang akan

    menciptakan kesempatan! Berusaha lebih keras bukan untu berhsil, tapi untuk menjadi

    berharga. Buat diri menjadi bernilai bukan dari apa yang orang nilai, karena keberhasilan bisa

    datang bahkan dengan cara yang paling sederhana”. Dikutip dari http://radjacendol.com/

    website resmi yang dibuatnya. Ini sangat memotivasi. Perjalanan yang tidak mudah namun

    akhirnya semua berbuah baik dengan perjuangan dan optimis yang selalu ada.

    2.3.2 Perkembangan Radja Cendol

    Saat ini randol mulai merambah ke bisnis franchise, mereka menawarkan harga

    investasi yang cukup terjangkau dengan fasilitas yang menarik juga. Seperti selalu mendapat

    support bimbingan langsung dari perusahaannya dan lainnya. Maka saat ini tidak aneh jika

    tiap harinya selalu ada pengajuan franchise untuk minuman cendol susu ini, itu dikarenakan

    permintaan akan minuman ini yang luar biasa dari masyarakat.

    Ia mengembangkan minuman cendol yang diberi merek Randol dan memodifikasinya

    sebagai kuliner tradisional yang unik serta memikat konsumen masa kini. Media sosial

    digunakan Danu sebagai corong promosi Randol. Bermodalkan Rp 7-8 juta, kini ia telah

    meraup omset miliaran rupiah dalam setahun. Randol pertama kali beroperasi pada 23 Juni

    2014 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Ia pun mewaralabakan Randol yang jumlah gerainya kini telah mencapai 780 unit di berbagai daerah. Sebanyak 10 gerai dari jumlah total gerai itu

    ia miliki. “Sisanya franchise. Saya membuat model franchise karena ingin mencetak

    pengusaha. Kami mengatur jarak jarak antaraoutlet Randol, masing-masing berjarak 3-5 km

    agar tidak saling bersaing,” ujarnya. Gerai Randol lainnya di antaranya terdapat di Mal Aeon,

    Sumarecon Bekasi, Artha Gading dan Golden Truly Gunung Sahari, Jakarta. Sebelum Randol berjaya, Danu pernah menjadi pengamen, kuli pasir dan sopir untuk menambah modal di

    masa-masa awal merintis Randol. Ia pun pernah gagal sebagai pengusaha pakaian, sepatu dan

    aksesori yang dimulainya tahun 2007. ”Saya menyadari penyebab kegagalan itu karena saya

    hanya mengikuti tren pasar,” kata pria kelahiran Tasikmalaya pada 20 Agustus 1987 ini,

    mengenang. Mengenai sistem waralaba (franchise), Danu menjelaskan, struktur organisasi

    diberi nama seperti jabatan di kerajaan. Misalnya, Danu sebagai pemegang waralaba disebut

    “baginda” dan “panglima” disematkan untuk mitra waralaba. Adapun biaya waralabanya Rp

    10 juta. ”Biaya itu sudah termasuk alat-alat, franchisee hanya menyediakan tempat dan

    prajurit yang akan kami latih lewat video atau tatap muka,” ungkapnya. Untuk biaya waralaba, Danu mengutip Rp 2,5 juta untuk dua tahun dan setelah itu panglima hanya cukup

    membayar 50% dari harga paket waralaba dan tidak dikenai tambahan biaya. Para mitra

    Randol umumnya mencapai titik impas selama 2-3 bulan dengan asumsi penjualan

    60cup/hari. Supaya konsumen tidak bosan, Danu dan timnya merilis 1-2 sajian baru per enam

    bulan. Tak lupa, Danu sudah mematenkan merek Randol dan rajin menggelar aneka

    kampanye pemasaran bersama para mitra. Dikutip dari Azzahra, 2016

    https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-

    pemilik-radja-cendol

    Saat ini Omzetnya telah mencapai miliyaran dan Radja Cendol semakin dikenal oleh

    masyarakat dibantu oleh banyak media juga yang sudah banyak meliput dan mengundang

    Danu ke berbagai acara talkshow di televisi. Danu berhasil menjadi salah satu pengusaha

    yang sukses di indonesia. Bahkan, kini sekitar 780 outlet Randol tersebar di seluruh

    Indonesia. Semua ini diperoleh dari hasil perjuangannya dan dukungan dari keluarga dan

    teman – temannya. Respon dari masyarakat yang baik membuat bisnis ini semakin baik. Saat

    ini setiap hariya selalu ada penagjuan franchisee itu karena permintaan akan randol yang

    http://radjacendol.com/https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendolhttps://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendol

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 9

    sangat luar biasa di masyarakat. Franchisee cukup terjangkau 6.750.000 untuk indoor dan

    8.000.000 rupiah untuk outdoor. Franchisee ini tanpa franchisee fee maupun success fee.

    Sehingga franchisee bisa dapat memkasimalkan bisnisnya, keuntungan 100% untuk

    franchisee. Danu dan pihaknya akan mengambil keuntungan yang besar dalam franchisee

    randolnya. Memanfaatkan sosial media sebagai sarana pemasarannya dan ia pun membuat

    tim khusus untuk mengawasi dan mengurus sosial media.

    Saat ini selain mengurusi bisnisnya, dia pun punya kesibukan lainnya, yakni menjadi

    pembicara di berbagai kampus, UMKM, dan seminar-seminar bisnis lainnya. Danu berharap

    usahanya ini bisa berkembang ke negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapura. (Lasmie

    dalam Citizen Journalist – Sahabat Liputan6)

    2.4 Analisis Perancangan Radja Cendol

    Berawal dari ide dan konsep yang luar biasa , RANDOL (Radja Cendol) menjadi

    pelopor yang pertama kali melakukan inovasi dan kreatifitas terhadap minuman cendol.

    Dengan membuat berbagai macam rasa, varian topping, serta mengganti santan dengan susu,

    cendol semakin naik kelas menjadi minuman sehat, bergengsi, serta menjadikan minuman

    modern yang semakin diminati dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Dengan begitu ini

    dapat menjadi kekuatan bagi minuman tradisional Indonesia untuk bersaing dengan minuman

    pendatang dari asing.

    Agar memikat konsumen, Danu punya resep jitu, yakni membuat nama minuman

    yangnyeleneh, seperti Alpundol (alpukat cendol), Si Andol (isi astor cendol), Kejendol (keju

    en cendol), Si Bondol (isi bulat oreo cendol), dan Sundel Bolong (tiramisu pake cendol

    boleh dong). Randol dikemas modern dalam gelas plastik (cup). “Total menu ada 14-15

    minuman, termasuk varian milkshake, cendol hangat, dan seri durian,” tutur anak ketiga dari

    empat bersaudara ini. Harga per gelas berbeda-beda tergantung pada area wilayah, berkisar

    Rp 8 ribu-20 ribu. Segmen yang disasar adalah anak-anak muda. Dikutip dari

    https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-

    pemilik-radja-cendol

    Maka dalam perancangan produk randol dibuat dengan tetap menjaga eksistensi

    kuliner tradisional, dirancang juga produk yang nantinya bisa di konsumsi untuk semua

    kalangan, dirancang semenarik mungkin dalam penyajian produk, kemasan maupun outlet-

    outletnya, dibuat demikian nyaman dan simple untuk tempat santai, nongkrong para

    pelanggan, lalu untuk mengembangkan bisnis RANDOL dan memudahkan para pembisnis

    baru ini dengan membuka program franchise atau waralaba ke pasaran, seluruh keperluan

    menjalankan usaha telah disediakan dengan berbagai pilihan paket yang dapat disesuaikan

    dengan minat masing-masing calon pelaku usaha. Harga yang ditawarkan pun terbilang

    terjangkau, yaitu berkisar antara 6.750.000 hingga 8.000.000 rupiah saja. Biaya yang harus di

    keluarkan untuk modal awal yang terbilang kecil tersebut sudah termasuk kedalam macam

    kebutuhan menjalankan usaha, seperti tenda untuk outdoor, rombong berbahan rotan, banner,

    serta seluruh peralatan pendukungnya, selain itu biaya juga sudah termasuk bahan baku untuk

    beberapa porsi randol.

    Dalam perancangannya, Randol dikemas secara fresh dan modern sehingga mampu

    dilirik dan menjadi pusat perhatian karena bentuk tenda dan rombongnya yang dirancang

    dengan menarik. Bahkan outlet RANDOL kini menjadi tempat nongkrong baru yang murah

    meriah dan seru bagi masyarakat Indonesia. Penyebabnya adalah karena konsep yang

    digunakan sangat menarik, modern namun tetap menonjolkan sisi tradisionalnya, pasar sudah

    https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendolhttps://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendol

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 10

    terbukti menyerap, dan cita rasa luar biasa yang dijaga kualitasnya menjadikan RANDOL

    berevolusi menjadi minuman favorit terbaru serta bergengsi bagi masyarakat Indonesia.

    Semua kalangan dapat menggunakan produk ini, sehingga tidak sulit dalam memilih target

    konsumen.

    2.5 Analisis Aspek Pemasaran Radja Cendol

    Aspek pemasaran bisnis franchise ini dapat dilihat dari beberapa hal yang perlu

    diperhatikan ialah :

    Product Didalam upaya memperlancar pemasaran produk yang harus senantiasa

    ditekankan adalah pengembangan produk yang berkesinambungan tanpa

    mengurangi rasa dan kualitas produk itu sendiri. Disamping itu untuk menarik

    pelanggan juga dibuat kemasan produk menarik dengan sedikit berbeda produk lain.

    Sehingga produk tersebut semakin mempunyai karakter.

    Price Harga dalam strategi pemasaran adalah suatu komponen yang sangat relative

    untuk dilakukan tergantung jenis konsumen yang mana yang akan di jadikan

    sasaran. Dalam hal ini perusahaan melihat dan meneliti bahwa kebanyakan

    pengusaha lainya berlomba-lomba membuat produk cendol dengan menawarkan

    harga yang relative murah, jadi kami mempunyai peluang yang lebih besar untuk

    menjadikan masyarakat menengah keatas sebagai sasaran pemasaran, masyarakat

    yang lebih melihat dari segi kualitas produk bukan harga yang ditawarkan. Dalam

    penetapan harga berpegang pada pemikiran bahwa kebijakan harga didasarkan atas

    tingkat harga yang wajar bagi dua pihak yaitu konsumen dan produsen. Serta lebih

    penting lagi harus terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

    Promotion Pada tahap awal promosi yang dilakukan melalui promosi dari mulut ke mulut.

    Meskipun produk yang ditawarkan ini bukan produk baru. Perusahaan menggunakan

    beberapa cara promosi yaitu ;

    face to face melalui media social seperti facebook, bbm, instagram dsb mount to mount atau dari mulut kemulut.

    Berdasarkan analisis tersebut, maka strategi pemasaran yang di

    rencanakan sebagai berikut :

    Product

    Dalam bisnis ini menawarkan produk dan jasa. Produk utama yang tawarkan adalah

    “Cendol Susu” dengan berbagai varian dan rasa yang menarik. Lalu, pelayanan atau

    jasa yang akan ditawarkan adalah pelayanan yang cepat dan tepat merupakan hal

    utama.

    Price Strategi harga yang akan direncanakan adalah penyamaan harga dengan harga pasar,

    karena produk yang di produksi sudah lumayan banyak dipasar, hal ini ditentukan

    agar produk dapat bersaing dengan produk yang sudah berada dipasar.

    Promotion Promosi yang akan dilakukan dengan berbagai yaitu :

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 11

    a) Brosur Dengan menyebarkan beberapa brosur tentang produk dengan brosur yang dibuat

    manarik dan jelas, sehingga konsumen dapat memperoleh informasi tentang

    produk cendol susu yang akan ditawarkan.

    b) Process Proses pembuatan produk ini tidak menggunakan mesin, itu dimaksudkan untuk

    menjaga ke higienisan dari produk, dan pada proses pembuatan kebersihan sangat

    dijaga. Penyajian dari produk dibuat semenarik mungkin dan juga bisa berubah-

    ubah sesuai dengan ide atau trend yang ada pada saat itu. Untuk kemasan pada

    produk yang dibawa pulang juga dibuat secara menarik, modis dan unik agar

    para konsumen tidak merasa bosan dengan produk ini.

    c) People Dengan selalu memotivasi siapa saja yang bersangkutan dengan usaha ini. Semua

    itu dilakukan agar franchisee lebih giat dalam bekerja dan melakukan yang

    terbaik bagi dirinya maupun perusahaan.Motivasi yang diberikan berupa moril

    dan material sehingga franchisee dapat melakukan pekerjaannya dengan

    maksimal.

    Maka dari itu dapat dilihat bahwa produk yang di buat memiliki ke khas-an,

    mengikuti trend namun tidak menghilangkan ke aslian cendol itu sendiri. Inovasi berorientasi

    kepada kepuasan pelanggan, keunikan dan ciri khas yang membuat brand RANDOL begitu di

    lirik dan diminati. Kuatnya logo karakter serta logo font yang modis ini mampu memikat

    anak-anak muda yang konsumtif.

    2.6 Analisis SWOT

    Untuk menentukan strategi pemasaran digunakan analisis SWOT untuk mengetahui

    bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi bisnis ini. Berikut adalah

    analisisnya :

    a) Strength (Keunggulan)

    Produk mudah dipasarkan

    Cita rasa produk yang khas dengan kualitas tinggi

    Harga termasuk murah dan terjangkau

    Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat

    1 (satu) produk terdiri dari beberapa macam rasa

    Bahan produk yang terjamin dan higienis b) Weakness (Kelemahan)

    Membutuhkan tenaga kerja yang mampu membuat cendol dan menyajikan dengan takaran yang pas

    Kerugian akibat barang/kemasan rusak

    Kurangnya karyawan dalam produksi

    Produknya mudah ditiru c) Opprtunity (Peluang)

    Banyak orang tua yang menyukai minuman cendol mengganti santan yang berlemak menjadi susu yang berkalsium tinggi

    Proses distribusi mudah

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 12

    Masyarakat yang kini lebih pintar dan modern yang lebih mementingkan kualitas produk dari pada harga yang murah

    Tempat Strategis

    Fasilitas yang cukup memadai d) Treat (Ancaman)

    Adanya pesaing yang membuat Cendol jenis lain dangan harga setara.

    Kebiasaan individu yang lebih dulu membeli cendol kepada penjual yang telah mereka kenal dan percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk

    membeli cendol.

    Maka cara mengatasi kelemahan (weakness) randol ini mereka menghire pembuat

    cendol yang tentunya berpengalaman bertahun-tahun dalam pembuatan cendol sehingga

    cendol yang dihasilkan sesuai yang diharapkan. Berikut cara mengatasi kelemahan dan

    ancaman dalam bisnis ini :

    Kelemahan (Weakness)

    Melatih mitra maupun calon pelayan cendol yang terampil dalam menyajikan cendol, namun perusahaan randol pun tetap melakukan pelatihan kepada para mitranya

    sehingga sesuai dengan standar randol.

    Menggunakan kemasan yang awet Menghire karyawan yang berpengalaman dan support selalu kepada mitra. Terus berinovasi dalam varians sehingga terkesan selalu menjadi yang pertama

    (pelopor) dan contoh dimata masyarakat. Memiliki ciri khas sehingga mudah diingat

    masyarakat.

    Ancaman (Treat)

    Selalu update kondisi pasar sehingga tahu apa yang diinginkan konsumen, melakukan terjun langsung untuk survei terhadap konsumen

    Gunakan cara yang menarik sehingga pelanggan merasa lebih nyaman membeli produk di outlet randol dan kembali lagi untuk membeli produknya. Seperti pelayanan

    yang ramah, cepat, dan tepat.

    Penyajian produk yang unik dan menarik sehingga menarik para pelanggan khususnya anak muda, secara tidak langsung ketika dia memposting foto produk randol, itu sama

    dengan promosi juga yang dilakukan oleh pembeli.

    Promosi yang menarik bahkan melakukan trik tester sehingga konsumen sedikitnya terpengaruh untuk mencoba yang baru dipasaran.

    2.7 Analisis ROI Franchise Radja Cendol

    Dibawah ini merupakan perhitungan ROI dari franchise Indoor maupun Outdorr dari

    franchise Radja Cendol adalah :

    1. Investasi Awal (Indoor tanpa tenda) Rp. 6.750.000 Harga jual 1 cup original = Rp. 7.500

    (harga bisa menyesuaikan tempat dan lokasi)

    HPP pembelian bahan baku 1 cup = Rp. 4.500 (meliputi cendol + gula jaw asli + susu UHT full cream + gelas cup RANDOL 14 0z + tutup

    cembung + sedotan besar + plastik kresek besar dan kecil + hand glove/ sarung tangan)

    LABA BERSIH 67% = Rp. 3000

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 13

    Penjualan 60 cup/ hari x @ Rp. 7.500 (original)

    (60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000

    Pembelian Bahan Balu Cendol Original

    (60 cup x Rp. 4.500 x 30 hari ) = Rp. 8.100.000

    LABA KOTOR

    Penjualan (60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000

    Pembelian Bahan Baku Cendol = Rp. 8.100.000

    = Rp. 5.400.000

    Biaya Operasional :

    Gaji Karyawan = Rp. 750.000

    Sewa lokasi = Rp. 500.000

    Lain- lain = Rp. 200.000

    Biaya loss produk tidak terjual = Rp. 150.000

    Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000

    LABA BERSIH :

    Laba Kotor/ per bulan = Rp. 5.400.000

    Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000

    = Rp. 3.800.000

    Break Even Point (BEP) / Balik Modal

    Proyeksi :

    1. Penjualan 60 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 5.400.000

    Biaya operasional = Rp. 1.600.000

    Laba Bersih / per bulan = Rp. 3.800.000

    Modal awal Rp. 6.750.000

    Jika laba bersih per bulan Rp. 3.800.000 maka estimasi balik modal +- 1,5 bulan.

    2. Penjualan 80 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 7.200.000

    Biaya operasional = Rp. 1.600.000

    Laba Bersih / per bulan = Rp. 5.600.000

    Modal awal Rp. 6.750.000

    Jika laba bersih per bulan Rp. 5.600.000 maka estimasi balik modal +- 1 bulan 10

    hari.

    3. Penjualan 100 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 9.000.000

    Biaya operasional = Rp. 1.600.000

    Laba Bersih / per bulan = Rp. 7.400.000

    Modal awal Rp. 6.750.000

    Jika laba bersih per bulan Rp. 7.400.000 maka estimasi balik modal +- 1 bulan

    dan sudah mendapatkan margin Rp. 650.000

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 14

    2. Investasi Awal (Outdoor dengan tenda) Rp. 8.000.000 Harga jual 1 cup original = Rp. 7.500

    (harga bisa menyesuaikan tempat dan lokasi)

    HPP pembelian bahan baku 1 cup = Rp. 4.500

    (meliputi cendol + gula jaw asli + susu UHT full cream + gelas cup RANDOL 14 0z

    + tutup cembung + sedotan besar + plastik kresek besar dan kecil + hand glove/

    sarung tangan)

    LABA BERSIH 67% = Rp. 3000

    Penjualan 60 cup/ hari x @ Rp. 7.500 (original)

    (60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000

    Pembelian Bahan Balu Cendol Original

    (60 cup x Rp. 4.500 x 30 hari ) = Rp. 8.100.000

    LABA KOTOR

    Penjualan (60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000

    Pembelian Bahan Baku Cendol = Rp. 8.100.000

    = Rp. 5.400.000

    Biaya Operasional :

    Gaji Karyawan = Rp. 750.000

    Sewa lokasi = Rp. 500.000

    Lain- lain = Rp. 200.000

    Biaya loss produk tidak terjual = Rp. 150.000

    Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000

    LABA BERSIH :

    Laba Kotor/ per bulan = Rp. 5.400.000

    Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000

    = Rp. 3.800.000

    Break Even Point (BEP) / Balik Modal

    Proyeksi :

    1. Penjualan 60 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 5.400.000

    Biaya operasional = Rp. 1.600.000

    Laba Bersih / per bulan = Rp. 3.800.000

    Modal awal Rp. 8.000.000

    Jika laba bersih per bulan Rp. 3.800.000 maka estimasi balik modal +- 2 bulan

    2. Penjualan 80 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 7.200.000

    Biaya operasional = Rp. 1.600.000

    Laba Bersih / per bulan = Rp. 5.600.000

    Modal awal Rp. 8.000.000

    Jika laba bersih per bulan Rp. 5.600.000 maka estimasi balik modal +- 1,5 bulan.

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 15

    3. Penjualan 100 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30 hari = Rp. 9.000.000

    Biaya operasional = Rp. 1.600.000

    Laba Bersih / per bulan = Rp. 7.400.000

    Modal awal Rp. 8.000.000

    Jika laba bersih per bulan Rp. 7.400.000 maka estimasi balik modal +- 1 bulan.

    Melihat dari perhitungan diatas makan hasil analisis ini adalah bisnis ini memiliki

    profit yang cukup tinggi dan estimasi balik modal yang terbilang cukup cepat. Bahwa waktu

    pengembalian atau balik modal untuk franchise cendol RANDOL ini berkisar 1 – 2 bulan saja

    dan dengan investasi awal cukup murah dengan harga untuk setiap paket Rp. 6.750.000 –

    Rp. 8.000.000 sudah bisa memiliki outlet untuk berbisnis. Perhitungan laba bersih diatas

    memperlihatkan penjualan pada penjualan cendol original. Apalagi jika dengan tambahan

    varian dan topping (penjualan cendol special), kemungkinan kenaikan laba bisa terjadi dan

    semakin cepat pula balik modalnya. Tentu ini menjadi pertimbangan bagi pembisnis baru

    yang ingin berinvestasi di franchise ini, karena dengan investasi awal tidak terlalu tinggi bisa

    mendapatkan laba yang cukup tinggi dan balik modal yang cepat sehingga resiko semakin

    kecil. Namun ini tetap tergantung bagaimana mitra memaksimalkan penjualan per cupnya.

    Semakin banyak cup yang terjual setiap bulannya, maka akan semakin banyak juga

    keuntungan yang didapat franchisee itu sendiri.

    2.8 Analisis Pelaksanaan Franchise Radja Cendol

    Dalam pelaksanaan bisnis ini para supporting ISTANA / kantor pusat franchise

    RANDOL akan menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan, menyediakan bahan baku

    utama, melakukan kegiatan promosi nasional, full support kepada mitra untuk menaikkan

    omset dan evaluasi intens untuk terus meningkatkan penjualan dari waktu ke waktu (by

    phone/ appointment). Ada paket kerajaan / outlet yang ditawarkan yaitu outlet di Indoor

    (tanpa tenda) dengan investasi 6.750.000 rupiah dan outlet di Outdoor (dengan tenda) dengan

    investasi 8.000.000 rupiah, sudah lengkap dengan fasilitas yang akan didapat. Perusahaan

    akan membuatkan 1 account twitter dan instagram khusus untuk para mitra yang mewakili

    daerah atau kotanya masing-masing. Contoh account : @RandolTebet dll. Dari perusahaan

    akan full support membantu semua mitra untuk mempromosikan kerajaan/outletnya secara

    gerilya setiap hari. Agar para Randolicious lebih mudah mendapatkan produk randol sesuai

    domisili masing-masing. Perusahaan randol ini menghire SDM pembuata cendol yag

    berpengalaman, bisnis ini dikelola oleh sineas muda yang Profesional serta Sang Creatornya

    yang sangat Visioner. Produk cendol adalah minuman everlasting bukan minuman musiman

    dan tidak akan habis atau hilang termakan jaman. Jadi bisnis randol ini akan memiliki

    prospek yang panjang dan valueable. Randol tidak ada Royalty Fee, Supporting fee, Success

    Fee. Semua Panglima wajib membeli bahan baku ke pusat (Cendol, Gula, Cup, Susu,

    Sedotan, Plastik, Hand Glove). Dalam perawatan peralatannya pun murah (low maintenance)

    dan (low investment).

    Sedangkan peranan panglima kerajaan (Mitra) adalah pertama mereka melakukan

    pengajuan dulu melalui email pada akun email resmi Radja Cendol, Setelah itu akan

    dikirimkan proposal franchise, jika calon mitra tertarik maka di lanjut ke tahap selanjutnya, step selanjutnya adalah pengisian formulir franchise. Selanjutnya dapat meminta formulir

    pendaftaran franchise nya dengan meminta formulir tersebut melalui

    email [email protected], lalu mengajukan lokasi tempat dikirim via email foto tampak

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 16

    depan, belakang, samping, setelah berhasil di Approve, anda dapat melakukan proses DP

    sebesar 50% dari paket Keradjaan yang dipilih, lalu dalam perjalanannya melakukan

    pengawasan secara menyeluruh terhadap kerajaan (outlet), senjata perang (peralatan), dan

    Prajurit (penjual), melakukan pembelian repeat order bahan baku. Panglima (mitra) tidak

    boleh membeli atau mengambil bahan baku cendol ditempat lain. Agar cita rasa, serta

    kekhasan cendol dari RANDOL tetap terjaga. Jika ada pelanggaran seperti yang dimaksud,

    maka Kami akan meminta Panglima (mitra) untuk mencabut semua atribut RANDOL (Radja

    Cendol). Bertanggungjawab atas hasil penjualan, bertanggungjawab atas biaya sewa

    tempat/lokasi, dan melakukan promosi radius 1km-1,5km dari Kerajaan (outlet) misalnya

    sebar brosur, sebar info dan lain-lain.

    Bahan baku randol hanya bertahan untuk 3 hari, jadi semua Panglima melakukan

    Repeat Order bahan baku minimal 1 hari sekali dan maksimal 3 hari sekali. Karena produk

    randol tidak memakai bahan pengawet dan tidak memakai pewarna makanan.Untuk Panglima

    yang berada di luar kota, dan tidak bisa dijangkau dengan bus (maksimal 12 jam) akan

    dikirim menggunakan Cargo udara.. dimana Ongkos kirim dihitung minimal per 10 KG. (per

    1 KG nya beda-beda setiap daerah) misal ke Bali 7.500 Per KG nya atau ke Makassar 14.000

    per KG nya. Biasanya untuk 60 Cup cendol dibutuhkan sekitar 13 KG sedangkan 120 Cup

    dibutuhkan sekitar 20 KG. Dalam pelaksanaan pembuatan cendol, perusahaan meng hire

    SDM pembuat cendol yang sudah puluhan tahun membuat cendol terbaik dan nikmat. Larena

    bisnis ini tidak menerapkan franchise fee, supporting fee, royalty fee. Bisnis ini low

    maintenance, low investmet, high profile dan high profit. Dengan begitu akan sangat

    membantu franchisee dalam memaksimalkan usahanya.

    Fasilitas yang diperlukan :

    Lokasi ditempat strategis seperti perkantoran, ATM, mini market, kampus, sekolah, perumahan, pusat belanja, tempat hiburan dan rekreasi, mall, pasar tradisional,

    terminal dan stasiun, rumah sakit, rumah makan / restoran, tempat keramaian

    dll.Perkiraan lokasi yang dilewati berbagai golongan tua, muda, anak – anak dll.

    Randol mampu membidik semua kalangan. Display RANDOL sudah dibuat

    sedemikan menarik agar nyentrik dan mudah dilirik.

    Luas tempat sesuai ukuran 1,6 m ( Indoor). 2 x 2 m (outdoor dengan tenda)

    Pasukan / penjual (memenuhi kualifikasi dan akan di training).

    Berikut ini adalah harga jual standarisasi dari pusat untuk patokan penentuan harga

    jual di Keradjaan anda di formulir.. (Penentuan harga jual harus dilihat dari daya beli

    masyarakat disana, juga harus dihitung dari operasional cost ongkos kirim anda)

    Original : Rp. 7.500 Si Andol : Rp. 8.000 Si Bondol : Rp. 9.000 Si Tondol : Rp. 12.000 Alpundol : Rp. 9.500 Kejendol Rp. 10.000 Si Queen Doll : Rp. 11.000 Barbie Doll : Rp. 11.000 Sundol Bolong : Rp. Rp. 11.000

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 17

    BAB III

    Kesimpulan

    Apabila kita menyalahkan globalisasi yang semakin pesat dan bebas akibat dari kemiskinan,

    pengangguran dan semua yang terjadi sekarang, itu merupakan hal yang salah karena

    globalisasi memang tidak bisa kita hindari, tapi kita hadapi dan atasi. Pada era globalisasi

    menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat dan menuntut masyarakat untuk dapat bersaing

    secara kuat dan sehat agar dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Waralaba /

    franchising sebagai salah satu strategi bisnis yang memberikan keuntungan baik kepada

    franchisor maupun kepada franchisee, disamping juga ada kerugian yang ditanggungnya.

    Franchising memberikan tambahan keuntungan bagi franchisor tanpa melakukan tambahan

    investasi, sedangkan keuntungan utama franchisee adalah tingkat kegagalan pasar relatif kecil

    karena usaha yang dilakukan sudah populer dalam masyarakat. Franchise tidak hanya sebagai

    peluang usaha, namun memiliki tujuan untuk mengembangkan usaha kecil menengah untuk

    turut memasarkan produk kreatif berbasis budaya lokal dan memperkenalkan merek nasional

    ke pasar global. Sehingga diharapkan, para waralaba lokal dapat bersaing di pasar global

    dalam rangka memperkenalkan maupun memasarkan produk yang dimilikinya. Melihat dari

    beberapa hal maka kesimpulan yang didapat adalah :

    Aspek harga. franchise cendol ini terbilang murah, berbeda dari franchise asing yang pasti sudah dipatok dengan harga yang tinggi. Harga percup-nya pun terjangkau

    sekitar 7.500 rupiah, bahan baku tidak mahal, dan maintenance yang rendah.

    Bukan minuman musiman. Cendol adalah minuman everlasting bukan minuman musiman dan tidak akan habis atau hilang termakan jaman. Jadi bisnis Radja

    Cendol ini akan memiliki prospek yang panjang dan valueable.

    Segi Varians. Produk cendol ini lebih bebas mengembangkan variansnya. Banyak digemari oleh masyarakat, karena rasanya bervariasi dan produknya sangat inovatif.

    Konsep Menarik. Mengganti santan dengan susu selain enak ,elihat apada aspek kesehatan.

    Pengemasan Menarik. Tetap membudidayakan minuman tradisonal asli serta mengemasnya secara segar, menarik, kekinian dan modern sehingga tidak kalah

    dengan produk asing itu karena RANDOL terdiri dari anak-anak muda kreatif,

    dinamis dan profesional. Kualitas produk yang mampu bersaing dengan brand luar itu

    karena SDM yang digunakan sudah ahli dan berpengalaman,

    Target Konsumen. Minuman ini disukai oleh banyak kalangan sehingga memiliki market yang luas dengan segmentasi yang tidak terbatas.

    Maka minuman tradisional cendol juga dapat bersaing dengan produk asing. Cendol bisa naik

    level dan patut diperhitungkan.

    3.1 Rekomendasi

    1. Untuk bisnis selanjutnya diharapkan mempertahankan aspek sosial dan budaya Indonesia saat membangun bisnis yang dijalani atau bisnis yang baru dibuatnya.

    2. Untuk para pembisnis selanjutnya harus lebih berhati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru.

    3. Para Bisnis selanjutnya lebih bijaksana dalam menerima globalisasi.

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 18

    3.2 Saran

    1. Bagi masyarakat, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga dan ikut melestarikan produk dalam negeri adalah dengan memakai produk dalam negeri,

    mengonsumsi makanan dan minuman tradisonal, dan membeli produk – produk

    dalam negeri.

    2. Bagi calon pembisnis, lebih kritis lagi untuk menciptakan peluang usaha (enterpreneur) baru di Indonesia yang mampu bersaing dengan bisnis serupa sehingga

    mengurangi pengangguran di dalam negeri. Dengan adanya inovasi produk lokal baru,

    ini bisa mengangkat citra brand dan produk lokal di masyarakat.

    3. Bagi pemerintah, dapat lebih menumbuhkan dan membangkitkan minuman tradisional asli dalam negeri. Dengan menjaga eksistensi kuliner tradisional serta

    menempatkannya sejajar atau bahkan lebih tinggi dari kuliner asing, akan memberi

    dampak yang luas bagi masyarakat. Mendorong peran penting pemerintah dalam

    menumbuhkan dan memajukan sektor waralaba di Indonesia, sebagai salah satu

    perwujudan kegiatan ekonomi kerakyatan yang kuat. Memberikan sarana ilmu bagi

    masyarakat untuk menghadapi era globalisasi.

    3.3 Keterbatasan

    1. Dalam penulisan ini, tidak mengambil data dilapangan. Dengan demikian, penulis menyarankan untuk penulis selanjutnya untuk mengambil data dilapangan ke outlet-

    outlet RANDOL yang terdaftar.

    2. Informasi yang didapat masih minim hanya via email dan terbatas jarak dan waktu.

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 19

    REFERENSI

    Azzahra M, H, “Dulu Kuli Pasir, Kini Pemilik Radaja Cendol”, 2016. Riset Yulia Pangastuti

    Retrieved September 28, 2017. From https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-

    youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendol

    Gunawan Widjaja, ”Seri Hukum Bisnis : Lisensi”, Rajawali Pers, Jakarta, 2001.

    _________,”Seri Hukum Bisnis - Lisensi atau Waralaba : Suatu Panduan Praktis”, Ed. Ke-

    satu Cet. Kesatu, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001, h.14

    https://www.seputarevent.com/single-post/2016/11/18/Indonesia-Siap-Jadi-Tuan-Rumah-

    World-Franchise-Summit-Indonesia Retrieved September 10, 2017

    http://radjacendol.com/ Retrieved September 8, 2017

    https://indonesiaproud.wordpress.com/2011/12/10/es-kelapa-muda-dan-cendol-masuk-50-

    minuman-terenak-di-dunia-versi-cnngo/ Retrieved September 21, 2017

    https://id.wikipedia.org/wiki/Es_cendol Retrieved September 28, 2017

    https://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba Retrieved Sepetember 28, 2017

    http://radjacendol.blogspot.co.id/2015/06/randol-raja-cendol_28.html Retrieved 28, 2017

    http://citizen6.liputan6.com/read/2843181/mengejutkan-kisah-sukses-si-raja-cendol-danu-

    sofwan Penulis Lasmie diPublikasi Oleh Angga Utomo, 2017. Retrieved

    September 28, 2017

    http://www.pengusaha.us/2015/03/danu-sofwan-pengusaha-cendol.html Retrieved September

    29, 2017

    Krisdiana, O, P. 2011. Tergesernya Budaya Tradisional Karena Pengaruh Budaya Asing.

    Retrived Sept 9, 2017. From http://meediana.blogspot.co.id/2011/02/makalah-

    budaya-tradisional.html

    Sikah. 2017. FLEI 2017 Resmi Dibuka Di Jakarta Convention Center. Retrieved September

    10, 2017. From http://www.franchiseglobal.com/flei-2017-resmi-dibuka-di-jakarta-

    convention-center.phtml

    Suharnoko, ”Hukum Perjanjian : Teori dan Analisa Kasus”, Cet. 1, Kencana, Jakarta, 2004.

    Widi,W. 2014. FRANCHISE. Retrieved Sept 9, 2017. From

    http://windiwidi25.blogspot.co.id/2014/11/franchise.html

    https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendolhttps://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendolhttps://www.seputarevent.com/single-post/2016/11/18/Indonesia-Siap-Jadi-Tuan-Rumah-World-Franchise-Summit-Indonesiahttps://www.seputarevent.com/single-post/2016/11/18/Indonesia-Siap-Jadi-Tuan-Rumah-World-Franchise-Summit-Indonesiahttp://radjacendol.com/https://indonesiaproud.wordpress.com/2011/12/10/es-kelapa-muda-dan-cendol-masuk-50-minuman-terenak-di-dunia-versi-cnngo/https://indonesiaproud.wordpress.com/2011/12/10/es-kelapa-muda-dan-cendol-masuk-50-minuman-terenak-di-dunia-versi-cnngo/https://id.wikipedia.org/wiki/Es_cendolhttps://id.wikipedia.org/wiki/Waralabahttp://radjacendol.blogspot.co.id/2015/06/randol-raja-cendol_28.htmlhttp://citizen6.liputan6.com/read/2843181/mengejutkan-kisah-sukses-si-raja-cendol-danu-sofwanhttp://citizen6.liputan6.com/read/2843181/mengejutkan-kisah-sukses-si-raja-cendol-danu-sofwanhttp://www.pengusaha.us/2015/03/danu-sofwan-pengusaha-cendol.htmlhttp://meediana.blogspot.co.id/2011/02/makalah-budaya-tradisional.htmlhttp://meediana.blogspot.co.id/2011/02/makalah-budaya-tradisional.htmlhttp://www.franchiseglobal.com/flei-2017-resmi-dibuka-di-jakarta-convention-center.phtmlhttp://www.franchiseglobal.com/flei-2017-resmi-dibuka-di-jakarta-convention-center.phtmlhttp://windiwidi25.blogspot.co.id/2014/11/franchise.html

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 20

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Profil di Balik Kerajaan Radja Cendol

    Sumber : http://radjacendol.com/

    Dan masih ada sekitar 30 orang lagi yang terdiri mulai dari Team Quality Control,

    Team Final Checking, Team Kurir, Team Dapur Produksi, Team Outlet Operation, dll.

    Dimana mereka semua adalah anak-anak muda yang mempunyai semangat yang luar biasa

    tinggi. Anak-anak muda dinamis, handal, profesional tanpa ampun, tanpa lelah, berjalan

    dengan visi misi yang sama. Keluarga, dan demi kemajuan kuliner Indonesia.

    http://radjacendol.com/

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 21

    Lampiran 2. From Cendol To The World

    Sumber : http://radjacendol.com/

    Lampiran 3. Penghargaan

    Sumber Gambar : http://radjacendol.com/

    RANDOL mendapat anugerah penghargaan Indonesia Innovative Quality Award kategori :

    “THE BEST INNOVATIVE TRADITIONAL DRINKS 2015” Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Kementerian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia beserta ketua umum Indonesia Achievement Foundation di Ballroom Hotel Sari Pan Pasific Jakarta Pusat.

    Sumber Gambar : http://radjacendol.com/

    Baginda Danu Sofwan selaku Founder mendapat apresiasi penghargaan “Markeeters

    Youth of The Year 2016” di Kota Kasablanka Jakarta Selatan.

    http://radjacendol.com/http://radjacendol.com/http://radjacendol.com/

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 22

    Lampiran 4. Produk Radja Cendol

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 23

    Sumber Gambar : http://radjacendol.com/

    Lampiran 5. Produk Inovasi Lainnya (Roti Panggang)

    Sumber Gambar : http://radjacendol.com/

    http://radjacendol.com/http://radjacendol.com/

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 24

    Lampiran 6. Bentuk Franchise

    Sumber Gambar : http://radjacendol.com/

    Lampiran 7. Media yang Telah Meliputi

    Sumber : http://radjacendol.com/

    http://radjacendol.com/http://radjacendol.com/

  • Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah Mada Page 25

    Lampiran 8. Info Head Office

    Sumber : http://radjacendol.com/

    http://radjacendol.com/