-
MAKALAH
PELUANG BISNIS MINUMAN TRADISIONAL
(Studi Kasus Pada Radja Cendol)
“Makalah ini disusun untuk memenuhi Komponen Penilaian Mata
Kuliah Lingkungan Bisnis
dan Hukum Komersial”
Disusun Oleh :
Neysa Aprita Kuswara
17/414061/EE/07226
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 2
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR ISI
..........................................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN
......................................................................................................
3
1.1 Latar Belakang
......................................................................................................
3 1.2 Rumusan Masalah
.................................................................................................
4 1.3 Tujuan
...................................................................................................................
4 1.4 Batasan Masalah
...................................................................................................
4
BAB II ANALISIS
................................................................................................................
5
2.1 Kondisi Umum Lingkungan
.................................................................................
5
2.2 Waralaba
...............................................................................................................
6
2.3 Sejarah Radja Cendol
...........................................................................................
7
2.3.1 Awal Mula Didirikan Radja Cendol
............................................................. 7
2.3.2 Perkembangan Radja Cendol
.......................................................................
8
2.4 Analisis Perancangan Radja Cendol
.....................................................................
9
2.5 Analisis Aspek Pemasaran Radja Cendol
.............................................................
10
2.6 Analisis SWOT Radja Cendol
..............................................................................
11
2.7 Analisis ROI Franchise Radja Cendol
..................................................................
12
2.8 Analisis Pelaksanaan Franchise Radja Cendol
..................................................... 15
BAB III KESIMPULAN
.......................................................................................................
17
3.1 Rekomendasi
........................................................................................................
17
3.2 Saran
....................................................................................................................
18
3.3 Keterbatasan
.........................................................................................................
18
REFERENSI
..........................................................................................................................
19
LAMPIRAN
..........................................................................................................................
20
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang semakin maju dari tahun ke tahun,
membuat banyak
sekali perubahan yang terjadi. Mempunyai negara yang maju
merupakan harapan semua
masyarakat dan saat ini sudah banyak negara yang maju, seperti
dalam bidang teknologi,
fashion, transportasi, bahkan budaya dan itu merupakan pengaruh
dari globalisasi. Wujud
nyata dari globalisasi ini akan berdampak pada masyarakat baik
berdampak positif maupun
negatif. Dampak positif dari globalisasi ekonomi, ialah
terbukanya pasar internasional
sehingga membuat terbukanya produk-produk ekspor, maka
kesempatan bagi pengusaha
indonesia semakin sangat terbuka dalam menciptakan produk
berkualitas yang dibutuhkan
oleh pasar dunia. Selanjutnya dampak negatif globalisasi ekonomi
ialah mulai berkurangnya
pemakaian produk dalam negeri karena banyaknya produk luar
negeri yang beredar di
Indonesia. Masyarakat mulai beralih pada gaya hidup budaya
barat. Maka memicu hilangnya
pasar produk Indonesia karena kalah bersaing dengan produk luar
negeri.
Dengan adanya globalisasi memberikan kesempatan terbuka bagi
tenaga kerja asing
sehingga membuat persaingan di dunia pekerjaan dalam negeri
semakin kuat dan ketat.
Akhirnya banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan
di dalam negeri dan
beralih membuat bisnis baru untuk wirausaha. Sebab berwirausaha
merupakan langkah
terbaik untuk mengatasi pengangguran yang sulit untuk mencari
pekerjaan. Melihat dari
sudut pandang ekonomi, salah satu fenomena nyata dari
pertumbuhan ekonomi akibat dari
globalisasi ekonomi ini adalah meningkatnya kebutuhan
perusahaan-perusahaan terhadap
modal dan kebutuhan menuntut struktur permodalan yang kompleks.
Perkembangan lebih
lanjut dari fenomena ekonomi ini adalah dalam bentuk penyertaan
modal secara informal
seperti dalam bidang licensing, franchise maupun technical
assistance. (Widi, W. 2014).
“Setiap gerai waralaba pasti menyerap tenaga kerja dan semakin
banyak gerai berarti semakin
besar lapangan kerja yang diciptakan. Apabila setiap waralaba
dibina agar berkembang maka
waralaba akan menjadi sektor strategis dalam mendorong dan
meningkatkan perekonomian
nasional,” Anang Sukandar, CEO AFI pada International Franchise
License & Business
Concept Expo & Conference (IFRA) Jakarta, 16 November
2016
Munculnya model bisnis barat di masyarakat dan kini semakin
marak waralaba atau
franchise di lingkungan kita. Pertumbuhan bisnis waralaba di
Indonesia sudah semakin
terlihat dengan banyaknya franchising seperti restoran cepat
saji KFC, Pizza Hut, Indomaret
dan lain-lain. Namun belakangan ini peluang franchise di
Indonesia semakin dikuasai oleh
franchise dari luar negeri karena adanya globalisasi. Memang
seperti diketahui waralaba
merupakan salah satu model strategi pengembangan usaha yang
cukup efektif, terutama bagi
para pebisnis pemula. Waralaba mampu menciptakan dan menumbuhkan
wirausahawan baru,
menciptakan lapangan pekerjaan, dan promosi merek lokal di pasar
dunia. Namun dengan
demikian menjadi permasalahan saat ini banyak sekali franchise
asing di pelosor negeri ini
dan mengalahkan produk – produk asli Indonesia, ini sagat
memprihatinkan.
Sesuai dengan komitmen KADIN untuk mendorong dan menciptakan
iklim usaha
yang positif bagi industri waralaba di Indonesia, Benny
Soetrisno Wakil Ketua Umum Kamar
Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Perdagangan,
mengungkapkan, warabala
bukan saja sebagai sebuah peluang usaha, tetapi juga memiliki
tujuan untuk mengembangkan
usaha kecil menengah untuk turut memasarkan produk kreatif
berbasis budaya lokal dan
memperkenalkan merek nasional ke pasar global. Sehingga
diharapkan, para waralaba lokal
dapat bersaing di pasar global dalam rangka memperkenalkan
maupun memasarkan produk
yang dimilikinya. (Sikan, 2017). Tidak bisa dipungkiri usaha-
usaha di Indonesia akan mati
karena banyak produk impor dipasaran Indonesia seperti munculnya
produk makanan dan
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 4
minuman asing itu. Salah satunya minuman tradisional sunda,
yaitu cendol yang saat ini
mulai kalah saing dan semakin ditinggalkan karena hal itu.
Padahal cendol yang merupakan
daftar 50 minuman paling lezat di dunia. Menjaga kelestarian
makanan tradisional di tengah
gempuran makanan asing sangat penting untuk dilakukan. Tidak
hanya menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari budaya, menjaga eksistensi kuliner
tradisional serta menempatkannya
sejajar atau bahkan lebih tinggi dari kuliner asing, akan
memberi dampak yang luas bagi
masyarakat.
Dengan begitu dari uraian latar belakang diatas saya menulis
makalah bagaimana
peluang dalam mendirikan usaha franchise cendol di era
globalisasi, melihat cendol semakin
ditinggalkan dan mulai kalah saing dengan minuman merk luar
negeri. Maka dari itu saya
mengangkat topik “PELUANG BISNIS MINUMAN TRADISIONAL” sebagai
judul
makalah saya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah :
Bagaimana peluang bisnis franchise cendol sehingga bisa bersaing
dengan franchise asing?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bisnis pada franchise
cendol Radja Cendol.
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam makalah ini tidak melebar, maka dibuat
pembatasan masalah. Dalam makalah ini, yang menjadi pembatasan
masalah adalah analisis yang
diamati meliputi :
1) Analisis perancangan, 2) Analisis aspek pemasaran, 3)
Analisis strategi pemasaran, 4) Analisis ROI 5) Analisis
pelaksanaan
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 5
BAB II
ANALISIS
2.1 Kondisi Umum Lingkungan
Minuman tradisional saat ini sudah di anggap tidak kekinian,
tidak modern, dan
ketinggalan jaman. Seperti yang kita bahwa Indonesia adalah
negara yang memiliki banyak
ragam minuman tradisional. Salah satunya adalah mimuman
tradisional cendol
yang merupakan minuman khas Sunda yang dahulunya terbuat dari
tepung hunkwe, namun
kini cendol terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut
serta gula merah cair
dan santan. Rasa minuman ini manis dan gurih. Di daerah Sunda
minuman ini dikenal dengan
nama cendol sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan nama es
dawet. Berkembang
kepercayaan populer dalam masyarakat Indonesia bahwa istilah
"cendol" mungkin sekali
berasal dari kata "jendol", yang ditemukan dalam bahasa Sunda,
Jawa, dan Indonesia; hal ini
merujuk sensasi jendolan yang dirasakan ketika butiran cendol
melalui mulut kala meminum
es cendol. Tepung beras diolah dengan diberi pewarna hijau dan
dicetak
melalui saringan khusus, sehingga berbentuk buliran. Pewarna
yang digunakan awalnya
adalah pewarna alami dari daun pandan, namun saat ini telah
digunakan pewarna
makanan buatan. Di Sunda, cendol dibuat dengan cara mengayak
kukusan tepung beras yang
diwarnai dengan daun suji dengan ayakan sehingga diperoleh
bentuk bulat lonjong yang
lancip di ujungnya. Di Sunda, minum cendol disebut 'nyendol'.
Minuman ini biasanya
disajikan sebagai pencuci mulut atau sebagai makanan selingan.
Sesuai disajikan disiang
hari.(wikipedia.org)
Cendol merupakan salah satu minuman tradisional “asli Indonesia”
yang masuk de
dalam daftar 50 minuman terlezat di seluruh dunia World’s 50
most delicious drink versi
CNNgo. Cendol pun merupakan minuman tradisional khas asli
Indonesia yang sangat
diminati dan digemari oleh banyak orang dari berbagai macam
kalangan. Cendol cukup
diminati oleh kalangan orangtua, namun kebanyakan dari mereka
mulai mengurangi dan
menghindari santan, karena minuman yang baik adalah apabila
dikonsumsi tidak
mendatangkan dampak buruk dan dapat merusak organ tubuh apabila
dikonsumsi secara
berkepanjangan, namun minuman yang baik adalah minuman yang
memberi dampak baik
dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Pada 9 Desember 2011, CNNgo secara resmi mengumumkan dua minuman
khas
Indonesia, yaitu es kelapa muda dan cendol sebagai minuman
terenak di dunia. Kelapa muda
menyandang peringkat ke-19 minuman terpopuler dan paling
disukai. Selain itu Cendol
(Indonesia) sendiri menduduki peringkat ke-45. Minuman yang
terbuat dari tepung beras
dengan rasa yang kenyal-kenyal enak ini menjadi populer karena
rasanya yang manis segar.
Tambahan gula merah dan santan membuat rasanya bertambah unik.
Sedangkan posisi
pertama tentunya diduduki oleh air mineral sebagai minuman
global dan disusul oleh
peringkat dua yaitu Coca Cola dari Amerika.
Untuk lebih lengkapnya ini dia 50 minuman terenak di dunia versi
CNNgo:
1. Water, Global
2. Coca-Cola, United States
3. Coffee, Ethiopia
4. Beer, Global
5. Tea, Global
6. Air mata kucing, Malaysia
7. Orange juice, United States
8. Red wine, Global
9. Gin and tonic, England
10. Hot chocolate with marshmallows,
United States
11. Sangria, Spanish
12. Watermelon cucumber punch, Global
13. Kool-Aid, United States
https://id.wikipedia.org/wiki/Minumanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sundahttps://id.wikipedia.org/wiki/Tepung_berashttps://id.wikipedia.org/wiki/Gula_merahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Santanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sundahttps://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Saringanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Daun_pandanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pewarna_makananhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pewarna_makananhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sundahttps://id.wikipedia.org/wiki/Daun_sujihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sunda
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 6
14. Pastis, France
15. Sake, Japan
16. Anything from a hotel mini-bar,
Global
17. Lemonade, Egypt
18. White wine, Global
19. Es kelapa muda, Indonesia
20. Sex on the beach, United States
21. Eggnog, England
22. Gatorade, United States
23. Milk, Global
24. Raki, Turkey
25. Bubble tea, Taiwan
26. Irish car bomb, United States
27. Thai iced tea, Thailand
28. Chocolate milkshake, United States
29. Caipirinha, Brazil
30. Sparkling water, Global
31. Tequila, Mexico
32. Baileys Original Irish Cream, Ireland
33. Carrot juice, Global
34. Champagne, France
35. Yerba Mate, South America
36. Martini, United States
37. Cider, England
38. Mojito, Cuba
39. Scotch whisky, Scotland
40. Coconut water, Global
41. Raksi, Nepal
42. Shikuwasa juice, Japan
43. Fanta, Germany
44. Sujeonggwa, Korea
45. Cendol, Indonesia
46. Pina colada, Puerto Rico
47. Guinness, Ireland
48. Yakult, Japan
49. Red Bull, Austria
50. Mango lassi, India
Sumber: detikfood.com, cnngo.com
2.2 Waralaba
Waralaba (bahasa Inggris: franchising; bahasa Perancis:
franchise yang aslinya
berarti hak atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu
produk atau jasa maupun
layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba
adalah perikatan yang
salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau
menggunakan hak dari kekayaan
intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang
dimiliki pihak lain dengan suatu
imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain
tersebut dalam rangka
penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Sedangkan menurut
Asosiasi Franchise
Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah:
Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan
akhir dengan pengwaralaba
(franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan
untuk melaksanakan
bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang
telah ditetapkan sebelumnya
dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Dalam Waralaba (Franchise) ini dapat dikatakan bahwa sebagai
bagian dari kepatuhan
mitra usaha terhadap aturan main yang diberikan oleh pengusaha
Franchisor, maka mitra
usaha atau penerima Franchise diberikan hak untuk memanfaatkan
Hak Atas Kekayaan
Intelektual dari pengusaha Franchisor, baik dalam penggunaan
merek dagang, dan
sebaliknya, pengusaha Franchisor memperoleh royalti atas
penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual mereka. (Gunawan, 2001)
Waralaba (Franchise) pada dasarnya adalah sebuah perjanjian
mengenai metode
pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen. Dalam hal ini
franchisor memberikan
lisensi kepada franchisee untuk melakukan kegiatan
pendistribusian barang dan jasa di bawah
nama dan identitas franchisor dalam wilayah tertentu, dimana
usaha tersebut dija-lankan
sesuai dengan prosedur dan cara yang dite-tapkan franchisor dan
franchisor memberikan
ban-tuan (assistance) terhadap franchise. Sebagai im-balannya
francisee membayar sejumlah
uang berupa innitial fee dan royalti. (Suharnoko, 2004)
https://indonesiaproud.wordpress.com/2011/12/10/es-kelapa-muda-dan-cendol-masuk-50-minuman-terenak-di-dunia-versi-cnngo/https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Perancishttps://id.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektualhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektualhttps://id.wikipedia.org/wiki/Baranghttps://id.wikipedia.org/wiki/Jasahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asosiasi_Franchise_Indonesia&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asosiasi_Franchise_Indonesia&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Baranghttps://id.wikipedia.org/wiki/Jasahttps://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 7
Sepaham dengan pengertian ini, menurut PH Collin dalam Law
Dictionary
mendefinisikan franchise sebagai “License to trade using a brand
name and paying a royalty
for it”, dan franchising sebagai “Act of selling a license to
trade as a Franchisee”. Definisi
tersebut menekankan pada pentingnya peran nama dagang dalam
pemberian waralaba dengan
imbalan royalti. (Widjaja,2001:14)
2.3 Sejarah Radja Cendol
2.3.1 Awal Mula Didirikan Radja Cendol
Awal mula didirikannya bisnis ini dimulai saat melihat semakin
banyaknya jenis
brand asing yang tersebar dan semakin menjamur di Indonesia.
Dari import cepat saji
makanan, fashion, dan lainnya. Melihat itu semua Danu Sofwan tak
menginginkan negeri ini
sebagai pasar dari berbagai brand asing. Disaat remaja lainnya
sibuk dengan bersantai –
santai, lain dengan Danu Sofwan pemilik Randol menjadi tulang
punggung keluarganya
semenjak ayahnya bangkrut dan meninggal dunia tanpa meninggalkan
kekayaan apapun.
Dulu sebelum ayahnya meninggal ia berada tapi semenjak duka itu
semua berubah sangat
drastis dan jatuh miskin. Danu pun pernah menjadi kuli pasir
untuk bisa bertahan hidup
bersama keluarganya dan dari situlah Danu mulai belajar mandiri.
Hidup dengan sangat
sederhana dan prihatin tidak membuatnya putus asa dan berhenti
sampai disitu, Danu yang
hanya seorang lulusan SMA namun ia terus berpikir untuk bangkit.
Muncul ide untuk
membuat jajanan lokal di kancah nasional naik level. Di
Indonesia sendiri memiliki beraneka
macam minuman yang tidak kalah lezat namun kurang maksimalnya
pemasaran sehingga
banyak sekali penjual – penjual kecil minuman tradisional
bangkrut. Terbesit pemikiran
tentang mengapa orang Indonesia banyak menyukai minuman asing,
padahal produk lokal
yang setara dalam hal rasanya malah kurang diminati masyarakat.
Danu Sofwan mulai
melakukan berbagai riset produk minuman apa yang mungkin bisa
diterima oleh orang
Indonesia dan terus mencoba menggali banyak informasi dan
akhirnya ia menemukan artikel
bahwa ternyata minuman tradisional asli Indonesia yaitu cendol
masuk dalam 50 besar
minuman terlezat di dunia versi CNNgo. Sadar tidak banyak
pengalaman dan hanya punya
ijazah SMA. Danu berkeinginan membangun sebuah usaha. Saat itu
yang ada dipikirannya
adalah mengangkat kuliner indonesia yang terpinggirkan dan
tertuju pada cendol. Maka ia
pun belajar secara otodidak bagaimana membuat, cara
memasarkannya, bagaimana
mewaralaba, ia pelajari itu dengan kesungguhan dan ketekunan.
Secara sengaja Danu
memang merubah santan menjadi susu. Alasannya, karena susu sudah
jadi tren masa kini
untuk dicampur di minuman- minuman asing.
Memang untuk menemukan racikan cendol yang sesuai dengan
tuntutan anak muda
jaman sekarang dibutuhan inovasi dan dari situlah sang penemu
mulai melakukan racikan
yang diluar pakemnya yaitu dengan mengganti santan menjadi susu
UHT agar rasa gurih
tetap ada tetapi bukan berasal dari santan, hal ini dilakukan
karena trend dari minuman-
minuman asing tadi juga mencampurkan susu UHT di dalam
produknya, sekaligus juga
alasan agar para konsumen yang menjauhi makanan atau minuman
yang berbau santan agar
tetap bisa menikmati segarnya es cendol ini. Tak butuh waktu
lama untuk menjadikan
minuman randol ini terkenal karena dihari pertama launchingnya
produk ini langsung
menjadi idola dan yang akan menikmati minuman ini rela antri
demi mencicipi bagaimana
lezatnya dari randol ini. (radjacendol.blogspot.co.id). Akhirnya
Randol resmi berdiri pada
tanggal 23 Juni 2014 dan semakin dikenal oleh banyak
kalangan.
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 8
Ada kutipan kata yang menarik dari seorang Danu Sofwan, ia
berkata “ Saya selalu
mencoba melihat hal sama dari sudut yang berbeda. Karena merubah
cara pandang akan
menciptakan kesempatan! Berusaha lebih keras bukan untu berhsil,
tapi untuk menjadi
berharga. Buat diri menjadi bernilai bukan dari apa yang orang
nilai, karena keberhasilan bisa
datang bahkan dengan cara yang paling sederhana”. Dikutip dari
http://radjacendol.com/
website resmi yang dibuatnya. Ini sangat memotivasi. Perjalanan
yang tidak mudah namun
akhirnya semua berbuah baik dengan perjuangan dan optimis yang
selalu ada.
2.3.2 Perkembangan Radja Cendol
Saat ini randol mulai merambah ke bisnis franchise, mereka
menawarkan harga
investasi yang cukup terjangkau dengan fasilitas yang menarik
juga. Seperti selalu mendapat
support bimbingan langsung dari perusahaannya dan lainnya. Maka
saat ini tidak aneh jika
tiap harinya selalu ada pengajuan franchise untuk minuman cendol
susu ini, itu dikarenakan
permintaan akan minuman ini yang luar biasa dari masyarakat.
Ia mengembangkan minuman cendol yang diberi merek Randol dan
memodifikasinya
sebagai kuliner tradisional yang unik serta memikat konsumen
masa kini. Media sosial
digunakan Danu sebagai corong promosi Randol. Bermodalkan Rp 7-8
juta, kini ia telah
meraup omset miliaran rupiah dalam setahun. Randol pertama kali
beroperasi pada 23 Juni
2014 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Ia pun mewaralabakan
Randol yang jumlah gerainya kini telah mencapai 780 unit di
berbagai daerah. Sebanyak 10 gerai dari jumlah total gerai itu
ia miliki. “Sisanya franchise. Saya membuat model franchise
karena ingin mencetak
pengusaha. Kami mengatur jarak jarak antaraoutlet Randol,
masing-masing berjarak 3-5 km
agar tidak saling bersaing,” ujarnya. Gerai Randol lainnya di
antaranya terdapat di Mal Aeon,
Sumarecon Bekasi, Artha Gading dan Golden Truly Gunung Sahari,
Jakarta. Sebelum Randol berjaya, Danu pernah menjadi pengamen, kuli
pasir dan sopir untuk menambah modal di
masa-masa awal merintis Randol. Ia pun pernah gagal sebagai
pengusaha pakaian, sepatu dan
aksesori yang dimulainya tahun 2007. ”Saya menyadari penyebab
kegagalan itu karena saya
hanya mengikuti tren pasar,” kata pria kelahiran Tasikmalaya
pada 20 Agustus 1987 ini,
mengenang. Mengenai sistem waralaba (franchise), Danu
menjelaskan, struktur organisasi
diberi nama seperti jabatan di kerajaan. Misalnya, Danu sebagai
pemegang waralaba disebut
“baginda” dan “panglima” disematkan untuk mitra waralaba. Adapun
biaya waralabanya Rp
10 juta. ”Biaya itu sudah termasuk alat-alat, franchisee hanya
menyediakan tempat dan
prajurit yang akan kami latih lewat video atau tatap muka,”
ungkapnya. Untuk biaya waralaba, Danu mengutip Rp 2,5 juta untuk
dua tahun dan setelah itu panglima hanya cukup
membayar 50% dari harga paket waralaba dan tidak dikenai
tambahan biaya. Para mitra
Randol umumnya mencapai titik impas selama 2-3 bulan dengan
asumsi penjualan
60cup/hari. Supaya konsumen tidak bosan, Danu dan timnya merilis
1-2 sajian baru per enam
bulan. Tak lupa, Danu sudah mematenkan merek Randol dan rajin
menggelar aneka
kampanye pemasaran bersama para mitra. Dikutip dari Azzahra,
2016
https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-
pemilik-radja-cendol
Saat ini Omzetnya telah mencapai miliyaran dan Radja Cendol
semakin dikenal oleh
masyarakat dibantu oleh banyak media juga yang sudah banyak
meliput dan mengundang
Danu ke berbagai acara talkshow di televisi. Danu berhasil
menjadi salah satu pengusaha
yang sukses di indonesia. Bahkan, kini sekitar 780 outlet Randol
tersebar di seluruh
Indonesia. Semua ini diperoleh dari hasil perjuangannya dan
dukungan dari keluarga dan
teman – temannya. Respon dari masyarakat yang baik membuat
bisnis ini semakin baik. Saat
ini setiap hariya selalu ada penagjuan franchisee itu karena
permintaan akan randol yang
http://radjacendol.com/https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendolhttps://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendol
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 9
sangat luar biasa di masyarakat. Franchisee cukup terjangkau
6.750.000 untuk indoor dan
8.000.000 rupiah untuk outdoor. Franchisee ini tanpa franchisee
fee maupun success fee.
Sehingga franchisee bisa dapat memkasimalkan bisnisnya,
keuntungan 100% untuk
franchisee. Danu dan pihaknya akan mengambil keuntungan yang
besar dalam franchisee
randolnya. Memanfaatkan sosial media sebagai sarana pemasarannya
dan ia pun membuat
tim khusus untuk mengawasi dan mengurus sosial media.
Saat ini selain mengurusi bisnisnya, dia pun punya kesibukan
lainnya, yakni menjadi
pembicara di berbagai kampus, UMKM, dan seminar-seminar bisnis
lainnya. Danu berharap
usahanya ini bisa berkembang ke negeri tetangga seperti Malaysia
dan Singapura. (Lasmie
dalam Citizen Journalist – Sahabat Liputan6)
2.4 Analisis Perancangan Radja Cendol
Berawal dari ide dan konsep yang luar biasa , RANDOL (Radja
Cendol) menjadi
pelopor yang pertama kali melakukan inovasi dan kreatifitas
terhadap minuman cendol.
Dengan membuat berbagai macam rasa, varian topping, serta
mengganti santan dengan susu,
cendol semakin naik kelas menjadi minuman sehat, bergengsi,
serta menjadikan minuman
modern yang semakin diminati dan digemari oleh masyarakat
Indonesia. Dengan begitu ini
dapat menjadi kekuatan bagi minuman tradisional Indonesia untuk
bersaing dengan minuman
pendatang dari asing.
Agar memikat konsumen, Danu punya resep jitu, yakni membuat nama
minuman
yangnyeleneh, seperti Alpundol (alpukat cendol), Si Andol (isi
astor cendol), Kejendol (keju
en cendol), Si Bondol (isi bulat oreo cendol), dan Sundel Bolong
(tiramisu pake cendol
boleh dong). Randol dikemas modern dalam gelas plastik (cup).
“Total menu ada 14-15
minuman, termasuk varian milkshake, cendol hangat, dan seri
durian,” tutur anak ketiga dari
empat bersaudara ini. Harga per gelas berbeda-beda tergantung
pada area wilayah, berkisar
Rp 8 ribu-20 ribu. Segmen yang disasar adalah anak-anak muda.
Dikutip dari
https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-
pemilik-radja-cendol
Maka dalam perancangan produk randol dibuat dengan tetap menjaga
eksistensi
kuliner tradisional, dirancang juga produk yang nantinya bisa di
konsumsi untuk semua
kalangan, dirancang semenarik mungkin dalam penyajian produk,
kemasan maupun outlet-
outletnya, dibuat demikian nyaman dan simple untuk tempat
santai, nongkrong para
pelanggan, lalu untuk mengembangkan bisnis RANDOL dan memudahkan
para pembisnis
baru ini dengan membuka program franchise atau waralaba ke
pasaran, seluruh keperluan
menjalankan usaha telah disediakan dengan berbagai pilihan paket
yang dapat disesuaikan
dengan minat masing-masing calon pelaku usaha. Harga yang
ditawarkan pun terbilang
terjangkau, yaitu berkisar antara 6.750.000 hingga 8.000.000
rupiah saja. Biaya yang harus di
keluarkan untuk modal awal yang terbilang kecil tersebut sudah
termasuk kedalam macam
kebutuhan menjalankan usaha, seperti tenda untuk outdoor,
rombong berbahan rotan, banner,
serta seluruh peralatan pendukungnya, selain itu biaya juga
sudah termasuk bahan baku untuk
beberapa porsi randol.
Dalam perancangannya, Randol dikemas secara fresh dan modern
sehingga mampu
dilirik dan menjadi pusat perhatian karena bentuk tenda dan
rombongnya yang dirancang
dengan menarik. Bahkan outlet RANDOL kini menjadi tempat
nongkrong baru yang murah
meriah dan seru bagi masyarakat Indonesia. Penyebabnya adalah
karena konsep yang
digunakan sangat menarik, modern namun tetap menonjolkan sisi
tradisionalnya, pasar sudah
https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendolhttps://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendol
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 10
terbukti menyerap, dan cita rasa luar biasa yang dijaga
kualitasnya menjadikan RANDOL
berevolusi menjadi minuman favorit terbaru serta bergengsi bagi
masyarakat Indonesia.
Semua kalangan dapat menggunakan produk ini, sehingga tidak
sulit dalam memilih target
konsumen.
2.5 Analisis Aspek Pemasaran Radja Cendol
Aspek pemasaran bisnis franchise ini dapat dilihat dari beberapa
hal yang perlu
diperhatikan ialah :
Product Didalam upaya memperlancar pemasaran produk yang harus
senantiasa
ditekankan adalah pengembangan produk yang berkesinambungan
tanpa
mengurangi rasa dan kualitas produk itu sendiri. Disamping itu
untuk menarik
pelanggan juga dibuat kemasan produk menarik dengan sedikit
berbeda produk lain.
Sehingga produk tersebut semakin mempunyai karakter.
Price Harga dalam strategi pemasaran adalah suatu komponen yang
sangat relative
untuk dilakukan tergantung jenis konsumen yang mana yang akan di
jadikan
sasaran. Dalam hal ini perusahaan melihat dan meneliti bahwa
kebanyakan
pengusaha lainya berlomba-lomba membuat produk cendol dengan
menawarkan
harga yang relative murah, jadi kami mempunyai peluang yang
lebih besar untuk
menjadikan masyarakat menengah keatas sebagai sasaran pemasaran,
masyarakat
yang lebih melihat dari segi kualitas produk bukan harga yang
ditawarkan. Dalam
penetapan harga berpegang pada pemikiran bahwa kebijakan harga
didasarkan atas
tingkat harga yang wajar bagi dua pihak yaitu konsumen dan
produsen. Serta lebih
penting lagi harus terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Promotion Pada tahap awal promosi yang dilakukan melalui promosi
dari mulut ke mulut.
Meskipun produk yang ditawarkan ini bukan produk baru.
Perusahaan menggunakan
beberapa cara promosi yaitu ;
face to face melalui media social seperti facebook, bbm,
instagram dsb mount to mount atau dari mulut kemulut.
Berdasarkan analisis tersebut, maka strategi pemasaran yang
di
rencanakan sebagai berikut :
Product
Dalam bisnis ini menawarkan produk dan jasa. Produk utama yang
tawarkan adalah
“Cendol Susu” dengan berbagai varian dan rasa yang menarik.
Lalu, pelayanan atau
jasa yang akan ditawarkan adalah pelayanan yang cepat dan tepat
merupakan hal
utama.
Price Strategi harga yang akan direncanakan adalah penyamaan
harga dengan harga pasar,
karena produk yang di produksi sudah lumayan banyak dipasar, hal
ini ditentukan
agar produk dapat bersaing dengan produk yang sudah berada
dipasar.
Promotion Promosi yang akan dilakukan dengan berbagai yaitu
:
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 11
a) Brosur Dengan menyebarkan beberapa brosur tentang produk
dengan brosur yang dibuat
manarik dan jelas, sehingga konsumen dapat memperoleh informasi
tentang
produk cendol susu yang akan ditawarkan.
b) Process Proses pembuatan produk ini tidak menggunakan mesin,
itu dimaksudkan untuk
menjaga ke higienisan dari produk, dan pada proses pembuatan
kebersihan sangat
dijaga. Penyajian dari produk dibuat semenarik mungkin dan juga
bisa berubah-
ubah sesuai dengan ide atau trend yang ada pada saat itu. Untuk
kemasan pada
produk yang dibawa pulang juga dibuat secara menarik, modis dan
unik agar
para konsumen tidak merasa bosan dengan produk ini.
c) People Dengan selalu memotivasi siapa saja yang bersangkutan
dengan usaha ini. Semua
itu dilakukan agar franchisee lebih giat dalam bekerja dan
melakukan yang
terbaik bagi dirinya maupun perusahaan.Motivasi yang diberikan
berupa moril
dan material sehingga franchisee dapat melakukan pekerjaannya
dengan
maksimal.
Maka dari itu dapat dilihat bahwa produk yang di buat memiliki
ke khas-an,
mengikuti trend namun tidak menghilangkan ke aslian cendol itu
sendiri. Inovasi berorientasi
kepada kepuasan pelanggan, keunikan dan ciri khas yang membuat
brand RANDOL begitu di
lirik dan diminati. Kuatnya logo karakter serta logo font yang
modis ini mampu memikat
anak-anak muda yang konsumtif.
2.6 Analisis SWOT
Untuk menentukan strategi pemasaran digunakan analisis SWOT
untuk mengetahui
bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi bisnis
ini. Berikut adalah
analisisnya :
a) Strength (Keunggulan)
Produk mudah dipasarkan
Cita rasa produk yang khas dengan kualitas tinggi
Harga termasuk murah dan terjangkau
Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat
1 (satu) produk terdiri dari beberapa macam rasa
Bahan produk yang terjamin dan higienis b) Weakness
(Kelemahan)
Membutuhkan tenaga kerja yang mampu membuat cendol dan
menyajikan dengan takaran yang pas
Kerugian akibat barang/kemasan rusak
Kurangnya karyawan dalam produksi
Produknya mudah ditiru c) Opprtunity (Peluang)
Banyak orang tua yang menyukai minuman cendol mengganti santan
yang berlemak menjadi susu yang berkalsium tinggi
Proses distribusi mudah
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 12
Masyarakat yang kini lebih pintar dan modern yang lebih
mementingkan kualitas produk dari pada harga yang murah
Tempat Strategis
Fasilitas yang cukup memadai d) Treat (Ancaman)
Adanya pesaing yang membuat Cendol jenis lain dangan harga
setara.
Kebiasaan individu yang lebih dulu membeli cendol kepada penjual
yang telah mereka kenal dan percayai sehingga mempengaruhi
keputusan mereka untuk
membeli cendol.
Maka cara mengatasi kelemahan (weakness) randol ini mereka
menghire pembuat
cendol yang tentunya berpengalaman bertahun-tahun dalam
pembuatan cendol sehingga
cendol yang dihasilkan sesuai yang diharapkan. Berikut cara
mengatasi kelemahan dan
ancaman dalam bisnis ini :
Kelemahan (Weakness)
Melatih mitra maupun calon pelayan cendol yang terampil dalam
menyajikan cendol, namun perusahaan randol pun tetap melakukan
pelatihan kepada para mitranya
sehingga sesuai dengan standar randol.
Menggunakan kemasan yang awet Menghire karyawan yang
berpengalaman dan support selalu kepada mitra. Terus berinovasi
dalam varians sehingga terkesan selalu menjadi yang pertama
(pelopor) dan contoh dimata masyarakat. Memiliki ciri khas
sehingga mudah diingat
masyarakat.
Ancaman (Treat)
Selalu update kondisi pasar sehingga tahu apa yang diinginkan
konsumen, melakukan terjun langsung untuk survei terhadap
konsumen
Gunakan cara yang menarik sehingga pelanggan merasa lebih nyaman
membeli produk di outlet randol dan kembali lagi untuk membeli
produknya. Seperti pelayanan
yang ramah, cepat, dan tepat.
Penyajian produk yang unik dan menarik sehingga menarik para
pelanggan khususnya anak muda, secara tidak langsung ketika dia
memposting foto produk randol, itu sama
dengan promosi juga yang dilakukan oleh pembeli.
Promosi yang menarik bahkan melakukan trik tester sehingga
konsumen sedikitnya terpengaruh untuk mencoba yang baru
dipasaran.
2.7 Analisis ROI Franchise Radja Cendol
Dibawah ini merupakan perhitungan ROI dari franchise Indoor
maupun Outdorr dari
franchise Radja Cendol adalah :
1. Investasi Awal (Indoor tanpa tenda) Rp. 6.750.000 Harga jual
1 cup original = Rp. 7.500
(harga bisa menyesuaikan tempat dan lokasi)
HPP pembelian bahan baku 1 cup = Rp. 4.500 (meliputi cendol +
gula jaw asli + susu UHT full cream + gelas cup RANDOL 14 0z +
tutup
cembung + sedotan besar + plastik kresek besar dan kecil + hand
glove/ sarung tangan)
LABA BERSIH 67% = Rp. 3000
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 13
Penjualan 60 cup/ hari x @ Rp. 7.500 (original)
(60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000
Pembelian Bahan Balu Cendol Original
(60 cup x Rp. 4.500 x 30 hari ) = Rp. 8.100.000
LABA KOTOR
Penjualan (60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000
Pembelian Bahan Baku Cendol = Rp. 8.100.000
= Rp. 5.400.000
Biaya Operasional :
Gaji Karyawan = Rp. 750.000
Sewa lokasi = Rp. 500.000
Lain- lain = Rp. 200.000
Biaya loss produk tidak terjual = Rp. 150.000
Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000
LABA BERSIH :
Laba Kotor/ per bulan = Rp. 5.400.000
Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000
= Rp. 3.800.000
Break Even Point (BEP) / Balik Modal
Proyeksi :
1. Penjualan 60 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30
hari = Rp. 5.400.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 3.800.000
Modal awal Rp. 6.750.000
Jika laba bersih per bulan Rp. 3.800.000 maka estimasi balik
modal +- 1,5 bulan.
2. Penjualan 80 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30
hari = Rp. 7.200.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 5.600.000
Modal awal Rp. 6.750.000
Jika laba bersih per bulan Rp. 5.600.000 maka estimasi balik
modal +- 1 bulan 10
hari.
3. Penjualan 100 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30
hari = Rp. 9.000.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 7.400.000
Modal awal Rp. 6.750.000
Jika laba bersih per bulan Rp. 7.400.000 maka estimasi balik
modal +- 1 bulan
dan sudah mendapatkan margin Rp. 650.000
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 14
2. Investasi Awal (Outdoor dengan tenda) Rp. 8.000.000 Harga
jual 1 cup original = Rp. 7.500
(harga bisa menyesuaikan tempat dan lokasi)
HPP pembelian bahan baku 1 cup = Rp. 4.500
(meliputi cendol + gula jaw asli + susu UHT full cream + gelas
cup RANDOL 14 0z
+ tutup cembung + sedotan besar + plastik kresek besar dan kecil
+ hand glove/
sarung tangan)
LABA BERSIH 67% = Rp. 3000
Penjualan 60 cup/ hari x @ Rp. 7.500 (original)
(60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000
Pembelian Bahan Balu Cendol Original
(60 cup x Rp. 4.500 x 30 hari ) = Rp. 8.100.000
LABA KOTOR
Penjualan (60 cup x Rp. 7.500 x 30 hari ) = Rp. 13.500.000
Pembelian Bahan Baku Cendol = Rp. 8.100.000
= Rp. 5.400.000
Biaya Operasional :
Gaji Karyawan = Rp. 750.000
Sewa lokasi = Rp. 500.000
Lain- lain = Rp. 200.000
Biaya loss produk tidak terjual = Rp. 150.000
Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000
LABA BERSIH :
Laba Kotor/ per bulan = Rp. 5.400.000
Total Biaya Operasional = Rp. 1.600.000
= Rp. 3.800.000
Break Even Point (BEP) / Balik Modal
Proyeksi :
1. Penjualan 60 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30
hari = Rp. 5.400.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 3.800.000
Modal awal Rp. 8.000.000
Jika laba bersih per bulan Rp. 3.800.000 maka estimasi balik
modal +- 2 bulan
2. Penjualan 80 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30
hari = Rp. 7.200.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 5.600.000
Modal awal Rp. 8.000.000
Jika laba bersih per bulan Rp. 5.600.000 maka estimasi balik
modal +- 1,5 bulan.
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 15
3. Penjualan 100 cup/hari x Rp. 3.000 (untung penjualan) x 30
hari = Rp. 9.000.000
Biaya operasional = Rp. 1.600.000
Laba Bersih / per bulan = Rp. 7.400.000
Modal awal Rp. 8.000.000
Jika laba bersih per bulan Rp. 7.400.000 maka estimasi balik
modal +- 1 bulan.
Melihat dari perhitungan diatas makan hasil analisis ini adalah
bisnis ini memiliki
profit yang cukup tinggi dan estimasi balik modal yang terbilang
cukup cepat. Bahwa waktu
pengembalian atau balik modal untuk franchise cendol RANDOL ini
berkisar 1 – 2 bulan saja
dan dengan investasi awal cukup murah dengan harga untuk setiap
paket Rp. 6.750.000 –
Rp. 8.000.000 sudah bisa memiliki outlet untuk berbisnis.
Perhitungan laba bersih diatas
memperlihatkan penjualan pada penjualan cendol original. Apalagi
jika dengan tambahan
varian dan topping (penjualan cendol special), kemungkinan
kenaikan laba bisa terjadi dan
semakin cepat pula balik modalnya. Tentu ini menjadi
pertimbangan bagi pembisnis baru
yang ingin berinvestasi di franchise ini, karena dengan
investasi awal tidak terlalu tinggi bisa
mendapatkan laba yang cukup tinggi dan balik modal yang cepat
sehingga resiko semakin
kecil. Namun ini tetap tergantung bagaimana mitra memaksimalkan
penjualan per cupnya.
Semakin banyak cup yang terjual setiap bulannya, maka akan
semakin banyak juga
keuntungan yang didapat franchisee itu sendiri.
2.8 Analisis Pelaksanaan Franchise Radja Cendol
Dalam pelaksanaan bisnis ini para supporting ISTANA / kantor
pusat franchise
RANDOL akan menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan,
menyediakan bahan baku
utama, melakukan kegiatan promosi nasional, full support kepada
mitra untuk menaikkan
omset dan evaluasi intens untuk terus meningkatkan penjualan
dari waktu ke waktu (by
phone/ appointment). Ada paket kerajaan / outlet yang ditawarkan
yaitu outlet di Indoor
(tanpa tenda) dengan investasi 6.750.000 rupiah dan outlet di
Outdoor (dengan tenda) dengan
investasi 8.000.000 rupiah, sudah lengkap dengan fasilitas yang
akan didapat. Perusahaan
akan membuatkan 1 account twitter dan instagram khusus untuk
para mitra yang mewakili
daerah atau kotanya masing-masing. Contoh account : @RandolTebet
dll. Dari perusahaan
akan full support membantu semua mitra untuk mempromosikan
kerajaan/outletnya secara
gerilya setiap hari. Agar para Randolicious lebih mudah
mendapatkan produk randol sesuai
domisili masing-masing. Perusahaan randol ini menghire SDM
pembuata cendol yag
berpengalaman, bisnis ini dikelola oleh sineas muda yang
Profesional serta Sang Creatornya
yang sangat Visioner. Produk cendol adalah minuman everlasting
bukan minuman musiman
dan tidak akan habis atau hilang termakan jaman. Jadi bisnis
randol ini akan memiliki
prospek yang panjang dan valueable. Randol tidak ada Royalty
Fee, Supporting fee, Success
Fee. Semua Panglima wajib membeli bahan baku ke pusat (Cendol,
Gula, Cup, Susu,
Sedotan, Plastik, Hand Glove). Dalam perawatan peralatannya pun
murah (low maintenance)
dan (low investment).
Sedangkan peranan panglima kerajaan (Mitra) adalah pertama
mereka melakukan
pengajuan dulu melalui email pada akun email resmi Radja Cendol,
Setelah itu akan
dikirimkan proposal franchise, jika calon mitra tertarik maka di
lanjut ke tahap selanjutnya, step selanjutnya adalah pengisian
formulir franchise. Selanjutnya dapat meminta formulir
pendaftaran franchise nya dengan meminta formulir tersebut
melalui
email [email protected], lalu mengajukan lokasi tempat
dikirim via email foto tampak
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 16
depan, belakang, samping, setelah berhasil di Approve, anda
dapat melakukan proses DP
sebesar 50% dari paket Keradjaan yang dipilih, lalu dalam
perjalanannya melakukan
pengawasan secara menyeluruh terhadap kerajaan (outlet), senjata
perang (peralatan), dan
Prajurit (penjual), melakukan pembelian repeat order bahan baku.
Panglima (mitra) tidak
boleh membeli atau mengambil bahan baku cendol ditempat lain.
Agar cita rasa, serta
kekhasan cendol dari RANDOL tetap terjaga. Jika ada pelanggaran
seperti yang dimaksud,
maka Kami akan meminta Panglima (mitra) untuk mencabut semua
atribut RANDOL (Radja
Cendol). Bertanggungjawab atas hasil penjualan, bertanggungjawab
atas biaya sewa
tempat/lokasi, dan melakukan promosi radius 1km-1,5km dari
Kerajaan (outlet) misalnya
sebar brosur, sebar info dan lain-lain.
Bahan baku randol hanya bertahan untuk 3 hari, jadi semua
Panglima melakukan
Repeat Order bahan baku minimal 1 hari sekali dan maksimal 3
hari sekali. Karena produk
randol tidak memakai bahan pengawet dan tidak memakai pewarna
makanan.Untuk Panglima
yang berada di luar kota, dan tidak bisa dijangkau dengan bus
(maksimal 12 jam) akan
dikirim menggunakan Cargo udara.. dimana Ongkos kirim dihitung
minimal per 10 KG. (per
1 KG nya beda-beda setiap daerah) misal ke Bali 7.500 Per KG nya
atau ke Makassar 14.000
per KG nya. Biasanya untuk 60 Cup cendol dibutuhkan sekitar 13
KG sedangkan 120 Cup
dibutuhkan sekitar 20 KG. Dalam pelaksanaan pembuatan cendol,
perusahaan meng hire
SDM pembuat cendol yang sudah puluhan tahun membuat cendol
terbaik dan nikmat. Larena
bisnis ini tidak menerapkan franchise fee, supporting fee,
royalty fee. Bisnis ini low
maintenance, low investmet, high profile dan high profit. Dengan
begitu akan sangat
membantu franchisee dalam memaksimalkan usahanya.
Fasilitas yang diperlukan :
Lokasi ditempat strategis seperti perkantoran, ATM, mini market,
kampus, sekolah, perumahan, pusat belanja, tempat hiburan dan
rekreasi, mall, pasar tradisional,
terminal dan stasiun, rumah sakit, rumah makan / restoran,
tempat keramaian
dll.Perkiraan lokasi yang dilewati berbagai golongan tua, muda,
anak – anak dll.
Randol mampu membidik semua kalangan. Display RANDOL sudah
dibuat
sedemikan menarik agar nyentrik dan mudah dilirik.
Luas tempat sesuai ukuran 1,6 m ( Indoor). 2 x 2 m (outdoor
dengan tenda)
Pasukan / penjual (memenuhi kualifikasi dan akan di
training).
Berikut ini adalah harga jual standarisasi dari pusat untuk
patokan penentuan harga
jual di Keradjaan anda di formulir.. (Penentuan harga jual harus
dilihat dari daya beli
masyarakat disana, juga harus dihitung dari operasional cost
ongkos kirim anda)
Original : Rp. 7.500 Si Andol : Rp. 8.000 Si Bondol : Rp. 9.000
Si Tondol : Rp. 12.000 Alpundol : Rp. 9.500 Kejendol Rp. 10.000 Si
Queen Doll : Rp. 11.000 Barbie Doll : Rp. 11.000 Sundol Bolong :
Rp. Rp. 11.000
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 17
BAB III
Kesimpulan
Apabila kita menyalahkan globalisasi yang semakin pesat dan
bebas akibat dari kemiskinan,
pengangguran dan semua yang terjadi sekarang, itu merupakan hal
yang salah karena
globalisasi memang tidak bisa kita hindari, tapi kita hadapi dan
atasi. Pada era globalisasi
menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat dan menuntut
masyarakat untuk dapat bersaing
secara kuat dan sehat agar dapat menghasilkan keuntungan yang
diharapkan. Waralaba /
franchising sebagai salah satu strategi bisnis yang memberikan
keuntungan baik kepada
franchisor maupun kepada franchisee, disamping juga ada kerugian
yang ditanggungnya.
Franchising memberikan tambahan keuntungan bagi franchisor tanpa
melakukan tambahan
investasi, sedangkan keuntungan utama franchisee adalah tingkat
kegagalan pasar relatif kecil
karena usaha yang dilakukan sudah populer dalam masyarakat.
Franchise tidak hanya sebagai
peluang usaha, namun memiliki tujuan untuk mengembangkan usaha
kecil menengah untuk
turut memasarkan produk kreatif berbasis budaya lokal dan
memperkenalkan merek nasional
ke pasar global. Sehingga diharapkan, para waralaba lokal dapat
bersaing di pasar global
dalam rangka memperkenalkan maupun memasarkan produk yang
dimilikinya. Melihat dari
beberapa hal maka kesimpulan yang didapat adalah :
Aspek harga. franchise cendol ini terbilang murah, berbeda dari
franchise asing yang pasti sudah dipatok dengan harga yang tinggi.
Harga percup-nya pun terjangkau
sekitar 7.500 rupiah, bahan baku tidak mahal, dan maintenance
yang rendah.
Bukan minuman musiman. Cendol adalah minuman everlasting bukan
minuman musiman dan tidak akan habis atau hilang termakan jaman.
Jadi bisnis Radja
Cendol ini akan memiliki prospek yang panjang dan valueable.
Segi Varians. Produk cendol ini lebih bebas mengembangkan
variansnya. Banyak digemari oleh masyarakat, karena rasanya
bervariasi dan produknya sangat inovatif.
Konsep Menarik. Mengganti santan dengan susu selain enak ,elihat
apada aspek kesehatan.
Pengemasan Menarik. Tetap membudidayakan minuman tradisonal asli
serta mengemasnya secara segar, menarik, kekinian dan modern
sehingga tidak kalah
dengan produk asing itu karena RANDOL terdiri dari anak-anak
muda kreatif,
dinamis dan profesional. Kualitas produk yang mampu bersaing
dengan brand luar itu
karena SDM yang digunakan sudah ahli dan berpengalaman,
Target Konsumen. Minuman ini disukai oleh banyak kalangan
sehingga memiliki market yang luas dengan segmentasi yang tidak
terbatas.
Maka minuman tradisional cendol juga dapat bersaing dengan
produk asing. Cendol bisa naik
level dan patut diperhitungkan.
3.1 Rekomendasi
1. Untuk bisnis selanjutnya diharapkan mempertahankan aspek
sosial dan budaya Indonesia saat membangun bisnis yang dijalani
atau bisnis yang baru dibuatnya.
2. Untuk para pembisnis selanjutnya harus lebih berhati-hati
dalam meniru atau menerima kebudayaan baru.
3. Para Bisnis selanjutnya lebih bijaksana dalam menerima
globalisasi.
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 18
3.2 Saran
1. Bagi masyarakat, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk
menjaga dan ikut melestarikan produk dalam negeri adalah dengan
memakai produk dalam negeri,
mengonsumsi makanan dan minuman tradisonal, dan membeli produk –
produk
dalam negeri.
2. Bagi calon pembisnis, lebih kritis lagi untuk menciptakan
peluang usaha (enterpreneur) baru di Indonesia yang mampu bersaing
dengan bisnis serupa sehingga
mengurangi pengangguran di dalam negeri. Dengan adanya inovasi
produk lokal baru,
ini bisa mengangkat citra brand dan produk lokal di
masyarakat.
3. Bagi pemerintah, dapat lebih menumbuhkan dan membangkitkan
minuman tradisional asli dalam negeri. Dengan menjaga eksistensi
kuliner tradisional serta
menempatkannya sejajar atau bahkan lebih tinggi dari kuliner
asing, akan memberi
dampak yang luas bagi masyarakat. Mendorong peran penting
pemerintah dalam
menumbuhkan dan memajukan sektor waralaba di Indonesia, sebagai
salah satu
perwujudan kegiatan ekonomi kerakyatan yang kuat. Memberikan
sarana ilmu bagi
masyarakat untuk menghadapi era globalisasi.
3.3 Keterbatasan
1. Dalam penulisan ini, tidak mengambil data dilapangan. Dengan
demikian, penulis menyarankan untuk penulis selanjutnya untuk
mengambil data dilapangan ke outlet-
outlet RANDOL yang terdaftar.
2. Informasi yang didapat masih minim hanya via email dan
terbatas jarak dan waktu.
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 19
REFERENSI
Azzahra M, H, “Dulu Kuli Pasir, Kini Pemilik Radaja Cendol”,
2016. Riset Yulia Pangastuti
Retrieved September 28, 2017. From
https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-
youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendol
Gunawan Widjaja, ”Seri Hukum Bisnis : Lisensi”, Rajawali Pers,
Jakarta, 2001.
_________,”Seri Hukum Bisnis - Lisensi atau Waralaba : Suatu
Panduan Praktis”, Ed. Ke-
satu Cet. Kesatu, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2001,
h.14
https://www.seputarevent.com/single-post/2016/11/18/Indonesia-Siap-Jadi-Tuan-Rumah-
World-Franchise-Summit-Indonesia Retrieved September 10,
2017
http://radjacendol.com/ Retrieved September 8, 2017
https://indonesiaproud.wordpress.com/2011/12/10/es-kelapa-muda-dan-cendol-masuk-50-
minuman-terenak-di-dunia-versi-cnngo/ Retrieved September 21,
2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Es_cendol Retrieved September 28,
2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba Retrieved Sepetember 28,
2017
http://radjacendol.blogspot.co.id/2015/06/randol-raja-cendol_28.html
Retrieved 28, 2017
http://citizen6.liputan6.com/read/2843181/mengejutkan-kisah-sukses-si-raja-cendol-danu-
sofwan Penulis Lasmie diPublikasi Oleh Angga Utomo, 2017.
Retrieved
September 28, 2017
http://www.pengusaha.us/2015/03/danu-sofwan-pengusaha-cendol.html
Retrieved September
29, 2017
Krisdiana, O, P. 2011. Tergesernya Budaya Tradisional Karena
Pengaruh Budaya Asing.
Retrived Sept 9, 2017. From
http://meediana.blogspot.co.id/2011/02/makalah-
budaya-tradisional.html
Sikah. 2017. FLEI 2017 Resmi Dibuka Di Jakarta Convention
Center. Retrieved September
10, 2017. From
http://www.franchiseglobal.com/flei-2017-resmi-dibuka-di-jakarta-
convention-center.phtml
Suharnoko, ”Hukum Perjanjian : Teori dan Analisa Kasus”, Cet. 1,
Kencana, Jakarta, 2004.
Widi,W. 2014. FRANCHISE. Retrieved Sept 9, 2017. From
http://windiwidi25.blogspot.co.id/2014/11/franchise.html
https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendolhttps://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/danu-sofwan-dulu-kuli-pasir-kini-pemilik-radja-cendolhttps://www.seputarevent.com/single-post/2016/11/18/Indonesia-Siap-Jadi-Tuan-Rumah-World-Franchise-Summit-Indonesiahttps://www.seputarevent.com/single-post/2016/11/18/Indonesia-Siap-Jadi-Tuan-Rumah-World-Franchise-Summit-Indonesiahttp://radjacendol.com/https://indonesiaproud.wordpress.com/2011/12/10/es-kelapa-muda-dan-cendol-masuk-50-minuman-terenak-di-dunia-versi-cnngo/https://indonesiaproud.wordpress.com/2011/12/10/es-kelapa-muda-dan-cendol-masuk-50-minuman-terenak-di-dunia-versi-cnngo/https://id.wikipedia.org/wiki/Es_cendolhttps://id.wikipedia.org/wiki/Waralabahttp://radjacendol.blogspot.co.id/2015/06/randol-raja-cendol_28.htmlhttp://citizen6.liputan6.com/read/2843181/mengejutkan-kisah-sukses-si-raja-cendol-danu-sofwanhttp://citizen6.liputan6.com/read/2843181/mengejutkan-kisah-sukses-si-raja-cendol-danu-sofwanhttp://www.pengusaha.us/2015/03/danu-sofwan-pengusaha-cendol.htmlhttp://meediana.blogspot.co.id/2011/02/makalah-budaya-tradisional.htmlhttp://meediana.blogspot.co.id/2011/02/makalah-budaya-tradisional.htmlhttp://www.franchiseglobal.com/flei-2017-resmi-dibuka-di-jakarta-convention-center.phtmlhttp://www.franchiseglobal.com/flei-2017-resmi-dibuka-di-jakarta-convention-center.phtmlhttp://windiwidi25.blogspot.co.id/2014/11/franchise.html
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 20
LAMPIRAN
Lampiran 1. Profil di Balik Kerajaan Radja Cendol
Sumber : http://radjacendol.com/
Dan masih ada sekitar 30 orang lagi yang terdiri mulai dari Team
Quality Control,
Team Final Checking, Team Kurir, Team Dapur Produksi, Team
Outlet Operation, dll.
Dimana mereka semua adalah anak-anak muda yang mempunyai
semangat yang luar biasa
tinggi. Anak-anak muda dinamis, handal, profesional tanpa ampun,
tanpa lelah, berjalan
dengan visi misi yang sama. Keluarga, dan demi kemajuan kuliner
Indonesia.
http://radjacendol.com/
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 21
Lampiran 2. From Cendol To The World
Sumber : http://radjacendol.com/
Lampiran 3. Penghargaan
Sumber Gambar : http://radjacendol.com/
RANDOL mendapat anugerah penghargaan Indonesia Innovative
Quality Award kategori :
“THE BEST INNOVATIVE TRADITIONAL DRINKS 2015” Penghargaan
diberikan langsung oleh Direktur Kementerian Koperasi dan UMKM
Republik Indonesia beserta ketua umum Indonesia Achievement
Foundation di Ballroom Hotel Sari Pan Pasific Jakarta Pusat.
Sumber Gambar : http://radjacendol.com/
Baginda Danu Sofwan selaku Founder mendapat apresiasi
penghargaan “Markeeters
Youth of The Year 2016” di Kota Kasablanka Jakarta Selatan.
http://radjacendol.com/http://radjacendol.com/http://radjacendol.com/
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 22
Lampiran 4. Produk Radja Cendol
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 23
Sumber Gambar : http://radjacendol.com/
Lampiran 5. Produk Inovasi Lainnya (Roti Panggang)
Sumber Gambar : http://radjacendol.com/
http://radjacendol.com/http://radjacendol.com/
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 24
Lampiran 6. Bentuk Franchise
Sumber Gambar : http://radjacendol.com/
Lampiran 7. Media yang Telah Meliputi
Sumber : http://radjacendol.com/
http://radjacendol.com/http://radjacendol.com/
-
Program Pendidikan Profesi Akuntansi – FEB Universitas Gadjah
Mada Page 25
Lampiran 8. Info Head Office
Sumber : http://radjacendol.com/
http://radjacendol.com/