Top Banner
Makalah Geografi/Pelapukan/2012 Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah C. Tujuan BAB II ISI A. Pengertian Pelapukan B. Penggolongan Pelapukan C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pelapukan D. Dampak Pelapukan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
15

Makalah Pelapukan

Oct 20, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Daftar Isi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    B. Perumusan Masalah

    C. Tujuan

    BAB II ISI

    A. Pengertian Pelapukan

    B. Penggolongan Pelapukan

    C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pelapukan

    D. Dampak Pelapukan

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan

    B. Saran

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dari waktu ke waktu muka bumi mengalam perubahan. Perubahan ini telah

    terjadi sejak manusia menampakkan tanda-tanda kehidupan di planet yang dianggap

    sebagai pusat tata surya oleh orang Babilonia ini. Bahkan, bumi telah mengalami

    dinamika morfologis jauh sebelumnya, yakni ketika benda langit yang terletak di

    galaksi Bimasakti ini diciptakan. Tentunya, proses ini akan terus berlangsung, tidak

    hanya berhenti di abad millennium ini.

    Permukaan bumi baik di daratan maupun lautan yang tidak rata merupakan

    bukti konkret dan rasional yang membuktikan bahwa di tempat yang kita tinggali ini

    sama sekali tidak bersifat statis, melainkan dinamis.

    Tidak hanya tenaga yang berasal dari dalam bumi (tenaga endogen) seperti

    diastropisme, vulkanisme, dan seisme saja yang menjadi faktor penyebab proses yang

    tentunya menimbulkan efek bagi kehidupan manusia. Namun, tidak bisa dipungkiri

    bahwa tenaga yang berasal dari luar bumipun ikut andil dalam mempercantik ataupun

    bahkan merusak lapisan litosfer planet yang tergolong dalam kelompok planet dalam

    ini. tenaga geologi yang bersifat destrutif inilah yang dikenal dengan istlah tenaga

    eksogen. Erosi, sedimentasi, dan pelapukan merupakan beberapa contoh tenaga

    eksogen. Terlepas dari dampak yang diterima oleh substansi yang menempatinya

    abiotik sekalipun, baik tenaga endogen maupun tenaga eksogen menghasilkan

    keadaan muka bumi yang beragam.

    Pelapukan (weathering) merupakan contoh tenaga eksogen yang berperan serta

    menganekaragamkan muka bumi karena bersifat destruktif tenaga ini tidak bersifat

    membangun melainkan merusak morfologi muka bumi. Namun, proses penghancuran

    atau perusakan dan pelepasan partikel-partikel batuan ini menimbulkan bentuk baru,

    seperti stalaktit dan stalakmit.

    Proses pelapukan inilah yang akan menjadi pokok kajian utama kami dalam

    menyusun makalah ini dimana penyajian materi ini disusun berdasarkan kumpulan

    materi dari berbagai sumber dan observasi yang telah kami lakukan, guna

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 2

    memperdalam wawasan kami menengenai peristiwa yang kerap kali menimbulkan

    kerugian terhadap kehidupan manusia ini.

    B. Perumusan masalah

    1. Apakah pelapukan itu?

    2. Mengapa pelapukan itu terjadi?

    3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi pelapukan?

    4. Apa dampak pelapukan bagi kehidupan manusia?

    5. Bagaimanakah cara efektif untuk mencegah pelapukan?

    C. Tujuan

    Tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan pengetahuan lebih kepada pembaca

    tentang pelapukan dan faktor yang mempengaruhi proses pelapukan serta dampak dan cara

    menanggulangi pelapukan.

    Materi dalam makalah ini disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu.

    Sehingga pembaca dapat dengan mudah untuk mempelajarinya. Dan makalah ini juga

    dilengkapi dengan gambar yang mendukung jalannya proses pemahaman pembaca dalam

    mempelajari makalah ini.

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 3

    BAB II

    ISI

    A. Pengertian Pelapukan

    1. Pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik

    secara fisik maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecah belahan,

    penghancuran, transformasi batuan, dan mineralmineral penyusunnya menjadi

    materi lepas (regolit) di permukaan bumi. (Hanafiah, 2005)1

    2. Proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan yg berasal dari

    tumbuhan dan binatang oleh aktivitas jamur dan jasad renik lain (Kamus Besar

    Bahasa Indonesia)

    3. The processes by which rock is broken into smaller pieces by the action of the

    weather--proses dimana batu dipecah menjadi potongan kecil oleh aksi cuaca--(

    Cambridge Dictionary)

    4. Disintegration or alteration of rock in its natural or original position at or near

    the Earths surface through physical, chemical, and biological processes induced

    or modified by wind, water, and climate--disintegrasi atau perubahan batuan

    dalam posisi alami atau asli pada atau dekat permukaan bumi melalui fisik,

    kimia, biologi dan proses induksi atau dimodifikasi oleh angin, air, dan iklim(

    Encyclopedia Britannica)

    5. The action of the weather conditions in altering the color, texture, composition, or

    form of exposed objects; specifically the physical disintegration and chemical

    decomposition of earth materials at or near the earth's surface --aksi kondisi

    cuaca dalam mengubah warna, tekstur, komposisi, atau bentuk benda terkena;

    khususnya disintegrasi fisik dan dekomposisi kimia bahan bumi pada atau dekat

    permukaan bumi(Encyclopedia Britannica dictionary)

    6. Pelapukan merupakan proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah

    pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia

    dan/atau biologi (Wikipedia Indonesia)

    1 Dari Dasar-Dasar Ilmu Tanah oleh Hanafiah, PT Raja Grasindo Persada

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 4

    7. Pelapukan adalah proses hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran

    yang lebih kecil sampai menjadi sangat halus. (Pelajaran IPA-Fisika Bilingual

    SMP/MTs Kelas IX)2

    8. Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi lebih

    kecil/hancur. (Mandiri Geografi untuk SMA/MA Kelas X) 3

    9. Pelapukan adalah peristiwa penghancuran atau pengrusakan dan pelepasan

    partikel-partikel batuan. (Geografi untuk SMA/MA Kelas X)4

    B. Penggolongan Pelapukan

    Berdasarkan proses terjadinya dan faktor penyebabnya pelapukan, pelapukan

    digolongkan ke dalam 3 golongan, yaitu:

    1. Pelapukan Mekanis atau Fisis

    Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah Pelapukan yang

    bersifat merombak batuan tanpa ada perubahan kimia paada mineral-mineral

    penyusunnya. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian,

    pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar

    antara siang dan malam.5 Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu,

    perhatikan baik-baik berikut ini:

    a. Perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam

    Penghancuran batuan terjadi akibat perbedaan suhu yang sangat besar antara

    siang dan malam. Pada siang hari suhu sangat panas sehingga batuan

    mengembang. Sedangkan pada malam hari temperatur turun sangat rendah

    (dingin). Penurunan temperatur yang sangat cepat itu menyebabkan batuan

    menjadi retak-retak dan akhirnya pecah, dan akhirnya hancur berkeping-

    keping. Pelapukan seperti ini bisa kita perhatikan di daerah gurun. Di daerah

    Timur Tengah (Arab) temperatur siang hari bisa mencapai 60 derajat Celcius,

    sedangkan pada malam hari turun drastis dan bisa mencapai 2 derajat Celcius.

    2 Dari Pelajaran IPA-FISIKA BILINGUAL untuk SMP/MTs Kelas IX, Yrama Widya hal. 256 3 Dari Mandiri Geografi untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga hal. 60 4 Dari Geografi untuk SMA/MA Kelas X, Grahadi hal. 118 5 Dari Pelajaran IPA-FISIKA BILINGUAL untuk SMP/MTs Kelas IX, Yrama Widya hal. 257

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 5

    Atau pada saat turun hujan, terjadi penurunan suhu, yang menyebabkan batuan

    menjadi pecah.

    b. Insolasai

    Di daerah padang pasir atau gurun, ketika panas terik kemudian tiba-tiba turun

    hujan, terjadilah penurunan suhu yang tiba-tiba pula. Pada saat itu kerutan

    berlangsung sangat tiba-tiba pula, sehingga hancurlah butiran batu gurun

    dengan irungan suara yang berdentang. Pelapukan mekanik jenis ini dinmakan

    Insolasi.

    c. Akibat pembekuan air

    Sebagian batu memlikin celah (retakan) didalamnya sebagai akibat gaya-gaya

    tektonik bumi. Air hujan akan masuk dan menggenang pada celah-celah batu

    tersebut. Ketika terjadi penurunan suhu sampai beberapa derajat di bawah nol,

    maka air dida;am batu akan berunah menjadi es. Karna es bervolum lebih besar

    daripada air, maka es akan memperbesar retakan batuan. Apabila hal ini terjadi

    secara terus-menerus, maka lama kelamaan batuan tersebut akan pecah menjadi

    beberapa potong.

    d. Warna mineral

    Perbedaan warna mineral pembentuk bauan akan menyebabkan perbedaan

    pemuaian minral-mineral itu saat mengalami kenaikan suhu. Akibatnya bidang

    perabatasan astara mineral-mineral itu akan retak dan akhirnya akan pecah.

    e. Pelapukan glasial

    Di daerah kutub terjadi pelapukan juga yang dinamakan pelapukan glasial yang

    disebabkan perubahan suhu dan pembekuan air.

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 6

    Gambar contoh pelapukan mekanik :

    2. Pelapukan Kimiawi

    Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat reaksi kimia

    pada batuan, seperti oksidasi, karbonasi, dan dehidrasi atau penguapan. Pelapukan

    kimiawi selain mengubah bentuk dari batuan dan juga merubah struktur

    kimianya.6

    Contoh pelapukan kimiawi yang banyak terjadi di daerah tropik adalah

    pelapukan di gua gamping. Pada pelapukan ini terjadi proses pelarutan dan

    penguapan yaitu CaCo3 dilarutkan menjadi Ca(HCO3), kemudian di dalam gua,

    larutan itu akan menguap sehingga CaCO3 yang baru, berbentuk stalaktit dan

    6 Dari Pelajaran IPA-FISIKA BILINGUAL untuk SMP/MTs Kelas IX, Yrama Widya hal. 258

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 7

    stalagmit. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst biasa menghasilkan karren,

    ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua kapur.

    a. Karren

    Di daerah kapur biasanya terdapat celah-celah atau alur-alur sebagai akibat

    pelarutan oleh air hujan. Gejala ini terdapat di daerah kapur yang tanahnya

    dangkal. Pada perpotongan celah-celah ini biasanya terdapat lubang kecil yang

    disebut karren.

    b. Ponor

    Ponor adalah lubang masuknya aliran air ke dalam tanah pada daerah kapur

    yang relatif dalam. Ponor dapat dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu dolin

    dan pipa karst. Dolin adalah lubang di daerah karst yang bentuknya seperti

    corong. Dolin ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu dolin korosi dan dolin terban.

    Dolin korosi terjadi karena proses pelarutan batuan yang disebabkan oleh air.

    Di dasar dolin diendapkan tanah berwarna merah (terra rossa). Sedangkan dolin

    terban terjadi karena runtuhnya atap gua kapur (perhatikan gambar).

    Gambar 8. Dolin Korosi.

    http://www.slideshare.net/nureaal/makalah-geo-2979582

    Gambar 9. Dolin Terban.

    Gejala karst berikutnya adalah pipa karst yang bentuknya seperti pipa. Gejala

    ini terjadi karena larutnya batuan kapur oleh air. Karena terjadi proses pelarutan

    batuan, maka disebut pipa karst korosi. Namun jika terjadi karena tanah terban,

    pipa karst itu disebut pipa karst terban atau disebut juga yama-type.

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 8

    a. Gua kapur

    Jika Anda berkunjung ke daerah kapur, biasanya di daerah ini banyak terdapat

    gua.

    Pada gua ini sering dijumpai stalaktit dan stalakmit. Stalaktit adalah endapan

    kapur yang menggantung pada langit-langit gua (atas). Bentuknya biasanya

    panjang, runcing dan tengahnya mempunyai lubang rambut. Sedangkan

    stalakmit adalah endapan kapur yang terdapat pada lantai gua (bawah).

    Bentuknya tidak berlubang, berlapis-lapis, dan agak tumpul. Jika stalaktit dan

    stalakmit bisa bersambung, maka akan menjadi tiang kapur (pillar)

    Gambar-gambar :

    1. Goa kapur :

    2.Stalagtit dan stalagmit :

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 9

    Doline :

    Contoh Pelapukan Kimia:

    Pelapukan pada Nikel laterit

    Nikel laterit adalah produk residual pelapukan kimia pada batuan

    ultramafik. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dan dimulai ketika

    batuan ultramafik tersingkap di permukaan bumi. Pelapukan pada peridotit

    menyebabkan unsur-unsur yang mobile terdepleksi sedangkan unsur-unsur

    dengan mobilitas rendah sampai immobile seperti Ni, Fe dan Co mengalami

    pengayaan secara residual dan sekunder. Endapan nikel laterit mempunyai

    daya tarik yang tinggi karena alasan ekonomis, yaitu banyaknya kandungan

    unsur-unsur logam yang merupakan hasil pelapukan batuan dalam profil

    pelapukannya, sebagai contoh profil laterit di Pomalaa yang mengandung Ni

    dan Fe dalam jumlah yang ekonomis untuk diekstraksi, berkembang pada

    batuan peridotit terserpentinisasi .

    Ponor Dolin Korosi Uvala

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 10

    Jama Lokva Sungai bawah tanah

    Stalaktit Stalakmit Kubah Kapur

    3. Pelapukan Organis/Biologis

    Kita pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu

    dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan

    bangunan. Kita juga pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang

    pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi

    ini merupakan contoh pelapukan biologis.

    Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat

    proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan,

    hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat

    menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram

    batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 11

    lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa

    menghancurkan batuan tersebut

    Binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah,

    serangga.

    Dibatu-batu karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh

    binatang.

    Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau

    kimiawi. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di

    dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu

    berupa zat asam yang dikeluarkan oleh akar- akar serat makanan menghisap

    garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga garam-garaman mudah

    diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas

    penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.

    C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelapukan

    Ada dua hal yang mempengaruhi proses pelapukan yaitu daerah atau batuan yang

    akan lapuk dan tenaga yang melapukkan.

    Kecepatan pelapukan ditentukan oleh beberapa hal,antara lain:7

    1. Tingkat kekuatan dan kekompakan batuan

    7 Dari Geografi untuk SMA/MA Kelas X, Grahadi hal. 118

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 12

    2. Topografi/kemiringan lereng

    3. Keadaan vegetasi organisme lain yang ada

    4. Unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam batuan

    Dilihat dari tenaga yang menyebabkan pelapukan kecepatan pelapukan di

    tentukan oleh beberapa hal,antara lain :8

    1. Kekuatan air, angin, atau cairan gletser yang mengalir

    2. Unsur kimia yang terkandung di dalam tenaga pelapuk

    3. Organisme yang dapat merusak lahan, serta

    4. Temperatur

    D. Dampak yang Ditimbulkan oleh Pelapukan

    Dampak Positif :

    1. Aktivitas pelapukan dapat menghasilkan bentuk muka bumi yang indah dan

    menjadi objek wisata, contohnya Grand Canyon di Amerika Serikat9

    2. Pelapukan di daerah kapur dapat membentuk gua-gua yang mempunyai stalaktit,

    dan stalagmit, yang dapat menjadi tujuan wisata, contoh Goa Maharani,

    Lamongan

    Dampak Negatif :

    1. Sebagai tenaga destruktif, pelapukan merusak batu-batuan termasuk bangunan-

    bangunan, sehingga sangat merugikan manusia

    2. Pelapukan juga dapat merusak batu-batu candi sehingga sangat merugikan

    manusia

    8Dari Geografi untuk SMA/MA Kelas X, Grahadi hal. 118 9 Dari Pelajaran IPA-FISIKA BILINGUAL untuk SMP/MTs Kelas IX, Yrama Widya hal. 263

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 13

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Pelapukan adalah peristiwa penghancuran batuan dari bentuk gumpalan

    menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam

    air yang dipengaruhi oleh berbagai factor, dan dapat terjadi secara

    mekanis, kimiawi, maupun organis.

    2. Proses Pelapukan dapat menimbulkan dampak positif yaitu

    menganekaragamkan muka bumi.

    3. Proses pelapukan dapat pula menimbulkan dampak negatif yaitu

    diantaranya merusak batuan-batuan bangunan, dan candi.

    B. Saran

    1. Makalah ini hanya sebagai acuan, akan lebih baik pembaca memperluas

    pengetahuan ke referensi-referensi yang terkait.

    2. Keanekaragaman bentuk muka bumi yang salah satunya ditimbulkan

    karena pelapukan harus kita lestarikan dan kita jaga.

    3. Pengetahuan terhadap cara efektif mencegah dampak negatif pelapukan

    harus ditingkatkan mengingat betapa besar kerugian yang harus diterima

    karena dampak negatif proses pelapukan.

  • Makalah Geografi/Pelapukan/2012

    Page | 14

    Daftar Pustaka

    Bahpari., Mulya. 2006. Mandiri Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Penerbit

    Erlangga.

    Endarto, Danang., dkk. 2006. Geografi Untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta : Grahadi.

    Hanafiah, A. K. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : Raja Grasindo Persada.

    Irawan, Etsa Indra., Sunardi. 2008. Pelajaran IPA-Fisika BILINGUAL Untuk SMP/MTs

    Kelas IX. Bandung : Yrama Widya.

    Rachmat., dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs kelas VII. Karanganyar :

    Graha Multi Grafika

    http://ucikcacha.wordpress.com/2010/11/22/pengertian-pelapukan/

    http://eug3n14.wordpress.com/2009/06/30/pelapukan-erosi-dan-sedimentasi/

    http://www.britannica.com/EBchecked/topic/638386/weathering

    http://dictionary.cambridge.org/dictionary/american-english/weathering?q=weathering