Top Banner
TUGAS DENTAL ASISTEN PERAWATAN PEDODONSIA Oleh : 1. NIA VERONICA (P27825113012) 2. NIVERTARI FITRAH IKLILA (P27825113013) 3. REGINA AYU YAMAR F. (P27825113016) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEPERAWATAN GIGI PRODI D4 TAHUN AKADEMIK 2014/2015 1
32

MAKALAH pedodontia

Feb 03, 2016

Download

Documents

Regilna

pedodontia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MAKALAH pedodontia

TUGAS DENTAL ASISTEN

PERAWATAN PEDODONSIA

Oleh :

1. NIA VERONICA (P27825113012)

2. NIVERTARI FITRAH IKLILA (P27825113013)

3. REGINA AYU YAMAR F. (P27825113016)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYAJURUSAN KEPERAWATAN GIGI PRODI D4

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

1

Page 2: MAKALAH pedodontia

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah

mata kuliah "Dental Asisten". Kemudian shalawat beserta salam kami sampaikan kepada

Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an

dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Dental Asisten dan Mulut di

program studi Jurusan Keperawatan gigi pada Poltekkes Kemenkes Surabaya. Selanjutnya

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Drg.Ida selaku dosen

pembimbing mata kuliah Dental Asisten dan kepada segenap pihak yang telah memberikan

bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam

penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif

dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 12 Agustus 2015

Penulis

|

Page 3: MAKALAH pedodontia

DaftarIsi

Kata pengantar...................................................................................................................2

Daftar isi............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang...................................................................................................................4

Rumusan masalah................................................................................................4

Tujuan................................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Anak ......................................................................................................6

2.2 Pengertian Kesehatan Gigi......................................................................................6

2.3 Pengertian Pelayanan Kesehatan Gigi.....................................................................6

2.4 Pengertian Pedodontic..............................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Pedodontia………………………………………………………………

3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi anak …………………………...

3.3 Jenis-jenis perawatan gigi yang dapat Dilakukan pada Anak ……………………...

3.4 Peranan Dental Asisten Dalam Perawatan Pedodontia

3.5 Persiapan Dental Asisten dalam Perawatan Pedodontia

3.6 Langkah-langkah yang Dilakukan Anak dalam Merawat Gigi……………………..

|

Page 4: MAKALAH pedodontia

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….

4.2 Saran………………………………………………………………………………...

Daftar pustaka ……………………………………………………………………………….

|

Page 5: MAKALAH pedodontia

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap anak pasti mengalami masa pertumbuhan. Begitu pula dengan gigi. Di

mulai dari pertumbuhan gigi susu sampai berganti menjadi gigi permanen. Tanpa gigi

manusia tidak akan bisa dalam mencerna dan mengunyah makanan. Gigi berfungsi

untuk mengunyah setiap makanan yang masuk ke mulut untuk diteruskan ke tubuh

manusia, tentunya makanan yang sudah halus. Masa ini akan terus berlangsung mulai

dari masa anak-anak sampai dewasa.

Kelompok anak-anak pada umumnya belum dapat menyikat gigi dengan baik

dan efektif karena menyikat gigi itu tidak mudah terutama pada makanan yang

lengket, serta sisa makanan yang berada pada permukaan gigi yang sulit dijangkau

dengan sikat gigi (Ircham, 1995).

Peranan orang tua sangat penting dalam membimbing dan mendisiplinkan

anak untuk melatih memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara

baik dan benar. Karena pada umumnya kebiasaan anak dalam menyikat gigi hanyalah

bertujuan untuk menyegarkan mulut saja, bukan karena mengerti bahwa hal tersebut

baik untuk kesehatan gigi dan mulutnya, sehingga anak cenderung menyikat gigi

dengan semaunya sendiri. Besarnya peran orang tua sangat diperlukan dalam menjaga

kesehatan gigi dan mulut anak-anaknya agar tercapai kesehatan gigi dan mulut yang

optimal (Tomasowa, 1981).

Tujuan kami membuat makalah ini untuk memberikan pengetahuan tentang

pentingnya memelihara dan menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak dengan

baik dan benar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Anak ?

2. Apa itu kesehatan gigi ?

3. Apa itu pelayanan kesehatan gigi ?

4. Apa itu pedodontic ?

5. Apa itu Pedodontia ?

|

Page 6: MAKALAH pedodontia

6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi anak ?

7. Apa saja jenis-jenis perawatan gigi pada anak ?

8. Bagaimana peranan dental asisten dalam perawatan pedodontia ?

9. Apa saja langkah-langkah yang dilakukan anak dalam merawat gigi ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian Anak

2. Untuk mengetahui pengertian kesehatan gigi

3. Untuk mengetahui pengertian pelayanan kesehatan gigi

4. Untuk mengetahui pengertian pedodontic

5. Untuk memberikan informasi tentang pengertian dari pedodontia

6. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi anak

7. Untuk menjelaskan informasi mengenai jenis-jenis perawatan gigi pada anak.

8. Untuk memberikan penjelasan mengenai peranan dental asisten dalam perawatan

pedodontia .

9. Untuk memberikan pengetahuan tentang langkah-langkah yang dilakukan anak dalam

merawat gigi

Diharapkan pembaca memahami penjelasan yang penulis sampaikan.

|

Page 7: MAKALAH pedodontia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Anak

Menurut UU RI No. 4 tahun 1979

Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah

menikah. Batas 21 tahun ditentukan karena berdasarkan pertimbangan usaha

kesejahteraan sosial, kematangan pribadi, dan kematangan mental seorang anak

dicapai pada usia tersebut.

John Locke

Anak merupakan pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-

rangsangan yang berasal dari lingkungan.

Menurut psikologi

Anak adalah periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia

lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah,

kemudian berkembang setara dengan tahun tahun sekolah dasar.

2.2 Pengertian Kesehatan Gigi

Depkes RI. 1990/1991. Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid IV. Jakarta

Kesehatan gigi adalah kesehatan gigi dan mulut yang bersifat peningkatan

pencegahan umum (Mass Prerevention); pneyuluhan gigi dan mulut, pemeliharaan

kebersihan gigi dan mulut perlindungan (toothburshing compaign, kumur-kumur flour,

flouridasi air minum).

Sowelo,1992

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan manusia

seutuhnya, dengan demikian upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi pada akhirnya

akan turut berperan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya

manusia

2.3 Pengertian Pelayanan kesehatan Gigi

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah setiap bentuk pelayanan atau

program kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada perorangan atau bersama-

sama dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk memelihara maupun meningkatkan

|

Page 8: MAKALAH pedodontia

derajat kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut ditujukan

kepada keluarga serta masyarakat di wilayah kerjanya,secara menyeluruh baik

promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif(Rukasa,2005).

2.4 Pengertian Pedodontic

Pediatric kedokteran gigi  [sebelumnya Pedodontik ( Inggris Amerika )

atau paedodontics ( Commonwealth Inggris ) adalah cabang kedokteran gigi yang

berhubungan dengan anak-anak sejak lahir sampai remaja.  Spesialisasi diakui

oleh American Dental Association ,  Royal College of Dokter Gigi

Kanada ,  dan Ulasan Royal Australasian College of Surgeons Gigi 

\

|

Page 9: MAKALAH pedodontia

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Pedodontia

Apabila kita membicarakan tentang anak khususnya pada bagian kesehatan anak,

maka tentu kita tidak akan lepas dari kata Pediatric. Pediatric berasal dari bahasa Yunani

yang terdiri dari dua suku kata yaitu Paedes/Paedos yang artinya anak dan Iatrica yang

artinya adalah pengobatan. Oleh sebab itu pediatric secara singkat dapat diartikan sebagai

Ilmu Penyakit Anak. Akan tetapi arti tersebut seiring perkembangan jaman, mulai tahun

1968 pediatric diartikan sebagai Ilmu Kesehatan Anak. 

Pemeliharaan kesehatan gigi dan gusi masyarakat terutama pada anak-anak usia

sekolah sangatlah penting. Oleh sebab itu salah satu kebijaksanaannya adalah dengan

meningkatkan upaya promotif, preventif dan kuratif pada anak usia sekolah (6-12tahun)

karena pada usia tersebut merupakan waktu dimana akan tumbuhnya gigitetap

(Muhariani,2009).

Pedodontik atau perawatan gigi pada anak merupakan hal yang sering diabaikan oleh

orangtua, utamanya pada periode gigi susu. Pengetahuan orang tua sangat penting dalam

mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi

dan mulut anak diantaranya adalah pentingnya memeriksakan gigi dan mulut yang

dilakukan minimal 1kali 6 bulan (Sukmono,2003).

3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi Anak

Dalam hal ini banyak sekali yang mempengaruhi kesehatan gigi, antara lain :

1. Gizi makanan

Perlu kita ketahui bahwa benih gigi seudah terbentuk waktu janin (embrio)

berusia ½ bulan dalam kandungan. Makanan makanan ini sudah tercakup dalam

empat sehat lima sempurna.

2. Jenis makanan

Makanan yang mudah lengket dan menempel digigit seperti permen dan

coklat, makanan ini sangat disukai oleh anakanak. Hal ini yang mengakibatkan

gangguan. Makanan tadi mudah tertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu

sering dan lama akan berakibat tidak baik. Makanan yang manis dan lengket

tersebut akan bereaksi di mulut dan asam yang merusak email gigi.

3. Kebersihan gigi

|

Page 10: MAKALAH pedodontia

Biasakanlah anak-anak agar selalu menyikat giginya atau berkumur-kumur

setiap selesai makan atau sebelum tidur.

4. Kepekatan air ludah

Pada orang-orang yang mempunyai air ludah yang sangat pekat dan sedikit

akan lebih mudah giginya menjadi berlubang dibandingkan dengan air ludah yang

encer dan banyak, sebab pada anak yang beair ludah pekat dan sedikit maka sisa

makanan akan mudah menempel pada permukaan gigi. (Moestopo, 1982)

3.3 Jenis-jenis Perawatan Gigi yang Dapat Dilakukan pada Anak :

a. Pencabutan Gigi Susu

Tindakan eks t raks i g ig i pada rongga mulu t d i lakukan dengan

berbaga i a lasan yang  bervariasi. Walaupun kondisi modern dalam kedokteran

gigi saat ini sangat mungkin untuk memper tahankan g ig i pada kav i tas o ra l ,

mas ih d ibu tuhkan pe laksanaan eks t raks i dengan  beberapa alasan.

Penatalaksanaan ekstraksi yang tidak membutuhkan waktu yang lama dan biayayang

relatif murah pada akhirnya menjadi alasan pasien untuk menyetujui dilakukan

ekstraksi.Pada pr ins ipnya eks t raks i g ig i anak dan g ig i dewasa i tu

sama sa ja ,hanya sa ja ada  beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam

melakukan ekstraksi gigi anak,yaitu:

a) Anak-anak memiliki rongga mulut kecil sehingga menyulitkan kita

dalam melakukan ekstraksi karena pandangan kita karena rongga

mulut yang kecil tersebut.

b) Dalam melakukan ekstraksi gigi anak kita harus hati-hati karena

adanya benih gigi permanen yang masih terpendam. Apabila kita

melakukan pencabutan prematur pada gigi anak dan ruang kosong

bekas pencabutan tidak diberi space retainer maka akan mengakibatkan

maloklusi.

Indikasi Pencabutan Gigi Sulung

1.      Natal tooth / neonatal tooth

2.      Natal tooth , gigi erupsi sebelum lahir

3.      Neonatal tooth, gigi erupsi setelah 1 bulan dan biasanya gigi :

|

Page 11: MAKALAH pedodontia

-          Mobility

-          Dapat mengiritasi – menyebabkan ulserasi pada lidah

-          Mengganggu untuk menyusui

-          Gigi dengan karies yang parah

-          Infeksi periapikal – intraradikuler yang tidak dapat di sembuhkan

kecuali pencabutan

-          Gigi yang sudah waktunya tanggal

-          Gigi sulung yang persistensi

-          Gigi sulung yang  impacted , menghalangi erupsi gigi tetap

-          Gigi dengan ulkus decubitus

-          Supernumerary teeth

Kontraindikasi Pencabutan Gigi Anak 

1.      Anak yang sedang menderita infeksi akut di mulutnya

Misalnya : - acute infection stomatitis

-          Herpetic stomatitis

Infeksi ini di sembuhkan dulu baru di lakukan pencabutan.

2.      Blood diserasia atau kelainan pada darah

Di mana bisa mengakibatkan terjadinya perdarahan, dan infeksi setelah

pencabutan.Pencabutan dilakukan setelah konsultasi dengan dokter ahli

tentang penyakit darah.

Persiapan Sebelum Pencabutan pada Pasien Anak

1. Sebagian negara mempunyai hukum yang mengharuskan izin tertulis dari  orang

tua (Informed Concent) sebelum melakukan anastesi pada pasien anak. 

2. Kunjungan untuk pencabutan sebaiknya dilakukan pagi hari (saat anak masih

aktif) dan dijadwalkan, sehingga anak tidak menunggu terlalu lama karena  anak

cenderung menjadi lelah menyebabkan anak tidak koperatif. Anak  bertoleransi

lebih baik terhadap anastesi lokal setelah diberi makan ± 2 jam  sebelum

pencabutan.

3. Penjelasan lokal anastesi tergantung usia pasien anak, teknik penanganan

tingkah laku anak yang dapat dilakukan, misalnya TSD modelling.

4. Instrumen yang akan dipakai, sebaiknya jangan diletakkan di atas meja. 

Letakkan pada tempat yang tidak terlihat oleh anak dan diambil saat akan 

|

Page 12: MAKALAH pedodontia

digunakan. Jangan mengisi jarum suntik di depan pasien, dapat menyebabkan

rasa takut dan cemas.

5. Sebaiknya dikatakan kepada anak yang sebenarnya bahwa akan ditusuk dengan

jarum (disuntik) dan terasa sakit sedikit, tidak boleh dibohongi.

6. Aspirasi dilakukan untuk mencegah masuknya anastetikum dalam pembuluh 

darah,  juga mencegah reaksi toksis, alergi dan hipersensitifitas.

Gambar 2. Gambar gigi susu persistensi

b. Penambalan Gigi Susu / Gigi Permanen Muda

Gigi susu atau gigi permanen muda yang mengalami kerusakan (gigi

berlubang) sebaiknya segera ditambal. Gigi berlubang yang dibiarkan akan terus-

menerus rusak dan akhirnya harus dicabut. Bila gigi susu rusak parah dan harus

dicabut, tetapi gigi permanen penggantinya belum waktunya tumbuh, maka

ruangan bekas pencabutan gigi susu tersebut, yang seharusnya ditempati oleh gigi

permanen, akan mengecil/menyempit, sehingga bila tiba waktunya gigi permanen

tumbuh, gigi tersebut akan kekurangan tempat. Bila yang rusak parah adalah gigi

permanen muda, dan harus dicabut, nantinya tidak akan ada lagi gigi yang tumbuh

|

Page 13: MAKALAH pedodontia

di tempat itu, sehingga gigi tetangganya yang tersisa akan miring dan menjadi

tidak teratur. Oleh karena itu, gigi susu maupun gigi permanen muda yang

mengalami kerusakan harus segera ditambal, agar kerusakannya tidak semakin

parah.

Bahan Tambal gigi

1.      Semen Ionomer Kaca / Glass Ionomer Cement (GIC)

Adalah penambalan permanen sewarna yang pengerasan bahan tambalnya tidak

dilakukan dengan penyinaran (Self Curing), kelebihan Mengandung fluor sehingga

dapat mencegah terjadinya karies dikemudian hari,kekurangan tambalan rentan pecah

dan abrasi permukaan, khususnya di daerah yang menerima tekanan kunyah, selain itu

tampilan warna tambalan masih terlihat sedikit berbeda dengan warna gigi yang asli.

Dan umumnya untuk anak-anak.

Penambalan dengan Glass Ionomer Cement

2.      Resin Komposit -Tambalan Sinar / Laser (Light Curing)

Penambalan gigi dengan bahan komposite memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan dengan bahan penambalan jenis glass ionomer  atau bahan jenis

amalgam,keunggulannya yaitu tampilan warna sangat mendekati dengan warna gigi

asli sehingga didaptkan estetis yang sangat baik,dan tentu kekuatan dan keawetannya

juga baik,serta adaptasi yang baik,dan sesaat setelah penambalan sudah bisa langsung

digunakan untuk pengunyahan.

|

Page 14: MAKALAH pedodontia

Penambalan dengan komposit

Gambar 3. Gambar gigi susu yang menngalami kerusakan (karies)

dan membutuhkan penambalan

c. Perawatan Saluran Akar Gigi Susu / Gigi Permanen Muda

Perawatan saluran akar gigi susu atau gigi permanen muda dilakukan pada

gigi dengan tingkat kerusakan mencapai ruangan pulpa, namun belum waktunya

untuk dicabut dan tidak cukup bila hanya dilakukan penambalan, sehingga untuk

mempertahankan gigi tersebut harus dilakukan perawatan saluran akar. Dengan

dilakukannya perawatan saluran akar pada gigi susu tersebut, diharapkan dapat

mengurangi kontak anak dengan obat-obatan pereda sakit (analgesik) akibat gigi yang

rusak tersebut sering menimbulkan rasa sakit. Selain itu, dengan dilakukannya

perawatan saluran akar dapat mempertahankan keberadaan gigi tersebut lebih lama,

sehingga dapat tetap memaksimalkan fungsi pengunyahan anak, mempertahankan

lengkung rahang anak, dan dapat menjadi petunjuk bagi gigi permanen pengganti

yang akan tumbuh nantinya.

|

Page 15: MAKALAH pedodontia

d. Preventive Dentistry pada Pasien Anak-Anak

a. Topikal Aplikasi Fluor

Sebuah perawatan dengan mengaplikasikan bahan yang mengandung fluoride

pada seluruh permukaan gigi susu atau gigi permanen muda yang masih sehat untuk

membantu melindungi gigi dan mencegah terjadinya lubang gigi (karies).

Setelah gigi dibersihkan dan dikeringkan dengan semprotan udara, maka

permukaan gigi dioles dengan larutan yang dibiarkan mengering (selama 4 menit).

Selain itu penderita selama satu jam tidak boleh makan, minum dan berkumur-

kumur. Aplikasi flour dengan cara ini efektif dalam mengurangi frekuensi karies gigi

sekitar 40%, bergantung pada jumlah aplikasi, cara pengulasan, konsentrasi dan

komposisilarutan.

b. Fissure Sealent

|

Page 16: MAKALAH pedodontia

Sebuah tindakan perawatan gigi pada anak dimana diaplikasikan bahan

tambalan sealent (flowable composite) di atas fissur gigi susu yang dalam untuk

mencegah kerusakan gigi akibat sisa makanan yang mudah tersangkut dan menjadi

sulit dibersihkan karena anatomi fissur gigi yang dalam.

c. Interseptive Orthodontic

Suatu perawatan yang bertujuan menjaga lengkung rahang dan

mengembalikan ruang yang menyempit setelah dilakukannya pencabutan dini gigi

susu (premature extraction) dengan menggunakan alat yang dapat berupa alat lepasan,

semi cekat, atau cekat (brackets).

3.4 Peranan Dental Assistant dalam Tindakan Pedodontia

a. Topikal Aplikasi Fluoride Gel

OPERATOR DENTAS ASSISTANT

1. Membersihkan semua permukaan

gigi dari debris dengan pasta gigi

Membantu FHD

Pembuatan informed conscent

untuk tindakan Topikal Aplikasi

Fluoride Gel

Mempersiapkan alat & bahan

untuk membersihkan permukaan

gigi

Melakukan isolasi area kerja untuk

tindakan Topikal Aplikasi Fluoride

Gel

Mengaduk pasta gigi, pumice dan

air di deppen disk kemudian

menyerahkan kepada operator

untuk membersihkan semua

permukaan gigi dari debris

2. Memasukkan sendok cetak berisi Memilih sendok cetak

|

Page 17: MAKALAH pedodontia

fluoride gel ke dalam mulut pasien

Mengisi sendok cetak dengan

fluoride gel kemudian

menyerahkan kepada operator dan

membantu operator memasukkan

sendok cetak ke dalam mulut

pasien

Menerima sendok cetak yang

sudah dipakai untuk kemudian di

buang fluoride gelnya

Melepaskan isolasi area kerja

Melakukan komunikasi terapeutik

berupa pemberian instruksi pasca

perawatan kepada pasien

Alat & Bahan:

ALAT OBAT & BAHAN

Kaca mulut Larutan fluoride

Pinset Cotton roll & cotton palate

Sendok pumis Alcohol

Aplikator tip Pumis

Tongue holder Brush

b. Fissure Sealant

OPERATOR DENTAS ASSISTANT

1. Melakukan pembersihan permukaan

oklusal dengan brush

Pembuatan informed conscent

untuk tindakan Fissure Sealant

Melakukan isolasi area kerja

Menyerahkan contra angel

|

Page 18: MAKALAH pedodontia

handpiece (low speed) dengan

brush terpasang kepada operator

Melakukan isolasi area kerja

2. Mengoleskan kapas yang sudah

diberi dentin conditioner pada fissure

gigi yang bersangkutan

Menyerahkan cotton palate yang

sudah diberi dentin conditioner

kepada operator

3. Mengaplikasikan adukan powder &

liquid GIC di atas fissure gigi yang

bersangkutan

Mengaduk powder & liquid GIC

dengan konsistensi sesuai aturan

lalu mengambil hasil adukan

dengan sonde kemuadian

mentransferkan ke operator

4. Mengoleskan cotton palate yang

sudah diberi varnish/vaselin di

permukaan sealant

Mentransfer cotton palate yang

sudah di beri varnish dengan pinset

kepada operator

Melepaskan isolasi area kerja

Melakukan komunikasi terapeutik

berupa pemberian instruksi pasca

perawatan kepada pasien

Alat & Bahan:

ALAT OBAT & BAHAN

Kaca mulut Handschoen

Pinset Powder & Liquid GIC

PFI (Plastis Filing Instrument) Varnish

Agate spatle Cotton roll & cotton palate

Sendok pumis Alcohol

Sendok powder GIC Pumis

Tongue holder Pasta gigi

Paper pad

|

Page 19: MAKALAH pedodontia

Brush

3.5 Persiapan Dental Asisten Dalam Melakukan Perawatan Pedodontia

1. Menyalakan kompresor dan dental chair

2. Menyiakan alat-alat dan bahan yang akan diunakan untuk perawatan

3. Mempersilahkan pasien duduk dan membuka table dental chair

4. Memposisikan table senyaman mungkin dengan operator dan pasien

5. Mencuci tangan sesudah dan setelah perawatan

6. Memakai APD lengkap

7. Mempersilahkan pasien kumur sebelum diperiksa dokter

8. Membantu dokter pada saat perawatan berlangsung

9. Melakukan saction ke rongga mulut pasien

10. Setelah selesai perawatan, membuka table dental chair

11. Memberikan pesan kepada pasien dan orangtua serta mengantarkan pasien

keluar dari ruangan

4.5 Langkah-Langkah yang Dilakukan Anak dalam Merawat Gigi

a. Gosok gigi minimal 2 kali sehari. Waktu terbaik untuk menggosok gigi adalah

setelah makan dan sebelum tidur. Menggosok gigi setelah makan bertujuan

mengangkat sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan ataupun di sela-

sela gigi dan gusi. Sedangkan menggosok gigi sebelum tidur berguna untuk

menahan perkembangbiakan bakteri dalam mulut karena dalam keadaan tidur

tidak diproduksi ludah yang berfungsi membersihkan gigi dan mulut secara

alami.

b. Ganti sikat gigi 3-4 bulan sekali. Pilih sikat gigi yang bulunya lembut dengan

kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi.

Untuk anak, pilih sikat gigi yang ukurannya kecil dengan tangkai yang mudah di

genggam. Bulu halus tapi kuat. Bagian ujung kepala sikat menyempit agar

mudah menjangkau bagian dalam. Anak 1-5 tahun bisa memakai sikat dengan 3

deret bulu. Di usia 6 tahun ke atas (periode gigi geligi bercampur), selain sikat

dengan 3 deret bulu dapat pula dipakai sikat dengan 4 deret bulu. Jangan lupa

|

Page 20: MAKALAH pedodontia

sikat lidah, yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri yang dapat

menyebabkan bau mulut.

c. Pemberian pasta gigi untuk balita tidak dianjurkan. Menggosok gigi balita

sebaiknya tidak menggunakan pasta gigi namun cukup digosok dan diberi minum

air (air matang) karena balita belum bisa berkumur sehingga kurang tepat kalau

diberikan pasta gigi. Untuk anak usia 3 tahun keatas sebaiknya dianjurkan

berkumur pada saat menggosok gigi, diberikan pasta gigi kira-kira 0,5 cm atau

sebesar biji kacang polong, usahakan berkumur menggunakan air yang sudah

masak karena anakbelum begitu mahir berkumur yang dikhawatirkan anak

menelan air dan pasta gigi. Terlalu banyak menelan pasta gigi yang mengandung

flour akan mengganggu perkembangan gigi anak.

d. Benang gigi, pengunaan benang gigi sekali sehari dianjurkan untuk mengangkat

plak yang tidak dapat disentuh sikat gigi dan obat kumur.

e. Permen karet tanpa gula, mengunyah permen karet tanpa gula dapat

meningkatkan aliran air liur yang dapat membersihkan partikel makanan dan

asam penyebab kerusakan gigi.

f. Hindari makanan yang banyak mengandung gula dan manis, seperti sirup,

permen, dan cokelat.

g. Minum air setelah makan.

h. Biasakanlah untuk makan buah-buahan segar. Selain baik untuk kesehatan,

seratnya dapat membantu menghilangkan kotoran yang ada di gigi.

i. Makanlah makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur,

teri, bayam, katuk, sawi, dan agar-agar.

j. Memperkenalkan anak dengan gelas setelah ASI, bukan botol susu.

k. Pemeriksaan gigi secara teratur. Perawatan gigi anak sehari-hari harus

dibarengi dengan pemeriksaan gigi anak secara teratur. Perhatikan apakah pada

gigi anak muncul plak berwarna coklat atau hitam, dan bawalah anak ke dokter

gigi bila Anda menemukan hal ini. Bila tidak ada masalah pada gigi, bawa anak

Anda ke dokter gigi minimal 1 tahun sekali untuk pengecekan rutin.

l. Hindari transfer bakteri dari orang tua. Banyak kerusakan gigi anak yang

diakibatkan karena transfer bakteri dari orang tua yang memiliki karies. Untuk

menghindarinya, hindari penggunaan mug dan peralatan makan yang sama ketika

makan. Jangan menjilat atau mengulum dot anak untuk membersihkannya.

|

Page 21: MAKALAH pedodontia

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pedodontik atau perawatan gigi pada anak merupakan hal yang sering diabaikan oleh

orangtua, utamanya pada periode gigi susu. Pengetahuan orang tua sangat penting dalam

mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi

dan mulut anak diantaranya adalah pentingnya memeriksakan gigi dan mulut yang

dilakukan minimal 1kali 6 bulan (Sukmono,2003).

Menjalin komunikasi yang efektif dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak

pada saat kunjungan pertama anak dapat membantu mempermudah proses pelayanan

kesehatan gigi yang akan diberikan kepada anak. Peran kooperatif dari orang tua dapat

juga mempermudah dalam tindakan perawatan kesehatan gigi.

Masalah-masalah kesehatan gigi yang sering terjadi pada anak seperti, karies, gigi

lahir premature, dan gangguan pada jaringan penyangga gigi dapat menghambat tumbuh

kembang anak, oleh sebab itu perlu adanya peran aktif anak dalam mencegah dan tetap

menjaga kebersihan mulut. Tentu saja juga terdapat peran dari petugas pelayanan

kesehatan gigi khusunya perawat gigi dalam tindakan promotif, preventif, kuratif maupun

rehabilitative.

4.2 Saran

a. Bagi Mahasiswa

Lebih memperdalam pengetahuan tentang pedodontia agar terciptanya kerja yang

profesional di dalam pelayanan kesehatan gigi nanti.

b. Bagi Orang Tua

Orang tua harus mengetahui bagaimana cara dalam merawat gigi anak agar dapat

membantu anak dalam mencegah terjadinya kerusakan gigi pada anak.

|

Page 22: MAKALAH pedodontia

DAFTAR PUSTAKA

Andlaw R. J. dan W. P. Rock. 2012. Perawatan Gigi Anak. Jakarta: Widya Medika

http://e-medis.blogspot.com/2012/12/peran-dan-fungsi-perawat-dalam.html

http://umum.dentamedicacenter.com/index.php/2012-03-25-19-55-58/pelayanan/spesialis-

kedokteran-gigi-anak

https://id.wikipedia.org/wiki/Anak

http://www.academia.edu

|