Top Banner
ELEKTRONIKA DASAR II (AKKC 444) OSILATOR DOSEN PEMBIMBING : SRI HARTINI, M.Sc. DISUSUN OLEH : HAYATUL MU’AWWANAH (A1C412007) SITI HADIJAH (A1C412013) RAFIAH (A1C412029) PUTRIE APRILIA LESTARI (A1C412055) NORMA SARI (A1C412205) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
28

Makalah Osilator

Mar 30, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Osilator

ELEKTRONIKA DASAR II

(AKKC 444)

OSILATOR

DOSEN PEMBIMBING :

SRI HARTINI, M.Sc.

DISUSUN OLEH :

HAYATUL MU’AWWANAH (A1C412007)

SITI HADIJAH (A1C412013)

RAFIAH (A1C412029)

PUTRIE APRILIA LESTARI (A1C412055)

NORMA SARI (A1C412205)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

Page 2: Makalah Osilator

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2014

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah

SWT, atas berkat dan rahmat dan karunia-Nya jualah

sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah

untuk mata kuliah Elektronika Dasar II tentang “Osilator”

ini.

Berdasarkan tujuan pembuatan makalah ini, disamping

sebagai pelengkap dari tugas yang diberikan oleh dosen

pengajar di dalam kegiatan perkuliahan, juga dapat

dijadikan bahan kajian bagi siapa saja yang ingin

memperluas wawasan mengenai seluk beluk “Osilator RC dan

LC.”

Meskipun makalah ini merupakan hasil dari telaah

dan diskusi dari kami, tetapi kami mengharapkan kritik

dan saran dari berbagai kelompok serta dosen pembimbing

yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, jika

ada kekurangan mohon dimaklumi. Sekian dan terimakasih.

ii

Page 3: Makalah Osilator

Banjarmasin, 17

Februari 2014

Penyusun

Kelompok 7

iii

Page 4: Makalah Osilator

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................ii

DAFTAR ISI ................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.....................................................Latar Belakang

......................................................4

1.2.....................................................Rumusan Masalah

......................................................4

1.3.....................................................Tujuan

......................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1.....................................................Osilator RC

......................................................8

2.2.....................................................Osilator LC

......................................................13

BAB III PENUTUP

3.1.....................................................Kesimpulan

......................................................19

3.2.....................................................Saran

......................................................19

DAFTAR PUSTAKA.............................................21

iv

Page 5: Makalah Osilator

BAB I

PRNDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan

elemen-elemen aktif dan pasif untuk menghasilkan bentuk

gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang periodik

lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari

suatu bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan

sinyal masuk dari luar. Osilator mengubah daya arus

searah (DC) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (AC)

dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan

dengan penyearah yang mengubah daya searah ke daya bolak-

balik

Osilator digunakan secara luas sebagai sumber isyarat

untuk menguji suatu rangkaian elektronik. Osilator

digunakan pada pemancar radio dan televisi, dan juga

dalam komunikasi radio, gelombang mikro, maupun optik

untuk menghasilkan gelombang elektromagnetik yang dapat

ditumpangi berbagai informasi. Hampir semua alat-alat

digital dari jam tangan, kalkulator, komputer, alat-alat

pembantu komputer, dan sebagainya menggunakan osilator.

4

Page 6: Makalah Osilator

Pembahasan mengenai osilator secara umum terbagi

menjadi tiga macam, yaitu osilator RC, osilator LC, dan

osilator relaksasi. Pada makalah ini hanya akan dibahas

mengenai osilator RC dan osilator LC.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan osilator?

b. Apa fungsi dari osilator?

c. Apa saja jenis osilator?

d. Bagaimana perbedaan antara osilator RC dan LC ?

1.3 Tujuan

a. Menjelaskan pengertian osilator.

b. Menjelaskan fungsi osilator.

c. Menjelaskan jenis-jenis osilator.

d. Menjelaskan perbedaan antara osilator RC dan LC.

5

Page 7: Makalah Osilator

BAB II

PEMBAHASAN

Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan

elemen-elemen aktif dan pasif untuk menghasilkan bentuk

gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang periodik

lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari

6

Page 8: Makalah Osilator

suatu bentuk gelombang yang diketahui tanpa penggunaan

sinyal masuk dari luar. Osilator mengubah daya arus

searah (dc) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (ac)

dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan

dengan penyearah yang mengubah daya searah ke daya bolak-

balik.

Dasar dari sebuah osilator yaitu sebuah rangkaian

penguat dengan sistem feedback, yaitu sebagian sinyal

keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase

dan tegangan yang sama sehingga terjadi osilasi yang

terus menerus. Adapun beberapa bagian yang menjadi syarat

untuk sebuah osilator supaya terjadi osilasi yaitu adanya

rangkaian penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian tank

circuit.

 Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik

yang sebagian sinyal keluarannya dikembalikan lagi ke

masukan, hal ini salah satu sistem supaya terjadinya

tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga

menjadi salah satu syarat penting terjadinya osilasi pada

sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya rangkaian feedback

menggunakan komponen  pasif R dan C  ( Malvino, 1993).

Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi

kerja dari osilator frekuensi pembawa (carrier), yang

digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen L dan C

7

Page 9: Makalah Osilator

karena  semakin tinggi  frekuensi yang digunakan maka

makin kecil harga komponen yang digunakan lain halnya

menggunakan R dan C karena frekuensi yang dihasilkan

tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena

terbatasnya harga Resistor. Tinggi rendahnya frekuensi

bisa ditentukan  pada komponen L dan C pada Tank Circuit.

Kondisi-kondisi untuk terjadinya osilasi adalah :

(a) Umpan-balik harus positif (yaitu sinyal yang

diumpankan kembali harus tiba dalam keadaan sefase

dengan sinyal diinputnya)

(b) Gain tegangan loop keseluruhan harus lebih besar

dari 1 (yaitu gain amplifier harus cukup besar

sehingga melebihi pelemahan yang dihasilkan oleh

rangkaian umpan balik selektif terhadap frekuensi).

Untuk membuat sebuah osilator hanya membutuhkan

sebuah amplifier dengan gain yang cukup besar yang dapat

mengkompensasi pelemahan dari rangkaian umpan balik

positif. Dengan mengansumsikan bahwa amplifier memberikan

pergeseran fase 180o, frekuensi osilasi adalah sedemikian

rupa sehingga menimbulkan pergeseran fase 180o pada

rangkaian umpan balik. Sejumlah rangkaian dapat digunakan

untuk menghasilkan pergeseran fase 180o, salah satu yang

paling sederhana adalah rangkaian tangga RC tiga tahap.

8

Page 10: Makalah Osilator

Sebagai alternaif, jika amplifier menghasilkan pergeseran

fase 0o, rangkaian tersebut akan berisolasi pada

frekuensi yang sedemikian rupa sehingga menimbulkan

pergeseran fase 0o pada rangkaian umpan balik. Dalam

kasus tersebut, hal terpenting adalah umpan balik harus

positif sehingga sinyal output tiba kembali pada input

sedemikian rupa sehingga memperkuat sinyal aslinya.

Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang

pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam

sampai beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator

dapat hampir secara murni menghasikan gelombang

sinusoidal dengan frekuensi tetap, ataupun gelombang yang

hanya dengan harmonik.

Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan

penerima radio dan tv, dalam radar dan dalam berbagai

sistem komunikasi. Pesawat penerima radio dan tv juga

menggunakan osilator untuk mengolah isyarat yang datang.

Isyarat yang datang ini dicampur dengan isyarat dari

osilator lokal sehingga menghasilkan isyarat pembawa

informasi dengan frekuensi yang lebih rendah. Isyarat

yang terakhir ini dikenal sebagai isyarat  if (intermediate

frequensi). Osilator juga digunakan untuk menentukan dan

mendeteksi dengan gelombang mikro (radar) ataupun

gelombang  ultrasonik (sonar).

9

Page 11: Makalah Osilator

Osilator berdasarkan metode pengoperasiannya dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu osilator balikan dan

osilator relaksasi. Pada Osilator Balikan terjadi balikan

pada sistem-suara yang digunakan pada suatu pertemuan.

Jika mikropon terletak terlalu dekat dengan speaker, maka

sering terjadi proses balikan dimana suara dari speaker

terambil kembali oleh mikropon diteruskan ke amplifier

menghasilkan dengung. Kondisi ini dikenal dengan balikan

mekanik. Terjadinya balikan pada sistem ini sangat tidak

diharapkan, namun sistem balikan pada osilator sangat

diperlukan. Osilator ralaksasi utamanya digunakan sebagai

pembangkit gelombang sinusosidal, Gelombang gigi gergaji,

gelombang kotak dan variasi bentuk gelombang tak

beraturan. Pada dasarnya osilator ini tergantung pada

proses pengosongan dan pengisian jaringan kapasitor dan

resistor.

Pada dasarnya ada tiga macam osilator, yaitu

osilator RC, osilator LC, dan osilator relaksi. Dua yang

pertama menghasilkan isyarat berbentuk sinusoida

sedangkan osilator relaksasi menghasilkan isyarat 

persegi, segitiga, gigi gergaji atau pulsa.

2.1 Osilator RC

10

Page 12: Makalah Osilator

Osilator RC menggunakan hambatan R dan kapasitansi C

untuk mengatur frekuensi. Isyarat yang dapat dihasilakan

berbentuk sinusoida . Osilator ini menghasilkan balikan

positif yang bersifat reaktif, sehingga kondisi osilasi,

yaitu  hanya berlaku untuk satu nilai frekuensi, yang

berakibat isyarat keluar berbentuk sinusoida.

Ada beberapa macam osilator RC, yaitu osilator

jembatan RC, osilator jembatan Wien dan osilator T-

kembar.

2.1.1 Osilator Jembatan RC

Satu bentuk osilator jembatan RC adalah seperti

ditunjukkan pada gambar di bawah.

Tampak bahwa dan membentuk rangkaian umpan

balik positif yang reaktif, sehingga faktor umpan balik

bergantung pada frekuensi. Pada osilator jembatan RC

11

Gambar 1. Osilator Jembatan RC

Page 13: Makalah Osilator

digunakan dan . Frekuensi dapat diubah

dengan mengubah dan R2. Dapat ditunjukkan bahwa pada

nilai frekuensi sudut ¿ 1RC, maka faktor umpan balik, yaitu

βv=Z2

Z2+Z2=13 (1)

Bila dan dapat ditunjukkan bahwa faktor

umpan balik bila

Bila penguat lingkar terbuka KV,Ib dibuat agar

mempunyai nilai sama dengan 3, maka βV,KV,Ib=(13 ) (3 )=1.

Oleh karena umpan balik bersifat positif, rangkaian

elektronik ini akan berosilasi pada satu nilai frekuensi,

yaitu . Penguat lingkar terbuka KV,Ibdapat diatur

dengan mengubah potensiometer , sehingga kondisi

osilasi terpenuhi.

2.1.2Osilator Jembatan Wien (Wien Bridge Oscilator)

Suatu perbaikan dari osilator jembatan RC seperti

yang baru dibahas adalah osilator jembatan Wien. Osilator

jembatan Wien dapat dikontrol dengan menggunakan pengatur

12

Page 14: Makalah Osilator

penguatan otomatik (Automatic Gain Control – AGC) agar

mempunyai amplitudo yang konstan terhadap waktu.

Gambar 2. (a) Jembatan Wien, (b) Osilator Jembatan

Wien

Pada Gambar 2 (b) op-amp beserta dan membuat

penguat tak membalik dilihat dari masukan tak membalik

(+). Penguatan untuk penguat ini adalahKV=(1+R1/R2). Pada

frekuensi , faktor umpan balik positif oleh pembagi

tegangan RC adalah . Agar terjadi osilasi haruslah

dipenuhi hubungan KV,lb=1 sehingga KV=(1+R1

R2)= 1

βV=3atau

.

Satu masalah pada osilator RC adalah stabilitas

osilator. Suatu osilator dikatakan tak stabil bila

amplitudo isyarat keluaran terus naik sehingga akhirnya

terpotong (clipped), atau osilasi tertekan sehingga tak

keluar isyarat. Pembahasan stabilitas osilator memerlukan

13

R1

R2

R

CR

C

R1

R2

R

C R

C V0

Page 15: Makalah Osilator

pengertian teori kontrol, akan tetapi dapat disimpulkan

hal berikut. Untuk osilator jembatan Wien bila penguatan

kurang dari 3, osilator akan mati dan bila lebih dari 3,

maka isyarat keluaran akan terus membesar sehingga

tergunting, akibatnya keluaran tak lagi berbentuk

sinusoida. Agar penguatan tetap mempunyai nilai KV=3

diperlukan usaha untuk mengatur penguatan secara

otomatis.

Salah satu upaya untuk melaksanakan ini digambarkan

pada gambar dibawah.

Gambar 3. Osilator jembatan Wien dengan penguat daya

IC LM 386

Lampu , adalah lampu dengan hambatan kira-kira 200

bila dialiri arus 15 mA, sehingga bila arus 15

mA mengalir pada lampu . Bila isyarat keluaran membesar

maka arus pada lampu akan bertambah besar dan

14

f¿C1√R1R2

f¿ω /2π=1 KHz

Page 16: Makalah Osilator

hambatannya akan membesar pula. Akibatnya penguatan

akan turun, sehingga tetap akan sama dengan 3,

untuk menjaga terpenuhinya kondisi osilasi.

2.1.3Osilator T-kembar

Gambar 4. (a) Rangkaian T-kembar; (b) tanggapan

frekuensi T-kembar

Tanggapan amplitude T-kembar dapat dilihat pada

gambar 4. T-kembar bersifat sebagai tapis sekat pita yang

meneruskan semua nilai frekuensi kecuali dalam suatu pita

frekuensi di sekitar ¿ 1RC .

Jika R1 = R2, R3 = R/2, sedang C1 = C2 = C dan C3 = 2

secara tepat maka isyarat keluaran vo = 0 V. Jika R3 tak

tepat sama dengan R/2 terjadilah isyarat keluaran yang

kecil, yaitu v0vi

≪1. Jika keadaan setimbang ini terjadi

15

R1=R R2=R

C2=C

R3= R/2C 3=2CVi V0

V0/V i

0 ω = 1/RC (b)

C1=C

(a)

Page 17: Makalah Osilator

karena R3≲R2 , maka pada frekuensi

ω=1RC ada beda fasa

sebesar 180˚ antara keluaran dan masukan.

Kita dapat menggunakan T-kembar untuk membuat

osilator. Satu rangkaian osilator T-kembar dengan

menggunakan op-amp seperti pada gambar 5.

Kita lihat bahwa rangkaian T-kembar menghubungkan

keluaran dengan masukan membalik. Akan tetapi pada ω=1RC

ada tambahan beda fasa sebesar 180˚. Jika (R¿¿3+R1)≲R ¿,

sehingga pada frekuensi ω=1RC balikan bersifat positif.

Dengan mengubah R1 agar faktor balikan βV dapat dibuat

cukup kecil βV,KV,<¿1, yaitu kondisi osilasi.

Gambar 5. Osilator T-kembar

16

V0

Page 18: Makalah Osilator

Osilator T-kembar digunakan untuk membuat osilator

dengan frekuensi yang dapat mempunyai satu nilai, yaitu

osilator yang tidak variabel, namun memiliki sinusoida

dengan cacat amat kecil.

2.2 Osilator LC

Osilator RC digunakan untuk menghasilkan isyarat

sinusoida frekuensi rendah, yaitu dibawah 500 KHz.

Osilator RC tidak menggunakan induktor, dan frekuensi

dapat di ubah dengan mengatur hambatan suatu

potensiometer. Di dalam pasal ini kita akan membahas

osilator LC, dengan osilasi yang di peroleh melalui

rangkaian LC paralel. Osilator LC digunakan untuk

memperoleh isyarat sinusoida dan frekuensi audio hingga

frekuensi radio, bahkan sampai frekuensi gelombang mikro.

Gambar 6. (a) bentuk dasar osilator LC; (b) cara yang

biasa digunakan untuk melukiskan rangkaian (a)

17

Vf Va

V0Z1

Z3 Z2

Z3

Z2

Z1

(a) (b)

Page 19: Makalah Osilator

Pada gambar di atas umpan balik dipasang negatif,

sehingga penguatan lingkar tertutup (dengan balikan) KV,<¿¿

adalah

KV,<¿=

KV,lb

1+βVKV,lb¿ (2)

Pada gambar bila arus isyarat dalam lingkar dapat

dianggap besar dibandingkan dengan arus isyarat pada

bagian lain osilator, maka:

KV,<¿=

−v0va

=Z2

Z1¿ dan βV=

Z1

Z1+Z3

Keadaan ini dipenuhi nilai Z1,Z2 dan Z3 adalah reaktansi

murni yang membentuk rangkaian resonansi LC paralel, pada

keadaan resonansi. Agar umpan balik jadi positif, kita

harus usahakan agar penguatan lingkar βV,KV,lb=1 . Oleh

karena umpan balik sudah kita nyatakan negatif, sehingga

dihasilkan persaman 3, maka:

KV,lb=Z2Z1

(3)

Haruslah nyata dan positif. Disamping itu:

18

Page 20: Makalah Osilator

βV,KV,lb=Z1

Z1+Z3×Z2

Z1=

Z2

Z1+Z3=−1atauZ2=−Z1−Z3 atau

Z1+Z3+Z3=0 (4)

Kedua syarat diatas (persaman 3 dan persamaan 4) hanya

dapat dipenuhi jika Z1,Z2 dan Z3 semua nya adalah

reaktansi murni, atau Z=jX.

Jika X berupa kapasitansi, makaX=−1ωC sedangakan bila X

berupa induktansi, X=ωL.Persamaan (3) menjadi:

KV,lb=X2

X1(5)

Harus bertanda positif dan riil. Persaman (4) menjadi :

X1+X2+X3=0 (6)

Pada persamaan (5), berarti reaktansi X1 dan X2

haruslah bertanda sama yaitu keduanya kapasitansi atau

keduanya induktansi. Persamaan (6) menyatakan bahwa

Yang berarti tanda reaktansi harus berlawanan

tanda dengan dan . Jadi bila dan adalah

19

Page 21: Makalah Osilator

kapasitansi, haruslah induktansi, sebaliknya bila

dan induktansi, maka harus kapasitansi.

2.2.1Osilator Hartley

Salah satu rangkaian yang merupakan penjelmaan

rangkaian dasar osilator di atas dikenal sebagai osilator

Hartley.

Gambar 7. Rangkaian Osilator Hartley

Jika kita bandingkan rangkaian dasar pada gambar 6

X1=jωL1;X2=jωL2;dan

X3=1jωC

Persamaan (6) menjadi jωL1+jωL2+1jωC = 0

(7)

20

R1

R2

+VCC

C

C 2

L1

L2

C1

Page 22: Makalah Osilator

dan frekuensi resonansif ¿ω2π

=1

2π√ (L1+L2 )C

(8)

Beberapa variasi osilator hartley ditunjukkan pada

gambar 8 (a) dan (b)

Gambar 8. Dua buah variasi rangkaian Hartley

Pada gambar 8 (a) sadapan pada induktor dan 8 (b)

pada primer trafo keluaran dihubungkan dengan Vcc yang ada

pada tanah ac2 . akibatnya rangkaian setara osilator pada

gambar 8 sama dengan rangkaian setara untuk osilator pada

gambar 7.

Osilator pada gambar 8 (b) menghasilkan frekuensi

yang langsung menghasilkan suatu bunyi pada pengeras

suara.

Osilator hartley pada gambar 9 dinyalakan dan

dimatikan secara berkala oleh rangkaian R dan C1 ,

21

Page 23: Makalah Osilator

sehingga osilator menghasilkan bunyi yang mirip suara

anak ayam.

Gambar 9. Osilator Hartley

Timbulnya bunyi tersebut dapat kita terangkan

sebagai berikut. Sewaktu kapasitor C1 belum terisi muatan

listrik, osilator bekerja sehingga mennghasilkan suara.

Kapasitor C1 diisi muatan lewat VR dan R sehingga tegangan

dibasiis akan naik. Suatu saat VB transistor melampaui

0,6 Volt, transistor akan menjenuhkan sehingga osilasi

berhenti. Pada saat yang sama perubahan arus yang

mendadak menghasikan tegangan imbas pada L1 , yang juga

akan mengakibatkan tegangan yang berlawanan pada L2 .

Akibatnya muatan positif kapasitor C1 akan ditarik

melalui C2

Sehingga kosong. Pada saat itu osilator bekerja lagi

sehingga menghasilkan bunyi. Demikian terus terjadi

secara berulang-ulang. Suatu modifikasi lain lagi dari

22

Page 24: Makalah Osilator

osilator hartley ditunjukkan pada gambar 10. rangkaian

ini digunakan untuk mikrofon FM.

Gambar 10. Modifikasi lain dari osilator hartley

Transistor Q1 dan Q2 adalah penguat audio, memperkuat

isyarat dari mikrofon. Keluaran penguat audio mengubah

tegangan pada dioda D. Dioda D berfungsi sebagai

kapasitor yang nilai kapasitansinya dikontrol oleh

tegangan isyarat dari penguat Q2 . kapasitansi dioda D

timbul karena adanya daerah pengosongan pada sambunga pn

yang ada di dalam keadaan tegangan panjar mundur. Akibat

selanjutnya ialah frekuensi osilasi transistor Q3 berubah

sesuai dengan isyarat suara dari mikrofon. Ini merupakan

peristiwa modulasi frekuensi (FM). Osilator Q3 adalah

modifikasi osilator hartley.

2.2.2Osilator Colpitts

Osilator Colpitt adalah salah satu topologi

osilator yang efektif digunakan untuk pembangkit

23

Page 25: Makalah Osilator

gelombang sinus pada rentang frekuensi antara 10 kHz

hingga 10 MHz. Osilator ini menggunakan rangkaian tertala

LC dan umpan balik positif melalui suatu pembagi tegangan

kapasitif dari rangkaian tertala. Umpan balik ini bisa

ditopankan deret maupun jajar.

Gambar 11. Rangkaian dasar osilator Colpitts

24

Page 26: Makalah Osilator

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan

elemen-elemen aktif dan pasif untuk menghasilkan keluaran

berupa gelombang (isyarat). Bentuk gelombang terhadap

waktu bermacam-macam, yaitu sinusoidal, persegi,

segitiga, gigi gergaji, atau pulsa (denyut).

Osilator berfungsi mengubah daya arus searah (dc)

dari catu daya ke daya arus bolak-balik (ac) dalam beban.

Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan penerima

radio dan tv, dalam radar dan dalam berbagai sistem

komunikasi. Pesawat penerima radio dan tv juga

menggunakan osilator untuk mengolah isyarat yang datang.

Osilator berdasarkan metode pengoperasiannya dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu osilator balikan dan

osilator relaksasi. Namun, pada dasarnya ada empat macam

osilator, yaitu osilator RC, osilator LC, osilator

kristal dan osilator relaksasi.

Osilator RC menggunakan hambatan R dan kapasitansi C

untuk mengatur frekuensi. Isyarat yang dapat dihasilkan

berbentuk sinusoida. Osilator LC menggunakan osilasi yang

25

Page 27: Makalah Osilator

di peroleh melalui rangkaian LC paralel dan memperoleh

isyarat sinusoida dan frekuensi audio hingga frekuensi

radio, bahkan sampai frekuensi gelombang mikro.

3.2 Saran

Penulis dapat memberikan saran kepada pembaca

sebagai berikut:

1. Sebagai generasi muda hendaknya kita memiliki

pengetahuan yang luas dengan banyak membaca referensi-

referensi yang akurat dan dapat dipercaya.

2. Sebagai generasi penerus bangsa hendaknya kita mampu

dan mau menyalurkan ilmu yang dimiliki untuk dibagi

kepada sesama sehingga bermanfaat dalam kehidupan.

26

Page 28: Makalah Osilator

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung:

ITB.

Tanpa Nama. 1987. Elektronika Dasar 2 Modul 3.

Tooley, Mikey. 2002. Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi.

Jakarta :Erlangga.

Veronica. 2010. OSILATOR Tugas Elektro Komunikasi II. Malang: PNM

Sumber Internet:

http://electrozone94.blogspot.com/2013/09/osilator.html .

Diakses tanggal 10 Februari 2014

http://reinhard91.files.wordpress.com/2009/12/

osilator.pdf. Diakses tanggal 10 Februari 2014

http://rizqidiaz.blogspot.com/2012/05/osilator.html.

Diakses tanggal 10 Februari 2014

27