6. Fraktur Suprakondiler Humerus : Bentuk tulang suprakondiler
humerus memiliki kekhasan yakni tulang humerus pada bagian ini
menjadi pipih disebabkan adanya fossa olekranon di bagian posterior
dan fossa koronoid di bagian anterior sehingga sangat mudah terjadi
fraktur. Pembagian berdasarkan mekanisme terjadinya fraktur :a.
Tipe ekstensi (Posterior): 99 % dari seluruh jenis fraktur
suprakondiler humeri.Trauma terjadi ketika siku dalam posisi
hiperekstensi, lengan bawah dalam posisi supinasi. Hal ini akan
menyebabkan patah pada suprakondiler dimana fragmen distal akan
mengalami dislokasi ke anterior dari fragmen proksimal humerus b.
Tipe fleksi (Anteriror) : 1-2 % dari seluruh fraktur suprakondiler
humeri. Trauma terjadi ketika posisi siku dalam fleksi (400),
sedang lengan bawah dalam posisi pronasi. Hal ini menyebabkan
fragmen distal humeri mangalami dislokasi ke posteriror dari
fragmen proksimal humerus. Sumber ( Kumpulan Kuliah Bedah
Universitas Indonesia)Tipe yang paling sering dijumpai adalah tipe
ekstensi ,banyak ditemukan pada anak laki-laki.Penatalaksanaan : a)
Tipe Ekstensi : kalau tidak ada pergeseran, tidak perlu reduksi
cukup dengan memakai kain gendongan selama 2-3 minggu. fraktur yang
disertai pergeseran harus direduksi secepat mungkin, di bawah
anestesi umum. Ini dilakuakn dengan manuver secara metodik dan
berhati-hati : (1) traksi selama 2-3 menit di sepanjang lengan itu
dengan traksi-lawan di atas siku; (2) koreksi terhadap kemiringan,
pergeseran atau pemuntiran ke samping (bandingkan dengan lengan
sebelahnya); (3) siku difleksi perlahan-lahan sementara traksi
dipertahankan; (4) tekanan jari di belakang fragmen distal untuk
mengoreksi kemiringan posterior. Kemudian NADI DIRABA, kalau nadi
tak ada, kendurkan fleksi siku hingga nadi teraba. Foto Sinar-X
untuk memastikan tidak ada angulasi varus atau valgus dan tidak ada
deformitas rotasional. Setelah reduksi, lengan dipertahankan dalam
suatu collar dan manset, terus-menerus, selama 3 minggu. setelah
itu diperbolehkan melakukan fleksi siku aktif tetapi lengan
disangga dalam kain gendongan dan ekstensi dihindari selama 3
minggu lagi. b) Tipe Fleksi : Ini adalah cedera yang jarang terjadi
namun fraktur posterior kadang-kadang menjadi fraktur anterior
akibat terlalu banyak traksi dan manipulasi. Fraktur direduksi
dengan menarik lengan bawah dengan siku pada posisi semi-fleksi,
melakukan tekanan jempol pada bagian depan fragmen distal kemudian
mengekstensikan siku sepenuhnya. Suatu slab posterior dipasang dan
diperthankan selama 3 minggu. sesudah itu penderita dibiarkan untuk
memperoleh kembali fleksinya secar berangsur-angsur. Sumber ( Buku
Ajar Apley edisi 7 )8. Bagian-bagian tulang panjang : Proksimal,
Diafiseal, dan Distal. Sumber:(Buku Ajar Apley ed 7)9. Syarat
pembuatan foto sinar-X untuk keperluan pemeriksaan Ortopedi : a)
Dua Pandangan : fraktur atau dislokasi mungkin tidak terlihat pada
film sinar- X tunggal, dan sekurang-kurangnya harus dilakukan dua
sudut pandang ( anterior-posterior dan lateral)b) Dua Sendi : Pada
lengan bawah atau kaki, satu tulang dapat mengalami fraktur dan
angulasi. Tetapi angulasi tidak mungkin terjadi kecuali kalau
tulang yang lain juga patah, atau suatu sendi mengalami dislokasi.
Sensi-sendi di atas dan di bawah fraktur keduanya harus disertakan
pada foto sinar-X.c) Dua tungkai : Pada sinar-X tulang anak-anak,
epifisis yang normal dapat mengacaukan diagnosis fraktur; foto pada
tungkai yang tidak cedera akan bermanfaat.d) Dua cedera : Kekuatan
yang hebat sering menyebabkan cedera pada lebih dari satu tingkat.
Karena itu, bila ada fraktur pada kalkaneus atau femur, perlu juga
diambil foto sinar-X pada pelvis dan tulang belakang. e) Dua
kesempatan : segera setelah cedera, suatu fraktur (misalnya pada
skafoid karpal) mungkin sulit dilihat. Kalau ragu-ragu, sebagai
akibat resorpsi tulang, pemeriksaan lebih jauh 10-14 hari kemudian
dapat memudahkan diagnosis. Sumber (Buku Ajar Apley edisi 7) 10.
Sebutkan komplikasi fraktur! 1. Komplikasi segera: syok,
kulit(abrasi, laserasi, penetrasi), robek pembuluh darah. 2.
Komplikasi dini: tetanus, gangrene, sindrom kompartemen, thrombosis
vena, infeksi sendi. 3. Komplikasi lambat: ankilosis finbrosa, kaku
sendi, kontraktur sendi, pseudoartrosis, osteoporosis, penulangan
otot, rupture tendon, kelumpuhan syaraf. Sumber: (wim de jong ed.2
hal 854)
11. Syaraf-syaraf yang mempersarafi tangan apa saja, motorik dan
sensorik!Nervus ekstrimitas atas dimulai dari Plexus brachialis,
Plexus Brachialis dimulai dari limaakarventraldarisaraf spinal.
Akar-akar itu kemudian bergabung membentuk 3trunkusyaitu:trunkus
superior(berasal dari C5 dan C6),trunkus inferior (C7) dantrunkus
medialis(C8 dan T1).Setiap trunkus akan bercabang lagi membentuk
duadivisiyaitudivisi anteriordandivisi posterior. Divisi yang ada
akan kembali menyatu dan membentukfasciculus. Tiap fasciculus
diberi nama sesuai letaknya terhadaparteri axillaris. Fasciculus
posteriorterbentuk dari tiga divisi posterior tiap trunkus.
Fasciculus lateralisterbentuk dari divisi anterior trunkus superior
dan medalis. Fasciculus medalisadalah kelanjutan dari trunkus
inferiorCabang-cabang plexus brachialis3 Cabang dari ramus1. Nervus
dorsalis scapulae berasal dari ramus C5, mempersarafiotot
rhomboideus majordanminorsertaotot levator scapulae.2. Nervus ke
subclavius berasal dari ramus C5 dan C6, mempersarafiotot
subclavius.3. Nervus thoracicus longus berasal dari ramus C5, C6,
dan C7, mempersarafiotot serratus anterior.1 Cabang dari trunkus1.
Nervus suprascapularis berasal dari trunkus superior,
mempersarafiotot supraspinatusdaninfraspinatus.3 Cabang dari
fasciculus lateralis1. Nervus pectoralis lateralis mempersarafiotot
pectoralis majordanotot pectoralis minor.2. Nervus musculocutaneus
berasal dari C5 dan C6, mempersarafiotot coracobrachialis,otot
brachialis, danotot biceps brachii. Selanjutnya cabang ini akan
menjadi nervus cutaneus lateralis dari lengan atas.3. Cabang
lateralnervus medianus memberikan cabang C5, C6, C7 untuk nervus
medianus.4 Cabang dari fasciculus posterior1. Nervus subscapularis
superior mempersarafiotot subscapularis.2. Nervus thoracodorsalis
mempersarafiotot latissimus dorsi.3. Nervus axillaris
mempersarafiotot deltoideus,otot ters minor, sendi bahu, dan
Sensoris kulit di atas bagian inferior deltoideus.4. Nervus
radialis mempersarafiotot triceps brachii,otot anconeus,otot
brachioradialisdan otot ekstensor lengan bawah. Sensoris
mempersarafi kulit bagian posterior lengan atas dan lengan bawah.5.
Nervus subscapularis inferior5 Cabang dari fasciculus medialis 1.
Nervus pectoralis medialis berasal dari C8 dan T1, mempersarafiotot
pectoralis mayordanotot pectoralis minor.2. Cabang medialnervus
medianus memberikan cabang C8 dan T1 untuknervus medianus. Medianus
mempersarafi segala otot flexor dilengan bawah kecuali flexor carpi
ulnaris, juga mempersarafi otot-otot pronator dan Palmaris longus,
pada jari nervus medianus mempersarafi otot jari 1 dan kedua.3.
Nervus cutaneus brachii medialis mempersarafikulitsisi medial
lengan atas.4. Nervus cutaneus antebrachii medialis mempersarafi
kulit sisi medial lengan bawah.5. Nervus ulnaris mempersarafi satu
setengah otot fleksor lengan bawah dan otot-otot kecil tangan, dan
kulit tangan di sebelah medial.
Ket: Sensorik, hijau medianus, biru ulnaris, merah radialis.
Ket: perjalanan nervus ekstrimitas atas.Sumber: (Sobotta ed.22,
www.wikipedia.com, buku ajar bedah David C sabiston)
13. Jelaskan definisi malunion, nonunion, dan deformitas?-
Malunion: adalah keadaan dimana fraktur menyembuh pada saatnya
tetapi terdapat deformitas yang berbentuk angulasi, varus/valgus,
rotasi, kependekan atau union secara menyilang misalnya pada
fraktur radius dan ulna.- Nonunion : disebut nonunion apabila
fraktur tidak menyembuh antara 6-8 bulan dan tidak didapatkan
konsolidasi sehingga terdapat pseudoartrosis(sendi palsu).
Pseudoartrosis dapat terjadi tanpa infeksi tetapi dapat juga
terjadi bersama-sama infeksi disebut infected pesudoarthrosis.-
Deformitas: adalah kelainan bentuk dari bagian tubuh dibandingkan
dengan bentuk pada normalnya. Sumber: (Pengantar ilmu bedah
ortopedi Prof. Chairuddin Rasjad,MD.,PH.D)
Keterangan gambar: Malunion, nonunion dan deformitas
14. Sebutkan jenis sendi pada tubuh manusia?Dikenal 5 macam
jenis sendi dengan karakteristik masing-masing, yaitu:1.
SindesmosisSindesmosis adalah sendi dimana dua tulang ditutupi
hanya oleh jaringan fibrosa2. SinkondrosisSinkondrosis adalah sendi
dimana kedua tulang ditutupi oleh tulang rawan. Lempeng epifisis
merupakan suatu sinkondrosis yang bersifat sementara yang
menghubungkan antara epifis dan metafisis dan memberikan
kemungkinan pertumbuhan memanjang pada tulang.3. Sinostosis Bila
sendi mengalami obliterasi dan terjadi penyambungan antara
keduanya, maka keadaan ini disebut sinostosis.4. SimfisisSimfisis
adalah suatu jenis persendian dimana kedua permukaannya ditutupi
oleh tulang rawan hialin dan dihubungkan oleh fibrokartilago serta
jaringan fibrosa yang kuat.5. Sendi synovialSendi synovial adalah
sendi dimana permukaannya ditutupi oleh tulang rawan hialin dan
pinggirnya ditutupi oleh kapsul sendi berupa jaringan fibrosa dan
di dalamnya mengandung cairan sinovia. Macam-macamnya:1.)Sendi mati
( sinartrosis )Hubungan antara satu tulang dengan tulang yg lain
yang tidak bisa digerakkan.Contoh :Tulang-tulang yang membentuk
tengkorak.
2.)Sendi kaku ( Amfiartrosis )Hubungan antar tulang yang mungkin
ada sedikit gerakan. Contoh :-hubungan antara tulang rusuk dengan
tulang dada.-Hubungan antara tulang pergelangan tangan dan tulang
pergelangan kaki.
3.)Sendi gerak ( Diartrosis )Hubungan antar tulang yang dapat
digerakkan dengan bebas.Jenis-jenis sendi gerak :a.)Sendi
engselHubungan antar tulang yang hanya bisa digerakkan pada satu
arah.Contoh : Siku dan lutut
b.)Sendi putarHubungan antar tulang yang bergerakannya
memutar.Contoh :Atlas bone ( antara kepala dan leher )c.)Sendi
peluruHubungan antar tulang yang dapat bergerak ke segala
arah.Contoh : Gelang bahu
d.)Sendi pelanaHubungan antar tulang yang bergerak pada 2
arah.Contoh :Ujung tulang antara ibu jari tangan dan tulang telapak
tangan.Sumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof. Chairuddin
Rasjad,MD.,PH.15. Proses penyembuhan tulang pada dewasa dan
anak-anak.Pada dewasa:LokalisasiWaktu penyembuhan
Falang/metakarpal/metatarsal/kosta 3-6 minggu
Distall radius 6 minggu
Diafisis ulna dan radius 12 minggu
Humerus 10-12 minggu
Klavikula 6 minggu
Panggul 10-12 minggu
Femur 12-16 minggu
Kondilus femur/tibia 8-10 minggu
Tibia/fibula 12-16 minggu
Vertebra 12 minggu
Pada anak: Penyembuhan pada anak lebih cepat secara kasar kali
penyembuhan pada dewasaSumber: (Pengantar ilmu bedah ortopedi Prof.
Chairuddin Rasjad,MD.,PH.D)
16. Sebutkan tipe deformitas:Deformitas pada tulang:1.
Ketidaksejajaran tulang (loss of aligment)Tulang panjang mengalami
gangguan dalam kesejajaran oleh karena terjadi deformitas torsional
atau deformitas angulasi.2. Abnormalitas panjang tulang (abnormal
length)Kelainan panjang pada tulang dapat berupa tulang
memendek/menghilang sama sekali atau panjangnya melebihi normal.3.
Pertumbuhan abnormal tulang (bony growth)Abnormalitas pertumbuhan
tulang dapat terjadi akibat adanya kelainan pada tulang misalnya
osteoma atau osteokondroma.Deformitas pada sendi:1. Bergesernya
sendiPermukaan sendi dapat bergeser terhadap permukaan lainnya dan
bila hanya sebagian yang bergeser disebut subluksasi dan bila
seluruhnya disebut dislokasi.2. Mobilitas sendi yang berlebihan
(excessive mobility of the joint)Kapsul dan ligament sendi
merupakan jaringan fibrosa yang berfungsi mengamankan sendi dari
gerakan yang abnormal. Apabila terdapat kelemahan kapsul/ligament
oleh karena suatu sebab, maka akan terjadi kecenderungan
hipermobilitas sendi.3. Mobilitas sendi yang berkurang (restricted
mobility of the joint)Pada keadaan ini terjadi gangguan gerakan
sendi oleh karena salah satu sebab, sehingga kemampuan pergerakan
sendi kurang dari normal.
17. Macam-macam garis patahan:-Tranversal, oblik, Spiral,
Kupu-kupu, Komunituf, Segmental, Deperesi
18. Sejarah Ilmu Bedah Ortopedi di Indonesia
Prof. Dr. R. Soeharso (Alm)Sebelum ada pendidikan resmi
spesialis Bedah Orthopaedi, untuk mendapatkan keahlian ilmu bedah
ini, seorang staf dosen ahli bedah dari bagian dikirim untuk tugas
belajar ke luar negeri, khusus dalam bedah orthopaedi. FKUI
mengirim dr. Soebiakto W ke Boston USA, dr Nagar Rasjid ke
London-UK, dr Soelarto Reksoprodjo ke Paris-Perancis. Dari RSPAD
Dr. Soejoto dikirim ke Walter Reed USA dan banyak staf RSPAD
dikirim ke Kobe Jepang (dr Syamsul Maarif, dr Misban, dr Budiarso
Sarwono, dr PT Simatupang dan dr Hara Marpaung). Prof. Dr. R.
Soeharso sebagai pendiri Pusat Rehabilitasi Surakarta, yang
mendapat bantuan dari Ankatan Darat (Jenderal Gatot Soebroto) dan
QHO beserta spesialis bedah orthopaedi dan fisioterapi dari
berbagai Negara, beliau mengembangkan ilmu beah Orthopaedi dari
segi rehabilitasi. Banyak cacat veteran korban perang merebut
kemerdekaan Indonesia, yang memerlukan rehabilitasi fisik seperti
pemberian kaki-tangan palsu (ortosis). Bersama Bapak Suroto,
seorang teknisi, beliau mendirikan bengkel kaki-tangan palsu.
Kemudian bengkel ini dikembangkan menjadi Pusat Rehabilitasi Solo
yang dilengkapi dengan sarana pendidikan untuk paramedic
rehabilitasi seperti sekolah perawat fisioterapi, perawat
rehabilitasi (oleh Ibu Suroto), dan ortosis prosthesis (oleh Bapak
Suroto). Selain Pusat Rehabilitasi, juga didirikan Rumah Sakit
Lembaga Orhopaedi dan Prosthesis (LOP). Pada tanggal 1 Oktober 1968
dimulailah pendidikan Orthopaedic Training Program dengan gur atau
konsultan yang dating dari Amerika Utara dan Australia secara
bergantian setiap bulan. Konsultan pertama adalah Dr. Harry Fahrni
dari Vancouver Canada bersama istrinya Jeanne Fahrni (seorang
perawat kamar bedah) yang turut membantu beliau di kamar operasi.
Pendidikan Orthopaedic Training Program berlangsung selama 2 tahun
setelah ahli bedah. Di Bandung, (sebagai tempat kelahiran PABOI
pada tanggal 25 September 1969), dalam pidatonya, Mentreri P &
K yang dibacakan oleh Dirjen Dikti Prof. Doddy, Departemen P &
K menyatakan pengakuan Orthopaedi sebagai PPDS. Oleh karenanya
pendidikan ini dapat menerima sebagian pesertanya yang terdiri dari
dokter umum setelah melaksanakan WKS (wajib kerja sarjana di
puskesmas) dan realisasinya baru mulai terlaksana pada bulan
januari 1981Sumber (PABOI web)
19. ATLS, Airway Assessment : Airway assessment merupakan bagian
dari lima pilar utama dalam initial assessment pada primary survey
untuk penaganan trauma. Quick Assessment : mengusahakan untuk
menilai dalam waktu cepat ( 10 detik) dengan cara yang sederhana
mengajak pasien untuk berbicara dengan menanyakan identifikasi
diri, Tanya nama pasien dan apa yang terjadi. Pada pasien dengan
kemampuan berbicara yang baik kita langsung dapat mengetahui bahwa
gangguan pada airway sangat minimal atau bahkan tidak ada.
Assessment awal juga meliputi penilaian pada: Kemampuan pasien
secara mandiri untuk membuka mulut semaksimal mungkin Kemampuan
pasien untuk menjulurkan lidah semaksimal mungkin Kemampuan pasien
untuk menggerakkan rahang ke depan Kemampuan pasien mengekstensikan
kepala Langkah-langkah dalam pemulihan airway : bersihkan jalan
nafas, head tilt, chinlift, jaw trust. Alat bantu airway: Oro
pharyngeal airway, naso pharyngeal airway, endotracheal tube,
laryngoscope, oksigenasi (canule, masker, ambu bag) Pemeriksaan
Tambahan: Pasang pulse oxymetri dan foto sinar-X untuk leher dan
thorax20. Biological dressing adalah:Dressing adalah material
apapun yang digunakan untuk mengcover dan melindungi luka dapat
berupa kulit dari manusia atau dari binatang, misalnya untuk luka
bakar dapat terbuat dari kulit babi atau bahan sintetis dengan
karakteristik seperti kulit manusia. Biological dressing paling
efektif dalam mengobati luka bakar yang memiliki kedalaman yang
sama dan ketebalan yang partial pada daerah permukaan. Biological
dressing harus diberikan sesegera mungkin setelah cedera.Sumber:
http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/biologic+dressing
31. Jelaskan apa itu Trigger finger?Trigger finger : merupakan
suatu kondisi dimana terjadi penebalan tendon otot atau selaput
pembungkus tendon yang diakibatkan oleh adanya gesekan yang terus
menerus oleh aktivitas tubuh yang konsisten dan berulang-ulang pada
daerah yang sakit. Gesekan yang terjadi mengakibatkan adanya
iritasi dan radang pada daerah tendon atau selaput pembungkus
tendon, hal ini kemudian menyebabkan kekakuan otot pada jari-jari
tangan.
Gambar 8: Trigger finger pada jari telunjukSumber:
www.mayoclinc.com
22. Jelaskan tanda-tanda sepsis! Kriteria Sepsis : Demam (>
38.50C) atau hipotermia (< 350C) Heart rate > 90 kali per
menit Respiratory rate > 20 kali per menit Adanya infeksi (hasil
pemeriksaan lab dan kondisi klinis) Kriteria Sepsis tingkat lanjut
: Penurunan produksi urin Perubahan kondisi mental secara tiba-tiba
Penurunan jumlah platelet Kesusahan dalam bernapas Rasa nyeri pada
daerah abdomen (Sumber: www.mayoclinc.com)23. Sebut dan Jelaskan
fase-fase penyembuhan luka! Fase Penyembuhan Luka:
Gambar 9: Grafik dari tiga fase penyembuhan lukaPenyembuhan luka
terdiri dari tiga fase yakni: Fase Inflamasi Fase Prolifesrasi Fase
Maturasi Fase inflamasi meruapakan respon normal tubuh terhadap
luka. Vasokonstriksi pembuluh darah pada daerah perlukaan dan
pembentukan klot untuk menghentikan perdarahanakan terjadi segera
begitu terjadi perlukaan , kemudian diikuti oleh vasodilatasi yang
memungkinkan antibody, sel darah putih, faktor-faktor pertumbuhan
(growth factor) dan enzim serta nutrisi jaringan mencapai daerah
yang luka untuk memperbaiki jaringan. Proses ini menyebabkan
pembentukan eksudat pada jaringan yang luka . pada fase ini umumnya
didapatkan tanda-tanda radang (Rubor, dolor, kalor, tumor, dan
funsiolesa). Pada fase proliferasi, terbentuk jaringan baru pada
luka, hal ini ditandai dengan adanya jaringan granulasi yang
tamapak yang terdiri atas kolagen dan matrix extraseluler yang mana
didalamnya terdapat jaringan pembuluh darah baru yang terbentuk,
proses pembentukan pembuluh darah baru ini disebut
neovaskularisasi. Angiogenesis. Pembentukan jaringan granulasi yang
baik bergabtung pada suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan oleh
pembuluh darah, ditandai dengan jaringan yang bergranuler dengan
tekstur yang tidak rata, tidak mudah berdarah dan berwarna merah
muda. Warna merupakan indikator sehat atau tidaknya jaringan
granulasi yang terbentuk, apabila warna berubah menjadi gelap hali
ini menandai adanya iskemi jaringan. Fase proliferasi diakhiri
dengan proses epitelisasi jaringan diaman sel-sel epitel menutupi
jaringan.Fase maturasi mrupakan fase akhir dari penyembuhan luka
dimana terjadi setelah luka menutup. Fase maturasi meliputi
remodeling kolagen dari tipe I ke tipe III. Fase ini juga ditandai
dengan penurunan aktivitas seluler pada jaringan yang luka dan
pengurangan jumlah pembentukan pembuluh darah baru
(neovaskularisasi). Sumber: www.mayoclinc.com24. Apa yang dimaksud
dengan Degloving injuri?Degloving injury adalah suatu keadaan
dimana jaringan kulit dan subkutis tersobek secara paksa dari
dasarnya yang berupa fascia sebagai akibat trauma keras dan
mendadak/shearing force.25. Apa yang dimaksud dengan Trigger
thumb!Trigger thumb adalah suatu penyakit yang terjadi pada jempol
tangan dimana jempol terfiksasi dalam keadaan fleksi, trigger thumb
dapat terjadi beberapa bulan setelah kelahiran dan dapat juga
merupakan proses degenerative yang biasanya melanda pekerja-pekerja
yang biasanya menggunakan jari untuk bekerja missal pada pencuci
baju. Patofisiologi dari penyakit ini adalah terjadinya suatu
proses peradangan terkhusus pada tendon flexor pollicis longus
dimana proses ini dapat menyebabkan tendon menebal dan hal ini akan
membuat tendon tersebut tersumbat pada selubungnya sehingga jari
terfiksasi dalam posisi fleksi.26. INFEKSI NOSOKOMIALInfeksi yang
terjadi pada pasien rawat inap di Rumah Sakit yang tidak terdapat
waktu masuk atau tidak dalam masa inkubasi.Arti kata Nosokomial
berhubungan dengan tempat tidur pasien (bedside associated) secara
praktis juga berarti yang berhubungan dengan tempat perawatan,
seperti rumah Sakit, Rumah Bersalin, Rumah Panti Werda
BATASAN1.Apabila pada waktu dirawat di RS, tidak dijumpai
tanda-tanda klinik infeksitersebut.2.Pada waktu penderita mulai
dirawat tidak dalam masa inkubasi dari
infeksitersebut.3.Tanda-tanda infeksi tersebut baru timbul
sekurang-kurangnya 3 x 24 jam sejakmulai dirawat.4.Infeksi tersebut
bukan merupakan sisa (residual) dari infeksi sebelumnya.5.Bila pada
saat mulai dirawat di RS sudah ada tanda-tanda infeksi, tetapi
terbuktibahwa infeksi didapat penderita pada waktu perawatan
sebelumnya dan belumpernah dilaporkan sebagai indeksi
nosokomial.Perkecualian :1. Bila tanda-tanda infeksi sudah timbul
pada masa kurang dari 3 x 24 jam sejak mulai perawatan, tergantung
masa inkubasi dari masing-masing jenis infeksi.2. Untuk penderita
yang setelah keluar dari rumah sakit kemudian timbul tanda-tanda
infeksi, baru dapat digolongkan sebagai infeksi nososkomial apabila
infeksi tersebut dapat dibuktikan berasal dari rumah sakit.3. Tidak
termasuk infeksi nosokomial yaitu keracunan makanan yang tidak
disebabkan oleh produk bakteri. (Sumber : Husip, 2005.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Infeksi Nosocomial serta
pengendaliannya di BHG RS Pirngadi/FK USU
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3455/1/paru-parhusip4.pdf
)