BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPeternakan babi adalah usaha
membudidayakanbabiuntuk mendapatkandagingnya. Babi bisa diternakkan
secarajelajah bebas, dipelihara di sekitar ladang, di dalam kandang
tradisional, hingga di dalampeternakan pabrik.Kandang
babitradisional umumnya tinggal sedikit dan saat ini babi lebih
anyak diternakkan secara intensif. Saat ini, sebagian besar
peternakan babi skala besar memelihara lebih dari lima ribu ekor di
dalam bangunan dan 100 juta ekor babi disembelih setiap
tahunnya.[1]Metode peternakan babi dapat bervariasi tergantung
pada: Modal yang tersedia Tipe atau ras babi yang dipelihara
Kebutuhan dan kondisi pasar setempat Tingkat kemampuan
manajemenBabi merupakan salah satu hewan ternak yang paling efisien
dalam mengubah pakan menjadi daging (rasio konversi pakan), yaitu
antara 3,4 sampai 3,6,[2]yang berarti setiap 3,6 kg pakan
diberikan, babi akan menghasilkan bagian daging yang dapat dimakan
sebesar 1 kg. Dibandingkan sapi yang memiiki rasio konversi pakan
yang beragam antara 5 sampai 20 tergantung ras dan metode
pembudidayaannya. Namun perhitungan ini juga bergantung pada rasio
daging yang dapat dimakan darikarkashewan yang disembelih, karena
hampir semua bagian tubuh babi dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pangan. Daging babi dapat dijual mentah atau diolah
menjadibacondanham. Organ tubuh babi dapat dicampur dengan
dagingnya untuk membuatsosis. Kulit dan kaki babi dapat
dibuatmakanan ringan.Lemak babidapat diolah dan dijadikan bahan
pembuat kue. Kepala babi dapat diolah menjadikeju kepala(head
cheese).Darahnyajuga tidak jarang dikonsumsi.Sistem pencernaan
(digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui anus. Sistem pencernaan
antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Atau dengan kata lain Sistem pencernaan adalah suatu sistem yang
berfungsi untuk memecah molekul-molekul besar atau kompleks menjadi
molekul molekul kecil yang mudah diserap oleh tubuh. Yang dimaksud
dengan alat pencernaan adalah organ-organ yang langsung berhubungan
dengan penerimaan, pencernaan bahan-bahan makanan dan pengeluaran
sisa-sisa pencernaan/ metabolisme. Alat ini dapat dibagi atas 2
bagian, yaitu : 1) Saluran Pencernaan dan Organ-Organ Pelengkap
(Organ Asesoris).Berdasarkan alat pencernaannya atau tipe lambung
yang dimilikinya, hewan dibagi dalam dua kelompok yakni : hewan
monogastrik dan hewan poligastrik. Hewan monogastrik adalah
hewan-hewan yang memiliki lambung sederhana atau lambung tunggal
seringkali disebut hewan non- ruminansia. Sedangkan hewan
poligastrik adalah hewan-hewan yang mempunyai lambungjamak atau
banyak, yaitu mempunyai empat bagian lambung rumen, retikulum,
omasum, danabomasum disebut juga hewan ruminansia. Hewan
monogastrik dapat pula dibedakan berdasarkan makanan utamanya, atau
kebiasaan makan dan jenis makanan yang dikonsumsinya, yaitu
karnivora (hewan pemakan daging) contohnya anjing dan kucing ;
hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan) contonya kuda dan kelinci.
Hewan-hewan herbivora (pemakan rumput) seperti domba, sapi, kerbau
disebut sebagai hewan memamah biak (ruminansia). Sistem pencernaan
makanan pada hewan ini lebih panjangdan kompleks. Makanan hewan ini
banyak mengandung selulosa. Dan hewan omnivora (hewan pemakan
tumbuhan dan hewan) contohnya babi dan ayam ;Babi termasuk hewan
non ruminansia atau monogastrik yang sistem pencernaannya dimulai
dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus buntu, usus besar
dan anus. Babi merupakan hewan omnivora yang pakannya berasal dari
tanaman dan hewan.1.2. Rumusan Masalah1. Apa sajakah bangsa ternak
babi ??2. Bagaimana prospek ternak babi ?3. Bagaimana tingkah laku
ternak babi ?4. Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan ?5.
Organ-organ apa saja yang berperan di dalam pencernaan makanan
ternak Babi ?6. Bagaimana Mekanisme saluran pencernaan yang terjadi
di dalam tubuh ternak Babi?4. Organ Asesoris (organ pelengkap) apa
saja yang berperan di dalam SistemPencernaan Ternak Babi ?
1.3. Tujuan dan ManfaatAdapun tujuan dan manfaat dari makalah
ini yaitu sebagai berikut :1. Utuk mengetahui bangsa ternak babi.2.
Untuk mengetahui prospek ternak babi.3. Untuk mengetahui tingkah
laku ternak babi.4. Untuk mengetahui organ-organ yang berperan di
dalam sistem pencernaan ternak Babi.5. Untuk mengetahui jalannya
Mekanisme saluran pencernaan yang terjadi di dalam tubuh ternak
Babi.6. Untuk mengetahui Organ Asesoris apa saja yang berperan di
dalam SistemPencernaan Ternak Babi.
BAB IITINJAUAN PUSTAKAMc Donald et al. (1988) menyatakan
pencernaan merupakan proses penguraian bahan pakan menjadi senyawa
lebih sederhana untuk diabsorbsi dan dipakai oleh jaringan tubuh.
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan (alimentar),
yaitu tuba muskular panjang yang merentang dari mulut sampai anus,
dan organ-organ aksesoris seperti gigi, lidah kelenjar saliva,
hati, kandung empedu, dan pankreas. Saluran pencernaan yang
terletak di bawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal.
Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan air dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap
diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia
(Sloane, 2003).Sistem pencernaan babi terdiri dari mulut, esofagus,
lambung, duodenum, ileum, sekum, rektum dan anus (Zamillah, 2010).
Mulut adalah tempat dimana pakan pertama kali memasuki sistem
pencernaan. Disini terjadi pemecahan secara mekanis dimana pakan
dikunyah dan dipecah menjadi berukuran lebih kecil dengan
menggunakan gigi. Air ludah atau saliva yang diproduksi dalam mulut
berfungsi melembabkan dan melunakan pakan (Murwani, 2009). Menurut
Zamillah (2010) perbedaannya pada babi saliva mengandung enzim yang
mulai memecahkan bahan pakan menjadi unsur-unsur penyusunnya. Babi
tidak terjadi proses memamah biak sebab seluruh bahan pakan telah
dikunyah halus sebelum ditelan. Saliva juga mengandung enzim
amylase yang mulai memecah pati (karbohidrat) dalam pakan. Lidah
dalam mulut membantu mendorong makanan masuk ke kerongkongan atau
esophagus (Murwani, 2009).Pakan yang ditelan bergerak menuju
esofagus kemudian masuk ke dalam lambung (Zamillah, 2010).
Kontraksi otot mendorong makanan ke lambung, di akhir kerongkongan
terdapat katup yang disebut cardiac valve yang memecah kembalinya
makanan yang telah sampai di lambung ke kerongkongan (Murwani,
2009).Lambung merupakan kantung yang terdapat dalam rongga perut
yang terpisah dari rongga thorax oleh diafragma (Soeharsono, dkk :
2010). Lambung adalah tempat dimana asam clorida atau HCL yang
dikeluarkan oleh sel-sel dinding lambung. Penambahan asam klorida
pada makanan menyebabkan terjadinya pemecahan ikatan kimia di dalam
makanan dan terbentuknya partikel-partikel kecil karbohidrat, lemak
dan protein. Ada sedikit dari partikel ini yang diabsorbsi di
lambung dan diangkut oleh darah. Partikel ini menuju usus halus
melalui katup yang melalui pyloric valve (Murwani, 2009). Lambung
pada babi juga berfungsi sebagai alat penampung bahan yang sudah
tercerna. Volume lambung seekor babi hanyalah sekitar 8 liter
(Zamillah, 2010).Sel-sel di dinding usus halus mengeluarkan
bebrbagai enzim yang membantu pencernaan dan menyerap hasil akhir
pencernaan makanan. Usus halus dibagi menjadi tiga segmen yaitu
doedenum, jejunum dan ileum. Di bagian pertama usus halus yaitu
doedunum terjadi penambahan sekresi dari hati dan pankreas. Sekresi
dari hati disimpan dalam empedu dan ditteruskan doedenum melalui
saluran empedu. Sekresi ini adalah garam empedu yang membantu
pencernaan lemak yarng terdapat dalam pakan. Sekresi dari pankreas
disalurkan ke duodenum melalui saluran pankreas. Sekresi dari
pankreas ini terdiri dari berbgai enzim yang membantu pencernaan
karbohidrat, lemak dan protein. Sebagian besar penyerapan nutrien
terjadi di jejunum dan ileum. Nutrien yang tidak tercerna memasuki
usus besar melalui katup yang disebut ileocecal valve (Muwarni,
2009).Caecum merupakan suatu kantung buntu (Soeharsono, dkk :
2010). Caecum mempunyai bantuk besar yang panjangnya kurang lebih
1,25 m dan kapasitas volumenya kurangn lebih 20-30 liter (60% dari
jumlah volume seluruh alat-alat pencernaan). Caecum dan colon
mempunyai fungsi seperti rumen pada ruminan yaitu tempat fermentasi
serat kasar dan karbohidrat oleh mikroorganisme. Kolon besar
mempunyai panjang kurang lebih 3-3,7 m, diemeter rata-ratanya 225
cm dan kapasitas volumenya kurang lebih dua kali caecum. Kolon
kecil panjangnya sekitar 3,5 meter dan mempunyai diameter 7,5-10
cm. Colon merupakan tempat penyerapan air yang utama (Zamilla,
2010).BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASANI. Pengenalan bangsa babiBangsa
babi yang terdapat di Indonesia1.Babi Indonesia(asli)Sebetulnya
babi asli Indonesia adalah babi hutan yang sekarang masih
berkeliaran di hutan-hutan. Bangsa babi yang terkenal sebagai babi
asli Indonesia antara lain :a) Babi BaliBabi bali merupakan babi
yang didatangkan dari tiongkok. lama-kelamaam menjadi babi asli,
yang asalnya dari babi liar. Babi di Bali terdapat dua tipe yaitu
tipe pertama terdapat di bagian timur pulau Bali yang diduga
berasal dari Sus vittatus setempat. Babi ini berwarna hitam dan
bulunya agak kasar. Punggungya sedikit melengkung ke bawah namun
tidak sampai menyentuh tanah dan cungurnya relative panjang.Tipe
yang kedua terdapat di utara, tengah, barat dan selatan pulau Bali.
Babi ini punggungnya sampai melengkung ke bawah (lordosis),
perutnya besar dan sering menyentuh tanah dalam keadaan bunting
atau gemuk. Warnanya hitam kecuali di garis perut bagian bawah dan
keempat kakinya dan kadang-kadang di dahinya berwarna putih. Kepala
pendek sekitar 24-28 cm, telinga tegak dan pendek, yakni sekitar
10-11 cm. Babi inilah yang umumnya disebut babi Bali.Tinggi
pundaknya adalah sekitar 48-54 cm, panjang tubuhnya sekitar 90 cm,
lingkar dada adalah sekitar 81-94 cm dan panjang ekor sekitar 20-22
cm. Puting susu induk 12-14. Rata-rata banyaknya anak adalah 12
ekor per kelahiran.
Babi Bali memiliki kelebihan bisa sepenuhnya diberikan pakan
berupa limbah dapur. Sementara untuk jenis babi landrace atau
saddle back perlu diberikan pakan pabrik untuk penggemukan. Babi
Bali sangat baik untuk babi guling karena karakteristik babi Bali
yang banyak berlemak sangat cocok untuk dijadikan babi
guling.Ciri-ciri babi Bali meliputi warna kulit mayoritas hitam,
perut buncit, postur tubuh pendek dan kecil. Produksi daging
(karkas) relatif kecil dibandingkan dengan babi jenis landrace atau
saddle back.Induk babi Bali mampu menghasilkan anak sebanyak 8-10
ekor (dalam satu kali melahirkan). Sementara jenis induk landrace
atau saddle back mampu menghasilkan 10-12 ekor dalam satu kali
kelahiran.Babi Bali yang berumur 1 bulan untuk kebutuhan upacara
bisa dihargai Rp 400.000 per ekor. Babi butuan (sebutan untuk babi
Bali berumur satu bulan) banyak digunakan upacara mecaru termasuk
jenis upacara lainnya. Babi Bali yang sudah menginjak usia 6 bulan
sudah bisa mencapai berat 80 kg.Karakteristik : Warna hitam dan
bulu agak kasar. Punggung melengkung kebawah, tidak sampai ketanah.
Cungurnya relative pendek. Telinga tegak tinggi. Pundak 48-54 cm.
Panjang panjang tubuh 94cm. Puting susu 12-14 buah dengan jumlah
anak perkelahiran 12 ekor
b) Babi KrawangKeturunan dari tiongkok. Ciri-cirinya : kepala
kecil, telinga pendek berdiri tegak, tulang belakang lemah dan agak
panjang, perut hamper menyusur ke tanah, kaki pendek, warnai
belang, atas hitam dan bagian bawah putih.
c) Babi SumbaMasih dekat hubungannya dengan babi hutan.
Ciri-cirinya : Kepala agak panjang, telinga kecil, sedikit tegak,
tulang belakan lemah, warna hitam, belang hitam atau
kehitam-hitaman.
d) Babi NiasBabi nias masih dekat hubungan dengan babi liar.
Badannya sedang, ukuran kepalanya lebih pendek dari babi Sumba.
Telinganya tegak,kecil, mulutnya runcing, bulunya agak tebal,
terutama pada leher dan bahu sedang babi ini berwarna putih atau
belang hitam.Ada satu fenomena yang akhir-akhir ini dilakoni
masyarakat di Nias Barat yaitu beternak babi di pinggir pantai,
Hanya memberi makan daging kelapa sekali sehari sekedarnya
saja.Peternak babi di pantai ini memelihara ternaknya di pinggir
laut dan membatasi areal ternaknya dengan membuat parit selebar 1
meter (inoo) sehingga ternak babi mereka tidak bisa pergi jauh.
Karena dalam beternak ini boleh dikatakan beternak secara massal
maka areal yang dibatasi dengan inoo bisa luas mencapai 3 km
persegi dan ini dikerjakan oleh orang satu kampung dan tiap
keluarga dapat memelihara babi 10 ekor atau lebih dengan membiarkan
berkeliaran di areal yang sudah dibatasi sehingga di areal itu ada
ratusan ekor babi dengan berbagai ukuran dan pemiliknya
berbeda-beda.Makanan babi adalah bulu gowinasi/daun ubi jalar laut
yang secara otomatis tumbuh dipinggir pantai tanpa dipelihara
sehingga babi tumbuh dengan sendirinya. Namun untuk kesegaran
ternak babi ini sekali sehari diberikan makanan variasi berupa
kelapa parut sekedarnya saja oleh pemiliknya. Cara memberikan
makanan kelapa ini juga sangat unik yaitu pemilik memanggil
ternaknya dan menjaga agar hanya ternaknya yang memakan kelapa yang
yang diberikan, setelah habis baru pemiliknya pulang. Peternakan
yang sangat menguntungkan karena biaya sangat murah dan tidak
membutuhkan tenaga manusia yang banyak. Ubi jalar laut tumbuh
dengan sendirinya dan sangat banyak serta cepat pertumbuhannya dan
buah kelapa sangat banyak di Nias dan tidak terlalu banyak
dibutuhkan.
Salah satu desa yang telah melaksanakan peternakan massal ini
adalah desa Togimbgi kecamatan Sirombu sehingga orang yang
membutuhkan babi selalu datang kesana karena hampir satu kampung
memiliki ternak babi.
e) Babi BatakTinggi pundak 54-51 cm, panjang 71-95 cm. Telinga
tengah warna rata-rata hitam walaupun ada warna bercak-bercak
putih.Bulu pada bagian bahu dan leher agak tebal. Rata-rata putting
susu 10.Pada masyarakat Batak (Karo) babi biasanya digunakan untuk
: Upacara adat perkawinan yang dimana pihak pria harus
mengorbankan/ mempersembahkan satu nyawa yaitu menyembelih seekor
hewan (sapi, babi atau kerbau), yang akan diberikan kepada
pengentin wanita. Salah satu binatang peliharaan masyarakat Batak
(Karo)
f) Babi Tana TorajaBabi kecil (minipig). Tinggi pundak 45 cm,
panjang 71 cm. Warna hitam putih dan ada yang hitam semua.Pada
masyarakat Toraja, babi umumnya digunakan untuk : Tongkonan (rumah
adat tradisional suku Toraja), yang dimana binatang babi menjadi
salah satu persembahan dalam pembangunan rumah adat tersebut.
Upacara adat kematian, babi menjadi salah satu binatang
persembahan.
2. Babi importDi Indonesia banyak babi yang diimport, sehingga
saat ini kita kenal adanya babi sebagai berikut :a) Babi VDL (
Veredeld Duits Landvarken)Babi VDL ( Veredeld Duits Landvarken)
merupakan jenis babi unggul dari Jerman yang mempunyai ciri-ciri
kepala besar agak panjang, telinga besar panjang setengah
menggantung ke muka sejajar kepala, tulang belakang panjang lebar
hampir bulat, badan besar daging banyak.
b) Yorkshire (Large White)Yorkshire (Large White) berasal dari
Inggris yang ditandai dengan kepala/muka berbentuk seperti mangkuk,
telinga tegak, badan besar panjang dalam dan halus, warna seluruh
tubuh putih, bersifat sebagai induk yang baik dan air susunya
banyak.
c) TamworthTamworth adalah penghasil daging yang bermutu tinggi
yang berasal dari Inggris (kota Tamworth), memiliki ciri kepala
lebar yaitu jarak antara telinga lebar sedangkan bagian bawah
runcing, moncong agak panjang lurus, telinga tegak dan sedang,
tulang belakang kuat, tubuh besar, kaki sedikit panjang, warna
merah tua atau kecoklatan.
d) Saddle BackSaddle Back merupakan babi unggul yang berasal
dari Inggris, ditandai dengan kepala sedang halus, telinga tegak,
rahang rata, punggung berbentuk busur, warna hitam tetapi bagian
bahunya berwarna putih sampai pada kaki.
e) LandraceLandrace merupakan babi unggul yang berasal dari
Denmark, dengan ciri-ciri tubuh panjang besar dan dalam, kepala
kecil agak panjang, telinga terkulai rebah ke depan, warna putih
dengan bulu halus.
II. Pengenalan Ternak Babi.Usaha peternakan babi merupakan usaha
yang sudah dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama, namun belum
ditemukan informasi tertulis, kapan sebetulnya peternakan babi di
Indonesia dimulai. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa skala
usaha peternakan babi sangat beragam. Di beberapa daerah seperti di
Tapanuli Utara, Nias, Toraja, Nusa Tenggara Timur, Bali, Kalimantan
Barat, dan Irian Jaya ternak babi dipelihara hanya sebagai sambilan
usaha keluarga. Babi (umumnya dari jenis lokal) dilepas atau
semi-dikurung dan diberikan limbah dapur dan limbah pertanian,
sehingga produktivitasnya belum sesuai dengan yang diharapkan.
Namun, di beberapa daerah di Jawa dan Bali, sudah ada peternakan
yang berskala besar sebagai penghasil bibit atau babi potong.
Berkembangnya hubungan dagang dengan luar negeri telah membuka
peluang bagi masuknya jenis babi unggul dan berbagai peralatan dan
teknologi yang berkaitan dengan usaha peternakan babi, sekaligus
membuka peluang untuk ekspor babi potong. Hal ini memungkinkan
berkembangnya usaha peternakan babi ke arah yang
lebihmaju.Produktivitas usaha peternakan babi dipengaruhi oleh dua
faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Secara
internal dikenal faktor bioteknologi yang meliputi teknik
pemuliabiakan, pemberian pakan dan mutu gizinya, serta cara
mengelola peternakan secara umum dan pengelolaan usahanya. Faktor
eksternal juga disebut faktor non teknis seperti kondisi sosial,
ekonomi, kebijakan dan aturan pemerintah, serta kondisi alam
lingkungan usaha. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya baik secara positif maupun negatif dengan
derajat pengaruh yang berbeda yang berubah menurut
waktu.Dibandingkan dengan ternak lain, dalam usaha ternak babi
terdapat beberapa sifat yang menarik dan menguntungkan sebagai
berikut. Babi merupakan tabungan hidup yang dengan mudah dapat
diatur untuk memberi pendapatan secara teratur. Pertumbuhannya
cepat yaitu antara 0.5 0.7 kg perhari, sehingga dalam 150 hari
dapat mencapai berat potong yaitu sekitart 100 kg. Ternak ini
prolifik tinggi karena beranak 6 12 ekor per kelahiran dan dalam se
tahun dapat beranak 2 kali atau lebih. Efisien dalam menggunakan
makanan, dengan konversi pakan 2..4 3.4 kg per kg kenaikan bobot
badan. Proporsi karkasnya tinggi, yaitu antara 70 80%. Dapat
dipelihara dengan inensif modal sehingga biaya tenaga kerja
rerlatif kecil. Adaptasinya terhadap berbagai tipe usaha tani
responsif. Dapat meningkatkan daya guna hasil ikutan dan limbah
agroindustri. Limbah usahanya berguna sebagai pupuk, gas bio dan
media pertumbuhan mikroba penghasil pakan yang lain.Melihat
kenyataan menarik dari ternak babi ini maka tingkat keberhasilan
usaha yang dijalankan pada dasarnya tergantung pada kemampuan
pengusahanya dalam mengendalikan peranan faktor-faktor penentu
dalam usaha mengeksploitasi sifat tersebut. Pada skala usaha kecil,
maka usaha peternakan babi merupakan komponen usaha pertanian
tanaman pangan atau usaha lain dan peternakan babi hanyalah sebagai
usaha sambilan. Sedangkan pada skala usaha besar, tujuan ekonomi
semakin menonjol oleh karena itu prinsip ekonomi semakin
diintensifkan, sehingga pertimbangan akan pengaruh faktor internal
maupun eksternal akan semakin intensif.
Kelemahan usaha ternak babi di samping segi-segi ekonomis yang
menguntungkan, usaha ternak babi juga tak lepas dari segi-segi yang
kurang menguntungkan, antara lain;a. sesuai dengan sosial budaya
manusia, tidak semua orang makan daging babi, dan usaha ternak babi
tidak bisa dilaksanakan disembarang tempat.b. Sesuai dengan sistem
pencernaannya yang sangat sederhana (non-ruminansia), maka ternak
babi harus banyak makan dari bahan konsentrat, dan hijauannya hanya
dalam jumlah yang kecil.c. Ternak babi sangat peka terhadap
berbagai jenis penyakit dan parasit.d. kebuthan air cukup banyak
(tdk than panas).III. Pengertian Sistem PencernaanSistem pencernaan
(digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan
antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Atau dengan kata lain Sistem pencernaan adalah suatu sistem yang
berfungsi untuk memecah molekul-molekul besar atau kompleks menjadi
molekul molekul kecil yang mudah diserap oleh tubuh. Maka sesuai
dengan pendapat (Mc Donald et al. 1988) menyatakan pencernaan
merupakan proses penguraian bahan pakan menjadi senyawa lebih
sederhana untuk diabsorbsi dan dipakai oleh jaringan tubuh. Pada
pencernaan tersangkut suatu seri proses mekanis dan dipengaruhi
oleh banyak faktor (Affendi, 1985). Organ organ Sistem Pencernaan
pada Ternak Babi terdiri dari:1. Mulut2. Kerongkongan (Esophagus)3.
Lambung (Stomach)4. Usus Halus (Small Intestine)5. Usus Buntu
(Sekum)6. Usus Besar (Large Intestine)7. AnusMaka hal tersebut
sesuai dengan pernyataan dari (Zamillah, 2010) yang mengatakan
bahwa sistem pencernaan babi terdiri dari mulut, esofagus, lambung,
usus halus (duodenum,jejenum, dan ileum), sekum, rektum dan anus.
Ketujuh bagian sistem pencernaan babi tersebut diilustrasikan lebih
jelas pada gambar dibawah ini:
Gambar 1. Saluran Pencernaan Babi
(http://ars.sdstate.edu/swineext/swinneNutritionGuide.pdf)1.
MulutMulut adalah tempat dimana pakan pertama kali memasuki sistem
pencernaan. Disini terjadi pemecahan secara mekanis dimana pakan
dikunyah dan dipecah menjadi berukuran yang lebih kecil menggunakan
gigi. Air ludah atau saliva yang diproduksi dalam mulut berfungsi
melembabkan dan melunakan pakan (Murwani, 2009). Menurut Zamillah
(2010) perbedaannya pada babi saliva mengandung enzim yang mulai
memecahkan bahan pakan menjadi unsur-unsur penyusunnya. Babi tidak
terjadi proses memamah biak sebab seluruh bahan pakan telah
dikunyah halus sebelum ditelan. Saliva juga mengandung enzim
amylase yang mulai memecah pati (karbohidrat) dalam pakan. Saliva
juga mengandung enzim amylase yang mulai memecah pati (karbohidrat)
dalam pakan. Lidah dalam mulut membantu mendorong makanan masuk ke
kerongkongan atau esophagus (Murwani, 2009).
2. Kerongkongan (Esophagus)Kerongkongan (Esophagus) adalah
saluran yang membawa makanan dari mulut ke lambung. Pakan yang
ditelan bergerak menuju esofagus kemudian masuk ke dalam lambung
(Zamillah, 2010). Kontraksi otot mendorong makanan ke lambung. Di
akhir kerongkongan terdapat katup yang disebut cardiac valve yang
mencegah kembalinya makanan yang telah sampai di lambung ke
kerongkongan (Murwani, 2009).
3. Lambung (stomach)Lambung merupakan kantung yang terdapat
dalam rongga perut yang terpisah dari rongga thorax oleh diafragma
(Soeharsono, dkk : 2010). Lambung adalah tempat dimana asam klorida
(HCl) yang dikeluarkan oleh sel-sel di dinding lambung. Penambahan
asam klorida pada makanan menyebabkan terjadinya pemecahan ikatan
kimia di dalam makanan dan terbentuknya partikel-partikel kecil
karbohidrat, lemak, dan protein. Ada sedikit dari partikel ini yang
diabsorpsi di lambung dan diangkat oleh darah. Partikel makanan
kemudian menuju usus halus melalui katup yang disebut : pyloric
valve (Murwani, 2009). Lambung pada babi juga berfungsi sebagai
alat penampung bahan yang sudah tercerna. Volume lambung seekor
babi hanyalah sekitar 8 liter (Zamillah, 2010).
4. Usus Halus ( Small Intestine )Usus halus merupakan saluran
yang berbentuk spiral sehingga dapat menempati ruang yang kecil.
Dinding usus halus memiliki tonjolan-tonjolan mirip jari yang
disebut vili yang meningkatkan luas permukaan usus halus dalam
penyerapan nutrien. Sel-sel dinding usus halus mengeluarkan
berbagai enzim yang mebantu pencernaan dan meyerap hasil aklhir
pencernaan makanan. Usus halus dibagi menjadi 3 segmen yaitu
duodenum, jejenum, dan ilium. Dibagian pertama usus halus yaitu
duodenum terjadi penambahan sekresi dari hati dan pankreas. Sekresi
dari hati disimpan dalam empedu dan diteruskan ke duodenum melalui
saluran empedu. Sekresi ini adalah garam empedu yang membantu
pencernaan lemak yang terdapat dalam pakan. Sekresi dari pankreas
disalurkan ke duodenum melalui saluran pankreas. Sekresi dari
pankreas ini terdiri dari berbagai enzim yang membantu pencernaan
karbohidrat, lemak, dan protein. Sebagian besar penyerapan nutrien
terjadi di jejenumdan ilium. Nutrien yang tidak tercerna memasuki
usus besar melalui katup yang disebut ileocecal valve (Muwarni,
2009).
5. Sekum ( Usus Buntu)Caecum merupakan suatu kantung buntu
(Soeharsono, dkk : 2010). Sekum (caecum) atau usus buntu terletak
di bagian depan usus besar dan umumnya kurang memiliki fungsi.
Caecum mempunyai bantuk besar yang panjangnya kurang lebih 1,25 m
dan kapasitas volumenya kurangn lebih 20-30 liter (60% dari jumlah
volume seluruh alat-alat pencernaan). Disini terjadi pencernaan
serat dalam jumlah kecil atau terbatas dimana mikroba menghasilkan
enzim selulase yang memecah selulosa (serat kasar). Sistem
pencernaan serat kasar disini sangat tidak efisien pada babi dan
ayam. Namun pada hewan seperti kuda dan kelinci, sekum berperan
sangat penting dalam pencernaaan pakan berserat.
6. Usus Besar (Large Intestine)Usur besar ukurannya lebih pendek
dari usus halus namun memiliki diameter lebih besar. Fungsi
utamanya adalah penyerapan air. Usus bessar merupakan tempat
penampungan sisa pencernaan yang merupakan komponen tinja. Terjadi
sedikit sekali pemecahan sisa pakan dalam usus besar. Di sini mukus
ditambahkan sehingga berfungsi sebagai pelicin agar sisa pencernaan
mudah dikeluarkan. Bagian terujung dari usus besar adalah rektum.7.
Anus Anus merupakan lubang dimana sisa pencernaan dikeluarkan dari
tubuh. Pakan yang tidak tercerna dan tidak terabsorpsi akan
dikeluarkan melalui anus sebagai tinja. Nutrien yang dicerna dan
diabsorpsi akan diedarkan keseluruh tubuh melalui darah. Absorpsi
nutrien yang baik tergantung pada setiap segmen sistem pencernaan
baik dalam hal fungsi maupun kapasitas optimalnya.Mekanisme Saluran
Pencernaan yang Terjadi di Dalam Tubuh Ternak BabiBerikut ini
adalah gambar dari Proses Pencernaan Bahan Makanan (Pakan) pada
Ternak Babi yaitu sebagai berikut :
Gambar 2. Proses Pencernaan Babi
(http://ars.sdstate.edu/swineext/swinneNutritionGuide.pdf)
Pertama Babi mengambil makanan pakan yaitu dengan menggunakan
Mulut, kemudian makanan tersebut dikunyahnya, dan menyampurkannya
dengan air liur (saliva) sebelum menelan. Saliva berfungsi sebagai
pelumas. Air liur (saliva) babi mengandung enzim yang berperan
dalam memecahkan bahan pakan menjadi unsur-unsur penyusunnya. Babi
tidak terjadi proses memamah biak sebab seluruh bahan pakan telah
dikunyah halus sebelum ditelan.Pakan yang ditelan bergerak menuju
Kerongkongan (Esophagus) kemudian makanan masuk ke dalam lambung.
Lambung (Stomach) pada babi juga berfungsi sebagai alat penampung
bahan yang sudah tercerna. Volume lambung seekor babi hanyalah
sekitar 8 liter. pH lambung babi segera setelah mati yaitu 4.2 5.2
yang lebih stabil. Kemudian makanan tersebut diteruskan ke Usus
Halus (Small Intestine) yang terdiri dari duedenum, jejunum, dan
illeum adalah tempat terjadinya penyerapan atau absorpsi yang utama
dari zat-zat pakan hasil pencernaan. Bahan-bahan pakan yang tidak
tercerna dan tidak diserap bergerak dari usus halus menuju ke
Caecum (Usus Buntu) dan ke usus besar. Caecum merupakan suatu
kantung buntu. Caecum mempunyai bantuk besar yang panjangnya kurang
lebih 1,25 m dan kapasitas volumenya kurangn lebih 20-30 liter (60%
dari jumlah volume seluruh alat-alat pencernaan). Caecum dan colon
mempunyai fungsi seperti rumen pada ruminan yaitu tempat fermentasi
serat kasar dan karbohidrat oleh mikroorganisme. Di bagian Usus
Besar (Large Intestine) komponen air diserap kembai dan sisa yang
tertinggal dari proses pencernaan dikeluarkan melalui anus. Colon
merupakan tempat penyerapan air yang utama (Zamilla, 2010). Kolon
besar mempunyai panjang kurang lebih 3-3,7 m, diemeter rata-ratanya
225 cm dan kapasitas volumenya kurang lebih dua kali caecum. Kolon
kecil panjangnya sekitar 3,5 meter dan mempunyai diameter 7,5-10
cm. Colon terdiri dari bagian-bagian yang naik , mendatar dan
turun. Bagian yang turun berakhir direktum dan Anus.3.2.
Organ-organ Asesoris (Organ pelengkap) SistemPencernaan Ternak
BabiSistem pencernaanterdiri dari saluran pencernaanyaitu saluran
panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ organ
aksesoris seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung
empedu, dan pancreas.A. Gigi (dentis)- Fungsi : Berperan dalam
proses mastikasi (pengunyahan).- Bagian-bagian gigi adalah sebagai
berikut: Mahkota Gigi : dilapisi oleh email dan di dalamnya
terdapat dentin (tulang gigi). Tulang Gigi ; terletak di bawah
lapisan email. Rongga gigi ; berada di bagian dalam gigi. Di
dalamnya terdapat pembuluh darah, jaringan ikat, dan jaringan
saraf.B. Lidah (lingua)- Lidah berfungsi untuk membantu mengunyah
makanan yakni dalam hal membolak-balikkan makanan dalam rongga
mulut, membantu dalam menelan makanan, sebagai indera pengecap, dan
membantu dalam berbicara.- Sebagai indera pengecap,pada permukaan
lidah terdapat badan sel saraf perasa (papila). ada tiga bentuk
papila, yaitu: Papila fungiformis Papila filiformis. Papila
serkumvalataC. Kelenjar Ludah / Kelenjar SalivaKelenjar ludah
menghasilkan saliva. Saliva mengandung enzim ptyalin atau amylase
dan ion natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium.Fungsi saliva
adalah :- Melarutkan makanan secara kimia,- Melembabkan dan
melumasi makanan- Mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan
maltose- Zat buangan- Zat antibakteri dan antibodiKelenjar ludah
terdiri atas tiga pasang sebagai berikut:1. Kelenjar sublingual
adalah kelenjar saliva yang paling kecil, terletak di bawah lidah
bagian depan.2. Kelenjar submandibular terletak di belakang
kelenjar sublingual dan lebih dalam.3. Kelenjar parotid adalah
kelenjar saliva paling besar dan terletak di bagian atas mulut
depan telinga.D. Hepar (hati)Hati merupakan kelenjar terbesar dan
terpenting dalam tubuh. Hati terdiri atas dua lobus. Setiap lobus
memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu, yakni duktus
hepatikus.Secara umum, hati mempunyai fungsi:a. Memproduksi cairan
empedub. Memetabolisme protein, lemak dan karbohidratc. Penyimpanan
mineral dan vitamin larut lemak.d. Pusat detoksifikasi zat yang
beracun di dalam tubuh.e. Penyimpanan darahf. Memproduksi
panasZat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang
kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini
mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang
lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena
porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah.Darah diolah dalam 2 cara:-
Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang-
Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah
sehingga dapat digunakan oleh tubuh. Hati melakukan proses tersebut
dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat
gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum. Hati menghasilkan
sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya
berasal dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di
hati digunakan untuk membuat empedu. Hati juga menghasilkan empedu,
yang disimpan di dalam kandung empedu.E. Kandung empedu &
Saluran empeduEmpedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus
kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus
hepatikus umum. Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah
saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk
membentuk saluran empedu umum. Duktus pankreatikus bergabung dengan
saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum. Sebelum makan,
garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya
sedikit empedu yang mengalir dari hati.Makanan di dalam duodenum
memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga
kandung empedu berkontraksi. Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke
dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.Empedu memiliki 2
fungsi penting:- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak- Berperan
dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan
kolesterol.Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses
berikut:1. Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak
dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses
penyerapan2. Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar
untuk membantu menggerakkan isinya3. Bilirubin (pigmen utama dari
empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah
yang dihancurkan4. Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan
selanjutnya dibuang dari tubuh5. Berbagai protein yang berperan
dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.Garam empedu kembali
diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan
kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi
enterohepatik. Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami
sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi,
sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di
dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur
pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya
dibuang bersama tinja.F. PankreasPankreas merupakan kelenjar yang
besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat endokrin karena
menghasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang dimasukkan
ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim
pencernaan.Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2
jaringan dasar:- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan- Pulau
pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan
ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim-enzim
pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui
berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus. Duktus pankreatikus
akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana
keduanya akan masuk ke dalam duodenum. Enzim yang dilepaskan oleh
pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim
proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan
oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya
akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga
melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.Ada 3
hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:1. Insulin, yang
berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah2. Glukagon, yang
berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah3. Somatostatin, yang
berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan
glukagon).
BAB IVPENUTUP4.1. KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil
dari makalah ini yaitu dalam Pengenalan Bangsa Ternak Babi, di
Indonesia jenis terdapat 6 jenis ternak babi yaitu: ternak babi
bali, babi karawang, babi sumba, babi nias, babi batak, babi tana
toraja, dan 5 jenis babi impor yaitu: VDL, Yorkshire, tamworth,
saddle back, dan babi landrace serta keutungan yang baik namun
diindonesia kurang potensial karna masyarakat dominan tidak
mengkonsumsinya. Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem
organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya
menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut
melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang
lainnya bisa sangat jauh berbeda. Atau dengan kata lain Sistem
pencernaan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk memecah
molekul-molekul besar atau kompleks menjadi molekul molekul kecil
yang mudah diserap oleh tubuh. Organ organ Sistem Pencernaan pada
Ternak Babi terdiri dari Mulut, Kerongkongan (Esophagus), Lambung
(Stomach), Usus Halus (Small Intestine), Usus Buntu (Sekum), Usus
Besar (Large Intestine), dan Anus. Dan juga organ organ aksesoris
ternak Babi yaitu seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati,
kandung empedu, dan pancreas.
4.2. SaranSetelah membuat makalah ini penulis menyarankan agar
mahasiswa/i dapat lebih mengenal bangsa-bangsa ternak babi dan
bagaimana prospeknya , apa saja yang mnjadi kelemahan dan
keuntungan dan bagaimana tingkah aku ternak babi tersebt serta
mengetahui organ-organ pencernaan apa saja yang terjadi di dalam
tubuh ternak babi, serta bagaimana mekanisme saluran pencernaan
babi. Dan juga dapat mengetahui organ aksesoris yang ada pada
ternak babi.25